Skenario Minggu 4 KELOMPOK 1

download Skenario Minggu 4 KELOMPOK 1

of 22

description

mingguke 4 kedokteran kelurga

Transcript of Skenario Minggu 4 KELOMPOK 1

  • Reporting mgg 4

    KELOMPOK 1*

  • MAPPING KONSEP*

  • 1. PRINSIP PELAYANAN HOLISTIK

    Holistik diambil dari kata whole ( menyeluruh ) atau dari pandangan holism ( bahasa yunani, Holos artinya semua,total,keseluruhan ) yaitu suatu pandangan bahwa semua tidak bisa ditentukan atau dijelaskan secara bagian-bagian yang terpisah saja,tapi dijelaskan secara keseluruhan.Pelayanan Holistik :Mencakup seluruh tubuh baik jasmani dan rohani pasien ( whole body system ), nutrisi.Tidak hanya berorientasi pada organ target.Orientasi kepada pasien dan keluarga.Memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial pada ekosistemnya.

    Manusia sebagai makhluk biopsikososial :

    *

  • 2. Latar belakang metode holistikSebelum ada metode holistik, pengobatan penyakit hanya ditujukan pada fisik saja. Jadi apabila ada pasien sakit maka hanya diberi obat saja dan tidak dilakukan pengobatan secara menyeluruh dari faktor pencetus (tidak dicari akar masalahnya) sehingga pasien cenderung untuk kambuh lagi. Sedangkan akar masalah bisa saja berasal dari faktor psikologis, sosial-ekonomi, religius, dll.

  • 3. Pelayanan komprehensifDokter keluarga memberikan pelayanan menyeluruh yang memadukan promosi kesehatan,pencegahan penyakit, pengobatan, dan rehabilitasi dengan aspek fisik, psikologi, dan sosial budaya.

  • 3. Pelayanan kontinue (berkesinambungan)Pelayanan dokter keluarga berpusat pada orangnya (patient centered) bukan pada penyakitnya.Berkesinambungan dalam arti pemenuhan kebutuhan pasienBerkesinambungan dalam arti waktu penyelenggaraan.

  • 3. Pelayanan integratifPelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu,selain merupakan kemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis,juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang pelayananan kedokteran baik dari formal maupun informal.

  • *

    Mandala kesehatan merupakan sebuah model yang menggambarkan ekosistem manusia sebagai sebuah keterkaitan jaringan yang kompleks, dimana setiap komponennya memiliki potensi yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia (Hancock 1985). Dalam lingkaran mandala, unit sosial (baik individu atau keluarga) ditempatkan sebagai pusat lingkungan konsentris yang terus berkembang ke biosfer. Dalam lingkaran tersebut, terdapat empat faktor utama yang menentukan kesehatan. Bentuk pertama lingkaran mandala berfungsi untuk menggambarkan bahwa ada suatu kecenderungan yang mempengaruhi seluruh jaringan (baik itu dalam lingkungan sosial-ekonomi, lingkungan bio-fisika, biologi manusia, dan gaya hidup), lingkaran kedua dan ketiga menjelaskan bahwa di dalam jaringan tersebut ada suatu hubungan yang sangat erat antara budaya dan lingkungan masyarakat, dan pada lingkaran keempat ada suatu penekanan hubungan pemetaan, dimana manusia dapat belajar untuk memanipulasi planet (dunia) yang ditinggalinya dan dapat bertindak pada hubungan yang sifatnya timbal balik. Dengan empat faktor tersebut, maka dapat dikatakan bahwa lingkaran mandala berfungsi untuk melayani, sebagai sebuah kerangka kerja aksi dan dalam bentuk yang dapat diubah, dengan kata lain kerangka kerja (figure 1.2) tersebut telah diadaptasikan sebagai sesuatu yang dapat dipraktekkan dalam kehidupan manusia (Brown et al 2001).4. MANDALA OF HEALTH

  • 5. PERAWATAN PALIATIFKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007 TENTANG KEBIJAKAN PERAWATAN PALIATIF

  • a. PengertianPerawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dankeluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (sumber referensi WHO, 2002).

  • b. TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKANA. Tujuan kebijakanTujuan umum:Sebagai payung hukum dan arahan bagi perawatan paliatif di IndonesiaTujuan khusus:1. Terlaksananya perawatan paliatif yang bermutu sesuai standar yang berlaku di seluruhIndonesia2. Tersusunnya pedoman-pedoman pelaksanaan/juklak perawatan paliatif.3. Tersedianya tenaga medis dan non medis yang terlatih.4. Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.

  • B. Sasaran kebijakan pelayanan paliatif1. Seluruh pasien (dewasa dan anak) dan anggota keluarga, lingkungan yang memerlukanperawatan paliatif di mana pun pasien berada di seluruh Indonesia.2. Pelaksana perawatan paliatif : dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya dan tenaga terkaitlainnya.3. Institusi-institusi terkait, misalnya:a. Dinas kesehatan propinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kotab. Rumah Sakit pemerintah dan swastac. Puskesmasd. Rumah perawatan/hospise. Fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta lain.

  • c. LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN PALIATIF1. Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi :Penatalaksanaan nyeri. Penatalaksanaan keluhan fisik lain. Asuhan keperawatanDukungan psikologisDukungan sosial Dukungan kultural dan spiritualDukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement).2. Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan/rawat rumah.

  • Prinsip perawatan paliatifMenghilangkan nyeri & gejala-gejala yang menyiksa lainMenghargai kehidupan & menghormati kematian sebagai suatu proses normalTidak bermaksud mempercepat atau menunda kematianPerawatan yang mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual, sosial, budaya dari pasien dan keluarganya, termasuk dukungan saat berkabung.Memberi sistim dukungan untuk mengusahakan pasien sedapat mungkin tetap aktif sampai kematiannya.Memberi sistim dukungan untuk menolong keluarga pasien melalui masa sakit pasien, dan sewaktu masa perkabungan

  • Karakteristik perawatan paliatifMenggunakan pendekatan tim untuk mengetahui kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk konseling kedukaan bila diperlukan.Meningkatkan kwalitas hidup, dan juga secara positif mempengaruhi perjalanan penyakit. Merupakan komponen esensial dari perawatan konprehensif kontinyuPerawaatan aktif, total bagi pasien yang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkanPendekatan holistik : fisik, mental, spiritual, sosialPendekatan multi-disipliner : medis, non-medis, keluarga

  • Manfaat perawatan paliatifMeningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganyaMengurangi penderitaan pasienMengurangi frekwensi kunjungan ke rumah sakitMeningkatkan kepatuhan pengobatan

  • d. Kebutuhan Pelayanan Kasus PaliatifPelaksana perawatan paliatif yang telah mengikuti pendidikan/pelatihan perawatan paliatif dan telah mendapat sertifikat. Pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan dan non kesehatan. Pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan / Continuing Professional Developmentu ntuk perawatan paliatif (SDM) untuk jumlah, jenis dan kualitas pelayanan.Programkeselamatan pasien/patient safety.

  • Sumber Dana yang diperlukan untuk: 1. pengembangan sarana dan prasarana 2. peningkatan kualitas SDM/pelatihan 3. pembinaan dan pengawasan 4. peningkatan mutu pelayanan.

  • e. Pengorganisasian Pelayanan Kasus Paliatif

    TEMPAT DAN ORGANISASI PERAWATAN PALIATIF Tempat untuk melakukan perawatan paliatif adalah: a. Rumah sakit : Untuk pasien yang harus mendapatkan perawatan yang memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus. b. Puskesmas : Untuk pasien yang memerlukan pelayanan rawat jalan.

  • c. Rumah singgah/panti (hospis) : Untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan. d. Rumah pasien : Untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus atau ketrampilan perawatan yang tidak mungkin dilakukan oleh keluarga.

  • Organisasi perawatan paliatif, menurut tempat pelayanan/sarana kesehatannya adalah : 1. Kelompok Perawatan Paliatif dibentuk di tingkat puskesmas. 2. Unit Perawatan Paliatif dibentuk di rumah sakit kelas D, kelas C dan kelas B non pendidikan. 3. Instalasi Perawatan Paliatif dibentuk diRumah sakit kelas B Pendidikan dan kelas A. 4. Tata kerja organisasi perawatan paliatif bersifat koordinatif dan melibatkan semua unsur terkait.

  • f. Algoritma Pelayanan Kasus Paliatif