Tabloid SUARA USU Edisi 90

24
Derita yang dirasakan bukan sekadar menghilangkan rasa candu terhadap narkoba, tapi juga berhadapan dengan kondisi sosial yang sulit menerima keberadaan mereka. Laporan Khusus Potret Budaya www.suarausu-online.com INDEKS 2 I suara kita 4 I laporan utama 8 I opini 9 I dialog 10 I ragam 12 I hal persembahan 14 I laporan khusus 16 I mozaik 18 I potret budaya 19 I riset 20 I resensi 21 I iklan 23 I peristiwa 24 I profil Menghibur keluarga yang diting- galkan bila ada kematian, dilakukan dalam masyarakat Simalungun dengan gelaran Toping-toping dan tangis-tangis. Sekarang sulit di- jumpai resepsi seperti ini. EDISI 90/XVII/NOVEMBER 2012 | HARGA: Rp 3000 | ISSN 1410-7384

description

this is a tabloid from Pers Mahasiswa SUARA USU

Transcript of Tabloid SUARA USU Edisi 90

Page 1: Tabloid SUARA USU Edisi 90

Derita yang dirasakan bukan sekadar menghilangkan rasa candu terhadap narkoba, tapi juga berhadapan dengan kondisi sosial yang sulit menerima keberadaan mereka.

Laporan Khusus

Potret Budaya

www.suarausu-online.com

iNDEKS

2 i suara kita4 i laporan utama8 i opini9 i dialog10 i ragam12 i hal persembahan14 i laporan khusus16 i mozaik18 i potret budaya19 i riset20 i resensi21 i iklan23 i peristiwa24 i profil

Menghibur keluarga yang diting-galkan bila ada kematian, dilakukan dalam masyarakat Simalungun dengan gelaran Toping-toping dan tangis-tangis. Sekarang sulit di-jumpai resepsi seperti ini.

edisi 90/xvii/NOveMBeR 2012 | haRga: Rp 3000 | issN 1410-7384

Page 2: Tabloid SUARA USU Edisi 90

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 20122 suara kitasuara redaksilepas suara redaksi

suara pembaca

suara sumbang

­

Redaksi

Masa­ lalu­ ketika­ Belanda­ ceng­kamkan­kuku­ tajam­di­Nusan­tara,­mereka­terapkan­kebijakan­politik­untuk­membatasi­ruang­gerak­ warga­ pribumi.­ Belanda­

ciptakan­ kelas­ sosial.­ Golongan­ dari­ tertinggi­hingga­ terendah­ adalah­ masyarakat­ Eropa,­ Indo­dan­indlander­atau­pribumi.­

Diskriminasi­ terjadi­di­ sini.­Kesempatan­un­tuk­ memperoleh­ kebebasan­ berpolitik,­ bekerja­hingga­ memperoleh­ pendidikan­ terjadi­ perbe­daan.­Segelintir­masyarakat­pribumi­mengenyam­pendidikan­sekolah,­itu­pun­dari­golongan­ningrat.­Dalam­memperoleh­pekerjaan,­paling­banter­jadi­juru­ketik­di­kantor­tingkat­desa.­

Budaya­kelas­sosial­yang­ditanamkan­Belanda­di­negeri­ini­tak­sekonyong­konyong­menghilang­hingga­Indonesia­67­tahun­merdeka.­Budaya­ini­menjelma­dalam­bentuk­dan­pelaku­yang­berbeda,­merasuk­dalam­ lingkungan­kampus­ tempat­para­kaum­intelektual­yang­katanya­menjunjung­tinggi­nilai­ kemanusiaan­ dan­ anti­ penindasan.­ USU­salah­satunya.

Coba­ kita­ tengok­ di­ Fakultas­ Pertanian­ (FP).­Fakultas­yang­telah­berdiri­sejak­tahun­1956­ini­dike­nal­dengan­budaya­senioritas,­mahasiswa­lama­pu­nya­kuasa­dibanding­mahasiswa­tingkat­awal.­Ada­aturan­tidak­tertulis­yang­disepakati­sepihak,­maha­siswa­baru­dilarang­ini­itu­oleh­senior.­Padahal­tak­ada­aturan­tertulis­dari­pihak­rektorat­atau­dekanat­sebagai­pembuat­kebijakan­di­kampus­ini.­

Misal,­ tempat­ parkir­ fakultas­ yang­ seharus­nya­bisa­dinikmati­bersama,­ternyata­hanya­bisa­digunakan­ oleh­ senior.­ Kalau­ masih­ berstatus­mahasiswa­baru,­siap­siap­pulang­sambil­dorong­sepeda­motor­keluar­kampus­karena­ban­bocor.­

Budaya­senioritas­ ini­ juga­berlaku­di­kantin.­Jika­ Anda­ adalah­ seorang­ mahasiswa­ baru,­ ja­ngankan­belanja­di­kantin,­baru­ saja­melangkah­satu­kaki­memasuki­kantin­maka­pasang­pasang­mata­mahasiswa­akan­tertuju­pada­Anda.­Alasan­mahasiswa­ baru­ dilarang­ menginjakkan­ kaki­ di­kantin­bertujuan­untuk­mendidik­junior­agar­hor­mat­kepada­senior.

Selain­dibatasinya­kebebasan­mahasiswa­baru­untuk­merasakan­fasilitas­kampus­di­FP,­pengin­timidasian­ juga­ terjadi.­ Mahasiswa­ baru­ kerap­dipanggil­ “botak”.­ Selain­ itu,­ mahasiswa­ baru­juga­“ditarik”­oleh­senior­untuk­melakukan­hal­hal­yang­tidak­disukai.­Misal,­mahasiswa­baru­di­suruh­menari­nari­tanpa­alasan.­Pengintimidasian­dan­pengungkungan­kebebasan­dalam­bentuk­ini­menimbulkan­ketakutan­para­junior­terhadap­se­nior.­Proses­ini­bukan­hanya­dialami­selama­satu­atau­dua­hari­tapi­satu­tahun.­

Budaya­ini­sudah­jadi­tradisi­dan­menahun­di­FP,­mungkin­juga­hal­sama­terjadi­di­fakultas­lain.­Lama­lama­menjadi­dendam­dan­kebiasaan­yang­wajar­terjadi.­Hingga­mahasiswa­baru­yang­sudah­menjadi­senior­juga­melakukan­hal­sama­terhadap­juniornya.­ Dan­ pihak­ dekanat­ pun­ menganggap­ini­ merupakan­ salah­ satu­ cara­ untuk­ membuat­senior­dan­junior­menjadi­dekat­atau­membuat­ju­nior­menghormati­para­senior.­Apakah­tujuan­baik­itu­perlu­dilakukan­dengan­cara­itu?­Dengan­cara­menciptakan­ketakutan.

Penindasan,­ pembatasan­ hak­ dan­ penginti­midasian­yang­terjadi­di­zaman­penjajahan­terjadi­lagi.­Ada­tiga­pasal­yang­mengatur­itu,­pasal­per­tama­adalah­senior­tidak­pernah­salah.­Kedua,­bila­senior­salah­lihat­pasal­pertama.­Pasal­tiga,­maka­itu­jadilah­senior!­

Arogansi Senior: Budaya Penjajah di Era Modern

Salam Jurnalistik!Tahun­ 2012­ hampir­ sampai­ ke­

penghujungnya.­ Seiring­ dengan­itu,­ SUARA USU­ pun­ telah­ mem­persiapkan­ rincian­ tugas­yang­akan­diselesaikan­di­cawu­terakhir­ini­le­wat­rapat­kerja­catur­wulan­III­awal­November­ lalu.­ Tabloid­ edisi­ 90­ini­menjadi­bagian­akhir­dari­ rang­kaian­ tabloid­ SUARA USU­ tahun­ini.­Meskipun­begitu,­SUARA USU­tengah­mempersiapkan­produk­ma­jalah­ yang­ akan­ menyapa­ pembaca­sekalian­di­akhir­tahun.

Banyaknya­tanda­tanya­seputar­pemerintahan­ mahasiswa­ (pema)­baik­ skala­ universitas­ maupun­fakultas­ membuat­ kami­ tergerak­untuk­mencari­tahu­sejarah­adanya­pema­dan­wujud­pema­yang­ideal.­Meskipun­ dirundung­ permasalah­an­permasalahan­ seperti­ periode­sasi­yang­tak­tepat­waktu,­anggota­yang­hilang­timbul,­program­kerja­yang­ tak­ dapat­ dijalankan­ hingga­tuntas,­ tak­ membuat­ pema­ lan­tas­ surut.­ Bahkan­ ada­ pema­ yang­

dapat­ berjalan­ dengan­ baik­ dan­menemukan­ solusi­ di­ tengah­ ken­dala­kendala­ tersebut.­ Untuk­ lebih­lengkapnya,­ silakan­ simak­ rubrik­Laporan­Utama.

Menjadi­ mantan­ pengguna­narkoba­ membuat­ mereka­ harus­berjuang­ kembali­ agar­ bisa­ hidup­normal.­Tak­hanya­berupaya­keras­melepaskan­ ketergantungan­ dari­obat­obatan­ terlarang­ itu,­ mereka­juga­ harus­ berusaha­ memulai­lembaran­ hidup­ baru­ untuk­ dapat­diterima­ masyarakat­ sekitar­ yang­memandang­ mereka­ sebelah­ mata.­Bagaimana­kisah­perjuangan­mere­ka?­Buka­rubrik­Laporan­Khusus.

Sebagai­ penutup­ di­ tahun­ ini,­kami­juga­menyajikan­halaman­spe­sial­ yang­ hanya­ ada­ di­ edisi­ akhir­tahun,­Halaman­Persembahan.­Kali­ini­ kami­ ingin­ mengajak­ pembaca­bernostalgia­ sejenak­ mengenai­sejarah­ SUARA USU.­ ­ Awalnya­adalah­media­yang­dikelola­univer­sitas­ menjadi­ media­ yang­ dikelola­mahasiswa.­Tak­hanya­itu,­pembaca­

dapat­memahami­bagaimana­proses­pengerjaan­ tabloid­ ini­ hingga­ ke­tangan­pembaca.­Informasinya­ada­di­halaman­tengah­tabloid­ini.

Untuk­ rubrik­ Potret­ Budaya,­ada­cerita­toping-toping­dan­tangis­tangis­ dari­ adat­ Simalungun.­ Se­buah­acara­hiburan­dalam­upacara­kematian­sebagai­pelerai­duka­lara.­Sementara­ di­ rubrik­ Profil,­ hadir­Nabila­Azhar,­mahasiswa­Fakultas­Kedokteran­ USU­ yang­ acap­ me­menangkan­ berbagai­ kontes­ ke­cantikan,­ namun­ juga­ lihai­ berwi­rausaha.­ Semoga­ informasi­ yang­kami­sajikan­tiap­lembarnya­dapat­menambah­wawasan­pembaca.

Sekian­ pengantar­ dari­ redaksi­SUARA USU.­ Terimakasih­ kami­ucapkan­kepada­pembaca­yang­se­tia­menikmati­setiap­ulasan­tabloid­kami­mulai­dari­awal­tahun­hingga­menjelang­ akhir­ tahun­ ini.­ Sam­pai­ketemu­di­tabloid­edisi­terbaru­tahun­ depan­ dengan­ ulasan­ yang­lebih­menarik­lagi.­Akhir­kata,­se­lamat­membaca.­(Redaksi)

RIDHA ANNISA SEBAYANG | SUARA USU

Mobil-mobil di Sekitar Pintu 1 Persempit Jalan

Hampir­setiap­hari­di­jam­jam­kuliah­jalan­di­Pintu­1­sering­macet­dan­bikin­susah­pejalan­kaki­untuk­me­nyeberang.­Harusnya­ada­solusi­untuk­parkiran­mobil­di­sekitar­Fakultas­Kedokteran­ini.­Di­Pintu­1­itu­ja­lan,­bukan­parkiran.

Rati Handayani Fakultas Kesehatan Masyarakat 2012

Pemerataan Petugas Keamanan

Menurut­saya,­keberadaan­satpam­­tidak­merata­di­USU­ini.­Contohnya­di­kampus­saya­Fakultas­Matematika­dan­ Ilmu­ Pengetahuan­Alam­ tidak­ ada­ satpam­ yang­berjaga.­Posnya­ada­tapi­sering­tutup.­Jika­seperti­ini­enggak­heran­kenapa­USU­masih­sering­kemalingan.

Sonya Citra BratiscaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2012

Dua proklamator Indonesia baru dikukuhkan se-bagai Pahlawan Nasional

Yah, baru sekarang. Sampai beruban pula keluarga mereka nungguin.

Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara tebar slogan romantisme janji

Bikin yang lebih nyata lah Tulang. Orang kita tak percaya kata-kata manis itu.

­ anggota Pers Mahasiswa sUaRa UsU berfoto bersama para alumni usai perayaan ulang tahun ke-17 di sekretariat Pers Mahasiswa sUaRa UsU, sabtu (13/10). Ulang tahun sUaRa UsU sedianya jatuh pada tanggal 1 Juli.

ULaNg TahUN

Dalam­rubrik­Peristiwa­Edisi­89­berjudul­Pe­milu­ FH­ dan­ FIB­ Belum­ Jelas­ memberitakan­KPU­FIB­belum­memiliki­jadwal­pemilu.­Pa­dahal­saat­berita­ini­diturunkan­KPU­FIB­sudah­memiliki­jadwal.­Maaf­atas­kesalahan­ini.

ralat

Page 3: Tabloid SUARA USU Edisi 90

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012 3suara kita

DESAIN SAMPUL: VIKI APRILITA

FOTO NAVIGASI:SOFIARI ANANDA DAN ICHA

DECORYRedaksi menerima tulisan berupa opini, puisi, dan cerpen. Untuk opini dan cerpen, tulisan maksimal 5000-6000 karakter. Tulisan harus disertai foto dan identitas penulis berupa fotokopi KTM atau KTP. Tulisan yang telah masuk menjadi milik redaksi dan apabila dimuat akan mendapat imbalan. Tulisan dapat dikirim ke email [email protected]

Diterbitkan Oleh: Pers Mahasiswa SUARA USU i Pelindung: Rektor Universitas Sumatera Utara | Penasehat: Pembantu Rektor III Universitas Sumatera Utara i Pemimpin Umum: Harry Yassir Elhadidy Siregar i Sekretaris Umum: Kartini Zalukhu i Bendahara Umum: Andika Bakti i Pemimpin Redaksi: M Januar i Sekretaris Redaksi: Rida Helfrida Pasaribu | Redaktur Pelaksana: Febrian i Redaktur: Debora Blandina Sinambela, Hadissa Primanda i Redaktur Foto: Ridha Annisa Sebayang i Redaktur Artistik: Viki Aprilita i Koordinator Online: Muslim Ramli i Redaktur Online: Ipak Ayu H Nurcaya | Reporter: Apriani Novitasari, Aulia Adam, Cristine Falentina Simamora, Mezbah Simanjuntak i Fotografer: Sofiari Ananda i Desainer Grafis: Icha Decory, Audira Ainindya, Gio Ovanny Pratama i Ilustrator: Audira Ainindya, Aulia Adam i Pemimpin Perusahaan:

Ade Fitriani | Sekretaris Perusahaan: Bania Cahya Dewi i Manajer Iklan dan Promosi: Sandra Cattelya i Manajer Produksi dan Sirkulasi: Baina Dwi Bestari i Desainer Grafis Perusahaan: Maya Anggraini S | Staf Perusahaan: Ferdiansyah, Ika Ayuni, Lilis Suryani i Kepala Litbang: Malinda Sari Sembiring i Sekretaris Litbang: Ratih Damara Barus i Koordinator Riset: Izzah Dienilah Saragih i Koordinator Kepustakaan: Sri Handayani Tampubolon i Koordinator Pengembang­an SDM: Febri Hardiansyah Pohan i Staf Litbang: Guster C P Sihombing, Renti Rosmalis, Fachruni Adlia, Hendro H Siboro i Staf Ahli: Yulhasni, Agus Supratman, Tikwan Raya Siregar, Rosul Fauzi Sihotang, Yayuk Masitoh, Febry Ichwan Butsi, Rafika Aulia Hasibuan, Vinsensius Sitepu, Eka Dalanta Rehulina, Muliati Tambuse, Risnawati Sinulingga, Liston Aqurat Damanik, Mona Asriati, Fanny Yulia |ISSN: No. 1410­7384 i Alamat Redaksi, Promosi dan Sirkulasi: Jl. Universitas No. 32B Kampus USU, Padang Bulan, Medan-Sumatera Utara 20155 i E­mail: [email protected] i Situs: HTTP://www.suarausu-online.com i Percetakan: PT Medan Media Grafika (Isi di luar tanggung jawab percetakan) i Tarif Iklan: Rubrik Ragam (BW) Rp 800/mm kolom, Rubrik Opini (BW) Rp 800/mm kolom, Rubrik Potret Budaya (FC) Rp 1200/mm kolom, Rubrik Dialog (BW) Rp 800/mm kolom, Rubrik Riset (FC) Rp 1200/mm kolom, Rubrik Peristiwa (BW) Rp 800/mm kolom, Halaman Iklan (BW) Rp 500/mm kolom, Rubrik Profil (FC) Rp 1500/mm kolom i Informasi Pemasangan Iklan dan Berlangganan, Hubungi: 085218399677, 081260121260.

kata kita

FOTO-FOTO: RENtI RoSMAlIS | SUARA USU

Renti Rosmalis

Manis pahit inau­gurasi nyaring terdengar saat musim penyam­butan mahasiswa

baru tiba. Kebanyakan maha­siswa menganggap inaugurasi sebagai media untuk men­genal dan mengakrabkan diri sesama mahasiswa baru, junior

ke senior atau junior ke alum­ni. Namun kerap terjadi penya­lahgunaan wewenang senior terhadap junior dalam pro­sesnya. Tindakan yang meng­arah pada kekerasan fisik dan pelecehan turut menghiasi ina­ugurasi. Hal ini pun ada yang menganggap lumrah ada juga menolak. Berikut pendapat beberapa mahasiswa tentang inaugurasi.

Merebak Esensi Inaugurasi

Setelah­diinaugurasi,­akan­timbul­ikatan­emosional­yang­erat­sesama­mahasiswa­

baru,­senior­dan­alumni.­Selain­itu,­bisa­juga­menumbuhkan­kenyamanan­dan­keakraban­

antara­junior­dan­senior.­­Sehingga­dalam­kehidupan­kampus,­junior­tidak­segan­ke­

senior­namun­tetap­menghargai­seniornya.­Meskipun­ketika­saya­ikut­inaugurasi­dulu­ada­senior­yang­menjahili­atau­membentak­itu­semata­mata­untuk­mengakrabkan­diri.­Jadi­inaugurasi­itu­penting­untuk­diadakan,­

meskipun­dari­sisi­akademik­tidak­begitu­penting.­­Pokoknya­jangan­sampai­tidak­ada­

inaugurasi.

Tisna Harmawan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

2007

Inaugurasi­itu­tidak­penting­­diadakan.­Inaugurasi­bukan­satu­satunya­cara­yang­bisa­digunakan­untuk­menciptakan­keak­

raban­antara­mahasiswa.­Banyak­cara­dan­media­lain­dalam­menciptakan­solidaritas­

di­kampus.­Dengan­forum­diskusi­atau­kegiatan­kampus­yang­lebih­bermanfaat,­

keakraban­pun­bisa­terjalin.­Inaugurasi­justru­membuat­gap­antara­mahasiswa­

baru­dan­lama,­­menciptakan­perbedaan­antara­senior­dan­junior.­Dan­itu­tidaklah­

baik.

Mi’raj Purnama Sari Fakultas Ekonomi 2012

Di­kampus,­banyak­kegiatan­dan­kepa­nitiaan­yang­bagus­untuk­menciptakan­hubungan­baik­antara­mahasiswa­satu­jurusan.­Tidak­mesti­dengan­inaugurasi,­karena­tidak­memberikan­dampak­baik­bagi­mahasiswa.­Apalagi­jika­dihiasi­dengan­kekerasan­atau­tekanan­mental.­Itu­justru­menciptakan­mahasiswa­yang­bertindak­sesukanya­terhadap­yang­le­mah.­Jadi­bagi­saya­inaugurasi­tidak­perlu­diadakan.

Hafsah Fakultas Ilmu Budaya 2011

Inaugurasi­itu­penting­untuk­dilaksanakan­karena­memberikan­pengenalan­kehidu­pan­kampus­dan­pengenalan­senior­bagi­­mahasiswa­baru.­Tapi­sayang,­inaugurasi­sering­diidentikkan­dengan­hal­hal­negatif.­Padahal­jika­dilaksanakan­dengan­benar,­inaugurasi­bisa­membentuk­jiwa­maha­siswa­agar­menyadari­bahwa­dirinya­adalah­seorang­mahasiswa.

Alief YahutomoFakultas Pertanian 2011

Meskipun­fakultas­saya­tidak­melak­sanakan­inaugurasi,­tapi­bagi­­saya­itu­

penting.­Karena­di­sana­kita­dapat­meng­akrabkan­diri­antar­sesama­mahasiswa­

baru,­senior­dan­alumni­juga.­Kalau­ada­kontak­fisik­dan­selagi­kontak­fisiknya­

tidak­begitu­keras,­itu­biasa­saja.­Itu­cara­untuk­mengakrabkan­diri.

Ricky Malinton Sianturi Fakultas Teknik 2006

Page 4: Tabloid SUARA USU Edisi 90

4sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012laporan utama PEMA?

Seiring dengan posisinya sebagai

miniatur peme­rintahan negara,

pemerintahan mahasiswa sulit

menunjukkan pe­rannya, hingga tak dianggap ada. Ter­

lalu banyak ken­dala yang dihadapi dalam perjalanan­nya menuju peme­

rintahan yang ideal.

Rida Helfrida Pasaribu

Elvi­ Sumanti,­ Se­kretaris­ Jenderal­Senat­ Mahasis­wa­ Perguruan­Tinggi­ (SMPT)­

USU­coba­mengingat­kembali­peristiwa­di­tahun­tahun­1998.­Masa­ pecahnya­ reformasi.­ Ia­bercerita­ saat­ itu­ mahasiswa­dianggap­ sebagai­ garda­ de­pan­ negara,­ yang­ dipandang­masyarakat­ sebagai­ agen­ pe­rubahan.­Mahasiswa­dianggap­mampu­ menggulirkan­ rezim­Soeharto­ saat­ itu.­ Tak­ keting­galan­mahasiswa­USU­melalui­Senat­ Mahasiswa­ Perguruan­

Tinggi­ (SMPT),­ ikut­ ambil­peran­ dengan­ memfasilitasi­pertemuan­pertemuan­ untuk­membahas­ masalah­ negara.­Pertemuan­tersebut­melibatkan­semua­ elemen­ organisasi­ ma­hasiswa,­ baik­ organisasi­ intra­maupun­ ekstra­ dan­ kelompok­studi­mahasiswa.­Karena­alasan­itu­ pula,­ organisasi­organisasi­kampus­ kemudian­ menuntut­adanya­ reformasi­ dari­ pihak­rektorat,­namun­pihak­rektorat­menolak,­ malah­ bilang­ agar­mahasiswa­ yang­ mereformasi­diri­sendiri.

Seiring­ dengan­ masa­ itu,­turun­ Surat­ Keputusan­ Menteri­Pendidikan­ dan­ Kebudayaan­Republik­Indonesia­Nomor­155/U/1998­tentang­Pedoman­Umum­Organisasi­ Kemahasiswaan­ di­Perguruan­Tinggi.­Sebanyak­14­pasal­yang­terbagi­dalam­7­bab­tercantum­ di­ sana,­ tentang­ or­ganisasi­kemahasiswaan.­

Pada­pasal­3­ayat­1­disebut­kan­bahwa­di­setiap­perguruan­tinggi­ terdapat­ satu­ organisasi­intra­ perguruan­ tinggi­ yang­menaungi­ semua­ aktivitas­ ke­mahasiswaan.­ Atas­ dasar­ itu,­pihak­ rektorat­ memanggil­ pe­ngurus­ SMPT­ dan­ menyuruh­

mereka­untuk­mengubah­nama­dan­membentuk­organisasi­ in­tra.­ Saat­ itu,­ mayoritas­ maha­siswa­ yang­ tergabung­ dalam­SMPT­ merupakan­ mahasiswa­tingkat­ akhir,­ namun­ rela­mengenyampingkan­ urusan­akademis­mereka.

Diputuskanlah­ untuk­ me­ngadakan­ simposium­ untuk­membahas­ organisasi­ intra­tersebut.­SMPT­pun­mengada­kan­rapat­kecil­untuk­memper­siapkan­ simposium.­ Banyak­hal­yang­dibahas­di­dalamnya,­termasuk­ perumusan­ undang­undang­organisasi­yang­kemu­dian­dikenal­dengan­Tata­Lak­sana­Ormawa­(TLO).

Ketika itu fungsi pema benar-benar hidup

Syafrizal HelmiPresiden Pema USU Pertama

Simposium­ pertama­ pun­dilaksanakan,­ bertempat­ di­Gelanggang­ Mahasiswa.­ Na­mun­ ternyata,­ banyak­ hal­

atau­ permasalahan­ yang­ tidak­diterima,­ dan­ masih­ banyak­perbaikan­perbaikan­ yang­ ha­rus­ dilakukan.­ Akhirnya­ sim­posium­ diadakan­ lagi­ sesuai­dengan­keadaan­waktu­itu.

Elvi­mengatakan­tak­hanya­mahasiswa­organisasi­intra­dan­ekstra­serta­kelompok­studi­dan­anggota­senat­mahasiswa­yang­hadir­pada­simposium­tersebut.­Pejabat­ kampus­ seperti­ dekan­dan­pembantu­dekan­turut­ter­libat.­

Pada­ simposium­ kedua­April­ 1999,­ hasil­ simposium­disahkan­ Pembantu­ Rektor­III­ masa­ itu,­ Isman­ Nuriadi.­Dijelaskan­ Elvi,­ hasil­ simpo­sium­ tersebut­ antara­ lain­ or­ganisasi­ mahasiswa­ (ormawa)­disebut­ dengan­ pemerintahan­mahasiswa­ (pema),­ di­ mana­Pema­ Universitas­ dipimpin­oleh­ seorang­ presiden,­ dan­gubernur­ memimpin­ pema­fakultas.­ Kemudian­ dibentuk­lah­ kelompok­ aspirasi­ maha­siswa­(KAM).­Ketika­itu­tidak­lebih­dari­ sepuluh­KAM­yang­ada.­ Tak­ lupa­ dibentuk­ ­ pula­struktur­­eksekutif­dan­legisla­tif­organisasi.­

Pada­27­Februari­1999­pe­

milihan­ raya­ atau­ kini­ lebih­dikenal­ dengan­ pemilihan­umum­ pertama­ pun­ dilak­sanakan.­ Terpilihlah­ Syafrizal­Helmi,­ mahasiswa­ Fakutas­Ekonomi­ (FE)­ yang­ sekarang­juga­ menjabat­ sebagai­ dosen­FE­ sebagai­ Presiden­ Maha­siswa­USU­pertama.­

Jumlah­anggota­Pema­USU­ketika­Syafrizal­menjabat­seki­tar­ 85­ orang,­ yang­ dibagi­ ke­dalam­ 20­ kabinet.­ Syafrizal­mengatakan­saat­itu­pema­tidak­berada­di­bawah­naungan­rek­torat,­ karena­ desakan­ keingi­nan­ mahasiswa­ dan­ dilematis­majelis­ mahasiswa,­ majelis­mahasiswa­pun­mengirim­surat­permohonan­ke­Biro­Rektor.

Peran­Pema­USU­tak­hanya­dirasakan­ mahasiswa,­ tapi­ juga­masyarakat­ sekitar.­ Rakyat­ pun­acap­datang­ke­sekretariat­pema,­sekadar­ untuk­ bercerita­ atau­bahkan­meminta­solusi.­“Ketika­itu­fungsi­pema­benar­benar­hid­up,”­kenang­Syafrizal.­

Di­ masa­ pemerintahannya,­Pema­ USU­ sempat­ menyeleng­garakan­ kongres­ mahasiswa­ se­Sumatera­Utara­(Sumut)­memba­has­permasalahan­Sumut­saat­itu.­Pernah­ juga­diadakan­pertemuan­

Cerita Liku Perjalanan Pemerintahan Mahasiswa

Koordinator Liputan: Rida Helfrida PasaribuReporter: Fachruni Adlia, Febri Hardiansyah Pohan, Mezbah Simanjuntak, dan Rida Helfrida Pasaribu

PMB Penerimaan mahasiswa baru di FMiPa, Rabu (29/8). Kegiatan pema yang sering terlihat adalah saat penerimaan mahasiswa baru dan pemilu.

RIDHA ANNISA SEBAYANG | SUARA USU

Page 5: Tabloid SUARA USU Edisi 90

5sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012laporan utamaPEMA?

tingkat­ nasional­ mengenai­ perta­nian­ se­Indonesia­dan­menyoroti­kegiatan­kegiatan­ mahasiswa.­Pema­ juga­ mendukung­ banyak­kegiatan­kegiatan­mahasiswa­dan­sering­ juga­ mengadakan­ dialog­dialog­ bersama­ Lembaga­ Ilmu­Pengetahuan­ Indonesia­ (LIPI).­Keikutsertaan­ mahasiswa­ pun­masih­bagus,­lebih­dari­50­persen­mahasiswa­antusias­untuk­terlibat­dalam­pemilu.­­

Kondisi Pema sekarangMerintis­ kembali­ peme­

rintahan­ setelah­ hampir­ 3­ ta­hun­ kekosongan­ kekuasaan,­Pema­ USU­ sekarang­ justru­menemui­ banyak­ rintangan­dalam­ perjalanannya.­ Dalam­segi­program­kerja­(progja)­mi­salnya,­ dari­ lima­ progja­ yang­dipersiapkan,­ baru­ dua­ yang­terlaksana,­ sementara­ periode­kepengurusan­ tinggal­sebentar­lagi.­ Kelima­ progja­ itu­ antara­lain­kajian­diskusi,­konsolidasi­intra­ dan­ ekstra,­ mewadahi­minat­ dan­ bakat­ mahasiswa,­advokasi­ mahasiswa­ yang­responsif,­ dan­ yang­ terakhir­adalah­ menciptakan­ budaya­gerakan­ yang­ dinamis­ seperti­gerakan­aksi.­

Dijelaskan­ Presiden­ maha­siswa­ USU­ Mitra­Akbar­ Nasu­tion,­periode­ini,­dua­progja­yang­terlaksana­ adalah­ mewadahi­minat­bakat­dalam­bidang­olah­raga­ seperti­ liga­ futsal­ dan­ ka­jian­diskusi­dengan­mengadakan­pertemuan­ antara­ Pema­ USU­dengan­ pema­pema­ fakultas.­Mitra­ mengaku,­ terakhir­ kali­mengadakan­pertemuan­tersebut­menjelang­ penerimaan­ maha­siswa­baru­(PMB).­“Setelah­ itu­jarang­ mengadakan­ pertemuan­kembali,”­ujarnya.­­

Namun­ ia­ mengusahakan­segera­ membuat­ pertemuan­untuk­ mendiskusikan­ keadaan­pema­pema­ fakultas­ dalam­waktu­dekat.

Mitra­ mengatakan,­ sulit­nya­ menjalankan­ progja­ yang­tersisa­karena­banyak­anggota­yang­ tidak­ aktif,­ karena­ telah­

menyelesaikan­ masa­ studi­nya.­Bahkan,­lima­dari­menteri­dalam­kabinetnya­telah­wisuda.­Selain­ itu,­ sulitnya­ menemu­kan­ jadwal­ dari­ anggota­ yang­masih­aktif­untuk­mengadakan­pertemuan.­Alhasil,­Pema­USU­tak­ punya­ jadwal­ pertemuan­tetap.­ “Pertemuan­pertemuan­kondisional­ sesuai­ kepenting­an­bersama,”­ungkapnya.

Tak­hanya­kehilangan­men­teri,­ wakil­ presiden­ (wapres)­pun­ juga­ sudah­wisuda,­ dan­ ti­dak­ ada­ penggantinya­ hingga­sekarang.­ Mitra­ bilang,­ posisi­

tuk­ segera­ menyerahkan­ draf­tersebut.­Namun,­sepertinya­ti­dak­ada­peringatan­secara­tegas­mengenai­hal­tersebut.­“Mung­kin­kita­akan­rencanakan­rapat­paripurna,­ ya­ secara­ tak­ lang­sung­ untuk­ mengharuskan­pema­ kasih­ draf­ progjanya­kan?”­ tanya­ ketua­ MPMU­ M­Ibnu­Sina­Lubis

Menanggapi­ hal­ ini­ Mi­tra­ hanya­ berkomentar­ bahwa­ada­ miss­ antara­ Pema­ USU­dan­MPMU.­“Yah­segera­akan­kami­(Pema­USU­ -red)­serah­kan­ lagilah­ secepatnya,”­ ung­kap­Mitra­singkat.

Kurangnya­kedekatan­dengan­mahasiswa­ juga­ menjadi­ penye­bab­ peran­ Pema­ USU­ kurang­terdengar­ gaungnya.­ Kesannya­tidak­ada­koordinasi­dengan­ma­hasiswa,­ yang­ membuat­ banyak­mahasiswa­ tidak­ mengetahui­pema­sehingga­berasumsi­bahwa­Pema­USU­tidak­terasa­perannya.­Pernyataan­pernyataan­seperti­ itu­tidak­ dibantah­ oleh­ Mitra.­ “Ka­lau­ memang­ seperti­ itu­ ya­ tidak­apa­apa,­biarlah­mahasiswa­yang­menilai­kami­bagaimana­pun­itu,”­ungkapnya.

Pema Fakultas pun Berma-salah

Sengkarut­masalah­yang­di­hadapi­pema­pusat­juga­dialami­di­ beberapa­ pema­ fakultas.­ Se­perti­ di­ Fakultas­ Ilmu­ Budaya­(FIB),­ tak­ punya­ pema­ selama­satu­ periode.­ Hal­ ini­ disebab­kan­karena­kericuhan­yang­ ter­jadi­saat­pemilu­Mei­tahun­lalu,­karena­adanya­kesalahan­ teknis­saat­pelaksanaannya.

FIB­ telah­mengadakan­pe­milu­pada­29­Oktober­lalu­un­tuk­ kepengurusan­ berikutnya.­Namun­ belum­ menemui­ titik­terang­ akibat­ proses­ penghi­tungan­ dan­ pengesahan­ ditun­da­karena­sejumlah­mahasiswa­yang­protes­akan­kelebihan­su­rat­suara­yang­dibuat.

Kekosongan­ pema­ juga­sempat­ dialami­ FE­ selama­ dua­tahun,­hingga­tahun­2011­Viktor­Lumbanraja­ akhirnya­ menjadi­

gubernur­ FE.­ Viktor­ menga­takan,­ kekosongan­ tersebut­ ter­jadi­karena­banyak­hal,­terutama­karena­konflik­internal­keorgan­isasian.

Masalah­ anggota­ yang­ ti­dak­ komitmen­ dengan­ tang­gung­jawab­juga­kendala­yang­paling­ banyak­ ditemui­ pema­fakultas.­ Gubernur­ Fakultas­Ilmu­ Sosial­ dan­ Ilmu­ Politik­Iskandar­ mengungkapkan,­dari­ 60­ orang­ anggota­ pema­yang­ ia­ rekrut,­ seperempatnya­sudah­ tidak­aktif­ lagi.­Hal­ se­rupa­ juga­ dialami­ Dheoziade­Tutamana,­ Gubernur­ Fakultas­Farmasi­ (FF).­ “Ada­ beberapa­anggota­ yang­ kurang­ aktif­dalam­kepengurusan­tahun­ini,­ada­ juga­ yang­ sudah­ tamat,”­paparnya.­ Bahkan­ wakil­ gu­bernurnya­juga­telah­menyele­saikan­masa­studi.

Robi­ Arianta­ Sembiring,­Gubernur­Fakultas­Teknik­ (FT)­mengungkapkan­ ketidakaktif-

an­ pengurus­ yang­ dialaminya­kebanyakan­ disebabkan­ kare­na­ masalah­ waktu.­ Masalah­manajemen­waktu­pengurus­ ini­berdampak­pada­beberapa­progja­Pema­FT­yang­tidak­dapat­dilak­sanakan.­Padahal,­saat­merekrut­anggota,­ ia­ telah­ mewajibkan­anggotanya­ untuk­ mengisi­ su­rat­kesediaan­menjadi­pengurus­pema,­ namun­ ternyata­ kurang­efektif.­“Ada­beberapa­program­kerja­ yang­ enggak­ terlaksana,­kayak­pelatihan­software­ dan­3 on 3 (three on three–red)­ bas­ket,”­katanya.

Selain­ masalah­ anggota,­progja­yang­tidak­berjalan­juga­penyebab­ dari­ pihak­ eksternal­terutama­ dari­ dekanat.­ Di­ FT,­tidak­terlaksananya­progja­juga­karena­berbenturan­dengan­ke­giatan­rangkaian­acara­Dies­Na­talis­FT.­Robi­mengaku­progja­yang­ada­tidak­didukung­pihak­dekanat.­ “Dana­yang­cair­dari­USU­ dan­ fakultas­ itu­ kurang,­jadi­ya­gini­lah,”­jelasnya.

Dukungan­fakultas­yang­be­lum­penuh­ juga­menyebabkan­Pema­FF­kurang­berkontribusi­dalam­berbagai­acara­nasional.­“Kita­ (Pema­ FF–red)­ jarang­mengirim­delegasi­dalam­even­nasional­karena­fakultas­belum­

ada­dana,”­­jelas­Dheo.Dijelaskan­ Bobby­ Kur­

niawan,­ Gubernur­ Fakultas­Psikologi­(FPsi)­mengalami­hal­serupa.­ Sulitnya­ mendapat­ izin­yang­sah­dari­dekanat­membuat­terjadi­ keterlambatan­ dalam­melaksanakan­sebuah­acara.

Pema­FPsi­juga­berhadapan­dengan­ masalah­ keapatisan­mahasiswanya.­Pasalnya­Pema­FPsi­telah­dua­kali­mengalami­aklamasi­ dalam­ pembentukan­pemanya.­ Bobby­ mengatakan,­hal­ini­disebabkan­kebanyakan­mahasiswa­ lebih­ fokus­ terha­dap­studi­mereka,­yang­jadwal­nya­ padat­ dibandingkan­ ikut­dalam­organisasi.­­

Satu­ masalah­ mengenai­pema­ fakultas­ yang­ memiliki­hubungan­ kurang­ baik­ dengan­legislatif­atau­Majelis­Permusya­waratan­ Mahasiswa­ Fakultas­(MPMF).­ Gubernur­ Fakultas­Keperawatan­ (FKep)­ Annisa­Sepwika­ Sari­ mengakui­ hal­tersebut.­Hubungan­pema­kepe­rawatan­ dengan­ MPMF­ FKep­tidak­ berjalan­ dengan­ baik­seperti­ kurangnya­ komunikasi­antara­satu­dengan­ lainnya.­Se­hingga­ Pema­ FKep­ menjalan­kan­ kebijakan­ sendiri.­ Bahkan­Anggaran­ Dasar­ dan­Anggaran­Rumah­ Tangga­ dibuat­ dengan­mengadopsi­ sendiri­ dari­ TLO­yang­sesuai­dengan­kondisi­dan­kebutuhan­fakultasnya­tanpa­ada­pengawasan­dari­pihak­MPMF.

Pema­FISIP­­juga­mengang­gap­MPMF­FISIP­tidak­mampu­dalam­ mengawasi­ pema­ se­hingga­terjadi­otonomi­terhadap­pema.­­“TLO­yang­dibuat­juga­ti­dak­sesuai­dengan­aturan­aturan­yang­ada,”­ungkapnya.

Elvi­ menilai­ banyaknya­kendala­ yang­ dihadapi­ pema­saat­ ini­ disebabkan­ tidak­ ad­anya­ sinergi­ dan­ kesinambun­gan­dari­berbagi­pihak.­Selain­itu,­kebanyakan­sudah­mening­galkan­tata­ laksana­yang­telah­dibuat­untuk­menjadi­ rujukan.­Ia­ menyarankan­ untuk­ men­gamademen­ TLO­ yang­ ada,­agar­ bisa­ difungsikan­ dengan­baik.­“Diadakanlah­simposium­seperti­dulu,­mahasiswa­semua­dilibatkan­ agar­ semua­ memi­liki­peran,”­ujarnya.­

ANDIKA BAKtI | SUARA USU

PeLaNTiKaN PeMa Pelantikan pengurus Pema UsU periode 2011-2012 desember tahun lalu di Peradilan semu Fh UsU.

wapres­tidak­akan­diganti­untuk­tahun­ ini,­ namun­ dilakukan­ di­akhir­kepengurusan­saja,­seiring­dengan­ pergantian­ kabinet.­ Hal­ini­dilakukan­agar­kepengurusan­yang­baru­bisa­merancang­aturan­baru­mengenai­wapres­tersebut.­Terlebih,­masalah­ ini­ tidak­dia­tur­dalam­TLO­yang­seharusnya­menjadi­rujukan.

Tak­ hanya­ itu,­ koordinasi­antara­Pema­USU­dengan­Maje­lis­Permuyawaratan­Mahasiswa­Universitasn­ (MPMU)­ juga­ tak­berjalan­ baik.­ Hal­ ini­ terlihat­dari­draf­progja­Pema­USU­yang­hingga­saat­ini­belum­sampai­ke­tangan­ MPMU.­ Padahal,­ agar­sebuah­ progja­ bisa­ dijalankan­adalah­ melalui­ MPMU,­ setelah­dievaluasi­ oleh­ MPMU­ maka­direvisi­ kembali­ oleh­ Pema­USU,­ kemudian­ disahkan­ oleh­Pembantu­Rektor­III.

MPMU­ sebagai­ pengawas­kinerja­ Pema­ USU­ mengaku­telah­meminta­Pema­USU­un­

“Kalau memang seper-ti itu ya tidak apa-apa,

biarlah mahasiswa yang menilai kami

bagaimana pun itu.

Mitra Akbar NasutionPresiden Pema USU 2012

Ridha aNNisa seBaYaNg | sUaRa UsU

seKReTaRiaT PeMa

sekretariat Pemerintahan Mahasiswa (Pema) UsU, Jumat (9/11). sekretariat Pema UsU terbuka bagi setiap mahasiswa.

Page 6: Tabloid SUARA USU Edisi 90

laporan utama6sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012

PEMA?

­Sri Handayani Tampubolon

Elvi­Sumanti,­Sekre­taris­Jenderal­Senat­Mahasiswa­ Pergu­ruan­Tinggi­(SMPT)­USU­1997­ditunjuk­

menjadi­ moderator­ dalam­ se­buah­simposium­akbar­kala­itu.­Acara­ tersebut­ diadakan­ untuk­membahas­ perubahan­ nama­SMPT­ menjadi­ pemerintahan­mahasiswa­ (pema).­ Dijelaskan­Elvi,­hal­ itu­diwacanakan­kare­na­terdapat­beberapa­perbedaan­dalam­penggunaan­nama­ terse­but.­

Jika­ SMPT­ dipimpin­ oleh­seorang­ ketua­ senat,­ maka­pema­punya­presiden­yang­me­megang­ kuasa.­ Seiring­ dengan­perubahan­ nama,­ maka­ beralih­

pulalah­ peran­ organisasi­ intra­tersebut­ di­ tingkat­ universitas.­Jalur­koordinasi­yang­pada­masa­senat­berupa­komando­langsung­dari­pihak­rektorat,­saat­menjadi­pema­ jalurnya­ beralih­ dengan­koordinasi­ dengan­ mahasiswa.­Artinya,­ pema­ tak­ hanya­ men­jalankan­ perintah­ dari­ rektorat,­namun­ juga­dapat­menjadi­per­panjangan­tangan­mahasiswa.­

Dengan­demikian,­pema­di­harapkan­dapat­berperan­sebagai­lembaga­ yang­ dapat­ dipercaya­seluruh­ mahasiswa­ USU.­ “Jadi­kalau­ mahasiswa­ ada­ masalah,­saat­ itu­mahasiswa­datang­dulu­ke­pema,­baru­pema­yang­bawa­ke­rektorat,”­papar­Elvi.

Ditambahkan­M­Rikwan­ES­Manik,­ Ketua­ Umum­ SMPT­periode­ 1997­1999,­ perbedaan­yang­ paling­ mendasar­ adalah­dari­kesakralan­namanya.­Peng­gunaan­ istilah­ presiden­ mengi­syaratkan­universitas­sebagai­se­buah­ miniatur­ negara­ sehingga­diharapkan­ mahasiswa­ dapat­mengembangkan­ kemampuan­kepemimpinannya.­ Karena­ itu,­ia­ terbuka­untuk­siapa­saja.­Se­lain­ itu,­ adanya­ pemerintahan­mahasiswa­(pema)­bisa­menjadi­wadah­ bagi­ mahasiswa­ untuk­belajar­ berpolitik­ di­ dalamnya.­“Ia­ juga­ bisa­ dijadikan­ tempat­

belajar­menghargai­orang­lain,”­tambah­Rikwan.

Seiring­ dengan­ perkemba­ngannya,­saat­ini­pema­di­USU­baik­tingkat­universitas­maupun­fakultas­berupaya­untuk­memak­simalkan­ perannya,­ agar­ sesuai­dengan­tujuan­awal­dibentuknya­pema.

Meskipun­dirundung­banyak­permasalahan,­namun­ tetap­ada­hal­hal­ positif­ yang­ dilakukan­pema­ sebagai­ penampung­ as­pirasi­ mahasiswa.­ Akhir­ tahun­lalu­ hingga­ tahun­ ini­ saja­ ada­beberapa­pema­yang­melakukan­aksi,­ baik­ itu­ masalah­ internal­kampus­ atau­ masalah­masalah­nasional.­

Pema­ Fakultas­ Ilmu­ Sosial­dan­ Ilmu­ Politik­ (FISIP)­ pernah­melakukan­ aksi­ tolak­ kenaikan­harga­bahan­bakar­minyak­(BBM)­dan­ Rancangan­ Undang­Undang­Pendidikan­ Tinggi­ (RUU­PT)­beberapa­bulan­lalu­dalam­waktu­berbeda.­Gubernur­FISIP­Iskandar­­mengatakan­ sistem­ kerja­ Pema­FISIP­ tahun­ ini­ lebih­ pengadaan­gerakan­ mahasiswa­ kampus­ketimbang­ kegiatan­ dalam­ kam­pus­seperti­seminar­seminar­yang­acap­ dilakukan­ di­ periode­ sebe­lumnya.­

“Kebetulan­ muncul­ bebera­pa­kasus­nasional­yang­perlu­disi­

kapi­ tahun­ ini,”­ujarnya.­ Iskan­dar­ menambahkan­ bahwa­ aksi­atau­ gerakan­ mahasiswa­ diada­kan­ supaya­dapat­membangkit­kan­ semangat­ mahasiswa­ yang­saat­ini­lebih­banyak­apatis­agar­bisa­berpikir­secara­kritis.­

Tak­ hanya­ Pema­ FISIP,­Pema­ USU­ juga­ melakukan­aksi­tolak­kenaikan­harga­BBM­dengan­ berkoordinasi­ dengan­pema­pema­fakultas.

Jadi kalau mahasiswa ada masalah, saat itu

mahasiswa datang dulu ke pema, baru pema yang bawa ke

rektorat.Elvi Sumanti

Ada­ juga­ cerita­ aksi­ damai­dari­Aliansi­Mahasiswa­Ekonomi­Bersatu­ ­ termasuk­di­dalamnya­Pema­ Fakultas­ Ekonomi­ (FE)­yang­ mengkritisi­ kebijakan­ke­bijakan­ pihak­ dekanat­ kampus­nya,­ akhir­ tahun­ lalu,­ dipimpin­oleh­ Gubernur­ FE­ 2011­ Viktor­Lumbanraja.

Ada­banyak­tuntutan­saat­itu,­di­ antaranya­ pembayaran­ saat­mengurus­administrasi,­magang­mahasiswa­ D­ III­ yang­ kurang­edukatif,­ dan­ sistem­ Perbaikan­Kartu­ Rencana­ Studi­ (PKRS)­yang­dipersulit.­

“PKRS­hanya­boleh­mengu­rangi­ jumlah­ mata­ kuliah­ yang­diambil,­tidak­boleh­menambah­atau­ mengganti,”­ jelas­ Viktor.­Berkat­ aksi­ tersebut,­ semester­ini­ sistem­ PKRS­ tersebut­ lebih­fleksibel­ sehingga­ mahasiswa­yang­ tidak­ cocok­ dengan­ suatu­mata­ kuliah,­ dapat­ mengganti­nya­ dalam­ masa­ yang­ telah­ di­tentukan.

Sementara­ itu,­ Pema­ FK­menjalankan­ perannya­ dengan­membuka­ wadah­ bagi­ maha­siswa­lewat­unit­kegiatan­maha­siswa­ (UKM)­ internal­ fakultas­seperti­ UKM­ Standing Com-mitee on Research Exchange­(SCORE),­ dan­ UKM­UKM­yang­berada­di­bawah­Departe­men­ Pengabdian­ Masyarakat­Pema­yaitu­UKM­Scora,­UKM­Tim­Bantuan­Medis­(TBM),­dan­UKM­SCOPH.

UKM­SCORE­sendiri­ ialah­satu­ badan­ semi­ otonom­ yang­berada­ di­ bawah­ Departemen­Pendidikan­ dan­ Penelitian­(Diklit)­Pema­FK,­yang­bergerak­di­ bidang­ ilmiah,­ seperti­ karya­ilmiah,­poster­poster­ilmiah­dan­esai­ ilmiah.­ Anggota­ SCORE­dibekali­ seminar­seminar­ dan­pembinaan­saat­ingin­mengikuti­lomba.

­ Beberapa­ ­ prestasi­ sudah­diraih­ seperti­ menjadi­ sepuluh­besar­saat­Temu­Ilmiah­Nasional­di­ Universitas­ Muhammadiyah­Yogyakarta­ tanggal­ 12­16­ Sep­tember­lalu.­Selain­itu­juga­lom­ba­ Olimpiade­ Anatomi­ dengan­Bahasa­ Inggris­ di­ Universitas­Sriwijaya­ Palembang­ dan­ ban­yak­lagi.­

Menurut­Direktur­Eksekutif­SCORE­Anita­ Oktaviani­ peran­pema­sangat­dirasakan­oleh­ma­hasiswa­ FK.­ ­ Koordinasi­ juga­cukup­baik,­apalagi­saat­ada­ke­giatan.­Pema­mengadakan­rapat­kordinasi­ agar­ semua­ kegiatan­bisa­berjalan­dan­tidak­ada­jad­wal­yang­bentrok.­Menurut­Ani­ta­komunikasi­adalah­kunci­dari­keberhasilan.­“Kalau­ tidak­baik­bagaimana­ bisa­ menjalankan­semuanya­ dengan­ baik,”­ jelas­Anita.

Hal­serupa­juga­terjadi­pada­Pema­Fakultas­Psikologi­(FPsi).­Meskipun­ tersandung­ masalah­keapatisan­ mahasiswa,­ namun­sejauh­ ini­ progja­ yang­ mereka­rencanakan­ berjalan­ dengan­baik,­dan­tidak­menemukan­ken­dala­berarti.

Pema­ ­ FPsi­ memang­ lebih­mengutamakan­ program­ kerja­(progja)­ yang­ lebih­ bermanfaat­yang­mendukung­karier­di­masa­depan­juga­akademik.­Meskipun­ada­beberapa­progja­yang­belum­terlaksana,­ Bobby­ Kurniawan,­Gubernur­ FPsi­ menyerahkan­estafet­ kepada­ gubernur­ selan­

Pema Berpikir Maka Pema Ada

Koordinator Liputan: Sri Handayani TampubolonReporter: Cristine Falentina, Hendro H Siboro, Maya Amggraini, Hadissa Primanda dan Sri

Handayani Tampubolon

Di tengah liku ja­lan pemerintahan

mahasiswa (pema), ada TLO yang se­benarnya bisa di­

jadikan pedoman. Pema harus tetap punya pencapaian baik meskipun di­timpa banyak ma­

salah.

deMONsTRasi Pema UsU beberapa Pema Fakultas di UsU tergabung dalam Front Mahasiswa sumatera Utara (Fromsu) melaku-kan aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM Maret 2012.

Ridha aNNisa seBaYaNg|sUaRa UsU

Page 7: Tabloid SUARA USU Edisi 90

7sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012laporan utamaPEMA?

Rida heLFRida PaRasiBU |sUaRa UsU

PeMiLU FiBseorang mahasiswa memasukkan surat su-ara ke kotak suara Pemilihan Umum Fakultas ilmu Budaya, senin (29/10).

jutnya­ untuk­ meneruskan­ atau­tidak.­

Bobby­ berharap­ untuk­kepengurusan­ selanjutnya­ agar­anggota­ pema­ bisa­ lebih­ solid­lagi.­ “Masalah­ yang­ terjadi­ di­antara­sesama­anggota­diharap­kan­ di­ clear-kan­ di­ dalam,­ se­hingga­tercipta­komunikasi­yang­lebih­baik­lagi,”­ungkapnya.

Untuk­ menanggulangi­ketidakaktifan­ anggota­ yang­berdampak­ pada­ kekosongan­kepengurusan,­ Pema­ FPsi­ juga­mengubah­ bentuk­ rekrutmen.­Jika­ tahun­ lalu­ Pema­ FPsi­ ber­anggotakan­60­orang,­maka­pada­kepengurusan­ kali­ ini,­ Bobby­hanya­ merekrut­ 30­ orang­ saja.­Ia­berasumsi­jika­dalam­satu­de­partemen­beranggotakan­sampai­10­ orang,­ tidak­ semua­ anggota­yang­ bekerja­ maksimal.­ Maka­ia­membuat­dalam­satu­departe­men­cukup­4­5­orang­saja­yang­dibutuhkan.­ “Agar­ masing­masing­ anggota­ concern­ pada­masing­masing­ pekerjaannya,”­jelas­Bobby.

FE­ dan­ Fakultas­ Kepera­watan­ (FKep)­ yang­ kini­ baru­mengadakan­penggantian­pema,­turut­ menyiapkan­ sejumlah­progja­ untuk­ menumbuhkan­optimisme­ mahasiswa­ terhadap­pema.­ Brilian­ Amial­ Rasyid,­Gubernur­FE­2012­mengatakan­akan­ lebih­ memprioritaskan­pada­ pengabdian­ masyarakat.­Kegiatan­ yang­ sudah­ diren­canakan­adalah­pengadaan­bina­desa­pada­rangkaian­acara­Dies­Natalis­ FE­ yang­ akan­ digelar­Desember­mendatang.­

Sementara­ Gubernur­ FKep­Annisa­ Sepwika­ Sari­ juga­melakukan­ perubahan­ pada­kepengurusannya­tahun­ini.­Jika­ditilik­dari­tahun­lalu,­ia­merasa­mayoritas­ mahasiswa­ FKep­kurang­ peduli.­ Sehingga­ untuk­mengetahui­ aspirasi­ mahasiswa­FKep,­pema­sedang­dalam­tahap­rancangan­ kotak­ curhat.­ “Agar­bisa­menjalankan­fungsi­sebagai­penyalur­ aspirasi­ mahasiswa,”­ungkapnya.

Jangan Lupakan TLOLayaknya­ sebuah­ pemerin­

tahan,­pada­masa­awal­pema­ter­bentuk,­dirumuskan­pula­sebuah­undang­undang­ yang­ menjadi­pedoman­ dalam­ melaksanakan­

tugas.­Hal­ini­juga­tidak­ditemui­pada­ masa­ SMPT.­ Peraturan­peraturan­ tersebut­ kemudian­dinamakan­ Tata­ Laksana­ Or­mawa­(TLO).

Dalam­ praktiknya,­ banyak­hal­ yang­ ternyata­ tidak­ sesuai­dengan­apa­yang­ telah­dipapar­kan­dalam­TLO­tersebut.­Dalam­masalah­ fungsi­ pema­ di­ TLO­misalnya,­ dikatakan­ salah­ satu­fungsi­Pema­USU­­yaitu­sebagai­lembaga­eksekutif­yang­melak­sanakan­ kegiatan­ mahasiswa,­pada­ umumnya­ juga­ sebagai­penyalur­ aspirasi­ mahasiswa.­Ini­ tak­ sepenuhnya­ terpenuhi,­karena­ masih­ banyak­ maha­siswa­ yang­ belum­ mengetahui­keberadaan­pema.­

Presiden­ Mahasiswa­ USU­Mitra­Akbar­Nasution­mengaku­Pema­ USU­ tidak­ begitu­ dekat­dengan­mahasiswa,­selain­kare­na­tidak­ada­koordinasi­langsung­antara­ pema­ dan­ mahasiswa.­“Kan­ udah­ ada­ gubernur­ yang­menangani­ masalah­masalah­ di­fakultasnya­ masing­masing,“­ungkap­Mitra.

Robi­ Arianta­ Sembiring,­Gubernur­Fakultas­Teknik­ (FT)­juga­merasa­kurangnya­peranan­Pema­ USU­ dengan­ Pema­ FT,­selain­dari­sosialisasi­Pema­USU­yang­menurutnya­belum­efektif.­Memang,­ secara­ hirarki­ tidak­ada­pengaruh­Pema­USU­terha­dap­Pema­FT.­“Hanya­berkoor­dinasi­dengan­Pema­USU­pada­waktu­PMB­(penerimaan­maha­siswa­baru­—red),”­jelasnya.­

Saat­ini,­Pema­USU­juga­te­ngah­kekosongan­wakil­presiden­(wapres)­ karena­ telah­ wisuda.­Padahal,­dalam­pasal­18­menge­nai­Ketentuan­Khusus,­pada­ayat­2­dijelaskan­bahwa­presiden­dan­wakilnya­ tidak­ diperkenankan­meninggalkan­ tugas­ maksimal­30­hari­tanpa­alasan­yang­jelas.

Hal­serupa­juga­terjadi­pada­Pema­ Fakultas­ Kesehatan­ Ma­syarakat­(FKM)­yang­kehilangan­gubernurnya­karena­telah­wisu­da­ telah­berencana­mengangkat­wakil­ gubernur­ (wagub)­ untuk­menjadi­ gubernur­ pengganti,­seperti­yang­diatur­pasal­31­ayat­1­TLO.­Namun­ternyata­wagub,­diikuti­ sekretaris­ jenderal­pema­ikut­menyusul­wisuda.­Sehingga­kekosongan­ pemerintahan­ pun­tak­ dapat­ dihindari.­ “Kepala­

bagian­pun­sudah­pada­wisuda,­yah­ mau­ gimana­ lagi­ kan,”­kata­ Heryanto,­ Ketua­ Majelis­Permusyawaratan­ Mahasiswa­Fakultas­(MPMF)­FKM.­

Merujuk­ TLO,­ seharusnya­para­ pengurus­ organisasi­ intra­harus­ menyelesaikan­ tugasnya­selama­satu­periode­kepengurusan­yaitu­ satu­ tahun.­ Mau­ tak­ mau,­harus­ merelakan­ menunda­ me­nyelesaikan­ masa­ studinya.­ Jika­memang­tidak­dapat­dihindarkan,­seharusnya­ posisi­posisi­ tersebut­tidak­dibiarkan­kosong­begitu­saja.­Masalah­keanggotaan­yang­tidak­konsisten,­ dalam­ TLO­ Pasal­ 30­dikatakan­gubernur­dan­wakilnya­berhak­mengadakan­reshuffle­atau­perubahan­susunan­kepengurusan­selama­masih­menjabat.

Dari­segi­kinerja,­Pema­USU­sebenarnya­punya­media­penga­was­ yaitu­ (MPMU)­ seperti­ ter­tera­ pada­ Pasal­ 8­ ayat­ 2­ TLO.­MPMU­ juga­ seharusnya­ mem­berikan­ kritikan­ dan­ saran­ ter­hadap­kebijakan­kebijakan­yang­diambil­ Pema­ USU,­ misalnya­dalam­ pertemuan­ antara­ Pema­USU,­ pema­pema­ fakultas,­MPMU,­dan­pihak­rektorat.

M­ Ibnu­ Sina­ Lubis,­ Ketua­MPMU­ ­ pernah­ mengusulkan­agar­ pema­ mengadakan­ perte­muan­rutin­keseluruhan­sebagai­forum­diskusi­untuk­membicara­kan­tentang­keadaan­Pema­USU­maupun­pema­fakultas.­­Namun­usulan­tersebut­hanya­ditangga­pi­secara­formalitas,­dan­belum­mendapat­ respon­positif­hingga­sekarang.­ “Pihak­ rektorat­ juga­bisa­ aktif­ mengenai­ hal­ ini,”­harapnya.

Rikwan­ memaparkan,­ saat­TLO­ dirumuskan­ memang­ tak­ada­hukuman­yang­diberikan­saat­pemangku­ jabatan­ tak­ mema­tuhi­apa­yang­tertulis­di­dalam­nya.­TLO­yang­ada­sebenarnya­menggunakan­sistem­check and balance,­artinya­apa­yang­diker­jakan­harus­sesuai­dengan­aturan­yang­ telah­ ditetapkan­TLO.­ Ini­mengandung­ unsur­ demokrasi­di­ mana­ kesadaran­ adalah­ poin­penting.­ Tak­ harus­ diiming­­imingi­hukuman­dulu­baru­patuh­akan­aturan.

Rikwan­ juga­ tak­ melarang­adanya­ revisi­ TLO,­ mengingat­ada­ beberapa­ hal­ yang­ mung­kin­ tidak­ ditemui­ di­ dalamnya,­namun­ lebih­ menyarankan­ un­tuk­ menghindarinya.­ Ia­ bilang,­pengurus­ organisasi­ mahasiswa­bisa­ lebih­ aktif­ bertanya­ dan­berdiskusi­ pada­ senior­ atau­orang­yang­sudah­berpengalam­an­mengemban­tugas­dalam­or­ganisasi,­ bagaimana­ solusi­ dari­permasalahan­tersebut.

MPMU­ dan­ MPMF­ harus­menyadari­ perannya­untuk­me­ngontrol­ kinerja­ pema.”Mereka­dapat­ memanggil,­ memperta­nyakan,­dan­mengkritisi­kinerja­pema,”­ ungkapnya.­ Artinya­­merekalah­ yang­ mengingat­kan­pema­untuk­tetap­berada­di­jalannya,­sehingga­tidak­lari­dari­koridor­ TLO.­ Dengan­ begitu,­

Jajak­pendapat­ini­dilakukan­dengan­melibatkan­384­maha­siswa­USU.­Sampel­diambil­secara­acak­dengan­memper­

timbangkan­proporsionalitas­di­tiap­fakultas.­Kuisioner­dise­bar­sejak­­29­Oktober­9­November­2012.­Dengan­tingkat­kepercayaan­95%­dan­sampling error­5%,­­jajak­pendapat­ini­tidak­dimaksudkan­untuk­mewakili­seluruh­pendapat­

mahasiswa­USU.­

Riset­Laporan­Utama­

1.­Menurut­Anda,­bagaimana­kinerja­Pema­USU?­ a.Memuaskan­ b.­Kurang­memuaskan

2.­Bagaimana­dengan­kinerja­Pema­di­fakultas­Anda?­ a.Memuaskan­ b.­Kurang­memuaskan

3.­Menurut­Anda,­apa­masalah­paling­mendasar­yang­terjadi­di­Pema­fakultas­dan­Pema­USU?­(Pilih­salah­satu)­ a.Periodisasi­kepengurusan­­yang­tidak­jelas­ b.Kurangnya­komitmen­pengurus­Pema­ c.Program­kerja­­tidak­jelas­ d.Masih­mengedepankan­ego­dan­kepentingan­­­ ­­­­masing­masing­ e.Kurang­dekat­dengan­mahasiswa­lainnya

4.­Dari­masalah­di­atas,­solusi­apa­yang­dapat­ditawarkan?

revisi­ TLO­ sesungguhnya­ tak­perlu­dilakukan.

Kalaupun­ memang­ ha­rus­ada­bagian­yang­diubah,­di­TLO­sendiri­sudah­dipaparkan­pada­ pasal­ 12­ ayat­ 2­ bahwa­MPMU­ punya­ hak­ amande­men.­Jadi­MPMU­berhak­men­gadakan­ perubahan­ terhadap­TLO­ tanpa­ harus­ mengubah­semuanya.

Dijelaskan­Rikwan,­sebenar­

nya­ yang­ perlu­ digarisbawahi­dalam­ hal­ ini­ adalah­ kesiapan­mahasiswa­yang­ikut­berparti­sipasi­dalam­pemerintahan­ini.­Siapa­pun­itu,­harusnya­benar­benar­paham­fungsi­­dan­peran­an­masing­masing­serta­tujuan­organisasi.­Mereka­juga­adalah­orang­ yang­ paham­ konstitusi­hingga­tidak­akan­lari.­“Jangan­sampai­membuat­pemerintahan­sendiri,”­ujarnya.­

Page 8: Tabloid SUARA USU Edisi 90

8 opini sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012

Mohammad Andri BudimanStaf Pengajar Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi USU

Multithinking dalam Perspektif Ilmu Komputer & Psikologi

Komputer­ dapat­ melakukan­multithinking,­ yaitu­ ‘me­mikirkan’­ lebih­ dari­ satu­hal­dalam­satu­waktu,­apa­bila­ ia­memiliki­ lebih­dari­

satu­­‘otak’­(multiprosesor).­Namun,­pada­komputer­yang­hanya­memiliki­satu­pro­sesor­(uniprosesor)­yang­terjadi­bukanlah­multithinking,­ namun­ pseudo-multithink-ing.Pseudo,­­alias­“pura­pura”,­atau­palsu.

Mengapa­pseudo?­Karena­pada­sistem­operasi­komputer­uniprosesor­sebenarnya­terdapat­ algoritma­ scheduling,­ misalnya­algoritma­ round-robin­ yang­ berfungsi­membagi­data­menjadi­sejumlah­unit­ke­cil­ dan­ memproses­ unit­ itu­ secara­ silih­berganti.­Pemrosesan­tersebut­terjadi­jauh­lebih­cepat­daripada­kemampuan­persepsi­lima­sensor­manusia,­sehingga­Anda­meli­hat­data­tersebut­seolah­olah­diproses­pada­waktu­yang­bersamaan.­Seolah­olah­mul-tithinking,­ seakan­akan­ multiprocessing,­padahal­bukan.­

Apabila­ manusia­ mencoba­ memikir­kan­ dua­ hal­ di­ dalam­ waktu­ yang­ ber­samaan­secara­ sadar,­maka­hal­ itu­ ibarat­orang­ yang­ menggantang­ asap,­ sia­sia!­Cobalah­ Anda­ bagi­ pikiran­ sadar­ Anda­menjadi­seratus­pikiran­yang­sangat­kecil.­Lalu­proseslah­pikiran­tersebut­secara­ber­gantian­atau­secara­simultan.­Dan­setelah­berulang­kali­mencoba­­dan­gagal­­maka­Anda­ akan­ berkesimpulan,­ manusia­ tak­mampu­ memikirkan­ lebih­ dari­ satu­ hal­dalam­satu­waktu­di­alam­sadarnya.

Pikiran­ alam­ bawah­ sadar­ manusia­memiliki­ kemiripan­ dengan­ komputer­uniprosesor,­ yang­ dapat­ memroses­ se­seuatu­dalam­unit­yang­lebih­kecil.­Na­mun,­komputer­uniprosesor­melakukan­nya­secara­ lebih­sistematis,­akurat,­dan­cepat­daripada­manusia.

Integritas­ data­ pada­ komputer­ lebih­terjamin­dengan­adanya­mekanisme­error-detecting­ dan­ error-correcting­ otomatis­yang­tidak­terdapat­pada­alam­sadar­ma­

nusia.Komputer­ juga­ mampu­ untuk­

melakukan­ rekurs,­ yaitu­ proses­ terus­menerus­ mengulangi­ sebagian­ dirinya­sendiri­hingga­tercapai­kondisi­tertentu.­Rekurs­ skala­ besar­ tak­ bisa­ dilakukan­manusia,­karena­pikiran­sadar­kita­tidak­memiliki­ stack­ atau­ struktur­ data­ yang­padanya­ dapat­ dilakukan­ operasi­ pull­and­ push­ terhadap­ data­ secepat­ kilat­tanpa­memengaruhi­tugas­lain.­

analogi alam sadar dan Bawah sadar Manusia dalam ilmu Komputer

Alam­ sadar­ kita­ ibarat­ RAM­ (ran-dom access memory).­ Saat­ komputer­

mati,­ data­ dalam­ RAM­ lenyap­ tanpa­bekas.­Begitu­pula­jika­kita­berniat­me­lupakan­sesuatu­saat­ini­juga­secara­sa­dar,­maka­ia­langsung­terlupakan­ibarat­listrik­off­pada­RAM.­

Sementara­ alam­ bawah­ sadar­ kita­ibarat­EPROM­(erasable programmable read only memory)­yang­selalu­mengingat­sesuatu­kendati­di­alam­sadar­ telah­dilu­pakan.­Namun,­ tidak­mudah­untuk­‘me­ngeluarkannya’­ kembali­ menjadi­ sebuah­pikiran­ sadar­ yang­ ‘siap­ pakai’.­ Karena­itu,­saat­Anda­menjawab­soal­ujian,­Anda­sering­kesulitan­untuk­mengingat­kembali­apa­yang­telah­diajarkan­di­kelas,­bukan?

Contoh­ lainnya­ adalah­ saat­ se­seorang­ melakukan­ kesalahan­ pada­kita.­Memaafkan­seseorang­itu­mudah,­namun­melupakan­perbuatan­keji­yang­pernah­ dilakukannya­ itu­ sulit.­ Kendati­begitu,­pengalaman­pahit­dapat­di­erase­dengan­ menggantikannya­ dengan­ pe­ngalaman­manis­(reprogram).­

Lalu,­ manusia­ yang­ dapat­ berpikir­tentang­dua­hal­di­alam­sadarnya­dalam­satu­waktu,­maka­hal­itu­ibarat­menge­jar­dua­kelinci­sekaligus.­Bila­yang­satu­tertangkap,­maka­yang­kedua­akan­ka­bur.­Dan­yang­lebih­sering­lagi­terjadi.­Kedua­duanya­malah­kabur.

Manusia­mempunyai­bagian­bagian­otak­yang­bekerja­secara­harmonis,­na­mun­itu­tidak­berarti­Anda­secara­sadar­dapat­ menganalisis­ siapa­ pembunuh­Hedwig­ dalam­ novel­ Harry­ Potter,­ se­mentara­ pada­ saat­ yang­ sama,­ Anda­secara­sadar­juga­mengerjakan­hitungan­kalkulus­diferensial­yang­rumit.

Multithinking­ dan­ multitasking­ ber­beda.­Bila­Anda­sedang­makan­maka­tentu­saja­ Anda­ juga­ sambil­ menghirup­ dan­membuang­udara­alias­bernafas­sekaligus.­Itulah­multitasking.­Hanya­saja,­makan­di­lakukan­secara­sadar,­namun­bernafas­di­lakukan­secara­tak­sadar­melalui­jaringan­saraf­dan­sistem­organ­otonom.­

Kejeniusan­ manusia­ tidak­ selalu­identik­ dengan­ kecepatan­ memproses­sesuatu­di­dalam­otaknya,­namun­ham­pir­selalu­ditandai­dengan­fokus.­Fokus­lalu­kreatif.­Kreatif­kemudian­imajinatif.­Imajinatif­maka­jenius.­Sedangkan­keje­niusan­ komputer­ terletak­ pada­ kecepa­tannya­dan­kemampuannya­untuk­mem­proses­ banyak­ hal­ secara­ sadar­ dalam­satu­waktu­seperti­pada­kasus­komputer­multiprosesor.

Tulisan­ ini­ hanyalah­ sebuah­ artikel­untuk­pembaca­umum,­tanpa­gaya­baha­sa­ala­text book­atau­jurnal­dengan­sim­bol­ sains­ lanjutan­ yang­ kemungkinan­besar­ justru­ membuat­ kening­ berkerut.­Banyak­riset­yang­perlu­dilakukan­apabi­la­kita­ingin­menghubungkan­ilmu­kom­puter­dan­psikologi­ sehingga­kita­ akan­mampu­mengembangkan­android­yang­cerdas,­bukan­hanya­‘Android’­yang­se­batas­nama­sebuah­sistem­operasi.

Akhirnya,­ marilah­ kita­ renung­kan­ dua­ kalimat­ bijak­ Albert­ Einstein­yaitu,“Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, & all there ever will be to know & under-stand.”

aULia adaM | sUaRa UsU

aUdiRa aiNiNdYa | sUaRa UsU

Redaksi menerima tulisan berupa Opini, Puisi, dan Cerpen. Untuk Opini dan Cerpen, tulisan maksimal 5000-6000 karakter. Tulisan harus disertai foto dan identitas penulis berupa fotokopi KTM atau KTP. Tulisan yang telah masuk menjadi milik redaksi dan apabila dimuat akan mendapat imbalan.

[email protected]

Jalan Universitas No. 32 B, Kampus USU,Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara

Pers Mahasiswa SUARA USU

083197363818

@SUARAUSU

SURAT DAN PENDAPAT

Foto: Dokumentasi Pribadi

Page 9: Tabloid SUARA USU Edisi 90

dak­ berganti­ itu­ masyarakatnya.­ Kon­teks­masyarakat­yang­bermanfaat­mana­bisa­menjanjikan­dia­hidup­nyaman.­Pe­ran­pemerintah­hanya­mengayomi­mem­berikan­lahan,­perlindungan,­pendukung,­penggerak,­dan­memberi­arah.­

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012 9dialog

Perobohan Benteng Putri HijauBukti tak Menghargai Situs Sejarah

Biodata:

Benteng­Putri­Hijau­adalah­kawasan­­seluas­1800­me­ter­ persegi­ peninggalan­Kerajaan­Aru­di­Deli­Tua.­Ia­ berfungsi­ sebagai­ per­

tahanan­ wilayah­ kekuasaan­ Melayu,­untuk­menangkal­serangan­bala­tentara­Aceh­di­bawah­pimpinan­Sultan­Alaid­din­ Riayat­ Shah­ Qahhar.­ Tak­ serupa­benteng­lain­yang­berbentuk­tembok,­ia­hanya­berbentuk­gundukan­tanah­kom­binasi­ alam­dan­buatan­manusia­ yang­memanjang­dengan­tinggi­sekitar­lima­meter­ dan­ lebar­ empat­ meter.­ Namun­kini,­ separuhnya­ sudah­ roboh­ dijadi­kan­ lahan­ pemukiman­ akibat­ kurang­nya­ perhatian­ dari­ pemerintah­ untuk­lestarikan­situs­sejarah.

Seperti­ apa­ kejelasannya?­ Simak­perbincangan­ reporter­ SUARA USU­Maya Anggraini­ dengan­ Kepala­­Seksi­ Sejarah­ Purbakala­ (Kasi­ Sepur)­Dinas­ Pariwisata­ dan­ Kebudayaan­(Disbudpar)­ Sumatera­ Utara­ Misnah Shalihat,­Selasa­(06/11)­lalu.

Bagaimana cerita tentang permasalahan Benteng Putri Hijau ini?

Kalau­ permasalahan­ sebenarnya­tidak­ ada,­ hanya­ masyarakat­ meng-inginkan­ perumahan­ maka­ jadilah­perumahan.­ Kalau­ masyarakat­ berke­inginan­setelah­kesadarannya­tinggi­se­bagai­kawasan­objek­negara­yang­meng­undang­ banyak­ datang­ pengunjung­mereka­ pasti­ akan­ melestarikannya.­Karena­enggak­semua­juga­rela­tanah­

nya­ itu­menjadi­perumahan.­Makanya­itu­tergantung­masyarakatnya.

Apa alasan benteng ini direlokasi?Kebutuhan­ lahan,­ karena­ pihak­

pengembang­ merasa­ tempat­ Benteng­Putri­ Hijau­ nyaman,­ sejuk,­ dan­ stra­tegis.­Selain­itu­juga­pasar­yang­men­janjikan.­Mereka­(pengembang­―red)­mencari­ lokasi­ geografis­ yang­ ramai,­jauh­dari­kebisingan.­

Proses perizinan perobohannya bagaima-na?

Sebenarnya­ ini­ adalah­ ketidak­pahaman­ dan­ keawaman­ pemerintah­setempat­ (Pemerintah­ Deli­ Serdang­–red),­ karena­ tidak­ ada­ sertifikatnya,­kalau­ sudah­ada­ sertifikatnya­ itu­baru­tidak­ boleh­ dirobohkan,­ tapi­ sampai­sekarang­ sertifikat­ itu­ belum­ turun.­Setelah­ diruntuhkan­ baru­ tahu­ kalau­itu­ termasuk­ salah­ satu­ peninggalan­sejarah.

Jadi, sebenarnya bagaimana status Ben-teng Putri Hijau saat ini?

Sekarang­sudah­disahkan­oleh­Bu­pati­ Deli­ Serdang­ supaya­ dijadikan­situs­ cagar­ budaya,­ sebelumnya­ be­lum­ada­ sertifikat­untuk­ itu.­ Itu­harus­diakui­pusat­dulu,­lalu­diserahkan­oleh­provinsi.­Dan­itu­pun­sertifikatnya­be­lum­turun­hingga­sekarang.

Dengan begitu apakah pemerintah mem-biarkan situs sejarah itu hilang?

Tidak,­ karena­ itu­ merupakan­ si­tus­ cagar­ budaya.­ Serta­ dapat­ diman­faatkan­ dan­ dikelola­ menjadi­ tempat­wisata.­ Dari­ pihak­ kabupaten­ sudah­mengeluarkan­ dana­ untuk­ penelitian­komprehensif­untuk­ sertifikat,­ itu­kan­mengundang­ tenaga­ ahli.­ Untuk­provinsi­ sendiri­ sedang­ melakukan­­pembinaan­di­ lingkungan­benteng­ itu,­supaya­ menjadi­ konteks­ wilayah­ se­jarah.

Bagaimana perhatian dari Disbudpar Sumut?

Tentu­ saja­ ada.­ Dengan­ pedoman­nya­ UU­ No­ 11­ Tahun­ 2010­ tentang­cagar­ budaya.­ Dan­ kita­ tidak­ semba­rangan­ bekerja.­ Yang­ dirobohkan­ su­dah­jadi­perumahan­dan­sisanya­sekitar­­enam­kilometer­akan­dijadikan­tempat­wisata.­Jadi­awalnya­itu­kita­napak­ti­las­ dulu,­ di­ situ­ dibuat­ jalan­ setapak,­seolah­olah­kita­ berimajinasi­ ke­masa­lalu.

lalu, seperti apa gambaran Benteng Putri Hijau jika telah menjadi cagar budaya?

Di­ masa­ yang­ akan­ datang­ diren­canakan­ benteng­ ini­ akan­ dijadikan­

museum,­ tapi­ jangan­ berkhayal­ mu­seum­ yang­ seperti­ Gedung­ Arca.­ Itu­museumnya­seperti­khusus­alam,­yaitu­­bahwa­inilah­lokasi­di­mana­pernah­ter­jadi­ peristiwa­ sejarah­ pada­ masa­ lalu.­Ya­mungkin­hanya­sejarawan­aja­yang­bisa­ melukiskan­ detailnya,­ tapi­ nanti­akan­ada­tulisan­yang­bisa­dibaca­oleh­pengunjung­ tentang­ informasi­ bahwa­di­sini­dulu­ada­benteng.­

Apalagi hal yang menarik dari banteng ini sehingga patut dijadikan cagar budaya?

Benteng­ ini­ berbeda­ dengan­ ban­teng­ biasanya.­ Benteng­ ini­ terbentuk­dari­tanah­yang­tidak­ditemui­di­daerah­lain­bahkan­di­seluruh­wilayah.­Selain­itu,­ ada­ kepercayaan,­ air­ yang­ ada­ di­sana­diyakini­ simbol­dari­peninggalan­Benteng­ Putri­ Hijau,­ jadi­ kalau­ mau­cantik­mandi­di­air­pancuran­ tersebut.­Sekarang­ juga­dipercaya­untuk­meng­hilangkan­penyakit­atau­sebagainya.

Menurut Anda, siapa yang seharusnya paling bertanggung jawab untuk melin-dungi situs sejarah ini ?

Masyarakat­setempat,­karena­meru­pakan­pondasi.­Pejabat­ada­karena­ada­yang­dipimpinnya.­Abdi­negara­itu­kan­berganti­ganti­ya­kayak­kami.­Yang­ti­

Rida heLFRida | sUaRa UsU

iKLaN

aUdiRa aiNiNdYa | sUaRa UsU

Nama: Dra. Misnah Shalihat M.Hum

tempat dan tanggal lahir: Bandung, 02 Februari 1963

Pendidikan terakhir: Pasca Sarjana Linguistik Hu-maniora USU Medan tahun 2002

Jabatan Sekarang:Kepala Seksi Perlindungan dan Pengawasan Bidang Sejarah Purbakala

Riwayat Pendidikan:-SD Min Lat PGAN-Takengon 1976-SMP PGRI Takengon 1979-SMA M Takengon 1981-S1 Bahasa Arab USU 1986-S2 Linguistik USU 2002

Page 10: Tabloid SUARA USU Edisi 90

Ria,­ bukan­ nama­ asli,­ mahasiswa­ FP­2012,­pernah­menginjakkan­kaki­di­joglo­ini­di­tiga­hari­masa­Penyambutan­Mahasiswa­Baru­ (PMB).­ Setelah­ itu­ tak­ pernah­ lagi.­Alasannya­karena­adanya­senior­di­sana.­Ia­pernah­tahu­salah­seorang­temannya­pernah­datang­ke­joglo.­Lantas­dia­diusir­oleh­se­nior­yang­ada­di­sana.­“Dek,­kalau­masih­stambuk­ baru­ belum­ boleh­ ke­ sini­ Dek,”­kata­Ria­menirukan­senior.­

Namun­ Ananda­ membantah­ hal­tersebut.­Ananda­ mengatakan­ tidak­ ada­batasan­stambuk­berada­di­Joglo­Alumni.­Tidak­ ada­ paksaan­ atau­ larangan­ untuk­mahasiswa­ baru­ ada­ di­ tempat­ tersebut.­“Mau­gabung­ke­sini­ya­gabung,­yang­ti­dak­mau­gak­masalah,”­tegasnya.

Kenapa sih mau buat orang sukses tapi dengan cara yang

dikerasin?

Meutia Nauly

Pembantu­ Dekan­ III­ FP­ Luhut­ Si­hombing­ menganggap­ senioritas­ di­ FP­masih­ bisa­ ditolerir.­ Bahkan­ ia­ berkata­

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 201210 ragam Febri Hardiansyah Pohan dan

Fachruni Adlia

Andre,­ bukan­ nama­ asli,­adalah­mahasiswa­Fakultas­Pertanian­ (FP)­ USU­ ang­katan­2012.­Ia­masih­ingat­betul­kejadian­di­hari­per­

tama­ ia­ masuk­ kuliah.­ Siang­ itu,­ ia­ ja­lan­sendiri­menuju­ ruang­pustaka­empat­di­ lantai­ tiga­ gedung­ kuning­ FP.­ Saat­menginjakkan­kaki­di­ tangga­ lantai­ tiga,­seorang­senior­memanggilnya.

Lelaki­yang­mengaku­senior­itu­mem­berikan­sedikit­tutorial­untuknya.­Tentang­apa­yang­bisa­ia­lakukan­dan­beberapa­hal­yang­ tidak­boleh­dilakukan­selama­seta­hun­pertama­dia­menjadi­mahasiswa.

Senior­itu­pun­menjelaskan­kalau­ma­hasiswa­baru­dilarang­parkir­di­kampus.­Apabila­ ketahuan­ maka­ kendaraannya­akan­ dikerjai­ senior.­ Kemudian­ maha­siswa­baru­tidak­boleh­datang­ke­kantin.­Terakhir­apabila­bertemu­atau­berpapasan­dengan­senior­harus­menundukkan­kepala­dan­berkata­permisi­bang­atau­kak.­“Kalau­ke­ kampus­ enggak­ boleh­ sendiri­sendiri­Dek,­nanti­“diculik”.­Kalau­enggak­diker­jain­senior,”­tegas­senior­itu­kembali.

Tak­hanya­itu­saja,­Andre­juga­berkisah­saat­ia­dan­kawan­kawan­lain­sedang­jalan­di­kampus.­Tiba­tiba­seorang­senior­me­manggil­ mereka­ dengan­ sebutan­ botak.­­“Waktu­ itu­ rame­ sama­ kawan­kawan,­tapi­enggak­ada­yang­berani­noleh­sampai­sekarang,­takut­dikerjai,”­kata­Andre.

­Hal­yang­disampaikan­junioir­seperti­Andre­dibenarkan­Ananda,­mahasiswa­­FP­angkatan­ 2008,­ membenarkan­ apa­ yang­dikatakan­Andre.­Ia­mengaku­bukan­ingin­mengerjai,­justru­ingin­mendekatkan­diri­dengan­ juniornya.­ “Senior­ memang­ ter­kadang­suka­memanggil­mahasiswa­baru­yang­belum­dikenal,”­kata­Ananda.­Tetapi­ia­kembali­menegaskan­bahwa­hal­itu­me­mang­murni­mendekatkan­diri­kepada­ju­niornya,­terutama­yang­belum­dikenal.­

Ananda­juga­menjelaskan­alasan­ma­hasiswa­ baru­ FP­ tidak­ boleh­ ke­ kantin.­Menurutnya­mahasiswa­baru­belum­bisa­menjaga­sikap.­“Di­sana­(kantin­–red)­­se­nior­senior­dan­alumni.­Takutnya­tingkah­mahasiswa­ baru­ ini­ sembarangan­ ke­alumni­dan­senior.­Jadi,­mahasiswa­baru­ini­diajari­dulu­gimana­sikap­dan­tata­kra­ma­mereka,”­jelas­Ananda.­­

Selain­ itu,­ menurut­ Ananda­ perlu­pembinaan­ sikap­ bagi­ mahasiswa­ baru­agar­memiliki­ etika­ sopan­ santun­dalam­bersosialisasi.­ Perlu­ diberi­ pembelajaran­nilai­moral­yang­baik­seperti­yang­muda­harus­menghormati­yang­lebih­tua­begitu­pun­sebaliknya.­Mereka­juga­harus­didi­dik­agar­menjadi­kuat­dalam­proses­dunia­kerja­nantinya.­“Mereka­harus­diajari­bu­kan­dihajari­ya,”­tegasnya.

Praktik­senioritas­juga­kerap­ditemu­kan­di­Joglo­Alumni.­Dinamakan­demiki­an­karena­dana­pembuatan­joglo­tersebut­berasal­dari­salah­satu­alumni­FP.­Tak­ja­rang­ beberapa­ sepeda­ motor­ bertengger­parkir­di­jalan­setapak­itu.­Beberapa­ma­hasiswa­pun­sering­menghabiskan­waktu­di­joglo.

bahwa­ senioritas­ berguna­ mempersatu­kan­ antara­ senior­ dan­ junior.­ Selain­ itu,­senioritas­ berguna­ bagi­ mahasiswa­ baru­untuk­mendapat­pengalaman­seputar­ku­liah­dan­kampus­dari­seniornya.

Luhut­ mengakui­ metode­ yang­ digu­nakan­ senior­ kurang­ pas,­ sehingga­ hal­itu­ disalahartikan­ oleh­ si­ junior.­ Keja­hilan­kejahilan­ yang­ dilakukan­ bukan­hanya­oleh­mahasiswa­senior­di­fakultas.­Mungkin­ juga­ alumni­ yang­ mengaku­senior.­ Beberapa­ mahasiswa­ baru­ yang­tidak­terima­perlakuan­senior­pernah­me­lapor­ke­pihak­dekanat.­Namun­beberapa­laporan­ dari­ mereka­ tidak­ mencukupi­fakta­ sehingga­ pihak­ dekanat­ tidak­ bisa­mengambil­tindakan.­Luhut­menganggap­beberapa­ kasus­ yang­ dilaporkan­ sering­terjadi­penyelesaian­pribadi­antara­korban­dan­tersangkanya.­“Tanpa­campur­tangan­kami­ terkadang­ masalahnya­ pun­ sudah­selesai,”­tegasnya.

Harus Merangkul, Bukan MenyiksaMeutia­ Nauly,­ seorang­ ahli­ psikologi­

sosial­memaparkan­beberapa­dampak­dari­senioritas­ yang­ terjadi.­Ada­ berbagai­ efek­traumatis­yang­dialami­si­korban.­Walaupun­hanya­satu­kali­dikerjai­mahasiswa­baru­itu­bisa­saja­mengingatnya­sehingga­rasa­takut­itu­terus­menyerang.­“Senioritas­yang­men­

Tujuan utamanya mendekatkan diri pada junior. Tapi terkadang cara yang digu­nakan malah membuat si junior enggan berinteraksi dengan senior. Inilah ke­

adaan senioritas di Fakultas Pertanian.

Putih di Hitamnya Senioritas FP

jadi­tradisi­mengakibatkan­tekanan­mental­berlebih­ terhadap­ mahasiswa­ baru­ yang­dikerjai,”­papar­Meutia.

Lebih­jauh­Meutia­berpendapat­bahwa­bakal­ada­dua­hal­yang­terjadi­kedepannya,­yaitu­masa­depan­si­korban­akan­hancur­karena­depresi­karena­dikerjai­berlebihan­atau­si­korban­akan­sukses,­tapi­tetap­den­gan­perasaan­dendam.­“Kenapa­sih­mau­buat­orang­sukses­ tapi­dengan­cara­yang­dikerasin?”­kata­Meutia.

Sinar­ Indera­ Kesuma­ dosen­ yang­juga­alumni­Departemen­Agribisnis.­Ber­cerita­ sering­ mendapati­ beberapa­ alumni­yang­nongkrong­di­ tempat­tertentu­di­FP­pada­jam­kerja.­Biasanya­Sinar­menyuruh­mereka­pergi­karena­memberikan­contoh­buruk­bagi­mahasiswa.­“Sebenarnya­kita­enggak­bisa­melarang­mereka­buat­datang­ke­kampus­ini­karena­ini­juga­almamater­mereka,­lagi­pula­kita­juga­butuh­mereka­untuk­beberapa­hal­kayak­dies­natalis,”­tu­tup­Sinar.

Hanya­saja­Sinar­berpendapat­­seniori­tas­dulu­sama­sekarang­itu­jauh­berbeda.­Senioritas­ yang­ ada­ sekarang­ cenderung­tidak­ membina­ namun­ cenderung­ me­nyiksa.­ “Kalau­ dulu,­ senior­ membina,­walaupun­disuruh­yang­aneh­tapi­mereka­merangkul,­ bukan­ hanya­ menyiksa­ tak­menentu,”­tegasnya.­ ­

IKlAN

Ridha aNNisa seBaYaNg | sUaRa UsU

JOgLO aLUMNiBeberapa mahasiswa senior Fakultas Pertanian (FP) sedang berkumpul di Joglo alumni, Jumat (9/11). Ma-hasiswa baru takut untuk datang ke sini.

Page 11: Tabloid SUARA USU Edisi 90

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012 11ragam

Izzah Dienillah Saragih dan Sofiari Ananda

Lely­Marta­mahasiswa­Sosio­logi­angkatan­2009­ini­men­datangi­ kantor­ Departemen­Sosiologi­untuk­mengajukan­skripsi­ pada­ 4­ September­

lalu.­ Oleh­ kepala­ departemennya,­ Lina­Sudarwati,­ Lely­ diingatkan­ kelak­ ketika­ingin­ mengambil­ ijazah,­ ia­ harus­ mem­buat­ sebuah­ jurnal­ ilmiah­yang­merupa­kan­intisari­dari­skripsinya.­

Lely­ hanya­ disuruh­ mengambil­ inti­sari­saja.­Seingat­Lely­tidak­ada­imbauan­yang­ menyebut­ jurnal­ ilmiah­ sebagai­syarat­untuk­sidang.­“Dari­tiap­bab­skrip­si,­disuruh­membuat­masing­masing­tiga­halaman­untuk­jurnal­ilmiah,”­rincinya.­

Aturan­ ini­ mutlak­ diikuti­ oleh­ Lely­nanti.­ Dekanat­ Fakultas­ Ilmu­ Sosial­dan­ Ilmu­ Politik­ (FISIP)­ melalui­ Pem­bantu­ Dekan­ (PD)­ I­ menekankan­ agar­mahasiswa­ FISIP­ mengerjakan­ jurnal­ilmiah­ untuk­ syarat­ mengambil­ ijazah.­Konsekuensinya­ jika­ tidak­ membuat­jurnal­ online­ ijazah,­ tak­ dapat­ diambil.­“Pengaruh­ jurnal­ ilmiah­ ini­besar,­yakni­untuk­mengambil­ijazah,”­tegas­Zakaria,­PD­I­FISIP.­Hal­serupa­juga­dilakukan­di­Fakultas­Farmasi.­

Beda­dengan­Fakultas­Ilmu­Komputer­dan­ Teknologi­ Informasi­ (Fasilkom­TI).­Mereka­ mensyaratkan­ mahasiswanya­

menyerahkan­ jurnal­ ilmiah­ sebelum­meja­ hijau.­ ”Tidak­ akan­ menghambat­proses­ sidang­meja­hijau.­Karena­ tidak­di­publish di­jurnal,”­ujar­ketua­Program­Studi­Ilmu­Komputer­Poltak­Sihombing.­Ia­juga­menambahkan­alasan­dibuat­se­belum­ujian­meja­hijau­sebagai­ saringan­ agar­peraturan­ ini­ benar­benar­ dijalankan­ ma­hasiswa­ dan­ maha­siswa­tidak­disibukkan­dengan­urusan­lain­se­perti­daftar­wisuda­dan­sebagainya.­Sementara­di­ Fakultas­ Kesehatan­Masyarakat­ (FKM),­jurnal­ilmiah­termasuk­sebagai­syarat­pendaftaran­wisuda.­

Keluhan­kerumitan­aturan­ jurnal­ il­miah­ diutarakan­ Daher­ Frans­ Pasaribu­mahasiswa­ Departemen­ Sastra­ Jepang­angkatan­2008­yang­saat­ ini­menyusun­skripsi.­ Ia­ mengaku­ bingung­ dengan­peraturan­baru­ini.­Pasalnya,­dari­teman­temannya­ yang­ sudah­ ujian­ meja­ hijau­diimbau­untuk­membuat­jurnal­dan­me­

nyerahkannya­langsung­ke­perpustakaan,­tanpa­ diberitahu­ format­ dan­ cara­ penu­lisannya.­Akibatnya,­banyak­format­yang­salah­ dan­ harus­ diperbaiki,­ “Formatnya­enggak­dikasih­tahu,­langsung­disuruh­ka­sih­ke­perpus.­Kan­bingung,”­ujarnya.­

Sementara­ menu­rut­PD­I­Fakultas­Ilmu­Budaya­(FIB)­M­Hus­nan­Lubis­beranggap­an­ diterapkannya­ jur­nal­ ini­ sebelum­ atau­sesudah­meja­hijau­di­karenakan­ surat­ edar­an­ yang­ multitafsir.­Disebutkan­ bahwa­mahasiswa­ menye­rahkan­jurnal­tersebut­

sebagai­ syarat­ memperoleh­ ijazah,­ jadi­implementasinya­ bisa­ jadi­ sebelum­ atau­sesudah­sidang­meja­hijau.­”Jadi­saya­mo­hon,­kiranya­SK­tersebut­ditinjau­kembali.­Kalau­bisa­dibuat­sebagai­prasyarat­meja­hijau,”­ujarnya.­

Pembantu­ Rektor­ I­ Prof­ Zulki­fli­Nasution­mengatakan,­merujuk­surat­edaran­ Direktorat­ Jenderal­ Pendidikan­

Tinggi,­ jurnal­ ilmiah­ harus­ diserahkan­sebelum­ ujian­ meja­ hijau.­ Tetapi­ di­USU­peraturan­ ini­ tidak­ tegas­diterap­kan.­ Jurnal­ boleh­ diserahkan­ sebelum­atau­ sesudah­ ujian­ meja­ hijau.­ ­ “Tapi­ini­kemudahan­karena­kalau­diharuskan­sebelum­­meja­hijau­khawatir­memper­lama­mahasiswa,”­ujarnya.­

Kerikil Penghambat Salah­ satu­ kendala­ penerapan­ jurnal­

online­yang­dirasakan­Poltak­adalah­dana­kepengelolaan­ yang­ belum­ ada.­ Ia­ me­ngatakan,­untuk­pegawai­yang­mengurusi­pengumpulan­ jurnal,­ pengecekan,­ dan­sebagainya­ hingga­ kini­ masih­ swadaya­mereka­saja.­“Bagaimanapun­tim­penge­lola­bekerja­di­luar­jobdesk utama,­dan­fee­itu­yang­belum­jelas,”­ujarnya.­Ia­menam­bahkan­ saat­ ini­ memang­ belum­ begitu­menjadi­ masalah­ karena­ jumlah­ maha­siswanya­masih­sedikit.­“Tetapi­kedepan­nya­bagaimana?”­tanyanya.

Mengenai­anggaran­pengelolaan­ jur­nal­online,­Prof­Zulkifli­menegaskan,­hal­itu­sudah­diatur­di­tingkat­universitas­dan­diatur­oleh­pihak­universitas.­Dijanjikan­Desember­nanti­anggaran­langsung­turun­dari­universitas.­Lepas­itu,­barulah­segala­bentuk­pos­anggaran­jurnal­online­ini­di­ajukan­ oleh­ fakultas,­ dan­ disetujui­ atau­tidak­ oleh­ universitas.­ Setelah­ disetujui,­barulah­ turun,­ “Ujungnya­ tetap­ sama­disediakan­universitas,”­tutupnya.­

Aturan Jurnal Ilmiah Sarjana tidak tegas

Sesuai aturan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Agustus 2012 jurnal ilmiah mutlak sebagai syarat

kelulusan untuk menjadi sarjana. Sejumlah fakultas menjadikannya syarat mengikuti meja hijau, syarat

mengambil ijazah hingga syarat daftar wisuda.

Guster Sihombing

AwAl 2009­ lalu­ diumumkan­ lelang­ ke­pada­masyarakat­ umum­membuka­kantin­di­ Fakultas­ Kedokteran­ (FK).­ Terpilihlah­

orang­tua­Sivia­sebagai­pemenang­lelang.­Agustus­2009­orang­tua­Sivia­pun­membu­ka­Kantin­dengan­nama­Kantin­Internasi­onal­Fakultas­Kedokteran,­tepat­di­sebelah­parkiran­sepeda­motor­FK.­Kini­kantin­itu­diusahakan­Sivia­Pratiwi.

Untuk­masalah­penyewaan­tempat­ini,­Sivia­ menuturkan­ bahwa­ pihak­ FK­ ber­peran­ sebagai­ mediator­ untuk­ mengurusi­birokrasi­penyewaan­tempat.­Pembayaran­langsung­ke­biro­rektorat­setiap­tahunnya.­Ditanyai­berapa­nominal­yang­ia­setor­per­tahunnya­ke­biro­ rektorat,­Sivia­ tak­mau­sebut.

Beranjak­ke­Fakultas­Ilmu­Sosial­dan­Ilmu­Politik­ (FISIP),­ terasa­suasana­kon­tras.­Bau­asap­rokok,­sampah­berserakan­

di­lantai­dan­suara­berisik­mewarnai­kantin­ini.­­Yuli­adalah­salah­satu­pedagang­yang­sudah­ delapan­ tahun­ buka­ usaha­ jualan­makanan­di­sana.­Awalnya­ia­jualan­di­sana­berdasarkan­ info­ dari­ suaminya.­ “Suami­saya­ dosen­ di­ sini,­ jadi­ dikasih­ tahu­ ada­kantin­yang­kosong,”­kata­Yuli.

Untuk­masalah­perizinan­tempat,­Yuli­mengaku­ selama­ ini­ berurusan­ dengan­Pembantu­ Dekan­ (PD)­ II­ FISIP.­Tiap­ ta­hunnya­ia­menyetor­uang­sewa­kepada­PD­II.­Lagi­lagi­mereka­tak­mau­sebut­nomi­nalnya.

Lain­lagi­di­Fakultas­Psikologi­(FPsi)­kantin­ dikelola­ koperasi­ fakultas­ yang­terdiri­dari­pegawai­dan­dosen­dan­sudah­memiliki­akte­notaris.­“Melalui­koperasi­ini,­dilelang­siapa­yang­akan­mengelola­nantinya.­ Hasilnya­ dibagi­ kepada­ ang­gota­ koperasi,­ jadi­ fakultas­ tak­ meme­gang­ dana­ dari­ penyewaan­ kantin­ ini,”­kata­ Lili­ Garliah,­ Pembantu­ Dekan­ II­FPsi.

Berbeda­dengan­fakultas­lain,­Fakultas­Ekonomi­ (FE)­mempunyai­Kantin­FEMI­yang­ berseberangan­ dengan­ Mushola­FE.­ Kantin­ dijadikan­ semacam­ laborato­rium­mahasiswa­FE­untuk­membuat­usaha.­Pengusaha­yang­mengelola­kantin­adalah­mahasiswa­mahasiswa­wirausaha­FE­yang­serius­berbisnis.­Mereka­difasilitasi­tempat­dan­kesempatan.­

Mengadopsi­konsep­kantin­di­National­University­ of­ Singapore,­ kantin­ ini­ pun­menerapkan­sistem­self service yaitu­ambil­makanan­yang­ingin­dimakan­tinggal­bayar­ke­kasir­jika­sudah­selesai.­

Sepintas,­ memang­ terlihat­ adanya­perbedaan­ sistem­ pengelolaan­ kantin­ di­sejumlah­ fakultas­ di­ USU.­ Ada­ fakultas­yang­ hanya­ menjadi­ mediator,­ selebihnya­pemilik­ kantinlah­ yang­ berurusan­ dengan­rektorat.­Ada­pula­fakultas­yang­punya­ke­wenangan­penuh­baik­dalam­hal­perizinan­tempat­maupun­masalah­sewa.

Pembantu­Rektor­V­USU­Yusuf­Husni­mengatakan­ perbedaan­ aturan­ pengelo­laan­kantin­ini­disebabkan­adanya­otonomi­fakultas.­Jadi­untuk­masalah­perizinan­me­lalui­pihak­fakultas.­Ia­mencontohkan­misal­nya­ fakultas­ sudah­ punya­ gedung­ untuk­dijadikan­kantin,­maka­fakultas­yang­meng­urus­ siapa­ yang­ berhak­ menyewa­ kantin.­Namun­untuk­pembayaran­tetap­disetor­ke­Rektorat.­ “Segala­ pembayaran­ langsung­dibayar­ pengelola­ kantin­ kepada­ dekanat.­Dekanat­ nantinya­ menyetor­ ke­ rekening­USU,”­kata,­Jumat­(9/11).­

Sementara­untuk­penambahan­fasili­tas­kantin,­Prof­Iryanto­Staf­Ahli­Rektor­juga­ menambahkan­ setiap­ fakultas­ bisa­mengajukannya­dalam­Rancangan­Kerja­Anggaran­ Tahunan.­ ”Kalau­ mau­ me­nambah­ kantin­ di­ fakultas,­ tidak­ boleh­sembarangan.­Semua­itu­masuk­rencana­pembangunan­USU,”­ungkapnya.

Beragam­ pemandangan­ di­ setiap­kantin­ inilah­ membuat­ Manajer­ USU­ASRI,­ Delvin­ Defriza­ Harisdani­ gerah.­Ditambah­lagi­tidak­ada­anggaran­negara­membiayai­pembangunan­tempat­makan­di­ kampus.­ Saat­ ini­ ­ USU­ASRI­ sudah­merencanakan­ pembangunan­ fasilitas­publik,­seperti­kantin.­ ­

Ragam “Cita Rasa” Pengelolaan Kantin di USUTiap fakultas punya aturan berbeda me­nyangkut perizinan

kantin hingga masalah penyewaan. Ada indikasi

beberapa fakultas tak mau transparan masalah

pengelolaan hingga aliran sewa­menyewa.

Ridha aNNisa seBaYaNg | sUaRa UsU

KaNTiN FK Kantin internasional Fakultas Kedokteran (FK) UsU, sabtu (3/11). Pemilik kantin ini menyetor langsung uang sewa ke rektorat.

“Formatnya enggak dikasih tahu, langsung disuruh kasih

ke perpus. Kan bingung.

Daher Frans Pasaribu

Page 12: Tabloid SUARA USU Edisi 90

RePRO dOKUMeNTasi sUaRa UsU | Ridha aNNisa seBaYaNg | sUaRa UsU

Menapak Tilas

Berdirinya SUARA USU Ala Mahasiswa

Ridha Annisa Sebayang

Pertengahan­tahun­1994.­Saat­itu­mahasiswa­sering­melakukan­aksi­demonstrasi­terkait­dengan­kebijakan­rektorat­dan­pemerintahan.­

Tak­jarang­aksi­demonstrasi­berujung­bentrok­dengan­petugas­keamanan­kampus.­Terlebih­saat­mahasiswa­tak­dapat­bertemu­langsung­dengan­rektor.

Adalah­Muhammad­Rusli­Hara­hap,­mahasiswa­Administrasi­Negara­Fakultas­Ilmu­Sosial­Ilmu­Politik­(FISIP)­USU­angkatan­1990.­Saat­itu­ia­menjabat­sebagai­ketua­bidang­minat­dan­bakat­Senat­Mahasiswa­Perguruan­Tinggi­(SMPT)­USU,­kini­kita­ke­nal­dengan­pemerintahan­mahasiswa­(pema).­Dalam­sebuah­demonstrasi,­Rusli­miris­melihat­beringasnya­ma­hasiswa­untuk­dapat­bertemu­langsung­dengan­rektor.

“Waktu­itu­mahasiswa­demo­me­ngenai­kebijakan­KKN,”­ujar­Rusli.­KKN­adalah­singkatan­dari­kuliah­kerja­nyata.­Dalam­demonstrasi­itu­kata­Rusli,­mahasiswa­memaksa­masuk­ke­dalam­gedung­biro­rektor­untuk­dapat­bertemu­langsung­dengan­rektor.­Namun,­petugas­perwakilan­dari­rektorat­meminta­perwakilan­ma­hasiswa­saja­yang­masuk.­Mahasiswa­menolak­dan­memaksa­agar­mereka­semua­dapat­masuk­menemui­rektor.

Kondisi­ini­yang­kemudian­mengil­hami­Rusli­untuk­mencari­media­alternatif­yang­dapat­menyalurkan­aspirasi­mahasiswa­selain­melalui­aksi­demonstrasi.­Rusli­bukanlah­orang­jurnalistik.­Ia­bahkan­tak­paham­sama­sekali.­Namun,­ia­yakin­adanya­media­alternatif­dapat­menghindari­aksi­brutal­yang­kerap­terjadi­saat­demonstrasi.­“Saya­hanya­punya­idealisme.­Ingin­mahasiswa­punya­media­untuk­me­nyampaikan­aspirasi,”­tukas­Rusli.

Rusli­punya­pandangan­tentang­media.­Kalau­demo­belum­tentu­rektor­lihat,­tapi­kalau­tulisan­sudah­sampai­di­meja­rektor,­pasti­rektor­akan­baca.­“Kertas­lebih­mudah­masuk­ke­ruang­rektor­dibanding­manusia,”­kata­Rusli­berkelakar.

Kemudian­ia­mulai­mencari­cara­agar­dapat­membuat­media.­Rusli­lalu­berdiskusi­dengan­pegawai­pegawai­Audiovisual­USU­saat­itu.­Dari­diskusi­ini,­konsep­media­mengerucut­ke­arah­tabloid.­

Setelah­itu,­sebagai­Kepala­Bi­dang­Minat­dan­Bakat­SMPT­USU,­ia­memiliki­beberapa­teman­yang­telah­

tergabung­dengan­penerbitan­fakultas,­seperti­Humanika­di­FISIP­dan­Wacana­di­Fakultas­Sastra,­sekarang­Fakultas­Ilmu­Budaya,­serta­beberapa­penerbitan­di­fakultas­lain.­Orang­orang­ini­dikum­pulkan­Rusli­di­sekretariat­senat­untuk­mendiskusikan­niatannya­membuat­media­mahasiswa.­

Mereka­sepakat­untuk­buat­media­bagi­mahasiswa­seuniversitas.­Maka­Rusli­pun­menemui­pembantu­rektor­(PR)­III­saat­itu,­Harlem­Marpaung.­­Rusli­sampaikan­pandangannya­terkait­pentingnya­media.­Gayung­bersambut.­Rusli­dan­kawan­kawan­diberian­izin­untuk­membuat­media­bagi­mahasiswa.

Saat­itu,­cukup­sulit­untuk­membuat­sebuah­penerbitan.­Diperlukan­izin­resmi­dari­pemerintah­melalui­dinas­penerangan.­Untuk­mendapatkannya­hadapi­birokrasi­yang­tak­gampang.­Rusli­teringat­saat­di­awal­masa­masa­kuliahnya,­ada­semacam­tabloid­yang­dibuat­oleh­Humas­USU.­Tabloid­ini­bi­asanya­ia­lihat­saat­ada­wisuda­ataupun­kegiatan­kegiatan­tertentu.

Iskandar­Zulkarnain,­dosen­­Ilmu­Komunikasi­FISIP,­yang­saat­itu­menjabat­sebagai­staf­ahli­Pembantu­Rektor­IV­tahun­1990­membenarkan­adanya­tabloid­tersebut.­Awalnya­tabloid­ini,­diusulkan­untuk­memuat­informasi­seputar­USU­dan­kegiatan­kegiatan­yang­ada­di­USU.­Usulan­ini­disampaikan­Pembantu­Rektor­IV­USU,­Prof­­Mundiyah­Mochtar­saat­itu.

Penerbitan­ini­juga­dilatarbelakangi­kurang­efektifnya­penyampaian­infor­masi­dari­rektorat­ke­setiap­fakultas­dan­sebaliknya.­Staf­PR­IV­saat­itu,­Iskan­dar­bersama­Prof­Aman­dan­Herman­Mawengkang­diminta­merumuskan.­Melalui­semacam­diskusi,­terpilihlah­SUARA USU­sebagai­nama­media­­de­ngan­format­tabloid.

Iskandar­diminta­mengerjakan­

tabloid­tersebut.­Karena­tak­sang­gup­mengerjakan­sendiri,­ia­meminta­bantuan­dari­pegawai­Audiovisual­USU,­Deni­Adil­dan­Wahyudi.­Mereka­mengisi­karikatur­dan­rubrik­puisi­serta­sastra.­Tabloid­SUARA USU­versi­rektorat­terbit­setiap­wisuda.­Setelah­beberapa­tahun­berjalan,­tahun­1992­Iskandar­melanjutkan­studi­magisternya­ke­Universitas­Padjadjaran,­Jawa­Barat.­Sejak­saat­itu,­tabloid­bikinan­USU­tak­lagi­terbit.

­Hingga­kemudian­mahasiswa­yang­merindukan­punya­media­untuk­salurkan­aspirasi­ke­rektorat­berinisiatif­menerbitkan­SUARA USU­kembali.­

yang­sebelumnya­telah­bergabung­pun­mulai­hilang.­Semangat­untuk­mem­buat­sebuah­media­tak­jua­surut.­Rusli­kembali­mencari­mahasiswa­yang­kala­itu­rutin­menulis­di­surat­kabar.­Ada­dua­nama,­Yulhasni­dari­Wacana­Fakultas­Sastra­dan­Muhammad­Yasin­dari­Fakultas­Hukum.

Akhirnya­mereka­bertiga­yang­kemudian­menyelesaikan­pengerjaan­tabloid.­Rusli­sebagai­kepala­peng­arah­(pemimpin­umum),­mengurusi­keorganisasian­dan­hubungan­SUARA USU­dengan­rektorat­dan­pihak­lain,­Yulhasni­dan­Yasin­mengerjakan­keredaksian­tabloid.­

1­Juli­1995,­berdekatan­dengan­masuknya­mahasiswa­baru­di­USU,­dipilih­sebagai­momentum­terbitnya­tabloid­perdana­SUARA USU­asuhan­mahasiswa.­Pada­tanggal­ini­jua­dipilih­sebagai­hari­lahir­Pers­Mahasiswa­SU-ARA USU.­Tak­ada­ragam­gambar­dan­foto­yang­menghiasi­halaman­halaman­tabloid­edisi­perdana.­Belum­ada­sum­ber­daya­yang­memadai.­Bahkan­kover­saja­dibuat­oleh­Deni­Adil,­pegawai­Audiovisual­USU­saat­itu.

Memasuki­pengerjaan­tabloid­edisi­ketiga,­Yulhasni­berkisah,­barulah­SUARA USU­mengadakan­perekrutan­anggota.­“Kami­enggak­sanggup­lah­ngerjakannya­kalo bertiga,”­kata­Yul.­Maka­sambil­mengerjakan­tabloid­edisi­ketiga,­mereka­juga­melakukan­perekrutan­anggota.­Tak­beda­dengan­proses­perekrutan­anggota­yang­saat­ini­dijalani­setiap­anggota­SUARA USU.­Dimulai­dari­proses­wawancara,­magang­barulah­kemudian­menjadi­anggota­Pers­Mahasiswa SUARA USU.­

Sekarang,­17­tahun­sudah­semen­jak­SUARA USU­dikelola­mahasiswa­dan­tetap­berusaha­mengambil­peran­an­yang­diinginkan­sejak­awal­yaitu­menjadi­media­alternatif­penyampai­aspirasi­mahasiswa.­

Kertas lebih mudah masuk ke ruang rektor

dibanding manusia.

M Rusli Harahap

“Rusli­lantas­menelusuri­surat­izin­terbit­ke­dinas­penerangan­Kota­Medan.­“Ru­panya­masih­berlaku­izin­terbit­untuk­tabloid­SUARA USU,”­papar­Rusli.­

Rusli­kembali­mengumpulkan­ma­hasiswa­yang­sebelumnya­telah­sepakat­membuat­sebuah­media.­Mereka­merembukkan­kembali­konsep­media­yang­akan­dibuat.­Semua­merasa­cocok­dengan­nama­SUARA USU­dan­konsep­tabloid.­Mengingat­media­tersebut­ma­sih­baru­akan­dibuat,­tabloid­dirasa­pas­untuk­penerbitan­ini.­Terbit­bulanan­dan­tidak­memuat­terlalu­banyak­halaman.­Sehingga­dinilai­memungkinkan­untuk­dikerjakan­oleh­mahasiswa.

Di­tengah­pengerjaan,­pemimpin­redaksi­saat­itu­mengundurkan­diri.­Tak­hanya­itu,­satu­per­satu­mahasiswa­

sekretariat Pers Mahasiswa sUaRa UsU di awal tahun berdiri yang kemudian direnovasi.

Tak Pernah terpikir­kan berapa lama SUARA USU bisa

bertahan. Yang ada hanya keinginan

untuk menerbitkan media buat salurkan aspirasi mahasiswa.

Page 13: Tabloid SUARA USU Edisi 90

iLUsTRasi & NasKah: aULia adaM | sUaRa UsU

Page 14: Tabloid SUARA USU Edisi 90

sUaRa UsU, edisi 82, aPRiL 201114 laporan khusus

Derita Panjang Pengguna Narkoba

Koordinator Liputan: FerdiansyahReporter: Baina Dwi Bestari, Guster CP Sihombing, Renti Rosmalis,

dan Ferdiansyah

14 laporan khusus sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012

Ferdiansyah

Pukul­05.00­pagi­Eri­Sutanto­ terbangun.­Ia­ merasakan­ sakit­di­ sekujur­ tubuh­nya.­ Pegal­pegal,­

matanya­ berair,­ hidungnya­juga­ ingusan.­ Eri­ gelisah­ me­nahan­ rasa­ sakitnya,­ tapi­ tak­kunjung­hilang.­Ia­sakau.

Beberapa­jam­sebelumnya,­Eri­ mengonsumsi­ ganja­ yang­dibeli­dari­bandar­seharga­seri­bu­ rupiah­ per­ am,­ satuan­ ter­kecil­ takaran­ ganja.­ Itu­ tahun­1996,­waktu­Eri­tinggal­di­kos­kosan­yang­tak­jauh­dari­SMA­Kalam­Kudus­Medan.­

Eri­ lantas­ bangun­ untuk­mencari­ ‘barang’­ lagi­ demi­menghilangkan­ rasa­ sakit­ di­sekujur­tubuhnya.­Ia­pergi­me­ninggalkan­kamar­kos­dengan­pakaian­ seadanya.­ Eri­ meng­uap­berkali­kali,­padahal­ia­tak­merasakan­ kantuk.­ Ia­ tak­ be­rani­ mandi.­ “Orang­ sakau­ itu­takut­sama­air,­ rasanya­dingin­kali­ kalau­ nyentuh­ air­ sampai­badan­pun­mau­beku,”­terang­nya.

Sampai­ di­ tempat­ yang­ di­tuju­ ia­bertemu­dengan­bandar.­Kebetulan­ uang­ Eri­ masih­ ada­hingga­ia­tak­perlu­menjual­jam,­perhiasan­ ataupun­ menggadai­televisi­ untuk­ membeli­ ba­rang­ tersebut.­ Ia­pergi­ke­suatu­tempat,­ tidak­ mau­ disebutkan­nya,­ yang­ biasa­ ia­ dan­ teman­temannya­ gunakan­ menikmati­narkoba.­Tak­berapa­ lama­sakit­di­ sekujur­ tubuhnya­ hilang.­ Ia­seperti­sehat­kembali.

Eri­sebenarnya­asli­dari­Ta­rutung.­ Setelah­ lulus­ Sekolah­Menengah­ Pertama­ (SMP),­ia­ lanjut­ sekolah­ ke­ Medan.­Sekolah­di­kota­besar­membuat­pergaulan­Eri­juga­berubah.­Ia­dapat­teman­yang­ekonominya­mapan.­Eri­sering­diajak­hura­hura.­ Merokok,­ minum­ alko­hol­ jadi­ kebiasaan­ barunya,­sesekali­ia­ikut­clubbing.­Oleh­teman­barunya,­Eri­ juga­dike­nalkan­dengan­ganja.

Lingkungan­ sekolah­ Eri­dekat­ dengan­ arus­ peredaran­narkoba.­ Tak­ sulit­ menemui­bandar­kala­ itu.­Eri­ sudah­ke­las­ 3­ SMA.­ Sepulang­ sekolah­oleh­ temannya,­ ia­ dikenalkan­dengan­seorang­bandar.­“Wak­tu­itu­aku­beli­lima­ribu,­terus­dikasih­ lebih­ sama­ dia­ (ban­dar—red)­ makanya­ ngerasa­enak­aja,”­tutur­Eri.­Iapun­mu­lai­ketagihan­narkoba.

Dua­ tahun­ kemudian,­ Eri­kuliah­ di­ salah­ satu­ universi­tas­ swasta­ di­ Medan.­ Candu­nya­makin­menjadi.­Tak­hanya­ganja,­ ia­ mulai­ mengonsumsi­heroin,­ sabu­ dan­ putaw­ yang­harganya­ lebih­mahal.­Sebutir­bisa­mencapai­seratus­ribu­ru­piah.­Eri­pun­mulai­merasakan­susahnya­mendapatkan­narko­ba­karena­harganya­mahal.

Akhirnya,­ cara­ apapun­ ia­gunakan­ demi­ mendapatkan­

uang,­mulai­dari­cara­yang­ha­lal­sampai­yang­haram­seperti­pinjam­uang,­jual­barang,­me­rampok,­ mencuri,­ memalak,­hingga­ jadi­ bandar­ narkoba.­Empat­ kali­ diciduk­ ia­ tidak­pernah­ditangkap­karena­tidak­ada­barang­bukti.­

Eri­mengaku­orang­ tuanya­tidak­pernah­ tahu­kalau­ ia­ su­dah­kecanduan­narkoba.­“Aku­pulang­setahun­sekali­pas­Natal­dan­tahun­baru.­Aku­juga­eng­gak­ mau­ cerita­ sama­ mereka,­

Tidak ada kata sembuh bagi mereka, yang ada pulih. Tidak ada juga obat untuk penyakit yang mereka derita kecuali perjuangan

panjang menahan kesakitan.

aku­ punya­ tato­ di­ badan­ aja­mereka­ jangan­ sampai­ tau,”­imbuhnya.

Akhirnya­titik­jenuh­datang­saat­Eri­menjelang­wisuda.­Eri­bosan­ dengan­ hidupnya­ yang­tetap­di­perputaran­yang­begi­tu­begitu­saja.­“Cari­uang­buat­beli­barang,­cari­uang­abis­beli­barang,­ kayak­ gitu-gitu aja­hidupnya,”­keluh­Eri.

Ia­ akui­ susah­ keluar­ dari­lingkaran­ narkoba­ ini.­ Pernah­waktu­ selesai­ pesta­ narkoba­

kecil­kecilan­ Eri­ bilang­ ke­temannya­kalau­ia­ingin­keluar,­berhenti­memakai­narkoba.­

“Kalian­ enggak­ capek?­Aku­ pengen­ keluar­ dari­ sini,”­kata­Eri.

“Kenapa­abang­pengen­ke­luar­ Bang?”­ sambung­ salah­satu­temannya.

“Aku­ jenuh­ hidup­ kayak­gini-gini aja,­ aku­ juga­ mau­nolong­kalian.­Kalo­enggak­aku­yang­ mulai­ keluar,­ siapa­ yang­nolong­kalian­nanti?”

“Kau­ yakin­ enggak­ mau­makek­lagi­bareng­kita.­Kita­ini­udah­ kayak­ saudara,­ Ri,”­ ujar­temannya­yang­lain.

“Aku­ cuma­ pengen­ kalian­merasa­hidup­jangan­buat­kayak­gini aja,­masih­banyak­yang­bisa­dicari,”­tambah­Eri.

Akhirnya­ pada­ tahun­ 2004­ketika­ Eri­ selesai­ wisuda,­ ni­atnya­ untuk­ berhenti­ menjadi­pecandu­ narkoba­ semakin­ bu­lat.­ Ia­ pergi­ merantau­ ke­ luar­kota­selama­setahun,­awalnya­ia­kembali­ ke­ kampung­ halaman­nya,­Pekan­Baru,­Dumai,­Duri,­Pangkal­ Pinang­ sampai­ Batam­demi­mencari­pekerjaan.­

Setahun­ kemudian­ ia­ kem­bali­ ke­ Medan.­ Ia­ mulai­ me­ngenal­ Badu,­ Direktur­Yayasan­GALATEA.­ Sebuah­ yayasan­yang­bergerak­dalam­penyuluh­an­ dan­ rumah­ singgah­ para­pecandu­ narkoba.­ GALATEA­mengajak­dan­memberikan­ma­sukan­ maupun­ arahan­ untuk­membantunya­ lepas­ dari­ nar­koba.­ Eri­ ikut­ terapi­ Rumatan Metadone,­ terapi­ dengan­ obat­berbentuk­sirup,­di­Rumah­Sakit­Umum­Pusat­Haji­Adam­Malik­Medan.­ Obat­ ini­ bisa­ menahan­sakau­sampai­24­jam.­

Eri­berhasil,­namun­ia­sem­pat­ relaps­ atau­ kembali­ pakai­narkoba­ pada­ tahun­ 2005­ sam­pai­ 2007­ dan­ kembali­ men­candu­ narkoba,­ kali­ ini­ dalam­bentuk­narkoba­suntik.­Perlahan­Eri­ coba­ sembuh­dengan­ terapi­tersebut­hingga­saat­ini.­

Sekarang­ kehidupannya­ su­dah­banyak­berubah.­Eri­banyak­mengisi­ kehidupannya­ dengan­kegiatan­ yang­ positif­ dengan­memberi­peringatan­akan­bahaya­narkoba­ melalui­ seminar­semi­nar­dan­penyuluhan­penyuluhan­yang­diadakan­GALATEA,­tem­patnya­bekerja­sekarang.

Lain­ cerita­ dengan­ Eka­Prahadian­ Abdurahman,­ lebih­sering­orang­orang­memanggil­nya­Mas­Ewok.­Ayah­dan­ibunya­cerai­ saat­ ia­ berusia­dua­ tahun.­Ia­tinggal­nomaden­sejak­SD,­ke­rumah­ibu,­ke­rumah­ayah­atau­ke­rumah­nenek­dari­pihak­ibu.­

Saat­ Natal­ tiba,­ biasanya­akan­ada­pesta­di­rumah­diselingi­minum­ alkohol,­ keluarganya­memang­ penggemar­ alkohol.­Sesekali­ saat­ tak­ ada­yang­me­lihat,­ Ewok­ ­ menenggak­ alko­hol­ tersebut.­Hal­ ini­yang­ lama­kelamaan­ jadi­ kebiasaan­ baru­nya.­Sejak­usia­delapan­tahun­ia­terbiasa­minum­alkohol.

Nyimeng,­ sebutan­ lain­untuk­ mengonsumsi­ ganja,­dimulai­ Ewok­ waktu­ SMP.­Ia­ tinggal­ bersama­ neneknya.­Lingkungan­yang­kurang­sehat­jadi­alasan­Ewok­terjerumus­ke­narkoba.­ Tak­ hanya­ narkoba,­balap­ liar­ dan­ minum­minum­jadi­ favoritnya.­ Teman­teman­tongkrongannya­ kebanyakan­anak­pejabat­tinggi­TNI.­“Mau­kita­ teriak­teriak­ pun­ enggak­ada­ yang­ berani­ ngusik,”­ ka­tanya.

Foto IlUStRASI |RIDHA ANNISA SEBAYANG | SUARA USU

Page 15: Tabloid SUARA USU Edisi 90

15laporan khusussUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012

Kelakuan­ Ewok­ makin­menjadi­ waktu­ SMA.­ Naik­kelas­ dua,­ malah­ setiap­ hari­ia­ mengonsumsi­ narkoba.­Hingga­ di­ perguruan­ tinggi.­Kekurangan­ uang­ dirasakan­nya­ saat­ di­ perguruan­ tinggi.­Ewok­ melakukan­ berbagai­cara­ untuk­ memperoleh­ uang.­Ia­menjual­barang­barang­yang­ada,­mencuri,­memeras­bahkan­merampok.­ Untuk­ merampok,­Ewok­ tak­ sendiri.­ Ia­ beraksi­bersama­ teman­teman­ pre­mannya­dan­anak­anak­pejabat­TNI.­“Teman­temanku­banyak­yang­memiliki­senjata­api­milik­orang­tua­mereka.­Sama­sekali­tak­ada­rasa­takut,­malah­mera­sa­ terlindungi­ dengan­ jabatan­orang­tua­mereka,”­ungkapnya­dengan­logat­khas­Jawa.­­

Sampai­di­saat­Ewok­tidak­punya­ uang,­ jauh­ dari­ kelu­arga,­banyak­teman­yang­over dosis­dan­putus­kuliah.­Masa­masa­ inilah­ yang­ membuat­nya­ merasa­ hancur.­ “Just for today”­ menjadi­ semboyannya­saat­mencoba­pulih­dari­narko­ba.­Pasang­badan­pun­menjadi­pilihan­ saat­ sakau.­ “Tidak­ha­rus­ saat­ itu­ juga­ berhenti,­ ada­tahapan­tahapannya.­ Makanya­saya­hanya­memikirkan­hidup­untuk­ hari­ itu­ saja­ dulu,”­ kat­anya.

Selama­ setahun­ ia­ mengi­kuti training korps­ dasar­ re­lawan­Palang­Merah­Indonesia­dan­belajar­di­pesantren.­Akhir­

nya­ 17­ Juli­ 2001­ ia­ berhenti­total­ menggunakan­ narkoba­hingga­hari­ini.

Saat­ ini­ ia­ menggeluti­ du­nia­relawan­adiksi­narkoba­dan­dampak­ buruknya.­ Ia­ hijrah­ke­ Sumatera­ tahun­ 2005­ dan­bekerja­ di­ Aceh­ pada­ Inter-national Comitte Red Cross (ICRC).­ Ia­ pun­ diminta­ UNI­CEF­ dan­Yasasan­ KITA­ (YA­KITA)­ menyediakan­ program­bagi­anak­muda­Aceh­dan­ber­jalan­hingga­sekarang.

Saat­ mengikuti­ konferensi­asia­ pasifik­ di­ Bali­ menge­nai­ narkoba,­ ia­ juga­ ditawari­menyediakan­ rumah­ singgah­di­ Medan­ oleh­ Caritas­ Jer­man.­ Dari­ tahun­ 2009­ hingga­

sekarang­ masih­ berjalan,­ dan­ia­ menjabat­ sebagai­ Project Manager.­­“Kebahagiaan­yang­hakiki­bukan­dengan­melayani­diri­sendiri,­ tapi­dengan­mela­yani­orang­banyak,”­tutupnya.

Dari­ kacamata­ psikolog,­Sri­ Supriyantini,­ yang­ juga­Pembantu­Dekan­PD­I­Fakultas­Psikologi­ USU­ menilai­ peng­gunaan­ narkoba­ yang­ akhir­akhir­ ini­ makin­ meluas­ seba­gai­ suatu­ pergeseran­ zaman.­Ia­ menyebutkan­ pergaulan­yang­tidak­di­kalangan­dewasa­saja,­ namun­ sudah­ merambah­ke­ remaja­ yang­ masih­ duduk­di­ SMP­ sangat­ rentan­ dengan­narkoba­ karena­ faktor­ gengsi­komunitas­ yang­ cukup­ tinggi.­“Awalnya­ ya­ seseorang­ itu­mungkin­ terpengaruh­ dalam­satu­komunitasnya,­karena­ada­teman­yang­mencoba­masa­dia­enggak.­Lalu­lanjut­hingga­dia­merasa­rasa­komunitas­itu­juga­semakin­tinggi,”­ tutur­Sri,­Se­lasa­(7/11).

Sri­ menyimpulkan­ peng­guna­ narkoba­ adalah­ korban.­Hal­ini­diperkuat­dengan­pere­daran­narkoba­yang­kini­ tidak­hanya­di­kota­saja­tetapi­sudah­merambah­ke­desa­desa.­“Nah,­lingkungan­ yang­ berperan­penting­ ke­ seseorang­ apalagi­kalau­ia­belum­punya­wawasan­yang­ cukup­ luas­ tentang­ ini,”­imbuhnya.

Masih­ penilaian­ Sri,­ dam­paknya­ tidak­ hanya­ ke­ fisik­pengguna­saja,­namun­pastinya­merambah­ ke­ pengaruh­ sosial­pengguna­ narkoba­ itu.­ Ter­kadang­masyarakat­juga­belum­bisa­langsung­menerima­begitu­saja­keberadaan­pengguna­nar­koba­walaupun­ia­sudah­pulih.­“Intinya­di­peran­orang­terdekat­dan­pengawasan­orang­tua­juga­yang­menjadi­titik­awal­pence­gahan­bertambahnya­pengguna­narkoba,”­tutur­Sri.

Yetti­ Syahriany­ punya­pandangan­ lain.­ “Pengguna­narkoba­ itu­ orang­ sakit­ dan­harus­ diobati,”­ ujarnya­ yang­menjabat­Kepala­Bidang­Pem­berdayaan­ Masyarakat­ Badan­Narkotika­ Provinsi­ (BNP)­Sumatera­ Utara­ ini.­ Ia­ tidak­

mau­menyimpulkan­pengguna­narkoba­ sebagai­ korban­ atau­pelaku­ kriminal.­ Sebabnya,­kembali­ke­latar­belakang­dan­lingkungan.­ Yetti­ bilang,­ bisa­saja­ orang­ tersebut­ memang­korban­namun­bisa­juga­karena­tingkah­lakunya.

Pengguna narkoba itu orang sakit dan harus

diobati.

Yetti Syahriany

Menilik Panti RehabilitasiJunius­ Barus,­ 34­ tahun­

usianya.­ Sudah­ setahun­ ia­mengabdi­ di­ panti­ rehabili­tasi­ Caritas­ Medan.­ Setiap­harinya­ ia­ datang­ dan­ bekerja­sebagai­ konselor­ di­ recovery center­ Caritas­ Medan.­ Di­ sini­ia­ memberikan­ materi­materi­pada­ masyarakat­ penghuni­panti­ rehabilitasi­ narkoba­ ten­tang­ masa­ depan,­ narkoba­dan­ dampaknya­ dan­ pelajaran­dalam­bermasyarakat.­

Sehari­harinya,­ para­ peng­huni­ panti­ rehabilitasi­ dengan­kegiatan­kegiatan­ yang­ telah­dibuat­ oleh­ panti­ rehab.­ Setiap­pagi­ mereka­ melakukan­ mor-ning meeting.­ Dalam­ morning meeting­ mereka­ akan­ berbagi­pengalaman­ satu­ sama­ lain,­kekuatan­ serta­ harapan­ hidup­yang­lebih­baik.

Keseluruhan­ materi­ yang­diberikan­setiap­hari­dari­Senin­hingga­ Jumat­ memang­ lebih­kepada­ sisi­ kehidupan­ yang­mengajak­ mereka­ membangun­kehidupan­ baru­ dan­ dampak­narkoba­bagi­hidup­bermasyara­kat­ serta­ keluarga.­ Sesi­ malam­akan­ada­night meeting­dan­non­ton­ bareng­ hingga­ pukul­ 23.00­WIB.­ Selepas­ semua­ kegiatan­tersebut­ semuanya­ mengistira­

hatkan­tubuh.­Sabtu­dan­Minggu­merupakan­ hari­ bebas.­ Namun,­terkadang­ ada­ juga­ kegiatan­kegiatan­ yang­ dibuat­ oleh­ staf­panti­ rehab­ seperti­ kebersihan­atau­masak­bersama.

Untuk­ tahap­ pemulihan,­Junius­ menjelaskan,­ awalnya­pengguna­ narkoba­ yang­ baru­masuk­ ke­ dalam­ panti­ rehab­akan­ mengalami­ masa­ de-tox­ selama­ satu­ bulan.­ Detox­merupakan­ masa­ pengeluaran­racun­dan­zat­zat­dari­narkoba­yang­berada­dalam­tubuh.­Na­mun,­ lamanya­ masa­ detox­ ini­juga­tergantung­jenis­dari­obat­obatan­yang­digunakan.­Untuk­langkah­ awal,­ interview­ dan­penggalian­ informasi­ terhadap­pengguna­narkoba­dilakukan.

Dari­ pengalaman­ Junius­menghadapi­orang­orang­yang­sakau,­ia­mengatakan­sakau­itu­tidak­ separah­ yang­ masyara­kat­ ketahui­ pada­ umumnya.­“Semua­ tergantung­ emosi­ in­dividunya,­ ada­ yang­ sampai­menendang­ dinding,­ namun­ada­juga­yang­mampu­mengu­asai­dirinya,”­jelas­Junius.­Un­tuk­menangani­klien­klien­yang­sedang­sakau,­Junius­dan­para­staf­lainnya­akan­mendampingi­klien­tersebut.­

Setelah­melewati­masa­de-tox­selama­sebulan,­masyarakat­panti­rehab­akan­mengikuti­ke­giatan­ yang­ telah­ dijadwalkan­selama­ lima­ bulan­ ke­ depan.­Selama­ enam­ bulan­ mereka­mengalami­ masa­ pemulihan­hingga­ pulih.­ “Tapi­ kita­ tidak­bisa­ menjamin­ seseorang­ un­tuk­ benar­benar­ pulih­ setelah­dari­sini,”­jelas­Junius.­

Untuk­biaya­selama­di­panti­rehab,­ pihak­ panti­ mengenakan­Rp­1,2­Juta­per­bulannya.­Namun­bagi­ yang­ tidak­ mampu­ mem­bayar­masih­bisa­diberi­keringa­nan­biaya.­“Mari­kita­bicarakan.­Tidak­ menutup­ kemungkinan­untuk­itu,”­terangnya.

Lembaga­lembaga­ atau­pusat­ rehabilitasi­ swasta­ se­

perti­ Caritas­ tetap­ melakukan­koordinasi­dengan­Badan­Nar­kotika­ Nasional­ (BNN).­ BNN­sendiri­bergerak­di­bawah­arah­an­ langsung­ pemerintah.­Yetti­menjelaskan­ BNN­ punya­ dua­LIDO,­pusat­rehabilitasi,­yang­ada­ di­ Sukabumi,­ Jawa­ Barat­dan­Badoka,­Sulawesi­Selatan.­Metode­ pengobatan­ yang­ di­berikan­ke­pengguna­di­masing­masing­pusat­rehabilitasi­sama­saja,­namun­program­program­setiap­ pusat­ rehabilitasi­ yang­mungkin­berbeda.

Ketika­ ditanya­ mengenai­pemberian­ jarum­ suntik­ gratis­dari­ GALATEA­ atau­ Caritas,­Yetti­ menjawab,­ “Bagi­bagi­jarum­suntik­itu­program­mereka­(swasta—red)­bukan­dari­BNN.”­Ia­menambahkan­pengobatan­ke­pengguna­narkoba­tidak­bisa­se­cara­ langsung­ seperti­ penyakit­lain.­ Ada­ tahapan­ yang­ harus­dilewati­terlebih­dahulu.­“Misal­nya­tahap­detox,­pendekatan­ke­merekanya,­ pemeriksaan­ kes­ehatannya­gitu­lah,”­tambahnya.

Mengenai­ data­pasti­ peng­guna­narkoba­atau­yang­sedang­direhabilitasi­ BNN­ belum­ pu­nya.­Yetti­ bilang,­ saat­ ini­ me­mang­ belum­ jelas­ masalah­pendataan­karena­di­pusat­pu­sat­rehabilitasi­yang­juga­tidak­punya­ data­ jelas.­ “Tidak­ ada­data­ tahun­ lalu­ berapa­ peng­guna,­ tahun­ ini­ berapa­ karena­belum­jelas,”­ungkap­Yetti.

Harapan­ Yetti,­ tetap­ harus­ada­ sinergi­ bukan­ hanya­ dari­BNN­ saja­ namun­ juga­ ma­syarakat,­keluarga­dan­instansi­yang­ terkait.”BNN­ juga­ tidak­bisa­ kerja­ sendiri,­ jadi­ mesti­ada­ kerjasama­ yang­ baik­ di­segala­bidang­dan­sektor­kelu­arga­sendiri,”­tutupnya.

Eri­ dan­ Ewok­ adalah­ dua­dari­ segelintir­ orang­ yang­ ter­jebak­ arus­ peredaran­ narkoba.­Seperti­kata­Sri,­mereka­korban.­Namun­ Yetti­ dari­ pihak­ BNN­bilang­mereka­orang­sakit­yang­harus­diobati.­

SoFIARI ANANDA | SUARA USU

gOTONg ROYONgBeberapa penghuni panti rehabilitasi Caritas sedang kerja bakti member-sihkan pekarangan panti, selasa (6/11). hal ini bertujuan untuk mening-katkan rasa cinta lingkungan dan keakraban antar penghuni.

sOFiaRi aNaNda | sUaRa UsU

disKUsi RUTiN

eri (kanan) bersama tiga pengguna narkoba se-dang melakukan support group Meeting atau dis-kusi dikalangan semua pecandu, Kamis (25/10) di gaLaTea. diskusi ini membahas tentang layanan kesehatan, advokasi kepolisian, informasi kesehat-an dasar, dan informasi terbaru tentang semua hal.

Page 16: Tabloid SUARA USU Edisi 90

kamar­ibu­untuk­memberikan­sebuah­pertanyaan­pagi.­“Di­mana­Ayah?”

“Sudah­pergi,­Nak,”­jawab­ibu­lembut.

Kembali­pagi­memberi­kekecewaan­kepadaku.­Pertanyaanku­saat­mengha­dap­Nya­tak­dijawab­dengan­tanda­titik.­Masih­diberi­tanda­tanya­dan­kembali­aku­harus­mencari­sendiri­di­mana­tanda­titik­bersembunyi.

Aku­duduk­pagi­di­teras­rumah.­Kuli­hat­bangku­di­sebelah­kosong.­Biasanya­ada­sosok­lain­yang­menemani.­Aku­menghela­napas­dan­memikirkan­kata­yang­kuberikan­kepada­Tuhan.­Dalam­hati,­aku­berdialog­tanya­dengan­Tuhan.­“Tuhan, sudah dua hari aku tak melihat sosok ayah. Ayah pergi kemana?Aku rindu bercerita dengan ayah.”

Pagi­bergeser­dan­siang­menyapa­

dengan­terik­matahari.­Jawaban­juga­tak­diberikan.­Aku­sedikit­kesal­dan­me­nyalahkan­Tuhan.­Tapi­aku­buru­buru­mengucapkan­Astaghfirullah­saat­pikiran­seperti­itu­menyambar.

Malam­ini­aku­harus­berbicara­dengan­ibu­dan­menanyakan­keberadaan­ayah.­Aku­harus­memberanikan­diri.­Saat­ibu­sedang­duduk­asik­menikmati­layar­berukuran­empat­belas­inci,­aku­meng­hampiri.­“Ibu,­ayah­sekarang­di­mana?”

Ibu­terpaku­mendengar­pertanyaan­yang­kulontarkan.­Sorot­matanya­kosong­sehingga­aku­tak­dapat­menangkap­jawa­ban­dari­pertanyaan.­Aku­bertanya­sekali­lagi.­“Ibu,­Ayah­sekarang­di­mana?”

Kini­sorot­mata­ibu­berubah.­Mata­ibu­sedikit­memerah.­Kudengar­ibu­mengatur­napasnya­yang­berantakan.­Aku­menung­gu­kata­jawaban­dari­mulut­ibu.

“Besok.­Kau­ikut­ibu­ya.­Kita­ber­jumpa­dengan­ayah.”

Berbicaralah­kepada­Tuhan,­Dia­lebih­mendengarkan.”

“Pihak­kedua­tak­me­restui.­Bagaimana?”

“Kau­tahu,­Tuhan­pa­ling­berkuasa­dan­Dia­pula­yang­dapat­merestui­atau­tidak.­Pergilah­ambil­air­suci­yang­mengalir,­bersujud­kepada­Nya­dan­ceritalah.”

Padangannya­teduh­saat­mengu­capkan­kalimat­terakhir.­Tanpa­pikir­panjang,­aku­bergegas­menuju­kamar­mandi,­menghidupakan­keran­yang­akan­memberikanku­air­mengalir.­Aku­ber­wudu­dan­melaksanakan­perintah­yang­Ia­berikan.­Tak­sengaja­tetesan­air­bening­mengalir­pelan­dari­pelupuk­mataku­saat­mengadahkan­tangan­seraya­berdoa.

Kulipat­apa­yang­kukenakan­saat­ber­sujud­kepada­Nya.­Gundah­hati­perlahan­terkikis.­Hanya­terkikis,­belum­hilang.­Kudatangi­ayah­yang­kulihat­sedang­duduk­di­teras.­“Yah,­adik­tadi­sudah­cerita­sama­Dia.”

“Bagus.­Apa­yang­adik­ceritakan?”“Semua,­Yah,”­jawabku­singkat.“Tinggal­menunggu­jawaban­saja­

ya,­Dik,”­jawab­ayah­dengan­senyum­di­bibirnya.

Aku­meninggalkan­ayah­yang­sedang­asik­menikmati­bau­malam.­Kubiarkan­ia­dalam­waktu­malamnya.­Aku­kembali­ke­dalam­rumah­dan­tiba­tiba­saja­Andi­menanyakan­hal­yang­aneh­kepadaku.­“Kau­berbicara­dengan­siapa­di­teras­rumah?”

“Ayah.”­“Ayah?”­Aku­tak­menggubris­pertanyaan­Andi­

dan­membiarkan­tanda­tanya­bersarang­dalam­perkataanya.­Aku­berlalu­menuju­kamar­tidurku­yang­terletak­di­sebelah­kamar­ayah­dan­ibu.

Matahari­pagi­memunculkan­sinarnya­melalui­sela­jendela­kamar.­Tepat­sinarnya­jatuh­di­mataku­yang­tertutup.­­Memaksaku­bangun.

“Ayah­mana,­Bu?”­“Kau­selalu­menanyakan­hal­ini­

setiap­bangun­pagi.”­Kali­ini­yang­men­jawab­pertanyaan­Andi,­bukan­ibu.

“Sudahlah,”­lerai­ibu.­“Ayah­sudah­pergi­sejak­dini­hari,­Dind!”­jawab­ibu.

“Kapan­ayah­pulang?”­“Nanti.”­Lalu­ibu­meninggalkanku­

dan­berjalan­ke­kamarnya.­Kulihat­Andi­menggerakkan­kepala­

nya­ke­kiri­dan­ke­kanan.­Aku­menatap­nya­dan­bertanya,­“Ada­yang­salah?”­Andi­juga­meninggalkanku­saat­kulon­tarkan­pertanyaan­itu.­

Malam­kembali­menyapaku,­tapi­kini­bintang­tak­muncul.­Kulihat­ayah­sudah­pulang­dan­duduk­di­kursi­teras­rumah.

“Ayah­dari­mana?­Tadi­pagi­pergi­kok­nggak­pamit?”

Ayah­mengelus­kepalaku­dan­hanya­

memberikan­senyum.­Aku­duduk­di­kursi­sebelah­dan­kembali­menceritakan­apa­yang­kualami­hari­ini.­Berakhir­cerita­yang­kuceritakan­tapi­tak­ada­reaksi­dari­ayah.­Ia­hanya­diam­dan­sekali­lagi­terse­nyum.­Senyumnya­manis­sekali.­

“Kau­cerita­lagi­dengan­ayah?”­tanya­ibu­yang­tiba­tiba­saja­menghampiriku.

“Iya,­Bu.­Tapi­ayah­nggak­kasih­tang­gapan.”

“Apa­yang­kau­ceritakan,­Nak?”“Cerita­tentang­mimpiku,­Bu.­Aku­

cerita­sama­ayah.­Aku­mau­jadi­pelukis,”­ucapku­semangat.

Ibu­hanya­tersenyum­kepadaku­namun­sorot­mata­ibu­tak­sejalan­dengan­ukiran­senyum­dari­bibirnya.­“Masuklah­ke­dalam.­Ayah­mungkin­sedang­lelah­jadi­tak­dapat­menanggapi­ceritamu”.

“Bu,­ayah­sudah­makan?”­“Sudah,­Nak.­Saat­kau­mandi­tadi­

ayah­sudah­menyantap­makanannya.”­Pertanyaan­yang­sering­kulontarkan­dan­baru­pertama­kali­ibu­memberikan­jawaban.­­

“Ayah­kok­nggak­makan­sama­Dinda?”

“Ayah­capek.­Sedang­tidur­pulas.­Jangan­kau­bangunk­an.­Mari­makan­sama­Ibu”.

Ku­santap­makan­malam­bersama­ibu,­kali­ini­tanpa­ayah.­Ada­yang­berbeda,­biasanya­di­meja­kecil­ini­aku­bercerita­dengan­ayah­dan­tak­jarang­pula­ia­menyuapkan­makanan­untukku.­

“Ayah­sakit,­Bu?”“Iya,­Nak.”Ibu­hanya­menjawab­pertanyaanku­

dengan­singkat­membuat­isi­kepalaku­ingin­menanyakan­hal­lebih­lanjut.­“Sakit­apa,­Bu?”­

“Sudahlah,­kau­tak­perlu­tahu.”Ibu­mematikan­pertanyaanku.­Aku­

hanya­diam­mencoba­menerka­nerka­ayah­sakit­apa.­

Jam­di­kamarku­menunjukkan­angka­sepuluh.­Jam­segini­ibu­biasanya­sudah­tertidur­pulas.­Aku­beranjak­dari­kamar­menuju­kamar­ibu­yang­tentunya­juga­ka­mar­ayah,­sedikit­kuintip­isi­kamar­ingin­melihat­keadaan­ayah,­tapi­tak­ada.­­ ­ ***

Aku­sengaja­bangun­lebih­awal­untuk­melihat­ayah­pergi­ke­kantor­tapi­tak­juga­kudapatkan­sosok­lelaki­itu­di­rumah.­Aku­menyelonong­masuk­ke­dalam­

“Asik.­Besok­pagi­kan,­Bu?­Jangan­siang.­Aku­tak­mau­kelamaan­berjumpa­dengan­ayah”.­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ ­ ***

Pukul­delapan­pagi­ibu­membangun­kanku.­Memisahkan­aku­dengan­dunia­mimpi.­Lalu­aku­bergegas­mandi­dan­berpakaian.­Aku­tak­sabar­berjumpa­dengan­ayah.­Sudah­beberapa­hari­mata­dan­hati­rindu­akan­sosoknya.

Ibu­mengajakku­ke­tempat­yang­sunyi.­Tak­ada­suara­manusia­yang­kudengar.­Hanya­ada­suara­angin.­Kuli­hat­nisan­putih­berjejer­dengan­rapinya.­Tanda­tanyaku­semakin­berkumpul.­Lalu­aku­dan­ibu­berhenti­di­salah­satu­nisan.­

“Kau­sekarang­sudah­berjumpa­dengan­ayah,­Nak”.

Kupandangi­wajah­ibu­yang­dibaluti­jilbab­hitam.­Air­matanya­mene­

tes.­Ibu­mengelus­nisan­bertuliskan­nama­

ayah.­“Ayah­sudah­tidur­

pulas.­

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 201216 mozaikcerpen

Sabrina Ridha SinagaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2010

Titik Mati Fatamorgana

aULia adaM | sUaRa UsU

Saat­ayah­tidur,­kau­pingsan­sehingga­tak­dapat­mengantar­ayah­ke­tempat­terakhirnya.­Sebelum­ayah­pergi,­kali­mat­terakhir­yang­diucapkannya­hanya­namamu,­Nak.­Saat­di­teras­rumah,­mungkin­ayah­menghampirimu­dengan­wujud­yang­lain”.

Aku­terdiam.­Pilu­hati­ini­mende­ngar­perkataan­ibu­semenit­yang­lalu.­Kupandangi­nisan­di­­depanku.­Lalu­bertanya,­“Adakah­waktu­yang­diberi­kan­agar­aku­berjumpa­lagi­dengan­Ayah?”

“Dalam­mimpi­kau­diberikan­waktu­yang­leluasa.­Nak.”

Aku­dan­ibu­pulang­meninggalkan­ayah­sendiri­menikmati­alam­terba­runya.­Kini,­semua­pertanyaan­yang­terkunci­telah­terbuka.­Tanda­tanya­yang­kuhantarkan­kepada­Tuhan­kini­dijawab­dengan­sebuah­titik,­tak­hanya­titik­tapi­titik­tegas­yang­tak­perlu­diubah­lagi.­

Page 17: Tabloid SUARA USU Edisi 90

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012 17mozaiksorot

Andika Bakti

Suatu­malam­di­kedai­yang­terdiri­dari­empat­meja­memanjang.­Pada­salah­satu­meja,­dengan­satu­gitar­Charles­siahaan­bersama­empat­rekannya­mel­antunkan­beberapa­lagu­kesukaan­mer­

eka.­Tuak­menjadi­menu­utama­malam­itu.­Ada­ular­goreng­dan­kacang­tanah­sebagai­makanan­pendampingnya,­mereka­menyebutnya­tambul.­Setiap­orangnya­sudah­meneguk­sedikitnya­lima­gelas­minuman­berbahan­dasar­aren­ini­sambil­mengobrol­sesama­mereka.

Begitulah­suasana­salah­satu­lapo­tuak­di­Medan.­Saat­mendengar­lapo­­tuak,­yang­terpikir­adalah­rumah­makan­yang­dipenuhi­oleh­orang­orang­penikmat­tuak.­Tempat­orang­orang­yang­meng­habiskan­waktunya­dengan­sebatas­duduk­duduk,­markombur (mengobrol—red),­bermain­catur,­bernyanyi,­atau­hanya­makan­lalu­pulang.

Lapo­tuak­sebenarnya­sama­seperti­rumah­makan­lainnya,­hanya­warung­biasa.­Di­lapo­tuak,­penjual­menyediakan­makanan­khas­batak­dan­minum­an­layaknya­sebuah­rumah­makan.­Namun­ada­sedikit­perbedaan­dibanding­rumah­makan­lainnya,­semua­lapo­tuak­pasti­menyediakan­tuak,­minuman­tradisional­yang­dibuat­dari­kelapa­atau­aren­yang­dicampur­raru.­

Keberadaan­lapo­tuak­memang­sering­menim­bulkan­kontroversi,­terutama­mengenai­lokasi.­Tapi­jika­kita­amati­dengan­cermat,­sangat­jarang­lapo­didirikan­di­tengah­pemukiman­penduduk.­Biasanya­lapo­didirikan­di­tempat­sepi­dan­jauh­dari­kera­maian.

Orang­batak­juga­memiliki­cara­berpikir­tersen­diri­untuk­membuat­sebuah­lapo.­Menjual­makanan­ekstrem­adalah­alasan­orang­Batak­mencari­tempat­‘aman’­untuk­membuat­lapo,­agar­usaha­mereka­tidak­mengganggu­warga­sekitar.

Namun­ada­suatu­kebudayaan­yang­melekat­pada­lapo­tuak.­Lapo­membesarkan­orang­Batak,­orang­Batak­membesarkan­lapo,­seperti­itulah­stereotype­nya.­Budaya­diskusi­orang­Batak­dibesarkan­di­lapo­tuak.­Charles­menganggap­kata­lapo­bukan­sekedar­memiliki­arti­kedai­tapi­akronim­dari­lapangan­politik.­Karena­di­sinilah­orang­orang­yang­memiliki­latar­belakang­berbeda­berkumpul.­Membicarakan­soal­keseharian,­pendidikan,­hingga­perpolitikan.­Tanpa­disadari­budaya­inilah­yang­membentuk­karak­ter­masyarakat­Batak.

Tuak­adalah­produk­yang­mengandung­etanol­atau­alkohol,­itulah­sebabnya­tuak­dinilai­negatif­oleh­kebanyakan­orang,­minuman­ini­tidak­baik­jika­dikonsumsi­berlebihan.­Namun­bagi­sebagian­masyarakat­Batak­menilai­tuak­juga­memiliki­khasiat.­Selain­menghangatkan­tubuh,­tuak­juga­bisa­menghindari­penyakit­gula­yang­disebabkan­kurangnya­olahraga.

Meninggalkan­lapo­tuak­sangat­sulit­dilakukan­oleh­orang­Batak.­Kenyataannya,­Lapo­berkem­bang­dari­waktu­ke­waktu.­Kini­lapo­tuak­tidak­hanya­ada­di­Sumatera­Utara,­di­beberapa­daerah­seperti­Jakarta,­Surabaya,­dan­beberapa­daerah­lainnya­juga­sudah­gampang­ditemui­lapo­lapo­tuak.

Memang,­lapo­tuak­dan­orang­Batak­menjadi­hal­yang­tak­terpisahkan.­

lapo tuak dan orang Batak

iLUsTRasi: aULia adaM | sUaRa UsU

puisi

Senandung IbuLazuardi Pratama,Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2012

Nina bobo oh nina bobo­Senandung­nina­bobo­menggemalembut­tersapu­iramadalam­memori­kisah­lamapada­malam­yang­selalu­sama­Kalau tidak bobo digigit nyamuk­Tak­lelah­menampik­dukakutak­letih­menjaga­lentera­dari­sisi­tidurkutak­berpeluh­menemani­di­setiap­waktukuselalu­kau­basuh­ketika­air­mata­mengalir­dari­pipi­gemasku­Tidurlah sayang, anakku manis­Senja­lalu­menghiasi­dari­lebarmumenyembunyikan­pilu­yang­menumpuk­disudut­matamulangkah­lemah­berpijarlalu­nafas­terhembus­Kalau tidak bobo digigit nyamuk­Nisan­hanya­nisanliang­hanya­liangsenandung­nina bobo­menggemanamun­kali­ini­untukmu

Dia­hidup­di­antara­mutiara­yang­siap­ber­sinar­dan­memancarkan­auranyaSedangkan­aku­di­sini­dijamahi­sekumpulan­pengecut­seperti­sampahdan­aku­juga­tak­lebih­baik­dari­sampah­itu

Dia­memaknai­hidup­dengan­mengejar­keter­tinggalannya­dari­­semua­pejuang­yang­sedang­berlariAku­tertawa­duduk­manis­untuk­setiap­mulut­yang­mengemukakan­orasiyang­bahkan­aku­tak­lebih­baik­dari­mereka

Dia­diasah­oleh­para­seniman­handalyang­bahkan­saat­dibuang­ke­lumpur­pun­masih­tetap­dihargaiSementara­aku­terpojok­oleh­makianku­terhadap­setiap­pemukayang­semena–mena­datang­dan­pergi

Dia­mengawali­hari­dengan­senyumanatas­tempat­yang­ia­pilih­dan­raih­sendiriSelagi­aku­menangisi­hari­dan­tempat­ini­semakin­hari­semakin­menginjak­­diri

Dan­dia,­akan­semakin­maju­menentangdan­menaklukkan­masa­depannyayang­terbentang­luas­ke­depancerah,­secerah­matanya­mengucap­syukur.Dan­tentu­saja,­aku­masih­ada­di­kegelapanmengurungku­menetap­dan­terikat­di­sebuah­tempat­memuakkanyang­bahkan­tujuannya­pun­aku­tak­tahu

Tikus-Tikus NakalZakiyah Rizki Sihombing,Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik2012

aULia adaM | sUaRa UsU

Page 18: Tabloid SUARA USU Edisi 90

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 201218 potret budaya

IKlAN

Toping-Toping dan Tangis-TangisPelerai Duka Cita Adat Simalungun

Ipak Ayu H Nurcaya

Syahdan,­Ratu­Puangbolon,­Ratu­Kerajaan­Simalungun­tengah­rasa­tersayat­duka­tak­terperi­kala­sang­buah­hati­yang­masih­bayi­pergi­mendahuluinya.­Ia­meratap­akan­kesedihannya­itu,­sambil­mendekap­mayat­

sang­bayi.­Tak­lagi­ia­hiraukan­bau­bangkai­yang­menyeruak.­Malangnya,­tak­ada­satu­pun­yang­berani­melepaskan­bayi­tersebut­dari­dekapan­sang­ratu.­­

“Oh.., anakku, Tuan Rondahain. Mase ma poda holaho. Huja maholi bahenon harajaon raya on?”­(“Oh,­anakku,­Tuan­Rondahin,­kenapa­engkau­cepat­pulang?­Kemanalah­nanti­kerajaan­raya­ini?”).­

Seperti­itulah­penggalan­martangis­(tangis­tangis)­dari­sang­ratu.­Pihak­kerajaan­pun­mencari­akal­agar­ratu­kembali­seperti­semula.­Mereka­ke­mudian­mengumumkan­kepada­seluruh­rakyat­agar­membantu­pihak­kerajaan­melepaskan­mayat­bayi­tersebut­dari­sang­ratu.

Lalu­datanglah­lima­orang­pemuda­memainkan­martoping­atau­disebut­toping-toping. Martop-ing adalah­tarian­menggunakan­topeng.­Dahulu,­topeng­tersebut­dibuat­dari­pelepah­dedaunan,­kini­­kebanyakan­terbuat­dari­kayu.­Ada­dua­jenis­topeng­yang­digunakan,­yaitu­toping­dalahi,­topeng­yang­me­nyerupai­wajah­lelaki­dan­toping­daboru­yang­mirip­wajah­perempuan.­Seorang­lagi­memakai­huda-huda,­atau­kuda­kuda­yang­merupakan­bagian­penting­dalam­toping-toping­dan­tangis­tangis.­Ia­dibuat­dari­kain­dan­memiliki­paruh­burung­enggang­hingga­menyerupai­kepala­burung­enggang.­Tak­lupa­pemain­juga­diberi­ekor­agar­semakin­menyerupai­kuda.

Mereka­pun­menari­dengan­huda-huda­di­taman­belakang­istana­diiringi­musik­yang­menggelegar.­Tarian­tersebut­sangat­lucu­dan­menghibur,­sehingga­mencuri­perhatian­ratu.­Akhirnya,­ia­pun­melepaskan­mayat­bayinya­dan­keluar­untuk­melihat­pertunjukan­yang­tengah­dimainkan.­

Darmawan­Purba,­dosen­Departemen­Etno­musikologi­Fakultas­Ilmu­Budaya­sekaligus­budayawan­mengatakan,­ada­nilai­filosofis­yang­terkandung­dalam­budaya­toping-toping­dan­tangis­tangis­ini.­Dari­hasil­penelitian­yang­dilakukannya,­prosesi­­ini­hanya­boleh­dilakukan­pada­upacara­kematian­saur matua,­yaitu­ke­matian­seseorang­di­masa­tua­dengan­meninggalkan­anak­dan­cucu­dalam­satu­keluarga­di­Simalungun.­

“Karena­saur matua­merupakan­kematian­yang­paling­didamba­orang­Simalungun,­yang­ditinggal­patutlah­berbahagia,”­kata­Darmawan.­

Sebelum­martoping,­ada­seseorang­yang­melakukan­martangis­atau­menangis.­Syairnya­tidak­harus­seperti­yang­ratu­ucapkan­zaman­dulu.­Ia­berupa­ungkapan­kesedihan­bagi­yang­ditinggal­atau­terkadang­berbagai­kenangan­kebaikan­semasa­hidup­yang­meninggal.­

Setelah­itu,­pasangan­martoping­menari­bebas,­asal­ceria,­lucu,­dan­menghibur­untuk­mengajak­yang­berduka­agar­tak­larut­dalam­kesedihannya.­Tidak­ada­gerakan­pasti­untuk­martoping­ini.­Musiknya­tidak­sembara­ngan,­harus­asli­daerah­Simalungun,­terutama­gondang­simalungun.­Huda-huda­akan­mengisyaratkan­agar­para­keluarga­dan­pelayat­berbahagia­karena­telah­ditinggalkan­di­masa­yang­tepat­bagi­seorang­meninggalkan­dunia.

Ialah pertunjukan hiburan bagi mereka yang berduka. Namun, kini budaya ini juga mendekati kepunahan.

Hampir PunahNovember­tahun­lalu,­Jhon­Mechael­Purba,­alumni­

Fakultas­Matematika­dan­Ilmu­Pengetahuan­Alam­yang­juga­anggota­Ikatan­Mahasiswa­Simalungun­(IMAS)­memainkan­toping-toping­dan­tangis­tangis­bersama­empat­orang­temannya.

Ia­mengenakan­jubah­hitam­di­tubuhnya,­lengkap­dengan­topeng.­Mechael­bilang,­kostum­itu­berasal­dari­salah­satu­sanggar­budaya­Simalungun­di­Medan.­Alunan­musik­perlahan­menggema.­Seorang­martangis­yang­ber­ada­di­dekat­pemusiknya­mulai­bersyair.­Setelah­itu­secara­berurutan,­sepasang­pemuda­yang­memakai­toping dalahi­dan­toping­daboru­masuk,­diikuti­huda-huda,­dilanjutkan­sepasang­pemuda­lagi­sebagai­penutup.­

Mereka­mulai­menari­bebas.­Tidak­hanya­berlaga­di­pang­gung,­pemain­martoping­pun­turun­menyapa­setiap­hadirin.­Ada­yang­memberi­saweran­berupa­uang.­Ada­yang­hanya­tertawa­geli,­dan­ada­juga­yang­berlari­ketakutan.

Mechael­mengaku­bangga­pernah­terlibat­dalam­perkenalan­dan­pelestarian­salah­satu­budaya­asalnya­di­Pagelaran­Seni­dan­Budaya­Simalungun­tersebut.­“Budaya­ini­hampir­punah,­bahkan­seumur­hidupku­enggak­pernah­melihat­budaya­ini­di­acara­kematian­yang­asli,”­katanya.

Tahun­1990,­Darmawan­juga­pernah­mementaskan­toping-toping­dan­tangis­tangis­dalam­rangka­Festi­val­Topeng­Nasional­di­Bandung.­Untuk­kostum,­ia­pinjam­di­Museum­Simalungun.­Sementara­huda-huda­ia­buat­sendiri­dari­paruh­enggang.­

Diakui­Darmawan,­toping-toping­dan­tangis­tangis­kini­sudah­jarang­ditemukan.­Banyaknya­hal­lain­yang­dilakukan­saat­upacara­kematian­membuat­prosesi­ini­jadi­jarang­dilakukan,­hanya­sebatas­upacara­saur matua.­Alasan­lain,­banyak­yang­beranggapan­upacara­adat­ini­hanya­ada­dan­boleh­dilakukan­di­zaman­kerajaan­dulu.­

Richardo­Saragih,­Ketua­IMAS­menyatakan­kepri­hatinan­serupa.­Karena­itu,­melestarikan­segala­budaya­Simalungun­merupakan­salah­satu­program­kerja­IMAS,­termasuk­toping­toping­dan­tangis­tangis­ini.­Alhasil,­tak­jarang­mereka­mendapat­panggilan­tampil­di­acara­acara­pagelaran­seni­budaya,­seperti­di­Pekan­Raya­Sumatera­Utara­(PRSU),­April­lalu.

“Punahnya­satu­kebudayaan­karena­generasi­muda­ini­enggak­mau­belajar­sama­orang­tuanya,”­kata­Richardo.­Padahal,­menurutnya­toping-toping­dan­tangis­tangis­ini­salah­satu­warisan­budaya­luhur­yang­memperkaya­budaya­Indonesia.­

TOPiNg TOPiNg Pertunjukan toping-toping dan tangis-tangis di Pekan Raya sumatera Utara (PRsU), selasa (10/14). Toping-toping bertujuan untuk menghibur keluarga yang ditimpa kemalangan.

iCha deCORY | sUaRa UsU

Page 19: Tabloid SUARA USU Edisi 90

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012 19risetBudaya Diskusi Mahasiswa USU

Masih Punya Peminat

­Izzah Dienillah Saragih

Idealnya,­budaya­diskusi­adalah­sesuatu­yang­se­harusnya­ melekat­ pada­mahasiswa,­ sebagai­ pe­nyandang­ status­ strata­

tertinggi­ dunia­ pendidikan.­Sedikitnya­ waktu­ yang­ di­habiskan­ di­ ruang­ kelas,­ tak­sebanding­dengan­materi­yang­seharusnya­dipelajari­oleh­ma­hasiswa,­ sehingga­ mahasiswa­butuh­ forum­lain­untuk­“bela­jar”.­ Sesungguhnya,­ ini­ dapat­membantu­ pemahaman­ maha­siswa­ mengenai­ materi­ terse­but,­ terlebih­ dengan­ adanya­tukar­pikiran­antar­sesama­ma­hasiswa.­

Tak­hanya­ itu,­adanya­ isu­isu­ atau­ permasalahan­ baik­ di­sekitar­ kampus­ maupun­ skala­nasional­ sewajarnya­ patut­ di­kritisi­ oleh­ mahasiswa.­ Selain­menambah­ wawasan,­ diskusi­akan­ hal­hal­ tersebut­ dapat­membuka­pola­pikir­mahasiswa­sehingga­lebih­luas­dalam­me­nyikapi­ sesuatu.­ Intinya,­ dis­kusi­ adalah­ sebuah­ wadah,­yang­ bisa­ dimanfaatkan­ ma­hasiswa­ untuk­ pengembangan­dirinya.­ Namun,­ bagaimana­sesungguhnya­ budaya­ diskusi­yang­ tumbuh­di­kampus­USU­sendiri?­ Apakah­ mahasiswa­telah­ menyadari­ pentingnya­diskusi­di­masa­ sekarang­atau­tetap­ memilih­ menjadi­ maha­siswa­apatis?

Atas­dasar­hal­tersebut,­ba­gian­ Penelitian­ dan­ Pengem­bangan­(Litbang)­SUARA USU­mengadakan­ jajak­ pendapat­mengenai­budaya­diskusi­yang­ada­ di­ USU.­ Dari­ hasil­ jajak­pendapat­yang­dilakukan,­hasil­yang­didapat­hampir­seimbang.­Sebanyak­ 58­ ­ %­ mahasiswa­menyatakan­ memiliki­ kelom­pok­diskusi­dan­42­%­ lainnya­mengaku­tidak­punya.

Sebanyak­55­%­mahasiswa­yang­ tergabung­ dalam­ kelom­pok­ diskusi­ biasanya­ berdis­kusi­ tentang­ materi­ perkulia­han,­ setiap­ kelompok­ mereka­mengadakan­pertemuan.­Salah­satunya­ perkumpulan­ Gemar­Belajar­ (Gembel)­ di­ Fakultas­Hukum­ (FH).­ Awalnya­ bebe­rapa­ orang­ mahasiswa­ angka­tan­ 2007­ merasa­ perlu­ mem­buat­ satu­ kelompok­ diskusi­untuk­membahas­materi­perku­liahan.­Lama­kelamaan,­pemi­natnya­ semakin­ ramai.­ Sejak­dibentuk­Desember­2007,­kini­tercatat­ada­103­orang­anggota­Gembel.­Mekanisme­diskusin­

ya,­tiap­sesi­ada­moderator­dan­pemateri­dari­senior­tetapi­yang­membuat­ bahan­ mahasiswa­angkatan­yang­bersangkutan.

Presiden­ Gembel­ Kastro­Sitorus,­ mahasiswa­ FH­ 2010­mengatakan­ selain­ kegiatan­diskusi,­mereka­juga­membuat­kegiatan­ seperti­ debat,­ kun­jungan­ ilmiah,­ dan­ seminar.­“Kalau­ bagi­ saya­ kelompok­diskusi­ efektif­ meningkatkan­minat­belajar,”­ujarnya.

Ditambahkan­ Sastro­ Gu­nawan,­ mahasiswa­ FH­ 2009­yang­ lebih­ dulu­ bergabung­dengan­ Gembel,­ kelompok­diskusi­ tak­ hanya­ berfungsi­membentuk­ mahasiswa­ dari­segi­akademis­saja.­“Tapi­juga­membentuk­ karakter,”­ tam­bahnya.

­Selanjutnya,­ada­24­persen­mahasiswa­mendiskusikan­isu­isu­ berkembang­ dari­ berbagai­topik,­ seperti­ Kelompok­ Dis­kusi­Aksi­Sosial­(KDAS)­yang­telah­ ada­ sejak­ 2002­ lalu.­ Ja­kob­Siringo­Ringo,­mahasiswa­Fakultas­ Ilmu­ Budaya­ (FIB)­2008­ yang­ tergabung­ dalam­KDAS­ merasa­ bahwa­ kelom­pok­ diskusi­ adalah­ organisasi­yang­langka.­

Ia­ menambahkan­ tiap­orang­ bebas­ berekspresi,­mengutarakan­ tiap­ pendapat­serta­ kekritisannya­ terhadap­suatu­ masalah­ ketika­ berdis­kusi.­KDAS­sendiri­biasanya­membahas­ permasalahan­politik,­ekonomi,­filsafat,­so­sial,­budaya,­dan­sebagainya.­Berbeda­dengan­Gembel­yang­khusus­untuk­mahasiswa­FH,­KDAS­ terbuka­ untuk­ umum.­“Siapa­ pun­ boleh­ ikut,”­ kata­Jakob.

Dilihat­ dari­ intensitasnya,­77­ persen­ mahasiswa­ yang­berdiskusi­ mengadakan­ perte­muan­1­2­kali­dalam­seminggu.­Gembel­ misalnya,­ memiliki­waktu­khusus­hari­Sabtu­untuk­membahas­materi­perkuliahan.­Namun­ dijelaskan­ Kastro,­ in­tensitasnya­ akan­ meningkat­saat­ menjelang­ ujian.­ Semen­tara­ KDAS­ rutin­ menggelar­pertemuan­ 2­ kali­ seminggu.­Sementara­ sebanyak­ 14­ pers­en­ lainnya­ berdiskusi­ 3­4­ kali­seminggu,­ dan­ sisanya­ tidak­memiliki­ frekuensi­ pertemuan­yang­tetap­sebanyak­9­persen.­

Namun­ sayangnya,­ ada­ 48­persen­ mahasiswa­ yang­ me­milih­ tidak­ bergabung­ dengan­kelompok­ diskusi­ manapun.­Sebagian­besar­responden­yai­tu­ 38­ persen­ beralasan­ sibuk­

dan­ tidak­ punya­ cukup­ waktu­sehingga­mereka­tidak­sempat­untuk­bergabung­ke­dalam­ke­lompok­diskusi.­Lalu­24­persen­dari­mereka­tidak­tertarik­den­gan­ kelompok­ diskusi­ maha­siswa.­Ada­juga­yang­mengaku­tidak­ mengetahui­ informasi­mengenai­ adanya­ kelompok­diskusi­mahasiswa­di­fakultas­nya­ sebanyak­ 35­ persen­ dan­3­ persen­ sisanya­ tidak­ men­jawab.­

Jakob­ tak­ memungkiri­jika­ semangat­ mahasiswa­ un­tuk­ berdiskusi­ memudar.­ Itu­terlihat­ dari­ partisipasi­ ma­hasiswa­ di­ kampusnya­ dalam­kegiatan­diskusi,­yang­kadang­ikut­ kadang­ tidak.­ Sedang­kan­ menurut­ Sastro,­ hal­ itu­bisa­jadi­karena­sistem­Satuan­Kredit­ Semester­ yang­ mem­buat­mahasiswa­menjadi­ lebih­individualis,­ “Dengan­ kelom­pok­ diskusi­ sebetulnya­ mem­bentuk­mahasiswa­tidak­apatis­lagi”,­ungkapnya.

Pembantu­ Dekan­ I­ FIB,­M­Husnan­Lubis­menilai­ke­beradaan­ kelompok­ diskusi­positif­ ada­ di­ mahasiswa.­Tetapi,­ memang­ secara­ hi­rarki­ tidak­ pernah­ dibentuk­oleh­ fakultas.­ Disinggung­mengenai­ sistem­perkuliahan­yang­ membuat­ mahasiswa­jadi­ individualis­ dan­ eng­gan­ berdiskusi­ kelompok,­ ia­justru­ menyanggah,­ “Semua­kurikulum­terbuka­untuk­dis­kusi.­Tinggal­ lagi­mahasiswa­yang­ jeli­ memanfaatkannya”­ujarnya.

Hal­ ini­ dibenarkan­ Pem­bantu­ Rektor­ I­ Prof­ Zulki­fli­Nasution,­yang­mengatakan­beberapa­jenis­kurikulum­sep­erti­Kurikulum­Berbasis­Kom­petensi­ (KBK)­ mendukung­dibentuknya­kelompok­diskusi­mahasiswa,­ terutama­ yang­membahas­ masalah­ perkulia­han.­

Ia­ juga­ sepakat­ bahwa­kampus­harus­“hidup”­dengan­kegiatan­kegiatan­positif,­salah­satunya­kelompok­mahasiswa.­“Yang­tak­boleh­itu­kalau­ma­hasiswanya­ diam­diam­ saja”,­tambahnya.

Begitupun,­diatur­atau­tidak­di­dalam­kurikulum,­ditambah­kan­ Jakob,­ kelompok­ diskusi­tetaplah­ wadah­ esensial­ bagi­mahasiswa.­“Kelompok­disku­si­adalah­tempat­dengan­orien­tasi­ kekritisan­ dalam­ berpikir.­Jadi­sudah­saatnya­mahasiswa­bongkar­kebiasaan­apatis­ itu,”­tutup­Jakob.­­

Ada banyak forum yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk memompa budaya diskusi. Namun kenyataannya kata diskusi masih jauh dari kamus mahasiswa USU.

­Litbang

Jajak­ pendapat­ ini­ dilakukan­ dengan­ melibatkan­ 384­ mahasiswa­USU.­Sampel­diambil­secara­acak­dengan­mempertimbangkan­pro­porsionalitas­di­tiap­fakultas.­Kuisioner­disebar­pada­15­Oktober­­­6­November­2012.­Dengan­tingkat­kepercayaan­95­persen­dan­sam-pling error ­5­persen,­jajak­pendapat­ini­tidak­dimaksudkan­untuk­mewakili­seluruh­pendapat­mahasiswa­USU.­ ­

Metode Jajak Pendapat

1) apakah anda tergabung ke dalam kelompok diskusi mahasiswa?

Tidak

Ya

2) Jika tidak, apa alasan anda?

Tidak ada waktu

Tidak tertarik

Tidak tahu informasi tentang kelompok diskusi

Tidak jawab

Pertanyaan sela jutnya diisi apabila menjawab Ya pada per-tanyaan nomor 1

3) dalam seminggu, berapa kali kelompok diskusi anda melakukan pertemuan?

1-2 kali

3 -4 kali

Tidak tentu

4) isu apa yang sering anda dan kelompok anda diskusikan?

isu politik, sosial, budaya yang berkembang

Pelajaran di perkuliahan

KeagamaanTidak jawab

IlUStRASI-IlUStRASI : AUDIRA AININDYA | SUARA USU

Page 20: Tabloid SUARA USU Edisi 90

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 201220 resensi

Izzah Dienillah Saragih

TidAk seperti­ karya­ sebe­lumnya­semisal,­Hafalan Shalat Delisa­ atau­ Kau,­ Aku dan Se-pucuk Angpau Merah­ yang­mengharubiru­ serta­ mendayu­dayu,­ kali­ ini­ Tere­ Liye­ me­nyuguhkan­sebuah­novel­dengan­latar­krisis­ekonomi­global­tahun­2008.

Salah­satu­tokoh­dalam­novel­ini­ ialah­ Thomas,­ konsultan­ fi­nansial­yang­cemerlang.­Ia­adalah­keponakan­ Om­ Liem,­ seorang­pengusaha­ ulung­ dan­ pemilik­Bank­ Semesta­ yang­ dinyatakan­bangkrut.­ Semua­ aset­ nasabah­ludes.­ Bahkan­ Om­ Liem­ teran­cam­ dipenjara­ karena­ dugaan­praktek­kotor­bisnisnya­ tersebut.­Tante­ Thomas,­ istri­ Om­ Liem,­yang­ tak­ kuat­ mendengar­ berita­tersebut­jatuh­sakit.

Thomas­coba­menolong­sang­paman,­meskipun­Thomas­mem­benci­dan­sembunyikan­identitas­sebagai­ seorang­ keponakan­ aki­bat­ luka­di­masa­ lalu,­Om­Liem­dan­istri­hanyalah­keluarga­kecil­yang­ia­punya.

Berada­ di­ tengah­ kepungan­polisi­saat­penangkapan­Om­Liem­dan­tantenya­yang­masih­tergun­cang,­membuat­Thomas­berada­di­antara­ dua­ pilihan.­ Membiarkan­semua­ terjadi­ hingga­ merelakan­Om­Liem­berakhir­dalam­tahanan­atau­ bertindak­ membalikkan­ ke­adaan.­Ia­pun­curiga­ada­bedebah­lain­ yang­ memiliki­ kepentingan­dibalik­ pailit­ Bank­ Semesta.­Thomas­ dengan­ otak­ brilian­merancang­skenario­untuk­menye­lamatkan­ Bank­ Semesta­ dalam­waktu­ kurang­ dari­ 48­ jam,­ se­belum­ bank­ tersebut­ dinyatakan­bangkrut.

Ada­ banyak­ konspirasi,­ serta­intrik­ licik­ dipaparkan­ dalam­cerita­ini,­yang­boleh­jadi­ada­di­kehidupan­ nyata.­ Thomas­ kum­pulkan­ media,­ bilang­ Bank­ Se­mesta­ tak­ boleh­ ditutup­ karena­akan­menimbulkan­dampak­siste­mis­bagi­perekonomian­nasional.­Kemudian,­ia­mendatangi­menteri­dengan­ berlembar­ berkas­ surat­

jaminan­ Bank­ Semesta.­ Bahkan,­ia­ terbang­ ke­ Bali­ menjumpai­putera­ mahkota,­ guna­ memulus­kan­ jalan­ agar­ pemerintah­ me­nalangi­Bank­Semesta.

Tensi­ novel­ yang­ terus­­meninggi­ dan­ bergerak­ cepat­hingga­akhir­cerita­membuat­kita­terpesona,­ dan­ setelahnya­ baru­berpikir,­ mungkinkah­ seorang­Thomas­ bisa­ melakukan­ segala­bentuk­lobi­melobi,­tipu­menipu,­dalam­ kurun­ waktu­ kurang­ dari­48­ jam?­Bagian­ ini­ sedikit­ tidak­masuk­ akal­ memang,­ mengingat­Thomas­melakukan­beberapa­kali­perjalanan­ke­luar­negeri­dan­luar­kota­dalam­waktu­singkat.

Selain­ itu,­ penulis­ juga­ ter­kadang­ tidak­ konsisten­ dengan­beberapa­ istilah­ ekonomi­ yang­dibuat,­misalnya­istilah­bangkrut­kadang­ disebut­ collapse,­ atau­kalah­ kliring­ sehingga­ sedikit­membingungkan­pembaca.

Membaca­novel­ini,­membuat­kita­ langsung­ teringat­ dengan­skandal­besar­yang­terjadi­di­ne­geri­ini,­Bank­Century.­Tere­Liye­memaksa­ pembaca­ mengaitkan­setiap­ potongan­potongan­ ske­nario­yang­Thomas­ jalin­dengan­kejadian­yang­terjadi­pada­kasus­Bank­Century.­Menyamakan­apa­yang­ terjadi­ pada­ Bank­ Century­dengan­Bank­Semesta.­

Terlepas­dari­itu,­ini­hanyalah­sebuah­ fiksi.­ Fiksi­ mendekati­nyata,­ mungkin.­ Meskipun­ alur­yang­ ditawarkan­ bergerak­ maju­mundur,­ namun­ tetap­ bisa­ di­mengerti­ pembaca.­ Akhir­ cerita­penulis­ memilih­ menggantung­penutup­ cerita­ dan­ membiarkan­pembaca­berkhayal­dengan­penu­tup­versi­masing­masing.­Sebuah­novel­yang­boleh­Anda­masukkan­ke­dalam­daftar­baca,­karena­bisa­dibaca­oleh­siapa­saja.­

“Akulah orang per­tama yang menyebut dua kata ajaib itu, dampak sistemis.”

Konspirasi 48 Jam

Indonesia masuk dalam kelompok menuju negara gagal. Apakah situasi sosial, politik, dan ekonomi saat ini maupun masa lalu menjadi titik kebangkitan atau pertanda kehancuran Indonesia?

lakon Masa Depan Indonesia

Judul Buku : Negeri Para BedebahPengarang : Tere LiyePenerbit : Gramedia Pustaka UtamaTahun terbit : 2012Jumlah halaman : 433 halamanHarga : Rp 60.000

Debora Blandina Sinambela

Bisa­ dikatakan,­ buku­ jenis­“penerawangan”­ seperti­ ini­jarang­ kita­ temukan­ di­ In­donesia.­ Prof­ Dorodjatun­menerawang­Indonesia­di­ta­

hun­2030­dengan­alasan­ tingkat­ketergan­tungan­Indonesia­masa­itu­berada­pada­titik­terendah.

Selepas­ Perang­ Dunia­ II,­ bekas­ negara­jajahan­termasuk­Indonesia­melakukan­pem­bangunan­guna­memperbaiki­kondisi­ekono­mi,­politik,­dan­sosialnya.­Mereka­mencoba­menganti­sistem­kolonial­ke­sistem­baru­yang­dirasa­cocok.­

Pada­masa­itu­ada­dua­sistem­pembangu­nan­yang­menjadi­contoh.­Negara­berhaluan­Marxis­ meniru­ model­ Totaliarisme­ Uniso­viet.­Negara­Asia­non­Marxis­meniru­model­Keynesian.­ Dalam­ perjalanannya­ model­pembangunan­totaliarisme­menghasilkan­kri­sis­yang­dikenal­dengan­tragedi­sosial.­

Ternyata­hanya­dengan­membuat­proyek­si­tentang­prakiraan­prakiraan­sebuah­rencana­perubahan­ tidak­ mampu­ mengungkapkan­krisis.­Atau­apakah­untuk­menghindari­krisis­harus­mengakhiri­sistem­lama,­lembaga­lem­baga­lama­dan­cara­cara­lama.­Berkaca­dari­kejadian­pasca­perang­dunia­itu­maka­dilaku­kan­penerawangan­untuk­Indonesia.

Buku­ ini­ menawarkan­ sebuah­ pene­rawangan­ secara­ kualitatif­ perihal­ ke­beradaan­ bangsa­negara­ Indonesia­ tahun­2030.­Diupayakan­penerawangan­ke­masa­

depan­ tentang­ proses­proses­ yang­ berpo­tensi­ dalam­ pembangunan­ maupun­ krisis­yang­muncul.

Prof­ Dorodjatun­ mengkualifikasikan­dua­ lakon­ Indonesia­ yang­ mungkin­ terjadi­di­masa­yang­akan­datang.­Kedua­lakon­ini­sangat­bertolak­belakang.­Indonesia­dengan­lakon­Raksasa­Asean­yang­tidak­berdaya­di­simpulkan­sejumlah­ahli.­Saat­ini,­Indonesia­berada­ pada­ garis­ batas­ dengan­ kelompok­kelompok­ negara­ gagal­ seperti­ Myanmar­dan­Timor­Leste.

Penyebabnya­adalah­potensi­ alam­yang­menjadi­ladang­yang­memicu­korupsi,­kolu­si,­dan­nepotisme.­

Dikotomi­ Jawa­luar­ Jawa­ merupakan­sumber­perpecahan­yang­masih­berpotensi­kuat.­ Arus­ penduduk­ dan­ arus­ dana­ ma­sih­mengalir­ke­Jawa­padahal­Jawa­sudah­menunjukkan­ degenerasi­ yang­ cepat­ dari­daya­dukungnya

Namun­di­samping­munculnya­ketidak­teraturan­pemerintahan­ Indonesia,­kita­ ti­dak­ bisa­ menutup­ mata­ atas­ keberhasilan­yang­ diraih­ Indonesia.­ Di­ usia­ saat­ ini,­Indonesia­mampu­banting­setir­dari­sistem­politik,­ekonomi,­dan­ideologi­ke­arah­yang­lebih­baik.­Bahkan­sebagai­negara­majemuk­mampu­melewati­konflik­internal­yang­ber­potensi­ perpecahan,­ apalagi­ menyangkut­suku,­agama,­ras,­dan­adat.

Keberhasilan­ inilah­ yang­ dilihat­ penulis­sehingga­Indonesia­digambarkan­lakon­Pusat­Kebangkitan­Masyarakat­Asean.­Keberhasi­lan­yang­sifatnya­mendasar­itu­menyebabkan­Indonesia­menjadi­unsur­penting­menjaga­ke­stabilan­dan­kemajuan­di­Asia­Tenggara.

Buku­ ini­ patut­ dijadikan­ pegangan­ ma­syarakat­Indonesia­umumnya,­dan­untuk­para­pemimpin­ maupun­ calon­calon­ pemimpin­khususnya.­ Analisis­ buku­ ini­ didukung­pemaparan­fakta­yang­kuat­yang­menunjuk­kan­ potensi­ Indonesia­ menjadi­ pusat­ pem­bangunan.

Hanya­ saja­ bahasa­ buku­ ini­ susah­ di­mengerti.­ Penulis­ menggunakan­ pemaparan­dengan­kalimat­panjang­dan­penggunaan­is­tilah­asing.­Dengan­materi­pembahasan­yang­cukup­berat­disertai­pemaparan­sejarah,­.

Namun­ di­ akhir­ tulisan,­ penulis­menekankan­ bahwa­ ini­ hanya­ sebuah­ pe­nerawangan.­ Dalam­ perjalanan­ Indonesia­akan­banyak­rintangan­yang­tidak­terduga.­Seperti­ apakah­ nasib­ Indonesia­ ke­ depan­tak­ lepas­ dari­ pemimpinnya.­ Diharapkan­pemimpin­ bersumber­ dari­ semangat­ per­juangan­ kemerdekaan­ dengan­ terobosan­baru­ membawa­ Indonesia­ keluar­ dari­ ke­miskinan­dan­keterbelakangan.­

Judul : Menerawang IndonesiaPenulis : Prof (Emeritus) Dorodjatun Kuntjoro Jakti, PHdPenerbit : AlvabetJumlah Halaman : 274 Tahun : 2012Harga : Rp 70.000

sOFiaRi aNaNda | sUaRa UsU

sOFiaRi aNaNda | sUaRa UsU

Page 21: Tabloid SUARA USU Edisi 90

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012 21iklan

Page 22: Tabloid SUARA USU Edisi 90

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 201222 iklan

Page 23: Tabloid SUARA USU Edisi 90

Tim hORas berfoto bersama dengan mobil baru ran-cangan mereka yang akan diperlombakan di surabaya pada 21-25 November 2012, senin (5/11). Mesin UsU H-2 merupakan modifikasi dari mobil sebelumnya.

23peristiwasUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 2012

Ridha aNNisa seBaYaNg i sUaRa UsU

Debora Blandina Sinambela

Setelah­ rencana­ peresmian­ Rumah­Sakit­(RS)­USU­di­Oktober­lalu­tak­jadi­ dilangsungkan,­ hingga­ seka­rang­ tak­ ada­ jadwal­ pasti­ kapan­ di­langsungkannya­peresmian­ ini.­Ma­

salahnya­surat­permohonan­yang­sudah­dikirim­kepada­ presiden­ untuk­ meresmikan­ RS­ USU­belum­ juga­ mendapat­ balasan­ dari­ sekretaris­negara.­“Surat­yang­sudah­dikirim­ke­sekretaris­negara­ tidak­ bisa­ ditarik­ lagi,­ mau­ tidak­ mau­kita­harus­ tunggu­ jawaban­dari­Presiden,”­ujar­Kepala­ Biro­ Humas­ USU­ Bisru­ Hafi,­ Selasa­(6/11).

Bisru­menegaskan,­sejak­awal­memang­su­dah­ direncanakan­ peresmian­ rumah­ sakit­ ini­segera­dilangsungkan.­Namun­ ternyata­banyak­permasalahan­yang­tidak­diduga.­Mengingat­RS­USU­ini­proyek­percontohan­rumah­sakit­pen­didikan­di­Sumatera­Utara­ sekaligus­di­ bawah­Direktorat­Jenderal­Pendidikan­Tinggi,­menurut­Bisru­harus­ada­dari­pemerintah­yang­meresmi­kan­RS­ini.­”Kalau­presiden­tak­bisa,­kita­punya­alternatif­ menteri­ pendidikan.­ Tapi­ harus­ jelas­dulu­ bagaimana­ jawaban­ surat­ dari­ presiden,”­tegas­Bisru.

Selain­ masalah­ menunggu­ kepastian­ pre-siden,­ sarana­ dan­ prasarana­ layaknya­ sebuah­rumah­sakit­belum­terpenuhi.­Hingga­sekarang­USU­masih­berusaha­melengkapi­sarana­penun­jang­untuk­beroperasi.­”Belum­lengkap,­belum­ada­ perubahan,”­ tegas­ Direktur­ RS­ USU­ Prof­Chairul­Yoel.

Berdasarkan­keterangan­Prof­Yoel,­peralatan­dari­Islamic­Development­Bank­tak­kunjung­cair­sehingga­ rumah­ sakit­ tidak­ boleh­ beroperasi.­Kelengkapan­peralatan­masih­berada­di­kisaran­30­persen.­ Itu­pun­peralatan­untuk­poli­penya­kit­anak,­poli­mata,­radiologi­dan­laboratorium.­Peralatan­ yang­ paling­ dibutuhkan­ seperti­ Unit­Gawat­Darurat,­kebidanan,­bedah­dan­penyakit­dalam­belum­juga­diterima.

Baginda­ Yusuf­ Siregar,­ Gubernur­ Fakultas­Kedokteran­ memaklumi­ ketertundaan­ ini.­Menurut­ dia,­ secara­ fisik­ RS­ USU­ memang­sudah­ terlihat­ rampung.­Namun­apabila­sarana­yang­dibutuhkan­belum­terpenuhi,­rumah­sakit­jangan­diresmikan­dulu.­Hanya­saja­ia­berharap­masalah­ penundaan­ ini­ jangan­ berlarut­larut­karena­ berhubungan­ dengan­ keperluan­ maha­siswa.­“Maunya­secepatnya­beroperasi­biar­kita­yang­mau­co-ass­terbantu,”­ujar­Baginda.­

PeResMiaN TaK PasTi

Lobi utama Rumah sakit UsU, selasa (18/9). Peresmian Rs UsU masih tak pasti dan menunggu kepastian dari Presiden Ri.

KPU FIB tunda Penghitungan dan Pengesahan Suara

Baina Dwi Bestari

SETElAH­ berangkat­ ke­ Sepang­ untuk­ mengikuti­ kompetisi­Shell­Eco­Marathon­Asia,­dalam­rangka­kompetisi­pembuatan­mobil­hemat­energi­Juli­lalu,­kali­ini­Tim­Horas­kembali­mengi­kuti­kompetisi­sejenis­bertaraf­nasional­yang­diadakan­oleh­In­stitut­Teknologi­Sepuluh­November­(ITS)­Surabaya.­Kompetisi­yang­disebut­Indonesian­Energy­Marathon­Challenge­(IEMC)­2012­ini­diadakan­tanggal­21­25­November­mendatang.

Untuk­ mengikuti­ kompetisi­ ini,­ Tim­ Horas­ kembali­merancang­dan­membuat­mobil­baru­dengan­kategori­Urban­Concept,­kendaraan­roda­empat­berbahan­bakar­fosil.­Senin­(5/11)­ lalu,­ mobil­ kedua­ rakitan­ mereka­ yang­ diberi­ nama­Mesin­USU­H­2­telah­resmi­diluncurkan­di­Pendopo­USU.­“Tanggal­ 12­ nanti­ akan­ dikirim­ ke­ Surabaya,”­ ujar­ Ketua­Tim­Horas­Munawir­Rosyadi­Siregar.

Mengenai­ biaya­ untuk­ mengikuti­ kompetisi,­ Munawir­menambahkan,­ Tim­ Horas­ tidak­ kesulitan­ karena­ masih­ ada­surplus­ dari­ dana­ kompetisi­ ke­ Sepang­ lalu.­ Anggaran­ lain­nya­diperoleh­dari­pihak­universitas,­Pemerintah­Kota­Medan­dan­Pemerintah­Provinsi­Sumatera­Utara.­Para­alumni­Teknik­Mesin­USU­ juga­ turut­ bersumbangsih­dalam­pendanaan­Tim­Horas,­yang­juga­merupakan­pendanaan­terbesar­yang­didapat.­“Target­kita­di­kompetisi­ini­jadi­juara­nasional­supaya­ke­de­pannya­lebih­mudah­lagi­mendapat­dukungan­terutama­dalam­hal­biaya,”­harapnya.

IEMC­sendiri­merupakan­acara­nasional­yang­diadakan­un­tuk­menguji­kemampuan­merancang­dan­membangun­kenda­raan­ yang­ aman,­ irit,­ dan­ ramah­ lingkungan.­ Kompetisi­ ini­diselenggarakan­oleh­Mahasiwa­ITS­bekerja­sama­dengan­Di­rektorat­Jenderal­Pendidikan­Tinggi­yang­diikuti­oleh­seluruh­universitas,­institut,­dan­politektik­di­Indonesia.­

Tim Horas Kembali Ikuti Kompetisi Mobil Hemat Energi

Debora Blandina Sinambela

komiSi Pemilihan­ Umum­ (KPU)­ Fakultas­ Ilmu­Budaya­(FIB)­USU­menunda­proses­penghitungan­suara­hasil­pemilihan­gubernur­yang­diselenggara­kan­Senin­(29/10)­silam.­Ini­dilakukan­untuk­mere­dam­massa­yang­jika­dilanjutkan­memicu­kericuhan.Hal­ini­pun­berakibat­belum­bisa­disahkannya­suara­dan­belum­ditandatanganinya­berita­acara.­“Ini­ben­tuk­antisipasi­biar­tidak­sampai­terjadi­kericuhan,”­papar­ketua­KPU­FIB­Maghaga­Perangin­angin.

Maghaga­ menyampaikan­ saat­ dilangsungkan­penghitungan­suara,­sejumlah­peserta­pemilu­meng­ajukan­protes­atas­berlebihnya­surat­suara­yang­di­cetak.­Menurut­mereka­yang­memprotes,­KPU­ha­rusnya­melebihkan­mencetak­surat­suara­sebanyak­2­persen­dari­3116­daftar­pemilu­tetap­yaitu­sekitar­60­ buah­ surat­ suara.­ Namun­ yang­ dilebihkan­ ber­jumlah­ 400­an.”Ada­ yang­ mencurigai­ KPU­ akan­memanfaatkan­ surat­ suara­ berlebih­ untuk­ meraup­suara,”­ujar­Maghaga.

Menanggapi­ protes­ tersebut,­ Maghaga­ menjelas­

kan­alasan­dilebihkannya­ surat­ suara­ sebanyak­ itu­berkaitan­dengan­biaya­cetak­surat­suara.­Semakin­banyak­mencetak­surat­suara­maka­semakin­murah­harga­ yang­ harus­ dibayar.­ “Masalahnya­ banyak­kawan­kawan­ belum­ dewasa­ berorganisasi.­ Beru­saha­ mencari­cari­ kesalahan­ KPU­ dan­ tidak­ bisa­menerima­menang­atau­kalah,”­ujar­Mahaga.

Selain­itu,­hilangnya­sejumlah­surat­suara­untuk­suara­pemilihan­gubernur­juga­menjadi­permasalahan.­Anggota­KAM­Insan­Cita­Rian­Rizki­Siahaan­mengatakan­dari­1435­total­pemilih,­surat­suara­yang­terkumpul­kembali­sekitar­1300­an.­termasuk­surat­suara­yang­salah­kamar­juga­belum­dibacakan.­“Surat­suaranya­hilang­lebih­dari­2­persen,­tidak­boleh­main­sah­kan­gitu­aja.­Harus­jelas­kemana­surat­suara­itu,”­tegas­Rian.

Terkait­hal­itu,­Maghaga­membuka­diri­jika­ada­su­rat­gugatan­dimasukkan­ke­KPU­.­Namun­hingga­kini­KPU­belum­menerima­gugatan­secara­resmi.­“Kami­akan­sosialisasikan­kepada­setiap­peserta­pemilu­ma­salah­ gugatan.­ KPU­ akan­ menanggapi­ keluhan­ jika­dilayangkan­melalui­surat­gugatan.­Semua­ada­aturan­mainnya­ sesuai­ juklak­ (petunjuk­ laksana,­ -red),­ dan­

juknis­(petunjuk­teknis,­-red),”­ujar­Maghaga.Mahaga­juga­mengakui­belum­membacakan­45­

surat­suara­yang­salah­kamar­ tersebut.­Hingga­be­rita­ini­diturunkan­surat­suara­tersebut­direncanakan­akan­ dibacakan­ kembali­ ketika­ skors­ ini­ dicabut.­“Minggu­ depan­ kita­ akan­ lanjutkan­ ketertundaan­dan­pengesahan­berita­acara.­Selanjutnya­pengesah­an­dan­pleno,”­papar­Maghaga.

Harapan­untuk­segera­dilanjutkan­kembali­agen­da­ tertunda­ juga­dipaparkan­oleh­Rian.­ Ia­menilai­seharusnya­segera­dilakukan­mediasi­mengundang­semua­peserta­pemilu.­“Kalau­KPU­dewasa,­segera­lakukan­mediasi,”­tegas­Rian.­Sama­halnya­dengan­Ketua­ KAM­ Perubahan­ Rayking­ Simare­mare,­ ia­menilai­ketertundaan­ini­terlalu­lama.

Benry,­calon­gubernur­yang­memperoleh­suara­terbanyak­mengatakan­akan­tetap­memperjuangkan­­pemilu­ini.­Komunikasi­dengan­KPU­tetap­dilaku­kan­mempertanyakan­kejelasan­pemilihan­­sekaligus­mencari­solusinya.­“Kita­tidak­mau­mengecewakan­kawan­kawan­ yang­ sudah­ memberi­ suaranya.­ Ja­ngan­sampai­pema­kosong­lagi,”­tegas­Benry.­

Peresmian RS USU Belum Pasti

MesiN UsU h-2

M JaNUaR i sUaRa UsU

Page 24: Tabloid SUARA USU Edisi 90

Aulia Adam

Hanya­memakai­kaus­­lengan­panjang­garis­garis,­jilbab­merah­muda,­jeans­dan­sneakers­senada.­Tampilannya­bak­maha­

siswa­pada­umumnya.­Dia­adalah­Cut­Nabila­Azhar­adalah­mahasiswa­Fakultas­Kedokteran­(FK)­USU­stambuk­2009.

Meski­masih­tergolong­muda,­Nabila­adalah­mahasiswa­yang­aktif.­Tak­hanya­kuliah,­ia­juga­seorang­model.­Ia­kerap­lenggak­lenggok­di­cat walk nasional­bahkan­panggung­hiburan­Singapura­dan­Malaysia.

Selain­itu,­mahasiswa­semester­tujuh­ini­­juga­berstatus­pemenang­ajang­Jaka­Dara­Utama­Kota­Medan­2009.­Sebuah­ajang­yang­diadakan­Dinas­Pariwisata­Kota­Medan­tiap­setahun­sekali.­Nabila­juga­peraih­gelar­Puteri­SUMUT­2010­dan­Runner Up­2­Puteri­SUMUT­terfa­vorit­2010.­

Sejak­kecil,­Nabila­sudah­pelajari­banyak­jenis­tetarian.­Tari­daerah­Me­layu,­Batak­Toba,­Simalungun­hingga­caca,­salsa­dan­rumba.­­

Saat­SMP­Nabila­mulai­mema­suki­dunia­model.­Ibu­Nabila,­Chairani­Shariff,­sengaja­menceburkan­anaknya­yang­saat­itu­punya­sedikit­masalah­dengan­berat­badan.­“Dulu­Nabila­itu­gemuk,­belum­tau­dandan,­makanya­saya­suruh­ikut­lomba­modeling­biar­termoti­vasi­untuk­kurus,”­kenang­Chairani.­

Wirausahawan AndalDi­balik­bakat­seni­yang­ia­miliki,­

diam­diam­Nabila­juga­tertarik­pada­du­nia­bisnis.­Chairani­teringat,­saat­Nabila­berusia­5­atau­6­tahun,­keluarganya­sempat­keheranan­karena­harus­mem­bayar­tagihan­telepon­rumah­sebesar­500­ribu­rupiah.­“Zaman­itu­sudah­mahal.­Kami­heran­karena­pas­dicek,­enggak­ada­nomor­yang­aneh­aneh.­Cuma­nomor­rumah­mami­­dan­kakak­saya,”­tutur­Chairani.

Selidik­punya­selidik,­ternyata­Nabila­kecil­pelakunya.­Ia,­secara­diam­diam,­menelepon­nenek­atau­tantenya­setiap­pagi.­Yang­dibicarakan­bukan­topik­yang­biasa­diobrolkan­anak­seusianya.­“Dia­ngobrol­tentang­kurs­uang­sama­neneknya,­entah­tahu­dari­mana­pun­saya­tak­tahu,”­ujar­Chairani.

Saat­ini,­Nabila­juga­tengah­mengge­luti­usaha­baru­di­bidang­kuliner.­Ia­men­

Nabila AzharUsahawan, Model dan Calon Dokter

sOFiaRi aNaNda|sUaRa UsU

jual­risoles.­Pasar­produksinya­bukan­lagi­teman­kampus­atau­tetangga­rumah,­tapi­sampai­ke­Singapura­dan­Malaysia.­

“Awalnya­saya­kurang­yakin­juga­dengan­usaha­ini.­Karena­risoles­buatan­saya­itu­cukup­mahal­harganya.­Takut­tidak­ada­yang­mau­beli,”­pungkas­Nabila,­Selasa­(16/10).­Namun­ketakutan­Nabila­tak­terbukti,­tak­dinyana­risoles­buatannya­malah­berkembang­jadi­usaha­rumahan­beromzet­puluhan­juta.

Ia­jual­risoles­nya­per­paket­seharga­Rp­55­ribu.­Dalam­satu­paketnya­berisi­sepuluh­buah­dan­bisa­laku­sepuluh­hingga­20­paket­per­hari.­Risoles­itu­sengaja­dikenalkan­ke­pasar­sebagai­buah­tangan,­sehingga­baru­dibuat­ketika­ada­pesanan.­“Biasanya­lebih­banyak­pesan­yang­belum­digoreng­untuk­jadi­oleh­oleh,”­cerita­Nabila.

Untuk­sementara,­Nabila­masih­menjadikan­risolesnya­sebagai­usaha­rumahan.­“Yang­bantuin­aku­buat,­juga­masih­orang­rumah.­Soalnya,­di­rumah­pun­udah­cukup­ribet.­Takutnya,­makin­keteteran­kalau­buat­outlet,”­tambah­Nabila.

Pendidikan Nomor SatuMeski­sukses­sebagai­entertainer­

sekaligus­usahawan,­Nabila­tetap­menomorsatukan­pendidikan.­“Di en-tertainment ini­kan­jual­tampang­ya,­dan­enggak­selamanya­kita­cantik­dan­muda.­Jadi­pendidikan­itu­memang­penting­untuk­masa­depan,”­lontarnya.

Di­kampus­sendiri,­Nabila­mengaku­tidak­terlalu­aktif­mengikuti­organisasi­kampus.­Pernah­suatu­kali,­Nabila­mendapatkan­tawaran­bermain­film­dari­suatu­rumah­produksi­saat­sedang­berli­bur­dengan­keluarga­di­Jakarta.­Kesem­patan­itu­terpaksa­ditolak­karena­jadwal­yang­diberikan­pihak­rumah­produksi­tersebut­terbentur­dengan­jadwal­isi­Kartu­Rencana­Studi­(KRS).

Chairani­sendiri­tetap­menanamkan­pentingnya­pendidikan­ke­anak­bung­sunya.­­“Percuma­kalau­kita­cantik­tapi­enggak­pintar,­enggak­bakal­bertahan­lama­kecantikan­itu,”­tandasnya.

Nabila­sendiri­tak­berharap­dokter­sebagai­pekerjaan­utama­kelak,­meski­tertarik­mengambil­fokus­sebagai­spe­sialis­kandungan­untuk­spesialis­nanti.­Ia­lebih­tertarik­pada­dunia­bisnis­yang­menurutnya­lebih­mengasyikan.­“Kalau­aku,­maunya­dokter­itu­sebagai­skill­aja,­bukan­sumber­cari­duit,”­tutupnya.­

sUaRa UsU, edisi 90, NOveMBeR 201224 profil

IKlAN

­Nama : Cut Nabila AzharLahir : Medan, 2 Maret 1991Pendidikan : 1. SD Harapan 1 (1997 - 2003) 2. SMP Harapan 1 (2003 - 2006) 3. SMA Negeri 1 Medan (2006 - 2009) 4. Mahasiswa FK USU (2009 - sekarang) Prestasi : 1. Dara Utama Kota Medan 2. Puteri Sumateri Utara 2010 3. Runner Up 2 Puteri Indonesia Favorit 2010Organisasi : 1. Anggota HIPMI SUMUT (2009 - sekarang) 2. Anggota ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia) 3. Duta PMI SUMUT

Mendapati karir mulus sebagai model, diam­diam ia punya bakat sebagai usahawan. Risoles buatannya yang

telah sampai luar negeri, jadi bukti keseriusannya.