SKRIPSI LENGKAP AZIZ.pdf

182
i PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK ALJABAR KELAS VIII MTs AL-HAMIDY TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika Oleh Fathul Aziz Supriadi NIM. 08.221.083 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM 2012

Transcript of SKRIPSI LENGKAP AZIZ.pdf

i

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANAPTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOKALJABAR KELAS VIII MTs AL-HAMIDY

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan

Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Oleh

Fathul Aziz SupriadiNIM. 08.221.083

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM2012

ii

iii

Motto Dan Persembahan

MOTTO

“selalu melangkah sesuai petunjuk, pantang menyerah walau terjatuh, menjadikan kegagalan sebagai pelajaran paling berharga

serta selalu tersenyum dikala susah”

Skripsi ini kupersembahkanuntuk :

Spesial for Allah SWT yang selalu memberikupertolongan dan perlindungan.Ayahanda (Mahsun, Amd. Kep) ser ta Bunda (Seni) tercinta yang dengan tulus membesarkanku. Terima kasihatas doa, dukungan, dan kasih sayang yang tak terhingga.Adik-adikku tercinta (Ilmiatul Hafazah, Winda Lia Afsari dan Hanan Satrio Cahyadi) yang selalu memberimotivasi dan dukungan.Keluarga Besarku (Kakek, Paman, Bibi, Tante dan Om)yang ikut mendoakan.Sahabat2ku dan Orang2 yang telah ikhlas membantuku(Fehri Patria Ardiansyah, Firman Hidayat, Gugut Sutrisno, Dedi Iskandar, Safi’udin dan Satria U).Teman2 08.B-Matematika dan seangkatan thanks forsegala kenangan n’ kebersamaannya selama ini.Orang terkasih (Bq Fatimatuzzohroh) yang selalu setia memberikan kekuatan serta semangat. Almamater biru mudaku dan Kampus (IKIP Mataram)tercinta

Semoga Allah SWT selalu membalas segala kebaikan kalian,,,,!!!!

iv

SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANAPTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI POKOK ALJABAR

KELAS VIII MTs AL-HAMIDYTAHUN PELAJARAN

2012/2013

Oleh :Fathul Aziz Supriadi

08.221.083

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM2012

v

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAMFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

Alamat: Jln Pemuda 59A Mataram Tlpn/Fax. (0370) 636629 Mataram 83125

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi ini disusun oleh : FATHUL AZIZ SUPRIADI

NIM : 08 221 083

Judul Penelitian : Pengaruh Penerapan Model PembelajaranAptitude Treatment Intrection (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok AljabarKelas VIII MTs Al-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013.

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Mataram,........September 2012

Dosen Pembimbing Skripsi I,

Drs Nengah Surka, M.siNIP.

Dosen Pembimbing Skripsi II

Martini, S.PdNIK. 200803121

Ketua Jurusan

Drs. I Ketut Sukarma. M.Pd NIP. 196512311991 1 018

SeptemberMatematika

vi

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAMFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

Alamat: Jln Pemuda 59A Mataram Tlpn/Fax. (0370) 636629 Mataram 83125

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Aljabar

MTs Al-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013 disetujui oleh dewan penguji skripsi

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, pada

jurusan Pendidikan Matematika.

Mataram, September 2012Dosen Penguji

Nama Tanda Tangan

Drs. Nengah Surka, M.PdNIP. (Ketua)

(.......................................)

Martini, S.PdNIK. 200803121

(Anggota)(.......................................)

Sabrun, M.Pd.SiNIK. 2010091032 (Anggota) (.......................................)

Mataram, September 2012

MengetahuiDekan

Drs. Sumarjan, M.SiNIK. 335090906

MenyetujuiKetua Jurusan

Drs. I Ketut Sukarma, M.PdNIP. 196512311991 1 018

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. dengan segala

rahmat dan karunia-Nya, proposal skripsi dengan judul “Pengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Aljabar Kelas VIII MTs Al-

Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat diselesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam dihaturkan bagi junjungan umat Nabi besar

Muhammad SAW. yang menjadi tauladan yang paling baik bagi

kehidupan umat muslim di dunia.

Menyadari bahwa suatu karya di bidang apapun tidak terlepas dari

kekurangan, disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat diharapkan.

Akhirnya, dengan selesainya proposal skripsi ini tidak terlepas dari

peran dan sumbangsih yang telah diberikan berbagai pihak, baik langsung

maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini peneliti sampaikan ucapkan

terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:

1. DR. H. L. Said Ruhpina, SH, MS selaku Rektor Institut Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk membuat skripsi ini.

viii

2. Drs. Sumarjan, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FPMIPA) IKIP Mataram yang telah memberikan ijin

kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.

3. Drs. I Ketut Sukarma, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika.

4. Drs Nengah Surka, M.Si selaku Pembimbing I yang dengan sabar telah

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Martini, S.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu

dan fikirannya dalam membantu penulisan skripsi ini.

6. Wildan, S.Pdi selaku Kepala MTs Al-Hamidy yang telah memberikan ijin

tempat penelitian kepada peneliti.

7. Ahmad Syaikhu, S.Ag selaku guru pengampu bidang studi Matematika

kelas VIII MTs Al-Hamidy yang telah membimbing penelitian peneliti.

8. Keluarga besar yang selalu memberi doa dan dukungan.

9. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberi motivasi dan semangat

10. Semua pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi pembaca maupun diri kami

pribadi dan dapat menjadi sumbangan bagi perkembangan ilmu pendidikan.

Semoga ilmu yang di dapat dari skripsi ini dapat bermanfaat dalam kehidupan

dunia dan akherat.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Mataram, September 2012

Peneliti

ix

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAMFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

Alamat: Jln Pemuda 59A Mataram Tlpn/Fax. (0370) 636629 Mataram 83125

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Fathul Aziz Supriadi (08.221.083)

menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya

sendiri dan dipergunakan untuk menyelesaikan program Sarjana Pendidikan

(S.Pd) di IKIP Mataram dan belum pernah dipergunakan untuk program lain di

lembaga mana pun juga. Hasil karya orang lain yang saya kutip di dalamnya telah

didokumentasikan sebagaimana mestinya pada bagian daftar pustaka.

Mataram, September 2012

Fathul Aziz Supriadi 08.221.083

x

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA MATERI POKOK ALJABAR KELAS VIII MTs AL-HAMIDYTAHUN PELAJARAN 2012/2013

FATHUL AZIZ SUPRIADI08 221 083

ABSTRAK: Hasil observasi awal pada tanggal 23 Juni 2012 yang dilaksanakan di MTs Al-Hamidy menunjukkan bahwa dalam pembelajaran matematika di kelas VIII, penggunakan metode ekspositori masih mendominasi pembelajaran, dimana siswa hanya duduk, mendengar, mencatat, dan menghafal rumus tanpa melakukan kegiatan pembelajaran yang aktif. Akibatnya siswa kurang terdorong untuk mengetahui, menemukan, dan memecahkan masalahnya sendiri sehingga suasana belajar menjadi tidak menyenangkan. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar Matematika siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dicoba penggunaan dan mengimplementasi model pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI)pada materi pokok aljabar terhadap hasil belajar Matematika tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan bentuk Random, observasi, Pos-tes desain yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2012.Pengambilan sampel dengan cara cluster sampling. Setelah diketahui kelas VIIIyang terdiri dari VIIIA danVIIIB bersifat homogen dari data observasi awal dan data observasi maka sampel yang diambil adalah kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran aptitude treatment interaction(ATI) dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol menggunakan bukan model pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI). Hasil posttest yang telah diberikan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar Matematika siswa, dan perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat dari nilai rata-ratanya yaitu kelas eksperimen adalah 66,6 dengan ketuntasan klasikal adalah 70 % sedangkan kelas kontrol adalah 50,313 dengan ketuntasan klasikal adalah 43,75%. Sehingga disimpulkan bahwa model pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar Matematika yang ditunjukkan dari hasil uji-t dengan t_hitung = 2,165> t_tabel = 2,032 berarti Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran aptitude treatment interaction(ATI) terhadap hasil belajar siswa materi pokok aljabar kelas VIII MTs Al-Hamidy tahun pelajaran 2012/2013.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Aptitude Treatment Iinteraction (ATI), Aljabar, Hasil Belajar.

xi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii

HALAMAN LOGO INSTITUT .............................................................. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ... v

HALAMAN PENGESAHAN................................................... .................. vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.............................................. ix

ABSTRAK................................................................................................. x

ABSTRACT .............................................................................................. xi

DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ............................................................ 1B. Rumusan masalah .................................................................... 6C. Tujuan Penelitian...................................................................... 7D. Manfaat Penelitian.................................................................... 7

1. Secara Teoritis ...................................................................... 72. Secara Praktis ....................................................................... 7

E. Lingkup Penelitian.................................................................... 8F. Definisi Operasional Judul........................................................ 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori ........................................................................... 111. Pengertian Matematika...... ................................................... 112. Pengertian Prestasi Belajar ................................................... 14

xiii

3. Manfaat Hasil Belajar .......................................................... 184. Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction

(ATI) ................................................................................... 19a. Model Pembelajaran........................................................ 19b. Pengertian Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction

(ATI) ............................................................................... 20c. Langkah-Langkah Pembelajaran (ATI)............................ 21d. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan ............ 22e. Perlakuan (Treatment) Terhadap Perbedaan Tingkat

Kemampuan Siswa .......................................................... 24f. Faktorisasi Bentuk Aljabar .............................................. 31

B. Hasil Penelitian yang Relevan..................................................... 37C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 38D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 40B. Metode Penelitian ....................................................................... 42C. Rancangan Penelitian.................................................................. 42D. Populasi dan Sampel ................................................................... 44

1. Populasi ............................................................................... 442. Sampel................................................................................. 45

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 48F. Instrumen Penelitian ................................................................... 50G. Uji Coba Instrument.................................................................... 50

1. Uji Validitas......................................................................... 512. Uji Reliabilitas ..................................................................... 52

H. Teknik Analisis Data................................................................... 541. Uji Normalitas Data ............................................................. 542. Uji Homogenitas Data (Uji-F) .............................................. 563. Uji Hipotesis Data (Uji-t) ..................................................... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .............................................................................. 61

B. Analisis Data ................................................................................ 62

C. Pembahasan .................................................................................. 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan....................................................................................... 71

B. Saran ............................................................................................ 71

xiv

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................ 75

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Data Nilai Rata-Rata Quis 1 Semester Ganjil Matematika

Siswa Kelas VIII MTs Al-Hamidy Tahun Pelajaran

2012/2013. ............................................................................... 4

Tabel 3.1: Populasi siswa kelas VIII MTs Al-Hamidy ............................... 45

Tabel 3.2: Data Hasil Uji Validitas Instrumen (Postes).............................. 52

Tabel 3.3: Data Hasil Uji Reliabilitas Instrumen (Postes) .......................... 53

Tabel 4.1: Hasil Postes Siswa................................................................... 62

Tabel 4.2: Uji Normalitas Data Postes....................................................... 62

Tabel 4.3: Uji Homogenitas Data Postes ................................................... 63

Tabel 4.4: Uji-t untuk Data Postes............................................................. 64

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Berpikir .................................................................. 39

Gambar 3.1: Daerah Kritis Hipotesis ............................................................ 60

Gambar 2.3: Daerah Krisis Analisis Uji-t...................................................... 64

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Analisis Data Hasil Observasi (Data Awal) ............................ 76

Lampiran 2.1 Silabus ................................................................................... 80

Lampiran 3.1 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1 ...................................... 85

Lampiran 3.2 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ...................................... 89

Lampiran 4.1 RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1............................................. 92

Lampiran 4.2 RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2............................................. 95

Lampiran 5.1 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Ekperimen Pertemuan I..... 98

Lampiran 5.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Ekperimen Pertemuan 2 .... 102

Lampiran 6.1 Kisi-Kisi Soal Postes.............................................................. 106

Lampiran 7.1 Daftar Hadir Siswa Kelas Eksperimen.................................... 112

Lampiran 8.1 Daftar Hadir Siswa Kelas Kontrol .......................................... 113

Lampiran 9.1 Daftar Nama Siswa ................................................................ 114

Lampiran 10.1 Foto Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran ............................ 116

Lampiran 11.1 Jadwal Penelitian................................................................... 126

Lampiran 12.1 Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Postes .............. 127

Lampiran 12.2 Data Hasil Postes ................................................................. 129

Lampiran 13.1 Data Hasil Postes Kelas Eksperimen .................................... 130

Lampiran 14.1 Data Hasil Postes Kelas Kontrol........................................... 131

Lampiran 15.1 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Postes ............ 132

Lampiran 16.1 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Postes.......... 134

Lampiran 17.1Hasil Perhitungan Uji-t Data Hasil Postes .............................. 136

xviii

Lampiran 18.1 Tabel F.................................................................................. 137

Lampiran 19.1 Tabel Chi-Khuadrat .............................................................. 140

Lampiran 20.1 Tabel r Product Moment ....................................................... 143

Lampiran 21.1 Tabel student’s t.................................................................... 144

Lampiran 22.1 Data Awal Siswa................................................................... 147

Lampiran 23.1 Surat pengajuan Judul ........................................................... 149

Lampiran 23.4 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing................................... 152

Lampiran 23.5 Kartu Konsultasi ................................................................... 153

Lampiran 23.6 Surat Permohonan Seminar Proposal..................................... 154

Lampiran 23.7 Berita Acara Seminar ............................................................ 155

Lampiran 23.8 Daftar Hadir Peserta Seminar ................................................ 156

Lampiran 23.9 Kartu Seminar ....................................................................... 157

Lampiran 24.1 Surat Ijin Mengadakan Penelitian (IKIP) ............................... 158

Lampiran 24.2 Surat Izin Penelitian (Kementrian Agama) ............................ 159

Lampiran 24.3 Surat Balasan Izin Penelitian................................................. 160

Lampiran 25.1 Blangko Ujian Skripsi ........................................................... 161

Lampiran 25.2 Surat Penunjukan Dosen Penguji Skripsi............................... 162

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan tergantung kepada bagaimana proses belajar

yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Ada yang berpendapat bahwa

belajar merupakan suatu kegiatan menghafal sejumlah fakta-fakta, sejalan

dengan pendapat ini maka seseorang yang telah belajar akan ditandai dengan

banyaknya fakta-fakta yang dapat dihafalkan. Pendapat lain mengatakan

bahwa belajar adalah sama saja dengan latihan sehingga hasil-hasil belajar

akan tampak dalam keterampilan-keterampilan tertentu sebagai hasil belajar.

Oleh karena itu, untuk banyak memperoleh kemajuan seseorang harus selalu

dilatih dalam berbagai aspek tingkah laku sehingga diperoleh suatu pola

tingkah laku yang otomatis.

Para ahli psikologi termasuk ahli psikologi pendidikan mengemukakan

bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya, (Daryanto, 2010: 2). Perubahan yang terjadi pada

seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu

tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti

belajar. Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau

2

sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam

dirinya.

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara

berkesinambungan tidak statis, satu perubahan yang terjadi akan

menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan

ataupun proses belajar berikutnya. Semakin banyak usaha belajar itu

dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh sehingga

perubahan tersebut bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi

dengan sendirinya melainkan karena usaha orang yang bersangkutan,

perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat permanen atau menetap

serta mempunyai tujuan yang akan dicapai. Seseorang yang telah melalui

suatu proses belajar sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah

laku secara menyeluruh dalam sikap keterampilan, pengetahuan dan

sebagainya, (Daryanto, 2010: 2-4).

Dalam belajar terdapat beberapa teori antara lain: Menurut (Koffka

dan Kohler dalam Teori Gestalt dalam Daryanto, 2010: 8) mengemukakan

bahwa hukum yang berlaku pada pengamatan adalah sama dengan hukum

dalam belajar yaitu belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama

yaitu memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan problem yang

dihadapi. Menurut (J.Brunner, dalam Daryanto, 2010: 10) belajar tidak untuk

mengubah tingkah laku tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi

sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah

mempelajari sesuatu yang dipelajari menjadi suatu keterampilan dan

3

pengetahuan baru. Dan menurut (Piaget, dalam Daryanto, 2010: 11) mengenai

perkembangan proses belajar pada anak-anak antara lain: (1) Anak

mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa, (2)

Perkembangan mental anak melalui tahab-tahab tertentu menurut suatu urutan

yang sama bagi semua anak, (3) jangka waktu untuk berlatih dari tahab ke

tahab yang lain tidaklah selalu sama pada setiap tahab. Dan (4) Perkembangan

mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu: kemasakan, pengalaman,

interaksi sosial, dan equilibration. Serta menurut R. Gagne memberikan dua

definisi yaitu (1) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam

pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku, (2) Belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.

Upaya peningkatan kualitas terus menerus dilakukan baik kualitas atau

kemampuan yang dimiliki seorang guru maupun kualitas peserta didik. Guru

merupakan komponen instrumentasi yang dengan kompetensi yang

dimilikinya mampu memanipulasi situasi belajar menjadi situasi yang

menyenangkan, dengan orientasi menghilangkan kejenuhan, kebosanan dan

mengatasi kesulitan belajar siswa. Khususnya pada mata pelajaran

Matematika sehingga dalam hal ini guru memiliki peranan yang sangat

signifikan dalam mempengaruhi dan menentukan hasil belajar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas VIII MTs Al-

Hamidy bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika sangat

rendah. Dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hamidy

dengan nilai rata-rata 5.015 dan ketuntasan rata-rata 22.5 %, berarti kurang

4

dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 6,00 dan ketuntasan klasikal

(KK) yaitu ≥ 70% dengan kata lain masih banyak siswa yang belum tuntas.

Sehingga pelajaran matematika dapat dikatakan sulit bagi siswa kelas VIII

MTs Al-Hamidy.

Lebih jelasnya dapat dibuktikan dengan data nilai Quis 1 pelajaran

Matematika, dari data hasil belajar Matematika kelas VIII MTs Al-Hamidy

dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan siswa seperti terlihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 1.1 Data Nilai Rata-Rata Quis 1 Semester Ganjil Matematika Siswa Kelas VIII MTs Al-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013.

NO

KelasRata-rata

Tidak Tuntas

Tuntas%

Tidak Tuntas

% Ketuntasan

KKM KK

1 VIII A 5,03 16 4 80% 20%6,00 ≥

70%2 VIII B 5.00 12 4 75% 25%

Sumber : Data Observasi Siswa Tahun 2012/2013

Data di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa memiliki persentase

ketuntasan yang rendah, artinya menunjukan bahwa hasil belajar jauh dari

ketuntasan.

Secara umum rendahnya hasil belajar disebabkan karena proses

pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional dimana dalam

pembelajaran konvensional: (1) Siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang

berperan sebagai penerima informasi secara pasif. (2) Siswa lebih banyak

belajar secara individual dengan menerima, mencatat, dan menghafal materi

pelajaran. (3) Pembelajaran bersifat teoritis dan abstrak. (4) Kemampuan

5

diperoleh melalui latihan-latihan. (5) Tujuan akhir adalah nilai atau angka. (6)

Tindakan atau perilaku individu didasarkan oleh faktor dari luar dirinya,

misalkan individu tidak melakukan sesuatu disebabkan takut hukuman atau

sekedar untuk memperoleh angka atau nilai dari guru. (7) Pengetahuan yang

dimiliki bersifat absolut dan final, oleh karena itu pengetahuan dikonstruksi

oleh orang lain (8) Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran serta

(9) Kurangnya rasa percaya diri siswa, baik dalam bertanya maupun

keengganan siswa menyelesaikan soal-soal

Dalam menghadapi keadaan tersebut, guru memiliki peran dan

tanggung jawab yang sangat besar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

telah dirumuskan. Namun pencapaian tujuan pembelajaran juga dipengaruhi

oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah model pembelajaran yang

digunakan. Keberhasilan dari suatu proses belajar seorang siswa dapat dilihat

dari prestasi belajar yang dihasilkan. Prestasi belajar selalu indentik dengan

hasil belajar, yang dapat dilihat dari perubahan tingkah laku yang terjadi pada

diri siswa setelah siswa tersebut melakukan kegiatan belajar. Hal ini menuntut

guru lebih kreatif dalam menerapkan pembelajaran yang tepat dalam proses

belajar mengajar, salah satu model pembelajaran yang akan diterapkan adalah

model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI).

Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dimaksudkan

adalah model ataupun produk desain pembelajaran yang secara sengaja

didesain dan dikembangkan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan

6

karakteristik (aptitude) siswa dalam rangka mengoptimalkan prestasi

akademik (cronback dan snow, 1999).

Menurut para ahli pendidikan yang telah disarikan oleh nurdin (2005)

diperoleh tiga makna esensial dari pembelajaran aptitude treatment interaction

(ATI). Pertama, model pembelajaran ini merupakan konsep atau model yang

berisikan sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang efektif digunakan

untuk siswa tertentu sesuai dengan perbedaan kemampuan (aptitude) siswa.

Kedua, sebagai sebuah kerangka teoritis model pembelajaran ini berasumsi

bahwa optimalisasi prestasi akademik akan tercipta bila mana perlakuan-

perlakuan (treatment) dalam pembelajaran disesuaikan sedemikian rupa

dengan perbedaan kemampuan (aptitude) siswa. Ketiga, terdapat hubungan

timbal balik antara prestasi akademik yang dicapai siswa dengan kondisi

pengaturan pembelajaran di kelas.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi

Pokok Aljabar Kelas VIII MTs Al-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Apakah terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok

Aljabar Kelas VIII MTs Al-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013”.

7

C. Tujuan Penelitian.

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction

(ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Aljabar Kelas VIII MTs

Al-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013”.

D. Manfaat Penelitian.

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini dapat

diklasifikasikan menjadi dua yaitu:

1. Secara Teoritis.

Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan

perubahan dalam pembelajaran Matematika khusunya pada peningkatan

mutu pendidikan Matematika melalui model pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI). Penelitian ini memperlengkap proses

pembelajaran sebagai sarana untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Secara Praktis

a. Guru.

Diharapkan model pembelajaran Aptitude Treatment

Intreraction (ATI) dapat menambah wawasan bagi guru yang menjadi

pendidik di sekolah sebagai suatu alternatif metode mengajar

Matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada

pokok bahasan tentang Aljabar.

8

b. Peneliti.

Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

Aptitude Treatment Intraction (ATI) terhadap hasil belajar siswa.

c. Siswa.

Diharapkan dapat melatih siswa untuk berpartisipasi dan

berinteraksi secara aktif dalam pembelajaran Matematika baik antara

siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru .

d. Sekolah.

Diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan kualitas

atau mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa.

E. Ruang Lingkup/Keterbatasan Penelitian

Pembatasan lingkup penelitian bertujuan untuk membatasi unsur-unsur

penelitian yang akan digunakan dan untuk memperlancar proses pelaksanaan

penelitian. Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lokasi penelitian.

Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Hamidy, Dusun Kebontalo

Desa Labuan Tereng Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat NTB.

2. Subjek penelitian.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Al-

Hamidy semester I tahun pelajaran 2012/2013.

3. Objek penelitian.

9

Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh penerapan model

pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI) materi pokok aljabar

siswa kelas VIII MTs Al-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan beberapa

istilah dari judul penelitian ini, maka dipandang perlu untuk menjelaskan

beberapa istilah yang terdapat dalam judul ini. Adapun istilah tersebut:

1. Pengaruh.

Pengaruh adalah daya atau gejala yang timbul dari penggunaan

model pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI) dalam kegiatan

belajar mengajar Matematika.

2. Penerapan.

Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori,

metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu

kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang

telah terencana dan tersusun sebelumnya.

3. Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI).

Pembelajaran aptitude treatment interaction dimaksudkan adalah

model ataupun produk desain pembelajaran yang secara sengaja didesain

dan dikembangkan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan

karakteristik (aptitude) siswa dalam rangka mengoptimalkan prestasi

akademik.

10

4. Hasil Belajar.

Hasil belajar Matematika adalah hasil yang diperoleh siswa setelah

mengalami atau menguasai konsep Matematika serta mampu

menyelesaikan soal yang berhubungan dengan Matematika.

Hasil yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil siswa dalam

mengerjakan soal-soal tentang aljabar yaitu faktorisasi bentuk aljabar.

5. Materi Bentuk Aljabar.

Bentuk aljabar merupakan kalimat terbuka,yaitu kalimat yang

memuat variabel dan koefisien. Kalimat terbuka tersebut dapat berubah

menjadi pernyataan jika variabelnya diganti dengan konstanta.

Materi bentuk aljabar dalam penelitian ini adalah faktorisasi

bentuk aljabar pada kelas VIII meliputi :

a. Suku-suku yang memiliki faktor persekutuan.

b. Faktorisasi bentuk + 2 + dan − 2 + .

c. Faktorisasi (pemfaktoran) selisih dua kuadrat.

d. Faktorisasi (pemfaktoran) bentuk + + , dan

e. Faktorisasi bentuk + + dengan a≠ 1.

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Matematika

Sampai sekarang ini belum ada kesepakatan yang bulat di antara

para matematikawan, apa yang disebut Matematika itu. Sasaran

penelaahan Matematika tidaklah kongkrit, tetapi abstrak. Dengan

mengetahui sasaran penelaahan Matematika, kita dapat mengetahui

hakekat matematika yang sekaligus dapat kita ketahui juga cara berpikir

matematika itu.

Kalau kita telaah, Matematika itu tidak hanya berhubungan dengan

bilangan-bilangan serta operasi-operasinya, melainkan juga unsur ruang

sebagai sasarannya. Kalau pengertian bilangan dan ruang ini dicakup

menjadi satu istilah yang disebut kuantitas, maka nampaknya Matematika

dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mengenai kuantitas. Tetapi

bagaimana halnya dalam geometri proyeksi yang lebih mementingkan

tentang kedudukan dari pada kuantitas. Terlebih lagi sejak abad 19,

Matematika berkembang yang sasarannya ditujukan ke hubungan, pola,

bentuk dan struktur.

Misalnya saja satu potong garis, ini tidak memberikan pengertian

apa-apa. Potongan garis itu barulah berarti bila ada garis lain yang

diletakkan di dekatnya untuk dilihat berbagai kemungkinan yang ada,

12

misalnya perbandingan panjang. Hubungan yang ada dalam Matematika

memang bertalian erat dengan kehidupan sehari-hari, misalnya saja

tentang kesamaan, lebih besar dan lebih kecil. Hubungan-hubungan itu

kemudian diolah secara logikdeduktif. Karena itu dapat dikatakan bahwa

Matematika itu sama saja dengan teori logika deduktif yang berkenaan

dengan hubungan-hubungan yang bebas dari isi materialnya hal-hal yang

ditelaah.

Yang dimaksud pola adalah suatu sistem mengenai hubungan-

hubungan di antara perwujudan alamiah. Perwujudan alamiah yang

nampak rumit, seringkali dengan abstraksi di dalam pikiran, biasanya

dapat diketemukan pola. Dengan demikian menjadi tugas Matematikalah

untuk menemukan hubungan-hubungan di dalam alam ini dan

menganalisis pola-polanya sehingga pola-pola itu dapat dikenai bila

muncul. Dari tinjauan ini, Matematika merupakan penggolongan dan

penelaahan tentang semua pola. Ini berarti penggolongan dan penelaahan

itu mencakup hampir setiap macam keteraturan yang dapat dikenal

pikiran. Analisis hubungan-hubungan teori dalam Matematika merupakan

pembuktian di dalam matematika. Hubungan-hubungan tersebut di dalam

Matematika berbentuk rumus (teorema, dalil) Matematika. Karena itu

bentuk suatu rumus Matematika lebih penting dari simbol-simbol yang

dipergunakan. Penelaahan bentuk dalam Matematika membawa

Matematika itu ke struktur-struktur. Jadi Matematika itu dapat pula

didefinisikan sebagai penelaahan tentang struktur-struktur itu. Penelaahan

13

terhadap struktur inilah yang merupakan ciri Matematika yang

berkembang sampai saat ini.

Dari uraian di atas, sasaran matematika lebih dititik beratkan ke

struktur sebab sasaran terhadap bilangan dan ruang tidak banyak artinya

lagi dalam Matematika. Kenyataan yang lebih utama ialah hubungan-

hubungan antara sasaran-sasaran itu dan aturan-aturan yang menetapkan

langkah-langkah operasinya. Ini mengandung arti bahwa Matematika

sebagai ilmu mengenai struktur akan mencakup tentang hubungan pola

maupun bentuk seperti yang telah dikemukakan di atas. Struktur yang

ditelaah adalah struktur dari sistem-sistem Matematika. Dapat dikatakan

pula, Matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), struktur-

struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur secara logik sehingga

Matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran

Matematika dikembangkan berdasarkan atas alasan logik dengan

menggunakan pembuktian deduktif.

Matematika sebagai ilmu mengenai struktur dan hubungan-

hubungannya, simbol-simbol diperlukan. Simbol-simbol itu penting untuk

membantu memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang ditetapkan.

Simbolisasi menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan

keterangan untuk membentuk konsep baru. Konsep baru terbentuk karena

adanya pemahaman terhadap konsep sebelumnya sehingga Matematika itu

konsep-konsepnya tersusun secara hirarkis. Simbolisasi itu barulah berarti

bila suatu simbol itu dilandasi suatu ide. Jadi kita harus memahami ide

14

yang terkandung dalam simbol tersebut. Dengan perkataan lain, ide harus

dipahami terlebih dahulu sebelum ide tersebut disimbolkan.

Secara singkat dikatakan bahwa Matematika berkenaan dengan

ide/konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya

deduktif. Hal yang demikian ini tentu saja membawa akibat kepada

bagaimana terjadinya proses belajar Matematika itu. (Mujiono & Dmianti,

2009: 2 )

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu

setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan

tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa

sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Sebagaimana yang dikemukakan Hamalik (1995: 48) hasil belajar

adalah “Perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat

pengalamannya berulang-ulang”.

Pendapat tersebut didukung oleh Sudjana (2005: 3) “hasil belajar

ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotor yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajarnya”.

Hasil belajar Matematika merupakan tingkat kemampuan yang

dapat dikuasai dari materi yang telah diajarkan mencakup tiga

kemampuan sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Bloom di dalam

15

Sudjana (2007: 22-32) bahwa tingkat kemampuan atau penugasan yang

dapat dikuasai oleh siswa mencakup tiga aspek yaitu:

a. Kemampuan kognitif (cognitive domain) adalah wawasan yang

berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang biasa

diukur dengan pikiran atau nalar.

Kawasan ini terdiri dari:

1) Pengetahuan (Knowledge), mencakup ingatan akan hal-hal yang

pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan.

2) Pemahaman (Comprehension), mengacu pada kemampuan

memahami makna materi.

3) Penerapan (Application), mengacu pada kemampuan

menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada

situasi yang baru dan menyangkut penggunaan aturan dan prinsip.

4) Analisis (Analysis), mengacu pada kemampuan menguraikan

materi ke dalam komponen-komponen atau faktor penyebabnya,

dan mampu memahami hubungan di antara bagian yang satu

dengan lainnya sehingga struktur dan aturannya dapat lebih

dimengerti.

5) Sintesis (synthesis), mengacu pada kemampuan memadukan

konsep atau komponen-komponen sehingga membentuk suatu

pola struktur atau bentuk baru.

6) Evaluasi (Evaluation), mengacu pada kemampuan memberikan

pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.

16

b. Kemampuan afektif (The affective domain) adalah kawasan yang

berkaitan dengan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat,

sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya.

Kawasan ini terdiri dari:

1) Kemampuan menerima (Receiving), mengacu pada kesukarelaan

dan kemampuan memperhatikan respon terhadap stimulasi yang

tepat.

2) Sambutan (Responding), merupakan sikap mahasiswa dalam

memberikan respon aktif terhadap stimulus yang datang dari luar,

mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan

perpartisipasi dalam suatu kegiatan.

3) Penghargaan (Valueving), mengacu pada penilaian atau

pentingnya kita mengaitkan diri pada objek atau kejadian tertentu

dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak, atau tidak

memperhitungkan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diklasifikasikan

menjadi sikap yang apresiasi.

4) Pengorganisasian (Organizing), mengacu pada penyatuan nilai

sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.

5) Karakteristik nilai (Characterization by value), mencakup

kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian

rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi

pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya.

17

c. Kemampuan psikomotor (The psychomotor domain) adalah kawasan

yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan

fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi

psikis.

Kawasan ini terdiri dari:

1) Persepsi (Perseption), mencakup kemampuan untuk mengadakan

diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih,

berdasarkan perbedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada

masing-masing rangsangan.

2) Kesiapan (Ready), mencakup kemampuan untuk menempatkan

dirinya dalam keadaan akan memulai sesuatu gerakan atau

rangkaian gerakan.

3) Gerakan terbimbing (Guidance response), mencakup kemampuan

untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan

contoh yang diberikan (imitasi)

4) Gerakan yang terbiasa (Mechanical response), mencakup

kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak-gerik

dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa

memperhatikan lagi contoh yang diberikan.

5) Gerakan kompleks (Complexs response), mencakup kemampuan

untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas

beberapa komponen, dengan lancer, tepat, dan efisien.

6) Penyesuaian pola gerak (Adjusment), mencakup kemampuan

18

untuk mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik

dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf

keterampilan yang telah mencapai kemahiran.

7) Kreatifitas (Creativity), mencakup kemampuan untuk melahirkan

aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa

dan sendiri.

Dari ketiga kemampuan ini dijadikan dasar sebagai kemampuan

yang harus dimiliki oleh siswa untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar

dalam menempuh pembelajaran selanjutnya.

3. Manfaat Hasil Belajar

Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang

mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan dan

pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-perubahan yang tampak

pada siswa merupakan akibat dari proses belajar mengajar yang

dialaminya yaitu proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan

yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam proses pengajarannya.

Berdasarkan hasil belajar siswa, dapat diketahui kemampuan dan

perkembangan sekaligus tingkat keberhasilan pendidikan dalam

pelajarannya. Sebagaimana dikemukakan oleh Douglas Bentos dalam

Kustiani, (2006:20) yaitu:

Hasil belajar harus menunjukkan perubahan keadaan menjadi lebih

baik, sehingga dapat bermanfaat untuk, menambah pengetahuan, lebih

memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya, lebih

19

mengembangkan keterampilannya, memiliki pandangan yang baru atas

sesuatu hal, lebih menghargai sesuatu daripada sebelumnya.

Mengacu dari kutipan dari Douglas Benton dapat disimpulkan

bahwa istilah hasil belajar merupakan perubahan dari peserta didik

sehingga terdapat perubahan dari segi pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

4. Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

a. Model Pembelajaran

Menurut Zaini, model pembelajaran adalah pedoman berupa

program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk

mencapai suatu tujuan pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung

jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

kegiatan pembelajaran. Salah satu tujuan dari penggunaan model

pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama

belajar.

Dengan pemilihan metode, strategi, pendekatan, serta teknik

pembelajaran, diharapkan adanya perubahan dari mengingat

(memorizing) atau menghafal (rote learning) ke arah berpikir

(thingking) dan pemahaman (understanding), dari model ceramah ke

pendekatan discovery learning atau inquiry lerning, dari belajar

individual ke kooperatif, serta dari subject ke learner centered atau

terkonstruksinya pengetahuan siswa.

20

b. Pengertian Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI).

Snow (Suniti, 2009) mengungkapkan bahwa Aptitude

Treatment Interaction (ATI) merupakan sebuah konsep (model) yang

berisikan sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang sedikit

banyak efektif digunakan siswa tertentu sesuai dengan karakteristik

kemampuannya. Didasari oleh asumsi bahwa hasil belajar dapat

dicapai melalui penyesuaian antara pembelajaran dengan perbedaan

kemampuan siswa.

Pernyataan Snow diatas menggambarkan bahwa semakin baik

perlakuan pembelajaran (treatment) yang diterapkan dengan

perbedaan kemampuan (aptitude) siswa, maka hasil belajar siswa

semakin optimal.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat diperoleh makna esensial

dari model pembelajaran ATI sebagai berikut:

a. Model pembelajaran ATI merupakan suatu konsep atau model

yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran yang efektif

digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan perbedaan

kemampuannya.

b. Sebagai sebuah kerangka teoritik model pembelajaran ATI

berasumsi bahwa optimalisasi prestasi atau hasil belajar akan

tercipta bilamana perlakuan- perlakuan dalam pembelajaran

disesuaikan sedemikian rupa dengan perbedaan kemampuan siswa.

21

c. Terdapat hubungan timbal balik antara prestasi belajar siswa

dengan pengaturan kondisi pembelajaran di kelas atau dengan kata

lain, prestasi belajar yang diperoleh siswa tergantung kepada

bagaimana kondisi pembelajaran yang dikembangkan guru di

dalam kelas.

Menurut Suniti (2009), model pembelajaran ATI menunjukkan

kepedulian (concern) pada:

1. Penyesuaian pembelajaran terhadap individual siswa.

2. Pemberian perlakuan (treatment) pembelajaran dalam bentuk

belajar secara mandiri.

3. Kebebasan terhadap guru dalam memilih metode pembelajaran

sesuai dengan karakteristik kemampuan (aptitude) masing-masing

siswa.

c. Langkah-Langkah Pembelajaran ATI

Prinsip model pembelajaran ATI ini terdiri dari beberapa

langkah yang dapat dikembangkan, yaitu:

1. Studi atau penelitian yang diawali dengan melaksanakan

pengukuran kemampuan masing-masing siswa, dalam hal ini dapat

dilakukan melalui survey terhadap nilai Matematika pada hasil

quis 1.

2. Mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok (tinggi, sedang

dan rendah) sesuai dengan klasifikasi yang didapatkan dari hasil

survey.

22

3. Memberikan perlakuan (treatment) kepada masing-masing

kelompok siswa dalam pembelajaran.

d. Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kemampuan

Pengelompokkan siswa berdasarkan hasil aptitude testing.

Siswa di dalam kelas diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yang

terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

1. Kelompok Siswa Berkemampuan Tinggi (Pandai)

Siswa yang berkemampuan tinggi mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut: (1) Haus akan ilmu pengetahuan, dan menyukai

serta sering mengikuti berbagai perubahan dan perkembangan ilmu

pengetahuan. (2) Mampu secara tepat menarik suatu generalisasi,

dapat mengenal hubungan antara fakta yang satu dengan yang lain,

cakrawala berfikirnya logis, kritis dan suka berdebat. (3) Memiliki

rasa ingin tahu (natural curiosity) yang tinggi. (4) Cepat dalam

menerima, mengolah, memahami, dan menguasai pembelajaran,

prestasinya baik sekali dalam seluruh bidang studi. (5) Tepat

mengerjakan tugas dengan hasil baik. (6) Kurang sabar mengikuti

hal-hal yang rutin dan monoton. (7) Cenderung tidak memiliki

gangguan nervous (mudah bingung). (8) Daya imajinasinya tinggi,

dan mampu berfikir abstrak. (9) Cepat dalam bekerja, dan

melakukan tugas sehingga banyak memiliki waktu luang.

(Mulyasa dalam Utami, 2008).

23

Dalam penelitian ini yang dikatakan siswa berkemampuan

tinggi adalah poin ke-5 yaitu tepat dalam mengerjakan tugas

dengan baik, dibuktikan dengan hasil belajarnya > 6.

2. Kelompok Siswa Berkemampuan Sedang

Siswa yang memiliki kemampuan sedang memiliki ciri-ciri

sebagai berikut: (1) Mempunyai energi yang cukup besar. (2)

Dorongan ingin tahunnya cukup besar. (3) Sikap sosialnya lebih

baik. (4) Aktif. (5) Lebih mampu melakukan abstraksi. (6) Cukup

cepat dan lebih jelas menghayati hubungan-hubungan. (7) Bekerja

atas dasar rencana dan inisiatif sendiri. (8) Suka menyelidiki yang

baru dan lebih luas. (9) Lebih mantap dengan tugas- tugas rutin

yang sederhana. (10) Lebih cepat mempelajari proses-proses

mekanik. (11) Tidak menyukai tugas-tugas yang tidak dimengerti.

(12) Tidak suka menggunakan cara hafalan dengan ingatan. (13)

Percaya kepada kemampuan sendiri. (14) Cepat malas kalau diberi

hal- hal yang tidak menarik minatnya. (Mulyasa dalam Utami,

2008)

Dalam penelitian ini yang dikatakan siswa berkemampuan

sedang adalah poin ke-9 yaitu lebih mantap dengan tugas-tugas

rutin yang lebih sederhana, dibuktikan dengan hasil belajarnya 5 ≤

N ≤6.

24

3. Kelompok Siswa Berkemampuan Rendah (Lambat)

Siswa yang berkemampuan rendah atau lambat mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut: (1) Lamban dalam menerima dan

mengelola pembelajaran, lamban dalam bekerja, dalam memahami

isi bacaan, menganalisis dan memecahkan masalah. (2) Kurang

mampu berkonsentrasi, berkomunikasi dengan orang lain,

mengemukakan pendapat, kurang kreatif, dan mudah lupa (susah

ingat mudah lupa). (3) Tidak berprestasi dalam akademiknya

rendah dan hasil kerjanya tidak memuaskan. (4) Sering berperilaku

yang kurang baik, kebiasaan jelek dan tidak produktif. (Mulyasa

dalam Utami, 2008)

Dalam penelitian ini yang dikatakan siswa berkemampuan

sedang adalah poin ke-3 yaitu tidak berprestasi dalam

akademiknya rendah dan hasil kerjanya tidak memuaskan,

dibuktikan dengan hasil belajarnya < 5.

e. Perlakuan (Treatment) Terhadap Perbedaan Tingkat Kemampuan

Siswa.

Masing-masing kelompok diberikan perlakuan yang dipandang

cocok atau sesuai karakteristiknya.

1. Kelompok Siswa Berkemampuan Tinggi (Pandai)

Bagi kelompok siswa yang memiliki kemampuan tinggi,

treatment yang diberikan yaitu belajar mandiri (self leraning)

25

dengan menggunakan modul plus yaitu belajar secara mandiri

melalui modul dan buku-buku teks Matematika yang relevan.

Menurut buku pedoman penyusunan modul, Balitbang

Dikbud, modul adalah satu unit program belajar mengajar terkecil

yang terinci menggariskan; (1) tujuan instruksional umum, (2)

tujuan instruksional khusus, (3) pokok-pokok materi yang

dipelajari dan diajarkan, (4) kedudukan dan fungsi satuan dalam

kesatuan program yang lebih luas, (5) peranan guru dalam proses

belajar mengajar, (6) alat dan sumber yang akan dibahas, (7)

kegiatan belajar yang akan/harus dilakukan oleh siswa, (8)

lembaran- lembaran kerja yang harus dikerjakan siswa. (Dalam

Nurhasanah, 2008:13).

Penerapan sistem pembelajaran modul menurut Wijaya

(dalam Nurhasanah, 2008:14) ada beberapa ciri, diantaranya; (1)

siswa dapat belajar sendiri dengan aktif tanpa harus selalu

dibimbing guru, (2) tujuan pembelajaran dilakukan secara khusus

sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa segera

dapat diketahui, perubahan tingkah laku diharapkan sampai 75%

penguasaan tuntas, (3) membuka kesempatan pada siswa untuk

maju berkelanjutan bagi siswa yang telah menyelesaikan satu

paket, maka ia boleh melanjutkan pelajaran pada paket berikutnya.

Modul membuka kesempatan pada siswa untuk

mengembangkan dirinya secara optimal. Materi pelajaran yang

26

tertuang dalam kegiatan disusun secara berurutan. Modul

menggunakan prinsip learning by doing/learning by problem

solving, siswa yang membaca modul tidak hanya sekali membaca

teks dalam lembar kegiatan, tetapi mendapat pengulangan dari

lembaran-lembaran lainnya (lembar kerja/lembar evaluasi).

Pemilihan belajar mandiri dengan modul didasari anggapan

bahwa siswa berkemampuan tinggi akan lebih baik belajar dengan

cara mereka sendiri yang terfokus langsung pada penguasaan

tujuan khusus atau seluruh tujuan. Selain itu karakteristik siswa

berkemampuan tinggi seperti yang telah diungkapkan sebelumnya

bahwa diantaranya mereka memiliki kemampuan secara tepat

menarik suatu generalisasi, dapat mengenal hubungan antara fakta

yang satu dengan yang lain, cakrawala berfikirnya logis, kritis dan

suka berdebat, memiliki rasa ingin tahu (natural curiosity) yang

tinggi, cepat dalam menerima, mengolah, memahami, dan

menguasai pembelajaran, tepat mengerjakan tugas dengan hasil

baik, kurang sabar mengikuti hal-hal yang rutin dan monoton,

cenderung tidak memiliki gangguan nervous (mudah bingung),

daya imajinasinya tinggi, dan mampu berfikir abstrak, cepat dalam

bekerja, dan melakukan tugas sehingga banyak memiliki waktu

luang.

Sehingga diharapkan dengan pembelajaran modul ini

mereka bisa lebih meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

27

matematis dan motivasi belajarnya dan dengan adanya beberapa

gagasan baru yang diterapkan dalam pembelajaran modul

diharapkan dapat memberikan keuntungan baik pada siswa

maupun gurunya. (Nurhasanah, 2008:16). Keuntungan yang

didapat siswa antara lain:

a. Siswa dapat segera mengetahui hasil belajarnya dan segera

pula dapat memperbaiki kekurangannya.

b. Siswa mendapat kesempatan mencapai angka tertinggi dengan

menguasai bahan pelajaran secara tuntas.

c. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran secara jelas sehingga

mereka tergerak untuk segera mencapainya.

d. Siswa mendapat motivasi yang kuat dengan adanya bimbingan

dan langkah-langkah belajar yang teratur.

Selain memberikan keuntungan bagi siswa, pembelajaran

modul pun memberikan keuntungan bagi guru , antara lain:

a. Guru mempunyai kesempatan lebih luas dan waktu lebih

banyak untuk memberikan bantuan secara individual pada

siswa yang membutuhkan.

b. Guru mempunyai waktu yang lebih banyak untuk memberikan

pelajaran tambahan sebagai pengayaan.

c. Guru tidak perlu membuat satuan pelajaran.

28

2. Kelompok Siswa Berkemampuan Sedang

Bagi kelompok siswa berkemampuan sedang diberikan

pembelajaran dengan metode pemberian tugas. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Apriyanto (2010) bahwa

pembelajaran matematika menggunakan metode penemuan

melalui pemberian tugas dapat mempermudah siswa dalam

memahami materi. Dalam penelitian ini cara pemberian tugas yang

digunakan adalah pemberian tugas yang diberikan sebelum dan

tugas yang diberikan sesudah suatu materi yang diajarkan.

Pasaribu (Nurlaelah, 2009) menyatakan bahwa pemberian

tugas bertujuan untuk meninjau pelajaran baru, untuk menghafal

pelajaran yang diberikan, untuk memecahkan masalah, untuk

mengumpulkan bahan, dan untuk membuat latihan-latihan. Peran

dari pemberian tugas sebelum materi diajarkan adalah untuk

memandu siswa dalam mempelajari materi, mengerjakan soal-soal

dan lain sebagainya mengenai materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya. Tugas untuk mempelajari materi ini

diberikan pada setiap akhir pembelajaran. Pemberian tugas ini

bertujuan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa sehingga

dalam pelaksanaan pembelajaran siswa tidak lagi pasif (Nurlaelah,

2009).

Pemberian tugas dilakukan supaya dapat mengembangkan

pemahaman dan keterampilan matematika siswa; menstimuli siswa

29

menyusun hubungan dan menghubungkan tata kerja ide matematik

(mathematical connection); mendorong untuk memformulasi

masalah; pemecahan masalah (mathematical problem solving); dan

penalaran matematik (mathematical reasoning); memajukan

komunikasi matematik (mathematical communication);

menggambarkan matematik sebagai suatu kegiatan manusia

(mathematics as human activity); dan mendorong mengembangkan

keinginan siswa mengerjakan matematika atau mengembangkan

disposisi matematik (mathematical disposition) (Sumarmo dalam

Nurlaelah, 2009).

Pemilihan belajar dengan metode pemberian tugas didasari

pula anggapan bahwa siswa berkemampuan sedang memiliki

karakteristik dimana mereka memiliki dorongan ingin tahu yang

cukup besar, aktif, cukup cepat dan lebih jelas menghayati

hubungan-hubungan, bekerja atas dasar rencana dan inisiatif

sendiri, suka menyelidiki yang baru dan lebih luas, lebih mantap

dengan tugas-tugas rutin yang sederhana, tidak menyukai tugas-

tugas yang tidak dimengerti, tidak suka menggunakan cara hafalan

dengan ingatan, percaya kepada kemampuan sendiri, cepat malas

kalau diberi hal- hal yang tidak menarik minatnya. Hal tersebut

sangat sesuai dengan karakteristik metode pemberian tugas

sehingga diharapkan dengan metode pemberian tugas mereka

30

dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis

dan motivasi belajarnya.

3. Kelompok Siswa Berkemampuan Rendah (Lambat)

Bagi kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah

diberikan special treatment, yaitu berupa pembelajaran dalam

bentuk re-teaching dan tutorial. Perlakuan diberikan setelah

mereka bersama-sama kelompok sedang mengikuti pembelajaran

dengan metode pemberian tugas. Hal ini dimaksudkan agar secara

psikologis siswa berkemampuan rendah tidak merasa diperlakukan

sebagai siswa nomor dua di kelas.

Kelompok siswa yang berkemampuan rendah diberikan re-

teaching dan tutorial didasarkan pada pertimbangan bahwa mereka

lambat dan sulit memahami serta menguasai bahan pelajaran. Oleh

karena itu, kelompok ini harus mendapat apresiasi khusus dari

guru berupa bimbingan dan bantuan belajar dalam bentuk

pengulangan pelajaran kembali melalui tambahan jam belajar dan

tutorial, sehingga dengan cara demikian mereka bisa menguasai

pelajaran yang diajarkan.

Karena seperti diketahui bahwa salah satu tujuan

pengajaran atau program tutorial adalah untuk memberikan

bantuan dalam pembelajaran kepada siswa yang lambat, sulit dan

gagal dalam belajar, agar dapat mencapai prestasi belajar secara

optimal. Perlakuan khusus ini diselenggarakan dalam bentuk

31

pertemuan antara guru dan siswa pada kelompok kecil, yang

diliputi oleh suasana tanya-jawab, diskusi dan pengulangan

pelajaran kepada siswa satu-persatu (individual). (Perpustakaan

Universitas Indonesia, 2010).

f. Faktorisasi Bentuk Aljabar

Fakrorisasi (pemfaktoran) adalah menyatakan bentuk

penjumlahan menjadi bentuk perkalian faktor-faktor. Bentuk

penjumlahan suku-suku yang memiliki faktor yang sama dapat

difaktorkan dengan menggunakan hukum distributif. Pemfaktoran

aljabar terdiri atas berikut:

1. Suku-suku yang memiliki faktor persekutuan dapat difaktorkan

dengan menggunakan hukum distributif.

Contoh:

1. Faktorkanlah bentuk-bentuk aljabar berikut ini!

a. 4 + 8b. 9 + 18Penyelesaian:

a. 4a dan 8 memiliki faktor persekutuan terbesar 4, maka:

4 + 8 = 4( ) + 4(2)= 4( + 2)

+ = ( + )

32

b. 9p3 dan 18p5 memiliki faktor persekutuan terbesar 9p3,

maka:

9 + 18 = 9 (1) + 9 (2 )= 9 (1 + 2 )

2. Faktorisasi bentuk

a. + 2 + = ( + )b. − 2 + = ( − )Contoh:

1. Faktorkan bentuk-bentuk aljabar berikut ini!

a. + 10 + 25b. − 18 + 81

Penyelesaian:

a. + 10 + 25 = ( ) + 2( )(5) + (5)= ( + 5)

b. − 18 + 81 = ( ) − 2( )(9) + (9)= ( − 9)

3. Faktorisasi (pemfaktoran) selisih dua kuadrat

− = ( + )( − ) Contoh:

1. Faktorkanlah selengkapnya bentuk 5 − 5 !

Penyelesaian:

5 − 5 = 5( − )

33

= 5( + )( − )4. Faktorisasi bentuk

+ + = ( + )( + )Dengan syarat c = p x q dan b = p + q

Contoh:

1. Faktorkanlah bentuk-bentuk aljabar berikut ini!

a. + 10 + 16b. + 2 − 48Penyelesaian:

a. + 10 + 16Karena hasil kalinya bilangan positif, yaitu 16 dan hasil

jumlahnya juga positif, yaitu 10, maka pasangan

bilangan bertanda positif.

Jadi, + 10 + 16 = ( + 2)( + 8)b. 2 2 48x x

Karena hasil kalinya bilangan negatif, yaitu -48, maka

pasangan bilangan bertanda positif dan negatif.

Jadi, 2 2 48 ( 8)( 6)x x x x atau ( 6)( 8)x x

5. Faktorisasi bentuk 2ax bx c dengan a ≠ 1 dilakukan

dengan langkah berikut.

2 2ax bx c ax px qx c

p q b dan p q a c

ac

34

Contoh:

1. Faktorkan bentuk-bentuk aljabar berikut ini!

a. 26 11 3x x

b. 23 5 12x x

Penyelesaian:

Soal latihan faktorisasi bentuk aljabar:

1. Tentukan FPB dari suku-suku pada setiap polinomial berikut.

a. 15 21x

b. 3 28 24 16p p p

Penyelesaian:

a. 15 21 3(5 ) 3(7)x x

Jadi, FPB dari polinomial tersebut adalah 3.

5 diuraikan menjadi 9-4

-36

a. 26 11 3x x 26 2 9 3x x x

2 (3 1) 3(3 1)x x x

(3 1)(2 3)x x atau (2 3)(3 1)x x

b. 23 5 12x x 23 9 4 12x x x

3 ( 3) 4( 3)x x x

( 3)(3 4)x x atau (3 4)( 3)x x

18

-2 -9

-36

9 -4

35

b. 3 2 28 24 16 8 ( ) 8 (3 ) 8 (2)p p p p p p p p

Jadi, FPB dari polinomial tersebut adalah 8 p .

2. Tentukan nilai p dari bentuk aljabar berikut ini.

a. 2 2(2 4) 4 16x x p

b. 2 2(3 ) 9 12 16x p x x

Penyelesaian:

a. 2 2(2 4) 4 16x x p

2(2 4)(2 4) 4 16x x x p

2 24 16 16 4 16x x x p

karena ruas kiri dan ruas kanan memiliki nilai yang sama,

maka dapat kita ketahui nilai p adalah 16

b. 2 2(3 ) 9 12 16x p x x

2 2 2(3 ) (3 ) 3( )(4) (4)x p x x

2 2(3 ) (3 4)x p x

Karena ruas kiri dan ruas kanan memiliki nilai yang sama,

maka dapat kita ketahuinilai p adalah 4

3. Ubahlah bentuk faktor aljabar berikut ke dalam selisih dua kuadrat.

a. ( 8)( 8)x x

b. (2 11)(2 11)x x

Penyelesaian:

36

a. 2( 8)( 8) 8 8 64x x x x x

2( 8)( 8) 64x x x

Jadi, selisih dua kuadrat yang terbentuk adalah 2 64x

b. (2 11)(2 11)x x 4 22 22 121x x x

(2 11)(2 11) 4 121x x x

Jadi, selisih dua kuadrat yang terbentuk adalah 4 121x

4. Carilah nilai x dari 2 2 24 0x x

Penyelesaian:

2 2 24 0x x

( 6)( 4) 0x x , maka diperoleh

6x atau 4x 5. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut dan tentukanlah nilai x , jika

hasilnya sama dengan 0.

a. 25 2 7x x

b. 23 13 10x x

Penyelesaian:

a. 2 25 2 7 5 5 7 7x x x x x

25 2 7x x 5( 1) 7( 1)x x

25 2 7x x (5 7)( 1)x x

0 (5 7)( 1)x x

37

Maka diperoleh 7

5x dan 1x

b. 23 13 10x x 23 3 10 10x x x

23 13 10 3 ( 1) 10( 1)x x x x x

23 13 10 (3 10)( 1)x x x x

0 (3 10)( 1)x x

Maka diperoleh 10

3x dan 1x

(Endang Budi Rahaju dkk. 2008: 23-24)

B. Hasil Penelitian yang Relevan.

Penelitian yang relevan merupakan urutan sistematis tentang hasil-hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang terdahulu dan ada

hubungannya dengan penelitian yang hendak dilakukan. Penelitian yang telah

dilakukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika, antara lain:

Arifin Eko Suriyanto (2010) dalam penelitian yang berjudul

“Pembelajaran Berbasis Aptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk

Peningkatan Motivasi dan Komunikasi Belajar Matematika Pada Garis

Singgung Lingkaran (PTK dikelas VIII SMP Negeri 22 Sukaraja)”. Penelitian

ini menyimpulkan bahwa penerapan Strategi Pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI). (1) Dapat meningkatkan motivasi belajar Matematika pada

garis singgung lingkaran (2) Dapat meningkatkan komunikasi Matematika

38

pada garis singgung lingkaran (3) Dapat meningkatkan prestasi Matematika

pada garis singgung lingkaran di SMP.

Hepy Yusita (2010) dalam penelitian yang berjudul “Implementasi

Model Pembelajaran ATI (Aptitude Treatment Interaction) pada Materi

Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Kelas VII-A SMP NU-1 Gresik”.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran ATI efektif dan dapat

digunakan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran Matematika di kelas

dengan siswa yang mempunyai kemampuan berbeda.

Akhmad Arifin (2010) dalam penelitian yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Quran Hadits Melalui Model

Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Siswa Kelas IV MI

Kebonharjo Patebon Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011”. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction dapat meningkatkan prestasi belajar berdasarkan kelompok tingkat

kecerdasan siswa secara berturut-turut.

Dengan demikian penelitian di atas mendukung penelitian ini,

penelitian ini menekan pengaruh penerapan model pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) terhadap hasil belajar siswa materi pokok aljabar

khususnya faktorisasi bentuk aljabar.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan penyajian diskripsi teoristik dapat disusun suatu kerangka

berpikir untuk menjelaskan arah dan maksud penelitian. Kerangka berpikir ini

39

disusun berdasarkan variabel yang dipakai dalam penelitian yaitu model

pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI) dan hasil belajar.

Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar

siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa diantaranya

adalah model pembelajaran yang digunakan guru.

Penggunaan model mengajar cukup besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan guru dalam mengajar. Pemilihan model mengajar yang tidak

tepat akan dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Kerangka

berfikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul, (Arikunto, 2010: 110).

Berdasarkan permasalahan yang ada dan kajian teori yang mendukung

serta beberapa penelitian yang relevan, maka peneliti dapat menarik hipotesis

sebagai berikut:

Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran aptitude treatment

interaction (ATI) terhadap hasil belajar siswa materi pokok aljabar kelas VIII

MTs Al-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013.

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

Hasil Belajar Matemetika

Gambar 2.1

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Karena gejala yang diteliti dalam

penelitian ini sengaja diadakan berupa pemberian pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI)

kepada sampel kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional kepada

sampel kelas kontrol.

Variansi dari penelitian eksperimen ini termasuk kedalam quasi

Experimental, yaitu metode eksperimen semu (quasi eksperimental) pada

dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan

variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu

variabel yang dipandang paling dominan (Sukmadinata, 2011: 59).

Desain eksperimen adalah kerangka konseptual pelaksanaan

eksperimen (Furchan, 2011: 358). Desain penelitian eksperimen ini yaitu

Random, observasi, Post-test desain. Observasi dalam penelitian ini hanya

sebagai alat untuk mendapatkan data kemampuan awal siswa untuk

menentukan sampel dari populasi sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

41

Dengan pola desain sebagai berikut:

Dari desain pola diatas dapat diketahui bahwa populasi terdiri dari dua

kelas yaitu kelas VIIIA, VIIIB. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara

random untuk menentukan mana yang menjadi kelas eksperimen dan kelas

kontrol, selanjutnya kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI) dan

kelas kontrol diberikan perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional.

Setelah proses pembelajaran, masing-masing kelas diberikan tes (post-tes) dan

dari hasil tes masing-masing kelas dilakukan uji daya beda ( uji-t).

Populasi Kelas VIIIA &VIIIB

Random

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Model Pembelajaran

ATI

Bukan Model Pembelajaran

ATI

Post-testPost-test

Uji t

Sama

42

B. Metode Penelitian.

Metode penelitian dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu metode

penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,

(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai

instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan sacara

purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sedangkan metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi dan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan, (Sugiono, 2011: 14-15).

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah

metode penelitian kuantitatif.

C. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan langkah-langkah atau tata cara yang

dilakukan dalam mengumpulkan suatu data. Pembelajaran pada kelas

eksperimen dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran aptitude

43

treatment interaction (ATI), sedangkan kelas kontrol pembelajaran dilakukan

dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam pelaksanaan penelitian meliputi:

a. Melakukan observasi untuk mengetahui kemampuan awal populasi.

b. Hasil observasi populasi selanjutnya dilakukan uji-homogenitas (Uji-

Fisher) dengan rumus F dan apabila populasi tidak homogen maka

dilakukan uji- normalitas (Uji-chi squer) dengan rumus varian dan apabila

tidak normal maka dilakukan dengan cara Proporsional.

c. Setelah dilakukan uji-homogenitas atau uji-normalitas (uji-chi squer) atau

cara proporsional terhadap populasi, maka akan menentukan sampel yaitu

menentukan dua kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

d. Selanjutnya memberikan pembelajaran intruksional yang berbeda kepada

kedua kelas. Kelas eksperimen diberikan pembelajaran berupa

penyampaian materi dengan menerapkan model pembelajaran aptitude

treatment interaction (ATI) dan untuk kelas kontrol diberi pembelajaran

berupa penyampaian materi secara konvesional.

e. Setelah proses pembelajaran masing-masing kelas diberikan tes tertulis

dalam bentuk uraian objektif untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

konsep-konsep Matematika pada materi faktorisasi bentuk aljabar pada

pelajaran Matematika.

44

f. Hasil tes dari masing-masing kelas dilakukan uji normalitas dengan rumus

chi-kuadrat untuk diketahui bahwa hasil tes tersebut bersifat normal atau

tidak normal.

g. Apabila hasil tes bersifat normal maka dilanjutkan ke uji homogenitas dan

apabila hasil tes tidak normal maka dilakukan uji-U dengan implimentasi

uji-Z selanjutnya menarik kesimpulan dari sampel.

h. Setelah diketahui bahwa hasil tes dari kedua kelas bersifat normal maka

selanjutnya dilakukan uji kesamaan varian (uji-homogenitas) dengan rumus

F.

i. Setelah diketahui hasil tes dari kedua kelas homogen maka dilanjutkan ke

uji-stedent I (uji daya beda) dengan rumus t untuk uji-stedent I dan apabila

tidak homogen maka hasil tes tersebut diuji-stedent II dengan rumus t

untuk uji-stedent II selanjutnya menyimpulkan ke populasi yang bertujuan

untuk mengetahui pengaruh model aptitude treatment interaction (ATI)

terhadap hasil belajar siswa.

D. Populasi dan Sampel.

1. Populasi.

Menurut Arikunto (2010: 173), yang dimaksud dengan populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan Sugiyono (2011: 117)

mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

45

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Semester Genap MTs Al-Hamidy pada tahun pelajaran 2012/2013, yang

terbagi dalam 2 kelas, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel.3.1. Populasi siswa kelas VIII MTs Al-HamidyKelas Jumlah siswa

VIIA 20

VIIB 16

Jumlah 36

Sumber: MTs Al-Hamidy

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 118). Pendapat lain

mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti, (Arikunto, 2010: 174).

Penelitian ini menggunakan teknik sampling dalam kelompok

Probability Sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, (Sugiono, 2011: 120).

Teknik yang digunakan adalah dengan cara cluster sampling.

Pemilihan sampel cara cluster sampling merupakan pengambilan sampel

secara random yang bukan individu, tetapi kelompok-kelompok unit

yang kecil atau “cluster”, (Subana & Sudrajat, 2001: 123). Dalam

46

penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas VIIIA sebagai kelas

eksperimen yang berjumlah 20 siswa dan kelas VIIIB sebagai kelas

kontrol yang berjumlah 16 siswa. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian

ini adalah 36 siswa. Pada kelas VIIIA proses belajar mengajar

menggunakan model pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI),

sedangkan pada kelas VIIIB proses belajar mengajar menggunakan

pembelajaran konvensional. Berdasarkan uji homogenitas melalui hasil

tes yang telah dilakukan oleh sekolah pada Quis 1 sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa kelas VIII yang berjumlah dua kelas bersifat

homogen (Lampiran 1.1).

47

Berikut ini rincian desain pengambilan sampel:

Populasi Kelas VIIIA & VIIIB

Data Kemampuan Awal

Pre-test

Uji Fisher

Uji-Chi Squer VIIIA≠VIIIB VIIIA=VIIIB

E(kelas) ≠ Populasi E(kelas) = Populasi

Proporsional

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Observasi

Resfentatif

48

E. Teknik Pengumpulan Data.

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian, oleh karena itu untuk memperoleh data yang tepat, maka

diperlukan teknik pengumpulan data. Dalam hal ini teknik pengumpulan

datanya melalui tes.

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok, (Arikunto,

2010: 193). Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil

belajar siswa yang berupa soal uraian objektif.

49

Berikut ini rincian desain pengumpulan data:

Valid dan Reliabel

Populasi Kelas VIIIA & VIIIB

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Model Pembelajaran

ATI

Bukan Model Pembelajaran

ATI

Post-test Post-test

Data Kemampuan Akhir

Data Kemampuan Akhir

Uji Normalitas Uji Normalitas

Normal

Uji Homogenitas

Homogen Tidak Homogen

Uji Student IUji Student II

Tidak Normal

Uji U

Uji Z

Sama

Kesimpulan Untuk Populasi (Generalisasi)

Kesimpulan Untuk Populasi (Generalisasi)

50

F. Instrumen Penelitian.

Instrumen dalam penelitian ini memiliki kedudukan yang sangat

penting, karena instrument sangat menentukan kelancaran dan validnya hasil

penelitian.

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah, (Arikunto, 2010: 203). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes soal uraian objektif.

G. Uji Coba Instrumen.

Instrument penelitian yang telah selesai disusun harus diuji cobakan

terlebih dahulu sebelum digunakan untuk meneliti agar mengetahui validitas

dan reliabilitasnya. Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan

pada tes hasil belajar Matematika.

Sebelum soal postes (lampiran 1.2) diberikan pada kelas-kelas sampel

yaitu kelas VIIIA (Kelas eksperimen) dan VIIIB (kelas kontrol) dilakukan uji

coba instrumen postes terlebih dahulu pada kelas yang bukan merupakan

kelas sampel, yaitu dikelas IX MTs Al-Hamidy yang peneliti asumsikan

bahwa kelas VIII. Uji coba soal tersebut dilaksanakan pada hari rabu, 29

Agustus 2012 pukul 08.50-10.10 untuk mengukur validitas dan reliabilitasnya

karena alat ukur yang baik harus memenuhi kedua syarat tersebut dengan

tujuan untuk mengetahui keandalan atau keampuhannya guna

51

menyempurnakan tes yang telah disusun baik dari segi penggunaan bahasa,

butir-butir tes maupun petunjuk pengerjaannya sehingga tujuan penelitian

tercapai.

1. Uji Validitas.

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat-

tingkat kevalidan atau kasahihan suatu instrument, (Arikunto, 2010: 211).

Suatu pokok uji dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi yang

tinggi antara skor butir soal dengan skor total. Teknik yang digunakan

untuk uji validitas butir soal adalah teknik korelasi produck moment.

2 22 2

xy

N XY X Yr

N X X N Y X

...............(3 - 1)

Keterangan:

xyr Koefisien korelasi antar variable x dan y (validitas tes).

N Jumlah responden (Jumlah sampel)

X Skor item (Skor butir soal)

Y Skor Total (Arikunto, 2010: 213).

Setelah diperoleh harga xyr , kemudian dikonsultasikan dengan

harga tabelr momen produk. Apabila xy tabelr r maka item tersebut

dikatakan valid, dan sebaliknya apabila xy tabelr r maka item tersebut

dikatakan tidak valid, pada taraf signifikan 5%.

52

Adapun hasil uji coba soal postes tersebut ditunjukkan pada

lampiran 12.1. Setelah diperoleh data hasil uji coba maka dilakukan uji

validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji validitas postes ditunjukkan pada

tabel berikut.

Tabel 3.2. Data Hasil Uji Validitas Instrumen (Postes)

PengujianButir Soal

1 2 3 4 5r_hitung 0.683711 0.594144 0.771637 0.675466 0.561714r_tabel 0.404

Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas (lampiran 12.1)

menggunakan rumus uji validitas instrumen tes (postes) dengan bantuan

program SPSS yang ditunjukkan oleh tabel 3.3 di atas, menunjukkan

bahwa r_hitung >r_tabel sesuai dengan kriteria pengujian uji validitas

dan nilai r_tabel yang ditunjukkan pada tabel r product moment

(lampiran 10.3) dengan taraf signifikan 5% maka butir soal no 1, 2, 3, 4,

dan 5 soal (postes) tersebut dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data. Untuk menghitung realibilitas instrumen yang skornya

bukan 1 dan 0 dapat menggunakan rumus alpha sebagai berikut.

2

11 21

1b

t

kr

k

...............(3 - 2)

53

Keterangan:

11r Reliabilitas tes secara keseluruhan

K Banyak butir soal

2b jumlah varians butir

2t Varian total (Arikunto, 2010: 239)

Dimana:

2

2

2t

XX

NN

...............(3 - 3)

Keterangan:

2t Varian total

X Jumlah item yang dijawab benar

N Banyaknya subjek yang mengikuti tes. (Arikunto, 2010: 239)

Apabila 11 tabelr r maka dikatakan bahwa item yang bersangkutan

tersebut reliabel, dan sebaliknya apabila 11 tabelr r maka item yang

bersangkutan tidak reliabel pada taraf signifikan 5%.

Adapun hasil uji reliabilitas postes ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.3. Data Hasil Uji Reliabilitas Instrumen (Postes)

PengujianButir Soal

1 2 3 4 5r_hitung 0.629r_tabel 0.404Keterangan Realibel

54

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas (lampiran 12.1)

menggunakan rumus uji reliabilitas instrumen tes (postes) dengan bantuan

program SPSS yang ditunjukkan oleh tabel 3.4 di atas, menunjukkan

bahwa r_hitung = 0.629>r_tabel = 0.404 sesuai dengan kriteria pengujian

uji reliabilitasdan nilai r_tabel yang ditunjukkan pada tabel r product

moment (lampiran 20.1 ) dengan taraf signifikan 5% maka kelima butir

soal postes (soal no 1, 2, 3, 4, dan 5 ) tersebut dikatakan reliabel.

Karena soal yang valid dan reliabel ( soal no 1, 2, 3, 4, dan 5 )

sudah dapat mengukur indikator materi penelitian maka peneliti

menggunakan soal tersebut sebagai soal postes.

H. Teknik Analisa Data.

Setelah data diperoleh dari pelaksanaan penelitian, yang dilaksanakan

selanjutnya adalah pengujian terhadap data tersebut. Teknik analisa data

bertujuan untuk mengelola data yang telah dikumpulkan, sehingga dapat

diperoleh suatu kesimpulan, adapun pengujian data adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah

data yang ada berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas

dilakukan terhadap skor postest hasil belajar pada kedua kelompok.

Pada data tes dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah

data tes terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dicari dengan

menggunakan rumus chi-kuadrat.

55

2

02 h

h

f f

f

...............(3 – 4)

Keterangan:

2V Nilai 2 yang dihitung

0f Frekuensi Observasi

hf Frekuensi Harapan (Ekspektasi)

n Jumlah Siswa. (Subana-Moersetyo dan Sudraja, 2010: 176).

jika 2 2hitung tabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya

jika 2 2hitung tabel maka data tidak terdistribusi normal, pada taraf

signifikan 5% dengan derajat kebebasan, 1db n .

Sedangkan untuk data yang tidak berdistribusi normal digunakan

uji non-parametrikk. Uji non-parametrik adalah pengujian hipotesis

dimana data statistiknya tidak berdistribusi normal (Ronald E Walpole &

Raymond H Myers.1995).

Uji statistik U (U-tes) di implementasikan ke Uji Z yang

dikembangkan oleh Mann-Whitney dengan prosedur kerja sebagai

berikut:

a. Menentukan rumus hipotensis statistik:

0 1 2

1 2

:

:a

H

H

b. Menentukan taraf signifikan (α)

c. Menentukan daerah kritis yaitu daerah penerimaan atau penolakan 0H

56

d. Menghitung harga statistik U dengan 2 pilihan cara:

1. Berdasarkan sampel pertama ( 1n )

1 11 2 1

1

2

n nU n n R

...............(3 – 5)

2. Berdasarkan sampel kedua ( 2n )

2 21 2 2

1

2

n nU n n R

...............(3 – 6)

e. Hitung nilai perbandingan dari 1 2

2

n n

...............(3 – 7)

f. Jika nilai U dari 1 2

2

n n, maka di update dengan 1 2U n n U ..(3 – 8)

g. Jika sampel, lebih dari 20 maka analisis dilanjutkan dengan

pendekatan distribusi normal

U

U E UZ

...............(3 – 9)

dengan

1 2 1 2 1

12U

n n n n

................(3 – 10)

h. Buat kesimpulan, sesuai rumusan hipotensis (uji satu arah atau dua

arah).

2. Uji Homogenitas Data (Uji-F).

Sebelum analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus t-tes

untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat sebelumnya,

maka perlu diuji varians kedua sampel homogen atau tidak. Pengujian

homogenitas varian uji F dengan rumus :

57

VarianTerbesarF

VarianTerkecil

...............(3 – 11)

Dimana:

2

2

1

ix xVarian S

n

...............(3 - 12)

Keterangan:

2S Varian Sampel

ix Nilai Siswa

x Rata-rata Nilai Siswa (Mean)

n Jumlah Siswa. (Irzani & Rifa’I, 2010: 149).

Jika hitung tabelF F maka data dikatakan homogen dan sebaliknya

jika hitung tabelF F maka data dikatakan tidak homogen, pada taraf

signifikan 5% dengan derajat kebebasan 1pembilangdb n serta

1penyebutdb n .

3. Uji Hipotesis Data (Uji-t).

Setelah diketahui kedua sampel tersebut homogen atau tidak

barulah dilakukan analisis dengan menggunakan rumus uji beda (uji-t).

Apabila varians homogen dapat menggunakan rumus uji beda (uji-t). Uji

beda digunakan untuk mengetahui hipotesis yang diajukan diterima atau

ditolak dengan rumus:

1 2 1 2

2 21 1 2 2

1 2 1 2

( ) ( )

( 1) ( 1) 1 12

x xt

n S n Sn n n n

...............(3 – 13)

58

Keterangan:

1x Nilai rata-rata dari kelas eksperimen

2x Nilai rata-rata dari kelas kontrol

1 Rataan kelas eksperimen

2 Rataan kelas kontrol

1n Jumlah siswa kelas eksperimen

2n Jumlah siswa kelas kontrol

21S Varians kelas eksperimen

22S Varians kelas kontrol.

Untuk mengetahui harga t-tabel digunakan 1 2 2db n n

selanjutnya t-hitung dibandingkan dengan t-tabel dengan taraf signifikan

5%. Jika hitung tabelt t maka oH ditolak dan aH diterima, dan jika

hitung tabelt t maka oH diterima dan aH ditolak .

Sedangkan untuk varians yang tidak homogen digunakan rumus

uji beda:

1 2 1 2

2 21 2

1 2

x xt

S S

n n

...............(3 – 14)

Keterangan:

1x Nilai rata-rata dari kelas eksperimen

59

2x Nilai rata-rata dari kelas kontrol

1 Rataan kelas eksperimen

2 Rataan kelas kontrol

1n Jumlah siswa kelas eksperimen

2n Jumlah siswa kelas kontrol

21S Varians kelas eksperimen

22S Varians kelas kontrol.

Untuk mengetahui harga t-tabel digunakan

22 21 2

1 22 22 2

1 2

1 2

1 21 1

S S

n ndb

S S

n n

n n

selanjutnya t-hitung dibandingkan dengan t-tabel dengan taraf

signifikan 5%. Jika hitung tabelt t maka oH ditolak dan aH diterima dan

sebaliknya jika hitung tabelt t maka oH diterima dan aH ditolak .

Menentukan Pengujian hipotesis nihil dan hipotesis alternatif

Pengujian hipotesis untuk melihat pengaruh penerapan model aptitude

treatment interaction (ATI) dengan hipotesis sebagai berikut:

1. oH : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model

aptitude treatment interaction (ATI) terhadap hasil belajar Matematika.

2. aH : Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model

aptitude treatment interaction (ATI) terhadap hasil belajar Matematika.

60

Secara statistik hipotesis tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

0 1 2

1 2

:

:a

H

H

Dan secara daerah kritis dapat di gambarkan sebagai berikut:

Uji-t Uji Fihak Kanan

Daerah Penerimaaan

oH

Daerah penolakan oH

Penerimaan aH

Gambar 3.1

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada materi

pokok aljabar terhadap hasil belajar Matematika siswa. Sampel dalam penelitian

ini adalah siswa kelas VIIIA dan kelas VIIIB MTs Al-Hamidy tahun pelajaran

2012/2013. Dimana kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan

penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dengan

jumlah siswa 20 dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan

bukan penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

dengan jumlah 16 siswa. Data yang diperoleh untuk mengetahui tingkat hasil

belajar Matematika siswa yaitu melalui pemberian postes setelah semua materi

faktorisasi bentuk aljabar yang telah ditentukan pada silabus (Lampiran 2.1)

selesai dipelajari. Proses pembelajaran yang dilaksanakan disesuaikan dengan

RPP yang telah disusun (Lampiran 3.1-4.2). Data hasil postes (Lampiran 13.1-

14.1) yang telah diberikan pada masing-masing kelas sampel selanjutnya

dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus statistik yang telah ditetapkan pada

Bab 3 sebelumnya. Adapun data hasil penelitian dideskripsikan sebagai berikut:

62

Data Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil postes yang telah diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

yang terdapat pada lampiran 13.1-14.1 diperoleh nilai-nilai seperti yang

tercantum pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Postes Siswa

No Kelas N1 Eksperimen 20 66.6 339.41842 Kontrol 16 50.313 702.8958

Data pada tabel 4.1 di atas merupakan data hasil postes (lampiran 13.1-

14.1) yang digunakan untuk menguji normalitas, homogenitas serta hipotesis

yang telah ditentukan dengan menggunakan rumus t-tes (uji-t).

B. Analisis Data

1. Uji Analisis Prasyarat

a) Uji Normalitas

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Postes

Kelas N Chi-square

Chi-square

DfChi-

squareKeterangan

Eksperimen 20101.333 113.1453 90 Normal

Kontrol 16

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas (lampiran 15.1) data

postes menggunakan rumus menggunakan uji chi-square pada bab 3 (hal

55) dengan bantuan program SPSS yang ditunjukkan oleh tabel 4.3 di atas,

63

menunjukkan bahwa < sesuai dengan kriteria jika

2 2hitung tabel maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika

2 2hitung tabel maka data tidak terdistribusi normal maka untuk

pengujian uji normalitas dan nilai yang ditunjukkan pada tabel

Chi-square (lampiran 19.1) dengan taraf signifikan 5% maka data postes

terdistribusi normal.

b) Uji Homogenitas

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Postes

Kelas N F_hitung F_tabel KeteranganEksperimen 20

2.0709 2.23 HomogenKontrol 16

Hasil perhitungan uji homogenitas (lampiran 20.1) data postes

menggunakan rumus uji homogenitas pada bab 3 (hal 57) dengan bantuan

program Microsoft Excel yang ditunjukkan oleh tabel 4.4 di atas,

menunjukkan bahwa = 2.0709< = 1.87sesuai dengan kriteria

Jika hitung tabelF F maka data dikatakan homogen dan sebaliknya jika

hitung tabelF F maka data dikatakan tidak homogen maka untuk pengujian uji

homogenitas dan nilai yang ditunjukkan pada tabel F (lampiran 18.1)

dengan taraf signifikan 5% maka kedua kelas (kelas eksperimen dan kontrol)

tersebut homogen.

64

2. Uji Hipotesis (Uji Statistik)

Setelah diketahui data hasil postes terdistribusi normal dan homogen,

maka selanjutnya kedua kelas dilakukan uji perbedaan hasil belajar

Matematika siswa sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan dengan

menggunakan statistik parametrik yaitu uji-t. Adapun tabel dalam menentukan

uji-t adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4. Uji-t untuk Data Postes

Kelas N t_hitung t_tabel KeteranganEksperimen 20

2.165 2.032 Ha diterimaKontrol 16

Kriteria pengujian adalah Jika hitung tabelt t maka oH ditolak dan aH

diterima dan jika hitung tabelt t maka oH diterima dan aH ditolak. Hasil

perhitungan untuk data postes menggunakan rumus uji-t pada bab 3 (hal 58)

dengan bantuan program SPSS (lampiran 9.5) yang ditunjukkan oleh tabel 4.5

=

H0

=

Gambar 4.1.Daerah Kritis Analisis Uji-t

2.0322.165

65

diatas, menunjukkan bahwa = 2.165> = 2.032sesuai dengan

kriteria pengujian uji-t dan nilai yang ditunjukkan pada tabel student’s t

(lampiran 21.1) dengan taraf signifikan 5% maka Ha diterima.

Jadi terdapat perbedaan antara hasil belajar Matematika siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan 5%. Hal ini berarti bahwa

perlakuan berupa pembelajaran Matematika dengan penerapan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berpengaruh dalam

meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas eksperimen.

C. Pembahasan

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian

percobaan (Eksperimental Research) adalah penelitian yang melihat dan meneliti

adanya akibat setelah subjek dikenai perlakuan pada variabel bebasnya. Jadi

penelitian eksperimen adalah penelitian yang bertujuan melihat hubungan sebab-

akibat. (Subana & Sudrajat, 2005: 39). Penelitian eksperimen ini meneliti tentang

ada tidaknya pengaruh perlakuan, dengan cara memberi perlakuan tertentu pada

kelas eksperimen dan menyediakan kelas kontrol sebagai pembanding.

Penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada kelas-kelas sampel, yaitu

pada kelas VIIIA (kelas eksperimen) dan VIIIB (kelas kontrol) pada materi

pokok Aljabar dengan menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI). Sesuai dengan penelitian sebelumnya yang relevan

menunjukkan bahwa prestasi belajar Matematika siswa yang diajarkan

menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) lebih

66

baik dibandingkan dengan hasil belajar Matematika siswa yang diajarkan tanpa

menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI). Hasil

serupa juga diperoleh pada penelitian ini.

Hasil belajar Matematika siswa kelas VIIIA (kelas eksperimen) lebih baik

daripada hasil belajar Matematika siswa kelas VIIIB (kelas kontrol) terlihat pada

nilai rata-rata kelas eksperimen = 66,6> nilai rata-rata kelas kontrol= 50.313 dan

ketuntasan klasikal kelas eksperimen = 70 % > kelas kontrol = 43.75 %. Setelah

dilakukan uji lanjut yaitu uji-t untuk mengetahui pengaruh penerapan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada materi pokok Aljabar

terhadap hasi belajar Matematika siswa, menunjukkan bahwa =

2.165> = 2.032 pada taraf signifikan 5% artinya pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interlaction (ATI) dengan

yang tidak menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction

(ATI) memiliki perbedaan yang signifikan.

Ulasan di atas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada materi pokok aljabar yaitu faktorisasi

bentuk aljabar dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa. Model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) membantu siswa dalam

memahami konsep faktorisasi bentuk aljabar dengan mudah. Siswa tidak lagi

hanya menerima langsung rumus dan kemudian menghafalnya sehingga setiap

lupa akan rumus tersebut siswa tidak bisa menjawab soal yang diberikan.

Melainkan pembelajaran dengan model pembelajaran Aptitude Treatment

67

Interaction (ATI) siswa belajar dalam kelompok dengan kelompok yang sesuai

dengan tingkat kemampuan siswa (Tinggi, sedang dan rendah ) serta dengan

perlakuan yang berbeda pula sesuai dengan kelompoknya (bab 2 hal 24-31 ),

menggali konsep faktorisasi bentuk aljabar melalui kegiatan peragaan yang

berkaitan dengan materi yang dipelajari. Bersamaan dengan itu, siswa belajar

menyampaikan apa yang dilakukan dan disertai tanggapan mengenai peragaan

tersebut.

Kegiatan tersebut dilanjutkan pada proses penemuan terbimbing melalui

LKS dan pendalaman materi melalui latihan soal. Dengan demikian, pemahaman

konsep siswa lebih kuat sehingga ketika diberikan soal, siswa dapat dengan

mudah mengidentifikasi masalah apa yang ditampilkan pada soal tersebut dan

cara penyelesaian yang tepat, cepat, dan mudah dapat dilakukan oleh siswa. Hal

ini menunjukkan bahwa siswa sudah menggunakan kemampuan berpikir yang

bagus dalam penyelesaian masalah.

Kenyataan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dengan yang

disarikan oleh Nurdin (2005) bahwa diperoleh tiga makna esensial dari

pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI). Pertama, model pembelajaran

ini merupakan konsep atau model yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran

(treatment) yang efektif digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan perbedaan

kemampuan (aptitude) siswa. Kedua, sebagai sebuah kerangka teoritis model

pembelajaran ini berasumsi bahwa optimalisasi prestasi akademik akan tercipta

bila mana perlakuan-perlakuan (treatment) dalam pembelajaran disesuaikan

sedemikian rupa dengan perbedaan kemampuan (aptitude) siswa. Ketiga,

68

terdapat hubungan timbal balik antara prestasi akademik yang dicapai siswa

dengan kondisi pengaturan pembelajaran dikelas.

Rata-rata nilai siswa kelas eksperimen sebelum menggunakan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dalam proses pembelajaran

adalah 5,03 dengan ketuntasan klasikal 20 % sedangkan dengan menggunakan

model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) nilai siswa mencapai

66,6 dengan ketuntasan klasikal 70 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan

penggunaan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

khususnya pada materi pokok aljabar yaitu faktorisasi bentuk aljabar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Penggunaan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) ini

telah membuat siswa melakukan kegiatan dalam belajar dengan baik yang

tentunya berpengaruh baik pula terhadap pencapaian hasil belajar siswa itu

sendiri. Selain itu, dengan penggunaan model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI), proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

Sejauh penelitian ini dilakukan, pembelajaran telah dapat membantu

siswa untuk terlibat aktif dalam proses dan dengan hasil yang juga baik. Akan

tetapi salah satu poin yang menarik untuk dijadikan catatan adalah bahwa

perubahan model pembelajaran yang menekankan agar siswa terlibat aktif dalam

proses belajar tidak selalu mudah. Terdapat beberapa kendala selama proses

pembelajaran berlangsung seperti siswa masih bingung apa yang harus di

diskusikan, siswa masih ada yang tidak serius ikut berdiskusi dan dalam

69

mengerjakan LKS siswa hanya menyalin jawaban temannya saja serta waktu

belajar yang masih belum sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Dalam penggunaan atau mengimplementasi model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) dibutuhkan persiapan yang sangat matang.

Setiap siswa dalam kelompok harus mendapatkan LKS dan latihan soal sehingga

semua anggota kelompok aktif mengerjakan tanpa ada yang hanya

mengandalkan temannya yang bisa. Selain itu, penggunaan atau

mengimplementasi model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

dalam pembelajaran membutuhkan alokasi waktu yang cukup lama sehingga

harus diperlukan kecermatan guru dalam mengatur waktu pada setiap perlakuan-

perlakuan kepada masing-masing kelompok agar setiap penggunaan waktu

menjadi efisien. Yang paling penting adalah adanya bimbingan dan motivasi

guru terhadap siswa pada setiap pembelajaran.

Secara umum, uraian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran

matematika melalui penggunaan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) ini

tidak hanya dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa secara signifikan

tetapi juga sudah mengacu dan berhasil menciptakan pembelajaran Aktif yang

menyenangkan tanpa menghilangkan esensi belajar mengajar yang sedang

berlangsung.

Temuan di dalam penelitian ini, memperkuat teori yang mendukung

bahwa pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan

oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan. (Wina sanjaya, 2010: 241).

70

Dengan demikian berdasarkan pembahasan maka terdapat pengaruh

penerapan model aptitude treatment interaction (ATI) terhadap hasil belajar

siswa materi pokok aljabar kelas VIII MTs. Al-Hamidy Tahun Pelajaran

2012/2013.

71

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Terdapat Pengaruh Penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Aljabar Kelas VIII

MTs. Al-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013.”

Dari hipotesis yang telah disusun dan hasil analisis nilai postes yang

dilakukan dikelas sampel yaitu kelas VIIIA (kelas eksperimen) dan kelas VIIIB

(kelas kontrol) dengan menggunakan uji parametrik yaitu uji-t (Daya Beda)

didapat nilai = 2,165 dan nilai pada taraf signifikan 5% (dk = 34)

adalah 2,032 sehingga = 2.165> = 2.032 maka Ha diterima oleh

karena itu hipotesis dari penelitian ini terbukti.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, dapat menggunakan atau mengimplementasikan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) sebagai alternatif dalam

pembelajaran dan dapat menambah pengalaman bagi guru sebagai upaya

untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa.

72

2. Penelitian ini dapat dilakukan kepada materi-materi yang lain, sehingga bagi

mahasiswa yang ingin meneliti disarankan untuk menggunakan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI).

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan mencoba menggunakan atau

mengimplementasikan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction

(ATI) pada sekolah lain dengan mengikuti prosedur yang benar.

4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) yaitu:

Pada pemberian perlakuan terhadap masing-masing kelompok, perlu

diperhatikan :

a. Untuk selalu membimbing kelompok dengan tingkat kemampuan siswa

rendah dalam proses pembelajaran.

b. Untuk Kelompok siswa tinggi dan sedang selalu mengontrol apabila

kelompok-kelompok tersebut juga mengalami kesulitan dalam proses

pembelajaran.

73

DAFTAR PUSTAKA

Arifin Eko Suryanto. 2010. Pembelajaran Berbasis Aptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk Peningkatan Motivasi dan Komunikasi Belajar Matematika Pada Garis Singgung Lingkaran (PTK dikelas VIII SMP Negeri 22 Sukaraja). http://etd.eprints.ums.ac.id/11668/, Diakses tanggal 26 januari 2012 pukul 16.45.

Akmad Arifin. 2010. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Al-Quran Hadits Melalui Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Siswa Kelas IV MI Kebonharjo Patebon Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011.http://222.124.207.202/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptiain-gdl-akhmadarif-5446. Diakses tanggal 26 januari 2012 pukul 20.10.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

B Uno, Hamzah. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Budi, Endang Rahaju dkk. 2008. Contextual Teaching And learning MATEMATIKA Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Dimianti, Mujiono. 2009. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

.Furchan, Arief. 2011. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hepy Yusita. 2010. Implementasi Model Pembelajaran ATI (Aptitude Treatment Interaction) pada materi pertidaksamaan linier satu variable kelas VII-A SMP NU-1 Gresik.http://digilib.umg.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jipptumg--hepyyusita-937, Diakses tanggal 26 januari 2012 pukul 17.05.

Irzani & Rifai. 2011. Pengantar Statistik Matematika Edisi Revisi. Yogyakarta: Mandiri Graffindo Press.

IKIP Mataram. 2011. Pedoman Pembimbingan Dan Penulisan Karya Ilmiah. Mataram: IKIP Mataram.

74

Perpustakaan Universitas Indonesia. 2010. Model pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI). http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=strategi+aptitude+treatment+interaction+%28ATI%29&source=web&cd=7&ved=0CFEQFjAG&url=http%3A%2F%2Frepository.upi.edu%2Foperator%2Fupload%2Fs_mat_0704343_chapter2.pdf&ei=lvogT9jrNozSrQeJ3ay6CA&usg=AFQjCNFp1Fss-nRsw_aTvFjBoluIaQK32Q&cad=rja, Diakses tanggal 9 januari 2012 pukul 14.34.

Ronald E Walpoke & Raymond H Myers. 1995. Ilmu Peluang dan Statistik Untuk Insinyur dan Ilmuan Edisi ke-4. Bandung: ITB.

Subana & Sudrajat. 2009. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV. Pustaka Ilmiah.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatf, Kualitatif, dan R&D. Bandung : ALBETA.

Suherman, E,. dkk. 2001. Sterategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Subana. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. .Yuli Tri Wiyanto. 2010. Strategi pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI).

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=strategi+aptitude+treatment+interaction+%28ATI%29&source=web&cd=2&ved=0CCsQFjAB&url=http%3A%2F%2Fetd.eprints.ums.ac.id%2F9701%2F4%2FQ100080219.pdf&ei=lvogT9jrNozSrQeJ3ay6CA&usg=AFQjCNG-FudhgWx1SQyiDYZHdUAzMPSHcw&cad=rja, Diakses tanggal 9 januari 2012 pukul 13.29.

…………………….. 2010. Media Belajar. http://internetsebagaisumberbelajar.blogspot.com/2010/07/pengertian-penerapan.html. Diakses tanggal 27 januari 2012 pukul 23.20.

75

LAMPIRAN-LAMPIRAN

76

Populasi yang digunakan lebih spesifik yaitu kelas VIII sebanyak 2 kelas yaitu kelas VIIIA dan kelas VIIIB siswa MTs AL-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013.

SAMPELSampel dipilih secara acak dengan teknik sampling dengan metode klaster random

sampling agar sampel yang dipilih bersifat respentatif (dapat mewakili populasi) untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam metode random sampling setiap kelas harus mempunyai kesamaan rataan (dikatakan berdistribusi normal) dan kesamaan varian (dikatakan homogen). Untuk mengetahui setiap kelas VIII mempunyai kesamaan varian dan kesamaan rataan digunakan data awal yaitu :

Kelas VIIIA

6.08 5.24 4.28 4.84 5.68 5.645.04 5.64 5.04 6.24 5.64 3.683.36 4.88 5.84 6 7.12 3.683.52 3.08

Kelas VIIIB

3.88 5.72 5.52 5.52 5.84 3.86.04 4.36 3.8 5.88 6.84 3.083.04 6.48 3.68 6.48

Data hasil belajar dapat dikatakan terdistribusi normal apabila data tersebut terdistribusimenyerupai grafik kurva normal. Oleh karena itu, untuk mengetahuinya, prosedur paling seder-hana yang tepat ditempuh adalah dengan membuat tabel distribusi frekuensi dan menggambar-kan distribusi frekuensinya. Apabila grafiknya menyerupai gambar kurva normal, maka data ter-sebut dapat dinyatakan sebagai data yang terdistribusi normal. (Irzani dan Ripai, 2011 : 95).

Uji Normalitas PopulasiUji Kesamaan rataan (Berdistribusi Normal)

Lampiran 1. 1.

ANALISIS DATA HASIL OBSERVASI (DATA AWAL)POPULASI

Grafik data hasil belajar tiap kelas: 77

Kelas VIIIA

Kelas VIIIB

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dikatakan bahwa data hasil belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hamidy Tahun Pelajaran 2012/2013 terdistribusi normal, karena model kurva distribusi frekuensinya menyerupai model kurva distribusi normal.

kelasA6.004.002.000.00

Fre

quen

cy

12

10

8

6

4

2

0

kelasA

Mean =5.18Std. Dev. =1.383

N =20

78

No Kelas VIIIA Kelas VIIIB1 6.08 3.882 5.24 5.723 4.28 5.524 4.84 5.525 5.68 5.846 5.64 3.807 5.04 6.048 5.64 4.369 5.04 3.80

10 6.24 5.8811 5.64 6.8412 3.68 3.0813 3.36 3.0414 4.88 6.4815 5.84 3.6816 6.00 6.4817 7.1218 3.6819 3.5220 3.08

Kelas VIIIA Kelas VIIIB

20 16

5.026 4.9975

1.2237937 1.6801

1.1062521 1.2961867

maka :

Kelas VIIIA dan Kelas VIIIB

1. Rumus Uji

Uji kasamaan Varian (Homogen)

n

x

2S

S

2 20

2 2

:

:

VIIIA VIIIB

a VIIIA VIIIB

H

H

79

2. α = 5%df Penyebut

df Pembilang

3. Daerah Kritis :

4. Hitung nilai F :

5. Kesimpulan :

jadi diterima artinya

Dari uji kesamaan varian dapat disimpulkan bahwa kelas VIIIA dan kelas VIIIBdapat dikatakan Homogen.

0H 2 2VIIIA VIIB

= − 1= 20 − 1= 19= − 1= 16 − 1= 15

== 1.6801

1.2237937=1.3728621

.

= 1.3728621 < 2.23=

Lampiran 2.1

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PERANGKAT PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : MatematikaSatuan Pendidikan : MTsKelas/Semester : VIII / 1

Nama Guru : AHMAD SYAIKHU, S.AgNIP/NIK : -Sekolah : MTs Al-Hamidy

80

Silabus PEMBELAJARAN

Sekolah : MTs Al-HamidyKelas : VIII (Delapan)Mata Pelajaran : MatematikaSemester : I (satu)

ALJABARStandar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus

KompetensiDasar

MateriPembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian

Kompetensi

PenilaianAlokasiWaktu

Sumber BelajarTeknik Bentuk Contoh Instrumen

1.1 Melakukan operasi aljabar

Bentuk aljabar Mendiskusikan hasil operasi tambah, kurang pada bentuk aljabar (pengulangan).

Menyelesaikan operasi tambah dan kurang pada bentuk aljabar.

Tes tertulis Uraian Berapakah:

(2x + 3) + (-5x – 4)

2x40mnt Buku teks

Mendiskusikan hasiloperasi kali, bagi dan pangkat pada bentuk aljabar (pengulangan).

Menyelesaikan operasi kali, bagi dan pangkat pada bentuk aljabar

Tes tertulis Uraian Berapakah

(-x + 6)(6x – 2)

2x40mnt

1.2 Mengurai-kan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya

Bentuk aljabar Mendata faktor suku aljabar berupa konstanta atau variabel

Menentukan faktor suku aljabar

Tes lisan Daftar pertanyaan

Sebutkan variabel pada bentuk berikut:

1. 4x + 3

2. 2p – 5

3. (5a – 6)(4a+1)

3x40mnt Buku teks

Menentukan faktor-faktor bentuk aljabar dengan cara menguraikan bentuk aljabar tersebut.

Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.

Tes tertulis Uraian Faktorkanlah 6a - 3b + 12 2x40mnt

Menentukan bentuk faktor dari suatu masalah

Menyelesaikan masalah yang berkaitan

Tes tulis Uraian Tentukan dalam bentuk suku binomial panjang dan lebar persegi panjang, jika diketahui luas persegi

2x40

81

KompetensiDasar

MateriPembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian

Kompetensi

PenilaianAlokasiWaktu

Sumber BelajarTeknik Bentuk Contoh Instrumen

memfaktorkan bentuk aljabar

panjang adalah .

1.3 Memahami relasi dan fungsi

Relasi danfungsi

Menyebutkan hubungan yang merupakan suatu fungsi melalui masalah sehari-hari, misal hubungan antara nama kota dengan negara/propinsi, nama siswa dengan ukuran sepatu.

Menjelaskan dengan kata-kata dan menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi dan fungsi

Tes lisan Daftar pertanyaan

Berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan fungsi!

2x40mnt Buku teks

Lingkungan

Menuliskan suatu fungsi menggunakan notasi

Menyatakan suatu fungsi dengan notasi

Tes tertulis Uraian Harga gula 1 kg Rp 5600,00. Harga a kg gula 5600 a rupiah.Nyatakan dalam bentuk fungsi a !

1x40mnt

1.4 Menentu-kan nilai fungsi

Fungsi Mencermati cara menghitung nilai fungsi dan menentukan nilainya.

Menghitung nilai fungsi

Tes tertulis Isian singkat

Jika f(x) = 4x -2 maka nilai f(3)= 2x40mnt

Menyusun suatu fungsi jika nilai fungsi dan data fungsi diketahui

Menentukan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui

Tes tertulis Uraian Jika f(x) = px + q, f(1) = 3 dan

f(2) = 4, tentukan f(x).

2x40mnt

1.5 Membuat sketsa gra-fik fungsi aljabar se-derhana pada sis-tem koor-dinat Car-tesius

Fungsi Membuat tabel pasangan antara nilai peubah dengan nilai fungsi

Menyusun tabel pasangan nilai peubah dengan nilai fungsi

Tes tertulis Isiansingkat

Diketahui f(x) = 2x + 3.

Lengkapilah tabel berikut:

X 0 1 2 3

f(x)

2x40mnt

Menggambar grafik fungsi aljabar dengan cara menentukan koordinat

Menggambar grafik fungsi pada koordinat Cartesius

Tes tertulis Uraian Dengan menggunakan tabel gambarlah grafik fungsi yang dinyatakan f(x) = 3x -2.

2x40mnt

2 3 2x x

82

KompetensiDasar

MateriPembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian

Kompetensi

PenilaianAlokasiWaktu

Sumber BelajarTeknik Bentuk Contoh Instrumen

titik-titik pada sistem koordinat Cartesius.

1.6 Menentu-kan gradi-en, persa-maan dan grafik garis lurus.

Garis Lurus Menemukan pengertian dan nilai gradien suatu garis dengan cara menggambar beberapa garis lurus pada kertas berpetak.

Menjelaskan pengertian dan menentukan gradien garis lurus dalam berbagai bentuk

Tes tertulis Uraian Disajikan gambar beberapa garis pada kertas berpetak. Tentukan gradien garis-garis tersebut!

2x40mnt

Menemukan cara menentukan persamaan garis yang melalui dua titik dan melalui satu titik dengan gradien tertentu

Menentukan persamaan garis lurus yang melalui dua titik dan melalui satu titik dengan gradien tertentu

Tes tertulis Uraian Persamaan garis yang melalui titik (2,3) dan mempunyai gradien 2 adalah . .

2x40mnt

Menggambar garis lurus jika - melalui dua titik- melalui satu titik dengan

gradien tertentu- persamaan garisnya

diketahui.

Menggambar grafik garis lurus

Tes tertulis Uraian Gambarlah garis lurus dengan persamaan y = 2x - 4

4x40mnt

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )Rasa hormat dan perhatian ( respect )Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility )

83

Kebon Talo, September 2012Guru Mata Pelajaran Peneliti

AHMAD SYAIKHU, S.Ag Fathul Aziz SupriadiNIP. NIM. 02.221.083

84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : MTs. Al-Hamidy

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIIIB / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Kompetensi Dasar : 1.2. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.

Indikator : 1.2.1. Menentukan faktor suku aljabar.

1.2.2. Menguraikan bentuk aljabar kedalam faktor-faktornya.

1.2.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan memfaktorkan

bentuk aljabar.

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran ( 2 pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat menentukan faktor suku aljabar.

2. Siswa dapat menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.

3. Siswa dapat menyelesaikan yang berkaitan dengan memfaktorkan bentuk aljabar.

B. Materi Ajar

Faktorisasi bentuk aljabar.

C. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Aptitude Treatment Interaction (ATI).

Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, penemuan terbimbing.

Lampiran 3.1 85

D. Langkah-Langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama (2 x 40 menit)

Langkah-Langkah

Fase yang digunakan

Kegiatan Pembelajaran Alokasi WaktuKegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pen

dahu

luan

a. Apersepsi

10 M

enit

1) Guru Mengecek kehadiran siswa.

1. Siswa mendengarkan dan mengangkat tangan ketika namanya dipanggil.

2) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.

3) Mengingatkan kembali tentang variable, koefisien dan konstanta.

3. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan guru serta memberikan tanggapan.

b. Motivasi1) Guru meminta siswa

menyiapkan sesuatu keperluan belajar seperti buku dan polpoin.

1. Siswa mendengarkan informasi yang diberikan oleh guru.

2) Guru menyampaikan pentingnya materi yang akan disampaikan dalam pemecahan masalah.

2. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penyampaian guru.

Keg

iata

n In

ti

Eks

plor

asi

a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok sesuai dengan kemampuan akademiknya yaitu siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

a. Siswa menempati tempat dan kelompok yang telah dibagikan

60M

enitb. Siswa diperkenalkan

dengan materi faktorisasi bentuk aljabar yaitu, tentang menentukan faktorisasi dengan hukum distributif, menentukan cara memfaktorkan bentuk + 2 + dan − 2 + ,

b. Siswa menyimak materi yang disampaikan oleh guru.

86

87

serta cara memfaktorkan selisih dua bentuk kuadrat ( − ).

Elaborasi c. Guru membagi LKS 1 kepada masing-masing kelompok.

c. Siswa menyimak instruksi dari guru.

d. Guru meminta siswa untuk melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing untuk mengerjakan LKS 1, sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

d. Siswa membaca, memahami, menyimak, mengerjakan, dan mendiskusikan LKS 1, sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Kon

firm

asi

e. Guru membimbing kelompok (Terutama kelompok yang memiliki kemampuan rendah) untuk menggunakan kemampuan berpikir dan konsentrasi saat mengerjakan LKS 1 dalam diskusi kelompok.

e. Siswa mengerjakan LKS 1 secara bersama-sama.

f. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan.

f. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan siswa perwakilan dari kelompok lain memberi tanggapan dan mengajukan pertanyaan

g. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan secara berkelompok untuk pendalaman konsep terkait dengan konsep yang telah ditemukan siswa dalam diskusi kelompok.

g. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru secara berkelompok.

h. Guru menunjukan perwakilan kelompok untuk mengerjakan soal latihan dipapan tulis, sedangkan siswa yang

h. Siswa yang ditunjuk mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru dipapan tulis.

lain menanggapi dan mencatat jawaban yang benar dari soal latihan tersebut.

i. Guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan secara individu untuk pemantapan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diperoleh.

i. Siswa mengerjakan soal latihan individu yang diberikan oleh guru dan mengumpulkan jawabannya.

Pen

utup

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari

a. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

10 M

enit

b. Guru memberikan soal sebagai pekerjaan rumah (PR) untuk pemantapan pemahaman siswa

b. Siswa mengerjakan soal yang diberikan dirumah

c. . Guru meminta siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya

c. Siswa mendengarkan instruksi dari guru.

88

89

Pertemuan Kedua (2 x 40)

Langkah-langkah

Fase yang digunakan

Kegiatan Pembelajaran Alokasi WaktuKegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pen

dahu

luan

Apersepsi

10 M

enit

1. Guru mengecek kehadiran siswa.

1. Siswa mendengarkan dan mengangkat tangan ketika namanya dipanggil.

2. Guru meminta perwakilan siswa untuk mengerjakanPR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya di papan tulis.

2. Beberapa siswa maju dan menjawab PR yang diberikan di papan tulis dan siswa yang lain memberi tanggapan atas jawaban temannya.

3. Guru mengingatkan kembali tentang materi yang telah dibahas padapertemuan sebelumnya.

3. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru.

Motivasi

1. Guru menyampaikan pentingnya materi yang akan disampaikan dalam pemecahan masalah.

1. Siswa mendengar dan memperhatikan penyampaian guru.

Keg

iata

n In

ti

Eks

plor

asi

a. Guru membagi siswa sesuai kemampuan akademiknya yaitu siswa berkemampuan tinggi, sedang, rendah

a. Siswa menempati tempat dan kelompok yang telah dibagikan

b. Guru melanjutkan materi tentang faktorisasi bentuk aljabar yaitu, faktorisasi bentuk + +dengan a = 1 dan faktorisasi bentuk −+ dengan a ≠ 1.

b. Siswa menyimak materi yang disampaikan guru.

c. Guru membagi LKS 2 kepada masing-masing kelompok

c. Siswa menyimak instruksi dari guru

Lampiran 3.2

91

Ela

bora

si

d. Guru miminta siswa untuk melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing untuk mengerjakan LKS 2 sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

d. Siswa membaca, memahami, menyimak, mengerjakan, dan mendiskusikan LKS sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

60M

enit

e. Guru membimbingkelompok (terutama kelompok yang memiliki kemampuan rendah) untuk menggunakan kemampuan berpikir dan konsentrasi saat mengerjakan LKS 2 dalam diskusi kelompok

e. Siswa mengerjakan LKS 2 secara berkelompok.

Kon

firm

asi

f. Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan.

f. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan siswa dari kelompok yang lain memberikan tanggapan dan mengajukan pertayaan.

g. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan secara berkelompok untuk pendalaman konsep terkait dengan konsep yang telah ditemukan siswa dalam diskusi kelompok.

g. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru secara berkelompok.

h. Guru menunjuk perwakilan kelompok siswa untuk mengerjakan soal latihan di papan tulis, sedangkan siswa yang lain menanggapi dan mencatat jawaban yang benar dari soal latihan tersebut.

h. Siswa yang ditunjuk mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru di papapn tulis.

i. Guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan secara individu untuk pemantapan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diperoleh.

i. Siswa mengerjakan soal latihan individu yang diberikan oleh guru dan mengumpulkan jawabannya.

90

E. Media dan Sumber Belajar

Sumber : Matematika Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah Kelas VIII Edisi

4 (bse), penerbit : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional dan buku

Matematika yang relevan.

Media : Lembar Kerja Siswa (LKS)

F. Instrument dan Penilaian

Teknik Penilaian : tes lisan dan tulisan

Bentuk Instrumen : daftar pertanyaan dan uraian

Instrument :

Selesaikanlah dengan tepat dan benar!

1. Faktorkan!a. 6x2 + 4x c. 2abc2 − 8a3b + 12a2bcb. 5ab + 15bc + 25bd d. 2a2 − 50b2

2. faktorkanlah!a. x2 − 9 c. 4x2 − 81b. 16a2 − 81b2 d. 2a4 – 32

Pen

utup

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

a. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

10 M

enit

b. Guru memberikan soal sebagai pekerjaan rumah (PR) untuk pemantapan pemahaman siswa

b. Siswa mencatat soal yang diberikan sebagai PR.

c. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

c. Siswa mendengarkan instruksi dari guru.

91

3. Faktorkanlah!a. x2 + 7x + 12 c. −15 + 2p + p2 e. 4a2 − 4ab + b2

b. a2 − 14a + 45 d. 3x2 − 7x − 6

Guru Mata Pelajaran

Ahmad Syaikhu, S.Ag NIP.

Lembar, Juli 2012Peneliti

Fathul Aziz Supriadi NIM. 08 221 083

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS KONTROL

Sekolah : MTs. Al-Hamidy

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIIIA / 1

Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Kompetensi Dasar : 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.

Indikator : 1.2.1. Menentukan faktor suku aljabar.

1.2.2. Menguraikan bentuk aljabar kedalam faktor-faktornya.

1.2.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan memfaktorkan

bentuk aljabar

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2 pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :1. Siswa dapat menentukan faktor suku aljabar2. Siswa dapat menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya

B. Materi Ajar Faktorisasi bentuk aljabar

C. Metode PembelajaranTanya jawab, pemberian tugas

D. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan Pertama (2 x 40 menit)Langkah-langkah

Fase yang digunakan

Kegiatan Pembelajan Alokasi WaktuKegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pen

dahu

luan

Apersepsi

10 M

enit1. Guru mengingatkan

kembali tentang variabel, koefisien, dan konstanta

1. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan guru.

Lampiran 4.1

93

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Memperhatikan dan

3. 3. mendengatkan penyampaian guru.

Motivasi1. Guru menyampaikan

pentingnya materi yang akan disampaikan dalam menyelesaikan masalah sehari-hari

1. Siswa memperhatikan penyampaian guru

Keg

iata

n In

ti

Eks

plor

asi

1. Guru menjelaskan tentang cara menentukan faktorisasi dengan hukum distributif, cara menentukan faktorisasi bentuk + 2 +dan − 2 + , serta faktorisasi bentuk selisih dua kuadrat − .

1. Mendengarkan dan perhatikan apa yang disampaikan guru dan sewaktu-waktu memberikan tanggapan berupa pertanyaan.

60M

enit

2. Guru memberikan kesempatan bertanya tentang materi yang sedang dibahas.

2. Bertanya tentang apa yang belum dipahami dari materi yang sedang dibahas.

Ela

bora

si

3. Memberikan soal latihan yang terdapat dari buku paket untuk mendalami materi yang dibahas.

3. Siswa menjawab soal secara individu maupun berkelompok.

4. Mengarahkan bagi siswa yang belum mengerti.

4. Siswa yang belum mengerti memperhatikan sedang yang

94

sudah paham melanjutkan menjawab soal.

konf

irm

asi

5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan di papan tulis.

5. Perwakilan siswa maju dan mengerjakan di papan tulis, sedang yang alain memperhatikan dan memberikan tanggapan.

6. Guru memberikan tanggapan untuk jawaban yang benar dan mengarahkan untuk menjawab soal yang salah.

6. Siswa memperhatikan dan mendengarkan serta mencatat jawaban yang benar.

Pen

utup

1. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas.

1. Memperhatikan dan mendengarkan serta mencatat hasil kesimpulan yang diperoleh.

10 M

enit

2. Guru memberikan PR. 2. Mencatat PR

3. Guru meminta untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjunya.

3. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan guru.

95

Pertemuan Kedua (2 x 40 menit)

Langkah-langkah

Fase yang digunakan

Kegiatan Pembelajan Alokasi WaktuKegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pen

dahu

luan

Apersepsi

10 M

enit

1. Guru mengerjakan PR yang diberikan pada pertemuan sebelumnya di papan tulis.

1. Perwakilan siswa mengerjakan di papan tulis dan yang lain memberikan tanggapan.

2. Guru mengingatkan kembali tentang variabel, koefisien, dan konstanta.

2. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan guru.

Motivasi1. Guru

menyampaikan pentingnya materi yang akan disampaikan dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

1. Siswa memperhatikan penyampaian guru.

Keg

iata

n In

ti

Eks

plor

asi

1. Guru menjelaskan tentang cara menentukan faktorisasi bentuk + +dengan a = 1 dan faktorisasi bentuk + + dengan a ≠1.

1. Mendengarkan dan perhatikan apa yang disampaikan guru dan sewaktu-waktu memberikan tanggapan berupa pertanyaan.

60M

enit2. Guru memberikan

kesempatan bertanya tentang materi yang sedang dibahas.

2. Bertanya tentang apa yang belum dipahami dari materi yang sedang dibahas.

Ela

bora

si 3. Memberikan soal latihan yang terdapat dari buku paket untuk mendalami materi yang dibahas.

3. Siswa menjawab soal secara individu maupun berkelompok

4. Mengarahkan bagi siswa yang belum mengerti

4. Siswa yang belum mengerti memperhatikan sedang yang sudah paham melanjutkan

Lampiran 4.2

96

menjawab soal

Kon

firm

asi

5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan di papan tulis.

5. Perwakilan siswa maju dan mengerjakan di papan tulis, sedang yang alain memperhatikan dan memberikan tanggapan.

6. Guru memberikan tanggapan untuk jawaban yang benar dan mengarahkan untuk menjawab soal yang salah.

6. Siswa memperhatikan dan mendengarkan serta mencatat jawaban yang benar.

Pen

utup

1. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas.

1. Memperhatikan dan mendengarkan serta mencatat hasil kesimpulan yang diperoleh.

10 M

enit

2. Guru memberikan PR.

2. Mencatat PR

3. Guru meminta untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjunya.

3. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan guru.

E. Media dan Sumber Belajar. Sumber : Matematika Sekolah Menengah Pertama/madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi

4 (bse), Penerbit : Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional dan buku Matematika yang relevan.

Media : Papan Tulis, sepidol, dan penghapus.

F. Instrument dan PenilaianTeknik Penilaian : tes lisan dan tulisan Bentuk Penilaian : daftar pertanyaan dan uraianInstrument :

97

Selesaikanlah dengan tepat dan benar!

1. Faktorkan!a. 6x2 + 4x c. 2abc2 − 8a3b + 12a2bcb. 5ab + 15bc + 25bd d. 2a2 − 50b2

2. faktorkanlah!a. x2 − 9 c. 4x2 − 81b. 16a2 − 81b2 d. 2a4 – 32

3. Faktorkanlah!a. x2 + 7x + 12 c. −15 + 2p + p2 e. 4a2 − 4ab + b2

b. a2 − 14a + 45 d. 3x2 − 7x − 6

Guru Mata Pelajaran

Ahmad Syaikhu, S.Ag NIP.

Lembar, Juli 2012Peneliti

Fathul Aziz Supriadi NIM. 08 221 083

FAKTORISASI BENTUK ALJABAR

Kerjakanlah secara bersama dengan teman kelompok mu!

Faktorisasi dengan Hukum Distributif atau Memisahkan FPB

1. Tuliskan dalam bentuk perkalian faktor-faktor dari aljabar berikut.

a. 4 6x

b. 29 18p p

c. 2 2 215 18 36ab c a bc abc

Jawab:

a. 4a dan 6 memiliki faktor persekutuan terbesar 2, maka:

4 6 ....(.... 3)x

Jadi, faktor dari 4 6x adalah ....(2 ....)

b. 29 p dan 18 p memiliki faktor persekutuan sebesar …., maka:

29 18p p = 9 ( ) 9 (....)p p p

9 (.... 2 )p p

Lembar Kerja Siswa (LKS)Kelas Eksperimen Pertemuan 1

Kelas/Semester : VIII/1Materi pokok : AljabarAlokasi Waktu : 2 × 40 menit

Lampiran 5.1 98

Jadi, faktor dari 29 18p p adalah 9 (.... 2 )p p

c. …………, 218a bc dan ……… memiliki faktor persekutuan sebesar 3abc ,

maka

………………………………. ............ 3 (6 )abc a +………….

3 (5 6 36)abc b a

Jadi, factor dari 2 2 215 18 36ab c a bc abc adalah 3 (5 6 36)abc b a

2. Tentukan FPB dari 2 2 24 6 12a b ab abc , kemudian faktorkanlah.

Jawab:

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

……………………………….......= ....2.........(....... ....3 ..... )a b c

Jadi, factor dari 2 2 24 6 12a b ab abc adalah ........(2.... ... .......)

Faktorisasi Bentuk 2 22x xy y dan 2 22x xy y

1. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut!

a. 2 10 25a a

b. 2 18 81x x

Jawab:

a. 2 10 25a a 2( ) 2( )(5) 5(5)a a

2(...... 5)

Jadi, bentuk dari penjumlahan dan pengurangan suku-suku yang memiliki faktor persekutuan terbesar dapat difaktorkan menggunakan hukum distributif, yaitu

....( ...)ax ay x faktor a dan (x+y)

... (.... ...)ax y a faktor …. dan (x…y)

99

b. 2 .... 2..... 81 (....) ...( )(....) 9(...)x x

2( .... ....)x

Faktorisasi (Pemfaktoran) Selisih Dua Kuadrat

1. Ubahlah menjadi perkalian faktor-faktor

a. 2 2x y

b. 29 1x

c. 212 27x y

Jawab:

a. 2 2 ( ...)(....... )x y x y

Jadi, faktor dari 2 2x y adalah (.... ....)(.... ....)

b. 2 .... 29 1 (3...) ...x

(.... ....)(.... 1)x

Jadi bentuk dari faktor 29 1x adalah (.... ....)(.... ....)

c. 2 ... .... 2.... ...y x

Jadi bentuk faktor dari 212 27x y adalah .... 2...x

Jadi, bentuk faktorisasi yang terbentuk adalah

2 2 22 (.... ....)x xy y

2 2 22 (.... ....)x xy y

Jadi, bentuk dari faktorisasi selisih dua bentuk kuadrat adalah

2 2 ( )( )x y x y x y

100

Latihan Soal

1. Tentukan faktorisasi dari bentuk aljabar berikut.

a. 2 24 9x y

b. 3 2 3 349 7 14x yz y z z

c. 2 2a ab b

d. 2 22a

e. 2 2( 6)x x

f. 7( 3) ( 7) 4x x x

2. tuliskan dalam bntuk 2 2a b , kemudian faktorkanlah.

a. 2 16n b. 24 36p

c. 2 249 25x y

d. 212 3r

Anggota Kelompok :

1. ..............................................................................................2. ..............................................................................................3. ..............................................................................................4. ..............................................................................................5. ..............................................................................................6. ..............................................................................................7. ..............................................................................................8. ..............................................................................................9. ..............................................................................................10. ..............................................................................................

101

FAKTORISASI BENTUK ALJABAR

Kerjakanlah secara bersama dengan teman kelompok mu!

Faktorisasi Bentuk ax2 + bx + c

1. Tentukan faktor dari 2 7 12x x !

Jawab:

2 7 12 7x x b dan 12c

× = ⇔ (−3) × (… . ) = 12+ = ⇔ (−3) + (… . ) = −7

Diperoleh = −3 dan s = . . . .

2 7 12 ( ....)( ....)x x x x

Jadi, faktor dari 2 7 12x x adalah ( ....)x dan ( 4)x

2. Tentukan faktor dari 2 3 10!x x

Jawab:

− 3 + 10 ⇒ = ⋯ dan 10c

Lembar Kerja Siswa (LKS)Kelas Eksperimen Pertemuan 2

Kelas/Semester : VIII/1Materi pokok : AljabarAlokasi Waktu : 2 × 40 menit

102Lampiran 5.2

× = ⟺ (2) × (… . ) = −10+ = ⇔ (… . ) + (… . ) = ⋯

Diperoleh r = …… dan s = ……

2 3 10 ( ....)( ....)x x x x

Jadi, faktor dari 2 3 10x x adalah ( ....)x dan ( ....)x

Faktorisasi Bentuk ax2 + bx + c, dengan a ≠ 1

1. Tentukan faktor dari 22 11 15x x

Jawab:

Diperoleh a = 2, b = 11, c = …

× = ⟺ (5) × (…) = 30+ = ⟺ (. . . ) + (. . . ) = 11

Diperoleh r = 5 dan s = . . .

2 (2 5)(2 ....)2 11 15

2

x xx x

Pada bentuk 2ax bx c dengan a = 1 dan a,b ≠ 0 dapat ditulis ...... .... bx c

. Misalkan bentuk 2ax bx c mempunyai faktor ( )x r dan ( )x s maka:

a. Bilangan konstanta c merupakan hasil kali r dan s;

b. Koefisien x merupakan hasil penjumlahan r dan s .

Sehingga, dapat ditulis: 2 ( )( )x bx c x r x s , dengan syarat ... ... b

dan … × … =

103

= (2 + 5) ...

= (2 + 5)( +. . . )Jadi, faktor dari 22 11 15x x adalah (2 +. . . ) dan (... 3)

2. Tentukan faktor dari 28 2 3x x .

Jawab:

Diperoleh a = 8, b = . . ., dan c = . . .

× = ⇔ (. . . ) × (. . . ) = −24 + = ⇔ (−4) × (. . . ) = 2Diperoleh r = -4 dan s = . . .

2 (8 4)(8 ....)8 2 3

8

x xx x

8 4 8 ....

4 2

x x

= (2 −⋯ )(4 +. . . )Jadi, faktor dari 28 2 3x x adalah (2 ....)x dan (4 ....)x

Langkah-langkah memfaktorkan bentuk 2ax bx c dengan a ≠ 1 dan a, b, c ∈ R sebagai berikut.a. Kalikan a dan c b. Cari pasangan faktor dari p, misal r dan s dengan syarat r + s = b dan r x s = ac

c. Diperoleh 2 (... )( ...)x r axax bx c

a

104

Latihan Soal

1. Faktorkan suku-suku aljabar berikut.

a. 2 3 4y x

b. 24 8 4x x

2. Luas sebuah pekarangan yang berbentuk persegi panjang ditentukan dengan rumus

28 10 3L x x . Tentukan keliling pekarangan tersebut dalam x.

3. Diketahui luas segitiga 2 5( 21)

2x x cm2. Tentukan alas dan tingginya jika alas

lebih panjang dari tinggi.

Anggota Kelompok :

1. .................................................................................

2. .................................................................................

3. .................................................................................

4. .................................................................................

5. .................................................................................

6. .................................................................................

7. .................................................................................

8. .................................................................................

9. .................................................................................

10. ..................................................................................

105

KISI-KISI SOAL POSTES

Satuan Pendidikan : MTs. Al-HamidyMata Pelajaran : Matematika.Kelas/Semester : VIII/1Materi Pokok : Faktorisasi Bentuk Aljabar.Alokasi Waktu : 2 × 40 Menit.Jumlah Soal : 5 Soal.Bentuk Soal : Uraian Objektif.

Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Kompetensi Dasar IndikatorSoal

Nomor Bobot1.2. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.

1. Menentukan faktor suku aljabar

1 15

2. Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.

2 15

3 15

3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan memfaktorkanbentuk aljabar

4 30

5 25

Total skor : 100

Lampiran 6.1106

107

SOAL POSTES

Satuan Pendidikan : MTs. Al-HamidyMata Pelajaran : Matematika.Kelas/Semester : VIII/1Materi Pokok : Faktorisasi Bentuk Aljabar.Alokasi Waktu : 2 × 40 Menit.Jumlah Soal : 5 Soal.Bentuk Soal : Uraian Objektif.

Petunjuk1. Tulislah nama, nomor absen dan kelas anda pada lembar jawaban yang telah

disediakan.2. Dahulukan mengerjakan soal yang dianggap mudah.3. Dilarang bekerja sama dengan teman yang lain.4. Ujian bersifat tutup buku.

1. Tentukan faktor dari:a. − . (2)b. − 9 . (3)c. 15 − 8 + . (5)d. − 10 + 25 (5)

2. Sederhanakan bentuk faktor berikut ke dalam bentuk faktor yang paling sederhana:a. 8 − 4(2 + 5). (5)b. − 3 − 6 + + + 2. (10)

3. Jika tiap bentuk aljabar berikut menyatakan luas persegi. Maka tentukan panjang dan lebarnya dalam bentuk suku dua (binomial).a. + 4 + 3 (5)b. 3 − 7 + 4 (5)c. 4 + 12 + 9 (5)

4. Tentukan nilai dari [ ] dari suku aljabar berikut:a. Bentuk aljabar (2 + [ ]) sama dengan 4 + 16 + 16. (15)b. Bentuk ([ ] + 4) = 9 + 24 + 16 (15)

5. Sebuah persegi panjang luasnya 2 + 12 + 18 dan kelilingnya 6 + 18. Jika panjang : lebar = 2 : 1. Tentukan panjang dan lebarnya! (25)

Tiada Keberhasilan Tanpa Usaha******Good Luck******

108

PEDOMAN PENSKORAN SOAL PRETESNo Langkah Penyelesaian Skor

1 a. − = ( − 1)b. − 9 = ( − 3 )( + 3 )c. 15 − 8 + atau dapat ditulis − 8 + 15

Diperoleh a = 1, b = -8 dan c = 15

× = → (−3) × (−5) = 15 + = → (−3) + (−5) = −8

Maka − 8 + 15 = ( − 3)( − 5)d. − 10 + 25 = ( ) − (2)(5)( ) + (5)

= ( − 5)( − 5) = ( − 5)

2

3

5

5

jumlah 15

2 a. 8 − 4(2 + 5) = 8 − 8 − 20 = −8 − 12 = −4(2 + 3) atau 4(−2 − 3)

b. − 3 − 6 + + + 2 = 2 − 2 − 4 = 2( − − 2)Bila kita hanya melihat − − 2Diperoleh a = 1, b = -1 dan c = -2

× = → (−2) × 1 = −2+ = → (−2) + 1 = −1

Maka − − 2 = ( − 2)( + 1)Sehingga diperoleh 2( − − 2) = 2( − 2)( + 1)Atau jika dilihat dari 2 − 2 − 4Diperoleh a = 2, b = -2 dan c = -4

× = → (−4) × 2 = −8+ = → (−4) × 2 = −2

Maka 2 − 2 − 4 = ( )( )

5

109

104 = (2 − 4) = (2 − 4) ( )

= (2 − 4)( + 1) atau 2( − 2)( + 1) 10

Jumlah 15

3 a. Diketahui luas persegi panjang adalah + 4 + 3Diperoleh a = 1, b = 4 dan c = 3

× = → (3) × 1 = 3+ = → (3) + 1 = 4

Maka + 4 + 3 = ( + 3)( + 1)Sehingga diketahui panjang dan lebarnya adalah ( + 3) dan ( + 1).

b. Diketahui luas persegi panjang adalah 3 − 7 + 4Diperoleh a = 3, b = -7 dan c = 4

× = → (−4) × (−3) = 12+ = → (−4) + (−3) = −7

Maka 3 − 7 + 4 = ( )( )

= (3 − 4) = (3 − 4) ( )

= (3 − 4)( − 1)Sehingga luas persegi panjang adalah (3 − 4) dan ( − 1).

c. Diketahui luas persegi panjang adalah 4 + 12 + 94 + 12 + 9 = (2 ) + 2(2 )(3 ) + (3 ) = (2 + 3 )(2 + 3 )

= (2 + 3 )Karena panjang dan lebarnya sama yaitu (2a + 3b), maka luas suku tersebut

adalah luas persegi bukan luas persegi panjang.

5

5

5

jumlah 15

4 a. Diketahui (2 + [ ]) sama dengan 4 + 16 + 16Sehingga

110

(2 + [ ]) = 4 + 16 + 16(2 + [ ]) = 4( + 4 + 4)

Diperoleh dari + 4 + 4a = 1, b = 4 dan c = 4

× = → (2) × (2) = 4+ = → (2) + (2) = 4

Maka

+ 4 + 4 = ( + 2)( + 2)+ 4 + 4 = ( + 2)

Sehingga

(2 + [ ]) = 4( + 4 + 4)(2 + [ ]) = 4( + 2)( + 2)(2 + [ ]) = {2( + 2)}{2( + 2)}(2 + [ ]) = (2 + 4)(2 + 4)(2 + [ ]) = (2 + 4)Sehingga diperoleh nilai dari [ ] adalah 4.

b. Diketahui ([ ] + 4) = 9 + 24 + 16Maka dilihat dari 9 + 24 + 16Diperoleh a = 9, b = 24 dan c = 16

× = → 12 × 12 = 144+ = → 12 + 12 = 24

Sehingga

9 + 24 + 16 = (9 + 12)(9 + 12)9= {3(3 + 4)}{3(3 + 4)}9= 9(3 + 4)(3 + 4)9= (3 + 4)(3 + 4)= (3 + 4)([ ]+ 4) = 9 + 24 + 16([ ]+ 4) = (3 + 4)Sehingga nilai dari [ ] adalah 3x.

15

15

111

5

jumlah 30

Diketahui luas persegi panjang adalah 2 + 12 + 18 dan kelilingnya adalah

6 + 18.Serta panjang : lebarnya = 2 : 1. Panjang dan lebarnya adalah?

L = 2 + 12 + 18Kita ketahui luas persegi panjang adalah panjang dikali lebar.

Sehingga dari 2 + 12 + 18Diperoleh a = 2, b = 12 dan c = 18

× = → 6 × 6 = 36+ = → 6 + 6 = 12

2 + 12 + 18 = (2 + 6)(2 + 6)2 = (2 + 6) ( )

= (2 + 6)( + 3)Sehingga diperoleh ( + 3) dan (2 + 6)Karena panjang : lebar = 2 : 1 (p : l)

Maka p = 2l

Dari (2 + 6) = 2( + 3)Berarti panjangnya adalah (2 + 6) dan lebarnya adalah( + 3)

= 2 (2 + 6) + ( + 3) = 2(3 + 9) = 6 + 9jumlah 25

MTs AL-HAMIDYDAFTAR HADIR SISWA

KELAS EKPERIMENKELAS : VIII-AJUMLAH SISWA : 20 ORANG

NO NAMA SISWA L/PPERTEMUAN KE-1 2 POSTES

1 AGUSMAN JAYADI L2 BQ. NURHASANAH p3 BURHANUDIN L4 ERNA WATI P A5 HAMDIAN L A6 LATIAN p7 LESTI KURNIAWATI p8 MAULIDA ISNAENI P9 MINI SUTRIANI P

10 M. JUNAIDI L11 M. WAZIKRI L12 NUR HIDAYAH P13 NURSANI P S14 PENDI PRADANA L15 ROSITA P16 SAPOAN HAKIM L17 SARIPA NURLAELA P I18 SUCIATI P19 TITIK RATNA DEWI P20 TUTIK MULIANI P

GURU MATA PELAJARAN

AHMAD SYAIKHU, S.Ag NIP.

KEBON TALO,…., SEPTEMBER 2012PENELITI

FATHUL AZIZ SUPRIADI NIM. 08.221.083

Lampiran 7.1112

MTs AL-HAMIDYDAFTAR HADIR SISWA

KELAS KONTROLKELAS : VIII-BJUMLAH SISWA : 16 ORANG

NO NAMA SISWA L/PPERTEMUAN

KE-1 2 POSTES

1 FATMAWATI P2 HARDIAWAN L3 HIKMAH P4 HIRSAN L A

5 MARNI P6 MULIADI L7 MULIANTI P A

8 NUR AINI P9 RIZAL PATONI L10 ROSID KHODIAL FIKRI L11 RUSMIATI P12 SRIATUN P13 SRI WAHYUNI P A

14 SUMIATI P15 YANDI YUSUF L16 YULIANTI P

GURU MATA PELAJARAN

AHMAD SYAIKHU, S.Ag NIP.

KEBON TALO,…., SEPTEMBER 2012PENELITI

FATHUL AZIZ SUPRIADINIM. 08.221.083

Lampiran 8.1113

DAFTAR SISWA BERDASARKAN KEMAMPUAN

NO NAMA SISWA KEMAMPUAN1234567891011121314151617181920

AGUSMAN JAYADIMUHAMMAD JUNAIDI

SAPOAN HAKIMSARIPA NURLAELABQ NURHASANAH

HAMDIANLATIAN

LESTI KURNIAWATIMAULIDA ISNAENI

MINI SUTRIANIMUHAMMAD WAZIKRI

ROSITABURHANUDIN

ERNA WATINUR HIDAYAH

NURSANIPENDI PRADANA

SUCIATITITIK RATNADEWI

TUTIK MULIANI

TINGGITINGGITINGGITINGGI

SEDANGSEDANGSEDANGSEDANGSEDANGSEDANGSEDANGSEDANGRENDAHRENDAHRENDAHRENDAHRENDAHRENDAHRENDAHRENDAH

Lampiran 9.1114

NAMA KELOMPOK

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3

1. AGUSMAN JAYADI 1. BQ NURHASANAH 1. MAULIDA ISNAENI

2. M. JUNAIDI 2. HAMDIAN 2. M. WAZIKRI

3. SAPOAN HAKIM 3. LATIAN 3. ROSITA

4. SARIPA NURLAELA 4. MINI SUTRIANI 4. LESTI KURNIAWATI

KELOMPOK 4 KELOMPOK 5

1. BURHANUDIN 1. PENDI PRADANA

2. ERNAWATI 2. SUCIATI

3. NUR HIDAYAH 3. TITIK RATNADEWI

4. NURSANI 4. TUTIK MULIANI

KEBON TALO, SEPTEMBER 2012

GURU MATA PELAJARAN PENELITI

AHMAD SYAIKHU, S.Ag FATHUL AZIZ SUPRIADINIP. NIM. 08.221.083

115

FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN

UJI COBA SOAL POSTEST

Lampiran 10.1 116

117

FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

118

FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

119

FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

120

FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

121

FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN POSTEST

122

123

FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN POSTEST

124

125

JADWAL PENELITIAN

KelasMinggu I

HariRabu Kamis

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

KelasMinggu II

HariRabu kamis

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

KEBON TALO, SEPTEMBER 2012

GURU MATA PELAJARAN PENELITI

AHMAD SYAIKHU, S.Ag FATHUL AZIZ SUPRIADINIP. NIM. 08.221.083

126Lampiran 11.1

Hasil Uji Coba Soal Postes

Lampiran 12.1 127

128

DATA HASIL UJI COBA SOAL POSTESKELAS IX MTs. AL-HAMIDY

NO NAMA NILAI1 ABDURRAHMAN 372 AHMAD BAIHAKI

AGUS71

3 AGUS SUHENDRAAY

154 AYU MAISARAH

FA48

5 FAIZAH 406 FATMAWATI 647 FEBRIANA 408 HARUN ARRASYID 359 IMAM SYAFI’I 5110 ISMAWATI 3611 M. AGUS IRMAN 1112 M. JUMADIL AWAL 2613 M. DANIAL 5714 M. SUKRI ALI 5815 M. TONI 6016 MUHSIN 5617 MULIANI 3518 NELIANDRIANI 3119 SARI AYU FATMAWATI 4020 SATIMAH 4021 SRI HIDAYATI 4022 SRI ERLIANA JUITA 3023 TITIK MUKMINATI 7124 UMI PADILAH 43

Lampiran 12.2129

Mata Pelajaran : MatematikaKelas /Semester : VIII A/1 KKM: 60

KK:70%

NO L/P Hasil 1 L 80.002 p 75.003 L 64.004 ERNA WATI P 57.005 L 0.006 p 73.007 p 70.008 P 75.009 P 69.0010 L 80.0011 L 75.0012 P 59.0013 P 57.0014 L 67.0015 P 80.0016 L 82.0017 P 90.0018 P 59.0019 P 62.0020 P 572122232425

Kebon Talo, September 2012Guru Mata Pelajaran Peneliti

AHMAD SYAIKHU, S.Ag Fathul Aziz SupriadiNIP. NIM. 02.221.083

Mengetahui,Kepala Madrasah

Wildan, S.PdINIP

TITIK RATNA DEWI TUNTASTUTIK MULIANI TIDAK TUNTAS

SARIPA NURLAELA TUNTASSUCIATI TIDAK TUNTAS

ROSITA TUNTASSAPOAN HAKIM TUNTAS

NURSANI TIDAK TUNTASPENDI PRADANA TUNTAS

M. WAZIKRI TUNTASNUR HIDAYAH TIDAK TUNTAS

MINI SUTRIANI TUNTASM. JUNAIDI TUNTAS

LESTI KURNIAWATI TUNTASMAULIDA ISNAENI TUNTAS

HAMDIAN TIDAK TUNTASLATIAN TUNTAS

BURHANUDIN TUNTASTIDAK TUNTAS

AGUSMAN JAYADI TUNTASBQ. NURHASANAH TUNTAS

PENGOLAHAN HASIL POSTES KELAS EKSPERIMENTAHUN PELAJARAN 2012/2013

NAMA SISWA KETERANGAN

Lampiran 13.1 130

Mata Pelajaran : MatematikaKelas /Semester : VIII B/1 KKM: 60

KK: 70%

NO L/P Hasil 1 P 47.002 L 67.003 P 70.004 L 0.005 P 65.006 L 55.007 P 0.008 P 57.009 L 50.0010 L 67.0011 P 75.0012 P 55.0013 P 0.0014 P 72.0015 L 50.0016 P 75.00171819202122232425

Kebon Talo, September 2012Guru Mata Pelajaran Peneliti

AHMAD SYAIKHU, S.Ag Fathul Aziz SupriadiNIP. NIM. 02.221.083

Mengetahui,Kepala Madrasah

Wildan, S.PdINIP

YANDI YUSUF TIDAK TUNTASYULIANTI TUNTAS

SRI WAHYUNI TIDAK TUNTASSUMIATI TUNTAS

RUSMIATI TUNTASSRIATUN TIDAK TUNTAS

RIZAL PATONI TIDAK TUNTASROSID KHODIAL FIKRI TUNTAS

MULIANTI TIDAK TUNTASNUR AINI TIDAK TUNTAS

MARNI TUNTASMULIADI TIDAK TUNTAS

HIKMAH TUNTASHIRSAN TIDAK TUNTAS

FATMAWATI TIDAK TUNTASHARDIAWAN TUNTAS

PENGOLAHAN HASIL POSTES KELAS KONTROL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NAMA SISWA KETERANGAN

Lampiran 14.1 131

Uji Normalitas Data Postes

CROSSTABS /TABLES=KELASA BY KELASB /FORMAT=AVALUE TABLES /STATISTICS=CHISQ CC /CELLS=COUNT /COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

[DataSet0]

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KELASA * KELASB 16 80.0% 4 20.0% 20 100.0%

NO KELAS A KELAS B1 80 472 75 673 64 704 57 05 0 656 73 557 70 08 75 579 69 5010 80 6711 75 7512 59 5513 57 014 67 7215 80 5016 82 7517 9018 5919 6220 57

Lampiran 15.1 132

KELASA * KELASB Crosstabulation

Count

KELASB

Total0 47 50 55 57 65 67 70 72 75

KELASA 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

57 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

59 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

64 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

67 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

69 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

70 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

73 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

75 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3

80 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 3

82 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

Total 3 1 2 2 1 1 2 1 1 2 16

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 101.333a 90 .195

Likelihood Ratio 57.857 90 .997

Linear-by-Linear Association .131 1 .717

N of Valid Cases 16

a. 110 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is .06.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .929 .195

N of Valid Cases 16

133

NO kelas VIIIA Kelas VIIIB No Kelas VIIIA Kelas VIIIB1.0 80.0 47.0

2.0 75.0 67.0 20 163.0 64.0 70.0

4.0 57.0 0.0 66.6 50.3135.0 0.0 65.0

6.0 73.0 55.0 339.4184 702.89587.0 70.0 0.0

8.0 75.0 57.0 18.4233 26.51229.0 69.0 50.0

10.0 80.0 67.0

11.0 75.0 75.0

12.0 59.0 55.0

13.0 57.0 0.0

14.0 67.0 72.0

15.0 80.0 50.0

16.0 82.0 75.0

17.0 90.0

18.0 59.0

19.0 62.0

20.0 57.0

1. Rumus Uji

2. α = 5%df Pembilang

df Penyebut

3. Daerah Kritis :

4. Hitung nilai F :

Uji Kesamaan Varian (Homogen)

n

x

2S

2 20

2 2

:

:

VIIIA VIIIB

a VIIIA VIIIB

H

H

S

1

16 1

15

VIIIBn

1

20 1

19

VIIIAn

2.23tabelF

2

2VIIIB

hitungVIIIA

SF

S

702.8958

339.41842.0709

134Lampiran 16.1

5. Kesimpulan :

jadi diterima artinya 0H

2.0709 2.23hitung tabelF F 2 2

VIIIA VIIIB

135

Uji T-test Data Postes

Lampiran 17.1136

Table of F-statistics P=0.05t-statisticsF-statistics with other P-values: P=0.01 | P=0.001Chi-square statistics

df2\df1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 24 26 28 30 35 40 45 50 60 70 80 100

200

500

1000

>1000

df1/df2

3 10.13

9.55

9.28

9.12

9.01

8.94

8.89

8.85

8.81

8.79

8.76

8.74

8.73

8.71

8.70

8.69

8.68

8.67

8.67

8.66

8.65

8.64

8.63

8.62

8.62

8.60

8.59

8.59

8.58

8.57

8.57

8.56

8.55

8.54

8.53

8.53

8.54 3

4 7.71

6.94

6.59

6.39

6.26

6.16

6.09

6.04

6.00

5.96

5.94

5.91

5.89

5.87

5.86

5.84

5.83

5.82

5.81

5.80

5.79

5.77

5.76

5.75

5.75

5.73

5.72

5.71

5.70

5.69

5.68

5.67

5.66

5.65

5.64

5.63

5.63 4

5 6.61

5.79

5.41

5.19

5.05

4.95

4.88

4.82

4.77

4.74

4.70

4.68

4.66

4.64

4.62

4.60

4.59

4.58

4.57

4.56

4.54

4.53

4.52

4.50

4.50

4.48

4.46

4.45

4.44

4.43

4.42

4.42

4.41

4.39

4.37

4.37

4.36 5

6 5.99

5.14

4.76

4.53

4.39

4.28

4.21

4.15

4.10

4.06

4.03

4.00

3.98

3.96

3.94

3.92

3.91

3.90

3.88

3.87

3.86

3.84

3.83

3.82

3.81

3.79

3.77

3.76

3.75

3.74

3.73

3.72

3.71

3.69

3.68

3.67

3.67 6

7 5.59

4.74

4.35

4.12

3.97

3.87

3.79

3.73

3.68

3.64

3.60

3.57

3.55

3.53

3.51

3.49

3.48

3.47

3.46

3.44

3.43

3.41

3.40

3.39

3.38

3.36

3.34

3.33

3.32

3.30

3.29

3.29

3.27

3.25

3.24

3.23

3.23 7

8 5.32

4.46

4.07

3.84

3.69

3.58

3.50

3.44

3.39

3.35

3.31

3.28

3.26

3.24

3.22

3.20

3.19

3.17

3.16

3.15

3.13

3.12

3.10

3.09

3.08

3.06

3.04

3.03

3.02

3.01

2.99

2.99

2.97

2.95

2.94

2.93

2.93 8

9 5.12

4.26

3.86

3.63

3.48

3.37

3.29

3.23

3.18

3.14

3.10

3.07

3.05

3.03

3.01

2.99

2.97

2.96

2.95

2.94

2.92

2.90

2.89

2.87

2.86

2.84

2.83

2.81

2.80

2.79

2.78

2.77

2.76

2.73

2.72

2.71

2.71 9

10 4.96

4.10

3.71

3.48

3.33

3.22

3.14

3.07

3.02

2.98

2.94

2.91

2.89

2.86

2.85

2.83

2.81

2.80

2.79

2.77

2.75

2.74

2.72

2.71

2.70

2.68

2.66

2.65

2.64

2.62

2.61

2.60

2.59

2.56

2.55

2.54

2.54 10

11 4.84

3.98

3.59

3.36

3.20

3.09

3.01

2.95

2.90

2.85

2.82

2.79

2.76

2.74

2.72

2.70

2.69

2.67

2.66

2.65

2.63

2.61

2.59

2.58

2.57

2.55

2.53

2.52

2.51

2.49

2.48

2.47

2.46

2.43

2.42

2.41

2.41 11

12 4.75

3.89

3.49

3.26

3.11

3.00

2.91

2.85

2.80

2.75

2.72

2.69

2.66

2.64

2.62

2.60

2.58

2.57

2.56

2.54

2.52

2.51

2.49

2.48

2.47

2.44

2.43

2.41

2.40

2.38

2.37

2.36

2.35

2.32

2.31

2.30

2.30 12

13 4.67

3.81

3.41

3.18

3.03

2.92

2.83

2.77

2.71

2.67

2.63

2.60

2.58

2.55

2.53

2.51

2.50

2.48

2.47

2.46

2.44

2.42

2.41

2.39

2.38

2.36

2.34

2.33

2.31

2.30

2.28

2.27

2.26

2.23

2.22

2.21

2.21 13

14 4.60

3.74

3.34

3.11

2.96

2.85

2.76

2.70

2.65

2.60

2.57

2.53

2.51

2.48

2.46

2.44

2.43

2.41

2.40

2.39

2.37

2.35

2.33

2.32

2.31

2.28

2.27

2.25

2.24

2.22

2.21

2.20

2.19

2.16

2.14

2.14

2.13 14

Lampiran 18.1 137

15 4.54

3.68

3.29

3.06

2.90

2.79

2.71

2.64

2.59

2.54

2.51

2.48

2.45

2.42

2.40

2.38

2.37

2.35

2.34

2.33

2.31

2.29

2.27

2.26

2.25

2.22

2.20

2.19

2.18

2.16

2.15

2.14

2.12

2.10

2.08

2.07

2.07 15

16 4.49

3.63

3.24

3.01

2.85

2.74

2.66

2.59

2.54

2.49

2.46

2.42

2.40

2.37

2.35

2.33

2.32

2.30

2.29

2.28

2.25

2.24

2.22

2.21

2.19

2.17

2.15

2.14

2.12

2.11

2.09

2.08

2.07

2.04

2.02

2.02

2.01 16

17 4.45

3.59

3.20

2.96

2.81

2.70

2.61

2.55

2.49

2.45

2.41

2.38

2.35

2.33

2.31

2.29

2.27

2.26

2.24

2.23

2.21

2.19

2.17

2.16

2.15

2.12

2.10

2.09

2.08

2.06

2.05

2.03

2.02

1.99

1.97

1.97

1.96 17

18 4.41

3.55

3.16

2.93

2.77

2.66

2.58

2.51

2.46

2.41

2.37

2.34

2.31

2.29

2.27

2.25

2.23

2.22

2.20

2.19

2.17

2.15

2.13

2.12

2.11

2.08

2.06

2.05

2.04

2.02

2.00

1.99

1.98

1.95

1.93

1.92

1.92 18

19 4.38

3.52

3.13

2.90

2.74

2.63

2.54

2.48

2.42

2.38

2.34

2.31

2.28

2.26

2.23

2.21

2.20

2.18

2.17

2.16

2.13

2.11

2.10

2.08

2.07

2.05

2.03

2.01

2.00

1.98

1.97

1.96

1.94

1.91

1.89

1.88

1.88 19

20 4.35

3.49

3.10

2.87

2.71

2.60

2.51

2.45

2.39

2.35

2.31

2.28

2.25

2.23

2.20

2.18

2.17

2.15

2.14

2.12

2.10

2.08

2.07

2.05

2.04

2.01

1.99

1.98

1.97

1.95

1.93

1.92

1.91

1.88

1.86

1.85

1.84 20

22 4.30

3.44

3.05

2.82

2.66

2.55

2.46

2.40

2.34

2.30

2.26

2.23

2.20

2.17

2.15

2.13

2.11

2.10

2.08

2.07

2.05

2.03

2.01

2.00

1.98

1.96

1.94

1.92

1.91

1.89

1.88

1.86

1.85

1.82

1.80

1.79

1.78 22

24 4.26

3.40

3.01

2.78

2.62

2.51

2.42

2.36

2.30

2.25

2.22

2.18

2.15

2.13

2.11

2.09

2.07

2.05

2.04

2.03

2.00

1.98

1.97

1.95

1.94

1.91

1.89

1.88

1.86

1.84

1.83

1.82

1.80

1.77

1.75

1.74

1.73 24

26 4.23

3.37

2.98

2.74

2.59

2.47

2.39

2.32

2.27

2.22

2.18

2.15

2.12

2.09

2.07

2.05

2.03

2.02

2.00

1.99

1.97

1.95

1.93

1.91

1.90

1.87

1.85

1.84

1.82

1.80

1.79

1.78

1.76

1.73

1.71

1.70

1.69 26

28 4.20

3.34

2.95

2.71

2.56

2.45

2.36

2.29

2.24

2.19

2.15

2.12

2.09

2.06

2.04

2.02

2.00

1.99

1.97

1.96

1.93

1.91

1.90

1.88

1.87

1.84

1.82

1.80

1.79

1.77

1.75

1.74

1.73

1.69

1.67

1.66

1.66 28

30 4.17

3.32

2.92

2.69

2.53

2.42

2.33

2.27

2.21

2.16

2.13

2.09

2.06

2.04

2.01

1.99

1.98

1.96

1.95

1.93

1.91

1.89

1.87

1.85

1.84

1.81

1.79

1.77

1.76

1.74

1.72

1.71

1.70

1.66

1.64

1.63

1.62 30

35 4.12

3.27

2.87

2.64

2.49

2.37

2.29

2.22

2.16

2.11

2.08

2.04

2.01

1.99

1.96

1.94

1.92

1.91

1.89

1.88

1.85

1.83

1.82

1.80

1.79

1.76

1.74

1.72

1.70

1.68

1.66

1.65

1.63

1.60

1.57

1.57

1.56 35

40 4.08

3.23

2.84

2.61

2.45

2.34

2.25

2.18

2.12

2.08

2.04

2.00

1.97

1.95

1.92

1.90

1.89

1.87

1.85

1.84

1.81

1.79

1.77

1.76

1.74

1.72

1.69

1.67

1.66

1.64

1.62

1.61

1.59

1.55

1.53

1.52

1.51 40

45 4.06

3.20

2.81

2.58

2.42

2.31

2.22

2.15

2.10

2.05

2.01

1.97

1.94

1.92

1.89

1.87

1.86

1.84

1.82

1.81

1.78

1.76

1.74

1.73

1.71

1.68

1.66

1.64

1.63

1.60

1.59

1.57

1.55

1.51

1.49

1.48

1.47 45

50 4.03

3.18

2.79

2.56

2.40

2.29

2.20

2.13

2.07

2.03

1.99

1.95

1.92

1.89

1.87

1.85

1.83

1.81

1.80

1.78

1.76

1.74

1.72

1.70

1.69

1.66

1.63

1.61

1.60

1.58

1.56

1.54

1.52

1.48

1.46

1.45

1.44 50

60 4.00

3.15

2.76

2.53

2.37

2.25

2.17

2.10

2.04

1.99

1.95

1.92

1.89

1.86

1.84

1.82

1.80

1.78

1.76

1.75

1.72

1.70

1.68

1.66

1.65

1.62

1.59

1.57

1.56

1.53

1.52

1.50

1.48

1.44

1.41

1.40

1.39 60

138

70 3.98

3.13

2.74

2.50

2.35

2.23

2.14

2.07

2.02

1.97

1.93

1.89

1.86

1.84

1.81

1.79

1.77

1.75

1.74

1.72

1.70

1.67

1.65

1.64

1.62

1.59

1.57

1.55

1.53

1.50

1.49

1.47

1.45

1.40

1.37

1.36

1.35 70

80 3.96

3.11

2.72

2.49

2.33

2.21

2.13

2.06

2.00

1.95

1.91

1.88

1.84

1.82

1.79

1.77

1.75

1.73

1.72

1.70

1.68

1.65

1.63

1.62

1.60

1.57

1.54

1.52

1.51

1.48

1.46

1.45

1.43

1.38

1.35

1.34

1.33 80

100 3.94

3.09

2.70

2.46

2.31

2.19

2.10

2.03

1.97

1.93

1.89

1.85

1.82

1.79

1.77

1.75

1.73

1.71

1.69

1.68

1.65

1.63

1.61

1.59

1.57

1.54

1.52

1.49

1.48

1.45

1.43

1.41

1.39

1.34

1.31

1.30

1.28 100

200 3.89

3.04

2.65

2.42

2.26

2.14

2.06

1.98

1.93

1.88

1.84

1.80

1.77

1.74

1.72

1.69

1.67

1.66

1.64

1.62

1.60

1.57

1.55

1.53

1.52

1.48

1.46

1.43

1.41

1.39

1.36

1.35

1.32

1.26

1.22

1.21

1.19 200

500 3.86

3.01

2.62

2.39

2.23

2.12

2.03

1.96

1.90

1.85

1.81

1.77

1.74

1.71

1.69

1.66

1.64

1.62

1.61

1.59

1.56

1.54

1.52

1.50

1.48

1.45

1.42

1.40

1.38

1.35

1.32

1.30

1.28

1.21

1.16

1.14

1.12 500

1000 3.85

3.00

2.61

2.38

2.22

2.11

2.02

1.95

1.89

1.84

1.80

1.76

1.73

1.70

1.68

1.65

1.63

1.61

1.60

1.58

1.55

1.53

1.51

1.49

1.47

1.43

1.41

1.38

1.36

1.33

1.31

1.29

1.26

1.19

1.13

1.11

1.08 1000

>1000

1.04

3.00

2.61

2.37

2.21

2.10

2.01

1.94

1.88

1.83

1.79

1.75

1.72

1.69

1.67

1.64

1.62

1.61

1.59

1.57

1.54

1.52

1.50

1.48

1.46

1.42

1.40

1.37

1.35

1.32

1.30

1.28

1.25

1.17

1.11

1.08

1.03 >100

0

df2/df1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 24 26 28 30 35 40 45 50 60 70 80 100

200

500

1000

>1000

df1\df2

139

Table of Chi-square statisticst-statisticsF-statistics with other P-values: P=0.05 | P=0.01 | P=0.001

df P = 0.05 P = 0.01 P = 0.001

1 3.84 6.64 10.83

2 5.99 9.21 13.82

3 7.82 11.35 16.27

4 9.49 13.28 18.47

5 11.07 15.09 20.52

6 12.59 16.81 22.46

7 14.07 18.48 24.32

8 15.51 20.09 26.13

9 16.92 21.67 27.88

10 18.31 23.21 29.59

11 19.68 24.73 31.26

12 21.03 26.22 32.91

13 22.36 27.69 34.53

14 23.69 29.14 36.12

15 25.00 30.58 37.70

16 26.30 32.00 39.25

17 27.59 33.41 40.79

18 28.87 34.81 42.31

19 30.14 36.19 43.82

20 31.41 37.57 45.32

21 32.67 38.93 46.80

22 33.92 40.29 48.27

23 35.17 41.64 49.73

24 36.42 42.98 51.18

25 37.65 44.31 52.62

26 38.89 45.64 54.05

27 40.11 46.96 55.48

28 41.34 48.28 56.89

29 42.56 49.59 58.30

30 43.77 50.89 59.70

31 44.99 52.19 61.10

32 46.19 53.49 62.49

33 47.40 54.78 63.87

Lampiran 19.1 140

34 48.60 56.06 65.25

35 49.80 57.34 66.62

36 51.00 58.62 67.99

37 52.19 59.89 69.35

38 53.38 61.16 70.71

39 54.57 62.43 72.06

40 55.76 63.69 73.41

41 56.94 64.95 74.75

42 58.12 66.21 76.09

43 59.30 67.46 77.42

44 60.48 68.71 78.75

45 61.66 69.96 80.08

46 62.83 71.20 81.40

47 64.00 72.44 82.72

48 65.17 73.68 84.03

49 66.34 74.92 85.35

50 67.51 76.15 86.66

51 68.67 77.39 87.97

52 69.83 78.62 89.27

53 70.99 79.84 90.57

54 72.15 81.07 91.88

55 73.31 82.29 93.17

56 74.47 83.52 94.47

57 75.62 84.73 95.75

58 76.78 85.95 97.03

59 77.93 87.17 98.34

60 79.08 88.38 99.62

61 80.23 89.59 100.88

62 81.38 90.80 102.15

63 82.53 92.01 103.46

64 83.68 93.22 104.72

65 84.82 94.42 105.97

66 85.97 95.63 107.26

67 87.11 96.83 108.54

68 88.25 98.03 109.79

69 89.39 99.23 111.06

70 90.53 100.42 112.31

71 91.67 101.62 113.56

141

72 92.81 102.82 114.84

73 93.95 104.01 116.08

74 95.08 105.20 117.35

75 96.22 106.39 118.60

76 97.35 107.58 119.85

77 98.49 108.77 121.11

78 99.62 109.96 122.36

79 100.75 111.15 123.60

80 101.88 112.33 124.84

81 103.01 113.51 126.09

82 104.14 114.70 127.33

83 105.27 115.88 128.57

84 106.40 117.06 129.80

85 107.52 118.24 131.04

86 108.65 119.41 132.28

87 109.77 120.59 133.51

88 110.90 121.77 134.74

89 112.02 122.94 135.96

90 113.15 124.12 137.19

91 114.27 125.29 138.45

92 115.39 126.46 139.66

93 116.51 127.63 140.90

94 117.63 128.80 142.12

95 118.75 129.97 143.32

96 119.87 131.14 144.55

97 120.99 132.31 145.78

98 122.11 133.47 146.99

99 123.23 134.64 148.21

100 124.34 135.81 149.48

142

Tabel Nilai r Product Moment

NTaraf Signif

NTaraf Signif

NTaraf Signif

5% 10% 5% 10% 5% 10%

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345

4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330

5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306

7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296

8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286

9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278

10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263

12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256

13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230

14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210

15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181

17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148

18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128

19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115

20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097

22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091

23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086

24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081

25 0,396 0,505 49 0,281 0,364

26 0,388 0,496 50 0,279 0,361

Lampiran 20.1143

Table of t-statisticsF-statistics with other P-values: P=0.05 | P=0.01 | P=0.001Chi-square statistics

df P = 0.05 P = 0.01 P = 0.001

1 12.71 63.66 636.61

2 4.30 9.92 31.60

3 3.18 5.84 12.92

4 2.78 4.60 8.61

5 2.57 4.03 6.87

6 2.45 3.71 5.96

7 2.36 3.50 5.41

8 2.31 3.36 5.04

9 2.26 3.25 4.78

10 2.23 3.17 4.59

11 2.20 3.11 4.44

12 2.18 3.05 4.32

13 2.16 3.01 4.22

14 2.14 2.98 4.14

15 2.13 2.95 4.07

16 2.12 2.92 4.02

17 2.11 2.90 3.97

18 2.10 2.88 3.92

19 2.09 2.86 3.88

20 2.09 2.85 3.85

21 2.08 2.83 3.82

22 2.07 2.82 3.79

23 2.07 2.81 3.77

24 2.06 2.80 3.75

25 2.06 2.79 3.73

26 2.06 2.78 3.71

27 2.05 2.77 3.69

28 2.05 2.76 3.67

29 2.05 2.76 3.66

30 2.04 2.75 3.65

31 2.04 2.74 3.63

32 2.04 2.74 3.62

33 2.03 2.73 3.61

Lampiran 21.1144

34 2.03 2.73 3.60

35 2.03 2.72 3.59

36 2.03 2.72 3.58

37 2.03 2.72 3.57

38 2.02 2.71 3.57

39 2.02 2.71 3.56

40 2.02 2.70 3.55

41 2.02 2.70 3.54

42 2.02 2.70 3.54

43 2.02 2.70 3.53

44 2.02 2.69 3.53

45 2.01 2.69 3.52

46 2.01 2.69 3.52

47 2.01 2.68 3.51

48 2.01 2.68 3.51

49 2.01 2.68 3.50

50 2.01 2.68 3.50

51 2.01 2.68 3.49

52 2.01 2.67 3.49

53 2.01 2.67 3.48

54 2.00 2.67 3.48

55 2.00 2.67 3.48

56 2.00 2.67 3.47

57 2.00 2.66 3.47

58 2.00 2.66 3.47

59 2.00 2.66 3.46

60 2.00 2.66 3.46

61 2.00 2.66 3.46

62 2.00 2.66 3.46

63 2.00 2.66 3.45

64 2.00 2.65 3.45

65 2.00 2.65 3.45

66 2.00 2.65 3.44

67 2.00 2.65 3.44

68 2.00 2.65 3.44

69 2.00 2.65 3.44

70 1.99 2.65 3.44

71 1.99 2.65 3.43

145

72 1.99 2.65 3.43

73 1.99 2.64 3.43

74 1.99 2.64 3.43

75 1.99 2.64 3.43

76 1.99 2.64 3.42

77 1.99 2.64 3.42

78 1.99 2.64 3.42

79 1.99 2.64 3.42

80 1.99 2.64 3.42

81 1.99 2.64 3.42

82 1.99 2.64 3.41

83 1.99 2.64 3.41

84 1.99 2.64 3.41

85 1.99 2.63 3.41

86 1.99 2.63 3.41

87 1.99 2.63 3.41

88 1.99 2.63 3.41

89 1.99 2.63 3.40

90 1.99 2.63 3.40

91 1.99 2.63 3.40

92 1.99 2.63 3.40

93 1.99 2.63 3.40

94 1.99 2.63 3.40

95 1.99 2.63 3.40

96 1.99 2.63 3.40

97 1.98 2.63 3.39

98 1.98 2.63 3.39

99 1.98 2.63 3.39

100 1.98 2.63 3.39

146

Mata Pelajaran : MatematikaKelas /Semester : VIII A/1 KKM: 6.0

KK: 70%

NO L/P Hasil Quis 11 L 60.802 p 52.403 L 42.804 ERNA WATI P 48.405 L 56.806 p 56.407 p 50.408 P 56.409 P 50.4010 L 62.4011 L 56.4012 P 36.8013 P 33.6014 L 48.8015 P 58.4016 L 60.0017 P 71.2018 P 36.8019 P 35.2020 P 30.82122232425

Guru Mata Pelajaran Mengetahui,Kepala Madrasah

AHMAD SYAIKHU, S.Ag Wildan, S.PdI

AGUSMAN JAYADI TUNTASBQ. NURHASANAH TIDAK TUNTAS

PENGOLAHAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NAMA SISWA KETERANGAN

HAMDIAN TIDAK TUNTASLATIAN TIDAK TUNTAS

BURHANUDIN TIDAK TUNTASTIDAK TUNTAS

MINI SUTRIANI TIDAK TUNTASM. JUNAIDI TUNTAS

LESTI KURNIAWATI TIDAK TUNTASMAULIDA ISNAENI TIDAK TUNTAS

NURSANI TIDAK TUNTASPENDI PRADANA TIDAK TUNTAS

M. WAZIKRI TIDAK TUNTASNUR HIDAYAH TIDAK TUNTAS

SARIPA NURLAELA TUNTASSUCIATI TIDAK TUNTAS

ROSITA TIDAK TUNTASSAPOAN HAKIM TUNTAS

TITIK RATNA DEWI TIDAK TUNTASTUTIK MULIANI TIDAK TUNTAS

Lampiran 22.1 147

Mata Pelajaran : MatematikaKelas /Semester : VIII B/1 KKM: 6.0

KK: 70%

NO L/P Hasil Quis 11 P 38.802 L 57.203 P 55.204 L 55.205 P 58.406 L 38.007 P 60.408 P 43.609 L 38.0010 L 58.8011 P 68.4012 P 30.8013 P 30.4014 P 64.8015 L 36.8016 P 64.80171819202122232425

Guru Mata Pelajaran Mengetahui,Kepala Madrasah

AHMAD SYAIKHU, S.Ag Wildan, S.PdI

FATMAWATI TIDAK TUNTASHARDIAWAN TIDAK TUNTAS

PENGOLAHAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NAMA SISWA KETERANGAN

MARNI TIDAK TUNTASMULIADI TIDAK TUNTAS

HIKMAH TIDAK TUNTASHIRSAN TIDAK TUNTAS

RIZAL PATONI TIDAK TUNTASROSID KHODIAL FIKRI TUNTAS

MULIANTI TUNTASNUR AINI TIDAK TUNTAS

SRI WAHYUNI TIDAK TUNTASSUMIATI TUNTAS

RUSMIATI TUNTASSRIATUN TIDAK TUNTAS

YANDI YUSUF TIDAK TUNTASYULIANTI TUNTAS

148

Lampiran 23.1

Lampiran 23.1

Lampiran 23.1

149

Lampiran 23.2 150

Lampiran 23.3

151

Lampiran 23.4152

Lampiran 23.5153

Lampiran 23.6 154

Lampiran 23.7155

Lampiran 23.8156

Lampiran 23.9 157

Lampiran 24.1 158

Lampiran 24.2159

Lampiran 24.3 160

161

Lampiran 25.1

Lampiran 25.2162