Tes-tes Faal Ginjal.pp

20

Click here to load reader

description

tes faal ginjal

Transcript of Tes-tes Faal Ginjal.pp

  • NPN dan TES-TES FAAL GINJALDr Farida Amin SpPK

  • Faal ginjal dapat terganggu oleh berbagai penyakit / keadaan patologik yang mengenai ginjal maupun yang primernya bukan pada ginjal Gangguan faal ginjal pada tingkat lanjut dapat diketahui dari gejala klinik

    Pemeriksaan biokimiawi diperlukan untuk memastikan diagnosis, menentukan cara pengobatan serta prognosis.

    Pemeriksaan biokimiawi untuk menilai faal ginjal terutama menguji faal glomeruli dan tubuli

    Tes Klirens menguji faal glomerulus ; tes pemekatan menguji faal reabsorbsi tubuli dan tes PSP mengukur renal plasma flow dan sekresi tubulus

  • Non Protein Nitrogen (NPN)NPN = senyawa-senyawa mengandung N, bukan protein

    Hasil metabolisme protein di dalam darah, dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal

    Terdiri atas : Ureum/Blood Urea Nitrogen (BUN), kreatinin, asam urat, asam amino, amonia

    Pengukuran beberapa analit membantu evaluasi fungsi ginjal

  • Ureum & Blood Urea Nitrogen ( BUN)Ureum disintesis dari amonia di hati, Produk akhir dari metabolisme protein, 50% dari non protein nitrogen (NPN) dalam darah.Manfaat pengukuran kadar ureum : diagnosis insuffisiensi ginjalBUN : unsur nitrogen dalam urea = ureum/ 2.14.Di filtrasi oleh glomerulus, 40-60% di reabsorbsi melalui proses difusi pasif. Pada kecepatan aliran urin yang tinggi (dalam keadaan normal dan hidrasi yang cukup), 40% ureum direabsorbsi. Pada kecepatan aliran urin yang rendah (dehidrasi atau hipovolemia) kira2 60% ureum direabsorbsi.

  • Kadar ureum plasma tergantung dari Fungsi ginjal Intake protein Katabolisme protein

    Nilai rujukan : Ureum : 20-40 mg/dL, BUN) : 10-20 mg/dLPeningkatan kadar ureum dalam darah : UremiaPeningkatan kadar zat-zat NPN dalam darah : Azotemia

    Gejala klinis uremia : manifestasi pada susunan syaraf pusat, otot, saluran cerna, sistem kardiaovaskular, darah dan gangguan keseimbangan asam basa.

  • Kadar ureum meningkat, disebabkan Pre-renal : Berkurangnya renal blood flow ( gagal jantung kongestif, hipotensi, syok)

    katabolisme protein yang meningkat ( infeksi, tirotoksikosis, toksemia, diabetes)

    Dehidrasi

    Perdarahan saluran cernaKadar ureum dapat meningkat sampai 100 mg/dL

  • Renal Fungsi ginjal yang menurun ( gagal ginjal akut dan kronik, glomerulonefritis, necrosis tubular, pielonefritis, hidronefrosis, ginjal polikistik dll.)Kadar ureum dapat sampai 600 mg/dLPost-renalAliran urin yang menurun ( mis.obstruksi saluran kemih oleh batu, prostat atau tumor) Kadar ureum rendah disebabkan oleh : Intake protein rendah atau malnutrisiKerusakan hati akut atau sirosisKehamilan

  • KreatininBerasal dari turnover kreatin fosfat di otot , produksinya relatif konstan sepanjang hari. Ekskresi konstant, tidak berubah banyak dengan perubahan volume urin.Kreatinin difiltrasi oleh glomerulus, tidak direabsorbsi dan disekresi sedikit oleh tubulus.

    Kadar kreatinin serum merupakan indikator penyakit ginjal yang lebih spesifik dan sensitif dibandingkan kadar ureum. Pengukuran kadar kreatinin dan ureum tidak dapat mendeteksi insuffisiensi ginjal stadium dini, keduanya baru akan meningkat jika kerusakan fungsi ginjal > 50%

    Kadar kreatinin plasma : tergantung dari massa otot, kecepatan turnover kreatinin dan fungsi ginjal

  • Hal-hal yang harus dipertimbangkan pada pemeriksaan kreatininSebagian kreatinin disekresi oleh tubulus, sekresi meningkat bila tekanan darah meningkat

    Konsumsi daging dlm jumlah banyak mempengaruhi kadar kreatinin serum

    Latihan otot (strenuous exercise) peningkatan ringan kadar kreatinin serum

    Pengukuran klirens kreatinin tidak dapat diandalkan pada pasien dengan muscle-wasting disease

    Pada penghitungan klirens kreatinin, nilai GFR berbanding terbalik dengan serum kreatinin.

  • Pada penghitungan klirens kreatinin, nilai GFR berbanding terbalik dengan serum kreatinin. Kadar kreatinin serum meningkat : - Pada semua penyakit ginjal dimana terjadi kerusakan > 50 % nefron (setelah GFR menurun lebih dari 50%.)Pre-renal : bila RBF menurunPost-renal : bila ada obstruksi saluran kemih Kausa pre renal uremia tidak banyak berpengaruh pd kadar kreatinin.

  • Asam uratHasil akhir metabolisme purin.Sumber purin eksogen (diet tinggi asam nukleat) dan sintesis purin endogen ( destruksi sel-sel jaringan)Ekskresi asam urat : 75% (ginjal), 25% (usus)Kadar dalam serum tergantung fungsi ginjal dan derajat metabolisme purin.Proses : Filtrasi, sebagian besar reabsorbsi, ekskresi

  • Kadar asam urat meningkat1. Pembentukan meningkat peningkatan sintesa purin ( primer/Gout, sekunder) Peningkatan diet purin (jeroan, bayam, jamur, teh, kopi, daging dll)2. Ekskresi berkurang ( insuffisiensi ginjal)3. Gabungan keduanya

  • Pengukuran Glomerur filtration Rate (GFR) Clearance (klirens = bersihan)Tes klirens : tes standar untuk mengukur kapasitas filtrasi glomerulus.Penilaian GFR secara akurat dengan mengukur kadar suatu zat yang difiltrasi seluruhnya oleh glomerulus, tidak disekresi, tidak di reabsobsi oleh tubulus. Inulin dianggap memenuhi kriteria ini , klirens inulin dianggap setara dengan GFR.Kekurangan tes inulin : harus liwat infus, tidak praktis, kurang menyenangkan untuk pasien tidak rutin Untuk menentukan GFR : tes klirens kreatinin ( CCT)

  • Tes klirens kreatinin Kreatinin terutama dari turnover kreatin fosfat di otot dan produksinya relatif konstan sepanjang hari

    Kreatinin difiltrasi oleh glomerulus, tidak direabsorbsi dan disekresi sedikit oleh tubulus nilai klirens kreatinin lebih besar dari GFR

    Bila GFR berkurang maka kreatinin serum meningkat & klirens kreatinin menurun

    Rumus yang dipakai sesuai dengan rumus umum untuk klirens

  • Rumus klirens kreatinin

    U Klirens = --------- x V x F ml/menit B U = kadar kreatinin urin ( mg/dL) B = kadar kreatinin darah (mg/dL) F = faktor koreksi untuk luas badan (1,73 m2) dilihat dari normogram V = diuresis per menit.

    Nilai rujukan klirens kreatinin : laki-laki : 107-139 ml/menit wanita : 87-107 ml/menit

  • Nilai rujukan klirens kreatinin : Kelemahan klirens kreatinin : Kreatinin secara aktif disekresi oleh tubulus ginjal. Bila GFR sangat rendah ( kurang dari 10 ml/menit), sekresinya relatif meningkat nilainya tidak tepat menggambarkan GFR. Bila GFR sangat rendah pemecahan kreatinin di usus meningkat Nilai klirens kreatinin 10% > tinggi dp klirens inulin. - Klirens kreatinin dipengaruhi massa otot, pada pasien penderita muscle wasting disease hasil tidak dapat diandalkan. Keuntungan dari tes klirens :dapat mengetahui adanya kerusakan glomerulus ringan sampai sedang.

  • Pengumpulan urin tidak lengkap ( waktu, jumlah).Umumnya dipakai urin 24 jam atau 12 jam Bakteri-bakteri berbiak dalam wadah urinZat keton, barbiturat, PSP, BSP terdapat dalam urinKesalahan2 yg sering terjadi pd penetapan CCT

  • PENILAIAN TES KLIRENS KREATININ (TKK/CCT) MENGGUNAKAN RUMUS COCKROFT-GAULT Bila diperlukan perkiraan kapasitas ginjal dalam waktu singkat & tidak mungkin mengumpulkan urin dalam jumlah adekuat digunakan rumus CockroftGault ( berdasarkan umur, berat badan dan kreatinin serum) : Pria : (140-umur) x BB ( kg) --------------------------------------- 72 x kreatinin serum (mg/dL)

    Wanita : 0,85 x klirens kreatinin priaNilai rujukan klirens : 85-125 mL/menit (laki-laki)75- 112 mL/menit (wanita)

  • Cystatin CParameter baru untuk menilai fungsi glomerulus dan tubulusMerupakan hasil metabolik setiap inti sel dalam tubuh, disekresi secara konstanMengalami filtrasi di glomerulus, hampir 100% direabsorbsi dan didegradasi oleh tubulus GFR menurun : kadar Cystatin C plasma meningkat Peningkatan kadar cystatin urin : menurunnya -reabsorbsi tubulus. Sensitifitas tinggi untuk deteksi kelainan ginjal awal ( pd GFR < 88 ml/mnt)