TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II...
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II...
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II
TENTANG TABLET FE DI BPM YUSTINA
SUDARWATI KAUMAN DUKUH
TANGEN SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusunoleh :
ROMLAH
NIM B10108
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II
TENTANG TABLET FE DI BPM YUSTINA
SUDARWATI KAUMAN DUKUH
TANGEN SRAGEN
Diajukan Oleh :
ROMLAH
NIM B10 108
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal 23 Juni 2015
Pembimbing
Retno Wulandari, S.ST
NIK200985034
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II
TENTANG TABLET FE DI BPM YUSTINA
SUDARWATI KAUMAN DUKUH
TANGEN SRAGEN
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh:
ROMLAH
NIM B10108
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal : 27 Juli 2015
PENGUJI I PENGUJI II
Hutari Puji A, S.SiT.,M.Kes Retno Wulandari, S.ST
NIK200580012 NIK 200985034
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester II
tentang Tablet Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. Ibu Retno Wulandari SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
3. Ibu Yustina Sudarwati Amd. Keb selaku pimpinan BPM Yustina Sudarwati
yang telah bersedia memberi ijin pada penulis dalam pengambilan data dan
penggunaan lahan untuk penelitian.
4. Seluruh responden ibu hamil trimester II yang telah bersedia menjadi
responden.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Bagian perpustakaan yang telah memberikan doa dan dukungan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juni 2015
Penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Romlah
B10 108
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER II TENTANG
TABLET FE DI BPM YUSTINA SUDARWATI KAUMAN DUKUH
TANGEN SRAGEN
xiii + 51 halaman + 23 lampiran + 9 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
LatarBelakang :Di negara Indonesia rendahnya kesehatan ditandai dengan
masih tingginya angka kematian pada ibu. Penyebab kematian ibu ada dua yaitu
secara langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu yaitu
perdarahan, eklampsia dan infeksi. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa
abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah sebelum waktunya.Wanita
memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi menstruasi dengan
perdarahan sebanyak 50-80 cc setiap bulan. Di samping itu kehamilan
memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan
membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Berdasarkan studi pendahuluan di
BPM Yustina Sudarwati dari 8 orang ibu hamil, 3 orang bisa menjawab
pengertian dan manfaat tablet Fe, 2 orang bisa menjawab cara meminum tablet Fe
tapi kurang tepat dan 3 orang tidak bisa menjawab sama sekali.
Tujuan :Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II tentang
Tablet Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen dan faktor-
faktor pendukung dan penghambat dalam penelitian.
Metode Penelitian :Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian
di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen. Populasi pada
penelitian ini adalah ibu hamil yang periksa di BPM Yustina Sudarwati sebanyak
32 orang. Jumlah sampel sebanyak 32 responden, dengan teknik Sampling
Insidental, variabel yang digunakan adalah variabel tunggal, instrumen yang
digunakan adalah kuesioner tertutup, sedangkan analisa data dilakukan dengan
komputerisasi menggunakan program SPSS versi 16.0.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II tentang Tablet Fe di
BPM Yustina Sudarwati, tingkat pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 6
responden (18,7%), kategori cukup sebanyak 19 responden (59,4%), kategori
kurang sebanyak 7 responden (21,9%), mayoritas responden berumur 20-35 tahun
(71,9%), berpendidikan SMA (50,0%), multigravida (65,6%) dan IRT (50,0%).
Kesimpulan :Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II tentang Tablet Fe
sebagian besar dalam kategori cukup.
Kata kunci : Pengetahuan, kehamilan, Tablet Fe
Kepustakaan : 27 literatur (Tahun 2006 s/d 2013)
vii
MOTTO
Sesungguhnya bersama kesukaran itu adakeringanan. Karena itu bila kau sudah
selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu ( Q.S Al
Insyirah : 6-8)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Untuk bapak dan ibu tercinta, atas kasih sayang dan pengorbanan, kesabaran
yang tiada tara, serta doanya yang selalu menyertai langkahku dalam
mengarungi hidup ini.
2. Untuk suamiku tercinta Augusta Wasis Yudityawan imam sekaligus teman
hidupku yang selalu setia mendampingi, memberikan dukungan serta
semangat yang luar biasa.
3. Untuk buah hatiku Azzahra Zildjian Yudityara penyemangatku.
4. Untuk pembimbing Karya Tulis Ilmiah Ibu Retno Wulandari, SST yang
senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan.
5. Untuk sahabat-sahabatku yang telah berpartisipasi dalam pembuatan Karya
Tulis Ilmiah ini.
6. Almamater tercinta.
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Romlah
Tempat / TanggalLahir : Sragen, 10 Januari 1992
Agama : Islam
JenisKelamin : Perempuan
Alamat : Tangen RT 03 RW 04, Katelan, Tangen,
Sragen
Riwayat Pendidikan
1. SD N 1 Katelan LULUS TAHUN 2004
2. SMP N 1 Tangen LULUS TAHUN 2007
3. SMA N 1 Tangen LULUS TAHUN 2010
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada 2010
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
CURICULUM VITAE .................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian .......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ................................................................................. 8
1. Pengetahuan ................................................................................ 8
2. Kehamilan ................................................................................ . 17
3. Tablet Fe ...................................................................................... 20
B. Kerangka Teori ................................................................................ 27
C. Kerangka Konsep ............................................................................ 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................................... 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 29
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 30
D. Variabel Penelitian .......................................................................... 31
x
E. Definisi Operasional ........................................................................ 31
F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 32
G. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 36
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................ 36
I. Etika Penelitian ............................................................................... 39
J. Jadwal Penelitian ............................................................................. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian ........................................................... 41
B. Hasil Penelitian .............................................................................. 41
C. Pembahasan ..................................................................................... 46
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 50
B. Saran ................................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Fe dalam Bahan Makanan .............................................. 23
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................ 31
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................... 32
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur ............................................ 41
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Paritas Ibu ................................... 41
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan .................................. 42
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan ..................................... 42
Tabel 4.5 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS .................. 43
Tabel 4.6 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester II tentang Tablet Fe ...... 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 KerangkaTeori ............................................................................ 30
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 31
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9. Surat Persetujuan Menjadi Responden (Informed consent)
Lampiran 10. Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 12. Kuesioner Penelitian
Lampiran 13. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas Berdasarkan Hasil hitung SPSS
Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas Berdasarkan Hasil hitung SPSS
Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 18. Data Tabulasi Penelitian Berdasarkan Karakteristik Responden
Lampiran 19. Data Hasil Nilai Standar Deviation dan Mean Berdasarkan SPSS
Lampiran 20. Analisis Data Persentase Hasil Penelitian
Lampiran 21. Tabel Nilai r Product Moment
Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 23. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri negara yang sedang berkembang adalah masalah
kesehatan yang masih rendah. Di negara Indonesia rendahnya kesehatan
ditandai dengan masih tingginya angka kematian pada ibu. Hasil Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 angka kematian ibu
secara nasional adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian
ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu
(Kemenkes, 2012).
Penyebab kematian ibu ada dua yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Penyebab langsung kematian ibu yaitu perdarahan, eklampsia dan
infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung antara lain adalah ibu hamil
menderita penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan,
misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia, malaria
(Purbadewi dan Ulvie, 2013).
Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat
kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat
berupa abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah sebelum waktunya.
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dan laki-laki karena terjadi mentruasi
dengan perdarahan sebanyak 50 – 80 cc setiap bulan dan kehilangan zat besi
sebesar 30 – 40 mg, di samping itu kehamilan memerlukan tambahan zat besi
untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah
2
2
janin dan plasenta, makin sering wanita mengalami kehamilan dan melahirkan
maka akan semakin banyak kehilangan zat besi. Jika persediaan cadangan Fe
minimal maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan
akhirnya akan menimbulkan anema pada kehamilan berikutnya
(Manuaba, 2010).
Menurut Depkes RI dalam Waryana (2010), Departemen Kesehatan
telah melaksanakan program penanggulangan Anemia Gizi Besi dengan
membagikan tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu hamil
sebanyak 1 tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa
kehamilan. Namun banyak ibu hamil yang menolak atau tidak mematuhi
anjuran ini karena berbagai alasan. Kepatuhan minum tablet Fe apabila ≥ 90%
dari tablet besi yang seharusnya diminum. Kepatuhan ibu hamil minum pil zat
besi merupakan faktor penting dalam menjamin peningkatan kadar
hemoglobin ibu hamil (Kautshar, N, dkk. 2013).
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menstimulasi atau
merangsang terhadap terwujudnya sebuah perilaku kesehatan. Apabila ibu
hamil mengetahui dan memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia
maka akan mempunyai perilaku kesehatan yang baik dengan harapan dapat
terhindar dari berbagai akibat atau risiko dari terjadinya anemia kehamilan.
Perilaku kesehatan yang demikian berpengaruh terhadap penurunan kejadian
anemia pada ibu hamil (Purbadewi dan Ulvie, 2013).
Hasil studi pendahuluan pada tanggal 23 September 2014 di BPM
Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen diketahui bahwa rata-rata
3
jumlah ibu hamil trimester II yang memeriksakan kehamilannya dari bulan
Januari hingga September adalah sebesar 32 ibu hamil. dari 8 orang ibu hamil
trimester II yang memeriksakan kehamilannya pada hari tersebut, diketahui
bahwa rata-rata kadar Hb di bawah 10,5 gr%. Hasil wawancara dengan 8
orang ibu hamil tentang pengertian, manfaat, dan cara meminum tablet Fe,
didapatkan 3 orang bisa menjawab pengertian dan manfaat tablet Fe, 2 orang
bisa menjawab cara meminum tablet Fe tapi kurang tepat, 3 tidak bisa
menjawab sama sekali. Oleh karena pentingnya tablet Fe yang dibutuhkan
dalam kehamilan untuk pertumbuhan janin dan plasenta serta untuk
peningkatan sel darah merah ibu selama kehamilan sehingga penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Trimester II tentang Tablet Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh
Tangen Sragen”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester II
tentang Tablet Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen
Sragen?”.
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II tentang Tablet Fe
di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester II tentang Tablet
Fe BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen pada
tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester II tentang Tablet
Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen pada
tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester II tentang tablet
Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen pada
tingkat kurang.
d. Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam
penelitian.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya
dalam pengetahuan tentang tablet Fe.
5
2. Bagi peneliti
Mendapat pengalaman langsung dalam melakukan penelitian dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan.
3. Bagi institusi
a. Pendidikan
Sebagai referensi dan sumber bacaan meliputi pengetahuan tentang
tablet Fe serta dapat dijadikan sebagai wawasan penelitian selanjutnya.
b. Bagi lahan
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menambah
pengetahuan tentang Tablet Fe bagi ibu hamil.
E. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan, antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Sitoresmi (2012), STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul
“Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe di BPM Sri Sunaryati
Sukoharjo Tahun 2012”, Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan
rancangan cross sectional. Sampel sebanyak 34 ibu hamil. Teknik analisis
data menggunakan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan ibu baik sebanyak 9 responden (26,5%), pengetahuan cukup
19 responden (55,9%) dan pengetahuan kurang 6 responden (17,6%).
2. Utami dan Anita (2013), Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali,
dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Tablet
6
Fe di Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali”, penelitian
ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak
53 responden dengan teknik pengambilan Total Sampling. Analisa data
menggunakan analisa univariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan tentang manfaat Tablet Fe dalam tingkat baik sebanyak 5
responden (9,4%), pengetahuan cukup sebanyak 10 responden (18,9) dan
pengetahuan kurang sebanyak 38 orang (71,7%).
3. Kongkoli, dkk (2013), Politeknik Kesehatan Makassar dengan judul
“Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Zat Besi di Puskesmas
Mangasa Makassar”, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Populasi penelitian semua ibu hamil yang datang memeriksakan diri ke
Puskesmas Mangasa yang berjumlah 35 orang dengan teknik accidental
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu
hamil di Puskesmas Mangasa termasuk dalam kategori cukup dengan
persentase (45,7%) sedangkan yang berpengetahuan baik 34,3% dan
berpengetahuan kurang (20%).
Persamaan penelitian ini dengan penelitian di keaslian adalah pada jenis
dan rancangan penelitian, teknik pengambilan sampel pada penelitian
kongkoli, dkk (2013), dengan teknik accidental sampling, variabel
penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, metode
pengolahan dan analisis, etika penelitian, hasil penelitian yang
menunjukkan mayoritas responden berpengetahuan cukup pada penelitian
Sitoresmi (2012), dan Kongkoli, dkk (2013). Sedangkan perbedaannya
7
terletak pada lokasi penelitian, waktu penelitian, populasi sampel yang
digunakan, teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
teknik sampling insidental sedangkan pada penelitian Sitoresmi (2012),
dan Utami dan Anita (2013), menggunakan teknik total sampling, definisi
operasional dan hasil penelitian yang menunjukkan mayoritas responden
berpengetahuan kurang pada penelitian Utami dan Anita (2013),
sedangkan pada penelitian ini mayoritas responden berpengetahuan cukup
19 responden (59,4%).
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Menurut Notoadmodjo (2011), pengetahuan (knowledge) adalah
hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior).
b. Tingkatan pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2011), Pengetahuan yang dicakup dalam
domain kognitif mempunyai enam tingkat yakni :
1) Tahu (Know)
Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang
telah dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat
ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
9
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
mengintepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya
terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
(sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat
menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah di dalam
pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di
dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya
satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat
bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan
sebagainya.
10
5) Sintetis (Synthetis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan
sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah
ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional
atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern
atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
a) Cara coba – salah (trial and error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
11
dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah
tersebut dapat terpecahkan.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak
disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan
dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan
seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional
saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern.
Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai
kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat
berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun
informal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan
lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut
diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang
mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas
pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu
pengetahuan atau ilmuwan.
12
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu
merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat
digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
pada masa yang lalu.
e) Cara akal sehat (common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah
dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak
orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini
harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional
atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah
sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau
penyelidikan manusia.
13
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui
proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh
melalui intutif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak
menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan perkembangan
kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut
berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan
penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan
deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran
secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang
dikemukan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui
pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum
dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan
kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai
dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat
umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan
kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke
14
dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk
memahami suatu gejala.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-
pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi
berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua
persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas
itu.
2) Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa
ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology).
Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan
metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van
Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan
dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat
pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan
objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
15
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala
yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
Menurut Mubarak, dkk (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada
orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami.
Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang
semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada
akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
3) Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi
perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).
4) Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan
menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang
lebih mendalam.
16
5) Pengalaman
Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkunganya. Ada kecenderungan pengalaman
yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan,
namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut menyenangkan
maka secara psikologis timbul kesan yang sangat mendalam dan
membekas dalam emosi kejiwaanya, dan akhirnya dapat pula
membentuk sikap positif dalam kehidupanya.
6) Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam
mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka
sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap slalu
menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat
berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap
seseorang.
7) Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat
membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan
yang baru.
17
B. Kehamilan
a. Pengertian
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasonal dalam
Prawirohardjo (2010), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam
12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27),
dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka
melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh di
dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010).
b. Tanda- tanda kehamilan
Menurut Sulistyawati (2011), tanda-tanda kehamilan dibagi
menjadi 2 yaitu :
1) Tanda pasti kehamilan
a) Terdengar denyut jantung (DJJ).
b) Terasa gerak janin.
c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan,
ada gambar embrio.
d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (> 16
minggu).
18
2) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Rahim membesar.
b) Tanda hegar
c) Tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina,
dan vulva.
d) Tanda piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah
sehingga menonjol jelas kea rah pembesaran tersebut.
e) Braxton hicks, bila uterus dirangsang (distimulasi dengan
diraba) akan mudah berkontraksi.
f) Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat.
g) Tes urine kehamilan (tes HCG) positif, tes urine dilaksanakan
minimal satu minggu setelah terjadi pembuahan. Tujuan dari
pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar hormone
gonadotropin dalam urine. Kadar yang melebihi ambang
normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan.
h) Ballottement positif, jika dilakukan pemeriksaan palpasi di
perut ibu dengan cara menggoyang-goyangkan di salah satu
sisi, maka akan terasa pantulan di sisi yang lain.
c. Masa-masa Kehamilan
Menurut Sukarni dan Wahyu (2013), masa-masa kehamilan
dibagi menjadi tiga periode atau trimester, masing-masing selama 13
minggu.
19
1) Trimester I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.
Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk
melihat apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik.
2) Trimester II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang
baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari
segala ketidak nyamanan yang normal dialami saat hamil, namun
trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur ke
dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
3) Trimester III
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan
penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari
kehadiran bayi sebagai mahkluk yang terpisah sehingga ia menjadi
tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.
d. Kebutuhan gizi ibu hamil
Menurut Naninjaja dalam Proverawati dan Asfuah (2009),
perencanaan gizi untuk wanita hamil sebaiknya mengacu pada RDA
(Recommended Daily Allowance atau Asupan Harian yang Dianjurkan).
Dibandingkan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein
meningkat sampai 68%, asam folat 100%, kalsium 50%, dan zat besi
200-300%. Bahkan makanan yang dianjurkan harus meliputi enam
20
kelompok yaitu makanan yang mengandung protein (hewani dan
nabati), susu dan olahannya, roti dan biji-bijian, buah dan sayuran yang
kaya akan vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, buah dan sayuran
lain.
C. Tablet Fe
a. Pengertian Tablet Fe (zat besi)
Menurut Ibrahim dan Proverawati (2010), zat besi merupakan
unsur vital untuk pembentukan hemoglobin, juga merupakan komponen
penting pada system enzim pernafasan seperti sitokrom-oksidase,
katalase peroksidasi. Fungsi utama zat besi adalah untuk mengantarkan
oksigen kedalam jaringan-jaringan tubuh (Fungsi hemoglobin) dan
berperan pada mekanisme oksidase seluler (fungsi system sitokro).
b. Manfaat tablet Fe
Manfaat mengkonsumsi tablet Fe adalah untuk mencegah
terjadinya ibu hamil terkena anemia, mencegah menurunnya kosentrasi,
iritabilitas, sakit kepala, perdarahan, pucat, pecah-pecah di ujung mulut,
kulit kering, rapuhnya rambut dan kuku (Fitrianingsih, 2009).
Menurut Wirakusumah dalam Waryana (2010), zat besi bagi
wanita hamil dibutuhkan untuk memenuhi kehilangan basal, juga untuk
pembentukan sel-sel darah merah yang semakin banyak serta janin dan
plasentanya.
21
Fungsi dari tablet Fe ini untuk mengimbangi sejumlah kecil zat
besi yang secara konstan dikeluarkan tubuh, terutama lewat urine, feses
dan keringat (Proverawati dan Asfuah, 2009).
Zat besi, sangat penting karena pada masa kehamilan volume
darah meningkat 25%, dan juga penting untuk bayi dalam membangun
persediaan darahnya (Sukarni dan wahyu, 2013).
Menurut Proverawati dan Asfuah (2009), fungsi zat besi
diantaranya adalah
1) Untuk pembentukan hemoglobin baru.
2) Untuk mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah
terjadi perdarahan.
3) Untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh.
c. Cara kerja obat
Maltofer tablet adalah sediaan zat besi untuk pengobatan
defisiensi zat besi laten dan anemia. Besi adalah komponen penting dari
hemoglobin, myoglobin, dan enzim-enzim yang mengandung besi.
Biasanya defisiensi zat besi dapat menyebabkan cepat lelah, menurunya
kosentrasi, iritabilitas, perasaan gelisah, sakit kepala, hilang nafsu
makan, peka terhadap stress dan infeksi, pucat, pecah-pecah di ujung
mulut, kulit kering dan rapuhnya rambut dan kuku. Zat besi dalam
maltofer tablet adalah sebagai kompeks besi (III) Hidroksida, yang
masing-masing partikelnya terikat pada suatu polimer karbohidrat
(polimatosa). Hal ini mencegah perusakan saluran pencernaan.
22
Perlindungan ini mencegah interaksi antara besi dengan
makanan. Selain itu, hal ini juga menjamin bioavailabilitas zat besi
(Fitrianingsih, 2009).
d. Efek samping
Efek samping tablet besi kadang-kadang menimbulkan gangguan
pada system pencernaan seperti rasa penuh, penekanan pada daerah ulu
hati, mual, sembelit, dan diare. Tinja bewarna gelap yang disebabkan
oleh besi, tidak menimbulkan masalah yang tidak berarti secara klinis
(Fitrianingsih, 2009). Penyulit ini tidak jarang menyusutkan ketaatan
(pemberian suplementasi semasa haid terbukti mampu meningkatkan
ketaatan itu, karena kebutuhan akan besi pada ketika ini memang cukup
tinggi) pasien selama pengobatan berlangsung. Jika situasi seperti ini
berkembang, dosis sebaiknya diturunkan sampai pengaruh itu lenyap.
Sementara, sebaiknya pasien diberi tahu bahwa pengaruh yang tidak
menyenangkan itu tidak ada artinya jika dibanding dengan besarnya
manfaat besi (Arisman, 2010).
e. Cara konsumsi tablet Fe
Menurut Marmi (2013), cara konsumsi tablet Fe adalah sebagai
berikut :
1) Minum tablet besi dengan vitamin C karena dapat membantu
penyerapan zat besi di usus.
23
2) Hindari mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu
penyerapan zat besi seperti teh, kopi, susu, obat-obatan. Sebaiknya
beri jarak waktu mengkonsumsinya sekitar 2-4 jam.
Menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), cara memberikan tablet fe
yaitu dengan dosis 1 x 1 diminum dengan air putih 1 gelas dan
sebaiknya diminum menjelang tidur pada malam hari agar mengurangi
efek samping seperti mual.
f. Faktor faktor yang mempengaruhi absorbsi zat besi
Menurut Waryana (2010), faktor faktor yang mempengaruhi absorbsi
Fe yaitu :
1) Bentuk Fe
Besi- hem yang merupakan bagian dari hemoglobin yang terdapat
dalam daging hewan dapat diserap dua kali lipat daripada besi non
hem yang berasal dari makanan nabati.
2) Asam organik
Vitamin C dan asam sitrat sangat membantu penyerapan besi non
hem dengan merubah bentuk feri menjadi fero.
3) Asam fitat, asam oksalat dan tanin
Ketiga jenis tersebut dapat mengikat Fe sehingga menghambat
penyerapannya, namun pengaruh negatif ini dapat dikurangi
dengan mengkonsumsi vitamin C.
4) Tingkat keasaman lambung
Keasaman lambung dapat meningkatkan daya larut besi.
24
5) Kebutuhan tubuh
Jika tubuh kekurangan Fe atau kebutuhan meningkat, maka
penyerapan juga akan meningkat.
g. Sumber zat besi
Menurut Marmi (2013), sumber baik besi adalah makanan
hewani, seperti daging, ayam dan ikan. Sumber baik lainnya adalah
telur, serealia tumbuk, kacang kacangan, sayuran hijau dan beberapa
jenis buah. Nilai besi berbagai bahan makanan (mg/100gram).
Tabel 2.1 Kandungan Fe dalam bahan makanan
Bahan makanan Nilai Fe Bahan Makanan Nilai Fe
Tempe, kacang,
kedelai murni
10.0 Biscuit 2.7
Kacang kedelai
kering
8.0 Jagung kuning, pipil
lama
2.4
Kacang hijau 6.7 Roti putih 1.5
Kacang merah 5.0 Beras setengah giling 1.2
Kelapa tua, daging 2.0 Daun kacang panjang 6.2
Udang besar 8.0 Bayam 3.9
Hati sapi 6.6 Sawi 2.9
Daging sapi 2.8 Daun katuk 2.7
Telur bebek 2.8 kangkung 2.7
Telur ayam 2.7 Daun singkong 2.0
Ikan segar 2.0 Pisang ambon 0.5
Ayam 2.5 Keju 1.5
Sumber : Marmi (2013).
25
h. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil
Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat
hingga 200-300%. Sekitar 1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak
300 mg ditransfer ke janin, 200 mg hilang saat melahirkan, 50-75 mg
untuk pembentukan plasenta dan 450 mg untuk pembentukan sel
darah merah (sulistyoningsih, 2011).
Kebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga
yaitu sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini
dapat diambil dari cadangan zat besi dan peningkatan adaptif
penyerapan zat besi melalui saluran cerna. Apabila cadangan zat besi
sangat sedikit atau tidak ada sama sekali sedangkan kandungan dan
serapan zat besi dari makanan sedikit, maka pemberian suplemen
sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil
(Arisman, 2010).
Menurut Depkes RI dalam waryana (2010), Departemen
Kesehatan telah melaksanakan program penanggulangan Anemia Gizi
Besi dengan cara membagikan tablet besi atau Tablet Tambah Darah
(TTD) kepada ibu hamil sebanyak 1 tablet setiap hari berturut-turut
selama 90 hari selama masa kehamilan.
Setiap tablet kunyah mengandung 100 mg zat besi sebagai
kompleks besi (III) Hidroksida Polimaltosa (KBP), siklamat
(Fitrianingsih, 2009).
26
i. Efek samping kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau
hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak.
Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin didalam kandungan,
abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal
ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal
secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu hamil yang menderita anemia
berat dapat meningkatkan resiko morbiditas maupun mortalitas ibu
dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan premature juga
lebih besar (Waryana, 2010).
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan menurunnya
kemampuan kerja, kekurangan energy pada umumnya menyebabkan
pucat, rasa lemah, letih pusing, kurang nafsu makan, menurunnya
kebugaran, kekebalan dan gangguan penyembuhan luka, serta
kemampuan mengatur suhu tubuh menurun (Marmi, 2013).
27
D. Kerangka Teori
A
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Notoatmodjo (2011), Mubarak, dkk (2007), Fitrianingsih (2009),
Waryana (2010) dengan modifikasi
Tablet Fe
1. Pengertian
2. Manfaat tablet fe
3. Cara kerja
4. Efek samping
5. Cara konsumsi
6. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
absorbsi zat besi
7. Sumber zat besi
8. Kebutuhan zat besi
pada ibu hamil
9. Efek samping
kekurangan zat besi
Tingkat pengetahuan
ibu hamil Trimester II
tentang Tablet Fe
Kehamilan
1. Pengertian
2. Tanda tanda
kehamilan
3. Masa masa
kehamilan
4. Kebutuhan
gizi ibu hamil
Tingkatan
Pengetahuan
1. Tahu
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
Faktor- faktor yang
berpengaruh terhadap
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
6. Kebudayaan
lingkungan sekitar
7. Informasi
28
E. Kerangka Konsep
Diteliti
Tidak Diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
trimester II tentang tablet Fe
Baik
Cukup
Kurang
Faktor- faktor yang
berpengaruh
terhadap
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
4. Pengalaman
Faktor – faktor yang
berpengaruh terhadap
pengetahuan :
1. Minat
2. Kebudayaan lingkungan
sekitar
3. Informasi
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif.
Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat.
Sedangkan kuantitatif adalah data yang berhubungan dengan angka, baik yang
diperoleh dari pengukuran maupun nilai suatu data. Jadi deskriptif kuantitatif
adalah gambaran suatu keadaan di dalam masyarakat yang akan ditunjukkan
dengan angka-angka (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menggambarkan
tentang tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II tentang Tablet Fe di BPM
Kauman Dukuh Tangen Sragen.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan
pada :
a. Studi pendahuluan dilaksanakan pada tanggal 23 September 2014.
30
30
b. Uji validitas dan Reliabilitas dilaksanakan pada tanggal 20 Februari –
Maret 2015.
c. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 April – 5 Mei 2015.
d. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah pada bulan Mei – Juni 2015.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2013). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ibu hamil Trimester II yang melakukan pemeriksaan di BPM Yustina
Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen pada tanggal 1 April – 5 Mei
2015. Dari jumlah ibu hamil Trimester II dari bulan Januari hingga
September tahun 2014 sebanyak 286 orang, sehingga rata-rata per
bulannya adalah 32 ibu hamil trimester II.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2010). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Tetapi, jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-
25% atau lebih (Arikunto, 2006).
31
Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil Trimester II yang
melakukan pemeriksaan di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh
Tangen Sragen yang berjumlah 32 ibu hamil trimester II.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel
(Sugiyono, 2013). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode sampling Insidental. Sampling Insidental
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data (Sugiyono, 2013).
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Variabel
dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil
Trimester II tentang Tablet Fe.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
32
objek atau fenomena (Hidayat, 2011). Definisi operasional variabel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Parameter dan
kriteria
Alat ukur Skala
pengukuran
Pengetahuan
ibu hamil
trimester II
tentang
tablet Fe
Segala sesuatu
informasi yang
diketahui dan
dimengerti oleh ibu
hamil trimester II
tentang tablet Fe yang
terdiri dari pengertian,
manfaat, cara kerja,
efek samping, faktor-
faktor yang
mempengaruhi
absorbsi, sumber zat
besi, kebutuhan zat
besi pada ibu hamil,
efek samping
kekurangan zat besi.
Baik bila (x) >
mean + 1 SD
Cukup :
bila mean - 1
SD £ x £
mean + 1 SD
Kurang :
bila (x) <
mean – 1 SD
Kuesioner Ordinal
Sumber : Hidayat (2011).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen penelitian ini
menggunakan kuesioner. Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah
kuesioner tertutup. Menurut Hidayat (2011), kuesioner tertutup adalah
kuesioner yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal
memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada.
1) Kisi-kisi kuesioner
Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II tentang
Tablet Fe adalah sebagai berikut :
33
Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner
Variabel Sub Variabel No. Item
Jumlah Favourable Unfavourable
Tingkat
Pengetahuan
ibu hamil
Trimester II
tentang
Tablet Fe
Pengertian 1,3* 2 3
Manfaat 4,6,7* 5,8 5
Cara kerja obat 9* 10 2
Efek samping 11,13 12,14 4
Cara konsumsi 15, 17,18,19 16,20 6
Faktor faktor
yang
mempengaruhi
absorbs
21,23 22 3
Sumber zat
besi
25,26,27 24,28,29 6
Kebutuhan zat
besi pada ibu
hamil
30,31,33,34 32 5
Efek samping
kekurangan zat
besi
36,37,38* 35* 4
JUMLAH 24 14 38
Sumber : Hidayat (2011).
.
2) Cara penilaian
Skala pengukuran data yang digunakan dalam kuesioner ini adalah
skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan
memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau
pernyataan : ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar
dan salah (Hidayat, 2011). Jenis pernyataan kuesioner berupa favourable
yaitu pernyataan positif jika responden memilih jawaban “benar” nilai 1
(satu) jika “salah” nilai 0 (nol) sedangkan pernyataan unfavourable yaitu
pertanyaan negatif jika responden menjawab “benar” nilai 0 (nol) jika
“salah” nilainya 1 (satu). Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi
tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.
34
a. Uji Validitas
Validitas adalah untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut
valid, valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat
untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur (Riwidikdo, 2013).
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus korelasi pearson
product moment, yaitu:
Keterangan :
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien korelasi product moment
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Dikatakan valid jika rhitung > rtabel (0,361) dengan N = 30 ibu hamil
trimester II dengan taraf signifikan 0,05 (Riwidikdo, 2013).
Dari uji validitas yang dilakukan di BPM Sri Lestari Ngrejeng,
Ngrampal, Sragen pada 30 ibu hamil trimester II dengan 38 soal
didapatkan yang valid berjumlah 33 sedangkan yang tidak valid
berjumlah 5. Butir soal yang tidak valid beserta r hitungnya adalah item
nomor 3 (-0,059), item nomor 7 (0,058), item nomor 9 (-0,154), item
nomor 35 (0,196), dan item nomor 38 (0,093). Soal yang tidak valid
( ) ( ) }Y - Y {N }X X {
YX. - XY . N
222 2 SSS-S
SSS=
Nrxy
35
tersebut kemudian tidak dipakai karena sudah ada item soal yang
mewakili dalam indikator.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsestenitas alat
ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan
sama bila digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda
(Riwidikdo, 2013).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan
Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
Rumus Alpha Chronboach adalah sebagai berikut :
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é-
=t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan :
r11 = Reliabilitas Instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2
= Jumlah varian butir
b2t = varians total
Dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,7)
(Riwidikdo, 2013). Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan nilai
alpha cronbach’s yaitu 0,892 sehingga instrument dikatakan reliabel.
36
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah merupakan cara peneliti untuk
mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2011).
Pada teknik pengumpulan data dalam penelitian ini data yang diperoleh
terdiri dari :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung diambil dari
obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2013). Dalam
penelitian ini yang akan termasuk data primer adalah hasil jawaban
kuesioner pengetahuan ibu tentang Tablet Fe.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapatkan tidak secara
langsung dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh melalui dokumentasi dalam hal ini adalah jumlah
ibu hamil Trimester II yang melakukan pemeriksaan di BPM Yustina
Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen pada bulan Januari hingga
September 2014 yang berjumlah 286 orang, sehingga rata-rata
perbulannya adalah 32 ibu hamil Trimester II.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Teknik pengolahan data dan analisa data adalah langkah terpenting
untuk memperoleh hasil atau simpulan dari masalah yang diteliti. Data
37
yang sudah terkumpul sebelum dianalisis harus selalu melalui pengolahan
data terlebih dahulu. Najmah (2011), menyatakan bahwa setelah data
terkumpul, kemudian diadakan pengolahan data dengan cara:
a. Pengeditan data (editing)
Kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau
kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas,
relevan dan konsisten.
b. Pengkodean data (coding)
Koding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka/bilangan. Kegunaan dari coding adalah
untuk mempermudah saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
memasukkan data.
c. Pemasukan data (entry data)
Langkah selanjutnya adalah memasukkan data agar dapat
dianalisis. Pemasukan data dilakukan dengan cara memasukkan data
dari kuesioner ke paket program komputer.
d. Pembersihan data (cleaning data)
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan
kembali data yang sudah dimasukkan apakah ada kesalahan atau tidak.
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis univariate yaitu menganalisis terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
38
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo
(2013), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan ditunjukan pada skala
pengukuran sebagai berikut :
a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD
b. Pengetahuan cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD
c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD
Sebelum menentukan tingkat pengetahuan terlebih dahulu peneliti
menghitung nilai mean dan standard deviation. Menurut Riwidikdo
(2013), rumus menghitung nilai mean dan standard deviation yaitu :
a. Mean
Keterangan :
n : jumlah responden
xi : nilai responden
b. Standard deviation
Keterangan :
SD : Standard deviation
xi : nilai responden
n : jumlah responden
39
Perhitungan mean dan standar deviasi menggunakan program SPSS
(Statistical Package for Social Science) Versi 16,0, setelah didapatkan
hasil nilai mean dan standard deviation tiap responden kemudian hasil
tersebut dimasukkan dalam skala pengetahuan untuk menghitung distribusi
frekuensi responden.
Rumus untuk menghitung prosentase menurut Riwidikdo (2013), sebagai
berikut:
Jumlah ibu menurut tingkat pengetahuan
Skor Prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100%
Jumlah responden
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2011), masalah etika penelitian yang harus
diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.
40
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian terlampir
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Bidan Praktek Mandiri (BPM) BPM Yustina Sudarwati Kauman RT 16,
Dukuh, Tangen, Sragen, dengan batas wilayah yaitu sebelah timur berbatasan
dengan Desa Katelan, sebelah barat berbatasan dengan Desa Tangkil, sebelah
selatan berbatasan dengan Desa Jekawal dan sebelah utara berbatasan dengan
Desa Ngrombo.
Pelayanan kesehatan di BPM Yustina Sudarwati Kauman terdiri dari
pelayanan imunisasi, pengobatan umum, pelayanan ibu dan anak, pemeriksaan
kehamilan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang dilakukan oleh
petugas kesehatan. Petugas kesehatan yang terdapat di BPM Yustina
Sudarwati yaitu 2 bidan yaitu 1 sebagai pemimpin dan 1 bidan sebagai
asisten. Sarana dan prasarana yang terdapat di Bidan Praktek Mandiri (BPM)
BPM Yustina Sudarwati Kauman yaitu 2 kamar bersalin, 1 ruang periksa dan
2 ruang rawat inap. Rata-rata kunjungan tiap hari 20 orang dengan kejadian ,
periksa hamil, KB, Imunisasi dan pertolongan persalinan 24 jam.
B. Hasil Penelitian
Penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II tentang tablet Fe
dilaksanakan di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Kabupaten
Sragen dengan jumlah responden sebanyak 32 orang ibu hamil Trimester II
42
42
yang melakukan pemeriksaan di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh
Tangen Kabupaten Sragen.
1. Karakteristik Responden
a. Umur
Karakteristik responden berdasarkan umur diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persentase (%)
< 20 tahun
20 – 35 tahun
> 35 tahun
4
23
5
12,5
71,9
15,6
Total 32 100
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden dengan
umur kurang dari 20 tahun sebanyak 4 orang (12,5%), responden
dengan umur 20 – 35 tahun sebanyak 23 orang (71,9%) dan responden
yang berusia lebih dari 35 tahun sebanyak 5 orang (15,6%), sehingga
mayoritas usia responden adalah 20 – 35 tahun.
b. Paritas
Karakteristik responden berdasarkan kehamilan ibu diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kehamilan Ibu
Kehamilan Jumlah Persentase (%)
Primigravida
Multigravida
11
21
34,4
65,6
Total 32 100
Sumber : data primer, April 2015
43
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dengan
kehamilan primigravida sebanyak 11 orang (34,4%), responden
dengan kehamilan multigravida sebanyak 21 orang (65,6%) , sehingga
mayoritas responden pada kehamilan multigravida.
c. Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SD
SMP
SMA
PT
6
7
16
3
18,7
21,9
50,0
9,4
Total 32 100
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden dengan
tingkat pendidikan SD sebanyak 6 orang (18,8%), tingkat pendidikan
SMP sebanyak 7 orang (21,9%), tingkat pendidikan SMA sebanyak
16 orang (50,0%), dan PT sebanyak 3 orang (9,4%), sehingga
mayoritas tingkat pendidikan responden adalah SMA.
d. Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil sebagai
berikut :
44
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
IRT
Wiraswasta
PNS
Swasta
16
3
1
12
50,0
9,4
3,1
37,5
Total 32 100
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden dengan
pekerjaan sebagai IRT sebanyak 16 orang (50,0%), bekerja di sektor
wiraswasta sebanyak 3 orang (9,4%), PNS sebanyak 1 orang (3,1%),
dan swasta sebanyak 12 orang (37,5%), sehingga mayoritas ibu adalah
sebagai Ibu Rumah Tangga.
2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester II tentang Tablet Fe
Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester II tentang
tablet Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen
menggunakan program SPSS untuk mencari nilai mean dan standar
deviasi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.5 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS
Variabel N Mean Std. Deviation
Pengetahuan ibu hamil
TM II tentang Tablet
Fe
32 20,59 4,29
Sumber : data primer, April 2015
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut diketahui bahwa nilai mean sebesar 20,59
dan nilai standar deviasi sebesar 4,29. Hasil tersebut kemudian digunakan
untuk perhitungan tingkat pengetahuan ibu hamil trimester II tentang
45
Tablet Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen
Sragen yaitu :
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean+1 SD
(x) > 20,59 + 1 (4,29)
(x) > 24,88
jadi nilai responden dikatakan baik bila nilai (x) > 24,88
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD £ x £ + 1 SD
20,59 – 1 (4,29) £ x £ 20,59 + 1 (4,29)
16,30 £ x£ 24,88
Jadi nilai responden dikatakan cukup bila : 16,30 £ x£ 24,88
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean–1 SD
(x) < 20,59 – 1 (4,29)
(x) < 16,30
Jadi nilai responden dikatakan kurang bila nilai (x) < 16,30
Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester II tentang Tablet
Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh Tangen Sragen dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.6. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester II tentang Tablet Fe
Pengetahuan Jumlah Persentase
(%)
Baik
Cukup
Kurang
6
19
7
18,7
59,4
21,9
Total 32 100
Sumber : data primer, April 2015
46
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden dengan
pengetahuan baik sebanyak 6 orang (18,8%), tingkat pengetahuan dalam
kategori cukup sebanyak 19 orang (59,4%), tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 7 orang (21,9%) sehingga mayoritas responden mempunyai
tingkat pengetahuan cukup.
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 32 responden
menunjukkan hasil bahwa responden dengan pengetahuan baik tentang tablet
Fe sebanyak 6 orang (18,7%), tingkat pengetahuan dalam kategori cukup
sebanyak 19 orang (59,4%), tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 orang
(21,9%). Berdasarkan hasil tersebut maka mayoritas tingkat pengetahuan ibu
hamil Trimester II tentang Tablet Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman
Dukuh Tangen Sragen adalah cukup.
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil dari tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Menurut Mubarak, dkk (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang antara lain adalah pendidikan, pekerjaan, umur, minat,
pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi.
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa mayoritas responden
mempunyai usia umur 20 – 35 tahun sebanyak 23 orang (71,9%). Menurut
Mubarak, dkk (2007), bahwa bertambahnya umur seseorang akan
menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek psikis dan psikologis
47
(mental). Umur seseorang berhubungan dengan tingkat pengetahuan
seseorang, dimana sesuatu hal yang pernah dialami seseorang akan
menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. Dalam
penelitian ini umur merupakan faktor pendukung.
Berdasarkan tabel 4.2. diketahui bahwa mayoritas responden pada
kehamilan multigravida sebanyak 21 orang (65,6%). Kehamilan ibu
berhubungan dengan pengalaman. Menurut Mubarak, dkk (2007), bahwa
suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkunganya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang
akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek
tersebut menyenangkan maka secara psikologis timbul kesan yang sangat
mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaanya, dan akhirnya dapat pula
membentuk sikap positif dalam kehidupanya. Dalam penelitian ini
pengalaman merupakan faktor pendukung.
Berdasarkan tabel 4.3. diketahui bahwa mayoritas responden
mempunyai tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 16 orang (50,0%).
Menurut Mubarak, dkk (2007), bahwa pendidikan berarti bimbingan yang
diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat
memahami, dimana semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah
pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula
pengetahuan yang dimilikinya. Dalam penelitian ini pendidikan merupakan
faktor pendukung.
48
Berdasarkan tabel 4.4. diketahui bahwa mayoritas responden adalah
sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu sebanyak 16 orang (50,0%). Menurut
Mubarak, dkk (2007), bahwa pada dasarnya lingkungan pekerjaan dapat
menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung, tetapi sebagai ibu rumah tangga
maka ibu juga memiliki waktu luang untuk memperoleh informasi baik
melalui media cetak maupun media elektronik. Dalam penelitian ini
pekerjaan merupakan faktor penghambat.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat
pengetahuan ibu hamil Trimester II cukup, kemungkinan dipengaruhi
beberapa faktor yaitu umur, pengalaman, pendidikan dan pekerjaan.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian responden sering bertanya kepada peneliti
hal ini dikarenakan ibu juga kurang mengetahui maksud dari kuesioner
sehingga peneliti harus menjelaskan terlebih dahulu sebelum ibu
menjawab pertanyaan tersebut.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kuesioner bersifat tertutup
sehingga tidak melakukan wawancara mendalam dengan responden,
selain itu dengan kuesioner tertutup yang hanya tinggal menjawab
benar atau salah dapat membuat responden memilih secara asal-asalan,
49
b. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan
sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil
Trimester II tentang Tablet Fe di BPM Yustina Sudarwati Kauman Dukuh
Tangen Sragen Sragen dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester II tentang Tablet Fe pada tingkat
baik sebanyak 6 orang (18,7%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester II tentang Tablet Fe pada tingkat
cukup sebanyak 19 orang (59,4%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil Trimester II tentang Tablet Fe pada tingkat
kurang sebanyak 7 orang (21,9%).
4. Faktor-faktor pendukung dalam penelitian ini adalah umur, pengalaman
dan pendidikan. Sedangkan faktor penghambat dalam penelitian ini
adalah pekerjaan.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka penulis dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Ibu hamil
Ibu hamil hendaknya lebih aktif dalam mencari informasi tentang Tablet
Fe agar menambah pengetahuan serta wawasannya tentang Tablet Fe.
51
2. Bagi BPM
Bagi BPM hendaknya dapat perlu meningkatkan upaya dalam memberikan
pengetahuan kepada ibu yang salah dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Beberapa upaya yang perlu diupayakan adalah pemberian informasi
tentang cara konsumsi tablet Fe yang benar pada saat ANC.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan
cara mengembangkan variabel penelitian, sampel penelitian dan
menggunakan kuesioner terbuka sehingga dapat mengukur pengetahuan
responden secara mendalam dan mendapatkan hasil penelitian yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC
Fitrianingsih, D. 2009. Farmakologi Obat-Obat Dalam Kebidanan. Yogyakarta :
Nuha Medika
Hidayat. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan TeknikAnalisis Data.Jakarta:
Salemba Medika
Ibrahim dan Proverawati. 2010. Nutrisi Janin dan Ibu Hamil. Yogjakarta : Nuha
Medika
Kautshar, dkk. 2013. Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi
(Fe) di Puskesmas Bara-Baraya tahun 2013. Makassar : Fakultas
Kesehatan Makassar Universitas Hasanuddin. Diakses tanggal 10 Oktober
2014
Kemenkes RI. 2012. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Angka
Kematian Ibu. (online). Available:
http://nasional.sindonews.com/read/787480/15/data-sdki-2012-angka-
kematian-ibu-melonjak. Diakses tanggal 15 Oktober 2014
Kongkoli, dkk. 2013. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Zat Besi
di Puskesmas Mangasa. Makassar : Politeknik Kesehatan Makassar
Manuaba, I.A.C. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta:
EGC
Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogjakarta : Pustaka Pelajar
Mubarak, dkk. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Najmah. 2011. Managemen dan Analisa Data Kesehatan. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
. 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT.Bina Pustaka
Proverawati dan Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogjakarta :
Nuha Medika
Purbadewi, L dan Ulvie. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Semarang : Jurnal Gizi
Universitas Semarang Volume 2, Nomor 1. Diakses tanggal 10 Oktober
2014
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Program R dan SPSS.
Yogyakarta : Pustaka Rihama
Rukiyah dan Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta
: CV. Trans Info Media
Sitoresmi. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe di BPM Sri
Sunaryati Sukoharjo. Surakarta : STIKes Kusuma Husada.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta.
. 2010. Statiska untuk penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Sukarni dan Wahyu. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogjakarta :
Nuha medika
Sulistyawati, A. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :
Salemba Medika
Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk KIA.Yogjakarta : Graha Ilmu
Utami dan Anita. 2013. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat
Tablet Fe Desa Candi Kecamatan Ampel. Boyolali : Akademi Kebidanan
Estu Utomo. Diakses tanggal 10 Oktober 2014
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogjakarta : Pustaka Rihama