Sp Halusinasi

11
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien a. Data Objektif Bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mencondongkan telinga ke arah tertentu, menutup telinga. Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu, ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas. Tampak seperti sedang mencium bau-bauan tertentu, menutup hidung. Sering meludah, muntah. Menggaruk-garuk permukaan kulit. b. Data Subjektif Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap, mendengar suara memerintah, melakukan sesuatu yang berbahaya. Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartun, melihat hantu atau monster. Mencium bau-bauan. Merasakan rasa seperti darah, urin, atau feses. Mengatakan ada serangga di permukaan kulit, merasa seperti tersengat listrik.

description

Sp Halusinasi

Transcript of Sp Halusinasi

Page 1: Sp Halusinasi

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Data Objektif

Bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mencondongkan

telinga ke arah tertentu, menutup telinga.

Menunjuk-nunjuk ke arah tertentu, ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas.

Tampak seperti sedang mencium bau-bauan tertentu, menutup hidung.

Sering meludah, muntah.

Menggaruk-garuk permukaan kulit.

b. Data Subjektif

Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap, mendengar suara

memerintah, melakukan sesuatu yang berbahaya.

Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartun, melihat hantu

atau monster.

Mencium bau-bauan.

Merasakan rasa seperti darah, urin, atau feses.

Mengatakan ada serangga di permukaan kulit, merasa seperti tersengat

listrik.

2. Diagnosa Keperawatan : Perubahan persepsi sensori : halusinasi

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan

1. Tujuan Keperawatan

a. Klien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya.

b. Klien dapat mengontrol halusinasinya.

c. Klien mengikuti program pengobatan secara optimal.

2. Tindakan Keperawatan

Page 2: Sp Halusinasi

a. Membantu klien mengenali halusinasi.

b. Melatih klien mengontrol halusinasi.

c. Melatih klien berinteraksi dengan orang lain saat halusinasi muncul.

d. Membuat dan melakukan aktivitas harian yang terjadwal.

e. Melatih klien untuk minum obat secara teratur.

SP 1 : Membantu klien mengenal halusinasi, menjelaskan cara mengontrol

halusinasi, mengajarkan klien menghardik halusinasi.

ORIENTASI (PERKENALAN)

“Selamat pagi. Saya Priska, senang dipanggil Priska. Saya mahasiswa

keperawatan Untan yang akan merawat bapak.”

“Nama bapak siapa? Senang dipanggil siapa?”

“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini?”

“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini bapak

dengar, tetapi tidak tampak wujudnya? Mau dimana kita ngobrol? Bagaimana

kalau di ruang tamu? Mau berapa lama pak? Bagaimana kalau 15 menit?”

KERJA

“Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan

suara itu? Apakah bapak terus-terusan mendengar suara tersebut atau hanya

sewaktu-waktu? Kapan waktu paling sering bapak mendengar suara tersebut?

Berapa kali sehari? Pada keaadan apa suara itu terdengar? Apakah pada waktu

sendiri? Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan

cara itu dapat menghilangkan suara-suaranya? Bagaimana Kalau kita belajar

cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”

“Pak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan

menghardik suara tersebut. Kedu, dengan cara bercakap-cakap dengan orang

lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal. Keempat, minum obat

dengan teratur.”

Page 3: Sp Halusinasi

“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.

Caranya adalah saat suara-suara tersebut muncul, bapak bilang pergi saya tidak

mau dengar! Saya tidak mau dengar! Kamu suara palsu!”

“Coba bapak peragakan. Ya, bagus sekali. Coba sekali lagi. Bagus sekali.”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan bapak setelah memeragakan latihan tadi? Bapak tadi

sudah mempraktekkan cara menghardik dengan baik sekali. Mulai sekarang

saat suara-suara itu datang lagi, silakan coba cara tersebut.”

“Besok pagi saya akan datang lagi ke sini. Bagaimana kalau kita mencoba

latihan yang kedua? Yaitu dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jam

berapa besok bapak mau latihan? Bagaimana kalau jam 10 pagi?”

“Baiklah. Sampai Jumpa.”

SP 2 : Melatih klien bercakap-cakap dengan orang lain saat halusinasi muncul.

ORIENTASI

“Selamat pagi bapak. Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-

suaranya masih muncul? Apakah bapak sudah memakai cara yang sudah kita

latih? Apakah suara-suaranya berkurang?”

“Bapak sudah sangat baik dalam menggunakan cara pertama untuk mengontrol

halusinasi. Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan belajar cara kedua

untuk mengontrol halusinasi. Kita latihan selama 20 menit ya. Mau di mana?

Di sini saja?”

KERJA

“Cara kedua untuk mengontrol halusinasi adalah dengan bercakap-cakap

dengan orang lain. Jadi, kalau bapak mulai mendengar suara-suara, bapak nisa

langsung mengajak teman untuk diajak ngobrol. Bapak bisa mengatakan,

tolong saya mulai mendengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya.”

Page 4: Sp Halusinasi

“Coba bapak peragakan kalimat tadi. Ya, bagus. Coba sekali lagi. Bagus sekali.

Mulai sekarang bapak bisa berlatih untuk bercakap-cakap dengan orang lain.

Bapak juga dapat mengajak keluarga, atau pasien dan perawat lain untuk

bercakap-cakap.”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan bapak setelh latihan ini? Jadi, sudah berapa cara yang

bapak pelajari untuk mengontrol halusinasi? Bagus, cobalah lagi kedua cara

tersebut saat bapak mengalami halusinasi lagi. Nanti bapak bisa melakukan

secara teratur jika suara itu muncul. Besok pagi saya akan datang lagi.

Bagaimana kalau kita lakukan atihan yang ketiga dengan melakukan aktivitas

terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10 pagi? Mau dimana? Di

sini lagi? Baiklah. Selamat pagi.”

SP 3 : Membuat dan melakukan aktivitas harian yang terjadwal.

ORIENTASI

“Selamat pagi bapak. Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-

suaranya masih muncul? Apakah bapak sudah memakai dua cara yang sudah

kita latih? Apakah suara-suaranya berkurang?”

“Bapak sudah sangat baik dalam menggunakan cara pertama untuk mengontrol

halusinasi. Sesuai janji kita kemarin, sekarang kita akan belajar cara ketiga

untuk mengontrol halusinasi. Kita latihan selama 20 menit ya. Mau di mana? Di

sini saja?”

KERJA

“Latihan ketiga ini kita akan membuat jadwal harian untuk bapak. Apa saja

yang biasa bapak lakukan? Apa kegiatan bapak di pagi hari? Lalu apa yang

bapak lakukan pada jam berikutnya?”

Page 5: Sp Halusinasi

“Wah, kegiatan bapak banyak sekali. Kalau begitu mari kita masukkan dua

latihan kemarin ke dalam jadwal harian bapak. Mau jam berapa? Latihan

pertama jam 10 ya? Bagaimana dengan latihan kedua? Jam 1?”

“Kedua latihan tersebut juga bisa bapak praktikkan setiap saat agar bapak dapat

mengontrol dengan lebih baik lagi.”

TERMINASI

“bagaimana perasaan bapak setelah melakukan letihn tadi? Coba bapak

sebutkan lagi tiga cara mengontrol halusinasi yang telah kita pelajari. Bagus

sekali. Coba lakukan sesuai jadwa ya. Besok saya akan datang lagi untuk

mengecek jadwal harian bapak. Baiklah. Sampai jumpa.”

Page 6: Sp Halusinasi

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

a. Data Subjektif

Klien mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin, atau di RS

tidak tersedia alat mandi.

Klien mengatakan dirinya malas berdandan rapi.

Klien mengatakan ingin disuapi makan.

Klien mengatakan jarang membersihkan diri setelah BAK maupun BAB.

b. Data Objektif

Ketidakmampuan merawat diri ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,

kulit berdaki, tercium aroma tidak sedap, serta kuku panjang dan kotor.

Ketidakmampuan berpakaian ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian

kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, tidak bercukur (laki-laki).

Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan ketidakmampuan

mengambil makanan sendiri, makan berceceran, dan makan tidk pada

tempatnya.

Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri ditandai dengan BAB/BAK

tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah

BAB/BAK.

2. Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan diri

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan

1. Tujuan Keperawatan

a. Klien melakukan cara kebersihan diri yang baik secara mandiri.

b. Klien melakukan cara makan yang baik secara mandiri.

c. Klien melakukan kebersihan diri setelah BAB/BAK dengan baik secara mandiri.

2. Tindakan Keperawatan

Page 7: Sp Halusinasi

a. Mengkaji kemampuan klien dalam merawat diri.

b. Melatih klien untuk melakukan cara mandi yang baik.

c. Melatih klien untuk melakukan cara makan yang baik.

d. Melatih klien untuk melakukan cara membersihkan diri yang baik setelah

BAB/BAK.

SP 1 : mengidentifikasi kemampuan klien dalam merawat diri, menjelaskan

pentingnya menjaga kebersihan dan perawatan diri, melatih klien cara mandi

dan sikat gigi dengan sabun dan pasta gigi.

ORIENTASI (PERKENALAN JIKA PASIEN BARU)

“Selamat pagi. Saya Priska, senang dipanggil Priska. Saya mahasiswa

keperawatan Untan yang akan merawat bapak. Nama bapak siapa? Senang

dipanggil siapa? Bagaimana perasaan bapak hari ini?”

“Bagaimana kalau kita mengobrol tentang kemampuan bapak untuk mandi dan

kerapian diri? Mau dimana kita ngobrol? Bagaimana kalau di ruang tamu? Mau

berapa lama pak? Bagaimana kalau 15 menit?”

KERJA

“Berapa kali bapak mandi dalam sehari? Apa hari ini bapak sudah mandi? Saat

mandi apakah sekalian sikat gigi? Apakah saat mandi menggunakan sabun?

Siat giginya menggunakan odol? Saat BAB/BAK apakah bapak

membersihkann diri dengan air dan sabun? Sebelum makan apakah bapak

mencuci tangan terlebih dahulu?”

“Menurut bapak, apa kegunaan mandi? Ya, bagus sekali pendapat bapak. Apa

masalah yang mungkin muncul jika kita tidak rajin membersihkan diri? Ya,

benar sekali.”

“Sekarang kita latihan cara mandi menggunakan sabun dengan benar ya.

Pertama bapak membasahi badan terlebih dahulu dengan air, kemudian

gosokkan sabun ke tubuh bapak hingga berbusa. Jika ada shampo juga bisa

bapak gunakan untuk keramas, tuangkan sedikit sampo ke telapak tangan

Page 8: Sp Halusinasi

kemudian balur ke rambut bapak hingga berbusa, kemudian bilas sampai

bersih. Selanjutnya bapak ambil sikat gigi dan pasta gigi, kemudian sikat gigi

bapak mulai dari depan hingga belakang dari arah atas ke bawah. Kemudian

jangan lupa bapak melakukan apa? Ya, benar, kumur-kumur hingga mulut

bersih. Kemudian setelah mandi, bapak melakukan apa? Ya, bagus sekali,

keringkan badan dengan handuk kemudian kenakan pakaian yang bersih.”

TERMINASI

“Bagaimana perasaan bapak setelah mandi dengan menggunakan sabun dan

sikat gigi dengan menggunakan pasta gigi? Coba bapak sebutkan lagi cara

mandi yang baik yang telah dilakukan tadi. Ya, bagus sekali.”

“Besok pagi saya akan datang lagi ke sini. Bagaimana kalau kita memasukkan

jadwal mandi ke jadwal harian bapak? Jam berapa bapak mandi pagi? Jam

enam pagi, oke. Jam berapa bapak mandi sore? Jam empat, baik sekali. Oke,

besok kita bertemu lagi ya Pak.”

“Baiklah. Sampai Jumpa.”