tatag__20091015103615__2312__0.doc

download tatag__20091015103615__2312__0.doc

of 6

Transcript of tatag__20091015103615__2312__0.doc

  • 8/9/2019 tatag__20091015103615__2312__0.doc

    1/6

    Akuntabilitas dan Transparansi Dalam Pelayanan Publik

    Tatag Wiranto *)

    Prolog

    Sejak awal 1990-an, Good Governance telah menjadi kredo baru dalampenyelenggaraan pemerintahan. Kendati demikian, masih terdapat beberapaperbedaan penekanan, walaupun terdapat persamaan fokus dan ide utamanya.U!", misalnya, memberikan penekanan khusus pada pembangunan manusiayang berkelanjutan, pengentasan kemiskinan, dan transformasi administrasipublik #U $eport, 199%&. Sementara itu, 'ank !unia lebih memberikan perhatianpada pendayagunaan sumber daya sosial dan ekonomi bagi pembangunan.Sedangkan Organisation for Economic Cooperation dan Development #()*!&menekankan pada penghargaan hak-hak asasi manusia, demokrasi dan

    legitimasi pemerintah.

    Se+ara konseptual, Good Governance oleh U!" dipahami sebagaiimplementasi otoritas politik, ekonomi, dan administratif dalam prosesmanajemen berbagai urusan publik pada berbagai leel dalam suatu negara.erujuk pada konsepsi tersebut, Good Governance memiliki beberapa atributkun+i seperti efektif, partisipatif, transparan, akuntabel, produktif, dan sejajarserta mampu mempromosikan penegakan hukum. !i atas semua itu, atribututama Good Governanceadalah bagaimana penggunaan kekuasaan dan otoritasdalam penyelesaian berbagai persoalan publik. !alam konteks itu, mekanismekontrol #check and balance& perlu ditegakkan sehingga tidak ada satu komponenpun yang memegang kekuasaan absolut. Salah satu mekanisme yang digunakan

    adalah dengan menegakkan akuntabilitas sistem, struktur, organisasi dan stafatas apa yang menjadi tanggung jawab, fungsi, tugasnya yang antara lainterlihat dari perilaku atau budaya kerjanya.

    !i kebanyakan negara berkembang, perhatian utama terhadap GoodGovernancedalam kaitan dengan penggunaan otoritas dan manajemen sektorpublik, adalah perasifnya korupsi yang +enderung menjadi karakter tipikal yangmelekat. 'ahkan di beberapa negara terbukti bahwa budaya korupsi telah begitumelekat di dalam birokrasi pemerintah yang justru ditandai oleh kelangkaansumber daya. !alam konteks itu, absennya akuntabilitas sangat menonjol danmenjadi satu karakter dominan budaya administrasi selama periode tertentu.

    Tiga Dimensi Akuntabilitas

    kuntabilitas "olitik, biasanya dihubungkan dengan proses dan mandatpemilu, yaitu mandat yang diberikan masyarakat kepada para politisi yangmenduduki posisi legislatif dan eksekutif dalam suatu pemerintahan. asa

    jabatan kedua kekuasaan tersebut bersifat temporer karena mandat pemilutsangat tergantung pada hasil pemilu yang dilakukan pada interal waktutertentu. Untuk negara-negara di mana mandat pemilu mendapat legitimasipenuh #pemilu bersifat bebas dan hasilnya diterima oleh semua pihak&,

    * & /r. atag iranto, U$" adalah !irektur Kerja Sama "embangunan Sektoral dan !aerah'appenas dan Kandidat !oktor pada "rogram "as+asarjana "rogram Studi dministrasi "ublikUnie. 2adjah ada-red

    1

  • 8/9/2019 tatag__20091015103615__2312__0.doc

    2/6

    masyarakat menggunakan hak suaranya untuk mempertahankan para politisiyang mampu menunjukkan kinerja yang baik serta menjatuhkan pemerintahanyang berunjuk prestasi buruk. andat elektoral yang kuat memberikan legitimasikepada pemerintah dan membantu menjamin kredibilitasnya, di sampingstabilitas dan prediktibilitas kebijakan yang diformulasikannya.

    kuntabilitas 3inansial, fokus utamanya adalah pelaporan yang akurat dantepat waktu tentang penggunaan dana publik, yang biasanya dilakukan melaluilaporan yang telah diaudit se+ara profesional. ujuan utamanya adalah untukmemastikan bahwa dana publik telah digunakan untuk tujuan-tujuan yang telahditetapkan se+ara e4sien dan efektif. asalah pokoknya adalah ketepatan waktudalam menyiapkan laporan, proses audit, serta kualitas audit. "erhatian khususdiberikan pada kinerja dan nilai uang serta penegakan sanksi untukmengantisipasi dan mengatasi penyalahgunaan, mismanajemen, atau korupsi.

    5ika terdapat bantuan 4nansial eksternal, misalnya dari pinjaman lembagakeuangan multilateral atau melalui bantuan pembangunan oleh lembaga donor,maka standar akuntansi dan audit dari berbagai lembaga yang berwenang harus

    diperhatikan. 6al inilah yang kiranya dapat menjelaskan besarnya perhatian padastandar akuntansi dan audit internasional dalam menegakkan akuntabilitas4nansial. 6asil dari akuntabilitas 4nansial yang baik akan digunakan untukmembuat keputusan yang berkaitan dengan mobilisasi dan alokasi sumber dayaserta mengealuasi tingkat e4siensi penggunan dana. 6asil tersebut juga dapatdigunakan oleh masyarakat umum dan stakeholders #seperti donor& untukmenilai kinerja pemerintah berdasarkan sasaran tertentu yang telah disepakatisebelumnya.

    kuntabilitas administratif, merujuk pada kewajiban untuk menjalankantugas yang telah diberikan dan diterima dalam kerangka kerja otoritas dansumber daya yang tersedia. !alam konsepsi yang demikian, akuntabilitas

    administratif umumnya berkaitan dengan pelayan publik, khususnya paradirektur, kepala departemen, dinas, atau instansi, serta para manajer perusahaanmilik negara. ereka adalah pejabat publik yang tidak dipilih melalui pemilutetapi ditunjuk berdasarkan kompetensi teknis. Kepada mereka diper+ayakansejumlah sumber daya yang diharapkan dapat digunakan untuk menghasilkanbarang atau jasa tertentu.

    Se+ara umum, spektrum yang begitu luas telah menyebabkandigunakannya konsep akuntabilitas se+ara 7eksibel. 8ang paling mudah adalahmengidentikkan akuntabilitas pelayan publik dengan bentuk pertanggung

    jawaban mereka kepada atasannya, baik se+ara politik maupun administratif.

    !i tempat lain, "olidano #199%& menawarkan kategorisasi baru yangdisebutnya sebagai akuntabilitas langsung dan akuntabilitas tidak langsung.kuntabilitas tidak langsung merujuk pada pertanggung jawaban kepada pihakeksternal seperti masyarakat, konsumen, atau kelompok klien tertentu,sedangkan akuntabilitas langsung berkaitan dengan pertanggung jawabanertikal melalui rantai komando tertentu.

    "olidano lebih lanjut mengidenti4kasi elemen utama akuntabilitas, yaitu:

    danya kekuasaan untuk mendapatkan persetujuan awal sebelum sebuahkeputusan dibuat. 6al ini berkaitan dengan otoritas untuk mengatur

    perilaku para birokrat dengan menundukkan mereka di bawah persyaratanprosedural tertentu serta mengharuskan adanya otorisasi sebelum langkahtertentu diambil. ipikal akuntabilitas seperti ini se+ara tradisional

    2

  • 8/9/2019 tatag__20091015103615__2312__0.doc

    3/6

    dihubungkan dengan badan;lembaga pemerintah pusat #walaupun setiapdepartemen;lembaga dapat saja menyusun aturan atau standarnyamasing-masing&.

    kuntabilitas peran, yang merujuk pada kemampuan seorang pejabatuntuk menjalankan peran kun+inya, yaitu berbagai tugas yang harusdijalankan sebagai kewajiban utama. /ni merupakan tipe akuntabilitas yanglangsung berkaitan dengan hasil sebagaimana diperjuangkan paradigmamanajemen publik baru #new public management&. 6al ini mungkin sajatergantung pada target kinerja formal yang berkaitan dengan gerakanmanajemen publik baru.

    "eninjauan ulang se+ara retrospektif yang menga+u pada analisis operasisuatu departemen setelah berlangsungnya suatu kegiatan yang dilakukanoleh lembaga eksternal seperti kantor audit, komite parlemen,ombudsmen, atau lembaga peradilan. 'isa juga termasuk badan-badan diluar negara seperti media massa dan kelompok penekan. spek

    subyektiitas dan ketidakterprediksikan dalam proses peninjauan ulang ituseringkali berariasi, tergantung pada kondisi dan aktor yangmenjalankannya.

    Beberapa Metode Untuk Menegakkkan Akuntabilitas

    Kontrol Legislatif!i banyak negara, legislatif melakukan pengawasanterhadap jalannya pemerintahan melalui diskusi dan sejumlah komisi didalamnya. 5ika komisi-komisi legislatif dapat berfungsi se+ara efektif, makamereka dapat meningkatkan kualitas pembuatan keputusan #meningkatkan

    responsiitasnya terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat&, mengawasipenyalahgunaan kekuasaan pemerintah melalui inestigasi, dan menegakkankinerja.

    Akuntabilitas Legal/ni merupakan karakter dominan dari suatu negarahukum. "emerintah dituntut untuk menghormati aturan hukum, yang didasarkanpada badan peradilan yang independen. turan hukum yang dibuat berdasarkanlandasan ini biasanya memiliki sistem peradilan, dan semua pejabat publik dapatdituntut pertanggung jawabannya di depan pengadilan atas semua tindakannya."eran lembaga peradilan dalam menegakkan akuntabilitas berbeda se+arasigni4kan antara negara, antara negara yang memiliki sistem peradilanadministratif khusus seperti peran+is, hingga negara yang yang memiliki tatanan

    hukum di mana semua persoalan hukum diselesaikan oleh badan peradilan yangsama, termasuk yang berkaitan dengan pernyataan tidak puas masyarakatterhadap pejabat publik. !ua faktor utama yang menyebabkan efektiitasakuntabilitas legal adalah kualitas institusi hukum dan tingkat akses masyarakatatas lembaga peradilan, khususnya yang berhubungan dengan biaya pengaduan./nstitusi hukum yang lemah dan biaya yang mahal #tanpa suatu sistempelayanan hukum yang gratis& akan menghambat efektiitas akuntabilitas legal.

    !mbudsman!ewan ombudsmen, baik yang dibentuk di dalam suatukonstitusi maupun legislasi, berfungsi sebagai pembela hak-hak masyarakat.(mbudsmen mengakomodasi keluhan masyarakat, melakukan inestigasi, dan

    menyusun rekomendasi tentang bagaimana keluhan tersebut diatasi tanpamembebani masyarakat. Sejak diperkenalkan pertama kali di Swedia pada abad19, (mbudsmen telah menyebar ke berbagai negara, baik negara maju maupun

    3

  • 8/9/2019 tatag__20091015103615__2312__0.doc

    4/6

    negara berkembang. Se+ara umum, masyarakat dapat mengajukan keluhannyase+ara langsung kepada lembaga ini, baik melalui surat maupun telepon. !ibeberapa negara, misalnya /nggris, (mbudsmen dilihat sebagai perluasankontrol parlemen terhadap eksekutif dan keluhan masyarakat disalurkan melaluianggota parlemen. "ada hampir semua kasus, (mbudsmen melakukan tugasinestigatifnya tanpa memungut biaya dari masyarakat.

    Desentralisasi dan Partisipasi kuntabilitas dalam pelayanan publikjuga dapat ditegakkan melalui struktur pemerintah yang terdesentralisasi danpartisipasi. erdapat beberapa situasi khusus di mana berbagai tugas pemerintahdidelegasikan ke tingkat lokal yang dijalankan oleh para birokrat lokal yangbertanggung jawab langsung kepada masyarakat lokal.

  • 8/9/2019 tatag__20091015103615__2312__0.doc

    5/6

    seharusnya dapat diakses se+ara luas antara lain meliputi anggaran, akuntansipublik, dan laporan audit. anpa akses terhadap beragai informasi tersebut,masyarakat tidak akan sepenuhnya menyadari apa yang dilakukan dan tidakdilakukan pemerintah dan efektiitas media massa akan sedikit dibatasi. Ketiga,adanya pendidikan sipil yang diberikan kepada warga negara, pemahamanmereka akan hak dan kewajibannya, di samping kesiapan untukmenjalankannya

    5

  • 8/9/2019 tatag__20091015103615__2312__0.doc

    6/6

    #eferensi

    ()*! inisterial Symposium on the 3uture of "ubli+ Seri+es, diselenggarakan di"aris, aret 199=.

    gere, S., Promoting Good Governance. *ommonwealth Se+retariat arlborough

    6ouse "all all, 000.

    orld 'ank, ?Strengthening 1, ashington !*, 19%9.

    orld 'ank, Governance and Development, ashington, !.*., 199>.

    "olidano, *., ?hy 'ureau+rats *anAt lways !o hat inisters ant: ultiple++ountabilities in estminster !emo+ra+ies.@ Public Policy and

    "dministration1, o. 1, Spring 199%, p %.

    6