Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

28
Presentasi Kasus SKIZOFRENIA TAK TERGOLONGKAN Pembimbing : dr. Ika Sri Nurtantri, Sp.KJ FIKRIFAR RIZKI RADEN NABILLA AYESHA SEILA INAYATULLAH

description

psikiatri

Transcript of Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Page 1: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Presentasi KasusSKIZOFRENIA TAK TERGOLONGKAN

Pembimbing : dr. Ika Sri Nurtantri, Sp.KJ

FIKRIFAR RIZKIRADEN NABILLA AYESHA

SEILA INAYATULLAH

Seila Inayatullah Siregar
Page 2: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

I. Identitas Pasien

• Nama : Tn. A• Jenis kelamin : Laki-laki• Usia : 30 tahun• Agama : Islam • Pendidikan : SMK• Pekerjaan : Cleaning service• Status pernikahan : Menikah• Alamat : Palija• Diantar oleh : Ibu• Masuk Amarylis : 26 November 2013

Page 3: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

II. Riwayat Psikiatri

• Data diperoleh dari hasil auto-anamnesis dan alloanamnesis ibu pasien tanggal 26 November 2013.

• Keluhan Utama:merasa takut terus menerus sejak tiga minggu SMRS.

• Keluhan tambahan:Pasien sering mendengar suara-suara.

Page 4: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Riwayat Gangguan SekarangPasien merasa takut terus menerus sejak tiga minggu

SMRS. Awalnya, enam bulan yang lalu, pasien bekerja seperti biasa sebagai petugas kebersihan, namun menurut ibu pasien, pasien memiliki masalah pada pekerjaannya sehingga cuti dari pekerjaannya. Kemudian pasien berobat ke RSF akan keluhannya dan sudah dapat bekerja lagi.

Dalam tiga minggu terakhir, pasien merasa takut terus menerus, lemas, sehingga malas beraktifitas. Dan pasien merasa kakinya dingin. Rasa takut yang dialami pasien muncul sepanjang waktu dan tidak diketahui penyebabnya. Pasien masih mau makan bila disuapi oleh ibu pasien. Pasien juga tidak mau beribadah, kecuali bila berjamaah. Pasien juga merasa mendengar bisikan-bisikan, namun tidak jelas karena suaranya sayup-sayup. Pasien tidak menghiraukan bisikan tersebut.

Menurut ibu pasien, pasien masih merasa gembira dan tertawa-tawa bila menonton televisi.

Page 5: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Riw. Gangguan Dahulu

• Riw. Gangguan Psikiatrik– Keluarga mengatakan bahwa pasien sempat

berobat sebelumnya ke klinik Amarylis dalam kurun waktu enam bulan ini, diberi obat-obatan namun pasien dan keluarganya tidak mengingat namanya. Namun menurut ibu pasien, ada satu jenis obat yang tidak ditebus karena tidak ada stoknya, sehingga keluhan ini mulai muncul kembali.

Page 6: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

• Riwayat Gangguan Medis– Pada sepuluh tahun yang lalu, saat pasien sekolah SMK,

pasien pernah terlibat tawuran kemudian mengalami lemparan benda tumpul di kepala, sehingga kepalanya berdarah cukup banyak, dan dirawat di rumah sakit sampai sembuh. Saat itu, tidak ada keluhan seperti sekarang.

• Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif– Pasien menggunakan zat psikoaktif berupa ganja dan

minum minuman beralkohol pada sepuluh tahun yang lalu, dan sudah tidak mengkonsumsi lagi sejak lulus SMK. Pasien merokok satu bungkus per hari rokok kretek sejak sepuluh tahun yang lalu.

Page 7: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Riw. Hidup

• Prenatal dan perinatal– Selama mengandung pasien, ibu rajin memeriksakan

kandungannya ke Puskesmas. Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah sakit yang menyebabkannya dirawat maupun operasi. Pasien lahir cukup bulan, spontan, dan normal dengan pertolongan bidan Puskesmas.

• Masa kanak awal (0-3 tahun)– Pasien tumbuh dan berkembang sehat sesuai dengan

usianya seperti anak lainnya. Pasien menerima ASI dari ibu selama 1 tahun kurang. Ia tinggal dan mendapatkan kasih sayang yang cukup dari kedua orang tuanya.

Page 8: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

• Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)– Pasien mulai menjalani pendidikan Sekolah Dasar saat usia 6 tahun.

Pasien selama duduk di bangku Sekolah Dasar selalu mendapat rangking pertama. Ia selalu pulang dengan membawa juara satu dalam kejuaraan. Pergaulan dengan teman baik, ia mempunyai banyak teman dan bermain dengan teman sebaya di lingkungan sekolah. Ketika pasien di luar rumah ia hanya bermain sepak bola sepulang sekolah, selebihnya ia habiskan waktu luangnya untuk belajar. Hubungan dengan keluarga dekat, namun pasien tidak tidak terbuka masalah pribadinya kepada keluarga.

• Masa Kanak Akhir dan Remaja– Pasien menjalani pendidikan Sekolah Menengah Pertama saat usia

11 tahun dan melanjutkan sekolah ke SMK mengambil jurusan teknik mesin. Selama pendidikan pasien tidak pernah tinggal kelas, mempunyai teman yang cukup banyak. Hubungan dengan keluarga dekat, namun pasien tidak terbuka masalah pribadinya kepada keluarga.

Page 9: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Masa Dewasa• Riwayat Pendidikan

Pasien menjalani pendidikan di SD, SMP dan SMK.• Riwayat Pekerjaan

Setelah lulus SMK, sesaat sebelum pasien sakit, pasien masih bekerja sebagai petugas kebersihan. Setelah pasien sakit, ia hanya berdiam di rumah.

• Riwayat PernikahanPasien sudah menikah, mempunyai dua anak.

• Riwayat AgamaPasien merupakan pemeluk agama Islam. Jarang melaksanakan ibadah.

• Aktivitas SosialPasien aktif bersosialisasi dengan tetangga sekitar namun rajin bekerja., namun sejak sakit pasien menjadi orang pendiam.

• Riwayat Pelanggaran HukumPasien tidak memiliki riwayat berurusan dengan polisi atau pelanggaran hukum lainnya.

Page 10: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

• Situasi kehidupan sekarangMenurut pasien saat ini sangat takut bila ditinggal

oleh keluarganya. Pasien merasa sangat ingin pulang dan ingin kembali bekerja dimanapun. Pasien mengaku kesulitan tidur, namun tidak mengalami kesulitan makan dan minum hanya saja nafsu makan menurun.

• Riwayat KeluargaPasien merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara.

Tidak ada sanak saudara pasien yang memiliki keluhan sakit serupa dengan pasien. Pasien sering merasa bersalah pada istrinya karena pernah berselingkuh. Pasien ingin bertemu dengan istrinya untuk meminta maaf. Sejak sakit, pasien dan istri tinggal terpisah. Pasien diurus oleh ibu pasien.

Page 11: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Genogram….

Page 12: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

• Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupan– Saat diminta menggambarkan dirinya pasien

mengaku bahwa dia tidak mau menyusahkan orang tuanya dan hobby berolahraga terumata lari marathon. Pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit jiwa, namun terkadang pasien berkata ingin dapat kembali hidup normal seperti dulu sebelum tiga tahun yang lalu.

• Impian, Fantasi, dan Nilai-Nilai– Pasien memiliki impian menjadi Tentara. Pada

saat bersekolah dulu pasien bercita-cita ingin membahagiakan kedua orangtua.

Page 13: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Hasil Pemeriksaan Fisik Pasien(26 November 2013)

• Ku : baik• Kesadaran : CM• Tek. Darah : 120/80

mmHg• Frek. Nadi : 76x/menit• Frek. Napas : 20x/menit• Suhu : 36,2°C• Status gizi : kesan gizi baik• Warna kulit : cokelat

• Status Generalis: tidak ditemukan kelainan

• Status Neurologis: tidak ditemukan kelainan

Page 14: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Status Mental (26 Nov 2013)• Penampilan : Pasien seorang laki-laki berusia 30 tahun, penampilan

sesuai usia, rambut lurus warna hitam mengenakan baju kaos warna krem, rapi, celana panjang, kuku panjang dan kurang bersih.

• Perilaku: Pasien tampak cemas.• Sikap : cukup kooperatif• Pembicaraan : Pasien berbicara secara lambat, artikulasi terkadang

kurang jelas, intonasi dan volume kurang. Pemeriksa dapat mengerti pembicaraan dengan baik.

• Mood : hipotim• Afek : menyempit• Keserasian : serasi• Gangguan Persepsi : Pasien memiliki halusinasi auditorik berupa suara

orang yang berbisik.

Page 15: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

• PikiranProses dan Bentuk Pikir : Asosiasi Longgar, blockingIsi Pikir : Waham tidak ada.

• Kesadaran dan KognisiTaraf Kesadaran : Compos mentis

• OrientasiWaktu : Terganggu, pasien tidak mengetahui hari, tanggal dan tahun saat ditanya oleh pemeriksa. Pasien menjawab “hari apa yah, ga tau tanggal berapa, tahun 2014 yah”Tempat : Baik, pasien mengetahui dimana ia berada sekarang. Pasien berkata “ini di Rumah Sakit Fatmawati”.Orang : Baik, pasien tahu siapa yang mengantar pasien ke rumah sakit, yaitu ibu pasien.

Page 16: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

• Daya IngatSegera : Baik, pasien dapat menyebutkan nama - nama benda yang

disebutkan oleh pemeriksa berupa bulpen, kursi, pohon.Jangka Pendek : Baik, pasien mampu mengulang 3 kata yang

disebutkan sebelumnya. Pasien menjawab dalam waktu yang cukup dan dapat mengulang 3 kata tadi (bulpen,kursi, pohon).

Jangka menengah : Baik, pasien dapat menceritakan keluhan yang dideritanya.

Jangka Panjang : Baik, pasien dapat menceritakan masa kecil dan sekolah.• Konsentrasi : Terganggu, pasien kesulitan dalam menghitung

pengurangan 100 dikurangi 7 sampai lima kali berturut-turut.• Perhatian : Terganggu, pasien mudah teralihkan perhatiannya,

cenderung melamun.• Kemampuan membaca dan menulis :Baik, pasien dapat membaca tulisan yang ditunjuk pemeriksa dan

menuliskan “Maafkan Saya Indonesia Salam Damai”.

Page 17: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

• Pikiran abstrak : Baik, pasien dapat mengetahui dan mengerti peribahasa yang umum seperti “tong kosong nyaring bunyinya”.

• Kemampuan visuospasial : Baik, pasien mampu menggambarkan dua buah bangunan berbentuk segi lima.

• Intelegensia dan informasi : Intelegensia pasien baik. Kemampuan informasi terganggu, pasien tidak mengetahui nama presiden dan wakil presiden saat ini.

• Kemampuan menolong diri :Baik, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari

sendiri, namun untuk makan masih harus dibujuk dan disuapi oleh keluarga.

Page 18: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

• Pengendalian ImpulsPasien dapat mengendalikan dirinya dan terlihat sering bergumam.

• Daya nilai dan tilikanDaya nilai sosial : baik, pasien tahu bahwa pasien tidak akan menyimpan dompet yang ditemukannya di jalan.Uji Daya nilai: baik, pasien mengatakan bahwa akan mengembalikan dompet yang ditemukan di jalan ke alamatnya yang tertera di dalam dompet.Penilaian realita : Terdapat hendaya dalam menilai realita, karena pasien ada halusinasi auditoril.Tilikan : Tilikan II yaitu pasien menyadari bahwa pasien sakit dan dalam waktu bersamaan menyangkal bahwa dirinya sakit.

• Taraf dapat dipercayaSecara keseluruhan pasien dapat dipercaya.

Page 19: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

• Pasien seorang laki-laki, berusia 30 tahun, bertempat tinggal di Palija, sudah menikah, tidak bekerja, beragama Islam, dan pendidikan terakhir SMK. Pasien datang ke Poli Amarylis pada tanggal 26 November 2013 diantar oleh ibunya karena sering merasa takut dan mendengar bisikan sejak 3 minggu SMRS. Pasien mengalami semua keluhan ini sejak 6 bulan yang lalu. Pasien memiliki ciri pribadi cemas menghindar. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bahwa secara keseluruhan dalam batas normal.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Page 20: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

• Terdapat riwayat cedera kepala. Terdapat riwayat penggunaan zat psikoaktif, merokok dan alkohol. Dari pemeriksaan status mental tampak seorang laki-laki berpenampilan sesuai umur, tampak cemas, sering terlihat bergumam, cukup kooperatif dan perawatan diri kurang baik. Mood pasien hipotim dengan afek sempit dan serasi.

• Pasien berbicara lambat, intonasi dan volume kurang, artikulasi kurang jelas, dan intensitas suara kurang. Terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik. Proses pikir pasien asosiasi longgar dan blocking dengan isi pikir tidak ada waham.Pengendalian impuls masih baik. Daya nilai sosial, uji daya nilai masih baik. Penilaian realita terdapat hendaya karena ada halusinasi audiotorik dan tilikan derajat II.

Page 21: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Grafik Perjalanan Penyakit

Page 22: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

EVALUASI MULTIAKSIAL

• Aksis I : (F20.9) Skizofrenia YTT• Aksis II : Ciri kepribadian cemas mengindar• Aksis III : Tidak ada diagnosis• Aksis IV : Permasalahan berkaitan dengan

pekerjaan dan lingkungan sosial.• Aksis V : GAF current = 60; GAF HLPY= 70

Page 23: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

DAFTAR MASALAH

a. OrganobiologisTidak ditemukan kelainan

b. PsikologiHalusinasi auditorikAsosiasi LonggarBlocking

c. Lingkungan dan sosial ekonomiPekerjaan dan Rumah Tangga

Page 24: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

RENCANA TERAPI

• PsikofarmakaRisperidon 1x2mgTriheksilphenidil 2x2mg

• Psikoterapi :Psikoterapi dilakukan bersamaan dengan pemberian psikofarmaka, dilakukan terhadap pasien dan keluarga.

Page 25: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Terhadap Pasien• Pasien diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengungkapkan isi

hatinya atau permasalahan yang sedang dihadapinya, sehingga pasien lebih merasa tenang dan berarti.

• Memberikan psikoterapi suportif dengan memotivasi pasien untuk terus minum obat teratur, memiliki semangat untuk sembuh, memberikan dukungan terhadap hal positif yang dilakukan pasien.

• Memberikan psikoterapi Reedukatif yaitu memberikan edukasi dan informasi tentang penyakit yang dideritanya, yaitu gejala, dampak, faktor penyebab, cara pengobatan, prognosis dan kekambuhan. Selain itu, harus dijelaskan pula bahwa pengobatan akan berlangsung lama, adanya efek samping obat dan pengaturan dosis obat hanya boleh diatur oleh dokter.

• Pasien diharuskan mengisi waktunya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti kerja bakti, ronda malam, memperbanyak beribadah, tidak banyak tidur, melamun dan menyendiri.

Page 26: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

Terhadap Keluarga • Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit yang

diderita pasien, gejala-gejala, dampak-dampak faktor-faktor penyebab, cara pengobatan, prognosis dan kekambuhan.

• Menjelaskan bahwa pengobatan akan berlangsung lama, adanya efek samping obat dan pengaturan dosis obat hanya boleh diatur oleh dokter.

• Keluarga harus menjadi ‘perawat utama’, yaitu berpartisipasi dalam pengobatan pasien, bersikap sabar, menjadi sosok yang hangat dan pendengar yang baik bagi pasien.

• Membuatkan agenda kegiatan yang bermanfaat untuk pasien. • Menciptakan suasana rumah atau tempat sekitar pasien

nyaman.• Memberikan informasi dan percontohan kepada keluarga

terkait keluarga kecil bahagia. Sehingga keluarga dapat meminimalisir segala bentuk perselisihan dan kekerasan di dalam rumah.

• Memberikan motivasi kepada keluarga agar selalu sabar, berdoa dan berserah kepada Allah SWT atas kesembuhan pasien.

Page 27: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Bonam• Quo ad funtionam : Bonam• Quo ad sanactionam: Dubia ad bonam

Page 28: Presentasi Kasus STT Seila Ayesha Fikri

TERIMA KASIH…