Ketuban Pecah Prematur (Kpp)
-
Upload
azhi-ima-awufi -
Category
Documents
-
view
230 -
download
8
Transcript of Ketuban Pecah Prematur (Kpp)
Presented by: lailly yodidian
Definisi KPPKetuban pecah, 1jam kemudian tidak di ikuti
tanda-tanda awal persalinan
Patofisiologi Korio amnionitis, menyebabkan ketuban jadi
rapuhInkompentensia serviks, yakni kanalis servikalis
yang selalu terbuka oleh karena kelainan pada serviksutei(akibat persalinan atau tindakan kuret)
Kelainan letak, sehingga tidak ada bagian terendah anak yang menutup pintu atas panggul, yang dapat mengurangi tekanan terhadap membran bagian bawah
Trauma, yang menyebabkan tekanan intra uterin (intra amniotic) mendadak meningkat.
Cara Pemeriksaan / DiagnosisBila air ketuban ke luar banyak dan
mengandung mekonium / vernik maka diagnosis dengan inspeksi mudah di tegakkan, tapi bila ke luar cairan sedikit, maka diagnosis harus didasarkan pada:
* Anamnesis * Inspeksi* Inspekulo* Pemeriksaan Dalam* Pemeriksaan lab
AnamnesisKapan cairan keluar Warna BauAdakah partikel-partikel di dalam cairan
(laguno vernik)
InspeksiKeluar cairan pervaginam
InspekuloBila fundus ditekan atau bagian terendah
digoyangkan, keluar cairan dari ostium uteri dan terkumpul pada forniks posterior.
Periksa Dalam Ada cairan dalam vaginaSelaput ketuban sudah tidak ada lagi
Pemeriksaan lab Kertas lakmus: reaksi basa (lakmus merah jadi
biru) Tampak laguno, verniks kaseosa (tidak selalu
dikerjakan)
Bila dengan ketentuan di atas ternyata ketuban sudah pecah, maka diambil ketentuan sebagai berikut:
1. Saat ketuban pecah ditentukan berdasarkan ananesis pasti tentang kapan pecahnya.
2. Kalau anamnesis tidak pasti, maka saat ketuban pecah adalah saat penderita masuk kamar bersalin.
Diagnosis BandingCairan dalam vagina / flour albus“hind water” and “fore water rupture of the
membrane” pada kedua keadaan penatalaksanaan ini tidak ada perbedaan penatalaksanaannya.
Faktor PenyulitInfeksi intra uterin, kematian perinatal
meningkat dari 17% menjadi 68% apabila ketuban sudah pecah 48 jam anak elum lahir
Tali pusat meumbungPersalinan preterem“amniotic band syndrome” yakni kelainan
bawaan akibat ketuban pecah sejak hamil muda
Penatalaksanaan KPPKPP dengan kehamilan aterm (>=36
minggu, BB >= 3500gram) 1. Diberikan anti biotik
2. Observasi suhu rectal apabila tidak meningkat, ditunggu 24 jam bila belum ada tanda-tanda inpartu, dilakukan terminasi.(37,6 derajat)3. Bila saat datang sudah lebih 24 jam tidak ada tanda-tanda inpartu, dilakukan terminasi
Penatalaksanaan KPPKPP dengan kehamilan PRETERM(28-36
mgg)EFW >1500gram
Diberikan anti biotik Kortikosteroid untuk merangsang maturasi paru
(bethametasone 12mg iv 2xselang 24 jam) Observasi 24jam kalau belum inpartu segera
terminasi Observasi, suhu rektal tiap 3jam, bila ada
kecenderungan semakin meningkat > 37,6c segera terminasi
Penatalaksanaan KPPKPP dengan kehamilan PRETERM(28-36 mgg)
EFW <1500gram Observasi 2x24jam Observasi suhu rektal tiap 3jam Pemberian antibiotik / kortikosteroid Vt selama observasi tidak dilakukan, kecuali ada his/ inpartu Bila suhu rektal meningat 37,6c segera terminasi Bila 2x24jam tidak keluar
USG ulang bagaimana jumlah air ketuban Bila jumlah air ketuban cukup kehamilan dilanjutkan,
perawatan di ruangan s/d 5hari Bil air ketuban minimal segera terminasi
Penatalaksanaan KPPBila 2 x 24jam air ketuban masih tetap keluar
segera terminasi bila konservatif, sebelum pulang penderita di
beri nasehatSegera kembali ke RS bila ada tanda-tanda
demam atau keluar cairan lagiTidak boleh koitusTidak boleh manipulasi vagina
KPP yang dilakukan induksiBila 12 jam belum ada tanda-tanda awal
persalinan dengan atau belum keluar dari fase laten
Bila dengan 2botol (@5U /500cc D5%) dengan tetesan maksimum, belum inpartu atau belum keluar dari fase laten, induksi dinyatakan gagal dan persalinan diselesaikan lewat SC
KPP yang sudah inpartu Evaluasi, setelah 12jam harus keluar dari
fase laten, bila belum keluar dari fase laten dilakukan akselerasi persalinan dengan drip oxytocin atau terminasi denagn SC bila ada kontra indikasi untuk drip oxytocin (evaluasi klinis, USG dan NST)
Bila fase laten didapat tanda-tanda fase laten memanjang maka dilakukan akselerasi persalinan dengan drip oxyticin atau terminasi dengan SC bila ada kontra indikasi DO
Catatan Evaluasi persalinan setelah masuk fase aktif,
sesuai dengan persalinan yang lain (kurva friedman)
Pada keadaan ketuban pecah pada fase laten (inpartu), maka penatalaksanaan seperti KPP inpartu, dihitung mulai saat pecahnya ketuban