TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM...

56
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM FOLAT DI BPS HERMA PANGGAH BOYOLALI TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh: ANIK ISLAMIYATUN B11 063 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM

FOLAT DI BPS HERMA PANGGAH BOYOLALI

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

ANIK ISLAMIYATUN

B11 063

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM

FOLAT DI BPS HERMA PANGGAH BOYOLALI

TAHUN 2014

Diajukan Oleh :

ANIK ISLAMIYATUN

B11 063

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal 31 Mei 2014

Pembimbing

Retno Wulandari, SST

NIK 200985034

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM

FOLAT DI BPS HERMA PANGGAH BOYOLALI

TAHUN 2014

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

ANIK ISLAMIYATUN

B11 063

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal 7 Juni 2014

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asam Folat di BPS Herma

Panggah Boyolali Tahun 2014 “. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud

untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi

D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta dan Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis

3. Ibu Herma Panggah Amd. Keb, selaku Bidan di BPS Herma Panggah yang telah

bersedia memberikan ijin pengambilan data awal dan penelitian.

4. Seluruh Dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan

5. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, 2014

Penulis

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014 Anik Islamiyatun B11 063

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM FOLAT DI BPS

HERMA PANGGAH BOYOLALI

TAHUN 2014

Xii + 43 Halaman + 19 Lampiran + 8 Tabel + 2 Gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Selama hamil upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu membutuhkan perhatian ekstra, sehingga kondisi kesehatan ibu tetap terjaga dan diupayakan minimal sama dengan kondisi kesehatan sebelum hamil. Untuk itu sebaiknya ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi salah satunya asam folat. Asam fotal (vitamin B9) sangat penting selama kehamilan. Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat mengkibatkan anemia, kecacatan pada bayi yang dilahirkan, gangguan metabolisme DNA dan terjadi perubahan dalam morfologi inti sel-sel seperti sel darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada 12 ibu hamil 11 ibu hamil tidak mengerti tentang asam folat dan 1 ibu hamil mengerti tentang asam folat. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat dalam tingkat baik, cukup atau kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di BPS Herma Panggah Boyolali, pada tanggal 27 Februari 2014. Jumlah sampel sebanyak 30 ibu hamil, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan tehnik Quota sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup, sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis univariate. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di BPS Herma Panggah Boyolali dalam kategori baik sebanyak 2 ibu hamil (6,67%), termasuk dalam kategori cukup sebanyak 23 ibu hamil (76,67%), dan dalam kategori kurang sebanyak 5 ibu hamil (16,66%). Kesimpulan : Pengetahuan ibu hamil tentang Asam folat di BPS Herma Panggah Boyolali sebagian besar pada kategori cukup yaitu 23 responden (76,67%).

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil, asam folat. Kepustakaan : 13 literatur ( Tahun 2008 s/d 2013 )

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

vi

MOTTO

� Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh (Andrew jackson).

� Adalah wajar jika manusia berbuat salah. Tapi itu bukan berarti bahwa setiap kesalahan bisa dibenarkan (Penulis).

� Cintai dirimu, seburuk apapun masalalumu. Karena hari ini kamu memulai sesuatu yang baru, yang terbaik darimu untuk masa depanmu (Penulis).

� Tidak perlu iri atas kemampuan orang lain, jika merasa bisa, kamu juga bisa. Jangan remehkan dirimu, kamu kuat dari yang kamu bayangkan (Penulis).

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan : � Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan Hidayah-Nya yang luar biasa. � Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan do’a

perhatian serta dukungan kepadaku, terima kasih atas cinta kasih Bapak Ibu.

� Kakak tercinta yang selalu memberikan support disetiap langkahku.

� Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

� Almamater tercinta

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Anik Islamiyatun

Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 29 Desember 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Gunung Kemiri Mojosongo Boyolali

Riwayat Pendidikan

1. SD N Kemiri 2 LULUS TAHUN 2005

2. SMP N 4 Mojosongo LULUS TAHUN 2008

3. SMK N 1 Banyudono LULUS TAHUN 2011

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2011/2012

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

CURICULUM VITAE ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

1. Umum ............................................................................. 4

2. Khusus ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

F. Sistematika Penelitian ........................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori (dari masalah yang diteliti) ............................ 7

B. Kerangka Teori ...................................................................... 21

C. Kerangka Konsep ................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 23

C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel ............ 23

D. Variabel Penelitian ................................................................ 24

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

ix

E. Definisi Operasional .............................................................. 25

F. Instrumen Penelitian .............................................................. 25

G. Tehnik Pengumpulan Data .................................................... 30

H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data ........................... 30

I. Etika Penelitian ...................................................................... 32

J. Jadwal penelitian ................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................... 35

B. Hasil Penelitian ....................................................................... 35

C. Pembahasan ........................................................................... 38

D. Keterbatasan .......................................................................... 41

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 42

B. Saran ...................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Asam Folat Berbagai Bahan Makanan (µg/100 gram) .. 18

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................... 25

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner .................................................................. 26

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner .................................................................. 29

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur............................ 36

Tabel 4.2 Karakteristikresponden berdasarkan pendidikan................... . 36

Tabel 4.3 Mean dan Std. Deviation....................................................... . 37

Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan ibu hamil tentang asam folat

di BPS Herma Panggah Boyolali.......................................... . 38

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 21

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................... 22

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Pendahuluan Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijn Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Validitas

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Hasil Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 14. Hasil Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 15. Distribusi Frekuensi

Lampiran 16. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Neural tube defect (NTD) merupakan salah satu kelainan kongenital yang

umum dijumpai. Prevalensinya mencapai satu dari 1000 kelahiran hidup. Spina

bifida dan anensefali merupakan wujud dari defek ini yang kejadiannya dimulai

sejak masa organogenesis pada trimester pertama kehamilan. Sekitar 30 persen

kasus terkait dengan defisiensi zat besi, magnesium, selenium dan zink selama

masa kehamilan. Sekitar 70 persen kasus NTD dapat dicegah dengan

suplementasi asam folat (Suryadjaja, 2012).

Angka Kematian Ibu (AKI) menurut Survai Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2012 mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup.

Jumlah ini meningkat dibanding data Survei Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2007 yang jumlahnya 288 per 100.000 kelahiran hidup.

Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia antara lain disebabkan oleh

perdarahan 28%, eklampsia 24%, dan infeksi 11%, penyebab tidak langsung

adalah anemia 51% (Depkes, 2012).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan

layanan kesehatan di suatu negara. Badan kesehatan dunia World Health

Organization (WHO) melaporkan dari 31 orang wanita hamil pada trimester II

didapati 23 (74%) menderita anemia dan 13 (42%) menderita kekurangan besi.

Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia

(Wahyuni, 2009).

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

2

Kehamilan adalah peristiwa kodrati bagi perempuan, seorang perempuan

akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologi. Status

gizi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada masa kehamilan,

karena status diet dan nutrisi ibu hamil mempunyai dampak langsung pada

perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkannya. Dibandingkan ibu yang

tidak hamil kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%, asam

folat 100%, dan zat besi 100% (Proverawati dkk, 2009).

Pada ibu hamil, asam folat berperan penting dalam pembentukan satu per

tiga sel darah merah. Itu sebabnya, ibu hamil yang mengalami kekurangan asam

folat umumnya juga mengalami anemia dengan segala konsekuensinya (terlihat

pucat dan mudah letih, lesu dan lemas). Bahkan, juga berisiko mengalami

persalinan prematur, plasenta lepas sebelum waktunya (solusio plasenta) dan

keguguran. Meskipun asam folat dapat dipenuhi oleh nutrisi sehari-hari, ibu

hamil tetap memerlukan tambahan asam folat. Itulah sebabnya suplementasi

asam folat dianjurkan meskipun status gizi ibu hamil tersebut baik

(Sulistyawati, 2012).

Asam folat (vitamin B9) sangat penting selama kehamilan. Kekurangan

asam folat pada ibu hamil dapat mengakibatkan anemia dan kecacatan pada bayi

yang dilahirkan. Tambahan asam folat sangat diperlukan untuk janin. Spina

bifida mungkin bisa dicegah jika calon ibu minum 0,4 mg asam folat sehari. Hal

ini disarankan untuk semua wanita hamil khususnya pada ibu hamil yang pernah

melahirkan bayi dengan penonjolan sumsum tulang belakang (Sulin, 2010).

Selain itu kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan gangguan

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

3

metabolisme DNA, terjadi perubahan dalam morfologi inti sel-sel yang sangat

cepat membelah, seperti sel darah merah dan sel darah putih

(Sulistyawati, 2012).

Berdasarkan studi pendahuluan yang Peneliti lakukan pada bulan

September sampai Oktober di BPS Herma Panggah Boyolali didapatkan jumlah

29 ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya. Hasil wawancara kepada 12 ibu

hamil tentang Asam folat, didapatkan 11 ibu hamil yang diwawancarai tidak

mengetahui tentang asam folat baik kegunaan, manfaat, dampak kekurangan

asam folat maupun sumber makanan asam folat, sedangkan 1 ibu hamil mengerti

dampak dari kekurangan asam folat tetapi tidak mengetahui apa kegunaan,

manfaat dan jenis asam folat. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti

tertarik melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu hamil

Tentang Asam Folat di BPS Herma Panggah Boyolali Tahun 2014”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

tentang Asam Folat di BPS Herma Panggah Boyolali Tahun 2014?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Hamil tentang Asam Folat di BPS

Herma Panggah Boyolali.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

4

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Hamil tentang Asam Folat di BPS

Herma Panggah Boyolali pada tingkat pengetahuan baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Hamil tentang Asam Folat di BPS

Herma Panggah Boyolali pada tingkat pengetahuan cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Hamil tentang Asam Folat di BPS

Herma Panggah Boyolali pada tingkat pengetahuan kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya.

2. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman

nyata dalam melaksanakan penelitian.

3. Bagi Instansi

a. BPS

Sebagai bahan masukan atau informasi di bidang kesehatan ibu dan

anak khususnya tentang pengetahuan ibu hamil terhadap asam folat.

b. Institusi Pendidikan

Sebagai tambahan bacaan untuk pengunjung dan referensi.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

5

E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Aprillia (2009), dengan judul

penelitian “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat Dalam

Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang”. Pada penelitian tersebut metode yang digunakan adalah deskriptif

kuantitatif, uji analisis yang digunakan adalah univariate. Populasi dalam

penelitian sebanyak 118 responden dan Sampel dalam penelitian ini adalah 40

responden menggunakan tehnik accidental sampling. Hasil penelitian

menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil sejumlah 6,67% dalam kategori

baik, 76,67% dalam kategori cukup, 16,66% dalam kategori kurang. Persamaan

penelitian yang penulis lakukan dengan keaslian penelitian adalah jenis

penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dan uji analisis menggunakan

univariate. Sedangkan perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan

keaslian penelitian adalah pada jumlah responden, tempat, waktu, tehnik

pengambilan sample adalah quota sampling.

F. Sistematika Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini disusun berdasarkan sistematika, yang terdiri dari 5 BAB

yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika

penulisan.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tinjauan teori tentang pengetahuan yang

meliputi pengetahuan, kehamilan, asam folat, kerangka teori,

kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan

sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen

penelitian, tehnik pengumpulan data, Metode penelitian dan analisis

data, etika penelitian, jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian,

hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah

orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu, penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia yakni (indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba) sebagaian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui indera penglihatan (mata) dan indera

pendengaran (telinga) (Kholid, 2012).

b. Tingkatan pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan yaitu (Kholid, 2012) :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah

ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu, untuk mengetahui atau

mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan

pertanyaan – pertanyaan.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami suatu obyek bukan sekedar tahu terhadap obyek

tersebut, tetapi orang tersebut, tidak sekedar menyebutkan , tetapi

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

8

orang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar

tentang obyek yang diketahui tersebut.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami obyek

yang dimaksud dapat menggunakan atau ,mengaplikasikan prinsip

yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisa (Analisys)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan

dan memisahkan , kemudian mencari hubungan antara komponen –

komponen yang terdapat pada suatu masalah atau obyek yang

diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang sudah sampai

pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat

membedakan atau memisahkan , mengelompokkan, membuat

diagram (bagan) terhadap pengetahuan terhadap obyek tertentu.

5) Sintesis (Sintesys)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari

suatu komponen – komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan

kata lain , sintesis adalah suatu komponen untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi – formulasi.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan komponen seseorang untuk

melakukan justivikasi atau penilaian terhadap suatu obyek tertentu.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

9

Penilaian ini dengan sendirinya atau norma – norma yang berlaku

di masyarakat.

c. Pengukuran Pengetahuan

Menentukan tingkat pengetahuan berdasarkan kemampuan dalam

menjawab kuesioner dan nilainya berdasarkan rangkingsecara obyektif

dengan urutan sebagai berikut (Riwidikdo, 2013):

1) Pengetahuan baik , bila nilai (x) > mean + 1 SD.

2) Pengetahuan cukup, bila nilai mean - 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD.

3) Pengetahuan kurang, bila nilai (x) < mean - 1SD.

d. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan secara umum

adalah (Kholid, 2012) :

1) Umur

Semakin tua umur seseorang maka proses – proses

perkembangan mentalnya bertambah baik , akan tetapi pada umur

tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak

secepat seperti ketika berumur belasan tahun.

2) Intelegensi

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar

dan berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam

situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang

merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

10

informasi secara terarah sehingga mampu menguasai lingkungan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi

dari seseorangakan berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahuan.

3) Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh

pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal –

hal yang baik dan juga hal – hal yang buruk tergantung pada sifat

kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh

pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang.

4) Sosial budaya

Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan

seseoarng. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam

hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang

mengalami suatu proses belajar dan memperoleh pengetahuan.

5) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran

untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu

sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat

pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang

menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada

umunya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula

pengetahuannya.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

11

6) Pengalaman

Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut

dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan

atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat

digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan.

e. Cara Memperoleh Pengetahuan

Untuk memenuhi rasa ingin tahunya, manusia menggunakan

berbagai cara untuk memperoleh kebenaran yang dapat dikelompokkan

menjadi 2 yaitu (Kholid, 2012).

1) Cara Tradisional

a) Cara Coba Salah (trial dan error)

Cara ini merupakan cara yang paling tradisioanl, yaitu upaya

pemecahan masalah dilakukan dengan cara coba – coba, baik

bila satu cara tidak berhasil maka dicoba dengan cara yang

lain.

b) Cara Kekuatan atau Otoritas

Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau

kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

pemimpin, agama maupun ahli pengetahuan.

c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini digunakan dengan cara

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

12

mengulang kembali pengalaman yang dihadapi pada masa lalu.

d) Melalui jala Pikiran

Cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui

pernyataan – pernyataan yang dikemukakan dan dicari

hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.

2) Cara Modern

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metode

penelitian (research methodology). Cara baru dalam memperoleh

pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah.

2. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Masa yang

dimulai dari fertilisasi sampai lahirnya bayi. Kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan

(Prawirohardjo, 2010 ).

b. Masa Kehamilan

Masa kehamilan umumnya akan dilalui selama 40 minggu terbagi

dalam 3 trimester kehamilan (Sulistyawati, 2012)

1) Kehamilan trimester I : dimulai usia 0 – 13 minggu.

2) Kehamilan trimester II : dimulai usia 14 – 27 minggu.

3) Kehamilan trimester III : dimulai usia 28 – 40 minggu.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

13

c. Tanda Gejala Kehamilan

Terdapat beberapa tanda kehamilan yaitu (Sulistyawati, 2012) :

1) Tanda tidak pasti kehamilan

a) Rahim membesar

b) Tanda Hegar : konsistensi uterus lebih lunak.

c) Tanda Chadwick : warna serviks, vulva dan vagina

kebiruan.

d) Tanda piskacek : uterus membesar kesalah satu arah.

e) Braxton Hicks : apabila dirangsang akan mudah

berkontraksi.

f) Basal Metabolism Rate ( BMR ) meningkat.

g) Ballottement positif : palpasi dengan cara digoyangkan maka

akan terasa ada pantulan.

h) Test urine kehamilan ( test HCG ) positif.

2) Tanda pasti kehamilan

a) Terdengar denyut jantung ( DJJ ) dengan memakai alat Dopller

dan Linex pada kehamilan mulai dari 18 – 20 minggu.

b) Terasa gerak janin ( pada primigravida dapat dirasakan ibu

usia kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida ibu

usia kehamilan 16 minggu.

c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan,

ada gambaran embrio.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

14

d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin ( > 16

minggu ).

d. Standar Minimal Asuhan Antenatal Care

Pengertian Antenatal care yaitu upaya preventif program

pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal

neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama

kehamilan.

Tujuan antenatal care adalah untuk menjelaskan alasan, jurnal

kunjungan, laporan, gejala dan tanda bahaya selama kehamilan, serta

sebagai upaya preventif untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal

dalam kehamilan ( Prawirohardjo, 2010 ).

Menurut Sulistyawati (2012), ada 7 standar minimal pelayanan

ibu hamil yaitu :

1) Timbang berat badan

2) Ukur Tekanan darah

3) Ukur Tinggi fundus uteri

4) Pemberian imunisasi TT lengkap

5) Pemberian Tablet besi ( fe ) minimal 90 tablet selama kehamilan

dengan dosis satu tablet setiap hari.

6) Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual ( PMS )

7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

15

3. Asam folat

a. Definisi Asam Folat

Asam folat berasal dari bahasa Inggris yaitu: folic acid, folate atau

folacin, yang artinya adalah vitamin yang larut air. Folat berasal dari

bahasa latin ‘folium’ yang artinya daun. Asam folat digolongkan sebagai

vitamin B. Asam folat merupakan salah satu dari beberapa jenis vitamin

B9 yang sangat penting bagi tubuh (Sediaoetama, 2012).

b. Absorbsi, Metabolisme dan Penyimpanan

Dalam pemasakan di dapur keluarga atau pengolahan teknologi

pangan dapat merusak biopotensi asam folat sampai 50 – 95% kadar asal.

Proses absorpsi asam folat di dalam saluran gastrointestinal, diserap

dengan baik oleh usus halus, penyerapan terbaik di bagian proksimal

usus halus, dialirkan lebih lanjut melalui vena portae ke hati. Pada dosis

oral sebesar 200 mg, dapat diserap sampai 80% oleh seorang normal dan

postdosing. Penetrasi asam folat ke dalam sel jaringan merupakan proses

aktif dan selektif. Asam folat ditimbun terutama di dalam hati dan dapat

mencapai kadar 5 – 9 µg/gram jaringan basah, ginjal mengandung 3

µg/gram. Sedangkan di dalam jaringan hati, diperkirakan folat total di

dalam tubuh normal sebesar 5 - 10 mg. Pada keadaan normal, ekresi

asam folat di dalam urin naik turun sesuai tingkat konsumsi. Eskresi ini

sekitar 5 µg/24 jam dan pada kondisi defesiensi turun menjadi 3 µg

dalam 24 jam (Sediaoetama, 2012).

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

16

c. Manfaat Asam Folat

1) Mencegah cacat syaraf lahir (Neural Tube Birth Defecs / NTDs).

Dianjurkan pada ibu untuk mengonsumsi asam folat atau

multivitamin yang mengandung asam folat selama beberapa bulan

pertama kehamilan. Saat hamil level folat dalam darahnya akan

menurun, seiring kenaikan sintesa RBC pada kehamilan dan janin

membutuhkan folat tersebut di kehamilan. Janin bayi sangat

membutuhkan asam folat untuk perkembangan otak, tulang dan urat

syaraf tulang belakang setiap hari disertai dengan konsumsi makanan

yang kaya folat (Prawirohardjo, 2010)

2) Memproduksi sel darah merah.

Asam folat tergolong vitamin B yang berfungsi membantu

pembentukan sel-sel darah merah dan meningkatkan kadar Hb yang

dapat mencegah anemia. Sedangkan pada kondisi kehamilan, asam

folat bertambah penting karena perannya dalam pembentukan sel-sel

DNA dan RNA sebagai cikal bakal pertumbuhan

(Sulistyawati, 2012).

3) Menguatkan sistem kekebalan tubuh.

Asam folat bekerja dengan menambah produksi sel-sel darah

putih, pertahanan utama tubuh. Kekurangan asam folat akan memicu

pengerutan kelenjar thymus dan bongkol getah bening sehingga

mengurangi produksi sel darah putih dan untuk menjaga sistem imun

(Serdar, 2008)

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

17

4) Sebagai kesehatan mental.

Asam folat merupakan kunci penyeimbang zat kimia otak dan

pengatur keakuratan fungsi nutrisi neurotransmitter. Selain itu, asam

folat juga mempunyai efek yang sangat kuat terhadap otak

(Sulistyawati, 2012)

d. Sumber Asam Folat

Asam folat sering tersedia dalam bentuk tablet 5 mg dan juga tablet

400 µg (Prawirohardjo, 2010). Asam Folat adalah turunan dari Vitamin B

yang bersumber dari makanan sehari-hari. Folat terdapat luas di dalam

bahan makanan terutama seperti: sayuran berwarna hijau, bayam,

brokoli, serta asparagus yang kaya dengan asam folat. Begitu juga

dengan buah- buahan berwarna merah dan kuning, seperti semangka,

pisang, nanas. Selain itu asam folat juga terdapat pada daging, hati sapi,

ikan dan susu (Sulistyawati, 2012).

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

18

Tabel 2.1 Nilai Asam Folat Berbagai Bahan Makanan ( µg/ 100 gram)

Bahan Makanan µg Hati ayam Hati sapi Ginjal sapi Ikan kembung Ganggang laut Kepiting Ubi jalar Gandum Bungkil kacang Tanah Jeruk mandarin Asparagus Bayam Rumput laut kering Daun kacang Daun selada Kucai Kacang kedelai Kacang hijau Kacang merah Pindakas

1128 250 45,3 36,5 61 56 52 49 124 5,1 109 134 4700 109,8 88,8 57,8 210 121 180 125

Sumber : (Sulistyawati, 2012).

Selain dari macam-macam asupan di atas, saat ini sudah banyak

bahan makanan yang membantu penyerapan asam folat adalah vitamin C

yang ada di dalam jeruk, pisang dan buah kiwi. Asam folat mudah rusak

dalam pemanasan sehingga dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur

mentah atau sayur yang tidak terlalu matang saat dimasak. Diperkirakan

bahwa hanya 50% folat berasal dari makanan yang dapat diabsorsi. Asam

folat ternyata disintesis dalam jumlah yang cukup banyak oleh bakteri

usus. Konsumsi minuman beralkohol, teh hijau yang berlebihan dan

konsumsi pil KB akan menghambat penyerapan asam folat

(Sulistyawati, 2012).

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

19

e. Kebutuhan Asam Folat

Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100

µg per hari. Sedangkan untuk wanita hamil kebutuhan asam folat lebih

besar sebanyak 0,4 µg per hari sampai usia kehamilan 12 minggu,

sementara pada ibu yang mempunyai riwayat anak dengan spina bifida

kebutuhan asam folat sebanyak 4 µg per hari sampai usia kehamilan 12

minggu (Prawirohardjo, 2010).

f. Defisiensi Asam Folat

1) Anemia megaloblastik

Defisiensi asam folat memberi gambaran klinik anemia

megaloblastik di dalam sumsum tulang dan di dalam darah perifer.

Di daerah tropik defisiensi asam folat dapat banyak terdapat pada

para wanita yang sedang hamil dan pada anak-anak yang sedang

tumbuh dengan cepat, yaitu yang berumur di bawah tiga tahun.

Anemia megaloblastik pada ibu hamil biasanya timbul pada semester

terakhir pada kehamilanya (Prawirohardjo, 2010).

2) Perkembangan sistem saraf utama terganggu.

Defisiensi asam folat mempengaruhi perkembangan janin dan

pembentukan tulang-tulang kepala, termasuk wajah (menyebabkan

sumbing), sistem hormon (pada anak perempuan, di saat dewasa

kelak bisa tidak mengalami menstruasi) dan perkembangan pusat

kecerdasan (gangguan belajar). Selain itu, juga berakibat pada sistem

motorik (mengalami lumpuh, tidak bisa berjalan tegak) tidak ada

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

20

kontrol untuk buang air besar maupun buang air kecil serta adanya

gangguan jantung (Sulin, 2010)

3) Berakibat rambut beruban dini, letih, kurang semangat, sulit tidur

(insomia), mudah lupa serta depresi (Sulin, 2010).

g. Kelebihan Asam Folat

Asam folat yang dikonsumsi dalam jumlah lebih dari cukup tidak

membahayakan ibu hamil, karena secara alamiah dapat diekskresi oleh

ginjal dan dikeluarkan oleh urin. Meskipun ada dugaan bisa

menimbulkan resiko bibir sumbing dan kelainan jantung bawaan pada

janin, hanya dugaan tersebut belum jelas (Wikipedia, 2013).

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

21

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 .Kerangka Teori

Sumber : Kholid (2012), Sulistyawati (2012), Sediaoetama (2012)

Pengetahuan Ibu hamil Asam Folat

1. Pengertian asam folat 2. Metabolisme asam folat 3. Manfaat asam folat 4. Sumber asam folat 5. Kebutuhan asam folat 6. Defisiensi asam folat 7. Kelebihan asam folat Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan : 1. Umur 2. Intelegensi 3. Lingkungan 4. Sosial Budaya 5. Pendidikan 6. Pengalaman

Pengertian : 1. Masa Kehamilan 2. Tanda Gejala

Kehamilan

3. Standart Minimal ANC

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

22

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat

Baik

Cukup

Kurang

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian

Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

untuk membuat gambaran/deskriptif suatu keadaan secara obyektif kemudian

melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

(Notoatmodjo, 2012). Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk

angka-angka ( Riwidikdo, 2013).

Penelitian ini menggambarkan tentang tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang asam folat di BPS Herma Panggah Boyolali.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian. Waktu

penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian

(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini telah dilaksanakan pada hari kamis tanggal

27 Februari 2014 di BPS Herma Panggah Boyolali tahun 2014.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Populasi yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

24

yang memeriksakan kehamilannya di BPS Herma Panggah Boyolali,

sejumlah 30 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel yang

telah digunakan pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya di BPS Herma Panggah Boyolali. Menurut Riwidikdo (2013),

apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka dapat diambil 10-15%

atau 20-30% tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil

(<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel. Pada penelitian ini

sampel yang digunakan dengan jumlah 30 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel

yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota sampling. Quota

sampling yaitu menetapkan sejumlah anggota sampel yang diperlukan

(Notoatmodjo, 2012).

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati.

Variabel sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai

variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Riwidikdo, 2013).

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

25

Dalam penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil tentang Asam Folat.

E. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati (Notoatmodjo, 2012)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Pengertian Indikator Alat ukur

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asam Folat

Kemampuan responden untuk menjawab definisi asam folat, pengetahuan tentang asam folat, metabolisme dan penyimpanan, manfaat asam folat, sumber asam folat, kebutuhan asam folat, defisiensi asam folat, kelebihan asam folat.

1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2013)

Kuisioner

F. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner. Kuesioner

adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden. Jenis pengukuran data menggunakan skala Guttman,

yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang

tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataanya dan tidak, positif dan

negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Dalam kuesioner ini ada

pertanyaan positif dan negative. Untuk pertanyaan positif (favorable) jika

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

26

jawaban benar mendapat nilai 1, jika jawaban salah mendapat nilai 0. Untuk

pernyataan negatif (unfavorable) jika jawaban benar mendapat nilai 0 dan jika

jawaban salah mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi

tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar atau salah. Jenis kuesioner

yang digunakan adalah kuesioner tertutup adalah kuesioner dibuat sedemikian

rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pernyataan yang

sudah ada atau disediakan jawabannya (Notoatmodjo, 2012)

Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi.

Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Indikator No Pertanyaan

Jumlah Favorable Unfavorable

Pengetahuan Ibu Hamil

Pengertian asam folat 3 1, 2* 3

Tentang Asam Folat

Metabolisme asam folat

4, 6, 7 5 4

Manfaat asam folat 8, 10*, 11, 14

9, 12, 13* 7

Sumber asam folat 15, 16, 17, 20, 21, 22

18, 19 8

Kebutuhan asam folat 23, 24, 25, 27,

26 5

Defisiensi asam folat 28, 29*, 30, 32

31 5

Kelebihan asam Folat 33*, 34 35 3

Total 35

Keterangan

*: Soal tidak valid

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

27

Agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel, maka kuesioner diuji

terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas di tempat yang berbeda,

namun karakteristiknya sama (Riwidikdo, 2013).

1. Uji Validitas

Sebelum instrument atau alat ukur digunakan untuk mengumpulkan

data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari

kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2013). Uji validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen

(Notoatmodjo, 2012).

Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi dan instrumen

yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung korelasi antara

masing-masing pertanyaan dengan skore total, dengan rumus product

moment. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik product

moment. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

Keterangan:

r : Koefisien kolerasai

N : Jumlah responden

X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX.. - X.Y . N

222 2 ΣΣΣ−Σ

ΣΣΣ=

Nr

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

28

Item pernyataan dinyatakan valid jika r hitung > r tabel yaitu r hitung >

0,361 dengan taraf signifikasi 5% (0,05). Untuk mendapatkan hasil dengan

kurva normal, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada 30 responden

pada suatu penelitian (Riwidikdo, 2013).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoatmodjo, 2012).

Untuk menguji reabilitas instrumen akan digunakan rumus Spearman-

Brown dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Kuesioner

dikatakan reliabel apabila nilai korelasi > 0,7 (Riwidikdo,2012).

Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :

Keterangan:

pxx 1 : Reliabilitas Instrument

rxx1 : Indeks Korelasi Pearson antara dua belahan instrumen

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

29

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas telah dilakukan di BPS Erni Puji E

Boyolali pada Ibu hamil dengan jumlah 30 ibu hamil. Pada tanggal 29

Desember 2013 ( Riwidikdo, 2013 ).

Setelah 35 pernyataan dilakukan uji validitas didapatkan hasil 30 soal

valid dan 5 soal tidak valid yaitu pada pernyataan nomor 2 (0,132), 10

(0,140), 13 (0,359), 29 (0,330), 33 (0,152), dikarenakan r hitung < 0,361.

Kemudian 5 pernyataan tersebut tidak digunakan dalam penelitian karena

sudah diwakili oleh pernyataan yang valid.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Indikator No Pertanyaan

Jumlah Favorable Unfavorable

Pengetahuan Ibu Hamil

Pengertian asam folat 2 1 2

Tentang Asam Folat

Metabolisme asam folat

3, 5, 6 4 4

Manfaat asam folat 7, 9, 11 8, 10 5

Sumber asam folat 12, 13, 14, 17, 18, 19

15, 16 8

Kebutuhan asam folat 20, 21, 22, 24

23 5

Defisiensi asam folat 25, 26, 28 27 4

Kelebihan asam Folat 29 30 2

Total 30

Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan hasil yang reliabel yaitu 0,902.

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai korelasi > 0,7 sehingga kuesioner

dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

30

G. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dengan kuesioner. Metode pengumpulan data

merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Sebelum

melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar

dapat memperkuat hasil penelitian (Notoatmodjo, 2012). Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang secara langsung diperoleh dari jawaban

responden (Riwidikdo, 2013). Data Primer diperoleh dari jawaban

responden dengan cara pengisian dari quesioner tentang asam folat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak

langsung diperoleh dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder

pada penelitian ini yaitu jumlah ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya di BPS Herma Panggah Boyolali. Data sekunder diperoleh

berupa jumlah Ibu hamil yang periksa di BPS Herma Panggah Boyolali

yaitu sejumlah 30 Ibu hamil.

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, dari hasil pengumpulan data kemudian

dilakukan pengolahan data langkah-langkah yang dilakukan dalam

pengolahan data meliputi (Notoatmodjo, 2012):

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

31

a. Editing

Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh

adalah lengkap.

b. Coding

Tiap hasil dari pengamatan dan wawancara diberikan nomor kode

pada lembar pedoman untuk memudahkan pada waktu memasukkan

data.

c. Entry Data

Merupakan kegiatan atau langkah memasukkan data-data hasil

penelitian ke dalam program aplikasi statistik SPSS 16,0 (Stasistik

Program for Sosial Sciences) untuk pengujian data.

d. Cleaning

Pembersihan data dengan melihat apakah seluruh data variabel sudah

benar atau belum.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis univariate yaitu menganalisa terhadap tiap variabel

dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

Menentukan tingkat pengetahuan berdasarkan kemampuan dalam

menjawab kuesioner dam nilainya berdasarkan rangking secara objektif

dengan urutan sebagai berikut (Riwidikdo, 2013) :

a. Pengetahuan baik , bila nilai (x) > mean + 1 SD.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

32

b. Pengetahuan cukup, bila nilai (x) mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD.

c. Pengetahuan kurang, bila nilai (x) < mean - 1SD.

Untuk mencari nilai rata-rata (means) diperoleh dengan rumus :

Rumus : X = n

x∑

Keterangan

X : Rata-rata ( mean )

∑ x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden

Sedangkan untuk mencari SD (standard deviation) dengan rumus:

Rumus : SD = 1

)( 22

Σ−Σ

n

n

xx i

i

Keterangan

SD : Simpangan baku (Standard deviation)

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase (Riwidikdo, 2013) :

Skor prosentase = Jumlah responden berdasarkan tingkat pengetahuan x 100%

Jumlah seluruh responden

I. Etika Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012), masalah etika penelitian kesehatan

merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

33

kesehatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian

harus diperhatikan. Setiap penelitian yang menggunakan obyek manusia tidak

boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapa terlindungi, kemudian

kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah

etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika yang

meliputi:

1. InformedConsent

Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian.

Informedconsent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Pemberian informed consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud dan

tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak

bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut. Pada

penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan.

2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas)

Anonimity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)

Sub bab ini menjelaskan masalah - masalah responden yang harus

dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

34

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

J. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Jadwal

penelitian (Tabel terlampir).

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BPS Herma Panggah Boyolali yang

merupakan salah satu BPS yang berada di daerah Boyolali. Lokasi BPS Herma

Panggah Boyolali terletak di Jalan Raya Boyolali Klaten dan luas bangunannya

kurang lebih 15m2. BPS HermaPanggahBoyolalidipimpinolehseorangbidan dan

dibantu seorang asisten, jenispelayanan yang diberikanantara lain

kesehatanibudananakyang meliputipemeriksaan USG, ANC, imunisasi,

pelayanan KB, pemeriksaanbalitasakit,

pijatbayisertapertolonganpersalinan.LetakKecamatanMojosongosebelah timur

berbatasan dengan Kecamatan Teras, sebelah barat berbatasan dengan

Kecamatan Boyolali Kota, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pager

Kabupaten Semarang dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tulung

Kabupaten Klaten.

B. Hasil Penelitian

Penelitianinidilakukanpadabulan Februari sampai Maret tahun 2014 di

BPS HermaPanggahBoyolali.Respondendalampenelitianini adalah ibu hamil

yang periksa di BPS HermaPanggahBoyolaliyang berjumlah 30 responden.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

36

1. KarakteristikResponden

a. Karakteristik responden berdasarkan umur

Tabel 4. 1 Karakteristik responden berdasarkan umur

No. Responden Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

< 20 Tahun

20 – 35 Tahun

> 35 Tahun

6

20

4

20

66,7

13,3

Total 30 100%

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 4. 1 di atas, kelompok umur responden< 20

tahun sebanyak 6 responden (20%), 20 – 35 tahun sebanyak 20 responden

(66,7%) dan > 35 tahun sebanyak 4 responden (13,3%). Dari data di atas

dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak adalah 20 – 35 tahun

yaitu sebanyak 20 responden (66,7%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel 4. 2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

No. Responden Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

SD

SMP

SMA

Perguruan Tinggi

6

12

9

3

20

40

30

10

Total 30 100%

Sumber: Data primer

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

37

Berdasarkan tabel 4.2 di atas kelompok responden berpendidikan

SD sebanyak 6 responden (20%), SMP sebanyak 12 responden (40%),

SMA sebanyak 9 responden (30%) dan Perguruan Tinggi sebanyak 3

responden (10%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

terakhir responden yang paling banyak adalah SMP yaitu sebanyak 12

responden (40%).

2. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Mean dan Std. Deviation

Variabel N Mean Std.

Deviation

Min Max

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat di BPS Herma Panggah Boyolali Tahun 2014

30 22,86 6,14 5.00 30.00

Berdasarkan nilai Mean dan Std. Deviation, pengetahuan responden

dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat, yaitu sebagai berikut:

a. Baik = Jika nilai responden (x) > Mean + 1 SD

(x) > 22,86+ (1 x 6,14)

(x) > 29

Jadi tingkat pengetahuan baik bila nilai (x) > 29.

b. Cukup = Jika nilai responden Mean – 1 SD < x < Mean + 1

SD

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

38

22,86 – (1 x 6,14) < x < 22,86 + (1 x 6,14)

16,72< x < 29

Jadi pengetahuan cukup bila nilai (x) 16,72< x < 29.

c. Kurang =Jika nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1

SD

(x) < 22,86 – (1 x 6,14)

(x) < 16,72

Jadi pengetahuan kurang bila nilai (x) < 16,72.

Berdasarkan perhitungan di atas, tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang asam folat di BPS Herma Panggah Boyolalidapat dilihat pada tabel 4.

4 di bawah ini:

Tabel 4. 4 Tingkat pengetahuanibuibuhamiltentangasamfolat di BPS Herma

Panggah Boyolali No. Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup

Kurang

2

23

5

6,67

76,67

16,66

Total 30 100%

Sumber: Data primer

Berdasarkantabel di atas,

tingkatpengetahuanibuibuhamiltentangasamfolat di BPS Herma Panggah

Boyolalipada kategori pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,67%),

pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (76,67%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 5 responden (16,66%).

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

39

C. Pembahasan

Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam

folat di BPS Herma Panggah Boyolali pada kategori pengetahuan baik sebanyak

2 responden (6,67%), pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (76,67%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (16,66%). Jadi tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang asam folat di BPS Herma Panggah Boyolali Mayoritas

dikategorikan dalam pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 23 responden (76,67%).

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu, penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia yakni (indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasadan raba) sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indera

penglihatan (mata) dan indera pendengaran (telinga) (Kholid, 2012).

Menurut Kholid (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

pengetahuan antara lain umur, intelegensi, lingkungan, sosialbudaya, pendidikan

dan pengalaman.Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran

untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran

pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula menentukan

mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka

peroleh, pada umunya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula

pengetahuannya. Berdasarkan penelitian ini, pendidikan responden yang paling

besar adalah SMP yaitu 12 responden (40%). Intelegensi merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang

merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

40

secara terarah sehingga mampu menguasai lingkungan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi dari seseorangakan berpengaruh pula

terhadap tingkat pengetahuan.

Menurut Kholid (2012), Lingkungan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh

pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik

dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam

lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh

pada cara berfikir seseorang. Sosial budaya mempunyai pengaruh pada

pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam

hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu

proses belajar dan memperoleh pengetahuan. Menurut Kholid (2012)Semakin tua

umur seseorang maka proses - proses perkembangan mentalnya bertambah baik,

akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini

tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Sebagian besar responden

dalam penelitian ini berusia antara 20 – 35 tahun yaitu 20 responden (66,7%).

Berdasarkan hasil penelitian di atas, sebagian responden berpengetahuan

cukup tentang asam folat.Pengetahuan cukup kemungkinan diperoleh dari faktor

pendidikan, lingkungan, dan umur. Pengetahuan tentang asam folat sangat

penting bagi ibu hamil, hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan dapat

mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pembenuhan asam folat.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

41

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian adalah

pada saat pengisian kuesioner responden kurang memahami bahasa

,khususnya bahasa ilmiah dalam kesehatan yang digunakan dalam kuesioner.

2. Kelemahan/ Keterbatasan

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat

saja.

b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,

sehingga responden hanya bisa menjawab “ya” dan “tidak” serta jawaban

responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

42

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulan yaitu sebagai

berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di BPS Herma Panggah

Boyolali dalam kategori baik sebanyak 2 responden (6,67%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di BPS Herma Panggah

Boyolali dalam kategori cukup sebanyak 23 responden (76,67%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di BPS Herma Panggah

Boyolali dalam kategori kurang sebanyak 5 responden (16,66%).

B. Saran

1. Ibu Hamil atau Masyarakat

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti

penyuluhan dari tenaga kesehatan, mencari informasi melalui media massa

dan media elektronik dan dapat meningkatkan asupan asam folat.

2. BPS dan Tenaga Kesehatan

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,

khususnya dalam pemberian KIE tentang asam folat, sehingga dapat

meningkatkan keberhasilan dalam pemberian asam folat.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

43

3. Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan

khususnya tentang asam folat.

4. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian dengan metode

yang berbeda, mengembangkan variabel penelitian dan kuesioner, sehingga

dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-anikislami... · darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, D. 2009. “ Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat Dalam

Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang. Skripsi. Yogyakarta : Stikes Surya Global

Depkes RI. 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 AKI. Diakses tanggal 2 Oktober 2013.

Kholid. 2012. Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori perilaku, Media, dan

Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. Proverawati, dkk. 2009. Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Riwidikdo. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : CV. Rihama Press. Sediaoetama. 2012. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa Dan Profesi. Jakarta : Dian Rakyat. Serdar. 2008. Asam Folat dalam Makanan. Available online

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_folat.online.com.Html. Diakses tanggal 2 Oktober 2013.

Sulistyawati. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba

Medika. Suryadjaja. 2012. Bila Sehat Ibu Hamil Boleh Puasa. Available online

http://www.suaramerdeka.com.Html. Diakses tanggal 5 Desember 2013. Wahyuni. 2009. Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil. Available on line :

http://ningrumwahyuni.wordpress.com. Diakses tanggal 2 Oktober 2013. Wikipedia. Folic Acid. http://asuh.wikia.com/wiki/Asam_folat. Diakses tanggal 2

Oktober 2013. Word Health Organization. 2010. Kurang Gizi Pada Ibu Hamil. Available online :

http://www.kesehatan.online.com.Html. Diakses tanggal 2 0ktober 2013.