SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

download SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

of 10

Transcript of SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

  • 7/24/2019 SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

    1/10

    Improvement Is A Proof!

    Chapter 14

    Material Requirements Planning (MRP) & ERP

    Dependent demand: permintaan dari suatu barang berhubungan dan dipengaruhi oleh

    permintaan terhadap barang lain.

    MRP: sebuah tehnik yang digunakan dalam lingkungan produksi untuk permintaan

    dependen (dependent demand). Menggunakan bill of material, inventory, expected

    receiptsdan master production schedule(MPS) untuk menentukan material apa saja

    yang dibutuhkan untuk proses produksi.

    Benefits dari MRP:

    Merespon pesanan konsumen dengan lebih baik

    Merespon perubahan pada pasar dengan cepat Meningkatkan utilisasi dari fasilitas dan labor

    Mengurangi tingkat persediaan (inventory)

    ERP: sebuah sistem informasi untuk mengidentifikasi dan merencanakan sumber daya

    perusahaan yang dibutuhkan, untuk membuat, mengantar dan mencatat pesanan

    konsumen.

    Penggunaan dependent demand inventory modelyang efektif membutuhkan hal-hal di bawah

    ini:

    1.

    Master Production Schedule(MPS)apa yang akan di buat, dan kapan di buat

    2.

    Bill of material (BOM)material dan komponen-komponen yang diperlukan untuk

    membuat produk

    3.

    Inventory availabilityapa yang ada dalam persediaan yang disimpan

    4.

    Purchase Orders Outstandingapa yang perlu dipesan (biasa juga disebut expected

    receipt)

    5.

    Lead times berapa lama waktu dari pemesanan barang, sampai barang tersebut

    tiba

    Master Production Schedule(MPS)

    Menyatakan produk apa yang akan dibuat dan kapan. Bukan merupakan demand

    forecast. MPS merupakan jadwal yang bergilir.

    Jadwal harus di sertai oleh durasi waktu yang masuk akal

    MPS harus sesuai dengan perencanaan agregat

  • 7/24/2019 SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

    2/10

    Improvement Is A Proof!

    Dapat di ekspresikan dalam berbagai bentuk, yaitu:

    -

    Make-to-order company (process focus)

    - Assemble-to-order/forecast company (repetitive focus)

    - Stock-to-forecast company (product focus)

    Bill of Materials(BOM)

    Daftar dari komponen, bahan, dan material yang diperlukan untuk membuat suatu

    produk. BOM juga dilengkapi dengan struktur produk yang dimana terdapatparent

    item dan children item

    Modular Bills

    Planning Bills

    Phantom Bills Low-Level Coding

    Pencatatan Persediaan yang akurat (Accurate Inventory Records)

    Dibutuhkan oleh MRP untuk beroperasi dengan baik. Biasanya MRP membutuhkan

    lebih dari keakuratan pencatatan sebesar 99%. Purchase order yang outstanding harus

    merefleksikan secara akurat jumlah unit dan tagihan yang sudah di perkirakan.

    Lead times adalah waktu yang dibutuhkan untuk membeli, memproduksi dan

    merangkai sebuah barang. Pada proses produksi, lead times adalah jumlah dari waktu order,wait, move, setup, store dan run times. Pada proses pembelian barang, lead times adalah

    waktu antara titik kesadaran akan kebutuhan barang, dan ketersediaan barang yang

    dibutuhkan tersebut untuk diproduksi.

  • 7/24/2019 SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

    3/10

    Improvement Is A Proof!

    MRP structure(kanan)

    MPS, BOM, persediaan, catatan pembelian

    dan lead times meruoakan bahan-bahan

    yang diperlukan dalam MRP. Setelah bahan-

    bahan tersebut telah terpenuhi dan akurat,

    maka langkah selanjutnya adalah

    menentukan Gross material requirements

    plan.

    Gross material requirements plan

    asumsinya belum ada inventory on-hand, menunjukkan berapa barang yang harus di order

    untuk memenuhi permintaan dari periode tersebut

    Net material requirements planmempertimbangkan inventory on hand yang sudah ada,

    menunjukkkan berapa barang yang harus di order, dikurangi dengan inventory yang sudah

    ada, untuk memenuhi permintaan periode tersebut

    1)

    Time-Phased Product Structure

    (struktur produk dengan lead times)

    2) Gross material

    requirements plan

  • 7/24/2019 SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

    4/10

    Improvement Is A Proof!

    3) Net material requirements plan (Total Requirements Available Inventory)

    Karena BOM, pencatatan persediaan dan pembelian belum sempurna, maka

    sebaiknya mempertimbangkan safety stock.

    MRP dynamics

    Perubahan-perubahan pada input MRP (BOM, MPS, pencatatan persediaan dkk) dapat

    menyebabkan system nervousness, dan dampaknya adalah kekacauan pada departemen

    purchasing dan production. Dua tools yang dapat mengurangi MRP system nervousness

    adalah Time Fences (memperkenankan segmen dari MPS untuk didesain sebagai jadwal

    yang tidak dapat di rescheduled) dan Pegging (melacak secara upward di BOM dari

    komponen sampaiparent item).

  • 7/24/2019 SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

    5/10

    Improvement Is A Proof!

    MRP & JIT

    MRP adalah sistem perencanaan yang tidak melakukan penjadwalan secara detail. MRP juga

    merupakan perencanaan dengan lead times yang fixed yang mungkin bervariasi denganukuran batch yang dikirmkan. Fixed lead times ini bisa menjadi batasan bagi MRP. Apa yang

    diperlukan adalah, suatu cara untuk membuat MRP lebih responsive untuk memindahkan

    material dengan cepat dalam batch berukuran kecil. MRP yang dikombinasikan dengan JIT

    dapat melakukan itu. MRP menyediakan rencana dan gambaran akurat dari yang dibuthkan,

    kemudian JIT dengan cepat dapat memindahkan material dalam batches ukuran kecil, dan

    mengurangi persediaan WIP.

    4 cara untuk mengintegrasikan MRP dan JIT:

    a.

    Finite Capacity Schedulling (FCS)MRP biasanya bekerja dengan ukuran buckets (satuan waktu di MRP) yang tidak

    terbatas (infinite). MRP juga tidak mempertimbangkan kapasitas ketika meletakkan

    pekerjaan. FCS menyediakan penjadwalan terbatas (finite) yang dibutuhkan untuk

    perpindahan material secara tepat, dengan kapasitas yang memungkinkan.

    b. Small Bucket Approach

    Langkah-langkahnya adalah:

    -

    Mengurangi buckets MRP dari per-minggu menjadi per-hari atau per-jam

    - Receipts yang sudah direncanakan digunakan untuk merangkai proses

    produksi

    -

    Persedaan dipindahkan melalui pabrik dengan basis JIT

    -

    Produk yang sudah jadi dipindahkan ke Finished Goods inventory yang

    nantinya mengurangi jumlah unit yang dibutuhkan pada perencanaan

    pemesanan selanjutnya di MRP

    -

    Menggunakan back flush untuk mengurangi persediaan yang digunakan saat

    produksi. Back flush adalah sebuah sistem untuk mengurangi persediaan

    dengan mengurangi apapun yang ada di BOM pada penyeselesaian suatu unit

    c.

    Balanced Flow Approach

    Digunakan untuk membantu perencanaan dan penjadwalan yang dibutuhkan pada

    repetitive operationsseperti pembuatan motor Harley Davidson. Rencana MRP dieksekusi dengan tehnik JIT dengan menjaga alur flow dari material ke area assembly

    agar tetap berpindah dengan ukuran lot yang kecil.

    d. Supermarket

    Komponen dan perangkat keras yang di kelola di suatu area biasa disebut

    supermarket, berbatasan dengan area produksi tempat dimana komponen-

    komponen tersebut digunakan. Contoh, motor Ducati mengambil komponen yang

  • 7/24/2019 SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

    6/10

    Improvement Is A Proof!

    dibutuhkan untuk satu mesin dari supermarket, kemudian mengantarnya pada

    assembly line dengan basis JIT.

    Lot-sizing decisions

    proses atau tehnik untuk menentukan ukuran lot pada sistem MRP.Ada beberapa cara melakukannya yaitu:

    Lot-for-lot technique: memproduksi sesuai dengan apa yang

    dibutuhkan untuk mencapai tujuan rencana. Memesan sesuai

    dengan kebutuhan. Lot-for-lot dapat efisien jika

    diimplementasikan dengan JIT. Lot-for-lot akan sangat mahal

    jika setup cost mahal.

    EOQ: lebih preferable kita demand diketahui dan konstan.Langkah pertama yaitu cari EOQ terlebih dahulu. Jumlah yg

    dipesan selalu sama.

  • 7/24/2019 SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

    7/10

    Improvement Is A Proof!

    Part Period Balanceing (PPB): mengubah ukuran lot untuk

    merelfeksikan kebutuhan untuk ukuran lot di period ke depan.

    Pertama cari EPP terlebih dahulu (S/H)

    Wagner-Whitin Alogarithm: program model dinamis yang

    menggunakan asumsi horizon waktu tidak terbatas, dimana

    tidak ada tambahan net requirements pada strategi peesanan.

    Extensions of MRP:

    a.

    MRP II

    Data-data yang dibutuhkan dapat diperkaya dengan sumber-sumber lain selain

    komponen-komponen barang. Ketika MRP menggunakan cara ini, resource biasanya

    di ganti dengan requirements, kemudian MRP berubaj menjadi MRP II. Biasa di sebut

    Material Resource Planning. Outputnya dapat berupa scrap, packaging waste, carbon

    emissions. Data ini biasa digunakan untuk pembelian, penjadwalan produksi,

    perencanaan kapasitas dan persediaan.

  • 7/24/2019 SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

    8/10

    Improvement Is A Proof!

    b.

    Closed-Loop MRP

    Yaitu sistem yang menyediakan informasi pada perencanaan kapasitas, MPS dan

    rencana produksi.

    c.

    Capacity Planning

    Smoothing Tacticsuntuk smoth load barang dan meminimalisir dampak perubahanlead times:

    - Overlappingmengurangi lead times, mengirim sebagian ke operasi kedua

    sebelum seluruh lot diselesaikan pada operasi pertama

    - Operations splitting ends mengirim lot ke dua mesin yang berbeda untuk

    operasi yang sama

    -

    Order or lot splittingmemecah urutan menjadi lot yang lebih kecil

    MRP pada bisnis jasa

    Biasanya demand pada bisnis jasa tergolong dependent demand

    Membutuhkan product-structure trees, BOM & Bill of Labor, dan juga penjadwalan.

    Product structure tree

  • 7/24/2019 SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

    9/10

  • 7/24/2019 SUMMARY Manajemen Operasi Chapter 14

    10/10

    Improvement Is A Proof!

    Gambar ERP