Tentir Ikgd 2013 Sk 1
-
Upload
hanifiya-padmadia -
Category
Documents
-
view
40 -
download
14
description
Transcript of Tentir Ikgd 2013 Sk 1
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013
TENTIR IKGD SK 1
RADIOLOGI
Definisi: cabang ilmu kedokteran yang mengunakan energi pengion dan
non pengion dalam bidang diagnostik dan terapi yang meliputi energi
pengion yang dihasilkan oleh generator dan bahan radioaktif seperti
sinar X, sinar gamma, pancaran partikel pengion (elektron, neutron,
positron dan proton).
Fisika Radiasi
1. Struktur Atom
Atom
unit terkecil dari suatu unsur
terdiri dari INTI yang dikellingi oleh elektron
Inti atom yang pejal terletak di tengah, dikelilingi oleh neutron
dan proton
X = tanda kimia unsur
A = nomor massa ( proton + neutron)
Z = nomor atom ( proton atau elektron)
Jumlah maksimum elektron dalam orbit ke-n adalah 2n 2
dimana n = orbit. Orbit terdalam (n=1) disebut orbit K, orbit kedua
disebut orbit L, dst.
Jika suatu elektron pindah dari lapisan dalam ke luar memerlukan
energi atom netral dalam keadaan tereksitasi
Jika suatu elektron pindah dari lapisan luar ke dalam memancarkan
energi berupa radiasi sinar-X
Ionisasi
Ion adalah sekelompok atom yang mengandung muatan listrik. Muatan
yang dikandung tiap ion sebanding dengan jumlah elektron yang
ditambah atau dikurangi dari atom.
Ionisasi adalah suatu proses dimana elektron dapat dikeluarkan atau
ditambahkan pada atom / molekul yang menghasilkan suatu pasangan
ion, yaitu elektron bebas dan sisa yang bermuatan positif.
Radiasi yang mengionkan : radiasi ionisasi / pengion. Contoh:
sinar X, sinar gamma, pancaran partikel pengion (elektron,
neutron, dan proton).
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013
Sumber Radiasi dan Penggunaannya
Macam-macam sumber radiasi:
1. Radiasi alam
a. Radiasi alam yang berasal dari sinar kosmis
b. Radiasi alam yang berasal dari panas matahari yang tinggi
c. Radiasi dari unsur-unsur kimia yang terdapat dalam lapisan
kerak bumi
d. Radiasi bahan radioaktif alam
2. Radiasi buatan
a. Sinar X,berasal dari tabung roentgen
b. Sinar radioaktif buatan, misalnya Phospor, Iodium, dll.
c. Radiasi nuklir
d. Laser
Penggunaan Sumber Radiasi
RADIOLOGI :
a. Dalam diagnostik (Radiodiagnostik) :
- Membantu menegakkan diagnosis
- Membantu menyusun rencana perawatan
- Mengevaluasi hasil perawatan
b. Dalam terapi (Radioterapi) :
- Terapi berbagai jenis tumor yang sifatnya sangat peka
(radiosensitif) misalnya kanker pembuluh darah, kanker kulit
dan lain-lain
INDUSTRI DAN SENI RADIOLOGI : Pengujian kerangka bangunan
(barang cor, pengelasan, benda kuno, dll)
SPECTROSKOPI : Identitas elemen mengenai struktur dan nomor
atom
FOTOKIMIA : Ionisasi kimiawi yang menghasilkan oxidasi,reduksi
dll
KRISTALIOGRAFI : Analisa struktur molekul
STERILISASI : Pengawetan makanan
MILITER : Radiasi nuklir dan bom atom
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013 Produksi Sinar X
Sinar X diproduksi jika elektron berkecepatan tinggi menumbuk suatu
bahan target dan dihentikan secara tiba-tiba. Proses ini terjadi di dalam
sebuah tabung kaca hampa udara tabung sinar X
Komponen:
Katode (-) terdapatd filamen tungsten sumber e
Anode (+) terdapat target menghentikan e scr tiba-tiba
Mangkuk pemfokus mengarahkan arus e pada fokal spot
target
Tegangan tinggi (kV) yg menghubungkan katode anode
mempercepat arus e
Arus listrik (mA) yg mengalir dari katode ke anode banyaknya e
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013
Lead casing absorbsi sinar X yg tidak diinginkan
Minyak membantu membuang panas
Proses:
Filamen tungsten dipanaskan secara elektris terbentuk awan e
di sekeliling filamen
Beda potensial di sepanjang tabung mengakselerasi e dengan kec.
sangat tinggi ke arah anode
Alat fokus mengarahkan arus e ke fokal spot pada target
Elektron menumbuk target dan dihentikan secara tiba-tiba
Energi yang hilang panas (99%) diserap balok copper &
minyak sinar X (1%)
Sinar X dipancarkan dari target ke seluruh arah.
Sinar X yg dipancarkan melalui jendela kecil pada lead casing yg
berguna untuk diagnostik
Interaksi di tingkat atom terdapat 2 jenis tumbukan :
a. Menghasilkan panas
- Elektron yg datang dibelokkan oleh awan elektron tungsten
lapisan luar kehilangan energi dlm jml kecil : PANAS
- Elektron yg datang bertumbukan dg elektron tungsten lapisan
luar eksitasi (lebih ke perifer) atau keluar dari atom
(ionisasi) kehilangan energi dlm jml kecil : PANAS
b. Menghasilkan sinar X
- Elektron yang datang menembus lapisan elektron luar dan
mendekati nukleus atom tungsten melambat & dibelokkan
oleh nukleus kehilangan E dlm jml besar : Sinar X
- Elektron yang datang bertumbukkan dg elektron tungsten
lapisan dalam eksitasi atau ionisasi kehilangan E dlm jml
besar dan emisi Sinar X
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013 Produksi Sinar X
Sifat-sifat Sinar X
Pendar fluor (fluoresensi)
Sinar X menyebabkan bahan-bahan tertentu memendarkan
cahaya (luminisensi). Luminisensi ada dua jenis, yaitu :
- Fluoresensi yaitu pemendaran cahaya yang terjadi sewaktu
ada radiasi sinar X saja.
- Fosforisensi yaitu pemendaran cahaya akan berlangsung
beberapa saat walaupun radiasi sinar X sudah dimatikan
(after-glow).
Terjadi akibat benturan elektron berkecepatan tinggi pada suatu
target / fokal spot berbentuk segi empat sumber sinar x tidak
mungkin berbentuk titik
Termasuk suatu gelombang elektromagnetik kombinasi energi
listrik & magnet.
Sinar X berjalan menurut garis lurus dan menyebar gambaran
yang terjadi mengalami pembesaran.
Memiliki energi tinggi mengionisasikan dimana saja, juga di
udara dan menguraikan atom-atom menjadi ion. sinar pengion
atau radiasi ionisasi.
Tidak bermuatan listrik, tidak dapat dibelokkan oleh medan
magnet.
Radiasi ini juga bersifat carcinogenik.
Mempunyai efek biologis pada sel-sel somatik dan genetik
dapat digunakan untuk terapi atau pengobatan kanker.
Dapat diabsorbsi oleh jaringan tubuh/ bahan sesuai dengan berat
atom atau kepadatan bahan tersebut. Makin tinggi kepadatan
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013
atau berat atomnya, makin besar penyerapannya radiasi
sekunder
Dapat menembus bahan dengan daya tembus yang sangat besar
Apabila berkas sinar X melalui suatu bahan atau zat, maka berkas
tersebut akan bertebaran ke segala jurusan, menimbulkan radiasi
sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilaluinya
Dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak-bromida) setelah
diproses secara kimiawi di kamar gelap
Spektrum sinar X
1. Spektrum kontinu (polikhromatik) timbul akibat adanya
pengereman elektron-elektron yang berenergi kinetik tinggi yg
mendekati nukleus atom tungsten Bremsstrahlung
2. Spektrum diskrit/karakteristik (monokhromatik) timbul akibat
adanya proses transisi eksitasi elektron di dalam anoda.
Perizinan dan Pengawasan Pemakaian Sumber Radiasi
Awalnya diatur dalam Peraturan Pemerintah ( PP) RI No. 11, 12,
13 Tahun 1975
Pada 10 April 1997 Presiden RI telah menyetujui Rancangan
Undang-Undang di bidang tenaga nuklir merupakan Lembaran
Negara RI Tahun 1997 No.23
Undang-undang ( UU ) RI No 10 / 1997 tentang
KETENAGANUKLIRAN
Dalam pasal 4 UU No. 10 /1997 :
Badan pengawas ( BAPETEN) bertugas melaksanakan
pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan
tenaga nuklir Menyelenggarakan peraturan, perizinan
& inspeksi
UU NO. 31 TAHUN 1964 tentang Ketentuan pokok Tenaga Atom
Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN): melaksanakan,
mengatur, mengawas
UU NO. 10 TAHUN 1997 tentang ketenaganukliran: pengawas =
BAPETEN, pelaksana = BATAN
Peraturan Pemerintah No.29 tahun 2008 tentang Perizinan
Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir
Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan
Radiasi dan Keamanan Sumber Radioaktif praktisi medik wajib
menggunakan tingkat panduan pada saat melaksanakan prosedur
diagnostik yang menggunakan paparan radiasi untuk
mengoptimumkan proteksi terhadap pasien
Peraturan Kepala BAPETEN:
No. 6 Tahun 2011 tentang Pemantauan Kesehatan untuk Pekerja
Radiasi
No.8 Tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan
Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013
Biologi radiasi
Manfaat Radiasi
Penegakan diagnosis
Perencanaan perawatan
Evaluasi hasil perawatan
Terapi
Sterilisasi alat Kedokteran
Bidang energi : Pembangkit listrik tenaga nuklir
Bidang pertanian (Pengendalian hama serangga, efisiensi pemupukan,penelitian varietas baru,pengawetan makanan,
Pemeriksaan radiografik memiliki potensi mengakibatkan bahaya radiasi, Karena sinarx termasuk sumber radiasi pengion yang berbahaya.
Cara radiasi mengakibatkan kerusakan sel
- Radiasi mengionisasi langsung melalui DNA sehingga terjadi
perubahan kimiawi pada DNA
- Radiasi membuat munculnya radikal bebas dari molekul air lalu
radikal bebas tersebut yang merusak molekul DNA
Secara umum efek kerusakan jaringan (biologis) akibat radiasi ionisasi
diklasifikasikan menjadi tiga kategori :
Efek Somatik Non Stochastic (Deterministik)efek kerusakan
pada tubuh manusia yang terpapar radiasi (pasti akan terjadi bila
dosis radiasi yang diterima tinggi) Sebagai contoh adalah
kemerahan pada kulit dan pembentukan katarak. Keparahan efek
ini sesuai dengan dosis yang diterima. Efek ini memiliki ambang
batas dosis yang apabila belum dilewati tidak akan menimbulkan
efek pada tubuh.
Efek Stochastik tidak dapat.
Jadi efek ini adalah all or none dapat mengalami efek ini atau
tdk sama sekali. Contoh : leukimia dan beberapa neoplasma.
Efek kerusakan ini dapat terjadi bila tubuh terpapar radiasi oleh
dosis radiasi sebesar apapun. Tidak punya ambang batas. Efek ini
bisa terjadi setelah beberapa tahun (efek tertunda). Semakin kecil
dosisi radisasi, semakin rendah probabilitas kerusakan sel yang
terjadi.
Efek Genetik Stochastickarena Radiasi pada organ reproduksi
yang dapat merusak DNA sel dalam sperma dan sel telur.
Kerusakan berupa abnormalitas kongenital pada keturunan
individu yang teradiasi. Tidak punya ambang batas
Mekanisme efek Radiasi
Interaksi awal antara radiasi dengan suatu benda terjadi pada 10 16 detik
setelah penyinaran.
Ada dua mekanisme bagaimana sinar-X menyebabkan kerusakan pada
tubuh manusia
o Efek langsungkerusakan langsung
pada target spesifik di dalam sel. Terjadi jika berkas sinar X berinteraksi awal
dengan molekul biologis, dan
langsung menyebabkan ionisasi di
dalam molekul tersebut
Contohnya adalah apabila molekul DNA
atau RNA dalam inti sel terkena foton
sinar X, maka ionisasi langsung dapat
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013
memutus rantai DNA atau RNA
o Efek tidak langsung efek ionisasi air atau molekul lain di dalam
sel yang menyebabkan kerusakan pada sel secara tidak langsung(
ionisasi melalui molekul berbeda). Proses perubahan pada
molekul air ini adalah radiolisis air.
Kerusakan sel dapat berakibat o Sel langsung mati o Pembelahan sel terhambat / tertunda o Perubahan permanen pada sel anak setelah terjadi pembelahan sel
induk
Respon terhadap radiasi pada sel berbeda dari berbagai jenis organ pada individu yg sama dpt berbeda satu sama lain. Karena radiosensitifitas (relatif) sel jaringan tubuh manusia (bergantung kepada aktifitas dan fungsinya)
Radiosensitifitas (kepekaan terhadap radiasi) Tingkat radiosensitifitas
sel tergantung pada kecepatan reproduksinya. Makin cepat sel
membelah, makin tinggi radiosensitifitasnya (sel makin peka terhadap
radiasi).
Berturutturut adalah beberapa sel jaringan tubuh menurut
kepekaannya terhadap radiasi :
1. Sel-sel darah putih (lekosit, granulosit, limfosit) 2. Sel sel penyusun / sel basal (sel gonad, ovum, sum-sum tulang
merah, saluran pencernaan) 3. Sel alveola, penyusun gelembung paru 4. Sel penyusun saluran empedu 5. Sel penyusun jaringan ginjal 6. Sel lapisan endotel rongga jantung dan pembuluh darah
7. Sel-sel penyambung dan penyusun jaringan ikat 8. Sel pembentuk jaringan otot 9. Sel pembentuk tulang 10. Sel pembentuk jaringan syaraf
Organ yang termasuk sangat peka terhadap radiasi ionisasi Organ reproduksi, hemopoetik dan tulang muda. CASARETT membagi sel mamalia menjadi lima golongan sensitifitas terhadap radiasi, berdasarkan penelitian histologis kematian sel akibat radiasi : (urut dari yg plg radiosensitive)
vegetative intermitotic cells (paling radiosensitive) sel-sel yang
membelah secara terartur, waktu mitosis lama, serta tidak
mengalami diferensiasi antara mitosis.exp sperma,eritrosit, sel
basal mukosa membran rongga mulut.
Differentiating Intermitotic Cells membelah secara
teratur,mengalami diferensiasi di antara masa
pembelahannya.exp sel inner enamel epithelium gigi masa
pertumbuhan, sel hematopoetik yg berdiferensiasi
Multipotential Connective Tissue Cells(agak radiosensitive atau
radioresponsive)membelah diri secara tidak teratur, dan dapat
berdiferensiasi terbatas. Exp sel endotel vaskuler, fibroblas, dan
sel mesenkim.
Reverting Postmitotic Cells (radioresisten)tergolong berumur
panjang, hanya membelah pada keadaan tertentu, dan umumnya
berfungsi khusus.exp sel asini dan duktus dari kelenjar ludah serta
pancreas, sel parenkim hati, ginjal serta tiroid
Fixed Postmitotic Cells (paling resisten) berdiferensiasi tinggi,
dan setelah mencapai tingkat kematangan, tidak mampu
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013
membelah diri lagi.exp sel neuron,otot, epitel skuamosa yang
telah berdiferensiasi
Efek radiasi berdasarkan umur
Semakin muda umurnya, semakin beresiko dan semakin tua, semakin
aman dari resiko. Untuk janin, sangatlah sensitif terhadap paparan radiasi
terutama pada umur 2-9 minggu (karena masih pada tahap
organogenesis dan bermitosis dgn cepat). Efek yang ditimbulkan jika
terpapar :
- Kelainan bawaan / mati oleh dosis yang tinggi
- Kemunduran mental oleh dosis rendah
Perbandingan : dosis radiasi 1 Gy janin umur 8-15 mg frekuensi
retardasi mental sebesar 45%
Kemungkinan lebih besar terjadi pada dosis terapi radiasi disbanding
dental radiografi. Fetus menerima kurang dari 0.25Gy, pada
pemeriksaan full-mouth dg menggunakan apron
Efek pada alat pengecap kehilangan kemampuan merasa
Efek pada kelenjar ludah (dosis radiasi 20 - 30Gy, pada terapu kanker
mulut) terjadi Xerostomia(sekresi saliva turun) kesulitan menelan
disertai rasa sakit.
Efek langsung dosis terapi radiasi pada gigi menyebabkan kerusakan
benih gigi,sehingga menimbulkan:Agenesis, gangguan urutan erupsi,
bentuk gigi tdk normal, erupsi prematur,kelainan bentuk akar. (Stafne
dan Bruce (1950) )
Efek langsung dosis terapi radiasi pada tulang rahangasimetri
rahang/muka,pengecilan tulang,fraktur, destruksi tulang
Satuan Radiasi (digunakan untuk menyatakan besarnya radiasi yg
dipaparkan) :
Rad (Radiation Absorbed Dose)ukuran banyaknya energi yang
diberikan oleh radiasi pengion kepada medium
Dalam satuan SI, satuan dosis radiasi serap disebut dengan Gray (Gy). 1Gy
= 100 Rad
Rem (Roentgen Equivalent for Man)satuan untuk dosis ekivalen
yang lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi
terhadap tubuh manusia atau sistem biologis lainnya
Dalam satuan SI, dosis ekivalen dinyatakan dengan Sievert (Sv).
1 Sv = 100 Rem
Dosis Radiasi
Radiation-absorbed dose (D) Jumlah energi yang diabsorbsi dari
pancaran radiasi per satuan massa jaringan.
SI: gray (joule/kg), Satuan original: rad (ergs/g)
Equivalent dose (H)Besar dosis terserap yang sama untuk jenis
radiasi yang berbeda (belum tentu mengakibatkan efek biologis yang
sama karena masing-masing radiasi memiliki keunikan yang berbeda).
H = D x WR
Keterangan:
WR: radiation weighting factor (menunjukkan efek biologis dari radiasi
yang berbeda-beda)
SI: sievert (Sv),Satuan original: rem
Effective dose (E) equivalent whole body dose dosis yang
diterima tubuh yang besarnya rata-rata sama di setiap bagian
tubuh.Digunakan untuk kepentingan diagnostik, mengukur radiasi
yang diterima pasien.
auliakarinaSticky Note1 gray=1rad
auliakarinaHighlight
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013
merupakan penjumlahan dari dosis ekuivalen yang diterima oleh
setiap organ utama tubuh dikalikan dengan factor bobot organnya
E = H x WT
Keterangan:
Tissue weighting factor: angka yang menunjukkan resiko kerusakan
jaringan oleh radiasi
Nilai Batas Dosis
Nilai batas dosis dosis terbesar yang diizinkan oleh BAPETEN yang
dapat diterima oleh pekerja radiasi dan anggota masyarakat dalam jangka
waktu tertentu tanpa menimbulkan efek genetic dan somatic yang berarti
akibat pemanfaatan tenaga nuklir.
Untuk Pekerja Radiasi, tidak boleh melampaui :
1. Dosis efektif sebesar 20 mSv (milisievert) per tahun rata-rata selama
5 tahun berturut-turut
2. Dosis efektif sebesar 50 mSv dalam satu tahun tertentu
3. Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 150 mSv dalam 1 tahun
4. Dosis ekivalen untuk tangan dan kaki atau kulit sebesar 500 mSv
dalam satu tahun
Untuk Anggota Masyarakat, tidak boleh melampaui :
1. Dosis efektif sebesar 1 mSv dalam 1 tahun
2. Dosis ekivalen untuk lensa mata sebesar 15 mSv dalam 1 tahun
3. Dosis ekivalen untuk kulit sebesar 50 mSv dalam 1 tahun
pendamping pasien diupayakan tidak melebihi 2 mSv selama masa
pemeriksaan pasien
Proteksi Radiasi
Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi pengaruh radiasi yang
merusak akibat paparan radiasi. (Perka BAPETEN No.8 tahun 2011)
Prinsip Proteksi Radiasi ditetapkan oleh ICRP (International
commission on radiological protection), intinya sebagai berikut :
a. Asas Justifikasi Suatu kegiatan tidak akan dilakukan kecuali
mempunyai keuntungan yang lebih positif dibandingkan dengan
resiko.
b. Asas optimasi paparan radiasi diusahakan pada tingkat terendah
(serendah mungkin) yang bisa dicapai (ALARA) dengan
mempertimbangkan factor ekonomi & sosial.
c. Asas limitasi Dosis perorangan tidak boleh melampaui batas yang
direkomendasikan oleh ICRP untuk suatu lingkungan tertentu.
Dalam kondisi optimal, manfaat harus lebih besar dari risk
ALARA (AS LOW AS REASONABLY ACHIEVABLE) dosis radiasi sekecil
mungkin, dengan hasil (informasi diagnostik) semaksimal mungkin.
Meminimalkan resiko radiasi yang diterima, akan tetapi tetap
bermanfaat bagi pasien
Peraturan Keselamatan Radiasi
Perka BAPETEN No. 8 Tahun 2011 tentang keselamatan radiasi
dalam penggunaan pesawat sinar X radiologi diagnostik dan
intervensional
PP No. 33 Tahun 2007 tentang keselamatan radiasi pengion dan
keamanan sumber radioaktif
auliakarinaSticky Noteada nilai batas dosis
-
Ferinda P & Vina A FKG UI 2013
UU No 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
faktor- faktor yang dapat mengurangi radiasi meliputi
Faktor-faktor proyeksi radiografik & pemrosesan film radiografik
1. Penggunaan film jenis E-Speed (Media penerima gambar
radiografi intraoral) waktu penyinaran relatif singkat.
2. Modern imaging modalities CCD atau imaging plate mampu
mengurangi dosis radiasi pada pasien sampai 60% - 90%
3. Focal Spot-to Film Distance (FSFD) 40 cm menggunakan PID
jenis cone panjang, disertai penggunaan PID dengan rectangular
collimator akan mempersempit lebar berkas sinar-X, sehingga
luas jaringan yang teradiasi semakin kecil
Faktor Operator
1. Ketrampilan Operator
2. Keterampilan pemrosesan film (biar gak diulang2)
Penggunaan berbagai sarana proteksi radiasi pada pasien dan
operator, personil monitoring pada operator
1. Penggunaan Apron berlapis Pb dapat mereduksi radiasi pasien
sampai dengan 98%.Apron berlapis Pb menutup sampai
dengan daerah kel.tiroid.
2. operator diluar ruangan pesawat sinar-X dan berdiri dibalik
dinding berlapis Pb selama melakukan penyinaran