ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I PADA NY.I...
Transcript of ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I PADA NY.I...
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I PADA NY.I
UMUR 27 TAHUN G2P1A0 HAMIL 10 MINGGU DENGAN
ANEMIA RINGAN DI BPM KHOIRUL MASKINA
SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
TIAS NOVIANA KUSUMA NINGRUM
NIM B12105
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I PADA NY.I
UMUR 27 TAHUN G2P1A0 HAMIL 10 MINGGU DENGAN
ANEMIA RINGAN DI BPM KHOIRUL MASKINA
SURAKARTA
Diajukan Oleh:
TIAS NOVIANA KUSUMA NINGRUM
NIM B12105
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal:
Pembimbing
IKA BUDI W, SST., M.Sc
NIK 200680024
iii
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I PADA NY.I
UMUR 27 TAHUN G1P0A0 HAMIL 10 MINGGU DENGAN
ANEMIA RINGAN DI BPM KHOIRUL MASKINA
SURAKARTA
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
TIAS NOVIANA KUSUMA NINGRUM
NIM B12105
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada tanggal :
PENGUJI I
Retno Wulandari, S.ST
NIK. 200985034
PENGUJI II
Ika Budi W, SST., M.Sc
NIK. 200680024
Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka.Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST
NIK 200985034
iv
KATA PENGANTAR
Puji syujur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah yang berjudul : “Asuhan kebidanan Ibu Hamil Trimester I pada
Ny.I Umur 27 tahun G2P1A0 Hamil 10 Minggu dengan Anemia Ringan di BPM
Khoirul Maskina Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud
untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program
Studi D III kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III kebidanan
STIKes Kusuma Husuda Surakarta.
3. Ibu Ika Budi W, SST., M.Sc, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Pimpinan BPM Khoirul Maskina Surakarta yang telah bersedia memberikan
ijin pada penulis dalam pengambilan data dan pengambilan studi kasus.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Ny.I yang telah bersedia menjadi responden dalam studi kasus ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, April 2015
Penulis
vi
MOTTO
Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan karena aku tidak akan
berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu
(Khalil Gibran).
Keberhasilan bukan ditentukan oleh besarnya otak seseorang melainkan
oleh besarnya cara berfikir seseorang.
Cara untuk menjadi depan adalah mulai sekarang, jika mulai dari
sekarang, tahu depan anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak
diketahui, dan anda tidak akan tahu masa depan jika menunggu – nunggu
(William Feather).
Cobalah tidak untuk menjadi seorang yang sukses, tetapi menjadi
seseorang yang bernilai (Albert Eisntein).
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Terimakasih kepada Allah Swt, yang telah memberikan kemudahan setiap
kesulitan sehingga penulis dapat meyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
2. Kedua orang tuaku, Papa dan Mama yang selalu membuatku termotivasi,
dan selalu memberikan kasih sayang, selalu mendoakan, memberi
semangat dan dukungan. Adik – adikku tersayang Khezya dan Akbar
terimakasih selalu menghiburku dan memberikan support.
3. Kepada Wahyu Nugroho Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, dan
kesabaranmu yang telah memberikanku semangat dan inspirasi dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Sahabatku , teman dan saudara bagiku, Rohmah Nur safitri, Ritnawati dan
Veranika, yang selalu hadir disela – sela letih perih perjuangan ini. Kalian
inspirasi yang selalu memberi semangat.
5. Teman – teman seperjuangan Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta Angkatan 2012.
6. almamater tercinta.
vii
CURICULUM VINTAE
BIODATA
Nama : Tias Noviana Kusuma Ningrum
Tempat/Tanggal lahir : Bontang, 24 November 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Mt Haryono Asrama Polsek Bontang Utara Blok
A No.4 Rt.5 Kalimantan Timur
PENDIDIKAN
1. SD Negeri 008 Bontang Utara Lulus Tahun 2006
2. SMP Bahrul Ulum Bontang Lulus Tahun 2009
3. SMK Putra Bangsa Bontang Lulus Tahun 2012
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012
viii
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Program Studi DIII Kebidanan
Karya Tulis Ilmiah, 2015
Tias Noviana Kusuma Ningrum
B12 105
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I PADA NY.I UMUR
27 TAHUN G2P1A0 HAMIL 10 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN
DI BPM KHOIRUL MASKINA SURAKARTA
(xii halaman + 89 halaman + 15 lampiran + 1 tabel)
INTISARI
Latar Belakang : Angka kematian Ibu di Indonesia pada tahun 2012 rata – rata
mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Anemia pada penyebab utama kematian
ibu saat melahirkan akibat pendarahan. Anemia ringan adalah kondisi dengan
kadar Hb dalam darah antara 9 – 10 gr%. Berdasarkan data pada bulan November
sampai September 2014 di BPM Khoirul Maskina terdapat ibu hamil dengan
anemia ringan berjumlah 38 orang.
Tujuan : Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil trimester I pada Ny.I umur
27 tahun G2P1A0 hamil 10 minggu dengan anemia ringan menggunakan metode
pendekatan 7 langkah varney. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara
teori dan kasus nyata dilapangan.
Metode : Jenis laporan studi kasus dengan metode deskriptif, lokasi di BPM
Khoirul Maskina Surakarta. Subyek studi yaitu Ny.I umur 27 tahun G2P1A0
hamil 10 minggu dengan anemia ringan. Waktu studi kasus pada tanggal 14 April
– 8 Mei 2015. Tenik pengambilan data antara lain data primer meliputi
pemeriksaan fisik, wawancara, serta observasi, dan data sekunder meliputi studi
dokumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil : pada pengkajian keluhan utama pada waktu masuk ibu mengatakan merasa
pusing dan cepat lelah, keadaan umum baik, tanda vital batas normal, conjungtiva
merah muda, kuku tidak pucat dan Hb 11,2 gr%. Asuhan yang diberikan yaitu
KIE Tablet Fe dan beri tablet Fe 2 x 60 mg. Hasilnya ibu bersedia minum tablet
penambah darah, Hb naik dari 9,4 gr% menjadi 11,2 gr% dan tidak terjadi anemia
sedang.
Kesimpulan : Pada Ny.I umur 27 tahun G2P1A0 hamil 10 minggu dengan
anemia ringan di BPM Khoirul Maskina ada kesenjangan antara teori dan praktek
yaitu pada pemberian tablet Fe. Di teori diberikan 1 x 60 mg sedangkan pada
asuhan diberikan 2 x 60 mg.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Hamil, Anemia Ringan
Kepustakaan : 22 literatur (2007 – 2014)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
CURICULUM VINTAE ................................................................................ vii
INTISARI ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Studi Kasus ............................................................... 3
D. Manfaat Studi Kasus .............................................................. 5
E. Keaslian Studi Kasus ............................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Medis ............................................................ 9
B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................. 20
1. Pengertian ........................................................................ 20
2. Manajemen Kebidanan dan 7 langkah Varney ................ 20
C. Landasan Hukum ................................................................... 44
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Studi Kasus .................................................................. 46
B. Lokasi Studi Kasus ................................................................. 46
C. Subyek Studi kasus ............................................................... 46
D. Waktu Studi kasus ................................................................. 47
E. Instrumen Studi Kasus .......................................................... 47
F. Tehnik Pengumpulan Data .................................................... 47
G. Alat – alat yang dibutuhkan .................................................. 51
H. Jadwal Penelitian ................................................................... 52
BAB 1V TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus ....................................................................... 53
B. Pembahasan ............................................................................ 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 86
B. Saran ....................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Bahan makanan yang mengandung zat besi …………………….. 19
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
Lampiran 2 : Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3 : Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4 : Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5 : Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 6 : Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7 : Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 8 : Lembar Pedoman Wawancara (Format ASKEB)
Lampiran 9 : Lembar Observasi
Lampiran 10 : SAP Tablet Fe
Lampiran 11 : Leafleat Tablet Fe
Lampiran 12 : SAP Gizi Ibu Hamil
Lampiran 13 : Leafleat Gizi Ibu hamil
Lampiran 14 : Dokumentasi ( Foto dan Fotocopy buku KIA )
Lampiran 15 : Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) mencapai 359/100.000 kelahiran
hidup ( Depkes RI, 2012 ). Angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah
selama tahun 2012 masih cukup tinggi yaitu mencapai 116,34/100.000
kelahiran hidup dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar
116,01/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jawa Tengah, 2012).
Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung.
Kematian langsung adalah sebagai akibat komplikasi kehamilan, persalinan,
atau masa nifas, dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari
komplikasi tersebut. Kematian ibu tidak langsung merupakan akibat dari
penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang
berpengaruh terhadap kehamilan, misalnya anemia, tindakan yang tidak
aman dan tidak bersih pada abortus dan kekurangan gizi pada ibu hamil
(Prawirohardjo, 2009).
Lima penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi,
eklampsia, partus lama, dan komplikasi abortus. Sedangkan penyebab tidak
langsung kematian ibu adalah anemia (Sulistyawati, 2011).
Menurut catatan dan perhitungan Dep.Kes RI di Indonesia sekitar
67% ibu hamil mengalami anemia dalam berbagai jenjang. Berdasarkan
2
ketetapan WHO, anemia ibu hamil adalah bila Hb kurang dari 11
gr% (Manuaba, 2007).
WHO memperkirakan sekitar 10% kelahiran hidup mengalami
komplikasi perdarahan pascapersalinan. Komplikasi paling sering dari
perdarahan pascapersalinan adalah anemia. Jika kehamilan terjadi pada
seorang ibu yang telah menderita anemia, maka perdarahan pascapersalinan
dapat memperberat keadaan anemia dan dapat berakibat fatal
(Prawirohardjo, 2009).
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas Sumber Daya Manusia.
Anemia pada kehamilan disebut “potential danger to mother and child”
(potensial membahayakan ibu dan anak) akibat fungsi dari hemoglobin
untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh tidak berjalan dengan baik.
Sebagai akibatnya oksigen untuk anak pun berkurang. Hal ini tak hanya
mengancam pertumbuhan janin, tapi juga penyebab utama kematian ibu saat
melahirkan, yang biasanya terjadi akibat perdarahan (Manuaba, 2007).
Tingginya kejadian anemia erat kaitannya dengan faktor gizi saat ibu
hamil. Anemia pada ibu hamil digolongkan dalam beberapa kategori yaitu
anemia ringan, anemia sedang, dan anemia berat. Anemia ringan adalah
kondisi dengan kadar Hb dalam darah antara 9-10gr%. Gejalanya antara lain
cepat lelah, sering pusing, dan mata berkunang-kunang, makan kurang dan
keluhan hamil bertambah ( Manuaba, 2007 ).
3
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPM Khoirul Maskina pada
tanggal 2 November 2014, pada bulan januari sampai september 2014 di
BPM Khoirul Maskina Surakarta terdapat 136 ibu hamil yang periksa. Ibu
hamil normal 75 orang, ibu hamil abnormal 61 orang meliputi ibu hamil
dengan anemia ringan 38 orang (62,3%), ibu hamil dengan anemia sedang 4
orang (6,5%), ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum 10 orang (16,4%)
dan ibu hamil dengan hipertensi 9 orang (14,8%).
Berdasarkan data yang diperoleh di BPM Khoirul Maskina
Surakarta, angka kejadian anemia ringan pada ibu hamil masih tinggi. Maka
penulis tertarik untuk mengambil kasus yang berjudul “Asuhan kebidanan
Ibu Hamil dengan Anemia Ringan di BPM Khoirul Maskina Surakarta”
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam studi kasus ini adalah, ”Bagaimana
Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I pada Ny.I Umur
27 tahun G2P1A0 Hamil 10 Minggu dengan Anemia Ringan di BPM
Khoirul Maskina Surakarta dengan menggunakan pendekatan manajemen 7
langkah Varney?”
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil trimester I pada Ny.I
Umur 27 tahun G2P1A0 Hamil 10 Minggu dengan Anemia Ringan
menggunakan metode pendekatan 7 langkah Varney.
4
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu :
1) Melaksanakan pengkajian ibu hamil trimester I pada Ny.I
Umur 27 tahun G2P1A0 Hamil 10 Minggu dengan anemia
ringan.
2) Menginterpretasi data yang meliputi diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan ibu hamil trimester I pada Ny.I
Umur 27 tahun G2P1A0 hamil 10 minggu dengan anemia
ringan.
3) Menentukan diagnosa potensial ibu hamil trimester I pada Ny.I
umur 27 tahun G2P1A0 Hamil 10 Minggu dengan anemia
ringan.
4) Mengantisipasi penanganan atas tindakan ibu hamil trimester I
pada Ny.I Umur 27 tahun G2P1A0 Hamil 10 Minggu dengan
anemia ringan.
5) Menyusun rencana asuhan kebidanan ibu hamil trimester I
pada Ny.I Umur 27 tahun G2P1A0 hamil 10 dengan anemia
ringan.
6) Melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun pada ibu
hamil trimester I pada Ny.I Umur 27 tahun G2P1A0 Hamil 10
Minggu dengan anemia ringan.
5
7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu
hamil trimester I pada Ny.I umur 27 tahun G2P1A0 Hamil 10
Minggu dengan anemia ringan.
b. Mahasiswa mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan
kasus nyata dilapangan pada ibu hamil trimester I pada Ny.I Umur
27 tahun G2P1A0 Hamil 10 Minggu dengan anemia ringan.
c. Mahasiswa mampu memberikan alternatif pemecahan masalah
pada ibu hamil trimester I pada Ny.I Umur 27 tahun G2P1A0
Hamil 10 Minggu dengan anemia ringan.
D. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi peneliti
Dapat menerapkan teori yang didapat di bangku kuliah dalam
praktik di lahan, serta memperoleh pengalaman secara langsung dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan.
2. Bagi profesi
Sebagai masukan bagi profesi kebidanan dalam memberikan
asuhan kebidanan dalam upaya pencegahan pada ibu hamil dengan
anemia ringan.
6
3. Bagi Institusi
a. BPM
Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan dalam
upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan.
b. Pendidikan
Sebagai referensi dan sumber bacaan tentang asuhan kebidanan
pada ibu hamil anemia ringan.
E. Keaslian Studi Kasus
1. Dewi (2013), STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul
“Asuhan kebidanan Pada Ibu hamil Ny.E G1P0A0 Dengan Anemia
Ringan di Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen”. Ny.E mengatakan
sering pusing dan badannya lemah, keadaaan umum lemah dan
conjungtiva pucat dengan Hb 9,3 gr%. Asuhan kebidanan yang
diberikan pada kasus Ny.E adalah di beri tablet Fe 2 x 60 mg ( 7 tablet
), konseling tentang asupan nutrisi dan zat besi, banyak istirahat.
Setelah dilakukan perawatan selama 4 minggu hasil yang dicapai adalah
kesehatan ibu membaik kadar Hb mengalami peningkatan 2,0 gr% dari
9,3gr% menjadi 11,3 mg%.
2. Mellian (2014), STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul
“Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil trimester 1 pada Ny.P umur
23 tahun G1P0A0 hamil 12 minggu Dengan Anemia Ringan di
7
Puskesmas Sragen”. Ny.P mengatakan merasa pusing dan cepat lelah,
keadaan umum sedang dan conjungtiva pucat dengan Hb 9,5 gr%.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada kasus Ny.P adalah diberi tablet
Fe 2 x 60 mg (14 tablet pada pagi dan malam hari), Vit.C 3 x 20 mg (21
tablet), kalk 1 x 150 mg (7 tablet) serta memberikan KIE tentang tablet
Fe. Setelah dilakukan asuhan selama 4 minggu hasil yang dicapai
adalah kesehatan ibu membaik kadar Hb mengalami peningkatan 1,7
gr% dari 9,5 mg% menjadi 11,2 gr%.
3. Ruwaidha (2012), STIKes Aisyiyah Surakarta, dengan judul “Asuhan
Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.K dengan anemia ringan di BPM Sri
Hartanti Karanganyar. Ny.K mengatakan sering pusing dan mudah lelah
saat beraktifitas, keadaan umum lemah dan conjungtiva pucat dengan
Hb 9,8 gr%. Asuhan Kebidanan yang diberikan pada kasus Ny.K
adalah diberi terapi biosanbe 1 x 1 tablet sehari selama 10 hari, Vit C 2
x 1 dan beri konseling tentang gizi yang harus dikonsumsi yaitu
makanan tinggi protein dan zat besi, istirahat yang cukup, pemeriksaan
kehamilan dan Hb setiap 2 minggu sekali. Setelah rawat jalan selama 1
bulan hasil yang didapat studi kasus adalah Hb mengalami peningkatan
1,4 gr% dari 9,8 gr% menjadi 11,2 gr%, keluhan mudah lelah dan
pusing tidak dirasakan lagi.
Perbedaan studi kasus di atas dengan studi kasus yang dibuat oleh
penulis terletak pada tempat, waktu, subjek dan hasil studi kasus, sedangkan
8
persamaan dengan studi kasus ini yaitu pada asuhan ibu hamil dengan
anemia ringan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Definisi
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid yang terakhir
(Varney, 2007).
Kehamilan adalah suatu proses mulainya ovulasi sampai partus
yaitu kira-kira 280 hari atau 40 minggu disebut dengan kehamilan
mature (cukup bulan), lebih dari 43 minggu disebut kehamilan
postmature dan kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut dengan
kehamilan premature (Winkjosastro, 2005)
b. Tanda dan gejala Kehamilan
Menurut Manuaba (2007), tanda dan gejala kehamilan ada tiga
yaitu :
1) Tanda Kemungkinan Hamil
a) Gejala subyektif
(1) Amenorea
(2) Mual muntah di pagi hari (morning sickness)
(3) Polakisuria
10
Tekanan uterus yang mulai membesar menyebabkan
kandung urin cepat penuh dan ingin buang air kecil.
(4) Payudara tegang
(5) Terasa gerakan janin
Gerakan pertama mulai umur hamil 16 minggu.
b) Gejala obyektif
(1) Pembesaran uterus
Nidasi menyebabkan tumbuh - kembang uterus menjadi
besar sesuai dengan umur hamil dan dapat diraba diatas
simpisis pubis.
(2) Perubahan pigmentasi kulit
Kloasma gravidarum, hiperpigmentasi pada areola
mamae, papilla mamae, linea alba (putih), linea fuska
(coklat), linea nigra (hitam).
(3) Tanda dari :
(a) Chadwick
Tanda Chadwick yaitu warna kebiruan pada
dinding vagina, akibat hipervaskularisasi.
(b) Piscaseck
Tanda piscaseck yaitu asimetris sekitar kornue
fundus tidak melebar ke bawah tempat implantasi
plasenta.
11
(c) Hegar
Tanda hegar yaitu serviks melunak, terjadi
peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
2) Tanda hamil tidak pasti
a) Pembesaran perut
b) Perubahan konsistensi bentuk dan ukuran dari uterus
c) Braxton Hicks
Braxton Hicks adalah tanda apabila uterus mudah
dirangsang menjadi kontraksi.
d) Perubahan bentuk dari konsistensi uterus :
(1) Tanda Hegar
(2) Tanda Piscaseck
(3) Tanda Chadwick
3) Tanda pasti kehamilan
a) Terdengar detak jantung janin
Biasanya sekitar umur kehamilan 14 minggu
b) Terasa gerakan janin
Biasanya setelah umur kehamilan 16 minggu
c) Pemeriksaan USG
(1) 2 minggu tampak GS (Gestasional Sac/kantung gestasi)
(2) 6 minggu fetal plate dan mungkin jantung janin
(3) 12 minggu bentuk janin utuh telah dapat ditetapkan
12
c. Masalah dalam Kehamilan
Menurut Manuaba (2007), masalah dalam kehamilan yang sering
terjadi yaitu :
1) Keluhan minor
Macam-macam keluhan minor sebagai berikut :
a) Sakit pinggang (perubahan titik berat tubuh yang tepatnya
agak kebelakang).
b) Konstipasi (uterus makin membesar dan menekan rectum).
c) Insomnia (Karena fundus uteri makin besar, sakit
pinggang).
d) Mual dan muntah (umumnya mulai pada kehamilan
6-12 minggu).
e) Payudara tegang dan sakit (tanda ASI akan banyak).
2) Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum yaitu mual muntah berlebihan yang
menyebabkan dehidrasi, berat badan menurun, dan tekanan
darah menurun.
3) Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan yaitu tekanan darah ≥ 140/90
mmHg saat pemeriksaan pertama, tidak dijumpai protein urin,
dan tekanan darah akan kembali normal setelah 12 minggu post
partum.
13
4) Kehamilan serotinus
Kehamilan serotinus yaitu usia kehamilan yang lebih dari 42
minggu mulai dari hari pertama menstruasi pertama.
5) Kehamilan ganda
Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih.
6) Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dalam darah
kurang dari normal yaitu 12 gr%.
2. Anemia Dalam Kehamilan
a. Pengertian
Anemia adalah suatu kondisi dimana tubuh mengalami
kekurangan sel-sel darah merah serta hemoglobin (HB) sehingga
sirkulasi zat dalam tubuh tidak berjalan secara normal
(Manuaba, 2007).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar
Hb < 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,5 gr%
pada trimester II (Nugroho, 2010).
b. Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan
1) Macam-macam anemia menurut Rahmawati (2012), adalah :
a) Anemia defisiensi besi
Anemia defiensi besi, disebabkan oleh kurangnya
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
14
b) Anemia megalobastik
Anemia yang disebabkan oleh karena kurangnya asupan
asam folik. Anemia ini muncul akibat dari malnutrisi dan
infeksi yang menahun (kronik).
c) Anemia hipoplastik
Anemia yang disebabkan oleh menurunnya fungsi
sumsum tulang dalam membentuk sel darah merah baru.
d) Anemia hemolitik
Anemia hemolitik, disebabkan proses pemecahan sel
darah merah yang lebih cepat dari pembentukannya.
2) Macam-macam anemia menurut Manuaba (2007), adalah :
a) Normal : Hb 11 gr%
b) Ringan : Hb 9 – 10 gr%
c) Sedang : Hb 7 – 8 gr%
d) Berat : Hb < 7 gr %
c. Tanda dan Gejala Anemia
Menurut Varney (2007), tanda dan gejala anemia sebagai berikut :
1) Tanda anemia
a) Pucat
b) Ikterus
c) Edema parifer
d) Membran mukosa dan kuku pucat
e) Splenomegali
15
f) Takikardia
g) Takipnea, dispnea saat beraktifitas
2) Gejala anemia
a) Keletihan, mengantuk
b) Kelemahan
c) Pusing
d) Sakit kepala
e) Malaise
f) Nafsu makan kurang, perubahan dalam kesukaan makanan
g) Perubahan mood
h) Perubahan kebiasaan tidur
d. Bahaya Anemia
Menurut Manuaba (2007), biasanya anemia pada kehamilan
digolongkan menjadi :
1) Pengaruh anemia terhadap kehamilan
a) Bahaya selama kehamilan
(1) Dapat terjadi abortus
(2) Persalinan premature
(3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
(4) Mudah terjadi infeksi
(5) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr %)
(6) Molahidatidosa
(7) Hiperemesis gravidarum
16
(8) Pendarahan anterpartum
(9) Ketuban pecah dini (KPD)
b) Bahaya saat persalinan
(1) Gangguan his – kekuatan mengejan
(2) Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus
terlantar
(3) Kala dua berlangsung lama shingga dapat melelahkan
dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan
(4) Kala tiga dapat diikuti retensioplasenta, dan perdarahan
postpartum akibat atoniauteri
c) Pada kala nifas
(1) Terjadi subinvolusiuteri yang menimbulkan perdarahan
postpartum
(2) Memudahkan infeksi puerperium
(3) Pengeluaran ASI berkurang
(4) Dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
(5) Anemia kala nifas
(6) Mudah terjadi infeksi mammae
2) Bahaya terhadap janin
a) Abortus
b) Kematian intrauteri
c) Persalinan prematuritas tinggi
d) Berat badan lahir rendah
17
e) Kelahiran dengan anemia
f) Dapat terjadi cacat bawaan
e. Pencegahan dan Penanganan Anemia
1) Memberikan tambahan bahan pembentuk protein sel darah
merah selama masa kehamilan 90 tablet sehari 1 tablet. Minum
dengan air putih dan jangan diminum dengan air kopi dan air
teh, karena akan menghambat penyerapannya.
2) Makan makanan yang mengandung bahan pembentuk protein
sel darah merah, seperti : telur, susu, hati, ikan, daging, tempe,
sayuran yang berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk,
daun singkong), buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang, tomat).
3. Anemia Ringan
a. Pengertian
Menurut Manuaba (2007), anemia ringan adalah dimana kadar
Hb antara 9 - 10 gr%. Sedangkan menurut DepKes (2009), anemia
ringan dimana kadar Hb antara 9 -10,9 gr%.
b. Gejala Anemia Ringan
Menurut Proverawati (2011), keluhan anemia ringan biasanya seperti
1) Cepat lelah
2) Sesak nafas
3) Tampak pucat
4) Badan lemas
18
5) Penurunan energi
6) Palpitasi/berdebar ( Rasa balap jantung )
c. Komplikasi Anemia Ringan
Komplikasi anemia ringan pada ibu hamil dapat terjadi, hal ini
dikarenakan ibu sudah menderita anemia sejak masa sebelum hamil.
Pada kasus anemia ringan pada ibu hamil bila tidak segera diatasi,
dapat menyebabkan rahim tidak mampu berkontraksi (atonia) atau
kontraksi sangat lemah (hipotonia) (Dimas, 2012).
d. Patofisiologi Anemia Ringan
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah
karena perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap
plasenta dan pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat
45 – 65% pada awal kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan
menurun sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan
setelah partus (Rukiyah, 2010).
e. Penatalaksanaan Anemia Ringan
Menurut Manuaba (2007), penatalaksanaan anemia ringan antara
lain :
1) Meningkatkan gizi penderita
Faktor utama penyebab anemia adalah faktor resiko gizi,
terutama protein dan zat besi, sehingga pemberian asupan zat
besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang mengalami anemia
ringan.
19
Tabel 2.1 Bahan makanan yang mengandung zat besi
No Bahan makanan Zat besi (mg/100 gr%)
1 Hati 6,6
2 Daging 2,8
3 Telur 3,0
4 Kedelai 1,0
5 Tempe 12,4
6 Tahu 3,4
7 Bayam 0
8 Kangkung 4,4
9 Pepaya 1,7
10 Jeruk 0,4
Sumber : Proverawati, 2011
2) Memberi suplemen zat besi
a) Peroral
Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi sebanyak
600-1000 mg seperti sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus.
Hb dapat dinaikkan sampai 0,1 gr/100 ml atau lebih.
b) Parental
Diberikan apabila penderita tidak tahan akan obat besi
peroral, ada gangguan absorbsi, penyakit saluran
pencernaan. Besi parental diberikan dalam bentuk ferri
secara intramuscular/intravena. Diberikan ferum dekstran
100 dosis total 1000 - 2000 mg intravena.
20
B. Teori Manajemen Kebidanan
1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan
dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu
keputusan berfokus pada klien (Estiwidani, 2008).
2. Manajemen kebidanan 7 langkah varney
Langkah 1 : Pengkajian
Pengkajian adalah pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi
keadaan pasien. Data ini termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaan
fisik. Data yang dikumpulkan meliputi data subyektif dan data obyektif
serta data penunjang.
a. Data subyektif
Data subyektif adalah informasi yang dicatat mencakup identitas,
keluhan yang diperoleh dari hasil wawancara langsung kepada
pasien/klien (anamnesa) atau dari keluarga (Hidayat, 2008).
Pada data subyektif meliputi :
1) Biodata
Biodata yang mencakup identitas pasien dan suami menurut
Sulistyawati (2011), identitas meliputi :
a) Nama pasien : Dikaji dengan nama yang jelas dan
lengkap, bila perlu nama panggilan
21
sehari-hari agar tidak keliru dalam
memberikan penanganan.
b) Umur : Ditulis dalam tahun, untuk mengetahui
adanya resiko karena umur kurang dari
20 tahun, alat reproduksi belum
matang, mental dan psikisnya belum
siap. Pada umur lebih dari 35 tahun
rentan sekali untuk terjadi perdarahan
dalam masa kehamilan, persalinan dan
nifas.
c) Suku/ bangsa : Ditunjukan untuk mengetahui adat
istiadat atau kebiasaan sehari – hari.
d) Agama : Untuk mengetahui keyakinan pasien
tersebut untuk membimbing atau
mengarahkan pasien dalam berdoa.
e) Pendidikan : Berpengaruh dalam tindakan kebidanan
dan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat intelektualnya, sehingga bidan
dapat memberikan konseling sesuai
dengan pendidikannya.
f) Pekerjaan : Gunanya untuk mengetahui dan
mengukur tingkat sosial ekonominya,
22
karena ini juga mempengaruhi dalam
gizi pasien tersebut.
g) Alamat : Untuk mempermudah hubungan jika
diperlukan dalam keadaan mendesak
sehingga bidan mengetahui tempat
tinggal pasien.
2) Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (Sulistyawati, 2009).
Keluhan - keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan anemia
ringan menurut Manuaba (2007), yaitu pasien merasa pusing,
cepat lelah, dan badan terasa lemas, sehingga pasien merasa
tidak nyaman dengan kondisi yang dirasakan.
3) Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui menarche umur berapa, haid teratur atau
tidak, siklus lama haid, banyaknya darah, sifat darah (cair atau
beku, warnanya, baunya ) dan ada disminorhoe atau tidak
(Estiwidani, 2008).
4) Riwayat kehamilan sekarang
Untuk mengetahui kapan hari pertama haid terakhir dan
perkiraan lahir, ANC dimana, berapa kali, teratur atau tidak,
imunisasi TT berapa kali, masalah dan kelainan pada kehamilan
23
sekarang, pemakaian obat – obatan, keluhan selama hamil
(Manuaba, 2007).
5) Riwayat penyakit
a) Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita ibu pada saat
sekarang ini atau untuk mengetahui penyakit lain yang bisa
memperberat keadaan ibu (Manuaba, 2007).
b) Riwayat penyakit sistemik
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit
menular seperti hepatitis, TBC, dan penyakit menurun
seperti hipertensi, DM, jantung (Estiwidani, 2008).
c) Riwayat kesehatan keluaraga
Untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit
keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien, misalnya
jantung, DM, ginjal, kelainan bawaan, kelainan kembar dan
lain - lain (Estiwidani, 2008).
d) Riwayat Ginekologi
Pengalaman yang berkaitan dengan penyakit kandungan
mencakup infertilitas, penyakit kelamin, tumor atau kanker
system reproduksi, operasi ginekologis (Estiwidani, 2008).
e) Riwayat Perkawinan
Status perkawinan penting untuk dikaji karena dari data ini
akan mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah
24
tangga pasangan seperti berapa tahun usia ibu ketika
menikah pertama kali, status pernikahan sah atau tidak,
lama pernikahan berapa tahun dan jumlah anak
(Sulistyawati, 2011)
6) Riwayat Keluarga berencana
Bila ibu pernah mengikuti KB perlu ditanyakan jenis
kontrasepsi, efek samping, alasan berhenti (bila tidak memakai
lagi), lamanya menggunakan alat kontrasepsi
(Estiwidani, 2008).
7) Menurut Estiwidani (2008), riwayat kehamilan, persalinan dan
nifas yang lalu meliputi:
a) Kehamilan : Jumlah kehamilan dan kelahiran, G
(gravida), P (para), A (abortus), H
(hidup).
b) Persalinan : Jarak antara dua kelahiran, tempat
melahirkan, lamanya melahirkan, cara
melahirkan.
c) Nifas : Apakah pernah mengalami perdarahan,
infeksi dan bagaimana proses
laktasinya.
d) Anak : Mencakup berat bayi sewaktu lahir,
adakah kelainan bawaan bayi, jenis
25
kelamin bayi, keadaan bayi saat
dilahirkan hidup atau mati.
8) Kebiasaan sehari hari
a) Nutrisi
Dikaji untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan
selama hamil apakah mengalami perubahan, frekuensi
makan, jenis makanan, kualitas dan kuantitas makanan,
apakah ada pantang makan dan jenis minuman apa yang
diminum serta berapa banyak ibu minum dalam satu hari
(Sulistyawati, 2011). Pada kasus ibu hamil dengan anemia
ringan kebutuhan akan nutrisi harus ditingkatkan
(Manuaba, 2007).
b) Eliminasi
Pada ibu hamil keluhan yang sering muncul berkaitan
dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air
kemih (Sulistyawati, 2011).
c) Personal hygiene
Personal hygiene perlu dikaji untuk mengetahui tingkat
kebersihan pasien meliputi kebersihan lipatan kulit (ketiak,
bawah buah dada, daerah genetalia) gigi dan mulut
(Sulistyawati, 2011).
26
d) Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Dengan
adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban
pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh serta
dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien,
berapa lama kebiasaan tidur siang dan tidur malam hari
(Sulistyawati, 2011). Pada ibu hamil perlu diperhatikan pola
istirahat dan tidur dengan baik, agar dapat meningkatkan
kesehatan ibu dan pertumbuhan janin (Sulistyawati, 2011).
e) Hubungan seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan
hubungan seksual dalam seminggu dan apakah
mengalami gangguan saat mengalami hubungan seksual
(Sulistyawati, 2011). Pada masa kehamilan diperbolehkan,
namun pada kasus ibu hamil dengan anemia ringan
biasanya akan mengalami penurunan hubungan seksual,
dikarenakan ibu hamil dengan anemia ringan sudah merasa
lelah, letih sehingga dapat mengurangi libido pada masa
kehamilan (Proverawati, 2011).
f) Data psikososial
Perlu dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu
dalam menjalani kehamilan ini, dukungan keluarga, jenis
kelamin yang diharapkan, kehamilan ini direncanakan atau
27
tidak, adakah pantangan makanan selama kehamilan,
kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
(Sulistyawati, 2011).
g) Penggunaan Obat – obatan atau rokok
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu perokok atau pemakai
obat – obatan atau tidak selama hamil yang akan sangat
merugikan diri sendiri dan bayinya (Manuaba, 2007).
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi yang dilakukan secara
berurutan (Sulistyawati, 2011).
1) Status generalis
a) Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan umum
apakah baik, sedang, kurang
(Sulistyawati, 2011). Pada ibu hamil
dengan anemia ringan mempengaruhi
keadaan umum yang menimbulkan rasa
lemas (Proverawati, 2011).
b) Kesadaran : Untuk mendapatkan gambaran tentang
kesadaran pasien, kita dapat melakukan
pengkajian tingkat kesadaran mulai
dari keadaan composmentis (kesadaran
maksimal) sampai dengan koma
28
(tidak dalam keadaan sadar)
(Sulistyawati, 2011). Pada ibu hamil
dengan anemia ringan kesadarannya
composmentis.
c) Tanda vital
(1) Tekanan darah : Merupakan hasil curah jantung dan
tahan pembuluh darah tepi, tekanan
darah pada lengan kanan biasanya 5 –
10 mmHg lebih tinggi dengan
tekanan darah pada lengan kiri.
Tekanan darah sangat bervariasi
tergantung pada tingkat eksitasi
pasien, selama pernafasan tenang
biasanya terjadi penurunan tekanan
darah sistolik sampai 10 mmHg pada
waktu inspirasi (Mandriwati, 2008).
(2) Suhu : Untuk mengetahui suhu badan klien.
Ibu hamil mengalami peningkatan
suhu tubuh sampai 0,5 oC. Suhu
tubuh normal 35,6 – 37,60C
(Mandriwati, 2008).
(3) Nadi : Untuk mengetahui denyut nadi pasien
yang di hitung dalam 1 menit, denyut
29
nadi normal 60 – 80 x/menit. Pada ibu
hamil dengan anemia ringan, nadi
akan mengalami peningkatan
frekuensi dan terdengar lemah
(Varney, 2007).
(4) Respirasi : Merupakan upaya tubuh untuk
mengeluarakan oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida (sistem
metabolisme tubuh). Pernapasan yang
normal dapat diobservasi dan
frekuensi per menit, kedalaman,
keteraturan, dan tanda – tanda yang
menyertai, seperti bunyi napas dan
bau napas (Mandriwati, 2008).
d) Berat badan : Penimbangan berat badan pada umur
kehamilan trimester I, dan II bertujuan
untuk mengetahui kenaikan berat badan
ibu sesudah dan sebelum hamil. Dalam
keadaan normal kenaikan berat badan
ibu dari sebelum hamil, di hitung
mulai trimester I sampai trimester III
yang berkisar antara 9 -13,5 kg
(Mandriwati, 2008).
30
e) Tinggi badan : Pengukuran tinggi badan pada ibu
hamil dilaksanakan pada satu kali pada
kunjungan antenatal yang pertama.
Tujuan pengukuran tinggi badan
pada ibu hamil untuk mengetahui
tinggi badan ibu hamil sehingga
dapat mendeteksi faktor risiko
(Mandriwati, 2008).
f) LILA : Untuk mengetahui status gizi ibu
hamil, dengan batas lingkar lengan
normal, yaitu 23,5 (Mandriwati, 2008).
2) Pemeriksaan sistematis
Pemeriksaan sistematis meliputi:
a) Kepala
(1) Rambut : Untuk mengetahui apakah rambutnya
bersih, rontok, dan berketombe
(Kusbandiyah, 2010).
(2) Muka : Untuk mengetahui apakah keadaan
muka pucat atau tidak adakah kelainan,
adakah oedema, adakah cloasma
gravidarum (Kusbandiyah, 2010).
(3) Mata : Untuk mengetahui apakah konjungtiva
warna merah muda, sklera warna putih,
31
adakah kelainan atau tidak, adakah
gangguan penglihatan seperti rabun
jauh atau dekat (Sulistyawati, 2009).
Pada wanita hamil dengan
anemia ringan konjungtiva pucat
(Manuaba, 2007).
(4) Hidung : Untuk mengetahui keadaan hidung
dari kebersihan, alergi debu atau
tidak dan ada polip atau tidak
(Sulistyawati, 2011).
(5) Telinga : Untuk mengetahui keadaan telinga
apakah ada gangguan pendengaran atau
tidak, ada serumen atau tidak
(Sulistyawati, 2011).
b) Mulut : Untuk mengetahui keadaan mulut
adakah caries, bersih atau tidak,
keadaan bibir kering atau tidak, lidah
kering atau kotor atau tidak
(Sulistyawati, 2011).
c) Leher : Untuk mengetahui adakah pembesaran
kelenjar tiroid, adakah pembesaran
pembuluh limfe (Kusbandiyah, 2010)
32
d) Dada dan axilla
(1) Mammae
Untuk mengetahui apakah payudara kanan dan kiri
simetris atau tidak, ada tumor atau tidak, areola
hyperpigmentasi atau tidak, putting susu menonjol atau
tidak, dan kolostrum sudah keluar atau belom
(Sulistyawati, 2011).
(2) Axilla
Untuk mengetahui apakah ada tumor atau nyeri tekan
(Sulistyawati, 2011).
e) Ekstermitas
Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya
varices atau tidak, adanya kelainan atau tidak, reflek patella
positif atau negatife (Varney, 2007).
3) Pemeriksaan Khusus Obstetri
a) Abdomen
(1) Inspeksi
Perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada
pembesaran, ada luka bekas operasi atau tidak, striae
gravidarum atau tidak, linea alba atau nigra, ada luka
bekas operasi atau tidak (Sulistyawati, 2011).
33
(2) Palpasi
Melakukan pemeriksaan dengan jalan melakukan
perabaan pada organ yang terkait dengan perubahan
kehamilan.
Palapasi kehamilan Menurut Manuaba (2007), yaitu :
Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri
sehingga dapat dipergunakan untuk
menentukan umur kehamilan dan berat
janin. Menentukan bagian apa yang
terdapat pada fundus uteri dalam posisi
janin membujur atau akan melintang.
Kepala : Bulat, padat, mempunyai gerakan pasif
(Ballotement).
Bokong : Tidak padat, lunak, tidak mempunyai
gerakan pasif (benturan atau gerak
ballottement).
Leopold II : Untuk menentukan letak punggung
janin, dapat untuk mendengar detak
jantung janin pada puctum maximum
dengan tehnik kedua telapak tangan
melakukan palpasi pada sisi kanan dan
kiri, bersama – sama bila punggung
janin rata, sedikit melengkung,
34
mungkin teraba tulang iganya, tidak
terasa gerak ekstermitas, bila bagian
abdomen teraba gerakan ekstermitas.
Leopold III : Untuk menentukan bagian terendah
janin, bila teraba bulat, padat (kepala),
dan bila (bokong) teraba bulat, tidak
terasa keras atau lunak.
Leopold IV : Untuk mengetahui apa yang menjadi
bagian bawah dan seberapa masuknya
bagian bawah tersebut kedalam rongga
panggul.
TBJ : Untuk mengetahui tafsiran berat janin
yang diukur dari panjang antara
simpisis dan fundus uteri dikurangi 12
untuk kepala janin yang masih diatas
simpisis dan dikurangi 11 untuk kepala
janin yang telah masuk PAP dikali 155.
(3) Auskultasi
DJJ (Denyut Jantung Janin) : terdengar detak jantung
janin menunjukan bahwa janin hidup dan tanda pasti
kehamilan, punctum maximum janin tergantung
presentasi, posisi, dan kehamilan kembar, biasanya
pada daerah punggung janin. Frekuensi di atas 120 -160
35
x/menit keteraturan denyut jantung janin menunjukan
keseimbangan asam basa atau kurang 02 pada janin
(Manuaba, 2007).
(4) Pemeriksaan panggul
(a) Kesan panggul
Dapat diketahui melalui pelviometri rontgen atau
pengukuran panggul. Penting untuk diketahui
kesan panggul ini untuk perencanaan persalinan
pervaginam. Ada 4 kesan panggul, yaitu : ginekoid,
platipeloid, anthropoid, dan android, tapi paling
baik untuk wanita yaitu ginekoid agar dapat
persalinan pervaginam (Manuaba, 2007).
(b) Distantia spinarum
Jarak spina iliaka anterior superior (SIAS)
kanan dan kiri.Ukuran normal 23 – 26 cm
(Kusbandiyah, 2010).
(c) Distantia kristarum
Jarak yang terjauh antara crista iliaka kanan dan
kiri, terletak kira – kira 5 cm di belakang SIAS.
Ukuran 26 - 29 cm (Kusbandiyah, 2010).
36
(d) Conjungata eksterna (boudeloque)
Jarak antara tepi atas simfisis pubis dan ujung
procesus spinosus vertebra lumbal V. Ukuran
18 - 20 cm (Kusbandiyah, 2010).
(e) Lingkar panggul
Menggunakan pita pengukur, diukur dari tepi atas
simfisis pubis, dikelilingkan ke belakang melalui
pertengahan antara SIAS dan trochanter mayor
kanan, ke ruas lumbal V dan kembali sepihak.
Ukuran normal 80 – 90 cm (Kusbandiyah, 2010).
4) Anogenital
Pemeriksaan pada vulva dan perineum untuk mengetahui ada
atau tidaknya varices, kondiloma, oedema, haemoroid, kelainan
lain, vulvaperineum, bekas episiotomy (Manuaba, 2007).
5) Pemeriksaan Penunjang
Data penunjang diperlukan sebagai pendukung diagnosa, apabila
diperlukan. Misalnya pemeriksaan laboratorium, seperti
pemeriksaan Hb. Dalam kasus ini pemeriksaan penunjang
dilakukan, yaitu dengan melakukan pemeriksaan Hb. Kadar Hb
pada ibu yang mengalami anemia ringan adalah 9 – 10 gr%
(Manuaba, 2007).
37
Langkah 2 : Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis,
masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas
data-data yang telah dikumpulkan. Langkah awal dari perumusan
diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan analisis dengan
menggabungkan data satu dengan lainnya sehingga tergambar fakta
(Sulistyawati, 2011).
a. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam
lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnosa kebidanan yang dikemukakan dari hasil pengkajian atau
yang menyertai diagnosa (Varney, 2007).
Diagnosa yang ditegakkan adalah diagnosa yang berhubungan
dengan umur ibu, gravida, para, abortus, umur kehamilan dan
keadaan janin.
Diagnosa kebidanan :
Ny.I G2P1A0 Umur 27 Tahun umur kehamilan 10 Minggu, dengan
anemia ringan.
Dasar:
1) Data subyektif
Ibu mengatakan merasa pusing, cepat lelah dan badan terasa
lemas, sehingga pasien merasa tidak nyaman dengan kondisi
yang dirasakan (Manuaba, 2007) .
38
2) Data Obyektif
a) HPL
b) Vital sign : tekanan darah, nadi meningkat dan lemah,
respirasi, suhu (Proverawati, 2011).
c) Conjungtiva pucat (Manuaba, 2007).
d) Melakukan Leopold mulai dari I – IV, mengukur TFU, DJJ
(Manuaba, 2007).
e) Data penunjang Hb 9 – 10 gr% pada anemia ringan
(Manuaba, 2007).
b. Masalah
Masalah adalah hal – hal yang berkaitan dengan pengalaman
klien yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa
(Kusbandiyah, 2010).
Masalah yang sering timbul pada ibu hamil dengan anemia
ringan yaitu merasa cemas dan gelisah (Proverawati, 2011).
c. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal –hal yang dibutuhkan oleh pasien dan
belum terindikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan
dengan melakukan analisa data (Kusbandiyah, 2010).
Proverawati (2011), kebutuhan pada pasien ibu hamil dengan
anemia ringan adalah :
1) Informasi tentang keadaan ibu
39
2) Support mental dari keluarga dan tenaga kesehatan
Langkah 3 : Diagnosa Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnosa potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah
diidentifikasi. Langkah – langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
kemungkinan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan waspada dan
bersiap – siap mencegah diagnosa atau masalah potensial ini menjadi
benar – benar terjadi (Kusbandiyah, 2010).
Pada kasus ibu hamil dengan anemia ringan diagnosa potensial yang
mungkin terjadi adalah terjadi anemia sedang dan menjurus ke anemia
berat (Manuaba, 2007).
Langkah 4 : Antisipasi
Cara ini dilakukan setelah masalah dan diagnosa potensial
diidentifikasi. Penetapan kebutuhan ini dilakukan dengan cara
mengantisipasi dan menentukan kebutuhan apa saja yang akan diberikan
pada pasien dengan melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lainnya (Hidayat, 2008). Pada ibu hamil dengan anemia ringan
antisipasi yang dilakukan adalah pemberian tablet besi 1 tablet per hari
dengan dosis 60 mg, pemeriksaan kadar Hb 1 minggu sekali
(Manuaba, 2007).
40
Langkah 5 : Rencana Tindakan
Pada langkah ini dilakukan rencana tindakan yang menyeluruh
berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus
berdasarkan pertimbangan yang tepat, meliputi pengetahuan, teori yang
up to date, perawatan berdasarkan bukti, serta divalidasikan dengan
asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh pasien
(Sulistyawati, 2011).
Menurut Manuaba (2007), rencana tindakan yang dapat dilakukan
pada ibu hamil dengan anemia ringan sebagai berikut :
1) Meningkatkan gizi penderita
Dengan penambahan makanan yang mengandung zat besi
seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan (tahu,
tempe, kedelai, kacang hijau), sayuran berwarna hijau tua
(kangkung, bayam, daun singkong, daun katuk) dan buah-
buahan (jeruk, jambu biji, pisang).
2) Memberi suplemen zat besi
a) Peroral
Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi sebanyak
600-1000 mg seperti sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus.
Hb dapat dinaikkan sampai 0,1 gr/100 ml atau lebih.
b) Parental
Diberikan apabila penderita tidak tahan akan obat besi
peroral, ada gangguan absorbsi, penyakit saluran
41
pencernaan. Besi parental diberikan dalam bentuk ferri
secara intramuscular/intravena. Diberikan ferum dekstran
100 dosis total 1000 - 2000 mg intravena.
Langkah 6 : Pelaksanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Realisasi dari perencanaan dapat dilakukan oleh bidan, pasien, atau
anggota keluarga yang lain (Sulistyawati, 2011). Pada kasus anemia
ringan penatalaksaannya, menurut Manuaba (2007), yaitu :
1) Meningkatkan gizi penderita
Dengan penambahan makanan yang mengandung zat besi
seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan (tahu,
tempe, kedelai, kacang hijau), sayuran berwarna hijau tua
(kangkung, bayam, daun singkong, daun katuk) dan buah-
buahan (jeruk, jambu biji, pisang).
2) Memberi suplemen zat besi
a) Peroral
Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi sebanyak
600-1000 mg seperti sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus.
Hb dapat dinaikkan sampai 0,1 gr/100 ml atau lebih.
42
c) Parental
Diberikan apabila penderita tidak tahan akan obat besi
peroral, ada gangguan absorbsi, penyakit saluran
pencernaan. Besi parental diberikan dalam bentuk ferri
secara intramuscular/intravena. Diberikan ferum dekstran
100 dosis total 1000 - 2000 mg intravena.
Langkah 7 : Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
tindakan kebidanan yang dilakukan (Estiwidani, 2008).
Hasil yang diharapkan dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan
anemia ringan. Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharpkan KU dan
tanda – tanda vital ibu baik, ibu bersedia minum tablet Fe dan tata
caranya, ibu bersedia makan – makan yang banyak mengandung sayur,
hemoglobin naik, tidak terjadi anemia sedang ( Manuaba, 2007).
3. Data Perkembangan
Metode pendokumentasian untuk data perkembangan dalam asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan ini menggunakan
SOAP, yaitu :
S : Subyektif
Berisi data dari pasien melalui anamnesis (wawancara) yang
merupakan ungkapan langsung (Hidayat, 2008).
43
O : Obyektif
Data yang didapat dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik
(Hidayat, 2008).
A : Assesment atau Analisa
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi
data subyektif dan obyektif dalam satu identifikasi :
a. Diagnosa atau masalah
b. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial
c. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi
atau kolaborasi
P : Planning
Merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk
asuhan mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau laboratorium, serta
konseling untuk tindak lanjut (Hidayat, 2008).
44
C. Landasan Hukum
Sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan
aturan atau hukum yang berlaku, sehingga penyimpangan terhadap hukum
(mal praktik) dapat dihindarkan dalam memberikan asuhan kebidanan dengan
anemia ringan, landasan hukum yang digunakan :
1. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang ijin dan Penyelengaraan Praktik Bidan,
kewenangan yang dimiliki bidan meliputi :
a. Kewenangan normal
1) Pelayanan kesehatan ibu
2) Pelayanan kesehatan anak
3) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana
b. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah
c. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak
memiliki dokter.
2. Berdasarkan Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002 wewenang bidan
dalam memberikan pelayanan kebidanan pada ibu hamil dengan abortus
imminens, hiperemesis gravidarum tingkat I, preeklamsia ringan dan
anemia ringan. Pada bidan yang menangani pasien dengan anemia ringan
dilakukan dengan asuhan dan perencanaan dengan seksama, agar bisa
menaikkan kadar Hb yang kurang. Jika dalam memberikan asuhan belum
45
ada kenaikan kadar Hb, maka bidan sebaiknya melakukan kolaborasi
dengan dokter spesialis.
46
BAB III
METODOLOGI STUDI KASUS
A. Jenis Studi kasus
Jenis studi yang digunakan penulis dalam studi ini adalah metode
diskriptif. Metode diskriptif yaiu suatu metode penelitian yang digunakan
dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif keadaan suatu
objek. Studi kasus adalah melakukan penelitian yang rinci tentang seseorang
atau suatu unit selam kurun waktu tertentu (Notoadmodjo, 2012).
Studi kasus yang akan digunakan penulis dalam membuat studi kasus ini
dengan menggunakan asuhan kebidanan menurut tujuh langkah Varney dari
pengkajian sampai evaluasi dan data perkembangan menggunakan SOAP.
B. Lokasi Studi kasus
Lokasi merupakan tempat/lokasi pengambilan kasus dilaksanakan
(Notoadmodjo, 2012). Studi kasus akan dilakukan di BPM Khoirul Maskina
Surakarta.
C. Subyek Studi Kasus
Dalam penulisan studi kasus ini subyek merupakan orang yang dijadikan
sebagai responden untuk mengambil kasus (Notoadmodjo, 2012). Pada studi
kasus ini penulis akan mengambil subyek Ny.I umur 27 tahun G2P1A0 hamil
10 minggu trimester I dengan anemia ringan di BPM Khoirul Maskina
Surakarta.
47
D. Waktu Studi Kasus
Waktu studi kasus merupakan kapan pelaksanaan pengambilan studi kasus
akan dilaksanakan (Notoadmodjo, 2012). Studi kasus dilaksanakan dari
tanggal 14 april 2015 sampai minggu pertama bulan Juni 2015.
E. Instrumen Studi kasus
Instrumen adalah alat yang akan digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data (Notoadmodjo, 2012) pada kasus ini instrumen yang
digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan ibu
hamil menurut tujuh langkah Varney dan SOAP dalam bentuk data
perkembangan menggunakan SOAP.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan kasus ini yang digunakan sebagai metode untuk
pengumpulan data antara lain :
1. Data Primer
Data primer yaitu materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan
sendiri oleh peneliti pada saat berlangsungnya penelitian (Varney, 2007).
a. Pemeriksaan Fisik
Menurut Nursalam (2009), pemeriksaan fisik digunakan untuk
mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis, dengan cara :
48
1) Inspeksi
Inspeksi merupakan proses observasi yang dilaksanakan
secara sistematis dilakukan dengan menggunakan indra
penglihatan, pendengaran dan pemeriksaan yang dilakukan
dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui
pengamatan (Nursalam, 2009). Inspeksi pada kasus ini
dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai ke kaki,
pada pemeriksaan conjungtiva terlihat pucat (Varney, 2007).
Pada kasus Ny.I dilakukan pemeriksaan inspeksi mulai dari
kepala sampai ke kaki.
2) Palpasi
Palpasi merupakan tehnik pemeriksaan yang menggunakan
indra peraba tangan dan jari (Nursalam, 2009). Pada kasus ini
pemeriksaan palpasi meliputi nadi, Leopold I, II, III dan IV
(Varney, 2007).
Pada kasus Ny. I dilakukan pemeriksaan palpasi meliputi
nadi, leher, axilla, ekstermitas dan abdomen.
3) Perkusi
Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk
bagian tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian
tubuh kanan dan kiri dengan tujuan menghasilkan suara
(Nursalam, 2009). Pada kasus ini anemia ringan dilakukan
pemeriksaan reflek patella kanan dan kiri (Varney, 2007).
49
Pada kasus Ny. I dilakukan pemeriksaan perkusi yaitu
reflek patella.
4) Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan
suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan alat
semisal stetoskop dan leanec (Nursalam, 2009). Pada kasus ibu
hamil dengan anemia ringan pemeriksaan auskultasi meliputi
pemeriksaan tekanan darah (TD) dan detak jantung janin (DJJ)
(Varney, 2007).
Pada kasus Ny. I dilakukan pemeriksaan auskultasi yaitu
tekanan darah.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan secara
lisan seseoarang (responden) atau bercakap – cakap berhadapan
muka dengan orang tersebut (face to face) (Notoatmodjo, 2012).
Pada studi kasus ini wawancara dilakukan pada pasien dan keluarga
dengan pedoman wawancara menggunakan format asuhan kebidanan
ibu hamil menurut tujuh langkah Varney.
c. Pengamatan (observasi)
Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan
penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan dari luar
mengenai indra, dan terjadilah pengindraan, kemudian apabila
50
rangsangan tersebut menarik perhatian dan dilanjutkan dengan
adanya pengamatan (Notoatmodjo, 2012). Observasi pada kasus ibu
hamil dengan anemia ringan dilakukan untuk mengetahui kadar Hb,
TTV, dan keadaan Umum.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah dokumentasi catatan medis merupakan sumber
informasi yang penting bagi tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi
masalah untuk menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan kebidanan,
dan memonitor respon pasien terhadap tindakan (Notoatmodjo, 2012).
Data sekunder diperoleh dari :
a. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah sumber informasi yang berhubungan
dengan dokumen, baik dokumen – dokumen resmi ataupun tidak
resmi (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus kehamilan dengan anemia
ringan diambil dari catatan rekam medic di BPM Khoirul Maskina
Surakarta. Pada bulan Januari – September 2014 terdapat ibu hamil
dengan anemia, pada ibu hamil dengan anemia ringan berjumlah 38
orang, ibu hamil dengan anemia sedang 4 orang, dan ibu hamil
dengan anemia berat tidak ada.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah bahan – bahan pustaka yang sangat
penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu
penelitian (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini mengambil studi
51
kepustakaan dari buku, laporan penelitian, majalah ilmiah, dan jurnal
terbitan tahun 2007 - 2012.
G. Alat – alat yang Dibutuhkan
Alat- alat yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain :
1. Wawancara
Alat yang dibutuhkan dalam wawancara antara lain :
a. Format pengkajian ibu hamil
b. Buku tulis
c. Bolpoin dan penggaris
2. Observasi
Alat yang digunakan dalam observasi antara lain :
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Thermometer
d. Timbangan berat badan
e. Alat pengukur tinggi badan
f. Pita pengukur lingkar lengan atas
g. Leanec
h. Jam tangan dengan petujuk jarum
i. Reflek hammer
j. Metlin
k. Bengkok
52
l. Bak instrumen
m. Jangka panggul
n. Alat pengukur Hb, meliputi :
1) Set Hb sahli
2) Kapas kering dan kapas alcohol
3) HCL 0,1% dan aquades
4) Sarung tangan
5) Lanset
3. Dokumentasi
Alat yang digunakan saat dokumentasi antara lain :
a. Status atau catatan pasien
b. Alat tulis
c. Rekam medic
H. Jadwal Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2010), dalam bagian ini diuraikan langkah –
langkah kegiatan dari mulai penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah sampai
dengan penelitian Laporan Karya Tulis Ilmiah. Jadwal penelitian terlampir.
53
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS
Tanggal : 14 April 2015
Pukul : 10.00 WIB
I. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien Identitas Suami
1) Nama : Ny.I Nama : Tn.S
2) Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun
3) Agama : Islam Agama : Islam
4) Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
5) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
7) Alamat : Tawangsari Rt 1 Rw 34 Mojosongo
b. Anamnesa (Data Subyektif)
1) Keluhan Utama
Ibu mengatakan badannya terasa lemas, pusing dan cepat lelah
sejak 1 minggu yang lalu.
2) Riwayat Menstruasi
a) Menarche : Ibu mengatakan menstruasi pertama
kali umur 14 tahun.
54
b) Siklus : Ibu mengatakan siklus menstruasi 28
hari
c) Lama : Ibu mengatakan lamanya menstruasi
6 - 7 hari.
d) Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 2 – 3
x sehari
e) Teratur/Tidak Teratur : Ibu mengatakan menstruasinya
teratur
f) Sifat Darah : Ibu mengatakan sifat darah encer dan
berwarna merah
g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan tidak pernah
mengalami nyeri pada waktu haid
sampai mengganggu aktifitas
3) Riwayat Hamil ini
a) HPHT : 2 February 2015
b) HPL : 9 November 2015
c) Gerakan janin
Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin.
d) Obat yang dikonsumsi
Ibu mengatakan mengkonsumsi obat dari Bidan.
e) Keluhan – Keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan merasa pusing dan
cepat lelah
55
Trimester II : -
Trimester III : -
f) ANC : 2 kali di Bidan secara teratur
Trimester I : Ibu mengatakan saat umur kehamilan 4
dan 6 minggu.
g) Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan belum pernah mendapat penyuluhan dari
tenaga kesehatan pada masa kehamilan.
h) Imunisasi TT : 2 kali
TT 1 : Ibu mengatakan saat akan menikah
TT 2 : Ibu mengatakan saat hamil pertama
i) Kekhawatiran Khusus
Ibu mengatakan merasa sedikit cemas karena pusing dan cepat
lelah.
4) Riwayat Penyakit
a) Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang sakit batuk, demam dan Flu.
b) Riwayat Penyakit Sistemik
(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri di
dada sebelah kiri, tidak berdebar – debar
serta tidak pernah berkeringat di telapak
tangan.
56
(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan
sakit pada daerah pinggang sebelah kanan
dan kiri.
(3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.
(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk
berkepanjangan lebih dari 2 minggu.
(5) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah ada tanda –
tanda kuning pada mata, kulit maupun
ujung – ujung kuku.
(6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah lapar dan
haus pada malam hari dan BAK lebih dari
7 kali pada malam hari.
(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai
tekanan darah tinggi diatas 140/90 mmHg.
(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
kejang yang disertai keluar busa pada
mulutnya.
(9) Lain – lain : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami
penyakit lain – lain.
c) Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya maupun keluarga
suaminya tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
57
asma, jantung, hipertensi dan DM dan penyakit menular
seperti HIV/AIDS, hepatitis dan lain – lain.
d) Riwayat Keturunan Kembar
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya maupun keluarga
suaminya tidak ada yang mempunyai keturunan kembar.
e) Riwayat Operasi
Ibu mengatakan belum pernah operasi apapun.
5) Riwayat Perkawinan
a) Status perkawinan : Syah, Kawin : 1 kali
b) Kawin I : Umur 22 tahun, dengan suami umur
25 tahun
Lamanya perkawinan : 5 tahun, anak 1 orang
6) Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan menggunakan Kb suntik 3 bulan setelah anak
pertama selama 2 tahun, mulai Kb pada tanggal 17 - 04 - 2012
sampai tanggal 20 - 07 – 2014, ibu tidak mengalami keluhan
apapun. Ingin berhenti karena ingin mempunyai anak lagi.
58
7) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
No Tgl/
Thn partus
Tempat
Partus
Umur
khmlan
Jenis
partus
Peno
Long
ANAK NIFAS Kead anak
skrng JK BB PB Kead laktasi
1 29-08-2011 BPS 39 Mg SPT Bidan PR 3000 49 Baik Ya Sehat
2 Hamil
sekarang
8) Pola Kebiasaan Sehari – hari
a) Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari
dengan porsi sedang seperti nasi, lauk,
sayur, dan kadang buah, minum 6 – 7
gelas/hari air putih dan kadang teh pada
pagi hari.
Selama Hamil : Ibu mengatakan makan 1 – 2 kali sehari,
dengan porsi sedikit seperti nasi, lauk,
sayur, dan kadang buah, minum susu 1
gelas/ hari , kadang teh pada pagi hari
dan air putih 5 – 6 gelas/ hari.
b) Eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari,
konsistensi Lunak, bau dan warna khas
feses, BAK 5 - 6 kali sehari.
59
Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari,
Konsistensi keras, bau dan warna khas
Feses, BAK 5-6 kali berwarna kuning.
c) Aktifitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil bekerja
di pabrik tekstil.
Selama hamil : Ibu mengatakan sudah tidak bekerja di
pabrik tekstil lagi dan saat ini ibu
sebagai ibu rumah tangga aktifitasnya
menjadi terganggu karena kondisi yang
dialaminya saat ini.
d) Istirahat/Tidur
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam dan
tidur malam ± 7 jam.
Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam dan
tidur malam ± 8 jam.
e) Seksualitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan
seksual 1 minggu 3 kali dan tidak ada
keluhan.
Selama hamil : Ibu mengatakan selama hamil ini tidak
pernah melakukan hubungan seksual.
60
f) Personal Hygiene
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari, keramas 1
minggu 3 kali dan ganti baju 1 kali
sehari.
Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari, keramas 1
minggu 4 kali dan ganti baju 1 kali
sehari.
g) Psikososial Budaya
(1) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilannya.
(2) Kehamilan ini direncanakan/tidak
Ibu mengatakan kehamilannya ini direncanakan.
(3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan laki-laki atau perempuan tidak menjadi
masalah.
(4) Dukungan terhadap kehamilan ini
Ibu mengataka suami dan keluarganya sangat senang dan
mendukung kehamilan ini.
(5) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan hanya tinggal serumah dengan suaminya.
(6) Pantangan makanan
61
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun.
(7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan dalam keluarga ada adat istiadat yang
dilakukan dalam kehamilan seperti Mitoni (7 bulanan).
h) Penggunaan obat – obatan/Rokok
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan obat – obatan
selain dari bidan, baik dirinya dan suaminya tidak merokok..
c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
1) Status Generalis
a) Keadaan Umum : Cukup
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,6º C
Nadi : 88 x/ menit
d) TB : 157 cm
e) BB sebelum hamil : 51 kg
f) BB sekarang : 51,5 kg
g) LLA : 24,5 cm
62
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
(1) Rambut : Bersih, hitam, tidak mudah rontok,
tidak berketombe.
(2) Muka : Tidak oedema, tidak pucat dan tidak
ada cloasma gravidarum.
(3) Mata
(a) Oedema : Tidak oedema dan simetris
(b) Conjungtiva : Pucat
(c) Sklera : Putih
(4) Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidak
ada benjolan.
(5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen
(6) Mulut/gigi/gusi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak
ada caries, gusi tidak berdarah
b) Leher
(1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
(2) Tumor : Tidak ada benjolan
(3) Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran
c) Dada dan Axilla
(1) Dada : Normal, simetris
(2) Mammae
63
(a) Membesar : Normal
(b) Tumor : Tidak ada benjolan
(c) Simetris : Simetris kanan dan kiri
(d) Areolla : Hyperpigmentasi
(e) Putting susu : Menonjol
(f) Kolostrum : Belum keluar
(3) Axilla
(a) Benjolan : Tidak ada pembesaran
(b) Tumor : Tidak ada nyeri tekan
d) Ekstermitas
(1) Atas
(a) Simetris : Kanan dan kiri sama panjang
(b) Oedema : Tidak oedema
(c) Jari : Normal, lengkap
(d) Kuku : Pucat
(2) Bawah
(a) Simetris : Kanan dan Kiri sama panjang
(b) Jari : Normal, lengkap
(c) Kuku : Pucat
(d) Varices : Tidak ada
(e) Oedema : Tidak oedema
(f) Reflek Patella : Positif kanan dan kiri
64
3) Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)
a) Abdomen
(1) Inspeksi
(a) Pembesaran perut : Sesuai umur kehamilan
(b) Linea alba/nigra : Linea nigra
(c) Strie albican/Livide : Tidak ada
(d) Kelainan : Tidak ada kelainan
(e) Bekas luka : Tidak ada
(f) Pergerakan Janin : Belum terlihat
(2) Palpasi
(a) Pergerakan janin : Belum teraba
(b) Leopold I : TFU teraba 3 jari diatas
sympisis, teraba ballottement
(c) TFU Mc.donald : Tidak dilakukan
(d) TBJ : Tidak dilakukan
(3) Auskultasi
DJJ : Belum terdengar
b) Pemeriksaan Panggul
(1) Kesan Panggul : Normal (Gynekoid)
(2) Distantia spinarum : 25 cm
(3) Distantia cristarum : 28 cm
(4) Conjungata eksterna : 20 cm
(5) Lingkar panggul : 88 cm
65
c) Anogenital
(1) Vulva vagina
(a) Varices : Tidak dilakukan
(b) Luka : Tidak dilakukan
(c) Kemerahan : Tidak dilakukan
(d) Nyeri : Tidak dilakukan
(e) Kelenjar Bartholini : Tidak dilakukan
(f) Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan
(2) Perineum
(a) Bekas Luka : Tidak dilakukan
(b) Lain – lain : Tidak dilakukan
(3) Anus
(a) Haemorhoid : Tidak dilakukan
(b) Lain – lain : Tidak dilakukan
4) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
(1) HB Sahli : 9,4 gr%
b) Pemeriksaan penunjang lain
Tidak dilakukan
66
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal : 14 April 2015 Pukul : 10.10 WIB
A. Diagnosa Kebidanan
Ny.I G2P1A0 umur 27 tahun, umur kehamilan 10 minggu dengan
anemia ringan.
Data Dasar :
DS : 1. Ibu mengatakan bernama Ny.I.
2. Ibu mengatakan berumur 27 tahun.
3. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan belum
pernah keguguran
4. Ibu mengatakan badannya terasa lemas, pusing dan cepat
lelah sejak 1 minggu yang lalu.
5. Ibu mengatakan hari pertama menstruasi terakhir tanggal
2 February 2015
DO : 1. KU : Cukup
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,6º C
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 88x/menit
4. Mata
Conjungtiva : Pucat
Sklera : Putih
67
5. Ekstermitas
Kuku : Pucat
6. HB Sahli : 9,4 gr%
B. Masalah
Ibu merasa sedikit cemas karena sering pusing dan cepat lelah.
C. Kebutuhan
1. Memberikan KIE tablet Fe
2. Memberikan support mental pada ibu
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Anemia sedang
IV. TINDAKAN SEGERA
Pemberian tablet Fe 2 tablet/hari dengan dosis 120 mg dan pemeriksaan
kadar Hb 1 minggu sekali
V. RENCANA TINDAKAN
Tanggal : 14 April 2015 Pukul: 10.15 WIB
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya.
2. Berikan Support mental
3. Berikan KIE tentang gizi ibu hamil.
4. Beri KIE tentang tablet Fe.
5. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat.
6. Berikan terapi pada ibu.
7. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
68
VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN
Tanggal : 14 April 2015 Pukul : 10.19 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaannya bahwa ibu dalam
keadaan anemia ringan.
2. Memberikan support mental pada ibu keadaannya akan baik – baik
saja.
3. Memberikan KIE tentang gizi ibu hamil dengan menganjurkan ibu
untuk meningkatkan asupan nutrisi, yaitu dengan penambahan
makanan sayuran hijau seperti yang mengandung vitamin, zat besi,
protein dan mineral, contoh nasi, sayur – sayuran hijau tua, lauk –
pauk, ikan, daging berwarna merah, hati, telur dan minum air putih
yang banyak.
4. Memberikan KIE tentang tablet Fe yaitu zat besi diminum di malam
hari menjelang tidur untuk mengurangi rasa mual, diminum dengan
air putih atau air jeruk jangan diminum dengan air teh, air kopi atau
susu karena dapat mengganggu penyerapannya.
5. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat, tidur siang ± 2 jam dan
tidur malam ± 8 jam.
6. Memberikan terapi pada ibu
a. Tablet Fe 2 x 1 tablet/hari 60 mg 14 tablet pada pagi dan
malam hari
b. Vit.C 3 x 1 tablet/hari 20 mg 21 tablet pada pagi, siang,
dan malam hari
69
c. Kalk 1 x sehari 150 mg 7 tablet pada pagi hari
7. Memberitahu ibu untuk dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi
pada tanggal 22 april 2015.
VII. EVALUASI
Tanggal : 14 April 2015 Pukul : 10.26 WIB
1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaannya jika ibu mengalami
anemia ringan.
2. Ibu sudah diberi support mental
3. Ibu sudah tau tentang gizi ibu hamil dan bersedia untuk
meningkatkan asupan nutrisi.
4. Ibu sudah mengerti tentang tablet Fe.
5. Ibu bersedia untuk banyak istirahat.
6. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi :
a. Tablet Fe 2 x 1 tablet/hari 60 mg (14 tablet)
b. Vitamin C 3 x 1 tablet/hari 20 mg (21 tablet)
c. Kalk 1 x sehari 150 mg (7 tablet)
7. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah.
70
DATA PERKEMBANGAN I
Kunjungan Rumah
Tanggal : 22 April 2015
Pukul : 08.10 WIB
S : Data Subyektif
1. Ibu mengatakan masih merasa cemas dengan keadaannya dan
mengatakan badannya masih terasa lemas, pusing dan cepat
lelah.
2. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi suplemen zat besi sesuai
anjuran.
3. Ibu mengatakan sudah makan – makanan yang bergizi dan yang
mengandung zat besi.
O : Data Obyektif
1. Keadaan Umum : Cukup
2. Kesadaran : Composmentis
3. Vital Sign : Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36,6º C
4. BB / TB : 51,5 kg / 157 cm
5. Mata : Tidak oedema, conjungtiva pucat dan sklera
putih
71
6. Leopold I : TFU teraba 3 jari diatas sympisis, teraba
ballotement
7. Hb Sahli : 9,9 gr%
A : Assesment
Ny.I G2P1A0 Umur 27 tahun, umur kehamilan 11 minggu dengan
anemia ringan.
P : Planning
Tanggal : 22 April 2015 Pukul : 10.17 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kadar Hb nya sudah
naik 0,5 gr% tapi masih tergolong anemia ringan.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap meningkatkan gizi, yaitu dengan
menambah makanan bergizi yang mengandung vitamin, mineral
dan zat besi, seperti buah – buahan, susu, air putih, dan sayur –
sayuran berwarna hijau.
3. Memberi terapi obat pada ibu.
a. Tablet Fe 2 x 1 tablet/hari 60 mg 14 tablet pada pagi dan
malam hari
b. Vitamin C 3 x 1 tablet/hari 20 mg 21 tablet pada pagi,
siang, dan malam
c. Kalk 1 x sehari 150 mg 7 tablet pada pagi hari
4. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan jangan terlalu
capek.
72
5. Memberitahu ibu untuk dilakukan kunjungan rumah 1 minggu
lagi pada tanggal
Evaluasi
Tanggal : 22 April 2015 Pukul : 10.25 WIB
1. Ibu sudah tahu hasil pemeriksaannya jika masih anemia ringan.
2. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
3. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi
a. Tablet Fe 2 x 1 tablet/hari 60 mg 14 tablet pada pagi dan
malam hari
b. Vitamin C 3 x 1 tablet/ hari 20 mg 21 tablet pada pagi,
siang, dan malam
c. Kalk 1 x sehari 150 mg 7 tablet pada pagi hari
4. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup.
5. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
73
DATA PERKEMBANGAN II
Kunjungan Rumah
Tanggal : 30 April 2015
Pukul : 09.00 WIB
S : Data Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cemas lagi dengan
keadaannya dan mengatakan badannya masih sedikit terasa
lemas dan pusing.
2. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi suplemen zat besi sesuai
anjuran.
3. Ibu mengatakan sudah makan – makanan yang bergizi dan
yang mengandung zat besi.
O : Data Obyektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Vital sign : Tekanan darah : 120/70
mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,7º C
4. TB / BB : 157 cm / 52 kg
74
5. Mata
a. Conjungtiva : Merah muda
b. Sklera : Putih
6. Leopold I : TFU teraba 3 jari diatas symphisis,
teraba ballottement.
7. Ekstermitas
Kuku : Tidak pucat
8. HB Sahli : 10,5 gr%
A : Assesment
Ny.I G2P1A0 umur 27 tahun, umur kehamilan 12 minggu, dengan
anemia ringan.
P : Planning
Tanggal : 30 April 2015 Pukul : 09.07 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kadar Hb nya
sudah naik 0,6 gr% tapi masih tergolong anemia ringan.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap meningkatkan gizi yaitu dengan
menambah makanan bergizi yang mengandung vitamin,
mineral dan zat besi.
3. Memberi terapi obat pada ibu.
a. Tablet Fe 2 x 1 tablet/hari 60 mg 14 tablet pada pagi
dan malam hari
b. Vitamin C 3 x 1 tablet/hari 20 mg 21 tablet pada pagi,
siang, dan malam
75
c. Kalk 1 x sehari 150 mg 7 tablet pada pagi
hari
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, tidur siang ± 2
jam dan tidur malam ± 8 jam.
5. Memberitahu ibu untuk dilakukan kunjungan rumah 1 minggu
lagi pada tanggal 8 Mei 2015.
Evaluasi
Tanggal : 30 April 2015 Pukul : 09.15 WIB
1. Ibu sudah tahu hasil pemeriksaannya jika kadar Hb nya sudah
naik.
2. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, yaitu
dengan menambah makanan bergizi yang mengandung
vitamin, mineral dan zat besi.
3. Ibu bersedia mengkonsumsi
a. Tablet Fe 2 x 1 tablet/hari 60 mg 14 tablet pada pagi
dan malam hari
b. Vitamin C 3 x 1 tablet/ hari 20 mg 21 tablet pada pagi,
siang, dan malam
c. Kalk 1 x sehari 150 mg 7 tablet pada pagi
hari
4. Ibu bersedia untuk beristirahat yang cukup.
5. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah.
76
DATA PERKEMBANGAN III
Kunjungan rumah
Tanggal : 8 Mei 2015
Pukul : 16.10 WIB
S : Data Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah tidak merasa cemas dengan keadaannya.
2. Ibu mengatakan keadaannya sudah membaik, kepalanya sudah
tidak pusing dan tidak merasa lemas lagi.
3. Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi sedang seperti
nasi, sayur, lauk tahu dan tempe, telur dan minum 1 gelas susu ibu
hamil.
4. Ibu mengatakan sudah mengkonsumsi tablet Fe sesuai anjuran.
O : Data Obyektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Vital sign : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36,5º C
4. TB / BB : 157 cm / 52 kg
5. Mata
a. Conjungtiva : Merah muda
77
b. Sklera : Putih
6. Leopold I : TFU teraba 3 jari diatas symphisis, teraba
ballottement
7. Hb Sahli : 11,2 gr%
A : Assesment
Ny.I G2P1A0 umur 27 tahun, umur kehamilan 13 minggu, normal
P : Planning
Tanggal : 8 Mei 2015 Pukul : 16.17 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kadar Hb ibu sudah naik
0,7 gr% dan sudah tidak tergolong anemia ringan.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi,
yaitu dengan menambah makanan yang mengandung vitamin,
mineral dan zat besi.
3. Memberi terapi obat pada ibu.
a. Tablet Fe 2 x 1 tablet/hari 60 mg 14 tablet pada pagi dan
malam hari
b. Vitamin C 3 x 1 tablet/hari 20 mg 21 tablet pada pagi, siang,
dan malam
c. Kalk 1 x sehari 150 mg 7 tablet pada pagi hari
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, tidur siang ± 2 jam
dan tidur malam ± 8 jam.
5. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang jika ada keluhan.
Evaluasi
78
Tanggal : 8 Mei 2015 Pukul : 16.25 WIB
1. Ibu sudah tahu hasil pemeriksaannya, keadaannya sudah normal.
2. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, yaitu
dengan menambah makanan yang bergizi yang mengandung
vitamin, mineral dan zat besi.
3. Ibu bersedia mengkonsumsi
a. Tablet Fe 2 x 1 tablet/hari 60 mg 14 tablet pada pagi dan
malam hari
b. Vitamin C 3 x 1 tablet/hari 20 mg 21 tablet pada pagi, siang,
dan malam
c. Kalk 1 x sehari 150 mg 7 tablet pada pagi hari
4. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup.
5. Ibu mengerti dan bersedia kontrol ulang jika ada keluhan.
79
B. PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini peneliti akan menjelaskan tentang kesenjangan
yang terjadi antara praktek dan teori yang dilakukan di BPM Khoirul Maskina
Surakarta dengan teori yang ada. Disini peneliti akan menjelaskan
kesenjangan tersebut menurut langkah – langkah dalam manajemen asuhan
kebidanan menurut Varney yang meliputi 7 langkah Varney. Pembahasan ini
dimaksudkan agar dapat diambil suatu kesimpulan dan pemecahan masalah
dari kesenjangan – kesenjangan yang terjadi sehingga dapat digunakan
sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang meliputi :
1. Pengkajian
Pengkajian dan pengumpulan data dasar merupakan tahap awal
dari manajemen kebidanan dilaksanakan dengan cara pengkajian data
subyektif dan data obyektif dan data penunjang.
Menurut Manuaba (2007), tanda dan gejala anemia adalah cepat
lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, nafsu makan menurun dan
mual-mual. Dikatakan anemia ringan jika Hb 9 – 10 gr%. Pada wanita
hamil dengan anemia ringan konjungtiva terlihat pucat.
Berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang penulis
peroleh pada kasus Ny. I didapatkan data ibu mengatakan badannya
terasa lemas, pusing dan cepat lelah keadaan umum cukup, conjungtiva
pucat, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/menit, S = 36,6o
C, R = 20 x/menit,
HB 9,4 gr%.
80
Berdasarkan pengkajian data subyektif dan data Obyektif pada
kasus Ny.I dengan anemia ringan tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.
2. Interpretasi Data
Interpretasi data terdiri dari menentukan diagnose kebidanan,
masalah dan kebutuhan.
Diagnosa Kebidanan yang ditegakkan adalah diagnose yang
berhubungan dengan umur ibu, GPA, umur kehamilan dan keadaan janin
(Varney, 2007). Menurut Kusmiyati (2009), masalah yang sering timbul
pada ibu hamil dengan anemia ringan yaitu merasa cemas dan gelisah,
maka kebutuhan ibu hamil dengan anemia ringan yaitu informasi tentang
keadaan ibu dan support mental dari keluarga dan tenaga kesehatan.
Pada kasus ini diagnosa kebidanannya yaitu Ny.I Umur 27 tahun,
G2P10A0, hamil 10 minggu dengan anemia ringan. Data Subyektif
diperoleh ibu mengatakan badannya terasa lemas, pusing dan cepat lelah,
ini kehamilan yang kedua dan belum pernah keguguran dan hari pertama
haid terakhir tanggal 2 february 2015. Sedangkan data obyektifnya
keadaan umum cukup, conjungtiva pucat, dan Hb 9,4 gr%.
Masalah yang dialami pada Ny.I yaitu merasa sedikit cemas
karena sering pusing dan cepat lelah. Kebutuhan yang diberikan pada Ny.
I yaitu memberikan support mental dan memberikan KIE tablet Fe.
81
Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek, baik dalam penegakan diagnose kebidanan, masalah maupun
kebutuhan.
3. Diagnosa Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa
potensial berdasarkan masalah dan diagnosa yang telah diidentifikasi.
Langkah – langkah ini membutuhkan antisipasi sambil mengamati
pasien, bila kemungkinan dilakukan pencegahan infeksi. Bidan
diharapkan dapat bersiap –siap mencegah diagnosa atau masalah
potensial ini benar – benar terjadi (Varney, 2007).
Menurut Manuaba (2007), pada kasus ibu hamil dengan anemia
ringan diagnosa potensial yang mungkin terjadi adalah terjadi anemia
sedang dan menjurus ke anemia berat.
Diagnosa potensial pada kasus ini tidak terjadi anemia sedang,
karena diagnosis sudah ditegakkan dan telah dilakukan penanganan yang
tepat dan cepat. Dalam langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara
teori dan praktek dalam mengidentifikasi diagnosa potensial.
4. Tindakan Segera
Pada langkah ini kita menemukan kebutuhan klien terhadap
tindakan yang segera dilakukan oleh bidan atau konsultasi, kolaborasi
bila diperlukan serta melakukan rujukan terhadap penyimpangan yang
abnormal (Estiwidani, 2008).
82
Pada ibu hamil dengan anemia ringan antisipasi yang dilakukan
adalah pemberian tablet besi 1 tablet per hari dengan dosis 60 mg,
pemeriksaan kadar Hb 1 minggu sekali (Manuaba, 2007).
Dalam kasus ini, dilakukan tindakan segera berupa pemberian
tablet besi 2x1 tablet perhari dengan dosis 120 mg dan pemeriksaan
kadar hemoglobin seminggu sekali.. Pada langkah ini tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktek dalam menetapkan antisipasi
terhadap tindakan segera.
5. Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan diagnose kebidanan,
merencanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan dengan langkah –
langkah sebelumnya. Keputusan yang dikembangkan dalam asuhan
menyeluruh harus rasional dan benar – benar tepat berdasarkan
pengetahuan dan teori yang up to date dan setiap rencana harus disetujui
oleh pihak Bidan dan pasien.
Menurut Manuaba (2007), rencana tindakan yang dapat dilakukan
pada ibu hamil dengan anemia ringan sebagai berikut :
a. Meningkatkan gizi penderita, yaitu dengan penambahan makanan
sayuran hijau.
b. Memberi tambahan suplemen zat besi 1 x 60 mg.
Pada kasus Ny.I Hamil dengan anemia ringan rencana tindakan
yang diberikan yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya, berikan
Support mental, berikan KIE tentang gizi ibu hamil, beri KIE tentang
83
tablet Fe, anjurkan ibu untuk banyak istirahat, berikan terapi pada ibu,
dan beritahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu lagi.
Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
praktek dalam menetapkan rencana tindakan.
6. Pelaksanaan
Pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan anemia ringan merupakan pelaksanaan dari rencana tindakan
asuhan menyeluruh (Varney, 2007)
Pada langkah pelaksanaan ini telah dilakukan dan dikerjakan
sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat yaitu :
a. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaannya bahwa ibu dalam
keadaan anemia ringan.
b. Memberikan support mental pada ibu keadaannya akan baik – baik
saja.
c. Memberikan KIE tentang gizi ibu hamil dengan menganjurkan ibu
untuk meningkatkan asupan nutrisi, yaitu dengan penambahan
makanan sayuran hijau seperti yang mengandung vitamin, zat besi,
protein dan mineral, contoh nasi, sayur – sayuran hijau tua, lauk –
pauk, ikan, daging berwarna merah, hati, telur dan minum air putih
yang banyak.
d. Memberikan KIE tentang tablet Fe yaitu zat besi diminum di malam
hari menjelang tidur untuk mengurangi rasa mual, diminum dengan
84
air putih atau air jeruk jangan diminum dengan air teh, air kopi atau
susu karena dapat mengganggu penyerapannya.
e. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat, tidur siang ± 2 jam dan
tidur malam ± 8 jam.
f. Memberikan terapi pada ibu
1) Tablet Fe 2 x 60 mg 14 tablet pada pagi dan malam hari
2) Vit.C 3 x 20 mg 21 tablet pada pagi, siang, dan malam hari
3) Kalk 1 x 150 mg 7 tablet pada pagi hari
g. Memberitahu ibu untuk dilakukan kontrol kunjungan rumah 1
minggu lagi.
Pada kasus ini ada kesenjangan antara teori dan praktek dalam
menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh. Menurut teori penanganan
anemia ringan diberikan 1 x 60 mg/hari sedangkan pada pelaksanaan
diberikan 2 x 60 mg/hari, dan Hb ibu mendekati anemia sedang yaitu 9,4
gr% sehingga diberikan 2 tablet sehari agar Hb cepat naik dan tidak
terjadi anemia sedang.
7. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah adanya kemajuan pada pasien setelah
dilakukan tindakan (Estiwidani, 2008).
Hasil yang diharapkan dari asuhan pada ibu hamil dengan anemia
ringan yaitu tidak terjadi anemia lagi atau kadar Hb normal lagi. Setelah
dilakukan asuhan kebidanan diharapkan KU dan tanda – tanda vital ibu
baik, ibu bersedia minum tablet Fe dan tata caranya, ibu bersedia makan
85
makanan yang banyak mengandung sayur, hemoglobin naik, tidak terjadi
anemia sedang (Manuaba, 2007).
Evaluasi dari kasus ini setelah dilakukan perawatan selama 4
minggu diperoleh hasil keadaan umum ibu baik, kesadaran
composmentis, TD 120/80 mmHg, Suhu 36,5 ºC, respirasi 22 x/menit,
Nadi 82 x/menit, Hb 11,2 gr%, ibu bersedia minum suplemen zat besi,
ibu bersedia meningkatkan asupan nutrisi, hemoglobin naik dari 9,4 gr%
menjadi 11,2 gr%, conjungtiva merah muda, sklera putih, dan tidak
terjadi anemia sedang. Dalam kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktek di lapangan dalam evaluasi kasus ini.
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu hamil
Ny.I Umur 27 tahun G2P1A0 umur kehamilan 10 minggu dengan anemia
ringan di BPM Khoirul Maskina Surakarta, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan yaitu :
1. Pengkajian telah dilaksanakan dengan mengumpulkan semua data
menurut lembar format yang tersedia melalui tehnik wawancara dan
observasi sistemik. Data subyektif khususnya pada keluhan utama yaitu
ibu mengatakan badannya terasa lemas, pusing dan cepat lelah. Data
obyektif yaitu keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, tekanan
darah 110/70 mmHg, nadi 88 x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 36,6º C,
Hb 9,4 gr%, mata tidak oedema, conjungtiva pucat dan sklera putih.
2. Pada langkah Interpretasi data dari hasil pengkajian diperoleh diagnosa
kebidanan : Ny.I Umur 27 tahun G2P1A0 umur kehamilan 10 minggu
dengan anemia ringan, masalah yang terjadi adalah ibu merasa cemas
dengan kehamilannya, karena sering pusing dan cepat lelah dan
kebutuhan yang dilakukan adalah memberi support mental dan konseling
tentang anemia ringan.
87
3. Diagnosa potensial pada kasus ini tidak terjadi anemia sedang dan sudah
dilakukan penanganan dengan baik.
4. Antisipasi dengan pemberian tablet besi 2 tablet per hari dengan dosis
120 mg, pemeriksaan kadar Hb 1 minggu sekali.
5. Perencanaan yang diberikan pada Ny.I umur 27 tahun G2P1A0 umur
kehamilan 10 minggu dengan anemia ringan antara lain meningkatkan
gizi penderita, yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaannya, Berikan
Support mental, berikan KIE tentang gizi ibu hamil, beri KIE tentang
tablet Fe, anjurkan ibu untuk banyak istirahat, beri terapi tablet Fe 2 x 60
mg, vitamin C 3 x 20 mg, kalk 1 x 150 mg dan beritahu ibu untuk
dilakukan kontrol kunjungan rumah 1 minggu lagi.
6. Pelaksanaan yang diberikan pada Ny.I umur 27 tahun G2P1A0 umur
kehamilan 10 minggu dengan anemia ringan antara lain menganjurkan
ibu untuk meningkatkan makan makanan yang bergizi seperti yang
mengandung vitamin, zat besi, protein dan mineral, contoh nasi, sayur –
sayuran hijau, lauk pauk, ikan, daging dan minum air putih yang banyak,
menganjurkan ibu untuk minum suplemen zat besi pada malam hari,
diminum dengan air jeruk/ putih dan jangan diminum dengan susu, teh,
dan air soda dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tambahan
suplemen zat besi 2 x 60 mg.
7. Evaluasi selama 4 minggu dengan hasil keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, TD 120/80 mmHg, suhu 36,5ºC, respirasi 22 x/menit,
nadi 80 x/menit, Hb 11,2 gr%, ibu bersedia minum suplemen zat besi, ibu
88
bersedia meningkatkan asupan nutrisi, Hb naik, tidak terjadi anemia
sedang.
8. Pada kasus Ny.I G2P1A0 dengan anemia ringan ada kesenjangan antara
teori dan kasus. pada tahap pelaksanaan diteori diberikan tablet Fe 1
tablet sedangkan pelaksanaan diberikan 2 tablet.
B. Saran
1. Bagi Bidan
Bidan dapat lebih mengidentifikasi tanda – tanda anemia ringan,
sehingga dapat melakukan antisipasi atau tindakan segera, merencanakan
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan.
2. BPM Khoirul Maskina
Meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan secara optimal melalui
penanganan segera pada kasus ibu hamil.
3. Institusi pendidikan
Menambah referensi buku tentang anemia ringan supaya dapat
menambah atau meningkatkan kualitas pengetahuan mahasiswa.
89
4. Bagi Pasien
Pasien diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan tanda – tanda
bahaya dalam kehamilan khususnya anemia ringan dengan cara
mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh tenaga kesehatan dan mencari
informasi yang terkait dengan anemia ringan di media massa atau
internet.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi. 2013. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. E G1P0A0 dengan Anemia
Ringan di Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen. Surakarta: STIKes Kusuma
Husada. Karya Tulis Ilmiah.
Dimas, A. 2012. Anemia, Komplikasi di Masa Kehamilan.
Available:http://www.ayahbunda.co.id/anemia-komplikasi-di-masa-
kehamilan. html 2 November 2014
Dinkes Jawa Tengah. 2012. AKI di Jawa Tengah (online). Available :
http://www.jatengtime.com/2013/nasional/aki-di-jawa-tengah-selama-2012-
capai-675-kasus/ html 2 November 2014
Depkes RI. 2012. AKI di Indonesia (online). Available :
http://theprakarsa.org/new/ck_uploads/files/POLICY%20UPDATE%20KIA
_CY.pdf html 2 November 2014
. 2010. Permenkes 1464/MENKES/PER/X/2010 (online). Available :
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/171 html 2 November 2014
Depkes RI. 2002. Kepmenkes 900/MENKES/SK/VII/2002 (online). Available :
http://rossylaunranda.wordpress.com/2012/06/07/kepmenkes-ri-nomor-
goomenkesskvii2002-dan-peraturan-menkes-ri-nomor-
1464menkesperx2010/ html 2 November 2014
Estiwidani, D. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Hidayat, A.A. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Kusbandiyah, J. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika.
Mandriwati, G.A. 2008. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta:
EGC.
Manuaba, 2007. Kuliah Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta: EGC.
Mellian, 2014. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester I pada Ny. P dengan Anemia
Ringan di Puskesmas Sragen. Surakarta: STIKes Kusuma Husada. Karya
Tulis Ilmiah.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, M. 2012. Ginekologi & Obstetri. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nursalam, 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahmawati, T. 2012. Dasar-Dasar Kebidanan. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Rukiyah, A.Y. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi Kebidanan. Jakarta: Trans Info
Medika.
Ruwaidha, 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.K dengan anemia ringan di
BPM Sri Hartanti Karanganyar. Surakarta: STIKes Aisyiyah. Karya Tulis
Ilmiah
Sulistyawati, A. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
Varney, H. 2007. Asuhan Kebidanan. Edisi 4: Jakarta. EGC.
Winkjosastro, H. 2009. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.