SKRIPSI ANALISIS HUB U NGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN …
Transcript of SKRIPSI ANALISIS HUB U NGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN …
SKRIPSI
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA
PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT PANAKKUKANG
MAKASSAR
MASNI
10572 03042 11
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
SKRIPSI
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA
PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT PANAKKUKANG
MAKASSAR
MASNI
10572 03042 11
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
ii
iii
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa:
Nama : Masni
Nim : 10572 030342 11
Tempat/Tanggal Lahir : Sandakan, 2 April 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajeman
Skripsi yang berjudul : Analisis Hubungan Antara Motivasi Dengan
Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat
Panakkukang Makassar.
Dengan pembimbing masing – masing:
1. Drs. H. Sultan Sarda, MM
2. Ismail Rasulong, SE, MM
Benar adalah hasil karya sendiri, bebas dari unsur ciplakan/plagiat.
Pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan apabila dikemudian hari
ditemukan ketidakbenaran, maka saya bersedia dituntut di dalam atau di luar
pengadilan dan menanggung segala resiko yang diakibatkanya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat sebagai tanggu jawab formal
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, Agustus 2015
Diketahui oleh :
Yang membuat pernyataan
Masni
10572 03042 11
iii
Persembahan
Yang utama dari segalanya…
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT serta sholawat
dan salam selalu terlimpahkan kehadirat Rasulullah SAW.
Tiada kata yang dapat ku ucapakan selain terima kasih
yang tiada terhinggah untuk ibunda dan ayahanda tercinta,
ku persembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bukti
dan hormat, atas semua pengorbanan yang telah diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan kulia dan skripsi ini
yang tiada dapat ku balas. Kepada sahabatku terima kasih
atas bantuan doa dan nasehat dan hiburan selama saya
kulia, takan kulupakan semua yang telah kalian berikan
selama ini, serta semua pihak yang telah membant selama
penyelesain tugas akhir ini.
Semoga Allah SWT membalas jasa budi kalian dikemudian
hari dan memberikan kemdahan dalam segala hal,
aamiinn,,,,,,,,,,,,,,,,
iv
ABSTRAK
MASNI, Analisis Hubungan Antara Motivasi Dengan Kinerja Pegawai Pada
Kantor Camat Panakkukang Makassar.
Penelitian ini bertjuan untuk mengetahui Hubungan Antara Motivasi Dengan
Kinerja Pegawai
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Camat Panakukkang Makassar. Model
penelitian yaitu kuesioner, yang merupakan pengumpulan data melalui daftar
pertanyaan yang disiapakan untuk masing – masing responden. Selain itu
dilakukan pula wawancara yang merupakan kegiatan tanya jawab terhadap pihak
- pihak terkait dalam instansi yang dilakkan secara sistematik berdasarkan tujuan
penelitian. Metode Analisis yang digunakan adalah koifisien Korelasi sederhana,
untuk melihat dan meganilisis hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai
pada kantor Camat Panakukang Makassar. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa
variabel motivasi berhubungan positif signifikan terhadap kinerja. Hal ini
didadasrkan pada hasil uji t dengan α= 0,05 dari koefisien korelasi terdapat nilai
signifikasi 0,003 < 0,05 dengan demikian terdapat hubungan positif yang
signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai pada Kantor Camat
Panakukkang Makassar.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan judul “Analisis Hubungan Antara Motivasi Dengan Kinerja
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Panakukkang Masyarakat”, sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw
yang kita harapkan pertolongan di hari kiamat.
Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Banyak tantangan yang dihadapi dalam pembuatan skripsi ini. Namun,
berkat bantuan dari berbagai pihak serta arahan oleh Dosen Pembimbing Bapak
Sultan Sarda, MM dan Bapak Ismail Rasulong SE, MM, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dalam kurun waktu yang lebih cepat dari
perkiraan penulis. Oleh karenanya, penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga atas segala bimbingannya.
Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah
membantu dan memberi dukungan dan motivasi. Oleh karena itu melalui
kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi–tigginya dan
mengucapkan terima kasih yang sedalam–dalamnya secara khusus kepada
Ayahanda Marjuki Usman dan Ibunda tercinta Naisyah yang senangtiasa
vi
memberikan dukungan baik moril maupun material serta senangtiasa
mengalungkan doa dari dulu hingga saat ini yang tiada hentinya dan tak lupa pula
seluruh keluarga penulis. Untuk sekarang hanya ini yang mampu penulis
persembahkan , itupun tidak sebanding dengan apa yang kalian berikan, penulis
juga mengucapakan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah memberikan pengarahan selama penulis menempuh
proses pendidikan.
2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah beserta para staf dan jajarannya.
3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen
Universitas Muhammadiyah
4. Segenap dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah atas
didikan, ilmu, dan pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama
duduk di bangku kuliah.
5. Segenap staf pegawai Fakultas Ekonimi dan Bisnis Univrsitas Muhammadiyah
yang telah banyak membantu penulis selama ini.
6. Pimpinan dan para pegawai kantor Kecamatan Panakkukang Kota Makassar,
terimakasih atas waktunya dalam membantu penulisan skripsi ini.
vii
7. Sahabatku Andi Ayu Indasari, Sarida Awalia, dan Husni Abada A terima kasih
atas dorongan semangat dan kebersamaan yang tidak terlupakan.
8. Seluruh teman – teman angkatan 2011 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis terutama
kelas mananajemen 2.11 Terima kasih untuk “keindahan dalam
kebersamaannya” Saya tahu kita beda, tapi saya yakin kita selalu menjaga tali
persaudaraan.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya terkait motivasi kerja pegawai. Akhir kata, penulis
mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan. Terima
kasih,
Wassalamu Alaikum Waeahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, April 2015
Masni
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………… iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………………….. iv
PERSEMBAHAN ………………………………………………….. v
ABSTRAK …………………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR …………………………………………………. vii
DAFTAR ISI ………………………………………………………… x
DAFTAR TABEL …………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………... 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………… 5
D. Sistematika Penulisan ……………………………………… 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………. 9
A. Pengertian Motivasi …………………………………………… 9
B. Manfaat Motivasi ……………………………………………. 11
C. Hakekat Motivasi …………………………………………… 13
D. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi ………………. 14
E. Pengertian Kinerja …………………………………………… 16
ix
F. Penilain Kinerja Pegawai ……………………………………. 17
G. Pengukuran Kinerja Pegwai ………………………………… 18
H. Kerangka Pemikiran ………………………………………… 22
I. Hipotesis ………………………………………………………. 23
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………….. 24
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………….. 24
B. Metode Pengumpulan Data …………………………………….. 24
C. Jenis dan Sumber Data ………………………………………… 25
D. Populasi dan Sampel …………………………………………. 26
E. Variabel Penelitian danDefenisi Operasional ………………….. 26
F. Metode Analisis Data ………………………………………….. 29
BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN …………… 31
A. Sejarah Singkat ………………………………………………… 31
B. Struktur Organisasi ……………………………………………. 32
C. Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural ………. 33
D. Visi dan Misi Kecamatan Panakkukang ……………………….. 45
E. Tujuan dan Sasaran Strategik Kecamatan Panakkukang ……….. 49
F. Program Kerja Kecamatan Panakkukang ……………………… 50
G. Kegiatan Panakkukang Makassar ………………………………. 52
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….. 59
A. Karakteristik Responden …………………………………….. 59
B. Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………………. 62
x
C. Analisis Data ………………………………………………….. 65
D. Pembahasan …………………………………………………… 67
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ………………………………. 68
A. Simpulan ……………………………………………………. 68
B. Saran ……………………………………………………………. 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Strategi Kecamatan
Panakkukang………………………………………………..... 49
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 59
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur………………… 60
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja………….. 61
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan terakhir….. 62
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Variabel
Motivasi Kerja……………………………………………….. 63
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Variabel
Kinerja Pegawai…………………………………………….... 65
Tabel 5.7 Estimasi Koefisien Korelasi Sederhana……………………… 66
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir …………………………………………. 22
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ……………………………………… 32
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksaan tugas dan pekerjaan merupakan suatu kewjiban para anggota
dalam suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun non pemerintah.
Dalam pelaksaan tugas dan kewajiban tersebut terdapat suatu tujuan yang sama
yakni mengharapkan suatu hasil yang baik serta memuaskan sesuai dengan apa
yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mendapatkan hasil kerja yang baik
sesuai dengan tujuan, maka setiap organisasi mempunyai suatu aturan yang
dituangka dalam bentuk kebijakan. Kebijakan ini dibuat dengan maksud agar tiap
komponen organisasi melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Hakekat pemerintah adalah pelayanan kepada masyarakat. Ia tidak diadakan untuk
melayani dirinya sendiri, melainkan untuk melayani rakyat, dengan kata lain
pemerintah adalah pelayanan masyarakat.
Kecamatan merupakan salah satu perangkat pemerintah kabupaten/ kota
yang tidak bisa tinggal diam dalam membangun daerah sesuai dengan wilayah
kinerja masing – masing. Penyerahan wewenang kepada kabupaten / kota dalam
rangka pelaksanaan otonomi daerah tidak mungkin tercapai apabila tidak
didukung oleh kecamatan sebagai perangkat pemerintah daerah. Dalam
organisasi pemerintahan, kinerja pagawai dalam melakukan tugasnya sering tidak
sesusai dengan yang diharapkan masyarakat. Mereka sering melakukan kesalahan
2
yang tidak seharusnya tejadi misalnya sering tidak masuk kerja tanpa alasan yang
jelas, tidak sungguh – sungguh mengetahui peraturan jam kerja. Hal ini akan
berakibat tidak baik bagi organisasi, karena pekerjaan menjadi sering tidak dapat
diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan, banyak waktu yang tidak terpakai
dengan baik. Mereka beranggapan bekerja dipemerintahan tidak perlu bekerja
maksimal karena gaji telah ditentukan jumlahnya, dan tunjangan juga diberikan.
Selain itu fenomena masih adanya pegawai yang memanfaatkan jam kerja untuk
melakukan hal – hal diluar pekerjaannya. Hal ini berakibat pada rendahnya kinerja
pegawai, karena perhatiannya terbagi dengan aktivitas lain diluar dari kewajiban
sebagai pelayanan publik.
Pencapain kinerja pagawai demi tercapainya tujuan organisasi dibutuhkan
motovasi kerja dikalangan pegawai. Adanya motivasi dari organisasi dalam arti
memberi motif atau dorongan kepada para pegawai. Pemberian motif merupakan
proses motivasi kepada para pegawai sedemikian rupa sehingga mereka mau
bekerja dengan ikhlas. Motivasi merupakan kekuatan dalam diri seseorang yang
akan mempengaruhi arah yang dituju. Intensitas dan keberlangsungan tindakan
sukarela untuk mewujudkan tujuan yang sudah menjadi tujuan bersama. Dan
dapat dilihat dengan jelas bahwa organisasi hanya akan berhasil mencapai tujuan
dan sasarannya apabila semua komponen organisasi tersebut berupaya
menampilkan kinerja yang optimal salah satunya dengan memberi motivasi yang
baik.
3
Motivasi pegawai ini tergantung pada kekuatan pada organisasi itu sendiri.
Motivasi terbentuk dari sikap pegawai dalam menghadapi situasi kerja dalam
organisasi. Motivasi merukan kondisi atau energi yang menggerakan diri pegawai
yang terarah atau tertuju untuk mencapai kinerja maksimal. Setiap pegawai
haruslah memiliki sikap mental yang siap sedia secara psokofisik ( siap secara
mental, fisik, situasi dan tunjuan ). Artinya, pegawai dalam bekerja secara mental
siap, fisik sehat, memehami situasi dan kondisi serta berusaha keras mencapai
target tujuan.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu
kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut
motivasi. Motivasi kerja pegawai dalam suatu organisasi dapat dianggap
sederhana dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya
manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi
keinginannya. Masalah motivasi kerja dapat menjadi sulit dalam menentukan
imbalan dimana apa yang dianggap penting bagi seseorang karena sesuatu yang
penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain.
Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk
mewujudkan apa yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu
akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam
arah yang dikehendaki organisasi.
Menurut Luthans (2006) motivasi adalah proses sebagai langkah awal
seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau
4
dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan
tertentu. Apabila nilai ini tidak terjadi, maka akan terwakili individu-individu
yang mengeluarkan tingkat biaya tinggi, yang sebenarnya berlawanan dengan
kepentingan organisasi. Rendahnya kinerja pegawai dan motivasi pegawai yang
dihadapi sebenarnya merupakan permasalahan klasik namun selalu update untuk
didiskusikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Listianto dan Setiaji (2007) menyatakan
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo dan Wahyuddin
(2003) mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Instansi yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif.
Selain motivasi, untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam manajemen efektif
memerlukan dukungan pegawai yang cakap dan kompeten di bidangnya. Di sisi
lain pembinaan para pegawai termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama
instansi. Proses belajar harus menjadi budaya instansi sehingga keterampilan para
pegawai dapat dipelihara, bahkan dapat ditingkatkan. Dalam hal ini loyalitas
pegawai yang kompeten harus diperhatikan.
Berdasarkan pada uraian tersebut diatas, maka dapat diajukan sebuah
penelitian dengan judul ”Analisis Hubungan Antara Motivasi Dengan Kinerja
Pegawai Pada Kantor Camat Panakukang Makassar”
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan urain latar belakang masalah diatas maka masalah pokok
dalam penelitian ini adalah :“Apakah terdapat hubungan yang signifikan
antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai kantor Camat Panakukang
Makassar?’’
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana menganalisis hubungan antara motivasi
kerja dengan kinerja pegawai pada Kantor Camat Panakukang Makassar.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi pihak instansi
Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan saran, pemikiran dan
informasi yang bermanfaat yang berkaitan perencanaan strategi dalam
meningkatkan kepuasan kerja pegawai Kantor Camat Panakukang
Makassar untuk mencapai kinerja yang maksimal.
b. Bagi pihak akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta
pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan
6
Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan pengaruh
faktor-faktor kepuasan terhadap kinerja pegawai.
c. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan atau untuk
pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya, dan sebagai
bahan pertimbangan instansi atau instansi lain yang menghadapi
permasalahan yang sama.
D. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, sitematika penulisan dibagi menjadi lima (5) bab,
yang diuraikan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Penelitian ini diawali dengan penjelasan tentang latar belakang masalah
yang menjadi pemicu munculnya permasalahan. Dengan latar belakang
masalah tersebut ditentukan rumusan masalah yang lebih terperinci
sebagai acuan untuk menentukan hipotesis. Dalam bab ini pula dijabarkan
tentang tujuan dan kegunaan penelitian, dan pada akhir bab dijelaskan
tentang sistematika penelitian yang akan digunakan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Sesuai dengan judul yang tertera, pada Bab II ini akan diuraikan tentang
landasan teori yang menjadi dasar pemikiran dalam mencari pembuktian
7
dan solusi yang tepat untuk hipotesis yang akan diajukan. Sebagai acuan
akan diuraikan pula penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya, yang memiliki keterkaitan dengan hipotesis yang akan
diajukan. Dalam bab ini pula akan dijabarkan tentang kerangka pemikiran
dan hipotesis dari permasalahan yang ada pada Bab I.
BAB III Metode Penelitian
Penjelasan tentang metode penelitian berisi tentang variabel penelitian dan
definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini. Dijabarkan pula
tentang jumlah dan karakteristik sampel yang digunakan, jenis dan sumber
data yang didapatkan, serta metode pengumpulan data dari responden.
Selanjutnya akan dibahas metode analisis yang digunakan untuk mengolah
data yang sudah dikumpulkan dari obyek penelitian (sampel).
BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Menyajikan gambaran umum instansi yang meliputi sejarah singkat
instansi, struktur organisasi, visi dan misi, uraian jabatan, program kerja
kecamatan panakukang, dan kegiatan kantor camat panakukkang.
BAB V Hasil dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dijabarkan tentang hasil analisis data yang didapat dari
obyek penelitian (sampel) beserta penjelasan yang diperlukan. Analisis
data dan penjabarannya akan didasarkan pada landasan teori yang telah
8
dijabarkan pada Bab II, sehingga segala permasalahan yang dikemukakan
dalam Bab I dapat terpecahkan atau mendapat solusi yang tepat.
BAB VI Kesimpulan Dan Saran
Berdasarkan penjelasan hasil analisis data pada Bab V di atas, akan
dirumuskan kesimpulan yang merupakan pembuktian dari hipotesis yang
ada pada Bab II. Di samping itu, juga akan diutarakan keterbatasan
penelitian yang dilakukan, serta saran-saran yang diharapkan bisa berguna
bagi instansi terkait.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Motivasi
Motivasi dalam manajemen ditunjukan pada sumber daya manusia
umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya
motivasi karena menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia,
supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Menurut Terry dan Rue dalam Suharto dan Cahyono (2005) mengatakan
bahwa motivasi adalah “…getting a person to exert a high degree of effort…”
yang artinya adalah “motivasi membuat seseorang untuk bekerja lebih
berprestasi”.
Menurut Luthans (2006) motivasi adalah proses sebagai langkah awal
seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau
dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan
tertentu.
Menurut Gibson dalam Suharto dan Cahyono (2005) teori motivasi terdiri
dari, pertama content theories atau teori kepuasan yang memusatkan perhatian
pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, megarahkan, mendukung
dan menghentikan perilaku. Kedua adalah process theory atau teori proses yaitu
menguraikan dan menganalisis bagaimana perilaku itu dikuatkan, diarahkan,
10
didukung, dan dihentikan. Kedua kategori tersebut mempunyai pengaruh penting
bagi para manajer untuk memotivasi pegawai. Beberapa teori tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Teori Keadilan ( Equality Theory)
Intisari dari teori keadilan ini adalah bahwa pegawai
membandingkan usaha dan imbalan pegawai dengan usaha dan imbalan
yang diterima oleh orang lain dalam situasi kerja yang serupa, (Gibson
dalam Suharto dan Cahyono, 2005). Selanjutnya dijelaskan bahwa teori
motivasi ini didasarkan pada suatu asumsi bahwa individu itu dimotivasi
oleh keinginan untuk diperlakukan adil dalam pekerjaan dan orang bekerja
untuk mendapatkan imbalan dari organisasi.
2. Teori Penguatan ( Reinforcement Theory)
Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motif atau proses
motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi
perilaku di masa lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan datang.
Menurut Gibson dalam Suharto dan Cahyono, (2005) dalam pandangan
teori ini individu bertingkah laku tertentu karena dimasa lalu mereka
belajar bahwa perilaku tertentu akan berhubungan dengan hasil yang
menyenangkan dan berperilaku tertentu akan menghasilkan akibat yang
tidak menyenangkan karena pada umumnya individu lebih suka akibat
yang menyenangkan, mereka umumnya akan mengulangi perilaku yang
akan mengakibatkan konsekuensi yang menyenangkan.
11
3. Pencapaian Tujuan ( Goal Setting )
Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh seseorang dan tujuan
merupakan suatu obyek dalam suatu tindakan, (Gibson dalam Suharto dan
Cahyono, 2005), selanjutnya dijelaskan bahwa langkah-langkah dalam
penetapan tujuan mencakup: 1). Menetukan apakah orang, organisasi, dan
teknologi cocok untuk penetapan tujuan. 2). Mempersiapkan pegawai
lewat bertambahnya interaksi interpersonal, komunikasi, pelatihan, dan
rencana kegiatan untuk bagi penetapan tujuan. 3). Menekankan sifat-sifat
dalam tujuan yang harus dimengerti oleh pimpinan dan bawahan. 4).
Melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengadakan penyesuaian yang
perlu dalam tujuan yang telah ditetapkan, dimodifikasi dan dicapai.
B. Manfaat Motivasi
Dalam membangun diri untuk bersemangat dalam bekerja tentunya motivasi
karja juga sangat di perlukan. motivasi kerja merupakan energi yang dibutuhkan
oleh tubuh untuk dapat bergerak, bersemangat, dan pantang menyerah dalam
bekerja.
Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga
produktivitas kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena
bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan
dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam
skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang senang melakukan pekerjaannya.
12
Sesuatu yang dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuat
orang senang mengerjakannya. Orang pun akan merasa dihargai/diakui, hal ini
terjadi karena pekerjaannya itu betul-betul berharga bagi orang yang termolivasi,
schingga orang tersebut akan bekerja keras. Hal ini dimaklumi karena dorongan
yang begitu tinggi menghasilkan sesuai target yang mereka tetapkan. Kinerjanya
akan dipantau Oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan
membutuhkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi
(Arep Ishak & Tanjung Hendri, 2003)
Motivasi sangat penting artinya bagi instansi, karena motivasi merupakan
bagian dari kegiatan instansi dalam proses pembinaan, pengembangan dan
pengarahan manusia dalam bekerja. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan seorang
pegawai harus memiliki motivasi sehingga dapat memberikan dorongan agar
pegawai dapat bekerja dengan giat dan dapat memuaskan kepuasan kerja.
Adapun tujuan dan manfaat dari motivasi menurut Dr. Sowatno (2001),
diantaranya sebagai berikut:
a. Mendorong gairah dan semangat kerja,
b. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai.
c. Meningkatkan produktifitas kerja pegawai.
d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan.
e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai.
f. Mengefektifan pengadaan pegawai.
g. Menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik.
h. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai.
13
i. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.
j. Mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas –
tugasnya.
C. Hakikat Motivasi
Pada prinsipnya seseorang pegawai termotivasi untuk melaksanakan tugas-
tugasnya tergantung dari kuatnya motif yang mempengaruhinya. Pegawai adalah
manusia dan manusia adalah mahluk yang mempunyai kebutuhan dalam
(innerneeds) yang banyak sekali. Kebutuhan-kebutuhan ini membangkitkan motif
yang mendasari aktivitas individu. Namun demikian seseorang akan bertindak
atau berlaku menurut cara-cara tertentu yang mengarah kearah pemuasan
kebutuhan pegawai yang didasarkan pada motif yang lebih berpengaruh pada saat
ini
Menurut Manullang (1981) seseorang yang memiliki kebutuhan untuk
berprestasi akan mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai keberhasilan
atau kepuasan yang dicirikan sebagai berikut:
1. Pegawai tersebut menentukan tujuannya tidak terlalu muluk-muluk dan
juga tidak terlalu rendah, tetapi cukup mempunyai tantangan untuk dapat
dikerjakan lebih baik
2. Pegawai menetukan tujuan karena secara individu dapat mengetahui
bahwa hasilnya dapat dikuasai bila mereka kerjakan sendiri.
14
3. Pegawai senang terhadap pekerjaannya karena merasa sangat
berkepentingan dengan keberhasilannya sendiri.
4. Pegawai lebih senang bekerja didalam tugas-tugasnya yang dapat
memberikan gambaran bagaimana keadaan pekerjaannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan
dari dalam (diri sendiri) atau internal tention, hal yang menyebabkan,
menyalurkan dan merupakan latar belakang yang melandasi perilaku seseorang.
Manusia dalam suatu kegiatan tertentu bukan saja berbeda dalam kemampuannya,
namun juga berbeda dalam kemauan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Disamping itu motivasi bukan satu-satunya yang dapat mempengaruhi tingkat
prestasi pegawai. Ada beberapa faktor yang terlibat, yaitu tingkat kemampuan dan
tingkat pemahaman seseorang pegawai yang diperlukan untuk mencapai prestasi
tinggi. Motivasi, kemampuan dan pemahaman saling mendukung, jika salah satu
faktor ini rendah maka tingkat prestasi cenderung menurun, walaupun faktor-
faktor lain tinggi.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Memberikan motivasi kepada pegawai oleh pimpinannya merupakan
proses kegiatan pemberian motivasi kerja, sehingga pegawai tersebut
berkemampuan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.
Tanggung jawab adalah kewajiban bawahan untuk melaksanakan tugas sebaik
mungkin yang diberikan oleh atasan, dan inti dari tanggung jawab adalah
15
kewajiban (Siagian, 2001). Nampaknya pemberian motivasi oleh pimpinan
kepada bawahan tidaklah begitu sukar, namun dalam praktiknya pemberian
motivasi jauh lebih rumit. Siagian (2001) menjelaskan kerumitan ini disebabkan
oleh:
1. Kebutuhan yang tidak sama pada setiap pegawai, dan berubah sepanjang
waktu. Disamping itu perbedaan kebutuhan pada setiap taraf sangat
mempersulit tindakan motivasi para manajer. Dimana sebagian besar para
manajer yang ambisius, dan sangat termotivasi untuk memperoleh
kepuasan dan status, sangat sukar untuk memahami bahwa tidak semua
pegawai mempunyai kemampuan dan semangat seperti yang dia miliki,
sehingga manajer tersebut menerapkan teori coba-coba untuk
menggerakkan bawahannya.
2. Feeling dan emotions yaitu perasaan dan emosi. Seseorang pemimpin
tidak memahami sikap dan kelakuan pegawainya, sehingga tidak ada
pengertian terhadap tabiat dari perasaan, keharusan, dan emosi.
3. Aspek yang terdapat dalam diri pribadi pegawai itu sendiri seperti
kepribadian, sikap, pengalaman, budaya, minat, harapan, keinginan,
lingkungan yang turut mempengaruhi pribadi pegawai tersebut.
4. Pemuasan kebutuhan yang tidak seimbang antara tanggung jawab dan
wewenang. Wewenang bersumber atau datang dari atasan kepada
bawahan, sebagai imbalannya pegawai bertanggung jawab kepada atasan,
atas tugas yang diterima. Seseorang dengan kebutuhan akan rasa aman
yang kuat mungkin akan “mencari amannya saja”, sehingga akan
16
menghindar menerima tanggung jawab karena takut tidak berhasil dan
diberhentikan dan di lain pihak mungkin seseorang akan menerima
tanggung jawab karena takut diberhentikan karena alasan prestasi kerja
yang jelek (buruk).
E. Pengertian Kinerja
Kinerja mengacu pada prestasi pegawai yang diukur berdasarkan standar
atau kriteria yang ditetapkan instansi. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi
batasan oleh Maier (dalam As’ad, 2003) sebagai kesuksesan seseorang di dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler and Poter menyatakan
bahwa kinerja adalah "succesfull role achievement" yang diperoleh seseorang dari
perbuatan-perbuatannya (As’ad, 2003). Dari batasan tersebut Moh As’ad
menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran
yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
Menurut Simamora (1995), kinerja pegawai adalah tingkat terhadap mana
para pegawai mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Menurut Byars dan
Rue (dalam Prasetyo Utomo, 2006), kinerja merupakan derajat penyusunan tugas
yang mengatur pekerjaan seseorang. Jadi, Kinerja adalah kesediaan seseorang atau
kelompok orang untuk melakukan kegiatan atau menyempurnakannya sesuai
dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.
17
F. Penilaian Kinerja Pegawai
1. Penilaian Kinerja
Yang dimaksud dengan sistem penilaian kinerja ialah proses yang
mengukur kinerja pegawai. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penilaian kinerja pegawai adalah:
a. karakteristik situasi,
b. deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan standar kinerja
pekerjaan,
c. tujuan-tujuan penilaian kinerja,
d. sikap para pegawai terhadap evaluasi.
2. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan diadakannya penilaian kinerja bagi para pegawai dapat kita
ketahui dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tujuan evaluasi
Seorang pemimpin menilai kinerja dari masa lalu seorang pegawai
dengan menggunakan rating deskriptif untuk menilai kinerja dan
dengan data tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi.
demosi, terminasi dan kompensasi.
b. Tujuan pengembangan
Seorang pemimpin mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang
pegawai dimasa yang akan datang. sedangkan tujuan pokok dari
sistem penilaian kinerja pegawai adalah: sesuatu yang
18
menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan
perilaku dan kinerja anggota organisasi atau instansi.
3. Manfaat penilaian kinerja pegawai
Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen
sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian
penting dari seluruh proses kekaryaan pegawai yang bersangkutan. Hal
ini penting juga bagi instansi dimana pegawai tersebut bekerja. Bagi
pegawai, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang
berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi
yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana
dan pengembangan karir.
Dan bagi organisasi atau instansi sendiri, hasil penilaian tersebut
sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan keputusan
tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan
dan pelatihan, rekruitmen, seleksi, program pengenalan, penempatan,
promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari
manajemen sumber daya manusia secara efektif.
G. Pengukuran Kinerja Pegawai
Pengukuran kinerja merupakan alat manajemen untuk meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Pengukuran kinerja dilakukan
untuk memastikan apakah pengambilan keputusan dilakukan secara tepat dan
obyektif. Kita juga bisa memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan
19
membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk
memperbaiki kinerja periode berikutnya. Terjadinya peningkatan atau penurunan
produktivitas bisa ditunjukkan dari kegiatan ini. Pengukuran kinerja adalah suatu
proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya.
Secara teoretikal berbagai metode dan teknik mempunyai sasaran yang
sama, yaitu menilai prestasi kerja para pegawai secara obyektif untuk suatu kurun
waktu tertentu dimasa lalu yang hasilnya bermanfaat bagi organisasi atau instansi,
seperti untuk kepentingan mutasi pegawai maupun bagi pegawai yang
bersangkutan sendiri dalam rangka pengembangan karirnya. Untuk mencapai
kedua sasaran tersebut maka digunakanlah berbagai metode pengukuran kinerja
pegawai menurut Husnan (1994) yang dewasa ini dikenal dan digunakan adalah:
1. Rangking, adalah dengan cara membandingkan pegawai yang satu dengan
pegawai yang lain untuk menentukan siapa yang lebih baik.
2. Perbandingan pegawai dengan pegawai, adalah suatu cara untuk
memisahkan penilaian seseorang ke dalam berbagai faktor.
3. Grading, adalah suatu cara pengukuran kinerja pegawai dari tiap
pegawai yang kemudian diperbandingkan dengan definisi masing- masing
kategori untuk dimasukkan kedalam salah satu kategori yang telah
ditentukan.
4. Skala grafis, adalah metode yang menilai baik tidaknya pekerjaan
seorang pegawai berdasarkan faktor-faktor yang dianggap penting bagi
pelaksanaan pekerjaan tersebut. Masing-masing faktor tersebut, seperti
20
misalnya kualitas dan kuantitas kerja, keterampilan kerja, tanggung jawab
kerja, kerja sama dan sebagainya.
5. Checklists, adalah metode penilaian yang bukan sebagai penilai
pegawai tetapi hanya sekedar melaporkan tingkah laku pegawai.
Menurut Gomez (dalam Utomo, 2006) dalam melakukan penelitian
terhadap kinerja yang berdasarkan perilaku yang spesifik (Judgement
Performance Evaluation) ini maka ada delapan dimensi yang perlu mendapatkan
perhatian, antara lain:
1. Quality of Work (kualitas kerja)
Kualitas ini akan dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapan.
2. Quantity of Work (kuantitas kerja)
Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.
3. Job Knowledge (pengetahuan pekerjaan)
Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan ketrampilan.
4. Creativeness (kreatifitas)
Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.
5. Cooperative (kerjasama)
Kesadaran untuk bekerja sama dengan orang lain.
6. Initiative (inisiatif)
Keaslian ide-ide yang disampaikan sebagai program organisasi dimasa yang
mendatang.
7. Dependerability (ketergantungan)
21
Kesadaran dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penjelasan kerja.
8. Personal Quality (kualitas personil)
Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, kemampuan dan integritas pribadi.
Bernardin dalam Novitasari (2003) mengatakan bahwa terdapat enam
criteria yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kinerja secara individu.
1. Kualitas
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam arti
menyelesaikan beberapa cara ideal dan penampilan aktivitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas.
2. Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam istilah sejumlah unit, jumlah siklus
aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu
Tingkat suatu aktivitas yang diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan
dilihat dari sudut koordinasi yang dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
4. Efektivitas
Tingkat penggunaan sumber daya organisasi dimaksimalkan dengan maksud
menghasilkan keuntungan dan mengurangi kerugian setiap penggunaan sumber
daya.
5. Kemandirian
22
Tingkat dimana seorang pegawai dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa minta
bantuan, bimbingan dan pengawasan atau meminta turut campurnya pengawas
atau meminta turut campurnya pengawas.
6. Komitmen kerja
Tingkat dimana pegawai mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan
tanggung jawab kerja terhadap instansi .
Menurut Soeprihanto dalam Utomo (2006) ada beberapa aspek yang
digunakan untuk mengukur kinerja pegawai yaitu: prestasi kerja, rasa tanggung
jawab, kesetiaan dan pengabdian, kejujuran, kedisiplinan, kerja sama dan
kepemimpinan.
H. Kerangkan Pikir
Kerangka pikir yang diajukan untuk penelitian ini berdasarkan pada hasil
telaah teoritis seperti yang telah diuraikan diatas. Untuk lebih memudahkan
pemahaman tentang kerangka pemikiran penelitian ini, maka dapat dilihat dalam
gambar berikut:
23
Gambar 1. kerangka pikir
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian
yang perlu dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan masalah penelitian yang
dikemukakan dsiatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
diduga terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dengan
kinerja pegawai Kantor Camat Panakukang Makassar.
Kantor Camat Panakkukang Makassar
Kinerja Pegawai
Motivasi Kerja
Rekomendasi
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Camat Panakkukang bertempat di
jalan. Batua Raya No. 168 Makassar. Penelitian ini direncakan akan dilaksanakan
pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2015
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara menggunakan pertanyaan lisan kepada
subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari
permasalahan yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak
dapat dijelaskan dengan kuesioner.
2. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan satu teknik
pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada
responden, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap
pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Dalam kuesioner ini nantinya akan
digunakan model pertanyaan tertutup, yakni bentuk pertanyaan yang sudah
25
disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih
salah satu dari alternatif jawaban tersebut.
C. Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data numeric yang memberikan informasiberupa
angka yang diperoleh dari laporan- laporan yang berhubungan dengan
penelitian.
2. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan
pihak pihak yang terkait dengan penelitian atau hasil interpretasi terhadap
data sekunder.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan
atau langsung melalui obyeknya. Pengumpulan data ini biasanya
dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada obyek penelitian dan
diisi secara langsung oleh yang responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau
melalui media perantara. Data yang didapatkan dari arsip yang dimiliki
26
organisasi/instansi, studi pustaka, penelitian terdahulu, literatur, dan jurnal
yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
D. Populasi Dan Sampel
Populasi dan sampel diperlukan dalam sebuah penelitian untuk
mengumpulkan data dari variabel yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini
adalah pegawai Kantor Camat Panakkukang Makassar yang berjumlah 60 orang.
Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini terbatas dan dapat
dijangkau, maka disimpulkan Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah
populasi yaitu 60 orang pagawai Kantor Camat Panakukang Makassar terbagi 35
orang Laki-laki dan 25 orang Perempuan.
E. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah hal-hal yang dapat membedakan atau membawa
variasi pada nilai (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji dua variabel yaitu
variabel independen dan varibel dependen. Variabel independen dalam penelitian
ini adalah adalah motivasi kerja dan , sedangkan variabel dependen adalah kinerja
pegawai.
Definisi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau
diukur melalui gejala-gejala yang ada. Definisi operasional yang digunakan untuk
penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:
27
1. Motivasi
Motivasi adalah proses sebagai langkah awal seseorang melakukan
tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan kata lain
adlah suatu dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan tertentu.
Indikator yang digunakan mengacu pada pendapat Mas’ud ( 2004 )
meliputi :
a. Persepsi mengenai adanya tantangan pekerjaan.
b. Persepsi mengenai kemampuan pegawai untuk mengatasi
kesukaran.
c. Persepsi mengenai motif berdasarkan uang.
Pengukurannya menggunakan kuesioner dengan skala likert 5 poin,
setiap responden diminta pendapatanya mengenai suatu pernyataan,
dengan skala penilaian 1 samapi 5. Tanggapan positif ( maksimal ) diberi
nilai 5 dan taggapan negatif ( minimal ) diberi nilai 1.
Skala Pengukuran Persepsi Responden (Skala Likert 1 s.d 5)
Sangat tidak setuju Sangat setuju
1 2 3 4 5
Dalam penelitian ini, untuk memudahkan responden dalam menjawab
kuesioner, maka skala penilaiannya sebagai berikut:
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu –ragu
4. Setuju
28
5. Sanagt setuju
2. Kinerja pegawai
Kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang
berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitas, kuantitas, ketepatan waktu,
keterampilan dan tingkat pengetahuan pegawai, dan standar profesional
kerja. Indicator yang digunakan mengacu pada pendapat Mas’ud ( 2004 )
meliputi:
a. Kualitas kerja pegawai.
b. Kuantitas kerja pegawai.
c. Ketepatan waktu.
d. Keterampilan dan tingkat pengetahuan pagawai.
e. Standar prfesional kerja.
Pengukurannya menggunakan kuesioner dengan skala likert 5 poin,
setiap responden diminta pendapatanya mengenai suatu pernyataan, dengan
skala penilaian 1 samapi 5. Tanggapan positif ( maksimal ) diberi nilai 5 dan
taggapan negatif ( minimal ) diberi nilai 1.
Skala Pengukuran Persepsi Responden (Skala Likert 1 s.d 5)
Sangat tidak setuju Sangat setuju
1 2 3 4 5
Dalam penelitian ini, untuk memudahkan responden dalam menjawab
kuesioner, maka skala penilaiannya sebagai berikut:
1. Sangat tidak setuju
29
2. Tidak setuju
3. Ragu –ragu
4. Setuju
5. Sanagt setuju
F. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan
metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih
akurat tentang respon yang diberikan oleh responden, sehingga data yang
berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik.
1. Analisis Korelasi
Korelasi sederhana merupakan suatu teknik statistik yang
dipergunakan untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel dan juga
untuk dapat mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel tersebut
dengan hasil yang sifatya kuantitatif. Kekuatan hubunga dua variabel
yang dimaksud disini adalah apakah hubungan tersebut erat, atau lemah
ataupun tidak erat, sedangkan bentuk hubungannya adalah apakah bentuk
korelasi linier positif atau linier negatif. Korelasi Product Moment
menurut Umar (2005), adalah analisis korelasi yang berguna untuk
menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan
suatu variabel dengan variabel lain.
30
Rumus yang dipergunakan untuk menghitung Koefisien Korelasi
Sederhana adalah sebagai berikut :
(Rumus ini disebut juga dengan Pearson Product Moment)
r = nΣxy – (Σx) (Σy)
. √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)
2}
Dimana :
n = Banyaknya Pasangan data Motivasi dan Kinerja
Σx = Total Jumlah dari Motivasi
Σy = Total Jumlah dari Kinerja
Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Motivasi
Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Kinerja
Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Motivasi
dan Kinerja
2. Uji Hipotesis
Uji T
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah dua sampel
tidak berhubungan, memiliki rata-rata yang berbeda. Uji t dilakukan
dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata-rata
dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel (Ghozali, 2006).
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Profil Kantor Kecamatan Panakkukang Kota Makassar
Kecamatan Panakukang merupakan salah satu wilayah di Kota Makassar
yang posisinya terletak di sebelah utara Kecamatan Tallo, disebelah timur
Kecamatan Tamalanrea, disebelah selatan Kecamatan Rappocini disebelah barat
Kecamatan Makassar. Luas wilayah Kecamatan Panakkukang 17,05 Km persegi,
dibagi dalam 11 Kelurahan. Kecamatan Panakkukang merupakan daerah bukan
pantai. Luas kecamatan yang dimiliki mempunyai jumlah RT sebanyak 470, RW
sebanyak 91 dengan kategori kelurahan swasembada, dengan jumlah penduduk
pada akhir tahun 2010 mencapai 141.382 jiwa dengan laju pertumbuhan 3,53
persen pertumbuhan pertahun.
32
C. B. Struktur Organisasi
D. Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kecamatan Panakkukang Makassar
SUB KEUANGAN
DAN
PERLENGKAPAN
CAMAT
SUB BAGIAN UMUM
DAN
KEPEGAWAIAN
SEKSI PEMERINTAHAN,
KETENTRAMAN DAN
KETERTIBAN UMUM
SEKERTARIS
SEKSI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
SEKSI
PEREKONOMIAN
DAN PEMBANGUNAN
SEKSI
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
SEKSI
PENGELOLAAN
KEBERSIHAN
KELURAHAN
TALLO BARU
KELURAHAN
PAMPANG
KELURAHAN
PAROPO
KELURAHAN
TAMAMAUN
KELURAHAN
KARUWISI
KELURAHAN
KARAMPUANG
KELURAHAN
PANAIKANG
KELURAHAN
PANDANG
KELURAHAN
MASALE
KELURAHAN
SINRI JALA
KELURAHAN
KARUWISI UTARA
33
E. Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural
Uraian tugas jabatan struktural pada kantor Kecamatan Panakkukang
berdasarkan Peraturan Walikota Makassar Nomor 57 Tahun 2009 sebagai
berikut:
a. Sekretariat
1) Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif
bagi seluruh satuan kerja di lingkungan kecamatan.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 2
ayat 1
peraturan ini, sekretariat mempunyai fungsi :
a) Pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan,
b) Pelaksanaan urusan kepegawaian kecamatan,
c) Pelaksanaan urusan keuangan,
d) Pelaksanaan perlengkapan,
e) Pelaksanaan urusan umum dan rumah tangga,
f) Pelaksanaan koordinasi terhadap penyusunan perencanaan dan
program kerja kecamatan.
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
1) Sub bagian umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyusun
rencana kerja, melaksanakan tugas teknis ketatausahaan, mengelola
34
administrasi kepegawaian serta melaksanakan urusan kerumahtanggaan
kecamatan.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat 1
peraturan ini, sub bagian umum dan kepegawaian menyelenggarakan
fungsi :
a) Menyusun rencana kerja pada Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian,
b) Mengatur pelaksanaan kegiatan sebagian urusan ketatausahaan
meliputi surat menyurat, kearsipan, surat perjalanan dinas,
mendistribusi surat sesuai bidang,
c) Melakukan urusan kerumahtanggaan kecamatan,
d) Membuat usul kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun,
e) Membuat usul gaji berkala, usul tugas belajar,
f) Menghimpun dan mensosialisasi peraturan perundang –
undangan di bidang kepegawaian dalam lingkup kecamatan,
g) Menyiapkan bahan penyusunan standarisasi meliputi bidang
kepegawaian, pelayanan, organisasi dan ketatalaksanaan
h) Melaksanakan tugas pembinaan terhadap anggota Korpri,
i) Melakukan koordinasi pada Sekretariat Korpri Kota Makassar
j) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
35
1) Sub bagian keuangan dan perlengkapan mempunyai tugas melakukan
pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan meliputi
penyusunan anggaran, penggunaan anggaran, pembukuan, pertanggung
jawaban dan merumuskan rencana kebutuhan perlengkapan,
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada pasal 4
ayat 1 peraturan ini, sub bagian keuangan dan perlengkapan
mempunyai fungsi :
a) Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas pokok dan
fungsinya,
b) Mengumpulkan dan menyusun rencana kerja kecamatan,
c) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan Rencana
Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) dari masing – masing satuan kerja sebagai bahan konsultasi
perecanaan ke Bappeda,
d) Menyusun realisasi perhitungan anggaran dan administrasi
perbendaharaan dinas,
e) Menyusun rencana kebutuhan barang perlengkapan kecamatan,
f) Membuat laporan inventaris barang dan tata administrasi
perlengkapan,
g) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi dari masing – masing satuan kerja,
h) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas.
d. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum
36
1. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai
tugas melakukan penyusunan rencana dan penyelenggaraan pembinaan
ideologi negara dan kesatuan bangsa, pembinaan kerukunan hidup
beragama, pengkoordinasian kegiatan instansi pemerintah, pembinaan
administrasi kelurahan, serta pembinaan administrasi kependudukan
serta penyelenggaraan pembinaan ketentraman dan ketertiban serta
kemasyarakatan, pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kestuan Polisi
Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat (LINMAS), serta
Penegakan pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan walikota serta
perundang – undangan lainnya,
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat 1
Peraturan ini, Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum
mempunyai fungsi :
a) Menyusun rencana dan program kerja berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya,
b) Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya,
c) Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat
berjalan lancar,
d) Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi hasil
pelaksanaan tugas,
e) Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan ideologi negara dan
kesatuan bangsa,
37
f) Mengumpulkan bahan dalam rangka fasilitasi pembinaan kerukunan
hidup umat beragama,
g) Menyusun rencana pengkoordinasian kegiatan UPTD/instansi
pemerintah di kecamatan,
h) Menyelenggarakan fasilitasi penataan kelurahan,
i) Menyelenggarakan fasilitasi pelaksanaan lomba/penilaian
kelurahan,
j) Menyelenggarakan kegiatan administrasi kependudukan,
k) Melaksanakan pendataan dan inventarisasi aset daerah dan
kekayaan daerah lainnya yang ada di wilayah kecamatan,
l) Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan ideologi negara
dan kesatuan bangsa,
m) Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan ketentraman
dan ketertiban serta kemasyarakatan,
n) Menyusun rencana bagi pelaksanaan koordinasi dan pembinaan
kesatuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat
(LINMAS) dalam wilayah kecamatan,
o) Mengumpulkan bahan dan menyusun rencana penegakan dan
pelaksanaan peraturan daerah, peraturan walikota serta peraturan
perundang – undangan lainnya di wilayah kecamatan,
38
p) Melaksanakan administrasi pemberian rekomendasi dan perizinan
yang bersesuaian dengan tugas pokok fungsinya,
q) Memberikan saran pada camat berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya,
r) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala berdasarkan
tugas pokok dan fungsinya,
s) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
e. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
1. Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas penyusunan rencana
dan penyelenggaraan pembinaan pemberdayaan masyarakat kecamatan,
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat 1
Peraturan ini, Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :
a) Menyusun rencana dan program kerja berdasarkan tugas pokok
dan fungsinya,
b) Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya,
c) Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar,
d) Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi hasil
pelaksanaan tugas,
39
e) Mengumpulkan bahan dalam rangka fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat di wilayah
kecamatan,
f) Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan di wilayah
kecamatan,
g) Mengumpulkan bahan fasilitasi pemberian bantuan stimulans
bagi lembaga kemasyarakatan,
h) Mengumpulkan bahan fasilitasi pengembangan sumber daya
manusia tenaga teknis pemberdayaan masyrakat kecamatan,
i) Melaksanakan penyiapan bahan penyelenggaraan kegiatan
gerakan pemberdayaan dan kesehjateraan keluarga (PKK),
j) Melaksanakan administrasi pemberian rekomendasi dan
perizinan yang bersesuaian dengan tugas pokok dan fungsinya,
k) Memberikan saran pada camat berdasarkan tugas pokok an
fungsinya,
l) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya,
m) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
40
f. Seksi Perekonomian dan Pembangunan
1. Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana dan penyelenggaraan pengembangan
perekonomian wilayah kecamatan dan kelurahan, pelaksanaan
administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, dan pengembangan
kegiatan perindustrian dan perdagangan serta penyelenggaraan
pengembangan pembangunan, pelaksanaan pembangunan swadaya
masyarakat, pembinaan dan penanggulangan pencernaan dan kerusakan
lingkungan, serta pembinaan dan pengawasan bangunan,
2. Untuk melaksanakan tugas segaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat 1
peraturan ini, Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai
fungsi :
a) Menyusun rencana dan program kerja berdasarkan tugas pokok
dan fungsinya,
b) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidangnya,
c) Member petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancer,
d) Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluai hasil
pelaksanaan tugas,
e) Mengumpulkan bahan dalam rangka fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan pembangunan di wilayah kecamatan,
41
f) Mengumpulkan bahan bagi fasilitasi pengembangan
perekonomian kelurahan,
g) Menyusun rencana bagi pelaksanaan pungutan atas pajak dan
retribusi daerah di wilayah kecamatan,
h) Menyusun rencana pengembangan serta pemantauan kegiatan
perindustrian, perdagangan, perkoperasian, dan Usaha Kecil
Menengah (UKM),
i) Melaksanakan pengawasan penyaluran dan pengembalian kredit
dalam rangka menunjang keberhasilan program usaha
perekonomian masyarakat,
j) Menyusun rencana bagi pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi
penyelenggaraan pembangunan di wilayah kecamatan,
k) Mengumpulkan bahan bagi kegiatan koordinasi, pembinaan dan
pengawasan serta pelaporan langkah – langkah
penanggulangan terjadinya pencemaran dan kerusakan
lingkungan,
l) Menyusun rencana pelaksanaan pencegahan perusakan
sumberdaya alam yang membahayakan lingkungan,
m) Menyusun rencana pengkoordinasian pembangunan swadaya
masyarakat,
n) Melaksanakan administrasi pemberian rekomendasi dan
perizinan yang bersesuaian dengan tugas pokok dan
fungsinya,
o) Memberikan saran kepada camat berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya,
42
p) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya,
q) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
g. Seksi Kesejahteraan Sosial
1. Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melakukan penyusunan
rencana dan penyelenggaraan pembinaan kemasyarakatan, fasilitasi
kegiatan organisasi social/kemasyarakatan, penanggulangan bencana
alam, penanggulangan maslaha social, penyelenggaraan koordinasi
keluarga berencana, serta fasilitasi penyelenggaraan pendidikan,
kesehatan, generasi muda, keolahragaan, kepramukaan, dan peranan
wanita.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud pada Pasal 8 ayat 1
peraturan ini, Sekis Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :
a) Menyusun rencana program kerja berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya,
b) Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya,
c) Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancara,
d) Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi hasil
pelaksanaan tugas,
43
e) Menyusun rencana pembinaan kegiatan pemberdayaan
masyarakat,
f) Menyelenggarakan fasilitas kegiatan organisasi
social/kemesyarakan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM )
g) Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan bencana alam
di wilayah kecamatan,
h) Melaksanakan penanggulangan masalah social,
i) Mengumpulkan bahan dan data kegiatan program pendidikan
masyarakat,
j) Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat dan
lingkungan,
k) Melaksanakan pembinaan kegiatan program generasi muda,
keolahragaan, kebudayaan, kepramukaan serta peranan wanita,
l) Melaksanakan administrasi pemberian rekomendasi dan
perizinan yang bersesuaian dengan tugas pokok dan fungsinya,
m) Memberikan saran pada camat berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya,
n) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya,
o) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
h. Seksi Pengelolaan Kebersihan
44
1. Seksi Pengelolaan Kebersihan mempunyai tugas melakukan penyusunan
rencana dan penyelenggaraan pengelolaan kebersihan di wilayah
kecamatan,
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat 1
peraturan ini, Seksi Pengelolaan Kebersihan mempunyai fungsi:
a) Menyusun rencana dan program kerja berdasarkan tugas pokok
dan fungsinya,
b) Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidangnya,
c) Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas
dapat berjalan lancar,
d) Menilai hasil kerja bawahan dengan cara mengevaluasi hasil
pelaksanaan tugas,
e) Menyusun bahan penyelenggaraan pengelolaan kebersihan di
wilayah kecamatan,
f) Menyusun dan mengkoordinasikan jadwal pengambilan sampah
di kelurahan,
g) Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Pertamanan dan
Kebersihan dalam hal pengelolaan kebersihan,
h) Melaksanakan koordinasi kerjasama dengan lembaga
masyarakat dalam pengelolaan kebersihan,
i) Menyiapkan bahan dalam memberdayakan masyarakat dalam
hal pengelolaan kebersihan,
45
j) Melaksanakan administrasi pemberian rekomendasi dan
perizinan yang bersesuaian dengan tugas pokok dan fungsinya,
k) Memberikan saran pada camat berdasarkan tugas pokok dan
fungsinya,
l) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya,
m) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
F. Visi dan Misi Kecamatan Panakkukang
Rencana strategik yang disusun mengandung visi, misi, tujuan, sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan yang realitas dengan mengantisipasi dan
mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil keputusan untuk
pembangunan dan perkembangan Kota Makassar. Serta membuat langkah –
langkah dan prosedur untuk mencapainya, serta menentukan ukuran
keberhasilan/kegagalannya. Perencanaan strategic bersama pengukuran, penilaian,
dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Rencana strategik SKPD Kecamatan Panakkukang Kota Makassar disusun
sebagai tolak ukur bagi manajemen dalam penyelenggaraan pembangunan 5
(lima) tahun dan tahunan serta untuk penilaian keberhasilan SKPD.
46
Resntra yang disusun juga ditujukan agar lebih terarah dan terjamin
tercapainya sasaran strategic pembangunan 5 (lima) tahun mendatang. SKPD
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar, Renstra dipandang sebagai : alat kendali
bagi penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan. Dan alat
untuk memacu dan mendorong aparat serta masyarakat dalam proses mencapai
sasaran yang ditetapkan.
1. Pernyataan Visi dan Misi
Visi Kecamatan Panakkukang Kota Makassar Tahun 2009-2014 adalah
sebagai berikut :
“ Mengedepankan Kepentingan Publik yang Profesional menuju Kota
Dunia”.
Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan dalam lima tahun
kedepan (2009 – 2014) yang bertumpu pada potensi dan sumber daya yang
dimiliki serta ditunjang oleh semangat kebersamaan, tanggung jawab yang
optimal dan proporsional, maka misi Kecamatan Panakkukang adalah :
a) Mendorong penguatan dan partisipasi masyarakat pada semua aspek
pembangunan.
b) Mendukung pemerintah kota untuk mewujudkan ruang kota yang ramah
lingkungan.
c) Meningkatkan pelayanan prima Kecamatan terhadap seluruh lapisan
masyarakat.
47
d) Mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia serta peran
serta masyarakat dalam pembangunan.
e) Mendorong dan meningkatkan penyelenggaraan pengembangan
perekonomian wilayah kecamatan dan kelurahan.
f) Meingkatkan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan
ketentraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan.
2. Strategi Kecamatan Panakkukang
Strategi adalah cara yang ditempuh dalam rangka pencapaian misi.
Strategi diuraikan kedalam arah kebijakan, tujuan, sasaran program dan
kegiatan prioritas yang akan diimplementasikan dalam periode tertentu.
Untuk menjaga konsistensi Visi dan Misi terutama dalam menjabarkan
pada kebijakan perencanaan pembangunan selama lima tahun kedepan. Maka
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar telah menetapkan strategi untuk
mewujudkan Visi dan Misi sebagai berikut :
a) Koordinasi, adalah suatu upaya komunikasi yang dijalin, baik secara
horizontal maupun diagonal untuk mencapai tujuan tertentu.
b) Integrasi, adalah proses penyusunan tujuan berbagai unsure untuk
mencapai bersama.
c) Sinkronisasi, adalah upaya penciptaan suatu proses penyelarasan dari
berbagai rencana kebijakan untuk mencapai tujuan tertentu.
48
d) Motivasi, adalah adanya dorongan untuk melakukan yang terbaik
secara terus – menerus dalam pelaksanaan tugas sehari – hari.
e) Eligible, mengandung mkana yaitu sesuatu yang dihaislkan sellau
memuaskan masyarakat, dapat dipertanggung jawabkan dan sesuai
dengan yang diharapkan.
3. Kebijakan kecamatan panakkukang
Arah kebijakan pengembangan Kecamatan di Kota Makassar telah
diatur dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Makassar dengan berfokus pada lima kebijakan pembangunan
yaitu :
a) Kebijakan peningkatan kualitas manusia.
b) Kebiajkan pengembangan kawasan, tata ruang dan lingkungan.
c) Kebijakan penguatan strutur ekonomi.
d) Kebijakan desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan
bebas korupsi.
e) Kebijakan penegakan hokum dan hak asasi manusia.
Kelima kebijakan tersebut yang mendorong pembangunan
Kecamatan yang nantinya akan di implementasikan ke dalam beberapa
program indikatif.
49
G. Tujuan dan Sasaran Strategik Kecamatan Panakkukang
SKPD Kecamatan Panakkukang Kota Makassar menetapkan tujuan strategic
berdasarkan visi, misi dan factor – factor kunci keberhasilan. Sasaran – sasaran
strategic SKPD Kecamatan Panakkukang Kota Makassar yang merupakan bagian
integral dalam proses perencanaan strategic organisasi dirumuskan untuk masing
– masing tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan dan sasaran strategic yang ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.1
TUJUAN 1
Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam setiap
aktivitas pembangunan.
SASARAN 1 Penguatan LPM dan lembaga kemasyarakatan dan
partisipasi masyarakat.
TUJUAN 2 Terwujudnya pelayanan public yang optimal.
SASARAN 2 Pelayanan prima penyelenggaraan pemerintahan umum
kecamatan.
TUJUAN 3 Terwujudnya peningkatan sumber daya aparat dan
masyarakat.
SASARAN 3 Meliputi pendidikan formal, pendidikan informal,
kursus – kursus, sosialisasi dan kerja paket pendidikan.
TUJUAN 4 Terwujudnya peningkatan ekonomi masyarkat melalui
penciptaan koordinasi kecamatan dan kelurahan
SASARAN 4 Pemberdayaan ekonomi masyarakat.
TUJUAN 5 Terwujudnya ketentraman dan ketertiban umum
masyarakat.
SASARAN 5 Pemantapan koordinasi mengenai ketentraman dan
ketertiban umum dan penegakan peraturan pemerintah.
50
H. Program Kerja Kecamatan Panakkukang
Program merupakan kumpulan kegiatan nyata yang disusun secara
sistematis dan terpadu. Program yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.
2. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.
3. Peningkatan kesiagaan dan pencegahan pengendalian bahaya kebakaran.
4. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
5. Penataan administrasi kependudukan.
6. Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
mandiri.
7. Promosi kesehatan ibu bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di
masyarakat.
8. Peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS.
9. Penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif.
10. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif
UKM.
11. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.
51
12. Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal.
13. Pelayanan administrasi perkantoran.
14. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
15. Peningkatan disiplin aparatur.
16. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
17. Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja
keuangan.
18. Peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan.
19. Program pengendalian pemanfaatan uang.
20. Pengembangan lingkungan sehat
21. Peningkatan pelayanan administrasi kelurahan.
22. Peningkatan kualitas mental spiritual.
23. Program pendidikan politik masyarakat.
24. Peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
25. Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa/kelurahan
26. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
52
27. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan.
I. Kegiatan Panakkukang Makassar
Sebagai penjabaran dari kebijakan dan program kerja ditentukan berbagai
kegiatan kantor Kecamatan Panakkukang sebagai berikut :
1. Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.
a) Tersedianya jasa tenaga pengelola perpustakaan
2. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.
a) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana Posyandu
3. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan pengendalian bahaya
kebakaran.
a) Sosialisasi pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran
4. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
a) Penyediaan sarana dan prasarana persampahan
b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
c) Sosialisasi pengelolaan persampahan
53
d) Peningkatan peran serta masyarakat dalam mendukung sadar bersih
dan Makassar Go Green dan Clean
5. Program penataan administrasi kependudukan.
a) Koordinasi pelaksanaan kebijakan kependudukan
b) Sosialisasi kebijakan kependudukan
c) Biaya pengelolaan penerbitan E-KTP
6. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR
yang mandiri.
a) Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB
7. Program promosi kesehatan ibu bayi dan anak melalui kelompok
kegiatan di masyarakat.
a) Penyuluhan kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan
di masyarakat
b) Sosialisasi program kesehatan/ KB
c) Peningkatan kemampuan kader
8. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk
HIV/AIDS.
a) Penyuluhan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
54
9. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif.
a) Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah
10. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif
UKM.
a) Fasilitasi bisnis terpadu (KBT) tingkat kecamatan
11. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan.
a) Penyuluhan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
12. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal.
a) Sosialisasi peningkatan kualitas ketentraman dan ketertiban
masyarakat
b) Koordinasi penyelenggaraan keamanan dan ketertiban
13. Program pelayanan administrasi perkantoran.
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
d) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perisinan kendaraan
dinas/operasioal
55
e) Penyediaan jasa kebersihan kantor
f) Penyediaan komponen instansi listrik/penerangan bangunan kantor
g) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan
h) Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
i) Penyediaan jasa tenaga kerja pendukung administrasi kantor
j) Penyusunan RKA/SKPD
k) Penyusunan DPA/SKPD
l) Penyusunan renja tahun 2011
m) Pengelolaan keuangan SKPD
n) Pengelolaan administrasi perkantoran
14. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
a) Pengadaan perlengkapan gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan
c) Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
d) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
e) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
56
f) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan gedung
kantor
g) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor
15. Program peningkatan disiplin aparatur.
a) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
b) Sosialisasi penataan administrasi kelurahan
16. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
a) Sosialisasi peraturan perundang – undangan
17. Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja
keuangan.
a) Penyusunan LAKIP
b) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran dan laporan keuangan
akhir tahun dan perhitungan
c) Penyusunan dokumen penetapan kinerja Kota Makassar
18. Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan.
a) Sosialisasi peningkatan kemampuan dan keterampilan pengurus
LPM
57
b) Penyuluhan pemberdayaan pemuda karang taruna
19. Program pengendalian pemanfaatan uang.
a) Sosialiasi penerapan peraturan izin mendirikan bangunan
20. Program pengembangan lingkungan sehat
a) Penyuluhan masyarakat dalam menciptakan lingkungan sehat
21. Program peningkatan pelayanan administrasi kelurahan.
a) Biaya operasional kelurahan
22. Program peningkatan kualitas mental spiritual.
a) Pembinaan imam kelurahan
23. Program pendidikan politik masyarakat.
a) Sosialisasi penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah
24. Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
a) Sosialisasi peningkatan kemampuan kader pemberdayaan
masyarakat
25. Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa/kelurahan
58
a) Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa pelaksanaaan
musyawarah perencanaan pembangunan
26. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
a) Surveillance audit iso 9001 : 2008
b) Sosialisasi penataan tempat isin usaha
27. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan.
a) Penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kaki lima dan asongan
59
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai kantor Kecamatan
Panakkukang Kota Makassar yang berjumlah 60 orang pagawai dari 60 kuesioner
yang disebar hanya 45 kuesioner yang kembali dan dapat diolah. Berikut akan
dipaparkan karakteristik responden secara umum berdasarkan jenis kelamin,
umur, pendidikan terakhir, dan masa kerja.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di kantor
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki – laki 25 55,56
2 Perempuan 20 44,44 Total 45 100,00
Sumber Data : Hasil pengolahan data kuesioner,2015
Berdasarkan data pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari 45 yang menjadi
responden pada penelitian ini, 25 orang berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 55,
56% dan 20 orang berjenis kelamin perempuan dengan persentase 44,44% Sehingga
dapat dinyatakan bahwa jumlah responden berjenis kelamin laki laki lebih banyak dari
60
jumlah responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini dikarenakan jumlah pegawai di
kantor Kecamatan Panakkukang didominasi oleh laki laki.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Adapun karakteristik responden berdasarkan umur di kantor Kecamatan
Panakkukang Kota Makassar dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No Umur Frekuensi Persentase (%)
1 ≤ 20 1 2,22
2 21 – 30 8 17,78
3 31 – 40 12 26,67
4 41 – 50 15 33,33
5 ≥ 50 9 20
Total 45 100
Sumber Data : Hasil pengolahan data kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel diatas bahwa terdapat 1 orang atau
2,22% pada usia responden ≤ 20 tahun, 8 orang atau 17,78% pada usia
responden 21 – 30 tahun, 12 orang atau 26,67% pada usia responden 31 –
40 tahun, 15 orang atau 33,33% pada usia responden 41 – 50 tahun, dan 9
orang atau 20% pada usia responden > 50 tahun.
Dari data diatas dapat dinyatakan bahwa jumlah responden yang
paling banyak berdasarkan umur adalah usia antara 41 sampai 50 tahun
yaitu sebanyak 15 orang dengan persentase 33,33%.
61
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Adapun karakteristik responden berdasarkan masa kerja di kantor
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar dapat di lihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
di kantor Kecamatan Panakkukang
No Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)
1 1 – 5 25 55,55
2 6 – 10 13 28,89
3 11 – 15 1 2,22
4 16 – 20 2 4,44
5 > 20 4 8,89
Total 45 100.00
Sumber Data : Hasil pengolahan data kuesioner, 2015
Dilihat dari lama bekerja pegawai, sebesar 55,55% pegawai bekerja
dengan masa kerja selama 1-5 tahun. Sebesar 28,89% pegawai yang bekerja
selama 6-10 tahun
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Adapun karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir di
kantor Kecamatan Panakkukang Kota Makassar dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
62
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)
1 SMA 17 37,79
2 D III 2 4,44
3 S1 20 44,44
4 S2 6 13,33
Total 45 100,00
Sumber Data : Hasil pengolahan data kuesioner, 2015
Berdasarkan data pada tabel diatas bahwa terdapat 17 orang yang
berpendidikan SMA dengan persentase 37,79%, kemudian terdapat 2 orang yang
berpendidikan DIII dengan persentase 4,44%, 20 orang yang berpendidikan S1
dengan persentase 44,44%, dan 6 orang yang berpendidikan S2 dengan persentase
13,33%.
Dari data diatas dapat dinyatakan bahwa jumlah responden yang paling
banyak adalah yang pendidikan terakhirnya S1. Hal ini terlihat dari persentase
banyaknya responden yang pendidikan terakhirnya S1 adalah 44,44%.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Pengumpulan data mulai dilaksanakan pada 14 April 2015 dengan
menyebarkan kuesioner. Selain penyebaran kuesioner penulis juga mengambil
data sekunder seperti struktur organisasi, jumlah pegawai, tugas pokok dan fungsi,
dan lain – lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah semua jumlah pegawai yang bekerja pada
Kantor Kecamatan Panakkukang, dimana total jumlah keseluruhan pegawai yang
menjadi responden adalah sebanyak 45 orang.
63
Untuk mengetahui motivasi kerja berhubungan dengan kinerja pegawai
Kantor Kecamatan Panakkukang. Selanjutnya dijelaskan melalui masing – masing
indikator.
1. Variabel motivasi kerja (XI)
Berdasarkan data yang diperoleh dari pegawai melalui kuesioner yang
telah ditentukan, diperoleh deskripsi data mengenai motivasi kerja secara
umum sebagai berikut :
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Variabel Motivasi Kerja ( XI )
Pada Kantor Camat Panakkukang Makassar
Indikator
Alternatif Jawaban
Rata
Rata 1 2 3 4 5
F % F % F % F % F %
XI.1 0 0 0 0 6 6 31 31 8 8 4,04
XI.2 0 0 1 1 8 8 28 28 8 8 3,95
XI.3 0 0 0 0 3 3 32 32 10 10 4,15
XI.4 0 0 0 0 2 2 28 28 15 15 4,28
XI.5 0 0 3 3 1 1 22 22 19 19 4,26
XI.6 0 0 0 0 3 3 16 16 26 26 4,51
XI.7 0 0 0 0 3 3 19 19 23 23 4,44
XI.8 0 0 0 0 2 2 23 23 21 21 4,51
XI.9 0 0 0 0 2 2 29 29 14 14 4,26
XI.10 0 0 0 0 2 2 21 21 22 22 4,44
Rata – Rata Variabel 4,29
Sumber Data : Hasil pengolahan data primer, 2015
Variabel motivasi kerja (XI) diukur dengan menggunakan 10 buah
pertanyaan, Pensekoran dilakukan dengan menggunakan skala Likert dengan
interval skor 1 sampai dengan 5. Table statistik deskriptif menunjukkan bahwa
rata –rata terendah adalah 3,95 dan yang tertinggi adalah 4,51 sedangkan rata –
64
rata skor variabel sebesar 4,29. Terdapat 6 dari 10 indikator dengan nilai
dibawah rata – rata skor, yaitu pekerjaan yag menantang ( XI.1 ), keterampilan
yag dibutuhkan ( XI.2 ), pelaksanaan tugas dengan cepat (XI. 3 ), Tanggung
jawab dalam bekerja ( XI. 4 ), gaji dan tunjangan ( XI.5), dan prestasi dala
bekerja ( XI. 9 ).
2. Variabel Kinerja Pegawai (YI)
Berdasarkan data yang diperoleh dari pegawai melalui kuesioner yang
telah ditentukan, diperoleh deskripsi data mengenai kinerja pegawai secara
umum sebagai berikut :
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Skor Jawaban Variabel Kinerja Pegawai ( YI )
Pada Kantor Camat Panakkukang Makassar
Indikator
Alternatif Jawaban
Rata
Rata 1 2 3 4 5
F % F % F % F % F %
YI.1 0 0 0 0 15 15 28 28 12 12 4,15
YI.2 0 0 0 0 6 6 24 24 17 17 4,2
YI.3 0 0 0 0 10 10 26 26 9 9 3,97
YI.4 1 1 9 9 12 12 19 19 4 4 3,35
YI.5 0 0 1 1 9 9 29 29 6 6 3,88
YI.6 0 0 0 0 8 8 22 22 15 15 4,15
YI.7 0 0 0 0 5 5 24 24 16 16 4,24
YI.8 0 0 0 0 7 7 26 26 12 12 3,93
YI.9 0 0 1 1 4 4 27 27 13 13 4,15
YI.10 0 0 0 0 5 5 29 29 11 11 4,13
Rata – Rata Variabel 4,02
Sumber Data : Hasil pengolahan data primer, 2015
Variabel kinerja pegawai (YI) diukur dengan menggunakan 10 buah
pertanyaan, Pensekoran dilakukan dengan menggunakan skala Likert dengan
65
interval skor 1 sampai dengan 5. Pada tabel statistik deskriptif menunjukkan
bahwa rata – rata terendah adalah 3,35 dan yang tertinggi adalah 4,24
sedangkan rata – rata skor variabel sebesar 4,02. Terdapat 4 dari 10 indikator
dengan nilai di bawah rata – rata skor yaitu pekerjaan dilakukan tepat waktu (
YI.1 ), tidak memerlukan bantuan (YI.2 ), peningkatan kinerja dengan adanya
penilain kerja ( YI. 3 ), dan indikator pekerjaan yang diberikan dengan sebaik
baiknya ( YI. 8 ).
C. Analisis Data
Untuk menganalisis hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai
pada kantor camat panakukkang Makassar, terlebih dahulu diolah data melalui
program SPSS. Dari analisis data penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai.
Untuk menguji kebenaran hipotesis pada penelitian ini digunakan analisis
kuantitatif dengan menggunakan analisis koefisien korelasi sederhana yang proses
pengolahan data dan perhitungannya akan dilakukan melalui computer dengan
menggunakan paket program SPSS.
66
Table 5.7 Estimasi Koefisien Korelasi Sederhana
Correlations
MOTIVASI KINERJA
MOTIVASI Pearson Correlation 1 .428**
Sig. (2-tailed) .003
N 45 45
KINERJA Pearson Correlation .428** 1
Sig. (2-tailed) .003
N 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: hasil olahan spss
Berdasarkan output akan dilakukan penarikan kesimpulan dengan merujuk
pada dasar penganbilan keputusan uji korelasi:
Brdasarkan nilai Signifikasi: dari output diketahui antara motivasi ( XI )
dengan kinerja pegawai ( YI ) nilai signifikasi dengan korelasi 0,428 yang berarti
terdapat korelasi yang signifikan. Berdasarkan nilai bintang SPSS: dari output
diatas diketahui nilai pearson correlation yang dihubunkan antara masing –
masing variabel mempunyai tanda bintang ini berarti terdapat korelasi yang
signifikan antara variabel yang dihubungkan.
Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana (Uji t)
Ho diterima jika signifikasi > 0,05 dan Ho ditolah jika signifikasi < 0,05 dari
korelasi diatas terdapat nilai signifikasi 0,003 < 0,05 maka Ho ditolak artinya ada
hubungan antara motivasi dengan kinerja. Karena koefisien korelasi nilainya
positif maka motivasi berhubungan dengan kinerja.
67
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebelumnya telah terbukti
bahwa variabel motivasi berhubungan positif yang signifikan dengan kinerja
pegawai pada Kantor Camat Panakkukang Makassar. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa sebagian besar pegawai di kantor Kecamatan Panakkukang
Kota Makassar telah memiliki motivasi kerja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan hasil terbaik, membangun hubungan yang harmonis dengan
rekan kerja, selalu berfikir posotif terhadap kritik dan saran rekan kerja, dan
prestasi pegawai dalam bekerja. Dari hasil pengujian hipotesis di atas, motivasi
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi motivasi kerja yang dirasakan oleh pegawai, maka kinerja pegawai
akan meningkat atau sebaliknya, semakin rendah motivasi kerja maka semakin
rendah kinerja pegawai. Dengan demikian terbukti bahwa hipotesis sesuai dengan
penelitian.
68
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, terdapat hubungan yang positif yang
signifikan antara motivasi dengan kinerja pegawai pada kantor Camat
Panakkukang Makassar. Motivasi berhubungan dengan kinirja pegawai dilihat
dari indikator pekerjaan yang mendapatkan hasil terbaik sebesar 4,51%,
membangun hubungan yang harmonis dengan rekan kerja sebesar 4,44%, berfikir
positif terhadap kritik dan saran rekan kerja sebesar 4,51% dan prestasi pegawai
dalam bekerja sebesar 4,44%, ini dibuktikan dengan skor rata – rata diatas rata –
rata variabel yaitu 4,29% sedangkan dari variabel kinerja, dilihat dari indikator
kinerja yang maksimal sesuai dengan topoksi sebesar 4,15%, masyarakat yang
senang dengan pelayanan yang diberikan sebesar 4,2%, standar professional yang
tinggi sebesar 4,15%, memahami dan melaksanakan tugas dengan penuh tangung
jawab sebesar 4,24%, beriorentasi pada keberhasilan sebesar 4,15% dan tuntutan
dalam keberhasilan sangat tinggi sebesar 4,13% dengan rata – rata skor diatas
rata – rata variabel yaitu 4,02% oleh karena itu indikator diatas sangat
mempengaruhi seseorang dalam bekerja dan berpengaruh besar terhadap
motivasinya, sehingga menghasilkan kinerja yang sangat baik di kantor
Kecamatan Panakkukang Kota Makassar.
68
69
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka ada beberapa hal
yang menjadi masukan, antara lain:
1. Motivasi kerja pegawai pada Kantor Kecamatan Panakkukang Kota
Makassar harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi baik dari faktor
didalam maupun faktor dariluar guna mencapai hasil kerja yang
maksimal sesuai dengan tujuan organisasi itu sendiri.
2. Dari pembahasan dapat dilihat bahwa untuk pencapaian kinerja pegawai
yang lebih baik sebaiknya lebih memperhatikan indikator yang dibawah
rata – rata variabel yaitu pekerjaan yang menantang lebih perhatikan ,
keterampilan kerja ditingkatkan, pekerjaan yang sesuai dengan
keterampilan, penyelesain tugas dengan cepat, tannggung jawab yang
diberikan lebih diperhatikan, gaji dan tunjangan pegawai, tantangan
untuk menyelesaikan tugas, bantuan pegawai lain akan lebih membantu
dalam menyelesaikan pekerjaan, meningkatkan kinerja dengan adanya
penilain kerja, menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dengan demikian
diharapkan pada instansi untuk lebih memperhatikan indikator diatas
agar pegawai pada kantor Camat Panakkukang Makassar dapat selalu
meningkatkan kinerjanya.
3. Untuk penelitian di masa yang akan datang disarankan untuk menambah
variabel bebas yang lain (seperti: kepuasan kerja, lama kerja, budaya
organisasi, dll), dan pengukuran variabel penelitian, melakukan
70
penyempurnaan kuesioner ini, serta melakukan pemilihan waktu yang tepat
ketika menyebar kuesioner. Hal ini dikarenakan sebagian besar kuesioner
dalam penelitian ini yang tidak kembali dikarenakan para calon responden
tidak punya cukup waktu sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja
pegawai Kantor Camat Panakukkang Makassar.
4. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam tentang
motivasi kerja yang pada penelitian ini berhubungan dengan kinerja
pegawai pada Kantor Camat Panakukkang Makassar agar diperoleh
gambaran yang lebih lengkap lagi sehingga diharapkan hasil penelitian
yang akan datang lebih sempurna dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Edhi Prasetyo dan Wahyuddin. 2003. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Riyadi Palace Hotel di
Surakarta. Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Solo.
Fuad Mas`ud. 2004. Survai Diagnosis Organisasional, Konsep & Aplikasi.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan. 2002. Manajemen Personalia.
Yogyakarta: BPFE
Henry Simamora. 1995.Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BP
STIE YKPN
Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Luthans, Fred. 2006., Perilaku Organisasi 10th. Edisi Indonesia. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Moh As’ad. 2003. Psikologi Industri. Yogyakarta: Libery.
M. Manullang. 1981. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ni Nyoman Novitasari A. 2003. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi
Kerja dan Kinerja Karyawan PT. H.M. Sampoerna Tbk Surabaya.
Tesis Dipublikasikan, adln.lib.unair.ac.id, Universitas Airlangga.ss
Prasetyo Utomo. 2006. Analisis Pengaruh Pemberdayaan Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Patra Semarang Convention
Hotel. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Sekaran, Uma, 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Edisi 4, Jakarta:
Salemba Empat.
Sondang P Siagian. 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke 1
Cetakan Ketiga, PT Bima Aksara, Jakarta.
Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suharto dan Budi Cahyono. 2005, Pengaruh Budaya Organisasi,
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber
Daya Manusia, di sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah, JRBI.
Vol. 1, No.1, januari 2005: 13-30.
Tony Listianto dan Bambang Setiaji 2007. Pengaruh Motivasi, Kepuasan, Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus di
Lingkungan Pegawai Kantor PDAM Kota Surakarta).
http://www.damandiri.or.id. Diakses Tanggal 19 April 2010
LAMPIRAN
TABEL
VARIABEL MOTIVASI
No MOTIVASI ( X )
Skor P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 44
2 3 2 4 4 4 5 4 5 4 5 40
3 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 39
4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 39
5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 41
6 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 39
7 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 39
8 3 3 3 4 5 5 5 5 4 5 42
9 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 44
10 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
11 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 47
12 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 46
13 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 44
14 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 43
15 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
16 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 46
17 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 44
18 3 3 4 4 4 4 5 5 4 5 41
19 4 3 4 4 4 3 5 4 4 5 40
20 4 3 4 4 4 5 5 3 4 5 41
21 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 42
22 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 45
23 4 3 4 4 5 4 5 5 5 5 44
24 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
25 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
26 5 5 5 4 2 4 3 5 4 5 42
27 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 47
28 4 4 3 4 5 4 3 4 4 5 40
29 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 46
30 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 43
31 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3 39
32 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 40
33 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 40
34 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
35 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 45
36 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 46
37 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 40
38 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
39 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 45
40 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 43
41 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 40
42 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 45
43 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44
44 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 45
45 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 44
Jumlah 181 178 187 193 192 203 200 199 192 198 1923
Rata-
Rata 4,02 3,95 4,15 4,28 4,26 4,51 4,44 4,42 4,26 4,4 42,73
TABEL
VARIABEL KINERJA
No KINERJA PEGAWAI ( Y )
Skor P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 5 5 4 2 5 4 5 4 4 5 43
2 4 4 5 4 3 3 5 4 5 5 42
3 4 4 4 2 4 3 4 3 5 3 36
4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 36
5 4 4 4 2 4 5 5 4 4 5 41
6 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 37
7 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 36
8 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 47
9 5 4 4 1 4 5 5 5 5 5 43
10 4 3 4 2 4 4 4 3 2 4 34
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 5 4 5 3 5 5 5 5 4 4 45
13 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 37
14 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 37
15 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 39
16 4 5 4 3 3 4 4 5 5 4 41
17 4 5 4 3 3 4 5 5 4 4 41
18 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 42
19 4 4 5 3 3 4 4 4 5 4 40
20 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 41
21 3 5 4 5 4 3 4 3 4 3 38
22 4 4 4 3 4 4 3 3 5 5 39
23 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 42
24 5 5 3 4 2 4 3 4 3 4 37
25 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 42
26 3 3 3 2 4 3 5 4 5 4 36
27 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 45
28 5 5 3 4 4 3 4 3 3 3 37
29 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45
30 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 44
31 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 44
32 3 3 3 4 4 5 3 5 5 5 40
33 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 38
34 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 43
35 4 4 4 5 5 5 5 3 3 3 41
36 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 46
37 4 4 3 2 3 4 4 4 4 5 37
38 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 38
39 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
40 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
41 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 37
42 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37
43 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 43
44 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 45
45 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 36
Jumlah 187 189 180 149 175 184 192 185 187 186 1814
Rata-
Rata 4,15 4,2 4 3,31 3,88 4,08 4,26 4,11 4,15 4,13 40,31
TABLE TABULASI
ANALISIS KOEFISIEN KORELASI
No Variabel
Motivasi ( X )
Variabel Kinerja
Pegawai ( Y ) X
2 Y
2 Xy
1 44 43 1936 1849 1892
2 40 42 1600 1764 1680
3 39 36 1521 1296 1404
4 39 36 1521 1296 1404
5 41 41 1681 1681 1681
6 39 37 1521 1369 1443
7 39 36 1521 1296 1404
8 42 47 1764 2209 1974
9 44 43 1936 1849 1892
10 39 34 1521 1156 1326
11 47 40 2209 1600 1880
12 46 45 2116 2025 2070
13 44 37 1936 1369 1628
14 43 37 1849 1369 1591
15 44 39 1936 1521 1716
16 46 41 2116 1681 1886
17 44 41 1936 1681 1804
18 41 42 1681 1764 1722
19 40 40 1600 1600 1600
20 41 41 1681 1861 1861
21 42 38 1764 1444 1596
22 45 39 2025 1521 1755
23 44 42 1936 1764 1848
24 49 37 2401 1369 1813
25 42 42 1764 1764 1764
26 42 36 1764 1296 1512
27 47 45 2209 2025 2115
28 40 37 1600 1369 1480
29 46 45 2116 2025 2070
30 43 44 1849 1936 1892
31 39 44 1521 1936 1716
32 40 40 1600 1600 1600
33 40 38 1600 1444 1520
34 46 43 2116 1849 1978
35 45 41 2025 1681 1845
36 46 46 2116 2116 2116
37 40 37 1600 1369 1480
38 39 38 1521 1444 1482
39 45 43 2025 1849 1935
40 43 43 1849 1849 1849
41 40 37 1600 1369 1480
42 45 37 2025 1369 1665
43 44 43 1936 1849 1892
44 45 45 2025 2025 2025
45 44 36 1936 1296 1584
Total 1923 1814 82505 73794 77870
Berdasarkan tabel 4.33 diatas diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :
n = 45 ∑X = 1923 ∑Y = 1814 ∑XY = 77870
∑X2 = 82505 ∑Y
2 = 73794
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Adapun petunjuk pengisian angket adalah sebagai berikut :
1. Isilah identitas anda pada lembar yang tersedia. Anda tidak perlu cemas,
karena identitas dan jawaban anda dijamin kerahasiaannya.
2. Periksa kembali angket anda.
3. Pilih jawaban yang sesuai dengan diri anda. Tidak ada jawaban yang dianggap
salah, semua jawaban adalah benar.
4. Pilih salah satu (1) jawaban saja dari 5 pilihan jawaban yang tersedia dengan
memberikan tanda silang (X) pada kotak yang tersedia.
Keterangan :
1 : Sangat Tidak Setuju 2: Tidak Setuju
3 : Ragu – Ragu 4 : Setuju
5 : Sangat Setuju
Contoh Pengisian Kuesioner :
Saya bangga menjadi bagian dari instasi ini.
1 2 3 4 5
x
5. Kuesioner ini akan dapat dipergunakan secara optimal apabila seluruh
pertanyaan telah terjawab, karena itu harap diteliti kembali apakah semua
pertanyaan telah anda jawab.
KUESIONER
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA
PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT PANAKUKANG MAKASSAR
Identitas Pribadi Responden
Lingkari pada pilihan jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu, saudara/sdri
a. Nama : …………………………………………................
b. Jenis Kelamin : 1. Laki – Laki 2. Perempuan
c. Umur : 1. ≤ 20 tahun
2. 21 – 30 tahun
3. 31 – 40 tahun
4. 41 – 50 tahun
5. ≥ 51 tahun
d. Masa kerja : 1. 1 – 5 tahun
2. 6 – 10 tahun
3. 11 –15 tahun
4. 16 – 20 tahun
5. > 20 tahun
e. Pendidikan terakhir : 1. SMA (Sekolah Menengah Atas)
2. DIII (Diploma III)
3. S1 (Strata 1)
4. S2 (Strata 2)
A. Variable Motivasi Kerja ( X )
PERTANYAAN
1. Setiap pekerjaan yang diberiakan menjadikan
suatu yang menantangbagi saya.
2. Bidang pekerjaan saya sungguh –
sungguh membutuhkan
keterampilanyang tidak sembarang
orang mampu melakukannya.
3. Saya mempunyai dorongan yang
kuat untuk melaksanakan tugas
dengan cepat.
4. Tanggung jawab yang diberikan
pada saya memotivasi saya
dalam bekerja
5. Gaji dan tunjangan dapat
memotivasi pegawai dalam bekerja
6. Dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan, saya harus mendapatkan
hasil terbaik
7. Saya selalu berupaya untuk
membangun hubungan yang
harmonis dengan rekan kerja
8. Saya selalu berupaya untuk
berpikiran positif terhadap kritik
dan saran yang disampaikan oleh rekan kerja.
9. Saya merasa tertantang unuk
menyelsaikan tugas yang diberikan
10. Prestasi mempengaruhi motivasi setiap pegawai dalam bekerja
1 2 3 4 5
B. Variable Kinerja Pegawai
PERTANYAAN
1. Saya dapat berkinerja dengan
maksimal sesuai tupoksi saya.
2. Masyarakat di Kecamatan
Panakukang merasa senang
dengan pelayanan yang saya berikan.
3. Saya selalu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu.
4. Saya tidak memerlukan bantuan
pegawailain untuk menyelesaikan
pekerjaan.
5. Saya terpacu untuk meningkatkan
kinerja dengan adanya penilaian
kinerja.
6. Saya memegang standar profesional yang tinggi
7. Saya memahami dan melaksanakan
tugas yang diberikan dengan penuh
tanggung jawab.
8. Saya selalu menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan dengan
sebaikbaiknya
9. Dalam melaksanakan tugas atau
Suatu pekerjaan saya selalu
Beriorentasi pada keberhasilan
10. Ketika sdang bekerja, tuntutan saya
Untuk berhasil mengerjakannya
Sangat tinggi
2 5 4 3 1
PEDOMAN WAWANCARA
1. Apakah pimpinan selalu memberi motivasi dalam hal tugas kepada pegawai?
2. Motivasi apa saja yang selalu diberikan pimpinan dalam hal ini tugas kepada
pegawainya?
3. Apakah menurut Bapak/Ibu Kantor Camat Panakukkang Makassar sudah
memberikan palayanan yang teraik kepada masyarkat?
4. Bagaimana tingkat kualitas layanan pegawai kantor kecamatan, apakah sudah
terlaksana dengan baik ?
5. Apakah pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai kantor camat wonggeduku
sudah memenuhi kualitas yang baik ?
6. Apakah penyelesaian tugas dan fungsi pegawai pada kantor camat wonggeduku
sudah menurut standar mutu kualitas ?
7. Bagaimana tingkat kreatifitas kinerja pegawai pada kantor kecamatan ini ?
8. Dalam melaksanakan pekerjaan, bagaimana tingkat produktivitas kinerja
pegawai yang diberikan ?
CORRELATIONS
/VARIABLES=x y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet0]
Correlations
motivasi kinerja
motivasi Pearson Correlation 1 .428**
Sig. (2-tailed) .003
N 45 45
kinerja Pearson Correlation .428** 1
Sig. (2-tailed) .003
N 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
RIWAYAT HIDUP
MASNI, lahir di Sandakan pada tanggal 2 April 1993
anak ke dua dari pasangan Marsuki dan Naisya.
Penulis manempuh pendidikan pertama di Sekolah
Dasar di SD Inpres 5/81 Lemo mulai tahun 1999
sampai tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan
di Madrasa Tsanawiyah di MTs. 11 Tanah Gunung
pada tahun 2005 sampai tahun 2008, kemudian
melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
di SMK N 1 Sinjai pada tahun 2008 sampai tahun 2011, kemudian melanjutkan
keperguruan tinggi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Berkat karunia Allah SWT, dan iringan doa dari orang tua serta saudara – saudara
dan orang yang terkasih hingga dapat menyelesaikan studi di Universitas
Muhammadiyah Makassar dengan tersusunnya skripsi yang berjudul “ Analisis
Hubungan Antara Motivasi Degan Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat
Panakkukang Makassar.