Test Faal Hati
-
Upload
ola-yolanda -
Category
Documents
-
view
242 -
download
5
description
Transcript of Test Faal Hati
FRIDAYENTI
HEPAR
• Organ terbesar dalam tubuh, terletak dibawah diafragma kanan, 4 lobus
• Berat : ± 1/50 BB (Dewasa), 1/20 BB (anak) • Fungsi : kompleksCadangan kekuatan hati sangat besar ; 15-
20% sehat TFH masih batas normal
• Kerusakan total setelah 24 jam kematian• Tidak tertdapat differensiasi kerja sel hati
tes faal hati banyak• Tidak terdapat hubungan pasti antara 1 macam
TFH dengan satu kerusakan hati
1. Penyimpanan : KH, protein, lemak, vitamin dan lain2
2. Sintesis :Glikogenesis, lukoneogenesis, kolesterol, albumin, globulin, faktor pembekuan
3. Detoksifikasi4. Membantu sirkulasi5. Ekskresi : bilirubin, kolesterol,
enzim, ALP, obat-an ke dalam cairan empedu
6. Kerjasama dengan kelenjar endokrin mengkatalisis beberapa hormon
7. Imunologi sel kupfer (RES)
Fungsi hati
INDIKASI TES FAAL HATI
1. Penyakit hati primer : hepatitis, sirosis hepatis, hepatoma dll
2. Kelainan hati akibat penyakit lain :Malaria, DHF, Gagal jantung kanan, mononukleosis infeksiosa
3. DD ikterus4. DD hepatomegali, abses hati, kanker hati5. Prognosis penyakit6. Follow up terapi
IKTERUS (JAUNDICE)
Adalah : warna kuning atau kehijauan pada kulit, mukosa dan plasma darah akibat peningkatan/penumpukan bilirubin yang berikatan dengan jar. elastin/dalam darah
Birubin darah total > 2,5 mg/dLPseudoikterus : bukan oleh karena bilirubin
misal: karoten : kulit + Sklera –Obat-an : kulit dll
Patofisiologi dan penyebab ikterus1. Produksi bilirubin meningkat : hemolitik, eritropoisis
inefektif2. Up take oleh sel hati terganggu
- ikterus neonatorum fisiologis, sindr. Gilbert, gagal jantung kongestif, obat-an
3. Konjugasi terganggu ikterus neonatorum fisiologis, obat-an, sindr. Gilbert, penyakit parenkim hati (hepatitis)
4. Ekskresi bilirubin terganggu (bil II)Intra hepatik : Sindr. Dubin-johnson, Sindr. Rotar, nekrosis hepatoseluler, obat-an, infiktrasi, kehamilan.Obstruksi : obat-an, granulomaEkstra hepatik: Sumbatan sal. empedu, tumor, batu
Normal: Bilirubin total : ± 0,1 -1 mg%Bilirubin I: ± 0,1- 0,7 mg%Bilirubin II : ± 0,0 – 0,3 mg%
Bayi baru lahir : Ikterus patologis jika muncul dalam 24 jam pertama setelah lahir, total serum bilirubin meningkat > 5 mg/ dL per hari atau > 17 mg/dL
ITERUS NEONATORUM Peningkatan Bil I > Bil II
Fisiologis
Timbul hari ke 2-4 sesudah lahir – 1 minggu (maks. Minggu II)Kadar Bil total ≥ 3 mg% - 8 mg%
IKTERUS HEMOLITIK (PRE HEPATIK)
Produksi bilirubin meningkat karena pemecahan eritrosit meningkat
Bil I >> Bil II > Ke usus meningkat Feses >>, ginjal >
Laboratorium : Darah: Bil I >>, Bil II >/N I > II Urine : Urobilinogen >, Bil –Feses : Sterkobilinogen >>
Penyebab: Ikterus neonatorum Ikterus hemolitik kongenitalThallasemia/ Hb pathyMalariaSickle Cell anemiaReaksi transfusi karena lisis
IKTERUS PARENKIMATUS (HEPATIK)Produksi bilirubin NormalSel hati/kanalikuli terganggu
metabolisme dan aliran bilirubin terganggu, berupa- Gangguan difusi ke sel hati- Gangguan konjugasi- Obstruksi kanalikuli
LaboratoriumDarah : Bil total > , Bil I > (ok statis), Bil II > (ok
regusgitasi)Urine : Urobilinogen N/ sedikit >, Bil +Feses: sterkobilinogen : sedikit berkurang/N
Penyebab : Peny. Parenkim hati Hepatitis virus, toksik obat, yellow fever
IKTERUS OBSTRUKTIF (POST HEPATIK)Produksi Bil I normal, Bil II normal masuk usus negatif
dalam darah meningkat ke ginjal >>Laboratorium : Darah: Bil total >
Bil I N/ sedikit >Bil II >> Urine: urobilinogen berkurang/- , Bil II >> Feses: sterkobilinogen berkurang/-
Penyebab : obstruksi sal. empedu ekstrahepatal karena radang, tumor, batu, atresia
INTERPRETASI PEMERIKSAAN TFH1. Tes fungsi parenkim hati
Bilirubin- Pemeriksaan kadar bilirubin serum kuantitatif Bilirubin total, I dan II
Bilirubin total –Bilirubin II = Bilirubin I (indirect) Serum : fotometer urine: Bilirubin :tes
Harrison dll
Urobilinogen urine N: ± 1-4 mg/24 jam urine> > : ikterus hemolitik, > : ikterus parenkimatus- : ikterus obstruksi partial atau totalUrobilinogen feses N: 40-280 mg/24 jam>>: ikterus hemolitik , N/sedikit berkurang : ikterus parenkimatus <</- : ikt. Obstruksi
Derivat lain:- Kuproporfirin sintesis di SST, ekskresi di urine- Asam empedu TBA dan DBA
sintesis: jar. Hati , ekskresi : sal. EmpeduN: TBA=DBA TBA/DBA=1Ikterus parenkim : TBA/DBA < 1Ikt. Obstruksi : TBA/DBA > 1
Asam empedu Primer: sintesis di hati (derivat kolesterol),sekiunder: dikonjugasi dari as. Empedu primerdalam usus
2. Protein (albumin, globulin, fibrinogen dan fc pembekuan)sintesis: hati kerusakan hati sintesis terganggu(kronis, difus) fungsi tergangguLab: Normal total protein : 6-8 g/dLAlbumin : 3,5 – 5,2 g/dLGlobulin : 1,5-2,5 g/dLAlbumin/glob 1,5-3Fibrinogen : 200-400 mg/dLGlobulin = Total protein – albuminPeny. Hati kronis: T. protein <, albumin <, globulin >fc pembekuan << ggn hemostasis
Faktor pembekuan yg disintesis di hati (tergantung Vit K) (Fc. II, VII, IX,
dan X) kerusakan hati atau deff vit. K Gangguan Fc pembekuan /
<< PT memanjang ( N: 11-14 ‘)PT memanjang : - Kerusakan sel hati yang berat (vit K
normal) - Deff. Vit K
Tes respon Fc pembekuan terhadap Vit K- Beri vit K 2-4 mg – 10 mg iv/im periksa PT sebelum dan
24 jam sesudah pemberian vit KJika PT memanjang sebelum dan sesudah pemberian kel parenkim hatiJika PT yang memanjang jadi normal ikt obstruksi
METABOLISME KARBOHIDRAT- Normal : galaktosa di abs di usus hati glikogen
disimpan- Penyakit hati : toleransi terhadap KH berkurang
- Daya glikogenik <- Daya penyimpanan <
- Penyakit hati yang berat : Perubahan galaktosa glikogen lambat dan tidak komplit galaktosa darah > galaktosa urine > (diukur)
- Syarat GTT (Galactose Tolerance Test) abs. usus normal , faal ginjal NNormal : dalam waktu tertentu galatosa di urine –Penyakit hati : galatosa +Cara: konsumsi galaktosa 40 g/400 mL air kumpulkan urine 6 jam N: < 2,5 gatau iv 50% 1 mL/kgBB periksa galaktosa darah sesudah 75 menit N : negatif
METABOLISME LEMAKKolesterol ester dan kolesterol totalMetabolisme lemak oleh hati : sintesis, esterifikasi dan
ekskresiKolesterol bebas : sintesis di hati dan jar. LainKolesterol esterifikasi( 70-75% dari kol total) : tu sintesis di
hatiPeny. Parenkim hati berat: Kol. Total <, kol. Ester << Ikt. Obstruktif: ekskresi kol. Ke empedu terganggu
kol. Total >> sampai 500 mg/dL, kol. Ester normalLab. : Kolesterol Darah total = Kolesterol bebas
+Kolesterol ester
FAAL EKSKRESITes ekskresi zat warna BSP dapat juga tes ekskresi bil
I-II, sterkobilinogen, indocyanin green, zat radio aktif rose bengal
Cara: suntikkan BSP dalam plasma berikatan dg albumin, alpha1-lipoprptein diambil sel hati konjugasi glutation eksresi
Retensi dipengaruhi oleh:Aliran darah ke hati Integritas sel hatiObstruksi empeduDosis: 5 mg/KgBB ukur retensi 45 menit N: 5%
2 mg/KgBB ukur retensi 30 menit N : -Meningkat pada:- ikterus parenkimatus dan obstruktif- Gagal jantung bendungan pasif sirkulasi hati
FAAL DETOKSIFIKASITes asam hipurat
Prinsip: as. Benzoat hati (diikat glisin) as. Hipurat ekskresi ke urine
Cara: oral/iv - IV: suntik 1.77 g as. benzoat dalam 20 mL pelarut kumpul urine 1 jam sesudah suntikan hitung kadar asam hipurat dalam urineNormal : 0,7 – 1 gIkt. Parenkimatus : <Ikt obstruksi atau hemolitik Normal- Oral: Minum as. Benzoat 6 g dalam 20 mL air kumpul urine 4 jam hitung kadar as. Hipurat dalam urineNormal: 2,5 – 3,5 g Ggn fgs detoksifikasi : < 2,5 g
Kadar amoniak darah N: 3 ug/ mL serumkoma hepatikum : >>
ASAM AMINO - Di hati terjadi deaminasi aa mjd urea Normal :
AA: 48 mg% urea: 20-40mg%- Koma hepatikum : AA >>, urea <<
ENZIM HATIEnzim yang menilai integritas sel hati ASAT(SGOT),
ALAT(SGPT), LDH5Enzim yg menilai kolestasis ALP, gamma-GT, 5-NT
SGOT dan SGPT - Banyak di hati- SGPT lebih spesifik untuk hati, terdapat tu di sitoplasma sel
hati- SGOT kurang spesifik untuk hati karena dihasilkan juga oleh
otot jantung, tu pada mitokondria- Radang hati akut permeabilitas sel meningkat SGPT
keluar, meningkat dalam plasma GPT > GOT- Radang kronis/nekrotik sel rusak/mitokondria rusak
SGOT >> SGOT > SGPT- Ratio de ritis : GOT/GPT < 1 akut
GOT/GPT > 1 kronik
ALP - tidak khas untuk hati (wanita hamil, anak dalam pertumbuhan dll)- Meningkat pada kolestasis (2,5 – 10 x normal)- Peny. Parenkim hati : peningkatan < 2,5x normal
Ikt. Hemolitik Ikt.parenkimatus Ikt. Obstruksi- SGOT N >> N - >>- SGPT N >> N - >>- ALP N >(2,5x N) >> (> 2,5 xN)- Bilirubin darah Bil I >> > N / > sedikit
Bil II N/> > >>- Bilirubin urine - +/++ ++- Urobilinogen >> N/> <</-- Sterkobili >> N/> <</-- Respon protrombin N jelek baik
thd vit K