tp 5 aink

3
Literatur no 1 http://staff.uny.ac.id/system/files/pengabdian/endang- widjajanti-lfx-ms-dr/kesetimbangan-fasa.pdf KESETIMBANGAN FASA 1. PENDAHULUAN Bagian sesuatu yang menjadi pusat perhatian dan dipelajari disebut sebagai sistem. Suatu sistem heterogen terdiri dari berbagai bagian yang homogen yang saling bersentuhan dengan batas yang jelas. Bagian homogen ini disebut sebagai fasa dapat dipisahkan secara mekanik. Tekanan dan temperatur menentukan keadaan suatu materi kesetimbangan fasa dari materi yang sama. Kesetimbangan fasa dari suatu sistem harus memenuhi syarat berikut : a. Sistem mempunyai lebih dari satu fasa meskipun materinya sama b. Terjadi perpindahan reversibel spesi kimia dari satu fasa ke fasa lain c. Seluruh bagian sistem mempunyai tekanan dan temperatur sama Kesetimbangan fasa dikelompokan menurut jumlah komponen penyusunnya yaitu sistem satu komponen, dua komponen dan tiga komponen Pemahaman mengenai perilaku fasa berkembang dengan adanya aturan fasa Gibbs. Sedangkan persamaan Clausius dan persamaan Clausius Clayperon menghubungkan perubahan tekanan kesetimbangan dan perubahan suhu pada sistem satu komponen. Adanya penyimpangan dari sistem dua komponen cair- cair ideal konsep sifat koligatif larutan dapat dijelaskan literatur no 2 http://www.academia.edu/5541301/ Laporan_Praktikum_Pemisahan_Kimia__Teknik_Destilasi TINJAUAN PUSTAKA Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap ( volatilitas ) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu (Syukri,2007). Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Wahyu, 2013). Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus

description

sefgegdg

Transcript of tp 5 aink

Literatur no 1 http://staff.uny.ac.id/system/files/pengabdian/endang-widjajanti-lfx-ms-dr/kesetimbangan-fasa.pdf

KESETIMBANGAN FASA1. PENDAHULUANBagian sesuatu yang menjadi pusat perhatian dan dipelajari disebut sebagaisistem. Suatu sistem heterogen terdiri dari berbagai bagian yang homogen yang salingbersentuhan dengan batas yang jelas. Bagian homogen ini disebut sebagai fasa dapatdipisahkan secara mekanik.Tekanan dan temperatur menentukan keadaan suatu materi kesetimbangan fasadari materi yang sama. Kesetimbangan fasa dari suatu sistem harus memenuhi syaratberikut :a. Sistem mempunyai lebih dari satu fasa meskipun materinya samab. Terjadi perpindahan reversibel spesi kimia dari satu fasa ke fasa lainc. Seluruh bagian sistem mempunyai tekanan dan temperatur samaKesetimbangan fasa dikelompokan menurut jumlah komponen penyusunnyayaitu sistem satu komponen, dua komponen dan tiga komponen Pemahaman mengenaiperilaku fasa berkembang dengan adanya aturan fasa Gibbs. Sedangkan persamaanClausius dan persamaan Clausius Clayperon menghubungkan perubahan tekanankesetimbangan dan perubahan suhu pada sistem satu komponen. Adanya penyimpangandari sistem dua komponen cair- cair ideal konsep sifat koligatif larutan dapatdijelaskan

literatur no 2http://www.academia.edu/5541301/Laporan_Praktikum_Pemisahan_Kimia__Teknik_DestilasiTINJAUAN PUSTAKADestilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu (Syukri,2007).Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Wahyu, 2013).Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut ( Syukri, 2007).Menurut Soebagio (2005), ada 6 jenis destilasi yang akan dibahas disini, yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, destilasi vakum, destilasi kering dan destilasi azeotropik.

Literatur no3 http://share.its.ac.id/mod/resource/view.php?id=237Pengertian Kalibrasi ( Calibration ) menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya (yang telah diketahui nilainya) yang mampu tertelusur ( traceable ) ke Standar Nasional untuk satuan ukuran dan atau internasional.4.2 Tujuan KalibrasiAdapun tujuan dari kegiatan kalibrasi secara garis besar adalah:1. Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan / ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi /teliti (standar primer nasional dan internasional), melalui rangkaianperbandingan yang tak terputus.1. Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukan suatu instrument ukur terhadap nilai nominalnya atau definisi dimensi nasional yang seharusnya untuk suatu alat/bahan ukur1. Menjamin hasil hasil pengukuran sesuai dengan standar nasionaldan internasional.1. Menjamin dan meningkatkan nilai kepercayaan didalam prosespengukuran

Literatur no 4 http://distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/09/7-menentukan-tdp-dan-tbp.pdfPMD D3Sperisa DistantinaAplikasi data keseimbangan uap-cair:1. Penentuan kondisi jenuh, seperti uap jenuh dan cair jenuh.Menentukan Suhu titik didih ( TBp = bubble point) dan titik embun ( TDp =dew point) suatu campuran.DEFINISI:Bubble point : suhu dimana suatu campuran mulai menguap atau pertama kaliterbentuk sebuah gelembung uap di permukaan cairan. Hal ini menunjukkanada fraksi mol di fase uap sama dengan satu, Yi = ( Ki. Xi ) = 1,00.Campuran pada kondisi ini adalah cair jenuh.Dew point : suhu dimana suatu campuran pertama kali mengembun ataupertama kali terbentuk sebuah droplet/butiran cairan. Hal ini menunjukkan adafraksi mol di fase cair sama dengan satu, Xi = ( Yi/Ki ) = 1,00.Campuran pada kondisi ini adalah uap jenuh.Boiling point : nilai TBp = TDp untuk senyawa murni ( single component).Misal: air pada 1 atm, mempunyai boiling point = titik didih = titik embun =100oC.Titik azeotrop : suatu keadaan dimana campuran mempunyai komposisi difase uap sama dengan di fase cair, atau TDp = TBp campuran multikomponen. Misal : campuran etanol-air pada 1 atm mempunyai titik azeotropdi suhu 78,15oC dengan fraksi mol etanol di fase cair = di fase uap =0,8943.

http://www.chemguide.co.uk/physical/phaseeqia/nonideal.html

: