HUB DOKTER-PASIEN .ppt

87

Transcript of HUB DOKTER-PASIEN .ppt

  • ASPEK ETIK DAN PARADIGMA BARU HUBUNGAN ANTARA DOKTER DAN PASIEN/MASYARAKAT

    Prof. dr.H. Abd. Razak Datu, Ph.D.Fak. Kedokteran Unhas

  • BENTUK-BENTUK HUBUNGAN DOKTER-PASIENHUBUNGAN AKTIF-PASIF - Hubungan tdk seimbang krn beda posisi - Pasien tdk boleh intervensi krn dokter maha tahuHUBUNGAN MEMBIMBING DAN KERJASAMA - Bagaikan Orang tua dan anak remaja, harus nurut - Informed Consent sebagai simbolMUTUAL PARTICIPATION RELATION - Kedudukan setara - Saling menghargai dan saling membutuhkan

  • PARADIGMA LAMAPasien atau keluarga jika sakit sudah pasrahkan dirinya terhadap apa saja yang dilakukan oleh doktenya. Hubungan dokter-pasien saat itu masih bersifat paternalistik, dalam arti dokter dianggap sebagai seorang BAPAK terhadap ANAKnya. Seorang BAPAK tidak akan mencelakakan ANAKnya. Jika tidak berhasil bahkan sampai meninggal, hal ini diterima saja dan dianggap sudah menjadi takdirnya, adalah kemauan yang MAHA KUASA

  • PARADIGMA LAMA

    PATERNALISTIKDokter dianggap tahu segalanyaDokter dianggap satu-satunya pengambil keputusanDokter dianggap tidak pernah berbuat kesalahan

  • PARADIGMA BARUNamun kini sang anak sudah besar dan mulai dewasa dan sudah dapat menimbang dan menggunakan rationya. Jika tidak berhasil penyembuhan penyakit, maka ia perlu mengetahui apa penyebabnya. Di dalam bidang ini perlu kiranya adanya pengetahuan tentang cara bagaimana berkomunkasi dan cara memberi penjelasan yang baik oleh dokter kepada pasiennya.Hubungan Paternalistik ---------- Hubungan kesetaraan

  • PARADIGMA BARUPasien berhak menentukan dokter siapa yang akan memeriksanya Pasien berhak mengatur dirinya sendiri (Patient is the Master of His own Body) Pasien berhak untuk mengatakan TIDAK terhadap perlakuan intervensi medik

    can do to his body.

  • SIFAT HUBUNGAN DOKTER - PASIENDitinjau dari sudut pandang hukum medik, maka hubungan antara dokter dan pasiennya dapat dimasukkan ke dalam golongan kontrak.Suatu kontrak adalah pertemuan pikiran ( meeting of minds) dari dua orang mengenai suatu hal. Pihak pertama mengikatkan diri untuk memberikan pelayanan, sedangkan pihak kedua menerima pemberian pelayanan tersebut.

  • BENTUK HUBUNGAN KONTRAK DOKTER -PASIENTerdapat beberapa bentuk hubungan Yaitu:Kontrak yang nyata (expressed contract). Dalam bentuk ini sifat atau luas jangkauan pemberian pelayanan pengobatan sudah ditawarkan oleh sang dokter yang dilakukan secara nyata dan jelas baik secara tertulis maupun lisan

  • BENTUK HUBUNGAN KONTRAK DOKTER -PASIENKontrak yang tersirat (implied contract) Dalam bentuk ini adanya kontrak disimpulkan dari tindakan-tindakan para pihak. Timbulnya bukan karena adanya persetujuan, tetapi dianggap ada oleh hukum berdasarkan akal sehat, kebiasaan dan keadilan.

  • Kontrak yang tersirat (implied contract) Maka jika seorang pasien datang ke suatu klinik medik dan sang dokter melakukan anamnesis, melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan pengobatan yang diperlukan, maka dianggap tersirat sudah ada hubungan kontrak antara pasien dan dokter.

  • Syarat-syarat yang harus dipenuhiHarus ada persetujuan (agreement, consensus) dari pihak yang berkontrak. Persetujuan ini sifatnya sukarela. Persetujuan yang diperoleh berdasarkan kekeliruan (mistake), tekanan atau kekerasan( violence), ditakut-takuti (intimidation), pengaruh tekanan yang tak wajar (undue influence) atau penipuan (fraud) akan membuat kontrak itu bisa dibatalkan menurut hukum

  • Syarat-syarat..2. Harus ada objek yang merupakan substansi dari kontrak: Objek atau substansi kontrak dari hubungan dokter-pasien adalah pemberian pelayanan pengobatan yang dikehendaki pasien dan diberikan kepadanya oleh dokter.

  • Syarat-syarat..3. Harus ada sebab (cause) atau pertimbangan (consideration). Bisa dengan pemberian imbalan atau bisa juga memang hanya untuk menolong atas dasar kemurah-hatian dokter.

  • SYARAT UTAMA HUBUNGAN DOKTER-PASIENMembangun rasa saling percayaMemahami hak dan kewajiban masing-masingDokter sebagai seorang profesional hendaknya bekerja untuk pasien dengan mengacu kepada pemahaman bahwa PASIEN adalah MASTER UNTUK DIRINYA

  • HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER - PASIENDIATUR DALAMUU TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN NO.29 TAHUN 2004

    PASAL-PASAL 50, 51, 52 dan 53

  • Hak dan Kewajiban dokter Pasal 50Dokter /dokter gigi dalam praktik kedokteran mempunyai hakMemperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan prosedur operasional;Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya; danMenerima imbalan jasa

  • Pasal 51Dokter /dokter gigi dalam praktik kedokteran mempunyai kewajibanMemberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien; Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyaai keahlian atau kemampuan yang lebih baik , apabila tidak mampu melaksanakan suatu pemeriksaan atau pengobatan;

  • Pasal 51 .Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukan ; danMenambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau ked. gigi.

  • Hak dan Kewajiban PasienPasal 52Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran mempunyai hak:Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3);Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;

  • Pasal 52Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;Menolak tindakan medisMendapatkan isi rekaman medis

  • Pasal 53Pasien dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai kewajiban:Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; danMemberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

  • Mempertahankan Kepercayaan PasienUntuk mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan dan rasa saling menghormati antara dokter dan pasien, maka seorang dokter haruslah :A. bertindak sopan, hati-hati dan jujurB. menghormati privasi dan harga diri pasienC. menghormati hak pasien untuk mendapatkan opini kedua danD. selalu siap dihubungi oleh para pasien dan/atau sejawat berkaitan dengan penyakit pasiennya sesuai perjanjian.

  • KARAKTERISTIK HUBUNGAN PROFESIONAL DOKTER-PASIENBERORIENTASI PADA KEBUTUHAN PASIENDIARAHKAN PADA PENCAPAIAN TUJUANMEMAHAMI KONDISI PASIEN DENGAN BERBAGAI KETERBATASANNYAMEMBERI PENILAIAN BERDASARKAN NORMA YANG DISEPAKATI DOKTER-PASIENBEKERJA SESUAI KAIDAH ETIK UNTUK MENJAGA KERAHASIAAN DAN HANYA MENGGUNAKAN INFORMASI UNTUK KEPENTINGAN DAN PERSETUJUAN PASIEN.

  • 6 SIFAT DASAR YANG HARUS DITUNJUKKAN SETIAP DOKTER1. SIFAT KETUHANAN2. KEMURNIAN NIAT3. KELUHURAN BUDI4. KERENDAHAN HATI5. KESUNGGUHAN KERJA6. INTEGRITAS ILMIAH

  • KOMUNIKASI YANG BAIKUntuk mencapai pelayanan kedokteran yang efektif berdasarkan saling percaya dan saling menghormati, perlu komunikasi yang baik antara dokter dan pasienKomunikasi yang baik itu meliputi:

  • KOMUNIKASI YANG BAIKMendengarkan keluhan, menggali informasi, dan menghormati pandangan serta kepercayan pasien yang berkaitan dengan keluhannya.Memberikan informasi yang diminta atau yang diperlukan tentang kondisi, diagnosis, terapi dan prognosis pasien, serta rencana perawatannya dengan menggunakan cara yang bijak dan bahasa yang dimengerti pasien.

  • KOMUNIKASIMemberikan informasi tentang pasien serta tindakan kedokteran yang dilakuan kepada keluarganya, setelah mendapat persetujuan pasien.

  • KOMUNIKASIJika seorang pasien mengalami kejadian yang tidak diharapkan selama dalam perawatan dokter, maka dokter atau penanggung jawab pelayanan kedokteran harus menjelaskan keadaan yang terjadi akibat jangka pendek maupun jangka panjang dan rencana tindakan kedokteran yang akan dilakukan secara jujur dan lengkap serta menunjukkan rasa empati

  • Penjelasan bisa dilakukan kpd keluarganya jika pasien dewasa tdk mampu menerima penjelasan dokter.Jika pasien anak, harus disampaikan kepada orang-tua atau orang lain yang dapat dianggap bisa bertanggungjawab secara pribadi kepada pasien.

  • Jika seorang pasien dalam asuhan dokter meninggal, maka sesuai pengetahuannya dokter harus menjelaskan sebab dan keadaan berkaitan dengan kematian pasien tsb kepada orang tua, atau keluarga dekat atau teman yang terlibat dalam asuhan pasien, kecuali jika pasien berwasiat lain

  • PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK

  • MEMPEROLEH PERSETUJUANDalam setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan, dokter harus mendapat persetujuan pasien krn pada perinsipnya yang berhak memperikan persetujuan atau penolakan tindakan medis adalah pasien ybs.Dokter harus yakin bahwa pasien mengerti tentang apa yang disampaikan sehngga pasien dalam memberikan persetujuan tanpa adanya paksaan atau tekanan

  • MEMPEROLEH PERSETUJUANUntuk itu dokter harus melakukan pemeriksaan secara teliti, serta menyampaikan rencana pemeriksaan lebih lanjut termasuk risiko yang mungkin terjadi secara jujur, transparan dan komunikatif

  • INFORMED CONSENTInformed : memperoleh/ diberi penjelasan (informasi medis)Consent : memberi persetujuan/izinPersetujuan tindakan medik (informed consent) adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien terhadap tindakan medik yang akan diberikan setelah mendapat penjelasan atau informasi dengan tujuan untuk menolong pasien

  • INFORMED CONSENT dalam profesi kedokteran

    Adanya persetujuan dari pasien terhadap tindakan medik/kedokteran yang akan dilakukan terhadap dirinya

  • INFORMED CONSENT dari segi hukum

    Menunjukkan kepada peraturan hukum yang menentukan kewajiban para dokter dalam interaksi dengan pasien, dan dapat memberikan sanksi dalam keadaan tertentu apabila dokternya menyimpang dari apa yang sudah ditentukan.

  • INFORMED CONSENT dari doktrin etikaPencetusan nilai-nilai otonomi di dalam masyarakat yang diyakini sebagai hak-hak mereka dalam menentukan nasibnya sendiri apabila akan dilakukan tindakan medik/kedokteran.

  • INFORMED CONSENT mengandung Unsur-unsur

    Pemberi penjelasanPenjelasan yang harus disampaikanCara penyampaianPihak yang berhak menyatakan persetujuanCara menyatakan persetujuan:Persetujuan yang dinyatakanPersetujuan yang tidak dinyatakan

  • Persetujuan Tindakan Medik= Informed consent

    Undang Undang RI no 29 tahun 2004 PK Persetujuan Tindakan KedokteranPerkonsil No 18 tahun 2006 Persetujuan Tindakan KedokteranPermenkes No 585 tahun 1989 Persetujuan Tindakan Medik

  • UU TENTANG PRAKTEK KEDOKTERAN NO.29 TAHUN 2004PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN ATAU KEDOKTERAN GIGIPASAL 45:1. SETIAP TINDAKAN KEDOKTERAN ATAU KEDOKTERAN GIGI YANG AKAN DILAKUKAN OLEH DOKTER ATAU DOKTER GIGI TERHADAP PASIEN HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN2. PERSETUJUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1) DIBERIKAN SETELAH PASIEN MENDAPAT PENJELASAN SECARA LENGKAP

  • 3. PENJELASAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (2) SEKURANG-KURANGNYA MENYANGKUT: DIAGNOSIS DAN TATACARA TINDAKAN MEDIS; TUJUAN TINDAKAN MEDIS YANG DILAKUKAN; ALTERNATIF TINDAKAN LAIN DAN RISIKONYA; RESIKO DAN KOMPLIKASI YANG MUNGKIN TERJADI; DAN PROGNOSIS TERHADAP TINDAKAN YANG DILAKUKAN.4. PERSETUJUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (2) DAPAT DIBERIKAN BAIK SECARA TERTULIS MAUPUN LISAN

  • 5. SETIAP TINDAKAN KEDOKTERAN ATAU KEDOKTERAN GIGI YANG MEGANDUNG RESIKO TINGGI HARUS DIBERIKAN DENGAN PERSETUJUAN TERTULIS YANG DITANDTANGANI OLEH YANG BERHAK MEMBERIKAN PERSETUJUAN6. KETENTUAN MENGENAI TATA CARA PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN ATAU KEDOKTERAN GIGI SEBAGAIMANA TERCANRUM DALAM AYAT 1,2,3,4 DAN 5 DIATUR DENGAN PERMEN

  • Pasal 30 KepKonsilDalam setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan, dokter harus mendapat persetujuan pasien karena pada perinsipnya yang hendak memberikan persetujuan atau penolakan tindakan medis adalah pasien ybs.

  • Untuk itu, dokter harus:Melakukan pemeriksaan secara telitiMenyampaikan rencana pemeriksaan lebih lanjutMenyampaikan risiko yang mungkin terjadi secara jujur, transparan, dan komunikatif. Dokter harus yakin bahwa pasien dalam memberikan persetujuan tanpa adanya paksaan atau tekanan

  • Manfaat Informed Consent

    Membantu lancarnya tindakan kedokteranMenjadikan dasar kehati-hatian dalam bertindak yang dapat mengurangi efek samping dan komplikasi yang mungkin terjadiMemberikan pemahaman dan ketenangan pasien yang dapat mempercepat proses pemulihan dan penyembuhan penyakitMeningkatkan mutu pelayananMelindungi dokter dari kemungkinan tuntutan hukum

  • Pasal 31 KepKonsilDokter dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan catatan medis maupun segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien tersebut sebagai rahasia kedokteran.Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, permintaan pasien sendiri maupun dalam penegakan etik, disiplin dan hukum berdasarkan ketentuan yang berlaku

  • KEWAJIBAN MENYIMPAN RAHASIA MEDIK

  • MENGHORMATI RAHASIA KEDOKTERANDokter dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan catatan medis pasien maupun segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien tersebut sebagai rahasia kedokteran. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, permintaan pasien sendiri maupun dalam penegakan etik, disiplin dan hukum berdasarkan ketentuan yang berlaku.

  • RAHASIA MEDIK = RAHASIA KEDOKTERAN

    SEGALA SESUATU YANG BERKAITAN DENGAN PENYAKIT SEORANG PASIEN

  • Sumpah DokterSaya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter

  • Pasal 12 KODEKISetiap dokter wajib merahasiakan segala yag diketahuinya terhadap seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal

  • Pasal 48 UUPK(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran(2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan

  • REKAM MEDISBerkas yang berisi catatan dan dokumen tentang:Identitas pasienPemeriksaanPengobatanPelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien(STATUS , KARTU PENGOBATAN)

  • Pasal 46 UUPKSetiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.Setiap catatan rekam medis harus dibumbuhi nama, waktu, dan tandatangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan

  • Pasal 47 UUPK(1) Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekaman medis merupakan milik pasien.(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan

  • REKAM MEDISMencatat semua hal yang berhubungan dengan perjalanan penyakit dan terapinya selama dalam perawatan di unit pelayanan kesehatanRekam medis merupakan sumber informasi, baik untuk kepentingan penderita, maupun pihak pelayan kesehatan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil tindakan medik atau kebijakan pengelolaan

  • Permenkes no. 749a/MENKES/PER/XII/1989Psl 1. R.M. adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang:Identitas pasien,Pemeriksaan,Pengobatan,Tindakan dan Pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

  • Permenkes no. 749a/MENKES/PER/XII/1989Psl 10.(1) Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan (2) Materi rekam medis milik pasienPsl 11.Rekam medis merupakan berkas yang wajib dijaga kerahasiaannya

  • Permenkes no. 749a/MENKES/PER/XII/1989Psl 12.(1) Pemaparan isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien(2) Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat memaparkan isi rekaman medis tanpa izin pasien berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • Permenkes no. 749a/MENKES/PER/XII/1989Psl 14.Rekam medis harus dapat dipakai sebagai:a. dasar pemeliharaan kesehatan pengobatan pasienb. bahan pembuktian dalam perkarac. dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatand. bahan utk menyiapkan statistik kesehatan.

  • Permenkes no. 749a/MENKES/PER/XII/1989Psl 15Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan dibuat selengkap-lengkapnya dan sekurang-kurangnya memuat: identitas, anamnese, diagnostis dan tindakan/pengobatan

  • Permenkes no. 749a/MENKES/PER/XII/1989Psl 16Isi rekam medis untuk pasien rawat nginap sekurang-kurangnya memuat: identitas pasien; anamnese; riwayat penyakit; hasil pemeriksaan laboratorik; diagnostis; persetujuan tindakan medik; tindakan/pengobatan; catatan perawat; catatan observasi klinis dan hasil pengobatan; resume akhir dan evaluasi pengobatan

  • MANFAAT REKAM MEDISSebagai dokumen bagi penderitaSarana komunikasi antara para petugas kesehatan yang terlibat dalam pelayanan/ perawatan penderita.Sebagai sumber informasi untuk kelanjutan pelayanan

  • MANFAAT REKAM MEDISSebagai data bagi pihak yang berkepentingan dengan penderita, misalnya asuransi, pengacara ,dllSebagai sumber data bagi kepentingan hukum dalam kasus-kasus tertentu.

  • Sumpah DokterSaya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter

  • Pasal 12 KODEKISetiap dokter wajib merahasiakan segala yag diketahuinya terhadap seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal

  • Pasal 48 UUPK(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran

  • Pasal 48 UUPK(2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan

  • Pasal 31 KepKonsilDokter dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan catatan medis maupun segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien tersebut sebagai rahasia kedokteran.

  • Pasal 31 KepKonsilRahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, permintaan pasien sendiri maupun dalam penegakan etik, disiplin dan hukum berdasarkan ketentuan yang berlaku

  • Pasal 79 UUPKDipidana dengan denda paling banyak Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah) setiap dokter atau dokter gigi yang(b) dengan sengaja tidak membuat rekam medis sebagaimana dimaksud pasa 46 ayat

  • MENGAKHIRI HUBUNGAN PROFESIONAL DENGAN PASIENDokter tdk boleh mengakhiri hubungan dengan pasien apabila pasien mengeluh tentang pelayanan kedokteran yang diberikan, termasuk apabila pasien mengeluh tentang tagihan pembiayaan jasa layanan atau terapi yang diberikan. Hubungan profesional dokter-pasien dapat berakhir apabila pasien melakukan kekerasan

  • Dokter harus menjelaskan kepada pasien secara lisan atau tertulis alasan mengakhiri hubungan profesional dengan pasien tsb. Walau demikian dokter tdk boleh menelantarkan pasien tsb. Dokter bertanggung jawab untuk mencarikan dokter pengganti. Selanjutnya ringkasan salinan rekam medis pasien diberikan kepada dokter penganti.

  • KELUHAN PASIENKeluhan pasien tentang pelayanan kedokteran harus segera ditanggapi secara terbuka, jujur, dan empati. Jelaskan kepada pasien apa yang sebenarnya terjadi. Permintaan informasi formal dari pihak yang berkepentingan tentang keluhan pasien harus ditanggapi secara konstruktif

  • PERMINTAAN INFORMASIDokter harus memberikan semua informasi yang relevan kepada mereka yang berhak guna penyelidikan yang dilakukan, terkait dengan masalah etika profesi, disiplin kedokteran, maupun hukum.

  • Dokter harus membantu tugas Kedokteran Forensik dengan cara menjawab pertanyaan, dan memberikan informasi yang relevan dalam penetapan sebab kematian, penyelidikan atau penyidikan kematian seseorang.

  • CIRI-CIRI DOKTER YANG BAIKHarus Beriman Kepada ALLAHTaat mengerjakan perintah-NYAMeninggalkan semua larangan-NYAMenaati-NYA secara sembunyi maupun terang-terangan.

  • CIRI-CIRIHarus memiliki kebijaksanaan dan kemampuan memberi peringatanIa harus senantiasa gembira dan berbesar hatiMurah senyum PenyayangToleransi

  • CIRI-CIRIPemberi maaf dan bukan penghukumPelindung dan bukan pengungkapTenang dan bukan tergesa-gesa sekalipun waktu kritisDipelihara kata-katanya sekalipun waktu bersendagurau

  • CIRI-CIRILembut suaraya dan tidak pernah gaduhDapat dipercaya serta menimbulkan rasa hormatBerkomunikasi secara baik, baik dengan orang kaya maupun orang miskinRendah hati dan penyabar tapi tidak merendahkan kemuliaannya

  • CIRI-CIRIHarus menyadari / yakin sepenuhnya bahwa kehidupan itu milik Allah SWT dan kematian adalah akhir kehidupan dunia dan permulaan kehidupan berikutnya. Dalam profesinya, seorang dokter adalah penyelamat bagi kehidupan dengan izin Allah SWT.

  • CIRI-CIRIMempertahankan dan memelihara kehidupan sebaik dan semampu mungkinHendaklah menjadi tauladan yang baik dengan memelihara kesehatan dirinyaTidaklah pada tempatnya jika anjuran dan larangannya dia sendiri tidak menaatinya.

  • CIRI-CIRIHarus senantiasa berusaha agar tidak tertinggal dalam kemajuan ilmiah sehingga dapat meyakinkan pasien dengan bukti yang ada.Harus memiliki pengetahuan tentang Undang-undang cara beribadah (Pokok-pokok FIQH) sehingga dapat memberi nasehat.

  • PETUAHProf. SujunusSemua orang pintar dapat menjadi dokterTidak semua orang pintar adalah orang yang baikHanya orang pintar yang baik yang dapat menjadi dokter yang baik

  • BAHAN BACAANBUKU KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI)UNDANG-UNDANG RI NO. 29 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERANKEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIAPERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA