SKRIPSI KARYAWAN PADA PT BANK SINARMAS …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B213023_sitedi_MUTIARA...
Transcript of SKRIPSI KARYAWAN PADA PT BANK SINARMAS …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B213023_sitedi_MUTIARA...
i
SKRIPSI
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA
KARYAWAN PADA PT BANK SINARMAS KENDARI
OLEH:
MUTIARA MAKMUR
B1B2 13 023
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
ii
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA
KARYAWAN PADA PT BANK SINARMAS KENDARI
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Universitas Halu oleo
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1)
OLEH :
MUTIARA MAKMUR
B1B2 13 023
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
vi
ABSTRAK
Mutiara Makmur, B1B2 13 023. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pada PT.
Bank Sinarmas, Tbk Cabang Kendari. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Haluoleo, Pembimbing (1). Nasrul (2) Sri Wiyati
Mahrani
Penelitian bertujuan untuk menguji dan menganalisis motivasi kerja terhadap prestasi
kerja pada PT. Bank Sinarmas, Tbk Cabang Kendari. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan yang yang berjumlah 40 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah
keseluruhan populasi yaitu sebanyak 40 orang karyawan. Penelitian ini menggunakan alat
analisis regresi sederhana.
Setelah dilakukan analisis maka dapat di ketahui bahwa secara parsial variabel
motivasi kerja yang terdiri atas indikator prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung
jawab, serta kemajuan karir berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, dimana
motivasi kerja yang tinggi akan berpengaruh terhadap meningkatnya prestasi kerja karyawan.
Hasil analisis penelitian menyimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap prestasi
kerja pada PT. Bank Sinarmas, Tbk Cabang Kendari,.
Kata Kunci : Motivasi Kerja, Prestasi Kerja
vii
ABSTRACT
Mutiara Makmur, B1B2 13 023. The Influence Motivation of Work To Achievement of
Work At PT. Bank of Sinarmas, Tbk Branch Kendari. Skripsi, Majors Management,
Faculty Of Economics and Business, University of Halu Oleo, Counsellor ( 1). Nasrul
( 2) Sri Wiyati Mahrani
` Research aim to test and analyse motivation Work to Achievement of Work at PT.
Bank of Sinarmas, Tbk Branch Kendari. Population in this research is all employees which
amounting to 40 responder. Sample in this research is the overall of population that is
counted 40 employees people. This research use analyzer simple regresi
After doing analyse so it can be know that by partial Work motivation variable which
consist of achievement indicator, confession, work of it self, responsibility, and also progress
of career have an effect on significant to employees Achievement of Work, where high Work
motivation will have an effect on to the increasing of employees Achievement of Work.
Result of research analysis conclude that Work motivation have an effect on to Achievement
of Work at PT. Bank of Sinarmas, Tbk Branch Kendari
Keyword : Motivation of Work, Achievement of Work
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam atas limpahan rahmat serta
hidayah-Nya atas segala kelapangan dan kemudahan yang diberikan sehingga
penulis yang memiliki keterbatasan dapat menyelesaikan skripsi ini, juga salawat
dan salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr.
Nasrul.SE.,M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Sriwiyati Mahrani SE.,
M.Si selaku pembimbing II yang dengan tulus ikhlas bersedia meluangkan
waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. Kupersembahkan terima kasih teristimewa dan tak terhingga yang
setinggi-tingginya kepada yang tercinta Ayahanda Makmur Samad dan Ibunda
tercinta Kusmawati atas segala pengorbanan, kasih sayang, doa restu serta
dukungan moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
juga untuk saudara-saudaraku serta seluruh keluarga yang selalu memberikan
semangat untuk saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari, bahwa skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan moril
maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu kepada yang telah membantu
penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si, selaku Rektor Universitas Halu
Oleo.
ix
2. Ibu Dr. Hj. Rostin SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Halu Oleo.
3. Bapak Laode Asfahyaddin Aliddin, SE., MM, selaku Ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekkonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.
4. Ibu Dr. Sri Wiyati Mahrani, SE., M,Si, selaku Sekretaris Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya dosen
Program Studi Manajemen.
6. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis
khususnya Jurusan Manajemen Universitas Halu Oleo, atas ilmu dan
bantuannya selama ini
7. Untuk Rian Eko Saputra SH yang selalu memberikan support dan doa
serta buat Saudara Ricky Makmur , Rinto Makmur , Citra Makmur, Dan
Adik saya Septiyani Makmur
8. Untuk teman-teman mahasiswa angkatan 2013, Anis, Iin, Wulan, Hesti,
Nita, Rahma SM, Nisa, Asnun , Regina , Elis , Isma , Risky, Nita
Julianti, Fandi SM , Imron SM, Dayat SM, Umar, Ratman.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu.
Kendari, 2017
MUTIARA MAKMUR
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN ................................................................................. .... i
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….…. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………..….... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………......... v
ABSTRAK ……………………………………………………………..…..... vi
ABSTRACT …………………………………………………….……….….. vii
KATA PENGANTAR …………………………………………….……....... viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………... x
DAFTAR TABEL ……………………………………………………..…… xii
DAFTAR SKEMA ……………………………………………………..… xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. RumusanMasalah ........................................................................ 6
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.5. Ruang Lingkup ........................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Peneliti Terdahulu ....................................................................... 8
2.2. Konsep Motivasi ......................................................................... 10
2.2.1. Pengertian Motivasi ........................................................... 10
2.2.2. Dimensi Motivasi .............................................................. 16
2.3. Prestasi Kerja .............................................................................. 18
2.3.1. Pengertian Prestasi Kerja ................................................... 18
2.3.2. Penilaian Prestasi Kerja ..................................................... 21
2.3.3. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja………………………… 25
2.3.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian
Prestasi Kerja ……………………………………………. 27
2.3.5. Hubungan antara Motivasi kerja dengan Prestasi kerja …. 28
2.4. KerangkaPikir ............................................................................. 29
2.5. Hipotesis ..................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Obyek Penelitian ......................................................................... 33
3.2. Populasi ....................................................................................... 33
3.2.1 Populasi ............................................................................. 33
3.2.2 Sampel ............................................................................... 33
3.3. Jenis Dan Sumber Data ……………………………………….. 33
3.3.1 Jenis Data ........................................................................... 33
3.3.2 Sumber Data ...................................................................... 34
3.4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 35
xi
3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas instrumen ..................................... 35
3.6. Metode Analisis Data .................................................................. 38
3.7. Pengujian Hipotesis .................................................................... 39
3.8. Definisi Operasional Variabel .................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Singkat Perusahaan ..................................................... 42
4.2. Karakteristik Responden .............................................................. 45
4.2.1 Jenis Kelamin ....................................................................... 45
4.2.2 Umur..................................................................................... 46
4.2.3 Tingkat Pendidikan
4.3. Deskripsi Variabel Penelitian ........................................................ 48
4.3.1 Motivasi Kerja (X) .............................................................. 49
4.3.2 Prestasi kerja (Y) ................................................................. 56
4.4. Hasil data dan Pengujian Hipotesis .............................................. 59
4.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ..................................... 59
4.4.2 Uji t (Pengujian Hipotesis Secara Parsial) .......................... 62
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan .... ………………………………………………….. 64
5.2. Saran ........................................................................................ .... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen ........................................... 36
3.2 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ........................................ 38
4.1 Responden Karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari Berdasarkan Jenis
Kelamin Tahun 2017............................................................................. 46
4.2. Responden Karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari Berdasarkan Umur
Tahun 2017 .......................................................................................... 46
4.3. Responden Karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari Berdasarkan Tingkat
pendidikan Tahun 2017 ........................................................................ 47
4.5. Rentang Skala Kategori niai skor jawaban ………………………….... 48
4.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Atas Variabel Motivasi Kerja
(X1) ...................................................................................................... 49
4.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Atas Variabel Variabel Prestasi
Kerja (Y1) ............................................................................................. 57
4.8. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana, Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Prestasi Kerja ……………………………. .......................... 60
4.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ............. 61
xiii
DAFTAR SKEMA
Skema Halaman
Skema 2.1.Kerangka Pikir Penelitian ................................................... 31
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan organisasi di suatu perusahaan yang bergerak di bidang perbankan
adalah setiap produk dan jasa yang ditawarkan selalu menjadi pilihan tersendiri bagi
nasabah baik dari segi kualitas dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan
tersebut. Agar makin lebih diminati oleh setiap kalangan, perbankan pada masa kini
terus berbenah diri sebaik mungkin agar kepuasan nasabah dapat tercapai salah
satunya dengan cara membenahi bagian interen perusahaan yaitu SDM yang sudah
ada sebelumnya. Ketika perusahaan-perusahaan tersebut dituntut untuk lebih
memperhatikan kualitas pekerjaan yang diberikan oleh SDM yang sudah ada maka
perusahaan telah menyiapkan berbagai strategi jitu agar kehendak yang ingin di capai
dapat terwujudkan demi terciptanya tujuan akhir dari organisasi tersebut
Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor karyawan yang
diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi
pemerintah. Karyawan merupakan asset utama organisasi dan mempunyai peran yang
strategis didalam organisasi yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali
aktivitas organisasi. Demi tercapainya tujuan organisasi, karyawan memerlukan
motivasi untuk bekerja lebih rajin. Pentingnya karyawan dalam organisasi, maka
karyawan diperlukan perhatian lebih serius terhadap tugas yang dikerjakan sehingga
tujuan organisasi tercapai. Dengan motivasi kerja yang tinggi, karyawan akan bekerja
2
lebih giat didalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan motivasi kerja
yang rendah karyawan tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan
kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Karyawan kurang memiliki informasi
yang jelas apakah pekerjaan mereka memiliki dampak positif terhadap para penerima
manfaatnya yaitu individu atau kelompok yang dilayani organisasi ( Blau & Scott,
1962; Katz & Kahn, 1966 ).
Motivasi sendiri merupakan sebuah bentuk apresiasi yang diberikan oleh
seorang pimpinan untuk mendukung karyawan agar dapat bekerja lebih bersemangat
dan lebih maksimal. Pemberian motivasi yang positif dapat meningkatkan kinerja
karyawan secara dramatis sehingga tujuan yang di inginkan jauh lebih baik dari yang
diharapkan dan juga sebaliknya.Dalam hal ini peran pimpinan sangat berpengaruh
terhadap sukes atau tidaknya meningkatkan kinerja karyawan guna mencapai visi
dan misi serta tujuan dari organisasi tersebut. Perilaku pemimpin mencerminkan
sebuah sikap pimpinan dalam memberikan instruksi kepada karyawan agar dapat
bekerja sesuai dengan kehendaknya. Pemimpin dalam memberikan instruksi kepada
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan selalu melihat dan meninjau sejauh
mana peluang seorang karyawan tersebut dapat bekerja dengan baik yaitu dengan
memberikan sebuah motivasi yang menjadi sebuah perilaku yang menentukan baik
atau buruknya prestasi karyawan yang akan didapatkan
Ricky Griffin, (2004:60) mengatakan Motivasi adalah pertimbangan yang
penting bagi pemimpin karena motivasi, bersama-sama kemampuan dan faktor-faktor
lingkungan, sangat mempengaruhi kinerja individu. Proses motivasi dimulai dengan
3
belum terpenuhinya kebutuhan. Sebagai contoh, saat seorang pekerja merasa dirinya
digaji terlalu rendah, dia merasakan kebutuhan akan gaji yang lebih besar. Sebagai
reaksinya, seorang pekerja mempertimbangkan alternatif-alternatif pemenuhan
kebutuhan ini, seperti bekerja lebih keras agar gajinya dinaikkan atau mencari
pekerjaan baru. Agar perilaku seorang pekerja sesuai dengan tujuan organisasi, maka
harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan
permintaan organisasi (Ricky Griffin, 2004:38).
Dengan memberikan motivasi yang tepat, karyawan akan terdorong untuk
berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya, dan mereka meyakini
bahwa dengan keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya,
maka kepentingan-kepentingan pribadinya akan terpelihara pula (dalam Sukmawati
S. dan Djoko Susanto, 2001:109). Ketika seorang pegawai memiliki motivasi untuk
berprestasi, seseorang akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, namun
ketika orang menganggap bahwa melaksanakan pekerjaan hanya sebagai suatu
rutinitas maka mereka cenderung statis dalam bekerja.
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja
seseorang dipengaruhi oleh : kecakapan, ketrampilan, pengalaman dan kesanggupan,
sikap dan motivasi kerja seseorang yang bersangkutan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja seorang karyawan
dalam suatu organisasi antara lain pendapatan atau gaji, motivasi kerja, sikap
terhadap profesinya, pengetahuan, perhatian pimpinan dan tanggung jawab,
4
kesempatan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, kepuasan kerja, lingkungan
kerja dan lain sebagainya. Adapun sasaran utama dalam penelitian ini adalah motivasi
kerja, prestasi kerja.
Dengan menurunnya prestasi kerja karyawan maka motivasi kerja yang
dilakukan pimpinan perlu ditingkatkan untuk menunjang kinerja karyawan dalam
meningkatkan penjualan jasa pelayanan nasabah. Motivasi kerja yang dilakukan
pimpinan dalam hal ini menyangkut aspek strategi, terutama dalam hal
mempengaruhi, mengarahkan, dan mendorong semua perilaku/sikap bawahan yang
pada dasarnya berbeda menjadi satu kesatuan perilaku bawahan yang pada dasarnya
berbeda menjadi satu kesatuan perilaku dan tindakan yang mengarah pada usaha
pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.
PT. Bank Sinarmas, Tbk Cabang Kendari merupakan sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang perbankan. Dalam pelaksanaannya, harus memperhatikan
aspek kecepatan, ketepatan, dan kecermatan dalam melayani nasabah. Perusahaan ini
tidak mungkin terlepas dari tenaga kerja manusia, walaupun aktivitas perusahaan ini
pada dasarnya hanya menawarkan pelayanan nasabah serta penggunaan teknologi
dalam operasionalnya, sebab bagaimanapun majunya teknologi tanpa ditunjang oleh
manusia sebagai sumberdayanya maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai, dengan
demikian maka sumberdaya manusia sangat penting untuk diberikan arahan dan
bimbingan dari manajemen perusahaan pada umumnya dan manajemen sumberdaya
manusia pada khususnya.
5
Tingkat persaingan yang tinggi menuntut perusahaan perbankan untuk
mencapai target dan tujuan perusahaan, maka PT. Bank Sinarmas Cabang Kendari
perlu adanya suatu motivasi kerja agar karyawan mampu bekerja dengan baik, dan
salah satu motivasi itu adalah dengan memenuhi keinginan-keinginan karyawan
antara lain: gaji atau upah yang baik, pekerjaan yang aman, suasana kerja yang
kondusif, penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, pimpinan yang adil dan
bijaksana, pengarahan dan perintah yang wajar, organisasi atau tempat kerja yang
dihargai masyarakat atau dengan mengupayakan insentif yang besarannya
proporsional dan juga bersifat progresif yang artinya sesuai dengan jenjang karir,
karena insentif sangat diperlukan untuk memacu kinerja para karyawan agar selalu
berada pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan individu.
Berdasarkan atas pra penelitian yang dilakukan motivasi kerja menjadi sangat
penting karena disebabkan oleh tantangan mengenai tingkat persaingan antara
perusahaan-perusahaan perbankan yang cukup besar sehingga penekanan pada
karyawan harus berprestasi. Untuk itu motivasi perlu dilakukan oleh pimpinan
sebagai bentuk dorongan kepada karyawan untuk mampu menjawab tantangan
persaingan tersebut dengan prestasi kerja yang optimal dalam hal ini pelayanan yang
baik, cermat dan tepat kepada masyarakat.
Beberapa Fenomena permasalahan yang terjadi dilihat dengan masih adanya
karyawan yang kurang berprestasi dan tidak termotivasi misalnya selalu melakukan
kesalahan dalam pembuatan laporan sehingga harus diperbaiki kembali laporan
tersebut, kurangnya kesadaran untuk bekerja demi kepentingan perusahaan yang
6
ditandai dengan adanya karyawan yang bermalas-malasan dalam menyelesaikan
tugas dan kewajiban yang diberikan atasan, karyawan yang tidak berkerja pada saat
jam kerja atau memanfaatkan waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain diluar
pekerjaannya. Masih adanya karyawan yang kurang memiliki motivasi untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Hal ini berakibat pada rendahnya prestasi kerja yang dimiliki karyawan
dimana sering terjadinya keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan. itulah
sebabnya maka perlu dilakukan penelitian mengenai pegaruh motivasi dalam
kaitannya dengan disiplin kerja.
Sehubungan dengan hal tersebut maka dipandang perlu melakukan penelitian
dengan judul: Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Pada PT. Bank Sinarmas Kendari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Apakah motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap
prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Sinarmas Kendari?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja
terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Sinarmas Kendari.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini:
7
1. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan bagi pimpinan PT. Bank
Sinarmas Kendari, dalam rangka meningkatkan prestasi kerja karyawan
komunikasi melalui motivasi kerja yang dilakukan pimpinan..
2. Dapat dijadikan sebagai acuan dan perbandingan bagi peneliti lain di bidang
motivasi kerja dalam kaitannya dengan prestasi kerja.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup kajian penelitian ini adalah menguji ada-tidaknya pengaruh
signifikan motivasi kerja terhadap prestasi kerja bawahan pada kantor PT. Bank
Sinarmas Kendari. Variabel motivasi dalam penelitian ini diukur dari sudut pandang
bahwa komunikasi merupakan salah satu fungsi manajerial pimpinan dalam
mempengaruhi dan mengendalikan perilaku kerja bawahan, maka variabel motivasi
yang dimaksud diukur dengan 5 (lima) item indikator, yaitu Prestasi, Pengakuan,
Pekerjaan itu, Tanggung jawab dan Kemajuan karir. Prestasi Kerja diukur dengan 5
(lima) indikator, yaitu Kuantitas, Kualitas, Jangka waktu, Kehadiran, Sikap
koorperatif.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
1. Tafwidh Fara Noraga (2014) dengan judul “Pengaruh Motivasi dan Pelatihan
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Pertamina (Persero) UPms IV
Semarang” Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara signifikan motivasi
ternyata berpengaruh positif dan lemah terhadap prestasi kerja yang
ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,354 dan koefisien korelasi
sebesar 0,479 serta memberikan kontribusi sebesar 22,9%. Selain itu secara
signifikan pelatihan berpengaruh positif dan lemah pula terhadap prestasi
kerja yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,286 dan koefisien
korelasi sebesar 0,476 serta memberikan kontribusi sebesar 22,71%.
Sedangkan apabila secara bersama-sama ternyata motivasi dan pelatihan
berpengaruh positif dan kuat terhadap prestasi kerja karyawan yang
ditunjukan dengan uji regresi linier berganda sebesar 0,243 untuk motivasi
dan pelatihan sebesar 0,194, pengaruh kuat terhadap prestasi kerja karyawan
ditunjukan dengan koefisien korelasi sebesar 0,558, serta memberikan
kontribusi sebesar 28,9%.
2. Peipei Li & Guirong Pan (2009) dengan judul “Hubungan antara Motivasi dan
Prestasi, A Survey dari Motivasi Belajar Bahasa Inggris Jurusan di Institut
Pertanian Qingdao” dari hasil penelitian yang dilakukan di Institut Pertanian
Qingdao mengungkapkan hubungan antara motivasi dan prestasi sebagai
9
berikut: berperan pengaruh motivasi baik berprestasi tinggi dan berprestasi
rendah; sementara berprestasi tinggi memiliki motivasi integratif lebih besar
dari yang lebih rendah; Tujuan memainkan peran yang sangat penting dalam
penelitian dan berprestasi tinggi memiliki rasa yang kuat dari prestasi.
3. Listiyanto (2005) melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi terhadap
prestasi kerja karyawan pada PT. Sanlit Inti Plastik. Dalam hal pengolahan
data, penulis melakukan penelitian menggunakan metode penelitian
penjelasan survei (explanatory). Penelitian penjelasan survei (explanatory)
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian
hipotesa mengenai objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Dan yang kedua, penulis mengguanakan korelasi Rank Spearman untuk
mengetahui seberapa kuat hubungan dan arah antara variabel motivasi dengan
variabel prestasi kerja karyawan, dan diperoleh sebesar +0,571429,
menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara motivasi dengan prestasi
kerja, serta berpengaruh positif. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi
diperoleh angka 32,6%, yang berarti motivasi mempengaruhi prestasi kerja
sebesar 32,6%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan: 1. Motivasi berpengaruh positif pada
prestasi kerja karyawan PT. Sanlit. 2. Motivasi memiliki pengaruh yang
cukup besar pada prestasi kerja karyawan PT. Sanlit. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa apabila
seorang karyawan mempunyai motivasi yang tinggi, maka prestasi kerja
10
karyawan tersebut akan tinggi pula sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh perusahaan.
4. Penelitian oleh Nikolaos Kakkos dan Trivellas (2011) dengan judul
Investigating The Link Between Motivation, Work Stress and Job Performance
(Evidence from The Banking Industry), menunjukkan bahwa stres kerja
memilik hubungan negatif dengan kinerja karyawan, dengan koefisien regresi
sebesar -0,173 (signifikan pada level 0,05). Selanjutnya motivasi kerja
memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kinerja karyawan dengan
koefisien regresi sebesar 0,395 (signifikan pada level 0,001). Persamaan
penelitian tersebut dengan penelitian ini, keduanya mengambil variabel
penelitian yang sama (motivasi kerja terhadap kinerja). Sedangkan
perbedannya terletak pada subyek penelitian dan alat analisis yang digunakan,
dimana Nikolaos Kakkos dan Trivellas mengambil karyawan bank sebagai
subyek penelitian dengan analisis multivariat sebagai alat analisisnya.
2.2. Konsep Motivasi
2.2.1 Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Westerman (1992: 123), motivasi adalah serangkaian proses yang
memberi semangat bagi perilaku seseorang dan mengarahkannya kepada pencapaian
beberapa tujuan, atau secara singkat yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu yang harus dikerjakan secar sukarela dan dengan baik.
11
Robbins (2003: 208) menyatakan bahwa motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan
oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberap kebutuhan individu.
Luthans (2002: 249) mengemukakan definisi motivasi sebagai berikut:
“Motivation is a process that star with a physiological or psychological deficiency or
need that activates a behavior or drive that is aimed at a goal or a incentive.”
Jadi motivasi adalah suatu proses yang diawali adanya keinginan atau
dorongan yang mengarahkan seseorang baik yang bersifat fisiologi ataupun
psikologis, atau adanya kebutuhan yang menggerakkan perilaku seseorang, atau
adanya keinginan untuk mencapai suatu tujuan, atau berupa imbalan tertentu.
Dalam perspektif motivasi sebagai suatu proses, maka motivasi terdiri dari 3
(tiga) elemen yang saling berinteraksi, yaitu (Luthans, 2002: 249-250):
1. Needs (kebutuhan) yang dirasakan oleh seseorang, baik yang bersifat kebutuhan
fisiologis atau bersifat psikologi. Dengan kata lain, needs adalah sesuatu yang
dirasakan sebagai kekurangan bagi seseorang baik yang bersifat fisiologis
maupun yang bersifat psikologi.
2. Drives (keinginan, harapan) yang mendorong atau menuntun seseorang untuk
menuntun kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud. Drive dan Motives adalah dua
kata yang sering digunakan secara bergantian, yaitu merujuk pada keinginan atau
dorongan untuk untuk memenuhi suatu kebutuhan (needs). Misalnya seseorang
memiliki kebutuhan akan makan karena lapar, kebutuhan berteman karena
berafiliasi.
12
3. Incentives (imbalan, penghargaan), yaitu segala sesuatu yang dapat memenuhi
atau memuaskan suatu kebutuhan tertentu atau mengurangi drives. Dengan kata
lain incetive adalah hasil akhir dari suatu siklus motivasi; yaitu segala sesuatu
yang bersifat imbalan dan dapat memenuhi sesuatu kebutuhan dan mengurangi
drive (keinginan atau harapan).
Istilah motivasi (motivation) sering dipertautkan dengan istilah „motif‟
(motives). Dimana „motives’ diertikan sebagai individu secara konsisten tentang
dirinya atas keinginan atau penyebab ia bekerja atau melakukan sesuatu. Dengan kata
lain, motives adalah sesuatu yang mendasari perilaku seseorang berbuat sesuatu yang
sekaligus dapat membedakannya dengan orang lain, misalnya tantangan dari dalam
dirinya, atau tumbuhnya tanggung jawab atas suatu tugas tertentu (Spancer and
Spancer, 1993: 9). Karena itu, kerena tertentu istilah motivasi sering digunakan
secara bergantian dengan istilah „motives‟.
Motive pada prinsipnya tidak hanya dapat diketehui atau dipelajari melalui
kebutuhan-kebutuhan manusia, tettapi juga dapat dipelajari melalui sumber-sumber
motive, yakni yang disebut dengan „intrinsic’ dan ‘extrinsic’ motive. Extrinsic
motives adalah sesuatu yang bersifat „tangible’ (nyata) dan dapat dilihat orang lain.
Dalam organisasi, extrinsic motive dapat terbentuk : upah, gaji, imbalan, atau
penghargaan (benefis), promosi, termaksud dorongan untuk menghindari hukuman
(punishment). Sedangkan intrinsicmotive adalah motivasi yang timbul dari dalam diri
seseorang. Berikut penjelasan Luthans (2002: 258) mengenai intrinsic motive:
13
”……..intrinsic motive are internally generated. In other words, there are motivators
that the person associates with the task or job it self. Intrinsic rewards include
feelings of responsibility, achievement, accomplismhment, that something was
learned from a experience, feelings of being challenged or competitive, or that
something wasban engaging task ol goal. Performing meaningful work has long been
associated with intrinsic motivation,
Dengan demikian, makna dari intrinsic motive seperti tersebut sangat
berdekatan dengan pengertian motivasi kerja (work motivation).dalam hal ini,
motivasi kerja menurut George dan Jones (2002: 181) adalah berikut:
“Work motivation can be defined as the psychological forced with in a person that
determine the direction of person’s behavior in organization, a person’s level of
effort, and person’s level of persistence in the ace obstacles.”
Jadi motivasi kerja adalah kekuatan atau dorongan dari dalam diri (psikologis)
yang mengarahkan atau perilaku kerja, usaha kerja, dan usaha seseorang dalam
mengatasi berbagai tantangan yang dihadapinya sehubungan dengan pelaksanaan
suatu tugas atau pekerjaan.
Dalam konteks perkembangannya, teori motivasi kerja dapat diklasifikasikan
dalam tiga pendekatan yakni: (1) content theories, (2) process theories; (3)
contemporary theories (Luthans, 2002: 259).Salah satu pendekatan teori motivasi
kerja yang umum digunakan dalam menjelaskan motivasi kerja adalah pendekatan
“the content theories of work motivation.” pendekatan teori ini meskipun tergolong
14
sebagai teori klasik, namun sampai saat ini masih tetap relevan dan masih banyak
digunakan dalam konteks penelitian empiric.
Content theory pada awalnya didasarkan pada aliran giliran pemikiran
Scientivic Management, yang dipelopori oleh Fredrick Wins Taylor, Frank Gilbert,
dan Hendry l. Grant (Luthans, 2002: 258).Aliran Scientific Management berpendapat
bahwa yang menjaadi motif orang bekerja adalah memperoleh upah.Karena itu
mereka menyarankan “wage insentive model” dalam menjelaskan motivasi kerja para
pekerja (pegawai/karyawan).Kesimpulannya adalah bahwa sepanjang upah yang
diberikan itu mampu memenuhi/keinginan prioritas pegawai/karyawan, maka selama
itu pula pegawai/karyawan dapat menghasilkan kinerja yang baik.Namun demikian,
beberapa penelitian empiric kurang mendukung dari aliran Scientivic Management
dimaksud (Luthans, 2002: 262).Hal ini disebabkan kelemahan anggapan tersebut
karena melihat motif itu bersifat statis.Mereka tidak melihat bahwa motif seseorang
dapat berubah sewaktu-waktu.Karena itu, pendekatan ini dianggap tidak memadai
untuk menjelaskan atau memprediksi motivasi kerja seseorang atau perilaku kerja
(Luthans, 2002: 260). Akibat kelemahan anggapan dari aliran Scintific Management
tersebut, maka content theories kemudian dikembangkan antara lain oleh Maslow
(hierarchy of need), Herzberg (motivators and hygiene factor), dan Alderfer (ERG
needs).
Salah satu dari ketiga teori motivasi kerja yang tergabung dalam content
theories tersebut yang paling banyak menarik perhatian para peneliti di bidang
perilaku organisasi adalah teori motivasi kerja Herzberg yang lebih dikenal dengan
15
„Herzberg Two Factor Theory of work Motivation‟ (Luthans, 2002: 262). Teori
Herzberg pada dasarnya adalah merupakan pengembangan dari teori motivasi
Maslow (Maslow’s Hierarchy of Needs) yang dianggap kurang memadai dalm
menjelaskan motivasi kerja.
Pada awalnya, Herzberg melakukan penelitian pada 200 orang akuntan dan
teknisi yang bekerja pada perusahaan-perusahaan di Pittsburg dan Pensylvania.Ada
dua pertanyaan kritis yang diajukan untuk dijawab oleh responden, yakni (Luthans.
2002: 262):
1. When did you feel particularly good abaout your job-what turned your on : and
2. When did you feel exceptionally bad about your job-what turned you off
Tanggapan (respon) yang diperoleh bahwa mereka yang merasa senang (good
feeling) (Jawaban nomor 1) adalah berkaitan dengan „job expersiences‟ dan „job
content’ sedangkan jawaban (pertanyaan nomor 2) tentang perasaan ketidak
senangan. (bad feeling) adalah berkaitan dengan asek lingkungan kerja (the
surrounding or pheriparel aspect of the job-the job context). Kesimpulan Herzberg
adalah bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan “job content” disebut sebagai
satisfier motivators (disingkat motivators), dan job content disebut sebagai satisfier
motivators (disingkat hygiene factors) (Luthans. 2002: 263).
Istilah (term) „hygiene‟ tersebut mengacu (berkaitan dengan istilah di bidang
kesehatan) pada faktor-faktor yang dapat dicegah. Dalam hal ini Herzberg dalam teori
Hygiene menekankan pada faktor-faktor yang dapat mencegah terjadinya ketidak
puasan pegawai/karyawan. Dengan kata lain, Herzberg menekankan pada penjelsan
16
tentang faktor-faktor yang menyebabkan “kepuasan” dan “ketidak-puasan” kerja
pegawai/karyawan, yang kemudian dikenal teorinya sebagai “two-factors theory of
motivation” (Luthans, 2002: 263). Berikut ini deskripsi tentang dimensi „hygiene
factors‟ dan „Motivators‟ dari „Herzberg‟s two-factors theory of motivation.
Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa „hygiene factors‟ berkaitan dengan
„ketidak-pastian‟ sedangkan „motivators‟ adalah berkaitan dengan „kepuasan kerja.‟
Dengan dasar ini maka Herzberg menyarankan bahwa untuk mencegah terjadinya
ketidak-puasan pekerjaan pegawai/karyawan, maka manajemen perlu memperhatikan
„hygiene factors‟ seperti perbaikan moral kerja, perbaikan sistem dan jumlah upah
gaji, pemberian insentif dan penghargaan lainnya, dan perbaikan kondisi lingkungan
pekerjaan. Tapi ketika manajemen semata-mata hanya memperhatikan faktor-faktor
„hygiene’ semata, maka tidak akan memotivasi pegawai/karyawan untuk
menghasilkan kinerjanya, maka manajemen harus menekankan pada pendekatan
„motivators,‟ seperti pemberian tugas/pekerjaan yang menetang dan memungkinkan
mereka untuk berprestasi, pemahaman terhadap tugas, tanggung jawab, usaha
pengembangan, dan kesempatan untuk berkembang. Termasuk pula masalah isi
tugas/pekerjaan (job content) seperti desain tugas/pekerjaan, dan pemerkayaan
tugas/pekerjaan (job enrichment) faktor-faktor inilah yang disebut oleh Herzberg
sebagai „Motivators‟ dan determinan sikap kerja seseorang seperti kepuasan kerja.
1.2.2 Dimensi Motivasi Kerja
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa konsep motivasi kerja yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari teori Herzberg.Khususnya pada
17
komponen „Motivators‟ dari Herzberg adalah meliputi; (1) achievement (2)
recognition (3) work-itself (4) responsibility (5) advancement (Luthans, 2002:
263).Kelima dimensi motivasi kerja inilah yang kemudian digunakan dalam
penelitian ini. Sesuai penjelasan Luthans, (2002: 263-264), kelima komponen
motivator tersebut sebagai berikut:
1. Achievement; hal ini menyangkut tentang dorongan dan kesempatan seseorang
pegawai/karyawan untuk berprestasi pada tugas tertentu. Artinya, suatu
tugas/pekerjaan harus memungkinkan bagi seseorang pegawai/karyawan sebagai
pelaksana tugas/pekerjaan tersebut untuk mencurahkan kemampuannya dalam
mencapai prestasi tertentu. Oleh karena itu, disarankan bahwa suatu
tugas/pekerjaan harusnya bersifat „menantang‟, artinya beban tugas/pekerjaan
dimaksud tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit untuk dicapai, dengan asumsi
bahwa pegawai/karyawan bersangkutan memiliki keinginan untuk berprestasi.
2. Recognition; hal ini menyangkut pengakuan dari pimpinan dan rekan sekerja.
Artinya, seseorang akan termotivasi untuk bekerja apabila ada pengakuan diri
atau penghargaan dari pimpinan dengan rekan sekerjanya.
3. Work-itself; hal ini menyangkut tentang kejelasan uraian tugas; dan dukungan
orang lain (pimpinan dan rekan sekerja) dalam melaksanakan tugas/pekerjaan.
4. Responsibility; hal ini menyangkut tentang kesempatan dan kejelasan tanggung
jawab dari suatu tugas/pekerjaan. Seseorang sulit bekerja baik apabila ia tidak
berkesempatan atau ia tidak berkesempatan atau ia tidak memperoleh tanggung
jawab dari suatu tugas/pekerjaan. Demikian halnya, apabila seseorang tidak
18
memiliki kejelasan tentang tanggung jawabnya terhadap suatu tugas/pekerjaannya
dengan baik.
5. Advancement, hal ini menyangkut tentang keinginan, kesempatan, dan kejelasan
kebijakan yang behubungan dengan usaha pengembangan diri pegawai/karyawan.
Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa salah satu tujuan (motif) seseorang
pegawai/karyawan dalam bekerja adalah usaha mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan, dan usaha mengembangkan karir melalui promosi jabatan jauh
lebih tinggi.
2.3. Prestasi Kerja
2.3.1. Pengertian Prestasi Kerja
Istilah prestasi kerja sering kita dengar atau sangat penting bagi sebuah
organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks pengembangan
sumber daya manusia prestasi kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan
sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi kerja bagi karyawan itu sendiri dan juga
untuk keberhasilan perusahaan. Prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang karyawan
selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya
standard, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
disepakati bersama. Prestasi kerja merupakan hasil kerja seseorang karyawan selama
periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standard,
target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati
bersama.
19
Prestasi kerja diartikan sebagai hasil kerja, hasil kerja tentunya harus sesuai
dengan persyaratan atau aturan yang telah ditetapkan oleh organisasi yang
bersangkutan. Menurut Hadari Nawawi (1993:234) bahwa: “Prestasi dengan istilah
karya yaitu suatu hasil pelaksanaan pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun
non fisik/non material pada perusahaan dimana output yang dicapai dalam kurung
waktu tertentnu. Namun pada unit kerja kelompok atau tim kerja tersebut agak sulit
teridentifikasi secara kualitas pada individu”. Sedangkan menurut Mangkunegara
(2001:67) “prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya”.
Dalam hubungan ini prestasi kerja antara lain dapat dilihat dari indikator-indikator
berikut:
a. Pengetahuan karyawan tentang pekrjaan yang dibenbankan kepadanya.
b. Sikap pekerja didalam melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaanya.
c. Inisiatif di dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Selanjutnya Nawawi (2005) mengatakan Prestasi kerja adalah hasil
pelaksanaan suatu pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun non fisik/non
material yang dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan deskripsi pekerjaan perlu
dinilai hasilnya setelah tenggang waktu tertentu.
Menurut Hasibuan (2001) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yag dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibedakan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Hasibuan
20
juga menerangkan bahwa prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting,
yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas
penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin
tinggi ketiga faktor tersebut, maka akan semakin besar prestasi kerja karyawan yang
bersangkutan.
Suprihanto (2006) mengatakan bahwa pada dasarnya prestasi kerja adalah
hasil kerja seseorang dalam periode tertentu dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan misalnya standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Selanjutnya menurut Sarwoto
(1997:136) mengemukakan bahwa: “Ukurang-ukuran prestasi kerja yang bersifat
kuantitatif seperti satuan-satuan produksi dan volume penjualan menghasilkan
pengukuran yang konsisten secara relatif. Untuk kriteria yang sifatnya subyektif
seperti sikap kreatifitas dan kerja sama menghasilkan pengukurang yang kurang
konsisten tergantung kepada siapa yang mengevaluasi dan bagaimana pengukuran itu
dilakukan.
Selanjutnya setiap karyawan diharapkan dapat selalu berprestasi dengan baik
dalam pekerjaanya.Dalam halini tentunya tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
dapat diselesaikan dengan baik dalam arti disertai dengan kecakapan, disiplin serta
tanggung jawab yang tinggi. Apabila keadaan ini dapat tercipta tentunya akan
mendukung terhadap hasil kerja para karyawan, baik dalam kualitas maupuun
kuantitasnya. Disamping kesadara berprestasi datagnya dari karyawan sendiri, adalah
hal lain dimana setiap pemimmpin juga harus selalu berusaha meningkatkan prestasi
21
kerja karyawannya. Menurut Sutarto (1998:61) menjelaskan bahwa “ Prestasi kerja
adalah suatu yang dikerjakan atau produk jasa-jasa yang diberikan atau yang
dihasilkan oleh seorang atau kelompok orang”.
Dari pengertian prestasi kerja diatas, jelaslah bahwa hasil kerja dari seorang
atau kelompok orang mempunyai perbedaan, sehingga dibutuhkan penilaian atas
prestasi kerja tersebut. Hani Handoko (1992:135) menjelaskan “penilaian prestasi
kerja adalah proses melalui mana organisasi atau perusahaan mengevaluasi atau
menilai prestasi kerja karyawannya”. Apabila penilaian suatu prestasi kerja tersebut
dilakukan dengan baik, tertib dan benar maka dapat membantu meingkatkan motivasi
kerja dan loyalitas dari karyawannya. Hal ini tentunnya akan meningkatkan
perusahaan yang bersangkutan, karena pegawai akan mengetahui sampai dimana dan
bagaimana prestasi kerja dinilai oleh atasan dan tim penilai. Kebutuhan utama bagi
seorang karyawan adalah kebutuhan untuk merasa berprestasi apabilan seseorang
mempunyai perasaan maka ia harus mempunyai cara untuk mengukur kemajuan yang
dilaksanakan.
2.3.2. Penilaian Prestasi Kerja.
Penilaian adalah waktu yang ideal untuk memusatkan sasaran individu, buka
sasaran unit.Ini adalah peluang untuk menyentuh bagian dasar dan membandingkan
hasil-hasil kerja dengan toak ukuar yang telah disepakati sebelumnya.Pimpinan
memberikan penghargaan atas prestasi dan pekerjaan yang dilakukan dengan
memuaskan karyawan diberi peluang untuk mengatakan kepada pimpinan alasan
22
mereka tidak berprestasi seperti yang telah disepakati. Kemudian akan ada penilaian
timbal balik mengapa sasaran dapat dipenuhi dan tidak dapat dipenuhi.
Menurut Nawawi (2005), pada hakekatnya penilaian prestasi kerja karyawan
yang merupakan kegiatan manajemen SDM adalah suatu proses pengamatan
(observasi) terhadap pelaksanaan pekerjaan oleh seorang pekerja yang memiliki hak-
hak asasi yang dilindungi. Menurut Hasibuan (2001) penilaian prestasi kerja adalah
menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang
dihasilkan setiap karyawan, menetapkan kebijaksanaan mengenai promosi atau balas
jasanya. Menurut Sondang P. Siagian (2004:223) menjelaskan bahwa penilaian
prestasi kerja karyawan para karyawan merupakan bagian seluruh proses karyawan
pegawai yang bersangkutan. Pentingnya penilaian prestasikerja yang rasional dan
ditetapkan secara obyektif terlihat pada paling sedikit dua kepentingan yaitu
kepentingan pegawai yang bersangkutan sendiri dan organisasi.
Mathis dan Jackson (2002) menyatakan bahwa banyak faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi kerja dari individu tenaga kerja memampuan mereka,
motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan
hubungan mereka dengan organisasi. Pada banyak organisasi, prestasi kerjanya lebih
bergantung pada prestasi kerja dari individu tenaga kerja. Bagi para pegawai
penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tetang berbagai hal seperti
kemampuan, keletihan, kekurangan dan potensinya yang pada giliranya bermanfaat
untuk menentukan tujuan, jalur, rencana, dan pengembangan kariernya.
23
Dalam proses penilaian adalah untuk membuat karyawan memandang diri
mereka seperti apa adanya, baik kebutuhan perilaku prestasi kerja maupun berperan
serta dalam membuat rencana perbaikan prestasi kerja maupun berperan serta dalam
membuat rencana perbaikan prestasi kerja. Dalam hal ini harus ada kesepakatan
bersama tentang rencana pengembangan untuk masa penilaian mendatang.
Mangkunegara (2001:87) menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja
karyawan adalah suatu proses penilaian prestasi kerja karyawan yang dilakukan
pemimpin perusahaan secara sistematik berdasarkan atas pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya.Prawirosentono (1999:2) berpendapat bahwa prestasi kerja adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam
rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan norma maupun etika.
Disisi lain Edwin B. Flippo (1992:67) mengatakan bahwa prestasi kerja
seseorang dapat diukur melalui:
1. Mutu kerja yang berkaitan ketetapan waktu, keterampilan dan kepribadian dalam
melakukan pekerjaan
2. Kuantitas kerja berkaitan dengan pemberian tugas-tugas kerja lembur.
3. Ketangguhan yang berkaitan dengan tingkat kehadiran, pemberian waktu libur,
dan jadwal keterlambatan hadir ditempat kerja.
24
4. Sikap merupakan sikap yang ada pada karyawan yang menunjukkan seberapa
jauh sikap dan tanggung jawab mereka terhadap sesama teman dengan atasan dan
seberapa jauh tingkat kerja samanya dalam menyelesaikan pekerjaan.
Menurut Hasibuan (2001), penetapan penilai yang berkualitas harus
berdasarkan syarat-syarat berikut:
1. Jujur, adil, objektif mengetahui pengetahuan yang mendalam tentang unsur-unsur
yang akan dinilai agar penilaiannya sesuai dengan realitas/fakta yang ada.
2. Hendaknya mendasarkan penilaian atas dasar benar/salah, baik/buruk terhadap
unsur-unsur yang dinilai sehingga hasil penilaiannya jujur, adil, dan objektif.
3. Harus mengetahui secara jelas uraian pekerjaan dari setiap karyawan yang akan
dinilai agar hasil penilaiannya dapat dipertangunggjawabkan.
4. Harus mempunyai wewenang formal agar penilai dapat melaksanakan tugas
dengan baik.
Sedangkan menurut Darma (1986:32) dalam Rahmayanti (2007:41),
menyatakan ada tiga (3) cara dalam menyusun kriteria prestasi kerja, yaitu:
1. Kualitas kerja merupakan salah satu cara untuk mengetahui tinggi rendahnya
prestasi kerja karyawan yang dapat dilihat dari sejauh mana karyawan dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang baik.
2. Kuantitas pekerjaan merupakan jumlah atau bamyaknya pekerjaan yang dihasilkan
karyawan terhadap pelaksanaan kegiatan, sehingga untuk mengetahui tinggi
rendahnya prestasi kerja karyawan maka realisasi hasil kerja karyawan tersebut
dihubungkan dengan standar kuantitas yang ditetapkan perusahaan.
25
3. Ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari ukuran kuantitatif yang menentukan
ketepatan waktu menyelesaikan suatu kegiatan. Oleh sebab itu, ketepatan waktu
dapat dilihat dari sesuai sesuai tidaknya menyelesaikan pekerjaan dengan waktu
yang direncanakan.
Dengan demikian jelas bahwa dalam melakukan penilaian atas prestasi kerja
para pegawai harus terdapat interaksi positif dan kontinyu antara para pejabat
pimpinan dan bagian kepegawaian. Interaksi positif tersebut tidak hanya menjamin
peryaratan obyektif dan pendokumentasian yang rapi, akan tetapi juga memuaskan
bagi para pegawai yang dinilai yang ada gilirannya menumbuhkan loyalitas dan
kegairahan kerja karena mereka merasa memperoleh perlakun yang adil.
2.3.3. Manfaat Penilaian Prestasi Kerja
Kegiatan penilaian prestasi kerja dapat memperbaiki keputusan-keputusan
personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan
kerja mereka. Manfaat penilaian prestasi kerja yang dikemukakan oleh Handoko
(1992:145) dirinci sebagai berikut:
1. Perbaikan dari nilai prestasi kerja.
2. Keputusan-keputusan dari penempatan
3. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan.
4. Perencanaan dan perbaikan karier
5. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing
6. Ketidak akuratan informasi
7. Kesempatan kerja yang adil dan tentang eksternal.
26
Selanjutnya Handoko (1997:22) menambahkan bahwa penilaian prestasi kerja
adalah melalui mana perusahaan mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
karyawannya.
a) Perbaikan prestasi kerja
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan keryawan, pimpinan dari bagian
personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka untuk memperbaiki
prestasi kerja.
b) Penyesuaian kompensasi
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan(pimpinan) dalam
menentukan kenaikan upah dan gaji serta pemberian bonus dan bentuk
kompensasi lainnya.
c) Kebutuhan penempatan
Promosi jabatan merupakan salah satu kebutuhan dari setiap karyawan, terutama
yang memiliki prestasi kerja yang memuaskan.
d) Perencanaan pengembangan karir
Umpan balik prestasi kerja mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu
tentang jalur karir yang harus diteliti.
e) Kesempatan kerja yang adil
Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor diluar lingkungan kerja,
seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial atau masalah-masalah pribadi
lainnya.
Adapun tujuan dari penilaian prestasi kerja, yaitu:
27
a) Perbaikan performance dari karyawan dan jabatannya
b) Untuk mengembangkan karyawan dalam arti menyiapkan tenaga-tenaga yang
kompetitif, sehingga dapat menempati posisi yang lebih tinggi.
c) Memberikan jawaban atas pertanyaan “bagaimana kerja saya dan bagaimana
selanjutnya”
2.3.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Menurut Steers dalam Rahmayanti (2007:46) faktor-faktor yang
mempengaruhiprestasi kerja adalah:
a. Kemampuan.
b. Kepribadian dan minat kerja.
c. Tingkat kejelasan dan peran seorang pekerja.
d. Tingkat motivasi pekerja.
Mangkunegara (2001:67), menyatakan ada dua (2) faktor yang mempengaruhi
pencapaian prestasi kerja, yaitu :
1, Faktor kemampuan
Secara psikologis, kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan potensi(IQ), dan
kemampuan reality, artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan
pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan
pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah dalam mencapai prestasi kerja
yang diharapkan.
2, Faktor motivasi
28
Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja.
Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri karyawan yang terarah untuk
mencapai tujuan organisasi.
Mathis dan Jakson (2002) menyatakan bahwa, prestasi kerja pada dasarnya
adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Prestasi kerja karyawan
adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka membei kontribusi kepada
organisasi yang antara lain termasuk: (1) kuantitas output, (2) kualitas output, (3)
jangka waktu output, (4) kehadiran di tempat kerja, dan (5) sikap kooperatif. Menurut
Mangkunegara (2000) unsur-unsur yang dinilai dari prestasi kerja adalah kualitas
kerja, kuantitas kerja, keandalan dan sikap. Kualitas kerja terdiri dari ketepatan,
ketelitian, keterampilan, kebersihan. Kuantitas kerja terdiri dari output dan
penyelesaian kerja dengan ekstra. Keandalan terdiri dari mengikuti instruksi, inisiatif,
kehati-hatian, kerajinan. Sedangkan sikap terdiri dari sikap terhadap perusahaan,
karyawan lain dan pekerjaan serta kerjasama.
2.3.5. Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja
Membahas mengenai motivasi kerja, tidak dapat terlepas dari pembahasan
mengenai prestasi kerja. Menurut Westerman (1992: 123) mengatakan motivasi
adalah serangkaian proses yang memberi semangat bagi perilaku seseorang dan
mengarahkannya kepada pencapaian beberapa tujuan, atau secara singkat yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang harus dikerjakan secara
sukarela dan dengan baik. Selanjutnya Robbins (2003: 208) menyatakan bahwa
motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
29
tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi
beberapa kebutuhan individu. Jadi motivasi kerja adalah kekuatan atau dorongan dari
dalam diri (psikologis) yang mengarahkan atau perilaku kerja, usaha kerja, dan usaha
seseorang dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapinya sehubungan dengan
pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan sehingga dapat berprestasi.
Menurut Hasibuan (2001) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yag dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibedakan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Hasibuan
juga menerangkan bahwa prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting,
yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas
penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin
tinggi ketiga faktor tersebut, maka akan semakin besar prestasi kerja karyawan yang
bersangkutan. Peipei Li & Guirong Pan (2009) hasil penelitian yang dilakukan di
Institut Pertanian Qingdao mengungkapkan hubungan antara motivasi dan prestasi
sebagai berikut: berperan pengaruh motivasi baik berprestasi tinggi dan berprestasi
rendah; sementara berprestasi tinggi memiliki motivasi integratif lebih besar dari
yang lebih rendah
2.4. Kerangka Pikir
PT. Bank Sinarmas Kendari bergerak dalam bidang usaha jasa pelayanan
perbankan senantiasa berupaya untuk memperoleh laba yang optimal. tujuan
organisasi tersebut adalah merupakan tanggung jawab bagi pimpinan organisasi.
Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, maka pimpinan PT. Bank Sinarmas Kendari
30
selalu menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi operasional bidang manajemen, dan
fungsi manajerial sebagai pemimpin. Fungsi operasional dimaksud adalah meliputi
kegiatan : merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi serta
mengendalikan seluruh kegiatan dan sumber daya organisasi. Sedangkan peran fungsi
manajerial sebagai pimpinan, salah satunya adalah dengan melakukan motivasi kerja
kepada bawahannya.
Motivasi pada dasarnya adalah suatu dorongan dari dalam diri (psikologis)
yang mengarah pada perilaku kerja, usaha kerja, dan usaha seseorang dalam
mengatasi berbagai tantangan yang dihadapinya sehubungan dengan pelaksanaan
suatu tugas atau pekerjaan.dimana motivasi tersebut dapat mempengaruhi prestasi
kerja karyawan.
Menurut Hasibuan (2001) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yag dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibedakan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Hasibuan
juga menerangkan bahwa semakin tinggi motivasi seorang pekerja maka akan
semakin besar prestasi kerja karyawan yang bersangkutan.
Sehubungan dengan hal tersebut, berbagai pendapat para ahli menyatakan
bahwa motivasi apabila dilakukan dengan baik maka dapat tercapainya prestasi kerja
lebih baik. Dasar pemikiran penelitian ini adalah motivasi kerja yang baik
menimbulkan prestasi kerja karyawan karena mampu membangkitkan karyawan
bekerja lebih giat, tekun dan teliti.
Kerangka pemikiran tersebut dapat dikemukakan dalam bentuk sebagai berikut:
31
Gambar 2.1: Kerangka Pikir Penelitian
Motivasi (X)
Indikator
X1 Prestasi
X2 Pengakuan
X3 Pekerjaan itu sendiri
X4 Tanggung jawab
X5 Kemajuan karir
(Luthans 2002)
Kesimpulan dan
Rekomendasi
PRESTASI KERJA (Y)
Indikator
Y1. Kuantitas
Y2. kualitas
Y3. Jangka waktu
Y4. Kehadiran
Y5. Sikap koorperatif
(Malthis & Jackson, 2002)
Analisis
Regresi linear sederhana
PT. Bank Sinarmas
Cabang Kendari
32
2.5. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dari kerangka pikir yang dikemukakan maka dapat
diajukan hipotesis penelitian bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap
prestasi karyawan pada PT. Bank Sinarmas Cabang Kendari.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah karyawan pada PT. Bank Sinar Mas, Tbk
Cabang Kendari yang beralamat di jalan MT Haryono, Wua-wua. Kota Kendari
Propinsi Sulawesi Tenggara.
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan karyawan yang ada pada PT.
Bank Sinar Mas, Tbk Cabang Kendari sebanyak 40 orang karyawan yang bekerja
pada PT. Bank Sinar Mas, Tbk Cabang Kendari
3.2.2. Sampel
Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan
populasi yaitu sebanyak 40 orang karyawan dengan mengacu pada pendapat
Sugiyono (2009) yang menyatakan bahwa; jika jumlah populasi kurang dari 100
orang dapat digunakan secara keseluruhan sebagai sampel dengan teknik total
sampling atau sampel jenuh.
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1. Jenis Data
Jenis data penelitian ini terdiri dari :
34
1. Data Kualitatif, yaitu data yang berkaitan dengan kategori dalam
penelitian ini yang berupa sangat baik, baik, cukup, dan kurang yang
diperoleh melalui analisis hasil penelitian dan wawancara (Sugiyono, 2007
: 78).
2. Data Kuantitatif, yaitu data yang berkaitan dengan angka-angka. Data
kuantitatif diperoleh dengan melakukan analisis deskriptif instrumen
penelitian serta analisis statistik inferensial (Sugiyono, 2007 : 78).
3.3.2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah :
1. Data Primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
(fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Data primer dalam
penelitian ini adalah analisis instrumen tentang prestasi kerja karyawan PT.
Bank Sinarmas Kendari yang dijadikan sampel penelitian.
2. Data Sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan.
35
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau cara pengumpulan data dilakukan dengan mengedarkan daftar
pertanyaan (kuisioner) kepada responden yang telah disusun secara sistematis sesuai
dengan kebutuhan penelitian. Disini peneliti mendatangi obyek yang akan diteliti
untuk kemudian membagikan kuisioner, setelah diisi dikumpul untuk selanjutnya
ditabulasi sesuai kebutuhan alat analisis dari pembahasan.
3.5. Uji Validitas dan Relibilitas instrumen
a. Uji validitas
Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Dengan kata lain uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat ketepatan alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam mengukur variabel
yang akan diukur. Dalam penelitian ini, variabel laten (konseptual) yang akan diukur
adalah motivasi dan prestasi kerja karyawan. Uji validitas instrumen dalam penelitian
ini digunakan taraf kepercayaan (significance level) sebesar α = 0,05. Sedangkan
untuk menghasilkan indeks atau angka koefisien validitas akan digunakan program
SPSS versi 13,0. Suatu instrumen dikatakan valid jika telah memenuhi syarat
minimal atau sebesar 0,3 (Solimun 2002:26)
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini, secara rinci dapat dilihat
pada lampiran 2. Sedangkan rekapitulasi hasil uji validitas instrumen atas indikator
variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.
36
Tabel 3.1: Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel
penelitian Item
Koefisien
korelasi (r) Signifikansi Keterangan
Motivasi (X)
X1.1.1
X1.1.2
X1.1.3
X1.1
X1.2.1
X1.2.2
X1.2.3
X1.2
X1.3.1
X1.3.2
X1.3.3
X1.3
X1.4.1
X1.4.2
X1.4.3
X1.4
X1.5.1
X1.5.2
X1.5.3
X1.5
0,631
0,762
0,689
0,914
0,569
0,900
0,606
0,971
0,700
0,876
0,633
0,941
0,907
0,647
0,702
0,909
0,675
0,764
0,823
0,886
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Prestasi
Kerja
(Y)
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
Y1.5
0,724
0,699
0,637
0,715
0,661
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer diolah, 2017 (Lampiran 2)
Berdasarkan hasil uji validitas dari seluruh item pernyataan yang ada dalam
instrumen penelitian ini baik item variabel motivasi dan item variabel prestasi kerja
memiliki koefisien korelasi 0,30 dan nilai signifikan dari seluruh item pernyataan
berada di bawah = 0,05. Dapat diartikan bahwa semua item pernyataan yang
digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah valid. Dengan demikian
instrumen pada penelitian ini layak untuk dianalisis lebih lanjut.
37
b. Uji Realibilitas
Uji reabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kehandalan
atau kesahihan suatu alat ukur yang digunakan dalam mengukur variabel yang akan
diukur. Dengan kata lain uji realibilitas dalam penelitian ini adalah sehubungan
dengan pertanyaan apakah alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam mengukur
motivasi dan prestasi kerja dapat digunakan oleh peneliti lain secara berulang-ulang
dengan hasil pengukuran yang sama. Uji realibilitas instrumen dalam penelitian ini
digunakan taraf kepercayaan (significance level) sebesar α= 0,05. Uji realibilitas
instrumen menggunakan koefisien alpha cronbach. Suatu instrumen dikatakan
reliabel jika telah memenuhi syarat alpha cronbachminimal 0,6 (Malhotra 1999:282)
Pengujian reliabilitas instrumen dalam studi ini, secara rinci dapat dilihat pada
lampiran 3. Sedangkan rekapitulasi hasil uji reliabilitas instrumen atas indikator
variabel penelitian ini disajikan pada tabel 3.2.
Mengacu pada hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai koefisien alpha dari
seluruh item pernyataan yang dijadikan sebagai instrumen masih berada di atas cut of
value0,60 berarti semua item pernyataan yang dijadikan sebagai instrumen dapat
dipercaya keandalannya. Dapat disimpulkan bahwa seluruh butir (item) pernyataan
yang digunakan adalah reliabel, sehingga kusioner yang digunakan dapat dikatakan
layak dan dipercaya sebagai instrumen untuk melakukan pengukuran setiap indikator
variabel dan analisis data selanjutnya.
38
Tabel 3.2: Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel
penelitian
Cronbach’s
Alpha
Cronbach’s Alpha if
Item Deleted Keterangan
1 2 3 4
Motivasi (X)
0,956
X1.1.1=0,956
X1.1.2=0,955
X1.1.3=0,955
X1.1.=0,952
X1.2.1=0,956
X1.2.2=0,953
X1.2.3=0,956
X1.2=0,950
X1.3.1=0,955
X1.3.2=0,953
X1.3.3=0,956
X1.3=0,952
X1.4.1=0,953
X1.4.2=0,956
X1.4.3=0,955
X1.4=0,952
X1.5.1=0,955
X1.5.2=0,955
X1.5.3=0,953
X1.5=0,955
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Prestasi Kerja (Y)
0,718
Y1.1 = 0,644
Y1.2 = 0,660
Y1.3 = 0,692
Y1.4 = 0,664
Y1.5 = 0,693
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2017 (Lampiran 3)
3.6. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistika
inferensial dengan model bivariat dengan menggunakan metode regresi linear
sederhana, dengan rumus regresi populasi (Sugiono; 1999: 250) sebagai berikut:
Y = a + bx + c
39
Keterangan :
Y = Variabel Terikat
a = Konstanta
b = Koefisien regresi variabel independen
X = Variabel Bebas
Analisis regresi linear sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel motivasi kerja terhadap variabel prestasi kerja pada
PT. Bank Sinar Mas, Tbk Cabang Kendari. rumus persamaan regresi dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Y = a + bX + e
Dimana:
Y = Prestasi Kerja
Xi = Motivasi Kerja
b = Koefisien regresi
a = Konstanta
e = Faktor kesalahan
Alasan menggunakan metode analisis statistika inferensial dengan model
bivariat dengan menggunakan metode regresi linear sederhana karena penelitian ini
hanya memiliki satu Variabel X dan satu Variabel Y.
3.7. Pengujian hipotesis
Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y) digunakan uji t. Apabila tsig < α0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh
40
nyata terhadap variabel terikat. Demikian pula sebaliknya, apabila tsig > α0,05 maka
variabel bebas tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.
3.8. Definisi operasional variabel
Motivasi Kerja (Y) adalah tanggapan karyawan responden tentang keinginan,
kesediaan, kesanggupan, dan kesungguhannya untuk berprestasi dalam
tugas/pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Variabel observasi ini diukur
dengan 4 (empat) item indikator, yakni:
a. Prestasi adalah dorongan dan kesempatan seorang karyawan untuk berprestasi
pada tugas tertentu.
b. Pengakuan adalah pengakuan dari pimpinan dan rekan kerja mengenai hasil
kerja.
c. Pekerjaan itu sendiri adalah karyawan kejelasan uraian tugas dan dukungan
pimpinan maupun rekan kerja dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tanggung jawab adalah derajat perasaan mengenai kesempatan serta tanggung
jawab yang diberikan dalam pelaksanaan pekerjaan.
e. Kemajuan karir adalah keinginan, kesempatan dan kejelasan kebijakan yang
berhubungan dengan pengembangan diri karyawan.
Prestasi Kerja (Y) adalah hasil atau segala sesuatu yang diperoleh oleh karyawan
dalam suatu proses kerja. Untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi pada PT
Bank Sinar Mas, Tbk cabang Kendari perlu adanya motivasi dan ada banyak faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan antara lain pendapatan atau gaji,
41
pengetahuan, serta perhatian dari pimpinan. Prestasi kerja diukur dengan
menggunakan indikator sebagai berikut:
a. Kuantitas adalah jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan oleh kayawan
b. Kualitas adalah kualitas atau hasil pekerjaan karyawan.
c. Jangka waktu adalah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan
tenggat waktu.
d. Kehadiran adalah kesediaan dari karyawan untuk selalu hadir dalam bekerja.
e. Sikap koorperatif adalah kesediaan karyawan dalam menciptakan hubungan kerja
yang harmonis dalam bekerja,
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Singkat Perusahaan
Sinar Mas Multiartha., Tbk yang merupakan Kelompok Usaha Sinar
Mas yang berada di bawah kelompok usaha Financial Services mengambil alih
PT. Bank Shinta Indonesia pada tahun 2005, Perbankan yang memulai
operasionalnya pada Maret 1990 ini mengalami perubahan nama menjadi
Bank Sinarmas sejak tahun 2006.
Guna memenuhi arahan Bank Indonesia yakni agar bank- bank umum
berubah menjadi perusahaan Go Public memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk memiliki saham-saham yang sebelumnya dimiliki dan
dikelola oleh Perusahaan maka pada tahun 2010 setelah memperoleh
pernyataan efektif dari otoritas berwenang, Bank sinarmas mencatatkan
saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada 13 Desember dengan
meningkatkan struktur permodalan yang dimiliki sebesar Rp160 miliar dari
sebelumnya Rp568 miliar menjadi Rp728 miliar.
Dengan pertumbuhan usaha yang cukup menggembirakan dan
signifikan membuat minat masyarakat untuk memiliki saham Bank Sinarmas
cukup tinggi hal ini bisa dilihat dari total aset yang dimiliki pada akhir
Desember 2010 sebesar Rp11,2 triliun ditambah dengan pertambahan
pembangunan kantor anak cabang Perusahaan menjadi 110 yang telah
43
tersebar hampir di seluruh Indonesia dengan melakukan sistem real time on-
line dalam teknologi informasi perbankannya.
Bank Sinarmas dengan konsisten mengembangkan pangsa pasar
ditengah tantangan pasar yang penuh dengan ketidakpastian. Usaha dan
inisiatif sangat diperlukan guna memenuhi segala kebutuhan nasabah dan
masyarakat Indonesia, maka kegiatan usaha yang semulanya hanya pada pasar
pembiayaan usaha kecil, menengah dan mikro tumbuh dan berkembang
menjadi usaha pembiayaan konsumer dan komersial.
Perbankan memiliki tantangan yang cukup besar dengan berkembangnya
teknologi informasi serba canggih di masa kini menuntut masyarakat untuk
melakukan kegiatan tidak pada satu tempat saja, dengan alasan tersebut
Bank Sinarmas memberikan fasilitas teknologi perbankan terintegrasi yang
tidak terbatas dan ruang waktu yakni Phone Banking, Internet Banking, dan
Automatic Teller Machine (ATM). Dengan berjalannya waktu serta
perkembangan teknologi Bank Sinarmas senantiasa mengembangkan dan
meningkatkan kualitas dibidang teknologi informasi.
Bank Sinarmas senantiasa melangkah maju berkembang secara
berkesinambungan dengan semangat dan komitmen yang tinggi dari
pemegang saham, pengurus dan karyawan Bank guna meningkatkan mutu
pelayanan dengan standar yang paling tinggi kepada para nasabah Bank
disertai dengan struktur keuangan yang kuat maka kelak akan menjadikan
Bank Sinarmas sebagai Bank Terkemuka di Indonesia.
44
Selama tahun 2013 Bank Sinarmas mencatat total aset sebesar
Rp17,45 triliun dimana target yang telah di susun saat awal tahun sebesar
Rp16,82 triliun, penyaluran kredit Bank mencapai Rp11 triliun, melampaui
target awal senilai Rp9,98 triliun. Sedangkan untuk penghimpunan DPK
tercatat mencapai Rp13,82 triliun, atau di atas target yang ditetapkan senilai
Rp13,15 triliun.
Memberikan layanan yang terbaik dan selalu menjaga kepercayaan
yang diberikan para nasabah menjadi komitmen yang selalu kami jaga dengan
baik demi berjalannya perbankan Indonesia kearah yang lebih cerah.
“Semua staf dan manajemen Bank Sinarmas memiliki kesamaan visi dan
komitmen untuk menjadi mitra terbaik bagi nasabah. “
a. Visi dan Misi
1. Visi.
“ Menjadi Bank terkemuka di Indonesia dengan jaringan distribusi yang
terintegrasi dan layanan yang prima”
2. Misi.
1. Memperluas jaringan kantor untuk penetrasi pasar dan pembiayaan pada
sentra-sentra konsumer, UKM dan sektor usaha skala korporasi.
2. Memperluas basis nasabah, mulai dari nasabah kecil hingga korporasi,
melalui kerjasama dengan lembaga keuangan maupun mitra usaha
lainnya.
45
3. Meningkatkan kemampuan Teknologi Informasi dan Sumber Daya
Manusia dalam rangka memberikan layanan terbaik melalui payment
system yang lengkap.
4. Membudayakan sistem Manajemen Risiko sesuai dengan prinsip kehati-
hatian dan Good Corporate Governance.
b. Produk dan Jasa
Bank Sinarmas dalam perkembangannya senantiasa melakukan
pembaruan dan terobosan demi memberi pelayanan maksimal ke para
nasabahnya. Dengan kepercayaan masyarakat Bank Sinarmas mampu
bertahan bahkan menunjukkan pionirnya dalam dunia perbankan. Sebagai
wujud atas kepercayaan tersebut, Bank Sinarmas terus mendedikasikan diri
bagi masyarakat dengan mengeluarkan produk-produk inovatif serta dapat
dinikmati oleh masyarakat setia perbankkan, melalui produk-produk yang
berkualitas, bermutu serta berdikari dan bertaraf internasional.
4.2 Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenis
kelamin, Umur, dan Pendidikan. Lebih jelasnya di uraikan sebagai berikut;
4.2.1. Jenis Kelamin
Dari data yang masuk dapat terlihat bahwa responden yang mengisi
kuesioner paling banyak berkelamin laki-laki. Tabel berikut menggambarkan data
jenis kelamin responden dari hasil kuesioner.
46
Tabel 4.1. Responden karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari berdasarkan
jenis kelamin tahun 2017
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Laki – Laki 21 52,5
Perempuan 19 47,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer
Pada tabel 4.1 Diketahui bahwa responden terbanyak adalah laki-laki yaitu
sebanyak 21 orang atau sebesar 52,5% dari total responden dan 19 orang atau 47,5
% adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank Sinarmas
Kendari di dominasi oleh laki-laki sehingga dapat dikatakan bahwa pengambilan
keputusan dan hubungan antara karyawan dan karyawan lainnya lebih dominan
didasarkan atas hubungan rasionalitas sebagaimana yang umumnya dicirikan oleh
kepribadian kaum laki-laki
4.2.2. Umur
Umur seseorang akan sangat berpengaruh terhadap Aktivitasnya dalam
bekerja. Sesuai hasil penelitian dengaan menggunakan kuesioner ternyata
responden yang diteliti termasuk dalam kategori usia yang produktif. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2. Responden Karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari berdasarkan
Umur Karyawan tahun 2017
Kelompok Umur Jumlah Responden Persentase (%)
24 – 28 13 32.5
29 – 33 10 25
34 – 38 7 17,5
39 – 43 5 12.5
44 – 48 5 12.5
Jumlah 40 100
Sumber: data Primer
47
Tabel 4.2 menunjukan bahwa sebanyak 13 responden (32,5%) berumur di
antara 24-28 tahun. Menyusul yang berumur antara 29 – 33 tahun dan 34 –38
tahun, masing – masing 25 % dan 17,5% sedangkan yang paling sedikit berada
pada interval umur 39 – 43 tahun dan 44 – 48 tahun (masing – masing 12,5%).
Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa responden yang memiliki
motivasi kerja berada pada interval umur 24 – 28 tahun. Hal ini disebabkan karena
pada kelompok usia tersebut tergolong dalam usia produktif dan dewasa sehingga
memiliki semangat kerja yang tinggi.
4.2.3. Tingkat Pendidikan
Tinggi rendahnya pendidikan seseorang akan mempengaruhi pola pikir,
sikap dan tindakan seseorang dalam melaksanakan sebuah pekerjaan. Sesuai hasil
penelitian diperoleh temuan bahwa kebanyakan responden yang diteliti memiliki
tingkat pendidikan yang tinggi yakni strata-1. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.3. Responden Karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari berdasarkan
Tingkat Pendidikan tahun 2017
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)
SMA 7 17,5
D3 8 20
S1 21 52,5
S2 4 10
Jumlah 40 100
Sumber: Data Primer
Tabel 4.3. menunjukan bahwa sebanyak 21 responden (52,5%)
berpendidikan S1. Sedangkan yang berpendidikan D3 sebanyak 8 responden
(20%). Dan yang berpendidikan SMA terdapat 7 responden (17,5%) serta 4
responden yang tingkat pendidikannya S2 (10%). Dengan demikian maka dapat
48
dikatakan bahwa tingkat pendidikan responden telah memadai sehingga di
harapkan dapat memberikan tanggapan yang objektif tentang motivasi kerja
terhadap prestasi kerja pada PT. Bank Sinarmas Kendari, Tbk.
4.3 Deskriptif Variabel Penelitian
Untuk memberikan kategori penilaian terhadap jawaban responden maka
di buatkan kategori penilaian dengan terlebih dahulu menghitung interval sebagai
berikut:
𝐶 = 𝑋𝑛 − 𝑋1
𝑘
Keterangan:
C = Interval
Xn = Nilai Tertinggi
X1 = Nilai Terendah
K = Jumlah Kelas
(Sumber: Supranto, 2006:64)
Jadi perhitungannya adalah :
𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 5 − 1
5= 0,8
Setelah besarnya interval diketahui kemudian dibuatkan rentang skalanya
sehingga kategori nilai yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel. 4.5. Rentang Skala untuk kategori nilai Rata – rata Skor Jawaban
No Rata – Rata Skor Jawaban Kategori Nilai
1 1,00 – 1,80 Tidak Baik 1
2 1,81 – 2,61 Kurang Baik 2
3 2,62 – 3,40 Cukup Baik 3
4 3,41 – 4,21 Baik 4
5 4,22 – 5,00 Sangat Baik 5
Sumber: data primer
49
4.3.1 Motivasi Kerja (X)
Motivasiadalah serangkaian proses yang memberi semangat bagi perilaku
seseorang dan mengarahkannya kepada pencapaian beberapa tujuan, atau secara
singkat yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang harus
dikerjakan secara sukarela dan dengan baik.
Motivasi kerja dalam penelitian ini, diukur dengan lima (5) indikator
meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab serta
kemajuan karir. Rekapitulasi jawaban responden mengenai variabel motivasi kerja
ditunjukan pada tabel 4.4. sebagai berikut:
Tabel. 4.6. Distribusi Frekwensi Jawaban Responden Atas Variabel Motivasi Kerja (X1)
Motivasi
Frekwensi (F) dan Presentase (%) Jawaban Responden
Rerata Kategori STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5)
F % F % F % F % F %
X1.1.1 0 0.00 0 0.00 1 1.8 25 44.6 14 25.0 4.33 Sangat Baik
X1.2.2 0 0.00 0 0.00 0 - 29 51.8 11 19.6 4.28 Sangat Baik
X1.1.3 0 0.00 0 0.00 3 5.4 30 53.6 7 12.5 4.10 Baik
X1.1 Rerata indikator prestasi 4.23 Sangat Baik
X1.2.1 0 0.00 0 0.00 1 1.8 32 57.1 7 12.5 4.15 Baik
X1.2.2 0 0.00 0 0.00 0 - 27 48.2 13 23.2 4.33 Sangat Baik
X1.2.3 0 0.00 0 0.00 6 10.7 20 35.7 14 25.0 4.20 Baik
X1.2 Rerata indikator pengakuan 4.23 Baik
X1.3.1 0 0.00 0 0.00 2 3.6 28 50.0 10 17.9 4.20 Baik
X1.3.2 0 0.00 0 0.00 2 3.6 25 44.6 13 23.2 4.28 Sangat Baik
X1.3.3 0 0.00 0 0.00 0 - 21 37.5 19 33.9 4.48 Sangat Baik
X1.3 Rerata indikator pekerjaan itu sendiri 4.32 Sangat Baik
X1.4.1 0 0.00 0 0.00 1 1.8 25 44.6 14 25.0 4.33 Sangat Baik
X1.4.2 0 0.00 0 0.00 0 - 23 41.1 17 30.4 4.43 Sangat Baik
X1.4.3 0 0.00 0 0.00 0 - 30 53.6 10 17.9 4.25 Sangat Baik
X1.4 Rerata indikator tanggung jawab 4.33 Sangat Baik
X1.5.1 0 0.00 0 0.00 2 3.6 26 46.4 12 21.4 4.25 Sangat Baik
X1.5.2 0 0.00 0 0.00 1 1.8 29 51.8 10 17.9 4.23 Sangat Baik
X1.5.3 0 0.00 0 0.00 6 10.7 23 41.1 11 19.6 4.13 Baik
X1.5 Rerata indikator kemajuan karir 4.20 Baik
Rerata Variabel Motivasi 4.26 Sangat Baik
Sumber: Data Primer (tahun 2017)
50
Pada indicator prestasi (X1.1), Butir pernyataan X1.1.1 yaitu Pimpinan
selalu memberikan kesempatan untuk berprestasi dalam bekerja, mayoritas
responden menjawab setuju (4), yaitu sebanyak 44,6% sedangkan 25% responden
menjawab sangat setuju (5), 1,8% responden menjawab netral (3), tidak ada
responden yang menjawab tidak setuju (2), dan menjawab sangat tidak setuju (1).
Rata-rata skor sebesar 4,33, mengindikasikan bahwa responden menilai butir
pernyataan Pimpinan selalu memberikan kesempatan untuk berprestasi dalam
bekerja adalah sangat baik.
Butir pernyataan X1.1.2 yaitu prestasi yang dicapai dari motivasi kerja
karyawan pada PT. Bank Sinarmas responden menjawab setuju (4), yaitu
sebanyak 51.8% sedangkan 19.6% responden menjawab sangat setuju (5), tidak
ada responden menjawab netral (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1).
Rata-rata skor sebesar 4.28, mengindikasikan bahwa responden menilai butir
pernyataan bahwa prestasi tidak lepas dari motivasi yang di berikan pimpinan.
Butir pernyataan X1.1.3 yaitu saya merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh karyawan PT. Bank Sinarmas, mayoritas responden menjawab
setuju (4), yaitu sebanyak 53.6% sedangkan 12.5% responden menjawab sangat
setuju (5), 5.4% responden menjawab netral (3), tidak ada responden yang
menjawab tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Rata-rata skor sebesar 4,10
mengindikasikan bahwa responden menilai butir pernyataan Saya merasa puas
dengan pelayanan yang baik oleh para karyawan PT. Bank Sinarmas .
Pada dimensi aspek Pengakuan (X1.2) , Butir pernyataan X1.2.1 yaitu
Pimpinan selalu memberikan apresiasi atas prestasi kerja karyawan , mayoritas
51
responden menjawab setuju (4), yaitu sebanyak 57.1% sedangkan 12.5%
responden menjawab sangat setuju (5), 1.5% responden menjawab netral (3),
tidak ada responden yang menjawab tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1).
Rata-rata skor sebesar 4.15, mengindikasikan bahwa pimpinan selalu memberikan
apresiasi kerja pada karyawan PT. Bank Sinarmas adalah sangat baik.
Butir pernyataan X1.2.2 yaitu Karyawan PT. Bank Sinarmas selalu
berupaya mencapai hasil kerja yang maksimal, mayoritas responden menjawab
setuju (4), yaitu sebanyak 48.2% tidak ada responden menjawab netral (3), 23.2%
responden menjawab sangat setuju (5), tidak ada responden menjawab tidak
setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Rata-rata skor sebesar 4,33 mengindikasikan
bahwa Dalam bekerja karyawan selalu berupaya untuk mencapai hasil kerja
maksimal guna mendapat pengakuan dari rekan kerja di PT. Bank Sinarmas
adalah tinggi.
Butir pernyataan X1.2.3 yaitu Apresiasi kerja terhadap hasil memacu
karyawan untuk meningkatkan kinerja dan prestasi, mayoritas responden
menjawab setuju (4). ), yaitu sebanyak 35.7% sedangkan 25% responden
menjawab sangat setuju (5), 10% responden menjawab netral (3), dan tidak ada
responden yang menjawab tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Rata-rata
skor sebesar 4,20 mengindikasikan bahwa responden menilai butir pernyataan
bahwa Apresiasi rekan kerja terhadap hasil memacu karyawan untuk terus
meningkatkan kinerja dan prestasi dalam bekerja adalah sangat baik.
Pada dimensi pekerjaan itu sendiri (X1.3), Butir pernyataan X1.3.1
kejelasan tugas dan dukungan selalu di dapatkan karyayawan PT. Bank Sinarmas
52
setiap kali melaksanakan pekerjaan, mayoritas responden menjawab setuju (4),
yaitu sebanyak 50%, sedangkan 17.9% responden menjawab sangat setuju (5),
3.6% responden menjawab netral (3), dan tidak ada responden yang menjawab
tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Rata-rata skor sebesar 4,20
mengindikasikan bahwa kejelasan tugas dan dukungan selalu di dapatkan
karyayawan PT. Bank Sinarmas setiap kali melaksanakan pekerjaan adalah
sangat baik.
Butir pernyataan X1.3.2 yaitu Hasil kerja maksimal yang karyawan
tunjukan tidak lepas dari kejelasan tugas yang diberikan pimpinan kepada
karyawan PT. Bank Sinarmas mayoritas responden menjawab setuju (4), yaitu
sebanyak 44.6% sedangkan 23.2% responden menjawab sangat setuju (5), 3,6%
responden menjawab netral (3), tidak ada responden yang menjawab tidak setuju
(2). Dan menjawab sangat tidak setuju (1). Rata-rata skor sebesar 4.28
mengindikasikan bahwa Hasil kerja maksimal yang karyawan tunjukan tidak
lepas dari kejelasan tugas yang diberikan pimpinan kepada karyawan PT. Bank
Sinarmas adalah sangat baik.
Butir pernyataan X1.3.3 yaitu Dukungan pimpinan serta uraian yang jelas
membantu karyawan dalam melaksanakan pekerjaan serta peningkatan prestasi
kerja di PT. Bank Sinarmas, mayoritas responden menjawab setuju (4), yaitu
sebanyak 37.5% sedangkan 33.9% responden menjawab sangat setuju (5), Tidak
ada responden yang menjawab netral (3). menjawab tidak setuju (2) dan sangat
tidak setuju (1). Rata-rata skor sebesar 4,48 mengindikasikan bahwa responden
menilai butir pernyataan yaitu Dukungan pimpinan serta uraian yang jelas
53
membantu karyawan dalam melaksanakan pekerjaan serta peningkatan prestasi
kerja di PT. Bank Sinarmas adalah baik.
Pada dimensi aspek tanggung jawab (X1.4) , Butir pernyataan X1.4.1
yaitu pemimpin selalu memberikan tanggung jawab kepada bawahannya untuk
merespon masalah maupun pekerjaan yang sedang dihadapi pada PT.Bank
Sinarmas, mayoritas responden menjawab setuju (4), yaitu sebanyak 44.6%
sedangkan 25% responden menjawab sangat setuju (5), 1.8% responden
menjawab netral (3), tidak ada responden yang menjawab tidak setuju (2) dan
sangat tidak setuju (1). Rata-rata skor sebesar 4.33, mengindikasikan bahwa
pemimpin selalu memberikan tanggung jawab kepada bawahannya untuk
merespon masalah maupun pekerjaan yang sedang dihadapi pada PT.Bank
Sinarmas,adalah sangat baik.
Butir pernyataan X1.4.2 yaitu Tanggung jawab pekerjaan yang diberikan
pimpinan yang mendorong karyawan untuk menunjukan hasil kerja yang baik
pada PT.Bank Sinarmas, mayoritas responden menjawab setuju (4), yaitu
sebanyak 41.1% . tidak ada responden menjawab netral (3), 30.4% responden
menjawab sangat setuju (5), tidak ada responden menjawab tidak setuju (2) dan
sangat tidak setuju (1). Rata-rata skor sebesar 4,34, mengindikasikan bahwa
responden menilai butir pernyataan yaitu Tanggung jawab pekerjaan yang
diberikan pimpinan yang mendorong karyawan untuk menunjukan hasil kerja
yang baik pada PT.Bank Sinarmas,adalah sangat baik.
Butir pernyataan X1.4.3 yaitu kejelasan kesempatan serta tanggung jawab
akan pekerjaan yang dilaksanakan mendorong untuk bekerja dengan baik di
54
PT.Bank Sinarmas, mayoritas responden menjawab setuju (4), yaitu sebanyak
41.1% . tidak ada responden menjawab netral (3), 30.4% responden menjawab
sangat setuju (5), tidak ada responden menjawab tidak setuju (2) dan sangat tidak
setuju (1). Rata-rata skor sebesar 4,34, mengindikasikan bahwa kejelasan
kesempatan serta tanggung jawab akan pekerjaan yang dilaksanakan mendorong
untuk bekerja dengan baik di PT.Bank Sinarmas,adalah sangat baik.
Pada dimensi kemajuan karir (X1.5), Butir pernyataan X1.5.1
Karyawan PT. Bank Sinarmas menginginkan serta kebijakan yang berhubungan
dengan usaha pengembangan karir karyawan mayoritas responden menjawab
setuju (4), yaitu sebanyak 51,4%, sedangkan 46.4% responden menjawab sangat
setuju (5), 3.6% responden menjawab netral (3), dan tidak ada responden yang
menjawab tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Rata-rata skor sebesar 4,25
mengindikasikan Karyawan PT. Bank Sinarmas menginginkan serta kebijakan
yang berhubungan dengan usaha pengembangan karir karyawan adalah sangat
baik.
Butir pernyataan X1.5.2 yaitu Kebijakan pengembangan karir pegawai
harus jelas sebagai motivasi bagi pegawai di PT.Bank Sinarmas untuk berprestasi
mayoritas responden menjawab setuju (4), yaitu sebanyak 51.8% . 1.8%
responden menjawab netral (3), 17.3% responden menjawab sangat setuju (5),
tidak ada responden menjawab tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Rata-
rata skor sebesar 4.23 mengindikasikan bahwa Kebijakan pengembangan karir
pegawai harus jelas sebagai motivasi bagi pegawai di PT.Bank Sinarmas untuk
berprestasi adalah sangat baik.
55
Butir pernyataan X1.5.3 yaitu Pemberian kesempatan untuk
mengembangkan karir karyawan PT. Bank Sinarmas memicu untuk terus
beprestasi dan meningkatkan kinerja kerja mayoritas responden menjawab setuju
(4), yaitu sebanyak 41.1% . 10.7% responden menjawab netral (3), 19.6%
responden menjawab sangat setuju (5), tidak ada responden menjawab tidak
setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Rata-rata skor sebesar 4.23 mengindikasikan
bahwa Pemberian kesempatan untuk mengembangkan karir karyawan PT. Bank
Sinarmas memicu untuk terus beprestasi dan meningkatkan kinerja kerja adalah
sangat baik.
Tabel 4.4. menunjukan bahwa secara deskriptif penilaian responden
terhadap motivasi kerja yaitu dengan nilai skor rata – rata 4,26. Berdasarkan
kategori tersebut, maka nilai skor rata – rata yang di capai yaitu 4,23 berada pada
kategori sangat baik. Ini berarti bahwa penilaian responden terhadap motivasi
kerja pada dimensi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan
kemajuan karir dapat disetarakan dengan kategori sangat baik. Maksudnya bahwa
pimpinan selalu memberikan dorongan dan kesempatan untuk berprestasi dalam
bekerja, pimpinan selalu memberikan apresiasi atas prestasi kerja yang di lakukan,
kejelasn tugas dan dukungan dari pimpinan dan rekan kerja selalu di peroleh
setiap kali melaksanakan pekerjaan, pimpinan selalu memberikan kesempatan dan
tanggung jawab kepada bawahannya untuk merespon masalah maupun pekerjaan
yang sedang di hadapi, dan karyawan askes selalu menginginkan kesempatan
serta kejelasan kebijakan yang berhubungan dengan usaha pengembangan karir
karyawan.
56
Penilain responden tertinggi dengan rata-rata jawaban yaitu pada dimensi
tanggung jawab 4.33 artinya pertama, mengindikasikan bahwa pemimpin selalu
memberikan tanggung jawab kepada bawahannya untuk merespon masalah
maupun pekerjaan yang sedang dihadapi,
Kedua, bahwa responden menilai butir pernyataan yaitu Tanggung jawab
pekerjaan yang diberikan pimpinan yang mendorong karyawan untuk menunjukan
hasil kerja yang baik.
Ketiga, bahwa kejelasan kesempatan serta tanggung jawab akan pekerjaan
yang dilaksanakan mendorong untuk bekerja dengan baik di PT. Bank
Sinarmas,adalah sangat baik.
4.3.2 Prestasi Kerja (Y)
Istilah prestasi kerja sering kita dengar atau sangat penting bagi sebuah
organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks
pengembangan sumber daya manusia prestasi kerja seorang karyawan dalam
sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk mencapai prestasi kerja bagi
karyawan itu sendiri dan juga untuk keberhasilan perusahaan. Prestasi kerja
adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan misalnya standard, target/sasaran atau kriteria yang
telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Prestasi kerja merupakan
hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan misalnya standard, target/sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.
57
Prestasi kerja diartikan sebagai hasil kerja, hasil kerja tentunya harus
sesuai dengan persyaratan atau aturan yang telah ditetapkan oleh organisasi yang
bersangkutan. Menurut Hadari Nawawi (1993:234) bahwa: “Prestasi dengan
istilah karya yaitu suatu hasil pelaksanaan pekerjaan, baik bersifat fisik/material
maupun non fisik/non material pada perusahaan dimana output yang dicapai
dalam kurung waktu tertentnu. Namun pada unit kerja kelompok atau tim kerja
tersebut agak sulit teridentifikasi secara kualitas pada individu”. Sedangkan
menurut Mangkunegara (2001:67) “prestasi kerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Sesuai hasil Penelitian maka secara deskriptif tanggapan responden atas
item pernyataan mengenai Prestasi kerja dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.7. Distribusi Frekwensi Jawaban Responden Variabel Prestasi Kerja (Y1)
Prestasi
Kerja
Frekwensi (F) dan Presentase (%) Jawaban Responden
Rerata Kategori STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5)
F % F % F % F % F %
Y1.1 0.0 0.00 0 0.00 0 - 28.0 50.0 12.0 21.4 4.30 Sangat Baik
Y1.2 0.0 0.00 0.0 0.00 0.0 - 26.0 46.4 14.0 25.0 4.30 Sangat Baik
Y1.3 0.0 0.00 0.0 0.00 0.0 - 26.0 46.4 14.0 25.0 4.35 Sangat Baik
Y1.4 0.0 0.00 0.0 0.00 4.0 7.1 28.0 50.0 8.0 14.3 4.10 Baik
Y1.5 0.0 0.00 0.0 0.00 1.0 1.8 24.0 42.9 15.0 26.8 4.35 Sangat Baik
Rerata Variabel Prestasi Kerja 4.29 Sangat Baik
Sumber : Data Primer (tahun 2017)
Butir pernyataan Y1.1 yaitu setiap kali karyawan di PT. Bank Sinarmas
diberikan tugas yang cukup banyak, karyawan selalu bersedia untuk
menyelesaikannya , mayoritas responden menjawab setuju (4), yaitu sebanyak
50% sedangkan 21.4% responden menjawab sangat setuju (5), tidak ada
58
responden yang menjawab netral (3), tidak setuju dan sangat tidak setuju (1).
Rata-rata skor sebesar 4.30, mengindikasikan bahwa yaitu setiap setiap kali
karyawan di PT. Bank Sinarmas diberikan tugas yang cukup banyak, karyawan
selalu bersedia untuk menyelesaikannya adalah sangat baik.
Butir pernyataan Y1.2 yaitu Dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
pimpinan, karyawan PT.Bank Sinarmas selalu menyelsaikan tugas dengan baik
dan tepat, mayoritas responden menjawab setuju (4), yaitu sebanyak 46.4
sedangkan 25% responden menjawab sangat setuju (5), tidak ada responden yang
menjawab netral (3), tidak setuju dan sangat tidak setuju (1). Rata-rata skor
sebesar 4.30, mengindikasikan bahwa yaitu setiap kali karyawan di PT. Bank
Sinarmas diberikan tugas yang cukup banyak, karyawan selalu bersedia untuk
menyelesaikannya adalah sangat baik.
Butir pernyataan Y1.3 Karyawan PT.Bank Sinarmas selalu menyelesaikan
tugas tepat waktu mayoritas responden menjawab setuju (4), yaitu sebanyak
46.4% sedangkan 25% responden menjawab sangat setuju (5), tidak ada
responden yang menjawab netral (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1).
Rata-rata skor sebesar 4.35, mengindikasikan bahwa yaitu Karyawan PT.Bank
Sinarmas selalu menyelesaikan tugas tepat waktu adalah sangat baik.
Butir pernyataan Y1.4 Karyawan PT. Bank Sinarmas selalu hadir tepat
waktu kerja dan selalu bersedia mengerjakan tugas yang diberikan mayoritas
responden menjawab setuju (4), yaitu sebanyak 50 % sedangkan 14.3%
responden menjawab sangat setuju (5), 7.1% responden yang menjawab netral
(3), Tidak ada responden yang menjawab tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju
59
(1). Rata-rata skor sebesar 4.10, Karyawan PT. Bank Sinarmas selalu hadir tepat
waktu kerja dan selalu bersedia mengerjakan tugas yang diberikan adalah baik.
Butir pernyataan Y1.5 Dalam Bekerja karyawan PT.Bank Sinarmas selalu
menciptakan hubungan kerja yang harmonis dalam bekerja mayoritas responden
menjawab setuju (4), yaitu sebanyak 42.9 % sedangkan 26.8% responden
menjawab sangat setuju (5), 1.8% responden yang menjawab netral (3), Tidak
ada responden yang menjawab tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Rata-
rata skor sebesar 4.35, Dalam Bekerja karyawan PT.Bank Sinarmas selalu
menjaga serta berusaha adalah sangat baik.
Tabel 4.7 menunjukan bahwa secara deskriptif prestasi kerja termasuk
pada kategori jawaban dengan nilai 4,29. Ini berarti bahwa penilaian responden
terhadap prestasi kerja dapat disetarakan dengan kategori sangat baik bila diamati
dari dimensi kuantitas, kualitas, jangka waktu, kehadiran serta sikap kooperatif.
Nilai responden yang tertinggi yaitu Y1.3 Karyawan PT.Bank Sinarmas
selalu menyelesaikan tugas tepat waktu dan Y1,5 karyawan PT.Bank Sinarmas
selalu menciptakan hubungan kerja yang harmonis dalam bekerja adalah sangat
baik
4.4 Hasil Data dan Pengujian Hipotesis
4.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Berdasarkan deskriptif data motivasi kerja yang meliputi prestasi,
pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan karir serta prestasi
kerja yang meliputi kuantitas, kualitas, jangka waktu, kehadiran serta sikap
60
kooperatif, maka analisis pengaruh dapat dilakukan dengan menggunakan tabel
kerja terlampir (Lampiran 3).
Berdasarkan tabel kerja yang dimaksud, selanjutnya di analisis dengan
menggunakan program komputer (SPSS Program Versi 20), dan di peroleh hasil
sebagaimana terlampir pada Lampiran 3. Dari lampiran tersebut di buat
rekapitulasi sebagaimana di tampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 4.8. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana, pengaruh Motivasi
Kerja terhadap Prestasi Kerja
Variabel Koefisien Regresi
(b)
Tsignifikan Keputusan terhadap
hipotesis
Motivasi Kerja (X) 0,823 0,000 Diterima
Konstanta (a)
R
R square
Thit
SEE
= 5,384 (Sign= 0,005)
= 0,823a
= 0,677
= 8,931
= 0,99202
Sumber: Lampiran 3
1. Persamaan Regresi
Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 4.8. di atas, maka peramaan
garis regresi liniear sederhana dapat diketahui sebagai berikut:
Y = 5,384 + 0,823X
2. Koefisien Regresi
Dimaksud untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap
prestasi kerja pada PT. Bank Sinarmas Kendari, Tbk. Sesuai dengan data
pada tabel 4.7 di ketahui bahwa:
61
Nilai konstanta (a) secara statistik sebesar 5,384 dengan nilai signifikansi
0,005< dari nilai α 0,05 (0,000< 0,05) menunjukan bahwa secara statistik
nilai konstanta tersebut berbeda nyata dengan 0 (a ≠ 0) sehingga nilai
tersebut dapat di masukan dalam model persamaan regresi.
3. Koefisien Korelasi (R)
Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien korelasi yang di peroleh
sebesar 0,823 ini menunjukan bahwa keeratan hubungan langsung antara
motivasi kerja (X) dengan prestasi kerja (Y) adalah sebesar 0,823. Untuk
mengetahui keeratan hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi
kerja, maka digunakan tabel di bawah ini.
Tabel. 4.9. pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : sugiyono, 2011:184
Berdasarkan tabel 4.8. tersebut, maka koefisien korelasi yang ditemukan
sebesar 0,837 termasuk pada kategori sangat kuat. Jadi terdapat hubungan
yang sangat kuat antara motivasi kerja dengan prestasi kerja
4. Koefisien Determinasi (R Square)
Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi yang diperoleh
sebesar 0,677, ini berarti bahwa motivasi kerja dikalangan karyawan PT.
Bank Sinarmas Kendari Tbk sebesar 67,7%. Selebihnya yaitu sebesar
62
32,3% diterangkan oleh faktor lain yang tidak dimasukan ke dalam model
penelitian ini.
4.4.2 Uji t (pengujian hipotesis secara parsial)
Sesuai hasil analisis komputer (SPSS program) dapat diketahui bahwa
motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari Tbk. Hal ini
ditunjukkan oleh hasil uji t pada tingkat kepercayaan 95% dimana thitung =
8,931> ttabel = 2,04 atau dengan nilai probabilitas 0,000< 0,05.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian meunjukkan bahawa motivasi kerja yang
mempengaruhi prestasi kerja. motivasi adalah suatu proses yang diawali adanya
keinginan atau dorongan yang mengarahkan seseorang baik yang bersifat fisiologi
ataupun psikologis, atau adanya kebutuhan yang menggerakkan perilaku
seseorang, atau adanya keinginan untuk mencapai suatu tujuan, atau berupa
imbalan tertentu.
Dalam perspektif motivasi sebagai suatu proses, maka motivasi terdiri dari
3 (tiga) elemen yang saling berinteraksi, yaitu kebutuhan, keinginan serta imbalan
(Luthans, 2002: 249-250).Secara deskriptif motivasi kerja dinilai berada pada
kriteria penilaian baik apabila di amati dari dimensi prestasi, pengakuan,
pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab serta kemajuan karir. Pada dimensi prestasi,
pimpinan PT. Bank Sinarmas Kendari. Selalu memberikan dorongan dan
kesempatan kepada karyawan untuk berprestasi dalam bekerja. Pada dimensi
pengakuan, Pimpinan PT. Bank Sinarmas Kendari selalu memberikan apresiasi
63
atas prestasi kerja yang dilakukan oleh karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari.
Untuk dimensi Pekerjaan itu sendiri, selalu mendapat kejelasan tugas dan
dukungan dari pimpinan serta rekan kerja setiap kali melaksanakan pekerjaan.
Untuk dimensi tanggung jawab, pimpinan selalu memberikan kesempatan dan
tanggung jawab kepada karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari, Tbk. Untuk
merespon masalah maupun pekerjaan yang sedang di hadapi karyawan.
Sedangkan pada dimensi kemajuan karir, karyawan menginginkan kesempatan
serta kejelasan kebijakan yang berhubungan dengan usaha pengembangan karir
karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari, Tbk.
Baiknya motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi
kerja karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari, Tbk. Artinya bahwa motivasi kerja
dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan PT. Bank Sinarmas Kendari, Tbk.
Hal ini diperkuat melalui Hasil Uji Statistik yang menunjukan bahwa nilai thitung>
ttabel atau dengan nilai probabilitas < 0,05.
Temuan penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh
Muhammad Nurul Huda (2013) yang melakukan penelitian tentang Pengaruh
Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Dinas Pendidikan Nasional
Kota Malang. Dan dalam penelitian menemukan bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada dinas
pendidikan nasional kota Malang. Sejalan dengan Tafwidh Fara Noraga (2014)
bahwa hasil penelitian secara signifikan motivasi ternyata berpengaruh positif dan
lemah terhadap prestasi kerja. Peipei Li & Guirong Pan (2009) bahwa pengaruh
motivasi baik berprestasi tinggi dan berprestasi rendah.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang pengaruh motivasi
kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada PT. Bank Sinarmas Kendari, maka di
tarik kesimpulan yaitu setelah dilakukan analisis maka dapat di ketahui bahwa
secara parsial variabel motivasi kerja yang terdiri atas indikator prestasi,
pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, serta kemajuan karir
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, dimana motivasi kerja
yang tinggi akan berpengaruh terhadap meningkatnya prestasi kerja karyawan.
5.2. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka saran yang dapat di ajukan adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan PT. Bank Sinarmas Kendari perlu meningkatkan motivasi kerja
pegawainya agar pegawainya dapat berprestasi dalam bekerja. Dari hasil
penelitian serta rekapitulasi jawaban responden pegawai diketahui bahwa
kinerja pegawai masih tergolong pada kriteria baik sehingga PT. Bank
Sinarmas Kendari perlu meningkatkan motivasi kerja karyawan untuk
mencapai kinerja pegawai menjadi sangat baik.
2. Pegawai PT. Bank Sinarmas Kendari perlu mengkomunikasikan hambatan –
hambatan yang dialami oleh pegawai PT. Bank Sinarmas Kendari agar bisa
65
mendapatkan solusi bagi masalah yang di alaminya sehingga tidak
mempengaruhi kinerjanya.
3. Bagi peneliti lain yang berminat untuk mengkaji tentang prestasi kerja
karyawan dalam lingkup yang berbeda di sarankan untuk meneliti variabel
yang tidak di sertakan dalam penelitian ini. Variabel - variabel yang tidak
disertakan dalam penelitian ini adalah variabel stress kerja karyawan dan
sikap karyawan, sehingga bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian
tentang prestasi kerja dapat menggunakan stress kerja serta sikap karyawan
sebagai variabel bebasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Darma, Agus. 1985. Manajemen Prestasi Kerja. Ghalia. Jakarta
George, Jenifer M. and Gareth R. Jones., 2002., Organizatinal Behavior, 3th edition.,
Upper Saddle, New Jersey: Peason Education, Inc.
Handoko, T Hani. 1997. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. Edisi
Kedua. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta : BPFE.
Hasibuan, M. 2001. “ Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah”. Edisi Revisi.
Bumi Aksara: Jakarta.
Luthans, Fred. 2002., Organizational Behavior, 9th
edition. New York: McGraw-Hill
Company. Inc.
Mangkunegara, A.A.A.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Malhotra,Naresh, K. 1999. Marketing Research: An Applied Orientation, Third
Edition. Upper Saddle. New Jersey: Pientice Hall, Inc
Mathis, L. Robert dan Jackson, H. John . 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia
Buku 2. Jakarta: PT. Salemba Empat
Nawawi, Hadari. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Lebih
Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University press.
. 2005. Ekonomi Manajerial : Pembuatan Keputusan Bisnis.
Yogyakarta: Gadjah Mada University press.
Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPEE
Rahmayanti, Sri. 2007. Pengaruh Kepuasan Kompensasi Terhadap Komitmen
Organisasi dan Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat
Indonesia(Persero) Tbk. Cabang Kendari. Tesis. Kendari. Universitas
Haluoleo.
Robbins, Stephen. P., 2003., Perilaku Organisasi. Jilid 1 (Edisi Terjemahan)., Jakarta
: PT. Gramedia.
Siagian, S. P. 1991. Organisasi Kepemimpinan Dan Perilaku Administrasi. Jakarta:
Gunung agung.
Solimun . 2001. Multivariate Analysis: Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel
dan Amos. Malang: Universitas Negeri Malang.
Spencer, Jr., Lyle M., and Signe M, Spencer., 1993., Competence at Work: Models
for Superior Performance., New York: John Wily & Sons, inc.
Subardi., Agus. 2005., Konsep Insentif dan Motivasi. di download dari :
http//www.pts.com
Suprihanto, Jhon. 2001., Statistika: Teori dan Aplikasi. Jilid 2, Edisi ke 6. Jakarta :
Erlangga.
Suprihanto, John. 1984. Ekonometrik. Jakarta : Lembaga Penerbit fakulras Ekonomi
Universitas Haluoleo.
Syamsuddin, H. 2010, Pengaruh Komunikasi Pimpinan dan Pemberian Intensif
Terhadap Motivasi Kerja Pada PT. PDAM Kendari. Skripsi. Kendari.
Universitas Haluoleo
Wahid, A. 2010, Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Pada PT.
ST Nicel Resourcess Kendari. Skripsi. Kendari. Universitas Haluleo
Westerman, Jhon., 1992., Pengelolaan Sumber Daya Manusia., Jakarta : Bumi
Aksara
Lampiran 1. Kuesioner
DAFTAR PERTANYAAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
Kode responden : …………(hanya di isi enumator)
Umur : ............... Tahun
Jenis kelamin : (1) Pria (2) Wanita
Pendidikan terakhir :
- SMP (sederajat)
- SMA (sederajat)
- Akademi (sederajat)
- Universitas :
S-1 2. S-2 3. S-3
Lamanya menjadi karyawan pada PT. Bank Sinarmas Tbk : ….. Tahun
II. PETUNJUK PENGISIAN
Untuk semua pertanyaan/pernyataan berikut ini, berikan tanda silang (X) dari
satu pilihan jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu. Setiap jawaban yang
bapak/ ibu berikan akan diberi skor. Dengan pemberian skor untuk kategori jawaban
sebagai berikut:
a. Sangat setuju (SS) diberi poin 5
b. Setuju (S) diberi poin 4
c. Netral(N) diberi poin 3
d. Tidak setuju (TS) diberi poin 2
e. Sangat tidak setuju (STS) diberi poin 1
III. Pernyataan
A. Variabel Motivasi Kerja (X)
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
Prestasi
1
Pimpinan selalu memberikan kesempatan untuk
berprestasi dalam bekerja
2
Prestasi yang bapak/ibu capai tidak lepas dari motivasi
yang diberikan pimpinan dan rekan kerja kepada anda.
3
Motivasi yang anda dapatkan membuat anda percaya diri
serta terus berupaya menyelesaikan pekerjaan dengan
baik.
o. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
Pengakuan
1
Pimpinan selalu memberikan apresiasi atas prestasi kerja
yang anda lakukan
2
Dalam bekerja, bapak/ibu selalu berupaya untuk
mencapai hasil kerja maksimal guna mendapatkan
pengakuan dari rekan kerja.
3
Apresiasi/pengakuan pimpinan/rekan kerja terhadap hasil
memacu anda untuk terus meningkatkan kinerja dan
prestasi anda dalam bekerja.
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
Pekerjaan Itu Sendiri
1
Kejelasan tugas dan dukungan dari pimpinan dan rekan
kerja selalu anda dapatkan setiap kali melaksanakan
pekerjaan
2
Hasil kerja maksimal yang anda tunjukkan tidak lepas
dari kejelasan tugas yang diberikan pimpinan kepada
anda.
3
Dukungan pimpinan serta uraian tugas yang jelas
membantu anda dalam melaksanakan pekerjaan serta
peningkatan prestasi anda bekerja.
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
Tanggung Jawab
1
Pimpinan selalu memberikan tanggung jawab kepada
bawahannya untuk merespon masalah maupun pekerjaan
yang sedang dihadapi
2
Tanggung jawab pekerjaan yang diberikan pimpinan
mendorong anda untuk menunjukkan hasil kerja yang
baik
3
Kejelasan kesempatan serta tanggung jawab akan
pekerjaan yang dilaksanakan mendorongan dan untuk
bekerja dengan baik
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
Kemajuan Karir
1
Bapak/Ibu menginginkan kesempatan serta kebijakan
yang berhubungan dengan usaha pengembangan karir
anda
2
Kebijakan pengembangan karir pegawai harus jelas
sebagai motivasi bagi pegawai untuk berprestasi.
3
Pemberian kesempatan untuk mengembangkan karir
anda memacu anda untuk terus berprestasi dan
meningkatkan kinerja kerja.
B. Prestasi Kerja
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 Stiap kali bapak/ibu diberikan tugas yan cukup banyak
bapak ibu selalu bersedia untuk menyelesaikannya.
2 Dalam meyelesaikan tugas yang diberikan bapak/ibu
selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat
3 Bapak/ibu selalu menyelesaikan tugas tepat waktu
4
Bapak/ibu selalu hadir tepat waku kerja dan selalu
bersedia mengerjakan tugas yang diberikan
5
Karyawan PT.Bank Sinarmas selalu menciptakan
hubungan kerja yang harmonis dalam bekerja
Data Olah
Resp Motivasi Kerja (X)
X1.1.1 X1.1.2 x1.1.3 X1.1 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3 X1.3 X1.4.1 X1.4.2 X1.4.3 X1.4 X1.5.1 X1.5.2 X1.5.3 X.1.5 Total
1 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 60
2 5 4 4 13 4 4 5 13 4 4 5 13 4 5 4 13 4 4 4 12 64
3 4 4 3 11 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 3 10 56
4 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 60
5 4 4 5 13 5 5 4 14 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 5 15 71
6 5 5 4 14 4 5 5 14 5 5 4 14 5 4 5 14 5 5 5 15 71
7 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 60
8 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 61
9 5 5 4 14 4 5 5 14 4 5 5 14 5 5 5 15 4 5 4 13 70
10 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12 5 4 4 13 63
11 4 5 4 13 5 4 4 13 4 4 5 13 5 5 5 15 4 4 5 13 67
12 5 5 4 14 4 5 5 14 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 4 14 72
13 5 4 4 13 4 4 5 13 4 4 5 13 4 5 4 13 4 4 4 12 64
14 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 4 12 5 4 4 13 62
15 4 4 4 12 4 4 3 11 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 3 11 57
16 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 61
17 3 4 4 11 4 4 3 11 4 3 4 11 3 4 4 11 4 4 4 12 56
18 5 4 4 13 4 4 5 13 4 4 5 13 4 5 4 13 4 4 4 12 64
19 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 60
20 4 4 4 12 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 59
21 5 5 5 15 4 5 5 14 4 5 5 14 5 5 5 15 4 4 5 13 71
22 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 3 10 58
23 4 5 5 14 5 5 4 14 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 5 15 72
24 5 5 5 15 4 5 5 14 5 5 4 14 5 4 5 14 5 5 5 15 72
25 4 4 3 11 4 4 3 11 4 4 4 12 4 4 4 12 3 4 3 10 56
26 4 4 4 12 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 4 12 4 4 4 12 59
27 5 5 4 14 4 5 5 14 4 5 5 14 5 5 5 15 4 4 5 13 70
28 5 4 4 13 4 4 5 13 4 4 5 13 4 5 4 13 4 4 4 12 64
29 5 5 4 14 5 5 4 14 4 5 5 14 5 5 5 15 4 4 5 13 70
30 5 5 4 14 5 5 4 14 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 4 14 72
31 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 60
32 4 4 5 13 5 5 4 14 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 5 15 71
33 4 4 4 12 4 4 5 13 4 4 5 13 4 4 4 12 5 4 4 13 63
34 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 60
35 4 4 5 13 5 5 4 14 5 5 5 15 5 5 4 14 5 5 5 15 71
36 5 5 5 15 4 5 5 14 5 5 4 14 5 4 5 14 5 5 5 15 72
37 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 4 12 60
38 4 4 4 12 4 4 3 11 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 3 11 57
39 5 4 4 13 4 4 5 13 4 4 5 13 4 5 4 13 4 4 4 12 64
40 4 4 3 11 3 4 4 11 4 4 4 12 4 4 4 12 4 4 3 11 57
Jml 173 171 164 169 166 173 168 169 168 171 179 173 173 177 170 173 170 169 165 168 2557
Rata2 4.33 4.28 4.10 4.23 4.15 4.33 4.20 4.23 4.20 4.28 4.48 4.32 4.33 4.43 4.25 4.33 4.25 4.23 4.13 4.20 4.26
Prestasi Kerja (Y)
y1 y2 y3 y4 y5 Total
4 4 4 4 4 20
5 5 4 4 5 23
4 4 4 3 4 19
4 4 4 4 5 21
4 5 5 4 4 22
4 5 4 5 4 22
4 4 4 4 4 20
4 4 4 5 5 22
5 5 5 5 5 25
4 4 5 4 4 21
5 5 5 4 5 24
5 4 5 5 5 24
5 4 4 4 5 22
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 5 22
4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20
5 5 5 4 4 23
4 4 4 4 4 20
4 5 5 4 4 22
4 5 5 5 4 23
4 4 4 3 4 19
4 4 4 3 4 19
5 5 5 5 5 25
5 5 4 4 5 23
5 5 5 4 5 24
5 4 4 5 5 23
4 4 4 4 4 20
4 5 5 4 4 22
4 4 5 4 4 21
4 4 4 4 5 21
4 5 5 4 4 22
4 5 5 5 4 23
4 4 4 4 5 21
4 4 4 4 4 20
5 4 4 4 5 22
4 4 4 3 3 18
172 174 174 164 174 172
4.30 4.35 4.35 4.10 4.35 4.29
Lampiran 3. Uji Validitas
MOTIVASI KERJA (X)
X1.1.
1
X1.1.2 X1.1.3 Pretasi X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 Peng
akua
n
X1.3.
1
X1.3.
2
X1.3.
3
Pekerja
an itu
sendiri
X1.4.
1
X1.4.
2
X1.4.
3
Tanggu
ng
jawab
X1.5.1 X1.5.
2
X1.5.
3
Kemaju
an karir
MOTIV
ASI
KERJA
X1.1.1
Pearson Correlation 1 .585** .167 .784
** .006 .491
** .739
** .664
** .227 .566
** .465
** .537
** .536
** .533
** .640
** .680
** .157 .313
* .329
* .314
* .631
**
Sig. (2-tailed)
.000 .303 .000 .972 .001 .000 .000 .159 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .333 .049 .038 .048 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.1.2
Pearson Correlation .585** 1 .331
* .830
** .312
* .768
** .396
* .688
** .417
** .714
** .311 .620
** .801
** .377
* .937
** .837
** .339
* .535
** .580
** .572
** .762
**
Sig. (2-tailed) .000
.037 .000 .050 .000 .011 .000 .007 .000 .051 .000 .000 .017 .000 .000 .032 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.1.3
Pearson Correlation .167 .331* 1 .659
** .533
** .621
** .316
* .661
** .520
** .550
** .317
* .592
** .560
** .341
* .236 .466
** .666
** .549
** .758
** .781
** .689
**
Sig. (2-tailed) .303 .037
.000 .000 .000 .047 .000 .001 .000 .046 .000 .000 .031 .143 .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pretasi
Pearson Correlation .784** .830
** .659
** 1 .367
* .820
** .650
** .887
** .508
** .802
** .487
** .769
** .828
** .556
** .787
** .868
** .509
** .609
** .728
** .728
** .914
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
.020 .000 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.2.1
Pearson Correlation .006 .312* .533
** .367
* 1 .513
** -.105 .535
** .442
** .472
** .493
** .596
** .577
** .534
** .206 .542
** .387
* .457
** .580
** .564
** .569
**
Sig. (2-tailed) .972 .050 .000 .020
.001 .519 .000 .004 .002 .001 .000 .000 .000 .203 .000 .014 .003 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.2.2
Pearson Correlation .491** .768
** .621
** .820
** .513
** 1 .346
* .833
** .670
** .919
** .409
** .857
** .902
** .483
** .709
** .842
** .572
** .797
** .699
** .802
** .900
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .001
.029 .000 .000 .000 .009 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.2.3 Pearson Correlation .739
** .396
* .316
* .650
** -.105 .346
* 1 .721
** .318
* .391
* .531
** .524
** .384
* .418
** .426
** .490
** .412
** .249 .461
** .449
** .606
**
Sig. (2-tailed) .000 .011 .047 .000 .519 .029
.000 .045 .013 .000 .001 .015 .007 .006 .001 .008 .121 .003 .004 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pengaku
an
Pearson Correlation .664** .688
** .661
** .887
** .535
** .833
** .721
** 1 .648
** .810
** .688
** .913
** .839
** .665
** .640
** .865
** .644
** .666
** .801
** .831
** .971
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.3.1
Pearson Correlation .227 .417** .520
** .508
** .442
** .670
** .318
* .648
** 1 .609
** .216 .777
** .605
** .258 .340
* .489
** .640
** .745
** .613
** .772
** .700
**
Sig. (2-tailed) .159 .007 .001 .001 .004 .000 .045 .000
.000 .181 .000 .000 .108 .032 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.3.2
Pearson Correlation .566** .714
** .550
** .802
** .472
** .919
** .391
* .810
** .609
** 1 .437
** .879
** .918
** .492
** .659
** .835
** .533
** .726
** .616
** .726
** .876
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .000 .013 .000 .000
.005 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.3.3
Pearson Correlation .465** .311 .317
* .487
** .493
** .409
** .531
** .688
** .216 .437
** 1 .693
** .465
** .803
** .260 .624
** .397
* .288 .440
** .447
** .633
**
Sig. (2-tailed) .002 .051 .046 .001 .001 .009 .000 .000 .181 .005
.000 .002 .000 .105 .000 .011 .072 .004 .004 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pekerjaa
n itu
sendiri
Pearson Correlation .537** .620
** .592
** .769
** .596
** .857
** .524
** .913
** .777
** .879
** .693
** 1 .852
** .655
** .543
** .831
** .667
** .753
** .710
** .828
** .941
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.4.1
Pearson Correlation .536** .801
** .560
** .828
** .577
** .902
** .384
* .839
** .605
** .918
** .465
** .852
** 1 .533
** .751
** .920
** .517
** .719
** .706
** .758
** .907
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .015 .000 .000 .000 .002 .000
.000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.4.2
Pearson Correlation .533** .377
* .341
* .556
** .534
** .483
** .418
** .665
** .258 .492
** .803
** .655
** .533
** 1 .321
* .756
** .165 .339
* .464
** .387
* .647
**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .031 .000 .000 .002 .007 .000 .108 .001 .000 .000 .000
.043 .000 .309 .032 .003 .014 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.4.3
Pearson Correlation .640** .937
** .236 .787
** .206 .709
** .426
** .640
** .340
* .659
** .260 .543
** .751
** .321
* 1 .815
** .269 .457
** .519
** .491
** .702
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .143 .000 .203 .000 .006 .000 .032 .000 .105 .000 .000 .043
.000 .093 .003 .001 .001 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Tanggun
g jawab
Pearson Correlation .680** .837
** .466
** .868
** .542
** .842
** .490
** .865
** .489
** .835
** .624
** .831
** .920
** .756
** .815
** 1 .387
* .614
** .681
** .662
** .909
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.014 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.5.1
Pearson Correlation .157 .339* .666
** .509
** .387
* .572
** .412
** .644
** .640
** .533
** .397
* .667
** .517
** .165 .269 .387
* 1 .664
** .565
** .859
** .675
**
Sig. (2-tailed) .333 .032 .000 .001 .014 .000 .008 .000 .000 .000 .011 .000 .001 .309 .093 .014
.000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.5.2
Pearson Correlation .313* .535
** .549
** .609
** .457
** .797
** .249 .666
** .745
** .726
** .288 .753
** .719
** .339
* .457
** .614
** .664
** 1 .567
** .846
** .764
**
Sig. (2-tailed) .049 .000 .000 .000 .003 .000 .121 .000 .000 .000 .072 .000 .000 .032 .003 .000 .000
.000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
X1.5.3
Pearson Correlation .329* .580
** .758
** .728
** .580
** .699
** .461
** .801
** .613
** .616
** .440
** .710
** .706
** .464
** .519
** .681
** .565
** .567
** 1 .859
** .823
**
Sig. (2-tailed) .038 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .003 .001 .000 .000 .000
.000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Kemajua
n karir
Pearson Correlation .314* .572
** .781
** .728
** .564
** .802
** .449
** .831
** .772
** .726
** .447
** .828
** .758
** .387
* .491
** .662
** .859
** .846
** .859
** 1 .886
**
Sig. (2-tailed) .048 .000 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .014 .001 .000 .000 .000 .000
.000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
MOTIVA
SI
KERJA
Pearson Correlation .631** .762
** .689
** .914
** .569
** .900
** .606
** .971
** .700
** .876
** .633
** .941
** .907
** .647
** .702
** .909
** .675
** .764
** .823
** .886
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Prestasi Kerja (Y)
Correlations
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 PRESTASI
KERJA
Y1.1
Pearson Correlation 1 .320* .206 .284 .704
** .724
**
Sig. (2-tailed) .044 .202 .076 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y1.2
Pearson Correlation .320* 1 .670
** .350
* .109 .699
**
Sig. (2-tailed) .044 .000 .027 .501 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y1.3
Pearson Correlation .206 .670** 1 .350
* .010 .637
**
Sig. (2-tailed) .202 .000 .027 .951 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y1.4
Pearson Correlation .284 .350* .350
* 1 .405
** .715
**
Sig. (2-tailed) .076 .027 .027 .009 .000
N 40 40 40 40 40 40
Y1.5
Pearson Correlation .704** .109 .010 .405
** 1 .661
**
Sig. (2-tailed) .000 .501 .951 .009 .000
N 40 40 40 40 40 40
PRESTASI KERJA
Pearson Correlation .724** .699
** .637
** .715
** .661
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 40 40 40 40 40 40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 4. Uji Reabilitas
MOTIVASI KERJA (X)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.956 20
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X1.1.1 4.3250 .52563 40
X1.1.2 4.2750 .45220 40
X1.1.3 4.1000 .49614 40
Pretasi 12.7000 1.11401 40
X1.2.1 4.1500 .42667 40
X1.2.2 4.3250 .47434 40
X1.2.3 4.2000 .68687 40
Pengakuan 12.6750 1.11832 40
X1.3.1 4.2000 .51640 40
X1.3.2 4.2750 .55412 40
X1.3.3 4.4750 .50574 40
Pekerjaan itu sendiri 12.9500 1.23931 40
X1.4.1 4.3250 .52563 40
X1.4.2 4.4250 .50064 40
X1.4.3 4.2500 .43853 40
Tanggung jawab 13.0000 1.21950 40
X1.5.1 4.2500 .54302 40
X1.5.2 4.2250 .47972 40
X1.5.3 4.1250 .64798 40
Kemajuan karir 12.6000 1.42864 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1.1.1 123.5250 120.256 .601 .956
X1.1.2 123.5750 119.892 .744 .955
X1.1.3 123.7500 119.987 .665 .955
Pretasi 115.1500 105.721 .895 .952
X1.2.1 123.7000 122.164 .543 .956
X1.2.2 123.5250 118.051 .891 .953
X1.2.3 123.6500 118.541 .565 .956
Pengakuan 115.1750 104.199 .964 .950
X1.3.1 123.6500 119.567 .676 .955
X1.3.2 123.5750 116.815 .863 .953
X1.3.3 123.3750 120.497 .604 .956
Pekerjaan itu sendiri 114.9000 102.656 .927 .952
X1.4.1 123.5250 116.974 .898 .953
X1.4.2 123.4250 120.404 .620 .956
X1.4.3 123.6000 120.708 .681 .955
Tanggung jawab 114.8500 103.926 .887 .952
X1.5.1 123.6000 119.477 .648 .955
X1.5.2 123.6250 119.420 .745 .955
X1.5.3 123.7250 115.846 .803 .953
Kemajuan karir 115.2500 100.910 .854 .955
PRESTASI KERJA (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.718 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y1.1 4.3000 .46410 40
Y1.2 4.3500 .48305 40
Y1.3 4.3500 .48305 40
Y1.4 4.1000 .54538 40
Y1.5 4.3500 .53349 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y1.1 17.1500 2.028 .551 .644
Y1.2 17.1000 2.041 .505 .660
Y1.3 17.1000 2.144 .421 .692
Y1.4 17.3500 1.926 .495 .664
Y1.5 17.1000 2.041 .424 .693
Lampiran 5. Analisis Regresi
Regression
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 MOTIVASI
KERJAb
. Enter
a. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .823a .677 .669 .99202
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI KERJA
b. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.384 1.806 2.981 .005
MOTIVASI KERJA .251 .028 .823 8.931 .000
a. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 19.4582 23.4795 21.4500 1.41877 40
Residual -1.70952 2.02315 .00000 .97922 40
Std. Predicted Value -1.404 1.430 .000 1.000 40
Std. Residual -1.723 2.039 .000 .987 40
a. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
Charts