Fisiologi Cardio 2
Embed Size (px)
description
Transcript of Fisiologi Cardio 2
BLOK KARDIOVASKULARLAPORAN FISIOLOGI
Pengaruh Perangsangan NervusVagus Pada Jantung dan Urutan Denyut Kerutan Berbagai Bagian Jantung dan Denyut Ektopik Pada Jantung Kura-Kura
Kelompok A 11Ketua :Afnan Fadiya(1102011012)Sekretaris :Danita Dwi Maryana(1102011070)Anggota :Ami Wahyuni(1102009025)Dinda Putri Ayuningrum(1102010081)Aisyah Khalda(1102011016)Annisa Nurul Azizah(1102011036)Ayu Nujma Paradis(1102011058)Fadhlan Hakiki (1102011092)Farida Fidyaningrum(1102011099)
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI2012-2013BAB IPENDAHULUAN
Aktivitas Listrik JantungTerdapat dua jenis khusus sel otot jantung:a. 99% sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.b.Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel sel pekerja. Contohnya nodus sinoatrium, c. Nodus atrioventrikel, berkas His dan serat purkinje.Penyebaran Eksitasi JantungSebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali menyebar ke kedua atrium. Penyebaran impuls tersebut di permudah oleh dua jalur penghantar atrium khusus, jalur antaratrium dan jalur antar nodus. Nodus AV adalah satu satunya titik tempat potensial aksi dapat menyebar dari atrium ke venrikel. Dari nodus AV, potensial aksi menyebar cepat keseluruh ventrikel, diperlancar oleh sistem penghantar vetrikel khusus yang terdiri dari berkas His dan serat purkinje.Daerah yang mengalami aksiasi abnormal, yakni fokus ektopik, mencetuskan potensial aksi prematur yang menyebar ke seluruh bagian jantung lainnya sebelum nodus SA dapat menghasilkan potensial aksi.
Proses Mekanis Pada Siklus JantungSiklus jantung tediri dari tiga kejadian penting:1Pembentukan aktifitas listrik sewaktu jantung secara otortmes mengalami depolarisasi dan repolarisasi.2Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistle (kontraksi dan pengosongan) dan diastole (relaksasi dan pengisian) berganti ganti, yang dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama.3Arah aliran darah melintasi bilik bilik jantung yang ditentukan oleh pembukaan dan pentupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis.Frekuensi JantungJantung dipersarafi oleh kedua divisi system saraf otonom,yang dapat memodifikasi kecepatan (serta kekuatan) kontraksi,walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf
Efek Sistem Saraf Otonom pada Jantung dan Struktur yang Mempengaruhi JantungDaerah yang TerpengaruhEfek Stimulasi ParasimpatisEfek stimulasi Simpatis
Nodus SAPenurunan kecepatan depolarisasi ke ambang; penurunan kecepatan denyut jantungPeningkatan kecepatan depolariasasi ke ambang; peningkatan kecepatan denyut jantung
Nodus AVPenurunan eksitabilitas; peningkatan perlambatan nodus AVPeningkatan eksitabilitas; penurunan perlambatan nodus AV
Jalur penghantar ventrikelTidak ada efekMrningkatkan eksitabilitas; meningkatkan hantaran melalui berkas his dan sel purkinje
Otot atriumPenurunan kontraktilitas;melemahkan kontraksiMeningkatkan kontraktilitas; memperkuat kontraksi
Otot ventrikelTidak ada efekMeningkatkan kontraktilitas; memperkuat kontraksi
Medula adrenalTidak ada efekMendorong sekresi epinefrin, suatu hormone yang memperkuat efek system saraf simpatis pada jantung, oleh medulla adrenal
VenaTidak ada efekMeningkatkan aliran balik vena, yang meningkatkan kekuatan kontraksi jantung mealui makanisme Frank-Starling
SIKLUS JANTUNGSiklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi dan relaksasi jantung sampai akhir diastole. Peristiwa mekanik siklus jantung :1. Kontraksi ventrikel isovolumetrik 2. Ejeksi cepatsistol ventrikel3. Ejeksi lambat4. Relaksasi ventrikel isovolumetrik5. Pengisian ventrikel cepatdiastol ventrikel6. Pengisian ventrikel lambat7. Sistol atrium
Peristiwa mekanik jantung 1. Diastol ventrikelSelama diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastol, karena aliran masuk darah yang kontinu dari sistem vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemah, karena perbedaan tekanan ini katup AV terbuka dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel akibatnya volume ventrikel meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir diastol SA Node mencapai ambang dan membentuk potensial aksi.2. Depolarisasi atriumMenimbulkan kontraksi atrium dan memeras lebih banyak darah ke ventrikel. Sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium selama kontraksi atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi dari pada tekanan ventrikel sehingga katup AV terbuka.Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi. Ventrikel pada saat ini kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai EDV = 135 ml.3. Kontraksi ventrikel 150 volumetrikKetika kontraksi ventrikel dimulai tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan tekanannya terbalik mendorong katup AV tertutup. Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup, tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta untuk membuka katup aorta dengan demikian terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup AV dan pembukaan katup aorta pada saat ventrikel menjadi suatu bilik tertutup, karena semua katup tertutup, tidak ada darah yang masuk ataupun keluar ventrikel, volume balik ventrikel tetap dan panjang serat serat otot juga tetapi tekanan ventrikel terus meningkat sementara volume tetap.4. Ejeksi ventrikelPada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta katup aorta dipaksa membuka dan darah mulai menyemprot kurva tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah dari ventrikel ke dalam aorta lebih cepat dari pada darah mengalir ke pembuluh pembuluh yang lebih kecil di ujung yang lain. Volume ventrikel berkurang secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi iso volumetrik dan fase ejeksi ventrikel. Ventrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna dalam penyemprotan. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel disebut sebagai ESV = 65 ml.5. Relaksasi volume isovolumetrikKetika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi tekanan ventrikel di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan pada kurva tekanan aorta. Yang dikenal sebagai takik dikrotik. Tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup. Namun katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel masih lebih tinggi dari atrium dengan demikian semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang disebut sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik.
BAB IIPEMBAHASAN
I. Pengaruh Perangsangan N.Vagus Pada JantungTUJUANPada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :1. Membebaskan N.Vagus kiri dan kanan2. Membuktikan pengaruh kegitan N.X yang terus menerus (vagotonus) pada jantung.3. Mencatat dan menjelaskan pengaruh perangsangan lemah dan kuat N.X pada jantung dalam hal :a. Masa latenb. Akibat ikutan (after effect)c. Frekuensi denyutd. Kekuatan kerutan4. Mendemostrasikan peristiwa lolos vagus (vagal escape).
Alat dan binatang percobaan 1. Kura-kura+ meja operasi kura + tali pengikat.2. Kimograf rangkap + kertas + perekat + kipas kimograf + statif dan klem.3. 2 pencatat jantung + 2 penjepit jantung.4. 2 sinyal maknit : 1 untuk mencatat waktu (waktu = 1 detik), 1 untuk mencatat tanda rangsang.5. Stimulator induksi + elektroda perangsang +kawat-kawat6. Botol plastik berisi larutan ringer + pipet.7. Benang + malam + kapas.
Tata kerja 1.1. Pengaruh kegiatan N.X yang terus menerus pada jantung1. Ikatlah keempat kaki kura-kura yang telah dirusak otaknya dan dibor perisai dadanya pada meja operasi2. Lepaskan perisai dada kura-kura yang telah dibor dari jaringan di bawahnya menggunakan pinset tanpa menimbulkan pendarahan3. Bukalah dengan gunting perikardium yang membungkus jantung secara hati-hati agar jangan pendarahan. Sekarang terlihat jantung berdenyut dengan jelas.4. Bebaskan kedua N.X. sesuai petunjuk umum.5. Buatlah 2 ikatan longgar pada setiap N.X.6. Buktikanlah bahwa kedua saraf benar-benar N.X. dengan merangsangnya dengan arus faradic yang cukup kuat untuk memperlihatkan efek N.X. terhadap jantung.7. Hitung frekuensi denyut jantung.8. Ikat kuat semua ikatan longgar dan guntinglah kedua N.X. diantara kedua ikatan.9. Tunggu 1 menit & hitung kembali frekuensi denyut jantung
1.2. Pengaruh perangsangan N.X. pada atrium & ventrikel1. Pasanglah pelbagai alat sesuai dengan gambar sehingga saudara dapat mencatat :a. Mekanomiogram atriumb. Meknomiogram ventrikelc. Tanda rangsangd. Tanda waktu (1 detik)Usahakan supaya keempat pencatat di atas mempunyai titik sinkron yang sedapat-dapatnya terletak pada 1 garis ventrikel2. Tanpa menjalankan tromol, rangsanglah N.X. kanan bagian perifer dengan rangsang faradic lemah, sehinnga terlihat jelas bradilkardi3. Jalankan tromol dengan kecepatan tepat untuk mencatat untuk mencatat 10 denyut jantung sebagai kontrol. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah N.X. kanan bagian perifer dengan rangsang sub.2 selama 5 detik. Hentikan tromol setelah pemulihan jantung.Perhatikan : a. Masa latenb. akibat ikutan (after effect)c. Frekuensi denyutd. Kekuatan kerutan4. Tanpa menjalankan tromol rangsanglah N.X. kanan bagian perifer dengan rangsang faradic sehingga terlihat jelas timbulnya henti jantung5. Setelah 5 menit ulangi percobaan sub.3 dengan rangsang faradic sub.4. sehingga terjadi henti jantung (cardiac arrest)
1.3. Lolos Vagus (Vagal Escape)1. Jalankan tromol dengan kecepatan tepat untuk mencatat 10 denyut jantung sebagai kontrol. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah N.X. kanan bagian perifer dengan rangsang faradic cukup kuat (sub.II.4) sehingga terjadi henti jantung. Teruskan sehingga timbul lolos vagus hentikan perangsangan.2. Bila pada usaha saudara yang pertama lolos vagus tidak terjadi, maka boleh dicoba 2X lagi dengan waktu rangsang yang lebih lama, dan bila belum berhasil hentikanlah percobaan saudara.
HASIL DATA PRAKTIKUMPengaruh Perangsangan N.Vagus Pada Jantung Kura-KuraDenyut jantung melambat pada perangsangan nervus vagus
HASIL DISKUSI1. Apakah N.X. termasuk golongan saraf kolinergik ?Jawab : Iya, N.X.. termasuk golongan saraf kolinergik.2. Bagaimana pengaruh N.X. pada jantung berdasarkan pembagian saraf adrenergic dan kolinergik ?Jawab : N.X. termasuk golongn saraf kolinergik yang pengaruhnya pada jantung untuk menurunkan kontraksi otot jantung dan kecepatan denyut jantung. Sedangkan saraf simpatik yang merupakan saraf adrenergik berfungsi untuk meningkatkan kontraksi otot jantung dan kecepatan denyut jantung.3. Apa yang diharapkan dapat dilihat pada jantung kura-kura bila N.X. dirangsang ?Jawab : Apabila N.X. diransang kontraksi otot jantung menurun dan kecepatan denyut jantung melambat ( bradikardia).4. Mengapa harus menunggu 1 menit sebelum menghitung kembali frekuensi denyut jantung?Jawab : Harus ditunggu 1 menit karena efek dari pemotongan N.X. baru akan terjadi.5. Perubahan apa yang diharapkan terjadi pada frekuensi denyut jantung setelah pemotongankedua N.X ?Jawab : Frekuensi jantung setelah pemotongan ke dua N.X. akan makin cepat (takikardia) yang disebabkan oleh saraf simpatis.6. Apa yang dimaksud dengan masa laten dan akibat ikutan ?Jawab : Masa yang terjadi dari jantung sebelum dirangsang sampai dengan jantung berhenti.Akibat ikutan suatu kejadian yang terjadi setelah rangsang dihentikan namun masih ada efeknya.7. Bagaimana mekanisme terjadi henti jantung ?Jawab : N.X. dirangsang sehingga menyebabkan kontraksi otot jantung dan kecepatan denyut jantung melambat akibat penurunan kecepatan depolarisari keambang dan penurunan eksitabilitas, yang bila dipertahankan terus menerus menyebabkan jantung berhenti.8. Apa yang dimaksud dengan lolos vagus ?Jawab : Lolos vagus adalah suatu keadaan yang terjadi setelah jantung yang berhenti dirangsang.9. Bagaimana mekanisme terjadinya lolos vagus ?Jawab : N.X. dirangsang dengan kuat dan terus dipertahankan sehingga terjadi henti jantung,sehingga makin lama ventrikel akan mengalami pengembangan (stretching) yang menimbulkan potensial aksi baru yang akhirnya menyebabkan timbulnya lolos vagus.10. Faktor apa yang menghilangkan kemungkinan terjadinya lolos vagus ?Jawab : Lolos vagus dapat tidak terjadi dikarenakan rangsangan yang terlalu lama mengakibatkan NX terus bekerja,shg jantung tetap berhenti atu mungkin dikarenakan otot jantung yang telah mangalami kelelahan.
II. Urutan Denyut Kerutan Berbagai Bagian Jantung dan Denyut Ektopik Pada Jantung Kura-Kura.
TujuanPada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :1. Membuat sediaan jantung kura-kura sesuai dengan petunjuk umum.2. Menetapkan urutan berbagai bagian jantung kura atas dasar pengamatan sendiri.3. Mencatat mekanokardiogram atrium dan ventrikel kura.4. Merangsang atrium dan ventrikel jantung dengan arus buka pada berbagai fase :a. Sistoleb. Puncak sistolec. Diastoled. Akhir diastole5. Membedakan peka rangsang atrium dan ventrikel jantung pada berbagai fase kontraksi.6. Menerangkan terjadinya perbedaan kepekaan pada berbagai fase.
Alat dan binatang percobaan1. Kura-kura + meja operasi kura + tali pengikat2. Kimograf rangkap + kapas kimograf + kertas + perekat.3. Statif + klem4. 2 sinyal maknit : 1 untuk mencatat waktu dan 1 untuk mencatat tanda5. Kawat listrik6. Stimulator induksi + elektroda perangsang7. 2 pencatat jantung + penjepit jantung.8. Batang kuningan berbentuk huruf L.9. Benang + malam10. Botol plastik berisi larutan Ringer + pipet.
Tata kerja :II.1. Urutan kerutan berbagai bagian jantung.1. Mengikat ke 4 kaki kura yang telah dirusak otaknya dan dibor perisai dadanya, ada meja operasi.2. Melepaskan perisai dada kura-kura yang telah dibor dari jaringan dibawahnya dengan menggunakan pinset dan scalpel tanpa menimbulkan banyak perdarahan.3. Membuka pericardium yang membungkus jantung dengan gunting secara hati-hati agar tidak terjadi perdarahan. Sekarang terlihat jantung berdenyut dengan jelas.4. Mempelajaari anatomi jantung kura-kura dengan bantuan petunjuk umum. Untuk mempelajari bagian dorsal angkatlah ventrikel ke atas dengan benda tumpul.5. Nyatakan urutan kerutan berbagai bagian jantung.
II.2. Denyut ektopik atrium dan ventrikel1. Memasang pelbagai alat sesuai dengan gambar sehingga saudara dapat mencatat:a. Mekanokardiogram atriumb. Mekanokardiogram ventrikelc. Tanda rangsangd. Tanda waktuUsahakan supaya ke 4 pencatat itu mempunyai titik sinkron yang terletak pada satu garis vertikel.2. Tanpa menjalankan tromol kimograf, carilah kekuatan rangsangan buka yang dapat menimbulkan denyut ektopik atrium.Berlatihlah sebaik-baiknya dalam memberikan rangsangan dalam arus buka pada :a) Sistole atriumb) Puncak sistole atriumc) Diastolik atriumd) Akhir diastolic atrium3. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat untuk mencatat 10 denyut jantung sebagai kontrol. Tanpa menghentikan tromol rangsanglah atrium dengan kekuatan rangsang sub. 2 pada :a. Sistole atriumb. Puncak sistole atriumc. Diastolik atriumd. Akhir diastolic atrium4. Tanapa menjalankan tromol carilah rangsang buka yang daopat menimbulkan denyut ektopik ventrikel.5. Jalankan tromol dengan kecepatan yang tepat.6. Catat 10 denyut normal sebagai control. Tanapa menghentikan tromol rangsang sub. 4 pada :a. Sistole ventrikelb. Puncak systole ventrilkelc. Diastole ventrikeld. Akhir diastole ventrikelSetiap kali setelah perangsangan biarkanlah jantung berdenyut 5-6 kali.
Hasil data praktikumDenyut Ektopik Ventrikel dan Denyut Ektopik Atrium
Hasil Diskusi1. Bagaimana cara yang baik untuk mengindarkan perdarahan pada tindakan ini ?Jawab : Cara menghindari perdarahannya adalah dengan membor secara hati hati perisai dada dari kura kura dan hindari jangan sampai jaringan dibawahnya terkena. Jaringan dibawah dibuka menggunakan pinset dan skapel sehingga mengurangi pendarahan.2. Apa beda anatomi yang penting antara jantung kura-kura dengan jantung mammalia ?Jawab : Beda jantung kura kura dengan jantung mamalia adalah jantung kura kura hanya memiliki 1 ventrikel sedangkan mamalia 2 ventrikel.3. Apa bahaya manipulasi yang terlalu sering dan kasar terhadap jantung ?Jawab : Jika terjadi manipulasi yang terlalu sering dan kasar maka mengakibatkan kerusakan jantung sampai henti jantung.
4. Apa yang dimaksud dengan titik sinkron ?Jawab : Titik sinkron adalah sejumlah titik akhir systole yang sejajar yang terjadi pada ambang batas maksimum otot jantung dimana semua otot jantung telah berkontraksi.5. Apa yang dimaksud dengan denyut ektopik atrium ?Jawab : Denyut ektopik adalah denyut yang timbul akibat ransangan pada otot otot diluar SA Node saat terjadi diastole. Denyut jantung ekstra yang disebabkan oleh adanya sinyal ke atrium dari fluks listrik abnormal.6. Pada saat sebaiknya perangsangan diberikan untuk menghasilkan denyut ektopik ?Jawab : Untuk menghasilkan denyut ektopik, peransangan sebaiknya diberikan pada saat 1/3 diastole sampai 2/3 diastole.7. Apa yang dimaksud dengan interval A.V dan bagaimana mengukurnya ?Jawab : Interval AV adalah jarak waktu dibutuhkan atrium dan ventrikel untuk melakukan systole dan diastole. Cara yang dilakukan dengan menggunakan mekanokardiogram atrium dan ventrikel. 8. Apa yang dimaksud dengan denyut ektopik ventrikel ?Jawab : Denyut ektopik yang muncul pada fase diastolik ventrikel.9. Mengapa ventrikel tidak boleh dirangsang dengan rangsang faradic ?Jawab : Karena rangsangannya akan berlebihan.10. Apakah denyut ektopik ventrikel diikuti oleh denyut ektopik atrium ?Jawab : Tidak, denyut ektopik atrium mendahului ventrikel11. Apa yang dimaksud dengan rehat kompensasi ?Jawab : istirahat saraf setelah melakukan denyut etokpik untuk mengindari rangsang berlebihan.12. Bila rehat kompensasi penuh dan tidak penuh ?Jawab : Kompensasi penuh yaitu istirahat saraf sepenuhnya setelah denyut etokpik.13. Apakah ada hubungan antara saat perangsangan dengan amplitudo denyut ektopik yang dihasilkannya ? Jawab : Iya, amplitudo lebih tinggi pada saat dirangsang di pertengahan atau 2/3 diastol.
BAB IIIPENUTUP
KesimpulanPengaruh Perangsangan N.Vagus Pada Jantung Kura-KuraNervus vagus ada saraf parasimpatis yang memperlemah kontaksi jantung. Jika saraf parasimpatis terganggu maka aliran darah akan terhambat maka akan terjadi cardiac arest. Pada jantung yang nervus vagusnya terputus kemudian diberi rangsangan maka akan terdpat cardiac arest pada kimograf. Apabila rangsang diteruskan maka akan terjadi lolos vagus kemudian gambaran akan normal kembali.
KesimpulanUrutan denyut kerutan berbagai bagian jantung dan denyut ektopik pada jantung kura-kura. Apabila jantung diberikan rangsangan ditempat lain selain di nodus SA maka akan timbul denyut jantung abnormal dan akan terlihat gambaran tidak teratur pada kimograf.
Daftar Pustaka
Ganong.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC.Guyton,Arthur.1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 9. Jakarta:EGC.Masud, Ibnu. 1989. Dasar-dasar fisiologi kardiovaskular. Jakarta :EGC
6