Tentir Ikgd 2013 Sk 1

11
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013 TENTIR IKGD SK 1 RADIOLOGI Definisi: cabang ilmu kedokteran yang mengunakan energi pengion dan non pengion dalam bidang diagnostik dan terapi yang meliputi energi pengion yang dihasilkan oleh generator dan bahan radioaktif seperti sinar X, sinar gamma, pancaran partikel pengion (elektron, neutron, positron dan proton). Fisika Radiasi 1. Struktur Atom Atom unit terkecil dari suatu unsur terdiri dari INTI yang dikellingi oleh elektron Inti atom yang pejal terletak di tengah, dikelilingi oleh neutron dan proton X = tanda kimia unsur A = nomor massa (Σ proton + Σ neutron) Z = nomor atom (Σ proton atau Σ elektron) Jumlah maksimum elektron dalam orbit ke-n adalah 2n 2 dimana n = orbit. Orbit terdalam (n=1) disebut orbit K, orbit kedua disebut orbit L, dst. Jika suatu elektron pindah dari lapisan dalam ke luar memerlukan energi atom netral dalam keadaan tereksitasi Jika suatu elektron pindah dari lapisan luar ke dalam memancarkan energi berupa radiasi sinar-X Ionisasi Ion adalah sekelompok atom yang mengandung muatan listrik. Muatan yang dikandung tiap ion sebanding dengan jumlah elektron yang ditambah atau dikurangi dari atom. Ionisasi adalah suatu proses dimana elektron dapat dikeluarkan atau ditambahkan pada atom / molekul yang menghasilkan suatu pasangan ion, yaitu elektron bebas dan sisa yang bermuatan positif. Radiasi yang mengionkan : radiasi ionisasi / pengion. Contoh: sinar X, sinar gamma, pancaran partikel pengion (elektron, neutron, dan proton).

description

-

Transcript of Tentir Ikgd 2013 Sk 1

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013

    TENTIR IKGD SK 1

    RADIOLOGI

    Definisi: cabang ilmu kedokteran yang mengunakan energi pengion dan

    non pengion dalam bidang diagnostik dan terapi yang meliputi energi

    pengion yang dihasilkan oleh generator dan bahan radioaktif seperti

    sinar X, sinar gamma, pancaran partikel pengion (elektron, neutron,

    positron dan proton).

    Fisika Radiasi

    1. Struktur Atom

    Atom

    unit terkecil dari suatu unsur

    terdiri dari INTI yang dikellingi oleh elektron

    Inti atom yang pejal terletak di tengah, dikelilingi oleh neutron

    dan proton

    X = tanda kimia unsur

    A = nomor massa ( proton + neutron)

    Z = nomor atom ( proton atau elektron)

    Jumlah maksimum elektron dalam orbit ke-n adalah 2n 2

    dimana n = orbit. Orbit terdalam (n=1) disebut orbit K, orbit kedua

    disebut orbit L, dst.

    Jika suatu elektron pindah dari lapisan dalam ke luar memerlukan

    energi atom netral dalam keadaan tereksitasi

    Jika suatu elektron pindah dari lapisan luar ke dalam memancarkan

    energi berupa radiasi sinar-X

    Ionisasi

    Ion adalah sekelompok atom yang mengandung muatan listrik. Muatan

    yang dikandung tiap ion sebanding dengan jumlah elektron yang

    ditambah atau dikurangi dari atom.

    Ionisasi adalah suatu proses dimana elektron dapat dikeluarkan atau

    ditambahkan pada atom / molekul yang menghasilkan suatu pasangan

    ion, yaitu elektron bebas dan sisa yang bermuatan positif.

    Radiasi yang mengionkan : radiasi ionisasi / pengion. Contoh:

    sinar X, sinar gamma, pancaran partikel pengion (elektron,

    neutron, dan proton).

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013

    Sumber Radiasi dan Penggunaannya

    Macam-macam sumber radiasi:

    1. Radiasi alam

    a. Radiasi alam yang berasal dari sinar kosmis

    b. Radiasi alam yang berasal dari panas matahari yang tinggi

    c. Radiasi dari unsur-unsur kimia yang terdapat dalam lapisan

    kerak bumi

    d. Radiasi bahan radioaktif alam

    2. Radiasi buatan

    a. Sinar X,berasal dari tabung roentgen

    b. Sinar radioaktif buatan, misalnya Phospor, Iodium, dll.

    c. Radiasi nuklir

    d. Laser

    Penggunaan Sumber Radiasi

    RADIOLOGI :

    a. Dalam diagnostik (Radiodiagnostik) :

    - Membantu menegakkan diagnosis

    - Membantu menyusun rencana perawatan

    - Mengevaluasi hasil perawatan

    b. Dalam terapi (Radioterapi) :

    - Terapi berbagai jenis tumor yang sifatnya sangat peka

    (radiosensitif) misalnya kanker pembuluh darah, kanker kulit

    dan lain-lain

    INDUSTRI DAN SENI RADIOLOGI : Pengujian kerangka bangunan

    (barang cor, pengelasan, benda kuno, dll)

    SPECTROSKOPI : Identitas elemen mengenai struktur dan nomor

    atom

    FOTOKIMIA : Ionisasi kimiawi yang menghasilkan oxidasi,reduksi

    dll

    KRISTALIOGRAFI : Analisa struktur molekul

    STERILISASI : Pengawetan makanan

    MILITER : Radiasi nuklir dan bom atom

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013 Produksi Sinar X

    Sinar X diproduksi jika elektron berkecepatan tinggi menumbuk suatu

    bahan target dan dihentikan secara tiba-tiba. Proses ini terjadi di dalam

    sebuah tabung kaca hampa udara tabung sinar X

    Komponen:

    Katode (-) terdapatd filamen tungsten sumber e

    Anode (+) terdapat target menghentikan e scr tiba-tiba

    Mangkuk pemfokus mengarahkan arus e pada fokal spot

    target

    Tegangan tinggi (kV) yg menghubungkan katode anode

    mempercepat arus e

    Arus listrik (mA) yg mengalir dari katode ke anode banyaknya e

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013

    Lead casing absorbsi sinar X yg tidak diinginkan

    Minyak membantu membuang panas

    Proses:

    Filamen tungsten dipanaskan secara elektris terbentuk awan e

    di sekeliling filamen

    Beda potensial di sepanjang tabung mengakselerasi e dengan kec.

    sangat tinggi ke arah anode

    Alat fokus mengarahkan arus e ke fokal spot pada target

    Elektron menumbuk target dan dihentikan secara tiba-tiba

    Energi yang hilang panas (99%) diserap balok copper &

    minyak sinar X (1%)

    Sinar X dipancarkan dari target ke seluruh arah.

    Sinar X yg dipancarkan melalui jendela kecil pada lead casing yg

    berguna untuk diagnostik

    Interaksi di tingkat atom terdapat 2 jenis tumbukan :

    a. Menghasilkan panas

    - Elektron yg datang dibelokkan oleh awan elektron tungsten

    lapisan luar kehilangan energi dlm jml kecil : PANAS

    - Elektron yg datang bertumbukan dg elektron tungsten lapisan

    luar eksitasi (lebih ke perifer) atau keluar dari atom

    (ionisasi) kehilangan energi dlm jml kecil : PANAS

    b. Menghasilkan sinar X

    - Elektron yang datang menembus lapisan elektron luar dan

    mendekati nukleus atom tungsten melambat & dibelokkan

    oleh nukleus kehilangan E dlm jml besar : Sinar X

    - Elektron yang datang bertumbukkan dg elektron tungsten

    lapisan dalam eksitasi atau ionisasi kehilangan E dlm jml

    besar dan emisi Sinar X

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013 Produksi Sinar X

    Sifat-sifat Sinar X

    Pendar fluor (fluoresensi)

    Sinar X menyebabkan bahan-bahan tertentu memendarkan

    cahaya (luminisensi). Luminisensi ada dua jenis, yaitu :

    - Fluoresensi yaitu pemendaran cahaya yang terjadi sewaktu

    ada radiasi sinar X saja.

    - Fosforisensi yaitu pemendaran cahaya akan berlangsung

    beberapa saat walaupun radiasi sinar X sudah dimatikan

    (after-glow).

    Terjadi akibat benturan elektron berkecepatan tinggi pada suatu

    target / fokal spot berbentuk segi empat sumber sinar x tidak

    mungkin berbentuk titik

    Termasuk suatu gelombang elektromagnetik kombinasi energi

    listrik & magnet.

    Sinar X berjalan menurut garis lurus dan menyebar gambaran

    yang terjadi mengalami pembesaran.

    Memiliki energi tinggi mengionisasikan dimana saja, juga di

    udara dan menguraikan atom-atom menjadi ion. sinar pengion

    atau radiasi ionisasi.

    Tidak bermuatan listrik, tidak dapat dibelokkan oleh medan

    magnet.

    Radiasi ini juga bersifat carcinogenik.

    Mempunyai efek biologis pada sel-sel somatik dan genetik

    dapat digunakan untuk terapi atau pengobatan kanker.

    Dapat diabsorbsi oleh jaringan tubuh/ bahan sesuai dengan berat

    atom atau kepadatan bahan tersebut. Makin tinggi kepadatan

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013

    atau berat atomnya, makin besar penyerapannya radiasi

    sekunder

    Dapat menembus bahan dengan daya tembus yang sangat besar

    Apabila berkas sinar X melalui suatu bahan atau zat, maka berkas

    tersebut akan bertebaran ke segala jurusan, menimbulkan radiasi

    sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilaluinya

    Dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak-bromida) setelah

    diproses secara kimiawi di kamar gelap

    Spektrum sinar X

    1. Spektrum kontinu (polikhromatik) timbul akibat adanya

    pengereman elektron-elektron yang berenergi kinetik tinggi yg

    mendekati nukleus atom tungsten Bremsstrahlung

    2. Spektrum diskrit/karakteristik (monokhromatik) timbul akibat

    adanya proses transisi eksitasi elektron di dalam anoda.

    Perizinan dan Pengawasan Pemakaian Sumber Radiasi

    Awalnya diatur dalam Peraturan Pemerintah ( PP) RI No. 11, 12,

    13 Tahun 1975

    Pada 10 April 1997 Presiden RI telah menyetujui Rancangan

    Undang-Undang di bidang tenaga nuklir merupakan Lembaran

    Negara RI Tahun 1997 No.23

    Undang-undang ( UU ) RI No 10 / 1997 tentang

    KETENAGANUKLIRAN

    Dalam pasal 4 UU No. 10 /1997 :

    Badan pengawas ( BAPETEN) bertugas melaksanakan

    pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan

    tenaga nuklir Menyelenggarakan peraturan, perizinan

    & inspeksi

    UU NO. 31 TAHUN 1964 tentang Ketentuan pokok Tenaga Atom

    Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN): melaksanakan,

    mengatur, mengawas

    UU NO. 10 TAHUN 1997 tentang ketenaganukliran: pengawas =

    BAPETEN, pelaksana = BATAN

    Peraturan Pemerintah No.29 tahun 2008 tentang Perizinan

    Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir

    Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan

    Radiasi dan Keamanan Sumber Radioaktif praktisi medik wajib

    menggunakan tingkat panduan pada saat melaksanakan prosedur

    diagnostik yang menggunakan paparan radiasi untuk

    mengoptimumkan proteksi terhadap pasien

    Peraturan Kepala BAPETEN:

    No. 6 Tahun 2011 tentang Pemantauan Kesehatan untuk Pekerja

    Radiasi

    No.8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan

    Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013

    Biologi radiasi

    Manfaat Radiasi

    Penegakan diagnosis

    Perencanaan perawatan

    Evaluasi hasil perawatan

    Terapi

    Sterilisasi alat Kedokteran

    Bidang energi : Pembangkit listrik tenaga nuklir

    Bidang pertanian (Pengendalian hama serangga, efisiensi pemupukan,penelitian varietas baru,pengawetan makanan,

    Pemeriksaan radiografik memiliki potensi mengakibatkan bahaya radiasi, Karena sinarx termasuk sumber radiasi pengion yang berbahaya.

    Cara radiasi mengakibatkan kerusakan sel

    - Radiasi mengionisasi langsung melalui DNA sehingga terjadi

    perubahan kimiawi pada DNA

    - Radiasi membuat munculnya radikal bebas dari molekul air lalu

    radikal bebas tersebut yang merusak molekul DNA

    Secara umum efek kerusakan jaringan (biologis) akibat radiasi ionisasi

    diklasifikasikan menjadi tiga kategori :

    Efek Somatik Non Stochastic (Deterministik)efek kerusakan

    pada tubuh manusia yang terpapar radiasi (pasti akan terjadi bila

    dosis radiasi yang diterima tinggi) Sebagai contoh adalah

    kemerahan pada kulit dan pembentukan katarak. Keparahan efek

    ini sesuai dengan dosis yang diterima. Efek ini memiliki ambang

    batas dosis yang apabila belum dilewati tidak akan menimbulkan

    efek pada tubuh.

    Efek Stochastik tidak dapat.

    Jadi efek ini adalah all or none dapat mengalami efek ini atau

    tdk sama sekali. Contoh : leukimia dan beberapa neoplasma.

    Efek kerusakan ini dapat terjadi bila tubuh terpapar radiasi oleh

    dosis radiasi sebesar apapun. Tidak punya ambang batas. Efek ini

    bisa terjadi setelah beberapa tahun (efek tertunda). Semakin kecil

    dosisi radisasi, semakin rendah probabilitas kerusakan sel yang

    terjadi.

    Efek Genetik Stochastickarena Radiasi pada organ reproduksi

    yang dapat merusak DNA sel dalam sperma dan sel telur.

    Kerusakan berupa abnormalitas kongenital pada keturunan

    individu yang teradiasi. Tidak punya ambang batas

    Mekanisme efek Radiasi

    Interaksi awal antara radiasi dengan suatu benda terjadi pada 10 16 detik

    setelah penyinaran.

    Ada dua mekanisme bagaimana sinar-X menyebabkan kerusakan pada

    tubuh manusia

    o Efek langsungkerusakan langsung

    pada target spesifik di dalam sel. Terjadi jika berkas sinar X berinteraksi awal

    dengan molekul biologis, dan

    langsung menyebabkan ionisasi di

    dalam molekul tersebut

    Contohnya adalah apabila molekul DNA

    atau RNA dalam inti sel terkena foton

    sinar X, maka ionisasi langsung dapat

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013

    memutus rantai DNA atau RNA

    o Efek tidak langsung efek ionisasi air atau molekul lain di dalam

    sel yang menyebabkan kerusakan pada sel secara tidak langsung(

    ionisasi melalui molekul berbeda). Proses perubahan pada

    molekul air ini adalah radiolisis air.

    Kerusakan sel dapat berakibat o Sel langsung mati o Pembelahan sel terhambat / tertunda o Perubahan permanen pada sel anak setelah terjadi pembelahan sel

    induk

    Respon terhadap radiasi pada sel berbeda dari berbagai jenis organ pada individu yg sama dpt berbeda satu sama lain. Karena radiosensitifitas (relatif) sel jaringan tubuh manusia (bergantung kepada aktifitas dan fungsinya)

    Radiosensitifitas (kepekaan terhadap radiasi) Tingkat radiosensitifitas

    sel tergantung pada kecepatan reproduksinya. Makin cepat sel

    membelah, makin tinggi radiosensitifitasnya (sel makin peka terhadap

    radiasi).

    Berturutturut adalah beberapa sel jaringan tubuh menurut

    kepekaannya terhadap radiasi :

    1. Sel-sel darah putih (lekosit, granulosit, limfosit) 2. Sel sel penyusun / sel basal (sel gonad, ovum, sum-sum tulang

    merah, saluran pencernaan) 3. Sel alveola, penyusun gelembung paru 4. Sel penyusun saluran empedu 5. Sel penyusun jaringan ginjal 6. Sel lapisan endotel rongga jantung dan pembuluh darah

    7. Sel-sel penyambung dan penyusun jaringan ikat 8. Sel pembentuk jaringan otot 9. Sel pembentuk tulang 10. Sel pembentuk jaringan syaraf

    Organ yang termasuk sangat peka terhadap radiasi ionisasi Organ reproduksi, hemopoetik dan tulang muda. CASARETT membagi sel mamalia menjadi lima golongan sensitifitas terhadap radiasi, berdasarkan penelitian histologis kematian sel akibat radiasi : (urut dari yg plg radiosensitive)

    vegetative intermitotic cells (paling radiosensitive) sel-sel yang

    membelah secara terartur, waktu mitosis lama, serta tidak

    mengalami diferensiasi antara mitosis.exp sperma,eritrosit, sel

    basal mukosa membran rongga mulut.

    Differentiating Intermitotic Cells membelah secara

    teratur,mengalami diferensiasi di antara masa

    pembelahannya.exp sel inner enamel epithelium gigi masa

    pertumbuhan, sel hematopoetik yg berdiferensiasi

    Multipotential Connective Tissue Cells(agak radiosensitive atau

    radioresponsive)membelah diri secara tidak teratur, dan dapat

    berdiferensiasi terbatas. Exp sel endotel vaskuler, fibroblas, dan

    sel mesenkim.

    Reverting Postmitotic Cells (radioresisten)tergolong berumur

    panjang, hanya membelah pada keadaan tertentu, dan umumnya

    berfungsi khusus.exp sel asini dan duktus dari kelenjar ludah serta

    pancreas, sel parenkim hati, ginjal serta tiroid

    Fixed Postmitotic Cells (paling resisten) berdiferensiasi tinggi,

    dan setelah mencapai tingkat kematangan, tidak mampu

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013

    membelah diri lagi.exp sel neuron,otot, epitel skuamosa yang

    telah berdiferensiasi

    Efek radiasi berdasarkan umur

    Semakin muda umurnya, semakin beresiko dan semakin tua, semakin

    aman dari resiko. Untuk janin, sangatlah sensitif terhadap paparan radiasi

    terutama pada umur 2-9 minggu (karena masih pada tahap

    organogenesis dan bermitosis dgn cepat). Efek yang ditimbulkan jika

    terpapar :

    - Kelainan bawaan / mati oleh dosis yang tinggi

    - Kemunduran mental oleh dosis rendah

    Perbandingan : dosis radiasi 1 Gy janin umur 8-15 mg frekuensi

    retardasi mental sebesar 45%

    Kemungkinan lebih besar terjadi pada dosis terapi radiasi disbanding

    dental radiografi. Fetus menerima kurang dari 0.25Gy, pada

    pemeriksaan full-mouth dg menggunakan apron

    Efek pada alat pengecap kehilangan kemampuan merasa

    Efek pada kelenjar ludah (dosis radiasi 20 - 30Gy, pada terapu kanker

    mulut) terjadi Xerostomia(sekresi saliva turun) kesulitan menelan

    disertai rasa sakit.

    Efek langsung dosis terapi radiasi pada gigi menyebabkan kerusakan

    benih gigi,sehingga menimbulkan:Agenesis, gangguan urutan erupsi,

    bentuk gigi tdk normal, erupsi prematur,kelainan bentuk akar. (Stafne

    dan Bruce (1950) )

    Efek langsung dosis terapi radiasi pada tulang rahangasimetri

    rahang/muka,pengecilan tulang,fraktur, destruksi tulang

    Satuan Radiasi (digunakan untuk menyatakan besarnya radiasi yg

    dipaparkan) :

    Rad (Radiation Absorbed Dose)ukuran banyaknya energi yang

    diberikan oleh radiasi pengion kepada medium

    Dalam satuan SI, satuan dosis radiasi serap disebut dengan Gray (Gy). 1Gy

    = 100 Rad

    Rem (Roentgen Equivalent for Man)satuan untuk dosis ekivalen

    yang lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi

    terhadap tubuh manusia atau sistem biologis lainnya

    Dalam satuan SI, dosis ekivalen dinyatakan dengan Sievert (Sv).

    1 Sv = 100 Rem

    Dosis Radiasi

    Radiation-absorbed dose (D) Jumlah energi yang diabsorbsi dari

    pancaran radiasi per satuan massa jaringan.

    SI: gray (joule/kg), Satuan original: rad (ergs/g)

    Equivalent dose (H)Besar dosis terserap yang sama untuk jenis

    radiasi yang berbeda (belum tentu mengakibatkan efek biologis yang

    sama karena masing-masing radiasi memiliki keunikan yang berbeda).

    H = D x WR

    Keterangan:

    WR: radiation weighting factor (menunjukkan efek biologis dari radiasi

    yang berbeda-beda)

    SI: sievert (Sv),Satuan original: rem

    Effective dose (E) equivalent whole body dose dosis yang

    diterima tubuh yang besarnya rata-rata sama di setiap bagian

    tubuh.Digunakan untuk kepentingan diagnostik, mengukur radiasi

    yang diterima pasien.

    auliakarinaSticky Note1 gray=1rad

    auliakarinaHighlight

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013

    merupakan penjumlahan dari dosis ekuivalen yang diterima oleh

    setiap organ utama tubuh dikalikan dengan factor bobot organnya

    E = H x WT

    Keterangan:

    Tissue weighting factor: angka yang menunjukkan resiko kerusakan

    jaringan oleh radiasi

    Nilai Batas Dosis

    Nilai batas dosis dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang

    dapat diterima oleh pekerja radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka

    waktu tertentu tanpa menimbulkan efek genetic dan somatic yang berarti

    akibat pemanfaatan tenaga nuklir.

    Untuk Pekerja Radiasi, tidak boleh melampaui :

    1. Dosis efektif sebesar 20 mSv (milisievert) per tahun rata-rata selama

    5 tahun berturut-turut

    2. Dosis efektif sebesar 50 mSv dalam satu tahun tertentu

    3. Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 150 mSv dalam 1 tahun

    4. Dosis ekivalen untuk tangan dan kaki atau kulit sebesar 500 mSv

    dalam satu tahun

    Untuk Anggota Masyarakat, tidak boleh melampaui :

    1. Dosis efektif sebesar 1 mSv dalam 1 tahun

    2. Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 15 mSv dalam 1 tahun

    3. Dosis ekivalen untuk kulit sebesar 50 mSv dalam 1 tahun

    pendamping pasien diupayakan tidak melebihi 2 mSv selama masa

    pemeriksaan pasien

    Proteksi Radiasi

    Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang

    merusak akibat paparan radiasi. (Perka BAPETEN No.8 tahun 2011)

    Prinsip Proteksi Radiasi ditetapkan oleh ICRP (International

    commission on radiological protection), intinya sebagai berikut :

    a. Asas Justifikasi Suatu kegiatan tidak akan dilakukan kecuali

    mempunyai keuntungan yang lebih positif dibandingkan dengan

    resiko.

    b. Asas optimasi paparan radiasi diusahakan pada tingkat terendah

    (serendah mungkin) yang bisa dicapai (ALARA) dengan

    mempertimbangkan factor ekonomi & sosial.

    c. Asas limitasi Dosis perorangan tidak boleh melampaui batas yang

    direkomendasikan oleh ICRP untuk suatu lingkungan tertentu.

    Dalam kondisi optimal, manfaat harus lebih besar dari risk

    ALARA (AS LOW AS REASONABLY ACHIEVABLE) dosis radiasi sekecil

    mungkin, dengan hasil (informasi diagnostik) semaksimal mungkin.

    Meminimalkan resiko radiasi yang diterima, akan tetapi tetap

    bermanfaat bagi pasien

    Peraturan Keselamatan Radiasi

    Perka BAPETEN No. 8 Tahun 2011 tentang keselamatan radiasi

    dalam penggunaan pesawat sinar X radiologi diagnostik dan

    intervensional

    PP No. 33 Tahun 2007 tentang keselamatan radiasi pengion dan

    keamanan sumber radioaktif

    auliakarinaSticky Noteada nilai batas dosis

  • Ferinda P & Vina A FKG UI 2013

    UU No 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran

    faktor- faktor yang dapat mengurangi radiasi meliputi

    Faktor-faktor proyeksi radiografik & pemrosesan film radiografik

    1. Penggunaan film jenis E-Speed (Media penerima gambar

    radiografi intraoral) waktu penyinaran relatif singkat.

    2. Modern imaging modalities CCD atau imaging plate mampu

    mengurangi dosis radiasi pada pasien sampai 60% - 90%

    3. Focal Spot-to Film Distance (FSFD) 40 cm menggunakan PID

    jenis cone panjang, disertai penggunaan PID dengan rectangular

    collimator akan mempersempit lebar berkas sinar-X, sehingga

    luas jaringan yang teradiasi semakin kecil

    Faktor Operator

    1. Ketrampilan Operator

    2. Keterampilan pemrosesan film (biar gak diulang2)

    Penggunaan berbagai sarana proteksi radiasi pada pasien dan

    operator, personil monitoring pada operator

    1. Penggunaan Apron berlapis Pb dapat mereduksi radiasi pasien

    sampai dengan 98%.Apron berlapis Pb menutup sampai

    dengan daerah kel.tiroid.

    2. operator diluar ruangan pesawat sinar-X dan berdiri dibalik

    dinding berlapis Pb selama melakukan penyinaran