Tetanus (Askep) 1

download Tetanus (Askep) 1

of 49

Transcript of Tetanus (Askep) 1

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    1/49

    ASUHAN KEPERAWATAN

    PADA KLIEN DENGAN TETANUS

    A. KONSEP DASAR 

    I. Pengertian

    Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin kuman clostiridium

    tetani yang dimanefestasikan dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti

    kekakuan seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu nampak pada otot masester 

    dan otot rangka.

    II. Etiologi

    Clostiridium tetani adalah kuman yang berbentuk batang seperti penabuh genderang

     berspora, golongan gram positif, hidup anaerob. Kuman ini mengeluarkan toksin

    yang bersifat neurotoksik (tetanus spasmin, yang mula!mula akan menyebabkan

    kejang otot dan saraf perifer setempat. Timbulnya teteanus ini terutama oleh

    clostiridium tetani yang didukung oleh adanya luka yang dalam dengan pera"atan

    yang salah.

    III. patofisiologi

    #uasana yang memungkinkan organisme anaerob berploriferasi dapat disebabkan

     berbagai keadaan antara lain $

    a. luka tusuk dalam, misalnya luka tusuk karena paku, kuku, pecahan kaleng, pisau,

    cangkul dan lain!lain.

     b. %uka karena kecelakaan kerja (kena parang&, kecelakaan lalu lintas.

    c. %uka ringan seperti luka gores, lesi pada mata, telinga dan tonsil.

    Cara kerja toksin

    Toksin diabsorbsi pada ujung saraf motorik dan melalui sumbu limbik masuk ke

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    2/49

    sirkulasi darah dan masuk ke #usunan #araf Pusat (##P. Toksin bersifak antigen ,

    sangat mudah diikat jaringan syaraf dan bila dalam keadaan terikat tidak dapat lagi

    dinetralkan oleh toksin spesifik. Toksin yang bebas dalam darah sangat mudah

    dinetrakan oleh antitoksin spesifik.

    I'. aktor predisposisi

    a. )mur tua atau anak!anak 

     b. %uka yang dalam dan kotor 

    c. *elum terimunisasi

    '. Tanda dan gejala

    a. +asa inkubasi tetanus berkisar antara !- hari

     b. Ketegangan otot rahang dan leher (mendadak

    c. Kesukaran membuka mulut (trismus

    d. Kaku kuduk (epistotonus, kaku dinding perut dan tulang belakang

    e. #aat kejang tonik tampak risus sardonikus

    'II.ambaran umum yang khas pada tetanus

    a. *adan kaku dengan epistotonus

     b. Tungkai dalam ekstensi

    c. %engan kaku dan tangan mengepal

    d. *iasanya keasadaran tetap baik 

    e. #erangan timbul proksimal dan dapat dicetuskan oleh karena $

    -. /angsang suara, rangsang cahaya, rangsang sentuhan, spontan

    . Karena kontriksi sangat kuat dapat terjadi aspiksia, sianosis, retensi urine, fraktur 

    0ertebralis (pada anak!anak, demam ringan dengan stadium akhir. Pada saat

    kejang suhu dapat naik !1 derakat celsius dari normal, diaphoresis, takikardia

    dan sulit menelan.

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    3/49

    'III. Prognosa

    #angat buruk bila ada 2+P (2titis +edia Purulenta, luka pada kulit kepala.

    I3. Pemeriksaan diagnostik 

    a. 4iagnosa didasarkan pada ri"ayat perlukaan disertai keadaan klinis kekakuan

    otot rahang.

     b. %aboratorium 5 leukositosis ringan, peninggian tekanan otak, deteksi kuman sulit

    c. Pemeriksaan Ecg dapat terlihat gambaran aritmia 0entrikuler 

    6. Penatalaksanaan

    a. )mum

    Tetanus merupakan keadaan darurat, sehingga pengobatan dan pera"atan harus

    segera diberikan $

    -. 7etralisasi toksin dengan injeksi 8&&&!9&&& iu immunoglobulin tetanus disekitar 

    luka :tidak boleh diberikan I'

    . #edati0a!terapi relaksan 5 Thiopental sodium (Penthotal sodium &,1; I' drip5

    Phenobarbital (luminal 8!< mg=kg ** diberikan secara I+, i' atau P2 tiap 8!9

     jam, paraldehyde :panal &,-< mg=kg ** Per!im tiap 1!9 jam.

    8. >gen anti cemas 5 4ia?epam (0alium &, mg=kg ** I+ atau I' tiap 8!1 jam,

    dosis ditingkatkan dengan beratnya kejang sampai :,< mg=kg **=1 jam untuk 

    de"asa.

    1. *eta!adrenergik bolcker5 propanolol :inderal &, mg ali@uots, untuk total dari

    mg I' untuk de"asa atau -& mg tiap A jam intragastrik, digunakan untuk 

     pengobatan sindroma o0erakti0itas sempatis jantung.

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    4/49

    9. Pemberian Penisilin cair -&!& juta iu (dosis terbagi& dapat diganti dengan

    tetraciklin atau klinamisin untuk membunuh klostirida 0egetatif.

    B. Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit.

    A. 4iit tKTP melalui oral= sounde=parenteral

    :. Intermittent positi0e pressure breathing (IPP* sesuai dengan kondisi klien.

    -&. Ind"elling cateter untuk mengontrol retensi urine.

    --. Terapi fisik untuk mencegah kontraktur dan untuk fasilitas kembali fungsi optot

    dan ambulasi selama penyembuhan.

     b. Pembedahan

    -. Problema pernafasan 5 Trakeostomi (k=p dipertahankan beberapa minggu5

    intubasi trakeostomi atau laringostomi untuk bantuan nafas.

    . 4ebridemen atau amputasi pada lokasi infeksi yang tidak terdeteksi.

    ambaran Patofisiologi

    Indi0idu terkena

    Ekssotoksin

    (masa inkubasi !- hari

     7eurotoksi

    >bsorbsi melalui ujung saraf sensorik dan motrik 

    Faktor penyebab :

    Kuman anaerob (Closteridiumtetani)

    -

    Faktor predisposisi  :- luka tusuk dalam- luka karena kecelakaan kerja- luka ringan seperti luka gores, lesi pada

    mata, telinga dan tonsil

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    5/49

    +asuk pembulu arah dan sumbu limbik ke

    #usunan #araf Pusat (##P pada intraaaaksonal samapai ganglia=

    #impul saraf 

    ilangnya ketidakseimbangan tonus otot

    Kekakuan otot

    Lokal Generalisata

    !trismus

    ! opistotonus

    !risus sardonikud

    ! kekakuan otot

    dinding perut

    ! ekstremitas

    (ekstremitas atas

    fleksi dan ekstremitas

     ba"ah ekstensi

    supuratif $

    #istem

     pencernaan

    angguan

    metabolik dan

     proses

     pencernaan

    ! Proses

    eliminasi *>*

    #istem pernafasan

    kekakuan otot pernafasan

    #tatus kon0ulsi

    (kejang yang berlangsung lama

    lebih dari -& menit

    hipoksia

    gagal nafas

    #usunan #araf 

    Pusat

    Tekanan intra

    kranial meningkat

    Kerusakan satu

    atau beberapa

    saraf pusat.

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    6/49

    ! Tindakan >,* dan C

    ! >tur posisi semi

     prone

    ! entikan kejang

    ! cari penyebab

    ! atasi penyulit

    ! debridemment

    ! 7etralisis tetani

    ! 7utiris dan cairan

    !

    terganggu

    ! angguan

     pemenuhan

    nutrisi

    diperlukan alat bantu nafas

    ('entilator 

    +ekanik=/espirator

    +asalah kepera"atan $

    ! ketidak efektifan jalan nafas,

    gangguan pertukaran gas dan

    gangguan pola nafas

    ! ipertermia, gangguan

    komunikasi 0erbal, risiko

    ketidakseimbangan cairan dan

    elktrolit

    ! Pemenuhan nutrisi kurang

    dari kebutuhan,

    keluampuhan

    1. ASUHAN KEPERWATAN

    !. Pen"kajian

    D. Pengkajian )mum

    a. /i"ayat penyakit sekarang5 adanya luka parah atau luka bakar dan imunisasi

    yang tidak adekuat.

     b. #istem Pernafasan 5 dyspneu asfiksia dan sianosis akibat kontaksi otot pernafasan

    c. #istem kardio 0askuler5 disritmia, takikardia, hipertensi dan perdarahan, suhu

    tubuh a"al 8A!1& C atau febril, terminal 18!11 C

    d. #istem 7eurolgis5 (a"al irritability, kelemahan, (akhir kon0ulsi, kelumpuhan

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    7/49

    satu atau beberapa saraf otak.

    e. #istem perkemihan5 retensi urine (distensi kandung kencing dan urine out put

    tidak ada=oliguria

    f. #istem pencernaan5 konstipasi akibat tidak adanya pergerakan usus.

    g. #istem integumen dan muskuloskletal5 nyeri kesemutan tempat luka, berkeringan

    (hiperhidrasi. Pada a"alnya didahului trismus, spasme oto muka dengan

    meningkatnya kontraksi alis mata, risus sardonicus, otot!otot kaku dan kesulitan

    menelan. >pabila hal ini berlanjut akan terjadi status kon0ulsi dan kejang umum.

    . #etelah dianalisa dari data yang ada maka timbul beberapa masalah kepera"tan

    atau amasalah kolaboratif.

    a. Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum

     pada trakea dan spame otot pernafasan.

     b. angguan pola nafas berhubungan dengan jalan nafas terganggu akibat spasme

    otot!otot pernafasan.

    c. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia berhubungan dengan efeks toksin

    (bakterimia

    d. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kekakuan otot

     pengunyah

    e. ubungan interpersonal terganggu berhubungan dengan kesulitan bicara

    f. angguan pemenuhan kebutuhan sehari!hari berhubungan dengan kondisi lemah

    dan sering kejang

    g. /isiko terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

    intake yang kurang dan oliguria

    h. /isiko terjadi cedera berhubungan dengan sering kejang

    i. Kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit tetanus dan

     penanggulangannya berhbungan dengan kurangnya informasi.

     j. Kurangnya kebutuhan istirahat berhubungan dengan seringnya kejang

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    8/49

    #. Ren$ana Ke%era&atan

    a. Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum

     pada trakea dan spame otot pernafasan, ditandai dengan ronchi, sianosis,

    dyspneu, batuk tidak efektif disertai dengan sputum dan atau lendir, hasil

     pemeriksaan lab, >nalisa asa 4arah abnormal (>sidosis /espiratorik

    Tujuan $ alan nafas efektif 

    Kriteria $

    ! Klien tidak sesak, lendir atau sleam tidak ada

    ! Pernafasan -9!-A kali=menit

    ! Tidak ada pernafasan cuping hidung

    ! Tidak ada tambahan otot pernafasan

    ! asil pemeriksaan laboratorium darah >nalisa as 4arah dalam batas normal

    (pF B,8

    Inter0ensi dan /asional

    -. *ebaskan jalan nafas dengan mengatur posisi kepala ekstensi

    /= #ecara anatomi posisi kepala ekstensi merupakan cara untuk meluruskan rongga

     pernafasan sehingga proses respiransi tetap berjalan lancar dengan menyingkirkan

     pembuntuan jalan nafas.

    . Pemeriksaan fisik dengan cara auskultasi mendengarkan suara nafas (adakah

    ronchi tiap !1 jam sekali

    /= /onchi menunjukkan adanya gangguan pernafasan akibat atas cairan atau sekret

    yang menutupi sebagian dari saluran pernafasan sehingga perlu dikeluarkan untuk 

    mengoptimalkan jalan nafas.

    8. *ersihkan mulut dan saluran nafas dari sekret dan lendir dengan melakukan

    suction

    /= #uction merupakan tindakan bantuan untuk mengeluarkan sekret, sehingga

    mempermudah proses respirasi.

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    9/49

    1. 2ksigenasi

    /= Pemberian oksigen secara ade@uat dapat mensuplai dan memberikan cadangan

    oksigen, sehingga mencegah terjadinya hipoksia.

    tur posisi luruskan jalan nafas.

    /= alan nafas yang longgar dan tidak ada sumbatan proses respirasi dapat berjalan

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    10/49

    dengan lancar.

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    11/49

    8. *erikan hidrasi atau minum ysng cukup ade@uat

    /= Cairan!cairan membantu menyegarkan badan dan merupakan kompresi badan dari

    dalam.

    1. %akukan tindakan teknik aseptik dan antiseptik pada pera"atan luka.

    /= Pera"atan lukan mengeleminasi kemungkinan toksin yang masih berada disekitar 

    luka.

    ntipieretik bekerja sebagai

     proses termoregulasi untuk mengantisipasi panas.

    B. Kolaboratif dalam pemeriksaan lab leukosit.

    /= asil pemeriksaan leukosit yang meningkat lebih dari -&.&&& =mm8

    mengindikasikan adanya infeksi dan atau untuk mengikuti perkembangan pengobatan

    yang diprogramkan.

    d. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kekakuan otot

     pengunyah yang ditandai dengan intake kurang, makan dan minuman yang

    masuk le"at mulut kembali lagi dapat melalui hidung dan berat badan menurun

    ddiserta hasil pemeriksaan protein atau albumin kurang dari 8,< mg;.

    Tujuan kebutuhan nutrisi terpenuhi.

    Kriteria $

    ! ** optimal

    ! Intake adekuat

    ! asil pemeriksaan albumin 8,

    Inter0ensi dan rasional

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    12/49

    -. elaskan faktor yang mempengaruhi kesulitan dalam makan dan pentingnya

    makanan bagi tubuh

    /= 4ampak dari tetanus adalah adanya kekakuan dari otot pengunyah sehingga klien

    mengalami kesulitan menelan dan kadang timbul refflek balik atau kesedak. 4engan

    tingkat pengetahuan yang ade@uat diharapkan klien dapat berpartsipatif dan

    kooperatif dalam program diit.

    . Kolaboratif $

    a. Pemberian diit TKTP cair, lunak atau bubur kasar.

    /= 4iit yang diberikan sesuai dengan keadaan klien dari tingkat membuka mulut dan

     proses mengunyah.

     b. Pemberian carian per I' line

    /= Pemberian cairan perinfus diberikan pada klien dengan ketidakmampuan

    mengunyak atau tidak bisa makan le"at mulut sehingga kebutuhan nutrisi terpenuhi.

    c. Pemasangan 7T bila perlu

    /= 7T dapat berfungsi sebagai masuknya makanan juga untuk memberikan obat.

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    13/49

    >#)>7 KEPE/>G>T>7

    P>4> K%IE7 4E7>7 KE>7 E7E/>%I#>T> 4>7 >>% 7>>#

    4I#E/T>I #EP#I# 4>7 +)%TIP%E 4I#)7#I 2/>7 #H74/2+ (+42#

    1. PENGKA'IAN

    >. Identitas

     7ama $ Tn. +

    )mur $ lamat $ %amongan

    +/# $ 8 uli &&-

    Tanggal pengkajian $ 8 uli &&- jam &A.&& GI*

    *. /i"ayat Kepera"atan

    a. Keluhan utama

    Kejang

     b. /i"ayat penyakit sekarang

    Tanggal 9 uni &&- klien terkena tusuk sate pada ibu jari kanan dan dilakukan

     pera"atan secara mandiri dengan memberikan obat merah.

    Tanggal : uni &&- klien merasa panas dan meriang diserta kemeng!kemeng pada

     bekas lukan tusuk tersebut, sehingga diba"a ke dokter untuk mendapatkan pera"atan

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    14/49

    luka secara kross kemudian di rujuk ke rumah sakit muhammadiyah lamongan selama

    dua hari.

    Tanggal - uli &&- tampak penyakitnya tambah berat makan klien dirujuk ke /#4#

    melalui I/4 dan diba"a ke ruang bedah yang secara intensif perlu pera"atan di

    IC) *PT yang diobser0asi dengan pemasangan mekanikal 0entilator dan monitor 

    tanda!tanda 0ital.

    c. /i"ayat penyakit sebelumnya

    Tahun -::9 klien pernah menderita penyakit kencing batu hasil diperiksaan dari

    dokter sss"asta dan mendapat pengobatan secara serrial sehingga penyaktinya

    tertanggulangi.

    d. /i"ayat Kesehatan Keluarga

    ! persepsi keluarga terhadap kondisi penyakit yang diderita klien diperlukan suatu

     pera"atan yang baik dan intensif agar supaya sembuh dan berkumpul kembali

    dengan keluarganya.

    ! Keluarga menyetujui setiap tindakan yang berhbungan dengan pera"atan,

     pemeriksaan dan penanganan yang intensif setelah mendapat penjelasan dari

    ddokter atau pera"at baik secara lisan maupun tulisan.

    ! Keluarga amengatakan bah"a masalah biaya pera"atan dapat ddiperhitungkan

    dibelakang hari, tetapi yang terpenting keadaan atau kondisi penyakit klien

    teratasi dan sembuh.

    ! #elama di IC) *PT keluarga klien (anak I pernah menjenguk atau melihat

    kondisi klien, dengan kesan bah"a belum menampakan adanya kesadaran

    dankemajuan yang diharapkan.

    C. 2bser0asi dan pemeriksaan fisik 

    a. #istem Pernafasan

    *entuk dada simetris, retraksi (, // -< 6=mn,pernafasan 0esikuler, suara tambahan

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    15/49

    didapatkan ronchi =, "heasing !=!, sianosis (!, ekspansi dada inpirasi dan ekspirasi

    simetris, suara nafas ngogrok, peeernaaafasan cuping hidung (!, sekret=lendir (

    Terpasang respirator atau mekanikal 0eentilator $

    ! *IP>P (*ifasik Positif >ir"ay Pressure

    ! i2 (prosesntase oksigen yang diberikan 1& ;

    ! rekuensi set -< kali=menit,

    ! EEP F <

    ! #p 2 :B ;

    ! Time inspirasi -,< detik dengan ratio inspirasi $ ekspirasi - $

    ! 'E (0olume ekspirasi -,9

     b. #istem Kardio0askuler 

    ! Tekanan darah -8

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    16/49

    ! /efleks mara (!, miosis, tampak basah dan terpejam

    ! Persepsi sensori $

    Pendengaran 4=s (

    Pengecapan trismus, lidah kaku

    Penglihatan refleks (!

    Perabaan peka rangsangan (eksternal rangsangan

    ! 2pistotonus kaku kuduk (

    d. #istem Perkemihan

    ! Terpasang ddo"er cateter dengan produksi kencing tiap jam (jam &A.&&F< cc,

    &:.&&F-& cc, -&.&&F

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    17/49

    ml=jam

    ! 2dema ektremitas atas =, ekstremitas baa"ah !=

    ! Kepala tampak adanya penebalan kulit atau iskemia

    ! Kulit "arna kulit sa"omatang, sianosis (!, icterus (!, kemerahan (, akral

    hangat, turgor kulit baik (elastis

    4. Psikososial

    ! Klien terpisah dengan keluarga dan akti0itas sehari!hari untuk meluangkan

    "aktunya untuk santaii dan kerja di sa"ah (! depersonalisasi akti0itas di"aktu

    senggang.

    ! arapan keluarga agar penyakitnya cepat tertangani dan sembuh

    ! ubungan keluarga dengan klien sebelum sakit baik begitu juga dengan keluaagr 

    aseekitar 

    E. #piritual

    ! Keyakinan keluagra bah"a semua itu ada yang mengatur kita hanya bisa

     berusaha dan yang menentukan keadaan sesuatu adalah yang ddi atas sana

    (Tuhan

    ! >gama islam dan keyakinan bah"a kita perlu berdoa untuk memohonkan dan

    minta pad atuhan agaar diberi ketabahan dan ketengan baik yang sedang sakit

    :klien maupun keluagr yang sedang menunggu.

    ! Ketabahan dan ketaan keluarga pada agama baik.

    . Pemeriksaan Penunjang

    Tan""al ! '(li ))1

    -. Pemeriksaan darah

    b $ -1,A gr; (-8,1!-B,B gr ;

    %eukosit $ -6-&: (1,8!9,8 6-&:

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    18/49

    Trombosit $ 6-&: (-

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    19/49

    4iff Count $ Eos=*as=#t=#eg=#ym=+o F =!=!=:&=A=!

    %E4 $ < (J-,

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    20/49

    . >naalisa data

    4>T> ETI2%2I +>#>%>

    #ubyektif $

    2byketif $

    *entuk dada simetris, retraksi (, // -< 6=mn,pernafasan 0esikuler, suara

    tambahan didapatkan ronchi =, "heasing !=!, sianosis (!, ekspansi dada

    inpirasi dan ekspirasi simetris, suara nafas ngogrok, peeernaaafasan cuping

    hidung (!, sekret=lendir (

    Terpasang respirator atau mekanikal 0eentilator $

    ! *IP>P (*ifasik Positif >ir"ay Pressure

    ! 7asoendotracheal cube hari I

    ! i2 (prosesntase oksigen yang diberikan 1& ;

    ! rekuensi set -< kali=menit,

    Peningkatan produksi sekret

    Inade@uasi pemenuhan 2,

     peningkatan sekresi dan kemunginan

    obstruksi ETT

    Pemasangan 0entilator mekanin

    Ketidakefektifan jalan nafas

    angguan pola nafas

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    21/49

    ! EEP F <

    ! #p 2 :B ;

    ! Time inspirasi -,< detik dengan ratio inspirasi $ ekspirasi - $

    ! 'E (0olume ekspirasi -,9

    Pemeriksaan darah

    b $ -1,A gr;

    %eukosit $ -6-&:

    >nalisa as 4arah $

    ! p $ B,89

    ! PC2 $ 99,8 mmg

    ! P2 $ 88, mmg

    ! C28! $ 8B,< mmol=%

    ! *E $ &.&

    ! 2 #t $

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    22/49

    Kalium elektrol it $ 8,B

     7atirum $ -81

    Pemeriksaan rongent paru

    4itemukan gambaran seperti kupu!kupu (butterfly yang menampakkan

    adanya penyakit penyerta pneumonia.

    #ubyektif $

    2byektif $

    ! Tekanan darah -8

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    23/49

    ! Terpasang monitor dengan 8 elektroda pada dada kiri dua buah dan kanan

    satu buah, manset tensi terrpadang pada lengan kanan.

    ula darah acak $ -8:

    Kalium elektrol it $ 8,B

     7atirum $ -81

    #ubyektif $

    2byektif $

    ! C# - 3 - (pemberian dia?epam syrings pumps

    ! Kejang jam &A.&& GI* tonik dan diikuti kejang general setelah jam &A.&&

    GI* kejang terkendali denga pemberian dia?epam syrings pumps

    ! #tatus kon0ulsi (!, kejang loka dan umum masih didapatkan "alaupun

    samar, trismus minimal

    ! /efleks fisiologis ektremitas atas o=o dan ekstremitas ba"ab o=o

    ! /efleks patologis !=!

    4ampak sering kejang

    /isiko terjadinya injury

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    24/49

    ! /efleks mara (!, miosis, tampak basah dan terpejam

    ! Persepsi sensori $

    Pendengaran 4=s (

    Pengecapan trismus, lidah kaku

    Penglihatan refleks (!

    Perabaan peka rangsangan (eksternal rangsangan

    ! 2pistotonus kaku kuduk (

    ! Klien bedrest dan belum sadar

    #ubyektif $

    2byektif $

    ! Terpasang ddo"er cateter dengan produksi kencing tiap jam (jam

    &A.&&F< cc, &:.&&F-& cc, -&.&&F

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    25/49

    -8.&&F1& cc, "arna kuning pekat, bau (!

    ! Infeksi saluran kencing (!, odema (!, scrotum (, pubis (

    #ubyektif $

    2byektif $

    ! Trismus (=!, mulut kotor 

    ! Kumis dan jenggot (

    ! >bdomen flat, supel, kadang!kadang didapatkankekakuan perut

    ! /ectum terpasang elektroda suhu rectal

    ! *elum bisa *>* sejak B hari yang lalu (sejak sakit kejang

    ! 7utrisi, klien mendapatkan isocal 9 6

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    26/49

    ! Tonus otot elastis dan kadang!kadang kaku=kejang

    ! Kekuatan otot o=o kaarena pengaruh dari pemeberian dia?epam syring

     pump ,- ml=jam

    ! 2dema ektremitas atas =, ekstremitas baa"ah !=

    ! Kepala tampak adanya penebalan kulit atau iskemia

    ! Kulit "arna kulit sa"omatang, sianosis (!, icterus (!, kemerahan (,

    akral hangat, turgor kulit baik (elastis

    ! /ambut hitam kurang tera"at, jenggot dan kumis tebal, personal higiene

    kurang

    #ubyektif $

    ! Klien terpisah dengan keluarga dan akti0itas sehari!hari untuk 

    meluangkan "aktunya untuk santaii dan kerja di sa"ah (! depersonalisasi

    akti0itas di"aktu senggang.

    ! arapan keluarga agar penyakitnya cepat tertangani dan sembuh

    Inade@uatnya intake, stres metabolik 

    Imobilisasi

    Imobilisasi dan kesaadaran menurun

    Pemenuhan nutrisi kurang ari

    kebutuhan tubuh

    angguan pola eliminasi (*>*

    Kebutuhan personal higiene

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    27/49

    ! ubungan keluarga dengan klien sebelum sakit baik begitu juga dengan

    keluaagr aseekitar 

    #ubyektif $

    ! Keyakinan keluagra bah"a semua itu ada yang mengatur kita hanya bisa

     berusaha dan yang menentukan keadaan sesuatu adalah yang di atas sana

    (Tuhan

    ! >gama islam dan keyakinan bah"a kita perlu berdoa untuk memohonkan

    dan minta pad atuhan agaar diberi ketabahan dan ketengan baik yang

    sedang sakit (klien maupun keluagr yang sedang menunggu.

    ! Ketabahan dan ketaan keluarga pada agama baik.

    #ubyektif $

    2byektif $

    Imobilisasi

    Proses penyakitnya

    Post trakeeostmi

    kurang

    /isiko terjadinya ddissintegritas

    kulit

    4epersonalisasi kegiatan di"aktu

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    28/49

    Trakeotami (

    /isiko terjadi perdarahan

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    29/49

    . 4iagnosa Kepera"atan

    -. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret pada

    saluran nafas

    . angguan pola nafas berhubungan dengan Inade@uasi pemenuhan 2,

     peningkatan sekresi dan kemunginan obstruksi ETT

    8. /isiko infeksi saluran nafas berhubungan dengan pemasangan 0entilator mekanin

    (ETT

    1. Komplikasi penyakit penyerta (pneumonia berhubungagn dengan proses

     penyaktinya, imobilasi dan pemasangan 0entilator makanik 

    * berhubungan dengan imobilisasi

    -8. Kebutuhan personal higiene kurang berhubungan dengan imobilisasi dan

    kesadaran menurun

    -1. /isiko terjadinya ddissintegritas kulit berhubungan dengan imobilisasi

    -

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    30/49

    I. >suhan Kepera"atan

    DIAGNOSA

    KEPERAWATAN

    TU'UAN

    DAN KRITERIA

    INTER/ENSI RASIONALISASI

    Tanggal 8 uli &&- jam

    &A.8& GI*

    Ketidakefektifan jalan

    nafas berhubungan

    dengan pe!umpukan

    sekret pada saluran nafas

    Tujuan $ alan nafas efektif 

    Kriteria $

    ! Klien tidak sesak, lendir 

    atau sleam tidak ada

    ! Pernafasan -9!-A

    kali=menit

    ! Tidak ada pernafasan

    cuping hidung

    ! Tidak ada tambahan otot

     pernafasan

    ! asil pemeriksaan

    -. *ebaskan jalan nafas dengan mengatur 

     posisi kepala ekstensi

    . Pemeriksaan fisik dengan cara

    auskultasi mendengarkan suara nafas

    (adakah ronchi tiap 8 jam sekali dengan

    menggunakan stetoskop

    -. #ecara anatomi posisi kepala ekstensi merupakan

    cara untuk meluruskan rongga pernafasan sehingga

     proses respiransi tetap berjalan lancar dengan

    menyingkirkan pembuntuan jalan nafas.

    . /onchi menunjukkan adanya gangguan

     pernafasan akibat atas cairan atau sekret yang

    menutupi sebagian dari saluran pernafasan

    sehingga perlu dikeluarkan untuk mengoptimalkan

     jalan nafas.

    8. #uction merupakan tindakan bantuan untuk 

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    31/49

    laboratorium darah

    >nalisa as 4arah dalam

     batas normal (pF B,8

    B,1< 5 PC2 F 8

    mmg, P2 F A&!-&&

    mmg

    8. *ersihkan mulut dan saluran nafas dari

    sekret dan lendir dengan melakukan

    suction setiap 8 jam yang diselingi dengan

    clapping dan fibrasi.

    1. Pemberian bantuan 2ksigenasi yang

    diper!tahankan dengan kelembaban 1& ;

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    32/49

    B. Kolaborasi dalam pemberian obat

     pengencer sekresi(mukolitik dan >*

    -. >tur suhu lingkungan yang nyaman

    B. 2bat mukolitik dapat mengencerkan sekret yang

    kental sehingga mempermudah pengeluaran dan

    memcegah kekentalan. >* yang tepat dan

     berspektrum luas dapat membunuh kuman.

    -. Iklim lingkungan dapat mempengaruhi kondisi

    dan suhu tubuh indi0idu sebagai suatu proses

    adaptasi melalui proses e0aporasi dan kon0eksi.

    . Identifikasi perkembangan gejala!gejala ke arah

    syok e6haution.

    8. *alance cairan penting bagi tubuh dalam proses

    homeostasis dan 0italitas organ.

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    33/49

    Ketidakseimbangan

    cairan dan elektrolit

     berhubungan dengan

    hiperemia, kompensasi

    ginjal yang menurun

    Tujuan Kebutuhan cairan

    dan elektrolit dalam tubuh

    seimbangl

    Kriteria $ 89!8BoC, hasil lab

    sel darah putih (leukosit

    antara

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    34/49

    9. %aksanakan program pengobatan

    antibiotik dan antipieretik.

    B. Kolaboratif dalam pemeriksaan lab

    leukosit.

     pengobatan yang diprogramkan.

    4ata yang akurat membantu dalam menemukan

     penyebab dan mengatasi masalah

    ** dan massa otot yang terdeteksi

    mengindikasikan adanya faktor gi?i terhadap

     perkeembangan tubuh

    Cairan yang masuh perI' line diindikasi bagi

    klien yang tidak dapt, tidak mau dan tidak mampu

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    35/49

    Kaji intake dan out put

    2bser0asi ** dan penurunan massa otot

    Kolaborasi $

    Pemberian cairan per!I' line (/%,

    elafudin, 4

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    36/49

    Pemenuhan nutrisi

    kurang dari kebutuhan

    tubuh berhubungan

    dengan inade@uatnya

    intake, stres metabolik 

    Tujuan kebutuhan nutrisi

    terpenuhi.

    Kriteria $

    ! ** optimal

    ! Intake adekuat

    ! asil pemeriksaan

    albumin 8,

    Pemberian diit TKTP cair melalui

     persounde

    Pemeriksaan kadar albumin dan protein

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    37/49

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    38/49

    . Implementasi

    4I>72#> I+P%E+E7T>#I E'>%)>#I

    Tanggal 8 uli &&-

     jam &A.8& GI*

    Ketidakefektifan jalan

    nafas berhubungan

    dengan pe!umpukan

    sekret pada saluran

    nafas

    -. +embebaskan jalan nafas dengan mengatur posisi

    kepala ekstens sehingga proses respirasi lancar 

    . +elakukan pemeriksaan fisik dengan cara auskultasi

    mendengarkan suara nafas (ronchi tiap 8 jam sekali

    dengan menggunakan stetoskop

    8. +elakukan *ersihkan mulut, gigi dan saluran nafas

    dari sekret dan lendir dengan menggunakan betadin cair 

    1. +elakukan suction setiap 8 jam yang diselingi dengan

    am --.&& GI*

    # !

    2

    *entuk dada simetris, retraksi (, // -B 6=mn,pernafasan 0esikuler,

    suara tambahan didapatkan ronchi !=!, "heasing !=!, sianosis (!,

    ekspansi dada inpirasi dan ekspirasi simetris, suara nafas ngogrok 

     berkurang , pernaaafasan cuping hidung (!, sekret=lendir (,

     pernafasa dalam dan agak cepatB

    Terpasang respirator atau mekanikal 0eentilator $

    ! *IP>P (*ifasik Positif >ir"ay Pressure

    ! 7asoendotracheal cube hari I

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    39/49

    clapping dan fibrasi dengan berbagai posisi mring kanan,

    miring kiri dan terlentang serta kepala agak ditutunkan

    dan sebaliknya.

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    40/49

    Pengencer sekresi(mukolitik *isol0on 86- tab (-& mg

    >ntibniotika $

    PPC 86-,< uta I) per!I+

    'elocef 86- gr per!I'

    4artabcyn 6A& mg Per!I'

    4ia?epam ,- ml=jam dengan menggunakan syring pump.

    -. +engatur suhu lingkungan yang nyaman dan cukup

    0eentilasi

    . +emantau suhu tubuh tiap - jam dan tanda 0ital serta

    tanda dan gejala terjadinya shock.

    8. +engobser0asi intake dan out put (IG% hitung

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    41/49

    Ketidakseimbangan

    cairan dan elektrolit

     berhubungan dengan

    hiperemia, kompensasi

    ginjal yang menurun

     balance caaairan dan dokumentasikan.

    8. +embantu memberikan hidrasi atau minum ysng

    cukup ade@uat (96

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    42/49

    B. Kolaboratif dalam pemeriksaan lab leukosit.

    -. +engkaji intake dan out put

    . +engobser0asi ** dan penurunan massa otot serta

    turgor kulit

    8. Kolaborasi $

    ! +elanjutkan pemberian cairan per!I' line (/%,

    elafudin, 4

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    43/49

    Pemenuhan nutrisi

    kurang dari kebutuhan

    tubuh berhubungan

    dengan inade@uatnya

    intake, stres metabolik 

    #

    2

    ! Trismus (=!, mulut kotor 

    ! >bdomen flat, supel, kadang!kadang didapatkanmkekakuan perut

    ! *elum bisa *>* sejak B hari yang lalu (sejak sakit kejang,

    flatus , bising usus (!

    ! 7utrisi, klien mendapatkan isocal 9 6

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    44/49

    K. Catatan Perkembangan

    DIAGNOSA KEPERWATAN CATATAN

    PERKEE0ANGAN

    PELAKSANA

    1 uli &&- jam &A Tanggal.8&

    GI*

    Ketidakefektifan jalan nafas

     berhubungan dengan pe!

    umpukan sekret pada saluran

    nafas

    am &A.&& GI*

    # !

    2

    *entuk dada simetris, retraksi (, // & 6=mn,pernafasan 0esikuler, suara tambahan

    didapatkan ronchi !=!, "heasing !=!, sianosis (!, ekspansi dada inpirasi dan

    ekspirasi simetris, suara nafas ngogrok berkurang , pernaaafasan cuping hidung (!,

    sekret=lendir (, pernafasa7 dalam dan agak cepatB

    Terpasang respirator atau mekanikal 0eentilator $

    ! *IP>P (*ifasik Positif >ir"ay Pressure

    ! 7asoendotracheal cube hari I

    ! i2 (prosesntase oksigen yang diberikan 1& ;

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    45/49

    Ketidakseimbangan cairan dan

    elektrolit berhubungan dengan

    ! rekuensi set -< kali=menit,

    ! EEP F <

    ! #p 2 :B ;

    ! Time inspirasi -,< detik dengan ratio inspirasi $ ekspirasi - $

    ! 'E (0olume ekspirasi -,9

    >

    +asalah belum teratasi

    P

    %anjutkan implentasi -!A

    am -&.&& GI*

    # !

    2

    ! Tekanan darah A&=

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    46/49

    hiperemia, kompensasi ginjal

    yang menurun

    1&oC (trect

    ! Terpasang infus 4

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    47/49

    Pemenuhan nutrisi kurang dari

    ! Tekanan darah A&=

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    48/49

    kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan inade@uatnya intake,

    stres metabolik 

    ! >bdomen flat, supel, kadang!kadang didapatkanmkekakuan perut

    ! *elum bisa *>* sejak A hari yang lalu (sejak sakit kejang, flatus , bising usus (!

    ! 7utrisi, klien mendapatkan isocal 9 6

  • 8/18/2019 Tetanus (Askep) 1

    49/49

    KEPUSTAKAAN

    #oeparman5 -::&5 Ilmu Penyakit 4alam5 )ni0ersitas Indonesia Press5 akarta

    4eanna etc.$ -::-5 Infectious 4iseases5 #t. %ouis +osby Hear *ook.

    Theodore /.5 -::85 Ilmu *edah5 EC5 akarta

    +arlyn 4oengoes5 -::85 7ursing Care Plan5 Edisi III, Philadelpia