TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT...

61
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : NOER HIDAYAH BILMA RUUFI NIM : B10 036 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

NOER HIDAYAH BILMA RUUFI

NIM : B10 036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA

TAHUN 2013

Diajukan Oleh :

NOER HIDAYAH BILMA RUUFI

NIM : B10 036

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal : 1 Juli 2013

Pembimbing

(Hutari Puji Astuti, S.SiT., M. Kes)

NIK. 200580012

tari Puji AsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAstututututututututututututututututututututututututututututi S SiT M.

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

iii

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA

TAHUN 2013

Disusun Oleh :

NOER HIDAYAH BILMA RUUFI

NIM. B10.036

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Program Studi Diploma III Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Pada tanggal : 23 Juli 2013

Penguji I

(Ernawati, SST)

NIK. 200886033

Penguji II

(Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes)

NIK. 200580012

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Ka.Prodi

(Dheny Rohmatika, S.SiT)

NIK. 200582015

Penguji I

Er ti SST

Penguji II

utari Puji AsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAsAstutututututututututututututututututututututututututututututututututututi S.SiT. M.

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat

Gabung di RSUD Kota Surakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun degan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis

Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Huada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S,SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Bapak dr. Sumartono Kardjo, M.Kes, selaku Direktur Rumah Sakit di

RSUD Kota Surakarta.

4. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes., selaku pembimbing yang telah

memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terimakasih

atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

v

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat

bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

vi

Prodi DIII Kebidann STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah. Juli 2013

Noer Hidayah Bilma Ruufi

B10.036

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

RAWAT GABUNG DI RSUD KOTA SURAKARTA

TAHUN 2013

xv + 44 halaman + 5 tabel + 2 gambar + 18 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang : Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang

banyak, misalnya mencium, merasa, mendengar, dan melihat. Kulit mereka sangat

sensitif terhadap suhu dan sentuhan. Selain itu, selama satu jam pertama setelah

melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari dunia baru

mereka. Jika tidak ada komplikasi yang serius, maka segera setelah lahir, bayi

dapat langsung diletakkan di atas perut ibu. Kontak segera ini akan sangat

bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit dengan kulit

membantu bayi tetap hangat. Ikatan antara ibu dan bayinya telah terjadi sejak

masa kehamilan dan pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung

dalam tingkat baik cukup, kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi

penelitian diambil di RSUD Kota Surakarta pada tanggal 25 Maret – 30 April

2013. Jumlah sampel sebanyak 66 ibu hamil, dengan menggunakan teknik

Accidental sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner dan

mengunakan analisa data univariat.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD

Kota Surakarta menunjukkan hasil dalam kategori baik 7 responden (10,60%),

dalam kategori cukup 46 responden (69,70%), dalam kategori kurang 13

responden (19,70%).

Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu hamil di

RSUD Kota Surakarta mempunyai pengetahuan cukup tentang rawat gabung

sebanyak 46 responden (69,70%).

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Hamil, Rawat Gabung

Kepustakaan : 18 literatur (Tahun 2003 s/d 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa

kerja keras

Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan

Segala yang indah belum tentu baik dan segala yang baik sudah tentu

indah

Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam

mengatasinya adalah sesuatu yang utama

PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati Karya Tulis Ilmiah ini

penulis persembahkan kepada :

1. Ayah dan Bunda tercinta terima kasih atas

doa restunya dan cinta kasihnya selama ini.

2. Adikku (Tyo) tersayang yang selalu

memberi dukungannya.

3. Seluruh keluarga besar tercinta yang sudah

memberi support dan dukungannya.

4. Bu Hutari Puji Astuti yang sabar

membimbing dan telah memberikan

masukan.

5. Teman-teman kostku ( Ririn, Novel, Vdy)

yang sudah memberi dukungan dan

memotivasi.

6. Teman-teman Jelajah yang selalu

menghiburku dan mengajarkan arti sebuah

persahabatan.

7. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2010.

8. Almamaterku tercinta.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari
Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK .................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

CURICULUM VITAE .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................. 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................ 5

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 5

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ....................................................................... 7

1. Pengetahuan ...................................................................... 7

a. Definisi Pengetahuan ................................................... 7

b. Tingkat Pengetahuan .................................................... 7

c. Cara Memperoleh Pengetahuan ................................... 10

d. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .................... 14

2. Kehamilan ......................................................................... 18

3. Rawat Gabung .................................................................. 19

a. Pengertian Rawat Gabung ............................................ 19

b. Tujuan Rawat Gabung .................................................. 20

c. Syarat Rawat Gabung ................................................... 20

d. Manfaat Rawat Gabung ................................................ 21

e. Pelaksanaan Rawat Gabung ......................................... 23

B. Kerangka Teori ...................................................................... 24

C. Kerangka Konsep .................................................................. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................ 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 26

1. Lokasi .............................................................................. 26

2. Waktu Penelitian ............................................................. 26

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ............................... 27

1. Populasi ........................................................................... 27

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

xi

2. Sampel ............................................................................. 27

3. Teknik Sampling ............................................................. 28

D. Instrumen Penelitian ............................................................. 29

1. Uji Validitas .................................................................... 30

2. Uji Reliabilitas ................................................................ 31

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 32

1. Data Primer ..................................................................... 32

2. Data Sekunder ................................................................. 32

F. Variabel Penelitian ................................................................ 33

G. Definisi Operasional ............................................................. 33

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................. 34

1. Pengolah Data ................................................................. 34

2. Analisis Data ................................................................... 34

I. Etika Penelitian ...................................................................... 36

1. Informed consent ............................................................. 36

2. Anonimity ........................................................................ 37

3. Confidentiality ................................................................. 37

J. Jadwal Penelitian ................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum ................................................................. 38

B. Hasil Penelitian .................................................................... 38

C. Pembahasan .......................................................................... 40

D. Keterbatasan ......................................................................... 41

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

xii

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .............................................................................. 43

B. Saran ..................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner .................................................................. 29

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner ................................................. 30

Tabel 3.3 Definisi Operasional Penelitian ............................................... 33

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi ............................................. 39

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota

Surakarta .................................................................................. 39

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori......................................................................... 24

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 25

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Ijin Permohonan Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden

Lampiran 10. Kuesioner

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Try Out Kuesioner

Lampiran 13. Correlation

Lampiran 14. Reliability

Lampiran 15. Data Tabulasi Kuesioner

Lampiran 16. Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 17. Deskripsi Data Penelitian

Lampiran 18. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, angka kematian bayi masih sangat tinggi, yaitu 34

per 1000 kelahiran hidup atau sekitar 57% kematian tersebut terjadi pada

umur dibawah 1 bulan atau saat neonatus (Depkes RI, 2009). Berdasarkan

hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, derajat

kesehatan anak di Indonesia masih perlu ditingkatkan, ditandai oleh Angka

Kematian Bayi (AKB) 34 per 1000 kelahiran hidup, dan menurut Survei

Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2010 angka kematian bayi

di Indonesia tahun 2010 tercatat 26 per 1000 kelahiran. Sedangkan dalam

Millenium Development Goals (MDG’s), Indonesia menargetkan pada

tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi 17 bayi per

1000 kelahiran hidup (SDKI, 2010). Penyebab kematian bayi balita

adalah gangguan pernafasan, prematur, Berat Bayi Lahir Rendah,

hipotermi, ikterus, kelainan kongenital, diare meningitis, tetanus,

malnutrisi, pneumonia, kelainan saluran pencernaan (Dinkes, 2011).

Pada kematian neonatal karena infeksi, dua pertiganya berkaitan

erat dengan proses persalinan. Pencegahan infeksi merupakan

penatalaksanaan awal yang harus dilakukan pada bayi baru lahir sangat

rentan terhadap infeksi. Pada saat penanganan bayi baru lahir, pastikan

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

2

penolong untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi

(Muslihatun, 2011).

Pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dari setiap

komponen perawatan bayi baru lahir yang sangat rentan terhadap infeksi

karena sistem imunitasnya yang masih belum sempurna (Dewi, 2012).

Infeksi pada bayi baru lahir lebih sering ditemukan pada BBLR. Infeksi

lebih sering ditemukan pada bayi yang lahir di rumah sakit dibandingkan

dengan bayi yang lahir di luar rumah sakit. Bayi baru lahir mendapat

kekebalan (imunitas) transplasenta terhadap kuman yang berasal dari

ibunya. Sesudah lahir, bayi terpapar dengan kuman yang juga berasal dari

orang lain dan terhadap kuman dari orang lain, dalam hal ini bayi tidak

mempunyai imunitas (Saifuddin, 2009).

Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang

banyak, misalnya mencium, merasa, mendengar, dan melihat. Kulit

mereka sangat sensitif terhadap suhu dan sentuhan. Selain itu, selama satu

jam pertama setelah melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap

untuk mempelajari dunia baru mereka. Jika tidak ada komplikasi yang

serius, maka segera setelah lahir, bayi dapat langsung diletakkan di atas

perut ibu. Kontak segera ini akan sangat bermanfaat, baik bagi ibu maupun

bayinya karena kontak kulit dengan kulit membantu bayi tetap hangat.

Ikatan antara ibu dan bayinya telah terjadi sejak masa kehamilan dan pada

saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai tenaga

kesehatan dapat memfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

3

menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung, sehingga kontak dan

interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi (Dewi, 2012).

Hasil Survey pendahuluan rata-rata jumlah kunjungan ibu hamil di

RSUD Kota Surakarta pada bulan September 2012 yaitu sebanyak 92

kunjungan ibu hamil. Setelah peneliti melakukan wawancara terhadap 10

ibu hamil yang berkunjung di RSUD Kota Surakarta didapatkan 6 ibu

hamil belum mengerti apakah rawat gabung itu dan 4 ibu hamil sudah

mengerti rawat gabung.

Berdasarkan survey data tersebut penulis tertarik melakukan

penelitian mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat

merumuskan “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat

Gabung di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di

RSUD Kota Surakarta.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

4

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di

RSUD Kota Surakarta pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di

RSUD Kota Surakarta pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di

RSUD Kota Surakarta pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

selanjutnya.

2. Bagi Diri Sendiri

Menambah pengetahuan tentang kehamilan dan mampu

mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di

RSUD Kota Surakarta.

3. Bagi Lahan Penelitian

Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan untuk meningkatkan

kualitas dalam pelayanan kebidanan tentang rawat gabung.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

5

E. Keaslian Penelitian

Berdasarkan survey yang telah penulis lakukan belum ada

penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang rawat gabung sehingga ini merupakan penelitian yang

pertama.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB,

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian

penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang

akan diteliti yaitu pengetahuan, kehamilan, rawat gabung

serta kerangka teori, kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik

pengambilan sampel, instrument penelitian, teknik

pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional,

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

6

metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian serta

jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum, hasil

penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan

penelitian.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisikan tentang keimpulan dari penelitian

dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia,

yang sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau

hasil pekerjan manusia terjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan

milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses

usaha manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari

manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk

memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud

barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula

objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang

bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu:

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

8

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling

rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa

yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang

yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

sebenarnya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

9

4) Analisis (Analysys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi

masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat

dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan,

membedakan, mengelompokkan dan seperti sebagainya.

Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi,

memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-

informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat

menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan

terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

10

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni

cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian

ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses

penilaian. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila

seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya

pencegahannya dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-

coba ini dilakukan dengan mengunakan beberapa

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan

yang lain sampai masalah tersebut dapat di pecahkan.

b) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi

karena tidak di sengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otorits

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali

kebiasan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

11

tidak. Kebiasan seperti ini bukan hanya terjadi masyarakat

tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat

modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya

sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan

tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik

formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang

pemeritahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang

otoritas, yakin orang mempunyai wibawa atau kekuasaan,

baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama,

maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi

pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa

pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi

pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

pengetahuan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan masalah yang dihadapi pada masa yang lalu.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

12

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang

dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya

pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang

masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak

dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran

yang di wahyukan dari Tuhan melalui para Nabi.

Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut

agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran

tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima

oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena

hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara

cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa

melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang

diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran

ini tidak menggunakan cara rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangankebudayaan umat

manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

13

manusia mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi ada

dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara

tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang

dikemukakan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu

melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang

umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah

pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum

ke khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang

dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus pernyataan yang

bersifat umum. Hal ini berarti dalam berfikir induksi

pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-

pengalaman empiris yang ditangkap oleh indera kemudian

disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan

seseorang untuk memahami.

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses

berfikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap

benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

14

kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada

setiap yang termasuk dalam kelas itu.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut

metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research

methodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang

mengembangkan metode berfikir induktif kemudian

dikembangkan oleh Deobold Van Dallen yang menyatakan

bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan

mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-

pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek

yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok:

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-

gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Pro Health (2009), faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, antara lain:

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

15

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi

maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,

baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin

banyak informasi yang masuk semakin banyak pula

pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Pengetahuan sangat erat dengan pendidikan dimana

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang

tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu

ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah tidak

berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan

tetapi juga dapat dipreloleh pada pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang suatu objek juga mengandung

dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah

yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap

objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang

diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap

objek tersebut.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

16

2) Mass media / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek

(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia

bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi

pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai

tugas pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang

berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan

landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap

hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya

walaupun tidak melakukan. Sosial ekonomi seseorang juga

akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

17

untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan

tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik

ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh

setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman

belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman

belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan

kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik

yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

18

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan

yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya,

individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan

kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi

suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu

orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak

waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan

masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada

penurunan pada usia ini.

2. Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar

atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam

3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,

trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan

trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)

(Prawirohardjo, 2009).

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

19

Masa kehamilan yang dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu

atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir

(Saifuddin, 2010).

Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi

seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat

apalagi bagi ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita

akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan dan

orang-orang terdekat seperti suami, keluarga dan lingkungan

(Astuti, 2012).

3. Rawat Gabung

a. Pengertian Rawat Gabung

Rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang

menyatukan ibu beserta bayinya dalam satu ruangan, kamar, atau

suatu tempat secara bersama-sama dan tidak dipisahkan selama 24

jam penuh dalam seharinya (Dewi, 2012).

Rawat gabung menurut Marmi dan Rahardjo (2012), adalah

suatu sistem perawatan ibu dan anak bersama-sama atau pada

tempat yang berdekatan sehingga memungkinkan sewaktu-waktu,

setiap saat, ibu tersebut dapat menyusui anaknya.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

20

b. Tujuan Rawat Gabung

Menurut Dewi (2012), tujuan dilakukannya rawat gabung ini

adalah:

1) Ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin dan setiap saat

atau kapan saja saat dibutuhkan.

2) Ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang

benar seperti yang dilakukan oleh petugas.

3) Ibu mempunyai pengalaman dan keterampilan dalam merawat

bayinya.

4) Suami dan keluarga dapat dilibatkan secara aktif untuk

mendukung dan membantu ibu dalam menyusui dan merawat

bayinya secara baik dan benar.

5) Ibu dan bayi mendapatkan kehangatan emosional.

c. Syarat rawat gabung

Menurut Prawirohardjo (2009), tidak semua bayi atau ibu dapat

dirawat gabung. Syaratnya adalah:

1) Usia kehamilan > 34 minggu dan berat lahir > 1800 gram,

berarti refleks menelan dan menghisapnya sudah baik.

2) Nilai Apgar pada lima menit 7.

3) Tidak ada kelainan kongenital yang memerlukan perawatan

khusus.

4) Tidak ada trauma lahir atau morbiditas lain yang berat.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

21

5) Bayi yang lahir dengan seksio sesarea yang menggunakan

pembiusan umum, rawat gabung dilakukan setelah ibu dan bayi

sadar, misalnya 4-6 jam setelah operasi selesai.

6) Ibu dalam keadaan sehat.

d. Manfaat rawat gabung

Menurut Dewi (2012), manfaat yang bisa didapatkan jika

dilakukan rawat gabung pada ibu dan bayi adalah sebagai berikut:

1) Fisik

Bila ibu dekat bayinya, maka ibu akan mudah untuk

melakukan perawatan sendiri. Dengan perawatan sendiri dan

pemberian ASI sedini mungkin, maka akan mengurangi

kemungkinan terjadinya infeksi silang dari pasien lain atau

petugas kesehatan.

2) Fisiologis

Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera

disusui dengan frekuensinya lebih sering. Proses ini merupakan

proses fisiologis yang alami di mana bayi mendapat nutrisi

alami yang paling sesuai dan baik. Bagi ibu yang menyusui

akan timbul refleks oksitosin yang dapat membantu proses

fisiologis involusi rahim

3) Psikologis

Dari segi psikologis akan segera terjalin proses lekat akibat

sentuhan badan antara ibu dan bayi. Hal tersebut akan

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

22

berpengaruh besar terhadap pertumbuhan psikologis bayi.

Selain itu, kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental

yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.

4) Eduktif

Ibu akan mempunyai pengalaman yang berguna sehingga

mampu menyusui serta merawat bayinya bila pulang dari

Rumah Sakit. Selama di Rumah Sakit ibu akan melihat, belajar,

dan mendapatkan bimbingan mengenai cara menyusui secara

benar, cara merawat payudara, tali pusat, memandikan bayi,

dan sebagainya. Keterampilan ini diharapkan dapat menjadi

modal bagi ibu untuk merawat bayi dan dirinya sendiri setelah

pulang dari Rumah Sakit.

5) Ekonomi

Pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin. Bagi

rumah sakit, terutama Rumah Sakit pemerintah, hal tersebut

merupakan suatu penghematan terhadap anggaran pengeluaran

untuk pembelian susu formula, botol susu, dot, serta peralatan

lainnya yang dibutuhkan. Beban perawat menjadi lebih ringan

karena ibu berperan besar dalam merawat bayinya sendiri

sehingga waktu luang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

23

6) Medis

Secara medis, pelaksanaan rawat gabung dapat menurunkan

terjadinya infeksi nosokomial pada bayi, serta menurunkan

angka morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayinya.

e. Pelaksanaan Rawat Gabung

Dalam rawat gabung, bayi ditempatkan bersama ibunya

dalam suatu ruangan sedemikian rupa sehingga ibu dapat melihat

dan menjangkaunya kapan saja. Bayi dapat diletakkan di tempat

tidur bersama ibunya atau dalam boks di samping tempat tidur ibu,

yang terpenting adalah ibu harus melihat dan mengawasi bayinya,

saat bayinya menangis karena lapar, kencing, atau digigit nyamuk.

Tangis bayi merupakan rangsangan sendiri bagi ibu untuk

memproduksi ASI (Dewi, 2012).

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

24

B. Kerangka Teori

Pengetahuan Ibu Hamil Rawat Gabung

1. Pengertian

2. Tujuan Rawat Gabung

3. Syarat Rawat Gabung

4. Manfaat Rawat Gabung

5. Pelaksanaan Rawat Gabung

Faktor yang Mempengaruhi

Pengetahuan

1. Tingkat Pendidikan

2. Informasi

3. Sosial Ekonomi

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Notoatmodjo (2010), Dewi (2012), Prawirohardjo (2009),

Marmi dan Rahardjo (2012) dan Pro Health (2009).

Pengetahuan Ibu Hamil

Rawat Gabung

1. Pengertian

2. Tujuan Rawat Gabung

3. Syarat Rawat Gabung

4. Manfaat Rawat Gabung

5. Pelaksanaan Rawat Gabung

Faktor yang Mempengaruhi

Pengetahuan

1. Pendidikan

2. Informasi

3. Sosial Budaya dan

Ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

25

C. Kerangka Konsep

Keterangan:

: Variabel yang di teliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang rawat

gabung

Baik

Cukup

Kurang

Faktor yang

MempengaruhiPengetahuan

1. Pendidikan

2. Informasi

3. Sosial Budaya dan

Ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang

ditemukan dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2010).

Penelitian deskiriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan

menggambarkan suatu fenomena dengan berbentuk angka-angka

(Hidayat, 2007). Penelitian ini menggambarkan Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta Tahun 2013.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data

selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini telah

dilakukan di RSUD Kota Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang di butuhkan penulis

untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan

(Budiarto, 2003). Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25

Maret-30 April 2013

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

27

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi yang akan diteliti adalah

seluruh ibu hamil yang berkunjung ke RSUD Kota Surakarta. Dari

jumlah rata-rata 3 bulan terakhir sebelum dilakukan studi pendahuluan

didapat jumlah ibu hamil sebesar 66 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Sampel yang akan diteliti adalah ibu hamil yang berkunjung ke RSUD

Kota Surakarta.

Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya

besar, maka dapat di ambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada

kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota

populasi menjadi sampel. Pada penelitian ini sampel yang digunakan

dengan jumlah 66 ibu hamil. Sampel yang digunakan harus memenuhi

kriteria sebagai berikut:

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

28

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah batasan ciri atau karakter umum

pada suatu objek peneliti (Saryono, 2010). Kriteria inklusi

pada penelitian ini yaitu:

1) Ibu hamil dengan umur kehamilan trimester I, II, III

2) Ibu hamil yang bisa membaca dan menulis

3) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

Menurut Saryono (2010), kriteria eksklusi merupakan

sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi, harus

dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian. Kriteria eksklusi pada

penelitian ini yaitu:

1) Ibu hamil yang sedang sakit

2) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden

3) Ibu hamil yang tidak bisa membaca dan menulis

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).

Teknik sampling yang digunakan yaitu Accidental sampling.

Accidental sampling adalah mengumpulkan data dan subjek yang

ditemuinya, saat itu dan dalam jumlah secukupnya (Saryono, 2010).

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

29

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh

responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya

(Arikunto, 2010).

Dalam penelitian ini menggunakan alternatif jawaban “benar” dan

“salah”, kriteria pernyataan positif dan negatif. Dimana pernyataan dengan

kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban

salah. Pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk

jawaban salah.

Tabel 3.1

Kisi- kisi Pertanyaan tentang Rawat Gabung

Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Pengetahuan

ibu hamil

tentang

rawat

gabung

1. Pengertian 1 2 2

2. Tujuan

rawat

gabung

3,5,7,8,9 4,6 7

3. Syarat rawat

gabung

11,12,13,15,16 10,14,17 8

4. Manfaat

rawat

gabung

18,19,22,24,25,

27

20.21,23,26 10

5. Pelaksanaan

rawat

gabung

28,30 29 3

Jumlah 30

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

30

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument (Arikunto, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

seharusnya hendak diiukur. Uji validitas dilakukan dengan

menggunakan komputerisasi, rumus product moment, yaitu

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Pertanyaan dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel dengan taraf

signifikan 0,05. Uji validitas telah dilakukan di RS Slamet Riyadi

Surakarta kepada 30 ibu hamil didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner

Variabel Jumlah

item

Jumlah

item valid

Jumlah

item tidak

valid

No item

tidak valid

Pengetahuan

Tentang Rawat

Gabung

30 27 3 Nomor 14,

20, dan 25

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

31

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa item pernyataan untuk variabel

pengetahuan tentang rawat gabung sejumlah 30 item terdapat 27 item

yang valid dan 3 item yang tidak valid. Ketiga item itu tidak valid

karena rhitung > rtabel dimana r tabel sebesar 0,361 untuk jumlah soal 30

butir dan taraf signifikasi 0.05. untuk item yang tidak valid

selanjutnya tidak digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercayai untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya

(Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha

Chronbach adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r11 : Reliabilitas Instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b² : Jumlah varians butir

t² : Varians total

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

32

Instrumen dikatakan reliabel bila nilai reliabilitas seluruh instrumennya

> 0,7 (Riwidikdo, 2010). Dari uji reliabilitas didapatkan hasil sebesar

0,906, sehingga instrument dikatakan reliabel karena nilai reliabilitas

instrument > 0,7.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada Ibu Hamil di

RSUD Kota Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.

Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner

diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

pengetahuan tentang rawat gabung.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder pada penelitian ini

yaitu jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSUD

Kota Surakarta. Data didapatkan dari rekam medik di RSUD Kota

Surakarta yang berupa nama, umur, alamat dan umur kehamilan.

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

33

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2010). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal

yaitu pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung.

G. Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan definisi yang membatasi ruang

lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.3

Definisi Operasional

Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat

Ukur

Skala

Pengetahuan

Ibu Hamil

tentang

Rawat

Gabung

Kemampuan

Ibu hamil

menjawab

kuesioner

tentang Rawat

Gabung

Baik : Bila nilai

responden yang

diperoleh

(x)>mean+1 SD

Cukup : Bila nilai

responden

mean -1 SD x

+ 1 SD

Kurang : Bila nilai

responden yang

diperoleh

(x) < mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2010)

Kuesioner Ordinal

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

34

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan beikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto

(2010) adalah:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil

jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan

kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan

lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi

kekurangan atau tidak sesuai segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap

tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam

pengolahan data selanjutnya.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari

jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian

dimasukkan ke dalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari

hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

35

Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase adalah:

Keterangan:

P : Skor prosentase

x : Nilai yang diperoleh responden

n : Jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2009), untuk mengetahui tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang rawat gabung maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

a. Baik : Bila nilai responden yang diperroleh (x) > mean + 1

SD

b. Cukup : Bila nilai responden mean – 1 SD x mean + 1 SD

c. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1

SD

Menurut Riwidiko (2009), rumus mean yaitu:

Keterangan:

X : Rata-rata (mean)

x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah responden

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

36

Menurut Riwidikdo (2009), Simpangan baku (standard deviation)

adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat

penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.

Rumus :

Keterangan:

SD : Simpangan Baku (standart deviation)

x : Nilai responden

n : Jumlah responden

I. Etika Penelitian

Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut (Hidayat, 2007), meliputi:

1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subjek penelitian

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan

dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah

diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subjek

penelitian. Jika subjek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek penelitian

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

37

menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap

menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup

dengan inisial dan memberi nomor pada masing-masing lembar

tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasian semua informasi yang diperoleh oleh subjek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

J. Jadwal Penelitian

Dalam Jadwal kegiatan diuraikan langkah-langkah kegiatan dari

mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan

penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan

tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian ini tabel terlampir.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Surakarta yang terletak di Jl.

Lettu Sumarto No. 1 Kadipiro Banjarsari Surakarta. Di RSUD Kota Surakarta

terdapat tenaga medis yang terdiri dari : dokter umum 8 orang, dokter gigi 3

orang, dokter spesialis 5 orang ( dokter spesialis mata 1 orang, dokter spesialis

kulit 1 orang, dokter spesialis dalam 1 orang, dokter spesialis bedah 1 orang,

dokter obsgyn atau kandungan 1 orang ), perawat 21 orang, bidan 16 orang,

apoteker 1 orang, ahli gizi 1 orang, laboratorium 5 orang, sanitarian 2 orang,

rekam medis 3 orang dan tenaga administrasi 17 orang. Pelayanan yang

diberikan berupa pelayanan medik dan pelayanan penunjang medik. Pelayanan

medik meliputi pelayanan unit gawat darurat; pelayanan unit rawat jalan dan

pelayanan unit rawat inap. Pelayanan penunjang medik meliputi unit farmasi;

unit gizi; unit laboratorium; unit central sterilisasi dan laundry.

B. Hasil Penelitian

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Rawat Gabung di RSUD Kota

Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

39

1. Tabel Mean dan Standar Deviasi

Tabel 4.1

Nilai Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Pengetahuan ibu hamil tentang Rawat

Gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013

23,68 1,60

Sumber : Data Primer, 2013

2. Tabel Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD

Kota Surakarta

Tabel 4.2.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

tentang Rawat Gabung di RSUD Kota Surakarta

Tahun 2013

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

7

46

13

10,60

69,70

19,70

Total 66 100,00

Sumber : Data Primer, 2013

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di

RSUD Kota Surakarta tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan baik

sebanyak 7 responden (10,60%), pengetahuan cukup sebanyak 46

responden (69,70%) dan pengetahuan kurang sebanyak 13 responden

(19,70%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

40

RSUD Kota Surakarta tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan cukup

yaitu sebanyak 46 responden (69,70%).

C. Pembahasan

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota

Surakarta tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 7

responden (10,60%), pengetahuan cukup sebanyak 46 responden (69,70 %) dan

pengetahuan kurang sebanyak 13 responden (19,70%).

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, raba dengan sendiri. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo 2010).

Menurut Pro Health (2009), faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang antara lain pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu

cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali dan memecahkan masalah yang di hadapi masa lalu. Pengalaman

belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan

keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

menifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari

masalah nyata dalam bidang kerja.

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

41

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya

teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat

mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru

(Pro Health, 2009).

Mayoritas pengetahuan di RSUD Kota Surakarta cukup 46 responden

(69,70%), ini dikarenakan responden sudah mengerti tentang pengertian rawat

gabung, manfaat rawat gabung, pelaksanaan rawat gabung dan kurang

mengerti tentang tujuan rawat gabung, syarat rawat gabung. Dipengaruhi oleh

faktor pengalaman dimana pengalaman responden yang sudah pernah hamil

dan melahirkan berbeda dengan responden yang baru hamil pertama karena

setelah melahirkan pengalaman dan pengetahuan rawat gabung didapatkan.

Juga dipengaruhi oleh faktor informasi dimana kebanyakan responden kurang

mendapatkan penyuluhan, kurang membaca dari media cetak (majalah, koran,

leaflet), serta dari media elektronik (televisi, radio, internet).

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kendala

Terbatasnya waktu dan data yang disediakan oleh institusi dan lahan

sehingga penelitian hanya mengambil sedikit responden.

2. Kelemahan

a. Dalam penelitian ini ada kelemahan pada alat (kuesioner) yang

menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat

menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

42

b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya variabel tunggal

yaitu Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Rawat Gabung di RSUD

Kota Surakarta.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

43

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil tentang rawat

gabung di RSUD Kota Surakarta tahun 2013 yang berjumlah 66 responden.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan :

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota

Surakarta tahun 2013 pada tingkat baik sebanyak 7 responden (10,60%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota

Surakarta tahun 2013 pada tingkat cukup sebanyak 46 responden

(69,70%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota

Surakarta tahun 2013 pada tingkat cukup sebanyak 13 responden

(19,70%).

B. Saran

1. Bagi RSUD Kota Surakarta

Meningkatkan kualitas pelayanan dalam hal pemberian pendidikan

kesehatan bagi ibu hamil tentang rawat gabung di RSUD Kota Surakarta.

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

44

2. Bagi Responden ( Ibu Hamil )

Diharapkan untuk lebih aktif untuk mengikuti penyuluhan dan lebih

banyak mencari informasi tentang rawat gabung di rumah sakit sehingga

dapat memperoleh manfaat dari rawat gabung.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain dan

variabel-variabel yang berhubungan dengan rawat gabung.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

V. Jakarta : Rineka Cipta

_________ . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :

Rineka Cipta

Astuti, H. P. 2012. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan).

Yogyakarta : Rohima Press

Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC

Dewi, V. N. L. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba

Medika

Dinkes RI, 2007. AKI Di Indonesia. Http://www.dinkes.aki.htm. Diakses tanggal

14 Oktober 2012

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta :

Salemba Medika

Marmi dan Raharjo, K. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak

Prasekolah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Maulana, Mirza, 2010. Penyakit Kehamilan dan Pengobatannya. Yogyakarta :

Katahati

Muslihatun, W, N. 2011. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta :

Fitramaya

Nasrulloh, A. 2010. Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan.

http://filsafatindonesia1001.wordpress.com. Diakses tanggal 20

Oktober 2012

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka

Cipta

____________ . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo

Pro Health, 2009. Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi.

http://www « PRO HEALTH, for better life.htm. Diakses tanggal 21

Oktober 2012

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RAWAT …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noerhidaya... · melahirkan, mereka juga sangat waspada dan siap untuk mempelajari

Riwidikdo, H. 2006. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press

___________ . 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka

Rihama

Saifuddin, A. B. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Saryono. 2010. Metodologi Penelitin Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta