tehnik hipotensi kendali

download tehnik hipotensi kendali

of 34

Transcript of tehnik hipotensi kendali

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    1/34

    Referat IV

    Maret 2012

    ANESTESI HIPOTENSI

    Oleh :

    Mattoreang E. Tahir S

    Mahasiswa IV !e"erawatan Anestesi Reani#asi

    RS$ Prof R. Margono Soe%ar&'o P(rwo%erto

    Polte%%es !e#en%es )og*a%arta 

    Pe#+i#+ing Mo&erator

    &r. Pan&it Sarosa S".An ,!- Har*ono S.!e" Ns

    !EMENTERIAN !ESEHATAN REP$/I! INONESIA

    POTE!!ES !EMEN!ES )O)A!ARTA $R$SAN

    3IV !EPERA4ATAN

    ANESTESI REANIMASI

    2012

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    2/34

    A. Pendahuluan

    Perdarahan durante operasi menjadi penyebab utama anemia perioperative.

    Berkurangnya kapasitas hemoglobin sebagai pembawa oksigen menyebabkan perubahan

    fisiologis dalam sistim kardiovaskuler. Anestesi dapat mempengaruhi perdarahan durante

    operasi dengan beberapa cara, baik secara fisiologis maupun farmakologis. Tekanan arteri

    berubah secara fisiologis melalui perubahan pola ventilasi,  positive end-expiratory 

     pressure (PP! dan posisi, sedangkan secara farmakologis akibat perubahan

    kontraktilitas miokard dan tonus vaskuler perifer. Blok simpatis regional dengan anestesi

    spinal juga sangat efektif mengurangi perdarahan durante operasi. Teknik ini sangat

    penting dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas pada pasien bedah ("ombot# et.al.,

    $%%&!.

    'ipotensi terkendali merupakan salah satu teknik anestesi yang aman untuk

    mengurangi perdarahan dimana perdarahan yang berlebihan akan mempengaruhi

    hemodinamik penderita dan mengganggu lapangan pandang operasi. ebutuhan hipotensi

    kendali pada keadaan tersebut sangat berbeda mulai dari jangka pendek, moderat atau

    menetap untuk mengurangi perdarahan ()impson, $%%*!.

    Penggunaan hipotensi general pertama kali dilaporkan oleh "riffiths dan "illies pada

    tahun $%+& dengan memakai teknik anestesi total spinal. Teknik ini dilanjutkan nderbys

    pada tahun $%- menggunakan pentamethonium untuk blok ganglion. edua teknik ini

    menyebabkan pooling vena sehingga memperkuat efek hipotensi. Teknik selanjutnya

    adalah mengontrol cardiac output   dengan agen inhalasi dan obat lain penghambat

    ganglion seperti he/amethonium, pentolinium dan trimetaphan. 0bat vasodilator seperti

    sodium nitroprusside dan nitroglycerin, penghambat β  adrenergik serta antagonis

    adrenoreseptor kombinasi ∝ dan β seperti labetalol mulai digunakan secara luas.

    'ipotensi kendali biasanya dicapai dengan menggunakan vasodilator poten dengan

    efek yang dapat diprediksi dan mudah reversibel . Pada anak1anak, beberapa agen

    berbeda digunakan untuk mengontrol hipotensi termasuk vasodilator langsung  ( sodium

    nitroprusside, nitrogliserin, prostaglandin $, nicardipine dan fenoldopam! atau agen

    inhalasi sevofluran (2egoute et.al., *3!. Blokade ganglionik dan penghambat β

    2

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    3/34

    adrenergik juga dapat digunakan untuk koreksi scoliosis pada anak1anak ('ersey et.al.,

    $%%4!.

    5enurut nderby , tingkat kematian akibat anestesi hipotensi terjadi $ dari +$*& kasus,

    sedangkan err pada penelitian terpisah melaporkan tidak ada mortalitas atau morbiditas

    pada 4 pasien.

    B. 2efinisi

    'ipotensi induksi (hipotensi kendali atau deliberasi! dapat diartikan sebagai penurunan

    5AP secara bertahap antara *-136 dari nilai baseline dan bersifat reversibel untuk

    membatasi kehilangan darah intraoperatif, menghindari kebutuhan tranfusi darah homolog

    dan mempermudah visualisasi lapangan operasi selama prosedur pembedahan (0#ier,

    *3!.

    Penurunan 5AP hingga 36 dari baseline tidak akan mengganggu keseimbangan

    antara oxygen demand  dan oxygen supply  pada pasien yang mendapat vasodilator untuk

    mengontrol hipotensi ()hiraishi et.al., $%%+!.

    )yarat 7syarat agen yang ideal untuk hipotensi kendali 8

    a! 5udah diberikan

    b! 0nset kerja cepat

    c! liminasi cepat

    d! Tidak menimbulkan toksisitas

    e! fek yang dapat diprediksi dan tergantung dosis

    ontraindikasi anestesi hipotensi (5ostellar, *9 )impson, $%%*!

    $. Tidak berpengalaman atau kurangnya pemahaman teknik anestesi hipotensi

    *. etidakmampuan untuk memonitor pasien dengan tepat

    3. Penyakit sistemik yang mengganggu perfusi, oksigenasi atau fungsi organ

    a. :skemik miokard. eadaaan ini makin diperburuk dengan meningkatnya rate-

     pressure product (;PP!. Pada pasien yang mendapat penghambat β adrenergik

    dan vasodilator, maka kerja otot jantung makin berkurang.

    3

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    4/34

    b. 'ipertensi tidak terkendali. Pada hipertensi yang tidak terkendali, tekanan arteri

    cenderung tidak stabil dan mudah terjadi hipotensi. 5onitor . "laukoma tidak terkontrol

    4. Alergi terhadap agen hipotensif

    &. ehamilan

    4

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    5/34

    :ndikasi hipotensi kendali (0#ier, *3! 8

    5engurangi blood loss intraoperatif

    Bedah plastik rekonstruktif

    2iseksi leher radikal

    ;adikal sistektomi, prostatektomi, histerektomi, mastektomi

    Total hip arthroplasty 

    5empermudah lapangan operasi pada microsurgery Cerebral aneurysm repair 

    5alformasi arteri vena

    ;eseksi tumor vaskuler otak

    2iseksi koroid

    Functional endoscopic sinus surgery 

    Pembedahan telinga tengah

    Spinal fusion

    5anajemen pasien yang menolak transfusi darah

     Jehovahs !itness

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    6/34

    penurunan

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    7/34

    Perdarahan akibat pembedahan merupakan salah satu stresor yang menginduksi

    aktivitas  pituitary-adrenocortical   (PA

    PA< yang nyata. )tresor ini kemudian meningkatkan konsentrasi corticotrophin releasing

    factor ( mm 'g menghasilkan *,- kali peningkatan aliran darah

    medula adrenal, $* kali peningkatan konsentrasi norepinephrine dan epinephrine serta

    46 penurunan aliran darah organ abdominal (Taylor, $%%&!.

    Pada pembedahan abdominal mayor terjadi peningkatan sekresi hormon pertumbuhan

    dan kortisol (D - nmolliter! yang cepat. hambatta et.al. menemukan bahwa

    premedikasi dengan propanolol akan menurunkan pelepasan katekolamin yang

    diakibatkan induksi hipotensi oleh )P. 'al ini disebabkan propranolol memodifikasi

    sekresi pituitary hormone. Propranolol juga menurunkan konsentrasi plasma non-esterified 

    fatty acid (?A!. n#im lipase  triacylglycerol pada jaringan lemak sensitif terhadap

    stimulasi β adrenoceptor melalui jalur adenyl cyclase-cyclic #$% (ewton et.al., $%%>!.

    onsentrasi sirkulasi laktat menunjukkan keseimbangan antara produksi dan

    penggunaan metabolit dengan kecepatan $,* molhari. Perubahan konsentrasi laktat

    terhadap pembedahan pada tekanan arteri normal menunjukkan adanya peningkatan

    aktivitas simpatoadrenal. eadaan hyperlactataemia berhubungan dengan meningkatnya

    glikogenolisis otot yang bisa diperbaiki dengan opioid dosis tinggi.

    5eningkatnya sirkulasi asam urat menjadi indikator terjadinya hipoksia seluler. )elama

    hipotensi kendali terjadi kehilangan ATP dan meningkatnya metabolit purin menjadi asam

    urat, tetapi masih dalam batas normal (D ,+ mmolliter!.

    +. ?ungsi platelet

    7

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    8/34

    &itric oxide yang berasal dari degradasi molekul nitroprusside yang kontak dengan

    hemoglobin akan mengaktivasi en#im guanylate cyclase dan menyebabkan peningkatankonsentrasi cyclic guanosine monophosphate. fek ini tidak hanya terbatas pada

    pembuluh darah, tetapi juga pada platelet dimana konsentrasi tinggi cyclic guanosine

    monophosphate mengganggu agregasi platelet.

    Platelet mengandung $13 α*1adrenoreseptor tiap selnya. Platelet α*1

    adrenoreseptor terlibat dalam regulasi agregasi karena stimulasi reseptor ini oleh

    katekolamin akan meningkatkan agregasi platelet. ;osenfeld et.al. menemukan bahwa

    reaktivitas platelet meningkat pada pasien yang mendapat stress hormon akibat

    peningkatan norepinephrine.

    Penelitian 2ietrich et.al., $%%> membuktikan bahwa hipotensi kendali yang diinduksi

    oleh nitroprusside menghambat agregasi platelet. Beberapa hipotesis yang bisa

    menerangkan hal ini yaitu 8

    $. =asodilatasi8 sifat vasodilator nitroprusside dan menurunnya 5AP mengurangi stress

    pada platelet, sehingga mempengaruhi adesi platelet pada endothelium atau

    subendothelium. 5enurunnya tekanan darah akan mengurangi agregasi platelet..

    *. ehilangan darah8 ehilangan darah yang banyak juga menyebabkan pelepasan

    platelet aktif.

    3. Stress response8 hipotensi kendali merupakan salah satu faktor stres anestesia yang

    dapat meningkatkan norepinephrine dan pelepasan kortikosteroid atau glikolisis.

    +. fek obat langsung8 nitroprusside meningkatkan konsentrasi sitoplasma cyclic

    guanosine monophosphate, menyebabkan vasodilasi dan menghambat agregasi platelet .

    fek nitroprusside pada platelet bertahan lebih lama dibandingkan nitroprusside

    menginduksi hipotensi.

    ;eseptor α*1adrenergik mengatur fungsi adesi kompleks glycoprotein ::bE:::a pada

    permukaan platelet. Platelets yang mengandung banyak reseptor α* akan melekat dan

    digunakan untuk hemostasis selama pembedahan. itroprusside spesifik menghambat

    kompleks glycoprotein ::bE:::a. )timulasi reseptor α* akan menginhibisi adenylate

    cyclase. Fika stimulasi dipicu oleh epinefrin, konsentrasi tinggi dibutuhkan untuk

    menginduksi agregasi platelet. Aktivasi reseptor α* memacu ekspresi reseptor fibrinogen

    8

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    9/34

    pada permukaan sel yang tergantung konsentrasi adenosine diphosphate (2ietrich et.al.,

    $%%>!.

    -. ?isiologi ginjal

    ?ungsi ginjal dapat dipengaruhi oleh hipotensi kendali karena 5AP biasanya kurang

    dari batas bawah autoregulasi ginjal (&7$& mm'g!. 2ua mekanisme utama yang

    bertanggungjawab terhadap pemeliharaan perfusi ginajal pada penurunan tekanan darah,

    yaitu 8 Autoregulasi ginjal normal dipertahankan pada 5AP &1$& mm'g

    )ekresi prostaglandins P"* dan P":* intrarenal yang bersifat vasodilator renal potenPada hipotensi kendali terjadi penurunan )=;, sehingga respon ginjal normal adalah

    dilatasi arteriole afferent glomerular yang diperantarai prostaglandin renal untuk

    menurunkan tahanan vaskuler ginjal sehingga rasio normal ;=; dan )=; tetap terjaga.

    ondisi ini disertai dengan meningkatnya tonus arteriole eferen, tetap mempertahankan

    tekanan hidrostatik kapiler glomerulus yang adekuat sehingga meminimalisasi

    berkurangnya "?;.

    eadaan oliguri pada hipotensi kendali mungkin disebabkan meningkatnya reabsorpsi

    tubulus ginjal dan sekresi A2'. )ekresi hormon A2' distimulasi oleh pembedahan,

    intermittent positive pressure ventilation, atau hipotensi. Peningkatan "?; pada periode

    pemulihan disebabkan peningkatan tonus arteriolar eferen persisten yang diperantarai

    kadar angiotensin sehingga meningkatkan ;=; dan ??. Aktivitas plasma renin meningkat

    selama anestesi isofluran pada hipotensi kendali (Gessard, $%%$!.

    >. ?isiologi pernafasan

    fek kontrol karbondioksida

    arbondioksida merupakan vasodilator dan hiperventilasi dapat menyebabkan

    keadaan hipokapni yang menginduksi vasokonstriksi. Perhatian perlu diberikan selama

    hiperventilasi pada pasien dengan posisi head up karena vasokonstriksi akan mengurangi

    aliran darah serebral mencapai titik kritis ()impson, $%%*!.

    9

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    10/34

    fek hipotensi terhadap pertukaran gas paru

    Aliran darah paru tergantung gaya gravitasi, sehingga posisi head up akan mengurangialiran darah ke bagian apeks paru. 0bat vasodilator juga mengurangi aliran darah ke paru

    karena terjadi redistribusi darah ke sirkulasi perifer (otot dan kulit!. 5eski demikian,

    ventilasi alveolar terjadi di seluruh bagian paru, termasuk daerah apeks menghasilkan

    ventilation perfusion  (=H! mismatch dan meningkatnya deadspace fisiologis. Perubahan

    ini disebabkan menurunnya tekanan arteri pulmonalis, meningkatnya aliran darah melalui

    area dependen paru dan penghambatan hipoxic pulmonary   vasoconstriction (5ostellar,

    *!. Berkurangnya ventilasi alveolar dan meningkatnya  shunting fisiologis selama

    hipotensi kendali menjadi alasan perlunya :PP=. 5eningkatkan konsentrasi inspirasi

    oksigen selama teknik hipotensi akan meminimalkan efek ketidakseimbangan ini.

    fek intermittent positive pressure ventilation (:PP=!

    Pada keadaan normal, kembalinya venous return ke jantung terjadi selama inspirasi

    ketika tekanan intratorakal negatif mendorong aliran darah ke jantung melawan gaya

    gravitasi. )elama :PP=, inspirasi berhubungan dengan tekanan intratorakal positif

    sehingga mengurangi venous return. Prys1;oberts menemukan bahwa pada pasien yang

    teranestesi dan normotensi, :PP= memiliki sedikit efek terhadap curah jantung akibat

    refleks vasokonstriksi yang dihasilkan. Baroreseptor memberikan respon terhadap

    hipotensi dengan menginduksi refleks takikardi.

    :PP= meningkatkan metode farmakologi dalam mengurangi tekanan arteri rata1rata

    pada teknik hipotensi sehingga membatasi dosis yang dibutuhkan untuk menghasilkan

    efek yang diharapkan dan lamanya hipotensi paska operasi. =entilasi kontrol yang

    memberikan  positive end-expiratory pressure  (PP! pada periode inspirasi terhadap

    alveoli juga mengurangi venous return ()impson, $%%*!.

    4. ?isiologi hepar

    'epar menerima sebagian besar aliran darah melalui sirkulasi portal yang dipengaruhi

    oleh katekolamin, Pa0*, agen anestesi dan volume darah yang mengalami sirkulasi. Pada

    hipotensi kendali akan terjadi penurunan aliran darah portal, tetapi oksigenasi hepar tetap

    10

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    11/34

    dipelihara melalui peningkatan aliran arterial selama periode aliran vena portal tidak cukup

    (

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    12/34

    sebaliknya posisi head1down untuk operasi ekstremitas bawah kurang efektif untuk

    mengurangi tekanan arteri karena cenderung meningkatkan venous return danmempertahankan tekanan arteri, berlawanan dengan posisi head up  yang mengurangi

    venous return.

    $.$.*. kspansi volume intravaskuler

    (oading cairan akan meningkatkan volume darah dan   central venous pressure

    (

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    13/34

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    14/34

    hal ini tidak terjadi pada rapidly degradable  55C1') 3- mGkg. 55C1') akan

    mengganggu hemostatis bila volume lebih dari 3- mGkg dalam jangka pendek padaindividu golongan darah 0. "elatin juga menurunkan kompleks faktor =:::vC? sehingga

    pembentukan bekuan darah (0#ier, *3!.

    . 5etode mekanik

    Tournikuet

    Tornikuet hanya cocok diaplikasikan untuk pembedahan daerah ekstremitas. Iang

    perlu diperhatikan selama menggunakan teknik ini adalah lamanya tornikuet dipasang

    karena iskemik yang memanjang menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen pada

    ekstremitas dan tekanan yang diberikan karena tekanan yang berlebihan menyebabkan

     jaringan di bawah tornikuet mengalami nekrosis dan kerusakan sel saraf.

    Pengukuran tekanan arteri rata1rata pasien sangat penting agar inflasi tournikuet tidak

    mengganggu sirkulasi arteri. Tekanan yang biasa digunakan pada pasien normotensif

    adalah tekanan darah sistolik ditambah - mm 'g di bagian lengan dan * kali tekanan

    darah sistolik di bagian kaki. Gamanya penggunaan tournikuet harus dibatasi > menit

    untuk ekstremitas atas dan % menit untuk ekstremitas bawah.

    American 'eart Association merekomendasikan cuff sfigmomanometer memiliki lebar

    *6 lebih besar dibandingkan diameter lengan atas atau +6 lingkar tungkai atas (hingga

    maksimum * cm! untuk menghindari tekanan yang berlebihan (

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    15/34

    Pada umumnya digunakan pada anak1anak karena induksinya cepat, nyaman dan

    toleransi terhadap jalan nafas lebih baik dibandingkan inhalasi yang lain. ombinasisevofluran dan remifentanil atau sufentanil digunakan untuk mengontrol hipotensi pada

    anak1anak. onsentrasi +6 diperlukan untuk mencapai 5AP --1>- mm'g (2egoute et.al.,

    *3!.

    )tudi pada tikus yang mendapat adenosin untuk mengontrol hipotensi didapatkan

    bahwa sevoflurane $, 5A< menurunkan 5AP sebesar 3>6 dan berkurangnya )=; 3+6

    Pada sirkulasi splanchnic, aliran darah portal meningkat +&6 menghasilkan peningkatan

    total liver blood flow hingga 3&6 (6 (

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    16/34

    menghasilkan efek vasodilatasi dan hipotensi, tetapi juga menekan sistim saraf pusat

    sehingga meminimalkan reflek vasokonstriksi atau takikardi akibat stimulasi baroreseptor.

    :soflurane *6 atau 5A< $,-+ menghambat peningkatan aliran darah medula adrenal,

    norepinephrine dan epinephrine serta penurunan aliran darah organ abdomen sebesar

    46 yang diamati pada 5AP > mm'g (Fordan et.al., $%%3!.

    Penelitian )eagard et.al. menemukan isoflurane *,*6 menumpulkan respon

    baroreceptor terhadap hipotensi dan respon simpatis terhadap stimulus pembedahan

    dengan menghambat transmisi ganglion dan neuron eferen simpatis.

    'araldsted et.al.. mempelajari perbedaan cerebral arteriovenous +, difference  pada

    * pasien yang menjalani pembedahan aneurisma serebral menyimpulkan bahwa cerebral 

    blood flo! dan  oxygen demand/supply ratios dipelihara dengan baik selama induksi

    hipotensi dengan isofluran D*,- 5A

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    17/34

    "angguan aliran darah serebral dan medulla spinalis yang disebabkan redistribusi

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    18/34

    Penghambat α adrenergik menghasilkan vasodilatasi melalui mekanisme hambatan

    kompetitif reseptor adrenergik postsinap dalam sistim simpatis. fek phentolamine relativependek antara *7+ dan reversibel, sedangkan pheno/yben#amine bertahan beberapa

    hari karena obat ini merupakan nitrogen mustard derivative, membentuk kompleks reseptor

    yang irreversibel. Phentolamine juga mempunyai efek stimulant miokard (beta adrenergik!,

    meningkatkan konsumsi oksigen dan denyut jantung, sebaliknya pheno/yben#amine

    memiliki efek sedasi. Phentolamine -7$ mg digunakan untuk induksi vasodilatasi

    sedangkan pheno/yben#amine ,-7*, mgkg yang bertahan dalam $ hari berguna

    dalam meminimalkan efek katekolamin pada pengangkatan  phaeochromocytoma.

    )edangkan chlorproma#ine dan droperidol yang mempunyai efek mild alpha adrenergi 

    bloc sering digunakan untuk preparasi pasien sebelum anestesi hipotensi ()impson,

    $%%*!.

    Penghambat β adrenergik

    euntungan menggunakan antagonis β  adrenergik pada anestesi hipotensi yaitu

    menurunnya denyut jantung dan curah jantung. Propranolol sering digunakan untuk

    menghasilkan .rheostatic hypotension. Terapi oral 3/+ mghr bisa digunakan sebagai

    medikasi pra anestesi, sedangkan dosis $1* mg iv dapat digunakan selama anestesi.

    Penghambat β  adrenergik ini dapat dipakai sebelum atau selama anestesi untuk

    menetralkan efek takikardi yang dihasilkan sebagai efek samping anestesi hipotensi oleh

    obat penghambat ganglion atau vasodilator langsung. Pemberian preparat ini secara oral

    dinilai lebih baik dibandingkan intravena karena akan menghasilkan konsentrasi plasma

    tetap selama operasi. Gabetalol (kombinasi anatagonis α  dan β  adrenergik! juga ideal

    untuk menginduksi hipotensi, tetapi durasi obat ini hanya bertahan selama 3 menit

    dibandingkan penghambat β yang berdurasi % menit. 2i samping itu, efek penghambat β

    -14 kali lebih poten dibandingkan penghambat α ()impson, $%%*!.

    =asodilator

    a! )odium nitroprusside ()P!

    euntungan utama menggunakan obat ini adalah penurunan tekanan darah yangcepat seimbang dengan pengembalian tekanan darah yang cepat ke nilai normal,

    18

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    19/34

    sehingga obat ini mampu menghasilkan .dial-a-pressure hypotension dalam periode

    yang sangat singkat misalnya saat pengangkatan meningioma atau pemotongananeurisma serebral. Penggunaan )P dianggap kurang memberikan visualisasi yang

    ideal pada pembedahan kecuali terjadi penurunan 5AP hingga *6 (Boe#aart et.al.,

    $%%-!. )P memberikan distribusi aliran darah serebral yang lebih homogen akibat

    efek vasodilatasi langsung ke serebral dan mempertahankan aliran darah yang

    adekuat ke organ vital pada 5AP di atas - mm'g. fek vasodilator )P pasti akan

    menggeser kurva autoregulasi ke kiri secara dose dependent   dan meningkatkan

    tekanan intrakranial, sehingga tidak digunakan pada neurosurgery   sebelum tulang

    tengkorak dibuka.

    )P bekerja langsung pada otot polos pembuluh darah menyebabkan dilatasi

    arteriolar, venodilatasi dan menurunnya curah jantung. ;espon ini disebabkan gugus

    0 yang berdifusi ke dalam otot polos pembuluh darah dan meningkatkan c"5P

    sehingga menghasilkan relaksasi. )P memiliki sifat depresi terhadap kontraktilitas

    miokard yang minimal dengan tetap memelihara aliran darah koroner dan menurunkan

    kebutuhan oksigen otot jantung.

    Penggunaan preparat ini berhubungan dengan intoksikasi sianida. )etiap molekul

    )P mengandung - radikal sianida yang dilepaskan akibat pemecahan obat dalam

    plasma dan sel darah merah. Falur metabolik normal pemecahan )P bersifat non

    en#imatik yaitu dalam sel darah merah dan plasma. ;eaksi intraseluler di katalisasi

    19

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    20/34

    oleh perubahan haemoglobin menjadi methaemoglobin. Pada akhirnya, lebih dari %&6

    sianida yang dihasilkan akibat pemecahan )P terdapat di dalam sel darah merah,sedangkan proporsi yang lebih kecil bergabung dengan methaemoglobin atau vitamin

    B$*. )ebagian besar sianida dimetabolisme di hati oleh en#im rhodanase menjadi

    thiocyanate yang dikeluarkan melalui urine. ?aktor yang membatasi kecepatan

    metabolisme sianida dipengaruhi gugus sulphydryl dimana pada pemberian sodium

    thiosulphate akan meningkatkan produksi thiocyanate sehingga mengurangi

    konsentrasi sianida dalam darah. Penggunaan thiosulphate tidak mempengaruhi efek

    hipotensi yang dihasilkan )P.

    2osis )P yang direkomendasikan ,*1,- ugkgmenit dan ditingkatkan secara

    bertahap sampai level hipotensi yang diharapakan tercapai, sedangkan dosis

    maksimum yang dianggap masih aman adalah $,- ugkgmenit, dimana terjadi sedikit

    peningkatan konsentrasi laktat dalam plasma yang dicerminkan dengan meningkatnyadeficit basa arterial 1> sampai 14 mmolliter yang reversibel setelah penghentian )P.

    Pengukuran rutin asam basa selama )P akan memberikan informasi klinis yang

    adekuat terjadinya toksisitas sianida. Fika dosis )P yang diberikan tidak melebihi

    dosis maksimum maka gejala toksisitas tidak akan terjadi pada pasien dengan fungsi

    hati dan ginjal yang normal. erugian )P untuk hipotensi kendali anak1anak adalah

    munculnya reflek takikardi dan potensi terjadinya toksisitas sianida (2egoute et.al.,

    *3!.

    20

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    21/34

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    22/34

    Pada penelitian isiyama et.al., $%%4 ditemukan bahwa penurunan tekanan darah

    dengan inhalasi sevofluran tidak disertai dengan meningkatnya kadar katekolamin

    seperti pada penggunaan enfluran dan isofluran. 5eskipun anestesi inhalasi menekan

    aktivitas simpatis, adanya stimulasi pembedahan atau penginduksi hipotensi pada

    anestesi umum dapat meningkatkan aktivitas simpatis. 5eningkatnya konsentrasi

    katekolamin selama penggunaan enfluran dan isofluran berasal dari nicardipine yang

    menginduksi hipotensi. Perbedaan ini disebabkan karena sevofluran menekan reflek

    simpatis hipertonia akibat penurunan tekanan darah oleh nicardipine.

    22

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    23/34

    Penurunan tekanan darah dan meningkatnya denyut jantung pada anestesi

    isofluran lebih lama, tetapi klirens nicardipine lebih besar. Perbedaan ini menunjukkan

    bahwa nicardipine meningkatkan ikatan reseptor target dengan isofluran sehingga

    aktifitas simpatis medulla adrenal meningkat secara intensif.

    Caktu paruh nicardipine dengan anestesi sevofluran dan enfluran berkisar **1+-

    menit, tetapi meningkat * kali lipat dengan isofluran. 'al ini disebabkan meningkatnya

    aliran darah hepar dengan isofluran (ishiyama et.al., $%%4!.

    c! Trinitroglycerin (T"!

    5etabolisme nitroglycerin melibatkan pemecahan trinitrate yang terjadi di hepar

    menjadi di1 , mono1nitrate dan terakhir glycerol. Proses ini menyebabkan aktivitas

    vasodilator molekul nitrat berkurang karena ukuran molekul juga berkurang. T"

    menghasilkan penurunan tekanan arteri yang stabil dengan efek yang lebih besar

    pada tekanan sistolik dibandingkan tekanan diastolik untuk mempertahankan aliran

    darah. Pemulihan dari nitroglycerin membutuhkan waktu $1* menit, berbeda

    23

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    24/34

    dengan )P yang membutuhkan waktu *7+ menit, sehingga kurang ideal digunakan

    pada pembedahan yang membutuhkan hipotensi yang ekstrim. fek vasodilatasi T"lebih dominan pada sistim kapasitansi vena sehingga tekanan diastolik dipertahankan

    lebih besar dan perfusi arteri koroner lebih baik dibandingkan )P. fek ini

    menguntungkan pada pasien yang memiliki gangguan sirkulasi serebral atau miokard

    ()impson, $%%*!. Peningkatan tekanan intrakranial yang dihasilkan oleh nitroglycerin

    lebih besar dibandingkan )P. 2osis T" biasanya dimulai ,*1,- ugkgmenit dan

    ditingkatkan bertahap hingga level hipotensi yang diharapkan tercapai. T" tidak

    menimbulkan takifilaksis, toksisitas dan rebound hypertension seperti )P (5ostellar,

    *!.

    ". 5onitoring selama anestesi hipotensi

    5onitor rutin yang ideal digunakan selama anestesi hipotensi meliputi 8

    $! lektrokardiografi

    5onitoring

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    25/34

    berkurang dan end-tidal carbon dioxide menurun ("oldman, *!. onsentrasi inspirasi

    oksigen yang dibutuhkan meningkat selama periode hipotensi untuk mengkompensasiperubahan perfusi paru.

    +! Produksi urin

    )elama hipotensi kendali, ginjal tetap memproduksi urin ,-1$ cckgjam. Produksi urin

    merupakan salah satu indikator untuk menilai fungsi dan perfusi organ penting (

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    26/34

    4! 5onitor suhu

    =asodilatasi akibat penggunaan kombinasi agen1agen hipotensi menyebabkan

    kehilangan panas yang berlebihan dan mencetuskan terjadinya hipotermi (5ostellar,

    *!.

    &! adar glukosa

    Penggunaan β  bloker sebagai suplemen anestesi hipotensi memerlukan monitor

    gula darah durante operasi karena efek penghambatan glikogenolisis sehingga mudah

    terjadi hipoglikemi (5ostellar, *!.

    %! Analisis gas darah

    Pa

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    27/34

    Teknik hipotensi menggunakan agen inhalasi poten sebagai agen hipotensi tunggal

    tidak dianjurkan karena depresi kardiovaskuler tidak segera kembali normal (5ostellar,*!. Penghambat β  adrenergik jangka pendek dosis rendah bisa digunakan sebagai

    tambahan untuk mengurangi kebutuhan anestesi inhalasi atau vasodilator, tetapi

    penggunaan obat ini dihindari pada anak dibawah usia - tahun karena curah jantung

    masih tergantung denyut jantung (- mm 'g pada pasien dewasa muda dan sehat, >14

    mm'g pada pasien tua dan sehat, sedangkan pada pasien hipertensi kronis terkendali

    penurunan 5AP masih dapat ditoleransi hingga *-6 sebelum irisan kulit dimulai (5organ

    et.al., **!. Fika target 5AP tercapai sebelum insisi, maka infuse vasoaktif tidak dimulai

    sampai irisan awal pembedahan untuk menghindari hipotensi yang berlebihan. Fika target

    5AP tidak tercapai sebelum irisan awal pembedahan, maka infuse vasoaktif bisa dimulai

    saat itu juga dengan nicardipine loading dose ,* ugkg dilanjutkan infuse kontinyu $

    ugkgmnt hingga target 5AP tercapai kemudian diturunkan menjadi $ ugkgmnt

    selanjutnya dititrasi sesuai kebutuhan. :nfus nitroprusside dimulai $ ugkgmnt untuk

    mencapai target 5AP kemudian dititrasi sesuai kebutuhan ('ersey, $%%4!. 2osis

    pemeliharaan tetap diberikan sampai penjahitan kulit (imura et.al., $%%%!.

    Pada anak1anak, hipotensi kendali dicapai lebih baik dengan pemberian remifentanil $

    ugkg iv dalam 31> detik dilanjutkan infus kontinyu ,*1,- ugkgmenit hingga 5AP -

    mm'g dikombinasi dengan sevofluran *6 dibandingkan dengan sodium nitroprusside ,*-

    ugkgmenit. Perbedaannya adalah dosis pemeliharaan ini dihentikan $ menit sebelum

    akhir pembedahan (2egoute et.al., *3!.

    27

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    28/34

    Tekanan darah dikembalikan ke baseline sebelum penutupan kulit untuk

    mempermudah hemostatis. Bila hipotensi menetap, maka reversal segera dilakukan untukmengembalikan fungsi ventrikel kiri dengan efedrin -1$ mg iv ('usain, $%%3!. Penelitian

    "oert# et.al., $%%3 menggunakan transesophageal echocardiography untuk menilai efek

    pemberian bolus fenilefrin * ugkg dan norepinefrin $ ugkg terhadap fungsi ventrikel kiri

    selama hipotensi kendali dengan isofluran menunjukkan bahwa kedua substrat efektif

    mengembalikan tekanan darah arteri ke nilai normal dimana end-systolic !all stress

    meningkat setelah pemberian fenilefrin dan norepinefrin dari +4,+ menjadi %$,* dan dari

    -+, menjadi >-,* / $3 dynecm

    *.

    Pasien hipotensi elektif tetap membutuhkan monitor tekanan arteri dan monitor air!ay 

    paska operasi di ruang pemulihan dengan pengawasan. )uplemen oksigen harus

    diberikan pada semua pasien hingga benar1benar pulih sadar. Pada penggunaan obat

    penghambat ganglion, pasien tetap tidur telentang selama $*1$& jam paska operasi

    ()impson, $%%*!.

    :. omplikasi

    a! 'ipotensi inadekuat

    Pada pasien dengan sistim renin1angiotensin yang overaktif cenderung resisten

    terhadap sodium nitroprusid, sehingga hipotensi elektif tidak tercapai. 'al ini

    mengakibatkan penggunaan obat vasoaktif dengan dosis berlebihan. Fika penggunaan

    satu jenis obat tidak mampu mencapai target 5AP, maka penggunaan obat kedua pada

    tempat kerja yang berbeda dapat dijadikan pilihan, misalnya kombinasi obat penghambat

    ganglion dengan )P atau kombinasi isoflurane dan )P ()impson, $%%*!.

    b! 'ipotensi berlebihan

    ;isiko akibat penurunan tekanan darah yang terlalu ekstrim adalah terjadinya

    trombosis serebral, hemiplegi akibat perfusi ke medula spinalis berkurang, nekrosis tubuler

    akut, nekrosis hepar masif, infark miokard akut dan kebutaan akibat trombosis arteri retina

    ('usain, $%%39 menit atau resisten terhadap )P.

    28

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    29/34

    Penatalaksanaan toksisitas sianida (

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    30/34

    A5TAR P$STA!A

    Abe . $%%3. =asodilators during cerebral aneurysm surgery. 4

    2egoute

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    31/34

    2egoute

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    32/34

    Fordan 2, )hulman )5, 5iller 2. $%%3. smolol 'ydrochloride, )odium itroprusside,

    and :soflurane 2iffer in Their Ability to Alter Peripheral )ympathetic;esponses Anesthesia Analgesia 448 *&$7%

    imura T, :to 5, omatsu T, ishiwaki , )himada I. $%%%. 'eart rate and blood pressure

    power spectral analysis during calcium channel blocker induced hypotension.

    8 $* pp $$$1>

    irson G. *.

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    33/34

    ishiyama T, 5atsukawa T, 'anaoka ,

  • 8/16/2019 tehnik hipotensi kendali

    34/34