Teoerema Dasar Kalkulus

2
Kalkulus teorema dasar Arief Ikhwan Wicaksono, M.Cs TEOEREMA DASAR KALKULUS misalkan f continue pada [a,b], dan misalkan F(x) = , yaitu F adalah antiturunan dari f. maka : = () untuk lebih memahami hal ini, catat bahwa () mempunyai turunan yang sama, f(x). kita biasa menambahkan konstanta C atau K dibelakang antiturunan. sedemikian rupa sehingga = + bila x = a, maka kita mendapatkan + = =0 = () maka, = , = , : = contoh soal . evaluasi yang rumit pada bab sebelumnya, tentang dapat diganti dengan evaluasi sederhana berikut: = 1 2 2 = 1 2 2 1 2 2 = 1 2 ( 2 2 ) perhitungan yang sangat membosankan dari 2 1 0 dapat diganti dengan 2 = 1 3 3 0 1 = 1 3 1 0 1 3 1 3 0 3 = 1 3 maka secara umum, kita memiliki persamaan untuk penyelesaian integrasi batas atas batas bawah : = 1 +1 +1 = 1 +1 ( +1 +1 )

description

Tentang Teoerema Dasar Kalkulus

Transcript of Teoerema Dasar Kalkulus

  • Kalkulus teorema dasar Arief Ikhwan Wicaksono, M.Cs

    TEOEREMA DASAR KALKULUS

    misalkan f continue pada [a,b], dan misalkan F(x) = , yaitu F adalah antiturunan dari f. maka :

    = ()

    untuk lebih memahami hal ini, catat bahwa ()

    mempunyai turunan yang sama, f(x).

    kita biasa menambahkan konstanta C atau K dibelakang antiturunan. sedemikian rupa sehingga

    = +

    bila x = a, maka kita mendapatkan

    + = = 0 = ()

    maka,

    = , = , :

    =

    contoh soal .

    evaluasi yang rumit pada bab sebelumnya, tentang

    dapat diganti dengan evaluasi sederhana

    berikut:

    = 1

    2 2

    = 1

    2

    2

    1

    22 =

    1

    2 (2 2)

    perhitungan yang sangat membosankan dari 2 1

    0 dapat diganti dengan

    2 = 1

    3 3 0

    1 = 1

    3

    1

    0

    13 1

    303 =

    1

    3

    maka secara umum, kita memiliki persamaan untuk penyelesaian integrasi batas atas batas bawah :

    = 1

    + 1 +1

    = 1

    + 1

    (+1 +1)

  • Kalkulus teorema dasar Arief Ikhwan Wicaksono, M.Cs

    PERUBAHAN VARIABLE DALAM INTEGRAL TENTU.

    pada penghitungan integral tentu dengan teorema dasar diperlukan antiturunan . pada bab

    antiturunan, kita mengetahui bahwa substitusi variable baru u kadang berguna dalam menentukan

    . bila substitusi juga dibuat dalam integral tentu, batas integrasi harus diganti dengan nilai

    yang bersesuaian dengan u.

    contoh : hitunglah :

    5 + 49

    1

    misalkan u = 5x + 4. maka du =5dx, bila x = 1, u =9, dan bila x = 9, u = 49. maka =

    5 + 49

    1

    = 1

    5

    49

    9

    =1

    5 1 2

    49

    9

    =1

    5(2

    33 2 ) 9

    49( )

    =2

    15(49

    32 9

    32) =

    2

    15 49

    3 9

    3

    =2

    15 73 33 =

    2

    15 316 =

    632

    15