Terapi Perdarahan Uterus Abnormal

3
5.2 Terapi 5.2.1 Terapi Utama Sesuai dengan diagnosa Perdarahan Uterus Abnormal e.c. Polip Endoserviks pada pasien, maka tujuan terapi disini adalah menyingkirkan penyebab (et. Causa) berupa massa polip yang terdapat pada endoserviks. Terapi yang dipilih adalah tindakan Kuretase yang berfungsi ganda sebagai terapi dan berguna sebagai pengambilan sampel untuk pemeriksaan penunjang. Adapun susunan terapi pada pasien ini berupa : 1. Rawat Inap di Rumah Sakit (pro ekstirpasi polip) 2. KIE terapi Kuretase dan faktor resikonya ; Persiapan awal : Tanda Vital & Darah Lengkap Dalam Batas Normal 3. Obat-obatan pre-kuretase : Gentamycin 1 amp ; Kaltrofen supp 2 caps 4. Dilatasi dan Kuretase (D & C) mengikis lapisan rahim untuk mereseksi polip endoserviks 5. Obat-obatan post-kuretase : Amoxicillin 3x1 tab, Asam Mefenamat 3x1 tab, Plasminex 3x1 tab.\ 6. Evaluasi post kuretase : Kegawatan 1 x 24 jam, bila tidak ada pasien dipersilahkan pulang.

description

kamu harus kuat, apapun yang terjadi, dunia ini ingin kamu hancur, dunia ingin kamu mati, seberapa tangguhpun kamu, dunia ingin jatuh dan hajar kamu sampai berdarah-darah kalau bisa kamu harus mati, tapi kamu tidak, kamu tangguh, berdiri tegap, dan KUAT

Transcript of Terapi Perdarahan Uterus Abnormal

5.2 Terapi5.2.1 Terapi UtamaSesuai dengan diagnosa Perdarahan Uterus Abnormal e.c. Polip Endoserviks pada pasien, maka tujuan terapi disini adalah menyingkirkan penyebab (et. Causa) berupa massa polip yang terdapat pada endoserviks. Terapi yang dipilih adalah tindakan Kuretase yang berfungsi ganda sebagai terapi dan berguna sebagai pengambilan sampel untuk pemeriksaan penunjang. Adapun susunan terapi pada pasien ini berupa :1. Rawat Inap di Rumah Sakit (pro ekstirpasi polip)2. KIE terapi Kuretase dan faktor resikonya ; Persiapan awal : Tanda Vital & Darah Lengkap Dalam Batas Normal3. Obat-obatan pre-kuretase : Gentamycin 1 amp ; Kaltrofen supp 2 caps4. Dilatasi dan Kuretase (D & C) mengikis lapisan rahim untuk mereseksi polip endoserviks5. Obat-obatan post-kuretase : Amoxicillin 3x1 tab, Asam Mefenamat 3x1 tab, Plasminex 3x1 tab.\6. Evaluasi post kuretase : Kegawatan 1 x 24 jam, bila tidak ada pasien dipersilahkan pulang.Evaluasi ulang dilaksanakan 1 minggu berikutnya, bila masih terjadi keluhan yang sama, maka dilakukan pemeriksaan ulang (anamnesa & pemeriksaan fisik), dan bila perlu dapat dilakukan Kuretase ulang.5.2.2 Pilihan Terapi Alternatif5.2.2.1 Ablasi EndometrialTujuan terapi umum dalam menangani PUA et kausa Polip Endoserviks adalah mengikis / menghancurkan lapisan endometrium yang dianggap patologis, salah satunya dengan cara kuretase. Walaupun kemungkinannya relatif kecil, namun tindakan ini masih beresiko menimbulkan komplikasi perdarahan, infeksi, hingga sindroma Asherman yang dapat memperumit keadaan. Saat ini terdapat metoda terapi modern yang dapat memperkecil resiko tersebut lebih jauh, salah satunya dinamakan Ablasi Endometrial Generasi Kedua, yang menggunakan alat seperti thermal balloon (CavaTerm, ThermaChoice) atau elektroda (NovaSure) yang mekanisme kerjanya mengombinasikan proses tekanan (230-240mmHg), panas (70-80C), dalam waktu (10 menit) untuk mengablasi dinding endometrial yang patologis dan menyingkirkan gangguan seperti polip dan endometriosis. Terapi ini utamanya diindikasikan untuk PUA-O, E dan P. Terapi ini memiliki keuntungan dalam mengurangi resiko dari tindakan kuretase dan mempertahankan kondisi uterus. Kontraindikasi terapi antara lain perdarahan uterus yang tidak diketahui, keinginan untuk hamil di masa mendatang, infeksi, dan kelainan pada dinding uteri (post-SC, histerektomi). Analgesik dapat diberikan anti-inflamatoris/prostatglandin, atau anastesi lokal, spinal, epidural, blok servikal/paraservikal, sesuai kondisi yang dibutuhkan.