STATUTA - stt-ibnusina.ac.id STT IBSI.pdf · undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun...
Transcript of STATUTA - stt-ibnusina.ac.id STT IBSI.pdf · undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun...
STATUTA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK
IBNU SINA BATAM
TAHUN 2016
ii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ………………………………………………………..…………… i
Daftar Isi………………………………………………………….…………….....…. ii
Mukadimah…………………………………………………………………………. iv
BAB I Pengertian Dasar …………………………………………………… 2
BAB II Landasan Dasar……………………………………………………….. 3
BAB III Identitas ……………………………………… 2
BAB IV Visi Misi dan Tujuan………………………………………………….. 6
BAB V Susunan Organisasi…………………………………………………… 7
Bagian I Umum ………………………………….. 7
Bagian II Yayasan ……………………………….. 8
Bagian III Badan Penyelenggaran Pendidikan………………………. 8
Rektor …………………………………………………. 6
Pembantu Rektor ………………………………………. 7
Bagian IV Ketua ………………………………………. 10
Bagian V Senat …….……………………………. 14
Bagian VI Pemilihan dan Penetapan Ketua………………………….17
Bagian VII Unsur Pimpinan ……………………………………. 18
Bagian VIII Unsur Pelaksana Akademik ……………………………. 20
Bagian IX Unsur Penunjang Akademik…………………………….. 22
Bagian IX Unsur Pelaksana Administrasi………………………….. 23
BAB VI Kepegawaian ……………..………………………………………….. 24
Hak dan Kewajiban Pegawai Tetap ……………………. 25
Hak dan Kewajiban Pegawai Tidak Tetap …………………… 26
BAB VII Penyelenggara Tridharma Perguruan Tinggi…………………………. 26
BABVIII Kurikulum…………………………………………………………….. 30
BAB IX Evaluasi dan Akreditasi …………………………………………….. 31
Evaluasi……………………………..………………….. 31
Akreditasi ……………………………………………… 31
BAB X Upacara, Penghargaan, dan Gelar ………………………… 31
BAB XI Mahasiswa dan Alumni………………………………………………. 33
iii
Mahasiswa……………………………………………… 33
Alumni …………………………………………………. 34
BAB XII Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik dan
otonomi Keilmuan ………………………………………………… 35
BAB XIII Perencanaan dan Pengelolaan………………………………………… 35
BAB XIV Sarana dan Prasarana…………………………………………………. 37
BAB XV Pembiayaan …………………………………………. 38
BAB XVI Kerjasama…………………………………………………………….. 38
BAB XVII Sistem Penjaminan Mutu Internal….…………………………………. 39
BAB XVIII Kode Etik ………………………………………………… 41
BAB XIX Tata Urutan Peraturan ……………………………………………….. 41
BAB XX Penutup ……………………………………………………………… 42
iv
STATUTA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK IBNU SINA BATAM
MUKADIMAH
BISMILLAIHIRRAHMANNIRARAHIEM
Yayasan Pendidikan Ibnu Sina (YAPIS) didirikan pada tanggal 27 Rajab 1397
H bertepatan dengan tanggal 14 Juli 1997 M sebagai sambutan ummat Islam setempat
terhadp rencana Pemerintah Repbulik Indonesia untuk menjadikan Pulau Batam
sebagai Pusat Pengembangan Industri, Perdagangan dan Pariwisata.
Semenjak itu YAPIS telah mengayunkan langkah demi langkah sesuai dengan
kemampuan dan kepercayaan masyarakat yang diamanatkan kepadanya untuk
mendirikan dan membina sekolah-sekolah dari tingkat yang paling rendah sampai ke
tingkat perguruan tinggi, dalam segala bentuk dan jurusan, secara bertahap.
Sampai pada tahun 1992, Yayasan Pendidikan Ibnu Sina (YAPIS) telah
memiliki dan mengasuh Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menegah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Perrguruan Tinggi;
Sekolah Tinggi Ibnu Sina, dan Sekolah Tinggi Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan, juga Sekolah Tinggi Agama Islam.
Yayasan Pendidikan Ibnu Sina mengajukan proposal pendirian Sekolah Tinggi
Teknik Ibnu Sina kepada Direktur Jenderal Penguruan Tinggi (DIKTI) melalui
coordinator Kopertis Wilayah X. Satu tahun kemudian, tepatnya tanggal 28 September
2001 Yayasan Pendidikan Ibnu Sina diberi izin untuk menyelenggarakan program studi
dan mendirikan Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina dengan surat bernomor:
204/D/O/2001 Ketua Umum Yayasan Pendidikan Ibnu Sina (YAPIS) menetapkan
sebagai hari berdirinya Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina.
Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina dalam kapasitasnya sebagai lembaga
pendidikan didirikan sebagai bukti kepeduliaan untuk ambil bagian dalam
pembangunan Propinsi Kepulauan Riau (KEPRI) pada umumnya dan kota Batam pada
khususnya, demi terwujudnya kota Batam sebagai Bandar Dunia Madani.
Bahwa Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina adalah salah satu bentuk perguruan
tinggi yang mengemban tugas dan fungsi perguruan tinggi dalam upaya mencerdaskan
v
kehidupan bangsa, khususnya dalam pendidikan tinggi. Dalam kedudukannya sebagai
perguruan tinggi yang mandiri, Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam merupakan
bagian dari sistem pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan kecakapan dan ketrampilan dalam pengembangan /
penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan
penggunaannya bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Bahwa Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam sebagai perguruan tinggi yang
berkedudukan di Batam, memiliki tugas tanggung jawab untuk mengembangkan
sumberdaya manusia sesuai kebutuhan pembangunan, baik di wilayah Batam maupun
kawasan nusantara, dengan mengingat pula kedudukannya sebagai bagian dari
masyarakat ilmiah yang bersifat universal.
Bahwa Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam sebagai perguruan tinggi yang
mandiri, dalam menyelenggarakan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya berpedoman
pada STATUTA Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam.
Karena itu, disusunlah STATUTA Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam
yang berfungsi sebagai pedoman dasar untuk merencanakan, mengembangkan
program dan penyelenggaraan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi serta rujukan
pengembangan peraturan umum, peraturan akademik dan prosedur operasional yang
berlaku.
1
BAB I
PENGERTIAN DASAR
Pasal 1
Dalam Statuta ini yang dimaksud dengan :
1) Pendidikan Tinggi adalah pendidikan pada jenjang lebih tinggi dari pada
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana
dan pascasarjana yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi.
2) Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan
undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan jaman.
3) Pendidikan akademik adalah program pendidikan yang diarahkan untuk
penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya.
4) Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
Pendidikan Tinggi
5) Tridharma Perguruan Tinggi adalah tugas pokok perguruan tinggi yaitu
menyelenggarakan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
6) Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina, yang selanjutnya disingkat (STT-IBSI)
STT Ibnu Sina, adalah perguruan tinggi swasta terdiri atas sejumlah jurusan
dan program studi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, akademik,
dan/atau profesional dalam bidang teknik informatika dan industri.
7) Statuta STT Ibnu Sina adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang
dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan
penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Sekolah Tinggi
Teknik Ibnu Sina Batam, yang berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan
pengembangan peraturan umum, peraturan akademik dan prosedur
oprasional yang berlaku di Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam.
8) Menteri adalah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia
2
9) Kementerian adalah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
10) Yayasan Pendidikan Ibnu Sina adalah Badan yang menaungi, mengarahkan,
dan membina pelaksanaan kegiatan tridharma perguruan tinggi pada STT
Ibnu Sina yang selanjutnya disebut Yayasan.
11) Senat STT Ibnu Sina Batam adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi
pada STT Ibnu Sina Batam yang selanjutnya disebut Senat
12) Ketua STT Ibnu Sina adalah pengambilan keputusan tertinggi sebagai
penanggung jawab utama pada STT Ibnu Sina Batam yang selanjutkan
disebut Ketua.
13) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan kuliah serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan perkuliahan untuk mencapai tujuan STT Ibnu Sina Batam.
14) Sivitas Akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri dari dosen dan
mahasiswa STT Ibnu Sina
15) Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung yang menyelenggarakan
dan mengelolah pendidikan akademik, pendidikan profesi, atau pendidikan
vokasi dalam satu bidang ilmu.
16) Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis
pendidikan akademik, pendidikan profess, atau pendidikan vokasi.
17) Tenaga Kependidikan adalah dosen dan tenaga penunjang akademik
18) Dosen adalah pendidik yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
19) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secarah sah sebagai
mahasiswa pada program studi dari STT Ibnu Sina.
20) Alumni adalah lulusan program studi atau program khusus atau program –
program lain yang diselenggarakan oleh STT Ibnu Sina
21) Kebebasan akademik adalah kebebasan yang dimiliki oleh anggota Sivitas
Akademika yang bertanggung jawab dan mandiri melaksanakan kegiatan
3
akademik yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian yang sesuai dengan norma agama
22) Kebebasan mimbar akademik adalah bagian dari kebebasa akademik yang
memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapat di STT Ibnu Sina
sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan.
23) Otonomi Keilmuan merupakan kegiatan keilmuaan yang berpedoman pada
norma dan kaidah keilmuaan yang harus ditaati oleh para anggota civitas
akademika.
BAB IILANDASAN DASAR
Pasal 2
STT Ibnu Sina diselenggarakan atas dasar :
Pancasila, Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dan Qa’idah
Perguruan Tinggi STT Ibnu Sina.
BAB IIIIDENTITAS
Bagian PertamaKedudukan, Izin, dan Hari Jadi
Pasal 3Kedudukan
STT Ibnu Sina Batam berkedudukan di Propinsi Kepulauan Riau kota Batam,
Kecamatan Lubuk Baja, di Jalan Teuku Umar Pelita.
Pasal 4Izin
STT Ibnu Sina Batam didirikan berdasarkan izin Menteri Pendidikan Nasional
Nomor: 201/D/D/2001 tentang Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina
4
Pasal 5Hari Jadi
Tanggal 28 September 2001 merupakan hari jadi (die natalis) STT Ibnu Sina Batam
Bagian KeduaLambang, Bendera, Hyme dan Busana Akademik
Pasal 6Lambang Perguruan Tinggi
1) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam mempunyai lambang sebaagai
berikut:
a. Tulisan aksara Arab yang berbunyi “IBNU SINA” dan diatasnya juga
bertuliskan aksara Arab berbunyi “ 27 Rajab 1397” serta dibawahnya
terdapat tulisan latin berbunyi “14 Juli 1977”
b. Tulisan IBNU SINA, 27 Rajab 1397 dan 14 Juli 1977 tersebut pada angka
(1) diatas, dilingkari oleh sebuah gambar matahari yang bersinar.
c. Gambar matahari yang tersebut pada angka (2) diatas dilingkari pula oleh
tulisan latin yang berbunyi “ SEKOLAH TINGGI TEKNIK IBNU SINA”
d. Kesemua tulisan dan gambar pada angka (1), (2) dan (3) diatas dilingkari
pula oleh gambar segilima berujung pangkal sebagai bingkainya.
2) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam mempunyai arti dan makna
lambag sebagai berikut:
a. Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam merasa dipanggil untuk
mendidik dan membina mahasiswa/mahasiswi menjadi insan yang
berilmu, beramal saleh dan bertaqwa kepada Allah SWT demi kebahagian
hidup dunia dan akhirat.
b. Gambar “matahari yang bersinar” laksana pacaran Nur Ilahi yang
mendorong segenap warga kampus untuk aktif mempelajari IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi) dan mengamalkan IMTAQ (Iman dan
Taqwa) semaksimal mungkin guna mensukseskan pembangunan bangsa
di bawah naungan ridho Allah SWT.
c. Ibnu Sina adalah seorang filosof, intelektual, Bapak Ilmu kedokteran dan
pengarang muslim kaliber international yang sangat diharapkan untuk
5
ditelandani oleh umat manusia, khususnya bagi warga kampus Sekolah
Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam.
d. Tanggal-tanggal tersebut diatas bermakna kelahiran Yayasan Pendidikan
Ibnu Sina, sedangkan perguruan tinggi Imbnu Sina mulai berdiri pada
tanggal 10 Mei 1993.
e. Lingkaran persegi lima adalah lambang persatuaan dan persaudaraan yang
ber-Aqidahkan Islam dan berazaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
Pasal 7Bendera Perguruan Tinggi
1. Bendera Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam berbentuk segi empat
panjang dengan ukuran 150cm x 100 cm.
2. Warna dari bendera Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina adalah; warna dasar
putih dengan tulisan merah SEKOLAH TINGGI TEKNIK (STT) dimana
ditengahnya terdapat lambang Yayasan Pendiidikan Ibnu Sina berwarna hijau
dengan tulisan kuning yang dikeliling lingkaran segi lima bewarna merah.
Pasal 8Hymne dan Mars
1) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam mempunyai Hymen yang
berjudul ”Hyme Ibnu Sina” lagu dan syair ciptaan Drs. Ayung Nalibur
Benedik
2) Sekolah Tinggi Teknik (STT ) Ibnu Sina Batam mempunyai Mars yang
berjudul ” Mars Ibnu Sina” lagu dan syair ciptaan Drs. Ayung Nalibur
Benedik
3) Hyme dan Mars di atas adalah karya seni monumental Sekolah Tinggi Teknik
(STT ) Ibnu Sina Batam yang ditampilkan pada acara-acara resmi Sekolah
Tinggi Teknik (STT ) Ibnu Sina Batam, seperti OSPEK Mahasiswa Baru,
Wisuda, Dies Natalis, Pengukuhan Guru Besar dan lain-lain.
6
Pasal 9Busana Akademik
Sekolah Tinggi Teknik (STT ) Ibnu Sina Batam memiliki busana akademik yang
bercirikan:
a. Sehelai baju jaket berwarna hijau dan pada dada sebelah kiri terdapat
sebuah Badge berupa lambang Sekolah Tinggi Teknik (STT ) Ibnu Sina
Batam
b. Dilengkapi dengan sebuah topi/peci kain berwarna putih, topi bagian
depan berwarna merah, ditengah-tengah bagian depan terdapat lambang
Sekolah Tinggi Teknik (STT ) Ibnu Sina Batam
BAB IVVISI, MISI DAN TUJUAN
VisiPasal 10
Pada Tahun 2019 menjadi Sekolah Tinggi Teknik Unggulan Nasioanal, berdaya
saing global berbasis imam dan taqwa.
MisiPasal 11
1) Menyelenggarakan dan mengembangkan sistem pendidikan berstandar mutu
nasional dibidang keteknikan dan relevan dengan perkembangan global yang
dilandasi dengan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan.
2) Mengembangkan keilmuan teknik melalui kegiatan penelitian yang
berkualitas nasional dan berwawasan global.
3) Menyelenggarakan dan meningkatkan Kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dibidang teknologi yang dapat memberikan solusi terhadap
masalah yang dihadapi oleh masyarakat, industri dan pemerintah
7
TujuanPasal 12
Tujuan STT Ibnu Sina Batam adalah :
1) Menghasilkan lulusan yang unggul, berbudi luhur, berahlak mulia dan
berdaya saing global dalam bidang teknik.
2) Menghasilkan pengetahuan empiris, konseptual dan karya teknologi untuk
kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan melalui hasil penelitian.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dari hasil
penyuluhan, pelatihan dan pembinaan masyarakat pada bidang teknologi
BAB VSUSUNAN ORGANISASI
Bagian PertamaUmum
Pasal 13
Susunan organisasi Sekolah Tinggi Teknik (STT ) Ibnu Sina Batam terdiri dari :
a. Badan Penyelenggara Pendidikan (Yayasan Pendidikan Ibnu Sina)
b. Senat
c. Ketua dan Wakil Ketua I, II, III
d. Ketua dan Sekretaris Program Studi
e. Dosen
f. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)
g. Lembaga Penjamin Mutu Internal (LPMI)
h. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiwaan (BAAK)
i. Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAAK)
j. Kepala Perpustakaan
k. Kepala Laboratorium
8
Bagian KeduaYayasan
Pasal 14
Yayasan adalah Badan Pengelola Perguruan Tinggi swasta yang diberi nama
Yayasan Pendidikan Ibnu Sina (YAPIS) Batam didirikan pada tanggal 27 Rajab
1397 H, bertepatan dengan tanggal 14 Juli 1997 M. berdasarkan Akta Notaris R.
Minarno Hardjokoesoemo, S.H Nomor: 15 Tanggal 25 Juli 1977. Yayasan
Pendidikan Ibnu Sina ini berkedudukan di Jalan Teuku Umar Lubuk Baja kota
Batam.
Bagian KetigaBadan Penyelenggara Pendidikan
Pasal 15
1) Badan Penyelenggara Pendidikan STT Ibnu Sina Batam adalah Yayasan
Pendidikan Ibnu Sina (YAPIS) didirikan berdasarkan Akta Notaris R.
Minarno Hardjokoesoemo, S.H Nomor: 15 Tanggal 25 Juli 1977. Yayasan
Pendidikan Ibnu Sina ini berkedudukan di Jalan Teuku Umar Lubuk Baja
kota Batam yang telah mengalami perubahan
2) Berdasarkan UU No. 16 tahun 2000, maka penyelenggaran pendidikan ini
disebut juga Yayasan Pendidikan Ibnu Sina melakukan perombakan pengurus
yang sekarang terdiri dari dua kali perubahan oleh Notaris: (1) Ny Ria Adji
Hendrato, SH. No. 150 tanggal 20 Nopember 1991 di Batam dan (2)
Nurhayati Suryasumirat, SH No.33 tanggal 22 Januari 1993 di Batam.
3) Adapun pengurus yang sekarang terdiri dari:
1. Dewan Pendiri
2. Dewan Pengurus
4) Pengurusan Yayasan Pendidikan Ibnu Sina (YAPIS) terdiri dari:
1. Ketua Umum
2. Sekretaris
3. Bendahara
9
5) Komposisi Pengurus Yayasan, rincian tugas dan ketentuan lain yang
berkaitan dengan Badan Penyelenggaran diatur sesuai ketenttuan perundang-
undangan, anggaran dasar, dan anggaran rumah tangga yayasan
6) Yayasan memilik wewenang dan tugas sebagai berikut
a. Menetapkan Statuta STT Ibnu Sina Batam dan peraturan kepegawaian;
b. Menetapkan kebijakan umum STT Ibnu Sina Batam;
c. Mengesahkan rencana induk pengembangan, rencana strategis, rencana
kerja, dan anggaran semester;
d. Mengesahkan kode etik;
e. Mengakat dan memberhentikan Ketua;
f. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian umum atas pengelolaan
nonakademik STT Ibnu Sina Batam;
g. Melakukan penilaian terhadap kinerja Ketua;
h. Menetapkan penerimaan, pengakatan, dan pemberhentian pegawai;
i. Menetapkan gaji, tunjangan, honorarium, bonus, dan imbal prestasi bagi
pegawai;
j. Menetapkan pangkat/golongan pegawai;
k. Membuat keputusan tertinggi terhadap permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan oleh Senat dan Ketua;
l. Membuat keputusan tertinggi terhadap permasalahan yang dapat
diselesaikan oleh Senat dan Ketua;
m. Membina jejaring dengan institusi dan/atau individu di luar STT Ibnu Sina
Batam; dan
n. Mengembangkan sumber alternative pendanaan pendidikan.
7) Pimpinan, Pengurus dan Anggota Badan Penyelengara Sekolah Tinggi
Teknik (STT) Ibnu Sina Batam tidak dibenarkan menjadi pimpinan Sekolah
Tinggi Teknik dalam lingkungan Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Batam
Bagian KeempatKetua
Pasal 16
1) Ketua STT Ibnu Sina adalah Ketua STT dan Pembantu Ketua STT Ibnu Sina
10
2) Ketua sebagai penanggungjawab utama, disamping melakukan arahan
kebijaksanaan umum, juga menetapkan peraturan, norma dan tolok ukur
penyelenggara pendidikan tinggi atas dasar persetujuan senat.
3) Ketua menjalankan fungsi pengelolaan STT Ibnu Sina Batam dan
penanggung jawab tertinggu dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi
serta seluruh kegiatan penunjang dan pendukung lainnya di STT Ibnu Sina
Batam
4) Dalam menjalankan fungsi pengelolaan STT Ibnu Sina Batam dibidang
akademik, tata kelola, keuangan, dan sumber daya ketua dibantu oleh unsur:
a. Pembantu ketua yang merupakan unsur pimpinan;
b. Pelaksanaan akademik dibawah jurusan
c. Penunjang akademik
d. Satujuan penjaminan mutu
e. Unsur pengembangan dan pelaksanaan tugas strategis; dan
f. Unsur lain yang diperlukan.
5) Untuk kemaslahatan persyarikatan Yayasan Pendidikan Ibnu Sina dan/atau
Majelis Pendidikan Tinggi Yayasan Pendidikan Ibnu Sina dapat mengambil
kibijaksanaan khusus tentang masa jabatan Pimpinan Ketua STT Ibnu Sina.
6) Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan STT Ibnu Sina bertanggungjawab :
a. Di bidang akademik, pimpinan STT bertanggungjawab kepada Majelis
Dikti dan Yayasan Pendidikan Ibnu Sina dan atau unsur pemerintah
terkait.
b. Di bidang administrasi dan keuangan pimpinan STT Ibnu Sina
bertanggung jawab kepada Badan Penyelenggara Penddikan
7) Ketua mewakili STT Ibnu Sina di dalam dan di luar pengadilan untuk
kepentingan dan tujuan STT Ibnu Sina
Pasal 17
(1) Persyaratan untuk menjadi Ketua adalah sebagai berikut:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Warga Negara Indonesia;
11
c. Setia kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945;
d. Memiliki integritasi dan moral yang baik;
e. Memiliki gelar akademik serendah-rendahnya master (S2) dan memiliki
jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor yang berasal dari perguruan
tinggi dalam negeri yang terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri
yang diakui oleh kementrian;
f. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) pada saat berakhirnya masa jabatan
Ketua yang sedang menjabat
g. Sehat jasmani maupun rohani untuk menjalankan tugas sebagai Ketua;
h. Tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan keputusan
pengadilian yang telah mempunyai kekuatan hokum tetap;
i. Mempunya visi, wawasan dan minat terhadap pengembangan STT Ibnu
Sina Batam;
j. Memiliki kompetensi manajerial; dan
k. Bersedia dicalonkan menjadi Ketua yang dinyatakan secara tertulis.
Pasal 18
1) Ketua dipilih oleh Senat untuk ditetapkan oleh Yayasan
2) Ketua dilantik dan diberhentikan oleh Yayasan
3) Yayasan dapat menunjuk calon Ketua yang memenuhi syarat untuk dipilih
sesuai ketentuan yang berlaku
4) Ketua dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Yayasan
5) Masa jabatan Ketua adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali untuk
1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
6) Pemilihan Ketua dilaksanakan secara musyawarah dan mufakat
7) Dalam hal tidak tercapainya musyawarah dan mufakat, pemilihan Ketua
dilakukan melalui mekanisme pemungutan suara.
8) Pemilihan Ketua harus sudah selesai dilaksanakan paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum masa jabatan Ketua sebelumnya berakhir
12
9) Yayasan menetapkan dan melantik ketua pada akhir masa jabatan ketua
sebelumnya
10) Kententuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan, penetapan, dan
pelantikan Ketua diatur dalam keputusan Yayasan.
Pasal 19
1) Ketua mempunyai tugas dan wewenangan sebagai berikut :
a. Mengusulkan perubahan statuta dan/atau peraturan kepegawai
b. Menetapkan kebijakan, peraturan, dan standar operasional akademik dan
nonakademik
c. Menetapkan rencana induk pengembangan, rencana strategis, rencana
kerja, dan anggaran semester
d. Mengelola pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
e. Menetapkan kurikulum
f. Menetapkan kode etik;
g. Mendirikan dan/atau membubarkan jurusan dan/atau Program studi;
h. Mengakat dan memberhentikan pejabat struktural dibawah Ketua;
i. Menunjuk pelaksana tugas pejabat struktural dibawah ketua;
j. Menetapkan promosi, mutasi, dan demosi pegawai secara struktural;
k. Menjatukan sanksi bagi Sivitas Akademika dan pegawai yang melanggar
kode etik, dan/atau peraturan;
l. Membina dan mengembangkan karier dosen dan pegawai
m. Mengusulkan pengembangan dan pengadaan sarana dan prasarana
n. Membina hubungan kerjasama dengan lingkungan, masyarakat, alumni,
dan lembaga terkait baik dalam maupun luar negeri.
o. Menyelenggarakan pembukuan STT Ibnu Sina.
p. Menyusun Rencana Strategis yang memuat sasaran dan tujuan STT Ibnu
Sina yang hendak dicapai dalam jangka waktu 4 (empat) tahun .
q. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran tahunan STT Ibnu Sina
r. Melaporkan secara berkala kepada badan Penyelenggara Pendidikan
tentang kemajuan STT Ibnu Sina
13
s. Melaksanakan kewenangan dan/atau peraturan lain yang ditetapkan
dengan keputusan Yayasan.
Pasal 20
Ketua dilarang merangkap jabatan sebagai:
a. Pengurus Yayasan;
b. Pengurus pada badan hokum pendidik lain;
c. Pimpinan pada perguruan tinggi lain;
d. Pimpinan pada lembaga pemerintah pusat atau pemerintah daerah;
e. Institusi lain yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan dengan
kepentingan STT Ibnu Sina Batam
Pasal 21
1) Ketua berhenti atau diberhentikan dari jabatanya apabila:
a. Meninggal dunia;
b. Berakhir masa jabatannya dan tidak dipilih kembali;
c. Berhalang tetap secara terus menerus lebih dari 6 (enam) bulan;
d. Mengundurkan diri;
e. Memangku jabatan rangkap sebagaimana dijelaskan dalam pasal 21;
f. Dinilai tidak cakap dalam menjalankan tugasnya;
g. Melanggar kode etik STT Ibnu Sina Batam
h. Dipidana karena melakukan tindak dengan pidana penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang telah berkekuatan hokum tetap.
2) Pemberhentian Ketua dilakukan oleh Yayasan
Pasal 22
1) Dalam hal Ketua berhenti atau diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20 ayat (1), Yayasan mengakat pelaksanaan tuga ketua sebelum
pemilihan Ketua Baru.
14
2) Dalam hal ketua berhenti atau diberhentika sebagaimana dimaksud dalam
pasal 20 ayat (1), pemilihan ketua baru hasu sudah selesai dilaksanakan
paling lambat 3 (tiga) bulan sejak pemberhentian ketua sebelumnya.
3) Dalam hal ketua berhalangan tidak tetap, tuga dan wewenang ketua
dijalankan sementara oleh salah satu Pembantu Ketua.
Bagian KelimaSenat
Pasal 23
1) Senat merupakan organ yang menjalankan fungsi pemberian pertimbangan,
persetujuan, dan/atau rekomendasi kepada Ketua, serta pengawasan di
bidang akademik
2) Senat mempunya tugas dan wewenang:
a. Memberikan pertimbangan kepada Ketua mengenai
1. Rancangan perubahan statuta dan/atau peraturan kepegawaian yang
diusulkan Ketua;
2. Rancangan kebijakan, peraturan, dan standar operasioanal akademik
dan non akademik
3. Rancangan kurikulum;
4. Rencana pengembangan dan pengadaan sarana dan prasarana yang
diusulkan ketua
5. Persyaratan akademik untuk pembukaan, perubahan, dan penutupan
Jurusan dan/atau Program Studi;
b. Memberikan persetujuan kepada ketua mengenai:
1. Rancangan ketentuan mengenai kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan
2. Usulan kenaikan pangkat/golongan dan jabatan fungsional dosen; dan
3. Rancangan kode etik.
c. Memberikan rekomendasi kepada ketua mengenai
1. Sanksi terhadap pelanggaran kode etik dan peraturan akademik oleh
sivitas akademika; dan
15
2. Pemberian tanda penghargaan.
d. Melakukan pengawasan terhadap ketua dan/atau sivitas akademika atas:
1. Pelaksanaan kebebasan akademi, kebebasan mimbar akademik, dan
otonomi keilmuaan;
2. Pelakasanaan kode etik dan peraturan akademik
3. Pelaksanaan kegiatan akademik;
4. Kebijakan dan penerapan kebijakan akademik
5. Kebijakan dan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi;
6. Pencapai proses penyelanggaraan tridharma perguruan tinggi dengan
mengacu pada tolok ukur yang ditetapkan dalam rencana strategis
e. Memilih dan melaksankan pemilihan ketua dengan mengikuti kententuan
yang berlaku.
2) Pertimbangan dan/atau persetujuan kepada Ketua diberikan selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak diajukan permintaan pertimbangan
dan/atau persetujuan oleh Ketua
3) Dalam hal senat tidak mampu memberikan pertimbangan dan/atau
persetujuan kepada Ketua selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (tiga), maka dianggap ketua telah
mendapatkan pertimbangan dan/atau persetujuan dari Senat.
Pasal 24
1) Keanggota Senat terdiri dari:
a. Ketua, pembantu ketua, dan ketua jurusan
b. Dosen yang memiliki jabatan fungsional lektor dan guru besar;
c. Dosen terpilih yang merupakan perwakilan dari unsur dosen dan dianggap
mampu melaksanakan fungsi dan tugas sebagai anggota senat;
d. Dosen terpilih yang merupakan perwakilan dari unsur pegawai nondosen
dan dianggap mampu melaksanakan fungsi dan tugas sebagai anggota
Senat.
16
2) Masa jabatan anggota senat seperti dimaskus ayat 1 (satu) a, 1 (satu) c, dan 1
(satu) d dalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu)
kali masa jabatan berikutnya
3) Anggota Senat berjumlah ganjil
4) Kententuan lebih lanjut mengenai perimbangan jumlah anggota dan
komposisi keanggotaan Senat mewakili unsur dosen dan unsur pegawai
nondosen serta persyaratan dan tata cara pemilihan anggota Senat diatur
dalam Peraturan Senat.
Pasal 25
1) Senat dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu oleh seorang sekretaris
2) Ketua dan sekretaris senat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berasal dari
anggota Senat
3) Ketua dan sekretaris Senat dipilih oleh anggota Senat
4) Ketua Senat dilarang merangkap jabatan sebagai pimpinan organ lain di
lingkungan STT Ibnu Sina
5) Senat dapat membentuk komisi-komisi dan panitia khusus/terbatas sesuai
dengan kebutuhan
6) Ketentuan lebih lanjut mengenai alat kelengkapan Senat diatur dalam
peraturan Senat.
Pasal 26
1) Keanggota Senat berhenti dan diberhentikan apabila:
a. Meninggal dunia
b. Berakhir masa jabatannya;
c. Sakit jasmani/ dan rohani secara terus menerus dalam waktu lebih dari 6
(enam) bulan;
d. Mengundurkan diri
e. Melanggar kode etik STT Ibnu Sina Batam
f. Dipidana karena melakukan tindak pidana dengan pindana penjara
berdasarkan pengadilan yang telah berkekuatan hokum tetap.
17
2) Pemberhentian keanggota Senat ditetapkan melalui surat keputusan Ketua
Senat
3) Anggota Senat yang diberhentikan dalam masa jabatanny, akan digantikan
oleh anggota baru melalui penggantan antarwaktu sampai habis masa jabatan
yang digantikannya.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberhentan dan pengakatan antar waktu
anggota senat diatur dalam Peraturan Senat.
Pasal 27
1) Pengambilan keputusan dalam rapat Senat adalah secara musyawarah
mufakat.
2) Dalam hal tidak dapat tercapai musyawarah mufakat maka keputusan
diambil melalui mekanisme pemungutan suara
3) Setiap anggota Senat memilik hak suara
4) Rapat Senat terdiri atas:
5) Rapat senat terbuka tidak mengambil keputusan penting dan dilaksanakan
dalam rangka upaca penerimaan mahasiswa baru, upacara wisuda, dies
natalis, dan upacara pemberian tanda penghargaan.
6) Rapat senat tertutup dilakukan untuk keadaaan tertentu dalam rangka
memberi pertimbangan, persetujuan, dan/atau pengambilan keputusan.
7) Ketentuan lebih lanjut mengenai sahnya rapat Senat dan penyelenggaraan
rapat Senat diatur dalam Peraturan Senat.
Pasal 28
Dalam hal terjadi perselisihan dan/atau perbedaan pendapat yang tidak dapat
dicapai mufakat antara Ketua STT Ibnu Sina Batam dan Senat, maka pengambilan
keputusan dilakukan oleh Yayasan.
Bagian KeenamPemilihan dan Penetapan Ketua
Pasal 29
18
1) Senat membentuk panitia pemilihan Ketua STT Ibnu Sina Batam untuk
menjaring bakal calon Ketua dari kalangan internal
2) Panitia pemilihan seperti dimaksud ayat 1 (satu) terdiri dari ketua, sekretaris,
dan 3 (tiga) anggota yang dipilih dari anggota Senat
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan mekanisme penjaringan bakal
calon ketua dari kalangan internal diatur dalam Peraturan Senat
4) Yayasan dapat mengajukan bakal calon Ketua dari unsur Yayasan atau
kalangan eksternal untuk dipilih menjadi Ketua.
5) Senat menetapkan bakal calon ketua hasil penjaringan panitia pemilihan
dan/atau yang diajukan oleh Yayasan mejadi calon Ketua selambat-
lambatnya 1 (bulan) sebelum diselenggarakan rapat pemilihan Ketua oleh
Senat.
6) Apabila hanya terdapat 1 (satu) calon Ketua, maka senat mengajukan calon
tersebut kepada Yayasan untuk ditetapkan sebagai Ketua.
7) Apabila terdapat 2(dua) atau lebih calon Ketua, maka Senat
menyelenggarakan rapat pemilihan Ketua yang dihadiri perwakilan Yayasan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Yayasan memilki 35 (tiga puluh lima) persen suara dari total suara; dan
b. Senat memiliki 65 (enam puluh lima) persen suara dari total suara.
8) Senat menetapkan calon Ketua yang memperoleh suara terbanyak sebagai
Ketua terpilih dan mengajukan kepada yayasan untuk ditetapkan sebagai
Ketua.
9) Apabila terdapat 2 (dua) calon yang memperoleh suara terbanyak, maka senat
mengajukan kedua calon tersebut kepada yayasan untuk ditetapkan salah
satunya sebagai Ketua.
Bagian KetujuhUnsur Pimpinan
Pasal 30
1) Ketua dalam menjalankan fungsinya dibantu oleh Wakil Ketua yang
merupakan unsur pimpinan, yang terdiri atas:
a. Wakil Ketua bidang akademik yang selanjutnya disebut Wakil Ketua I.
19
b. Wakil Ketua bidang administrasi umum, keuangan dan kepegawaian,
yang selanjutnya disebut Wakil Ketua II.
c. Wakil Ketua bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang selanjuntnya
disebut Wakil Ketua III .
2) Pembantu ketua diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
3) Masa jabatan Wakil ketua adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat
kembali dengan kententuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan
berturut-turut
4) Wakil Ketua bertanggung jawab kepada Ketua.
Pasal 31
1) Wakil Ketua bidang akademik mempunyai tugas:
a. Mengkoordinasikan kegiatan akademik di lingkungan STT Ibnu Sina
Batam
b. Merencanakan, mengawasi, dan mengembangkan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat, serta pelayanan kepada mahasiswa;
c. Membina dan meningkatkan kualitas dosen;
d. Mempersiapkan pembukaan Program Studi baru di lingkungan STT Ibnu
Sina Batam;
e. Mengelola data informasi di bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat; dan
f. Merencanakan dan mengelola pendayagunaan sarana dan prasarana
akademik secara optimal, efisien, dan efektif bersama pembantu Ketua
bidang administrasi umum dan keuangan.
2) Wakil Ketua bidang administrasi umum dan keuangan mempunyai tugas:
a. Mengkoordinasikan kegiatan administasi umum dan keuangan di
lingkungan STT Ibnu Sina Batam
b. Melakukan perancanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pembinaan
pegawai nondosen;
c. Merencanakan, mengelola, dan mengawasi pelaksanaan keuangan;
d. Merencanakan, mengelola, dan mengawasi pemanfaatan sarana dan
prasarana;
20
e. Merencanakan, mengelola, dan mengawasi pelaksanaan administrasi
umum dan administrasi kepegawaian;
f. Merencanakan, mengelola, dan mengawasi pelaksanaan kerumahtanggaan
dan pemeliharaan ketertiban, kebersihaan, keindahaan, dan keamanan; dan
g. Mengelola data dan infomarasi di bidang keuangan dan administrasi
umum.
3) Wakil Ketua bidang kemahasiswaan dan alumni mempunyai tugas:
a. Mengkoordinasikan kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa di lingkungan
STT Ibnu Sina Batam;
b. Merencanakan, mengelola, membina, dan mengawasi pelaksanaan
kegiatan kemahasiswaan dan ekstrakurikuler;
c. Membina organisasi kemahasiswaan untuk mengembangkan wawasan,
kepribadiaan, karakter, soft skill, dan kesejahteraan mahasiswa
d. Merencanakan, mengelola, membina dan mengawasi pelaksanaan
program beasiswa, kewirausahaan, dan kreatifitas mahasiswa, serta
kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa;
e. Mengelola data dan informasi dibidang kemahasiswaan dan alumni;
f. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengelola, dan mengawasi kegiatan
pemberitaan, kehumasan, promosi, dan kerja sama, serta kegiatan
penerimaa dan pengenalan kampus bagi mahasiswa baru.
Bagian KedelapanUnsur Pelaksana Akademik
Pasal 32
1) Jurusan terdiri dari
a. Pimpinan jurusan;
b. Kelompok dosen; dan
c. Program studi;
2) Jurusan di pimpin oleh ketua jurusan dan dibantu oleh seorang sekretaris
Jurusan
3) Ketua jurusan bertanggung jawab kepada Ketua STT Ibnu Sina Batam dan
berada dibawah koordinasi pembantu Ketua bidang akademik
21
4) Kelompok dosen sebagaiman dimaksud pada ayat 1 (satu) huruf B dipimpin
oleh seorang kepala
5) Program studi sebagaiaman dimaksud pada ayat 1 (satu) huruf c dipimpin
oleh seorang ketua
6) Apabila diperlukam, kelompok dosen dan ketua Program studi dapat dibantu
oleh seorang sekretaris
7) Masa jabatan pimpinan Jurusan, kelompok dosen, dan program studi adalah
4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali dengan kententuan tidak boleh
lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut
8) Ketua jurusan dan sekretaris jurusan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
STT Ibnu Sina Batam
9) Pimpinan kelompok dosen dan program studi diangkat dan diberhentikan
oleh Ketua atas usul ketua jurusan.
10) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi jurusan, syarat dan tata cara
pemilihan, pengakatan, dan pemberhentian ketua dan sekretaris jurusan, serta
pimpinan organisasi jurusan lainnya diatur dengan peraturan Ketua.
Pasal 33
1) Jurusan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan,
menyelenggarakan, dan mengawasi kegiatan pendidikan dan pembinaan
dosen dan mahasiswa
2) Program studi mempunyai tugas membantu jurusan dalam pelaksanaan dan
pengembanga pendidikan, yakni:
a. Melaksanakan proses belajar mengajar;
b. Mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum dan silabus;
c. Melakukan evaluasi dan supervise proses pembelajaran; dan
d. Melaporkan hasil proses pembelajaran kepada ketua jurusan.
3) Kelompok dosen mempunyai tugas melakukan koordinasi dosen dalam
kelompok keahlian tertentu
4) Kelompok dosen sesuai bidang keahlian sebagaiman dimaksud ayat 3 (tiga)
ditetapkan dengan keputusan Ketua atas usul Ketua Jurusan
22
Pasal 34
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
1) Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di koordinasikan,
dikendalikan dan difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LPPM)
2) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dipimpin oleh seorang
kepala
3) Kepala LPPM bertanggung jawab kepada Ketua
4) Kepada LPPM diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
5) Masa jabatan Kepala LPPM adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat
kembali dengan kententuan tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-
turut
6) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi LPPM diatur dengan keputusan
Ketua.
Bagian KesembilanUnsur Penunjang Akademik
Pasal 35Laboratorium
1) Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala
2) Kepala laboratorium bertanggung jawab kepada Ketua dan berada
dibawah koordinasi Wakil Ketua
3) Kepala Laboratorium diangkat dan diberhentika oleh Ketua
4) Masa jabatan kepala Laboratorium adalah 4 (empat) tahun dan dapat
diangkat kembali dengan kententuan tidak lebih dari 2 (dua) kali masa
jabatan berturut-turut
5) Laboratorium mempunyai tugas melaksanakan, mengawasi, dan
mengevaluasi kegiatan praktikum dalam menunjang proses pembelajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
6) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan pengelolan Laboratorium
diatur dengan keputusan Ketua.
23
Pasal 36
Perpustakaan
1) Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala
2) Kepala perpustakaan bertanggung jawab kepada ketua dan berada dibawah
koordinasi Wakil ketua
3) Kepala perpustakaan diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
4) Masa jabatan kepala perpustakaan adalah 4 (empat) tahun dan dapat
diangkat kembali dengan kententuan tidak lebih dari 2 (dua) kali masa
jabatan berturut-turut
5) Perpustakaan mempunyai tugas mengkoordinasikan, melaksanakan, dan
mengelola pengadaan buku-buku dan fasilitas Perpustakaan untuk
menunjang proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
6) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan pengelolan Perpustakaan
diatur dengan keputusan Ketua.
Bagian KesepuluhUnsur Pelaksana Administrasi
Pasal 37BAAK
1) Unsur pelaksana administrasi merupakan pelaksana pelayanan teknis dan
administrasi yang terdiri atas:
a. Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK);
b. Bagian Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK); dan
c. Bagian lain yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi pelayanan
tekniks dan administrasi.
2) Bagian pelaksana pelayanan teknis dan administrasi seperti dimaksud ayat
1 (satu) huruf a, b, dan c dipimpin oleh kepala Bagian
3) Kepala Bagian seperti dimaksud ayat 2 (dua) bertanggung jawab kepada
Ketua dan berada dibawah koordinasi Wakil Ketua
4) Kepala Bagian diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
24
5) Masa jabatan kepala Bagian adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.
6) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi, pemberdayaan tugas dan
wewenang, pembentukan, penyelenggaran, perubahan, dan penutupan
Bagian diatur dengan keputusan Ketua.
BAB VIKEPEGAWAIAN
Pasal 38
1) Pegawai STT Ibnu Sina Batam terdiri atas:
2) Dosen sebagaiman dimaksud ayat 1 (satu) huruf a terdiri dari atas Dosen
Tetap Yayasan, Dosen Pegawai Negeri Sipil (PNSD), Dosen kontrak, dan
Dosen luar biasa
3) Pegawai Non-Dosen sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) huruf b terdiri atas
tenaga administrasi, tenaga fungsional, dan tenaga pelaksana yang bekerja
pada STT Ibnu Sina Batam sesuai kebutuhan
4) Kententuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban pegawai STT Ibnu Sina
Batam diatur dalam peraturan kepegawaian.
Pasal 39
1) Rekrutmen pegawai STT Ibnu Sina Batam dilaksanakan berdasarkan analisis
kebutuhan, analisis jabatan, dan analisis beban kerja dalam suatu rencana
pengembangan sumber daya manusia
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara rekrutmen dan
penerimaan pegawai diatur dengan peraturan Ketua
3) Pegawai STT Ibnu Sina Batam diangkat dan diberhentikan oleh Yayasan
25
4) Ketententuan lebih lanjut mengenai pengakatan, pemberhentian,
penggolongan, kepangkatan, dan pembinaan karier pegawai diatur dalam
peraturan kepegawaian.
5) Ketentuan mengenai kepangkatan dan pembinaan karier fungsional
mengikuti perundang-undang yang khusus mengatur hal itu.
Pasal 40
Syarat untuk menjadi pegawai tetap adalah :
a. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT;
b. Berwawasan Pancasil dan Undang-undang Dasar 1945 ;
c. Memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar atau tenaga administrasi ;
d. Mempunayi moral dan integritas yang tinggi ;
e. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa dan
negara ;
f. Memiliki visi dan misi yang sesuai dengan visi dan misi persyarikatan
Pasal 41
1) STT Ibnu Sina Batam wajib membangun dan mengembangkan sistem
kepegawaian yang meliputi manajemen dan kelembagaan kepegawaian yang
bersifat terbuka, berdasarkan kinerja, tanpa membedakan suku, agama, ras,
dan antar golongan
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem kepegawaian diatur dalam peraturan
kepegawaian yang ditetapkan Yayasan dan Keputusan Yayasan lainnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hak dan Kewajiban Pegawai Tetap
Pasal 42
1) Setiap pegawai tetap berhak :
a. Mendapatkan penghasilan yang layak sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
b. Mendapatkan bimbingan dan pembinaan karier;
c. Mendapatkan promosi sesuai dengan prestasi kerja;
26
d. Memperoleh penghargaan dan/atau dukungan dalam melaksanakan tugas.
e. Mendapatkan tunjangan kesejahteraan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
f. Mendapatkan bantuan hukum dalam melaksanakan Tridarma Perguruan
Tinggi.
2) Setiap pegawai tetap wajib mentaati peraturan yang berlaku di Yayasan
Pendidikan Ibnu Sina dan Peraturan STT Ibnu Sina
Hak dan Kewajiban Pegawai Tidak Tetap
Pasal 43
1) Setiap pegawai tidak tetap berhak :
a. Mendapatkan penghasilan yang layak sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
b. Mendapatkan tunjangan kesejahteraan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
c. Mendapatkan bantuan hukum dalam melaksanakan Tridarma Perguruan
Tinggi.
2) Setiap pegawai tidak tetap wajib mentaati peraturan yang berlaku di Yayasan
Pendidikan Ibnu Sina dan Peraturan STT Ibnu Sina.
BAB VIIPENYELENGGARAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
Bagian PertamaPendidikan dan Pengajaran
Pasal 44Penyelenggaran Pendidikan
1) STT Ibnu Sina Batam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang terdiri dari
pendidikan akademik, vokasi, dan profesi dalam rumpun ilmu teknik
2) Penyelenggaraan pendidikan tinggi di STT Ibnu Sina Batam didasarkan pada
standar pendidikan STT Ibnu Sina Batam yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
27
3) STT Ibnu Sina Batam dapat membuka, mengubah, dan menutup Program
Studi sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4) Ketentuan lanjut mengenai penyelenggaran pendidikan diatur dengan
keputusan Ketua setelah mendapat pertimbangan Senat.
Pasal 45
Administrasi Akademik
1) Pendidikan di STT Ibnu Sina Batam diselenggarakan dengan kurikulum yang
disusun dan dikembangkan berdasarkan tujuan pendidikan, tujuan program
studi, lingkup keilmuan program studi, kebutuhan industri dan masyarakat,
kompetensi, tantangan lokal dan nasional, dan serta memenuhi Standar
Nasional Pendidikan Tinggi dan mengacu pada Kerangka Kualifikasi
Nasioanal Indonesia.
2) Kurikulum di STT Ibnu Sina Batam dievaluasi dan dikembangkan secara
berkala, berkelanjutan, dan komprehensif sesuai kebutuhan, perkembangan
keilmuan, dan keprofesian di tingkat lokal dan nasional
3) Kurikukulum sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) dan 2 (dua) ditetapkan
dengan keputusan Ketua setelah mendapat pertimbangan Senat.
4) Pelaksanaan kurikulum dilakukan dengan pemberiaan bobot satuan kredit
semester (SKS) untuk setiap matakuliah yang tercantum di dalamnya.
5) Kententuan lebih lanjut mengenai evaluasi dan pengembangan kurikulum,
tahun akademik, serta syarat kelulusan diatur dengan Peraturan Ketua.
Pasal 46Sistem Kredit Semester
1) Penyelenggaraan pendidikan pada STT Ibnu Sina Batam dilaksanakan
dengan sistem kredit semester
2) Satu tahun akademik dibagi menjadi 2 (dua) semester, yakni semester ganjil
dan semester genap
28
3) Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka,
praktek laboratorium, praktek kerja lapangan, dan pembelajaran daring.
4) Dalam rangkat meningkatkan wawasan dan pengetahuan mahasiswa,
diselenggarakn kegiatan ilmiah seperti seminar, symposium, diskusi panel,
kuliah umum dan lain-lain.
5) Pada akhir penyelenggaran program pendidikan akademik diadakan upacara
wisuda.
Pasal 47Bahasa Pengantar
1) Pendidikan diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai
pengantar resmi
2) Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar sejauh diperlukan
dalam menyampaikan pengetahuan dan/atau pelatihan keterampilan bahasa
daerah yang bersangkutan.
3) Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar sejauh diperlukan
dalam penyampaian pengetahuan dan / atau pelatihan ketrampilan tertentu.
Pasal 48Penilaian
1) Penilaian terhadap kegiatan dan hasil belajar mahasiswa diadakan secara
berkala dalam bentuk ujian, pengerjaan tugas, kuis, absensi, dan penilian
terhadap interaksi dalam proses belajar mengajar dan praktikum
2) Ujian dapat dilaksanakan melalui ujian harian, ujian mingguan, ujiang tengah
semester, dan ujian akhir semester serta ujian akhir program studi
3) Ujian akhir semester dilakukan guna menentukan kelulusan mata kuliah
4) Ujian akhir program studi dilaksanakan melalui ujian komprehensif atau ujian
karya tulis/skripsi tugas akhir.
29
5) Sebelum mengikuti ujian akhir programs studi, mahasiswa diwajibkan lulus
dalam ujian uji kompetensi.
6) Laporan tugas akhir dan skripsi mahasiswa dalam bentuk perancangan, studi
kasus, dan penerapaan teknologi informasi.
7) Sertifikasi kompetensi dilakukan terhadap mahasiswa yang diselenggarakan
sesuai peraturan yang berlaku.
8) Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian hasil belajar ditetapkan melalui
peraturan ketua.
Pasal 49Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru
1) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam mengatur dan
menyelenggarakan seleksi penerimaaan mahasiswa baru
2) Penerimaan mahasiswa baru, diselenggarakan tanpa membedakan jenis
kelamin, agama, suku, ras, kedudukan social, dan kemampuan ekonomi
3) Warga Negara asing dapat menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Teknik
(STT) Ibnu Sina Batam
4) Pelaksanaaan kententua sebagai dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
tersendiri dalam surat keputusan Ketua Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu
Sina Batam dan pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diatur oleh Menristek DIKTI
Bagian KeduaPenelitian
Pasal 50
1) STT Ibnu Sina Batam menyelenggarakan kegiatan penelitian yang
bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan
keahlian dibidang teknologi informasi, computer dan teknik industry,
inovasi teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
membantu memecahkan masalah yang dihadapi dunia usaha.
30
2) Kegiatan penelitian dilaksanakan oleh Sivitas Akademika dengan
mematuhi norma dan etika akademik sesuai dengan prinsip otonomi
keilmuan.
3) Penyelenggaraan penelitian di STT Ibnu Sina Batam terintegrasi dengan
kegiatan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
4) Hasil penelitian wajib disebarluaskan dengan cara didokumentasikan
diperpustakaan dan/atau diseminarkan dan/atau dipublikasikan, kecuali
hasil penelitian yang bersifat rahasia, berpotensi mengganggu, dan/atau
membahayakan kepentingan umum.
5) Hasil penelitian dapat diusulkan untuk memperoleh perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
6) STT Ibnu Sina Batam memperoleh manfaat dari hasil penelitian
berdasarkan kesepakatan antara STT Ibnu Sina Batam, peneliti, dan/atau
pihak lain sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.
7) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan, pendanaan, dan
pemanfaatan penelitian diatur dengan Peraturan Ketua.
Pasal 51Pengabdian
1) STT Ibnu Sina Batam menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat untuk berkontribusi dalam meningkatkan kecerdasan dan
kesejahteraan masyarakat.
2) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Sivitas
Akademika dengan mematuhi norma dan etika akademik sesuai dengan
prinsip otonomi keilmuan.
3) Penyelengaraan pengabdian kepada masyarakat di STT Ibnu Sina Batam
terintegrasi dengan kegiatan pendidikan dan penelitian.
4) Hasil pengabdian kepada masyarakat digunakan sebagai proses
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pengayaan sumber
belajar.
31
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan pengabdian kepada
masyarakat diatur dengan Peraturan Ketua.
BAB VIIIKURIKULUM
Pasal 52
1) Kurikulum yang berlaku adalah kurikulum inti dan kurikulum institusi.
2) Kurikulum inti disusun sesuai dengan standar nasional.
3) Kurikulum institusi disusun sesuai dengan visi dan misi Sekolah Tinggi
Teknik (STT) Ibnu Sina Batam
BAB IXEVALUASI DAN AKREDITASI
EvaluasiPasal 53
1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik dan penyelenggara pendidikan.
3) Evaluasi diri dilakukan untuk mencapai standar mutu sesuai visi, misi,
tujuan, dan strategi yang telah ditetapkan.
4) Evaluasi akademik penyelenggaraan program studi dilakukan setiap akhir
semester.
5) Untuk menjamin mutu akademik dibentuk unit Pengendalian Mutu
Akademik.
AkreditasiPasal 54
1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan
pendidikan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
32
2) Akreditasi sebagai bentuk pengakuan masyarakat dilakukan dengan
mengikut sertakan program studi dan institusi dalam akreditasi yang
diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-
PT).
BAB XUPACARA, PENGHARGAAN, DAN GELAR
Pasal 55
1) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam menyelenggarakan upacara
penerimaan mahasiswa baru, upacara wisuda, dies natalis, dan upacara
pemberian tanda penghargaan
2) Upacara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dilaksanakan dalam
rapat/sidang Senat Terbuka
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan upacara diatur dengan
keputusan Senat.
Pasal 56
1) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam memberikan penghargaan
kepada warganya dan anggota masyarakat lainnya yang dinilai berprestasi
dan/atau berjasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan/atau kemajuan STT Ibnu Sina Batam
2) Pemberian tanda penghargaan ditetapkan dengan keputusan Ketua
berdasarkan rekomendasi Senat
3) Ketentuan lainnya mengenai pemberian tanda penghargaan diatur dengan
keputusan Ketua
Pasal 57
1) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam memberikan ijazah
memberikan ijazah, gelar, dan/atau sertifikat kepada para lulusan dari
Program Studi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Lulusan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam berhak
menggunakan gelar akademik, gelar profesi, atau gelar vokasi, sesuai
dengan ijazah dan/atau sertifikat yang diberikan oleh STT Ibnu Sina Batam
33
3) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam dapat mencabut gelar,
ijazah, dan/atau sertifikat yang telah diberikan kepada lulusan apabila
melanggar ketentuan dalam bidang akademik sebagaimana diatur dalam
ketentuan perundang-undangan.
4) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam dapat memberikan
penghargaan dalam bentuk lain kepada lulusan yang diatur dengan
Keputusan Ketua.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian dan pencabutan ijazah
dan/atau sertifikat diatur dengan keputusan Ketua setelah mendapat
pertimbangan Senat.
BAB XIMAHASISWA DAN ALUMNI
MahasiswaPasal 58
1) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada salah satu program studi
di Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam pada tahun akademik
berjalan
2) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam memberi kesempatan kepada
seluruh warga Negara Indonesia dan warga Negara asing untuk menjadi
mahasiswa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan untuk menjadi mahasiswa diatur
dalam peraturan Akademik.
Pasal 59
1) Mahasiswa memperoleh layanan akademik, kemahasiswaan dan fasilitas
pendukung untuk menjamin kelancaran proses pembelajaran
2) Layanan akademik meliputi pendidikan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
3) Layanan kemahasiswaan meliputi bidang penalaran, kesejahteraan, minat dan
bakat.
4) Fasilitas pendukung meliputi sarana dan prasana penunjang ayat 2 dan 3.
34
Pasal 60
1) Setiap mahasiswa berkewajiban mematuhi peraturan akademik,
kemahasiswaan, keuangan, dan pemanfaatan fasilitas.
2) Setiap mahasiswa berkewajiban memelihara sarana dan prasarana serta
kebersihan, ketertiban dan keamanan di Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu
Sina Batam
Pasal 61
1) Untuk melaksanakan peningkatan kepemimpinan, penalaran, minat,
kegemaran dan kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswa
pada STT Ibnu Sina Batam dibentuk organisasi kemahasiswaan.
2) Organisasi kemahasiswaan di Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam
diselenggaraan dari, oleh, dan untuk mahasiswa.
3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Ketua Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam
Pasal 62
1) Organisasi kemahasiswaan adalah wahana dan sarana untuk pengembagan
penalaran, minat, dan bakat dalam rangka membentuk kepribadian yang
religius.
2) Bentuk, struktur organisasi, dan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan diatur
sesuai ketentuan yang berlaku.
AlumniPasal 63
1) Alumni STT Ibnu Sina Batam adalah seseorang yang telah menyelesaikan
pendidikan pada salah satu jenjang atau lebih di Sekolah Tinggi Teknik (STT)
Ibnu Sina Batam
2) Alumni Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam merupakan bagian
dari warga STT Ibnu Sina Batam yang ikut bertanggung jawab menjaga nama
35
baik STT Ibnu Sina Batam dan aktif berperan serta dalam memajukan STT
Ibnu Sina Batam
3) Hubungan antara Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam dan Alumni
STT Ibnu Sina Batam diselenggarakan berdasarkan asas saling menghormati,
kemitraan, dan kekeluargaan.
4) Untuk menjalin komunikasi antaralumni dan alumni dengan civitas
akademika dapat dibentuk organisasi Ikatan Alumni.
5) Pembentukan organisasi alumni disahkan dengan Surat Keputusan Ketua
6) Organisasi alumni tidak memiliki hubungan struktrula dengan Sekolah
Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam.
7) Tata kerja organisasi alumni diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
tangganya.
BAB XIIKEBEBASAN AKADEMIK, KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK DAN
OTONOMI KEILMUAN
Pasal 641) Sivitas Akademika memiliki kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung
jawab.
2) Kebebasan mimbar akademik pada STT Ibnu Sina Batam memungkinkan
dosen meyampaikan pendapat secara bebas sesuai bidang keahliannya di
lingkungan STT Ibnu Sina Batam
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan diatur dengan Peraturan Ketua Sekolah
Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam
Pasal 65
1) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam menjamin kebebasan
akademik kepada sivitas akademika untuk melakukan pendidikan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
2) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam menjamin kebebasan mimbar
akademik kepada sivitas akademika.
36
3) Kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik harus sesuai dengan
kaidah keilmuan dan nilai-nilai Keislaman.
4) Kebebasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) ditetapkan
melalui peraturan Ketua Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam
BAB XIIIPERENCANAAN DAN PENGELOLAAN
Pasal 661) Sistem perencanaan dan pengelolaan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina
Batam merupakan satu kesatuan tata cara perencanaa dan pengelolaan STT
Ibnu Sina Batam yang bersifat jangka panjang, jangka menengah, jangka
pendek
2) Perencanaan dan pengelolaan STT Ibnu Sina Batam dituangkan dalam bentuk
Rencana Strategis (RENSTRA) dan pembuatan program
3) Jangka waktu perencanaan adalah sebagai berikut:
a. 25 (dua puluh lima) tahun untuk jangka panjang
b. 5 (lima) tahun untuk jangka menengah; dan
c. 1 (satu) tahun untuk jangka pendek
4) Sistem perencanaan dan pengelolaan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina
Batam dituangkan dalam bentuk dokumen perencanaan dan pengelolaan STT
Ibnu Sina Batam
5) Dokumen perencanaan dan pengelolaan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu
Sina Batam mencakup:
a. Rencana induk pengembangan merupakan dokumen perencanaan jangka
panjang;
b. Rencana strategis merupakan dokumen rencana jangka menengah; dan
c. Rencana kerja dan anggara merupakan dokumen rencana jangka pendek.
6) Dokumen sebagaiman dimaksud pada ayat 5 (lima) merupakan acuan
perencanaan dan pengelolaan dapat digunakan untuk menilai capaian kinerja
Ketua dalam menjalankan tugasnya.
Pasal 67
37
1) Rencana Induk pengembangan Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina
Batam disusun oleh Ketua dan dite-tapkan/disahkan oleh Yayasan dan
bersifat arahan serta menjadi acuan bagi organ STT Ibnu Sina Batam dalam
pencapaian tujuan jangka panjang STT Ibnu Sina Batam
2) Rencana strategis Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam merupakan
penjabaran rencana induk pengembangan STT Ibnu Sina Batam berupa
rencana jangka menengah yang disusun oleh Ketua pada awal masa
jabatannya.
3) Rencana strategis STT Ibnu Sina Batam menguraikan secara menyeluruh
rencana untuk mencapai tujuan jangka menengah STT Ibnu Sina Batam
4) Rencana kegiatan dan anggaran STT Ibnu Sina Batam merupakan rencana
kerja dan anggaran tahunan untuk melaksanakan program kerja tahunan STT
Ibnu Sina Batam yang merupakan penjabaran dari rencana strategis STT Ibnu
Sina Batam.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem perencanaan diatur dengan
keputusan Ketua.
Pasal 68
1) Rencana kerja dan anggaran tahunan STT Ibnu Sina Batam merupakan
penjabaran dari rencana strategis yang paling sedikit memuat:
a. Rencana kerja STT Ibnu Sina Batam; dan
b. Anggaran STT Ibnu Sina Batam
2) Rencana kerja dan anggaran tahunan diajukan per semester kepada Yayasan
dalam bentuk rencana kerja dan anggaran semester paling lambat satu bulan
sebelum semester dimulai.
3) Rencana kerja dan anggaran semester sebagaimana dimaksud pada ayat 2
(dua) ditetapkan/disahkan oleh Yayasan paling lambat pada awal semester.
BAB XIVSARANA DAN PRASARANA
Pasal 69
38
1) Saran dan prasarana Sarana dan pasarana di lingkungan Sekolah Tinggi
Teknik (STT) Ibnu Sina Batam dikelola dan didayagunakan secara optimal
untuk kepentingan penyelenggaraan tridharma Perguruan Tinggi, kegiatan
penunjang akademik, dan satuan usaha, serta pelayanan sosial yang relevan
untuk mencapai tujuan STT Ibnu Sina Batam
2) Penyediaan sarana dan prasarana di lingkungan STT Ibnu Sina Batam
ditetapkan dan dilakukan oleh Ketua dibawah pengawasan Yayasan.
3) Penyediaan sarana dan prasarana akademik mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana di lingkungan Sekolah
Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam dilakukan oleh Ketua di bawah
pengawasan Yayasan.
5) Penyediaan sarana dan prasarana oleh pihak luar diatur dengan keputusan
Yayasan dengan mengikuti ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan
prasarana diatur dengan keputusan Ketua.
BAB XVPEMBIAYAAN
Pasal 70
Pembiayaan Sekolah Tinggi Tekni (STT) Ibnu Sina Batam diperoleh dari:
1) Yayasan Pendidikan Ibnu Sina (YAPIS) Batam
2) Mahasiswa melalui biaya SPP dan BPP
3) Bantuan Pemerintah
4) Alumni Sekolah Tinggi Tekni (STT) Ibnu Sina Batam
5) Masyarakat melalui berbagai lembaga kemasyarakatan
6) Usaha lain yang sah
7) Bantuan yang tidak mengikat baik dari dalam maupun dari luar negeri.
BAB XVIKERJASAMA
Pasal 71
39
1) Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam dapat menyelenggarakan
kerja sama akademik dan/atau non akademik secara institusional dengan
berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Kerjsama dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas, producktivitas, kreativitas, inovasi, mutu,
dan relevansi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi
3) Setia kerjasama harus dilandaskan pada asas kesetaraan, sealing
menguntungkan, saling menghormati, dan kepercayaan
4) Hasil kerjasama sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) wajib digunakan bagi
pengembangan tridharma perguruan tinggi STT Ibnu Sina Batam dan
dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kerjasama diatur dengan keputusan Ketua.
BAB XVIISISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
Bagian PertamaPelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal
Pasal 72
1) Sistem Penjaminan Mutu Internal bertujuan menjamin pemenuhan standar
Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam secara sistemik dan
berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu.
2) Sistem Penjamina Mutu Internal berfungsi mengendalikan penyelenggaran
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh LPMI
Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam untuk mewujudkan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu
Bagian KeduaPengawasan Sistem Penjaminan Mutu Internal
Pasal 73
40
1) Fungsi Lembaga Penjamin Mutu Internal STT Ibnu Sina Batam sebagai
perangkat Ketua STT Ibnu Sina Batam dalam mengkoordinasikan
penjaminan mutu terhadap program dan kegiataan di Sekolah Tinggi Teknik
(STT) Ibnu Sina Batam dalam upaya mencapai standar/kriteria yang telah
ditetapkan dan menjamin perbaikan berkelanjutan dari program dan kegiatan
STT Ibnu Sina Batam
2) Tugas LPMI STT Ibnu Sina Batam adalah:
a. Mengembangkan standar mutu, panduan pencapaian standar mutu dan
perangkat assesmenya yang diterapkan pada kegiatan pendidika,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu program
akademik dan non-akademik pada Program studi dan Biro di STT Ibnu
Sina Batam
c. Melakukan asesmen mutu program, kegiatan dan layanan di STT Ibnu
Sina Batam
d. Memandu, memfasilitas dan mengkoordinasikan terlaksananya akreditasi
program studi dan akreditasi institusi/kelembagaan STT Ibnu Sina Batam,
baik akreditasi nasional maupun akreditasi international.
e. Melaksanakan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan penjaminan mutu di
STT Ibnu Sina Batam
f. Menyampaikan hasil evaluasinya kepada Ketua STT Ibnu Sina Batam
Bagian KetigaAkuntabilitas
Pasal 74
1) Akuntabilitas publik STT Ibnu Sina Batam terdiri atas akuntabilitas akademik
dan akuntabilitas nonakademik.
2) Akuntabilitas publik wajib diwujudkan paling sedikit dengan:
a. memberikan pelayanan pendidikan yang paling sedikit memenuhi Standar
Nasional Pendidikan Tinggi;
b. menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi berdasarkan praktik
terbaik yang dapat dipertanggungjawabkan;
41
c. menyusun laporan keuangan STT Ibnu Sina Batam tepat waktu sesuai
standar akuntansi yang berlaku; dan
d. melakukan pelaporan lainnya secara transparan, tepat waktu, dan
akuntabel.
3) Laporan keuangan semester merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
semester STT Ibnu Sina Batam.
4) Laporan semester STT Ibnu Sina Batam diserahkan kepada Yayasan.
BAB XVIIIKODE ETIK
Pasal 75
1) Kode etik STT Ibnu Sina Batam terdiri atas:
a. kode etik Dosen;
b. kode etik Pegawai nondosen; dan
c. kode etik Mahasiswa.
2) Kode etik STT Ibnu Sina Batam memuat norma yang mengikat semua pihak
yang bernaung di bawah nama STT Ibnu Sina Batam atau bertindak atas nama
STT Ibnu Sina Batam
3) Kode etik Dosen berisi norma yang mengikat Dosen secara individual dalam
penyelenggaraan kegiatan akademik.
4) Kode etik Pegawai nondosen berisi norma yang mengikat pegawai nondosen
secara individual dalam menunjang penyelenggaraan STT Ibnu Sina Batam.
5) Kode etik Mahasiswa berisi norma yang mengikat Mahasiswa secara
individual dalam melaksanakan kegiatan akademik dan kemahasiswaan di
STT Ibnu Sina Batam
6) Kode etik Dosen dan kode etik Pegawai nondosen ditetapkan oleh STT Ibnu
Sina Batam
7) Kode etik Mahasiswa ditetapkan dengan Peraturan Ketua.
42
BAB XIXTATA URUTAN PERATURAN
Pasal 76
1) Selain berlaku perundang-undangan , di STT Ibnu Sina Batam berlaku
peraturan internal
2) Tata urutan peraturan internal sebagaiman dimaksud pada ayat 1 (satu)
meliputi:
a. Peraturan Yayasan;
b. Peraturan Ketua;
c. Peraturan Senat.