Tilik p.f Cardio

5
DAFTAR TILIK P.F CARDIO NO LANGKAH/KEGIATAN NAMA MAHASISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 A. B. C. Persiapan alat : - Baki beserta alas - Stetoskop, - Tensi meter - Jam tangan Langkah-langkah : - Perawat mencuci tangan - Pastikan ruangan tenang dan nyaman - Jaga privasi klien - Tanyakan riwayat kesehatan pada faktor resiko (penyakit jantung tanda & gejala : nyeri dada, dispnea (nafas pendek, dengan atau tanpa batuk, sinkop (pusing), edema ( bengkak), palpitasi(merasa denyut jantung spt, ditumbuk,cepat, meloncat), lemah/lelah & sianosis. - Pengkajian TTV (TD, RR, HR, Suhu) *bisa dilakukan sambil menanyakan riwayat kesehatan diatas - Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan - Membuka pakaian atas pasien Pemeriksaan Jantung : 1. Inspeksi a. Struktur wajah dan bagiannya; Wajah, Mata, Sklera, Periorbital, Kornea, Konjungtiva, Bibir, Telinga

description

kardio

Transcript of Tilik p.f Cardio

DAFTAR TILIK P.F CARDIONOLANGKAH/KEGIATANNAMA MAHASISWA

12345678910

A.

B.

C.

D.

Persiapan alat : Baki beserta alas Stetoskop, Tensi meter Jam tangan

Langkah-langkah : Perawat mencuci tangan Pastikan ruangan tenang dan nyaman Jaga privasi klien Tanyakan riwayat kesehatan pada faktor resiko(penyakit jantung tanda & gejala : nyeri dada, dispnea (nafas pendek, dengan atau tanpa batuk, sinkop (pusing), edema ( bengkak), palpitasi(merasa denyut jantung spt, ditumbuk,cepat, meloncat), lemah/lelah & sianosis.- Pengkajian TTV (TD, RR, HR, Suhu) *bisa dilakukan sambil menanyakan riwayat kesehatan diatas Memberitahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan Membuka pakaian atas pasien

Pemeriksaan Jantung :1. Inspeksia. Struktur wajah dan bagiannya; Wajah, Mata, Sklera, Periorbital, Kornea, Konjungtiva, Bibir, Telingab. Inspeksi arteri karotisc. Inspeksi denyutanVena Jugularisd. Denyut apeks jantung (Ictus Cordis) : pada ICS 5 Sinistra linea midklavikula sinistra, pada anak- anak ICS 4)e. Inspeksi dada klien (Pola nafas ; Pernafasan cuping hidung, penggunaan otot pernafasan, frekuensi nafas : takipneu,bradipneu, kedalaman ; dypsneu, apneu)f. Inspeksi tangan dan jari klien (jari, kuku, pemeriksaan kapiler refill /CRT)

2. PalpasiTujuan : palpasi dilakukan secara sitematis mengikuti struktur anatomi jantung mulai dari aorta, area pulmonal, area tricuspid, area apical, dan area epigastriuma. Palpasi denyut karotis Anjurkan klien untuk posisi kepala tegak pandangan lurus dan menjaga leher tetap tegak palpasi arteri karotis secara bergantian. Normalnya nadi kuat. Perhatian: Jangan palpasi nadi karotis secara terus menerus karena akan mengakibatkan sumbatan aliran darah ke otak, yang akan menyebabkan bradikardi atau asistole.b. Tempatkan telapak tangan di area aorta dibatas sternum kanan ICS 2c. Temptkan telapak tangan di area pulmonal, batas sternum kiri ICS-2d. Tempatkan telapak tangan di ergs point, di batas sternum kanan ICS 3 e. Tempatkan telapak tangan di area tricuspid, dibatas sternum kanan ICS 4f. Tempatkan telapak tangan di area mitral atau apeks, garis midklavikula kiri ICS 5

3. Perkusia. Bantu klien untuk posisi berbaring pada sudut baring terendah di mana klien dapat mentolerir.b. Tempatkan jari tengah tangan non dominant pemeriksa di intercosta -5 pada garis axial anterior kiri.c. Ketukkan jari pada falang distal tangan non dominan dengan menggunakan jari tangan yang dominan.d. Perkusi pada interkosta-5 di atas garis midklvikula kiri dan batas sternum kiri. (Suara akan berubah menjadi dullness saat perkusi di atas jantung) e. Bandingkan dengan interkosta 5 kanan yang saat diperkusi akan berubah menjadi resonan karena berada di daerah paruf. Lanjutkan perkusi pada interkosta-4 kiri(Suara akan berubah menjadi dullness saat perkusi di atas jantung)g. Bandingkan dengan interkosta 4 kanan yang saat diperkusi akan berubah menjadi resonan karena berada di daerah paruh. Ulangi teknik perkusi di atas interkosta-3 dan interkosta-2 pada sisi kiri akan menjadi dullnes i. Bandingkan ke interkosta 2 dan 3 di sisi kanan yang akan menjadi resonan karena berada di daerah paru

4. Auskultasia. Anjurkan pasien untuk bernafas secara normal kemudian menahan nafas saat ekspirasib. Dengarkan dengan diafragma stetoskop, pada batas sternum kanan interkosta 2c. Dengarkan dengan diafragma stetoskop pada batas sternum kiri di interkosta 2 d. Dengarkan dengan diafragma stetoskop pada batas sternum kiri di interkosta 4e. Dengarkan dengan diafragma stetoskop pada garis midklavikula kiri di interkosta 5f. Bunyi normal jantung : S1 (jantung pertama)--> timbul akibat penutupan katup mitral dan trikuspidalis, S2(bunyi jantung kedua)---> timbul akibat penutupan katup aorta pulmonalisg. Biasanya S1 lebih keras daripada S2h. S1 dideskripsikan sebagai bunyi Lub dan S2 dub, jarak kedua bunyi adalah satu detik atau kurangi. Dengarkan dengan bell stetoskop untuk mendengar bunyi tambahan pada jantung ,splitting S1, murmur pada awal sistole

Sikap : Sopan terhadap pasien Membaca hasil dengan teliti dan tepat Mencatat hasil dengan benar

Ket :

0 : tidak di lakukan sama sekali

1 : dilakukan tapi tidak sempurna Dosen Penguji

2 : dilakukan dengan sempurna

Nilai batas lulus = 75 % ( )

Nilai yang di dapat

Nilai : 100%

Jumlah aspek yg dinilai