Lk Halusinasi
-
Upload
park-bomie-twoanyone -
Category
Documents
-
view
292 -
download
36
Embed Size (px)
Transcript of Lk Halusinasi

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn.M DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA PERUBAHAN
PERSEPSI : HALUSINASI DI RUANG P.14 RSJ Dr. SOEROYO MAGELANG
A.PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 6 juni 2012
Tanggal masuk : 3 Juni 2012
No. Register : 21494
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. M
Umur : 61 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Sudah menikah
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Plumbon Suruh-salatiga
II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. N
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Plumbon Suruh-salatiga
Hubungan dengan klien : Anak
III. ALASAN MASUK
Klien dibawa anaknya dengan keluhan utama : marah-marah,mengamuk,
ceramah sendiri di mushola dengan pengeras suara sejak 1 minggu yang lalu.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI
- Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya sejak umur 20 tahun
dan di rawat di RSJ solo dan magelang.
- Riwayat pengobatan sebelumnya : Tidak ada riwayat putus obat
- Riwayat penyakit Fisik : pasien pernah jatuh dari pohon kelapa dan patah
tulang punggung.
- Ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa yaitu ayah klien.
- Trauma fisik : Klien tidak mempunyai trauma kepala dan tidak pernah
kejang tapi klien pernah jatuh dari pohon kelapa dan patah tulang
punggung.
- Trauma psikis : Klien merasa puas dengan pekerjaannya sekarang.
V. FAKTOR PRESIPITASI
1. Riwayat Penyakit Sekarang
- klien Merasa dirasuki arwah-arwah kyai/wali
- Kluyuran dan tidak bisa tidur
2. Klien tidak pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan.
I. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital :
Td : 120/80 mmHg S : 37 0 C BB :40 Kg
N : 80 x / menit RR : 20 x/menit TB : 160 Cm

II. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Keterangan
: pernah menderita :perempuan : klien
Gangguan jiwa
: serumah : laki-laki
Klien adalah seorang anak kedua dari tiga bersaudara dan klien tinggal
bersama anak terkhirnya.
b. Konsep Diri
1. Identitas diri
Klien bernama M umur 61 tahun yang berjenis kelamin laki-laki dan
merasa puas dengan jenis kelaminnya. Klien merasa puas dengan
pekerjaannya sekarang
2. Peran diri
Klien kadang sulit untuk bergaul dengan orang lain. Dirumah menjadi
kepala keluarga dan bisa menjalankan perannya sebagai kepala keluarga.
Klien aktif dalam kegiatan masyarakat.
3. Ideal diri
Harapan klien setelah pulang ingin bekerja lagi disawah dan jika tidak
tercapai maka klien menyadari bahwa dia sedang sakit.

4. Harga diri
Klien kadang merasa malu kepada siapapun karena dirinya mengalami
patah tulang punggung
5. Gambaran diri
Klien pernah patah tulang punggung dan kadang merasa malu jika
berkumpul dengan orang-orang yang normal
c. Hubungan Sosial
Klien dekat dengan semua orang yang dia kenal dan juga
keluarganya,sedangkan yang paling dekat dengan klien adalah anak
pertamanya.Peran klien dalam kegiatan kelompok klien tidak begitu akif.
Klien. Klien kadang menyendiri dan suka melamun.
d. Spiritual
Klien mempunyai pandangan bahwa gangguan jiwa adalah penyakit yang
berasal dari tuhannya dalam bentuk cobaan.
Pasien adalah seorang yang beragama islam taat beribadah, setelah sakit
pasien menurun dalam beribadah karena dirinya merasa sedang sakit.
III. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Kebersihan dan kondisi klien dari rambut sampai kuku dan kulit baik tapi cara
berpakaian klien kurang rapi.
b. Pembicaraan
Klien nyambung jika diajak bicara, tidak bicara sendiri, fokus pada topik
pembicaraan.klien berbicara lambat
c.Aktivitas motorik
Klien tidak mondar-mandir, klien tenang, tidak gelisah, tangan klien tremor.
d. Alam perasaan
Klien merasa sedih ketika teringat keluaga dirumah.
Klien terlihat murung.

e. Afek
Apropiate : klien dapat mengungkapkan ekspresi perasaannya dengan tepat
f. Persepsi
Klien mengatakan sering melihat sesosok kyai/wali yang kadang-kadang
menghapirinya dan menyuruh untuk menyiarkan agama.muncul kadang-
kadang, respon pasien takut dan mengikuti perintah.
g. Proses pikir
Klien saat diwawancarai pembicaraan berbelit-belit tapi sampai pada tujuan.
( sirkumtansial).
h. Isi Pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir
i. Tingkat kesadaran
Pasien tampak bingung dan kacau, pasien mengerti orientasi waktu,tempat dan
orang.
j. Memori
Ingatan jangka panjang klien daan jangka pendek klien masih baik karena
klien dapat menceritakan masa lalunya dan mengingat kenapa dia bias masuk
di RSJ.
k. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien masih cukup baik dan mampu berhitung dengan hitung-
hitungan sederhana mengguanakan mata uang.
l. Daya tilik diri
Klien mengetahui bahwa sekarang dia berada di RSJ untuk perwatan
pengobatan dirinya yang sedang mengalami gangguan jiwa.
IV. KEBUTUHAN
PERSIAPAN PULANG
1. Makan : mandiri
2. BAK/BAB : mandiri
3. Mandi : mandiri
4. Berpakaian : mandiri
5. Istirahat & tidur : mandiri

6. Penggunaan obat : dengan pengawasan
7. Pemeliharaan kesehatan : tidak memerlukan fasilitas kesehatan
8. Aktivitas di dalam rumah : mandiri
9. Aktivitas di luar rumah : bantuan minimal
V. MEKANISME
KOPING
Ketika menghadapi masalah klien cenderung mengungkapkan perasaanya dengan
marah-marah dan mengamuk.
VI. MASALAH
PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Tidak ada penolakan dari keluarga,tempat bekerja dan lingkungan tempat klien
terhadap keberadaan klien,klien merasa puas dengan kondisinya.
VII. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : F 20. 3 (Skizofrenia tak terinci)
Terapi medik : CLORILEX 2X25 mg
LODOMER 1 amp
VIII. POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan
Halusinasi pendengaran dan penglihatan
Menarik Diri

IX. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS MASALAH
1.
2.
3.
S :
- Keluarga mengatakan klien sering melamun sendiri
dan suka ngomong sendiri
- pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang
belum tentu ada orangnya.
- Klien mengatakan sering melihat sesosok kyai/wali
yang kadang-kadang menghapirinya dan menyuruh
untuk menyiarkan agama
O :
Klien tampak gelisah dan berbicara sendiri.
Kontak mata tidak fokus
S: - klien mengatakan sebelum di bawa dirumah sakit klien mengamuk dan merusak alat perabotan
O:
Ekspresi klien tampak tegang
Kontak mata tajam
S :
- klien mengatakan pengen sendiri dan tidak mau
bergabung dengan teman-temannya
O :
Klien tidak memperdulikan lingkungan sekitar
Klien jarang bersemangat saat mengikuti kegiatan
Halusinasi
pendengaran dan
penglihatan
Resiko perilaku
kekerasan
Menarik Diri

yang diadakan oleh perawat setempat.
XII.CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN & PERKEMBANGAN
No. Tgl/JamDiagnosa
Kep./SPImplementasi Evaluasi TTD
1 06/06/12
11.20
Gangguan
persepsi sensori :
Halusinasi
SP 1 p
1. Membina
hubungan saling
percaya dengan
prinsip
komunikasi
teraupetik
2. Mengidentifikasi
jenis halusinasi
pasien
S: Klien menjawab
salam dan perkenalan,
klien mengatakan
senang ketika diajak
ngobrol perawat,
pasien mengatakan
mendengar bisikan
dan melihat bayangan
seperti kyai
O: Klien tampak
kooperatif, mau
diajak interaksi,
ekspresi wajah sedikit
tegang.
A: Bina hubungan
saling percaya
tercapai, identifikasi
jenis halusinasi
tercapai
P: Lanjutkan
intervensi SP 1p point
mengidentifikasi
isi,waktu, frekuensi,
situasi yang
mendukung dan
respon pasien.

2 7/6/12
09.00
Gangguan
persepsi sensori :
Halusinasi
SP 1 p
1. Mengidentifikasi
isi halusinasi
pasien
2. Mengidentifikasi
waktu halusinasi
pasien
3. Mengidentifikasi
frekuensi
halusinasi pasien
4. Mengidentifikasi
situasi yang
menimbulkan
halusinasi dan
respon pasien
terhadap
halusinasi
S: Klien kadang
mendengar suara-
suara aneh dan
waktunya tidak pasti,
suara tersebut adalah
suara pria dan
berbisik kata
“sebarkan agama
islam”. Tetapi klien
mengatakan bahwa
hal ini sudah jarang
terjadi. Klien juga
sering melihat
bayangan manusia
berwarna putih
kadang juga berwarna
hitam, klien
melihatnya ketika
bangun tidur selama 5
menitan, pasien
biasanya hanya diam
saja.
O: Klien tampak
kooperatif, mau
diajak interaksi, klien
tampak lebih tenang,
kontak mata baik.
A: mengidentifikasi
isi,waktu, frekuensi,
situasi yang

mendukung
halusinasi dan respon
pasien tercapai
P: lanjutkan
intervensi SP 1p
untuk melatih pasien
cara kontrol
halusinasi dengan
menghardik
3 8/6/12
09.00
Gangguan
persepsi sensori :
Halusinasi
SP 1 p
1. Melatih pasien
cara kontrol
halusinasi
dengan
menghardik
S: pasien mengatakan
sudah pernah
diajarkan cara
menghardik, pasien
mengatakan senang
diajarkan cara
menghardik lagi
O: klien tampak lebih
tenang, klien mampu
mempraktekan cara
menghardik
A: intervensi melatih
pasien cara
mengontrol halusinasi
dengan menghardik
tercapai
P: lanjutkan
intervensi SP Ip
membimbing pasien
memasukan dalam
jadwal kegiatan

4 10/6/2012
10.00WIB
Gangguan
persepsi sensori :
Halusinasi
SP 1 p
1. Membimbing
pasien
memasukan
dalam jadwal
kegiatan harian
S : pasien
mengatakan senang
mengikuti kegiatan di
rumah sakit, pasien
mengatakan
melaksanakan latihan
menghardik ketika
halusinasi datang
O : Pasien kooperatif,
pasien tampak
semangat mengikuti
kegiatan harian
A : Membimbing
pasien memasukan
dalam jadwal
kegiatan harian
tercapai
P : Lanjutkan
intervensi SP Iip
melatih pasien cara
kontrol halusinasi
dengan berbincang
dengan orang lain

L A P O R A N K A S U S
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. M DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
DI RUANG P.14 RSJ Prof. Dr. SOEROYO MAGELANG
Disusun Oleh
DENI RISTANTO
P.17420110042
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

2012