TAK Halusinasi

23
Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Keperawatan Jiwa HALUSINASI OLEH : Kelompok Delta YAYASAN SETIH SETIO MUARA BUNGO AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO

description

TAK Halusinasi

Transcript of TAK Halusinasi

Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Keperawatan JiwaHALUSINASI

OLEH :Kelompok Delta

YAYASAN SETIH SETIO MUARA BUNGOAKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO TAHUN AKADEMIK 2014/2015

A.Latar BelakangHalusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh/baik (Stuart & Sundenn, 1998).Kelompok adalah suatu sistem sosial yang khas yang dapat didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang saling berinteraksi, inteleransi, interdependensi dan saling membagikan norma sosial yang sama (Stuart & Sundeen, 1998). Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Keliat, 2005)Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas membantu anggotanya untuk identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang maladaptive (Stuart & Sundeen, 1998).Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

B.Landasan TeoriHalusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh/baik (Stuart & Sundenn, 1998).Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan karakteristik tertentu, diantaranya:a.Halusinasi pendengaranKarakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara-suara orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.b.Halusinasi penglihatanKarakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.c.Halusinasi penciumanKarakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadangkadang terhirup bau harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.d.Halusinasi perabaKarakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati atau orang lain.e.Halusinasi pengecapKarakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan.f.Halusinasi sinestetikKarakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.

Tahapan Halusinasi, Karakteristik Dan Perilaku Yang DitampilkanTAHAPKARAKTERISTIKPERILAKU KLIEN

Tahap IMemberi rasa nyaman tingkat ansietas sedang secara umum, halusinasi merupakan suatu kesenanganMengalami ansietas, kesepian, rasa bersalah dan ketakutan.Mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan ansietasPikiran dan pengalaman sensori masih ada dalam kontol kesadaran, nonpsikotik.Tersenyum, tertawa sendiriMenggerakkan bibir tanpa suaraPergerakkan mata yang cepatRespon verbal yang lambatDiam dan berkonsentrasi

Tahap IIMenyalahkanTingkat kecemasan berat secara umum halusinasi menyebabkan perasaan antipatiPengalaman sensori menakutkanMerasa dilecehkan oleh pengalaman sensori tersebutMulai merasa kehilangan kontrolMenarik diri dari orang lain non psikotik.Terjadi peningkatan denyut jantung, pernafasan dan tekanan darahPerhatian dengan lingkungan berkurangKonsentrasi terhadap pengalaman sensori kerjaKehilangan kemampuan membedakan halusinasi dengan realitas

Tahap IIIMengontrolTingkat kecemasan beratPengalaman halusinasi tidak dapat ditolak lagiKlien menyerah dan menerima pengalaman sensori (halusinasi).Isi halusinasi menjadi atraktif.Kesepian bila pengalaman sensori berakhir psikotik.

Perintah halusinasi ditaati.Sulit berhubungan dengan orang lain.Perhatian terhadap lingkungan berkurang hanya beberapa detik.Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tremor dan berkeringat

Tahap IVKlien sudah dikuasai oleh Halusinasi.Klien panik.

Pengalaman sensori mungkin menakutkan jika individu tidak mengikuti perintah halusinasi, bisa berlangsung dalam beberapa jam atau hari apabila tidak ada intervensi terapeutik.Perilaku panik.Resiko tinggi mencederai.Agitasi.Tidak mampu berespon terhadap lingkungan.

C.Tujuana.Tujuan UmumSetelah 30 menit klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, diharapkan klien mampu magontrol halusinasinya dengan cara menghardik.b.Tujuan KhususKlien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasiKlien mengetahui bagaimana mengontrol halusinasi dengan cara menghardikKlien dapat memahami dan memperagakan cara menghardik halusinasi

D.Kriteria Anggota1. Klien dengan gangguan persepsi sensori; halusinasi pendengaran2. Klien tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk3. Klien yang dapat berkomunikasi secara verbal4. Klien tidak memiliki gangguan pendengaran

Nama Klien Tn. Tn. Tn.

E.Waktu dan Tempat PelaksanaanTherapy Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada:Hari, Tanggal : Waktu : Tempat : Ruang Delta Rumah Sakit Umum Daerah Jambi

F.Media dan Alat TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat ini hanya yang ada diruangan saja seperti:a.Spidolb.Whiteboard atau papan tulisc.Karpetd.Papan namae.Musik (Laptop/Handphone)f.Undian

G.Metodea.Diskusi dan Tanya jawab.b.Bermain peran atau simulasi.

H.Susunan Pelaksana Yang bertugas dalam TAK kali ini disesuaikan dengan petugas setiap sesi yang telah disepakati. Sebagai berikut:Leader :Co. Leader :Fasilitator 1 :Fasilitator 2 :Observer :

I.Uraian Tugas Pelaksanaa.Leader Tugas: Membuka acara. Menyampaikan tujuan dilakukannya TAK Menyampaikan aturan kegiatan TAK Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK. Menjadirole modelpada saat kegiatan Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya Mengarahkan proses TAK ke arah pencapaian tujuan dengan cara memotivasi kepada anggota kelompok untuk terlibat dalam kegiatan Menutup acarab.Co. Leader Tugas: Menjadi role model Mengambil alih posisi leader jika leader pasif (bloking). Mengingatkan Leader jika kegiatannya menyimpang atau ada kegiatan yang terlupakan Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya Mengarahkan proses TAK ke arah pencapaian tujuan dengan cara memotivasi kepada anggota kelompok untuk terlibat dalam kegiatanc.Fasilitator Tugas:. Memfasilitasi klien dalam kegiatan TAK Mempertahankan keikutsertaan klien dalam kegiatan Mencegah gangguan atau hambatan terhadap jalannya kegiatan Memberi stimulus kepada anggota yang kurang aktif Ikut serta dalam kegiatan kelompok dan berperan sebagairole modelbagi klien sebagai proses aktivitasi kelompok d.Observer Tugas: Mencatat serta mengamati proses jalannya TAK yang dilakukan oleh Leader, Co. Leader, Fasilitator dan Klien (dicatat pada format yang tersedia) Memberikan umpan balik terhadap proses kegiatan mulai dari persiapan sampai acara selesai Menyampaikan hasil observasi pada kelompok

J.Mekanisme Kegiatana.Persiapan1.Leader menggelar karpet2.Leader mempersiapkan whiteboard dan spidol3.Leader mempersiapkan music dari laptop/handphone dan undian4.Leader mengatur posisi duduk peserta Setting tempat:

b.Orientasi 1.Salam terapeutik. Leader menyampaikan salam terapeutik Leader memperkenalkan diri kepada anggota Leader mempersilahkan anggota untuk memperkenalkan diri 2.Validasi Leader menanyakan perasaan klien saat ini 3.KontrakLeadear menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu bagaimana mengontrol halusinasi dengan cara menghardik Leader menjelaskan aturan main berikut :a.Lama kegiatan 30 menitb.Setiap klien mengikuti keegiatan dari awal sampai akhir.c.Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada leader.c.Tahap Kerja1.Fasilitator menyalakan music dari laptop atau handphone2.Leader memberikan bola dan bola tersebut diberikan bergilir secara berputar sampai music berhenti3.Leader meminta klien yang mendapat bola pada saat berhenti untuk menceritakan apa yang dilakukan pada saatmengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran.4.Leader memberikan pujian setiap klien selesai bercerita5.Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi pada saat halusinasi muncul6.Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: Pergi,Pergi, jangan ganggu saya, kamu suara palsu...7.Leader meminta semua klien untuk memperagakan cara menghardikhalusinasi8.Fasilitator membagikan undian9.Leader meminta masing-masing klien untuk memperagakan cara menghardik halusinasi sesuai urutan undian10.Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan setiap klien memperagakan menghardik halusinasi d.Tahap Terminasi1.Evaluasi Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti kegiatan. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.2.Tindak LanjutLeader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul

3.Kontrak yang akan datang Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukankegiatan terjadwal Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

Lembar Evaluasi Kemampuan KlienMengontrol halusinasi dengan cara menghardik

NoNama PasienMeMenyebutkan Carayang Selama Ini Digunakan untuk Mengatasi Halusinasi Menyebutkan Efektifitas Cara yang DigunakanMe Menyebutkan Cara Mengatasi Halusinasi dengan MenghardikMemperagakan Cara Menghardik Halusinasi

1Tn.

2Tn.

3Tn.

4Tn

DAFTAR PUSTAKA

Keliat BA, Akemat. 2004.Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGCStuart G.W. 2006.Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGCStuart G.W. Sundeen S.J, 1998.Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta: EGCYosep, Iyus. 2013.Keperawatan Jiwa.Bandung: PT Refika Aditama