TP PDC
-
Upload
fauziah-maswah -
Category
Documents
-
view
228 -
download
8
description
Transcript of TP PDC
![Page 1: TP PDC](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020106/563db9e4550346aa9aa0de8e/html5/thumbnails/1.jpg)
NAMA : FAUZIAH MASWAH
NIM : H221 12 277
TUGAS PENDAHULUAN PENGOLAHAN DATA CITRA
1. Jelaskan pengertian digitasi !
Jawab :
Digitasi didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital.
Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya
dalam format raster pada sebuah citra satelit resolusi tinggi dapat diubah kedalam
format digital dengan proses digitasi. Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi
beberapa bagian, antara lain data Image Raster yang teridir dari peta Analog (Hard
Data), Image Remote Sensing (Soft Data) dan Image Scanning (Soft Data).
2. Jelaskan perbedaan data raster dengan data vektor !
Jawab :
Data raster adalah data spasial/keruangan permukaan bumi yang diperoleh dari citra
perekaman foto/radar satelit. Data raster nantinya akan berupa gambaran permukaan
bumi dalam bentuk warna kenampakan alam seperti hijau, kuning, biru dan lainnya.
Gambar. Data Raster
Sedangkan, data vektor adalah data yang berupa titik, garis dan area yang berbentuk
polygon. Data vektor ini dapat digunakan untuk keperluan peta administratif atau
rancangan pembangunan jalan dan lain sebagainya.
![Page 2: TP PDC](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020106/563db9e4550346aa9aa0de8e/html5/thumbnails/2.jpg)
Gambar. Data Vektor
3. Jelaskan jenis – jenis satelit !
Jawab :
Jenis – jenis satelit penginderaan jauh :
SATELIT SUMBER DAYA ALAM
Landsat (Land Resources Satelite), USA
Luna, Rusia
ERS (Earth Resources Satelite), Uni Eropa
SATELIT CUACA
Tiros (Thermal Infrared Obsevation Satelite), USA
NOAA (Tiros-N Advance Satelite), USA
Skylab, USA
Meteor, Rusia
Meteosat, Uni Eropa
GOES, USA
Himawari, Jepang
ATS, Jepang
SATELIT OBSERVASI SAMUDERA
Zeasat, USA
MOS (Marine Obsrvation Satelite), Jepang
SPOT (System Probotyre de Observation De la Terra), Prancis
Marinesat, USA
SATELIT TELEKOMUNIKASI
ECHO 1, USA
Palapa A1, milik Indonesia diorbitkan oleh USA
Garuda 1, milik Indonesia diorbitkan oleh Rusia
![Page 3: TP PDC](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020106/563db9e4550346aa9aa0de8e/html5/thumbnails/3.jpg)
Telkom 1, milik Indonesia diorbitkan oleh Uni Eropa
SATELIT MILITER
SAS (Satelite Areal Survei), USA
COSMOS, Rusia
Close Lock, USA
Big Bird, USA
Bhaskara, India
China sat 1, RRC
SATELIT OBSERVASI PLANET
Viking, USA
Ranger, USA
Vinera, Rusia
Ruma, Rusia
4. Jelaskan perbedaan Spot 5, Spot 6, dan Spot 7 !
Jawab :
SPOT 5 diluncurkan pada 4 Mei 2006 dengan tujuan untuk menjamin
kelangsungan layanan bagi pelanggan dan untuk meningkatkan kualitas data dan
gambar dengan mengantisipasi perubahan kebutuhan pasar. SPOT 5 memiliki
tambahan satu saluran yang sensitif terhadap gelombang visible infrared, setara
dengan middle infrared pada Landsat. SPOT 5 juga memiliki dua buah sensor
dengan sudut liputan yang berbeda sehingga menghasilkan efek fotogrametris,
dengan tambahan fasilitas ini SPOT 5 dapat membuat model elevasi digital
dengan resolusi yang tinggi.
SPOT 6 diluncurkan pada 12 september 2012 dan didesain berguna hingga
sepuluh tahun mendatang. Keunggulan dari SPOT 6 ialah pada peningkatan
teknologi dan kinerja sistem sehingga meningkatkan reaktivitas dan kapasitas
akuisisi serta menyederhanakan akses data. SPOT 6 berukuran ~1.55 x 1.75 x 2.7
m dengan lebar sayap surya (solar array wingspan) 5,4 m2. Berat massa pada saat
peluncuran ialah 172 kg dengan ketinggian dari permukaan laut sekitar 694 km.
Kapasitas penyimpanan (on board storage) SPOT 6 ialah 1 Tbits hingga akhir
hidup (solid state massa memory). Sudut pandang (viewing angle) satelit SPOT 6
antara lain ± 30o in roll pada posisi standar dan ± 45o in roll pada jika
diperpanjang (extended). SPOT 6 akan berada kembali (revisit) antara satu
sampai tiga hari tergantung pada lintas area tertentu. Kapasitas akuisisi
![Page 4: TP PDC](https://reader031.fdokumen.com/reader031/viewer/2022020106/563db9e4550346aa9aa0de8e/html5/thumbnails/4.jpg)
(acquisition capacity) SPOT 6 mencapai 6 juta km2 ketika beroperasi secara
bersamaan. Modus nominal pencitraan (nominal imaging mode) berada pada 60
km dan berorientasi sepanjang sumbu utara-selatan sampai dengan panjang 600
km. Sedangkan kemampuan stereo (stereo capability) pada satelit ini
menggunakan modus depan dan modus belakang serta menggunakan single pass
stereo dan tri-stereo. Satelit SPOT 6 memiliki keunggulan dalam bidang
pencitraan gambar (imaging mode) dimana SPOT 6 memiliki kecepatan tinggi
dalam pengumpulan data secara efisien sehingga cocok digunakan dalam bidang
kartografi.
SPOT 7 diluncurkan pada tanggal 30 Juni 2014. SPOT 7 adalah satelit keluaran
terbaru. SPOT 7 memiliki spesifikasi yang hampir mirip dengan SPOT 6, dimulai
dari posisi orbit yang sama, kemudian kedua satelit tersebut dapat merekam area
seluas 60 km x 60 km (pada keadaan nadir), dengan sekali sapuan perekaman,
serta bagaimana satelit SPOT 7 ini di desain untuk menghasilkan data citra satelit
dalam moda multispektral (4 band) dengan resolusi spasial 6 meter (pada keadaan
nadir) dan dalam moda pankromatik (1 band) dengan resolusi spasial 1.5 meter.