Skripsi Lengkap OK

83
“PENGARUH IKLAN TERHADAP PRILAKU KONSUMEN PADA PRODUK DETERJEN ATTACK DI KELURAHAN SRIJAYA KM.5 PALEMBANG”. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perekonomian mengalami perkembangan teknologi dan informasi serta pola pikir masyarakat maupun perkembangan dibidang teknologi dan sektor lainnya. Seiring perkembangan informasi maka dituntut kesiapan perusahaan dalam menjalankan perusahaannya terutama dalam menghadapi persaingan pasar. Semakin ketatnya persaingan yang ada mendorong perusahaan melakukan langkah-langkah yang lebih inovatif untuk menghadapi persaingan. 1

Transcript of Skripsi Lengkap OK

Page 1: Skripsi Lengkap OK

“PENGARUH IKLAN TERHADAP PRILAKU KONSUMEN PADA PRODUK

DETERJEN ATTACK DI KELURAHAN SRIJAYA KM.5 PALEMBANG”.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perekonomian mengalami perkembangan teknologi dan informasi

serta pola pikir masyarakat maupun perkembangan dibidang teknologi dan sektor

lainnya. Seiring perkembangan informasi maka dituntut kesiapan perusahaan dalam

menjalankan perusahaannya terutama dalam menghadapi persaingan pasar. Semakin

ketatnya persaingan yang ada mendorong perusahaan melakukan langkah-langkah

yang lebih inovatif untuk menghadapi persaingan.

Keadaaan kompetitif yang terjadi di pasar sengaja diciptakan untuk mencapai

sasaran yang dituju terutama tingkat penjualan yang tinggi. Persaingan itu sendiri

tidak lepas dari kemungkinan untuk memenangkan persaingan dengan beberapa cara

selagi cara tersebut masih dianggap relevan, bahkan cara tersebut akan dinilai sendiri

oleh masyarakat sebagai konsumen dari produk yang mereka tawarkan. Persaingan

pada masa kini bukanya pada produk yang dihasilkan akan tetapi lebih kepada nilai

1

Page 2: Skripsi Lengkap OK

guna atau manfaat yang didapat oleh konsumen sebagai pemakai seperti bentuk

kemasan yang lebih praktis sehingga masyarakat dapat dipenuhi.

Untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat, perusahaan

dapat mencapainya dengan kegiatan bauran pemasaran atau yang dikenal dengan

marketing mix, yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi. Produk, harga,

tempat tidak dapat berjalan dengan baik tanpa didukung oleh kegiatan promosi yang

dilakukan perusahaan. Kegiatan promosi sendiri tidak lepas dari persaingan, dimana

adanya kegiatan yang lebih menjurus untuk memenangkan keunggulan produk suatu

perusahaan.

Sebagai salah satu perusahaan besar dalam bidang kebutuhan rumah tangga.

Perusahaan Kao menggunakan iklan untuk mempromosilkan produknya yaitu

deterjen Attack. Dalam mengkomunikasikan produknya, Perusahaan Kao juga

beriklan baik itu ditelevisi, radio, maupun sarana lainnya yang dirasa cukup

membantu bahkan sangat menunjang dari kegiatan promosinya. Sehingga masyarakat

atau konsumen dapat mengetahui apa keunggulan dari Attack itu sendiri

Iklan merupakan salah satu cara yang dinilai cukup efektif dalam

mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Dengan beriklan perusahaan dapat

menginformasikan, membujuk serta mengingatkan konsumen akan produk yang

mereka tawarkan. Kehadiran iklan dalam kehidupan kita sudah tidak asing lagi.

Setiap waktu yakni hari, jam, menit, bahkan detik iklan selalu “mengiringi” kita, baik

dari media elektronik yang meliputi iklan di televisi, radio, maupun internet.

Sedangkan di media massa, seperti iklan di surat kabar, majalah, buku, juga papan

2

Page 3: Skripsi Lengkap OK

reklame, bahkan kita sendiripun kadang tidak menyadari kalau kita juga menjadi

media iklan dari produk yang kita pakai.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan deterjen yang

semakin berkembang, banyak perusahaan yang memproduksi berbagai jenis deterjen.

Deterjen Attack tidak mau ketinggalan dengan perkembangan yang terjadi di kancah

industri selama ini dan untuk mempertahankan eksistensinya di kancah industri,

pengembangan produk baru dengan inovasi produk dan didukung program periklanan

ditetapkan sebagai kiat atau strategi untuk mensiasati pasar. Pemilihan media iklan

deterjen Attack merupakan alternatif yang tepat karena dengan semakin

berkembangnya industri pertelevisian, radio, internet maupun sarana lainnya maka

jangkauannya semakin luas meliputi sebagian besar wilayah negara Indonesia, dan

hal ini sangat menguntungkan perusahaan.

Perusahaan yang menghasilkan produk deterjen sudah cukup banyak, seperti

menghasilkan Rinso (PT.Unilever), So Klin (Wing), Total (PT. Total Chemindo), B-

29 (PT. Sinar Ancol), dan masih banyak yang lainnya. Dalam menghadapi begitu

banyak perusahaan yang menghasilkan deterjen, Attack sebagai deterjen harus

selektif dan agresif dalam meraih konsumen. Pada saat ini pula di pasar terjadi perang

deterjen antara perusahaan yang pertama menjual produk di pasaran atau (market

leader) dan perusahaan pendatang baru. Deterjen merek Rinso diluncurkan oleh PT

Unilever tahun 1970 dan dapat menguasai sebagian besar pasar deterjen kemudian

muncul deterjen So Klin dengan desain pembungkus yang menyerupai desain

deterjen Rinso dan harga 10-15% lebih rendah dari deterjen Rinso, yang diproduksi

3

Page 4: Skripsi Lengkap OK

oleh PT Sayap Mas Utama. Peluncuran deterjen So Klin yang kurang berhasil

merebut market share menyebabkan PT Sayap Mas Utama meluncurkan Daia dengan

harga yang jauh lebih rendah dan promosi yang sangat gencar, untuk mengatasi hal

tersebut PT Unilever juga memproduksi deterjen merek Surf yang harganya hampir

sama dengan Daia. PT Kao tidak mau kalah dari perusahaan terdahulu juga

meluncurkan deterjen Attacknya, dengan berbagai produk yang ditawarkan baik

Attack Colour, Attack Clean Maximizer dan yang terakhir yang merupakan produk

inovasi terbaru yaitu Attack plus Softener dengan karakteristik yang berbeda dengan

produk yang lain. Oleh karena itu PT Kao Indonesia sebagai produsen deterjen Attack

plus Softener memiliki strategi yang tepat untuk persaingan di kancah industri.

Inovasi produk baru dan periklanan sebagai misi komunikasi sangat

mendukung promosi produk tersebut yang bertujuan menciptkan citra atau image

produk yang berkualitas. Sebagai buktinya deterjen Attack plus Softener mengandung

formula khusus pelembut ultrasoft yang membuat pakaian menjadi wangi segar tahan

lama tanpa harus menggunakan tambahan pewangi pakaian. Dengan inovasi yang

ditawarkan dan iklan, deterjen Attack plus Softener dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen untuk mendapatkan hasil cucian yang bersih dan lembut dalam

satu langkah mudah dan yang pasti lebih hemat.

Untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan keinginan konsumen ada

beberapa alternatif pilihan ukuran yaitu 30 gr dan 900 gr, sehingga dengan alternatif

pilihan tersebut masyarakat mudah mendapatkannya sesuai dengan kemampuan dan

daya belinya. Konsumen hanya dengan uang Rp. 500,00 pun sudah mendapatkan

4

Page 5: Skripsi Lengkap OK

deterjen Attack plus Softener dalam bentuk sachet. Setelah konsumen mengetahui

keberadaan produk baru dengan adanya iklan, maka secara rasional konsumen akan

melihat kegunaan produk itu bagi dirinya, sehingga konsumen akan memutuskan

untuk mengadopsi produk tersebut atau tidak bagi dirinya. Karena dalam dunia bisnis

produk baru yang diluncurkan akan dihadapkan pada penerimaan dan penilaian

konsumen terhadap produk tersebut.

Menyadari keadaan posisinya masih tergolong baru dan berada dibawah

Rinso, maka Attack berusaha melakukan promosi dengan gencarnya. Salah satu

caranya adalah dengan melakukan iklan diberbagai media untuk menjadi pemimpin

pasar. Attack juga berusaha untuk memakai tokoh-tokoh yang cukup dikenal oleh

masyarakat, agar produknya dapat diterima oleh masyarakat sebagai konsumen, maka

Attack juga tidak lepas dari teknologi laboratorium, sehingga Attack berusaha untuk

memposisikan produknya lewat iklan “Attack Kecil Tapi Hebat”.

Dalam menempatkan produknya Attack tetap menampilkan keunggulan

produknya yaitu dengan semboyan “Attack Kecil Tapi Hebat” dalam bentuk lain

yaitu dengan melakukan iklan dimana terdapat komposisi yang lebih sedikit

dibandingkan dengan produk lain. Juga terdapat keunggulan lain yang ingin

disampaikan oleh Attack yaitu merupakan deterjen anti redeposisi yang dapat

mencuci bersih tanpa menempel kembali noda yang sudah terangkat oleh deterjen

pada kain dengan memakai butiran biru Biolite dan Attack merupakan butiran padat

sehingga cukup membutuhkan sedikit untuk mencuci pakaian.

5

Page 6: Skripsi Lengkap OK

Tabel 1.1

Keunggulan Deterjen

Merek Deterjen Produk Deterjen Keungulan

Attack Kao Indonesia Anti Redeposisi

Rinso Unilevel Anti Noda

So Klin Wings Anti Septik

Total Total Chemindo Lebih Harum

B-29 Loka Sinar Ancol Water Guard

Sumber: Survey Pasar KM.5

Dari tabel 1.1 tersebut dapat disimpulkan bahwa keunggulan yang ingin

disampaikan oleh Attack adalah Anti Redeposisi yang berarti kotoran yang sudah

lepas dari pakaian tidak dapat menempel kembali. Hal ini untuk mendukung posisi

Attack sebagai produk kecil tapi hebat.

Kegiatan penjualan Attack dengan keunggulan pada tabel 1.1 memperlihatkan

bahwa yang ingin disampaikan oleh Attack adalah produk yang mempunyai ciri khas

6

Page 7: Skripsi Lengkap OK

tersediri. Dengan ciri khas tersebut Attack akan dapat meraih konsumen sehingga

dapat meningkatkan penjualannya.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengambi judul

di dalam penulisan skripsi ini; “PENGARUH IKLAN TERHADAP PRILAKU

KONSUMEN PADA PRODUK DETERJEN ATTACK DI KELURAHAN

SRIJAYA KM.5 PALEMBANG”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan keterangan diatas, maka permasalahan yang akan dikemukakan

adalah:

- Bagaimana pengaruh iklan produk deterjen merk Attack terhadap prilaku

konsumen di Kelurahan Srijaya KM.5 Palembang?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan

terhadap prilaku konsumen pada produk Deterjen Attack.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Menerapkan teori-teori yang diperoleh selama mengikuti perkulihaan di

fakultas Ekonomi khususnya yang berhubungan dengan pemasaran dan

prilaku konsumen.

2. Bagi Perusahaan

7

Page 8: Skripsi Lengkap OK

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam mengambil keputusan

khusus dibidang periklanan dan pemasaran.

3. Bagi Konsumen

Supaya konsumen dapat memilih produk yang dianggap baik oleh

konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen terhadap produk deterjen.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari

skripsi ini, sehingga pembahasan suatu permasalahan akan lebih teratur dan terarah

apabila direncanakan dan disusun sedemikian rupa. Supaya lebih mudah dipahami,

maka sistematika penulisan proposal ini akan dibagi dalam lima bab diuraikan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian dan sistematika penyusunan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini memuat pengertian iklan, tujuan iklan, pesan iklan, media

iklan, prilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku

konsumen, variable penelitian, serta penelitian terdahulu.

BAB III GAMBARAN UMUM

8

Page 9: Skripsi Lengkap OK

Pada bab ini dijelaskan tentang gambaran umum produk Attack dan

gambaran umum tentang masyarakat di Kelurahan Srijaya KM.5

Palembang.

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang pengaruh iklan terhadap prilaku

konsumen, bagaimana periklanan dapat mempengaruhi prilaku konsumen,

serta hasil analisis kualitatif defkriptif.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan proposal, dengan

memberikan suatu kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat

bermanfaat di mata masyarakat akan keunggulan produk deterjen Attack

tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

9

Page 10: Skripsi Lengkap OK

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Iklan

Pemasaran merupakan arti penting dalam memasarkan suatu produk dimana

dapat dilakukan dengan cara mempromosikan produk tersebut kepada pasar. Untuk

mempromosikan produk tersebut maka salah satu alat untuk mempromosikan adalah

iklan. Dengan beriklan dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan

pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Beriklan merupakan suatu strategi perusahaan untuk menghadapi persaingan

dan meraih serta membentuk image konsumen akan produk. Beberapa defenisi iklan

menurut ahli ekonomi diantaranya, pengertian iklan menurut Kotler (2006:653)

sebagai berikut:

Periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide,

barang atau jasa dari suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

10

Page 11: Skripsi Lengkap OK

Periklanan ini mempunyai makna, bentuk dengan menggunakan berbagai

media mengenai produk atau jasa suatu perusahaan dengan menggunakan biro

periklanan yang harus dibayar. Kegiatan periklanan ini benar-benar merupakan hal

yang cukup serius untuk ditanggapi oleh perusahaan, karena dengan beriklan dapat

mencapai tujuan yang ingin disampaikan. Sedangkan menurut Kotler dan Susanto

(2002:718) adalah:

Periklan memuat bentuk-bentuk komunikasi massa melalui berbagai macam

seperti koran dan majalah, radio dan televisi, media outdor (porster, rambu dan

spanduk udara), media berjalan (bis dan taksi), katalog, agenda, brosur dengan

sponsor tertentu.

Definisi ini lebih berfokuskan kepada media atau sarana iklan yang digunakan

dalam mengkomunikasikan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Sedangkan

menurut masyarakat periklanan indonesia seperti Sigit (2002:350) adalah:

Periklanan adalah cara keyakinan dengan cetakan, tulisan, gambar-gambar,

atau menggunakan orang, produk atau jasa yang dilakukan oleh suatu lembaga atau

perusahaan dengan maksud untuk mempengaruhi dan meningkatkan penjualan,

mengingatkan pemakai atau untuk memperoleh suara dukungan dan pendapat.

Dari berbagai macam definisi iklan yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa

iklan merupakan suatu sarana penyampaian informasi akan kegunaan, keunggulan

dan petunjuk praktis mengenai barang atau jasa kepada konsumen dengan memakai

media baik media elektronik, media cetak dalam pembuatannya. Sehingga dengan

iklan perusahaan dapat menyampaikan pesan akan produk kepada konsumen.

11

Page 12: Skripsi Lengkap OK

2.2 Tujuan Iklan

Dengan adanya iklan suatu perusahaan dapat menyampaikan yang diinginkan.

Dengan beriklan maka perusahaan dapat menyampaikan kepada konsumen kegunaan,

keunggulan dan petunjuk praktis akan produknya. Tujuan iklan dapat digolongkan

dalam tiga kategori, Kotler (2006:654)

1. Periklanan informatif, dilakukan besar-besaran pada tahap awal suatu jenis

produk, dimana tujuannya adalah untuk membentuk permintaan utama.

2. Periklanan persuasif, penting dilakukan dalam tahap kompetitif, dimana

tujuannya adalah untuk membentuk permintaan seleksi untuk suatu merek

tertentu.

3. Periklanan pengingat, untuk mengingatkan konsumen atas keunggulan,

bentuk kemasan produk yang ada dipasar.

Dengan adanya dua tujuan utama dari iklan, maka perusahaan dapat lebih

selektif dalam melakukan periklanan. Dengan mengetahui tujuan iklan maka dapat

memperjelas sasaran yang hendak dituju oleh perusahaan.

Ada beberapa tujuan iklan yang lebih selektif dapat dijabarkan secara lebih

terperinci menurut Kotler dan. Susanto (2002:810) yaitu:

1. Periklanan dapat digunakan dengan maksud mendorong permintaan akan

merek, produk dan service yang spesifik.

2. Periklanan dapat mendorong pengecer dan pedagang besar untuk

menyimpan atau mempromosikan produk pada konsumen masing-masing.

12

Page 13: Skripsi Lengkap OK

3. Periklanan dapat mendorong pembelian yang spesifik mempengaruhi

masyarakat yang memiliki pengaruh yang kuat untuk membentuk

distribusi ke penjualan akhir.

4. Tujuan periklanan juga mendorong permintaan terhadap sebagian produk

atau jasa penggunaan atau pemberian rekomendasi.

5. Jika periklanan dilakukan oleh pedagang besar maka tujuannya adalah

untuk mendorong pembentukan pelanggan pada bagian group toko atau

pengecer.

6. Jika individu melakukan penjualan maka iklan dapat digunakan untuk

mendorong pembelian barang yang dijual.

Seluruh tujuan periklanan diatas juga harus dikaitkan dengan penetapan

sasaran periklanan yang jelas. Sasaran yang dimaksud adalah suatu keadaaan yang

ingin dicapai apabila kebijakan iklan yang sudah diprogramkan dapat berjalan dengan

baik atau sesuai dengan rencana. Adapun sasaran yang ingin dicapai melalui program

periklanan adalah sangat beragam sesuai dengan keinginan dan tujuan pemuatan

iklan. Tetapi pada umumnya sasaran ini dapat dirumuskan dalam enam bentuk,

menurut Kotler (2006:659):

1. Meningkatkan pengenalan akan nama, merek atau bentuk konsep produk,

serta informasi dimana atau bagaimana membeli suatu produk.

2. Mengingatkan para pembeli untuk menggunakan produk.

3. Mengubah sikap tentang penggunaan bentuk produk.

4. Mengubah persepsi tentang pentingnya atribut merek.

13

Page 14: Skripsi Lengkap OK

5. Mengubah keyakinan tentang merek.

6. Mempertahankan kesukaan akan suatu merek.

Pada dasarnya tujuan iklan merupakan hal yang sangat mendasar bagi

perusahaan, karena iklan dapat menyampaikan keunggulan produk. Sasaran juga

sangat membentuk dalam pengembangan iklan yang ingin disampaikan, sehingga

jelas apa yang dilakukan dan bagaimana memilih pesan iklan yang diinginkan.

2.3 Pesan Iklan

Mengetahui tujuan iklan dan sasaran dari iklan maka perusahaan harus bisa

menyampaikan iklan tersebut dengan jelas dan dimengerti oleh konsumen. Agar

konsumen bisa memahami apa yang ingin disampaikan maka perusahaan harus

menyampaikan dalam bentuk pesan yang mudah dicerna oleh pikiran konsumen

sasarannya adalah lebih efektif karena konsumen pada umumnya melihat iklan

sebagai hiburan tersendiri.

Untuk memutuskan mengenai apa pesan iklan yang hendak disampaikan

melalui tiga tahap, menurut Kotler dan Susanto (2002:820) yaitu:

1. Pembentukan Pesan

Dalam prinsipnya, pesan produk harus diputuskan sebagai perkembangan

konsep produk menyatakan manfaat utama yang diberikan merek tersebut.

Orang-orang kreatif menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan

kemungkinan daya tarik iklan. Banyak orang kreatif secara idukatif

berbicara dengan konsumen, agen utama ide-ide bagus. Perasaan mereka

14

Page 15: Skripsi Lengkap OK

mengenai kekuatan dan kekurangan merk yang sekarang memberi

petunjuk penting untuk strategi kreatif.

2. Evaluasi dan Pemilihan Pesan

Pengiklanan perlu mengevaluasi alternatif pesan. Iklan yang baik biasanya

memusatkan pada suatu usulan penjualan inti. Pengiklanan harus menguji

dulu semua iklan untuk menentukan daya tarik nama yang memiliki

pengaruh prilaku yang kuat.

3. Pelaksana Pesan

Pengaruh pesan tidak hanya tergantung pada apa yang dikaitkan tetapi

juga bagaimana mengatakannya. Beberapa iklan untuk menempatkan

rasional dan lainnya penempatan emosional.

Orang-orang yang kreatif harus mendapatkan gaya, nada, kata-kata dan

bentuk umum melaksanakan pesan. Semua unsur ini harus dapat menyampaikan citra

dan pesan yang terpadu. Dan pesan pun dapat disajikan dalam berbagai gaya

pelaksanaannya, menurut Kotler dan Susanto (2002:825) yaitu:

1. Potongan kehidupan, ini menunjukan satu atau beberapa orang

menggunakan produk ini dalam keadaan normal.

2. Gaya kehidupan, ini merupakan fantasi mengenai produk tersebut dan

penggunanya.

3. Fantasi, ini menimbulkan fantasi mengenai produk tersebut dan

penggunanya.

15

Page 16: Skripsi Lengkap OK

4. Suasana atau citra, ini membangun suasana atau citra yang

membangkitkan bayangan mengenai produk tersebut.

5. Simbol kepribadian, menciptakan tokoh yang melambangkan produk

tersebut.

6. Bukti ilmiah, menyajikan bukti atau survei ilmiah bahwa merek tersebut

lebih disukai atau mengungguli merek lain.

2.4 Media Iklan

Untuk menyampaikan pesan dari suatu produk maka perusahaan dapat

melaksanakan dengan memakai jasa organisasi media. Dengan adanya media untuk

menyampaiakan pesan tersebut maka perusahaan dapat menjangkau sasaran

konsumen yang dituju. Dengan memakai media maka segala lapisan masyarakat

dapat mengetahui apa yang ingin disampaikan oleh suatu produk. Akan tetapi

pemilihan media yang salah akan dapat mengakibatkan pembengkakan biaya iklan

dan secara menyeluruh akan mengakibatkan pembengkakan biaya produksi.

Media atau sasaran menyampaikan iklan dapat berupa:

1. Media elektronik, seperti televisi, radio dan internet.

2. Media cetak, seperti surat kabar, tabloit dan majalah-majalah.

3. Media outdoor, seperti billboard, spanduk, poster, dan lainnya.

4. Media berjalan, seperti bus dan taksi.

5. Media lainnya, seperti katalog, brosur dan agenda.

16

Page 17: Skripsi Lengkap OK

Dari berbagai macam-macam media yang digunakan maka dapat dibagi dalam

dua kelompok utama menurut Frank Jefkins (2003:28) yaitu:

1. Periklanan Above The Line

Merupakan periklanan yang dilakukan melalui media yang berada satu

ruang dengan sasaran periklanan yang dituju. Pengertian ruang disini

merupakan konsep hubungan antara jangka waktu dan avanility dari media

yang dimaksud dengan sasaran yang dituju. Biasanya periklanan ATL ini

dilakukan secara sistematis dan dengan penjadwalan waktu teratur. Yang

termasuk ATL adalah media elektronik, media cetak.

2. Periklanan Below The Line

Merupakan perikanan yang dilakuakan melalui media yang berada di luar

ruang sasaran yang dituju. Untuk mengetahui pesan yang disampaikan

agak terbatas. Periklanan sering dilakukan secara periodik seperti iklan

ATL, yang dimaksud dalam iklan BTL adalah: media outdoor, media

berjalan, dan lainnya.

Dengan mengalami beberapa bentuk media merupakan masukan untuk

perusahaan yang ingin melakukan periklanan agar tidak mengalami kesalahan dalam

penyampaian dan sasaran yang ingin dituju.

2.5 Prilaku Konsumen

Dalam mengembangkan dan memasarkan suatu produk, tidak lepas dari

kegiatan pasar dan prilaku yang ada dalam pasar. Konsumen merupakan salah satu

17

Page 18: Skripsi Lengkap OK

pelaku yang ada dalam pasar karena mereka melakukan proses transaksi serta

pertukaran dengan pihak penjual. Keadaaan pasar semakin kompetitif mendorong

pihak penjual (produsen) untuk lebih mengetahui yang diinginkan pasar yang ada,

sehingga harus berusaha melakukan kiat-kiat tersendiri dari pemasaran produk.

Keadaan pasar harus benar-benar dipahami agar perusahaan tidak salah melemparkan

produknya ke pasar.

Menurut Kotler (2006:17) tujuan pemasaran adalah memenuhi, melayani,

serta menanggapi kebutuhan dari konsumen. Akan tetapi untuk mengetahui bahwa

untuk mengenal konsumen tidaklah mudah, konsumen bisa saja mengutarakan

keinginan serta kebutuhan yang mereka harapkan, tapi bisa saja bertindak sebaliknya.

Perusahaan harus benar-benar jeli dalam menanggapi setiap keinginan serta tindakan

dari konsumen. Untuk itu perusahaan harus bisa mengetahui hal-hal yang mendasar

tentang keadaan pasar. Dimana terdapat berbagai macam hal yang menentukannya

seperti siapa yang membentuk, pasar (konsumen), apa yang dibeli, mengapa dibeli,

kapan dibeli, dimana membeli dan beberapa hal lainnya yang membentuk keadaan

pasar.

Konsumen merupakan sasaran utama dari kegiatan suatu pemasaran

perusahaan. Tanpa ada konsumen maka tidak berarti suatu perusahaan yang

tujuannya mencari laba. Dan perusahaan harus memahami bagaimana tingkah laku

konsumen yang sebenarnya dalam melakukan pembelian.

Menurut Betham (2002:63) prilaku konsumen adalah:

18

Page 19: Skripsi Lengkap OK

Teori prilaku konsumen, yang mana tiap orang melakukan pemuasan

terhadap nilai guna yang paling besar dan menolak ketidak puasan nilai guna.

Prilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan konsumen dalam

melakukan tindakan memuaskan kebutuhan yang diinginkan.

2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen

Menurut Kotler (2006:153) ada dua pelaku pasar yang berada dalam pasar

yaitu konsumen dan pesaing. Dalam mengatasi pesaing dapat dilakukan dengan

strategi dan kebijakan pemasaran yang ditetapkan oleh perusahaan. Sedangkan untuk

konsumen harus benar-benar mengetahui fakto-faktor yang mempengaruhi mereka,

agar perusahaan tidak melakukan kesalahan dalam melakukan penjualan produknya

akibat dari tidak mengetahui keadaan yang mempengaruhi konsumen dalam

melakukan pembelian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen menurut Kotler (2006:153)

adalah:

1. Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling mendalam terhadap prilaku

konsumen. Dimana dalam faktor-faktor budaya dapat dikategorikan lagi menjadi:

- Kultur (kebudayaan) adalah: Determinasi paling fundamental dari keinginan

dan prilaku konsumen. Seseorang akan sangat dipengaruhi oleh keadaan dari

kumpulan nila-nilai yang terkadang dalam kehidupan seperti persepsi, taat

19

Page 20: Skripsi Lengkap OK

nilai yang berlaku, prefesi dan prilaku dari keluarga serta lembaga-lembaga

yang mempengaruhinya.

- Sub Kultur ialah setiap kultur dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang

memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih baik yang

mencakup kebangsaan, negara, kelompok ras dan geografis daerah.

Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif kecil homogen dan tetap dalam

suatu masyarakat tersusun secara hirakis dan anggota-anggotanya memiliki tata

nilai, minat dan prilaku yang mirip. Karakteristik kelas sosial adalah orang-orang

dalam masing-masing kelas sosial cenderung untuk berprilaku yang mirip dari

pada orang-orang dari kelas dua yang berbeda. Orang-orang yang dipandang

mempunyai posisi yang lebih tinggi atau rendah menurut kelas sosial mereka.

Kelas sosial seseorang ditandakan oleh sejumlah nilai dan bukan salah satu

variable tunggal tertentu. Sedangkan menurut Basu Swasta dan T. Hani Handoko

(2001:58), banyak faktor lingkungan ekstern yang mempengaruhi prilaku

konsumen, prilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat

dimana ia dilahirkan dan dibesarkan. Ini berarti konsumen yang berasal dari

lapisan masyarakat atau lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian,

kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda.

2. Faktor Sosial

Faktor sosial juga mempengaruhi prilaku konsumen, dimana ada beberapa

poin seperti:

20

Page 21: Skripsi Lengkap OK

- Kelompok acuan, kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok

yang mempunyai pengaruh langsung terhadap pendirian atas prilaku

seseorang.

- Keluarga, anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling

berpengaruh. Seseorang sangat dipengaruhi oleh keluarganya baik itu orang

tua, suami, istri, dan anak. Keluarga merupakan suatu kelompok pembelian

yang paling penting dalam masyarakat.

- Peran dan status, seseorang berpatisipasi dalam banyak hal kelompok

sepanjang hidup. Posisi orang tersebut dalam setiap kelompok dapat

didefenisikan dalam istilah peran dan status.

3. Faktor Pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu

usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,

serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli.

- Usia dan tahap siklus, orang-orang yang melakukaan berbagai barang dan jasa

sepanjang hidupnya.

- Pekerjaan, para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan kelompok

pekerja yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa

mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produk mereka

hanya untuk kelompok tertentu.

- Keadaaan ekonomi, pilihan produk dipengaruhi oleh keadaan ekonomi

seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan,

21

Page 22: Skripsi Lengkap OK

tabungan, kekayaan, hutang, kekuatan untuk pendirian terhadap belanja dan

menabung.

- Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diungkapan dalam kegiatan dan

pendapatan seseorang. Gaya hidup melukiskan orang yang berinteraksi

dengan lingkungan.

- Kepribadian dan konsep pribadi, setiap orang memiliki kepribadian yang

berbeda. Kepribadian sebagai karakteristik psikologi yang berbeda dari

seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tetap

terhadap lingkungannya.

4. Faktor Psikologi

Pilihan utama pembelian seseorang dipengaruhi lagi oleh empat faktor

psikologi utama, motivasi, persepsi, pengetahuan, serta kepercayaan dan

pendirian.

2.7 Tahap-tahap Keputusan Pembelian Konsumen

Kegiatan pembelian merupakan suatu rangkain tindakan fisik maupun mental

yang dialami oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian. Menurut Philip

Kotler yang dikutip oleh Djaslim Saladin dan Yevis Marti Oesman (2002:11)

mengemukakan empat tahapan dalam suatu proses pembelian, yaitu :

1. Pengenalan Kebutuhan (Problem/Need Recognition)

Proses pembelian diawali dengan adanya masalah atau kebutuhan

yang dirasakan konsumen. Konsumen mempersepsikan perbedaan antara

22

Page 23: Skripsi Lengkap OK

keadaan yang diinginkan dengan situasi saat ini guna membangkitkan dan

mengaktifkan proses keputusan. Kebutuhan itu mungkin saja sudah dikenal

dan dirasakan konsumen jauh-jauh sebelumnya, mungkin juga belum. Sebagai

contoh : sabun yang telah dikenal dan dirasakan oleh konsumen umumnya

bahwa sabun itu dibutuhkan untuk mandi atau mencuci.

2. Pencarian Informasi

Setelah konsumen merasakan adanya kebutuhan sesuatu barang atau

jasa, selanjutnya konsumen mencari informasi baik yang disimpan dalam

ingatan (informasi internal) maupun informasi yang didapat dari lingkungan

(eksternal). Konsumen menghadapi resiko dalam arti bahwa setidaknya

seorang konsumen akan menyebabkan  timbulnya dampak tertentu, yang tidak

dapat diantisipasikan dengan kepastian penuh, beberapa dampak yang muncul

kiranya tidak akan menyenangkan konsumen berupaya mengurangi

ketidakpastian tersebut, melalui iklan, keluarga, membawa atau bertanya pada

teman-teman.

3. Evaluasi Informasi (Information Evaluation)

Setelah informasi diperoleh, konsumen mengevaluasi berbagai

alternatif pilihan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk menilai

alternatif pilihan konsumen, terdapat lima konsep dasar yang dapat

dipergunakan untuk membantu pemahaman proses evaluasinya, yaitu:

a. Produce attributes (sifat-sifat produk)

23

Page 24: Skripsi Lengkap OK

apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen

terhadap produk tersebut. Misalnya konsumen hendak membeli

biscuit. Keikhasan atau ciri khusus adalah kemasannya.

b. Importance weight (nilai kepentingan)

kecenderungan konsumen untuk lebih memperhatikan nilai

kepentingan yang berbeda-beda pada setiap atribut produk yang

dianggapnya lebih menonjol untuk diperhatikan.

c. Utility function (fungsi kegunaan)

bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan atas produk, yang

bervariasi pada tingkatan pilihan untuk setiap produk.

d. Brand belief (kepercayaan terhadap merk)

kecenderungan konsumen untuk lebih memperhatikan pada merk

suatu produk yang memang amat menonjol menurut

pandangannya, sehingga menciptakan brand image pada konsumen

tersebut. Misalnya pasta gigi merek Pepsoden.

e. Preperence attitudes (tingkat kesukaan)

bagaimana konsumen memberikan sikap preferensi (tingkat

kesukaan) terhadap merek-merek alternatif melalui prosedur

penilaian yang dilakukan konsumen.

24

Page 25: Skripsi Lengkap OK

4. Keputusan Membeli

Konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternatif,

biasanya membeli produk yang paling disukai, yang membentuk suatu

keputusan untuk membeli.

Ada tiga faktor yang menyebabkan timbulnya keputusan untuk membeli,

yaitu: :

a. Sikap orang lain

Keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman,

tetangga atau siapa yang ia percaya.

b. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga

yaitu faktor harga, pendapatan keluarga, dan manfaat yang

diharapkan dari produk tersebut.

c. Faktor-faktor yang dapat diduga

faktor situasional yang dapat diantisipasi konsumen . Untuk lebih

jelasnya dapat di gambarkan sebagai berikut :

25

Page 26: Skripsi Lengkap OK

Gambar Faktor Keputusan Pembeli

2.8 Struktur Keputusan Membeli

Struktur keputusan membeli penting untuk mengetahui karena sesudah

menetukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu konsumen

diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur

keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen.

1. Keputusan tentang jenis produk

Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk

membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian. Para pemasar

harus memusatkan perhatian pada konsumen yang diharapkan memutuskan

26

Page 27: Skripsi Lengkap OK

untuk untuk membeli produk X dari alternatif  lain yang mereka

pertimbangkan uangnya untuk membeli komputer atau keperluan lain

(membeli kamera, pakaian, dan buku).

2. Keputusan tentang jenis produk

Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk

tertentu (ukuran, mutu, corak,dan sebagainya). Perusahaan harus

menggunakan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen (untuk

memaksimumkan daya tarik merek produk X, misalnya mahasiswa tersebut

menentukan karakteristik dari komputer yang diinginkan yaitu laptop,

Pentium 120, kemampuan memproses cepat, fasilitas lengkap (baterai, CD

drive, mouse).

3. Keputusan tentang merek

Konsumen memutuskan merek yang akan diambil. Perusahaan harus

mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. Misalnya

berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa tersebut memilih untuk

mendapatkan komputer merek acer.

4. Keputusan tentang penjualan

Konsumen memutuskan dimana akan membeli (toko serba ada,

elektronik, toko khusus dan lain-lain, perusahaan ( termasuk pedagang besar,

pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.

27

Page 28: Skripsi Lengkap OK

Misalnya mahasiswa tersebut mempunyai pilihan membeli di toko elektronik,

toko khusus komputer atau agen tertentu. Disamping pertimbangan harga, ia

mempertimbangkan pula layanan yang didapat baik pada waktu membeli

layanan purna jual.

5. Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan

harus mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk konsumen sesuai

keinginan konsumen yang berbeda-beda.

6. Keputusan tentang waktu pembelian

Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan

uang/kesempatan tersedia). Perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam penentuan waktu pembelian, yang juga

mempengaruhi perusahaan dalam mengatur waktu produksi, pemesanan,

periklanan dan sebagainya.

7. Keputusan tentang cara pembayaran

Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya,

perusahaan harus mengetahui hal ini yang akan mempengaruhi dalam

penawaran pembayaran (discount untuk tunai, kemudahan kredit, bunga

rendah, dan lain-lain).

2.9 Pengujian Hipotesa

28

Page 29: Skripsi Lengkap OK

Pada pengujian ini penulis menggunakan pengujian Uji T yaitu suatu uji

untuk mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian

konsumen. Menurut Nachrowi dan Usman (2006:16) Uji T bertujuan untuk menguji

koefisien regresi, termasuk intercept secara individu.

Langkah-langkah :

1. Menentukan hipotesis

2. Membandingkan probabilitas t-statistik dengan alpha = 5 %

3. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

Ho : b = 0, berarti tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ha : b ≠ 0, berarti ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

Uji-t ini dilakukan dengan cara membandingkan antara probabilitas t-statistik

dengan α = 0,05 :

Bila p ≥ α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Bila p ≤ α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha ditolak.

Ho gagal ditolak berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen, sedangkan penerimaan Ha mempunyai arti terdapat

pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

29

Page 30: Skripsi Lengkap OK

2.10 Penelitian Terdahulu

NO NAMA JUDUL METODE ANALISA HASIL

1 AGUS RUSLI

(2006)

PENGARUH IKLAN TERHADAP PRILAKU

KONSUMEN PADA PRODUK DETERJEN

ATTACK DI KELURAHAN SUKASARI

TANGGERANG BANTEN

Analisa

Kualitatif dan

Analisa

Kuantitatif

Regresi

Linier, dan

korelasi

Kualitas produk sangat

mempengaruhi

pembelian produk

teserbut

2 SEPTA

RIANSYAH

(2007)

PENGARUH HARGA, JENIS DAN KEMASAN

TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM

MELAKUKAN PEMBELIAN DETERJEN

ATTACK DI DESA NGOMBOL PURWOREJO

YOGYAKARTA

Analisa

Kualitatif dan

Analisa

Kuantitatif

Regresi

Linier, dan

korelasi

Harga sangat

berpengaruh dalam

pembelian produk

tersebut

3 CATUR

WIJAYANTO

PENGARUH HARGA, KUALITAS, JENIS DAN

KEMASAN TERHADAP

Analisa

Kualitatif dan

Regresi

Linier, dan

Harga dan kemasan

yang sangat

30

Page 31: Skripsi Lengkap OK

(2009) KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM

MELAKUKAN PEMBELIAN

DETERJEN RINSO DAN DETERJEN ATTACK DI

DESA

NGASINAN, NGUNTORONADI, WONOGIRI

Analisa

Kuantitatif

korelasi menentukan akan

produk tersebut.

4 DWI ENDAH

PERMANA

(2009)

PENGARUH KARAKTERISTIK PRODUK BARU

DAN MEMORI

IKLAN MEDIA TELEVISI TERHADAP

KEPUTUSAN KONSUMEN

MENGADOPSI DETERJEN ATTACK PLUS

SOFTENER

DI KELURAHAN MAKAMHAJI

SURAKARTA

Analisa

Kualitatif dan

Analisa

Kuantitatif

Regresi

Linier, dan

korelasi

Karatkteristik suatu

produk sangat

mempengaruhi produk

tersebut

5 USMAN

SARWANI

(2009)

PENGARUH IKLAN DAN HARGA TERHADAP

PRILAKU KONSUMEN PADA PRODUK

DETERJEN ATTACK DI KELURAHAN

SUKOHARJO NGAGLIK SLEMAN

YOGYAKARTA

Analisa

Kualitatif dan

Analisa

Kuantitatif

Regresi

Linier, dan

korelasi

Harga sangat

berpengaruh dalam

pembelian produk

tersebut

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Sehubungan dengan judul yang penulis angkat yaitu: Pengaruh Iklan

Terhadap Prilaku Konsumen (Studi Kasus Deterjen Attack) maka pembahasan skripsi

ini hanya penulis batasi pada deterjen Attack dan konsumen di Kelurahan Srijaya

KM.5 Palembang.

31

Page 32: Skripsi Lengkap OK

3.2 Metode Pencarian Sampel

Disini penulis menggunakan metode Accidential Sampling, adalah tehnik

penentuan sample berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara accidental

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, apabila orang yang

kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data, Sugiono (2002:81). Dimana populasi

yang diambil untuk diteliti adalah berada di daerah Kelurahan Srijaya KM.5

Palembang yang keseluruhan koresponden adalah perempuan yang berjumlah 60

koresponden yang berusia 18 tahun sampai 55 tahun secara acidental sampling

menggunakan kuesioner kepada masyarakat yang terdiri dari mahasiswi, pedagang,

pegawai, ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Srijaya KM.5 Palembang.

3.3 Data Yang Digunakan

Untuk keperluan penulisan data yang digunakan ialah:

a. Data Primer

Data yang langsung mengadakan penelitian pada masyarakat atau

konsumen yang diambil secara langsung dari lapangan berupa jawaban

dan pertanyaan yang diberikan baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam hal ini data primer berupa kuisioner kepada responden di

daerah Kelurahan Srijaya KM.5 Palembang.

b. Data Sekunder

32

Page 33: Skripsi Lengkap OK

Data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian keperpustakaan

dalam hal ini melalui, buku-buku, majalah-majalah, surat kabar,

internet, maupun artikel yang berhubungan dengan skripsi yang akan

ditulis.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung

(berkomunikasi langsung) dengan responden yang diarahkan pada

suatu permasalahan.

b. Observasi

Yaitu tehnik pengumpulan data yang diperlukan secara sistematis dan

sengaja melalui pengamatan terhadap gejala yang diteliti.

c. Angket (Kuesioner)

Yaitu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan

kepada responden untuk diisi.

3.5 Variable Operasional

33

Page 34: Skripsi Lengkap OK

Definisi variabel penelitian adalah merupakan suatu obyek, atau sifat, atau

atribut atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam

variasi antara satu dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya. Umumnya diukur dengan menggunakan indikator yang

berupa variabel teramati. Contohnya sepert kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan,

dan kesehatan.

Variable Indikator(X) IklanSumber Kotler (2002:653)

- Tujuan Iklan- Pengenalan produk baru- Mengingatkan pembeli- Mengubah keyakinan merek- Mempertahankan kesukaan merek tersebut.

- Pesan Iklan- Manfaat produk tersebut- Memberikan daya tarik - Pengaruh dari produk

- Media Iklan- Media elektronik- Media cetak

34

Page 35: Skripsi Lengkap OK

- Media outdor- Media berjalan- Media Katalog, brosur, agenda

(Y)Prilaku KonsumenSumber Betham (2002:63)

- Faktor Budaya- Kultur atau kebudayaan- Subkultur

- Faktor Sosial- Kelompok acuan- Keluarga- Peran dan status

- Faktor Pribadi- Usia- Pekerjaan- Keadaaan ekonomi- Gaya hidup- Kepribadian

- Faktor Psikologi- Motivasi- Kepercayaan

3.6 Metode Analisa

- Analisa Kualitatif

Suatu metode analisa yang merupakan teori-teori yang berhubungan

dengan permasalahan yang akan ditulis. Penelitian akan dilakukan melalui

kuisioner sebanyak 20 pertanyaan yang terdiri dari 10 pertanyaan tentang

iklan (variabel x) dan 10 pertanyaan tentang prilaku konsumen (variabel

y) yang disebarkan kepada responden di daerah Kelurahan Srijaya KM.5

Palembang.

35

Page 36: Skripsi Lengkap OK

- Analisa Kuantitatif

Suatu metode analisa dengan menggunakan hitungan yang didapat berupa

angka yang diolah ke dalam statistik dengan menggunakan metode

deskriptif. Adapun metode deskriptif yang digunakan untuk menghitung

pengaruh iklan terhadap prilaku konsumen pada deterjen Attack. Dimana

dianalisa menggunakan rumus:

1. Regresi Linier sederhana

Y = a + bX

Dimana:

Y = Prilaku Konsumen (variable terikat)

A = konstanta yang merupakan nilai Y pada saat X = 0

b = koefisien regresi

X = Iklan (variable bebas)

2. Untuk menentukan nilai a dan b dapat ditentukan dengan rumus

kuadrat terkecil (Least Sguare):

a =

b =

3. Dimana Analisis korelasi menurut Sugiono (2006:182), merupakan

suatu analisis untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara

36

Page 37: Skripsi Lengkap OK

dua variable. Tingkat hubungan tersebut dapat dibagi menjadi tiga

kriteria yaitu mempunyai hubungan positif, memunyai hubungan

negatif dan tidak mempunyai hubungan. Analisis korelasi

digunakan unatuk mengukur tinggi rendahnya derajat hubungan

antara variable yang diteliti. Koefisien korelasi yang mendekati

angka +1 berarti terjadi hubungan positif yang erat, bila mendekati

angka -1 berarti trejadi hubungan negatif yang erat. Sedangkan

koefisien korelasi yang mendekati angka 0 berarti hubungan antara

kedua variable adalah lemah atau tidak erat. Dengan nilai korelasi

adalah -1 ≤ r ≤ +1. untuk mencari nilai koefisien korelasi (r) dapat

digunakan rumus Korelasi Linier.

r =

Dimana:

r = bilangan konstan (kontanta)

X = Iklan

Y = Prilaku Konsumen

n = Jumlah data

Pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien

korelasi

37

Page 38: Skripsi Lengkap OK

Interfal koefisien Tingkat hubungan

0,00 - 0,199

0,21 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

4. Untuk mengetahui apakah suatu hipotesis itu diterima atau ditolak

maka akan dilakukan uji hipotesis dalam langkah-langkah:

1. Menentukan hipotesis nol (Ho) dengan hipotesis (Ha)

Ho : µ = 0 tidak ada hubungan antara iklan dan keputusan

pembelian.

2. Hitung harga statistik pengujian dengan rumus:

=

Keterangan :

t = nilai hitung

r = koefisien korelasi

n = jumlah data

38

Page 39: Skripsi Lengkap OK

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Kao Indonesia bergerak di bidang usaha barang-barang konsumsi

(Consumer Goods) yang secara garis besar dikelompokkan dalam 3 kategori sebagai

berikut: :

1. Perawatan Kulit yang meliputi sabun perawatan wajah dan sabun mandi "BIORE".

2. Perawatan Kesehatan berupa pembalut wanita "LAURIER".

3. Produk kebutuhan rumah tangga berupa sabun cuci pakaian "ATTACK".

39

Page 40: Skripsi Lengkap OK

Di dalam bidang usaha ini PT. Kao Indonesia berusaha sepenuh hati untuk

kepuasan dan peningkatan kualitas hidup konsumen dengan menciptakan produk-

produk yang berkualitas baik dan perspektif konsumen yang kita sebut "YOKI-

MONOZUKURI", Kao Corporation hadir di Indonesia dengan keyakinan bahwa

bangsa yang bersih adalah bangsa yang sejahtera. Dan cara hidup yang sehat adalah

cerminan sebuah tingkat kehidupan yang lebih baik.

Pada tahun 1985 Kao Corporation membuat sebuah langkah besar dengan

menggandeng PT. DINO INDONESIA INDUSTRIAL Ltd. yang telah memproduksi

bubuk deterjen Dino sejak tahun 1969. Gabungan dua perusahaan ini tetap bernama

PT. Dino Indonesia Industrial Ltd. dengan perbandingan saham 50 : 50. Bersama PT.

RODAMAS, KAO Corporation terus berusaha memasyarakatkan cara hidup yang

lebih bersih, lebih cantik dan lebih sehat.

Pada tahun 1990, dibentuklah PT. DINOKAO INDONESIA yang

memasarkan produk-produk PT. Dino Indonesia Industrial Ltd., dan di awal tahun

1997, PT. DINO INDONESIA INDUSTRIAL Ltd., bergabung dengan PT.

DINOKAO INDONESIA menjadi PT. KAO INDONESIA

Source: http://www.kao.com/id

4.2 Gambaran Umum Produk Attack

Attack deterjen berkualitas yang memiliki daya bersih tinggi dan selalu

berinovasi. Varian-variannya mempunyai kemampuan lebih untuk memenuhi

kebutuhan ibu rumah tangga yang berbeda-beda akan hasil cuciannya, sehingga

40

Page 41: Skripsi Lengkap OK

memberikan kepuasan menyeluruh setiap kali mencuci. Attack dalam menempatkan

produknya tetap menampilkan keunggulan yaitu dengan semboyan ”Attack kecil tapi

hebat” dalam bentuk lain yaitu denga melakukan iklan. Dimana terdapat komposisi

yang lebih sedikit dibandingkan dengan produk lain.

Terdapat juga keunggulan lain yang disampaikan oleh attack yaitu merupakan

deterjen anti redeposisi yang dapat mencuci bersih tanpa menempel kembali noda

yang sudah terangkat oleh deterjen pada kain dengan memakai Butiran Biolite dan

Attack merupakan butiran padat sehingga cukup membutuhkan sedikit untuk mencuci

pakaian.

Source: http://www.kao.com/id

4.3 Gambaran Umum Masyarakat

Penelitian dilakukan di Kelurahan Srijaya KM.5 Palembang dimana rata-rata

masyarakat taraf kehidupannya menengah keatas. Dengan jumlah populasi 21.508

jiwa, dan mempunyai 15 Rukun Warga, 56 Rukun Tetangga, 10.512 penduduk laki-

laki, 10.996 penduduk perempuan, 7.918 penduduk sebagai pegawai, 543 penduduk

sebagai pedagang atau wiraswasta, 45 penduduk sebagai pertukangan, 7.214

penduduk sebagai buruh, 282 penduduk sebagai pensiunan, 73 penduduk bergerak

dibidang jasa, 6 penduduk sebagai pemulung, sisanya siswa, mahasiswa serta ibu

rumah tangga.

41

Page 42: Skripsi Lengkap OK

4.4. Pembahasan

4.4.1 Demografi Responden

Dari hasil penelitian yang dilakukan selama 2 hari terhadap responden di

lingkungan Kelurahan Srijaya Palembang dapat disimpulkan gambaran umum

responden ditinjau dari jenis kelamin, umur atau usia serta pekerjaan. Hasil penelitian

yang diperoleh dapat dilihat pada data responden dibawah ini:

Karakteristik Responden dilihat dari Jenis Kelamin:

0

60

0

10

20

30

40

50

60

Jumlah

Laki-laki Perempuan

42

Page 43: Skripsi Lengkap OK

Selanjutnya adalah responden berdasarkan umur atau usia:

Karakteristik Responden dilihat dari Umur atau Usia

10

4

911

25

0

5

10

15

20

25

Jumlah Penduduk

usia 19-24 usia 25-30 usia 30-35 usia 36-40 usia 41-55

Selanjutnya adalah responden berdasarkan pekerjaan:

Karakteristik Responden dilihat dari Pekerjaan:

10

20

10

20

02468

101214161820

Jumlah

Mahasiswa PNS Pedagang Ibu RumahTangga

43

Page 44: Skripsi Lengkap OK

Berdasarkan data tersebut bahwa responden berjumlah 60 responden yang

berhasil penulis temui yang kesemuanya itu adalah perempuan di lingkungan

Kelurahan Srijaya KM. 5 Palembang terdiri dari 10 orang berusia 19 sampai 24

tahun, 4 orang berusia 25 sampai 30 tahun, 7 orang berusia 30 sampai 35 tahun, 14

orang berusia 36 sampai 40 tahun, 25 orang berusia 41 sampai 55 tahun serta terdiri

dari 10 mahasiswa, 20 PNS, 10 pedagang, 20 ibu rumah tangga.

4.4.2 Analisis Deskriptif Mengenai Iklan di masyarakat Kelurahan Srijaya

KM. 5 Palembang.

TABULASI HASIL KUISIONER PENGARUH IKLAN

No Kuisioner

Hasil Jumlah

Pertanyaan

Kuisioner

Rata-rata

1

Pernahkah konsumen mendengar tentang deterjen merek

Attack 231 3.85

2Pernahkah konsumen mendengar semboyan “Attack kecil

tapi hebat”.207 3.45

3 Seringkah konsumen melihat iklan deterjen Attack

sehari-hari.

198 3.30

44

Page 45: Skripsi Lengkap OK

4Seringkah konsumen diberikan arahan untuk

menggunakan deterjen merek Attack.133 1.88

5Seringkah konsumen merasakan manfaatkan dari produk

Attack sehari-hari.177 2.95

6Seringkah konsumen tertarik mengenai produk Attack

175 2.91

7

Seringkah konsumen merasakan pengaruh dari produk

Attack. 168 2.80

8Seringkah konsumen mendengar iklan produk Attack dari

media elektronik.228 3.8

9Seringkah konsumen melihat iklan produk Attack di

media cetak.145 3.41

10Seringkah konsumen dibagikan brosur tentang iklan

produk Attack75 1.25

Rata-rata keseluruhan X 2.86

Dari data tabulasi tersebut mengenai iklan maka dapat dilihat hasil rata-

ratanya X 2,86 dan hasil rata-rata tertinggi tentang informasi iklan Attack dimana

koresponden banyak mendengar dan mengetahui tentang produk Attack melalui

mendengar dari orang lain atau melihat iklan produk Attack melalui media elekttronik

maupun media cetak. Selebihnya koresponden banyak mengetahui tentang produk

Attack dari ketertarikannya sendiri untuk mencoba, merasakan, ingin mengetahui

berpengaruh atau tidak. Dan hasil terendah koresponden tidak mengetahui tentang

produk Attack dipengaruhi oleh tidak adanya arahan, bimbingan, serta diberikannya

brosur mengenai iklan produk Attack.

45

Page 46: Skripsi Lengkap OK

4.4.3 Analisis Deskriptif Mengenai Prilaku Konsumen di masyarakat

Kelurahan Srijaya KM. 5 Palembang.

TABULASI HASIL KUISIONER PRILAKU KONSUMEN

No Kuisioner

Hasil Jumlah

Pertanyaan

Kuisioner

Rata-

rata

1Pernahkan konsumen menggunakan deterjen untuk mencuci

pakaian.289 4.81

2Pernahkah konsumen membeli deterjen merek Attack

208 3.46

3Seberapa sering konsumen membuktikan kebenaran iklan

Attack167 2.78

4 Terbuktikah iklan deterjen Attack dengan kenyataan 178 2.96

46

Page 47: Skripsi Lengkap OK

5Seberapa sering mengganti deterjen yang biasa dipakai

dengan deterjen Attack186 3.10

6Seberapa sering konsumen menggunakan deterjen merek

Attack203 3.38

7Seringkah konsumen menggunakan produk Attack karena

terpaksa112 1.86

8Seringkah konsumen menggunakan produk Attack karena

ikut-ikutan103 1.71

9Seringkah konsumen menggunakan produk Attack karena

dorongan pribadi187 3.11

10Seringkah konsumen menggunakan produk Attack karena

percaya173 2.88

Rata-rata keseluruhan Y 3.01

Dari data prilaku konsumen yang telah didapat, maka hasil rata-ratanya ialah

Y 3,0 yang kesemuanya itu koresponden pernah mencuci menggunakan deterjen

pakaian, serta koresponden pernah mencuci menggunakan deterjen Attack. Dari rata-

rata tertinggi mengenai prilaku konsumen, koresponden sebagian besar banyak yang

telah membeli dan menggunakan produk Attack, serta sering juga menggunakannya,

baik itu menggunakan atau memakai produk Attack karena iklan, dorongan pribadi,

atau pun koresponden membeli dan menggunakan produk Attack karena sudah

percaya. Dari hasil rata-rata terendah koresponden tidak pernah dipaksa atau ikut-

ikutan untuk membeli produk attack. Jadi koresponden murni membeli dan

menggunkan produk Attack dari melihat iklan, dorongan pribadi, serta telah percaya

akan produk Attack yang telah digunakan sebelumnya.

47

Page 48: Skripsi Lengkap OK

4.4.4 Pengaruh Iklan Terhadap Prilaku Konsumen Pada Produk Deterjen

Attack Di Kelurahan Srijaya Km.5 Palembang.

Iklan merupakan suatu strategi perusahaan untuk menghadapai pesaing dan

meraih image atau daya tarik kepada konsumen maka dari itu beriklan sangat

dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan adanya iklan bisa mempengaruhi prilaku

konsumen yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang belum mengenal menjadi

mengenal, yang belum menggunakan menjadi menggunakan. Dari data tabulasi

kuisioner yang telah di olah.konsumen banyak mengetahui produk Attack dari iklan

baik iklan dari media elektronik maupun iklan dari media cetak. Dengan iklan yang

sering di dengar, dilihat oleh konsumen maka dapat berpengaruh besar terhadap

prilaku konsumen untuk konsumen itu membeli, menggunakan, ataupun untuk

sekedar mencoba produk khususnya produk Attack.

4.4.5 Analisa Regresi Linier Sederhana

4.4.5.1 Regresi Linier Sederhana

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 1.655 .404 4.095 .000

Iklan .473 .141 .404 3.364 .001

a Dependent Variable: prilaku konsumen

Sumber data diolah menggunakan SPSS 17.0

48

Page 49: Skripsi Lengkap OK

Hasil analisis regresi tersebut diperoleh model regresi untuk menyatakan

persamaan pengaruh iklan (X) terhadap prilaku konsumen (Y) pada produk attack

khususnya yaitu: Y= 1.655 + 0.473 X, dimana regresi tersebut menjelaskan bahwa

pengaruh iklan sebesar 0,473 memberikan arti bahwa iklan sangat berpengaruh terhadap

prilaku konsumen untuk merespon suatu produk.

4.4.5.2 Koefisien Korelasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .404(a) .163 .149 .27002

a Predictors: (Constant), iklan

Sumber data diolah menggunakan SPSS 17.0

dari variable tersebut diperoleh nilai Adjusted R-square yang positif sebesar

0,149 hal ini berarti ada pengaruh iklan terhadap prilaku konsumen tentang produk

Attack sebesar 14,9% sedangkan sisanya 85,1% dipengaruhi oleh variable-variable

lain diantaranya seperti minat membeli, alternatif pilihan deterjen lain, dan dorongan

pribadi. Dari tabel pedoman untuk memberikan nilai interprestasi terhadap koefisien

korelasi maka dapat dilihat hubungan antara iklan dengan prilaku konsumen pada

produk Attack tingkat hubungannya sangat rendah.

4.4.5.3 Test Koefisien Korelasi atau Uji t-hitung

49

Page 50: Skripsi Lengkap OK

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) 1.655 .404 4.095 .000

Iklan .473 .141 .404 3.364 .001

a Dependent Variable: prilaku konsumen

Sumber data diolah menggunakan SPSS 17.0

Hasil uji parsial (uji t) dapat dijelaskan bahwa pengaruh iklan terhadap prilaku

konsumen pada produk Attack ditunjukan dengan nilai 3,364 yang mana nilai

signifikannya sebesar 0.01 > 0,05. sehingga dapat dikatakan ada pengaruh yang

signifikan antara pengaruh iklan dengan prilaku konsumen pada masyarakat

kelurahan srijaya km. 5 palembang.

4.4.5.4 Pembahasan

PT. Kao indonesia yang memproduksi produk deterjen attack dalam

memasarkan produknya menggunakan iklan sebagai salah satu sarana untuk promosi

sekaligus untuk mengenalkan produknya di masyarakat. Ini terlihat dari data tabel

pengaruh iklan menunjukkan angka rata-rata X 2,86 dan angka rata-rata Y 3,01

dimana angka rata-rata X memang lebih kecil dari anggka rata-rata Y itu berarti

walapun dengan sedikitnya beriklan yang di tanggapi, di mengerti, di ketahui

sebagian masyarakat maka ada pengaruh dorongan lain yang menyebabkan konsumen

masih tetap menggunakan produk deterjen Attack seperti penggunaan deterjen sehari-

50

Page 51: Skripsi Lengkap OK

hari untuk mencuci selain sabun colek, dan sabun batangan, deterjen alternatif, atau

juga dorongan pribadi untuk ingin menggunakan produk Attack.

Dari hasil tabulasi koefisien terdapat nilai a=1,655 dimana pengaruh iklan

mempengaruhi prilaku konsumen, b=.0,473 nilai b positif berarti semakin tinggi atau

banyak perusahaan beriklan maka akan semakin berpengaruh pada prilaku konsumen

dalam hal mengetahui dan lebih lagi dalam hal menggunakan produk tersebut.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Iklan merupakan salah satu sarana promosi dimana dengan beriklan

perusahaan dapat menyampaikan informasi suatu produk, keunggulan suatu produk,

serta petunjuk praktis suatu produk yang merupakan salah satu strategi dalam

menghadapi suatu persaingan dengan pihak lain. Berdasarkan pada bab-bab

sebelumnnya dimana hasil perhitugan koefisien korelasi dimana nilai 14,9% dapat

51

Page 52: Skripsi Lengkap OK

dinyatakan bahwa ada hubungan yang rendah dan positif antar iklan dan prilaku

konsumen hal ini menunjukkan bahwa keputusan konsumen untuk suka atau tertarik

memakai produk tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh iklan tetapi juga bisa

dipengaruhi oleh variable-variable lain diantaranya seperti minat membeli, alternatif

pilihan deterjen lain, dan dorongan pribadi. PT. Kao Indonesia yang merupakan salah

satu perusahaan penghasil deterjen Attack harus dapat meningkatkan volume promosi

baik dari media elektronik maupun media cetak khususnya selebaran dan brosur guna

lebih memberikan informasi produk Attack khususnya kepada konsumen yang

mengetahuinya.

5.2 Saran-saran

Dengan adanya data yang telah diolah dan dengan melihat data tabulasi

tentang iklan serta data tabulasi tentang prilaku konsumen. Maka penulis

menyarankan agar:

1. PT. Kao Indonesia hendaknya lebih meningkatkan promosi dengan cara

beriklan, khususnya iklan melalui media cetak seperti brosur atau selebaran

yang harus dibagikan di pusat perbelanjaan, toko-toko atau warung kecil.

2. PT. Kao Indonesia hendaknya banyak melakukan demo-demo produknya baik

melalui media televisi maupun demo langsung di tempat-tempat seperti

52

Page 53: Skripsi Lengkap OK

sekolahan, bagaimana mengajarkan anak-anak untuk giat mencuci sendiri

serta demo bagaimana cara mencuci yang baik, dan juga memberikan contoh

bahwa produk deterjen Attack adalah salah satu deterjen yang baik dan ramah

lingkungan. Tak lupun juga pada masyarakat di kelurahan dan di lingkungan

ibu-ibu PKK dan posyandu. Tujuannya agar konsumen lebih mengenal dan

yakin akan produk Attack yang di sampaikan.

3. PT. Kao Indonesia juga hendaknya melakukan promosi melalui media outdor

dan media berjalan, seperti stiker pada bus atau oplet umum.

DAFTAR PUSTAKA

Betham, Jeremi, 2002, Prilaku Konsumen, Erlangga, Jakarta.

Jefkins, Frank, 2003, Periklanan, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip, 2006 Manajemen Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta.

Kotler, Philip, dan Susanto, AB, 2002, Manajemen Pemasaran Indonesia,

Salemba Empat, Jakarta.

Kotler Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium 1, Prehallindo,

Jakarta.

53

Page 54: Skripsi Lengkap OK

Sugiono, 2002, Metode Penelitian Bisnis, Alfabet, Bandung.

Sugiono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Alfabet, Bandung.

Sigit, Suardi, 2002, Marketing Bisnis, Erlangga, Jakarta.

Sudjanah, 2002, Metode Statistik, Tarsito, Jakarta

Riduwan & Akdon. 2006. Rumus Data Dalam Aplikasi Statistika, Alfabeta,

Bandung.

Nachrowi, Nachrowi D & Usman, Hardius. 2006. Pendekatan Populer Dan Praktis

Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi Dan Keuangan. Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta

http://www.kao.com/id/

http://ilmumanajemen.com/

54