Anestesi Hipotensi
-
Upload
shinta-andi-sarasati -
Category
Documents
-
view
66 -
download
2
description
Transcript of Anestesi Hipotensi
Anestesi Hipotensi
SMF Anestesiologi dan Terapi IntensifFakultas Kedokteran UNS/RSUD dr. Moewardi
Surakarta2015
Oleh:dr. Wahyu Hananto
Pendahuluan
• Perdarahan durante operasi yang berlebihan dapat mempengaruhi hemodinamik penderita dan mengurangi lapang pandang operasi
• Untuk mengurangi perdarahan durante operasi yang berlebihan dapat digunakan tehnik anestesi terkendali
Definisi
• Hipotensi Induksi penurunan MAP secara bertahap antar 25-30% dari baseline, bersifat reversibel, untuk membatasi perdarahan intra operatif, membatasi tranfusi, mempermudah visualisasi lapangan operasi
Indikasi• Mengurangi blood loss
intraoperatif– Bedah plastik
rekonstruktif – Diseksi leherradikal – Radikal sistektomi,
prostatektomi, histerektomi, mastektomi
– Total hip arthroplasty• Mempermudah
lapangan operasi pada microsurgery– Cerebral aneurysm repair– Malformasi arteri vena
– Reseksi tumor vaskuler otak
– Dlsekei korold – Functional endoscopic
sinus surgery– Pembedahan telinga
tengah– Spinal fusion
• Manajemen pasien yang menolak transfusi darah– Jehovah's witness
Kontra Indikasi• Tidak berpengalaman
atau kurangnya pemahaman teknik anestesi hipotensi
• Ketidakmampuan untuk memonitor pasien dengan tepat
• Penyakit sistemik yang mengganggu perfusi, oksigenasi atau fungsi organ
• Iskemik miokard• Penyakit pernafasan• Diabetes mellitus
• Penyakit serebrovaskuler • Penyakit
aterosklerotikvaskuler • Insufisiensiheparatauginj
al • Anemia berat• Hipovolemi • Glaukoma tidakterkontrol• Alergi terhadap agen
hipotensif • Kehamilan
Fisiologi sistem saraf pusat
Mempengaruhi autoregulasi serebral
Dilatasi pembuluh darah serebral
Vasodilator dan agen inhalasi
Target MAP ideal adalah 60 mm Hg (masih dalam batas autoregulasi cerebral)
Fisiologi kardiovaskuler
Vasodilatasi
Meningkatkan kapasitasi pembuluh darah
Penurunan venous return
Refleks baroreseptor takikardi
Penggunaan obat-obat yang menyebabkan takikardi harus dihindari
Respon Metabolik dan Hormonal
Hipotensi
Menginduksi aktivitas pituitary-adrenocortical (PAC)
Meningkatkan konsentrasi CRF, hormon pertumbuhan dan AVP pada HPB
Meningkatkan konsentrasi ACTH, glukosa dan kortisol di perifer
Fungsi Platelet
hipotensi kendali yangdiinduksi oleh nitroprusside
menghambat agregasi platelet
Fisiologi Ginjal
Hipotensi terkendali
Penurunan SVR
Dilatasi arteriol afferent glomerulus, peningkatan tonus arteriol efferent
Tahanan vaskuler ginjal rasio RVR dan SVR terjaga
Tekanan hidrostatik glomerulus tetap adekuat meminimalisir GFR
Fisiologi Pernafasan
• CO2 merupakan vasodilator dan hiperventilasi dapatmenyebabkan keadaan hipokapni yang menginduksi vasokonstriksi
Efek CO2
• Obat vasodilator juga mengurangi aliran darah ke paru karena terjadi redistribusi darah ke sirkulasi perifer (otot dan kulit)
Efek terhadap pertukaran gas
paru
• Selama IPPV, inspirasi berhubungan dengan tekanan intratorakal positif sehingga mengurangi venous return
Efek IPPV
Fisiologi Hepar
Hipotensi terkendali
aliran darah portal
Pendekatan Non Farmakologi
Pendekatan secara non farmakologi untuk mengurangi perdarahan dibagi dalam 2 kategori besar yaitu:
1. Perubahan tekanan hidrostatik intravaskuler
2. Mencegah gangguan hemostatik
Perubahan tekanan hidrostatik intravaskuler
Tekanan Vena• Posisi Pasien• Ekspansi volume intravaskuler• Anestesi RegionalTekanan Arteri• Penurunan SVR atau curah
jantung
Mencegah gangguan hemostatik
• HipotermiHipotermi di bawah 34°C merupakan faktor resiko berkembangnya koagulopati pada pasien trauma
• Penambahan plasmaDekstran dan HES dapat menurunkan faktor VIII/vWF
Pendekatan Farmakologi
Agen Anestesi Volatil
• SevofluranKombinasi sevofluran dan remifentanil atau sufentanil digunakan untuk mengontroi hipotensi pada anak-anak. Konsentrasi 4% diperlukan untuk mencapai MAP 55-65 mmHg.
Agen Anestesi Volatil
Halothane• Menyebabkan vasodiiatasi
moderat, dimana terjadi penurunan tahananperifer sistemik sebesar 15-18%.
• Hipotensi pada penggunaan halotan disebabkan karena efek langsung depresi otot jantung.
Agen Anestesi Volatil
Enflurane• Mekanisme dan efek hipotensi
sama dengan halotan• Konsentrasi yang diperbolehkan
adalah 0,25-0,5%
Agen Anestesi Volatil
Isofluran• Digunakan secara luas karena
onset cepta, mudah dikontrol efek kardiovaskuler cepat pulih setelah obat dihentikan
• Keuntungan: menekan SSP sehingga meminimalkan refleks vasokontriksi atau takikardi akibat stimulus baroreseptor
Blok Ganglion Simpatik• Obat yang digunakan adalah trimetaphan
dan pentolinium.• Hambatan aliran simpatis menyebabkan
vasodilatasi relatif lambat dalam onset maupun pemulihan
• Durasi trimetaphan adalah 10-15 menit sehingga sering diberikan secara infus iv 3-4 mg/mnt
• Durasi injeksi tunggal pentolinium 5-15 mg adalah 45menit dan proses yang lambat untuk kembali ke nilai normal
Pelumpuh Otot Non Depolarisasi
• menginduksi hambatan ganglion simpatis dan pelepasan histamin yang menyebabkan vasodilatasi
• atracurium menekan aktivitas saraf simpatis eferen menyebabkan penurunan tekanan arterial
Penghambat β adrenergik
• Menimbulkan hipotensi dengan cara menurunkan curah jantung dan denyut jantung.
• Obat yang bisa digunakan adalah propanolol 3x40mg/hari sebagai premedikasi anestesi, dan 1-2mg iv selama anestesi.
• Labetalol dapat digunakan namun durasinya hanya 30 menit
Vasodilator
Sodiumnitroprusside (SNP)• SNP bekerja langsung pada otot polos
pembuluh darah menyebabkan dilatasi arteriolar, venodilatasi dan menurunnya curah jantung.
• Dosis yang direkomendasikan 0,2-0,5 ug/kg;/menit dan ditingkatkan secara bertahap sampai level hipotensi yang diharapkan tercapai, dosis maksimum 1,5 ug/kg/menit
Vasodilator
Nicardipine• Mempunyai efek vasodilatasi arteri
dengan efek konotropik negatif yang minimal
• Waktu paruh nicardipine dengan anestesi sevofluran dan enfluran berkisar 22-45 menit, tetapi meningkat 2 kali iipat dengan isofluran
Vasodilator
Trinitroglycerin (TNG)• TNG menghasilkan penurunan tekanan
arteri yang stabil dengan efek yang lebih besar pada tekanan sistolik dibandingkan tekanan diastolik untuk mempertahankan aliran darah.
• Dosis TNG biasanya dimulai 0,2-0,5 ug/kg/menit dan ditingkatkan bertahap hingga level hipotensi yang diharapkan tercapai
Monitoring• EKG• Saturasi oksigen arteri• Kapnografi• Produksi urin• Pengukuran tekanan ateri• Kateter vena sentral• Suhu • Kadar glukosa• Analisis gas darah
Komplikasi
• Hipotensi inadekuat• Hipotensi berlebihan• Toksisitas sianida• Pemulihan postanestesi yang lama
dari halotan