Buku Rancangan Pendidikan Hipotensi Ortostatik

24
BUKU RANCANGAN PENDIDIKAN MODUL HIPOTENSI ORTOSTATIK PADA PASIEN GERIATRI Ilmu Penyakit Dalam RS Saiful Anwar FK Universitas Brawijaya Malang

description

paper

Transcript of Buku Rancangan Pendidikan Hipotensi Ortostatik

BUKU RANCANGAN PENDIDIKANMODUL HIPOTENSI ORTOSTATIK PADA PASIEN GERIATRI

Ilmu Penyakit Dalam RS Saiful Anwar FK Universitas Brawijaya Malang

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hipertensi ortostatik ditemukan pada usia lanjut yang mendapat pengobatan obat hipertensi, terutama apabila ia pasien DM. Dikatakan hipotensi ortostatik apabila perbedaan TD pada posisi berbaring dengan posisi berdiri >20 mmHg sistolik atau>10 mmHg diastolik.Hipotensi ortostatik juga sering mengalami komplikasi seperti jatuh, fraktur sehingga meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Penyebab hipotensi ortostatik cukup banyak, antara lain kurangnya cairan tubuh, disfungsi barorefleks, insufi siensi saraf otonom, obat antihipertensi tertentu seperti penghambat reseptor alfa atau penghambat beta. Penggunaan diuretik dan obat golongan nitrat memacu terjadinya hipotensi ortostatik.Gejala hipotensi ortostatik seperti rasa tidak stabil, riwayat terjatuh, rasa oleng atau pernah pingsan, harus dipastikan dengan pengukuran tekanan darah pada posisi berbaring, duduk dan berdiri atau tegak. Diperlukan penyesuaian obat dan dosis agar keluhan dapat berkurang atau tidak terjadi.Dalam rangka menempuh pendidikan spesialis penyakit dalam di fakultas kedokteran universitas brawijaya diberikan modul hipotensi ortostatik sebagai rangkaian ilmu yang terintegrasi dengan ilmu lain sebagai dasar kompetensi yang dicapai oleh dokter penyakit dalam. Modul Hipotensi ortostatik yang dirancang sebagai pendukung pelaksanaan pendidikan spesialis penyakit dalam ini akan diberikan pada tahap dasar selama 6 bulan semester pertama dengan beban setara 4sks.TujuanTujuan UmumSetelah menyelesaikan modul Hipotensi ortostatik diharapkan pesertadidik:1. Menguasai kompetensi penyakit hipotensi ortostatik pada pasien geriatri yang dibutuhkan sebagai dokter penyakit dalam.1. Mampu memberikan terapi komperehensif dan efektif pada kasus hipotensi ortostatik yang dihadapi.

Tujuan khusus1. Mampu Mengidentifikasi dan menginterpretasikan kemungkinan timbulnya hipotensi ortostatik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan 2. Menguasai Kriteria Diagnosis , pencegahan, tatalaksana dan prognosis hipotensi ortostatik serta mampu melakukan monitoring dan edukasi pada pasien hipotensi ortostatik3. Melakukan kajian ulang terhadap adanya predisposisi dan precipitasi faktor terjadinya hipotensi ortostatik 4. Menguasai pengetahuan tentang indikasi dan kontraindikasi terhadap terapi yang diaplikasikan pada pasien

KARAKTERISTIK MAHASISWAMahasiswa yang dapat mengikuti modul praktik ini adalah mahasiswa program pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit dalam FKUB RSSA

Karakteristrik Peserta Didik

Peserta Didik yang dapat mengikuti Modul Hipotensi ortostatik adalah PPDS I Ilmu Penyakit Dalam FKUB pada tahap dasar pada semester pertama program pendidikan

SASARAN PEMBELAJARANSasaran Pembelajaran Peserta didik dalam hal ini adalah peserta pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit dalam, sesuai standar mampu mengelola mulai dari identifikasi masalah Hipotensi ortostatik lewat anamnesis, pemeriksaan klinis, melakukan pengkajian, melakukan dan merencanakan pemeriksaan penunjang, menetapkan masalah/diagnosis/disgnosis banding, menyusun rencana tatlaksana pasien dengan memperhatikan aspek etika, sosial, ekonomi, agama dan budaya, hingga menyusun rekam medik dengan mengacu pada catatan rekam medik berdasarkan masalah, serta mampu menjelaskan dasar masalah Hipotensi ortostatik, dasar penentuan penyebab penyakit, dasar rencana penatalaksanaan yang rasional berdasarkan etiologi dan patogenesis dan dasar rencana tindakan pencegahan.

Sasaran pembelajaran penunjangDiharapkan peserta PDS I memiliki kemampuan pada :0. Pengetahuan :1. Mampu menjelaskan definisi, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding, pencegahan komplikasi dan prognosis Hipotensi ortostatik1. Mampu menjelaskan tata laksana komprehensif pada kasus Hipotensi ortostatik

0. Sikap1. Menghargai keanekaragaman sifat, sikap dan selera pribadi pasien1. Bersedia mempertimbangkan pemikiran serta usulan pasien dalam pemeriksaan pasien dan merundingkan perencanaan terapi Hipotensi ortostatik1. Menyadari pentingnya empati dalam tatalaksana Hipotensi ortostatik1. Menyadari pentingnya pendekatan indisiplin1. Meyadari pentingnya mealkukan rujukan untuk kasus-kasus tertentu kepada ahli terkait

0. Ketrampilan1. Menunjukkan sikap santun dan cara komunikasi efektif1. Melakukan langkah-langkah pengumpulan data mulai dari anamnesis termasuk penilaian kejiwaan, pemeriksaan fisik, membuat catatan rekam medis sesuai buku dan petunjuk yang baku1. Melakukan analisis data dan sintesis untuk menetapkan masalah Hipotensi ortostatik serta menetapkan rencana pemeriksaan san pengobatan dasar1. Mengembangkan pola belajar mandiri

LINGKUP BAHASAN

Modul Hipotensi ortostatik memilki lingkup bahasan meliputi segala problem terkait Hipotensi ortostatik pada pasien yang dihadapi dengan mempertimbangkan segala aspek yang terkait.Tabel Daftar Lingkup Bahasan yang akan dicapai peserta didik pada modul Hipotensi ortostatikLingkup BahasanPokok BahasanTingkat Kemampuan

0. Keterampilan identifikasi Hipotensi ortostatik0. Anamnesis0. Pemeriksaan Fisik0. Pemeriksaan Laboratorium0. Pemeriksaan Penunjang Lainnya3A

0. Tata laksana Hipotensi ortostatik1. Farmakologi2. Non farmakologi3A

3. Monitoring terapi Hipotensi ortostatika. Melakukan pemantauan penyakit penyerta atau hal lain yang menjadi penyabab hipotensi ortostatik b. Melakukan pemantauan terhadap mental status melalui tanda tanda vitalc. Melakukan pemeriksaan kognitif dan fungsional berkala untuk semua pasien usia lanjut lewat pemeriksaan atau instrument yang adad. Monitoring terhadap faktor faktor pencetus atau yang berkonstribusi terjadinya hipotensi ortostatik sebelum dan sesudah terapi

3A

3. Edukasi pada Hipotensi ortostatikTehnik dan informasi edukasi penyakit3A

4. Diagnosis Hipotensi ortostatik pada kondisi khusus1. Home care nursing2. Palliative care setting3. Ethnic

3A

Daftar Keterampilan Klinis

Ketrampilan adalah kegiatan mental dan atau fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-bagian kegiatan yang saling bergantung dariu awal hingga akhir. Dalam pelaksanaan praktik dokter, lulusan dokter spesialis penyakit dalam perlu menguasai ketrampilan klinis yang akan digunankan mendiagnosis maupun menjelaskan suatu masalah kesehatan. Ketrampilan klinis ini perlu dilatihkan sejak awal pendidikan secara berkesinambungan hingga akhir pendidikan. Pada setiap ketrampilan klinik ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan Piramid Miller (knows, knows how, shows, does) yang diharapkan dicapai oleh peserta didik di akhir pendidikan. Beriku ini tingkat kemampuan menurut Piramid Miller:1. Tingkat kemampuan 1 (Knows) Mengetahui dan Menjelaskan Lulusan dokter spesialis penyakit dalam mempunyai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososial ketrampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien dan keluarganya, teman sejawat serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi dan komplikasi yang mungkin timbul. Ketrampilan ini dapat dicapai melalui kuliah, diskusi, penugasan dan belajar mandiri, sedangkan penilainnya dapat melalui ujian tulis2. Tigkat Kemampuan 2 (Knows How) Pernah Melihat atau Pernah MendemonstrasikanLulusan dokter speislias penyakit dalam menguasai pengetahuan teoritis dari ketrampilan ini dengan penekanan pada clinical reasioning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat, mengamati ketrampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien dan masyarakat. Pengujian ketrampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan ganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan atau lisan (oral test)3. Tingkat Kemampuan 3 (Shows) Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisiLulusan dokter spesialis penyakit dalam menguasai teori ketrampilan ini termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial ketrampilan tersebut, berkesempatan untukmmelihat dan mengamati ketrampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien, serta berlatih ketrampilan tersebut pada alat peraga dan atau standarized patient. Pengujian ketrampilan kemampuan 3 dengan menggunakan OSCE atau OSATS4. Tingkat kemampuan 4 (Does) Mampu melakukan secara mandiriLulusan dokter spesialis penyakit dalam dapat mmperlihatkan ketrampilannya tersebut dengan menguasai seluruh teori, prinsip, inidkasi, langkah-langkah cara melakukan, komplokasi dan pengendalian komplikasi,. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian ketrampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan workbooked assessment alinnya misalnya mini-CEX, portfolio, logbook dsb.

METODE PENGAJARAN

Metode Pengajara modul Hipotensi ortostatik meliputi:

0. Keterampilan Identifikasi Hipotensi ortostatik

Tujuan PembelajaranMemberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat mengidentifikasi masalah terkait Hipotensi ortostatik berdasarkan pada kemampuan anamnesis dan pemeriksaan fisik

Keterampilan InterpersonalAnamnesis : Keluhan utama: kelelahan, pingsan dan pandangan kabur ketika ada penurunan ringan aliran darah otak Riwayat penggunaan obat-obatan, alkohol, dan kelainan sistem otonom, neurologis, kardiovaskuler serta endokrin Gejala penurunan keringat, gejala yang berkaitan dengan gastroparesis, inkontinensia, dan impotensi.

Pemeriksaan fisik: Teknik standar untuk mengukur tekanan darah ortostatik dan denyut nadi adalah sebagai berikut :1) Mengukur tekanan darah dan denyut nadi setelah 5 menit berbaring.2) Pasien berdiri selama 3 menit.3) Mengukur kembali tekanan darah dan denyut nadi.4) Bandingkan hasil pemeriksaan saat berbaring dan berdiri.Penurunan tekanan darah sistolik 20 mmHg atau penurunan tekanan darah diastolik 10 mmHg dengan atau tanpa peningkatan denyut nadi dianggap sebagai respon abnormal. Respon denyut jantung terhadap perubahan postural dapat memberikan informasi penting tentang penyebab hipotensi ortostatik. Adanya perubahan minimal pada denyut jantung (20x/menit) mengindikasikan deplesi/penurunan volume intravaskular. 3Adanya kecurigaan gangguan fungsi autonom memerlukan pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan penunjang lainnya : 1) Lab: darah lengkap, kimia darah, serum elektrolit2) EKG, Echocardiografi3) Heads up tilt table test

Keterampilan Kontekstual Pengetahuan komunikasi efektif Epidemiologi dari gangguan Hipotensi ortostatik Pemberdayaan keluarga/ orang-orang terdekat dalam penanganan pasien secara holistik

Pengetahuan Klinis Mengetahui diagnosis banding dari timbulnya hipotensi ortostatik pada usia lanjutPengetahuan tentang predisposisi dan precipitasi faktor dari hipotensi ortostatik Mengetahui penyebab-penyebab obat yang sering menginduksi terjadinya hipotensi ortostatik Pengetahuan tentang risk faktor untuk timbulnya hipotensi ortostatikMengetahui tentang kriteria diagnosis untuk hipotensi ortostatik

Metode PembelajaranKuliah tatap muka Evaluasi pasien ruangan penderita hipotensi ortostatikEvaluasi Pasien Jaga penderita hipotensi ortostatik

Waktu yang diperlukanKuliah tatap muka : 1-2 jam Diskusi tutorial : 1-2 jamDiskusi kasus : 1-2 jamStase ruangan : 3-5 jamTugas Jaga : 3-5 jam

Tenaga Pengajar yang terlibatKonsultan geriatriDokter Spesialis Penyakit Dalam Peserta Program Pendidikan Spesialis-2

Metode Evaluasi Ujian Tertulis Mini Cx

Referensi 1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter 2. Hazzards geriatric medicine and gerontology sixth edition McGrawHill Medical. 20093. Harrison principle of medicine 18th edition. Mcgraw-hill profesiional. 2011

0. Keterampilan Tatalaksana Hipotensi ortostatik

Tujuan PembelajaranMemberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat melakukan tatalaksana Hipotensi ortostatik

Keterampilan InterpersonalKeterampilan melakukan penatalaksanaan Hipotensi ortostatik

Keterampilan Kontekstual Pengetahuan komunikasi Pemberdayaan keluarga/ orang-orang terdekat

Pengetahuan Klinis Nonfarmakologi Pemberian obat-obatan yang dapat menyebabkan hipotensi ortostatik hendaknya dikurangi atau dihentikan sama sekali. Menghindari mengangkat beban yang berat dan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur seperti berjalan cukup mampu mengurangi timbulnya gejala. Tidur dengan posisi kepala terangkat 30 cm dan alas tidur. Saat bangun dari tempat tidur jangan mendadak tapi lakukan secara perlahan-lahan. Pada penderita yang tidak memiliki penyakit jantung, penambahan garam dalam menu sangat berguna Pada penderita hipotensi ortostatik setelah makan, dianjurkan mempersering frekuensi makan makanan ringan Pembatasan aktivitas fisik segera setelah makan.

Farmakologis1) Fludrokortison 0,1 mg per oral, dosis maksimal tidak lebih dari 0,4 mg per hari2) Midodrine 2,5 mg saat makan pagi dan siang, kemudian ditingkatkan 2,5 mg perhari jika terdapat respon terapi yang bagus3) Eritropoietin4) Vasokonstriktor

Metode PembelajaranKuliah tatap muka Evaluasi pasien ruangan penderita hipotensi ortostatikEvaluasi Pasien Jaga penderita hipotensi ortostatik

Waktu yang diperlukanKuliah tatap muka : 1-2 jam Diskusi tutorial : 1-2 jamDiskusi kasus : 1-2 jamStase ruangan : 3-5 jamTugas Jaga : 3-5 jam

Tenaga Pengajar yang terlibatKonsultan GeriatriDokter Spesialis Penyakit Dalam Peserta Program Pendidikan Spesialis-2

Metode Evaluasi Ujian Tertulis Mini Cx

Referensi 1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter 2. Hazzards geriatric medicine and gerontology sixth edition McGrawHill Medical. 20093. Harrison principle of medicine 18th edition. Mcgraw-hill profesiional. 2011

0. Keterampilan Monitoring Terapi Hipotensi ortostatik

Tujuan PembelajaranMemberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat melakukan monitoring terapi Hipotensi ortostatik

Keterampilan Interpersonal Melakukan pemantauan penyakit penyerta atau hal lain yang menjadi penyabab hipotensi ortostatik Melakukan pemantauan terhadap tekanan darah Melakukan pemeriksaan kognitif dan fungsional berkala untuk semua pasien usia lanjut lewat pemeriksaan atau instrument yang ada Monitoring terhadap faktor faktor pencetus atau yang berkonstribusi terjadinya hipotensi ortostatik sebelum dan sesudah terapi

Keterampilan Kontekstual Pengetahuan komunikasi Pemberdayaan keluarga/ orang-orang terdekat

Pengetahuan Klinis Pengetahuan patofisiologi tentang pemberian terapi hipotensi ortostatik dan efeknya

Metode PembelajaranKuliah tatap muka Evaluasi pasien ruangan penderita hipotensi ortostatikEvaluasi Pasien Jaga penderita hipotensi ortostatik

Waktu yang diperlukanKuliah tatap muka : 1-2 jam Diskusi tutorial : 1-2 jamDiskusi kasus : 1-2 jamStase ruangan : 3-5 jamTugas Jaga : 3-5 jam

Tenaga Pengajar yang terlibatKonsultan GeriatriDokter Spesialis Penyakit Dalam Peserta Program Pendidikan Spesialis-2

Metode Evaluasi Ujian Tertulis Mini Cx

Referensi 1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter 2. Hazzards geriatric medicine and gerontology sixth edition McGrawHill Medical. 20093. Harrison principle of medicine 18th edition. Mcgraw-hill profesiional. 2011

0. Keterampilan Edukasi pada Kasus Gangguan Nutrisi

Tujuan PembelajaranMemberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat melakukan edukasi pada kasus Hipotensi ortostatik

Keterampilan InterpersonalMampu menjelaskan edukasi dengan menggunakan model, foto-foto dan media lainnya kepada pasien dan keluarga tentang penyakit, faktor pencetus dan tindakan yang diderita

Keterampilan Kontekstual Komunikasi metode evaluasi

Pengetahuan Klinis Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan edukasi Hipotensi ortostatik Tingkat pengetahuan dan pendidikan pasien Sumber daya yang ada pada pasien

Metode PembelajaranKuliah tatap muka Evaluasi pasien ruangan penderita hipotensi ortostatikEvaluasi Pasien Jaga penderita hipotensi ortostatik

Waktu yang diperlukanKuliah tatap muka : 1-2 jam Diskusi tutorial : 1-2 jamDiskusi kasus : 1-2 jamStase ruangan : 3-5 jamTugas Jaga : 3-5 jam

Tenaga Pengajar yang terlibatKonsultan GeriatriDokter Spesialis Penyakit Dalam Peserta Program Pendidikan Spesialis-1

Metode Evaluasi Ujian Tertulis Mini Cx

Referensi 1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter 2. Hazzards geriatric medicine and gerontology sixth edition McGrawHill Medical. 20093. Harrison principle of medicine 18th edition. Mcgraw-hill profesiional. 2011

0. Keterampilan Melakukan Diagnosis Hipotensi ortostatik pada Kondisi Khusus (nursing home care)

Tujuan PembelajaranMemberikan kemampuan kepada peserta didik untuk dapat melakukan diagnosis Hipotensi ortostatik pada kondisi khusus

Keterampilan Interpersonal Mampu melakukan identifikasi pasien Hipotensi ortostatik dalam setting tantangan nursing home setting (perawatan di rumah), paliative setting (terminal stage, end of life) dan terkait ethic

Keterampilan Kontekstual Pengetahuan komunikasi

Pengetahuan Klinis Mampu membedakan kebutuhan pada penderita home care nursing baik pada short term dan long term care Mengenali resiko apa saja yang muncul saat pasein berada pasa terminal end life Mengenali kekhususan tertentu pada kebiasaan tertentu yang menyebabkan terjadinya hipotensi ortostatik di suatu kelompok pasien

Metode PembelajaranKuliah tatap muka Evaluasi pasien ruangan penderita hipotensi ortostatikEvaluasi Pasien Jaga penderita hipotensi ortostatik

Waktu yang diperlukanKuliah tatap muka : 1-2 jam Diskusi tutorial : 1-2 jamDiskusi kasus : 1-2 jamStase ruangan : 3-5 jamTugas Jaga : 3-5 jam

Tenaga Pengajar yang terlibatKonsultan GeriatriDokter Spesialis Penyakit Dalam Peserta Program Pendidikan Spesialis-1

Metode Evaluasi Ujian Tertulis Mini Cx

Referensi 1. PAPDI edisi VI 2014. Geriatri chapter 2. Hazzards geriatric medicine and gerontology sixth edition McGrawHill Medical. 20093. Harrison principle of medicine 18th edition. Mcgraw-hill profesiional. 2011

Sumber DayaMatriks Kegiatan

Tabel IKegiatan Kuliah Hipotensi ortostatik PPDS I IPD UBWaktuTempatPokok BahasanNarasumber

Minggu IRuang Pertemuan IKeterampilan identifikasi masalah nutrisi1. Anamnesis2. Pemeriksaan Fisik3. Pemeriksaan Laboratorium4. Pemeriksaan Penunjang LainnyaDr Gadis Nurlaili, Sp.PD FINASIM

Minggu IIRuang Pertemuan ITerapi1. Farmakologi2. Non farmakologiDr Sri Sunarti, Sp.PD KGEH

Minggu IIIRuang Pertemuan Ia. Melakukan pemantauan penyakit penyerta atau hal lain yang menjadi penyabab hipotensi ortostatik b. Melakukan pemantauan terhadap mental status melalui tanda tanda vitalc. Melakukan pemeriksaan kognitif dan fungsional berkala untuk semua pasien usia lanjut lewat pemeriksaan atau instrument yang adad. Monitoring terhadap faktor faktor pencetus atau yang berkonstribusi terjadinya hipotensi ortostatik sebelum dan sesudah terapi

Dr Gadis Nurlaili, Sp.PD FINASIM

Minggu IVRuang Pertemuan IEdukasi Tehnik dan informasi edukasi nutrisiDr Sri Sunarti SpPD

Minggu VRuang Pertemuan I1. Home care nursing2. palliative care setting3. Ethnic

Dr Gadis Nurlaili, Sp.PD FINASIM

Minggu I-V Kuliah + Diskusi1 SKS =10 jam kuliah +5 jam diskusi = 15/16

Minggu I-XXIV Pelayanan Rawat InapPelayanan Jaga Ruangan3 SKS = 30 mnt x 5hari kerja x 24 mingu + 45 menit x 2jagax24minggu

Sumber Daya ManusiaDepartemenNama Narasumber

Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Ketua ModulAnggotaDr Sri Sunarti, Sp.PD KGEHDr Gadis Nurlaili, Sp.PD FINASIM

Sarana dan prasaranaa. Waktu pembelajaranWaktu yang dibutuhkan seluruh penyelenggaraan/ kegiatan modul geriatri adalah 24 minggu. Dengan jam kuliah danb. Gedung/ ruangan/ kapasitas dan peralatan belajar Ruang rawat Inap 2 ruang diskusi dengan kapasitas 10 orang dengan akses wifi c. Perpustakaan 1 ruang perpustakaan dengan kapasitas 10 orang

AnggaranAnggaran

A. Honor koordinator

Nama kegiatanMinggu ke per jam Pelaksanaan (jam)Jumlah pertemuan (kali dalam seminggu)SDM (orang) Biaya (Rupiah)

Honor pembuat dan penanggung jawab modul1-8.---11,000,000

Rp. 1.000.000,-

B. Honor Narasumber

Nama kegiatanMinggu ke per jam Pelaksanaan (jam)Jumlah pertemuan (kali dalam seminggu)SDM (orang) Biaya (RP)

Kuliah

1 150,000 211300.000

2 150,000 211300.000

3 150,000 211300.000

4 150,000 211300.000

5 150,000 211300.000

Diskusi

175.000211150.000

275.000211150.000

375.000211150.000

475.000211150.000

575.000211150.000

675.000211150.000

Total

C. Bahan habis pakai

Nama kegiatanMinggu ke per jam Pelaksanaan (jam)Jumlah pertemuan (kali dalam seminggu)SDM (orang) Biaya (RP)Rp. 2.250.000-

Bahan habis pakai 1-24----500,000

Rp 500.000-

Total biaya pelaksanaan seluruh modul GeriatriRp. 2.750.000,-

Evaluasi Hasil PendidikanBentukSifatInstrumenFrekuensiBobotNilai Batas Lulus

Ujian Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan Kemampuan Edukasi FormatifMini Cx320%7 (skala 1-9)

Penilaian afektifSumatif360 degree evaluation120%4 (skala 1-5)

Ujian pasienSumatifCase Based Discussion340%7 (skala 1-9)

Ujian TulisSumatifMCQ220%80

LogbookFormatifLogbook1-