Tugas Mandiri Biologi Oral 1.doc 2003.doc

33
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipnosis sudah dikenal sejak masa dahulu, dan dalam hal hipnotis terdapat berbagai pihak yang pro maupun kontra. Tak ada yang istimewa dalam hipnotis, dan bukan hal yang baru dalam penggunaan di kehidupan. Kata hypnotis berasal dari bahasa yunani yang merupakan nama dewa tidur (hypnosis berarti tidur ). Hipnotis sebenarnya telah hadir dan telah ada di tengah kehidupan kita sehari-hari dan seringkali tak kita sadari bahwa sebenarnya kita semua pernah berada dalam fase hipnotik, contohnya ketika akan tidur dan bangun dari tidur 2 . Hypnotis sendiri adalah suatu pengendalian Mind Concept Control yaitu kemampuan mengendalikan pikiran sehingga mampu mengkoneksikan gelombang otak dengan bahasa tubuh yaitu suatu kemampuan untuk merubah dari alam pikiran sadar ke bawah sadar dan sebaliknya dengan membuka gerbang alpha untuk masuk kedalam gelombang alpha dan sebaliknya 1 . Mind Concept Control atau alam bawah sadar dapat mempengaruhi otak (fungsi limbik ) dalam menerima 1

Transcript of Tugas Mandiri Biologi Oral 1.doc 2003.doc

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipnosis sudah dikenal sejak masa dahulu, dan dalam hal hipnotis terdapat berbagai pihak yang pro maupun kontra. Tak ada yang istimewa dalam hipnotis, dan bukan hal yang baru dalam penggunaan di kehidupan.

Kata hypnotis berasal dari bahasa yunani yang merupakan nama dewa tidur (hypnosis berarti tidur ). Hipnotis sebenarnya telah hadir dan telah ada di tengah kehidupan kita sehari-hari dan seringkali tak kita sadari bahwa sebenarnya kita semua pernah berada dalam fase hipnotik, contohnya ketika akan tidur dan bangun dari tidur 2.Hypnotis sendiri adalah suatu pengendalian Mind Concept Control yaitu kemampuan mengendalikan pikiran sehingga mampu mengkoneksikan gelombang otak dengan bahasa tubuh yaitu suatu kemampuan untuk merubah dari alam pikiran sadar ke bawah sadar dan sebaliknya dengan membuka gerbang alpha untuk masuk kedalam gelombang alpha dan sebaliknya 1.Mind Concept Control atau alam bawah sadar dapat mempengaruhi otak (fungsi limbik ) dalam menerima hypnosis dari luar sehingga otak terpengaruhi. Pada penderita phobia ketinggian atau acrophobia dapat di terapi dengan hypnosis, pengunaan hypnosis sebagai terapi disebut juga dengan hypnoterapi 5.

Hypnoterapi dapat menghilangkan phobia ketinggian yang yang sifatnya berlebihan hingga dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat, jatung berdetak sangat cepat, pusing berlebihan dan gejala yang timbul lainnya 1.1.2 Tujuan

Pada penderita phobia ketinggian kini dapat disembuhkan dengan hypnosis. Dengan mempengaruhi alam bawah sadar para penderita dapat sembuh tanpa menimbulkan efek samping karena penggunaan obat-obatan.

1.3 Manfaat

Dapat menyembuhkan phobia tanpa menimbulkan efek samping dan penyembuhannya sangat cepat. Penyembuhannya cepat dikarenakan penyembuhan menggunakan hypnoterapi dapat mempengaruhi fungsi organ bawah sadar yang di kendalikan oleh fungsi limbik atau pada hypotalamus otak sehingg terjadi impuls syaraf terhadap tubuh untuk melakukan rangsangan berupa kata kata, alimat atau di sebut dengan afirmasi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 HYPNOSIS

2.1.1 Pengertian hypnosis

Kata "hypnosis" pertama kali diperkenalkan oleh James Braid, seorang dokter ternama di inggris yang hidup antara tahun 1795 - 1860. Sebelum masa Jame Braid, hypnosis dikenal dengan nama Mesmerism / Magnetism.Hypnosis berasal dari kata "hypnos" yang merupakan nama dewa tidur orang yunani. Namun perlu dipahami bahwa kondisi hypnosis tidaklah sama dengan tidur. Orang yang sedang tidur tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara disekitarnya. Sedangkan orang dalam kondisi hypnosis, meskipun tubuhnya beristirahat (seperti tidur), ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon informasi yang diterimanya.Hypnosis telah dipelajari secara ilmiah lebih dari 200 tahun 3.

Secara umum, dalam memahami system kendali alam pikiran manusia dimulai dari pemahamanan terlebih dahulu atas konsep alam pikiran manusia, yaitu:

1. Alam pikir sadar

Yaitu pikiran logika seperti: identifikasi info, membandingkan, menganalisa, dan memutuskan.

2. Alam pikir bawah sadar

Yaitu pikiran tanpa kita sadari ada di dalam diri kita, seperti: emosi, kebiasaan, memori jangka panjang, masa lalu, kepribadian, intuisis, persepsi, kepercayaan terhadap agama.

3. Alam pikir tak sadar

Yaitu pikiran tidak sadar di mana kerja tubuh di atur oleh system syaraf otonom, seperti: kerja pencernaan, pernafasan, regenerasi sel, penuaan, dan detak jantung.

Apabila seseorang telah memasuki alam bawah sadar, seseorang mampu mengkoordinasikan fungsi mind body soul (pikiran tubuh dan jiwa) secara harmonis sehingga akan didapatkan perasaan tenang, nyaman dan bahagia dalam proses yang di kerjakannya 4.

Human mind control system pada dasarnya adalah kemampuan mengendalikan gelombang otak manusia atau alam pikiran manusia, yaitu kemampuan untuk merubah dari alam pikiran sadar ke bawah sadar dan sebaliknya dengan membuka gerban alpha untuk masuk ke dalam gelombang alpha dan sebaliknya.

Mind control adalah kemampuan mengendalikan pikiran sehingga mampu mengkoneksikan gelombang otak dengan bahsa tubuh yaitu kemampuan untuk merubah dari alam pikiran sadar ke bawah sadar dan sebaliknya. Komponen organ manusia yang berpern utama dalam proses mind control system adalah otak beserta perangkat organ yang merupakan susunan syaraf pusat, karena semua impuls atau rangsangan yang diterima reseptor akan terakumulasi dalam otak dan diolah untuk kemudian direspon menjadi suatu perintah yang berujud gerak atau respek perilaku, respon ini di sebut dengan respon sensorik 5.

2.1.2 Mekanisme kerja hynosis

Mekanisme kerja hypnoyis dalam prosenya di otak. Dalam fungsi otak manusia, penjalaran semua rangangan atau impuls syaraf berjalan melalui dua jenis serabut syaraf yaitu syaraf sensorik dan syaraf motorik. Syaraf sensorik yaitu syaraf yang dilewati oleh rangsangan dari luar dan syaraf motorik yaitu serabut syaraf yang berfungsi sebagai jejas yang di lewati atas respon perintah yang merupakan reaksi setelah menerima rangsangan.

Hypnosis menggunakan mekanisme kerja syaraf sensorik karena yang digunakan adalah rangsangan dari luar tubuh. Semua rangsangan dari luar diterima sensor dan di bawa ke otak yang kemudian akan di proses dan di respin sebagai reaksi tindakan. Proses sensorik di bawa ke area penafsiran umum yang di sebut area wernicke, dan di daerah depan otak juga terdapat area prefrontalis yang juga berfungsi sebagai area pembentukan pikiran. Selain fungsi perintah motorik, misalnya respon gerakan terdapat juga fungsi pengaturan lain yang di sebut fungsi limbik atau fungsi luhur pada manusia, kepribadian dan respon sifat manusia 1.

Fungsi dari sistem limbik atau sistem luhur manusia berpusat dalam suatu organ yang di sebut dengan hypothalamus. Fungsi dari kesemua organ tersebut adalah mengatur manusia yang manifest sebagai perilaku atau sifat. Fungsi sifat atau perilaku adalah fungsi yang lebih halus karena merupakan suatu kelebihan manusia di bandingkan dengan makhluk hidup lainnya 5.

Dalam kesemua fungsi otak tersenut berlangsung sebagai pusat kendali dan kontrol pikiran manusia. Kemampuan dalam mengatur alam pikiran tersebut yang dinamakan mind contro system. Setelah semua reseptor diolah dan dipersepsikan di dalam otaksecara keseluruhan, maka beberapa akan dimanifestasikan sebagai fungsi motorik dab refleks atas berbagai reaksi terhadap tubuh manusia. Secara mudah, dapat dipahami bahwa fungsi motorik tubuh manusia adalah sebagai manifestasi dalam mempersepsikan suatu rangsangan yang mengenai reseptor dan sebagai media pula dalam memanifestasikan suatu persepsi fungsi luhur atau fungsi limbik manusia, sebagai fungsi persepsi atas sifat yang buruk ataupun yang baik. Fungsi motorik gerakan tubuh manusia diwujudkan akan berfungsinya otot-otot penyangga rangka tubuh manusia 3.

Pada prinsipmnya proses hypnotik dapat berlangsung disebabkan oleh adanya gap duration dalam berlangsungnya perjalanan impuls, penalaran atas suatu impuls yang diterima, dan perjalanan respon sebagai reaksi terhadap suatu impuls, serta terjadinya atau munculnya reaksi, yang diakibatkan adanya kelambatan berlangsungnya proses tersebut. Kelambatan proses, yang menyebabkan adanya gap duration dapat terjadi sebagai akibat dari:1. Perjalanan masing masing ransangan yang melalui jejas serabut syaraf mengalami perbedaan kecepatan.

2. Rangsangan yang timbul memiliki perbedaan dalam kejelasan, jenis, likalisasi, dan kekuatan.

3. Selama melewati jejas serabut syaraf, rangsangan dapat mengalami modifikasi baik pembelokan atau penguatan, bahkan blocking atau inhibisi.

4. Kelambatan alur impuls tersebut dapat menyebabkan kelambatan loading dalam otak didalam mempersepsikan semua impuls yang masuk, yaitu kelambatan dalam perjalanan impuls untuk dipersepsikan atau diolah.

Disaat terjadinya gap diration tersebut, dapat dimulai pemberian kata-kata atau kalimat-kalimat sugesti dapat memasuki alam pikiran manusia untuk memasuki alam pikir bawah sadar (memasuki fase hypnotik) 3.

Proses hypnotik dapat terjadi pada manusia diawali dengan suatu proses fiksasi perhatian kepada suatui hal, dengan menggunakan beberapa macam media, yaitu dapat menggunakan media visual, tatapan mata, atau kalimat. Disaat telah terfokus kepada suatu hal yang membuat pikiran seseorang dalam keadaan melamun, maka disaat itulah terjadi gap duration yang memungkinkan dilakukan sugesti dengan suatu kalimat-kalimat perintah yang disebut afirmasi sehingga obyek akan masuk ke alam pikir bawah sadar dan akan menjadi menurut apapun yang diperintahkan subyek pemberi hypnotik.

Terjadi gap duration pada manusia bukanlah merupakan suatu kerusakan sistema syaraf atau hal yang istimewa, namun hal tersebut adalah merupakan proses fisiologis yang dapat terjadi dan dialami oleh siapapun karena pada dasarnya setiap orang dalam kehidupan sehari harinya akan mengalami hal fluktuatif dalam tingkatan alam pikir baik dalam gelombang alpha, beta ataupun teta. Hal tersebut terjadi secara dengan sendirinya atau tanpa disadari, karena 80% memori manusia atau hal-hal yang mempengaruhi perilaku manusia tersimpan dalam alam pikir bawah sadar 5.

Adanya sugesti yang diberikan dengan suatu kalimat/ afirmasi berulang, atau dengan kuat untuk memberikan pengaruh disaat obyek telah memasuki fase hypnotik/ alam pikir bawah sadar.

Modifikasi lain yang mungkin terjadi adalah adanya modulasi atau penguatan impuls yaitu meningkatkan intensitas impuls dari impuls yang lemah atau rangsangan yang lemah kemudian diperkuat agar dapat segera sampai kedalam otak dan segera dipersepsikan untuk segera pula terjadi respon atas suatu rangsangan. Di dalam hypnotik, hal tersebut senantiasa dilakukan dengan memberi sugesti menggunakan sustu afirmasi yang berupa kalimat-kalimat perintah, yang dimaksudkan agar obyek hypnotik mampu segera masuk kedalam alam pikir bawah sadar dan kemudian diberikan lagi kalimat-kalimat perintah sugesti sehingga obyek akan mengerjakan atau melakukan hal-hal yang terdapat dalam kalimat afirmasi tersebut. Semakin ditinkatkan stimulus atau impuls pada reseptor (tempat paparan rangsang), maka jumlah muatan listrik yang dilepaskan dalam tiap neuron atau vesikek transmiter sebagai pembawa muatan akan semakin kuat. Hal ini berarti bahwa pesan rangsangan tersebut akan lebih cepat sampai di otak, lebih cepat pula dipersepsikan atau diolah, sehingga akan lebih cepat menimbulkan suatu reaksi berupa suatu respon tindakan 1. Dalam menanggapi suatu proses fiksasi terhadap suatu fokus perhatian dalam menciptakan pemicu awal fiksasi fokus untuk memulai terjadinya brain strorming, sehingga terjadi overlap impuls yang menimbulkan kelambatan loading dalam proses persepsi impuls di dalam otak:

1. Neuron yang beristirahat

Di saat tidak adanya alur impuls syaraf yang berjalan melalui jejas serabut syaraf, maka partikel-pertikel kecil sel syaraf yang di sebut dengan neuron mengalami fase istirahat. Dalam waktu yang bersamaan, hal tersebut dapat hanya terjadi pada jejas serabut syaraf, namun tidak demikian halnya dengan yang terjadi didalam otak, dalam arti bahwa didalam otak masi terjadi proses persepsi akan suatu impuls sebelumnya atau masih terjadi proses pengolahan pikir atas persepsi impuls yang masuk ke otak di waktu-waktu sebelumnya, atau dapat dikatakan bahwa otak masih dalam proses berpikir atau loading 2. Suatu hypnotis terjadi pada neuron yang terinhibisi neuron yang mendapatkan kejutan blok yang terjadi mendadak atau inhibisi mendadak atau shock inhibisi dalam stimulus atau rangsangan yang dapat terjadi akibat suatu perintah atau afirmasi membangun sugesti mendadak, sebagai contoh dapat berupa bentuk kalimat larangan, suatu kalimat kejutan untuk melarang sesuatu. Keseluruhan proses fisiologi hypnotik, setelah impuls dihantarkan melalui berbagai jejas serabut syaraf, maka yang berperan mempersepsikan atau mengolah berbagai impuls atau rangsangan tersebut adalah organ secara keseluruhan yang disebut formatio reticularis yang merupakan gabungan antara batang otak (medulla oblongata) bangunan menonjol yang menempel di batang otak (pons cerebri) dan otak besar (cerebrum) fungsi limbik manusia yang melekat di otak besar (hipotalamus) menentukan sikap dan perilaku pribadi manusia 5.2.1.3 Manfaat hypnosis

Hypnosis digunakan untuk terapi pengobatan yang disebut dengan hynoterapi. Hipnoterapi adalah terapi yang menggunakan hypnosis untuk memfasilitasi perubahan. Sugesti yang telah disetujui sebelumnya ditanya ke dalam alam bawah sadar sementara anda berada dalam keadaan rileks terhipnosis. Selama proses hypnosis tersebut berlangsung, anda tidak dapat dan tidak melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki 3.

2.2 PHOBIA

2.2.1 Pengertian phobia

Phobia berasal dari bahasa Yunani yang berarti rasa takut yang tidak normal atau tidak wajar (Morbid Fear atau Anxiety Disorder). Rasa takut yang dimaksudkan disini adalah rasa takut terhadap sesuatu, baik itu benda mati maupun mahhluk hidup atau situasi tertentu, kemudian akan merangsang ketakutan neurotik dan menunjukkan adanya reaksi-emosional yang tak sebanding dengan rangsangan. Dengan kata lain penyebab obyektif dari reaksi emosional dan ketakutaannya sama sekali tidak diperhitungkan. Adapula pengertian fobia menurut para psikopatolog adalah sebagai penolakan yang menggangu, diperantarai rasa takut yang tidak proposional dengan bahaya yang dikandung oleh objek atau situasi tertentu da diakui oleh penderita sebagai sesuatu yang tidak mendasar. Dengan kata lain, fobia adalah ketakutan terhadap suatu situasi atau obyek yang jelas (dari luar individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian tidak membahayakan. Rasa takut merupakan reaksi manusiawi yang secara biologis merupakan mekanisme perlindungan bagi seseorang pada saat menghadapi bahaya. Ketakutan adalah emosi yang muncul pada saat orang menghadapi suatu ancaman yang membahayakan hidup atau salah satu bidang kehidupan tertentu. Ketakutan biasa disebut dengan tanda peringatan terhadap hidup, peringatan agar berhenti, melihat atau mendengarkan 3.

Setiap manusia dihadapkan pada peringatan serta ancaman yang sangat menuntut perhatian. Rasa takut betul-betul memperlambat dan mengendalikan sejumlah besar emosi psikosomatis. Salah satu tujuan dari pengendalian adalah untuk membantu seseorang untuk menghindarkan diri dari bahaya dan mengatasinya. Bila seseorang diliputi rasa takut, kebahagiaan maupun sukses kita terancam, orang itu sering mengalami rasa nyeri pada perut, telapak tangan berkeringat, jantung berdenyut kencang, malas bergerak, gagap bicara dan lain sebagainya.

Berhadapan dengan situasi yang menakutkan, reaksi orang berbeda-beda, ada orang yang tidak takut pada si anjing itu sendiri, tetapi mereka takut mendengar gonggongannya. Tapi ada orang lain yang tidak terganggu gonggong anjing. Ada orang lain yang sungguh-sungguh takut terhadap halilintar, sedang orang lain tidak. Adalah normal pada saat menghadapi bahaya tertentu orang merasa takut dan tingkat ketakutan itu biasanya sebanding dengan besar-kecilnya bahaya. Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa penyebab obyektif dari rasa takut itu justru dilupakan seseorang, sehingga reaksinya terasa lebih berat, lebih cepat dan lalu menimbulkan kepanikan. Rasa takut yang sedemikian hebat ini sangat tidak sebanding dengan penyebabnya. Inilah reaksi neurotik murni. Ketakutan inilah yang kita sebut dengan PhobiaBerdasarkan DSM-IV-TR gejala dari fobia adalah (1) Ketakutan yang berlebihan, tidak beralasan, dan menetap yang dipicu oleh objek atau situasi; (2) Keterpaparan dengan pemicu menyebabkan kecemasan intens; (3) Orang tersebut menyadari ketakutannya tidak realistis; (4) Objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan kecemasan intens 4. Umumnya kita memiliki phobia, bedanya ada yang ringan dan ada pula yang berat. Phobia ringan adalah phobia yang tidak mengganggu kehidupan penderitanya karena yang ditakuti itu jarang dijumpai, misal takut dengan rumput putri malu. Phobia takut dengan putri malu tidak akan terlalu mengganggu karena jarang dijumpai, sehingga tidak terasa bahwa seolah olah penderita tidak memiliki phobia. Tetapi bagaimana phobia yang takut dengan gelang karet, ini termasuk phobia berat, karena setiap hari dibanyak tempat dia dapat melihat ada banyak gelang karet, sehingga rasa kaget, takut, dan shock bisa terjadi setiap saat. Tentu saja kadang kadang hal ini bisa bukan saja mengganggu dirinya, tetapi anggota keluarga atau orang disekitarnya merasa risih, geli, dan bisa juga kesal dibuatnya. Karena dimata orang awam, rasa takut itu tidak normal 3. Banyak penderita tertentu yang tidak membuat mereka cukup terdesak untuk mencari bantuan penanganan. Sebagai contoh, jika seseorang yang memiliki ketakutan yang sangat besar pada ular, ia tinggal di daerah metropolitan, kecil kemungkinan ia mengalami kontak langsung dengan objek yang ditakuti sehingga tidak percaya ada yang salah dengan dirinya. Pada kebanyakan kasus, fobia banyak dialami oleh wanita dibandingkan dengan pria 5.

Fobia sendiri dibagi menjadi dua macam kategori yaitu fobia spesifik dan fobia sosial.

1.Fobia Spesifik adalah ketakutan yang beralasan yang disebabkan oleh kehadiran atau antisipasi suatu objek atau situasi spesifik. Lebih ringkasnya fobia ini disebabkan oleh obyek atau situasi spesifik. DSM-IV-TR membagi fobia berdasarkan sumber ketakutannya: darah, cedera, dan penyuntikan, situasi (seperti pesawat terbang, lift, ruang tertutup), binatang, dan lingkungan alami (seperti ketinggian, air)

2.Fobia Sosial adalah ketakutan menetap dan tidak rasional yang umumnya berkaitan dengan keberadaan orang lain. individu yang mengalami fobia sosial biasanya menghindari situasi yang membuat dia merasa dievaluasi, mengalami kecemasan, atau melakukan perilaku yang tidak seharusnya 4.

Ketakutan yang ditunjukkan dengan keringat berlebihan atau memerahnya wajah merupakan dampak yang tampak. Berbicara atau melakukan sesuatu di depan publik, makan di tempat umum, menggunakan toilet umum, atau hampir semua aktifitas lain yang dilakukan di tempat yang terdapat orang lain dapat menimbulkan kecemasan ekstrim pada penderita fobia sosial.

Orang yang menderita fobia sosial banyak yang memiliki profesi atau pekerjaan yang jauh di bawah kemampuan atau kecerdasan mereka karena sensifitas sosial yang ektrim mereka alami. Lebih baik mengerjakan pekerjaan yang bergaji rendah dari pada setiap hari berhadapan dengan orang lain dalam pekerjaan yang lebih tinggi 3.2.2.2 Penyebab phobia

Phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia. Imajinasi yang berlebihan dapat juga menyebabkan phobia.

Analisa yang pertama karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang tidak normal di struktur otak. Tetapi kebanyakan psikolog menyimpulkan bahwa phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis .. Kejadian traumatis, dapat menjadi penyebab phobia paling umum. Masih ada penyebab lainnya yang dianalisa oleh psikolog, yaitu phobia juga bisa terjadi karena budaya. Seperti di Jepang, Cina dan Korea, masyarakatnya takut dengan angka 4 (tetraphobia) sedangkan di Italia takut dengan angka 17 yang dianggapnya angka sial. Memang terkadang tampak tidak rasional, tetapi pada kenyataannya benar-benar terjadi 1 3.

Ada 10 jenis objek yang paling sering ditakuti oleh manusia di muka bumi ini. Berikut adalah bahasannya:

1.TAKUT ULAR Ini merupakan jenis phobia yang paling sering dijumpai. Ketakutan secara berlebihan pada ular dikaitkan pada kemampuan nenek moyang kita bertahan di alam liar. Ular sejak dulu dianggap hewan berbisa, menjijikkan, dari masa ke masa. Bahkan juga diidentikkan dengan setan oleh keyakinan tertentu. Ternyata phobia akan ular ini bersifat evolusioner, diturunkan oleh nenek moyang manusia sejak zaman dulu sampai sekarang.

2. Takut LABA-LABA Ditemukan bahwa kaum perempuan empat kali lipat lebih banyak jumlahnya yang takut atau jijik pada laba-laba daripada kaum lelaki. Pada studi yang dipublikasikan di jurnal Evolution and Human Behavior, David Rakison dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh mengatakan bahwa bayi perempuan usia 11 bulan mampu mengekspresikan ketakutan begitu melihat gambar laba-laba dan ular, sedangkan bayi lelaki tidak. Teori evolusi mengatakan bahwa hal itu wajar, sebab kaum perempuan sering bersua laba-laba di rumah, atau saat mereka menyiapkan makanan di dapur. Sedangkan kaum lelaki cenderung diajarkan untuk berani pada hewan tersebut ketika berada di alam liar.

3. Takut RUANGAN TERTUTUP Dikenal juga dengan nama agoraphobia, ketakutan ini diderita oleh 1,8 juta orang Amerika berusia dewasa, demikian menurut laporan National Institute of Mental Health pada tahun 2008. Tempat tertutup yang dianggap sulit untuk mereka melarikan diri atau keluar merupakan obyek yang paling ditakuti. Biasanya mereka takut pada elevator/lift, ruang olah raga tertutup, jembatan, kendaraan transportasi umum, mobil, mall, bahkan juga pesawat. Penderita biasanya malas bepergian atau berada di dalam mobil terlalu lama.

4.Takut PADA ORANG LAIN Pernah bertemu orang yang mukanya memerah saat bicara di depan orang banyak? Berkeringat, susah bicara atau gagap atau bahkan sampai sakit perut? Itulah ciri-ciri orang yang takut pada orang lain atau dikenal dengan nama sosialphobia. Sebanyak 15 juta orang Amerika dewasa menderitanya, demikian menurut National Institute of Mental Health. Yang parah, kadang bukan saat melakukan pembicaraan di depan umum saja. Penderita sosialphobia juga kerap kesulitan makan atau minum di depan orag banyak. Gejalanya baru terlihat setelah memasuki usia puber.

5.Takut KETINGGIAN Ini adalah jenis phobia yang juga lumayan banyak penderitanya. Diperkirakan sebagnyak 3-5% dari seluruh populasi dunia menderita akrophobia, takut berada di tempat tinggi. Pada riset yang pernah dilakukan, penderita akrophobia merasa semua tempat tinggi berjarak lebih tinggi dari yang sesungguhnya. Misalnya tinggi sebenarnya hanya 3 meter, maka di mata penderita akrophobia, mereka seperti melihat obyek yang tingginya 6 meter.

6.Takut KEGELAPAN Takut pada kegelapan yang diderita anak-anak ternyata adalah phobia paling umum juga. Anak-anak mempercayai imajinasinya bahwa di kegelapan bisa mendadak muncul hantu, penculik, atau perampok, jelas Thomas Ollendick, profesor psikologi dan direktur Child Study Center di Virginia Tech. Secara normal, ketakutan ini akan hilang seiring dengan bertambahnya usia. Namun jika hingga usia dewasa kita masih menderita ketakutan pada gelap, maka artinya kita menderita nyctophobia.

7. Takut KILAT DAN HALILINTAR Bagi para penderita phobia ini, suara halilintar dan kilat akan terasa seperti menghentak jantung, bahkan membuat mereka berkeringat. Penderita yang parah bahkan sampai memutuskan pindah ke daerah yang aman dari petir dan kilat., demikian kata John Westefeld, ilmuwan dari University of Iowa.

8. Takut TERBANG Jangan dikira mereka ini orang udik yang belum pernah naik pesawat, sebab faktanya sebanyak 25 juta warga Amerika juga menderita phobia ini. Nama penyakitnya adalah aviophobia, dimana seseorang sangat takut naik pesawat. Bisa jadi memang sudah sejak lahir begitu, atau ada yang pernah mengalami kecelakaan pesawat sehingga merasa trauma naik pesawat lagi, sebab peristiwa mengerikan itu terus terbayang.

9.Takut ANJING Tidak usah harus anjing besar jenis doberman, anjing yang imut macam pudel pun ditakuti. Penderita cynophobia ini mengalami rasa takut digigit anjing, bisa jadi memang pernah digigit atau melihat orang lain digigit anjing, demikian menurut profesor psikologi Brad Schmidt dari Ohio State University.

10. Takut DOKTER GIGI Bukan cuma anak kecil lho yang takut ke dokter gigi, orang dewasa juga ada. Sebanyak 9-20 oersen orang Amerika ternyata menghindari memeriksakan giginya ke dokter walau sudah dalam kondisi parah sekalipun. Rasa takut ini lebih disebabkan oleh rasa nyeri yang timbul ketika plak gigi dibersihkan, dan memang tidak semua orang bisa menahannya 1 2 4. 2.2.3 Macam-macam jenis phobia

Macam-macam phobia yang sering kita lihat atau dengar antara lain adalah :

Phobia terhadap Daun Bambu atau Gelang Karet

Phobia terhadap Suara Ombak atau anak bayi

Phobia terhadap Jarum Suntik, dan banyak lagi.

. Phobia terhadap ruang tertutup adalah claustrophobia

. Phobia terhadap tempat umum adalah Agoraphobia

. Phobia terhadap ketinggian adalah Acrophobia

. Phobia terhadap jenis binatang tertentu adalah Animal phobia

. Phobia terhadap darah adalah Blood phobia.

2.2.3.1 Pengertian phobia ketinggian (acrophobia )

Acrophobia (dari bahasa Yunani : , Akron, yang berarti "puncak, puncak, tepi" dan pobos, Phobos, "ketakutan") adalah ekstrim atau tidak rasional takut terhadap ketinggian . Hal ini termasuk dalam kategori fobia spesifik ,yaitu ketakutan yang disebabkan oleh kehadiran atau antisipasi suatu objek atau situasi spesifik. Lebih ringkasnya fobia ini disebabkan oleh obyek atau situasi spesifik. DSM-IV-TR membagi fobia berdasarkan sumber ketakutannya: darah, cedera, dan penyuntikan, situasi (seperti pesawat terbang, lift, ruang tertutup), binatang, dan lingkungan alami (seperti ketinggian, air). Acrophobia penderita dapat mengalami serangan panik di tempat yang tinggi dan menjadi terlalu gelisah. Kebanyakan penderita dari acrophobia adalah wanita 1 5.

" Vertigo "sering digunakan (salah) untuk menggambarkan rasa takut ketinggian, tetapi itu lebih akurat sensasi berputar yang terjadi ketika seseorang tidak benar-benar berputar. Hal ini dapat dipicu oleh melihat ke bawah dari tempat yang tinggi tapi ini saja tidak menggambarkan vertigo. Benar vertigo dapat dipicu oleh hampir semua jenis gerakan (misalnya berdiri, duduk, berjalan) atau perubahan dalam perspektif visual (misalnya berjongkok, berjalan naik atau turun tangga, melihat keluar dari jendela mobil yang bergerak atau kereta). Vertigo memenuhi syarat sebagai vertigo ketinggian ketika mengacu pada pusing dipicu oleh ketinggian 1.2.2.3.2 Penyebab phobia ketinggian

Secara tradisional, acrophobia telah dikaitkan, seperti fobia lain, untuk pengkondisian atau trauma pengalaman yang melibatkan ketinggian. Penelitian terbaru meragukan penjelasan ini; takut jatuh, takut suara keras , bersama dengan rasa takut terhadap struktur yang runtuh di bagian depan, merupakan salah satu-asosiatif ketakutan umumnya disarankan bawaan atau non kebanyakan. Teori non-asosiasi baru adalah takut ketinggian merupakan adaptasi berevolusi ke dunia di mana jatuh menjadi bahaya yang signifikan. Jatuh bukanlah bahaya yang signifikan untuk mouse namun adalah untuk manusia. Tingkat takut bervariasi dan istilah fobia diperuntukkan bagi mereka pada akhir spektrum ekstrim. Telah dikatakan oleh para peneliti yang takut ketinggian adalah sebuah naluri ditemukan pada mamalia, termasuk hewan ternak dan manusia. Percobaan menggunakan tebing visual telah menunjukkan manusia bayi dan balita , serta binatang lain dari berbagai usia, enggan dalam menjelajah ke lantai kaca dengan pemandangan beberapa meter jatuh-ruang nyata di bawahnya. [3] Sementara sebuah bawaan kehati-hatian sekitar ketinggian sangat membantu untuk kelangsungan hidup, rasa takut yang ekstrim dapat mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti mendaki menaiki tangga atau tangga atau bahkan berdiri di atas kursi 5.

Sebuah faktor yang mungkin adalah disfungsi dalam menjaga keseimbangan. Dalam hal ini kecemasan ini baik baik didirikan dan sekunder. Sistem Saldo manusia mengintegrasikan proprioseptif , vestibular dan di dekatnya visual isyarat untuk memperhitungkan posisi dan gerak. [4] [5] Dengan meningkatnya ketinggian isyarat visual surut dan keseimbangan menjadi miskin bahkan pada orang normal. [6] Namun, kebanyakan orang merespon dengan beralih ke lebih ketergantungan pada proprioseptif dan vestibular cabang dari sistem keseimbangan 3.

Sebuah acrophobic, di sisi lain, terus over-mengandalkan sinyal visual apakah karena fungsi vestibular tidak memadai atau strategi salah. Penggerak pada elevasi tinggi memerlukan lebih dari pemrosesan visual normal. Korteks visual menjadi overload mengakibatkan kebingungan. Beberapa pendukung pandangan alternatif acrophobia memperingatkan bahwa hal itu mungkin sakit-disarankan untuk mendorong acrophobics untuk mengekspos diri tinggi tanpa terlebih dahulu menyelesaikan masalah vestibular. Penelitian ini berlangsung di beberapa klinik. [7]

2.2.3.3 Cara mengatasi atau mengobati phobiaDalam penanganan penderita fobia, penderita tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri sehingga haruslah dibantu oleh terapis yang kompeten dibidangnya. Banyak sekali terapi yang dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa pendekatan terapi yang bisa dilakukan. Pendekatan Psikoanalisa yaitu dengan dua cara (1) pengungkapan kecemasan yang direpresi; (2) Penyelesaian konflik masa kanak-kanak. Pendekatan Behavioral yaitu (1) Systematic desensitization, yaitu individu yang menderita fobia membayangkan serangkaian situasi yang semakin menakutkan sementara ia berada dalam kondisi rileks; (2) Flooding, yaitu teknik terapeutik dimana klien dipaparkan dengan sumber fobia dalam intensitas penuh; (3) Modelling, yaitu teknik lain yang menggunakan pemaparan terhadap berbagai situasi yang ditakuti. Pendekatan Kognitif yaitu Eliminasi irational belief, dengan cara menghapuskan pemikiran yang irasional. Pendekatan Biologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan seperti sedative, transquilizer, dan anxyolitic 3 4 .

BAB 3

PEMBAHASAN Phobia ketinggian adalah adalah rasa takut terhadap ketinggian yang kemudian akan merangsang ketakutan neurotik dan menunjukkan adanya reaksi-emosional yang tak sebanding dengan rangsangan. Phobia terhadap ketinggian dapat disembuhkan dengan cara memberi terapi pada penderita. Terapi yang diberika yaitu terapi hypnotis yang disebut dengan hypnoterapi. Hypnotis adalah suatu pengendalian Mind Concept Control yaitu kemampuan mengendalikan pikiran sehingga mampu mengkoneksikan gelombang otak dengan bahasa tubuh yaitu suatu kemampuan untuk merubah dari alam pikiran sadar ke bawah sadar dan sebaliknya dengan membuka gerbang alpha untuk masuk kedalam gelombang alpha dan sebaliknya. Mind Concept Control atau alam bawah sadar dapat mempengaruhi otak (fungsi limbik ) dalam menerima hypnosis dari luar sehingga otak terpengaruhi. Pada penderita phobia ketinggian atau acrophobia dapat di terapi dengan hypnosis, pengunaan hypnosis sebagai terapi disebut juga dengan hypnoterapi 1 5.

Hypnoterapi dapat menyembuhkan phobia karena hypnotis mempengaruhi sistem limbik pada manusia atau hypotalamus pada otak. Sistem limbik dan hypotalamus yaitu suatu organ yang mengatur suatu perilaku atau pribadi manusia. Dengan suatu rangsangan (neurin inhibition) maka otak akan menerima rangsangan tersebut, mengolah dan mempengaruhi pribadi atau perilaku manusia sehingga dapat hilang kebiasaan atau ketakutan terhadap ketinggian gedung atau ketinggian lainnya 1 4 5 .

Keseluruhan proses fisiologi hypnotik, setelah impuls dihantarkan melalui berbagai jejas serabut syaraf, maka yang berperan mempersepsikan atau mengolah berbagai impuls atau rangsangan tersebut adalah organ secara keseluruhan yang disebut formatio reticularis yang merupakan gabungan antara batang otak (medulla oblongata) bangunan menonjol yang menempel di batang otak (pons cerebri) dan otak besar (cerebrum) fungsi limbik manusia yang melekat di otak besar (hipotalamus) menentukan sikap dan perilaku pribadi manusia 5.

BAB 4

Penutup4.1 KesimpulanHypnotis sendiri adalah suatu pengendalian Mind Concept Control yaitu kemampuan mengendalikan pikiran sehingga mampu mengkoneksikan gelombang otak dengan bahasa tubuh yaitu suatu kemampuan untuk merubah dari alam pikiran sadar ke bawah sadar dan sebaliknya dengan membuka gerbang alpha untuk masuk kedalam gelombang alpha dan sebaliknya. Mind Concept Control atau alam bawah sadar dapat mempengaruhi otak (fungsi limbik ) dalam menerima hypnosis dari luar sehingga otak terpengaruhi. Pada penderita phobia ketinggian atau acrophobia dapat di terapi dengan hypnosis, pengunaan hypnosis sebagai terapi disebut juga dengan hypnoterapi4.2 Saran

Hypnosis adalah sebuah pemberian sugesti yang baik untuk menghypnoterapi orang orang yang terganggu dalam suatu perilaku seperti phobia, merokok, dan menggunakan narkoba. Sebaiknya penggunaan hypnosis harus positive agar tidak ada pihak pihak yang di rugikan setelah hypnoterapi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dr. Prabowo. PB,MM. 2009. Hypnomedik dan hypnoterapi.nuha medika:jogjakarta2. Notoadmodjo soekidjo. 2002. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu perilaku, EGC:Jakarta3. Rahmat jalaludin. 2000. Psikologi Komunikasi. P.T Rhineka cipta:jakarta

4. Stepan Palmer.2001. konseling dan hypnoterapy.pustaka pelajar:jakarta5. Guyton, C. Arthur. 2008. Fisiologi Kedokteran Ed. 11. Jakarta:EGC11