TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES...

65
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES MELITUS DI BPS ANAS KUSUMA DESA PILANGSARI SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Afin Ambarwati Mega Saputra NIM B12002 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

DIABETES MELITUS DI BPS ANAS KUSUMA

DESA PILANGSARI SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Afin Ambarwati Mega Saputra

NIM B12002

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

DIABETES MELITUS DI BPS ANAS KUSUMA

DESA PILANGSARI SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Afin Ambarwati Mega Saputra

NIM B12002

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

DIABETES MELLITUS DI BPS ANAS KUSUMA

DI DESA PILANGSARI SRAGEN

Diajukan Oleh :

Afin Ambarwati Mega Saputra

NIM B12002

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal :

Pembimbing

Ernawati, S.ST, M.Kes

NIK 200886033

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

DIABETES MELLITUS DIBPS ANAS KUSUMA

DI DESA PILANGSARI SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah

Disusun oleh:

Afin Ambarwati Mega Saputra

NIM B12002

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program DIII Kebidanan

Pada Tanggal

PENGUJI 1 PENGUJI II

Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes Ernawati, S.ST, M.Kes

NIK 200580012 NIK 200886033

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi DIII Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK 200985034

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Diabetes Mellitus Di Desa Pilangsari Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun

dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan

dari Program Studi DIII Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Hartati, M.Si, selaku Ketua Stikes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, SST., selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ernawati, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Hutari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes., selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.

5. Ibu Anas Kusuma Amd., Keb, selaku Bidan Desa Pilangsari yang telah

bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

6. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan Stikes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

v

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Afin Ambarwati Mega Saputra

B.12002

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

DIABETES MELLITUS DI BPS ANAS KUSUMA

PILANGSARI SRAGEN

xii+ 45 lembar+ 19 lampiran+ 8 tabel+ 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang: International Diabetes Federation (IDF), 371 juta orang di

dunia yang berumur 20-79 tahun menderita diabetes. Kementerian Kesehatan

(Kemenkes) siapkan 600 tenaga dokter dan 7.225 pos pembinaan terpadu

(Posbindu), untuk memberikan layanan pengobatan diabetes melitus (DM) serta

konsultasi dalam melakukan pencegahan. Hasil Survey Demografi dan Kesehatan

Indonesia (SDKI) 2012 tercatat sudah mulai turun perlahan angka kematian ibu

melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian

bayi sebesar 23 per seribu kelahiran hidup. Angka kematian ibu (AKI) di Jawa

tengah, tahun 2011 tercatat sebesar 102 per seratus ribu kelahiran hidup. Penulis

melakukan wawancara pada 10 ibu hamil dari 6 ibu hamil tidak bisa menjawab

tentang Diabetes Mellitus dan 4 ibu hamil bisa menjawab.

Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan, faktor penghambat dan faktor

pendorong ibu hamil tentang Diabetes Mellitus Di BPS Anas Kusuma Desa

Pilangsari Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Penelitian dilakukan pada tanggal 5-20 Mei 2015. Lokasi penelitian ini di BPS

Anas Kusuma Pilangsari sragen. Populasi adalah seluruh ibu hamil di BPS Anas

Kusuma desa Pilangsari sragen sebanyak 36 responden bulan Mei - Oktober 2014.

Jumlah sampel sebanyak 36 responden. Teknik sampling dengan menggunakan

total sampling. Instrument penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa

dengan analisa univariat.

Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang diabetes mellitus

dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 6 responden (16,7%) dengan kategori

pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (61,1%) dan kategori pengetahuan

kurang sebanyak 8 responden (22,2%).

Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang diabetes mellitus di BPS

Anas Kusuma Desa Pilangsari Sragen mayoritas dengan kategori pengetahuan

cukup sebanyak 22 responden (61,1%). Faktor pendorong tingkat pengetahuan

responden yaitu pendidikan dan faktor penghambat tingkat pengetahuan

responden yaitu pekerjaan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Kehamilan, Diabetes Mellitus.

Kepustakaan : 16 Literatur (tahun 2006 s/d 2014)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

vi

MOTTO

1. “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka setelah selesai

suatu urusan segeralah menyelesaikan urusan yang lain dan kepada tuhan Mu

lah hendaknya kamu berharap”. (QS Al Insyirah, 6-7)

2. “Pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orangtua. Doa mereka akan

menjadi benteng yang kuat yang menjaga dari semua hal”. (La Tahzan)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

1. Ayah dan ibu tercinta yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan

semangat. Selalu memberikan yang terbaik buat aku dan selalu bekerja keras

demi kebahagiaan anaknya.

2. Seluruh dosen dan staff STIKes Kusuma Husada Surakarta, Ibu Ernawati

SST., M.Kes., dan Ibu Hutari Puji Astuti S.SiT, M.Kes., terimakasih atas

bimbingan, masukkan dan motivasinya.

3. Ibu Tresia Umarianti SST, M.Kes yang telah menjadi pembimbing akademik

saya.

4. Adikku Avi Shena Saputra yang selalu memberi semangat.

5. Sahabat – sahabatku (Apriliani, Deviana, Afifah, Aryanti, Santi, dan Dewi)

terimakasih atas support dan terimakasih sudah menjadi sahabat yang baik.

6. Almamater tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

vii

CURICULUM VITAE

Nama : Afin Ambarwati Mega Saputra.

Tempat, Tanggal Lahir : Sragen, 21 November 1994.

Agama : Islam.

Jenis Kelamin : Perempuan.

Alamat : Dsn. Klampeyan RT 10, Ds. Pungsari Kec. Plupuh

Kabupaten Sragen.

Riwayat Pendidikan

1. SD N 2 Pungsari, Sragen Lulus tahun 2006

2. SMP N 2 Plupuh, Sragen Lulus tahun 2009

3. SMA BATIK 1 Surakarta Lulus tahun 2012

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan tahun 2012

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. iv

ABSTRAK……………………………………………………………….... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………….. vi

CURRICULUM VITAE…………………………………………………. vii

DAFTAR ISI………………………………………………………….…… viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………… x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..……..…………………………………............... 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 3

C. Tujuan Penelitian………………………………………................ 3

D. Manfaat Penelitian……………………………………................. 4

E. Keaslian Penelitian……………………………………................. 5

BAB II LAPORAN PENELITIAN

A. Tinjauan Teori…………………………………………................. 7

1. Pengetahuan............................................................................... 7

2. Kehamilan.................................................................................. 13

3. Diabetes mellitus........................................................................ 14

B. Kerangka Teori…………………………………………............... 27

C. Kerangka Konsep Penelitian…………………………................... 28

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian………………………................. 29

B. Lokasi Dan Waktu…………………………………….................. 29

C. Populasi, Sample, Dan Teknik Pengambilan Sample…................. 30

D. Variable Penelitian…………………………………….................. 31

E. Definisi Operasional……………………………………............... 32

F. Instrument Penelitian………………………………….................. 32

G. Teknik Pengumpulan Data……………………………................. 37

H. Metode Pengolahan Dan Analisis Data…………………............... 37

I. Etika Penelitian…………………………………………............... 40

J. Jadwal Penelitian………………………………………................. 41

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ………….……………….. 42

B. Hasil Penelitian………………………………………………….. 42

C. Pembahasan……………………………………………………… 45

D. Keterbatasan Penelitian………………………………………….. 47

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………… 50

B. Saran…………………………………………………………….. 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komplikasi Maternal Dan Komplikasi Janin …………………….. 22

Tabel 3.1 Definisi Operasional ……………………………………………… 32

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ………………………………………………. 34

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur……………………….. 43

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan…………………. 43

Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan………………….... 44

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Diabetes Mellitus………………………………….. 44

Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes Mellitus Di

BPS Anas Kusuma…………………………………………………. 44

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

xi

DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.2 Kerangka Teori…………………………….. …………………….. 27

Tabel 2.3 Kerangka Konsep…. ……………………………………………… 28

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)

Lampiran 10. Kisi-kisi Kuesioner Sebelum Uji Validitas

Lampiran 11. Kisi-kisi Kuesioner Setelah Uji Validitas

Lampiran 12. Kuesioner Penelitian

Lampiran 13. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 14. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 16. Data Hasil Uji Reabilitas

Lampiran 17. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian (foto)

Lampiran 19. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

International Diabetes Federation (IDF), 371 juta orang di dunia

yang berumur 20-79 tahun menderita diabetes. Seperti diberitakan

sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) siapkan 600 tenaga dokter

dan 7.225 pos pembinaan terpadu (Posbindu), untuk memberikan layanan

pengobatan diabetes melitus (DM) serta konsultasi dalam melakukan

pencegahan.

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012

tercatat sudah mulai turun perlahan bahwa angka kematian ibu melahirkan

tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi

sebesar 23 per seribu kelahiran hidup. Angka kematian ibu (AKI) di

Indonesia masih relative lebih tinggi jika dibandingkan dengan Negara-

Negara anggota ASEAN (Kementrian Kesehatan RI, 2012).

AKI di Jawa tengah, tahun 2011 tercatat sebesar 102 per seratus ribu

kelahiran hidup. Target Millenium Development Goals tahun 2015 yaitu AKI

harus dapat diturunkan menjadi 102/100.000 kelahiran hidup.Kira-kira

135.000 wanita hamil yang mengalami diabetes mellitus gestasional (DMG)

setiap tahunnya yaitu 3-5% (Ganathipan, 2011). Diperkirakan kejadian

diabetes dalam kehamilan 0,7%, tetapi seringkali sukar ditemukan karena

rendahnya kemampuan deteksi kasus. Pada hampir setengah angka

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

2

kejadiannya diabetes akan muncul kembali (Nurrahmani, 2012). Indonesia

merupakan negara urutan ke 7 dengan prevalensi diabetes tertinggi, dibawah

Cina, India, USA, Brazil, Rusia dan Mexico.Prevalensi DM di Indonesia

beranjak naik dari tahun ke tahun. Prevalensi DM pada perempuan cenderung

lebih tinggi dari pada laki-laki (Kemenkes, 2013).

Diabetes dalam kehamilan telah lama diketahui sebagai masalah

serius baik bagi ibu maupun janin yang menimbulkan banyak

kesulitan.Penyakit ini menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan

hormonal pada ibu yang mempengaruhi kehamilan dan persalinan

(Anik Maryunani, 2013).

Diabetes mellitus menyerang individu di usia produktif, dimana

harga - menghargai hormat–menghormati tengah memuncak diinginkan.

Diabetes mellitus diharapkan tidak merubah fungsi kedudukan seorang

individu. Individu diabetes tentu mengalami gangguan dalam pemenuhan

kebutuhan jasmaniah. Dalam konteks pemenuhan nutrisi diabetes tidaklah

seperti individu normal yang bebas memilih makanan – makanan apa saja

yang masuk ke dalam perutnya (Retno Novitasari, 2012).

Penderita diabetes mellitus tentu saja memiliki pantangan makanan–

makanan yang mengandung banyak gula serta mengurangi konsumsi lemak

karena di khawatirkan membuat gula darah melebihi batas normal. Sesuai

dengan penatalaksanaan medis diabetes mellitus pada dasarnya dalam

kehamilan juga terutama didasari atas pengelolaan gizi/diet dan pengendalian

berat badan ibu.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

3

Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 1 November di BPS

Anas Kusuma Desa Pilangsari Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen tahun

2014. Jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan dari bulan Mei sampai

bulan Oktober sebanyak 217 ibu hamil. Bulan Mei 41 orang (18,9%), bulan

Juni 35 orang (16,1%), bulan Juli 39 orang (18%), bulan Agustus 32 orang

(14,8%), bulan September 34 orang (15,7%), bulan oktober 36 orang

(16,7%). Rata-rata jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan pada bulan

Mei sampai bulan Oktober 2014 sebanyak 36 orang di BPS Anas Kusuma

Desa Pilangsari Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen tahun 2014.

Dilakukan wawancara pada 10 ibu hamil dari 6 ibu hamil tidak bisa

menjawab tentang Diabetes Mellitus dan 4 ibu hamil bisa menjawab.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut

“Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes Melitus di BPS Anas

Kusuma Desa Pilangsari Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah

penelitian sebagai berikut “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Diabetes Mellitus Di BPS Anas Kusuma Desa Pilangsari Kecamatan

Ngrampal Kabupaten Sragen?”.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Diabetes

Mellitus Di BPS Anas Kusuma Desa Pilangsari Kecamatan Ngrampal

Kabupaten Sragen.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Diabetes Mellitus dengan kategori baik.

b. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Diabetes Mellitus dengan kategori cukup.

c. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Diabetes Mellitus dengan kategori kurang.

d. Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendorong Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes Mellitus.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam

pengembangan ilmu yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pasien Ibu

Hamil Tetang Diabetes Mellitus.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

5

2. Bagi peneliti

Sebagai landasan bagi penelitian selanjutnya dan untuk mengaplikasikan

ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam

melaksanakan penelitian.

3. Bagi institusi

a. Hasil penelitian ini dapat menambah referensi dalam perpustakaan

Stikes Kusuma Husada Surakarta.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan di BPS

Anas Kusuma dalam asuhan kebidanan pada pasien ibu hamil

tentang Diabetes Mellitus.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang sejenis pernah diteliti yang diambil oleh penulis, yaitu :

1. Senuk Ibrahim, dkk (2013), dengan judul “Gambaran Pengetahuan Dan

Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Menjalin Diet Diabetes Mellitus

Di Poliklinik RSUD Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara”.

Hasil Penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif

Analitik dengan rancangan Cross Sectional Study. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling dimana sampel yang

diambil sesuai dengan yang dikehendaki peneliti untuk dijadikan sampel

yaitu 69 orang. Teknik analisa data dengan menggunakan uji Chi-Square

dengan tingkat kemaknaan 0,05. Dengan hasil penelitian ini

pengetahuan ibu hamil tentang diabetes mellitus pada kategori

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

6

kurang 12 orang (17,4%), kategori cukup 38 orang (55,1%),

kategori baik 19 orang (27,5%).

2. Heni, F (2009), dengan judul “Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

Diabetes Mellitus”. Hasil Penelitian ini penulis menggunakan metode

penelitian desain yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif,

pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Dimana

sampel yang diambil sesuai dengan yang dikehendaki peneliti untuk

dijadikan sampel yaitu 30 orang. “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Diabetes Mellitus” menunjukan bahwa mayoritas pengetahuan

ibu hamil di desa kragan karanganyar mempunyai tingkat pengetahuan

cukup tentang diabetes mellitus. Mayoritas penduduk dipengaruhi oleh

faktor pendidikan yang tamat SMA. Dengan hasil penelitian ini

pengetahuan ibu hamil tentang diabetes mellitus pada kategori

kurang 5 orang (16.7%), kategori cukup 19 orang (63.3%), kategori

baik 6 orang (20%).

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan adalah sama – sama

meneliti pengetahuan tentang diabetes mellitus, menggunakan metode

penelitian yang sama, yaitu metode deskriptif kuantitatif dan pengambilan

sampel yang digunakan adalah total sampling.

Perbedaan keaslian penelitian diatas dengan penelitian ini terletak

pada tempat penelitian dan waktu penelitian.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan merupakan pencapaian seorang dalam

memperoleh informasi dan dapat mengingat kembali informasi

tersebut. Pengetahuan merupakan hasil mengingat suatu hal,

termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik

secara sengaja maupun tidak sengaja dan terjadi setelah orang

melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu

(Mubarak et al, 2007).

Pengetahuan merupaka hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan indra peraba. Akan

tetapi, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga (Novita, 2011).

b. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

8

Notoadmodjo (2012), pengetahuan yang mencakup dalam domain

kognitif ada 6 tingkatan yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan

tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan

sebagainya.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang

yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

9

sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi

nyata.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemapuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi

masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya

satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat

bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokan dan

sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian–bagian di dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi – formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan justifiksi atau penilaian terhadap suatu objek

tertentu. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan criteria

sendiri atau criteria yang telah ada.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

10

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

menurut Mubarak et al (2007), yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat

memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi

pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima

informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan

yang dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan

seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan nilai-nilai yang

baru diperkenalkan.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung

maupun secara tidak langsung.

3) Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi

perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).

Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada empat kategori

perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilngnya cirri-ciri lama

dan timbulnya cirri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

11

fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berfikir

seseorang semakin matang dan dewasa.

4) Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan

yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk

mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh

pengetahuan yang lebih mendalam.

5) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada

kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan

berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap

objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan

timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam

emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap

positif dalam kehidupannya.

6) Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.

Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga

kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat

sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

12

lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam

pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

7) Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat

membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh

pengetahuan yang baru.

d. Cara pengukuran pengetahuan

Cara mengukur pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara, angket atau kuisoner yang menanyakan tentang isi

materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden

(Mubarak, 2007).

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan tentang diabetes mellitus

menurut riwidikdo (2010) dibagi menjadi :

1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah X >mean +

1SD

2) Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – 1SD

≤ X ≤ mean+ 1SD.

3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah X <mean –

1SD.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

13

2. Kehamilan

a. Pengertian

Periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid

terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai

awal periode antepartum. Periode antepartum dibagi menjadi tiga

trimester yang masing-masing terdiri dari tiga belas minggu atau tiga

bulan menurut hitungan kalender. Pembagian waktu ini diambil dari

ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan

diperkirakan kurang lebih 280 hari, 40 minggu, 10 bulan

(berdasarkan perputaran bulan atau lunar) atau 9 bulan sejak hari

pertama haid terakhir (dengan perkiraan siklus 28 hari). Hal ini

membuat kehamilan berlangsung kurang lebih 266 hari atau 38

minggu (Helen Varney dkk, 2006).

b. Tanda gejala kehamilan

Tanda dugaan kehamilan mencakup perubahan–perubahan

fisiologis yang dialami oleh wanita dan pada sebagian besar kasus

mengindikasikan bahwa seorang wanita sedang hamil. Tanda

kemungkinan kehamilan meliputi perubahan–perubahan anatomi dan

fisiologi, selain tanda – tanda dugaan kehamilan, yang terdeteksi

pada saat pemeriksaan dan didokumentasikan oleh pemeriksa. Tanda

positif adalah tanda-tanda yang secara langsung berhubungan dengan

janin, sebagaimana dideteksi dan didokumentasi oleh pemeriksa

(Helen varney dkk, 2006).

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

14

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode

penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan oleh wanita adalah

terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan

terhadap kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan

tugas psikologis yang paling penting pada trimester pertama

kehamilan (Helen varney dkk, 2006).

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan

yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas

dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil (Helen

varney dkk, 2006).

Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan

penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari

kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi

tidak sbar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was karna

bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga

sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda gejala persalinan

muncul (Helen varney dkk, 2006).

3. Diabetes Mellitus

a. Pengertian diabetes mellitus

1) Diabetes mellitus (DM) adalah kelainan metabolisme

karbohidrat, dimana glukosa darah tidak dapat digunakan

dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia.

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

15

Dengan kata lain, diabetes mellitus adalah penyakit yang

ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi melebihi batas-batas

normal (Anik Maryunani, 2013)

2) Dalam buku Anik Maryunani (2013), dinyatakan oleh Kapita

selekta, jilid II, 2006 dan catatan kuliah pemenuhan kebutuhan

gizi reproduksi, (2006), Diabetes mellitus merupakan kelainan

metabolisme yang kronis terjadi defisiensi insulin atau retensi

insulin, ditandai dengan tingginyakeadaan glukosa darah

(hiperglikemia) dan glukosa dalam urine (glukosuria) atau

merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia

kronik dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan

protein sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin

b. Tipe – tipe diabetes mellitus

Tipe–tipe diabetes mellitus menurut Retno Novitasari (2012),

sebagai berikut :

1) Diabetes mellitus tipe 1

Banyak orang menyebutnya Baby Diabetes Mellitus

karena menjangkit diabetis dimasa anak-anak serta usia kurang

dari 35 tahun. Dalam diabetes mellitus tipe 1 ini pancreas benar-

benar tidak dapat menghasilkan insulin karena rusaknya sel-sel

beta yang ada dalam pancreas oleh virus atau autoimunitas. Jadi,

antibody yang ada dalam pancreas oleh virus atau autoimunitas.

Jadi, antibody yang ada dalam tubuh manusia membunuh siapa

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

16

saja yang tidak dikenalinya termasuk zat-zat yang dihasilkan

oleh tubuh dia anggap benda asing termasuk zat-zat penghasil

insulin maka dari itu diabetes mellitus tipe 1 disebut dengan

IDDM atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus.

2) Diabetes mellitus tipe 2

Ada dua bentuk diabetes mellitus tipe 2 yakni,

mengalami sekali kekurangan insulin dan yang kedua resitensi

insulin. Untuk yang pertama berat badan cenderung normal

sedangkan untuk yang kedua diabetes memiliki berat badan

besar atau gemuk. Diabetes mellitus tipe 2 ini di sebut sebagai

penyakit yang lama dan tenang karena gejalanya yang tidak

mendadak seperti tipe 1, tipe 2 cenderung lambat dalam

mengeluarkan gejala hinga banyak orang yang baru mengetahui

dirinya terdiagnosa berusia lebih dari 40 tahun. Gejala-gejala

yang timbul pun terkadang tidak terlalu nampak karena insulin

dianggap normal tetapi tidak dapat membuang glukosa ke dalam

sel-sel sehingga obat-obatan yang diberikan pun ada 2 selain

obat untuk memperbaiki resistensi insulin serta obat yang

merangsang pancreas menghasilkan insulin.

Riwayat keturunan serta obesitas dianggap sebagai

faktor pencetus diabetes mellitus tipe 2 karena dapat lemak-

lemak yang ada dalam tubuh menghalangi jalannya insulin

apalagi di perburuk dengan kurangnya melakukan olahraga.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

17

Dengan olahraga tubuh bisa menghasilkan HDL atau sering

disebut kolesterol baik. Gejala yang Nampak pada tipe 2 ini

adalah terdiagnosis lebih dari 40 tahun, tubuh gemuk, dan gejala

yang ada kronik.

3) Gestational diabetes mellitus (GDM)

Diabetes mellitus tipe ini menjangkin wanita yang

tengah hamil.Lebih sering menjangkit di bulan ke enam masa

kehamilan. Resiko neonatal yang terjadi keanehan sejak lahir

seperti berhubungan dengan jantung, system nerves yang pusat,

dan menjadi sebab bentuk cacat otot atau jika GDM tidak bisa

dikendalikan bayi yang lahir tidak normal yakni besar atau

disebutnya makrosomia yaitu berat badan bayi di atas 4kg.

Untuk mengendalikannya diabetes harus mendapatan

pengawasan selama hamil, sekitar 20-25% dari wanita penderita

GDM dapat bertahan hidup.

c. Patofisiologi Diabetes Melitus Dalam Kehamilan

Patofisiologi diabetes mellitus dalam kehamilan, menurut

Anik Maryunani (2013)antara lain dijelaskan sebagai berikut :

1) Pada diabetes gestasional, selain perubahan-perubahan fisiologi

hormonal dan metabolic yang normal pada kehamilan,

didapatkan keadaan jumlah/fungsi insulin ibu yang tidak

optimal. Serta terjadi juga perubahan kinetika insulin dan

resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya adalah komposisi

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

18

sumber energy dalam plasma ibu berubah (kadar gula darah

tinggi, sementara itu kadar insulin tetap tinggi).

2) Melalui difusi terfasilitasi dalam membrane plasenta, pada

sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi yang

abnormal yang dapat menyebabkan kemungkinan terjadi

berbagai komplikasi. Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia,

hipokolosemia, hiperbilirubenemia, dan lain sebagainya). Dalam

hal ini terjadi berbagai kelainan yang menyebabkan berbagai

komplikasi pada ibu dan janin.

3) Diabetes mellitus dalam kehamilan dapat terjadi karena proses

kehamilan itu sendiri, namun juga dapat terjadi karena diabetes

mellitus tipe 2 atau 3 yang baru diketahui pada saat hamil. Bila

diabetes mellitus terjadi karena proses kehamilan itu sendiri,

setelah melahirkan kadar gula darahnya akan kembali menjadi

normal dan dalam beberapa tahun kemudian kemungkinan baru

akan benar-benar menetap menjadi diabetes mellitus. Diabetes

mellitus pada kehamilan dapat terjadi karena perubahan-

perubahan metabolik-fisiologik yang terjadi pada saat

kehamilan. Perubahan tersebut mengarah pada terjadinya

resistensi insulin. Bila sel beta pancreas tidak dapat

mengimbangi perubahan tersebut, maka akan terjadi diabetes

mellitus pada kehamilan. Setelah melahirkan, karena perubahan

fisiologis pada saat hamil akan hilang, maka ibu akan menjadi

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

19

normal kembali. Namun sebaliknya, bila ibu sebelumya sudah

menyandang diabetes mellitus dan baru diketahui diabetes

mellitus pada saat hamil, maka setelah melahirkan ibu tetap

akan menderita diabetes mellitus.

4) Dalam buku Anik Maryunani (2013), dinyatakan oleh Setji, T,

et al, (2005), Trimester pertama kehamilan berhubungan dengan

peningkatan sensitifitas insulin yang disebabkan peningkatan

ikatan adiposit pada insulin karena adanya kenaikan kadar

estradiol. Selama kehamilan normal, kadar glukosa puasa dan

postprandial lebih rendah disbanding wanita yang tidak hamil

dan HbA1 turun sekitar 20%. Hal ini terjadi karena utilisasi

glukosa fetal terutama melalui isofarm GLUT-1 pada trofoblas.

seiring dengan kenaikan kadar kortisol, progesterone, estrogen,

prolaktin, dan laktogen plasenta, maka trejadi resistensi insulin.

Insinsulin puasa meningkat dan C-Peptide mencapai puncak

pada usia kehamilan 28-32 minggu. Penurunan sensitifitas

insulin pada kehamilan mencapai 80%. Hal ini merupakan

mekanisme adaptasi memperkuat suplai glukosa ke janin dengan

merubah metabolisme maternal dari karbohidrat ke lemak.

d. Gejala – gejala diabetes mellitus

Gejala-gejala mulainya diabetes mellitus menurut Retno

novitasari (2012), sebagai berikut :

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

20

Tiga hal yang tidak bisa dipisahkan dari gejala klasik diabetes

mellitus adalah polyuria (banyak kencing), polydipsia (banyak

minum) dan polyphagia (banyak makan).

1) Polyuria (banyak kencing)

Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi

diatas 160-180 mg/dl maka glukosa akan sampai ke urin tetapi

jika tambah tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan

untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Ingat

gula bersifat menarik air sehingga bagi penderitanya akan

mengalami polyuria atau banyak kencing.

2) Polydipsia (banyak minum)

Diawali dari banyaknya urin yang keluar maka tubuh

mengadakan mekanisme lain untuk menyeimbangkannya yakni

dengan banyak minum. Diabetes akan selalu menginginkan

minuman yang segar serta dingin untuk menghindari dari

dehidrasi.

3) Polyphagia (banyak makan)

Karena insulin yang bermasalah, pemasukan gula ke

dalam sel-sel tubuh kurang akhirnya energi yang dibentuk pun

kurang. Inilah mengapa orang merasakan kurangnya tenaga

akhirnya diabetis melakukan kompensasi yakni dengan banyak

makan. Selain gejala-gejala diatas adapula gejala lain yang

dirasakan, seperti:

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

21

a) Sering mengantuk

b) Gatal-gatal, terutama di daerah kemaluan

c) Pandangan mata kabur

d) Berat badan berlebih untuk diabetes mellitus tipe 2

e) Mati rasa atau rasa sakit pada bagian tubuh bagian bawah

f) Infeksi kulit, terasa disayat, gatal-gatal khususnya pada

kaki.

g) Penurunan berat badan secara drastic untuk diabetes

mellitus tipe 1

h) Cepat naik darah

i) Sangat lemah atau cepat lelah

j) Mual-mual dan muntah-muntah

k) Terdapat gula pada air seni.

l) Peningkatan kadar gula dalam darah

e. Macam-macam komplikasi dan resiko

Beberapa komplikasi-komplikasi tersebut menurut Anik

maryunani (2013), diuraikan dibawah ini :

1) Komplikasi maternal, yaitu komplikasi akut dan kronik, seperti

infeksi saluran kemih, hidramnion, hipertensi

(kronik/preeklamsia/eklamsi).

2) Komplikasi janin intrauterine, seperti resiko abortus spontan,

kelainan congenital (terutama pertumbuhan system saraf pusat),

insufisiensi plasenta (mengakibatkan hipoksemia kronik), IUFD

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

22

(intrauterine fetal death / kematian intrauterine), makrosomia

dan organomegali. Beberapa

Komplikasi Maternal Dan Komplikasi Janin menurut Anik

maryunani (2013), Dilaporkan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Komplikasi Maternal Dan Komplikasi Janin

Komplikasi Maternal Komplikasi Janin

1. a. Hipertensi 10-20% a. Kematian perinatal tinggi

b. Hidramnion 20-25% b. Kelainan congenital 6%

c. Bakteriuria 7-10% c. Makromia

d. Persalinan distosia 10-15% d. Kematian intra uterin

e. Kematian maternal jarang e. Abortus berulang/tanpa sebab

f. Gangguan vaskuler sehingga f. Syndrome gawat nafas.

Menimbulkan preeklamsia.

2. a. Dapat terjadi infertilitas Janin makrosomia cenderung

b. Emesis dan hyperemesis berat menyebabkan pertolongan persalinan

operatif transoabdominal.

3. a. Dampak lain kolestrol tinggi dan Pertolongan persalinan pervaginam

hypertensi adalah : yang paling berbahaya adalah ditosia

1) Retinopati bahu.

2) Nefropati

3) Neuropati/luka kaki

4) Ateroskelosis

Sumber : Anik Maryunani (2013)

Beberapa resiko menurut Anik maryunani (2013), tersebut

diuraikan dibawah ini :

1) Abortus spontan

Diabetes mellitus meningkatkan resiko terjadinya keguguran

berhubungan dengan ketidak adekuatan kontrolglikemik selama

fase embrionik (usia kehamilan 7 minggu pertama)

diindikasikan dengan peningkatan hba1c.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

23

2) Preeklamsia atau hipertensi akibat kehamilan

Hal ini terutama jika sudah terdapat gangguan pada ginjal dan

vaskuler. Hipertensi yang dipicu atau mengalami eksaserbasi

oleh kehamilan merupakan penyakit utama yang paling

memaksa dilakukannya pelahiran premature/preterm pada ibu

diabetik.

3) Pelahiran/persalinan premature

a) Diabetes yang telah muncul sebelum kehamilan adalah

suatu faktor resiko bagi pelahiran pretem/premature.

b) Ibu diabetes mellitus gestasional dengan kelainan vascular

akan terjadi BBLR (bayi berat badan lahir rendah).

4) Polihidramnion

a) Polihidramnion suatu kelebihan cairan amniotik/ketuban

sebesar 2000ml, terjadi sekitar 10x lebih sering dalam

kehamilan bukan diabetik.

b) Sekitar 18% dari seluruh ibu hamil diabetik mengalami

polihidramnion selama kehamilannya.

c) Pada ibu dengan polihidramnion berat, amniosentesis

terapeutik dapat dilakukan untuk menghilangkan/

mengurangi tekanan. Namun, amniosentesis jika sering

dilakukan, dapat membuat ibu beresiko terjadinya ketuban

pecah dini/KPD dan infeksi.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

24

5) Infeksi

a) Infeksi lebih umum terjadi dan lebih berat pada wanita

diabetik yang hamil.

b) Infeksi yang sering terjadi adalah vulvovaginitis kandida,

infeksi saluran kemih, infeksi panggul pada masa nifas, dan

infeksi pada jalan lahir.

c) Yang umum terjadi pada masa hamil, lebih sering terjadi

pada wanita diabetik bersifat serius karena infeksi ini dapat

menyebabkan peningkatan resistensi insulin dan

ketoasidosis.

Masalah bayi baru lahir pada ibu diabetes mellitus menurut Anik

maryunani (2013), pada intinya dapat dibagi menjadi tiga tahap

yaitu :

1) Di dalam kandungan

2) Pada saat persalinan

3) Sesudah lahir

f. Diagnosis diabetes mellitus

Kriteria diagnosis diabetes mellitus diambil dari keputusan

organisasi kesehatan dunia (WHO) berdasarkan kadar glukosa yakni

kadar gula atau gula dengan atau yang melampau 11,1 mmol/I

dalam plasma darah vena yang diambil sampelnya secara acak atau

kadar gula puasa dengan atau yang melampau 7,8 mmol/I dalam

plasma darah vena (Retno novitasari, 2012).

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

25

1) TTGO

Untuk mengetahui seseorang menderita penyakit

diabetes mellitus atau tidak, dapat melakukan tes TTGO, yakni

tes toleransi glukosa oral menurut Retno novitasari (2012), yang

dilakukan dengan cara :

a) Puasa 10 jam, misalnya dari 21.00 sampai 06.00

b) Pagi hari pengambilan darah

c) Minum larutan glukosa 75 gram dengan syarat tidak

diperbolehkan makan atau minum apa-apa.

d) Tunggu selama 2 jam kemudian pengambilan darah yang

ke 2.

Sementara hasilnya yang berupa :

a) Kadar gula darah sesudah puasa selama 8-10 jam lebih dari

126 mg/dl.

b) TTGO kadar gula darah 2 jam sesudah minum 75 gram

glukosa lebih dari 200 mg/dl

Sementara gula darah yang tinggi tidak selamanya

terdiagnosa diabetes mellitus, lihat di bawah ini :

2) IFG (impairet fasing glucose)

Adalah kadar gula puasa yang terganggu yakni gula

darah setelah puasa 8-10 jam antara 100 mg/dl sampai kurang

dari 126 mg/dl.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

26

3) IGT (impairet glucose tolerance)

Adalah toleransi glukosa terganggu yakni apabila

TTGO, 2 jam sesudah minum 75 gram glukosa, gula darah

berada antara 140 mg/dl sampai kurang dari 200 mg/dl.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

27

B. Kerangka Teori

Gambar 2.2

Kerangka Teori

Modifikasi dari Notoatmodjo (2012), Varney (2006), Anik Maryunani (2013)

dan Retno Novitasari (2012)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. Pengalaman

6. Kebudayaan

lingkungan sekitar

7. Informasi

Pengetahuan

Diabetes mellitus

meliputi :

a. Pengertian

diabetes mellitus

b. Tipe-tipe diabetes

mellitus

c. Patofisiologi

diabetes mellitus

dalam kehamilan

d. Gejala-gejala

diabetes mellitus

e. Macam-macam

komplikasi dan

resiko

f. Diagnosis diabetes

mellitus

Ibu Hamil meliputi :

a. Pengertian

b. Tanda gejala

kehamilan

c. Periode

kehamilan

Ibu Hamil Diabetes mellitus

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

28

C. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: Variabel yang di teliti

:Variabel yang tidak di teliti

Gambar 2.3

Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Diabetes

Mellitus

Cukup

Baik

Kurang

Faktor yang mempengaruhi:

Faktor eksternal

a. Lingkungan

b. Sosial budaya

Faktor yang mempengaruhi:

Faktor internal

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam

penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2013). Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian

yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk

kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu, sedangkan

kuantitatif adalah pemaparan data statistik (data berbentuk) angka.

Kemudian melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk

umum (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini menggambarkan tentang

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes Mellitus di BPS Anas

Kusuma Desa Pilangsari Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen tahun

2015.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi tersebut dilakukan.

Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

30

BPS Anas Kusuma Desa Pilangsari Kecamatan Ngrampal Kabupaten

Sragen.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan

penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan

(Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Mei

sampai 20 Mei 2015.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Data

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

ibu hamil di BPS Anas Kusuma Desa Pilangsari Kecamatan Ngrampal

Kabupaten Sragen pada bulan Mei sampai bulan Oktober 2014 sebanyak

217 ibu hamil. Populasi ibu hamil rata-rata perbulan yang melakukan

pemeriksaan sebanyak 36 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012).

Menurut Arikunto (2013), sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita

bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

31

dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan

penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Sampel dalam

penelitian ini diambil 36 responden.

3. Teknik pengambilan sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.

Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik

sampling yang digunakan (Sugiyono, 2012). Merupakan cara–cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel

yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian

(Nursalam, 2008). Penelitian ini menggunakan teknik sampel total

sampling. Menurut Sugiyono (2012), total sampling adalah pengambilan

sampel dengan mengambil semua anggota populasi untuk dijadikan

sampel.

D. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,

atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin,

pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan,

penyakit, dan sebagainya (Notoadmodjo, 2012). Segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

32

(Sugiyono, 2012). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu

tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Diabetes Mellitus.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional.

Memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu obyek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi

lagi oleh orang lain (Nursalam, 2013).

Table 3.1 Definisi Operasional Penelitian

No

. Variabel Indikator Skala Kategori

1. Tingkat

pengetahua

n ibu hamil

tentang

Diabetes

Mellitus

Kemampuan ibu hamil tentang

diabetes mellitus meliputi :

1. Pengertian Diabetes

Mellitus

2. Tipe - tipe Diabetes

Mellitus

3. Patofisiologis Diabetes

Mellitus

4. Gejala - gejala Diabetes

Mellitus

5. Macam - macam

komplikasi dan resiko

6. Diagnosis Diabetes Mellitus

Ordinal a. Pengetahuan

baik:bila X >

mean + SD

b. Pengetahuan

cukup:bila

mean – SD ≤

X ≤ Mean +

SD

c. Pengetahuan

kurang:bila

skor X <

mean – SD

Sumber : (Riwidikdo, 2013).

F. Instrument Penelitian

Instrumen Penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner tertutup yaitu memberikan suatu serangkaian pernyataan yang telah

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

33

ditulis dan responden tinggal memilih jawaban benar atau salah

(Notoadmodjo, 2012).

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner digunakan

untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Diabetes Mellitus.

Hasil penelitian diberi skor 0 dan 1. Untuk pertanyaan positif jawaban yang

benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Sedangkan pertanyaan

negatif jawaban yang benar diberi nilai 0 dan jawaban yang salah diberi nilai

1 (Arikunto, 2013).

Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yang

berbentuk pertanyaan dimana dalam pertanyaan tersebut disediakan pilihan

jawaban “Benar” atau “Salah” tentang Diabetes Mellitus dan responden

diminta memilih salah satu jawaban tersebut. Dalam penilitian ini terdapat

dua pertanyaan yaitu pertanyaan positif (favourable) dan pertanyaan negative

(unfavourable). Adapun pengisian kuesioner ini dengan cara memberikan

tanda centang (√) pada lembar kuesioner yang sudah disediakan.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

34

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Kuisoner Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus

Variabel

penelitian Sub variabel

Pernyataan

Jumlah Favorable

Un

Favorable

Tingkat

pengetahua

n ibu hamil

tentang

diabetes

mellitus

a. Pengertian diabetes

mellitus

b. Tipe-tipe diabetes

mellitus

c. Patofisiologi diabetes

mellitus dalam

kehamilan

d. Gejala-gejala diabetes

mellitus

e. Macam-macam

komplikasi dan resiko

f. Diagnosis diabetes

mellitus

Jumlah soal keseluruhan

1, 2, 3 4, 5, 6 6

7*, 8, 9

13, 14, 15,

16

21,22*,

23, 24

30, 31, 32,

33*, 34

39, 40, 41,

45

23

10,11, 12*

17,18,

19*, 20

25, 26, 27,

28*, 29

35,36,

37*, 38

42*,43, 44

22

6

8

9

9

7

45

Keterangan : * (tidak valid)

Untuk mengetahui kuisoner penelitian ini berkualitas, maka terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan karakteristik seperti

sejenis di luar lokasi penelitian.

1. Uji validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument

yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument

yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2013).

Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur

apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi

rendahnya validitas instrument menunjukan sejauh mana data yang

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

35

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang

dimaksud. Rumus korelasi yang dapat igunakan adalah yang

dikemukakan oleh pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product

moment (Arikunto, 2013). Secara keseluruhan uji validitas didapat jika

rhitung >rtabel (Riwidikdo, 2013). Uji Validitas dilakukan BPS Harapan

Bunda Desa Butuh Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen pada tanggal

10 April 2015 dengan hasil dari 45 item pertanyaan ada 37 item

dikatakan valid dan ada 8 item yang dikatakan tidak valid. Adapun rumus

yang digunakan sebagai berikut :

Dimana : X data-data dari variabel independent/ variabel bebas

Y data-data dari variabel dependen/ variabel terikat.

(Riwidikdo, 2013)

Parameter dari hasil uji rxy adalah besarnya koefisien korelasi

product moment, antara 0,0 sampai 1. Dari 45 pernyataan, 8 pernyataan

tidak valid karena r hitung di bawah dari harga r tabel dan 37 item

pernyataan dikatakan valid. Adapun nomor pernyataan yang tidak valid

adalah nomor 7, 12, 19, 22, 28, 33, 37 dan 42. Untuk nomor yang tidak

valid tidak digunakan dalam penelitian karena sudah terwakili dengan

pernyataan yang valid. Selanjutnya yang akan dilakukan untuk

penelitian. Data hasil uji validitas dapat dilihat di lampiran. Dikatakan

valid bila besarnya rxy hitung lebih besar dari rxy tabel (0,329) pada taraf

signifikan 0,05.

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

36

2. Uji Reabilitas

Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang

baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk

memilih jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang

reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila

datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapakalipun

diambil, tetap akan sama (Arikunto, 2013).

Untuk menguji reabilitas instrumen, peneliti menggunakan

Alpha Chronbach dengan bantuan progam SPSS for windows.

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :

= Reabilitas instrumen

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal

= Jumlah varians butir

= Varians total (Arikunto, 2013)

Instrumen dikatakan reliable jika nilai Alpa Chronboach

minimal 0,75 (Riwidikdo, 2013). Setelah dilakukan uji reabilitas

didapatkan nilai Alpa Chronboach sebesar 0,957 > 0,75 sehingga

instrument penelitian cukup dipercaya sebagai kuesioner penelitian.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

37

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk

mengumpulkan data (Hidayat, 2011).

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

melalui kuisoner (Hidayat, 2011). Pada penelitian data primer diperoleh

dari hasil kuisoner yang di isi oleh responden pada Ibu Hamil Tentang

Diabetes Mellitus di BPS Anas Kusuma Desa Pilangsari Kecamatan

Ngrampal Kabupaten Sragen.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari

orang atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri

(Hidayat, 2011). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari RM

(Rekam medik) Ibu Hamil di BPS Anas Kusuma Desa Pilangsari

Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen.

H. Metode Pengolahan dan analisis data

1. Pengolahan data

Setelah data terkumpul maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Notoatmodjo

(2012) adalah :

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

38

a. Editing

Editing adalah hasil angket yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui kuisoner perlu disunting (edit) terlebih dahulu.

1) Apakah lengkap, dalam arti semua pertanyaan sudah terisi.

2) Apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup

jelas atau terbaca.

3) Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaanya.

4) Apakah jawaban-jawaban pertanyaan konsisten dengan jawaban

pertanyaan yang lainnya.

b. Coding

Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-kolom

untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi

nomor responden, dan nomor-nomor pertanyaan.

c. Tabulating

Tabulasi yakni membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. Yang termasuk dalam

kegiatan tabulasi ini antara lain : memberikan skor terhadap item-

item yang perlu diberi skor, memberikan kode terhadap item-item

yang yang tidak diberi skor, mengubah jenis data, dan memberikan

kode (Arikunto, 2013).

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

39

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan analisa univariate yaitu bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian

(Notoatmodjo, 2012).

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah X >mean + SD

b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – SD ≤ X

≤ mean + SD

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah X <mean – SD

(Riwidikdo, 2013).

Nilai rata- rata diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

Rumus :

Keterangan

X : rata-rata (mean)

∑x : jumlah seluruh jawaban responden

N : jumlah responden

Standar deviasi dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Rumus :

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

40

Keterangan

x : Nilai responden

n : Jumlah responden

Rumus presentasi menurut Riwidikdo (2013), yaitu :

Skor yang diperoleh responden

Skor Prosentase = x 100%

Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

I. Etika penelitian

Etika penelitian menurut Hidayat (2011) adalah etika penelitian

merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat

penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi

etika penelitian harus diperhatikan.Setiap penelitian yang menggunakan

obyek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden

dapat terlindungi, kemudian kuisoner dikirim kesubyek yang diteliti dengan

menekankan pada masalah etika penelitian.

1. Informed Consent

Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian.

Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subyek

mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika

subyek tersedia, maka mereka harus menanda tangani lembar persetujuan

dan jika responden tidak tersedia, maka peneliti harus menghormati

keputusan tersebut (Hidayat, 2011). Pada penelitian ini semua responden

akan diberi lembar persetujuan.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

41

2. Anonymity (kerahasiaan nama / identitas)

Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data tersebut (Hidayat, 2011). Pada penelitian ini

peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar

pengumpulan data.

3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)

Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang

dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2011).

Dalam penelitian ini kerahasiaan hasil/informasi yang telah dikumpulkan

dari setiap subyek akan dijamin oleh peneliti.

J. Jadwal penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012).

Jadwal Penelitian terlampir.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di BPS Anas Kusuma Amd.Keb Pilangsari,

Sragen. BPS Anas Kusuma Amd.Keb melayani pemeriksaan kehamilan,

KB, imunisasi, pelayanan kesehatan dasar. Di BPS Anas Kusuma

Amd.Keb terdapat 1 ruang periksa, 1 tempat tidur, 1 kamar mandi, tempat

obat satu ruangan dengan ruang periksa, dan 1 orang bidan. Lingkungan

disana cukup bersih dan rapi dan rungan mempunyai ventilasi udara yang

memadai. Secara geografis desa Pilangsari batasan langsung dari wilayah

utara desa Ngrampal, batas wilayah selatan Kecamatan Karangmalang,

batas wilayah barat kecamatan Sambungmacan, dan batas wilayah timur

Kota Sragen.

Dalam usaha menunjang kesehatan di desa Pilangsari terdapat

beberapa pusat pelayanan kesehatan, diantaranya puskesmas pembantu,

posyandu, dokter praktek umum dan BPS. Di desa Pilangsari sarana

transportasi dapat dijangkau dengan mudah karena sebagian besar

penduduk perpencaharian petani dan wiraswasta. Lingkungan di desa

Pilangsari terlihat bersih dan sudah terdapat selokan yang terlihat bersih.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

43

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik responden tingkat pengetahuan ibu hamil tentang diabetes

mellitus di BPS Anas Kusuma Pilangsari Sragen.

a. Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur

No. umur jumlah Prosentase (%)

1. < 20 tahun 3 8,33

2. 20 tahun – 35 tahun 22 61,11

3. > 35 tahun 11 30,56

jumlah 36 100

Sumber : Data Primer, Juni 2015

Berdasarkan tabel 4.1, karakteristik responden menurut

kelompok umur sebagian besar terdiri dari kelompok umur 20 tahun

– 35 tahun yaitu sebanyak 22 responden (61,11%).

b. Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

No. Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

1. SMP 11 30,55

2. SMA 19 52,78

3. Sarjana 6 16,67

Jumlah 36 100

Sumber: Data Primer, Juni 2015.

Berdasarkan tabel 4.2 diatas di ketahui pendidikan SMP

sebanyak 11 responden (30,55%), pendidikan SMA sebanyak 19

responden (52,78%) dan pendidikan Sarjana 6 responden (16,67%).

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

44

c. Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)

1. IRT 13 36,11

2. Swasta 19 52,78

3. PNS 4 11,11

Jumlah 36 100

Sumber: Data Primer, Juni 2015

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui sebagai Ibu Rumah

Tangga 13 Responden (36,11%), bekerja di bidang swasta 19

responden (52,78%) dan bekerja sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS)

sebanyak 4 responden (11,11%).

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang diabetes mellitus di BPS Anas Kusuma desa pilangsari

sragen, dengan hasil diperoleh nilai mean dan standar deviasi yang dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Diabetes Mellitus

Variabel Mean Standar

Deviasi

Tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang Diabetes Mellitus 24,8 9,8

Sumber: SPSS versi 15.00.

Prosentase masing – masing tingkat pengetahuan ibu hamil

tentang Diabetes Mellitus dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

45

Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes Mellitus Di

BPS Anas Kusuma Pilangsari Sragen

No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1 Baik 6 16,7

2 Cukup 22 61,1

3 Kurang 8 22,2

Total 36 100

Sumber: Data Primer (April, 2015).

Tabel 4.5 menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang diabetes mellitus, dimana responden dengan tingkat

pengetahuan baik sebanyak 6 responden (16,7%), responden dengan

tingkat pengetahuan cukup sebanyak 22 responden (61,1%) dan

responden dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 8 responden

(22,2%). Hasil penelitian di atas dapat disimpulkan tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang Diabetes Mellitus hasil mayoritas responden tingkat

pengetahuannya cukup.

C. Pembahasan

Berdasarkan Hasil penelitian menunjukan tentang Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes Mellitus Di BPS Anas Kusuma

Desa Pilangsari Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen dapat dikategorikan

pengetahuan baik sebanyak 6 responden (16,7%), pengetahuan cukup

sebanyak 22 responden (61,1%) dan pengetahuan kurang sebanyak 8

responden (22,2%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang diabetes

mellitus mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 22 responden (61,1%).

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

46

Menurut Notoatmodjo (2010), pada dasarnya pengetahuan

merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan

manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud

barang – barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang

dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan

masalah kejiwaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu

pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan lingkungan

sekitar, dan informasi menurut Mubarak et al (2007).

Berdasarkan karakteristik mayoritas pendidikan responden

mempunyai tingkat pendidikan SMA sebanyak 19 responden (52,78%) dan

ada yang mencapai tingkat Sarjana sebanyak 6 responden (16,67%).

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain

terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami.tidak dapat dipungkiri

bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka

menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang

dimilikinya, sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan

menghambat perkembangan seseorang terhadap penerimaan, informasi, dan

nilai-nilai yang baru diperkenalkan menurut Mubarak et al (2007). Dalam hal

ini responden mampu menjabarkan materi atau suatu objek tersebut dan

masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan ini dapat dilihat dari

jawaban tentang diabetes mellitus kebanyakan benar.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

47

Hasil penelitian menunjukan mayoritas tingkat pengetahuan cukup

sebanyak 22 responden (61,1%), responden mampu menjawab sebagian

kuesioner secara benar tentang objek yang diketahui yaitu tentang diabetes

mellitus dan responden belum mampu untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari ditunjukan dari jawaban responden yang masih dalam kategori

pengetahuan cukup. Berdasarkan pekerjaan responden dapat diketahui

responden bekerja dibidang swasta sebanyak 19 responden (52,78%),

responden sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 13 responden

(36,11%) dan responden bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)

sebanyak 4 responden (11,11%). Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan

seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung

maupun secara tidak langsung menurut Mubarak et al (2007). Mayoritas

penduduk bekerja dibidang swasta sehingga dengan pekerjaannya responden

sibuk bekerja sehingga menjadi kurang dalam mendapatkan pengetahuan.

Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan baik sebanyak 6

responden (16,7%). Faktor yang mempengaruhi responden pengetahuan baik

berupa pendidikan. Mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 19 responden

(52,78%) dan Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 8 responden (22,2%). Faktor yang mempengaruhi responden

pengetahuan kurang berupa pekerjaan. Mayoritas bekerja di bidang swasta 19

responden (52,78%).

Menurut penelitian Heni, F (2009), dengan judul “Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Diabetes Mellitus” menunjukan bahwa

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

48

mayoritas pengetahuan ibu hamil di desa kragan karanganyar mempunyai

tingkat pengetahuan cukup tentang diabetes mellitus. Mayoritas penduduk

dipengaruhi oleh faktor pendidikan yang tamat SMA.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

a. Responden kurang begitu antusias dalam mengisi lembar kuesioner

yang diberikan, karena bagi responden kegiatan ini hanya

membuang-buang waktu saja.

b. Peneliti sulit menemui responden, banyak responden yang bekerja

sehingga memerlukan waktu untuk menemui responden. Ketika

ditemui peneliti juga menemukan kesulitan responden kurang serius

mengisi kuesioner yang dibagikan.

2. Keterbatasan variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal,

sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan ibu hamil tentang

diabetes mellitus. Instrument dalam penelitian ini hanya dengan

menggunakan kuesioner tertutup sehingga peneliti tidak dapat menggali

informasi yang diketahui ibu mengenai diabetes mellitus secara

mendalam.

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Diabetes Mellitus Di BPS Anas Kusuma Desa Pilangsari Sragen

dengan jumlah 36 responden, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Diabetes Mellitus dengan

kategori baik sebanyak 6 responden (16,7%)

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Diabetes Mellitus dengan

kategori cukup sebanyak 22 responden (61,1%)

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Diabetes Mellitus dengan

kategori kurang sebanyak 8 responden (22,2%)

4. Faktor pendorong tingkat pengetahuan responden yaitu pendidikan dan

faktor penghambat tingkat pengetahuan responden yaitu pekerjaan.

B. Saran

1. Bagi responden

Diharapkan untuk ibu hamil mendapatkan informasi yang benar

mengenai Diabetes Mellitus melalui surat kabar, televise, majalah, radio

dan bidan terdekat.

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

50

2. Bagi BPS Anas Kusuma

Diharapkan lebih aktif membantu memberikan informasi yang benar

mengenai Diabetes Mellitus.

3. Penelitian selanjutnya

Diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang sejenis dengan

menambahkan variabel dan jumlah sampel penelitian sehingga

didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

DAFTAR PUSTAKA

Ayu Rachmaningtyas. 2013. Jumlah penderita diabetes di Indonesia masuk 7

dunia. http://nasional.sindonews.com. Selasa, 3 September 2013 − 20:09

wib.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Hidayat, A. 2011.Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

Ifan Pratama Saldah, Wahiduddin, Dian Sidik. 2012. Faktor Resiko Kejadian

Prediabetes/Diabetes Mellitus Gestasional Di Rsia Sitti Khadijah I Kota

Makassar.Jurnal Universitas Hassanudin Makasa. Vol.1, No.1, Mei

2012.Bagian Fakultas Kesehatan Masyarakat. Makasar.

Maryunani, A. 2013.Diabetes Pada Kehamilan. Edisi 2.Jakarta: Trans Info Media

Metris A. Pamolango, Benny Wantouw, Jolie Sambeka. 2013. Hubungan Riwayar

Diabetes Mellitus Pada Keluarga Dengan Kejadian Diabetes Mellitus

Gestasional Pada Ibu Hamil Di Pkm Bahu Kec.Malalayang Kota Manado.

E. Journal Keperawatan (e-Kp) Vol.1, No.1,Agustus 2013. Universitas

Sam Ratulangi Manado. Manado.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Renika Cipta.

Novitasari, R. 2012. Diabetes Mellitus Dilengkapi Senam Hamil. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Nurmalichatun, 2013.Hubungan Antara Primipara Dan Penyakit Diabetes

Mellitus Pada Kehamilan Dengan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil

Di RSUD Dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal. Juli – Desember.

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3 : Jakarta.

Salemba Medika.

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Rohima Press.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sulistyawati, A. 2009 Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :

SalembaMedika

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG DIABETES …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-afinambarw... · melahirkan tercatat sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup

Varney, H., M.Kriebs, J., L.Gegor, C. 2006. Asuhan kebidanan.Volume 1.Edisi

4.Jakarta : EGC

Yosephvera. 2014. Diabetes mellitus di Indonesia. Endokrin Metabolik,

Kesehatan. http://redboxmedicalplus.wordpress.com. 2 April 2014.