SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id...
Transcript of SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar ...... · perpustakaan.uns.ac.id...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu Hamil
Aterm di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
HARIS NUR ASHFI ARIFA
G0006198
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat, hidayah serta ridhoNya, sehingga penulis dapat menselesaikan skripsi dengan judul “ Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu Hamil Aterm di RSUD dr. Moewardi Surakarta “.
Dalam penelitian ini, penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menselesaikannya. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. AA Subijanto, dr., MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Sri Wahjono, dr., MKes, DAFK selaku ketua tim skripsi FK UNS. 3. Teguh Prakosa, dr., SpOG sebagai pembimbing utama yang telah memberikan waktu,
pengarahan, bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dr. Kiyatno, dr., Mor., PFK sebagai pembimbing pendamping yang telah memberikan
waktu, pengarahan, bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dr. Soetrisno, dr., SpOG (K) sebagai penguji utama yang telah berkenan menguji dan
memberikan bimbingan, pengarahan, kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi.
6. Abkar Raden, dr., SpOG (K) sebagai anggota penguji yang juga telah berkenan menguji dan memberikan bimbingan, pengarahan, kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan skripsi.
7. Bapak, Ibu, Mbak Hafi, Adek Astrid, Mas Ginanjar, Bu Kawit, Mbak Nana dan bidan-bidan lain yang telah memberikan bimbingan, dukungan, semangat, saran baik material maupun spiritual.
8. Pak Nardi dan Bu Enny yang turut membantu dalam pembuatan skripsi ini. 9. Teman-teman PBL C3 ( Bayu, Marisa, Ova, Titie, Rossi, Nunung, Rozhi, Yudhi, Asri,
Eriza dan Jayalina) yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu- persatu yang telah membantu menyeleseikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, namun demikian semoga skripsi ini tetap dapat memberikan manfaat sepenuhnya.
Surakarta, 26 Desember 2009 Haris Nur Ashfi Arifa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN…………………………………………………………… ii
PERNYATAAN…………………………………………………………… iii
ABSTRAK…………………………………………………………………. iv
ABSTRACT………………………………………………………………... v
PRAKATA ………………………………………………………………… vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….. x
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xii
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang……………………………………………........ 1
B. Perumusan Masalah………………………………………........ 2
C. Tujuan Penelitian……………………………………………… 2
D. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 2
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………... 4
A. Tinjauan Pustaka……………………………………………… 4
1. Ketuban Pecah Dini Hamil Aterm………………………... 4
a. Definisi ………………………………………………. 4
b. Etiologi……………………………………………….. 4
c. Frekuensi……………………………………………… 4
d. Diagnosis……………………………………………… 4
e. Komplikasi……………………………………………. 5
f. Penatalaksanaan………………………………………. 6
g. KPD dalam Hubungannya dengan DKP……………… 6
2. Disproporsi Kepala Panggul………………………………. 7
a. Definisi……………………………………………....... 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
b. Etiologi……………………………………………….. . 7
c. Diagnosis……………………………………………… 7
d. Prognosis……………………………………………… 8
e. Penanganan…………………………………………… 8
B. Kerangka Pemikiran…………………………………………... 9
C. Hipotesis………………………………………………………. 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………. 10
A. Jenis Penelitian………………………………………………… 10
B. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………... 10
C. Subyek Penelitian……………………………………………… 10
1. Populasi Penelitian………………………………………….. 10
2. Sampel Penelitian…………………………………………… 10
3. Kriteria Subyek Penelitian………………………………….. 10
D. Teknik Sampling……………………………………………….. 11
E. Rancangan Penelitian………………………………………….. 13
F. Identifikasi Variabel Penelitian………………………………... 14
G. Definsi Operasional Variabel………………………………….. 14
H. Alat dan bahan…………………………………………………. 15
I. Cara Kerja……………………………………………………… 15
1. KPD dengan Pemeriksaan Spekulum Graves………………. 15
2. DKP dengan Pemeriksaan Osborn Test…………………….. 16
J. Keaslian Penelitian…………………………………………….. 16
K. Teknik Analisis Data…………………………………………... 17
BAB IV HASIL PENELITIAN……………………………………………. 19
BAB V PEMBAHASAN………………………………………………….. 26
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN……………………………………… 29
A. Simpulan……………………………………………………….. 29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
B. Saran……………………………………………………………. 29
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 30
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Distribusi Pasien Menurut Umur Ibu………………………….. 19
Tabel IV.2 Distribusi Pasien Menurut Pendidikan………………………… 20
Tabel IV. 3 Distribusi Pasien Menurut Berat Badan Janin…………………. 21
Tabel IV.4 Distribus Pasien Menurut Lingkar Kepala……………………... 22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Prosentase Kasus Pasien Menurut Umur Ibu…………………. 20
Gambar IV.2 Prosentase Kasus Pasien Menurut Pendidikan………………... 21
Gambar IV.3 Prosentase Kasus Pasien Menurut Berat Badan Janin………… 22
Gambar IV.3 Prosentase Kasus Pasien Menurut Lingkar Kepala…………… 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Distribusi Chi Square
Lampiran 2. Surat Persetujuan
Lampiran 3. Daftar Pasien DKP
Lampiran 4. Daftar Pasien Non DKP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Hubungan Disproporsi Kepala Panggul dengan Ketuban Pecah Dini pada Ibu Hamil Aterm di RSUD dr. Moewardi Surakarta
Haris Nur Ashfi Arifa, NIM/Semester : G.0006198/VII, Tahun 2009
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Pada Hari …… , Tanggal ……..2009
Pembimbing Utama Nama : Teguh Prakosa, dr., SpOG NIP : 19641030 199011 1 002 ( ………………………… ) Pembimbing Pendamping Nama : Dr. Kiyatno, dr., Mor., PFK NIP : 19480118 197603 1 002 ( ………………………… ) Penguji Utama Nama : Dr. Soetrisno, dr., SpOG(K) NIP : 19530331 198202 1 003 ( ………………………… ) Anggota Penguji Nama : Abkar Raden, dr., SpOG(K)
NIP : 19461019 197603 1 001 ( …………………………)
Surakarta, Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS Sri Wahjono,dr.,Mkes Prof.Dr.AA.Subijanto,dr.,M. NIP : 19450824 197310 1 001 NIP : 19481107 197310 1003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAK
Haris Nur Ashfi Arifa, G0006198, 2009, Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan Non DKP Ibu Hamil Aterm di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan antara disproporsi kepala panggul dengan ketuban pecah dini. Dimana pada disproposi kepala panggul dengan diagnosis ketuban pecah dini terjadi karena kepala bayi tidak masuk pintu atas panggul sehingga ostium uteri internum tetap menjadi locus minoris yang pada saat tekanan intrauterin meningkat kemungkinan besar akan pecah atau robek di daerah tersebut. Penelitian ini diukur dengan menggunakan pemeriksaan spekulum graves dan osborn test.
Metode Penelitian : observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di bagian kebidanan dan kandungan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2009.
Hasil penelitian : didapatkan sampel sebanyak 70 kasus dengan rincian 35 DKP dan 35 non DKP. DKP dengan diagnosis KPD sebanyak 6 ibu hamil ( 17,1% ) dan non KPD sebanyak 29 ibu hamil ( 82,9% ). Sedangkan non DKP dengan diagnosis KPD sebanyak 14 ibu hamil ( 40% ) dan non KPD sebanyak 21 ibu hamil ( 60 % ).
Kesimpulan penelitian : ini adalah bahwa ada hubungan yang bermakna antara disproporsi kepala panggul dengan ketuban pecah dini, dimana data dianalisis dengan uji chi-square dengan hasil P < 0,05.
Kata kunci : disproporsi kepala panggul, ketuban pecah dini, hamil aterm.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ketuban Pecah Dini (KPD) telah menjadi persoalan yang serius bagi ahli
kebidanan karena banyak kasus KPD yang belum diketahui mekanismenya.
Persoalan etiologi masih belum diketahui dengan pasti walaupun oleh peneliti
telah dikemukakan berbagai faktor yang dapat dipertimbangkan berpengaruh
terhadap kejadian KPD. Ketuban Pecah Dini (KPD) dapat menyebabkan
kelahiran premature yang akan dapat menambah risiko pada anak. Banyak
tindakan yang dilakukan untuk mencegah kejadian ketuban pecah dini namun
hasilnya belum memuaskan.(Widjanarko, 2009)
Ketuban Pecah Dini (KPD) atau premature rupture of the membrane
(PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum persalinan; yaitu bila pembukaan
pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm (Mochtar,
1998). Namun ada pula sumber lain menyatakan bahwa ketuban pecah dini
merupakan pecahnya selaput ketuban pada setiap saat sebelum permulaan
persalinan tanpa memandang apakah pecahnya selaput ketuban terjadi pada
kehamilan 24 minggu atau 38 minggu (Prawirohardjo, 1999). Pada prinsipnya
KPD merupakan ketuban yang pecah “sebelum waktunya”.(Moegni, 1999)
Insidensi ketuban pecah dini lebih kurang 10% dari semua kehamilan. Pada
kehamilan aterm insidensinya bervariasi 6-19%. Sedangkan pada kehamilan
preterm insidensinya 2% dari semua kehamilan. KPD berhubungan dengan
penyebab kejadian prematuritas dengan insidensi 30-40%.(Kamisah, 2009)
Insidensi KPD sendiri di Negara Indonesia cukup bervariasi,yakni di RS
Sardjito 5,3%; RS Hasan Sadikin 5,05%; RS Cipto Mangunkusumo 11,22%;RS
Pringadi 2,27%; RS Kariadi 5,10% (Wuryatno, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Salah satu faktor penyebab KPD adalah disproporsi kepala panggul.
Disproporsi kepala panggul adalah keadaan yang menggambarkan antara kepala
janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina.
Disproporsi kepala panggul disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar
ataupun kombinasi keduanya (Cunningham, 2006).
Lokus minoris ketuban pecah dini selalu ditempat ostium uteri internum.
Pada keadaan disproporsi kepala panggul dimana kepala bayi tidak masuk pintu
atas panggul sehingga ostium uteri internum tetap menjadi lokus minoris yang
pada saat tekanan intrauterin meningkat kemungkinan besar akan pecah atau
robek di daerah tersebut dimana hal ini sesuai dengan Hukum Pascal.(Sears,
1994)
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan :
“Adakah perbedaan antara kejadian Ketuban Pecah Dini pada DKP dan
non DKP ibu hamil aterm di RSUD Dr. Moewardi Surakarta? “
C. Tujuan Penelitian
Untuk membuktikan apakah ada perbedaan antara kejadian ketuban pecah
dini pada DKP dan non DKP ibu hamil aterm di RSUD Moewardi Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan informasi ilmiah mengenai perbedaan antara kejadian ketuban
pecah dini pada DKP dan Non DKP ibu hamil aterm di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
2. Manfaat Aplikatif
a. Melatih peneliti untuk melakukan penelitian serta mempresentasikan
hasilnya.
b. Mengenalkan tentang ketuban pecah dini pada DKP dan non DKP kepada
pembaca.
c. Dengan mengetahui perbedaan antara disproporsi DKP dan non DKP
terhadap ketuban pecah dini dapat diupayakan suatu tindakan preventif
untuk menekan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dengan ante natal
care secara teratur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Ketuban Pecah Dini hamil aterm
a. Definisi
Ketuban pecah dini atau premature rupture of the membrane
(PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum persalinan; yaitu bila
pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang
dari 5 cm pada umur > 37 minggu. (Mochtar, 1998)
b. Etiologi
Penyebab ketuban pecah dini adalah multiaktorial diantaranya :
infeksi,reaksi inflamasi, kelainan presentasi, kelainan letak plasenta,
merokok, kelainan kolagen , stress psikis kronik, nutrisi serta disproporsi
kepala panggul. (Ide Bagus, 1998)
c. Frekuensi
Beberapa peneliti melaporkan hasil penelitian mereka dan
didapatkan hasil yang bervariasi. Insidensi KPD berkisar antara 8-10%
dari semua kehamilan.Hal yang menguntungkan dari angka kejadian
KPD yang dilaporkan bahwa lebih banyak terjadi pada kehamilan yang
cukup bulan dari pada yang kurang bulan yaitu sekitar 95%. Sedangkan
pada kehamilan tidak cukup bulan atau KPD pada kehamilan preterm
terjadi sekitar 34% semua kehamilan prematur. (Mansjoer, 2008)
d. Diagnosis
1). Anamnesis
Penderita mengeluarkan cairan lewat jalan lahir yang terus-menerus
atau intermiten. Banyaknya cairan yang keluar lewat jalan lahir,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
warna dan saat keluarnya harus dicatat. Harus dibedakan dengan
urine, sekresi vagina ataupun eksudat dari inflamasi dengan
menggunakan kertas lakmus.(Siswosudarmo, 2008)
2). Pemeriksaan dalam
a) Pemeriksaan dengan spekulum steril didapat genangan cairan
dalam vagina.
b) Penentuan ph vagina, kertas lamus atau nitrasin dapat dipakai
untuk menunjukkan adannya ph alkalis di vagina. Pada
kehamilan ph normal 4,5 – 5,5 atau kalau ada air ketuban jadi
alkalis atau netral. Kertas lakmus merah menjadi biru.
c) Pemeriksaan dengan fern test dimana cairan ketuban dioleskan
pada objek glas dan dikeringkan lalu dilihat di bawah
mikroskop, akan terlihat gambaran daun psikis.
(Wahyudi, 2008)
e. Komplikasi
1) Infeksi
Diagnosa infeksi ini dilakukan secara klinis yang didasarkan adanya
demam ( > 37,80C) dan minimal kondisinya seperti takhicardi
maternal, takhicardi fetal, cairan amnion berbau atau lekositosis
maternal.
2) Solusio Plasenta
Pasien dengan ketuban pecah dini mempunyai insiden solusio
plasenta sekitar 6 %. Hal yang menyebabkan tingginya insiden
solusio plasenta adalah penurunan progresif permukaan intrauterine
yang menyebabkan lepasnya plasenta.
3) Fetal distress
Monitoring pola denyut jantung yang abnormal terjadi pada 7,9 %
pasien dengan ketuban pecah dini dibanding 1,5% pasien dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
membran intak. Abnormalitas paling sering adalah adanya variable
deselerasi yang menggambarkan adanya kompresi tali pusat yang
disebabkan oleh oligohidramnion. Adanya tali pusat menumbung
juga bisa terjadi pada janin, sehingga sebagai konsekuensinya
persalinan dengan seksio cesarea pada pasien dengan ketuban pecah
dini cukup tinggi.
4) Deformitas janin
Deformitas pada wajah dan tulang mungkin terjadi sebagai
konsekuensi ketuban pecah dini yang memanjang. Kebanyakan
kasus ini terjadi paa ketuban pecah dini dengan periode laten lebih
dari 5 minggu.
(Allahyar, 2008).
f. Penatalaksanaan
Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi pada ibu.
Walaupun antibiotik tidak berfaedah terhadap janin dalam uterus namun
pencegahan terhadap chorioamnionitis lebih penting daripada
pengobatan sehingga pemberian antibiotik perlu dilakukan.
(Joseph, 2001)
Waktu pemberian antibiotik hendaknya diberikan segera setelah
diagnosis KPD ditegakkan dengan pertimbangan tujuan profilaksis,
lebih dari 6 jam kemungkinan infeksi telah terjadi dan proses
persalinan umumnya berlangsung lebih dari 6 jam.(Elizabeth, 2002)
g. KPD dalam hubungannya dengan DKP
Ketuban pecah dini locus minoris adalah selalu ditempat ostium
uteri internum .Pada keadaan disproporsi kepala panggul dimana kepala
bayi tidak masuk pintu atas panggul sehingga ostium uteri internum
tetap menjadi locus minoris yang pada saat tekanan intrauterin
meningkat kemungkinan besar akan pecah atau robek di daerah tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dimana hal ini sesuai dengan Hukum Pascal yang bunyinya “ Tekanan
yang dikerjakan pada fluida dalam bejana tertutup diteruskan tanpa
berkurang ke semua bagian fluida dinding bejana itu “.(Sears, 1994)
2. Disproporsi Kepala Panggul
a. Definisi
Disproporsi Kepala Panggul adalah keadaan yang menggambarkan
ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak
dapat keluar melalui vagina.(Dorland, 1998)
b. Etiologi
Penyebab Disproporsi kepala panggul yaitu ukuran panggul terlalu
kecil, ukuran janin terlalu besar ataupun kombinasi dari keduanya.
(Israr, 2008)
c. Diagnosis
Kelainan yang terjadi pada disproporsi kepala panggul harus dapat
terdeteksi selama persalinan. Besarnya kepala janin dalam perbandingan
dengan luasnya panggul ibu menentukan apakah ada disproporsi kepala
panggul atau tidak.Untuk hal ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan
1). Metode Osborn
Pemeriksaan ini dilakukan dengan tangan satu menekan kepala janin
dari atas ke arah rongga panggul, sedangkan tangan yang lain
diletakkan pada kepala yang menentukan apakah bagian ini menonjol
di atas simfisis atau tidak.
2). Metode Muller Munro Kerr
Pemeriksaan ini dilakukan dengan tangan yang satu memegang
kepala janin dan menekannya ke arah rongga panggul, sedang 2 jari
tangan yang lain dimasukkan ke dalam rongga vagina untuk
menentukan sampai berapa jauh kepala mengikuti tekanan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Sementara itu ibu jari tangan yang masuk dalam vagina memeriksa
dari luar hubungan antara kepala dan simfisis.
(Prawirohardjo, 2005)
d. Prognosis
Apabila persalinan dengan disproporsi kepala panggul dibiarkan
berlangsung sendiri tanpa perlu pengambilan tindakan yang tepat maka
akan menimbulkan bahaya bagi ibu dan janin. Bahaya pada ibu bisa
menimbulkan dehidrasi, asidosis, infeksi intrapartum dan ruptura uteri.
Sedangkan bahaya pada janin dapat menimbulkan prolapsus funikuli serta
infeksi intrapartum. (Cunningham, 2005)
e. Penanganan
Seksio sesarea elektif direncanakan lebih dahulu dan dilakukan pada
kehamilan cukup bulan karena kesempitan panggul yang cukup berat
atau karena disproporsi kepala panggul.(Prawirohardjo, 2005)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
B. Kerangka Pemikiran
Untuk menggambarkan hubungan berbagai variabel penelitian, maka dapat
disusun kerangka pemikiran sebagai berikut.
C. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah
“ Terbukti ada perbedaan antara kejadian ketuban pecah dini pada DKP dan
non DKP ibu hamil aterm di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”.
DKP
Tekanan Intrauterin
OUI (Locus Minoris)
Non DKP
1 Infeksi 2 Reaksi Inflamasi 3 Kelainan Presentasi 4 Nutrisi 5 Kelainan Letak Plasenta 6 Stress Psikis Kronik 7 Kelainan Kolagen
Ketuban Pecah Dini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu variabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) diobservasi hanya sekali pada saat yang sama. Sehingga penelitian ini sering juga disebut penelitian transversal. (Taufiqurrahman, 2004)
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi pada bulan November 2009.
C. Subyek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Semua wanita hamil yang melahirkan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan November 2009.
2. Sampel Penelitian
Setiap wanita hamil yang melahirkan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan November 2009 yang masuk dalam kriteria inklusi.
3. Kriteria Subyek Penelitian
a. Kriteria Inklusi
1) Wanita hamil dengan riwayat KPD
2) Wanita hamil aterm
b. Kriteria Eksklusi
1) Wanita hamil dengan riwayat infeksi
2) Reaksi inflamasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
3) Kelainan presentasi
4) Kelainan letak plasenta
5) Kelainan kolagen
6) Stress psikis kronik
7) Nutrisi
D. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling yakni purposive sampling dimana setiap yang memenuhi kriteria diatas dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu yang ditetapkan. (Bhisma, 2006)
Purposive sampling merupakan pendekatan pencuplikan yang memilih kasus-kasus dengan maksud untuk mendapatkan sebuah sampel yang mewakili berbagai ragam proses yang terlibat dalam penelitian. (Bhisma, 2006)
Dalam penelitian ini peneliti mengambil data pada bulan September 2008 sampai November 2009 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan membandingkan antara DKP dengan Non DKP.Dalam penelitian ini mendapatkan 35 kasus DKP dan 35 non DKP dimana masing2 dihubungkan dengan KPD maupun non KPD.
Besarnya sampel ditetapkan dengan rumus :
n = 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Keterangan :
n : perkiraan ukuran sampel
p : perkiraan prevalensi (proporsi) penyakit yang diteliti atau paparan pada populasi (prevalensi ketuban pecah dini = 10% = 0,1)
q : 1-p (1-0,1 = 0,9)
Z1-α/2 : nilai statistik Zα pada kurva normal standar pada tingkat kemaknaan (α = 0,05 maka Z1-α/2 = 1,96)
d : presisi absolut yang dikehendaki pada kedua sisi proporsi populasi (10%)
(Bhisma, 2006)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
E. Rancangan Penelitian
Keterangan : DKP : Disproporsi Kepala Panggul
KPD : Ketuban Pecah Dini
Wanita hamil yang melahirkan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan November 2009
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
DKP Non DKP
KPD Non KPD KPD Non KPD
Tabel 2x2
Uji Chi-Square
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
F. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Wanita hamil dengan DKP dan Non DKP
2. Variabel Tergantung : Ketuban Pecah Dini
G. Definisi Operasional Variabel
1. Ketuban pecah dini atau premature rupture of the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum persalinan; yaitu bila pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm (Mochtar,1998).
Untuk mendiagnosa ketuban pecah dini menggunakan pemeriksaan Inspekulo
ataupun test Nitrasin.
Alatnya berupa spekulum graves.
Skala pengukuran : Nominal dikotomik, mengkategorikan menjadi KPD dan
tidak KPD
2. Disproporsi Kepala Panggul adalah keadaan yang menggambarkan
ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat
keluar melalui vagina.(Cunningham,2005)
Untuk mendiagnosa disproporsi kepala panggul menggunakan pemeriksaan
Osborn test.
Skala pengukuran : Nominal dikotomik, mengkategorikan menjadi DKP dan
tidak DKP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
H. Alat dan Bahan
1. Spekulum Graves
2. Handchon / sarung tangan
3. Povidone Iodine
4. Kassa steril
I. Cara kerja
1. KPD dengan pemeriksaan Spekulum Graves
a. Ambil spekulum Graves yang sesuai, periksa apakah dalam keadaan baik. Atur sekrup dan kedua daun spekulum.
b. Apabila tidak terdapat rencana untuk pengambilan spesimen sitologi, daun spekulum dapat dibasahi dengan lubrikan atau larutan desinfektan.
c. Geser labia mayora ke sisi kiri dan kanan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kiri sampai introitus vagina dapat dilihat dengan jelas.
d. Spekulum dalam keadaan tertutup dipegang dengan tangan kanan, sambil mengontrol daun sehingga tidak akan tiba-tiba terbuka.
e. Spekulum dimasukkan dengan perlahan dan halus dalam posisi daun tertutup.Perhatikan bahwa arah spekulum harus oblik dan pararel terhadap sumbu panjang vagina sampai 2/3 daun spekulum.
f. Rotasikan 900 secara perlahan sampai daun spekulum mencapai posisi horisontal. Setelah mencapai posisi horisontal dan arah pegangan ke bawah, pegang gagang dengan tangan kiri.
g. Buka spekulum dengan menekan pembuka spekulum dengan ibu jari kiri secara perlahan sampai serviks dapat terlihat. Bila tidak, dorong spekulum sampai ujungnya mencapai forniks.
h. Putar sekrup sehingga daun spekulum tetap terbuka. Apabila posisinya benar, spekulum akan tetap pada posisinya bila tidak dipegang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
i. Bersihkan vagina dengan kassa steril yang dipegang dengan klem kelly untuk memvisualisasikan servik dan membersihkan vagina dari discharge. Setelah selesai, buang kassa ke tempat sampah,dan letakkan klem ditempat instrumen non-septik.
j. Amati serviks dan orificium uteri eksternum dengan hati-hati. Spekulum diarahkan pada arah yang benar dengan tangan kiri hingga tercapai visualisasi yang baik. Amati adanya abnormalitas.
k. Putar sekrup dan kendalikan bukaan spekulum saat menarik spekulum. Periksa keempat sisi fornik terhadap adanya kelainan.
l. Rotasikan spekulum kembali 900 sampai spekulum berada pada posisi obliq sementara mengendalikan pembuka spekulum dengan tangan kiri. Tarik spekulum secara perlahan sementara mengamati kondisi dinding vagina sampai spekulum terlepas.
m. Letakkan spekulum di tempat instrumen non-septik dengan tang kiri.
(Prawirohardjo, 1999)
2. DKP dengan pemeriksaan Osborn test
Untuk pemeriksaan ini tangan yang satu menekan kepala janin dari atas ke rongga panggul, sedang tangan lain yang diletakkan pada kepala, menentukan apakah bagian ini menonjol di atas simfisis atau tidak. (Prawirohardjo, 2005)
J. Keaslian Penelitian Sebatas penelusuran peneliti, penelitian tentang hubungan disproporsi kepala
panggul dengan ketuban pecah dini pada ibu hamil aterm belum pernah diteliti di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
K. Teknik Analisis Data
Data diolah dengan menggunakan metode statistik uji Chi-square dengan taraf signifikansi 0,05. Dari data yang diperoleh dimasukkan dalam table 2x2 sebagai berikut :
Variabel bebas Variabel terikat
Status Diagnosa Penyulit Kehamilan Status Ketuban
Pada Ibu DKP Tidak DKP
Jumlah
KPD a b a+b
Tidak KPD c d c+d
Jumlah a+c b+d N
Keterangan : a : DKP dengan diagnosa KPD
b : Non DKP dengan diagnosa KPD
c : DKP dengan diagnosa non KPD
d : Non DKP dengan diagnosa non KPD.
Untuk mengetahuinya ada atau tidaknya perbedaan disproporsi kepala panggul dengan ketuban pecah dini maka digunakan rumus :
X2 =
n(ad-bc)2
(a+b)(c+d)(a+c)(b+d)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Keterangan :
X2 : Chi-Square
n : jumlah sampel
a,b,c,d : frekuensi dari masing-masing variabel
Setelah X2 diketahui, kemudian dibandingkan dengan X2 tabel sehingga :
5. X2 hitung > X2 tabel (p< 0,05) terdapat perbedaan yang sangat bermakna.
6. X2 hitung = X2 tabel (p< 0,05 ) terdapat perbedaan yang bermakna.
7. X2 hitung < X2 tabel (p> 0.05 ) tidak ada perbeaan yang bermakna.
Cara pengambilan kesimpulan analisis data :
H0 diterima dan Ha ditolak bila X2 hitung < X2 tabel (p> 0,05)
Ha diterima dan H0 ditolak bila X2 hitung < X2 tabel (p< 0,05)
Dimana;
H0 : tidak ada hubungan antara
Ha : ada hubungan antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di bagian kebidanan dan kandungan
RSUD Dr. Moewardi Surakarta, diperoleh data ibu-ibu hamil yang melahirkan pada
bulan September 2008 - November 2009 terdapat berbagai macam kasus persalinan
di kamar bersalin. Tetapi dalam penelitian ini peneliti mengambil 70 ibu hamil
dengan rincian 35 DKP dan 35 Non DKP yang memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi.
Tabel IV. 1 Distribusi Pasien Menurut Umur Ibu
Umur Ibu (Tahun) Jumlah Pasien (Umur) % < 20 2 5,8 21-30 18 51,2 31-40 13 37,2 >41 2 5,8
Jumlah 35 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Gambar IV.1 Distribusi Pasien Menurut Umur Kehamilan Ibu
Dari gambar IV.1 dapat diketahui bahwa kelompok ibu hamil yang melahirkan bayi terbanyak didapatkan pada umur ibu antara 21-30 tahun yaitu sebanyak 18 orang (51,2%), sedangkan kelompok ibu hamil yang melahirkan bayi tersedikit didapatkan pada umur < 20 dan > 41 tahun atau 5,8%.
Tabel IV.2 Distribusi Pasien Menurut Pendidikan
Pendidikan Jumlah Pasien (Ibu Hamil)
%
SD 9 25,7 SLTP 12 34,3
SLTA/SMK 11 31,4 S1/D3 3 8,6
Jumlah 35 100
37,2% 51,2%
5,8% 5,8%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Gambar IV.2 Distribusi Pasien Menurut Pendidikan
Dari gambar IV.2 Tingkat Pendidikan Ibu hamil pada penelitian ini yaitu SD 25,7 %, SLTP 34,3%, SMA/SMK 31,4% dan S1/D3 8,6%. Dimana tingkat pendidikan terbanyak yaitu pada tingkat SLTP sebanyak 12 ibu hamil atau 34,3% sedangkan tingkat pendidikan tersedikit yaitu pada tingkat S1/D3 sebanyak 3 orang atau 8,6%.
Tabel IV.3 Distribusi Pasien Menurut Berat Badan Janin
Berat Badan Janin (Gram)
Jumlah Bayi %
<2500 6 17,1 2500-4000 12 34,3
>4000 17 48,6 Jumlah 35 100
8,6%
31,4%
34,3%
25,7%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Gambar IV.3 Pasien Menurut Berat Badan Janin
Dari gambar IV.3 pada penelitian ini didapatkan bahwa berat badan janin terbesar yaitu > 4000 gram sebanyak 17 bayi atau sebesar 48,6%%. Sedangkan berat badan janin terkecil yatu < 2500 gram sebanyak 6 bayi atau sebesar 17,1%.
Tabel IV.4 Distribusi pasien menurut lingkar kepala
Lingkar Kepala (cm) Jumlah Bayi % 31-32 5 14,3 33-34 8 22,8 35-36 12 34,3 >37 10 28,6
Jumlah 35 100
17,1%
34,3%
48,6%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Gambar IV.4 Pasien Menurut Lingkar Kepala
Dari gambar IV.4 didapatkan bahwa lingkar kepala bayi terkecil dengan ukuran 31-32 cm sebanyak 5 bayi atau sebesar 14,3%. Sedangkan lingkar kepala terbesar dengan ukuran 35-36 cm sebanyak 12 bayi atau sebesar 34,3%.
28,6%
34,3%
22,8 %
14,3%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Untuk mengetahui ada hubungan antara disproporsi kepala panggul dengan ketuban pecah dini maka dapat digunakan uji Chi-Square
PERHITUNGAN STATISTIK DENGAN UJI CHI-SQUARE (X2 )
Tabel 1 : rancangan penelitian 2 X 2
Keterangan : a : DKP dengan diagnosa KPD
b : Non DKP dengan diagnosa KPD
c : DKP dengan diagnosa non KPD
d : Non DKP dengan diagnosa non KPD.
Rumus khusus untuk tabel kontingensi 2X2 :
Tabel 2 : Hasil Penelitian 2 X 2
DKP Non DKP Jumlah Ʃ % Ʃ % Ʃ %
KPD 6 17,1 14 40 20 28,6 Non KPD 29 82,9 21 60 50 71,4
Jumlah 35 50 35 50 70 100%
Variabel bebas Variabel terikat
Status Diagnosa Penyulit Kehamilan Status Ketuban Pada Ibu DKP Tidak DKP
Jumlah
KPD a b a+b
Tidak KPD c d c+d
Jumlah a+c b+d n
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Perhitungan:
X2 hitung = 4,48
X2 tabel = 3,841 ( batas kritis penolakan pada db = 1 dan α = 0,05) ( lampiran 1)
Karena X2 hitung > X2 tabel, maka H1 diterima yaitu ada perbedaan yang signifikan antara KPD dengan DKP.
Adapun hasil analisis tersebut menunjukkan ada perbedaan antara disproporsi kepala panggul dengan ketuban pecah dini, yaitu dengan nilai p < 0,05.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam Penelitian ini menunjukkan ada perbedaan antara DKP dengan non
DKP terhadap ketuban pecah dini pada ibu hamil aterm di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Dimana pada DKP risiko terjadinya ketuban pecah dini
meningkat.
B. Saran
Dalam penelitian ini menunjukkan ada perbedaan antara DKP dengan non
DKP terhadap ketuban pecah dini pada ibu hamil aterm di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
bayi peneliti dapat menyarankan :
1. Untuk masyarakat
Masih perlu adanya penyuluhan secara terus menerus kepada masyarakat
terutama pada ibu hamil yang mempunyai predisposisi terjadinya
disproporsi kepala panggul agar dapat memanfaatkan sarana kesehatan
dengan pemeriksaan antenatal yang adekuat, sehingga dapat terhindar
dari kesakitan, kecacatan dan kematian.
2. Untuk RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Selalu meningkatkan sarana dan prasarana antenatal care serta
meningkatkan upaya penegakan diagnosa dini dengan memperketat
monitoring sehingga penanganan yang adekuat dapat segera dilakukan.