Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien

24
HUBUNGAN HUKUM TENAGA KESEHATAN DAN PASIEN

description

Hukum

Transcript of Hub hukum dan tenaga kesehatan dan pasien

HUBUNGAN HUKUM

TENAGA KESEHATAN

DAN PASIEN

HUBUNGAN HUKUM TENAGA

KESEHATAN DAN PASIEN

Menurut hukum, hubungan tenaga kesehatan

dan pasien merupakan suatu perjanjian yang

objeknya berupa pelayanan medis atau upaya

penyembuhan yang dikenal sebagai transaksi

terapeutik.

Perikatan yang timbul dari transaksi terapeutik

itu disebut inspanningsverbintenis, yaitu suatu

perikatan yang harus dilakukan dengan hati-

hati dan perikatan yang timbul dari transaksi

terapeutik itu disebut usaha keras . Karena

prestasinya berupa suatu upaya , hasilnya

jelas belum pasti. Apabila upaya itu gagal

maka itu menjadi resiko yang harus dipikul

oleh tenaga kesehatan atau pasien.

Sebagai mana perikatan pada umumnya, pada

transaksi terapeutik, jugaberlaku ketentuan-

ketentuan umum hukum perikatan sebagaimana

diatur dalam buku III KUH perdata. Sebagai suatu

perikatan dalam transaksi terapeutik terdapat dua

pihak, yaitu tenaga kesehatan sebagai pemberi

pelayanan medis dan pasien sebagai penerima

pelayanan medis; hak tenaga kesehatan di satu

pihak dan kewajiban pasien dipihak lain secara

timbal balik.

Pada dasarnya transaksi terapeutik

bertumpu pada 2 macam hak asasi yang

merupakan hak dasar manusia yaitu hak

untuk menentukan nasibnya sendiri dan

hak atas informasi.

Menurut king (Veronika K,1999), bahwa

suatu perjanjian baik yag nyata maupun

diam-diam antara tenaga kesehatan dan

pasien sering kali menimbulkan hubungan

profesional, sehingga kewajiban yang

harus dipenuhi oleh seorang tenaga

kesehatan terhadap pasiennya

adakalanya dilihat sebagi kewajiban yang

didasarkan atas kontrak jasa(service

contract).

Selain itu hubungan antara tenaga kerja

kesehatan dan pasien berdasarkan suatu

kewajiban pemberian pertolongan medis yang

dibebankan oleh masyarakat kepada tenaga

kesehatan melalui prinsip tort

(pelanggaran/kesalahan) dan bukan suatu

peristiwa yang timbul dari kontrak yang ada antar

para pihak.

Teori hukum

Ada 2 teori hukum yang menunjang

adanya suatu hubungan antara tenaga

kesehatan dan pasien, yaitu:

1. Contracth theory

2. Under taking theory

Menurut contract theori , jika seseorang tenaga

kesehatan setuju untuk merawat seseorang

dengan imbalan honor tertentu maka dapat

diciptakan suatu pengaturan kontraktual disertai

hak dan tanggung gugatnya.

Menurut undertalking theory , jika seseorang

tenaga kesehatan merelakan diri untuk

memberikan perawatan kepada seseorang

maka tercipta suatu hubungan profesional yang

disertai kewajuban perawatan terhadap

penerima.

Apabila pasien tidak mau melakukan

kewajibannya dalam hal itu merupakan penyebab

(proximate cause) dari cederanya pasien

dianggap contrybutory negligance. Dalam hal ini

seseorang tenaga kesehatan/dokter tidak dapat

dimintai pertanggung jawaban atau ganti rugi

karena melakukan mal praktik.

Contrybutory negligance dianggap terjadi

apabila:

• Pasien tidak menanti intruksi (nasihat

dan petunjuk ) tenaga kesehatan/dokter.

• Pasien menolak cara pengobatan yang

diusulkan.

• Pasien tidak sejujurnya memberikan

informasi atau memberika informasi yang

tidak akurat atau menyesatkan.

Dalam hubungan tenaga kesehatan dan

pasien yng perlu diperhatikan bukan ada

atau tidak adanya suatu kontrak yang

melandasinya , melakukan adanya

hubungan profesional dalam pelayanan

kesehatan yang dititik beratkan dalam

pemberian pertolongan yang didasarkan

pada kewajiban memberikan perawatan

dan pengobatan.

HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA

KESEHATAN DAN PASIEN

Hak dan kewajiban harus dibedakan dengan

hukum sebab hak dan kewajiban bersifat

individual, melekat pada individu , sedangkan

hukum bersifat umum , berlaku bagi setiap

orang.

Hak Pasien

Fred amlen menyebutkan beberapa hak pasien.

Menurutnya hak-hak tersebut meliputi hak hak

atas informasi , hak mendapatkan informasi , hak

memilih dokter, hak memilih sarana kesehatan,

hak rahasia kedokteran, hak menolak

pengobatan, hak menolak suatu tindakan medik

tertentu , hak untuk menghentikan pengobatan ,

hak melihat rekam medis , hak second opinion.

Kewajiban Pasien

Menurut fred ameln , kewajiban pasien adalah :

1. Memberi informasi lengkap perihal

penyakitnya kepada tenaga kesehatan

2. Mematuhi nasihat tenaga kesehatan.

3. Menghormati privasi tenaga kesehatan yang

mengobatinya .

4. Memberi imbalan jasa.

Kewajiban Tenaga

Kesehatan/ Dokter

1. Kewajiban tenaga kesehatan/dokter

a. Kewajiban yang berhubungan dengan fungsi

sosial pemeliharaan kesehatan (health care).

b. Kewajiban yang berhubungan dengan

standar profesi dan kewajiban yang timbul

dari standar profesi.

c. Kewajiban yang berhubungan dengan prinsip

keseimbangan.

2. Hak Tenaga kesehatan

a. Hak untuk bekerja menurut tindakan medis.

b. Hak menolak melaksanakan tindakan medis karena

scara profesional tidak dapat

mempertanggungjawabkan.

c. Hak untuk menolak sesuatu tindakan medis yang

menurut hati nuraninya tidak baik , dengan demikian

tenaga kesehatan mempunyai kewajuban untuk

merujuk ketenaga keseatan lain.

d. Hak mengakhiri hubungan dengan pasien jika tenaga

kesehatan menilai bahwa kerja sama pasien

dengannya tidak ada lagi gunanya(geen zinvolle

samenwerking).

e. Hak atas privasi tenaga kesehatan/dokter.

Pasien harus menghargai dan menghormati

hal yang menyangkut privasi tenaga

kesehatan/dokter , misalnya jangan

memperluas hal yang sangat pribadi dari

tenaga kesehatan/ dokter yang ia ketahui

sewaktu mendapatkan pengobatan.

f. Hak asasi informasi/ pemberitahuan pertama

dalam menghadapi pasien yang tidak puas

terhadapnya.

g. Hak atas balas jasa.

h. Hak atas pemberian penjelasan lengkap oleh

pasien tentang penyakit yang dideritanya,

misalnya agar tenaga kesehatan dapat

mendiagnosis dengan baik, pasien harus pula

bekerja sama sebaik mungkin.

i. Hak untuk membela diri.

j. Hak memilih pasien.

Secara ringkas-hak tenaga kesehatan dapat dikatakan

bahwa, hak-hak tnaga kesehatan/dokter yang timbul

karena adanya kontrak terapeutik adalah :

1. Hak atas informasi pasien mengatasi keluhan-keluhan

yang di derita pasien.

2. Hak atas imbalan jasa .

3. Hak mengakhiri hubungannya dengan pasien, jika

pasien tidak mematuhi nasehat yang diberikannya.

4. Hak atas itikat baik dari pasien dalam bentuk

pelaksanaan transaksi terapeutik.

5. Hak atas privasi.

Tanggung jawab hukum tenaga

kesehatan

Tanggung jawab tersebut meliputi :

1. Bidang hukum pidana, undang-undang

nomor 36/2009 pasal 120/200 dan pasal-

pasal dalam KUHP seperti pasal 48-

51,224,267,268,322,344,361,531, dan pasal

535.

2. Bidang hukum perdata , khususnya

mengenai ketentuan-ketentuan pada buku II

KUHP perdat tentang perikatan dan pasal 58

UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

Pada dasarnya hukum pertanggung

jawaban perdata bertujuan untuk

memperoleh kompensasi atas kerugian

yang diderita selain untuk mencegah

terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam hukum pidana, untuk dipindahkan suatu

kesalahan yamg dapat diartikan sebagai

pertanggung jawaban haruslah memenuhi 3

unsur, yaitu:

1. Adanya kemampuan bertanggung jawab pada

petindak, artinya keadaan jiwa petindak harus

normal .

2. Adanya hubungan batim antara petindak dan

perbuatannya yang dapat berupa kesengajaan

atau kealpaan.

3. Tidak adanya alasan penghapusan kesalahan

atau pemaaf.

Semoga Bermanfaat