SKRIPSI FAISAL LENGKAP

download SKRIPSI FAISAL LENGKAP

of 148

Transcript of SKRIPSI FAISAL LENGKAP

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA YANGMENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINAT KARTESIUS DENGANYANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINATKARTESIUS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOKBAHASAN TRIGONOMETRI(Studi Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka)SKRIPSIDiajukan sebagai Salah Satu Syaratuntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas TarbiyahIAIN Syekh Nurjati CirebonDisusun oleh:MOHAMAD FAISALNIM. 07450776KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIAIAIN SYEKH NURJATI CIREBON2011IKHTISARMOHAMAD FAISAL : Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Antara yangMenggunakan Media Papan Koordinat Kartesius dengan yang tidakMenggunakan Media Papan Koordinat Kartesius pada PembelajaranMatematika PokokBahasanTrigonometri (Studi TerhadapSiswaKelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka).Matematika adalah mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besarsiswa, cara guru yang menyampaikan materi yang konvensional (metodeceramah) disinyalir menjadi penyebabnya, guru lebih sering mengajarkan konsep-konsepmatematika yangabstrak secara verbal danjarangsekali mengaitkankonsep-konseptersebut denganrealitakehidupanyangnyata. Untukmengatasikesulitan tersebut, penggunaan media adalah salah satu alternatif yang bisadigunakan agar konsep-konsep matematika bisa dipahami oleh siswa. Papankoordinat kartesius adalah media yangbisa membantu menerangkan konsep-konsep matematika sehingga lebih mudah untuk dipahami oleh siswa.Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitianuntuk mengetahui bagaimana prestasi belajar matematika siswa yangmenggunakan media papan koordinat kartesius. Selain itu untuk mengetahuibagaimana prestasi belajar siswa yang tidak menggunakan media papan koordinatkartesius. Danuntukmengetahui adakahperbedaanprestasi belajarmatematikaantarayangmenggunakanmediapapankoordinat kartesiusdenganyangtidakmenggunakan media papan koordinat kartesius.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1Jatitujuh Kabupaten Majalengka tahun pelajaran2010/2011 yang berjumlah 173siswa. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Satukelas eksperimen (kelas X-2) yang menggunakan media papan koordinat kartesiusdengan jumlah siswa 32 dan satu kelas kontrol (kelas X-1) yang tidakmenggunakan media papan koordinat kartesius dengan jumlah siswa 32.SedangkanInstrumenpenelitiannyamenggunakantespilihangandayangsudahteruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya.Pengumpulan data selain menggunakan tes digunakan juga observasi danwawancara. Sebelummenganalisisdata, dilakukanterlebihdahuluuji prasyaratanalisis yaitu dengan menguji normalitas dan homogenitas dilanjutkan dengan ujikesamaan dua rata-rata dengan uji-u.Hasil penelitianmenunjukanbahwanilai rata-rataprestasi belajarsiswakelaseksperimenpadatesawal adalah36,87sedangkanpadatesakhir adalah71,41, denganN-Gainsebesar54,83. Nilairata-rataprestasibelajarsiswakelaskontrol pada tes awal adalah 36,41 sedangkan pada tes akhir adalah 56,41denganN-Gain sebesar 32,53. Berdasarkan hasil perhitungan uji-u dari Mann whitney (ujinon parametrik) pengujian ini menggunakan SPSS 19, berdasarkan hasilperhitungan N-Gain diperoleh nilai sig sebesar 0,000 > 0,05 artinya adaperbedaan prestasi belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwaterdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara yang menggunakan media papankoordinat kartesius dengan yang tidak menggunakan media papan koordinatkartesius pada pembelajaran matematika pokok bahasan trigonometri.PERSETUJUANPERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA YANGMENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINAT KARTESIUS DENGANYANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINATKARTESIUS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOKBAHASAN TRIGONOMETRI(Studi Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka)Oleh :MOHAMAD FAISALNIM : 07450776Menyetujui,Pembimbing I Pembimbing IIMoh. Syukur, M.Pd Siarudin, M.PdNIP.19761028 200112 1 006 NIP.19670815 1992 03 1 006NOTA DINASKepada Yth :Dekan Fakultas TarbiyahIAIN Syekh NurjatiCirebonDiCirebonAssalamualaikum Wr. Wb.,Setelahmelakukanbimbingan, telaah, arahan dankoreksi terhadappenulisanskripsi dari MOHAMAD FAISAL, NIM 07450776 yang berjudul:PerbandinganPrestasi Belajar Siswa Antara yang MenggunakanMediaPapan Koordinat Kartesius dengan yang Tidak Menggunakan Media PapanKoordinat Kartesius pada Pembelajaran Matematika Pokok BahasanTrigonometri (Studi Terhadap Siswa Kelas XSMANegeri 1 JatitujuhKabupaten Majalengka), Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah dapatdiajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon untukdimunaqosahkan.Wassalamualaikum Wr. Wb..Cirebon, Juli 2011Menyetujui,Pembimbing I Pembimbing IIMoh. Syukur, M.Pd Siarudin, M.PdNIP.19761028 200112 1 006 NIP.19670815 1992 03 1 006PERNYATAAN OTENTISITAS SKRIPSIBismillahirrahmanirrohim,Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan berjudul:PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA YANGMENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINAT KARTESIUS DENGANYANG TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN KOORDINATKARTESIUS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOKBAHASANTRIGONOMETRI (STUDI TERHADAPSISWAKELAS XSMA NEGERI 1 JATITUJUH KABUPATEN MAJALENGKA).Skripsi ini beserta seluruh isinya benar-benar karya sendiri, dan saya tidakmelakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuaidengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apapun yangdijatuhkan kepada saya sesuai dengan aturan yang berlaku, apabila kemudian hariterdapatpelanggaranterhadapetikakeilmuan, atauadaklaimterhadapkeasliankarya saya ini.Cirebon, Juli 2011Yang Membuat PernyataanMOHAMAD FAISALNIM. 07450776PENGESAHANSkripsi ini yangberjudul PERBANDINGANPRESTASIBELAJARSISWA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MEDIA PAPANKOORDINATKARTESIUSDENGANYANGTIDAKMENGGUNAKANMEDIAPAPANKOORDINATKARTESIUS PADAPEMBELAJARANMATEMATIKA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI (STUDITERHADAP SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 JATITUJUHKABUPATEN MAJALENGKA) oleh MOHAMAD FAISAL NIM 07450776telah dimunaqosyahkan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada tanggal 29 Juli 2011.Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjanaPendidikanIslam(S.Pd.I) padaFakultasTarbiyahJurusanMatematikaIAIN Syekh Nurjati Cirebon.Cirebon, Juli 2011Mengetahui,Dekan, Ketua Jurusan,Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag Toheri, S.SI, M.PdNIP. 19710302 199803 1 002 NIP. 19730716 200003 1 002Penguji I, Penguji II,Reza Oktiana Akbar, S.Pd, M.Pd Sofwan Hadi, S.Pd I, M.PdNIP. 19811022 200501 1 001 NIP. 19790901 200501 1 004RIWAYAT HIDUPNama : MOHAMAD FAISALTempat/Tgl. Lahir : Majalengka, 19 Juni 1989Jenis Kelamin : Laki-LakiNama Ayah : Ali Al JufrieNama Ibu : SatinahAgama : IslamAlamat : Blok Nagrog DesaRandegan Wetan No. 19RT/RW. 10/03 Kec. JatitujuhKab. Majalengka.PENDIDIKAN :Pendidikan diawali dengan lulus SDN2 Randegan Wetan tahun 2001 danmelanjutkankeSMPN3Ligunglulus tahun2004setelahitumelanjutkankeSMAN1 Jatitujuh lulus tahun 2007 dan sekarang masih terdaftar sebagaimahasiswa di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.PERSEMBAHANIbundaku tercinta trimakasih atas doa dan perjuanganmuApa yang selalu memberikan aku nasehatAbi trimakasih for the gen of al jufrieMamang, bibi, ua, maksih doanya tanpa kalian faisal aljufrie no thingAdiku tercinta yang telah senantiasa mendoakan kakanyaMy GF radita u the best, makasih atas doa, semangat,kasih, sayang dan semuanya yang telah di berikanBapak Moh. Syukur haturnuhun bimbinganaTeman-teman seperjuangan andi, adit, adi, hildan, ibnu,marif, bakrie, fajar, ucup, widy, ica, siti, ade,afiefah, eha, chifa, lena,amah, mumun, kanggo sadayanakeluarga besar matematika D nu teu tiasa disebatkeun,sareng keluarga besar jurusan matematika angkatan 2007haturnuhunSahabat-sahabat kozn graha taruna makasih canda tawanyaSALAM DAHSYATSukses adalah sebuah pilihan bukan suatu keberuntungansukses adalah kerja keras bukan keras bekerjaiKATA PENGANTARSegala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWTyangtelahmelimpahkanrahmat danhidayah-Nya, sehinggapenulis dapat menyelesaikanskripsi ini.Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada NabiMuhammad SAW beserta keluargannya, sahabatnya dan kita sebagai pengikutnyasampai akhir zaman. Amin.Dengan rasa tulus mendalam, penulis menyampaikan untaian kata terimakasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:1. BapakProf.Dr.H.MaksumMukhtar,MA.,RektorIAINSyekhNurjatiCirebon2. BapakDr.SaefudinZuhri, M.Ag, DekanFakultas TarbiyahIAINSyekhNurjati Cirebon.3. BapakToheri, S.Si, M.Pd, KetuaJurusanPendidikanMatematikaIAINSyekh Nurjati Cirebon.4. Bapak Moh. Syukur, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah banyakmemberikan bimbingan, arahan dan petunjuk selama perencanaan hinggapenyusunan skripsi.5. Bapak Siarudin, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah banyakmemberikan bimbingan, arahan dan petunjuk selama perencanaan hinggapenyusunan skripsi.ii6. BapakDrs. EndangSholihat JS, KepalaSMANegeri 1JatitujuhKab.Majalengka, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukanpenelitian.7. Bapak Edi Krisnadi S.Pd, dan Ibu Helisah Triasih S.Pd, Guru matapelajaranmatematikaSMAN1JatitujuhKab. Majalengka yangtelahmemberikan bimbingan dan arahan dalam melakukan penelitian.8. Teman-teman jurusan matematika angkatan 2007 yang telah sudi menjadimentor bagi saya dalam penyusunan skripsi ini.9. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik morilmaupun materil, semoga Allah SWT membalas dengan rahmat yang tiadaterkira.Dalampenulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masihmemiliki banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisannya. Olehkarena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.Akhirnya, penulis persembahkan skripsi ini kepada masyarakat akademikmudah-mudahan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.Cirebon, Juli 2011PenulisiiiDAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR........................................................................ iDAFTAR ISI....................................................................................... iiiDAFTAR TABEL............................................................................. vDAFTAR LAMPIRAN...................................................................... viBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ....................................................... 1B. Rumusan Masalah.................................................. 7C. Tujuan Penelitian ................................................... 9D. Krangka Pemikiran................................................. 10E. Hipotesis................................................................. 12BAB II LANDASAN TEORITISA. Pembelajaran dan Media Pembelajaran di Sekolah 14B. Papan Koordinat Kartesius sebagai MediaPembelajaran Matematika...................................... 24C. Prestasi Belajar Matematika Siswa ........................ 30D. Hubungan Penggunaan Media Papan KoordinatKartesius Terhadap Prestasi Belajar Siswa............ 32E. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ...................... 34BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian................................ 35B. Populasi dan Sampel .............................................. 36ivC. Metode dan Desai Penelitin ................................... 37D. Instrumen Penelitian............................................... 39E. Teknik Pengumpulan Data..................................... 46F. Prosedur ppengolahan Data ................................... 47BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATAA. Deskripsi Data........................................................ 52B. Uji Prasyarat Analisis............................................. 58C. Uji Hipotesis .......................................................... 63D. Pembahasan............................................................ 63BAB V PENUTUPA. Kesimpulan ............................................................ 65B. Saran....................................................................... 66DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRANvDAFTAR TABELTabel Halaman1. Jadwal kegiatan penelitian .................................................................. 352. Rekapitulasi hasil uji coba instrumen tes prestasi belajar................... 453. Data hasil pos tes, pre tes dan N-Gain kelas eksperimen dan kelaskontrol ................................................................................................. 574. Data prestasi belajar siswa kelas eksperimen...................................... 1225. Data prestasi belajar siswa kelas kontrol ............................................ 1236. Uji normalitas pre tes, pos tes kelas ekspeimen dan kelas kontrol ..... 1247. Uji homogenitas pre tes, pos tes kelas eksperimen dan kelas kontrol 1258. Uji kesamaan dua rata-rata pre tes, pos tes kelas eksperimen dengankelas kontrol ........................................................................................ 1269. Uji normalitas N-Gain kelas ekspeimen dan kelas kontrol................. 12710. Uji homogenitas N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol ............ 12811. Uji kesamaan dua rata-rata N-Gain kelas eksperimen dengan kelaskontrol ................................................................................................. 12912. Uji hipotesis ........................................................................................ 130viDAFTAR LAMPIRANLAMPIRAN HalamanLampiran A1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen 672. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol ....... 763. Pedoman Observasi ................................................................. 854. Dta hasil observasi .................................................................. 865. Data hasil wawancara guru ..................................................... 876. Data hasil wawancara murid ................................................... 887. Lembar kerja ........................................................................... 89Lampiran B1. Kisi-kisi instrument penelitian................................................ 982. Soal uji coba tes prestasi belajar ............................................. 1013. Kunci jawaban soal uji coba tes prestasi belajar..................... 106Lampiran C1. Hasil perhitungan soal uji coba tes prestasi belajar ................ 1072. Uji validitas ............................................................................. 1123. Uji reliabilitas.......................................................................... 1134. Tingkat kesukaran ................................................................... 1145. Daya pembeda......................................................................... 1156. Rekap analisis butir soal uji coba tes prestasi belajar ............. 116Lampiran D1. Soal Pre Test-Pos Test Prestasi Belajar .................................. 117vii2. Kunci jawaban soal pre test-pos test prestasi belajar .............. 1213. Data prestasi belajar siswa kelas eksperimen.......................... 1224. Data prestasi belajar siswa kelas control................................. 1235. Uji normalitas pre tes, pos tes kelas eksperimen dankelas kontrol ............................................................................ 1246. Uji homogenitas pre tes, pos test kelas eksperimen dankelas kontrol .......................................................................... 1257. Uji kesamaan dua rata-rata pre tes, pos tes kelas eksperimendan kelas kontrol ..................................................................... 1268. Uji normalitas n-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol ..... 1279. Uji homogenitas n-gain kelas eksperimen dan kelas kontrol.. 12810. Uji kesamaan dua rata-rata n-gain kelas eksperimendan kelas kontrol ..................................................................... 12911. Uji hipotesis ............................................................................ 1301BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMakna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usahamanusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalammasyarakat dan kebudayaan. Usaha yang dilakukan diharapkan mampumembawa anak didik ke arah kedewasaannya, yang berarti dia harus mampubertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dilakukannya. Sebagai suatukegiatan, pendidikan bertujuan membentuk peserta didik menjadi sumber dayamanusiayangberkualitas. Halinisesuaidengantujuanpendidikannasionalyang tercantumdalamUndang-undang Republik Indonesia Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang menyatakan bahwa:Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentukwatakserta peradabanbangsa yangbermartabat dalamrangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga negarayang demokratis dan bertanggungjawab.Sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber daya yangmampu berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif dan mampu bekerjasama yangefektif. Cara berpikir seperti ini dapat ditumbuhkembangkan melaluipembelajaran matematika, karena matematika memiliki struktur denganketerkaitan yang kuat dan jelas satu dengan lainnya, serta berpola pikir yangbersifat deduktif dan konsisten sehingga dapat melahirkan keterampilan2berpikir rasional.Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, diperlukan adanyapembinaansejakdini terhadapanakdidikyangdilakukansegenapelemenyang berperan dalam bidang pendidikan, termasuk pengadaan mediapendidikandalamproses belajar mengajar matematika. Matematikaadalahpelajaran yang dianggap sulit oleh mayoritas siswa di sekolah. Hal ini terbuktidari hasil nilai yangdiperolehmasihdi bawahStandar KetuntasanBelajarMinimal (SKBM) di sekolah. Caraguruyangmenyampaikanmateri yangkonvensional(metodeceramah)disinyalirmenjadipenyebabnya.Gurulebihsering mengajarkan konsep-konsep matematika yang abstrak secara verbal danjarangsekali mengaitkankonsep-konseptersebut denganrealitakehidupanyang nyata.Untuk mengatasi kesulitan siswa dalambelajar matematika makadiperlukan adanya penggunaan alat peraga matematika. Darhimkas (1983: 6)berpendapat bahwa, alat peraga matematika dapat didefinisikan sebagai suatualat peraga yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isipengajaran yang telah dituangkan dalamsilabus dan rpp bidang studimatematika, dan bertujuan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajarmengajar.Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung ataumembawakan ciri dari konsep yang dipelajari. Menurut Nana Sudjana (2005:99) alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantuuntukmenciptakanprosesbelajar-mengajaryangefektif. Penggunaanmedia3pengajaran sangat bergantung kepada tujuan pengajaran, kemudahanmemperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalammenggunakannya dalam proses pengajaran. Karena dalampembelajaranmatematikasiswatidakhanyadituntut untukmemahami materi, tapi jugaharus membayangkan bentuk dari apa yang terkandung di dalammateritersebut. Dengan adanya alat peraga siswa diharapkan dapat memahamimaterinya sehingga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajarmatematikayangpadaakhirnyadapat mempengaruhi kualitashasil belajarmengajar dan tercapainya prestasi belajar mengajar yang optimal.Untuk menarik minat siswa dalam belajar matematika diperlukan alatperaga yang bisa digunakan dalam pengajaran matematika diantaranya adalahpapan koordinat kartesius.4Yang dimaksud dengan papan koordinat kartesius adalah suatu bentukalat peraga matematika yang berkonsep dasar pada sistem koordinat kartesius,dimana pada alat peraga tersebut terdapat dua sumbu utama yang saling tegaklurusyaitusumbu-xdansumbu-y.Pada umumnyasumbu-xdivisualisasikandengan garis mendatar atau horizontal, sementara itu sumbu-y divisualisasikandengan garis tegak atau vertikal, dimana keduanya saling berpotongan di satutitikyangdiberinilainol, dengansudut-sudut yangmengelilingititikpusat,dan diberi garis dari titik pusat menuju sudut-sudut dari sudut 0 sampai sudut360, gunanya adalah untuk mempermudah ketika membuat gambar5menggunakan pita, pita-pita ini terdiri dari tiga buah yang digunakan sebagaisumbu x(pita warna hijau), sumbuy (pita warna merah), dan sumbu r (pitawarna kuning), pita-pita tersebut berguna untukmembuat sebuahsegitigadalam papan koordinat kartesius dengan bantuan paku sebagai perekat, tinggalmelihat mau ukurannya berapa dan sudutnya berapa akan tetapi dalam papankoordinat ini ukurannyaterbatas, pita-pitasengajadibuat warna-warni agarbisa membedakan mana pita untuk sumbu x, sumbu y, dan sumbu r, selain itujuga agar tampilannya lebih menarik.Papankoordinat kartesiusini sangatlahefektif biladiterapkanpadamateri-materi matematika yang menggunakan sistem koordinat dalampembelajarannya, antara lain pada materi Geometri, Trigonometri, Vektor danlain sebagainya. Oleh karena itu pembelajaran dengan menggunakan alatperaga ini dapat memudahkan siswa dalammemahami tentang konsepTrigonometri.Di kelas X SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka,berdasarkan observasi dan dari hasil wawancara dengan guru matematika dansiswa. Berdasarkanwawancaradengangurumatematikakelas Xdi SMANegeri 1JatitujuhKabupatenMajalengka, dalamprosespembelajaranguruhanya menggunakan media yang ada di sekolah saja seperti buku tulis, papantulis dan penggaris saja. Beliau juga mengatakan bahwa media papan koodinatkartesiusbelumpernahditerapkanataubelumdigunakansebelumnya dalamproses pembelajaran matematika pokok bahasan trigonometri. Dan beliau jugamengatakan bahwa terdapat kendala dalammengajar karena keterbatasan6dalam penggunaan media, sehingga siswa merasakan bosan ketika belajar dikelas. Selain itu penggunaan media dalam belajar terdapat hubungan denganminat belajar siswa karena siswa akan merasa senang dan bersemangat dalambelajar. Sedangkanhasil wawancaradengansiswakelasXSMANegeri 1Jatitujuhbahwapadapembelajaranmatematikapokokbahasantrigonometrikhususnya masih bersifat tradisional, yakni cukup dengan papan tulis, spidol,busur dan penggaris . Data hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat padalampiranA5danA6halaman87-88.Halinicukupmempengaruhiterhadapprestasi belajar matematika siswa sehingga nilai rata-rata berdasarkan ulanganharian matematika pada pokok bahasan Trigonometri masih di bawah StandarKetuntasan Hasil Belajar Minimal (SKBM) yaitu sebesar 5,50 yangseharusnya adalah 6,00. Untuk itu di kelas XSMANegeri 1 JatitujuhKabupatenMajalengkadalampembelajaranmatematikaperlumenggunakanmedia yanglebih bervariasi. Papan koordinat kartesius adalah salah satualternatif media pembelajaran matematika yang diharapkan denganmenggunakan alat peraga model ini proses belajar akan lebih efektif dan dapatmeningkatkan prestasi belajar matematika siswa.Berdasarkan alasan tersebut penulis perlu mengadakan penelitianuntuk mengkaji tentang Perbandingan prestasi belajar siswa antara yangmenggunakan media Papan Koordinat Kartesius dengan yang tidakmenggunakan media Papan Koordinat Kartesius pada PembelajaranMatematikaPokok Bahasan Trigonometri.7B. Rumusan Masalah1. Identifikasi Masalaha. Wilayah kajian dalampenelitian ini adalah media pembelajaranmatematikatentangPerbandinganprestasi belajar siswaantarayangmenggunakanmediaPapanKoordinat Kartesius denganyangtidakmenggunakanmediaPapanKoordinat Kartesius padaPembelajaranMatematikaPokok Bahasan Trigonometri.b. Pendekatan penelitianPendekatanyangdigunakandalampenelitianini adalahpendekatankuantitatif denganmetodeeksperimen, yaitupenulis mengusahakantimbulnyavariabel-variabel yangselanjutnyadikontrol untukdilihatpengaruhnya terhadap prestasi belajar (Suharsimi Arikunto, 1996: 89)yaitutentangpenggunaanmedia papankoordinat kartesius denganyang tidak menggunakan media papan koordinat kartesius padapembelajaran matematika pokok bahasan Trigonometri.c. Jenis masalahMenurutSuharsimiArikunto(1996:28);bahwapermasalahandalampenelitian disebut dengan istilah problema atau problematik. Jenismasalah dalampenelitian ini adalah komparasional karena adanyaperbedaan prestasi belajar siswa antara yang menggunakan mediapapan koordinat kartesius dengan yang tidak menggunakan papankoordinat kartesius pada pembelajaran matematika pokok bahasanTrigonometri.82. Pembatasan MasalahPembatasan masalah bertujuan untuk menyederhanakan danmemfokuskan ruang lingkup permasalahan dengan tidak mengurangi nilaikeilmiahannya. Maka peneliti hanya dibatasi pada ruang lingkupPerbandingan prestasi belajar siswa antara yang menggunakan mediaPapan Koordinat Kartesius dengan yang tidak menggunakan media PapanKoordinat Kartesius pada Pembelajaran Matematika Pokok BahasanTrigonometri. Dari permasalahan diatas dapat diidentifikasikan gunamenghindari kesalahpahamandankekeliruan, maka penulis membatasimasalah ini pada hal-hal berikut:a. Penelitianinidilakukanuntukmeneliti perbandinganprestasi belajarsiswa antara yangmenggunakanmedia PapanKoordinat KartesiusdenganyangtidakmenggunakanmediaPapanKoordinat Kartesiuspada Pembelajaran MatematikaPokok Bahasan Trigonometri.b. Prestasi belajar siswa yang dimaksud dalampenelitian ini adalahkemampuan kognitif siswa dalammenyelesaikan pokok bahasanTrigonometri, dalam hal ini adalah N-Gainnya.c. Penelitian ini dilaksanakan di SMANegeri 1 Jatitujuh KabupatenMajalengka.d. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas X semester 2 tahun pelajaran2010/2011.93. Pertanyaan Penelitiana. Seberapa besar prestasi belajar siswa yang menggunakan media papankoordinat kartesius pada pembelajaran matematika pokok bahasanTrigonometri?b. Seberapa besar prestasi belajar siswa yang tidak menggunakan mediapapan koordinat kartesius pada pembelajaran matematika pokokbahasan Trigonometri?c. Adakah perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen yangpembelajaranya dengan menggunakan alat peraga papan koordinatkartesius dengan kelas kontrol yang pembelajarannya tanpamenggunakan alat peraga papan koordinat kartesius?C. Tujuan PenelitianBerorientasi dari perumusanmasalahdi atas, makatujuanpenelitianini adalah:1. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi belajar siswa pada pokokbahasan Trigonometri yang pembelajarannya menggunakan papankoordinat kartesius.2. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi belajar siswa pada pokokbahasanTrigonometri yangpembelajaranya tanpa menggunakanpapankoordinat kartesius.3. Untukmengetahui adakahperbedaanprestasi belajarsiswaantarakelaseksperimen yang pembelajaranya dengan menggunakan alat peraga papan10koordinat kartesius dengan kelas kontrol yang pembelajaranya tanpamenggunakan alat peraga papan koordinat kartesius.D. Kerangka PemikiranPada hakikatnya proses belajar mengajar adalahmerupakanproseskomunikasiantara gurudengansiswa,siswa dengangurudansiswa dengansiswa. Sebagai komunikan adalah siswa, sedangkan sebagai komunikatornyaadalah guru dan siswa itu sendiri.MenurutAzharArsyad(2003:1)bahwa belajaradalahsuatuprosesyang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Prosesbelajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang denganlingkungannya. Olehkarenaitubelajardapatterjadikapansajadandimanasaja. Mediapembelajaranadalahalat-alat yangdigunakangurudansiswadalampembelajaran untuk membantu memperjelas materi pelajaran danmencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Pembelajaran yangmenggunakan banyak verbalisme akan membosankan siswa, sebaliknyapembelajaran akan lebih menarik bila menggunakan alat peraga merekamerasa tertarikdanmengerti apa yangdipelajarinya danakanberdampakkepada prestasi belajar siswa.Secara garis besar media pembelajaran dapat diidentifikasikan sebagaiberikut (a) mediaobjekfisik(model, alat peraga), (b) mediagrafis/visual(poster, chart, kartu dll), (c) media proyeksi, (d) media audio, (d) media audio-visual.11Dari fungsinya alat peraga dapat memberikan motivasi belajar,media/alat peraga akan memberikan semangat baru dan rasa senangmempelajari matematika. Oleh karena semangat dan minat yang tumbuh daridiri siswa sendiri diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Menurut Nana Sudjana (2005:99) alat peraga sering disebut audio visual, daripengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebutberguna agar bahan pelajaranyang disampaikanguru lebih mudah dipahamisiswasehingganantinyaakanberdampakpadaprestasibelajaryangdicapaioleh siswa.Papan koordinat kartesius merupakan salah satu alternatif dari berbagaimacamalatperagayangadakarenamaterinyamengenaitrigonometrimakapapan koordinat kartesius merupakan salah satu yang dapat digunakan dalampembelajaran pada materi trigonometri, papan koordinat kartesius adalah suatubentukalatperagamatematikayangberkonsepdasarpadasistemkoordinatkartesius. Dimana dengan menggunakan papan koordinat kartesius ini, materiyang disajikan akan tampak lebih hidup, karena kita bisa menampilkansesutatuyangabstrakmenjadi sesuatuyanglebihnyata, sehingga konsepmatematikapun akan lebih mudah dipahami karena siswa diajak untukmencobasecaralangsungbagaimanakonsepmatematikatersebut terbentukdengan begini siswa akan mengerti dan lebih memahami konsep tersebut.12Berikut ini adalah bagan kerangka berfikirnya:SISWAMenggunakanmedia papankoordinat kartesiusPembelajaranMatematikaTerdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas eksperimenyang pembelajaranya mengguakan media papan koordinatkartesius dengan kelas kontrol yang pembelajaranya tanpamenggunakan media papan koordinat kartesius dimana prestasibelajar matematika kelas eksperimen lebih baik dari pada kelaskontrolPrestasi belajarmatematikaTanpamenggunakanmedia papankoordinat kartesiusPrestasi belajarmatematikaPerbandingan13E. HipotesisMenurut Ronald E. Walpole dalam bukunnya yang berjudul pengantarstatistika edisi ke 3 (1992:288), hipotesis adalah pernyataan atau dugaanmengenai satu atau lebih populasi. Dalam hal ini berdasarkan kajian teori dankerangkapemikiranyangsudahdibahas padahalamansebelumnnyamakadapat diambil hipotesis sebagai berikut: Terdapat perbedaan prestasi belajarsiswa antara kelas eksperimen yang pembelajaranya mengguakan media papankoordinat kartesius dengan kelas kontrol yang pembelajaranya tanpamenggunakan media papan koordinat kartesius dimana prestasi belajarmatematika kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.14BAB IILANDASAN TEORITISA. Pembelajaran dan Media Pembelajaran di Sekolah1. Pembelajaran Matematika di SekolahMatematikaadalahsalahsatubidangstudi yangdiajarkandalampendidikan di sekolah-sekolah, akan tetapi matematika populer bukankarena pelajaran itu disenangi tetapi sebaliknya karena pelajaran ituditakuti olehsebagianbesar siswasehinggabanyaksiswayangmerasabosan terhadap pelajaran matematika. Kondisi ini berimbas pada kegiatanpembelajaran yang dilakukan di kelas. Siswa sering terlihat tidakbersemangat dalam belajar. Hal tersebut sangat mempengaruhikeberhasilan prestasi belajar siswa di sekolah padahal Morris Kline (dalamSimanjuntakdkk. 1993:64) menyatakanbahwa jatuhbangunnya suatunegara dewasa ini tergantung dari kemajuan di bidang matematika.Pembelajaranmatematikaharusmendapat perhatianyangserius.Menurut simanjuntak dkk. (1993:65) keberhasilan proses belajar mengajarmatematika tidak terlepas dari persiapan peserta didik dan guru dibidangnya. Peserta didik yang sudah mempunyai minat untuk belajarmatematika akan merasa senang dan penuh perhatian mengikuti pelajarantersebut. Tugas guru adalah berupaya untuk memelihara maupunmengembangkan minat atau kesiapan anak didiknya.15Pembelajaran menurut Ibrahim dan Nana Syaodih (1996:50)berkenaan dengan kegiatan bagaimana guru mengajar dan bagaimanasiswa belajar. Kegiatanpembelajaran ini merupakan suatu kegiatanyangdidasari dan direncanakan. Suatu kegiatan yang direncanakan menyangkuttiga hal, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, demikian jugahalnya dengan pembelajaran.a. Perencanaan Pembelajaran MatematikaPerencanaan pembelajaran menurut Ibrahimdan Nana Syaodih(1996:30) adalahSalahsatuhal yangmemegangperananpentingdalam keberhasilan pembelajaran yaitu proses pelaksanaanpembelajaran. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran yang baikdipengaruhi oleh perencanaan yang baik pula. Maksudnya, agarpelaksanaan pembelajaran yang berjalan evektif dan efisien makadiperlukan perencanaan yang tersusun secara sistematis, dengan prosesbelajarmengajaryanglebihbermaknadanmengaktifkansiswasertadirancang dalam suatu sekenario yang jelas.Perencanaan pembelajaran adalah segala usaha yang akandilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaranyang telah ditentukansebelumnya. Hal ini senadadenganpendapat WilliamH. Newmandalam majid (2006:15-16), menurutnya perencanaan adalahmenentukan apa yang akan dilakukan. Sedangkan pembelajaran dapatdiartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh guru dalam16membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untukmemiliki pengalaman belajar.Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan agar pembelajaran bisaberjalan dengan efektif dan efisien. Dengan demikian diharapkan siswamenjadilebihmudahdalammenerima pelajaran. Dalamperencanaanini pula guru harus mempersiapkan segala hal yang diperlukan dalamproses pembelajaran.Perencanaanpembelajaranmatematika yangdilakukandi SMANegeri 1 Jatitujuh mencakup hal-hal berikut:1) Menyusunmateri ajar, yaitutentangTrigonometri dalamhal inimengenai sudut-sudut istimewa, nilai sudut di semua kuadran danperbandingan sudut.2) Dalam pembelajaran matematika ini, media yang digunakan adalahmedia alat peraga papan koordinat kartesius.3) Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dimana penelitimengajar langsung menggunakan media papan koordinat kartesius.4) Evaluasi proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakanwawancara kepada siswa dan guru matematika. Sedangkanevaluasi hasil belajar dilakukandenganmenggunakantes yaituberupa tes pilihan ganda.Perencanaan pembelajaran yang dilakukan di SMANegeri 1Jatitujuh ini sesuai dengan yang diungkapkan Majid (2006:17).Menurutnya, dalamkonteks pembelajaran, perencanaan mencakup17prosespenyusunanmateripelajaran. Pengunaanmediapembelajaran,penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran dan penilaian dalamsuatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untukmencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.b. Pelaksanaan Pembelajaran MatematikaPelaksanaan pembelajaran atau proses pembelajaran ini merupakanpelaksanaandari perencanaanpembelajaranyangtelahdipersiapkansebelumnya.Proses pembelajaran Matematika yang ideal dilakukan denganlangkah-langkah sebagai berikut:1) Memberikanpretest atauevaluasi awal yangdilakukansebelumpembelajarandiberikan. Adapuntujuannyamenurut IbrahimdanNanaSyaodih(1996:130) adalahuntukmengetahui kemampuanawal siswadalamhal ini mengenai materi trigonometri. Denganmengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapatmenentukan cara penyampaian materi yang akan ditempuhnyananti. Disampingitudenganadanyapretestini, guruakandapatmelihat hasil yang benar-benar dicapai melalui programpembelajaranyang dilakukannya, setelah membandingkan denganhasil evaluasi akhir atau pos test.2) Proses pembelajaran dengan menggunakan media papan koordinatkartesius. Dalamproses pembelajaran tetap dilakukan evaluasiterhadap siswa. Kegiatan evaluasi yang dilakukan menurut Ibrahim18dan Nana Syaodih (1996:131) antara lain dalam bentuk kuis, tugas-tugas, observasi dan bertanya langsung kepada siswa tentangmateri yang sedang dipelajari.3) Pemberianpos test atauevaluasi akhir untuk mengetahui hasilbelajar yang telah dicapai dalam pembelajaran matematika denganmenggunakan media papan koordinat kartesius. Soal yangdigunakan dalampos tes menurut Ibrahimdan Nana Syaodih(1996:131) bisasoal yangsamadenganpretest atausoal yangtidak sama tapi setara dengan soal pre test.4) Penentuan kelulusan dan merencanakan kegiatan lanjutan bagisiswa berupa remedial bagi siswa yang mendapatkan hasil belajardi bawahbatassetandar kelulusandanmemberikanpendalamanmateri bagi siswa yang mencapai hasil belajar di atas batas standarkelulusan. Usaha tindak lanjut ini sangat penting, sebab jika tidakdilakukan menurut Ibrahim dan Nana Syaodih (1996:132)kegiatan-kegiatan evaluasi yang telah dilakukan tidak akan banyakberguna, hanya merupakan pemborosan waktu saja.Tahapan-tahapan proses pembelajaran yang dilakukan di SMANegeri 1Jatitujuhini sesuai denganyangdiungkapkanIbrahimdanNana Syaodih (1996:130), ada 4 langkah pokok yang dilakukan dalamkeseluruhan proses pembelajaran, yaitu evaluasi awal, pelaksanaanpembelajaran, evaluasi akhir dan tindak lanjut.19c. Evaluasi Pembelajaran MatematikaEvaluasi adalahusaha untukmenilai tingkat keberhasilansuatupekerjaan yang telah dilakukan. Evaluasi sangat penting untukmenentukan langkah lanjutan dalam suatu pekerjaan. Menurut NgalimPurwanto (1988:3) evaluasi adalah penaksiran/penilaian terhadappertumbuhandankemajuanmurid-muridkearahtujuan-tujuanataunilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan menurutSri Esti Wuryani Djiwandono (2002:397), evaluasi berarti suatutindakan untuk menentukan nilai sesuatu.Evaluasi sangat penting dilakukan terlebih dalam duniapendidikan. Menurut NgalimPurwanto (1988:139) tujuan evaluasiyaitu:1) Memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untukmemperbaiki program satuan pelajaran/proses mengajar.2) Menentukan hasil kemajuan belajar siswa, antara lain bergunasebagai bahan laporan kepada orang tua (pengisian rapor),penentuan kenaikan kelas, dan menentukan lulus tidaknya seorangsiswa.3) Menentukan siswa dalamsituasi belajar mengajar yang tepat(misalnya dalampenentuan tingkat/kelas, atau jurusan), sesuaidengan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa.4) Mengenal latar belakangpsikologis, fisikdanlingkungansiswa,terutama yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, untukselanjutnya dapat digunakan sebagai dasar perbaikan/pembimbingan.Kegiatan evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran matematikadi SMA Negeri 1 Jatitujuh dilakukan dengan dua tahap, yaitu:1) Evaluasiawal(pre test)dilakukanuntukmengetahuikemampuanawal siswa pada materi ajar yang akan disampaikan.202) Evaluasi akhir (pos test) dilakukan untuk mengetahui sejauh manakeberhasilan program pembelajaran diserap oleh siswa.Kegiatanevaluasi dilakukanini senadadenganpendapat Ibrahimdan Nana Syaodih (1996:133) evaluasi yang dilakukan mempunyai duafungsi, yaitu:1) Untuk mengetahui tingkat evektifitas programdalammencapaitujuan-tujuanya.2) Untukmengidentifikasibagian-bagiandariprogrampembelajaranyang perlu diperbaiki.Kaitannya dengan fungsi pertama evaluasi, cara yang palingbanyakdilakukanadalahmelalui tes yangdiberikanpadaawal danakhir program pembelajaran. Semakin besar perbedaan antara hasil tesawal dan hasil tes akhir, maka semakin efektif programpembelajarannya. Kaitan dengan fungsi kedua evaluasi, cara yangdapat dilakukan meliputi tes dan non tes seperti observasi danwawancara.2. Media PembelajaranPendidikan dewasa ini sedikit banyak terpengaruh olehperkembangan penemuan-penemuan dalambidang keterampilan, ilmupengetahuan, dankemajuanteknologi. Pengaruhperkembangantersebutdintaranya melakukan inovasi pada pembelajaran. Salah satu inovasi yangdapat dilakukan adalah pemanfaatan media dalam pembelajaran.21Media pembelajaranataudalammatematika seringdisebut alatperaga matematika adalahsegalahal yangdijadikansebagai perantaradalammenyampaikan pesan pendidikan berupa materi ajar dari gurukepada siswa sehingga siswa menjadi lebih jelas dalam memahami materitersebut. Pengertian itu sejalan dengan pendapat Usman (1995:31).Menurutnya, alat peragapembelajaranadalahalat-alat yangdigunakanguru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yangdisampaikan kepada siswa.Arif S. Sadiman (2003:6) menjelaskan definisi media adalahperantara atau pengantar pesan dari pengirimke penerima pesan.Sedangkan menurut Ibrahim dan Nana Syaodih media pengajarandiartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkanpesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dankemampuansiswa, sehinggadapat mendorongprosesbelajar mengajar.Sementara itu, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain(1997:137) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagaipenyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaranmatematika disebut sebagai media pembelajaran matematika salah satunyaadalahalatperagamatematika.MenurutDarhimkas(1983:6)alatperagamatematika adalah suatu alatyang penggunaanya diintegrasikan dengantujuan dan isi pembelajaran telah dituangkan dalam silabus dan rpp bidang22studi matematika dan bertujuan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajarmengajar.Manfaat penggunaan alat peraga Matematika dalam pembelajaranMatematika menurut Russefendi (1989:384) adalah:a) Supaya siswa lebih besar minatnya.b) Supayasiswadapat dibantudayatiliksehinggalebihmengerti danlebih besar daya ingatnya.c) Supaya siswa dapat melihat hubungan antara ilmu yang dipelajarinyadengan alam sekitar dan masyarakat.Sedangkan menurut Nana Sudjana dalam Amrullah (2007:17) alatperaga dapat dikaitkan dan dihubungkan dengan salah satu atau beberapadari:a) Pembentukan konsep.b) Pemahaman konsep.c) Latihan dan penguatan.d) Pelayananterhadapperbedaanindividu, termasukpelayanantehadapanak lemah dan anak berbakat.e) Pengukuran, alat peraga dipakai sebagai alat ukur.f) Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru sertapenyimpulansecaraumum, alat peragasebagai objekpenelitiannyamaupun alat peraga sebagai alat untuk meneliti.g) Pemecahan masalah pada umumnya.h) Pengundangan untuk berfikir.i) Pengundangan untuk berdiskusi.j) Pengundangan patisipasi aktif.Penggunaan media papan koordinat kartesius dalam pembelajaranmatematikasangatbermanfaat. Salahsatumanfaatdaripenggunaanalatperagadalampembelajaranmatematika, secaraumumpenggunaanalatperaga berfungsi untuk mempermudah dalam menyajikan pesanpendidikan dan agar pesan itu lebih cepat ditangkap dan diserap siswa.23Menurut NanaSujana(2005:100) penggunaanmediapendidikanMatematika atau dengan istilah lain alat peraga matematika dalam prosesbelajar mengajar memiliki banyak nilai sebagai berikut:a) Dapat meletakan dasar-dasar yang nyata untk berfikir dan mengurangiterjadinya verbalisme.b) Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.c) Dapat meletakan dasar untuk pekembangan belajar sehinggahasilbelajar bertambah mantap.d) Memberikan pengalaman yang nyata dan menumbuhkan kegiatanberusaha sendiri pada setiap siswa.e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.f) Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berembangnyakemampuan berbahasa.g) Memberikan pengalamanyang tak mudah diperoleh dengan cara lainserta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yanglebih sempurna.Sekalipunpenggunaanmediamemiliki banyakmanfaatnyabagiprosespembelajaranakantetapi tidakbrsifat mutlak. Perludiperhatikanpulahal-hal yangterkait denganpenggunaanmediapendidikanitu. Halyangterpentingadalahmedia yangdigunakanharus dapat menunjangtercapainya tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Wiliam Burton dalamUsman (1995:32) memberikan petunjuk bahwa dalam memilih alat peragayang akan digunakan hendaknya diperhatikan hal-hal berikut:a) Alat peraga yang dipilih harus sesuai dengan kematangan danpengalaman siswa serta perbedaan individu dalam kelompok.b) Alat yang dipilih harus tepat, memadai dan mudah digunakan.c) Harus dirancang dengan teliti dan diperiksa terlebih dahulu.d) Penggunaan alat peraga disertai kelanjutannya seperti dengan diskusi,analisis dan evaluasi.e) Sesuai dengan batas kemampuan biaya.24Sementara itu, Ibrahim dan Nana Syaodih (1996:120) menjelaskan,ada beberapa faktoryang harus dijadikan pertimbangan dalam pemilihanmedia pendidikan atau alat peraga, yaitu:a) Jenis kemampuan yang akan dicapai, sesuai dengan tujuan pengajaran.b) Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri.c) Kemampuan guru menggunakan suatu jenis media.d) Keluwesan dalam penggunaannya.e) Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada.f) Ketersediaannya.g) Biaya.Sedangkan menurut Darhimkas (1983:16) menentukan, bahwakriteria penggunaan alat peraga sangat tergantung kepada: tujuanpembelajaran yang ingin dicapai, materi pelajaran yang disampaikan,strategi belajar mengajar yang diterapkan, kondisi lingkungan dan keadaansiswa. Terdapat salahsatualat peraga papankoordinat kartesius yangdapat digunakan dalam pembelajaran matematika.B. Papan Koordinat Kartesius sebagai Media Pembelajaran MatematikaPapan koordinat kartesius adalah suatu bentuk alat peraga matematikayang berkonsep dasar pada sistemkoordinat kartesius, dimana pada alatperaga tersebut terdapat dua sumbu utama yang saling tegak lurus yaitusumbu-x dan sumbu-y. Pada umumnya sumbu-x divisualisasikan dengan garismendatar atau horizontal, sementara itu sumbu-y divisualisasikan dengan garistegakatauvertikal, dimanakeduanyasalingberpotongandi satutitikyangdiberi nilai nol, dengan sudut-sudut yang mengelilingi titik pusat, dan diberigarisdari titikpusat menujusudut-sudut dari sudut 0 sampai sudut 360,25gunanya adalah untuk mempermudah ketika membuat gambar menggunakanpita, pita-pita ini terdiri dari tiga buah yang digunakan sebagai sumbu x (pitawarna hijau), sumbu y (pita warna merah), dan sumbu r (pita warna kuning),pita-pita tersebut berguna untuk membuat sebuah segitiga dalampapankoordinat kartesius tersebut, tinggal melihat mau ukurannya berapa dansudutnya berapa tinggal di tempelkan menggunakan paku yang sudah tersedia,pita-pita sengaja dibuat warna-warni agar bisa membedakan mana pita untuksumbux, sumbuy, dansumbur, selainitujuga agar tampilannya lebihmenarik.Papankoordinat kartesiusini sangatlahefektif biladiterapkanpadamateri-materi matematika yang menggunakan sistem koordinat dalampembelajarannya, antara lain pada materi Geometri, Trigonometri, Vektor danlain sebagainya. Oleh karena itu pembelajaran dengan menggunakan alatperaga ini dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep Trigonometri.Berikut adalah gambar media papan koordinat kartesius.261) Bahan:a. Sterofoamb. Paku pinsc. Kertas poliod. Kertas kartone. Pulpen/spidolf. Glukol2) Alata. Pisau27b. Penggarisc. Gunting3) Sketsa koordinat kartesius sebelumnya dibuat di komputer menggunakancorel draw dengan pengukuran yang tepat.4321-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4-1-2-3-44) Cara membuatnya:a. Buatlahsketsakoordinat kartesius di komputer menggunakancoreldrawpastikanukurannyaseimbangdantepat seperti gambar diatas.Lalu print.b. Buatlah alas yang terbuat dari sterofoam untuk menempelkankoordinat kartesius.c. Lalutempelkanalasdengankoordinat kartesiusyangsudahdi printtadi menggunakan glukol.28d. Potonglah kertas katron dengan ukuran 0.5 cm panjang menyesuaikanuntuk garis sumbu x, y dan r, berilah garis dan ukuran sesuai garis danukuran yang ada pada koordinat kartesius tadi.e. Tempelkangarissumbuxdanypadatitik(0,0)menggunakanpakutips.5) UkuranUkuran sketsa koordinat kartesius untuk alat peraga yang saya buat adalahlebar 20cmdanpanjang20cm. lebar danpanjangharussamakarenakalau tidak sama maka lingkaran tidak akan membentuk sebuah lingkarantapi elips. Sedangkanuntukukuranpapannyasendiri lebar 25cmdantinggi 25 cm.6) Kegunaan:Untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep trigonometri,vektor, geometri dan lain sebagainya.7) Cara kerja:Cara kerjanya adalah apabila kita ingin membuat sebuah segitiga siku-sikudengansudutlancipsebesar30, kitatinggalmelihatukuransudut yangmengelilingititiknol, laluarahkanpitasumbur(pitawarnakuning)kesudut 30, untuk pita sumbu x (pita warna hijau) arahkan ke sudut 0, danuntukpitasumbuy(pitawarnamerah) menyesuaikanukuran, apabilasumbu x ukurannya 3 cm maka pita sumbu y ditancapkan dengan paku diukuran 3 cm, asalkan tegak lurus dengan sumbu x.Pembelajaran yang efektif memerlukan peencanaan yang baik. Media29yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukanperencanaan yang baik pula. Dalam perencanaan penggunaan mediapembelajaranhal yangperludiperhatikanadalahpenggunaanmediaharusdisesuaikandengantujuanpembelajaranyangingindicapai. Demikianjugahalnya dengan penggunaan alat peraga papan koordinat kartesiu.Adapunlangkah-langkahperencanaandalampembelajarannya yaitusiswa dibangi menjadi delapan kelompokyang terdiri dari 5-6 orang setelahitusetiapkelompokdibagi satubauahpapankoordinat kartesiusdansetiaporang diberi lembar kerja yang sudah dibuat oleh guru, terlebih dahulu gurumenerangkan kegunaan dan cara kerja dari papan koordinat kartesius, setelahitusiswadimintauntukmembacadanmemahami lembarkerjayangsudahdibuat oleh guru dan mencoba mengerjakan perintah yang ada dalam lembarkerja dengan menggunakan papan koordinat kartesius.Penggunaan media papan koordinat kartesius dalampembelajaran,yaitu untuk mempermudah siswa dalammemahami konsep trigonometritentang sudut-sudut istimewa, nilai kuadran dan perbandingan sudut, denganmedia papankoordinat kartesius ini diharapkansiswa dapat lebihmudahdalam memahaminya karena dengan media papan koordinat ini pembelajarantrigonometri yang biasanya hanya langsung ditentukan nilai dari perbandinganatausudutnya,sekarangcoba dijabarkandenganmenggunakanmedia papankoordinat kartesius oleh siswa itu sendiri, sehingga siswa akan lebihmemahami tentang materi tersebut.Adapun evaluasi dalam pembelajaran Matematika disini, yaitu evaluasi30proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. Evaluasi prosespembelajaran sebagaimana diungkapkan oleh Ibrahimdan Nana Syaodih(1996:133) adalah untuk mengetahui evektifitas pembelajaran denganmenggunakanmediapapankoordinat kartesiusyaitubisadilakukandenganobservasi atau wawancara.Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaiansiswa akan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan denganmenggunakan media papan koordinat kartesius dalam pembelajaranmatematika pada pokokbahasankubus danbalok. Evaluasi ini dilakukandengan menggunakan tes tulis berupa tes pilihan ganda.C. Prestasi Belajar Matematika Siswa1. Konsep Prestasi BelajarIstilahprestasi belajar menunjukanpadagambarankeberhasilansiswa dalam upaya mengoptimalisaikan kemampuan yang dimiliki melaluisuatukegiatanpembelajaran. Kataprestasi belajar terdiri dari duakata,yaitu prestasi dan belajar. Prestasi menurut kamus lengkap BahasaIndonesia (1995:276) prestasi adalah hasil yang dicapai. Menurutpengertian tersebut, istilah prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari suatupelajaran atau perbuatan yang telah dicapai seseorang.Seseoranguntukmemperolehsuatuperubahantingkahlakuyangbaru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalaminteraksidenganlingkungannya. FatahSyukur(2005:27)mendefinisikan31belajar sebagai suatu yang kompleks yang terjadi pada semua orang yangberlangsung seumur hidup sejak dia masih bayihingga liang lahat nanti.Salahsatutandabahwa seseorangtelahbelajar sesuatuadalahadanyaperubahantingkahlakudalamdirinya. Perubahantingkahlakutersebutmenyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif),keterampilan (psikomotor), maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif).Jadi, dari uraianprestasi danbelajar di atas dapat disimpulkanbahwa prestasi belajar adalah hasil yang telh dicapai oleh individu untukmemperoleh perubahan tingkah laku. Baik dalam pengetahuan,pemahaman, keterampilan serta nilai sikap yang secara keseluruhansebagai hasil dan latihan individu itu sendiri dalaminteraksi denganlingkungannya.2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarPrestasi belajar sangat dipengaruhi olehduafaktor yaitufaktoryang datang dari dalam siswa (faktor internal), dan faktor yang datang dariluar siswa (faktor eksternal). Hal itusesuai denganpendapat Slameto(2003:54)yangmenjelaskanbahwahasil belajarsiswadipengaruhi olehdua faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internaladalahfaktor yangadadalamindividuyangsedangbelajar. Sedangkanfaktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.Faktor internal menyangkut kemampuansiswa, motivasi, minat,perhatian, sikap, kebiasaanbelajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi,32kondisi fisik dan psikis. Sedangkan faktor eksternal yang paling dominanmempengaruhi hasil belajar siswa adalah kualitas pembelajaran.D. Penggunaan Media Papan Koordinat Kartesius terhadap Prestasi BelajarSiswaProsesbelajar mengajar adalahproseskomunikasi. Kegiatanbelajarmengajar di kelas merupakansuatuduniakomunikasi antaragurudengansiswanya yang saling bertukar pikiran untuk mengembangkan ide danpengertian. Dalamprosesbelajarmengajar, mediasangat diperlukankarenapenggunaanmedia akanlebih efektif dalam komunikasi dan interaksiantaragurudansiswadalamprosespengajarandi sekolah. Hal ini senadadenganOemar Hamalik (1986:23), penggunaan media pendidikan adalah alat, metodedanteknikyangdigunakandalamrangkalebihmengfektifkankomunukasidan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajarandi sekolah.Dalampelajaranmatematika, jikasiswatidaksukadenganpelajaranyang sulit, maka proses pembelajarannya harus disajikan dengan wahana yangsemenarik mungkin supaya siswa tertarik dan termotivasi untuk belajarmatematika. Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan padasetiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari SD sampai SMA.Matematikamempunyai sifat yangabstrak, pemahamankonsepyangbaiksangatlah penting, karena untuk memahami konsep yangbaru diperlukanpersyaratanpemahamankonsepsebelumnya. Namunsaat ini masihbanyak33ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajarimatematika. Untuk itudiperlukan adanya upaya dari seorang guru untukmemilih metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan tingkatkematangan siswa serta dapat menarik perhatian dan minat siswa tanpamengurangi fungsi media secara umum.Papankoordinat kartesius merupakansalahsatumedia yangdapatdigunakandalamproses pembelajaranmatematika yangmemenuhi fungsisecara umum. Dengan menggunakan papan koordinat kartesius ini siswa akanbelajardengansuasanaberbeda, karenadenganmediatersebutsiswadiajakuntuk menguak sebuah konsepyang dapat diamati dengan indra penglihatandansiswasendiri mencobanyasecaralangsung, denganbegini siswaakanlebih mengingat dan memaham konsep tersebut.Menurut M. Suyanto(2003:23) menyatakanbahwapestasi belajaryangdidapat denganindera pendengaransaja berkisar 30%denganindrapenglihatan 20%, sedangkan siswa dapat mengingat 50% dari yang dilihat dandidengar, dan 30% dari yang dilihat, didengar dan melakukan sekaligus.Perbandingan dengan perolehan prestasi belajar melalui indrapenglihatandaninderapendengaransangat menonjol perbedaannya, BaughdalamAzhar Arsyad (2003:9) kurang lebih 90%hasil belajar seseorangdiperoleh melalui indera pandang dari 5% diperoleh dengar dan 5% lagi indralainnya. Semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima danmengolah informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebutdimengertidandapatdipertahankandalamingatan.Dengandemikian,siswa34diharapkandapat menerimadanmenyerapdenganmudahdanbaikpesan-pesan materi yang disajikan. Sehingga diperoleh prestasi belajar sesuai denganyang diharapkan, dalam hal ini penggunaan media papan koordinat kartesiusberpengaruh terhadap prestasi belajar.E. Hasil-hasil Penelitian yang RelevanBerbagai penelitian tentang prestasi belajar matematika siswa yang dilihatdap penggunaan media sudah banyak dilakukan, misalnnya:1. PenelitaianNiningKhotimah(2008)padakelasVIISMPN1JamblangKab. Cirebonmenyimpulkanbahwaterdapat perbedaanprestasi belajarsiswa antarayang menggunakan media tree chart (bagan pohon) denganyangtidakmenngunakantree chart (baganpohon) pada pembelajaranmatematika.2. Penelitian Amrullah (2007) pada kelas VII MTs Negeri BabakanCiwaringin Kab. Cirebon menyimpulkan pembelajaran menggunakan alatperaga neraca bilangan efektif dalammeningkatkan prestasi belajarmatematika siswa.Darihasil-hasilpenelitiansepertitersebutdiatasterdapatkaitandenganpenelitianyangakandilakukanpeneliti. Akantetapisecarakhusus, tdaksatupun dari hasil penelitian tersebutyang sama persis dengan penelitianyang akan dilakukan oleh penulis.35BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat penelitianPenelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Jatitujuh yang terletak diJalanRayaRentangBaruKecamatanJatitujuhKabupatenMajalengka.Tenaga pengajar di SMANegeri 1 Jatitujuh pada Tahun Pelajaran2010/2011 adalah sebanyak 33 guru. Jumlah siswa seluruhnya 445 siswayang tersebar di kelas X 173 siswa, kelas XI 140 siswa dan kelas XII 132siswa.2. Waktu penelitianWaktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 2 bulanmulai tanggal 18 April 2011 sampai dengan 18 Juni 2011 tahun pelajaran2010/2011 semester 2. Rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut :Tabel 1Jadwal Kegiatan PenelitianNo. KegiatanBulanApril Mei Juni1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41. Persiapan 2. Bimbingan Instrumen 3. Uji Coba Instrumen 4. Pre-test 5. Eksperimen 6. Post-tes 7. Analisis Data 36B. Populasi dan Sampel1. PopulasiMenurut Ronald E. Walpole (1992:7), populasi adalah keseluruhanpengamatanyangmenjadi perhatiankita. Populasi dalampenelitianiniadalah selurh siswa kelas X yang berjumlah 173 siswa. Hal ini disebabkankarena materi Trigonometri terdapat di kelas X. untuk karakteristikpopulasi sendiri berdasarkan wawancara dengan guru Matematika diSMAN 1 Jatitujuh menjelaskan bahwa materi Trigonometri belum pernahdi ajarkansebelumnyakarenamateri ini adalahmateri baru, jadi sangatcocok apabila dilakukan eksperimen.2. SampelSampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti(Arikunto, 1996:117). Pengambilan sampel ini dilakukan secara acak(random sampling) dengan menggunakan teknik simple random sampling.Adapun yang diteliti secara acak adalah kelasnya bukan siswanya,sehingga peneliti mengambil acakdari 5kelas, terambil 2kelas yangmenjadi sampel penelitihan, yaitu kelas X1 sebanyak 33 siswa dan kelasX2 sebanyak 33 siswa. Dimana kelas X1 sebagai kelas kontrol dan kelasX2sebagaikelaseksperimen, padapemberianpretesdanpostessiswakelas eksperimen dan siswa kelas kontrol mengalami penguranganmenjadi 32, ini dikarenakan ada salah satu siswa pada kedua kelas tersebuttidak mengikuti pre test dan pos test.37C. Metode dan Desain Penelitian1. Metode penelitianMetode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metodeeksperimen yang berarti metode yang benar-benar untuk melihatperbandingan terhadap variabel yang mendapat perlakuan dan tidakmendapat perlakuan.Variabel dalam penelitian ini, yaitu:a. Variabel (XE) : Prestasi belajar kelas eksperimenb. Variabel (XK) : Prestasi belajar kelas kontrolPenelitianini bersifat kuantitatif, karena data yangakandiolahberhubungandengannilai atauangka-angkayangdapat dihitungsecaramatematis dengan perhitungan statistika.2. Desain penelitianDesainpenelitianini bertujuanuntukmengetahui perbandinganprestasi belajar antarasiswayangmenggunakanmediapapankoordinatkartesiusdengansiswayangtidakmenggunakanmediapapankoordinatkartesius. Pada penelitian ini dua kelompok siswa yaitu kelompokeksperimenyangmenggunakanmediapapankoordinat kartesiusdengankelompok kontrol yang tidak menggunakan media papan koordinatkartesius.Untukmenentukandesainpenelitianperludiperhatikan, antaralain:a. Penelitianinimemerlukanduakelasyaknikelaseksperimensebagaikelas yang dalampembelajarannya menggunakan papan koordinat38kartesius dan kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakanpapan koordinat kartesius.b. Kelas eksperimen dipilih secara acak dari 5 kelas X SMAN 1 JatitujuhKab. Majalengka.c. Melakukanpre test danpos test pada kelas eksperimendankelaskontrol. Pre test bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal keduakelas, sedangkan pos test bertujuan untuk mengetahui apakah adapeningkatan prestasi belajar antara sebelum dan sesudah pembelajaran.Berdasarkan uraian di atas, desain penelitian yang digunakanadalah randomized control-group pretest-posttest design (M. Subana,2001:102) dinyatakan sebagai berikut:E O1 X1 O2K O1 X2 O2Dimana :E : Kelompok EksperimenK : Kelompok KontrolO1: Pemberian tes awalX1: Perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen yaitupembelajaran dengan menggunakan media papan koordinatkartesiusX2: Perlakuan (treatment) terhadap kelompok kontrol yaitupembelajaran tanpa menggunakan media papan koordinat kartesiusO2 :Pemberian tes akhir39__: Perbandingan hasil belajar antara kelompok eksperimen dankelompok kontrolD. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto (1996: 151) adalahalat ataufasilitas yangdigunakanolehpeneliti dalammengumpulkandataagar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,lengkap, dansistematissehinggalebihmudahdiolah. Dalampenelitianiniterdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas(X)adalahpenggunaanmediapapankoordinatkartesiussedangkanvariabelterikat (Y) adalah prestasi belajar siswa, sehingga tujuan penelitian ini adalahuntuk mencari data tentang prestasi belajar.Instrumen yang digunakanadalahtesmatematika berupa soalpilihanganda yang digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa.Dalam penelitian ini dilakukan dua tes, yaitu tes awal dan tes akhir. Kedua testersebut berbentuk pilihan sebanyak 20 soal. Selain tes matematika, instrumenyangdigunakanadalahwawancarauntukmengetahuiresponsiswaterhadappenggunaan media papan koordinat kartesius.Sebelum instrumen penelitian digunakan, maka instrumendiujicobakanterlebihdahuludi kelasX5yangbertujuanuntukmengetahuigambaran terpenuhi tidaknya syarat-syarat instrumen sebagai alatpengumpulan data yang baik sehingga instrumen tersebut dapat digunakan.40Langkah-langkahuntukmenguji instrumenpenelitianadalahsebagaiberikut :1. ValiditasValiditas menurut Arikunto (1996: 160) adalah suatu ukuran yangmenunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Untuk mengukur validitas bisa menggunakan rumus korelasi productmoment dengan angka kasar (raw score) dari pearson, yaitu :( ) { } ( ) { }2222Y Y N X X N) Y )( X ( - XY Nrxy =Keterangan:rxy: Tingkat validitas (koefisien korelasi)N : Banyak testi (pesrta tes)X : Skor variabel butir soal tesY : Skor total(Arikunto, 1996: 162)Dari hasil uji cobayangdilakukanterhadap35siswakelas X5SMA Negeri 1 Jatitujuh Kabupaten Majalengka diperoleh validitasinstrumentesnomor1rxy = 0,44kemudiandibandingkandenganrxy tabelpada interval kepercayaan 95% dengan N = 35 yaitu sebesar 0,334. Tiapitem soal yang nilai rxy rxy tabel, dinyatakan valid. Sedangkan jika rxy> rxytabel, dinyatakantidakvalid. Padasoal nomor1, rxy rxytabel, makasoalnomor 1 digunakan valid. Dari hasil analisis dan perhitungan denganmenggunakan anatesv4, dapat diketahui dari 25 butir soal terdapat 18 soal41yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 5, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20,22, 23, 24 dan soal nomor 25, untuk soal nomor 4 dan 6 di perbaiki dansisanyayaitusoal nomor 9,11,14,19dansoal nomor 21tidakdipakai.Perhitungan untuk mengetahui validitas tes dapat dilihat pada lampiran C2halaman 112.2. ReliabilitasMenurut Suherman(2003: 131) yangdimaksudsuatuinstrumenadalah suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten atauajeg). Artinyanilai yangdiperolehrelatif samajikainstrumentersebutdiberikan kepada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yangberbeda.Jumlah instrumen yang digunakan ganjil sehingga untukmenghitungreliabilitas tanpa membela instrumen menjadi dua bagian,tetepi membagi instrumenmenurut banyaknyabutirsoal yangdisajikan.Untuk mengukur reliabilitas bisa menggunakan rumus Kuder danRichardson yang ke-20 atau dikenal dengan rumus KR-20 sebagai berikut :

=2ti i2t11Sq p S1 nnr (Suherman, 2003 : 149)Dimana :NNY) (YS222t=Keterangan:r11: Reliabilitas Instrumen42n : Jumlah instrumenpi qi: Jumlah hasil kali rasio banyaknya subjek yang menjawab benardengan rasio banyaknya subjek yang menjawab salahN : Jumlah subjek yang ditelitiSt2: Varians totalSebagai tolokukur untukmenginterpretasikanderajat reliabilitasmenurut Guilford (dalamSuherman 2003: 139) menggunakan derajatreliabilitas sebagai berikut :0,90 rxy 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi0,70 rxy< 0,90 Derajat reliabilitas tinggi0,40 rxy< 0,70 Derajat reliabilitas sedang0,20 rxy< 0,40 Derajat reliabilitas rendahrxy< 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendahBerdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga reliabilitas tes hasilbelajar Matematika sebesar 0,78. Sebagai interpretasinya, tes yangdigunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas tinggi. Untukperhitungan secara lengkapnya dapat dilihat di lampiran C3 halaman 113.3. Indeks KesukaranRumus yang bisa digunakan untuk mengukur indeks kesukaran tiapbutir soal adalah :AB AS J 2JB JBIK+= (Suherman, 2003: 170)Dengan:IK : Indeks kesukaran43JBA: Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab dengan benarJBB: Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab dengan benarJSA: Jumlah siswa kelompok atasKlasifikasi interpretasi yangdigunakanuntukuntukmenentukanindeks kesukaran adalah:IK= 0,00 Soal terlalu sukar0,00 < IK 0,30 Soal sukar0,30 < IK 0,70 Soal sedang0,70 < IK 1,00 Soal mudahIK 1,00 Soal terlalu mudahBerdasarkan hasil perhitungan diketahui dari 25 butir soal terdapat5 butir soal mudah yaitu nomor 1, 5, 20, 21 dan 23. 18 butir soal sedangyaitu nomor 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 24 dan 25.Sedangkan2butir soal sukar yaitunomor 10dan19.Hasil perhitunganindeks kesukarandari tiapitemsoal dapat di lihat pada lampiranC4halaman 114.4. Daya PembedaMenurut Suherman (2003: 195), dengan pembeda sebuah butir soalmengatakan seberapa besar kemampuan butir soal tersebut mampumembedakan antara testi yang mengetahui jawabannya dengan benar dantesti yang tidak dapat menjawab soal tersebut.Daya pembeda untuk butir soal dapat dicari dengan menggunakanrumus:44AB AS JJB JBDP= (Suherman, 2003: 160)Dengan:DP : Daya pembedaJBA: Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab dengan benarJBB: Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab dengan benarJSA: Jumlah siswa kelompok atasInterpretasi daya pembeda setiap butir soal menggunakanklasifikasi daya pembeda berdasarkan Suherman (2003: 161) yaitu:DP= 0,00 Sangat jelek0,00 < DP 0,20 Jelek0,20 < DP 0,40 Cukup0,40 < DP 0,70 Baik0,70 < DP 1,00 Sangat BaikBerdasarkanhasil perhitungandapat diketahui dari 25butir soalterdapat 19 soal baik yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, 17,18, 20, 22, 23,24 dan 25.4 soal cukup yaitunomor 1, 9,11, dan 19.2butir soal sangat jelekyaitunomor 14dan21. Hasil perhitungandayapembeda tiap soal dapat dilihat pada lampiran C5 halaman 115.Secarakeseluruhanhasil uji cobainstrumentes prestasi belajardapat dilihat pada tabel berikut, perhitungan uji coba instrumen inimenggunakan software anatesv4 yang dikembangkan oleh Drs Karno To,M.Pd dan Yudi Wibisono, ST:45Tabel 2Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes Prestasi BelajarNo.SoalDayaPembeda(%)TingkatKesukaranKorelasiSign.KorelasiReliabilitasTesKeputusan1 Cukup Mudah 0,440 Signifikan0,78TinggiDipakai2 Baik Sedang 0,476 Signifikan Dipakai3 Baik Sedang 0,413 Signifikan Dipakai4 Baik Sedang 0,310 - Diperbaiki5 Baik Mudah 0,538 SangatSignifikanDipakai6 Baik Sedang 0,331 - Diperbaiki7 Baik Sedang 0,444 Signifikan Dipakai8 Baik Sedang 0,484 Signifikan Dipakai9 Cukup Sedang 0,190 - TidakDipakai10 Baik Sukar 0,480 Signifikan Dipakai11 Cukup Sedang 0,209 - TidakDipakai12 Baik Sedang 0,426 Signifikan Dipakai13 Baik Sedang 0,452 Signifikan Dipakai14 Jelek Sedang 0,002 - TidakDipakai15 Baik Sedang 0,406 Signifikan Dipakai16 Baik Sedang 0,388 Signifikan Dipakai17 Baik Sedang 0,508 SangatSignifikanDipakai18 Baik Sedang 0,484 Signifikan Dipakai19 Cukup Sukar 0,181 - TidakDipakai20 Baik Mudah 0,500 SangatSignifikanDipakai21 Jelek Mudah 0,133 - TidakDipakai22 Baik Sedang 0,445 Signifikan Dipakai23 Baik Mudah 0,500 SangatSignifikanDipakai24 Baik Sedang 0,437 Signifikan Dipakai25 Baik Sedang 0,461 Signifikan DipakaiDari 25soal yangdiujicobakanhanya 20soal yangdigunakansebagai instrumen tes penelitian yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 12,13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24dan25. Soal-soal tersebut cukupmewakili kompetensi dasar dari pokok bahasan trigonometri.46E. Teknik Pengumpulan Data1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan denganpengamatan langsung pada objek penelitian untuk memperoleh datatentang situasi pembelajaran matematika dengan menggunakan mediapapan koordinat kartesius pada pokok bahasan Trigonometri.Observasi yang peneliti lakukan dalam penelitian ini yaitupengamatan langsung pada pembelajaran matematika yang telahdisesuaikan dengan jam pelajaran dan disesuaikan dengan silabus.Untuk memudahkan penelitian, peneliti membuat daftar jeniskegiatan yang mungkin timbul pada pada proses pembelajaranmatematika, sehingga pada saat penelitian, peneliti tinggal memberi tandaceklis pada kolom yang telah tersedia.2. Tes, digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa kelasXSMANegeri1JatitujuhpadapokokbahasanTrigonometri. Tesyangdigunakan pada penelitian ini berbentuk pilihan ganda.3. Wawancara, adalahsuatucarapengumpulandatayangdigunakanuntukmemperoleh informasi langsung dari sumbernya (Riduwan, 2005: 74)penulismelakukantanyajawabsecaralangsungkepadasiswadangurubidang studi Matematika untuk mengetahui keadaan siswa dankarakteristik data.47F. Prosedur Pengolahan DataSetelah data terkumpul dari hasil penelitian, penulis melakukanpenganalisaan mengenai tes prestasi belajar matematika siswa dalammenyelesaikan tes pilihan ganda.Ada dua kelompok data hasil tes, yakni tes kelompok eksperimen yaitukelompok yang dalam pembelajarannya menggunakan media papan koordinatkartesius dandata hasil kelompokkontrol yakni pembelajaranyangtidakmenggunakan media papan koordinat kartesius. Selanjutnya data tersebutdisusundandianalisisuntukmengetahui prestasi belajarmatematikasiswa.Sebelum menguji hipotesis dalam penelitian ini diperlukan adanya ujiprasyarat analisa data terlebih dahulu.Adapun langkah-langkah uji prasyarat analisis data adalah sebagaiberikut:1. Uji NormalitasUntuk menguji kenormalan distribusi, penulis menggunakan rumusChi Kuadrat (2 ). Uji Normalitas ini digunakan untuk mengetahui data tesprestasibelajarsiswaantarakelaseksperimen(kelasyangmenggunakanmedia papan koordinat kartesius) dan kelas kontrol (yang tidakmenggunakan media papan koordinat kartesius). Rumus Chi Kuadratmenurut Sudjana (2002: 273), yaitu:( )==1 iii i 2EE O;Dengan:48Ei: Frekwensi harapanOi: Frekwensi hasil pengamatan;2: Harga Chi-KuadratData akan berdistribusi normal, jika2hitungPairedSampleTtest, denganmeng-kliknya kita melihat kotak Paired Sample T Test. Kemudianmasukkan variabel independent.2) Klik option untuk menentukan taraf signifikannya>klik OK(Toheri dkk: 2011)b. Apabila datanya tidak normal atau tidak homogen maka menggunakanuji Mann Witney Test (Two Independent-samples Test) denganlangkah-langkah sebagai berikut:1) Buka file anda2) klik Analyze Non Parametric 2 Independent Sample Test.3) Klik OK (Toheri dkk: 2011)514. Uji HipotesisKarenadatasalahsatukelompokN-Gaintidaknormal makaujihipotesis menggunakan uji non paramatrik yaitu dengan menggunakan ujiMann Witney Test (Two Independent-Samples Tests).Untukmenguji hipotesisdapat digunakandenganprogramSPSS19, langkah-langkahnya sebagai berikut:Bukafileanda, klikAnalyze NonParametric 2Independent Sample Test. (Toheri dkk: 2011)Hipotesis yang diuji adalah:Ho: Tidakada perbedaanprestasi belajar matematika antara siswayang menggunakan media papan koordinat kartesius dengan yangtidak menggunakan media koordinat kartesius pada pembelajaranmatematika.Ha : Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yangmenggunakan media koordinat kartesius dengan yang tidakmenggunakan media koordinat kartesius pada pembelajaranmatematikaDengan pengambilan keputusan:a. Jika nilai sig < 0,05 maka Ha diterima.b. Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima.52BAB IVHASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATAA. Deskriptif DataPadapenelitianini, penelitimengambilsampelduakelasyaitukelaseksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran pada kelas eksperimenmenggunakan media papan koordinat kartesius sedangkan kelas kontrol tidakmenggunakan media papan koordinat kartesius. Dengan demikian perbedaanpada kedua kelas sampel adalah pada cara penyampaian materinya.Penggunaanmedia papankoordinat kartesius bertujuanagar pembelajaranmatematika lebih mudah dan membantu siswa untuk memahami materitrigonometri.Adapun proses pembelajaran dengan menggunakan media papankoordinat kartesius (kelas eksperimen) yaitu:1. Siswa dibagi menjadi delapan kelompok.2. Setiap kelompok diberi alat peraga papan koordinat kartesius.3. Setiap siswa diberi lembar kerja yang sudah dibuat oleh guru.4. Siswa diberi penjelasanawal tentang materiyang akan dipelajari denganmenggunakan papan koordinat kartesius.5. Siswa diminta mempelajari lembar kerja dan mulai mengerjakan perintahyang ada dalam lembar kerja tersebut.6. Siswa mengerjakan beberapa soal sebagai latihan.53Sedangkanpembelajaranpadakelas kontrol yaitukelas yangtidakmenggunakan media papan koordinat kartesius yaitu:1. Siswa belajar dari penjelasan materi yang diberikan guru.2. Siswa diberi contoh soal di lanjutan dengan latihan soal.Berikut adalah hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SMA Negeri1 Jatitujuh Kab. Majalengka:a. Hasil ObservasiBerdasarkan observasi keadaan kelas eksperimenselama tiga kalipertemuan, yaitupadapertemuanpertama: sebagiankecil siswapahamkonseptrigonometri dengan bantuanmedia papankoordinat kartesius,kategori sedang siswa dapat menggunakan media papan koordinatkartesius denganbaikdanbenar mengikuti perintahdari lembar kerja,sebagian besar siswa bantak bertanya mengenai penggunaan papankoordinat kartesius, sebagian besar siswa dapat bekerjasama dalammenggunakan papan koordinat kartesius, sebagian besar siswabersemangat dalam belajar dengan menggunakan papan koordinatkartesius.Padapertemuankeduakelas eksperimen, kategori sedangsiswapahamkonsep trigonometri dengan bantuan media papan koordinatkartesius, sebagian besar siswa dapat menggunakan media papankoordinat kartesius dengan baik dan benar mengikuti perintah dari lembarkerja, sebagian kecil siswa bantak bertanya mengenai penggunaan papankoordinat kartesius, sebagian besar siswa dapat bekerjasama dalam54menggunakan papan koordinat kartesius, sebagian besar siswabersemangat dalam belajar dengan menggunakan papan koordinatkartesius.Pada pertemuan ketiga sebagian besar siswa paham konseptrigonometri denganbantuanmediapapankoordinat kartesius, sebagianbesar siswa dapat menggunakan media papan koordinat kartesius denganbaikdanbenar mengikuti perintahdari lembar kerja, hamper tidakadasiswa yangbertanya mengenai penggunaanpapankoordinat kartesius,sebagian besar siswa dapat bekerjasama dalammenggunakan papankoordinat kartesius, sebagian besar siswa bersemangat dalambelajardengan menggunakan papan koordinat kartesius.. Data observasiselengkapnya dapat dilihat pada lampiran A4 halaman 86.b. Data Hasil Tes1) Data Hasil Pre Test Kelas Eksperimen (Kelas X2)Data mengenai prestasi belajar siswa pada tesyang pertama (pretest) yakni sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakanmedia papan koordinat kartesius. Berdasarkan hasil perhitungan nilaitertinggi datapretest kelaseksperimenadalah55diperoleholeh4orangsiswadannilaiterendahnyaadalah20diperoleholeh2orangsiswa. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui rata-ratanya yaitu36,87 dan simpangan bakunya adalah 10,453. Data hasil pre tes kelaseksperimen bisa dilihat pada lampiran D3 halaman 122.2) Data Hasil Pre Test Kelas Kontrol (Kelas X1)55Data mengenai prestasi belajar siswa pada tesyang pertama (pretest) yakni sebelumpembelajaran dilaksanakan. Berdasarkan hasilperhitungan nilai tertinggi data pre test kelas kontrol adalah 55diperoleh oleh 2 orang siswa dan nilai terendahnya adalah 20diperoleholeh3orangsiswa, makaBerdasarkanhasil perhitungan,diketahui rata-ratanya yaitu 36,41 dan simpangan bakunya adalah9,608. Data hasil pre tes kelas kontrol bisa dilihat pada lampiran D4halaman 123.3) Data Hasil Pos Test Kelas Eksperimen (Kelas X2)Datamengenai prestasi belajar siswapadates yangkedua(postest)yaknisetelahmendapatkanpembelajarandenganmenggunakanmedia papan koordinat kartesius. Berdasarkan hasil perhitungan nilaitertinggi datapostest kelaseksperimenadalah85diperoleholeh2orang dan nilai terendahnya adalah 40 diperoleh oleh 2 orang siswa.Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui rata-ratanya yaitu 71,41 dansimpangan bakunya adalah 10,567. Data hasil pos tes kelaseksperimen bisa dilihat pada lampiran D3 halaman 122.4) Data Hasil Pos Test Kelas Kontrol (Kelas X1)Datamengenai prestasi belajar siswapadates yangkedua(postest) yakni setelah mendapatkan pembelajaran. Berdasarkan hasilperhitungan nilai tertinggi data pos test kelas kontrol adalah 85diperoleh oleh 2 orang siswa dan nilai terendahnya adalah 40diperoleh oleh 5 orang siswa. Berdasarkan hasil perhitungan,56diketahui rata-ratanya yaitu 56,41 dengan kategori sedang dansimpangan bakunya adalah 13,454. Data hasil pre tes kelaseksperimen bisa dilihat pada lampiran D3 halaman 112. Data hasil postes kelas kontrol bisa dilihat pada lampiran D4 halaman 123.5) Data PeningkatanPrestasi Belajar Siswa antara Kelas Eksperimen(yangmenggunakanpapankoordinat kartesius) danKelas Kontrol(yang tidak menggunakan media papan koordinat kartesius).Data peningkatan prestasi belajar siswa yang menggunakan mediapapan koordinat kartesius (kelas eksperimen) dengan yang tidakmenggunakan media papan koordinat kartesius (kelas kontrol)Peningkatanprestasi belajar siswaantarakelompokeksperimendengan kelompok kontrol diperoleh dari: = 100% (Meltzer, 2008)Data mengenai N-Gain diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhirdalampembelajaran matematika pada pokok bahasan trigonometri.Jumlahsoal yangdigunakandalampenelitianini adalah20nomoryangberbentukpilihangandadenganskor maksimal 100danskorminimal 0. Soal yang diberikan pada kelompok eksperimen dankelompok kontrol sebanyak dua kaliyaitu pada saat pre test dan postest, yang diikutioleh32siswa darimasing-masing kelas.DarihasilperhitunganN-Gainkelaseksperimendiperolernilai N-Gainsebesar54,83sedangkankelaskontroldiperolehnilai N-Gainsebesar32,53.Data hasil N-Gain tes kelas eksperimen dan kelas kontrol bisa dilihat57padalampiranD3danD4halaman113-104. Datahasil keseluruhandapat dilihat pada tabel berikut yang pengerjaannya menggunakanSPSS 19:Tabel 3Data Hasil Pos Test, Pre Test dan N-Gain Kelas Eksperimen dan KelasKontrolReportPre testeksperimenPretestkontrolPos testeksperimenPos testkontrolN-gaineksperimenN-gainkontrolMean 36,87 36,41 71,41 56,41 54,8331 32,5337Std.Deviation10,453 9,608 10,567 13,454 13,91567 16,64689Minimum 20 20 40 40 14,29 7,69Maximum 55 55 85 85 73,33 66,67Variance 109,274 92,314 111,668 181,023 193,646 277,119Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa N-Gain kelas eksperimenlebih besar dibandingkan kelas kontrol. Artinya peningkatan prestasibelajar kelaseksperimenlebihbaikdibandingkandengankelaskontrolnamun penafsiran ini belum tentu menjawab hipotesis yang dikemukakankarenabarugambaransampel. Olehkarenaituharusdilakukananalisisstatistik terhadap data tersebut dengan menggunakan pengujian hipotesis.58B. Uji Prasyarat Analisis1. Hasil Pre Testa. Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen dan Kelas KontrolHasil perhitunganPre Test kelas eksperimendankelas kontroldengan menggunakan SPSS 19, diperoleh nilai sig sebesar 0,029 untukkelas eksperimensedangkanuntukkelas kontrol diperolehnilai sigsebesar 0,008, keduanya 0,05 artinya tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelaseksperimen dengan kelas kontrol. Data hasil uji kesamaan dua rata-ratabias dilihat pada lampiran D7 halaman 126.2. Hasil Pos Testa. Uji Normalitas Pos Tes Kelas Eksperimen dan Kelas KontrolHasil perhitunganPos Test kelas eksperimendankelas kontroldengan menggunakan SPSS 19, diperoleh nilai sig sebesar 0,000 untukkelas eksperimensedangkanuntukkelas kontrol diperolehnilai sigsebesar 0,000, keduanya0,05, berarti dapat disimpulkan N-Gain kelaseksperimen berdistribusi tidak normal dan kelas kontrol berdistribusinormal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D8halaman 127.b. Uji Homogenitas Varians N-Gain Kelas Eksperimen dan KelasKontrolUji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui seragam tidaknyavarianssampel-sampel yangdiambil dari populasi yangsama. Dari62hasil perhitunganuji homogenitasduavariansdenganmenggunakanSPSS19diperolehnilai sigyangkesemuanya berada diatas 0,05,berarti dapat disimpulkan N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrolbersifat homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat padalampiran D9 halaman 128.c. Uji Kesamaan Rata-rata N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas KontrolUji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui kesamaanrata-rata N-Gain kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Berdasarkanhasil perhitunganN-Gainpadakeduakelasdiperolehnilai rata-ratakeseluruhansiswakelas eksperimensebesar 54,83sedangkankelaskontrol diperoleh nilai rata-rata keseluruhan siswa sebesar 32,53.Kedua nilai rata-rata ini mempunyai selisih 22,30. Hal ini menunjukanbahwasiswadalamkelaskontrol dankelaseksperimenmempunyaiprestasi belajar matematika yang berbeda.Selanjutnya penulis menguji kesamaan dua rata-rata N-Gain antarakelaskontrol dankelaseksperimendenganmenggunakanuji-udariMann whitney (uji non parametrik) karena salah satu kelompokdatanya tidak normal, pengujian ini menggunakan SPSS 19,berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai sig sebesar 0,000 < 0,05artinya ada perbedaan N-Gain prestasi belajar antara kelas eksperimendengankelas kontrol. Perhitunganselengkapnya dapat dilihat padalampiran D10 halaman 129.63C. Uji HipotesisHipotesispenelitianyangmenyatakanbahwaadaperbedaanprestasibelajar siswa antara yang menggunakan media papan koordinat kartesiusdengan yang tidak menggunakan media papan koordinat kartesius, akandibuktikan dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. BerdasarkanhasilperhitunganN-Gainkelaseksperimendiperolehnilairata-ratasebesar54,83, sedangkan N-Gain kelas kontrol sebesar 32,53.Untukmenjawabhipotesistersebut, penulismengujikesamaanduarata-rata N-Gain dengan menggunakan uji-u dari Mann whitney (uji nonparametrik)karena salahsatukelompokdatanyatidaknormal,pengujianinimenggunakanSPSS19, berdasarkan hasil perhitungandiperolehnilai sigsebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada perbedaanprestasi belajar antarakelas eksperimendengankelas kontrol. Perhitunganselengkapnya dapat dilihat pada lampiran D11 halaman 130.D. PembahasanDari hasil penelitian tahap akhir (pengujian hipotesis), kita bisamengetahui prestasi belajar matematika siswa yang manakah yang lebih tinggisehingga kita bisa mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajarmatematikasiwasebelumdansesudahpembelajarandenganmenggunakanmedia papan koordinat kartesius diberikan bisa dilihat dari skor rata-ratapeningkatan prestasi belajar matematika siswa pada kedua kelas.64Skor rata-rata peningkatan prestasi belajar matematika siswa yangpembelajarannya menggunakan media papan koordinat kartesius adalahsebesar 54,83, sedangkan pada kelas kontrol yang tidak menggunakan mediapapan koordinat kartesius sebesar 32,53.Hasil diatas sejalan dengan pengujian hipotesis yangmendapatkantaraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan antara kelaseksperimenyangpembelajarannyamenggunakanpapankoordinat kartesiusdengan kelas kontrol yang pembelajaranya tanpa menggunakan papankoordinat kartesius.Hasil tersebut sejalandenganpenelitianyangdilakukanolehNiningKhotimah pada siswa kelas VII SMPN 1 Jamblang Kab. Cirebon pada tahun2008, yangmenerangkanbahwaadaperbedaanprestasi belajar matematikasiswa antara yang menggunakanmedia dalam pembelajarannya denganyangtidak menggunakan media dalampembelajarannya, jadi media dalampembelajaran memberikan efek yang positif terhadapprestasi belajar siswa.Dengan demikian, terbukti bahwa penggunaan media papan koordinatkartesiusdapat mengoptimalkanprestasi belajar matematikasiswa. Prestasibelajar yangmenggunakanmediapapankoordinat kartesius memangtidakterlampau jauh dari prestasi belajar matematika siswa yang tidakmenggunakanmediapapankoordinat kartsius. Menurut penulishal tersebutdipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi penghambat keefektifanpenggunaan media papan koordinat kartsius, diantaranya:651. Media papan koordinat kartesius ini tergolong baru digunakan dalampembelajaran oleh karena itu ketika pertemuan pertama siswa merasacanggung dan belumterampil menggunakan media papan koordinatkartesius ini2. Tanggung jawab siswa dalammelaksanakan tugas kelompok kurang,artinya ada beberapa siswa yang mengandalakan penyelesaian tugastersebut pada teman satu kelompoknya.3. Beberapa siswa kurang bisa bekerjasama dengan kelompoknya ketikamengerjakan tugas kelompok.4. Gurutidakfokusmemperhatikansiswa kelompokkurang pandai, karenasiswa kelompok sedang dan kelompok pandai masih belum biasmenyelesaikan soal dengan diskusi kelompok tanpa bantuan guru.65BAB VPENUTUPBerdasarkantujuanpenelitiandansesuai dengandata yangterkumpulserta dianalisis maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran yang terkaitdalam penelitian ini:A. KESIMPULAN1. Prestasi belajar siswa yang menggunakan media papan koordinat kartesiuspada pembelajaran matematika pokok bahasan trigonometri pada tes awal(pretest)denganrata-ratasebesar36,87, sedangkanpadatesakhir(postest) adalah sebesar 71,41, dengan N-Gain sebesar 54,83.2. Prestasi belajar siswayangtidakmenggunakanmediapapankoordinatkartesius pada pembelajaran matematika pokok bahasan trigonometri padatesawal (pretest) denganrata-ratasebesar 36,41, Sedangkanpadatesakhir (pos test) adalah 56,41, dengan N-Gain sebesar 32,53.3. Dilihat dengan cara membandingkan kelas eksperimen dengan kelaskontrol. Peningkatan prestasi belajar siswa kelompok eksperimen denganrata-rata sebesar 54,83. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswakelompok kontrol adalah sebesar 32,53. Berdasarkan analisis data N-Gainpeningkatanprestasi belajardari keduakelompokdenganmenggunakantwoindependen-sampletest, nilai sig0.000