tentir farmako
Click here to load reader
description
Transcript of tentir farmako
Leukotriene inhibitorLeukotrien dapat menyebabkan terjadinya konstriksi bronkus, edema
mukosa, hipersekresi mukus, peningkatan reaktivitas bronkus yang akhirnya menyebabkan Asma.
Untuk menghindari kejadian tersebut, dapat diberikan leukotriene inhibitor. Obat2 yang termasuk leukotriene inhibitor seperti Zileuton (5 lipoksigenase inhibitor), Zafirlukast ( antagonist reseptor LTD4 ), Montelukast ( antagonist reseptor LTD4 ) dan pemberian secara peroral.
Kortikosteroid
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, kortikosteroid merupakan obat anti inflamasi. Bila bronkodilator tidak memberikan efek yang optimal, maka dapat diberikan inhalasi kortikosteroid. Namun bila FEV1 (kapasitas ekspirasi paksa pada detik pertama) kurang dari 1,5 L, maka berikan kortikosteroid oral.
Pemberian 400 μg/hari beclomethason inhalasi setara dgn prednison oral 10 – 15 mg/hari (untuk taper oral dan mencegah akut adrenal insufficiency dan efek samping kortikosteroid oral).
Tetapi efek samping kortikosteroid inhalasi tentunjuga ada efek sampingnya loo. Nah, efek samping kortikosteroid inhalasi yaitu :
kandidiasis oropharing suara parau ( hoarseness ) osteoporosis katarak memperlambat pertumbuhan (pd anak )
Ini jenis2 kortikosteroid inhalasi : beclomethasone,budesonide,flunisolide, fluticasone,triamcinolone.
Dari gambar disamping, sel mast dapat menghasilkan beberapa
mediator inflamasi jika terdapat allergen. Mediator2 tersebut zat
atau senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya beberapa
venomena dalam tubuh seperti histamine bisa menyebabkan vasodilatasi dan permeabilitas vascular, PGD2 menyebabkan
bronkokonstriksi dan LTC4 dan LTD4
dapat menyebabkan urtikaria/angioderma serta edema
pada mukosa.
Obat Batuk
1. Antitusiv Jenis2nya seperti kodein (dapat menimbulkan addiksi),
hydrocodone (juga dapat menimbulkan addiksi), dekstrometorphan, levopropoksiphen, noskapin serta benzonatate.
Efek samping /efek toksiknya: Kodein : sedasi, mual ,muntah,konstipasi, ketergantungan,
depresi pernafasan Dekstrometorphan : sedasi, mual, muntah, depresi pernafasan Noskapin : pelepas histamin (bronkokontriksi , hipotensi ),
depresi pernafasan
2. EkspektoranKerjanya yaitu merangsang pengeluaran mukus atau dahak dari saluran
nafas. Ekspektoran ada 2 jenis, yaitu: stimulan ekspektoran: ( gliseril guaiakolat,amonium klorida ),
cara kerjanya melalui perangsangan mukosa lambung mukolitik ekspektoran : ( bromheksin, ambroksol,asetilsistein ),
cara kerjanya melalui pemecahan benang benang muko protein dan mukopolisakarida sputum
Efek samping/efek toksik dari ekspektoran yaitu : Amonium klorida: asidosis metabolic Gliseril guaiakolat: ngantuk, mual ,muntah Bromheksin : mual, peninggian serum transaminase,
mengganggu penyembuhan tukak lambung. Asetilsistein : spasme bronkus, mual muntah,pilek,sekret ber
lebihan.
DekongestanFungsinya mengurangi sumbatan hidung dengan memberikan α agonist
adrenergik yang menyebabkan vasokontriksi pada pembuluh mukosa hidung.
Efek yang merugikan dari dekongestan yaitu : - dekongestan topikal
kerusakan mukosa ( pemberian lama ) fenomena rebound, berupa pembengkakan mukosa, (penghentian
obat setelah pemberian lama)
- dekongestan oral. * ES/ET sistemik simpatomimetik (hipertensi, anorexia) Ini jenis2nya
Pemberian Oral
Pemberian Topikal
henylpropanolaminpseudoefedrinefedrin
xylometazolinenaphazolinetetrahydrozolineoxymetazolineepinefrinphenylephrine