SKRIPSI DISUSUN OLEH : MUHAMMAD FAISAL ROZIKIN …
Transcript of SKRIPSI DISUSUN OLEH : MUHAMMAD FAISAL ROZIKIN …
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Pekerja Pada Proyek
Menara BRI Gatot Soebroto Di Jakarta Selatan
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD FAISAL ROZIKIN
NIM : 2016 – 21 – 086
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA, 2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul
Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Pekerja
Pada Proyek Menara BRI Gatot Soebroto Di Jakarta Selatan
Disusun oleh :
MUHAMMAD FAISAL ROZIKIN
NIM : 2016 – 21 – 086
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
PROGAM STUDI SARJANA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Jakarta,1 4 Se p t e m b e r 2 0 2 0
Mengetahui,
Kepala Program Studi
S1 Teknik Sipil
(Desi Putri, S.T., M.Eng)
Disetujui,
Dosen Pembimbing Utama
(Sriyono D Siswoyo, Ir., M.Eng.Sc)
ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nama : Muhammad Faisal Rozikin
Nim : 2016-21-086
Jurusan : Teknik Sipil
Judul : Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Pekerja
Pada Proyek Menara BRI Gatot Soebroto Di Jakarta Selatan
Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Skripsi pada Program Sarjana
Strata 1, Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi PLN pada tanggal 19
Agustus 2020.
Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
1. Gita Puspa Artiani,S.T.,M.T Ketua Penguji Digitally signed by Gita Puspa Artiani DN: C=ID, OU=Fakultas Teknologi
Gita PuspaInfrastruktur dan Kewilayahan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Gita Puspa Artiani, [email protected] Artiani Location: IT PLN Reason: Dekan Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan
Date: 2020-09-14 15:39:04
2. Irma Sepriyana,S.T.,M.T. Sekretaris Foxit Reader Version: 9.7.1
3. Ir. Hastanto Sm, M.T. Anggota
Mengetahui :
Kepala Program Studi S1 Teknik Sipil
(Desi Putri S.T., M.Eng.)
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Muhammad Faisal Rozikin
NIM : 2016-21-086
Program Studi : Sarjana
Jurusan : Teknik Sipil
Judul Skripsi : Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Pekerja
Pada Proyek Menara BRI Gatot Soebroto Di Jakarta Selatan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana baik di lingkungan IT PLN
maupun di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran rasa tanggung jawab
serta bersedia memikul segala resiko jika pernyataan ini tidak benar.
Jakarta, 14 September 2020
(Muhammad Faisal Rozikin)
NIM : 2016-21-086
iv
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada yang terhormat :
Sriyono D Siswoyo Ir, M.Eng Sc, Selaku Pembimbing
Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga
Skripsi ini dapat diselesaikan.
Jakarta, 14 September 2020
MUHAMMAD FAISAL ROZIKIN
NIM : 2016-21-086
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Shalawat serta
salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Atas rahmat-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Perilaku Penggunaan Alat
Pelindung Diri Pekerja Pada Proyek Menara BRI Gatot Soebroto Di Jakarta
Selatan”.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas akademik yang menjadi syarat
dalam menyelesaikan mata kuliah skripsi. Dalam penyusunan dan penulisan
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis dengan senang hati mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :
1. Keluarga, terutama untuk bapak Beny Desliansyah selaku ayah saya, ibu
Nilawati selaku ibu saya dan saudara/ i yang saya sayangi, terima kasih
atas bantuan, dukungan, perhatian dan do’a sehingga memotivasi penulis
dalam penulisan skripsi ini.
2. Ibu Gita Puspa Artiani, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknologi
Infrastruktur dan Kewilayahan IT PLN.
3. Ibu Desi Putri S.T,. M.Eng selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil IT
PLN
4. Bapak Sriyono D Siswoyo Ir, M.Eng.,Sc selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya
sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Ibu Dyah Pratiwi S.T,. M.T selaku Dosen Pembimbing Akademik.
6. Mas Hisyam Ashfahani selaku mentor atau pebimbing lapangan proyek
Menara BRI Gatot Soebroto dan seluruh pekerja proyek Menara BRI Gatot
Soebroto yang telah mengijinkan melakukan pengumpulan data dan
memberi bimbingan mengenai data penelitian yang dijadikan bahan
skripsi.
vi
7. Teman – teman seperjuangan Teknik Sipil Angkatan 2016 yang telah
memberikan pengalaman berkesan selama penulis menimba ilmu di
kampus ini.
8. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan dukungan sehingga laporan ini selesai tepat pada
waktunya.
Semoga Allah SWT memberikan berkah dan rahmat-Nya kepada semua
pihak atas segala jasa dan bantuannya kepada penulis selama ini. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan
lebih lanjut. Terima kasih dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
siapa saja yang membacanya dan memberikan sumbangsih positif bagi kita
semua.
Jakarta, 14 September 2020
(Muhammad Faisal Rozikin)
NIM : 2016-21-086
vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Institut Teknologi PLN, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama : MUHAMMAD FAISAL ROZIKIN
NIM : 2016-21-086
Program Studi : Sarjana
Jurusan : Teknik Sipil
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Institut Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non-ekslusif (Non-exclusive Royalty
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PEKERJA
PADA PROYEK MENARA BRI GATOT SOEBROTO DI JAKARTA SELATAN
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
ekslusif ini Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tgl : 14 September 2020
Yang menyatakan
(Muhammad Faisal Rozikin)
viii
ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI PEKERJA PADA PROYEK MENARA BRI
GATOT SOEBROTO DI JAKARTA SELATAN
Muhammad Faisal Rozikin, 2016-21-086
Di bawah bimbingan Sriyono D Siswoyo., Ir. M.Eng, S.C
ABSTRAK
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah pekerjaan yang sangat penting, yang bertujuan untuk menyediakan pekerja dengan kesehatan fisik dan mental, kecelakaan mental atau emosional dan bahaya kerja untuk memberikan perlindungan dan keamanan. Untuk menghindari risiko kecelakaan di tempat kerja, beberapa metode perlu dilakukan salah satunya yaitu penggunaan alat pelindung diri (APD). Jenis penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yaitu metode yang didasarkan pada data hasil pengukuran variabel penelitian yang ada. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan K3 pada proyek, bagaimana hubungan antara penerapan K3 dengan perilaku penggunaan APD pada pekerja proyek, dan faktor perilaku pekerja apa yang paling dominan mempengaruhi penerapan K3 pada proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek menera BRI Gatot Soebroto termasuk dalam kategori Sangat Baik. Hubungan antara penerapan K3 dengan perilaku penggunaan APD menunjukkan bahwa adanya hubungan antara penerapan K3 dengan hukuman penggunaan APD, adanya hubungan antara penerapan K3 dengan penghargaan penggunaan APD, Sedangkan tidak ada hubungan antara penerapan K3 dengan pengetahuan penggunaan APD, tidak ada hubungan antara penerapan K3 dengan sikap penggunaan APD, tidak ada hubungan antara penerapan K3 dengan pelatihan penggunaan APD, tidak ada hubungan antara penerapan K3 dengan pengawasan penggunaan APD. Faktor perilaku pekerja yang paling dominan mempengaruhi penerapan K3 yaitu perilaku pengetahuan, sikap, pelatihan, pengawasan, hukuman, penghargaan.
Kata kunci : Keselamatan dan kesehatan kerja (K3), Perilaku Pekerja, Alat
Pelindung Diri (APD)
viii
ANALYSIS ON THE IMPLEMENTATION OF OCCUPATIONAL
HEALTH AND SAFETY AGAINST THE BEHAVIOR OF THE USE
OF SELF-PROTECTIVE EQUIPMENT OF WORKERS AT
MENARA BRI GATOT SOEBROTO PROJECT IN SOUTH
JAKARTA
Muhammad Faisal Rozikin, 2016-21-086
under the guidance of Sriyono D Siswoyo., Ir. M. Eng, S. C
ABSTRACT
Occupational safety and health is a very important job, which aims to provide workers with physical and mental health, mental or emotional accidents and occupational hazards to provide protection and security. To avoid the risk of workplace accidents, some methods need to be done one of them is the use of Personal protective equipment (PPE). This type of research is a quantitative research method that is a method based on the data of existing research variable measurement. The purpose of this research is to determine the application of K3 in the project, how the relationship between K3 implementation with the behaviour of APD on project workers, and the behavior factor of what workers most dominant affects K3 implementation in the project. The results showed that the implementation of occupational safety and Health in the project Menera BRI Gatot Soebroto belongs to the category very good. The relationship between the implementation of K3 with the conduct of the APD indicates that there is a relationship between K3 and APD connection between the implementation of K3 with the award of the use of PPE, while there is no connection between the implementation of K3 with the knowledge of the APD, there is no link between the application of K3 with the attitude of APD, no relationship between the application of K3 with the training of use of PPE, there is no connection between the application of K3 with supervision. The most dominant factors of worker behavior affect the application of K3 namely knowledge behavior, attitude, training, supervision, punishment, reward.
Keywords: Occupational safety and Health (K3), worker behaviour, personal protective equipment (PPE)
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI........................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... iii
UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................viii
ABSTRACT ......................................................................................................viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Penelitian ....................................................................... 3
1.2.1 Identifikasi Masalah ......................................................................... 3
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah .................................................................. 4
1.2.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 5
1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.3.2 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 7
2.1 Teori Pendukung.................................................................................... 7
x
2.1.1 Proyek Konstruksi ........................................................................... 7
2.1.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................................. 7
2.1.3 Alat Pelindung Diri ........................................................................... 8
2.1.4 Teori Perilaku ................................................................................ 13
2.1.5 Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Pekerja ...... 14
2.1.5.1 Umur ........................................................................................... 14
2.1.5.2 Masa Kerja .................................................................................. 14
2.1.5.3 Pengetahuan ............................................................................... 14
2.1.5.4 Sikap ....................................................................................... 15
2.1.5.5 Pelatihan ..................................................................................... 16
2.1.5.6 Pengawasan ............................................................................... 16
2.1.5.7 Hukuman dan penghargaan ........................................................ 17
2.1.5.8 Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ................... 17
2.1.6 Survei .......................................................................................... 18
2.1.7 Kuesioner .................................................................................... 18
2.1.8 Populasi dan Sampel .................................................................. 19
2.1.9 Metode Slovin.............................................................................. 20
2.1.10 Skala Guttman ............................................................................. 20
2.1.11 Uji Validitas.................................................................................. 21
2.1.12 Uji Reliabilitas .............................................................................. 21
2.1.13 Uji Chi Square ................................................................................. 22
2.1.13 Interpretasi Skor ............................................................................ 23
2.2 Tinjauan Pustaka ................................................................................. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................... 31
3.1 Perancangan Penelitian ....................................................................... 31
3.1.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 31
xi
3.1.2 Lokasi Penelitian ........................................................................... 31
3.1.3 Populasi dan Sampel .................................................................... 32
3.1.4 Sumber Data ................................................................................. 32
3.1.5 Variabel Penelitian ........................................................................ 32
3.1.5.1 Variabel Bebas ............................................................................ 32
3.1.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 34
3.1.7 Flow Chart Penelitian .................................................................... 37
3.2 Teknik Analisis ..................................................................................... 38
3.2.1 Analisis Univariat ........................................................................... 38
3.2.2 Analisis Bivariat ............................................................................. 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 39
4.1 Hasil ..................................................................................................... 39
4.1.1 Hasil Pengumpulan Data ............................................................... 39
4.1.2 Kuesioner ...................................................................................... 39
4.1.2.1 Proses Penyebaran Kuesioner .................................................... 43
4.1.2.2 Distribusi Kuesioner .................................................................... 43
4.1.2.3 Karakteristik Responden ......................................................... 44
4.1.3 Hasil Kuesioner ............................................................................. 45
4.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 54
4.1.4.1 Uji Validitas ................................................................................. 54
4.1.4.2 Uji Reliabilitas .............................................................................. 55
4.1.5 Interpretasi skor ............................................................................. 56
4.2 Pembahasan ........................................................................................ 63
4.2.1 Analisis Penerapan Keselamtan dan Kesehatan Kerja terhadap
perilaku penggunaan APD Pada Proyek Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta
Selatan. ...................................................................................................... 63
xii
4.2.2 Analisis Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Dengan Perilaku Penggunaan APD Pada Pekerja Konstruksi
Proyek Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan ................................ 64
4.2.2.1 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Pengetahuan Penggunaan APD ........................................ 64
4.2.2.2 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Sikap Penggunaan APD .................................................... 65
4.2.2.3 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Pelatihan Penggunaan APD .............................................. 65
4.2.2.4 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Pengawasan Penggunaan APD ........................................ 66
4.2.2.5 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Hukuman Penggunaan APD .............................................. 67
4.2.2.6 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Penghargaan Penggunaan APD ........................................ 67
4.2.3 Analisis Faktor Perilaku Pekerja Yang Paling Dominan
Mempengaruhi Penerapan K3 Pada Proyek Menara BRI Gatot Soebroto di
Jakarta Selatan .......................................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 70
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 70
5.2 Saran ................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 74
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................................ 75
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Interval Cronbach's Alpha ....................................................... 22
Tabel 2.2 Tabel Presentase Nilai ...................................................................... 23
Tabel 2.3 Perbandingan Hasil Tinjauan Pustaka .............................................. 27
Tabel 3.1 Variabel Faktor Perilaku......................................................................33
Tabel 4.1 Kuesioner Pertanyaan........................................................................40
Tabel 4.2 Data Distribusi Kuesioner...................................................................43
Tabel 4.3 Karakteristik Responden.....................................................................44
Tabel 4.4 Tabulasi Data Kuesioner.....................................................................46
Tabel 4.5 Tabel Hasil Uji Validitas .....................................................................54
Tabel 4.6 Tabel r.................................................................................................55
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas............................................................................56
Tabel 4.8 Hasil Pengolahan Kuesioner...............................................................57
Tabel 4.9 Interpretasi skor kategori pengetahuan...............................................59
Tabel 4.10 Interpretasi skor kategori Sikap.........................................................59
Tabel 4.11 Interpretasi skor kategori pelatihan...................................................60
Tabel 4.12 Interpretasi skor kategori pengawasam............................................60
Tabel 4.13 Interpretasi skor kategori hukuman...................................................61
Tabel 4.14 Interpretasi skor kategori penghargaan............................................62
Tabel 4.15 Interpretasi skor kategori penerapan k3............................................62
Tabel 4.16 Hasil Rata-Rata Interpretasi Skor Seluruh Kategori Pertanyaan......63
Tabel 4.17 Hubungan Antara Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dengan Pengetahuan Penggunaan APD...........................................................64
Tabel 4.18 Hubungan Antara Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dengan Sikap Penggunaan APD.......................................................................65
xiv
Tabel 4.19 Hubungan Antara Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dengan Pelatihan Penggunaan APD.................................................................66
Tabel 4.20 Hubungan Antara Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dengan Pengawasan Penggunaan APD............................................................66
Tabel 4.21 Hubungan Antara Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dengan Hukuman Penggunaan APD.................................................................67
Tabel 4.22 Hubungan Antara Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dengan Penghargaan Penggunaan APD...........................................................68
Tabel 4.23 Hasil Interpretasi Skor Pada Setiap Variabel Perilaku.......................69
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian....................................................................31
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian...................................................................37
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Kuesioner .................................................................................... 75
Lampiran 1.2 Hasil Kuesioner ........................................................................... 81
Lampiran 1.3 Daftar Tenaga Kerja .................................................................. 103
Lampiran 1.4 Hasil Uji Chi Square Program IBM SPSS 22............................. 104
Lampiran 1.5 r tabel ........................................................................................ 110
Lampiran 1.6 Dokumentasi Kegiatan Proyek .................................................. 113
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah pekerjaan yang sangat penting,
yang bertujuan untuk menyediakan pekerja dengan kesehatan fisik dan mental,
kecelakaan mental atau emosional dan bahaya kerja untuk memberikan
perlindungan dan keamanan. Oleh karena itu, pembuat kebijakan dan pihak
terkait perlu merumuskan peraturan, dan kemudian pekerja harus
mempraktikkan dan mengadopsi sikap kesehatan dan keselamatan yang baik
untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi di tempat kerja. Ukuran kontrol ini
sangat penting untuk menghindari risiko kecelakaan industri. Untuk menghindari
risiko kecelakaan di tempat kerja, beberapa metode perlu diadopsi, yaitu kontrol
teknis, kontrol administratif, dan penggunaan alat pelindung diri (APD). (Sucipto,
2014).
Penggunaan alat pelindung diri (APD) adalah langkah terakhir dalam
mengendalikan kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Namun, jika kontrol teknis
dan administratif paling baik diterapkan tetapi potensi risiko masih tergolong
sangat besar, penggunaan alat pelindung diri (APD) akan menjadi penting.
Bahkan, meskipun manfaat dari alat ini sudah dikenal luas dan industri
menyediakan alat pelindung diri, masih ada banyak pekerja yang tidak
menggunakannya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi
sikap pekerja, sehingga mereka tidak menggunakan alat pelindung diri (APD).
(Kementerian Kesehatan, 2014).
Menurut informasi International Labour Organization (ILO), ada sekitar
6.000 kecelakaan kerja fatal di dunia setiap hari. Pada 2013, setiap 15 detik di
dunia, seorang pekerja meninggal karena cedera terkait pekerjaan dan
menderita 160 penyakit terkait pekerjaan. Pada tahun sebelumnya (2012), angka
kematian tahunan dunia adalah 2 juta, termasuk kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
2
Menurut data dari Jamsostek, Jamsostek, yang sekarang berganti nama
menjadi Badan Jaminan Ketenagakerjaan (BPJS), 129.911 orang mengalami
kecelakaan di tempat kerja pada 2013. Dari jumlah tersebut, 146.219 (75,8%)
adalah pria dan 46.692 wanita. Ketika mereka bekerja, sekitar 69,59% terjadi di
industri. Sebaliknya, 10,26% kecelakaan terjadi di luar perusahaan, dan 20,15%
sisanya merupakan kecelakaan lalu lintas. Akibat kecelakaan itu, BPJS mencatat
3.093 pekerja meninggal, 15.106 pekerja sakit, 174.666 terluka, dan 446 pekerja
meninggal tiba-tiba (Sindonews.com: 18 Februari 2014).
Industri jasa konstruksi adalah salah satu dari banyak industri yang
digolongkan sangat rentan terhadap kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
Pekerjaan yang dilakukan di bagian konstruksi bangunan harus mematuhi
peraturan dan persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk teknik,
keselamatan, keselamatan, kesehatan, perlindungan tenaga kerja dan tata ruang
daerah, dan bebas dari polusi dan kerusakan yang disebabkan oleh pekerjaan
konstruksi (UU No. 18 , 1999: 17)).
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, ancaman kecelakaan
kerja tetap tinggi. Ini terjadi karena tidak ada pengetahuan tentang pemimpin dan
pekerja (Gerard Hand, 2013). King dan Hudson (1985) menjelaskan bahwa
tingkat kematian kecelakaan industri dalam proyek konstruksi di negara
berkembang adalah tiga kali lipat dari proyek konstruksi di negara maju.
Indonesia memiliki jumlah kecelakaan kerja tertinggi di ASEAN. Kementerian
Tenaga Kerja dan Imigrasi menunjukkan pada 2010 bahwa Indonesia memiliki
86.693 kecelakaan di tempat kerja, di antaranya 31,9% di industri konstruksi,
31,6% di industri manufaktur, 9,3% di sektor industri pengolahan, 3,6% di sektor
kehutanan, 2,6% di sektor pertambangan, dan 20% di bidang lain. %.
Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan kerja yang
dirasakan oleh pekerja konstruksi relatif besar, terhitung 31,9% dari total jumlah
kecelakaan. Beberapa pekerja konstruksi jatuh dari ketinggian, dipukul (12%),
dan kemudian dipukul (9%) (Jamsostek, 2011).
Studi kasus yang mau diangkat pada proyek pembangunan Menara BRI
Gatsu di Jakarta Selatan. Pembangunan proyek Menara BRI mencakup 37 lantai
dan 5 basement. Bangunan ini dirancang dengan konsep bangunan hijau
3
ekologis, dilengkapi dengan taman dan tanaman di sisi timur bangunan. Proyek
Menara BRI Gatsu memiliki luas 8.589 meter persegi dan luas bangunan 95.437
meter persegi. Penerapan kesehatan dan kerja (K3) di proyek Menara Gatsu BRI
dilakukan sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP), seperti menempelkan
spanduk atau brosur di area konstruksi untuk mengingatkan pelaksanaan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Kemudian, karena proyek Menara Hatsu
BRI mengadopsi konsep bangunan hijau ekologis, pekerja selalu diingatkan
untuk mengenakan alat pelindung diri (APD) dan tetap bersih di area proyek
konstruksi sebelum atau setelah bekerja.
Sehingga pada kesempatan kali ini dilakukan penelitian dengan judul
Analisis Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Perilaku
Penggunaan Alat Pelindung Diri Pekerja Pada Proyek Menara BRI Gatot
Soebroto, Jakarta Selatan. Di harapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi
acuan bagi perusahaan konstruksi untuk melakukan langkah-langkah
pencegahan kecelakaan kerja melalui penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
1.2 Permasalahan Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, masalah utama pada proyek
konstruksi adalah meningkatnya kecelakaan kerja. Dimana kecelakaan kerja ini
berpengaruh karena kurang diterapkannya keselamatan dan kesehatan kerja
oleh pekerja sehingga meningkatnya nilai kecelakaan khususnya pada bidang
konstruksi. Penyebab kecelakaan kerja pada bidang konstruksi diakibatkan
kurangnya kesadaran pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
terhadap risiko kecelakaan dan kesehatan kerja. Karena permasalahan tersebut
perlu adanya cara mengurangi kecelakaan kerja ini, dengan menggunakan
analisis penerapan kesehatan dan keselamatan kerja terhadap perilaku pekerja
dalam penggunaan alat pelindung diri.
4
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah
Untuk memfokuskan penelitian maka dibuatlah batasan masalah dalam
penelitian ini, yaitu :
1. Studi kasus pada proyek konstruksi pembangunan Menara BRI Gatot
Soebroto, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Jakarta Selatan.
2. Tenaga kerja yang diteliti adalah tenaga kerja yang diambil tenaga
kerja yang bekerja dalam proyek pembangunan Menara BRI Gator
Soebroto.
3. Tenaga kerja yang diteliti adalah tenaga kerja yang diambil dalam
pekerjaan berbagai kategori.
4. Batasan yang diteliti adalah tentang kesehatan dan keselamatan kerja
dalam penggunaan APD.
1.2.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup masalah yang telah penulis pilih maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
proyek konstruksi Menara BRI Gatsu di Jakarta Selatan termasuk
dalam kategori apa?
2. Bagimana hubungan antara penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dengan perilaku penggunaan APD pada pekerja konstruksi
Menara BRI Gatsu di Jakarta Selatan?
3. Faktor perilaku pekerja apa yang paling dominan mempengaruhi
penerapan K3 pada proyek Menara BRI Gatot Soebroto di Jakarta
Selatan.
5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti, maka tujuan dari penelitian
yang dilakukan peneliti adalah :
1. Mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
proyek konstruksi Menara BRI Gatsu di Jakarta Selatan.
2. Mengetahui hubungan antara penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dengan perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
pada proyek konstruksi Menara BRI Gatsu di Jakarta Selatan.
3. Mengetahui faktor perilaku pekerja apa yang paling dominan
mempengaruhi penerapan K3 pada proyek konstruksi Menara BRI
Gatsu di Jakarta Selatan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan di penelitian ini, maka manfaat dari penelitian
yang dilakukan peneliti adalah :
1. Dapat mengetahui analisis penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja terhadap perilaku penggunaan alat pelindung diri pekerja pada
proyek Menara BRI Gatot Soebroto di Jakarta Selatan.
2. Sebagai masukan bagi perusahaan dalam meningkatkan peraturan
dan sistem operasional prosedur dalam penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD).
3. Sebagai masukan bagi perusahaan untuk melakukan tindakan
pencegahan kecelakaan kerja melalui penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD).
6
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, dimana tiap bab
diuraikan sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang ringkasan materi dasar yang terdiri dari
latar belakang masalah, identifikasi masalah, ruang lingkup masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika
penulisan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan
dibahas.
2. Bab II Landasan Teori
Pada bab ini berisi tentang penjelasan mengenai teori teori yang
berhubungan dengan materi penelitian.
3. Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisikan tentang penulis menjelaskan tahap tahap
pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir penulisan laporan.
4. Bab IV Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai Analisis Penerapan K3 dan
Perilaku Pekerja terhadap Penggunaan APD pada Proyek Konstruksi
(Studi Kasus: Proyek Menara BRI Gatsu)
5. Bab V Penutup
Pada bab ini berisikan kesimpulan serta saran – saran mengenai
penelitian yang telah dilakukan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Pendukung
2.1.1 Proyek Konstruksi
Kegiatan konstruksi dikenal sebagai pekerjaan atau tenaga kerja, tetapi
dalam kenyataannya konstruksi adalah kegiatan yang terdiri dari beberapa jenis
atau jenis pekerjaan yang disusun dalam satu unit, oleh karena itu ada bidang /
subbidang yang dikenal sebagai klasifikasi.
Proyek konstruksi adalah kegiatan yang dilaksanakan hanya sekali dan
biasanya bersifat jangka pendek. Dalam kegiatan ini, ada proses yang mengelola
sumber daya proyek dalam bangunan ke dalam hasil kegiatan. Karakteristik
suatu proyek konstruksi dapat dilihat dari tiga aspek yaitu unik, melibatkan
banyak sumber daya dan kebutuhan organisasi. Selama proses penyelesaian,
spesifikasi yang ditentukan, jadwal dan biaya yang direncanakan harus dipenuhi
(Ervianto, 2005)
Menurut Isimawan Dipohusodo (1996), proyek konstruksi adalah proyek
yang berkaitan dengan pekerjaan membangun infrastruktur, yang biasanya
mencakup tugas-tugas besar seperti teknik sipil dan konstruksi.
2.1.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
A. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja juga dapat diartikan sebagai bisnis atau aktivitas yang
bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mencegah segala
bentuk kecelakaan yang mungkin terjadi. Mempertimbangkan risiko bahaya,
salah satu aspek penting dari tujuan keselamatan kerja adalah penggunaan
teknologi, terutama teknologi canggih dan mutakhir. Hal tersebut akan memacu
karyawan untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sejenis pemikiran dan
upaya yang bertujuan untuk memastikan integritas dan kesempurnaan tenaga
8
kerja fisik dan mental, terutama seluruh umat manusia, pekerjaan dan budaya
mereka hingga masyarakat yang makmur. Meskipun pemahaman ilmiah adalah
ilmu dan penerapannya, itu adalah untuk Mencegah kecelakaan dan penyakit
akibat pekerjaan. (Amanda, 2006).
B. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja mengacu pada suatu kondisi tubuh atau tubuh yang
dapat bebas dari berbagai penyakit atau ketidaknyamanan yang disebabkan oleh
pekerjaan. Dalam dunia kerja, semua batasan kerja harus dihindari, dan
produktivitas optimal adalah keinginan setiap pengusaha konstruksi untuk
mencapai tujuan laba. Salah satu kendala dalam proses kerja ialah penyakit
akibat kerja. Oleh karena itu, bagi pengusaha konstruksi, pencegahan jauh lebih
bermanfaat daripada mengatasi kesulitan.
Konsep kesehatan kerja mengalami perubahan yang semakin banyak,
tidak hanya "kesehatan sektor industri", tetapi juga upaya kesehatan semua
orang di tempat kerja (Total health of all at work). Pengetahuan ini bukan hanya
hubungan antara lingkungan kerja dan dampak kesehatan, tetapi juga hubungan
antara kesehatan pekerja dan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang harus diselesaikan. Tujuan kesehatan kerja adalah untuk mencegah
timbulnya masalah kesehatan, bukan untuk mengatasi masalah kesehatan
(Harrington, 2003).
2.1.3 Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri adalah bagian penting dari pekerjaan paling berbahaya.
Penggunaan alat pelindung diri (APD) harus dikontrol oleh semua pihak yang
terlibat, terutama di tempat kerja. Alat Pelindung Diri (APD) di gedung termasuk
pakaian yang melindungi pekerja dari cuaca dan melindunginya dari satu atau
lebih risiko kesehatan atau keselamatan.
Menurut UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, persyaratan
keselamatan kerja adalah untuk memberikan perlindungan bagi pekerja.
Pengusaha harus memberikan APD (Permenakertrans RI 2010 No. 8) kepada
9
pekerja atau buruh di tempat kerja APD yang memenuhi Standar Nasional
Indonesia (SNI) atau standar yang berlaku.
A. Syarat – syarat Alat Pelindung Diri
Sangatlah penting untuk memilih APD dengan andal dan hati-hati.
Penggunaan APD yang tidak tepat dapat membahayakan pekerja yang
mengenakan APD karena mereka tidak terlindung dari potensi bahaya paparan.
Oleh karena itu, pemilihan APD harus sesuai dengan aturan sebagai berikut
(Boediono 2003).
a. Itu harus dapat memberikan perlindungan yang memadai untuk
mencegah bahaya atau bahaya tertentu yang dihadapi oleh pekerja.
b. Berat peralatan harus seringan mungkin, dan peralatan tersebut tidak
akan menyebabkan ketidaknyamanan yang berlebihan
c. Ini harus digunakan secara fleksibel dan bentuknya harus sangat
menarik.
d. Karena bentuk dan bahaya yang salah atau penggunaan yang tidak
tepat, itu tidak akan menyebabkan bahaya lain bagi pengguna.
e. Tidak boleh memenuhi standar yang ada dan harus tahan lama
f. Tidak akan membatasi persepsi dan gerakan sensorik pengguna.
g. Untuk memudahkan perawatan, suku cadang harus disediakan
B. Jenis – jenis Alat Pelindung Diri
A. Alat Pelindung Kepala (Safety Helmet)
Alat pelindung kepala digunakan untuk melindungi kepala dari terkena
benda tajam atau keras, bahaya jatuh atau tertabrak benda terbang, sinar
matahari panas, dan banyak lagi. Warna helm terbagi menjadi beberapa warna
yang dapat mencerminkan posisi atau posisi orang yang sedang bekerja,
termasuk:
1. Manajer, supervisor, insinyur dan mandor biasanya memakai helm
putih.
10
2. Pengawas, kontraktor listrik atau pengawas sementara biasanya
memakai helm warna biru.
3. Subkontraktor atau pekerja umum biasanya mengenakan helm
kuning.
4. Pengawas lingkungan biasanya memakai helm hijau.
5. Karyawan baru atau karyawan magang biasanya mengenakan topi
keras berwarna merah muda.
6. Para tamu perusahaan biasanya mengenakan helm oranye.
7. Helm merah biasanya dikenakan oleh petugas keselamatan yang
bertanggung jawab untuk memeriksa apakah sistem keselamatan
telah dipasang dan dioperasikan sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
B. Alat Pelindung Mata dan Wajah
Goggles memiliki fungsi melindungi mata dari zat korosif, debu atau
percikan partikel kecil (mungkin melayang di udara), paparan gas atau uap yang
dapat menyebabkan iritasi mata, dan percikan benda keras
Fungsi peralatan pelindung mata dan wajah adalah untuk melindungi mata
dan wajah dari:
· Lempar benda-benda kecil
· Melempar benda panas
· Efek pencahayaan
· Pengaruh radiasi tertentu
C. Alat Pelindung Tubuh
Alat pelindung tubuh berupa pakaian kerja. Pakaian kerja yang digunakan
oleh pekerja harus sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan. Sabuk pengaman
atau sabuk pengaman dapat mencegah cedera yang lebih serius bagi pekerja di
ketinggian > 2 meter.
D. Alat Pelindung Kaki (Sepatu Safety)
11
Safety Boots menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh
tersandungnya material keras (seperti logam atau kayu), diinjak atau diperas oleh
benda berat, atau mencegah luka bakar selama pengelasan. Sepatu karet yang
digunakan dalam pekerjaan tanah dan pengecoran beton.
C. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan APD
Jika APD memenuhi standar yang ditetapkan dan digunakan dengan
benar dan benar, APD akan berfungsi dengan sempurna. Hal yang perlu
dipertimbangkan:
1. Menyediakan APD yang telah diuji dan memiliki SNI atau standar
internasional lainnya yang diakui.
2. Bahkan jika pekerjaan hanya membutuhkan waktu singkat, gunakan
APD yang cocok dengan jenis pekerjaan.
3. APD harus digunakan dengan benar dan benar.
4. Kembangkan kebiasaan menggunakan APD untuk budidaya.
Ketidaknyamanan menggunakan APD seharusnya tidak digunakan
sebagai alasan untuk menolak memakainya.
5. Jika Anda merasa tidak nyaman, pengguna tidak boleh mengubah
APD, dan harus melaporkannya kepada penyelia atau penyedia
kewajiban untuk menggunakan perangkat.
6. Pertahankan APD agar beroperasi secara normal.
7. Semua pekerja, pengunjung, dan mitra di lokasi proyek konstruksi
harus menggunakan peralatan pelindung pribadi yang diperlukan,
seperti helm, rompi, sepatu keselamatan, dan sabuk pengaman.
12
D. Dasar – Dasar Hukum Alat Pelindung Diri
1. Undang – undang No. 1 tahun 1970
a. Pasal 3 ayat (1) butir f : Menyatakan bahwa salah satu syarat – syarat
keselamatan kerja adalah dengan cara memberikan alat pelindung diri
(APD) pada pekerja
b. Pasal 9 ayat (1) butur c : Pengurus diwajibkan menunjukan dan
menjelaskan pada setiap tenaga kerja baru tentang alat pelindung diri
(APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan
c. Pasal 12 butif b : Tenaga kerja diwajibkan untuk memakai alat pelindung
diri (APD).
d. Pasal 12 butur e : Pekerja boleh mengatakan keberatan apabila Alat
pelindung diri (APD) yang diberikan diragukan keamanannya.
e. Pasal 13 : Barang siapa yang akan memasuki suatu tempat kerja,
diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai Alat
pelindung diri (APD) yang diwajibkan.
f. Pasal 14 butir c : Pengurus (pengusaha) diwajibkan mengadakan secara
Cuma – Cuma, semua Alat pelindung diri (APD) yang diwajibkan pada
tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi
setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan
petunjuk – petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas
atau ahli – ahli keselamatan kerja.
2. PERMENAKERTRANS No. 08/MEN/VII/2010
a. Pasal 2 ayat 1 : Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/
buruh ditempat kerja.
b. Pasal 6 ayat 1 : Pekerja/buruh dan orang lain yang memasuki tempat
kerja wajib memakai atau menggunakan APD sesuai dengan potensi
bahaya dan risiko.
13
2.1.4 Teori Perilaku
Perilaku atau tingkah laku dalam "Kamus Besar Bahasa Indonesia" adalah
reaksi pribadi, yang dinyatakan sebagai gerak (sikap), bukan hanya tubuh atau
ucapan.
Perilaku didefinisikan sebagai cerminan dari faktor-faktor spiritual, seperti
keinginan, minat, keinginan, pengetahuan, emosi, sikap, motivasi, reaksi, dll.,
Serta faktor-faktor lain, seperti pengalaman, kepercayaan, nasihat fisik, sosial
dan budaya.
A. Theory of Planned Behavior
Teori ini diajukan dan dikembangkan oleh Ikk Ajzen dan Martin Fishbein
untuk mempelajari sikap terhadap perilaku. Berdasarkan teori tersebut
determinan terpenting dari perilaku seseorang adalah behavioral intention,
dimana seseorang menunjukkan perilaku normatif dan niat subjektif.
Sikap pribadi terhadap perilaku meliputi keyakinan tentang perilaku,
evaluasi hasil perilaku, norma subjektif, keyakinan normatif, dan motivasi untuk
taat. Jika seseorang berpikir bahwa hasil tersebut menunjukkan bahwa suatu
perilaku adalah positif, maka dia akan memiliki sikap positif terhadap perilaku
tersebut.
Theory of Planned Behavior didasarkan pada asumsi bahwa manusia
adalah orang yang rasional dan menggunakan informasi yang mungkin bagi
mereka secara sistematis. Orang-orang mempertimbangkan makna perilaku
mereka sebelum memutuskan untuk melakukan suatu perilaku tertentu atau tidak
melakukan suatu perilaku tertentu. Theory of Planned Behavior dimulai dengan
asumsi perilaku sebagai perilaku terdekat. Diyakini bahwa semakin kuat
kemauan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu, ia akan semakin
sukses.
Theory of Planned Behavior mengasumsikan bahwa semua perilaku
berada di luar kendali, dan perilaku ini berada dalam proses berkelanjutan dari
kendali penuh hingga kehilangan kendali sepenuhnya. Ketika tidak ada
hambatan untuk menunjukkan perilaku, individu memiliki kendali penuh.
14
A. Lawrence Green Theory
Menurut Lawrence Green dalam Notoatmojo (2005), faktor perilaku
ditentukan oleh tiga faktor:
1. Faktor predisposisi, yaitu faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
perilaku manusia, seperti pengetahuan, sikap, keyakinan, motivasi,
keyakinan, nilai, dan tradisi.
2. Faktor fasilitasi adalah faktor yang mendorong atau mendorong perilaku,
seperti sarana dan prasarana atau sarana yang menghasilkan kesehatan.
3. Faktor penguat (reinforcing factor), yaitu faktor yang mendorong atau
memperkuat perilaku, seperti peraturan, undang-undang, dan
pengawasan.
2.1.5 Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Pekerja
Beberapa faktor yang terkait dengan perilaku kerja mempengaruhi
pekerjaan pekerja, termasuk:
2.1.5.1 Umur
Usia adalah rentang hidup seseorang dari lahir hingga sekarang. Dalam
proses perkembangannya, manusia akan mengalami perubahan fisik dan mental
sesuai dengan jenis pekerjaannya. Secara umum, usia relatif pekerja kasar lebih
dibatasi daripada usia yang lebih muda (Mulyanti, 2008).
2.1.5.2 Masa Kerja
Pengalaman kerja seseorang berdasarkan lamanya jam kerja. Semakin
lama Anda bekerja, semakin banyak pengalaman yang akan Anda peroleh.
Lamanya jam kerja terkait dengan waktu yang dihabiskan pekerja sejak mereka
memulai proyek konstruksi. Semakin lama seseorang bekerja, semakin berhati-
hati mereka di tempat kerja, karena jika mereka tidak hati-hati, mereka sudah
memahami risiko yang ditimbulkan oleh pekerjaan (Winardi, 2004)
2.1.5.3 Pengetahuan
Menurut pandangan Bloom (1975) yang dikutip oleh Widayatun (1999),
pengetahuan adalah bukti yang menunjukkan bahwa seseorang memberikan
15
bukti melalui proses menghafal atau memperkenalkan informasi dan pikiran yang
diperoleh. Bloom mengklasifikasikan pengetahuan sebagai keunggulan kognitif
dan menganggapnya sebagai tatanan utama domain kognitif, karena
pengetahuan adalah elemen dasar yang menyusun tingkat berikutnya dari
domain kognitif (termasuk pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
penilaian). Menurut Abijusah (1981), pengetahuan adalah kemampuan
seseorang untuk memahami sesuatu.
Pengetahuan atau kognisi adalah bidang yang sangat penting yang
membentuk perilaku atau perilaku seseorang (perilaku eksplisit). Notoatmodjo
(2003) mengungkapkan pandangan Rogers bahwa sebelum orang mengambil
perilaku baru (perilaku baru) dalam diri seseorang, proses berurutan terjadi,
yaitu:
a. Awarness (kesadaran), yaitu, apa yang orang sadari dalam arti
mengetahui stimulus (target) terlebih dahulu.
b. Interest (merasa tertarik), Ketertarikan pada rangsangan atau benda
c. Evaluation (pertimbangkan) produk dan apakah itu berguna baginya.
Artinya sikap responden lebih baik
d. Trial, subjek mulai mencoba melakukan sesuatu berdasarkan stimulus.
e. Adoption, adalah perilaku subjek saat ini berdasarkan pengetahuan,
kesadaran, dan sikap mereka terhadap rangsangan.
2.1.5.4 Sikap
Sikap adalah reaksi atau respons seseorang yang masih tidak puas
dengan stimulus atau objek. Sikap jelas menunjukkan penerapan respons
terhadap stimulus tertentu. Sikap bukanlah perilaku atau aktivitas, tetapi perilaku
atau kecenderungan perilaku. Ibarat ilmu, sikap ini memiliki banyak tingkatan,
yaitu:
1. Menerima (Receiving)
Subjek menginginkan dan memperhatikan rangsangan yang diberikan
oleh subjek.
2. Merespon (Responding)
16
Berikan jawaban saat ditanya, dan lanjutkan untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan. Untuk mengetahui jawabannya, apakah pekerjaan itu
benar atau salah berarti orang akan menerima gagasan itu.
3. Menghargai (Valuing)
Undang orang lain untuk meneliti atau membahas masalah.
4. Bertanggung jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas semua yang dia pilih adalah sikap tertinggi.
2.1.5.5 Pelatihan
Pelatihan memiliki banyak manfaat dalam mempromosikan keselamatan.
Pelatihan ini dirancang untuk memperluas pengetahuan karyawan tentang
bahaya dan risiko di tempat kerja. Ketika kesadaran risiko meningkat, pekerja
dapat menghindari situasi tertentu dengan mengubah prosedur kerja, sehingga
membuat mereka lebih aman.
Saat terjadi kecelakaan di tempat kerja, penting untuk diingat bahwa
pelatihan keselamatan sangat penting karena sebagian besar kecelakaan terjadi
pada karyawan baru yang tidak terbiasa bekerja dengan aman. Pelatih,
pemimpin tim atau dosen harus menekankan pentingnya keselamatan karyawan
(Suma'mur, 2009).
2.1.5.6 Pengawasan
Pengawasan mencakup semua pekerjaan penegakan hukum yang harus
diikuti, dan metode untuk meningkatkan keselamatan kerja. Tujuan utama
pemantauan adalah mencari umpan balik yang dapat ditingkatkan. Pemantauan
dapat dilakukan dengan mengakses atau mengamati secara langsung objek
yang diamati, menganalisis laporan yang masuk, dan mengumpulkan data atau
informasi khusus untuk objek yang dipantau. (Manulang, 2006).
Kelemahan peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hanya
terletak pada bentuk tertulis dari slogan, yang menunjukkan bagaimana
seseorang bertahan, tetapi tidak mengawasi kegiatannya. Pekerja cenderung
melupakan kewajibannya dalam beberapa hari atau minggu (Roughton, 2002;
Syaaf, 2008). Oleh karena itu, diperlukan pengawasan untuk menegakkan
peraturan tempat kerja.
17
Menurut Roughton (2002) dan Syaaf (2008), beberapa tipe individu yang
harus berpartisipasi dalam pengawasan tempat kerja adalah::
a. Pengawas (Supervisor)
Setiap supervisor yang ditunjuk harus terlebih dahulu menerima pelatihan
dan inspeksi tentang risiko yang dihadapi.
b. Pekerja
Ini adalah cara untuk melibatkan pekerja dalam proses keselamatan.
Setiap pekerja harus memahami potensi bahaya dan bagaimana
melindungi diri mereka sendiri dan kolega mereka dari bahaya tersebut.
Mereka yang terlibat dalam surveilans perlu mendapatkan pelatihan
tentang cara mengidentifikasi dan mengendalikan potensi bahaya.
c. Safety Professional
Profesional keselamatan harus memberikan panduan tentang metode
inspeksi. Pakar keselamatan dapat bertanggung jawab atas keberhasilan
atau kegagalan prosedur pencegahan dan pengendalian bahaya.
2.1.5.7 Hukuman dan penghargaan
Menurut Geller (2008), hukuman adalah hasil dari perilaku kecelakaan
individu atau kelompok. Hukuman menghambat atau melemahkan perilaku.
Hukuman tidak hanya dirancang untuk menghukum pekerja yang melanggar
peraturan, tetapi juga dapat digunakan sebagai kontrol lingkungan kerja untuk
melindungi pekerja dari kecelakaan .
Pada saat yang sama, menurut Geller (2008), penghargaan adalah hasil
positif dari pengembangan individu atau kelompok, dukungan dan pemeliharaan
perilaku yang diharapkan. Jika digunakan dengan benar, reward akan
memberikan reward terbaik bagi setiap orang, karena reward dapat membangun
harga diri, harga diri, pengendalian diri, optimisme, dan rasa memiliki..
2.1.5.8 Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
tindakan pencegahan untuk mencegah kecelakaan dan masalah kesehatan
kerja, dan perusahaan belum sepenuhnya mempertimbangkan kemungkinan
dampak kecelakaan terkait pekerjaan pada perusahaan, misalnya, perusahaan
18
akan menderita kerugian finansial, yang akan membawa biaya bagi perusahaan
Korban yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan, bukan
yang ditanggung oleh asuransi, diikuti oleh efek lain, seperti penurunan produksi
dan penurunan reputasi perusahaan.
Secara keseluruhan, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dapat meminimalkan risiko kecelakaan industri. Namun kenyataannya,
kontraktor dan pekerja masih menghadapi banyak kendala. Di kalangan pekerja,
karena minimnya pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3), banyak
pekerja konstruksi mengalami kecelakaan akibat perilaku tidak aman (unsafe
behaviors) di tempat kerja.
2.1.6 Survei
Survei adalah metode untuk menentukan hubungan antara variabel dan
generalisasi populasi penelitian. Survei ini dapat melakukan ini karena prosedur
pengumpulan data yang digunakan adalah seragam dan standar. Individu yang
dipilih dalam sampel menghadapi banyak masalah penjadwalan. Jawaban atas
pertanyaan diklasifikasikan secara sistematis, sehingga perbandingan kuantitatif
dapat dibuat (Musa, 1998).
Ciri-ciri dari metode ini antara lain:
a. Sampel digunakan untuk mewakili populasi, khususnya probability
sampling.
b. Respon (respons) diterima langsung dari narasumber
c. Penggunaan survei melibatkan banyak responden, dan cakupan survei
lebih luas dibandingkan metode lain.
d. Penelitian dilakukan dalam kondisi alamiah. Pada dasarnya, survei
mencakup wawancara dan kuesioner. Keuntungan wawancara adalah
fleksibilitas dan ketergantungan pada orang yang diwawancarai.
2.1.7 Kuesioner
Kuisioner adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau
informasi dalam bentuk proyek atau pertanyaan. Penyusunan kuesioner adalah
untuk mengetahui variabel penting yang disebutkan oleh responden. Menurut
Siharsini (2009), kuesioner diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
19
1. Kuesioner langsung dan tidak langsung.
Jika kuesioner dikirim langsung ke orang yang dikonsultasikan,
kuesioner tersebut dianggap langsung. Sebaliknya jika kuesioner dikirimkan
kepada seseorang yang telah diminta untuk mengomentari keadaan orang lain,
maka disebut kuesioner tidak langsung.
2. Kuesioner terbuka dan tertutup.
Kuesioner tertutup adalah jawaban yang membutuhkan jawaban singkat,
atau jawaban diberikan dengan menandai skor tertentu. Daftar pertanyaan berisi
jawaban yang berbeda dan responden diminta untuk memilih satu atau lebih
jawaban dari jawaban lain yang diberikan. Kuesioner terbuka merupakan
kuesioner tanpa tambahan alternatif jawaban, namun responden diharapkan
dapat mengisi dan memberikan komentar atau pendapat.
2.1.8 Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2008), populasi adalah bidang yang digeneralisasi
yang terdiri dari objek / topik dengan kualitas dan karakteristik tertentu, objek /
topik ini ditentukan oleh peneliti dan kemudian disimpulkan. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah proyek konstruksi DKI di Jakarta.
Pada saat yang sama, sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pelaksana konstruksi di wilayah DKI Jakarta.
Menurut Soegeng Tahira (2011: 38), persyaratan pengambilan sampel
yang paling penting adalah:
1. Sampel harus mewakili populasi (representatif), yang mencerminkan
sebanyak mungkin satu karakteristik populasi.
2. Sampel harus dapat mengidentifikasi presisi, akurasi, dan kesalahan
standar.Yang pertama adalah bahwa metode implementasi dari kedua
metode adalah sama, dan kesalahan ditentukan oleh perbedaan
antara hasil yang diperoleh oleh sampel dan hasil keseluruhan.
20
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.1)
3. Pengambilan sampel harus sederhana dan mudah. Pengambilan
sampel harus dapat memberikan banyak informasi dengan biaya yang
minimal.
2.1.9 Metode Slovin
Metode slovin adalah salah satu metode penelitian yang sering
digunakan untuk menentukan ukuran sampel. Sampel sangat relevan dengan
populasi. Sampel yang terlalu kecil akan menyebabkan penelitian gagal
menggambarkan populasi yang sebenarnya.
Agar sampel yang diperoleh representatif, peneliti menggunakan rumus
slovin (Husein Umar, 2009: 120), yaitu sebagai berikut:
𝑛 =𝑁
1+𝑁 (𝑒)2
Keterangan:
N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
e = persentase kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih ditolelir (ketidaktelitian)
Untuk menggunakan rumus ini, pertama-tama tentukan batas toleransi
kesalahan. Batas toleransi dinyatakan sebagai persentase. Semakin kecil
toleransi kesalahan, semakin tinggi akurasi sampel yang menggambarkan
populasi. Tetapi semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel
yang dibutuhkan.
2.1.10 Skala Guttman
Skala Gutman adalah skala yang membutuhkan jawaban ketat, seperti
jawaban benar-salah, ya-tidak, tidak pernah-tidak. Untuk jawaban afirmatif,
seperti setuju, benar, sekali, dll., 1 poin diberikan. Dan untuk jawaban negatif
(misalnya, tidak setuju, salah, tidak, tidak pernah, dll.) Berikan 0 poin. Dengan
menggunakan skala ini, Anda akan mendapatkan jawaban afirmatif, ya-tidak,
21
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.2)
benar-salah, dll. Skala juga dapat dibentuk dalam bentuk daftar atau pilihan
ganda. Skor tertinggi adalah 1 dan skor terendah adalah 0.
2.1.11 Uji Validitas
Menurut Suharsimin Arikunto (2008: 168) validitas dapat diartikan
sebagai ukuran yang menunjukkan tingkat kepentingan atau relevansi suatu
instrumen. Uji validitas kuesioner untuk mengetahui kredibilitas kuesioner. Dasar
pengambilan keputusan penelitian untuk memeriksa keakuratan item kuesioner
adalah:
a. Jika r hitung> r tabel, masalahnya dinyatakan valid.
b. Jika r hitung <r tabel, maka masalahnya dinyatakan tidak valid.
Dimana taraf signifikansi sebesar 10% (Suharsimi Arikunto, 2008)
Berikut untuk menentukan nilai t hitung
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Nilai data untuk kelompok variabel X
Y = Nilai data untuk kelompok variabel Y
N = Banyak data
2.1.12 Uji Reliabilitas
Menurut Elvinaro Ardianto (2010: 189), uji reliabilitas merupakan
indikator yang menunjukkan seberapa andal atau dapat diandalkan suatu alat
ukur. Dalam pengujian ini perhitungan uji reliabilitas dibantu dengan
menggunakan program Microsoft excel. Reliabilitas Cronbanch’s Alpha
22
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.3)
Digunakan untuk menemukan keandalan instrumen yang nilainya tidak 1 dan 0,
seperti kuesioner atau pertanyaan deskriptif (Sugiyono, 2010).
Adapun rumus yang dugunakan adalah sebagai berikut:
𝑟 =𝑘
𝑘 − 1(1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎𝑡2)
Keterangan :
r = koefisien reliabilitas
∑ 𝜎𝑖2 = jumlah varian skor tiap-tiap item
𝜎𝑡2 = varians total
k = jumlah item pertanyaan
Hasil dari perhitungan tersebut, suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai
alpha yang dihasilkan lebih besar dari 0,61. Tingkatakan reliabilitas suatu angket
dapat dilihat dari table berikut:
Tabel 2.1 Tabel Interval Cronbach's Alpha
Interval Cronbach’s Alpha Tingkat Hubungan
0,00 – 0,20 Tidak Reliabel
0,21 – 0,40 Kurang Reliabel
0,41 – 0,60 Cukup Reliabel
0,61 – 0,80 Reliabel
0,81 – 1,00 Sangat Reliabel
(Sumber: Sugiyono, 2008:176)
2.1.13 Uji Chi Square
Uji statistik uji chi-square digunakan untuk menghubungkan variabel
kategori. Jika Pvalue α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Sebaliknya jika Pvalue> nilai α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
23
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.4)
hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Persamaan chi-square adalah sebagai berikut:
persamaan chi-square (X2)
Keterangan :
X2 = Chi Square
O = Nilai Observasi (yang diamati)
E = Nilai Ekspetasi (yang diharapkan)
2.1.13 Interpretasi Skor
Interpretasi skor digunakan untuk menafsirkan kategori kelas sesuai
dengan kelas yang digunakan. Berikut ini adalah kriteria untuk menjelaskan skor
interval:
Tabel 2.2 Tabel Presentase Nilai
Skor Kategori
81%-100% Sangat Baik
61%-80% Baik
41%-60% Cukup
21%-40% Tidak Baik
0% - 20% Sangat Tidak Baik
Sumber: Riduwan, 2015, Dasar-Dasar Statistik
2.2 Tinjauan Pustaka
Ada beberapa penelitian mengenai Analisis Penerapan K3 dan Perilaku
Pekerja Terhadap Penggunaan APD Pada Proyek Konstruksi, yaitu :
Yogi Santoso (Universitas Jember, 2015) berjudul Analisis Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus:
Proyek Pembangunan Gedung Marvell City, Surabaya). Metode yang digunakan
adalah hipotesis deskriptif (uji dua pihak), analisis regresi ganda, analisis korelasi
ganda, sumbangan relatif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pembangunan Gedung Marvell City
24
di surabaya tergolong baik. Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi K3
dapat dibuat dalam persamaan regresi Y= -4.023 + 0.3X1 + 0.1X2 + 0.2X3
dengan X1 faktor manajemen, X2 faktor keselamatan dan X3 faktor pengawasan
menunjukkan penerapan K3 (Y) dipengaruhi faktor-faktor K3 (X). Besar
pengaruhnya didapat dari uji F dengan nilai korelasi sebesar 0.96 menunjukkan
sangat kuat dengan koefisien determinasi 92.3% sedangkang faktor yang
memberikan pengaruh terbesar adalah faktor manajemen K3 sebesar 48.75%.
Ilham Noviandry (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,2013)
berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pekerja Dalam
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Industri Pengelasan Informal Di
Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian cross-sectional
dengan melakukan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja yang menggunakan alat
pelindung diri (APD) pada industri pengelasan informal. Dengan menggunakan
teknik accidental sampling, diambil 46 sampel dari 12 bengkel las di Desa
Gongduo. Gunakan chi-square untuk menganalisis data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan penggunaan alat
pelindung diri, pelatihan dan penggunaan alat pelindung diri, ada hubungan
antara sikap menggunakan alat pelindung diri, ada hubungan antara
pengawasan dengan alat pelindung diri, hukuman dan Ada hubungan antara alat
pelindung diri, dan hubungan antara penghargaan dan alat pelindung diri. Alat
pelindung diri. Sedangkan penggunaan APD tidak ada hubungannya dengan
motivasi, penggunaan APD tidak ada hubungannya dengan komunikasi, dan
tidak ada hubungan antara ketersediaan APD dengan penggunaan APD.
Stefanie Agustine (Universitas Indonesia,2015) berjudul Perilaku
Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada
Pekerja Perusahaan Jasa Konstruksi Sebuah Studi Kualitatif Dengan
Pendekatan Fenomenologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penyebab dan cara terjadinya fenomena tersebut, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan APD pada pekerja konstruksi. Penelitian kualitatif
25
menggunakan diskusi kelompok terfokus (FGD) dan wawancara mendalam
dengan pedoman wawancara semi terstruktur, melibatkan 13 informan pekerja
konstruksi dan 3 personel jasa konstruksi nasional. Metode yang digunakan
adalah metode fenomenologi. Pekerja konstruksi mengaku tidak memakai atau
tidak selalu memakai APD, terutama yang harus dipakai secara rutin. Penyebab
sikap karyawan yang buruk adalah pengetahuan yang terbatas, konsep diri yang
rendah (persepsi, niat dan pengalaman), status pekerja yang rendah, dan tingkat
pendidikan yang rendah. Penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh pekerja
konstruksi terutama dipengaruhi oleh pendidikan rendah dan status pekerjaan.
Kurangnya pengawasan, pelatihan dan supervisi oleh manajemen telah
menyebabkan penggunaan alat pelindung diri oleh pekerja.
Fauzia Sarini Lagata (Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,2015)
berjudul Gambaran Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada
Pekerja Di Depertemen Produksi PT. Maruki Internasional Indonesia Makassar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “bagaimana gambaran penggunaan
alat pelindung diri oleh pekerja di bagian produksi PT”. The 2015 Indonesia
Maruki International Competition ". Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian
kuantitatif, yang pada intinya merupakan model penelitian survey deskriptif.
Terdapat 274 karyawan bagian produksi PT Maruki International Indonesia di
Indonesia, menggunakan qouta sampling. Besar sampel penelitian ini Untuk 163
responden.
Analia Refsi Yusnita (Universitas Lampung,2017) berjudul Analisis Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri
Pada Petugas Kesehatan Di Ruang Rawat Inap Penyakit Bedah RSUD
DR.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian ini mengadopsi desain
penelitian cross-sectional dengan metode pengambilan sampel kontinu. Subjek
penelitian adalah petugas kesehatan di ruang rawat inap penyakit bedah
RSUDAM sebanyak 106 orang yang diwawancarai. Variabel bebas penelitian ini
adalah tingkat pendidikan, umur, masa kerja, sikap, pengetahuan, informasi,
ketersediaan alat pelindung diri, supervisi, dan motivasi, sedangkan variabel
terikatnya adalah perilaku penggunaan alat pelindung diri yang diperoleh melalui
26
penggunaan kuesioner. Penelitian menunjukkan bahwa 52,8% responden
menunjukkan kinerja yang baik dalam penggunaan alat pelindung diri; 56,6%
responden berusia ≤30 tahun; 49,1% responden memiliki pendidikan diploma;
57,5%. Hasil statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
sikap, ketersediaan dan pengawasan alat pelindung diri dengan perilaku
penggunaan alat pelindung diri.
Tichiko Barship V.G (Sekolah Tinggi Teknik – PLN,2019) berjudul Analisis
Perilaku Pekerja Konstruksi Terhadap Penggunaan APD Sebagai Upaya
Peningkatan Keselamatan Kerja (Studi Kasus Proyek Working Room Data
Center Telkomsigma BSD City). Jenis Penelitian ini adalah metode kuantitatif
yaitu metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan
variabel-variabel penelitian yang ada. Tujuan penelitian ini untuk mencari
gambaran dan hubungan perilaku pekerja dalam penggunaan APD. Hasil
penelitian dari perilaku pekerja konstruksi pembangunan Working Room Data
Center Telkomsigma BSD City menunjukan bahwa penggunaan APD,
Pengetahuan, Sikap, Komunikasi dan Ketersediaan APD termasuk kategori Baik.
Sedangkan pelatihan, motivasi, pengawasan, hukuman masuk dalam kategori
Cukup dan Penghargaan masuk kategori terendah yaitu Tidak Baik kemudian
menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dengan
penggunaan APD, ada hubungan antara pelatihan dengan penggunaan APD,
ada hubungan antara sikap dengan penggunaan APD, ada hubungan antara
komunikasi dengan penggunaan APD. Sedangkan tidak ada hubungan antara
motivasi dengan penggunaan APD, tidak ada hubungan antara pengawasan
dengan penggunaan APD, tidak ada hubungan antara penghargaan dengan
penggunaan APD.
27
Tabel 2.3 Perbandingan Hasil Tinjauan Pustaka
No Penulis Judul Kesimmpulan
1. Yogi Santoso Analisis Penerapan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Pada Proyek Konstruksi
(Studi Kasus: Proyek
Pembangunan Gedung
Marvell City, Surabaya).
(2015)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa
penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) pada
pembangunan Gedung Marvell City di
surabaya tergolong baik. Hubungan
faktor-faktor yang mempengaruhi K3
dapat dibuat dalam persamaan regresi
Y= -4.023 + 0.3X1 + 0.1X2 + 0.2X3
dengan X1 faktor manajemen, X2
faktor keselamatan dan X3 faktor
pengawasan menunjukkan penerapan
K3 (Y) dipengaruhi faktor-faktor K3 (X).
Besar pengaruhnya didapat dari uji F
dengan nilai korelasi sebesar 0.96
menunjukkan sangat kuat dengan
koefisien determinasi 92.3%
sedangkang faktor yang memberikan
pengaruh terbesar adalah faktor
manajemen K3 sebesar 48.75%.
2. Ilham
Noviandry
Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan
Perilaku Pekerja Dalam
Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
Pada Industri
Pengelasan Informal Di
Kelurahan Gondrong,
Kecamatan Cipondoh,
Kota Tangerang. (2013)
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan metode penelitian
cross-sectional dengan melakukan
penelitian deskriptif yang bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku pekerja
yang menggunakan alat pelindung diri
(APD) pada industri pengelasan
informal. Dengan menggunakan teknik
accidental sampling, diambil 46
sampel dari 12 bengkel las di Desa
Gongduo. Gunakan chi-square untuk
menganalisis data. Hasil penelitian
28
menunjukkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan dan penggunaan
alat pelindung diri, pelatihan dan
penggunaan alat pelindung diri, ada
hubungan antara sikap menggunakan
alat pelindung diri, ada hubungan
antara pengawasan dengan alat
pelindung diri, hukuman dan Ada
hubungan antara alat pelindung diri,
dan hubungan antara penghargaan
dan alat pelindung diri. Alat pelindung
diri. Sedangkan penggunaan APD
tidak ada hubungannya dengan
motivasi, penggunaan APD tidak ada
hubungannya dengan komunikasi, dan
tidak ada hubungan antara
ketersediaan APD dengan
penggunaan APD.
3. Stefanie
Agustine
Perilaku Penggunaan
Alat Pelindung Diri dan
Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Pada
Pekerja Perusahaan
Jasa Konstruksi Sebuah
Studi Kualitatif Dengan
Pendekatan
Fenomenologis.(2015)
Penggunaan alat pelindung diri (APD)
oleh pekerja konstruksi terutama
dipengaruhi oleh pendidikan rendah
dan status pekerjaan. Minimnya
pengawasan, pelatihan dan supervisi
oleh manajemen telah menyebabkan
penggunaan alat pelindung diri oleh
pekerja.
4. Fauzia Sarini
Lagata
Gambaran Perilaku
Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
Pada Pekerja Di
Depertemen Produksi
PT. Maruki Internasional
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa pekerja bagian produksi
PT.Maruki International Indonesia
memiliki pengetahuan 100% baik dan
sikap baik 100%, Pekerja dengan
tindakan termasuk dalam kategori
kemiskinan, 64,4%, dan pekerja
29
Indonesia
Makassar.(2015)
dengan tindakan aman 35,6%. Untuk
perilaku pekerja di bagian produksi PT.
Secara keseluruhan Maruki
International Indonesia termasuk
dalam kategori lebih kecil karena
hanya terdapat satu perilaku yaitu
perilaku mendominasi kategori baik
yaitu 161 responden dengan
persentase sebesar 98,8%.
5. Analia Refsi
Yusnita
Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan
Perilaku Penggunaan
Alat Pelindung Diri Pada
Petugas Kesehatan Di
Ruang Rawat Inap
Penyakit Bedah RSUD
DR.H.Abdul Moeloek
Provinsi Lampung.
(2017)
Kesimpulan dari penelitian ini adalah
terdapat hubungan yang signifikan
antara sikap petugas medis di RSUD
AbduI Moeloek RSUD Provinsi
Lampung, ketersediaan APD dengan
pengawasan perilaku penggunaan
APD.
6. Tichiko
Barship V.G
Analisis Perilaku Pekerja
Konstruksi Terhadap
Penggunaan APD
Sebagai Upaya
Peningkatan
Keselamatan Kerja (Studi
Kasus Proyek Working
Room Data Center
Telkomsigma BSD City).
(2019)
Jenis Penelitian ini adalah metode
kuantitatif yaitu metodologi yang
berdasarkan data dari hasil
pengukuran berdasarkan variabel-
variabel penelitian yang ada. Tujuan
penelitian ini untuk mencari gambaran
dan hubungan perilaku pekerja dalam
penggunaan APD. Hasil penelitian dari
perilaku pekerja konstruksi
pembangunan Working Room Data
Center Telkomsigma BSD City
menunjukan bahwa penggunaan APD,
Pengetahuan, Sikap, Komunikasi dan
Ketersediaan APD termasuk kategori
Baik. Sedangkan pelatihan, motivasi,
30
pengawasan, hukuman masuk dalam
kategori Cukup dan Penghargaan
masuk kategori terendah yaitu Tidak
Baik kemudian menunjukkan bahwa
adanya hubungan antara pengetahuan
dengan penggunaan APD, ada
hubungan antara pelatihan dengan
penggunaan APD, ada hubungan
antara sikap dengan penggunaan
APD, ada hubungan antara
komunikasi dengan penggunaan APD.
Sedangkan tidak ada hubungan antara
motivasi dengan penggunaan APD,
tidak ada hubungan antara
pengawasan dengan penggunaan
APD, tidak ada hubungan antara
penghargaan dengan penggunaan
APD.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Perancangan Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif, yaitu metode yang didasarkan pada hasil
pengukuran variabel penelitian yang ada. Setiap variabel ditentukan dan diukur
dengan memberikan simbol dan angka yang berbeda sesuai dengan kategori
informasi yang terkait dengan variabel tersebut. Dengan menggunakan simbol
atau angka tersebut, teknik perhitungan matematis kuantitatif dapat dilakukan
sehingga kesimpulan yang diterima secara umum dalam parameter dapat ditarik.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Lokasi Proyek : Jl. Gatot Soebroto RT.9/RW.6, Menteng Dalam, Kec.
Tebet, Jakarta Selatan.
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Google Maps)
32
3.1.3 Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi penelitian adalah pekerja proyek Menara BRI Gatot Soebroto di
Jakarta Selatan yaitu sebanyak 372 orang pekerja.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, dalam penelitian ini besar sampel
yang diambil adalah sebagian dari pekerja. Dengan menggunakan Metode Slovin
didapatkan sampel berjumlah 80 orang responden dengan nilai e sebesar 10%.
3.1.4 Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi 2 bagian yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari responden melalui kusioner, kelompok fokus,
maupun dengan data hasil wawancara peneliti dengan narasumber.
Ditugas akhir ini peneliti menggunakan kusioner dengan pekerja yang
sebagai narasumber.
2. Data Sekunder
Data diperoleh dalam bentuk dokumen perusahaan, literatur dan artikel
yang terkait dengan objek penelitian. Misalnya, buku referensi, jurnal
umum dan internasional, dokumen lain yang penulisnya dapat
menjelaskan validitasnya.
3.1.5 Variabel Penelitian
3.1.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas, variabel yang menjadi faktor pengaruh perilaku pekerja
terhadap penggunaan APD serta hasil pengamatan penggunaan APD sebagai
penerapan K3. Variabel terikat, variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Dalam hal ini variabel terikat adalah hasil dari analisa faktor perilaku Pekerja.
33
Tabel 3.1 Variabel Faktor Perilaku
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan
APD Referensi
1 Umur
Secara umum, usia relatif dari pekerjaan fisik lebih
terbatas daripada orang muda. Ini akan
mempengaruhi situasi orang yang menggunakan
APD.
Ilham Noviandry
(2013)
2 Masa Kerja
Pengalaman seseorang sangat dibutuhkan dalam
sebuah pekerjaan, khususnya pekerja dalam
bidang proyek konstruksi. Dimana pekerjaan ini
sangat berisiko kecelakaan kerja.
Ilham Noviandry
(2013)
3 Pengetahuan
Semua informasi yang akan mempengaruhi
pekerja, sehingga mereka memahami potensi
bahaya di tempat kerja, sehingga memahami
manfaat penggunaan APD di tempat kerja.
Ilham Noviandry
(2013)
4 Sikap
Pendapat atau pernyataan tentang penggunaan
alat pelindung diri oleh pekerja di tempat kerja.
Ilham Noviandry
(2013)
5 Pelatihan
Tindakan yang diambil untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan pekerja tentang
pentingnya menggunakan APD dan risiko potensial
Ilham Noviandry
(2013)
34
di tempat kerja yang diselenggarakan oleh pemilik
bisnis dan pemerintah.
6 Pengawasan
Kegiatan memantau pekerja dalam penerapan
penggunaan APD pada saat bekerja.
Ilham Noviandry
(2013)
7 Hukuman
Tindakan yang diambil perusahaan / departemen
bisnis terhadap pekerja, jika terbukti pekerjaan
yang dilakukan tidak baik dan tidak aman.
Ilham Noviandry
(2013)
8 Penghargaan
Tindakan yang diambil oleh perusahaan /
departemen bisnis terhadap pekerja, jika terbukti
benar dan aman untuk bekerja.
Ilham Noviandry
(2013)
9 Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
dalam mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
Yogi Santoso
(2015)
Variabel variabel ini di tentukan dari hasil studi literatur yang di tujukan
kepada Pekerja Kontruksi, sehingga didapatkan item pertanyaan yang menjadi
bahan kuisioner untuk di teliti. Pertanyaan dari Kuisioner ini di jawab oleh
narasumber dengan menggunakan Skala Guttman dengan jawaban tegas “ Ya ”
dan “ Tidak “
3.1.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi tentang bahan penelitian ini,
peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
35
1. Studi Literatur
Penulis mengumpulkan serta mempelajari referensi yang
berbentuk makalah, jurnal, artikel dan lain-lain yang dapat di ambil dan
berkaitan dengan judul penelitian yang diambil.
2. Observasi
Observasi adalah penelitian yang secara langsung mengakses
objek penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk penelitian
ini. Dalam penelitian ini observasi digunakan oleh peneleti sebagai data
pengamatan pekerja dalam penerapan K3 dalam penggunaan APD.
3. Survei
Survei adalah metode untuk menentukan hubungan antara variabel
dan generalisasi populasi penelitian. Survei ini dapat melakukan ini karena
prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah seragam dan
standar. Individu yang dipilih dalam sampel menghadapi banyak masalah
penjadwalan. Jawaban atas pertanyaan diklasifikasikan secara sistematis,
sehingga perbandingan kuantitatif dapat dibuat (Musa, 1998).
Ciri-ciri dari metode ini antara lain:
a. Sampel digunakan untuk mewakili populasi, khususnya probability
sampling.
b. Respon (respons) diterima langsung dari narasumber
c. Penggunaan survei melibatkan banyak responden, dan cakupan
survei lebih luas dibandingkan metode lain.
d. Penelitian dilakukan dalam kondisi alamiah. Pada dasarnya, survei
mencakup wawancara dan kuesioner. Keuntungan wawancara adalah
fleksibilitas dan ketergantungan pada orang yang diwawancarai
4. Kusioner
Kuesioner mencakup pertanyaan untuk mengukur pengetahuan,
sikap, pelatihan, pengawasan, hukuman, penghargaan, dan penerapan
k3. Kemudian skor semua variabel penelitian. Penelitian bertujuan untuk
36
menilai jawaban responden atas beberapa pertanyaan dalam kuisioner
sehingga dapat digabungkan menjadi satu variabel. Proses evaluasi
masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Untuk variabel pengetahuan, ada 6 pertanyaan, dan pertanyaan 1
hingga 6 diberi skor 0-1. Nilai totalnya adalah 6. Jika nilai total
pengetahuan ≥ 4, maka pengetahuan diklasifikasikan sebagai baik,
jika nilai total pengetahuan kurang dari 4, maka pengetahuan itu
buruk.
2. Untuk variabel "sikap", ada 5 pertanyaan, pertanyaan 1 hingga 5
diberi skor 1-5. Jika nilai sikap adalah ≥ 4, itu diklasifikasikan
sebagai "setuju", jika nilai nilai kurang dari 4, itu diklasifikasikan
sebagai "tidak setuju"
3. Untuk variabel pelatihan ada 4 pertanyaan. Pelatihan dikategorikan
pernah apabila menjawab “Ya” pada pertanyaan no. 1, sedangkan
dikategorikan tidak pernah apabila menjawab “Tidak” pada
pertanyaan no. 1.
4. Untuk variabel pengawasan ada 4 pertanyaan. Pengawasan
dikategorikan ada apabila menjawab “Ya” pada pertanyaan no. 1,
sedangkan dikategorikan tidak ada apabila menjawab “Tidak” pada
pertanyaan no. 1.
5. Untuk variabel hukuman ada 4 pertanyaan. Hukuman dikategorikan
ada apabila menjawab “Ya” pada pertanyaan no. 1, sedangkan
dikategorikan tidak ada apabila menjawab “Tidak” pada pertanyaan
no. 1.
6. Untuk variabel penghargaan ada 4 pertanyaan. Penghargaan
dikategorikan ada apabila menjawab “Ya” pada pertanyaan no. 1,
sedangkan dikategorikan tidak ada apabila menjawab “Tidak” pada
pertanyaan no. 1.
7. Untuk variabel penerapan K3 ada 5 pertanyaan. Penerapan K3
dikategorikan diterapkan apabila menjawab “Ya” pada pertanyaan
no. 1, sedangkan dikategorikan tidak diterapkan apabila menjawab
“Tidak” pada pertanyaan no. 1.
37
3.1.7 Flow Chart Penelitian
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian
Studi Literatur
Penentuan Judul
Pembuatan Kuesioner
SELESAI
MULAI
Penyebaran Kuesioner
Pengolahan Data Hasil Kuesioner Menggunakan Program Microsoft Excel 2013 dan
Program IBM SPSS 22
Analisis Peneperapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri
Pekerja Pada Proyek Menara BRI Gatot Soebroto di
Jakarta Selatan
Uji Validitas dan Reliabilitas
Kesimpulan dan Saran
Data Primer
Data Sekunder
Jumlah Tenaga Kerja
Menentukan Jumlah Sample
38
3.2 Teknik Analisis
3.2.1 Analisis Univariat
Analisis univariat (deskriptif) ini bertujuan untuk menjelaskan atau
menggambarkan karakteristik masing-masing variabel penelitian. Biasanya,
tujuan analisis univariat adalah untuk memahami deskripsi distribusi frekuensi
dalam penelitian dan rasio variabel dependen dan independen. Variabel yang
diteliti adalah pengetahuan, sikap, pelatihan, pengawasan, hukuman,
penghargaan dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
3.2.2 Analisis Bivariat
Gunakan uji chi-square untuk melakukan analisis bivariat untuk melihat
hubungan antara variabel independen dan dependen. Uji statistik uji chi-square
digunakan untuk menghubungkan variabel kategori. Jika Pvalue α (0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Sebaliknya jika Pvalue> nilai α (0,05)
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen.
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Hasil Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode penyebaran
kuesioner kepada responden dan studi literatur dengan menggunakan form
online. Penelitian ini dilakukan di proyek pembangunan Menara BRI Gatot
Soebroto, Jakarta Selatan. Data yang teliti adalah pekerja yang bekerja dalam
berbagai kategori pekerjaan yang berjumlah 372 orang responden. Dengan
menggunakan Metode Slovin didapatkan sampel berjumlah 80 responden
dengan nilai e sebesar 10%.
Menentukan jumlah responden dengan menggunakan metode slovin :
𝑛 =𝑁
1+𝑁 (𝑒)2 =372
1+372 (10%)2 = 78,81356 ~ 80 orang responden
Keterangan:
N = Jumlah Populasi
N = Jumlah Sampel
E = Persentase konvolusi (ketidaktelitian) yang disebabkan oleh
kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditoleransi pada tingkat signifikansi
10% (Suharsimi Arikunto, 2008)
4.1.2 Kuesioner
Untuk menentukan pertanyaan – pertanyaan pada kuesioner yang akan
disebarkan pada proyek Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan ditentukan
dengan menggunakan lampiran-lampiran pertanyaan pada studi literatur yang
digunakan. Variabel-variabel setiap kategori pertanyaan diambil berdasarkan
kebutuhan yang akan ditinjau sesuai analisi K3 terhadap perilaku penggunaan
APD pekerja yang akan dianalisis oleh Penulis/Peneliti. Berikut adalah
pertanyaan-pertanyaan yang telah ditentukan dari beberapa literatur. Dapat
dilihat pada tabel 4.1.
40
Tabel 4.1 Pertanyaan Kuesioner
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
A Pengetahuan
1 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat
Pelindung Diri (APD)?
2 Apakah Anda mengetahui tujuan dan fungsi alat-alat
Pelindung diri (APD) ?
3 Apakah Anda Memakai Alat Pelindung Diri (APD) pada
saat anda bekerja ?
4 Apakah anda mengetahui bahaya dan risiko dalam
pekerjaan konstruksi ?
5 Menurut Anda, Apakah ada petunjuk penggunaan APD.?
6 Apakah anda mengetahui akibat apabila anda tidak
menggunakan APD ?
B Sikap
1 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) saat bekerja sangat berguna.?
2 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
dapat mengurangi bahaya kecelakaan kerja?
3
Menurut Anda, Apakah sebelum melakukan pekerjaan
sangat dibutuhkan pengarahan keselamatan (safety
briefing).?
41
4 Ketika pengawas safety datang, Apakah pada saat bekerja
Anda menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).?
5 Ketika pemilik usaha datang, setujukah Anda selalu
bekerja menggunakan APD.?
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
C Pelatihan
1
Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khususnya
tentang Alat Pelindung Diri (APD).? Jika “ TIDAK”
Langsung ke Point D
2
Menurut Anda, Apakah mengikuti pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamat Kerja (K3) mempermudah
pemahaman mengenai Alat Pelindung Diri (APD) .?
3 Dengan adanya pelatihan apakah akan menambah
keterampilan Anda dalam bekerja.?
4 Apakah anda sering mengikuti pelatihan tersebut ?
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
D Pengawasan
1
Apakah ada pengawas Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan
Point E
42
2
Apakah pengawas selalu mengingatkan Anda untuk
bekerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).?
3 Apakah pengawas mengganggu konsentrasi anda pada
saat bekerja ?
4 Ketika pengawas datang, Apakah Anda setuju selalu
bekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).?
E Hukuman
1 Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan
di tempat kerja Anda ? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point F
2 Jika anda melakukan pelanggaran, apakah anda akan terkena sanksi yang tegas ?
3 Menurut Anda, jika sudah tidak sesuai dengan APD yang digunakan maka pekerja perlu diberikan hukuman.?
4 Apakah Anda mematuhi peraturan yang ada di tempat Anda bekerja.?
F Penghargaan
1
Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan di tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point G
2 Jika pekerja melakukan prestasi dalam bidang K3, apakah diberikan hadiah.?
3 Menurut Anda, jika sudah sesuai dengan APD yang digunakan maka pekerja perlu diberikan penghargaan.?
4 Apakah APD harus digunakan dibawah pengawasan seorang pengawas.?
G Penerapan K3
43
1 Apakah proyek anda sudah melaksanakan kebijakan K3 ? Jika “TIDAK” Selesai
2 Apakah di proyek anda melakukan pemantauan pengawasan K3 dalam penggunaan APD ?
3 Apakah pedoman keselamatan dilaksanakan di proyek anda ?
4 Apakah prosedur K3 membuat anda sadar bahwa ada tingkatan bahaya dalam bekerja ?
5 Apakah prosedur keadaan darurat dilaksanakan di proyek anda ?
4.1.2.1 Proses Penyebaran Kuesioner
Setelah variabel pertanyaan didapatkan Penulis/Peneliti melakukan
penyebaran kuesioner dengan menggunakan google form online. Alasan
Penulis/Peneliti menggunakan form online dikarenakan keadaan pandemic yang
terjadi sehingga untuk melakukan pengambilan data secara langsung
Penulis/Peneliti tidak dapat dilakukan.
4.1.2.2 Distribusi Kuesioner
Distribusi kuesioner merupakan penyebaran kuesioner kepada responden
yang telah ditentukan. Berikut adalah distribusi kuesioner:
Tabel 4.2 Data Distribusi Kuesioner
No Keterangan Rumus Jumlah
1 Kuesioner yang disebarkan X 80 Buah
2 Kuesioner yang diterima Y 80 Buah
3 Kuesioner yang tidak kembali
P = X-Y 0 Buah
4 Kuesioner yang tidak sah M = Y - N 0 Buah
5 Kuesioner yang sah N = Y - M 80 Buah
6 Respon rate R= N/X x
100% 100%
44
Keterangan:
1. X adalah kuesioner yang akan disebarkan
2. Y adalah kuesioner yang diterima
3. P adalah kuesioner yang tidak kembali
4. M adalah kuesioner yang tidak sah
5. N adalah kuesioner yang sah
6. R adalah respon rata-rata ( tingkat respon yang telah diberikan oleh
responden terhadap kuesioner yang disebarkan yang dilambangkan
dengan presentase sebesar 100% )
4.1.2.3 Karakteristik Responden
Karakteristik responden digunakan untuk mengetahui gambaran umum
responden berdasarkan usia dan pengalaman kerja. Adapun salah satu contoh
perhitungan dalam menentukan jumlah presentase karakteristik responden,
yaitu:
Kategori Usia :
a. Usia 15 – 25 Tahun:
Jumlah Responden
Total Jumlah Responden x 100% =
16
80 x 100% = 20%
Sehingga presentase karakteristik responden pada kategori usia di usia
15 – 25 Tahun sebesar 20%. Berikut presentase setiap kategori pada
karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden
No Karakteristik Keterangan Jumlah
Responden
Presentase
(%)
1 Usia
a. 15 – 25 Tahun
b. 26 – 35 Tahun
c. 36 – 45 Tahun
d. Lebih dari 45 Tahun
a. 16
b. 29
c. 23
d. 12
a. 20 %
b. 36 %
c. 29 %
d. 15 %
45
No Karakteristik Keterangan Jumlah
Responden
Presentase
(%)
2 Pengalaman
Kerja
a. Kurang dari 2 Tahun
b. 2 – 4 Tahun
c. 4 – 8 Tahun
d. Lebih dari 8 Tahun
a. 2
b. 30
c. 35
d. 13
a. 2 %
b. 38 %
c. 44 %
d. 16%
(Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner)
Berdasarkan pada setiap faktor-faktor karakteristik responden bahwa
didapatkan presentase tertinggi. Pada karakteristik usia mayoritas pekerja
lapangan pada proyek Menara BRI Gatot Soebroto di Jakarta Selatan didominasi
oleh orang dengan usia 26 – 35 tahun dengan presentase sebesar 36% dengan
alasan karena usia tersebut merupakan usia paling produktif dalam bidang
konstruksi yang memang membutuhkan stamina lebih dibanding bidang
pekerjaan lainnya. Sedangkan pada karakteristik pengalaman kerja mayoritas
pekerja pada proyek menara BRI Gatot Soebroto di Jakarta Selatan didominasi
oleh orang yang memiliki pengalaman selama 4 – 8 tahun dengan presentase
sebesar 44% dengan alasan karena pada pengalaman selama itu udah termasuk
lebih dari cukup baik dalam bidang pekerjaanya dan keamanan saat bekerja.
Karena dari kedua karakteristik tersebut bukan hanya pengalaman dalam pekerja
aja tetapi baik dalam hal stamina dan pikiran lebih juga sangat dibutuhkan dalam
pekerjaan dalam bidang konstruksi.
4.1.3 Hasil Kuesioner
Kuesioner merupakan instrument pengumpulan data atau informasi yang
dioperasionalkan ke dalam bentuk item atau pertanyan. Variabel-variabel
kuesioner yang ada pada angket merupakan hasil dari peninjauan dari studi
literatur dan para ahli/pakar. Hasil data ditentukan penilaian dengan
menggunakan skala guttman. Adapun dibawah ini hasil tabulasi data kuisioner
dapat dilihat pada table 4.4.
46
Tabel 4.4 Tabulasi Data Kuesioner
Responden Variabel Pertanyaan
V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9
R1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
R2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R5 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R6 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R7 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R8 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R9 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R10 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R11 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R12 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R13 1 1 0 1 1 1 1 1 1
R14 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R15 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R16 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R17 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R18 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R19 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R20 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R21 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R22 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R23 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R24 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R25 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R26 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R27 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R28 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R29 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R30 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R31 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R32 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R33 0 0 0 0 0 1 1 1 0
R34 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R35 1 0 0 0 0 0 1 1 0
R36 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R37 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R38 1 1 1 0 1 1 1 1 1
R39 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R40 1 1 1 1 1 1 1 1 1
47
Responden Variabel Pertanyaan
V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9
R41 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R42 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R43 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R44 1 0 1 0 1 1 1 0 1
R45 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R46 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R47 1 1 1 1 1 1 0 1 1
R48 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R49 1 1 1 0 1 1 1 1 1
R50 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R51 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R52 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R53 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R54 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R55 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R56 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R57 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R58 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R59 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R60 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R61 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R62 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R63 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R64 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R65 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R66 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R67 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R68 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R69 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R70 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R71 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R72 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R73 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R74 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R75 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R76 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R77 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R78 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R79 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R80 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48
Responden Variabel Pertanyaan
V10 V11 V12 V13 V14 V15 V16 V17 V18
R1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
R2 1 1 1 1 1 0 1 1 1
R3 1 1 1 1 1 1 1 0 0
R4 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R5 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R6 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R7 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R8 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R9 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R10 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R11 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R12 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R13 1 1 0 0 0 0 1 1 0
R14 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R15 1 1 0 0 0 0 1 1 1
R16 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R17 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R18 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R19 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R20 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R21 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R22 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R23 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R24 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R25 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R26 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R27 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R28 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R29 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R30 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R31 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R32 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R33 0 1 0 0 0 0 1 0 1
R34 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R35 0 1 0 0 0 0 1 0 1
R36 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R37 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R38 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R39 1 1 0 0 0 0 1 1 1
R40 1 1 1 1 1 0 1 1 1
49
Responden Variabel Pertanyaan
V10 V11 V12 V13 V14 V15 V16 V17 V18
R41 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R42 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R43 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R44 1 0 1 1 1 1 0 0 0
R45 1 1 0 0 0 0 1 1 0
R46 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R47 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R48 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R49 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R50 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R51 1 1 1 1 1 0 1 1 0
R52 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R53 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R54 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R55 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R56 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R57 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R58 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R59 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R60 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R61 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R62 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R63 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R64 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R65 1 1 0 0 0 0 1 1 0
R66 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R67 1 1 0 0 0 0 1 1 0
R68 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R69 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R70 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R71 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R72 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R73 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R74 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R75 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R76 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R77 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R78 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R79 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R80 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50
Responden Variabel Pertanyaan
V19 V20 V21 V22 V23 V24 V25 V26 V27
R1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
R2 1 1 1 1 1 1 1 0 0
R3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R5 1 1 1 1 1 1 0 1 1
R6 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R7 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R8 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R9 1 1 1 1 1 1 0 1 1
R10 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R11 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R12 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R13 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R14 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R15 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R16 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R17 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R18 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R19 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R20 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R21 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R22 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R23 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R24 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R25 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R26 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R27 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R28 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R29 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R30 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R31 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R32 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R33 0 1 1 1 1 1 1 0 1
R34 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R35 0 1 1 1 1 1 1 0 1
R36 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R37 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R38 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R39 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R40 1 1 1 1 1 1 1 1 1
51
Responden Variabel Pertanyaan
V19 V20 V21 V22 V23 V24 V25 V26 V27
R41 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R42 1 1 1 1 1 1 1 1 0
R43 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R44 0 1 1 1 1 1 1 1 1
R45 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R46 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R47 1 0 0 0 0 0 0 0 0
R48 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R49 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R50 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R51 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R52 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R53 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R54 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R55 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R56 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R57 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R58 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R59 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R60 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R61 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R62 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R63 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R64 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R65 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R66 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R67 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R68 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R69 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R70 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R71 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R72 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R73 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R74 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R75 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R76 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R77 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R78 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R79 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R80 1 1 1 1 1 1 1 1 1
52
Responden Variabel Pertanyaan
Jumlah V28 V29 V30 V31 V32
R1 1 1 1 1 1 28
R2 1 1 1 1 1 29
R3 1 1 1 1 1 30
R4 1 1 1 1 1 31
R5 1 1 1 1 1 31
R6 1 1 1 1 1 32
R7 1 1 1 1 1 31
R8 1 1 1 1 1 31
R9 1 1 1 1 1 30
R10 1 1 1 1 1 31
R11 1 1 1 1 1 32
R12 1 1 1 1 1 31
R13 1 1 1 1 1 25
R14 1 1 1 1 1 31
R15 1 1 1 1 1 27
R16 1 1 1 1 1 32
R17 1 1 1 1 1 32
R18 1 1 1 1 1 32
R19 1 1 1 1 1 32
R20 1 1 1 1 1 31
R21 1 1 1 1 1 32
R22 1 1 1 1 1 32
R23 1 1 1 1 1 32
R24 1 1 1 1 1 31
R25 1 1 1 1 1 31
R26 1 1 1 1 1 32
R27 1 1 1 1 1 32
R28 1 1 1 1 1 32
R29 1 1 1 1 1 31
R30 1 1 1 1 1 32
R31 1 1 1 1 1 32
R32 1 1 1 1 1 31
R33 1 1 0 1 1 17
R34 1 1 1 1 1 32
R35 1 1 0 1 1 17
R36 1 1 1 1 1 32
R37 1 1 1 1 1 32
R38 1 1 1 1 1 31
R39 1 1 1 1 1 28
R40 1 1 1 1 1 31
53
Responden Variabel Pertanyaan
Jumlah V28 V29 V30 V31 V32
R41 1 1 1 1 1 32
R42 1 1 1 1 1 31
R43 1 1 1 1 1 32
R44 1 1 0 1 1 23
R45 1 1 1 1 1 27
R46 1 1 1 1 1 32
R47 0 0 0 0 0 18
R48 1 1 1 1 1 32
R49 1 1 1 1 1 30
R50 1 1 1 1 1 32
R51 1 1 1 1 1 30
R52 1 1 1 1 1 32
R53 1 1 1 1 1 32
R54 1 1 1 1 1 32
R55 1 1 1 1 1 32
R56 1 1 1 1 1 32
R57 1 1 1 1 1 32
R58 1 1 1 1 1 32
R59 1 1 1 1 1 32
R60 1 1 1 1 1 32
R61 1 1 1 1 1 31
R62 1 1 1 1 1 32
R63 1 1 1 1 1 32
R64 1 1 1 1 1 32
R65 1 1 1 1 1 27
R66 1 1 1 1 1 32
R67 1 1 1 1 1 27
R68 1 1 1 1 1 32
R69 1 1 1 1 1 32
R70 1 1 1 1 1 32
R71 1 1 1 1 1 32
R72 1 1 1 1 1 32
R73 1 1 1 1 1 32
R74 1 1 1 1 1 32
R75 1 1 1 1 1 32
R76 1 1 1 1 1 32
R77 1 1 1 1 1 32
R78 1 1 1 1 1 32
R79 1 1 1 1 1 32
R80 1 1 1 1 1 32 (Sumber: Hasil Survey Kuesioner)
54
4.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.1.4.1 Uji Validitas
Berikut ini adalah hasil uji validitas dari pengolahan data menggunakan
Ms. Excel 2013 untuk setiap item variabel pertanyaan. Adapun salah satu contoh
perhitungan untuk uji validitas menggunakan program Ms. Excel 2013, yaitu:
Contoh perhitungan pada variabel V1 menggunakan program Ms.Excel
2013 :
r hitung=Correl(Pertanyaan variabel V1;Total seluruh variabel pertanyaan)
=Correl(B3:B82;AH3:AH82)
=0,4875
Untuk melihat kevalidan data pada uji validitas adalah apabila r hitung > r
tabel dikatakan valid, jika r hitung > r tabel dikatakan tidak valid. Pada variabel
V1 nilai r hitung adalah 0,4875, apabila r tabel sebesar 0,1829 berdasarkan tabel
4.6 sehingga 0,4875 > 0,1829 pada variabel pertanyaan V1 dikatakan valid.
Berikut rekapitulasi perhitungan seluruh variabel pertanyaan dapat dilihat pada
tabel 4.5.
Tabel 4.5 Tabel Hasil Uji Validitas
No Variabel r hitung r tabel Status
1 V1 0,4875 0,1829 VALID
2 V2 0,7292 0,1829 VALID
3 V3 0,6871 0,1829 VALID
4 V4 0,5744 0,1829 VALID
5 V5 0,6241 0,1829 VALID
6 V6 0,4875 0,1829 VALID
7 V7 0,4516 0,1829 VALID
8 V8 0,2718 0,1829 VALID
9 V9 0,6939 0,1829 VALID
10 V10 0,6939 0,1829 VALID
11 V11 0,2718 0,1829 VALID
12 V12 0,6590 0,1829 VALID
13 V13 0,6590 0,1829 VALID
14 V14 0,6590 0,1829 VALID
15 V15 0,6012 0,1829 VALID
16 V16 0,2719 0,1829 VALID
55
No Variabel r hitung r tabel Status
17 V17 0,6459 0,1829 VALID
18 V18 0,1889 0,1829 VALID
19 V19 0,7292 0,1829 VALID
20 V20 0,4516 0,1829 VALID
21 V21 0,4516 0,1829 VALID
22 V22 0,4516 0,1829 VALID
23 V23 0,4516 0,1829 VALID
24 V24 0,4516 0,1829 VALID
25 V25 0,2667 0,1829 VALID
26 V26 0,7229 0,1829 VALID
27 V27 0,3848 0,1829 VALID
28 V28 0,4516 0,1829 VALID
29 V29 0,4516 0,1829 VALID
30 V30 0,8658 0,1829 VALID
31 V31 0,4516 0,1829 VALID
32 V32 0,4516 0,1829 VALID (Sumber: Hasil Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.5 terdapat 32 item pertanyaan yang diberi nama V1
sampai V32. Item pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r tabel. Nilai r tabel
diperoleh dengan melihat jumlah responden sebanyak 80 orang dengan taraf
nilai signifikan 10% atau 0,1 maka diperoleh r tabel sebesar 0,1829 yang terdapat
pada tabel dibawah ini. Dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Tabel r
(Sumber: https://hatta2stat.wordpress.com/tabel-r-2/)
4.1.4.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas untuk menguji stabilitas dan konsistensi instrumen ketika
subjek yang sama diukur ulang. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan
metode Cronbach's Alpha, dan perhitungan menggunakan Ms. Excel 2013.
Berikut contoh perhitungan uji reliabilitas menggunakan program Ms. Excel 2013,
yaitu:
0.10 0.05 0.02 0.01
80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830
dfTingkat Signifikasi
56
Pehitungan Uji Reliabilitas menggunakan program Ms.Excel 2013:
𝑟 =𝑘
𝑘 − 1(1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎𝑡2)
=32
32 − 1(1 −
1,303322785
9,920094937) = 0,896637845
Berikut hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas
Jumlah Varians Varians Total Reliabilitas
1,303322785 9,920094937 0,896637845
(Sumber: Hasil Pengolahan Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.7 dihasilkan nilai alpha dari 32 item pertanyaan
sebesar 0,8966378 maka berdasarkan tabel 2.1 dikatakan bahwa instrument
penelitian adalah sangat reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha pada rentang
0,81 – 1,00 itu artinya sangat reliabel.
4.1.5 Interpretasi skor
Interpretasi skor digunakan untuk menafsirkan kategori penilaian
berdasarkan skala yang digunakan. Skala yang digunakan adalah skala guttman.
Berikut adalah hasil pengolahan beberapa kategori dari kuesioner, dengan
menggunakan Ms. Excel 2013.
57
Ya Tidak
V1
V2
V3
V4
V5
V6
V7
V8
V9
V10
V11
V12
V13
V14
V15
V16
V17
V18
V19
V20
V21
V22
V23
V24
V25
V26
V27
V28
V29
V30
V31
V32
Variabel KategoriResponden
Pengetahuan
Sikap
78 2
77 3
72 8
Pengawasan 79 1
Hukuman 79 1
Pelatihan
Penghargaan 79 1
Penerapan K3 79 1
Tabel 4.8 Hasil Pengolahan Kuesioner
(Sumber: Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.8 untuk menentukan hasil interpretasi skor dibagi
menjadi beberapa kategori pertanyaan. Adapun salah satu contoh untuk
menentukan jawaban pada kategori pertanyaan dilakukan proses evaluasi
bertujuan untuk menilai jawaban responden atas beberapa pertanyaan, yaitu :
Contoh Penilaian kategori pengentahuan :
Pada kategori pengetahuan terdapat 6 variabel pertanyaan, pertanyaan 1
hingga 6 diberi skor 0 -1 yaitu apabil 1 orang responden menjawab ‘ya’ pada
pertanyaan 1 skornya 1 jika menjawab ‘tidak’ skornya 0 nilai totalnya adalah 6.
Jika nilai total seluruh pertanyaan pada kategori pengetahuan ≥ 4 maka
pengetahuan diklasifikasikan baik, jika nilai total seluruh pertanyaan pada
58
kategori pengetahuan < 4 maka pengetahuan diklasifikasikan kurang baik. Pada
kategori pengetahuan sebanyak sebanyak 78 orang responden memiliki nilai
total ≥ 4 sehingga diklasifikan 78 orang responden memiliki pengetahuan yang
baik, dan 2 orang responden memiliki nilai total < 4 sehingga 2 orang responden
memiliki pengetahuan kurang baik.
Sehingga pada kategori pengetahuan dapat dipresentasekan dengan
perhitungan :
Jumlah Responden
Total Jumlah Responden x 100% =
78
80 x 100% = 97,5% untuk
pengetahuan baik, dan
Jumlah Responden
Total Jumlah Responden x 100% =
2
80 x 100% = 2,5% untuk
pengetahuan kurang baik
Untuk menentukan bagian mana saja yang termasuk dalam nilai kategori
ditentukan dalam tabel 2.2 presentase nilai yang dimana bahwa pada range nilai
presentase 0%-20% itu termasuk kategori “Sangat Tidak Baik”, pada range nilai
presentase 21%-40% itu termasuk kategori “Tidak Baik”, pada range nilai
presentase 41% - 60% itu termasuk kategori “Cukup” , pada range nilai
presentase 61% - 80% itu termasuk kategori “Baik”, dan pada range nilai
presentase 81% - 100% itu termasuk kategori “Sangat Baik”.
Sehingga hasil intepretasi skor pada kategori pengetahuan dikatakan
sangat baik karena mayoritas dari seluruh responden memiliki pengetahuan yang
baik, sehingga hasil presentase pada kategori pengetahuan didapatkan sebesar
97,5%. Karena berdasarkan tabel 2.2 tabel presentase nilai bahwa nilai 97,5%
termasuk pada range nilai presentase 81% - 100% termasuk dalam kategori
“sangat baik”.
Berikut hasil interpretasi skor yang dibagi menjadi beberapa kategori
untuk setiap item variabel pertanyaan, pengolahan data menggunakan program
Ms. Excel 2013, yaitu:
59
A. Kategori Pengetahuan
Berikut adalah hasil interpretasi skor untuk kategori pengetahuan, dapat
dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Interpretasi skor kategori pengetahuan
Pengetahuan Jumlah
Responden Persentase
(%)
Baik 78 97,5
Kurang Baik 2 2,5 (Sumber: Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.9 bahwa perilaku pengetahuan pekerja terhadap
penggunaan APD sebanyak 78 orang memiliki pengetahuan baik, sedangakan 2
orang memiliki pengetahuan kurang baik. Didapatkan hasil presentase
keseluruhan sebesar 97,5% dari 80 responden, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan pekerja terhadap penggunaan APD pada proyek Menara
BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan dikategorikan “sangat baik” berdasarkan
tabel 2.2 tabel presentase nilai bahwa nilai 97,5% termasuk pada range nilai
presentase 81% - 100% termasuk dalam kategori “sangat baik”.
B. Kategori Sikap
Berikut adalah hasil interpretasi skor untuk kategori sikap, dapat dilihat
pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Interpretasi skor kategori Sikap
Sikap Jumlah
Responden Persentase (%)
Setuju 77 96,25
Kurang Setuju
3 3,75
(Sumber: Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.10 bahwa perilaku sikap pekerja terhadap
penggunaan APD sebanyak 77 orang memiliki sikap tentang K3 terhadap
penggunaan APD, sedangakan 3 orang tidak memiliki sikap tentang K3 terhadap
penggunaan APD. Didapatkan hasil presentase keseluruhan sebesar 96,25%
dari 80 responden, sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap pekerja terhadap
penggunaan APD pada proyek Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan
60
dikategorikan “sangat baik” berdasarkan tabel 2.2 tabel presentase nilai bahwa
nilai 96.25% termasuk pada range nilai presentase 81% - 100% termasuk dalam
kategori “sangat baik”.
C. Kategori Pelatihan
Berikut adalah hasil interpretasi skor untuk kategori pelatihan, dapat dilihat
pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Interpretasi skor kategori pelatihan
Pelatihan Jumlah
Responden Persentase (%)
Pernah 72 90
Tidak Pernah
8 10
(Sumber: Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.11 bahwa perilaku pelatihan pekerja terhadap
penggunaan APD sebanyak 72 orang pernah mengikuti pelatihan tentang K3
terhadap penggunaan APD, sedangakan 8 orang belum pernah mengikuti
pelatihan tentang K3 terhadap penggunaan APD. Didapatkan hasil presentase
keseluruhan sebesar 90% dari 80 responden, sehingga dapat disimpulkan
bahwa pelatihan pekerja terhadap penggunaan APD pada proyek Menara BRI
Gatot Soebroto, Jakarta Selatan dikategorikan “sangat baik” berdasarkan tabel
2.2 tabel presentase nilai bahwa nilai 90% termasuk pada range nilai presentase
81% - 100% termasuk dalam kategori “sangat baik”.
D. Kategori Pengawasan
Berikut adalah hasil interpretasi skor untuk kategori pengawasan, dapat
dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Interpretasi skor kategori pengawasam
Pengawasan Jumlah
Responden Persentase (%)
Ada 79 99
Tidak Ada 1 1 (Sumber: Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.12 bahwa perilaku pengawasan pekerja terhadap
penggunaan APD sebanyak 79 orang menjawab ada pengawasanan tentang K3
61
terhadap penggunaan APD, sedangakan 1 orang menjawab tidak ada
pengawasan tentang K3 terhadap penggunaan APD. Didapatkan hasil
presentase keseluruhan sebesar 99% dari 80 responden, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengawasan pekerja terhadap penggunaan APD pada
proyek Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan dikategorikan “sangat baik”
berdasarkan tabel 2.2 tabel presentase nilai bahwa nilai 99 % termasuk pada
range nilai presentase 81% - 100% termasuk dalam kategori “sangat baik”.
E. Kategori Hukuman
Berikut adalah hasil interpretasi skor kategori hukuman, dapat dilihat pada
tabel 4.13.
Tabel 4.13 Interpretasi skor kategori hukuman
Hukuman Jumlah
Responden Persentase (%)
Ada 79 99
Tidak Ada 1 1 (Sumber: Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.13 bahwa perilaku hukuman pekerja terhadap
penggunaan APD sebanyak 79 orang menjawab mengetahui hukuman tentang
K3 terhadap penggunaan APD, sedangakan 1 orang menjawab tidak ada
hukuman tentang K3 terhadap penggunaan APD. Didapatkan hasil presentase
keseluruhan sebesar 99% dari 80 responden, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hukuman pekerja terhadap penggunaan APD pada proyek Menara BRI
Gatot Soebroto, Jakarta Selatan dikategorikan “sangat baik” berdasarkan tabel
2.2 tabel presentase nilai bahwa nilai 99% termasuk pada range nilai presentase
81% - 100% termasuk dalam kategori “sangat baik”.
F. Kategori Penghargaan
Berikut adalah hasil interpretasi skor kategori penghargaan, dapat dilihat
pada tabel 4.14.
62
Tabel 4.14 Interpretasi skor kategori penghargaan
Penghargaan Jumlah
Responden Persentase (%)
Ada 79 99
Tidak Ada 1 1 (Sumber: Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.14 bahwa perilaku penghargaan pekerja terhadap
penggunaan APD sebanyak 79 orang menjawab mengetahui penghargaan
tentang K3 terhadap penggunaan APD, sedangakan 1 orang tidak mengetahui
penghargaan tentang K3 terhadap penggunaan APD. Didapatkan hasil
presentase keseluruhan sebesar 99% dari 80 responden, sehingga dapat
disimpulkan bahwa penghargaan pekerja terhadap penggunaan APD pada
proyek Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan dikategorikan “sangat baik”
berdasarkan tabel 2.2 tabel presentase nilai bahwa nilai 99 % termasuk pada
range nilai presentase 81% - 100% termasuk dalam kategori “sangat baik”.
G. Kategori Penerapan K3
Berikut adalah hasil interpretasi skor kategori penerapan K3, dapat dilihat
pada tabel 4.15.
Tabel 4.15 Interpretasi skor kategori penerapan k3
Penerapan K3 Jumlah
Responden Persentase
(%)
Ada Kebijakan 79 99
Tidak Ada Kebijakan
1 1
(Sumber: Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.15 bahwa perilaku penerapan K3 pekerja terhadap
penggunaan APD sebanyak 79 orang menjawab mengetahui penerapan K3 di
proyek Menara BRI Gatot Soebroto, sedangakan 1 orang tidak mengetahui
penerapan K3 di proyek Menara BRI Gatot Soebroto. Didapatkan hasil
presentase keseluruhan sebesar 99% dari 80 responden, sehingga dapat
disimpulkan bahwa penerapan pekerja terhadap penggunaan APD pada proyek
Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan dikategorikan “sangat baik”
63
Ya Tidak
V1
V2
V3
V4
V5
V6
V7
V8
V9
V10
V11
V12
V13
V14
V15
V16
V17
V18
V19
V20
V21
V22
V23
V24
V25
V26
V27
V28
V29
V30
V31
V32
78 2 97,11
Variabel KategoriResponden
Pengetahuan
Sikap
78 2
77 3
72
Rata- rata
99
99
8
Pengawasan 79 1
Hukuman 79 1
Pelatihan
99
Penghargaan 79 1
Penerapan K3 79 1
Presentase (%)
97,5
96,25
90
99
berdasarkan tabel 2.2 tabel presentase nilai bahwa nilai 99% termasuk pada
range nilai presentase 81% - 100% termasuk dalam kategori “sangat baik”.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Penerapan Keselamtan dan Kesehatan Kerja terhadap
perilaku penggunaan APD Pada Proyek Menara BRI Gatot Soebroto,
Jakarta Selatan.
Berdasarkan hasil interpretasi skor pada setiap kategori pertanyaan,
didapatkan presentase perilaku pekerja terhadap penggunaan APD pada proyek
Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Dapat dilihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hasil Rata-Rata Interpretasi Skor Seluruh Kategori Pertanyaan
(Sumber: Hasil Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
64
Berdasarkan tabel 4.16 dari hasil pengolahan data menggunakan Ms.
Excel 2013 rata-rata seluruh perilaku pekerja terhadap penggunaan APD
sebesar 97,11%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan K3 pada proyek menara
BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan termasuk dalam kategori “sangat baik”
berdasarkan tabel 2.2 tabel presentase nilai bahwa nilai 97,11% termasuk pada
range nilai presentase 81% - 100% termasuk dalam kategori “sangat baik”.
4.2.2 Analisis Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Dengan Perilaku Penggunaan APD Pada Pekerja Konstruksi
Proyek Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan
Setelah mengetahui hasil interpretasi skor setiap variabel perilaku
pekerja terhadap penggunaan APD dan penerapan K3 pada proyek menara
BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Selanjutnya akan dilakukan analisis
hubungan antara penerapan K3 dengan perilaku penggunaan APD.
4.2.2.1 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dengan Pengetahuan Penggunaan APD
Adapaun hasil statitstik hubungan antara penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dengan pengetahuan penggunaan APD pada proyek
Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Dapat dilihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pengetahuan Penggunaan APD
Pengetahuan
Penerapan K3
Total Pvalue Diterapkan Tidak Diterapkan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Baik 77 96,25 1 1,25 78 97,5
0,872 Kurang Baik 2 2,5 0 0 2 2,5
Total 79 98,75 1 1,25 80 100 (Sumber: Hasil Pengolahan Data IBM SPSS 22)
Berdasarkan Tabel 4.17 hasil uji statistik uji chi-square (X2) terhadap
variabel pengetahuan diperoleh nilai Pvalue yaitu 0,872 yang berarti jika Pvalue
<0,05 maka ada hubungan, dan jika Pvalue> 0,05 tidak ada hubungan. Jika nilai
p value sebesar 0,872 berarti tidak ada hubungan antara penerapan K3 dengan
65
pengetahuan penggunaan APD pada proyek Menara Gatot Soebroto BRI Jakarta
Selatan.
4.2.2.2 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dengan Sikap Penggunaan APD
Adapun hasil statistik hubungan antara penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dengan sikap penggunaan APD pada proyek Menara BRI
Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Dapat dilihat pada tabel 4.18.
Tabel 4.18 Hubungan Antara Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dengan Sikap Penggunaan APD
(Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22)
Berdasarkan tabel 4.18 hasil uji statistik menggunakan uji chi square (X2)
pada variabel sikap didapatkan nilai Pvalue yaitu 0,872 yang berarti apabila nilai
Pvalue < 0,05 itu ada hubungan,jika nilai Pvalue > 0,05 itu tidak ada hubungan.
Jika nilai Pvalue itu 0,843 berarti tidak ada hubungan antara penerapan K3
dengan sikap penggunaan APD pada proyek Menara BRI Gatot Soebroto,
Jakarta Selatan.
4.2.2.3 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dengan Pelatihan Penggunaan APD
Adapun hasil statistik hubungan antara penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dengan pelatihan penggunaan APD pada proyek Menara
BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Dapat dilihat pada tabel 4.19.
Sikap
Penerapan K3
Total Pvalue Diterapkan Tidak Diterapkan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Setuju 76 95 1 1,25 77 96,25
0,843 Tidak Setuju 3 3,75 0 0 3 3,75
Total 79 98,75 1 1,25 80 100
66
Tabel 4.19 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pelatihan Penggunaan APD
Pelatihan
Penerapan K3
Total Pvalue Diterapkan Tidak Diterapkan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Pernah 71 88,75 1 1,25 72 90
0,737 Tidak Pernah 8 10 0 0 8 10
Total 79 98,75 1 1,25 80 100 (Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22)
Berdasarkan tabel 4.19 hasil uji statistik menggunakan uji chi square (X2)
pada variabel pelatihan didapatkan nilai Pvalue yaitu 0,737 yang berarti apabila
nilai Pvalue < 0,05 itu ada hubungan,jika nilai Pvalue > 0,05 itu tidak ada
hubungan. Jika nilai Pvalue itu 0,737 berarti tidak ada hubungan antara
penerapan K3 dengan pelatihan penggunaan APD pada proyek Menara BRI
Gatot Soebroto, Jakarta Selatan.
4.2.2.4 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Pengawasan Penggunaan APD
Adapun hasil statistik hubungan antara penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dengan pengawasan penggunaan APD pada proyek
Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pengawasan Penggunaan APD
Pengawasan
Penerapan K3
Total Pvalue Diterapkan Tidak Diterapkan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Ada 78 97,5 1 1,25 79 98,75
0,910 Tidak Ada 1 1,25 0 0 1 1,25
Total 79 98,75 1 1,25 80 100 (Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22)
Berdasarkan tabel 4.20 hasil uji statistik menggunakan uji chi square (X2)
pada variabel pengawasan didapatkan nilai Pvalue yaitu 0,910 yang berarti
67
apabila nilai Pvalue < 0,05 itu ada hubungan,jika nilai Pvalue > 0,05 itu tidak ada
hubungan. Jika nilai Pvalue itu 0,910 berarti tidak ada hubungan antara
penerapan K3 dengan pengawasan penggunaan APD pada proyek Menara BRI
Gatot Soebroto, Jakarta Selatan.
4.2.2.5 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Hukuman Penggunaan APD
Adapun hasil statistik hubungan antara penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dengan hukuman penggunaan APD pada proyek Menara
BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Dapat dilihat pada tabel 4.21.
Tabel 4.21 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Hukuman Penggunaan APD
Hukuman
Penerapan K3
Total Pvalue Diterapkan Tidak Diterapkan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Ada 79 98,75 0 0 79 98,75
0,000 Tidak Ada 0 0 1 1,25 1 1,25
Total 79 98,75 1 1,25 80 100 (Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22)
Berdasarkan tabel 4.21 hasil uji statistik menggunakan uji chi square (X2)
pada variabel hukuman didapatkan nilai Pvalue yaitu 0,000 yang berarti apabila
nilai Pvalue < 0,05 itu ada hubungan,jika nilai Pvalue > 0,05 itu tidak ada
hubungan. Jika nilai Pvalue itu 0,000 berarti ada hubungan antara penerapan K3
dengan hukuman penggunaan APD pada proyek Menara BRI Gatot Soebroto,
Jakarta Selatan.
4.2.2.6 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Dengan Penghargaan Penggunaan APD
Adapun hasil statistik hubungan antara penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dengan penghargaan penggunaan APD pada proyek
Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. Dapat dilihat pada tabel 4.22.
68
Tabel 4.22 Hubungan Antara Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Penghargaan Penggunaan APD
Hukuman
Penerapan K3
Total Pvalue Diterapkan Tidak Diterapkan
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Ada 79 98,75 0 0 79 98,75
0,000 Tidak Ada 0 0 1 1,25 1 1,25
Total 79 98,75 1 1,25 80 100 (Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 22)
Berdasarkan tabel 4.22 hasil uji statistik menggunakan uji chi square (X2)
pada variabel hukuman didapatkan nilai Pvalue yaitu 0,000 yang berarti apabila
nilai Pvalue < 0,05 itu ada hubungan,jika nilai Pvalue > 0,05 itu tidak ada
hubungan. Jika nilai Pvalue itu 0,000 berarti ada hubungan antara penerapan K3
dengan penghargaan penggunaan APD pada proyek Menara BRI Gatot
Soebroto, Jakarta Selatan.
4.2.3 Analisis Faktor Perilaku Pekerja Yang Paling Dominan
Mempengaruhi Penerapan K3 Pada Proyek Menara BRI Gatot Soebroto di
Jakarta Selatan
Adapun untuk mengetahui faktor perilaku pekerja yang paling dominan
mempengaruhi penerapan K3 pada proyek Menara BRI Gatot Soebroto di
Jakarta Selatan. Untuk mendapatkan hasilnya dilihat berdasarkan hasil
interpretasi skor pada setiap kategori pertanyaan, didapatkan presentase
perilaku pekerja terhadap penggunaan APD. Dapat dilihat pada tabel 4.22.
69
Tabel 4.23 Hasil Interpretasi Skor Pada Setiap Variabel Perilaku
Variabel Kategori Responden Presentase
(%) Ya Tidak
V1
Pengetahuan 78 2 97,5
V2
V3
V4
V5
V6
V7
Sikap 77 3 96,25
V8
V9
V10
V11
V12
Pelatihan 72 8 90 V13
V14
V15
V16
Pengawasan 79 1 99 V17
V18
V19
V20
Hukuman 79 1 99 V21
V22
V23
V24
Penghargaan 79 1 99 V25
V26
V27
(Sumber: Hasil Pengolahan Data Ms. Excel 2013)
Berdasarkan tabel 4.23 yang didapatkan dari hasil presentase pada setiap
variabel perilaku pekerjaan penggunaan APD, faktor yang perilaku yang paling
dominan mempengaruhi penerapan K3 pada proyek Menara BRI Gatot Soebroto
di Jakarta Selatan adalah perilaku pengetahuan, sikap, pelatihan, pengawasan,
hukuman, penghargaan.
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penerapan kesehatan dan keselamatan kerja
terhadap perilaku penggunaan alat pelindung diri pekerja pada proyek Menara
BRI Gatot Soebroto di Jakarta Selatan dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada proyek Menara
BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan didapatkan dari presentase total
perilaku pekerja terhadap penggunaan APD. Hasil presentase yang
didapatkan sebesar 97,11%. Jadi penerapan kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) pada proyek Menara BRI Gatot Soebroto, Jakarta Selatan
termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
2. Hubungan antara penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
dengan perilaku penggunaan APD pada proyek Menara BRI Gatot
Soebroto di Jakarta Selatan yaitu ada hubungan antara penerapan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan hukuman penggunaan
APD, ada hubungan antara penerapan kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) dengan penghargaan penggunaan APD. Sedangkan tidak ada
hubungan antara penerapan kesehatan dan kesalamatan kerja (K3)
dengan pengetahuan penggunaan APD, tidak ada hubungan antara
penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan sikap
penggunaan APD, tidak ada hubungan antara penerapan kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dengan pelatihan penggunaan APD, tidak ada
hubungan antara penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
dengan pengawasan penggunaan APD.
3. Faktor perilaku pekerja yang paling dominan mempengaruhi penerapan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada proyek Menara BRI Gatot
Soebroto Jakarta Selatan yaitu perilaku pengetahuan, sikap, pelatihan,
pengawasan, hukuman, penghargaan
71
5.2 Saran
Berikut ini dituliskan saran terkait dalam penyusunan dan pengerjaan
skripsi ini, yaitu:
1. Faktor keadaan dikarenakan adanya pandemic covid-19 ini, penulis tidak
dapat melakukan pengambilan data secara langsung sehingga penulis
tidak bisa melihat keadaan langsung yang terjadi pada tempat yang akan
di teliti oleh penulis ini.
2. Pengambilan data yang kurang efektif dengan menggunakan form online
mengakibatkan penulis tidak bisa melihat keadaan secara langsung pada
objek penelitian sehingga data yang dihasilkan kurang akurat.
72
DAFTAR PUSTAKA
Agustine, S. (2015). Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Faktor-Faktor
yang Berpengaruh Pada Pekerja Perusahaan Jasa Konstruksi Sebuah Studi
Kualitatif Dengan Pendekatan Fenomenologis. Pengaruh Penyuluhan
Terhadap Peningkatan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri.
http://journal2.um.ac.id/index.php/preventia/article/view/2744
Alat, P., & Diri, P. (2008). Faktor-faktor..., Linggasari, FKMUI, 2008 86. 86–100.
Barizqi, I. N. (2015). HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA BANGUNAN
PT. ADHI KARYA TBK PROYEK RUMAH SAKIT TELOGOREJO
SEMARANG.
Ilham Noviandry. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Pada Industri Pengelasan Informal Di Kelurahan Gondrong , Kecamatan
Cipondoh , Kota Tangerang Tahun 2013.
https://doi.org/10.3184/175815617X15036738758871
Lagata, F. S. (2015). Gambaran Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Pada Pekerja Di Depertemen Produksi PT. Maruki Internasional Indonesia.
https://doi.org/10.1145/3132847.3132886
Medellu, D. M., Kandou, G. D., Kawatu, P. A., Masyarakat, F. K., & Ratulangi, U.
S. (2018). ALAT PELINDUNG DIRI PARA PEKERJA DI PT . PUTRA
KARANGETANG DESA POPONTOLEN KECAMATAN TUMPAAN TAHUN
2018 PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu
usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan dari resiko sehingga
tidak menggunakan a. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Ratulangi, 07.
Nasrulzaman, & Hasibuan, A. (2017). Analisis Perilaku , Ketersediaan dan
Pengawasan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Perusahaan Meubel
X. Issn : 2598-3814, 3814.
73
Penggunaan, P., Pelindung, A., Apd, D., Pekerjaan, P., & Di, K. (2015). Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri
(Apd) Pada Pekerjaan Ketinggian Di Pt. X. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal), 3(3), 572–581.
Santoso, Y. (2015). Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Gedung
Marvell City Surabaya). 27.
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/65672/Ainul
Latifah-101810401034.pdf?sequence=1
Yusnita, A. R. (2017). Analisis Faktor - Faktor yang Berhubungan Dengan
Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Petugas Kesehatan Di
Ruang Rawat Inap Penyakit Bedah RSUD Dr. H. Abdul Moelek Provinsi
Lampung.
http://digilib.unila.ac.id/27201/3/skripsi%2520tanpa%2520bab%2520pemba
hasan.pdf
Tichiko Barship V.G. (2019). Analisis Perilaku Pekerja Konstruksi Terhadap
Penggunaan APD Sebagai Upaya Peningkatan Keselamatan Kerja (Studi
Kasus Proyek Working Room Data Center Telkomsigma BSD City).
74
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Data Personal
Nim : 2016-21-086
Nama : Muhammad Faisal Rozikin
Tempat / tgl. Lahir : Jambi, 02 Agustus 1998
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Jambi
Status perkawinan : Belum Menikah
Program studi : Strata Satu Teknik Sipil
Alamat : Jl. Brigjen Katamso, Lrg. Sukasari, RT.10, Jambi Timur,
Kota Jambi
Email : [email protected]
Hp : 0812-8485-2385
b. Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus
SD SD N 141 Kota Jambi 2010
SMP SMP N 12 Kota Jambi 2013
SMA SMA N 2 Kota Jambi IPA 2016
Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 22 April 2020
Mahasiswa Ybs.
(Muhammad Faisal Rozikin)
75
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Kuesioner
Data Responden
1. Nama :
2. Usia :
3. Pengalaman Bekerja di Konstruksi Bangunan (Silahkan lingkarin
salah satunya) : a. Kurang dari 2 Tahun
b. 2 Sampai 4 Tahun
c. 4 Sampai 8 Tahun
d. Lebih dari 8 Tahun
76
Petunjuk Pengisian
Semua Informasi yang anda berikan pada kuisioner ini dijamin
kerahasiaannya dan hanya keperluan penelitian.
1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda ceklis (√) Pada Salah Satu
Jawaban yang paling sesuai menurut anda.
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya.
4. Setelah melakukan pengisian mohon Bapak/Ibu/Saudara/I
mengembalikan kepada yang menyerahkan Kuisioner ini.
5. Contoh Pengisian kuisioner.
Nomor Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan
APD
Jawaban
YA TIDAK
1
Apa Anda tahu tentang bahaya dan risiko
dalam pekerjaan kontruksi.?
√
2 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud
dengan Alat Pelindung Diri (APD)? √
77
KUISIONER
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
A Pengetahuan
1 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat
Pelindung Diri (APD)?
2 Apakah Anda mengetahui tujuan dan fungsi alat-alat
Pelindung diri (APD) ?
3 Apakah Anda Memakai Alat Pelindung Diri (APD) pada
saat anda bekerja ?
4 Apakah anda mengetahui bahaya dan risiko dalam
pekerjaan konstruksi ?
5 Menurut Anda, Apakah ada petunjuk penggunaan APD.?
6 Apakah anda mengetahui akibat apabila anda tidak
menggunakan APD ?
B Sikap
1 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) saat bekerja sangat berguna.?
2 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
dapat mengurangi bahaya kecelakaan kerja?
3
Menurut Anda, Apakah sebelum melakukan pekerjaan
sangat dibutuhkan pengarahan keselamatan (safety
briefing).?
78
4 Ketika pengawas safety datang, Apakah pada saat bekerja
Anda menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).?
5 Ketika pemilik usaha datang, setujukah Anda selalu
bekerja menggunakan APD.?
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
C Pelatihan
1
Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khususnya
tentang Alat Pelindung Diri (APD).? Jika “ TIDAK”
Langsung ke Point D
2
Menurut Anda, Apakah mengikuti pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamat Kerja (K3) mempermudah
pemahaman mengenai Alat Pelindung Diri (APD) .?
3 Dengan adanya pelatihan apakah akan menambah
keterampilan Anda dalam bekerja.?
4 Apakah anda sering mengikuti pelatihan tersebut ?
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
D Pengawasan
1
Apakah ada pengawas Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan
Point E
79
2
Apakah pengawas selalu mengingatkan Anda untuk
bekerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).?
3 Apakah pengawas mengganggu konsentrasi anda pada
saat bekerja ?
4 Ketika pengawas datang, Apakah Anda setuju selalu
bekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).?
E Hukuman
1 Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan
di tempat kerja Anda ? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point F
2 Jika anda melakukan pelanggaran, apakah anda akan terkena sanksi yang tegas ?
3 Menurut Anda, jika sudah tidak sesuai dengan APD yang digunakan maka pekerja perlu diberikan hukuman.?
4 Apakah Anda mematuhi peraturan yang ada di tempat Anda bekerja.?
F Penghargaan
1
Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan di tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point G
2 Jika pekerja melakukan prestasi dalam bidang K3, apakah diberikan hadiah.?
3 Menurut Anda, jika sudah sesuai dengan APD yang digunakan maka pekerja perlu diberikan penghargaan.?
4 Apakah APD harus digunakan dibawah pengawasan seorang pengawas.?
G Penerapan K3
80
1 Apakah proyek anda sudah melaksanakan kebijakan K3 ? Jika “TIDAK” Selesai
2 Apakah di proyek anda melakukan pemantauan pengawasan K3 dalam penggunaan APD ?
3 Apakah pedoman keselamatan dilaksanakan di proyek anda ?
4 Apakah prosedur K3 membuat anda sadar bahwa ada tingkatan bahaya dalam bekerja ?
5 Apakah prosedur keadaan darurat dilaksanakan di proyek anda ?
81
Lampiran 1.2 Hasil Kuesioner
Data Responden
1. Nama : Lazuardi Faikar Aulia
2. Usia : 25 Tahun
3. Pengalaman Bekerja di Konstruksi Bangunan (Silahkan lingkarin
salah satunya) : a. Kurang dari 2 Tahun
b. 2 Sampai 4 Tahun
c. 4 Sampai 8 Tahun
d. Lebih dari 8 Tahun
Petunjuk Pengisian
Semua Informasi yang anda berikan pada kuisioner ini dijamin
kerahasiaannya dan hanya keperluan penelitian.
1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda ceklis (√) Pada Salah Satu
Jawaban yang paling sesuai menurut anda.
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya.
4. Setelah melakukan pengisian mohon Bapak/Ibu/Saudara/I
mengembalikan kepada yang menyerahkan Kuisioner ini.
5. Contoh Pengisian kuisioner.
Nomor Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan
APD
Jawaban
YA TIDAK
1
Apa Anda tahu tentang bahaya dan risiko
dalam pekerjaan kontruksi.?
√
2 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud
dengan Alat Pelindung Diri (APD)? √
82
KUISIONER
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
A Pengetahuan
1 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat
Pelindung Diri (APD)? √
2 Apakah Anda mengetahui tujuan dan fungsi alat-alat
Pelindung diri (APD) ? √
3 Apakah Anda Memakai Alat Pelindung Diri (APD) pada
saat anda bekerja ? √
4 Apakah anda mengetahui bahaya dan risiko dalam
pekerjaan konstruksi ? √
5 Menurut Anda, Apakah ada petunjuk penggunaan APD.? √
6 Apakah anda mengetahui akibat apabila anda tidak
menggunakan APD ? √
B Sikap
1 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) saat bekerja sangat berguna.? √
2 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
dapat mengurangi bahaya kecelakaan kerja? √
3
Menurut Anda, Apakah sebelum melakukan pekerjaan
sangat dibutuhkan pengarahan keselamatan (safety
briefing).?
√
83
4 Ketika pengawas safety datang, Apakah pada saat bekerja
Anda menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).? √
5 Ketika pemilik usaha datang, setujukah Anda selalu
bekerja menggunakan APD.? √
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
C Pelatihan
1
Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khususnya
tentang Alat Pelindung Diri (APD).? Jika “ TIDAK”
Langsung ke Point D
√
2
Menurut Anda, Apakah mengikuti pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamat Kerja (K3) mempermudah
pemahaman mengenai Alat Pelindung Diri (APD) .?
√
3 Dengan adanya pelatihan apakah akan menambah
keterampilan Anda dalam bekerja.? √
4 Apakah anda sering mengikuti pelatihan tersebut ? √
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
D Pengawasan
1
Apakah ada pengawas Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan
Point E
√
84
2
Apakah pengawas selalu mengingatkan Anda untuk
bekerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).?
√
3 Apakah pengawas mengganggu konsentrasi anda pada
saat bekerja ? √
4 Ketika pengawas datang, Apakah Anda setuju selalu
bekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).? √
E Hukuman
1 Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan
di tempat kerja Anda ? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point F √
2 Jika anda melakukan pelanggaran, apakah anda akan terkena sanksi yang tegas ?
√
3 Menurut Anda, jika sudah tidak sesuai dengan APD yang digunakan maka pekerja perlu diberikan hukuman.?
√
4 Apakah Anda mematuhi peraturan yang ada di tempat Anda bekerja.?
√
F Penghargaan
1
Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan di tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point G
√
2 Jika pekerja melakukan prestasi dalam bidang K3, apakah diberikan hadiah.?
√
3 Menurut Anda, jika sudah sesuai dengan APD yang digunakan maka pekerja perlu diberikan penghargaan.?
√
4 Apakah APD harus digunakan dibawah pengawasan seorang pengawas.?
√
G Penerapan K3
85
1 Apakah proyek anda sudah melaksanakan kebijakan K3 ? Jika “TIDAK” Selesai
√
2 Apakah di proyek anda melakukan pemantauan pengawasan K3 dalam penggunaan APD ?
√
3 Apakah pedoman keselamatan dilaksanakan di proyek anda ?
√
4 Apakah prosedur K3 membuat anda sadar bahwa ada tingkatan bahaya dalam bekerja ?
√
5 Apakah prosedur keadaan darurat dilaksanakan di proyek anda ?
√
86
Data Responden
1. Nama : Hisyam Ashfahani
2. Usia : 24 Tahun
3. Pengalaman Bekerja di Konstruksi Bangunan (Silahkan lingkarin
salah satunya) : a. Kurang dari 2 Tahun
b. Sampai 4 Tahun
c. 4 Sampai 8 Tahun
d. Lebih dari 8 Tahun
Petunjuk Pengisian
Semua Informasi yang anda berikan pada kuisioner ini dijamin
kerahasiaannya dan hanya keperluan penelitian.
1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda ceklis (√) Pada Salah
Satu Jawaban yang paling sesuai menurut anda.
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya.
4. Setelah melakukan pengisian mohon Bapak/Ibu/Saudara/I
mengembalikan kepada yang menyerahkan Kuisioner ini.
5. Contoh Pengisian kuisioner.
Nomor Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan
APD
Jawaban
YA TIDAK
1
Apa Anda tahu tentang bahaya dan risiko
dalam pekerjaan kontruksi.?
√
2 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud
dengan Alat Pelindung Diri (APD)? √
87
KUISIONER
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
A Pengetahuan
1 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat
Pelindung Diri (APD)? √
2 Apakah Anda mengetahui tujuan dan fungsi alat-alat
Pelindung diri (APD) ? √
3 Apakah Anda Memakai Alat Pelindung Diri (APD) pada
saat anda bekerja ? √
4 Apakah anda mengetahui bahaya dan risiko dalam
pekerjaan konstruksi ? √
5 Menurut Anda, Apakah ada petunjuk penggunaan APD.? √
6 Apakah anda mengetahui akibat apabila anda tidak
menggunakan APD ? √
B Sikap
1 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) saat bekerja sangat berguna.? √
2 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
dapat mengurangi bahaya kecelakaan kerja? √
3
Menurut Anda, Apakah sebelum melakukan pekerjaan
sangat dibutuhkan pengarahan keselamatan (safety
briefing).?
√
88
4 Ketika pengawas safety datang, Apakah pada saat bekerja
Anda menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).? √
5 Ketika pemilik usaha datang, setujukah Anda selalu
bekerja menggunakan APD.? √
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
C Pelatihan
1
Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khususnya
tentang Alat Pelindung Diri (APD).? Jika “ TIDAK”
Langsung ke Point D
√
2
Menurut Anda, Apakah mengikuti pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamat Kerja (K3) mempermudah
pemahaman mengenai Alat Pelindung Diri (APD) .?
√
3 Dengan adanya pelatihan apakah akan menambah
keterampilan Anda dalam bekerja.? √
4 Apakah anda sering mengikuti pelatihan tersebut ? √
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
D Pengawasan
1
Apakah ada pengawas Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan
Point E
√
89
2
Apakah pengawas selalu mengingatkan Anda untuk
bekerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).?
√
3 Apakah pengawas mengganggu konsentrasi anda pada
saat bekerja ? √
4 Ketika pengawas datang, Apakah Anda setuju selalu
bekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).? √
E Hukuman
1 Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan
di tempat kerja Anda ? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point F √
2 Jika anda melakukan pelanggaran, apakah anda akan terkena sanksi yang tegas ?
√
3 Menurut Anda, jika sudah tidak sesuai dengan APD yang digunakan maka pekerja perlu diberikan hukuman.?
√
4 Apakah Anda mematuhi peraturan yang ada di tempat Anda bekerja.?
√
F Penghargaan
1
Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan di tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point G
√
2 Jika pekerja melakukan prestasi dalam bidang K3, apakah diberikan hadiah.?
√
3 Menurut Anda, jika sudah sesuai dengan APD yang digunakan maka pekerja perlu diberikan penghargaan.?
√
4 Apakah APD harus digunakan dibawah pengawasan seorang pengawas.?
√
G Penerapan K3
90
1 Apakah proyek anda sudah melaksanakan kebijakan K3 ? Jika “TIDAK” Selesai
√
2 Apakah di proyek anda melakukan pemantauan pengawasan K3 dalam penggunaan APD ?
√
3 Apakah pedoman keselamatan dilaksanakan di proyek anda ?
√
4 Apakah prosedur K3 membuat anda sadar bahwa ada tingkatan bahaya dalam bekerja ?
√
5 Apakah prosedur keadaan darurat dilaksanakan di proyek anda ?
√
91
Data Responden
1. Nama : Andi Nadiem
2. Usia : 27 Tahun
3. Pengalaman Bekerja di Konstruksi Bangunan (Silahkan lingkarin
salah satunya) : a. Kurang dari 2 Tahun
b. 2 Sampai 4 Tahun
c. 4 Sampai 8 Tahun
d. Lebih dari 8 Tahun
Petunjuk Pengisian
Semua Informasi yang anda berikan pada kuisioner ini dijamin
kerahasiaannya dan hanya keperluan penelitian.
1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda ceklis (√) Pada Salah
Satu Jawaban yang paling sesuai menurut anda.
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya.
4. Setelah melakukan pengisian mohon Bapak/Ibu/Saudara/I
mengembalikan kepada yang menyerahkan Kuisioner ini.
5. Contoh Pengisian kuisioner.
Nomor Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan
APD
Jawaban
YA TIDAK
1
Apa Anda tahu tentang bahaya dan risiko
dalam pekerjaan kontruksi.?
√
2 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud
dengan Alat Pelindung Diri (APD)? √
92
KUISIONER
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
A Pengetahuan
1 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan
Alat Pelindung Diri (APD)? √
2 Apakah Anda mengetahui tujuan dan fungsi alat-alat
Pelindung diri (APD) ? √
3 Apakah Anda Memakai Alat Pelindung Diri (APD) pada
saat anda bekerja ? √
4 Apakah anda mengetahui bahaya dan risiko dalam
pekerjaan konstruksi ? √
5 Menurut Anda, Apakah ada petunjuk penggunaan APD.? √
6 Apakah anda mengetahui akibat apabila anda tidak
menggunakan APD ? √
B Sikap
1 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) saat bekerja sangat berguna.? √
2 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
dapat mengurangi bahaya kecelakaan kerja? √
3
Menurut Anda, Apakah sebelum melakukan pekerjaan
sangat dibutuhkan pengarahan keselamatan (safety
briefing).?
√
4 Ketika pengawas safety datang, Apakah pada saat
bekerja Anda menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).? √
5 Ketika pemilik usaha datang, setujukah Anda selalu
bekerja menggunakan APD.? √
93
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
C Pelatihan
1
Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khususnya
tentang Alat Pelindung Diri (APD).? Jika “ TIDAK”
Langsung ke Point D
√
2
Menurut Anda, Apakah mengikuti pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamat Kerja (K3) mempermudah
pemahaman mengenai Alat Pelindung Diri (APD) .?
√
3 Dengan adanya pelatihan apakah akan menambah
keterampilan Anda dalam bekerja.? √
4 Apakah anda sering mengikuti pelatihan tersebut ? √
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
D Pengawasan
1
Apakah ada pengawas Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan
Point E
√
2
Apakah pengawas selalu mengingatkan Anda untuk
bekerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).?
√
3 Apakah pengawas mengganggu konsentrasi anda pada
saat bekerja ? √
4 Ketika pengawas datang, Apakah Anda setuju selalu
bekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).? √
E Hukuman
94
1 Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan
di tempat kerja Anda ? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point F √
2 Jika anda melakukan pelanggaran, apakah anda akan
terkena sanksi yang tegas ? √
3
Menurut Anda, jika sudah tidak sesuai dengan APD yang
digunakan maka pekerja perlu diberikan hukuman.?
√
4 Apakah Anda mematuhi peraturan yang ada di tempat
Anda bekerja.? √
F Penghargaan
1 Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan
di tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point G √
2 Jika pekerja melakukan prestasi dalam bidang K3,
apakah diberikan hadiah.? √
3 Menurut Anda, jika sudah sesuai dengan APD yang
digunakan maka pekerja perlu diberikan penghargaan.? √
4 Apakah APD harus digunakan dibawah pengawasan
seorang pengawas.? √
G Penerapan K3
1 Apakah proyek anda sudah melaksanakan kebijakan K3 ?
Jika “TIDAK” Selesai √
2 Apakah di proyek anda melakukan pemantauan
pengawasan K3 dalam penggunaan APD ? √
3 Apakah pedoman keselamatan dilaksanakan di proyek
anda ? √
4 Apakah prosedur K3 membuat anda sadar bahwa ada
tingkatan bahaya dalam bekerja ? √
5 Apakah prosedur keadaan darurat dilaksanakan di proyek
anda ? √
95
Data Responden
1. Nama : Dedi Murtopo
2. Usia : 30 Tahun
3. Pengalaman Bekerja di Konstruksi Bangunan (Silahkan lingkarin
salah satunya) : a. Kurang dari 2 Tahun
b. 2 Sampai 4 Tahun
c. 4 Sampai 8 Tahun
d. Lebih dari 8 Tahun
Petunjuk Pengisian
Semua Informasi yang anda berikan pada kuisioner ini dijamin
kerahasiaannya dan hanya keperluan penelitian.
1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda ceklis (√) Pada Salah
Satu Jawaban yang paling sesuai menurut anda.
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya.
4. Setelah melakukan pengisian mohon Bapak/Ibu/Saudara/I
mengembalikan kepada yang menyerahkan Kuisioner ini.
5. Contoh Pengisian kuisioner.
Nomor Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan
APD
Jawaban
YA TIDAK
1
Apa Anda tahu tentang bahaya dan risiko
dalam pekerjaan kontruksi.?
√
2 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud
dengan Alat Pelindung Diri (APD)? √
96
KUISIONER
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
A Pengetahuan
1 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan
Alat Pelindung Diri (APD)? √
2 Apakah Anda mengetahui tujuan dan fungsi alat-alat
Pelindung diri (APD) ? √
3 Apakah Anda Memakai Alat Pelindung Diri (APD) pada
saat anda bekerja ? √
4 Apakah anda mengetahui bahaya dan risiko dalam
pekerjaan konstruksi ? √
5 Menurut Anda, Apakah ada petunjuk penggunaan APD.? √
6 Apakah anda mengetahui akibat apabila anda tidak
menggunakan APD ? √
B Sikap
1 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) saat bekerja sangat berguna.? √
2 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
dapat mengurangi bahaya kecelakaan kerja? √
3
Menurut Anda, Apakah sebelum melakukan pekerjaan
sangat dibutuhkan pengarahan keselamatan (safety
briefing).?
√
4 Ketika pengawas safety datang, Apakah pada saat
bekerja Anda menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).? √
5 Ketika pemilik usaha datang, setujukah Anda selalu
bekerja menggunakan APD.? √
97
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
C Pelatihan
1
Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khususnya
tentang Alat Pelindung Diri (APD).? Jika “ TIDAK”
Langsung ke Point D
√
2
Menurut Anda, Apakah mengikuti pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamat Kerja (K3) mempermudah
pemahaman mengenai Alat Pelindung Diri (APD) .?
√
3 Dengan adanya pelatihan apakah akan menambah
keterampilan Anda dalam bekerja.? √
4 Apakah anda sering mengikuti pelatihan tersebut ? √
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
D Pengawasan
1
Apakah ada pengawas Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan
Point E
√
2
Apakah pengawas selalu mengingatkan Anda untuk
bekerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).?
√
3 Apakah pengawas mengganggu konsentrasi anda pada
saat bekerja ? √
4 Ketika pengawas datang, Apakah Anda setuju selalu
bekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).? √
E Hukuman
98
1 Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan
di tempat kerja Anda ? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point F √
2 Jika anda melakukan pelanggaran, apakah anda akan
terkena sanksi yang tegas ? √
3
Menurut Anda, jika sudah tidak sesuai dengan APD yang
digunakan maka pekerja perlu diberikan hukuman.?
√
4 Apakah Anda mematuhi peraturan yang ada di tempat
Anda bekerja.? √
F Penghargaan
1 Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan
di tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point G √
2 Jika pekerja melakukan prestasi dalam bidang K3,
apakah diberikan hadiah.? √
3 Menurut Anda, jika sudah sesuai dengan APD yang
digunakan maka pekerja perlu diberikan penghargaan.? √
4 Apakah APD harus digunakan dibawah pengawasan
seorang pengawas.? √
G Penerapan K3
1 Apakah proyek anda sudah melaksanakan kebijakan K3 ?
Jika “TIDAK” Selesai √
2 Apakah di proyek anda melakukan pemantauan
pengawasan K3 dalam penggunaan APD ? √
3 Apakah pedoman keselamatan dilaksanakan di proyek
anda ? √
4 Apakah prosedur K3 membuat anda sadar bahwa ada
tingkatan bahaya dalam bekerja ? √
5 Apakah prosedur keadaan darurat dilaksanakan di proyek
anda ? √
99
Data Responden
1. Nama : Mochamad Firman
2. Usia : 24 Tahun
3. Pengalaman Bekerja di Konstruksi Bangunan (Silahkan lingkarin
salah satunya) : a. Kurang dari 2 Tahun
b. Sampai 4 Tahun
c. 4 Sampai 8 Tahun
d. Lebih dari 8 Tahun
Petunjuk Pengisian
Semua Informasi yang anda berikan pada kuisioner ini dijamin
kerahasiaannya dan hanya keperluan penelitian.
1. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda ceklis (√) Pada Salah
Satu Jawaban yang paling sesuai menurut anda.
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya.
4. Setelah melakukan pengisian mohon Bapak/Ibu/Saudara/I
mengembalikan kepada yang menyerahkan Kuisioner ini.
5. Contoh Pengisian kuisioner.
Nomor Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan
APD
Jawaban
YA TIDAK
1
Apa Anda tahu tentang bahaya dan risiko
dalam pekerjaan kontruksi.?
√
2 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud
dengan Alat Pelindung Diri (APD)? √
100
KUISIONER
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
A Pengetahuan
1 Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan
Alat Pelindung Diri (APD)? √
2 Apakah Anda mengetahui tujuan dan fungsi alat-alat
Pelindung diri (APD) ? √
3 Apakah Anda Memakai Alat Pelindung Diri (APD) pada
saat anda bekerja ? √
4 Apakah anda mengetahui bahaya dan risiko dalam
pekerjaan konstruksi ? √
5 Menurut Anda, Apakah ada petunjuk penggunaan APD.? √
6 Apakah anda mengetahui akibat apabila anda tidak
menggunakan APD ? √
B Sikap
1 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) saat bekerja sangat berguna.? √
2 Menurut Anda, Apakah penggunaan Alat Pelindung Diri
dapat mengurangi bahaya kecelakaan kerja? √
3
Menurut Anda, Apakah sebelum melakukan pekerjaan
sangat dibutuhkan pengarahan keselamatan (safety
briefing).?
√
4 Ketika pengawas safety datang, Apakah pada saat
bekerja Anda menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).? √
5 Ketika pemilik usaha datang, setujukah Anda selalu
bekerja menggunakan APD.? √
101
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
C Pelatihan
1
Apakah Anda pernah diberikan pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) khususnya
tentang Alat Pelindung Diri (APD).? Jika “ TIDAK”
Langsung ke Point D
√
2
Menurut Anda, Apakah mengikuti pelatihan tentang
Kesehatan dan Keselamat Kerja (K3) mempermudah
pemahaman mengenai Alat Pelindung Diri (APD) .?
√
3 Dengan adanya pelatihan apakah akan menambah
keterampilan Anda dalam bekerja.? √
4 Apakah anda sering mengikuti pelatihan tersebut ? √
No. Variabel Faktor Perilaku terhadap penggunaan APD Jawaban
YA TIDAK
D Pengawasan
1
Apakah ada pengawas Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan
Point E
√
2
Apakah pengawas selalu mengingatkan Anda untuk
bekerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD).?
√
3 Apakah pengawas mengganggu konsentrasi anda pada
saat bekerja ? √
4 Ketika pengawas datang, Apakah Anda setuju selalu
bekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).? √
E Hukuman
102
1 Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan
di tempat kerja Anda ? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point F √
2 Jika anda melakukan pelanggaran, apakah anda akan
terkena sanksi yang tegas ? √
3
Menurut Anda, jika sudah tidak sesuai dengan APD yang
digunakan maka pekerja perlu diberikan hukuman.?
√
4 Apakah Anda mematuhi peraturan yang ada di tempat
Anda bekerja.? √
F Penghargaan
1 Apakah ada peraturan penggunaan APD yang digunakan
di tempat kerja Anda.? Jika “TIDAK” Lanjutkan Point G √
2 Jika pekerja melakukan prestasi dalam bidang K3,
apakah diberikan hadiah.? √
3 Menurut Anda, jika sudah sesuai dengan APD yang
digunakan maka pekerja perlu diberikan penghargaan.? √
4 Apakah APD harus digunakan dibawah pengawasan
seorang pengawas.? √
G Penerapan K3
1 Apakah proyek anda sudah melaksanakan kebijakan K3 ?
Jika “TIDAK” Selesai √
2 Apakah di proyek anda melakukan pemantauan
pengawasan K3 dalam penggunaan APD ? √
3 Apakah pedoman keselamatan dilaksanakan di proyek
anda ? √
4 Apakah prosedur K3 membuat anda sadar bahwa ada
tingkatan bahaya dalam bekerja ? √
5 Apakah prosedur keadaan darurat dilaksanakan di proyek
anda ? √
103
Lampiran 1.3 Daftar Tenaga Kerja
104
Lampiran 1.4 Hasil Uji Chi Square Program IBM SPSS 22
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan *
Penerapan_K3 80 100,0% 0 0,0% 80 100,0%
Pengetahuan * Penerapan_K3 Crosstabulation
Count
Penerapan_K3
Total
Tidak
Diterapkan Diterapkan
Pengetahuan Kurang Baik 0 2 2
Baik 1 77 78
Total 1 79 80
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,026a 1 ,872
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,051 1 ,821
Fisher's Exact Test 1,000 ,975
Linear-by-Linear Association ,026 1 ,873
N of Valid Cases 80
a. 3 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,03.
b. Computed only for a 2x2 table
105
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sikap * Penerapan_K3 80 100,0% 0 0,0% 80 100,0%
Sikap * Penerapan_K3 Crosstabulation
Count
Penerapan_K3
Total
Tidak
Diterapkan Diterapkan
Sikap Tidak Setuju 0 3 3
Setuju 1 76 77
Total 1 79 80
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,039a 1 ,843
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,077 1 ,781
Fisher's Exact Test 1,000 ,962
Linear-by-Linear Association ,039 1 ,844
N of Valid Cases 80
a. 3 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,04.
b. Computed only for a 2x2 table
106
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pelatihan * Penerapan_K3 80 100,0% 0 0,0% 80 100,0%
Pelatihan * Penerapan_K3 Crosstabulation
Count
Penerapan_K3
Total
Tidak
Diterapkan Diterapkan
Pelatihan Tidak Pernah 0 8 8
Pernah 1 71 72
Total 1 79 80
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,113a 1 ,737
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,212 1 ,645
Fisher's Exact Test 1,000 ,900
Linear-by-Linear Association ,111 1 ,739
N of Valid Cases 80
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,10.
b. Computed only for a 2x2 table
107
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengawasan *
Penerapan_K3 80 100,0% 0 0,0% 80 100,0%
Pengawasan * Penerapan_K3 Crosstabulation
Count
Penerapan_K3
Total
Tidak
Diterapkan Diterapkan
Pengawasan Tidak Ada 0 1 1
Ada 1 78 79
Total 1 79 80
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square ,013a 1 ,910
Continuity Correctionb ,000 1 1,000
Likelihood Ratio ,025 1 ,874
Fisher's Exact Test 1,000 ,987
Linear-by-Linear Association ,013 1 ,910
N of Valid Cases 80
a. 3 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,01.
b. Computed only for a 2x2 table
108
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hukuman * Penerapan_K3 80 100,0% 0 0,0% 80 100,0%
Hukuman * Penerapan_K3 Crosstabulation
Count
Penerapan_K3
Total
Tidak
Diterapkan Diterapkan
Hukuman Tidak Ada 1 0 1
Ada 0 79 79
Total 1 79 80
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 80,000a 1 ,000
Continuity Correctionb 19,497 1 ,000
Likelihood Ratio 10,752 1 ,001
Fisher's Exact Test ,012 ,012
Linear-by-Linear Association 79,000 1 ,000
N of Valid Cases 80
a. 3 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,01.
b. Computed only for a 2x2 table
109
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Penghargaan *
Penerapan_K3 80 100,0% 0 0,0% 80 100,0%
Penghargaan * Penerapan_K3 Crosstabulation
Count
Penerapan_K3
Total
Tidak
Diterapkan Diterapkan
Penghargaan Tidak Ada 1 0 1
Ada 0 79 79
Total 1 79 80
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 80,000a 1 ,000
Continuity Correctionb 19,497 1 ,000
Likelihood Ratio 10,752 1 ,001
Fisher's Exact Test ,012 ,012
Linear-by-Linear Association 79,000 1 ,000
N of Valid Cases 80
a. 3 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,01.
b. Computed only for a 2x2 table
110
Lampiran 1.5 r tabel
df Tingkat Signifikasi
0.10 0.05 0.02 0.01
1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079
11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835
12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614
13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411
14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226
15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897
17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751
18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614
19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256
22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151
23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052
24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958
25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869
26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785
27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705
28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629
29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182
36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128
111
df Tingkat Signifikan
0,10 0,05 0,02 0,01
37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932
41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887
42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843
43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801
44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761
45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721
46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683
47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646
48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610
49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575
50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542
51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509
52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477
53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445
54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415
55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385
56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357
57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328
58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301
59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274
60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248
61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223
62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198
63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173
64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150
65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126
66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104
67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081
68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060
69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038
70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017
71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997
72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977
73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957
74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938
112
df Tingkat Signifikan
0,01 0,05 0,02 0,01
75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919
76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900
77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882
78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864
79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847
80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830
81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813
82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796
83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780
84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764
85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748
86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732
87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717
88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702
89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687
90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673
91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659
92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645
93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631
94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617
95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604
96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591
97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578
98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565
99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552
100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540
113
Lampiran 1.6 Dokumentasi Kegiatan Proyek
Gambar spanduk peringatan K3
Gambar Pekerja Penggunaan APD
114
Gambar pekerja penggunaan APD dilapangan
Gambar pekerja penggunaan APD dilapangan
1
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Muhammad Faisal Rozikin
NIM : 2016 – 21 – 086
Program Studi : Teknik Sipil
Jenjang : Sarjana
Pembimbing Utama (Materi) : Sriyono D Siswoyo, Ir., M.Eng.Sc
Judul Tugas Akhir : Analisis Penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Terhadap Perilaku
Penggunaan Alat Pelindung Diri Pekerja
Pada Proyek Menara BRI Gatot Soebroto Di
Jakarta Selatan
No. Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbing
1.
2.
3.
30 Januari
2020
7 Februari
2020
12 Februari
2020
Diskusi tentang judul yang akan ditulis.
Baca beberapa referensi atau literatur
jurnal minimal 5 buah.
Diskusi kembali mengenai judul skripsi
yang akan ditulis.
Judul skripsi disetujui. Lanjutkan ke
bab I latar belakang
2
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11
24 Februari
2020
3 Maret
2020
12 April
2020
13 April
2020
23 April
2020
27 April
2020
1 Mei 2020
20 Juli 2020
-Bab I diperbaiki : pada latar belakang
harap diceritakan tentang k3 pada
proyek yang akan diteliti.
Bab I oke. Lanjutkan Bab II
Perbaiki Bab I dan II . Judul agar
dikoreksi demikian juga Bab I dan Bab
II. Tulisan K3 dan APD dipanjangkan,
Bagian sub bab 1.2.3 dan 1.3.1
diperbaiki. Tabel 2.1 diperbaiki.
Lanjutkan Bab III, Siapkan proposal
skripsi.
Bab II ditambahkan teori tentang
Survey. Lanjutkan proposal skripsi.
Proposal skripsi diperiksa kembali dan
dirapihkan sesuai dengan pedoman
penulisan skripsi.
ACC Proposal
- Tambahkan Rumus Slovin untuk
menentukan jumlah sampel
kuesioner pada sub bab 4.1.1
- Pada Bab 4.1.2 Uraikan bagaimana
membentuk pertanyaan dalam
kuesioner, Pertanyaannya apa.
3
12
10 Agustus
- Proses melakukan survey atau
penyebaran kuesioner.
- Berapa Kuesioner yang disebar dan
berapa kuesioner yang kembali
- Masukkan rumus r hitung cantumkan
di teori bab 2.
- Masukkan referensi Uji Validitas dan
Uji Reliabilitas di Tinjauan Pustaka
pada bab 2.
ACC Sidang