TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM...
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM...
i
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM
FOLAT DI BPS HERMA PANGGAH BOYOLALI
TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh:
ANIK ISLAMIYATUN
B11 063
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2014
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM
FOLAT DI BPS HERMA PANGGAH BOYOLALI
TAHUN 2014
Diajukan Oleh :
ANIK ISLAMIYATUN
B11 063
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal 31 Mei 2014
Pembimbing
Retno Wulandari, SST
NIK 200985034
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM
FOLAT DI BPS HERMA PANGGAH BOYOLALI
TAHUN 2014
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
ANIK ISLAMIYATUN
B11 063
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal 7 Juni 2014
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asam Folat di BPS Herma
Panggah Boyolali Tahun 2014 “. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud
untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi
D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta dan Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
3. Ibu Herma Panggah Amd. Keb, selaku Bidan di BPS Herma Panggah yang telah
bersedia memberikan ijin pengambilan data awal dan penelitian.
4. Seluruh Dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan
5. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 2014
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014 Anik Islamiyatun B11 063
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASAM FOLAT DI BPS
HERMA PANGGAH BOYOLALI
TAHUN 2014
Xii + 43 Halaman + 19 Lampiran + 8 Tabel + 2 Gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Selama hamil upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibu membutuhkan perhatian ekstra, sehingga kondisi kesehatan ibu tetap terjaga dan diupayakan minimal sama dengan kondisi kesehatan sebelum hamil. Untuk itu sebaiknya ibu hamil harus memenuhi kebutuhan gizi salah satunya asam folat. Asam fotal (vitamin B9) sangat penting selama kehamilan. Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat mengkibatkan anemia, kecacatan pada bayi yang dilahirkan, gangguan metabolisme DNA dan terjadi perubahan dalam morfologi inti sel-sel seperti sel darah merah atau sel darah putih. Hasil studi pendahuluan pada 12 ibu hamil 11 ibu hamil tidak mengerti tentang asam folat dan 1 ibu hamil mengerti tentang asam folat. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat dalam tingkat baik, cukup atau kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian di BPS Herma Panggah Boyolali, pada tanggal 27 Februari 2014. Jumlah sampel sebanyak 30 ibu hamil, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan tehnik Quota sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup, sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis univariate. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di BPS Herma Panggah Boyolali dalam kategori baik sebanyak 2 ibu hamil (6,67%), termasuk dalam kategori cukup sebanyak 23 ibu hamil (76,67%), dan dalam kategori kurang sebanyak 5 ibu hamil (16,66%). Kesimpulan : Pengetahuan ibu hamil tentang Asam folat di BPS Herma Panggah Boyolali sebagian besar pada kategori cukup yaitu 23 responden (76,67%).
Kata Kunci : Pengetahuan, ibu hamil, asam folat. Kepustakaan : 13 literatur ( Tahun 2008 s/d 2013 )
vi
MOTTO
� Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh (Andrew jackson).
� Adalah wajar jika manusia berbuat salah. Tapi itu bukan berarti bahwa setiap kesalahan bisa dibenarkan (Penulis).
� Cintai dirimu, seburuk apapun masalalumu. Karena hari ini kamu memulai sesuatu yang baru, yang terbaik darimu untuk masa depanmu (Penulis).
� Tidak perlu iri atas kemampuan orang lain, jika merasa bisa, kamu juga bisa. Jangan remehkan dirimu, kamu kuat dari yang kamu bayangkan (Penulis).
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan : � Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan Hidayah-Nya yang luar biasa. � Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan do’a
perhatian serta dukungan kepadaku, terima kasih atas cinta kasih Bapak Ibu.
� Kakak tercinta yang selalu memberikan support disetiap langkahku.
� Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.
� Almamater tercinta
vii
CURICULUM VITAE
Nama : Anik Islamiyatun
Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 29 Desember 1992
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gunung Kemiri Mojosongo Boyolali
Riwayat Pendidikan
1. SD N Kemiri 2 LULUS TAHUN 2005
2. SMP N 4 Mojosongo LULUS TAHUN 2008
3. SMK N 1 Banyudono LULUS TAHUN 2011
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2011/2012
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
CURICULUM VITAE ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
1. Umum ............................................................................. 4
2. Khusus ............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5
F. Sistematika Penelitian ........................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori (dari masalah yang diteliti) ............................ 7
B. Kerangka Teori ...................................................................... 21
C. Kerangka Konsep ................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 23
C. Populasi, Sampel, dan Tehnik Pengambilan Sampel ............ 23
D. Variabel Penelitian ................................................................ 24
ix
E. Definisi Operasional .............................................................. 25
F. Instrumen Penelitian .............................................................. 25
G. Tehnik Pengumpulan Data .................................................... 30
H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data ........................... 30
I. Etika Penelitian ...................................................................... 32
J. Jadwal penelitian ................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................... 35
B. Hasil Penelitian ....................................................................... 35
C. Pembahasan ........................................................................... 38
D. Keterbatasan .......................................................................... 41
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 42
B. Saran ...................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai Asam Folat Berbagai Bahan Makanan (µg/100 gram) .. 18
Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................... 25
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner .................................................................. 26
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner .................................................................. 29
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur............................ 36
Tabel 4.2 Karakteristikresponden berdasarkan pendidikan................... . 36
Tabel 4.3 Mean dan Std. Deviation....................................................... . 37
Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan ibu hamil tentang asam folat
di BPS Herma Panggah Boyolali.......................................... . 38
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 21
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................... 22
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Ijin Pendahuluan Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijn Validitas
Lampiran 5. Surat Balasan Validitas
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8. Surat Permohonan Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Hasil Uji Validitas
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 14. Hasil Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 15. Distribusi Frekuensi
Lampiran 16. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neural tube defect (NTD) merupakan salah satu kelainan kongenital yang
umum dijumpai. Prevalensinya mencapai satu dari 1000 kelahiran hidup. Spina
bifida dan anensefali merupakan wujud dari defek ini yang kejadiannya dimulai
sejak masa organogenesis pada trimester pertama kehamilan. Sekitar 30 persen
kasus terkait dengan defisiensi zat besi, magnesium, selenium dan zink selama
masa kehamilan. Sekitar 70 persen kasus NTD dapat dicegah dengan
suplementasi asam folat (Suryadjaja, 2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) menurut Survai Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012 mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Jumlah ini meningkat dibanding data Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007 yang jumlahnya 288 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia antara lain disebabkan oleh
perdarahan 28%, eklampsia 24%, dan infeksi 11%, penyebab tidak langsung
adalah anemia 51% (Depkes, 2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan
layanan kesehatan di suatu negara. Badan kesehatan dunia World Health
Organization (WHO) melaporkan dari 31 orang wanita hamil pada trimester II
didapati 23 (74%) menderita anemia dan 13 (42%) menderita kekurangan besi.
Kekurangan asam folat pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia
(Wahyuni, 2009).
2
Kehamilan adalah peristiwa kodrati bagi perempuan, seorang perempuan
akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologi. Status
gizi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada masa kehamilan,
karena status diet dan nutrisi ibu hamil mempunyai dampak langsung pada
perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkannya. Dibandingkan ibu yang
tidak hamil kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%, asam
folat 100%, dan zat besi 100% (Proverawati dkk, 2009).
Pada ibu hamil, asam folat berperan penting dalam pembentukan satu per
tiga sel darah merah. Itu sebabnya, ibu hamil yang mengalami kekurangan asam
folat umumnya juga mengalami anemia dengan segala konsekuensinya (terlihat
pucat dan mudah letih, lesu dan lemas). Bahkan, juga berisiko mengalami
persalinan prematur, plasenta lepas sebelum waktunya (solusio plasenta) dan
keguguran. Meskipun asam folat dapat dipenuhi oleh nutrisi sehari-hari, ibu
hamil tetap memerlukan tambahan asam folat. Itulah sebabnya suplementasi
asam folat dianjurkan meskipun status gizi ibu hamil tersebut baik
(Sulistyawati, 2012).
Asam folat (vitamin B9) sangat penting selama kehamilan. Kekurangan
asam folat pada ibu hamil dapat mengakibatkan anemia dan kecacatan pada bayi
yang dilahirkan. Tambahan asam folat sangat diperlukan untuk janin. Spina
bifida mungkin bisa dicegah jika calon ibu minum 0,4 mg asam folat sehari. Hal
ini disarankan untuk semua wanita hamil khususnya pada ibu hamil yang pernah
melahirkan bayi dengan penonjolan sumsum tulang belakang (Sulin, 2010).
Selain itu kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan gangguan
3
metabolisme DNA, terjadi perubahan dalam morfologi inti sel-sel yang sangat
cepat membelah, seperti sel darah merah dan sel darah putih
(Sulistyawati, 2012).
Berdasarkan studi pendahuluan yang Peneliti lakukan pada bulan
September sampai Oktober di BPS Herma Panggah Boyolali didapatkan jumlah
29 ibu hamil yang memeriksakan kehamilanya. Hasil wawancara kepada 12 ibu
hamil tentang Asam folat, didapatkan 11 ibu hamil yang diwawancarai tidak
mengetahui tentang asam folat baik kegunaan, manfaat, dampak kekurangan
asam folat maupun sumber makanan asam folat, sedangkan 1 ibu hamil mengerti
dampak dari kekurangan asam folat tetapi tidak mengetahui apa kegunaan,
manfaat dan jenis asam folat. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu hamil
Tentang Asam Folat di BPS Herma Panggah Boyolali Tahun 2014”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Asam Folat di BPS Herma Panggah Boyolali Tahun 2014?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Hamil tentang Asam Folat di BPS
Herma Panggah Boyolali.
4
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Hamil tentang Asam Folat di BPS
Herma Panggah Boyolali pada tingkat pengetahuan baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Hamil tentang Asam Folat di BPS
Herma Panggah Boyolali pada tingkat pengetahuan cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu Hamil tentang Asam Folat di BPS
Herma Panggah Boyolali pada tingkat pengetahuan kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian
selanjutnya.
2. Bagi Peneliti
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman
nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Instansi
a. BPS
Sebagai bahan masukan atau informasi di bidang kesehatan ibu dan
anak khususnya tentang pengetahuan ibu hamil terhadap asam folat.
b. Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan bacaan untuk pengunjung dan referensi.
5
E. Keaslian Penelitian
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Aprillia (2009), dengan judul
penelitian “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat Dalam
Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang”. Pada penelitian tersebut metode yang digunakan adalah deskriptif
kuantitatif, uji analisis yang digunakan adalah univariate. Populasi dalam
penelitian sebanyak 118 responden dan Sampel dalam penelitian ini adalah 40
responden menggunakan tehnik accidental sampling. Hasil penelitian
menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil sejumlah 6,67% dalam kategori
baik, 76,67% dalam kategori cukup, 16,66% dalam kategori kurang. Persamaan
penelitian yang penulis lakukan dengan keaslian penelitian adalah jenis
penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dan uji analisis menggunakan
univariate. Sedangkan perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan
keaslian penelitian adalah pada jumlah responden, tempat, waktu, tehnik
pengambilan sample adalah quota sampling.
F. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini disusun berdasarkan sistematika, yang terdiri dari 5 BAB
yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika
penulisan.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tinjauan teori tentang pengetahuan yang
meliputi pengetahuan, kehamilan, asam folat, kerangka teori,
kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan
sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, tehnik pengumpulan data, Metode penelitian dan analisis
data, etika penelitian, jadwal penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian,
hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah
orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu, penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia yakni (indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba) sebagaian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui indera penglihatan (mata) dan indera
pendengaran (telinga) (Kholid, 2012).
b. Tingkatan pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan yaitu (Kholid, 2012) :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah
ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu, untuk mengetahui atau
mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan
pertanyaan – pertanyaan.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami suatu obyek bukan sekedar tahu terhadap obyek
tersebut, tetapi orang tersebut, tidak sekedar menyebutkan , tetapi
8
orang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar
tentang obyek yang diketahui tersebut.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami obyek
yang dimaksud dapat menggunakan atau ,mengaplikasikan prinsip
yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.
4) Analisa (Analisys)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan
dan memisahkan , kemudian mencari hubungan antara komponen –
komponen yang terdapat pada suatu masalah atau obyek yang
diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang sudah sampai
pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
membedakan atau memisahkan , mengelompokkan, membuat
diagram (bagan) terhadap pengetahuan terhadap obyek tertentu.
5) Sintesis (Sintesys)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari
suatu komponen – komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan
kata lain , sintesis adalah suatu komponen untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi – formulasi.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan komponen seseorang untuk
melakukan justivikasi atau penilaian terhadap suatu obyek tertentu.
9
Penilaian ini dengan sendirinya atau norma – norma yang berlaku
di masyarakat.
c. Pengukuran Pengetahuan
Menentukan tingkat pengetahuan berdasarkan kemampuan dalam
menjawab kuesioner dan nilainya berdasarkan rangkingsecara obyektif
dengan urutan sebagai berikut (Riwidikdo, 2013):
1) Pengetahuan baik , bila nilai (x) > mean + 1 SD.
2) Pengetahuan cukup, bila nilai mean - 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD.
3) Pengetahuan kurang, bila nilai (x) < mean - 1SD.
d. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan secara umum
adalah (Kholid, 2012) :
1) Umur
Semakin tua umur seseorang maka proses – proses
perkembangan mentalnya bertambah baik , akan tetapi pada umur
tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak
secepat seperti ketika berumur belasan tahun.
2) Intelegensi
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar
dan berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam
situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang
merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai
10
informasi secara terarah sehingga mampu menguasai lingkungan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi
dari seseorangakan berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahuan.
3) Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh
pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal –
hal yang baik dan juga hal – hal yang buruk tergantung pada sifat
kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh
pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang.
4) Sosial budaya
Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan
seseoarng. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam
hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang
mengalami suatu proses belajar dan memperoleh pengetahuan.
5) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran
untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu
sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat
pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang
menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada
umunya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula
pengetahuannya.
11
6) Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut
dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan
atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat
digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan.
e. Cara Memperoleh Pengetahuan
Untuk memenuhi rasa ingin tahunya, manusia menggunakan
berbagai cara untuk memperoleh kebenaran yang dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu (Kholid, 2012).
1) Cara Tradisional
a) Cara Coba Salah (trial dan error)
Cara ini merupakan cara yang paling tradisioanl, yaitu upaya
pemecahan masalah dilakukan dengan cara coba – coba, baik
bila satu cara tidak berhasil maka dicoba dengan cara yang
lain.
b) Cara Kekuatan atau Otoritas
Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau
kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas
pemimpin, agama maupun ahli pengetahuan.
c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan. Hal ini digunakan dengan cara
12
mengulang kembali pengalaman yang dihadapi pada masa lalu.
d) Melalui jala Pikiran
Cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui
pernyataan – pernyataan yang dikemukakan dan dicari
hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
2) Cara Modern
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metode
penelitian (research methodology). Cara baru dalam memperoleh
pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah.
2. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Masa yang
dimulai dari fertilisasi sampai lahirnya bayi. Kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
(Prawirohardjo, 2010 ).
b. Masa Kehamilan
Masa kehamilan umumnya akan dilalui selama 40 minggu terbagi
dalam 3 trimester kehamilan (Sulistyawati, 2012)
1) Kehamilan trimester I : dimulai usia 0 – 13 minggu.
2) Kehamilan trimester II : dimulai usia 14 – 27 minggu.
3) Kehamilan trimester III : dimulai usia 28 – 40 minggu.
13
c. Tanda Gejala Kehamilan
Terdapat beberapa tanda kehamilan yaitu (Sulistyawati, 2012) :
1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Rahim membesar
b) Tanda Hegar : konsistensi uterus lebih lunak.
c) Tanda Chadwick : warna serviks, vulva dan vagina
kebiruan.
d) Tanda piskacek : uterus membesar kesalah satu arah.
e) Braxton Hicks : apabila dirangsang akan mudah
berkontraksi.
f) Basal Metabolism Rate ( BMR ) meningkat.
g) Ballottement positif : palpasi dengan cara digoyangkan maka
akan terasa ada pantulan.
h) Test urine kehamilan ( test HCG ) positif.
2) Tanda pasti kehamilan
a) Terdengar denyut jantung ( DJJ ) dengan memakai alat Dopller
dan Linex pada kehamilan mulai dari 18 – 20 minggu.
b) Terasa gerak janin ( pada primigravida dapat dirasakan ibu
usia kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida ibu
usia kehamilan 16 minggu.
c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan,
ada gambaran embrio.
14
d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin ( > 16
minggu ).
d. Standar Minimal Asuhan Antenatal Care
Pengertian Antenatal care yaitu upaya preventif program
pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal
neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama
kehamilan.
Tujuan antenatal care adalah untuk menjelaskan alasan, jurnal
kunjungan, laporan, gejala dan tanda bahaya selama kehamilan, serta
sebagai upaya preventif untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal
dalam kehamilan ( Prawirohardjo, 2010 ).
Menurut Sulistyawati (2012), ada 7 standar minimal pelayanan
ibu hamil yaitu :
1) Timbang berat badan
2) Ukur Tekanan darah
3) Ukur Tinggi fundus uteri
4) Pemberian imunisasi TT lengkap
5) Pemberian Tablet besi ( fe ) minimal 90 tablet selama kehamilan
dengan dosis satu tablet setiap hari.
6) Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual ( PMS )
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
15
3. Asam folat
a. Definisi Asam Folat
Asam folat berasal dari bahasa Inggris yaitu: folic acid, folate atau
folacin, yang artinya adalah vitamin yang larut air. Folat berasal dari
bahasa latin ‘folium’ yang artinya daun. Asam folat digolongkan sebagai
vitamin B. Asam folat merupakan salah satu dari beberapa jenis vitamin
B9 yang sangat penting bagi tubuh (Sediaoetama, 2012).
b. Absorbsi, Metabolisme dan Penyimpanan
Dalam pemasakan di dapur keluarga atau pengolahan teknologi
pangan dapat merusak biopotensi asam folat sampai 50 – 95% kadar asal.
Proses absorpsi asam folat di dalam saluran gastrointestinal, diserap
dengan baik oleh usus halus, penyerapan terbaik di bagian proksimal
usus halus, dialirkan lebih lanjut melalui vena portae ke hati. Pada dosis
oral sebesar 200 mg, dapat diserap sampai 80% oleh seorang normal dan
postdosing. Penetrasi asam folat ke dalam sel jaringan merupakan proses
aktif dan selektif. Asam folat ditimbun terutama di dalam hati dan dapat
mencapai kadar 5 – 9 µg/gram jaringan basah, ginjal mengandung 3
µg/gram. Sedangkan di dalam jaringan hati, diperkirakan folat total di
dalam tubuh normal sebesar 5 - 10 mg. Pada keadaan normal, ekresi
asam folat di dalam urin naik turun sesuai tingkat konsumsi. Eskresi ini
sekitar 5 µg/24 jam dan pada kondisi defesiensi turun menjadi 3 µg
dalam 24 jam (Sediaoetama, 2012).
16
c. Manfaat Asam Folat
1) Mencegah cacat syaraf lahir (Neural Tube Birth Defecs / NTDs).
Dianjurkan pada ibu untuk mengonsumsi asam folat atau
multivitamin yang mengandung asam folat selama beberapa bulan
pertama kehamilan. Saat hamil level folat dalam darahnya akan
menurun, seiring kenaikan sintesa RBC pada kehamilan dan janin
membutuhkan folat tersebut di kehamilan. Janin bayi sangat
membutuhkan asam folat untuk perkembangan otak, tulang dan urat
syaraf tulang belakang setiap hari disertai dengan konsumsi makanan
yang kaya folat (Prawirohardjo, 2010)
2) Memproduksi sel darah merah.
Asam folat tergolong vitamin B yang berfungsi membantu
pembentukan sel-sel darah merah dan meningkatkan kadar Hb yang
dapat mencegah anemia. Sedangkan pada kondisi kehamilan, asam
folat bertambah penting karena perannya dalam pembentukan sel-sel
DNA dan RNA sebagai cikal bakal pertumbuhan
(Sulistyawati, 2012).
3) Menguatkan sistem kekebalan tubuh.
Asam folat bekerja dengan menambah produksi sel-sel darah
putih, pertahanan utama tubuh. Kekurangan asam folat akan memicu
pengerutan kelenjar thymus dan bongkol getah bening sehingga
mengurangi produksi sel darah putih dan untuk menjaga sistem imun
(Serdar, 2008)
17
4) Sebagai kesehatan mental.
Asam folat merupakan kunci penyeimbang zat kimia otak dan
pengatur keakuratan fungsi nutrisi neurotransmitter. Selain itu, asam
folat juga mempunyai efek yang sangat kuat terhadap otak
(Sulistyawati, 2012)
d. Sumber Asam Folat
Asam folat sering tersedia dalam bentuk tablet 5 mg dan juga tablet
400 µg (Prawirohardjo, 2010). Asam Folat adalah turunan dari Vitamin B
yang bersumber dari makanan sehari-hari. Folat terdapat luas di dalam
bahan makanan terutama seperti: sayuran berwarna hijau, bayam,
brokoli, serta asparagus yang kaya dengan asam folat. Begitu juga
dengan buah- buahan berwarna merah dan kuning, seperti semangka,
pisang, nanas. Selain itu asam folat juga terdapat pada daging, hati sapi,
ikan dan susu (Sulistyawati, 2012).
18
Tabel 2.1 Nilai Asam Folat Berbagai Bahan Makanan ( µg/ 100 gram)
Bahan Makanan µg Hati ayam Hati sapi Ginjal sapi Ikan kembung Ganggang laut Kepiting Ubi jalar Gandum Bungkil kacang Tanah Jeruk mandarin Asparagus Bayam Rumput laut kering Daun kacang Daun selada Kucai Kacang kedelai Kacang hijau Kacang merah Pindakas
1128 250 45,3 36,5 61 56 52 49 124 5,1 109 134 4700 109,8 88,8 57,8 210 121 180 125
Sumber : (Sulistyawati, 2012).
Selain dari macam-macam asupan di atas, saat ini sudah banyak
bahan makanan yang membantu penyerapan asam folat adalah vitamin C
yang ada di dalam jeruk, pisang dan buah kiwi. Asam folat mudah rusak
dalam pemanasan sehingga dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur
mentah atau sayur yang tidak terlalu matang saat dimasak. Diperkirakan
bahwa hanya 50% folat berasal dari makanan yang dapat diabsorsi. Asam
folat ternyata disintesis dalam jumlah yang cukup banyak oleh bakteri
usus. Konsumsi minuman beralkohol, teh hijau yang berlebihan dan
konsumsi pil KB akan menghambat penyerapan asam folat
(Sulistyawati, 2012).
19
e. Kebutuhan Asam Folat
Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100
µg per hari. Sedangkan untuk wanita hamil kebutuhan asam folat lebih
besar sebanyak 0,4 µg per hari sampai usia kehamilan 12 minggu,
sementara pada ibu yang mempunyai riwayat anak dengan spina bifida
kebutuhan asam folat sebanyak 4 µg per hari sampai usia kehamilan 12
minggu (Prawirohardjo, 2010).
f. Defisiensi Asam Folat
1) Anemia megaloblastik
Defisiensi asam folat memberi gambaran klinik anemia
megaloblastik di dalam sumsum tulang dan di dalam darah perifer.
Di daerah tropik defisiensi asam folat dapat banyak terdapat pada
para wanita yang sedang hamil dan pada anak-anak yang sedang
tumbuh dengan cepat, yaitu yang berumur di bawah tiga tahun.
Anemia megaloblastik pada ibu hamil biasanya timbul pada semester
terakhir pada kehamilanya (Prawirohardjo, 2010).
2) Perkembangan sistem saraf utama terganggu.
Defisiensi asam folat mempengaruhi perkembangan janin dan
pembentukan tulang-tulang kepala, termasuk wajah (menyebabkan
sumbing), sistem hormon (pada anak perempuan, di saat dewasa
kelak bisa tidak mengalami menstruasi) dan perkembangan pusat
kecerdasan (gangguan belajar). Selain itu, juga berakibat pada sistem
motorik (mengalami lumpuh, tidak bisa berjalan tegak) tidak ada
20
kontrol untuk buang air besar maupun buang air kecil serta adanya
gangguan jantung (Sulin, 2010)
3) Berakibat rambut beruban dini, letih, kurang semangat, sulit tidur
(insomia), mudah lupa serta depresi (Sulin, 2010).
g. Kelebihan Asam Folat
Asam folat yang dikonsumsi dalam jumlah lebih dari cukup tidak
membahayakan ibu hamil, karena secara alamiah dapat diekskresi oleh
ginjal dan dikeluarkan oleh urin. Meskipun ada dugaan bisa
menimbulkan resiko bibir sumbing dan kelainan jantung bawaan pada
janin, hanya dugaan tersebut belum jelas (Wikipedia, 2013).
21
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 .Kerangka Teori
Sumber : Kholid (2012), Sulistyawati (2012), Sediaoetama (2012)
Pengetahuan Ibu hamil Asam Folat
1. Pengertian asam folat 2. Metabolisme asam folat 3. Manfaat asam folat 4. Sumber asam folat 5. Kebutuhan asam folat 6. Defisiensi asam folat 7. Kelebihan asam folat Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan : 1. Umur 2. Intelegensi 3. Lingkungan 4. Sosial Budaya 5. Pendidikan 6. Pengalaman
Pengertian : 1. Masa Kehamilan 2. Tanda Gejala
Kehamilan
3. Standart Minimal ANC
22
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat
Baik
Cukup
Kurang
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian
Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran/deskriptif suatu keadaan secara obyektif kemudian
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
(Notoatmodjo, 2012). Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk
angka-angka ( Riwidikdo, 2013).
Penelitian ini menggambarkan tentang tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang asam folat di BPS Herma Panggah Boyolali.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian. Waktu
penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian
(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini telah dilaksanakan pada hari kamis tanggal
27 Februari 2014 di BPS Herma Panggah Boyolali tahun 2014.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Notoatmodjo, 2012).
Populasi yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil
24
yang memeriksakan kehamilannya di BPS Herma Panggah Boyolali,
sejumlah 30 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel yang
telah digunakan pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di BPS Herma Panggah Boyolali. Menurut Riwidikdo (2013),
apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka dapat diambil 10-15%
atau 20-30% tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil
(<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel. Pada penelitian ini
sampel yang digunakan dengan jumlah 30 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota sampling. Quota
sampling yaitu menetapkan sejumlah anggota sampel yang diperlukan
(Notoatmodjo, 2012).
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati.
Variabel sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai
variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Riwidikdo, 2013).
25
Dalam penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Asam Folat.
E. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati (Notoatmodjo, 2012)
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Pengertian Indikator Alat ukur
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asam Folat
Kemampuan responden untuk menjawab definisi asam folat, pengetahuan tentang asam folat, metabolisme dan penyimpanan, manfaat asam folat, sumber asam folat, kebutuhan asam folat, defisiensi asam folat, kelebihan asam folat.
1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
2. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD (Riwidikdo, 2013)
Kuisioner
F. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner. Kuesioner
adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden. Jenis pengukuran data menggunakan skala Guttman,
yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang
tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataanya dan tidak, positif dan
negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Dalam kuesioner ini ada
pertanyaan positif dan negative. Untuk pertanyaan positif (favorable) jika
26
jawaban benar mendapat nilai 1, jika jawaban salah mendapat nilai 0. Untuk
pernyataan negatif (unfavorable) jika jawaban benar mendapat nilai 0 dan jika
jawaban salah mendapat nilai 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi
tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar atau salah. Jenis kuesioner
yang digunakan adalah kuesioner tertutup adalah kuesioner dibuat sedemikian
rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pernyataan yang
sudah ada atau disediakan jawabannya (Notoatmodjo, 2012)
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi.
Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner
Variabel Indikator No Pertanyaan
Jumlah Favorable Unfavorable
Pengetahuan Ibu Hamil
Pengertian asam folat 3 1, 2* 3
Tentang Asam Folat
Metabolisme asam folat
4, 6, 7 5 4
Manfaat asam folat 8, 10*, 11, 14
9, 12, 13* 7
Sumber asam folat 15, 16, 17, 20, 21, 22
18, 19 8
Kebutuhan asam folat 23, 24, 25, 27,
26 5
Defisiensi asam folat 28, 29*, 30, 32
31 5
Kelebihan asam Folat 33*, 34 35 3
Total 35
Keterangan
*: Soal tidak valid
27
Agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel, maka kuesioner diuji
terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas di tempat yang berbeda,
namun karakteristiknya sama (Riwidikdo, 2013).
1. Uji Validitas
Sebelum instrument atau alat ukur digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari
kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2013). Uji validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen
(Notoatmodjo, 2012).
Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi dan instrumen
yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung korelasi antara
masing-masing pertanyaan dengan skore total, dengan rumus product
moment. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik product
moment. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
Keterangan:
r : Koefisien kolerasai
N : Jumlah responden
X : Skor pertanyaan
Y : Skor total
( ) ( ) }Y - Y {N }X X {
YX.. - X.Y . N
222 2 ΣΣΣ−Σ
ΣΣΣ=
Nr
28
Item pernyataan dinyatakan valid jika r hitung > r tabel yaitu r hitung >
0,361 dengan taraf signifikasi 5% (0,05). Untuk mendapatkan hasil dengan
kurva normal, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada 30 responden
pada suatu penelitian (Riwidikdo, 2013).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
(Notoatmodjo, 2012).
Untuk menguji reabilitas instrumen akan digunakan rumus Spearman-
Brown dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Kuesioner
dikatakan reliabel apabila nilai korelasi > 0,7 (Riwidikdo,2012).
Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :
Keterangan:
pxx 1 : Reliabilitas Instrument
rxx1 : Indeks Korelasi Pearson antara dua belahan instrumen
29
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas telah dilakukan di BPS Erni Puji E
Boyolali pada Ibu hamil dengan jumlah 30 ibu hamil. Pada tanggal 29
Desember 2013 ( Riwidikdo, 2013 ).
Setelah 35 pernyataan dilakukan uji validitas didapatkan hasil 30 soal
valid dan 5 soal tidak valid yaitu pada pernyataan nomor 2 (0,132), 10
(0,140), 13 (0,359), 29 (0,330), 33 (0,152), dikarenakan r hitung < 0,361.
Kemudian 5 pernyataan tersebut tidak digunakan dalam penelitian karena
sudah diwakili oleh pernyataan yang valid.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner
Variabel Indikator No Pertanyaan
Jumlah Favorable Unfavorable
Pengetahuan Ibu Hamil
Pengertian asam folat 2 1 2
Tentang Asam Folat
Metabolisme asam folat
3, 5, 6 4 4
Manfaat asam folat 7, 9, 11 8, 10 5
Sumber asam folat 12, 13, 14, 17, 18, 19
15, 16 8
Kebutuhan asam folat 20, 21, 22, 24
23 5
Defisiensi asam folat 25, 26, 28 27 4
Kelebihan asam Folat 29 30 2
Total 30
Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan hasil yang reliabel yaitu 0,902.
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai korelasi > 0,7 sehingga kuesioner
dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
30
G. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dengan kuesioner. Metode pengumpulan data
merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Sebelum
melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur pengumpulan data agar
dapat memperkuat hasil penelitian (Notoatmodjo, 2012). Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang secara langsung diperoleh dari jawaban
responden (Riwidikdo, 2013). Data Primer diperoleh dari jawaban
responden dengan cara pengisian dari quesioner tentang asam folat.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak
langsung diperoleh dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder
pada penelitian ini yaitu jumlah ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di BPS Herma Panggah Boyolali. Data sekunder diperoleh
berupa jumlah Ibu hamil yang periksa di BPS Herma Panggah Boyolali
yaitu sejumlah 30 Ibu hamil.
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Metode Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, dari hasil pengumpulan data kemudian
dilakukan pengolahan data langkah-langkah yang dilakukan dalam
pengolahan data meliputi (Notoatmodjo, 2012):
31
a. Editing
Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh
adalah lengkap.
b. Coding
Tiap hasil dari pengamatan dan wawancara diberikan nomor kode
pada lembar pedoman untuk memudahkan pada waktu memasukkan
data.
c. Entry Data
Merupakan kegiatan atau langkah memasukkan data-data hasil
penelitian ke dalam program aplikasi statistik SPSS 16,0 (Stasistik
Program for Sosial Sciences) untuk pengujian data.
d. Cleaning
Pembersihan data dengan melihat apakah seluruh data variabel sudah
benar atau belum.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariate yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).
Menentukan tingkat pengetahuan berdasarkan kemampuan dalam
menjawab kuesioner dam nilainya berdasarkan rangking secara objektif
dengan urutan sebagai berikut (Riwidikdo, 2013) :
a. Pengetahuan baik , bila nilai (x) > mean + 1 SD.
32
b. Pengetahuan cukup, bila nilai (x) mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD.
c. Pengetahuan kurang, bila nilai (x) < mean - 1SD.
Untuk mencari nilai rata-rata (means) diperoleh dengan rumus :
Rumus : X = n
x∑
Keterangan
X : Rata-rata ( mean )
∑ x : Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden
Sedangkan untuk mencari SD (standard deviation) dengan rumus:
Rumus : SD = 1
)( 22
−
Σ−Σ
n
n
xx i
i
Keterangan
SD : Simpangan baku (Standard deviation)
xi : Nilai responden
n : Jumlah responden
Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase (Riwidikdo, 2013) :
Skor prosentase = Jumlah responden berdasarkan tingkat pengetahuan x 100%
Jumlah seluruh responden
I. Etika Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2012), masalah etika penelitian kesehatan
merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian
33
kesehatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian
harus diperhatikan. Setiap penelitian yang menggunakan obyek manusia tidak
boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapa terlindungi, kemudian
kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah
etika penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika yang
meliputi:
1. InformedConsent
Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian.
Informedconsent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Pemberian informed consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud dan
tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut. Pada
penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan.
2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas)
Anonimity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data.
3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)
Sub bab ini menjelaskan masalah - masalah responden yang harus
dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah
34
dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.
J. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut. Jadwal
penelitian (Tabel terlampir).
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BPS Herma Panggah Boyolali yang
merupakan salah satu BPS yang berada di daerah Boyolali. Lokasi BPS Herma
Panggah Boyolali terletak di Jalan Raya Boyolali Klaten dan luas bangunannya
kurang lebih 15m2. BPS HermaPanggahBoyolalidipimpinolehseorangbidan dan
dibantu seorang asisten, jenispelayanan yang diberikanantara lain
kesehatanibudananakyang meliputipemeriksaan USG, ANC, imunisasi,
pelayanan KB, pemeriksaanbalitasakit,
pijatbayisertapertolonganpersalinan.LetakKecamatanMojosongosebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Teras, sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Boyolali Kota, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pager
Kabupaten Semarang dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tulung
Kabupaten Klaten.
B. Hasil Penelitian
Penelitianinidilakukanpadabulan Februari sampai Maret tahun 2014 di
BPS HermaPanggahBoyolali.Respondendalampenelitianini adalah ibu hamil
yang periksa di BPS HermaPanggahBoyolaliyang berjumlah 30 responden.
36
1. KarakteristikResponden
a. Karakteristik responden berdasarkan umur
Tabel 4. 1 Karakteristik responden berdasarkan umur
No. Responden Frekuensi Persentase (%)
1.
2.
3.
< 20 Tahun
20 – 35 Tahun
> 35 Tahun
6
20
4
20
66,7
13,3
Total 30 100%
Sumber: Data primer
Berdasarkan tabel 4. 1 di atas, kelompok umur responden< 20
tahun sebanyak 6 responden (20%), 20 – 35 tahun sebanyak 20 responden
(66,7%) dan > 35 tahun sebanyak 4 responden (13,3%). Dari data di atas
dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak adalah 20 – 35 tahun
yaitu sebanyak 20 responden (66,7%).
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Tabel 4. 2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
No. Responden Frekuensi Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
6
12
9
3
20
40
30
10
Total 30 100%
Sumber: Data primer
37
Berdasarkan tabel 4.2 di atas kelompok responden berpendidikan
SD sebanyak 6 responden (20%), SMP sebanyak 12 responden (40%),
SMA sebanyak 9 responden (30%) dan Perguruan Tinggi sebanyak 3
responden (10%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
terakhir responden yang paling banyak adalah SMP yaitu sebanyak 12
responden (40%).
2. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Mean dan Std. Deviation
Variabel N Mean Std.
Deviation
Min Max
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asam Folat di BPS Herma Panggah Boyolali Tahun 2014
30 22,86 6,14 5.00 30.00
Berdasarkan nilai Mean dan Std. Deviation, pengetahuan responden
dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat, yaitu sebagai berikut:
a. Baik = Jika nilai responden (x) > Mean + 1 SD
(x) > 22,86+ (1 x 6,14)
(x) > 29
Jadi tingkat pengetahuan baik bila nilai (x) > 29.
b. Cukup = Jika nilai responden Mean – 1 SD < x < Mean + 1
SD
38
22,86 – (1 x 6,14) < x < 22,86 + (1 x 6,14)
16,72< x < 29
Jadi pengetahuan cukup bila nilai (x) 16,72< x < 29.
c. Kurang =Jika nilai responden yang diperoleh (x) < Mean – 1
SD
(x) < 22,86 – (1 x 6,14)
(x) < 16,72
Jadi pengetahuan kurang bila nilai (x) < 16,72.
Berdasarkan perhitungan di atas, tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang asam folat di BPS Herma Panggah Boyolalidapat dilihat pada tabel 4.
4 di bawah ini:
Tabel 4. 4 Tingkat pengetahuanibuibuhamiltentangasamfolat di BPS Herma
Panggah Boyolali No. Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
1.
2.
3.
Baik
Cukup
Kurang
2
23
5
6,67
76,67
16,66
Total 30 100%
Sumber: Data primer
Berdasarkantabel di atas,
tingkatpengetahuanibuibuhamiltentangasamfolat di BPS Herma Panggah
Boyolalipada kategori pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,67%),
pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (76,67%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 5 responden (16,66%).
39
C. Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas, tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam
folat di BPS Herma Panggah Boyolali pada kategori pengetahuan baik sebanyak
2 responden (6,67%), pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (76,67%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (16,66%). Jadi tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang asam folat di BPS Herma Panggah Boyolali Mayoritas
dikategorikan dalam pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 23 responden (76,67%).
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang
melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu, penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia yakni (indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasadan raba) sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indera
penglihatan (mata) dan indera pendengaran (telinga) (Kholid, 2012).
Menurut Kholid (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan antara lain umur, intelegensi, lingkungan, sosialbudaya, pendidikan
dan pengalaman.Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran
untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran
pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula menentukan
mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka
peroleh, pada umunya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula
pengetahuannya. Berdasarkan penelitian ini, pendidikan responden yang paling
besar adalah SMP yaitu 12 responden (40%). Intelegensi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang
merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi
40
secara terarah sehingga mampu menguasai lingkungan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa perbedaan intelegensi dari seseorangakan berpengaruh pula
terhadap tingkat pengetahuan.
Menurut Kholid (2012), Lingkungan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh
pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik
dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam
lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh
pada cara berfikir seseorang. Sosial budaya mempunyai pengaruh pada
pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam
hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu
proses belajar dan memperoleh pengetahuan. Menurut Kholid (2012)Semakin tua
umur seseorang maka proses - proses perkembangan mentalnya bertambah baik,
akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini
tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Sebagian besar responden
dalam penelitian ini berusia antara 20 – 35 tahun yaitu 20 responden (66,7%).
Berdasarkan hasil penelitian di atas, sebagian responden berpengetahuan
cukup tentang asam folat.Pengetahuan cukup kemungkinan diperoleh dari faktor
pendidikan, lingkungan, dan umur. Pengetahuan tentang asam folat sangat
penting bagi ibu hamil, hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan dapat
mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pembenuhan asam folat.
41
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian adalah
pada saat pengisian kuesioner responden kurang memahami bahasa
,khususnya bahasa ilmiah dalam kesehatan yang digunakan dalam kuesioner.
2. Kelemahan/ Keterbatasan
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat
saja.
b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup,
sehingga responden hanya bisa menjawab “ya” dan “tidak” serta jawaban
responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.
42
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulan yaitu sebagai
berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di BPS Herma Panggah
Boyolali dalam kategori baik sebanyak 2 responden (6,67%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di BPS Herma Panggah
Boyolali dalam kategori cukup sebanyak 23 responden (76,67%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat di BPS Herma Panggah
Boyolali dalam kategori kurang sebanyak 5 responden (16,66%).
B. Saran
1. Ibu Hamil atau Masyarakat
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti
penyuluhan dari tenaga kesehatan, mencari informasi melalui media massa
dan media elektronik dan dapat meningkatkan asupan asam folat.
2. BPS dan Tenaga Kesehatan
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,
khususnya dalam pemberian KIE tentang asam folat, sehingga dapat
meningkatkan keberhasilan dalam pemberian asam folat.
43
3. Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat menambah atau melengkapi sumber bacaan
khususnya tentang asam folat.
4. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya mengadakan penelitian dengan metode
yang berbeda, mengembangkan variabel penelitian dan kuesioner, sehingga
dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, D. 2009. “ Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat Dalam
Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang. Skripsi. Yogyakarta : Stikes Surya Global
Depkes RI. 2012. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 AKI. Diakses tanggal 2 Oktober 2013.
Kholid. 2012. Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori perilaku, Media, dan
Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Proverawati, dkk. 2009. Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Riwidikdo. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : CV. Rihama Press. Sediaoetama. 2012. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa Dan Profesi. Jakarta : Dian Rakyat. Serdar. 2008. Asam Folat dalam Makanan. Available online
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_folat.online.com.Html. Diakses tanggal 2 Oktober 2013.
Sulistyawati. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba
Medika. Suryadjaja. 2012. Bila Sehat Ibu Hamil Boleh Puasa. Available online
http://www.suaramerdeka.com.Html. Diakses tanggal 5 Desember 2013. Wahyuni. 2009. Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil. Available on line :
http://ningrumwahyuni.wordpress.com. Diakses tanggal 2 Oktober 2013. Wikipedia. Folic Acid. http://asuh.wikia.com/wiki/Asam_folat. Diakses tanggal 2
Oktober 2013. Word Health Organization. 2010. Kurang Gizi Pada Ibu Hamil. Available online :
http://www.kesehatan.online.com.Html. Diakses tanggal 2 0ktober 2013.