SKENARIO kelompok 7

SKENARIO

PERADILAN PERDATA

SIDANG I

22 April 2010

GUGATAN -JAWABAN

Panitera : ”Sidang Perkara Perdata pada tingkat pertama pada hari Kamis

22 April 2010 dengan No Register perkara

70/Pdt.G/2010/PN.BOGOR. Perihal Permohonan Ganti Rugi

Akibat Penganiayaan antara Manik Lanang sebagai

PENGGUGAT melawan Byoma Latupapua Arif sebagai

TERGUGAT. Pada hari Kamis Tanggal 22 April 2010 segera

dimulai.

Demi kelancaran jalannya persidangan, kepada para hadirin

diharapkan bersikap tertib dan untuk mematikan alat komunikasi

dan sejenisnya.

Adapun, susunan majelis hakim pada persidangan hari ini adalah

sebagai berikut :

Hakim Ketua : Ilham Rajaking SH,MH

Hakim Anggota I : Ryan Artomi SH,MH

Hakim Anggota II : R. Emal Lamhari SH, MH

Panitera Pengganti : Philia Cempaka Arif, SH

Persidangan akan segera dimulai Majelis Hakim memasuki ruang

sidang, kepada para hadirin dimohon untuk berdiri

======(setelah Majelis Hakim duduk)=========

para hadirin dipersilahkan duduk kembali ”.

Created By : Kelompok 7PLKH XXXVI- 2013

1

Hakim Ketua : ”Sidang Perkara Perdata pada tingkat pertama pada hari Kamis

22 April 2010 No Register 70/Pdt.G/2010/PN.BOGOR. Perihal

Permohonan Ganti Rugi Akibat Penganiayaan antara Manik

Lanang sebagai PENGGUGAT melawan Byoma Latupapua

Arif sebagai TERGUGAT. Pada hari Kamis Tanggal 22 April

2010 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk palu 3

kali

Hakim Ketua : ”Saudara Penggugat apakah saudara sehat jasmani dan rohani

dan siap mengikuti persidangan pada hari ini?”

Penggugat : ”Terima kasih majelis hakim, saya sehat jasmani dan rohani dan

siap mengikuti persidangan pada hari ini”

Hakim Ketua : ”Saudara Tergugat apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan

siap mengikuti persidangan pada hari ini?”

Tergugat : ”Terima kasih majelis hakim, saya sehat jasmani dan rohani dan


Hakim Ketua : ”Saudara penggugat apakah pada persidangan hari ini saudara

didampingi oleh penasihat hukum saudara?

Penggugat : ”Terima kasih Majelis Hakim pada persidangan hari ini saya

didampingi oleh Kuasa hukum saya yang bernama, M. Opik

S.H.”

Hakim Ketua : ”Saudara tergugat, apakah saudara didampingi oleh penasihat

hukum saudara?”

Tergugat : ”Terima kasih Majelis Hakim pada persidangan hari ini saya

didampingi oleh Kuasa hukum saya yang bernama, Dita Aditya,

S.H.”

Hakim Ketua : ”Kepada Para kuasa hukum silahkan diperlihatkan surat kuasa

dan SK Beracara anda.”

========(kuasa hukum penggugat dan tergugat maju kedepan memperlihatkan

surat kuasa dan SK Beracara)======


2

Hakim Ketua : ”Sebelum persidangan dilanjutkan, Saudara Kuasa Hukum

Penggugat apakah sebelumnya telah terjadi upaya perdamaian

dengan Pihak Tergugat?”

KH.Penggugat : ”Terima kasih majelis hakim, kami telah melakukan upaya

perdamaian dengan pihak tergugat, namun masih belum tercapai

suatu kesepakatan, maka kami tetap pada gugatan semula”

Hakim Ketua : ”Bagaimana dengan Saudara KH.Tergugat apakah telah terjadi

upaya perdamaian dengan Pihak Tergugat?”

KH.Tergugat : ”Terima kasih majelis hakim, kami pun telah melakukan upaya

perdamaian dengan pihak penggugat, namun masih belum

tercapai suatu kesepakatan, maka persidangan dilanjutkan saja”

Hakim Ketua : Baiklah, karena upaya perdamaiaan antara kedua belah pihak

masih belum bisa tercapai, sesuai pasal 130 HIR dimana sebelum

persidangan dilanjutkan, pertama-tama para pihak harus

menyelesaikan sengketa ini melalui jalur mediasi. Untuk itu

kepada para pihak majelis Hakim menawarkan apakah akan

melakukan menunjuk mediator sendiri atau ditentukan oleh

Majelis Hakim. Bagaimana pihak penggugat?

KH.Penggugat : Terimaksih majelis hakim, kami menyerahkan sepenuhnya

kepada majelis hakim.

Hakim Ketua : Bagaimana sikap pihak tergugat?

KH. Tergugat : Terima kasih Majelis Hakim, kami serahkan sepenuhnya juga

kepada Majelis Hakim untuk menunjuk mediator.

======( Majelis Hakim Bermusyawarah dengan Hakim Anggota )=======

Hakim Ketua : Baiklah, berdasarkan hasil musyawarah Majelis Hakim kami

akan menunjuk hakim mediasi, yaitu yang akan bertindak

sebagai hakim mediasi adalah Agung Ramadhan, S.H.,M.H.

(hakim ketua melihat kuasa penggugat) bagaimana saudara kuasa


3

hukum penggugat kapan saudara biasa hadir dalam sidang

mediasi dengan hakim mediasi yang telah kami tunjuk ?

KH. Penggugat : Terimakasih Majelis hakim, kami pun meyerahkan sepenuhnya

kepada mejelis hakim untuk menentukan kapan sidang mediasi

dapat dilaksanakan

Hakim Ketua : bagaimana saudara kuasa hukum Tergugat kapan saudara biasa

hadir dalam sidang mediasi dengan hakim mediasi yang telah

kami tunjuk ?

KH.Tergugat : Terimakasih Majelis hakim, kami pun meyerahkan sepenuhnya

kepada mejelis hakim untuk menentukan kapan sidang mediasi

dapat dilaksanakan.

Hakim Ketua : Baiklah kalau begitu, (majelis hakim bermusyawarah). Baik,

karena kedua belah pihak menyerahkan kepada mejelis, maka

kami menentukan sidang mediasi akan dilaksanakan pada hari

Senin tanggal 26 April 2010.

”Baik..Untuk memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak

untuk mempersiapkan upaya perdamaian, sidang kami tunda

selama 7 hari dan akan kami lanjutkan pada hari kamis 29 April

2010, pukul 10.00 Wib dengan agenda gugatan dan jawaban,

serta pemberitahuan ini merupakan panggilan yang sah dan patut.

Kepada para pihak untuk hadir kembali dalam persidangan

lanjutan tanpa perlu dipanggil kembali. Dan untuk itu maka

sidang pada hari ini kami nyatakan ditutup.” (Ketuk palu 3x


4

SIDANG II

29 April 2010

GUGATAN -JAWABAN

Panitera : ”Sidang lanjutan Perkara Perdata pada tingkat pertama pada hari

Kamis 29 April 2010 dengan No Register perkara


Akibat Penganiayaan Antara Manik Lanang sebagai

PENGGUGAT melawan Byoma Latupapua sebagai

TERGUGAT. Pada hari Kamis Tanggal 29 April 2010 segera

dimulai.



dan sejenisnya.

Hakim Ketua : ”Sidang lanjutan Perkara Perdata pada tingkat pertama pada hari

Kamis 29 April 2010 No Register 70/Pdt.G/2010/PN.BOGOR.

Perihal Permohonan Ganti Rugi Akibat Penganiayaan antara

Manik Lanang sebagai PENGGUGAT melawan byoma

Latupapua sebagai TERGUGAT. Pada hari Kamis Tanggal 29

April 2010 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (ketuk

palu 3 kali). Adapun agenda persidangan pada hari ini adalah

pembacaan gugatan dari penggugat dan pembacaan jawaban

dari tergugat.

Hakim Ketua : ”Saudara Penggugat apakah saudara sehat jasmani dan rohani


Penggugat : ”Terima kasih majelis hakim, saya sehat jasmani dan rohani dan


Hakim Ketua : ”Saudara Terggugat apakah saudara sehat jasmani dan rohani



5

Tergugat : ”Terima kasih majelis hakim, saya sehat jasmani dan rohani dan


Hakim Ketua : ”Sebelum persidangan dilanjutkan, Saudara KH.Penggugat

bagaimana hasil sidang mediasi yang dilaksanakan pada tanggal

26 April 2010 dengan Pihak Tergugat kemarin?”

KH.Penggugat : ”Terima kasih majelis hakim, kami telah melaksanakan upaya

Mediasi dengan pihak tergugat, namun hasilnya masih belum

tercapai suatu kesepakatan, maka kami tetap pada gugatan

semula”

Hakim Ketua : ”Saudara KH.Tergugat bagaimana hasil sidang mediasi yang

dilaksanakan pada tanggal 26 April 2010 dengan Pihak

penggugat kemarin?”

KH.Tergugat : ”Terima kasih majelis hakim, kami pun telah melaksanakan

upaya Mediasi dengan pihak penggugat, namun masih belum

tercapai suatu kesepakatan, maka persidangan dilanjutkan saja,

dan upaya perdamaian sambil berjalan saja ”

Hakim Ketua : ”Baiklah, karena perdamaian belum berhasil dilakukan, maka

sidang akan dilanjutkan”. Kepada Saudara KH.Tergugat apakah

ada tambahan dalam gugatan anda?

KH. Tergugat : Tidak Majelis Hakim, Kami tetap pada gugatan semula.

Hakim Ketua : Apakah saudara KH. Tergugat sudah siap dengan gugatan

Saudara?

KH. Tergugat : Ya, kami siap Majelis Hakim

Hakim Ketua : KH. Tergugat apakah sudah menerima salinan dari penggugat?

KH.Tergugat : ”Terima Kasih majelis hakim kami telah menerima salinan

gugatan dari Penggugat”

Hakim Ketua : ”Saudara Kuasa Hukum Tergugat, apakah saudara sudah

mengerti dan paham mengenai isi gugatan tersebut?”

KH.Tergugat : ”Kami sudah mengerti dan paham mengenai isi gugatan tersebut

Hakim Ketua : ”Apakah gugatan tersebut perlu dibacakan?”

KH.Tergugat : ”Demi peradilan yang baik, kami minta untuk dibacakan”


6

Hakim Ketua : ”Baik, kepada saudara Penggugat silahkan saudara bacakan

gugatan saudara, kepada Kuasa Hukum tergugat silahkan saudara

perhatikan dan simak baik-baik gugatan dari Penggugat”

KH.Penggugat : (membacakan gugatan)

Hakim ketua : ”Baik, saudara kuasa hukum tergugat, apakah saudara akan

menanggapi isi gugatan penggugat yang telah dibacakan?”

KH. Tergugat : ”Terima kasih Majelis Hakim kami akan memberikan jawaban

kami atas gugatan dari saudara penggugat tersebut.”

Hakim Ketua : ”Saudara KH. Tergugat, apakah saudara sudah siap dengan

jawaban saudara?”

HK. Tergugat : ”Iya kami sudah siap dengan jawaban kami Majelis Hakim”

Hakim Ketua : ”Saudara KH. penggugat apakah jawaban KH. Tergugat tersebut

perlu dibacakan?

KH.Penggugat : ”Iya kami rasa perlu dibacakan Majelis Hakim”

Hakim Ketua : ”Baik saudara Tergugat silahkan saudara bacakan jawaban

saudara, dan kepada saudara penggugat harap saudara dengarkan

dan perhatikan baik-baik jawaban Tergugat tersebut”

KH. Tergugat : ”(Membacakan jawaban gugatan, setelah selesai maju

menyerahkan jawaban kepada Majelis Hakim, KHP ikut maju)

Hakim Ketua : ”Saudara penggugat, apakah saudara sudah mengerti jawaban

dari Tergugat tersebut?

KH.Penggugat : ”Iya Majelis Hakim kami sudah mengerti.

Hakim Ketua : ”Apakah saudara penggugat akan memberikan tanggapan

saudara?

KH.Penggugat : ”Kami akan memberikan tanggapan kami, akan tetapi kami

mohon waktu selama 7 hari untuk mempersiapkan replik kami.

Hakim Ketua : ”Bagaimana saudara Tergugat, apakah anda setuju dengan waktu

selama 7 hari yang diajukan penggugat untuk menyusun

repliknya”

KH. Tergugat : ”Baik terima kasih Majelis Hakim kami setuju dengan waktu

selama 7 hari yang diajukan oleh penggugat”


7

Hakim Ketua : ”Baik..Untuk memberikan kesempatan kepada penggugat untuk

mempersiapkan replik maka sidang kami tunda selama 7 hari dan

akan kami lanjutkan pada hari Jumat 6 Mei 2010, pukul 10.00

Wib dengan agenda Replik dari penggugat, serta pemberitahuan

ini merupakan panggilan yang sah dan patut. Kepada para pihak

untuk hadir kembali dalam persidangan lanjutan tanpa perlu

dipanggil kembali. Dan untuk itu maka sidang pada hari ini kami

nyatakan ditutup.” (Ketuk palu 3x).


8

SIDANG III

6 Mei 2010

(Replik)

Panitera : ”Sidang lanjutan Perkara Perdata No Register



PENGGUGAT melawan Byoma Latupapua sebagai

TERGUGAT Pada hari Kamis Tanggal 6 Mei 2010 segera

dimulai.



dan sejenisnya.

Hakim Ketua : ”Sidang lanjutan Perkara Perdata No Register


Akibat Penganiayaan antara Manik Lanang Palgunadi sebagai

PENGGUGAT melawan Byoma sebagai TERGUGAT. Pada

hari Kamis Tanggal 6 Mei 2010 dinyatakan dibuka dan terbuka

untuk umum ( ketuk palu 3 kali).

Baiklah, adapun agenda persidangan kali ini adalah pembacaan

replik dari penggugat.

Hakim Ketua : ”Apakah saudara penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan

rohani dan siap untuk mengikuti persidangan pada hari ini?”

Penggugat : Ya Majelis Hakim saya sehat jasmani dan rohani serta siap untuk

mengikuti persidangan pada hari ini.

Hakim Ketua : ”Apakah saudara tergugat dalam keadaan sehat jasmani dan


Tergugat : Ya Majelis Hakim saya sehat jasmani dan rohani serta siap untuk



9

Hakim Ketua : ”Saudara KH. Penggugat, bagaimana dengan upaya damai yang

telah ditempuh?”

KH.Penggugat : ”Terima Kasih majelis hakim kami sudah mengupayakan

perdamaian, dengan saudara tergugat, akan tetapi sampai dengan

saat ini kami tidak menemukan titik temu jadi sebaiknya

persidangan dilanjutkan saja dan upaya perdamaian sambil

berjalan saja”

Hakim Ketua : ”bagaimana dengan saudara KH. tergugat apakah sudah

mengupayakan perdamaian?’

KH.Tergugat : ”Terima kasih majelis hakim, kami pun sudah mengupayakan

perdamaian tetapi belum menemukan titik temu, dan berhubung

saudara Penggugat menginginkan agar persidangan dilanjutkan

maka kami pun sepakat agar persidangan dilanjutkan saja dan

perdamaian sambil berjalan saja”

Hakim Ketua : ”Baik, karena perdamaian dari para pihak belum menemukan

titik temu, maka sidang akan kami lanjutkan. ”Saudara

KH.Tergugat apakah saudara telah menerima salinan Replik dari

Penggugat?”

KH.Tergugat : ”Terima Kasih majelis hakim kami telah menerima salinan

Replik dari Penggugat”

Hakim Ketua : ”Saudara tergugat apakah replik penggugat perlu untuk

dibacakan?

KH.Tergugat : ”Ya majelis hakim kami rasa replik Penggugat perlu dibacakan”

Hakim Ketua : ”baik saudara penggugat silahkan bacakan replik saudara dan

kepada saudara tergugat harap saudara perhatikan dan dengarkan

replik dari penggugat baik-baik”

KH.Penggugat : (membacakan replik penggugat, setelah selesai KH. Penggugat

menyerahkan kepada majelis hakim)

Hakim Ketua : ”saudara tergugat apakah saudara mengerti replik penggugat

yang telah dibacakan”

KH.Tergugat : ”Ya kami mengerti majelis hakim”


10

Hakim Ketua : ”saudara KH. tergugat, apakah saudara akan memberikan

tanggapan saudara terhadap replik penggugat?”

KH.Tergugat : ”terima kasih majelis hakim, kami akan menyiapkan duplik kami

secara tertulis, namun kami meminta waktu 2 jam untuk

menyiapkan duplik kami.

Hakim Ketua : ”Baiklah, Saudara Kuasa Hukum Penggugat apakah tidak

keberatan dengan permohonan waktu dari KH. Tergugat ?”

KH. Penggugat : Baik majelis hakim. Kami menerima permohonan KH. Tergugat

untuk menyusun duplik...

====SKORSING=====

Hakim Ketua : Saudara K.H Tergugat sudah siapkah dengan duplik yang telah

disusun?

K.H Tergugat : ”Iya kami sudah siap dengan Duplik kami Majelis Hakim”

Hakim Ketua : ”Saudara penggugat apakah perlu Duplik penggugat tersebut

dibacakan?

KH.Penggugat : ”Iya kami rasa perlu dibacakan Majelis Hakim”

Hakim Ketua : ”Baik saudara Tergugat silahkan saudara bacakan Duplik

saudara, dan saudara penggugat harap saudara dengarkan dan

perhatikan baik-baik Duplik Tergugat tersebut”

KH. Tergugat : ”(Membacakan Duplik, setelah selesai maju menyerahkan

Duplik kepada Majelis Hakim, KHP ikut maju)

Hakim Ketua : ”Saudara penggugat, apakah saudara sudah mengerti Duplik dari

Tergugat tersebut?

KH.Penggugat : ”Iya Majelis Hakim kami sudah mengerti.

Hakim Ketua : saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah saudara telah siap

dengan bukti-bukti dan saksi-saksi ?

KH. Penggugat : terimakasih majelis hakim, kami belum siap dengan bukti-bukti

dan saksi-saksi, untuk itu kami mohon waktu selama 7 hari untuk

mempersiapkannya


11

Hakim Ketua : Bagaimana dengan Kuasa Hukum Tergugat, apakah anda telah

siap dengan bukti-bukti dan saksi-saksi ?

KH.Tergugat : terimakasih majelis hakim, kami pun belum siap dengan bukti-

bukti dan saksi-saksi, untuk itu kami setuju dengan Penggugat

mohon waktu selama 7 hari untuk mempersiapkannya

Hakim Ketua : ”Baik..Untuk memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak

untuk mempersiapkan bukti-bukti dan saksi-saksi, maka sidang

kami tunda selama 7 hari dan akan kami lanjutkan pada hari

Kamis 13 Mei 2010, pukul 10.00 Wib dengan agenda

Pembuktian, serta pemberitahuan ini merupakan panggilan yang

sah dan patut. Kepada para pihak untuk hadir kembali dalam

persidangan lanjutan tanpa perlu dipanggil kembali. Dan untuk

itu maka sidang pada hari ini kami nyatakan ditutup.” (Ketuk

palu 3x).


12

SIDANG IV

13 Mei 2010

PEMBUKTIAN DAN SAKSI

(SAKSI PENGGUGAT dan BUKTI TERTULIS)




PENGGUGAT melawan Byoma sebagai TERGUGAT Pada

hari Kamis Tanggal 13 Mei 2010 segera dimulai.



dan sejenisnya.

Hakim Ketua : ” Sidang lanjutan Perkara Perdata No Register




hari Kamis Tanggal 13 Mei 2010 dinyatakan dibuka dan terbuka

untuk umum ( ketuk palu 3 kali).

Baiklah, adapun agenda persidangan kali ini adalah

pembuktian, berupa menghadirkan saksi-saksi dan bukti-

bukti.

Hakim Ketua : ”Apakah saudara penggugat dalam keadaan sehat jasmani dan


Penggugat : Ya Majelis Hakim saya sehat jasmani dan rohani serta siap untuk


Hakim Ketua : ”Apakah saudara tergugat dalam keadaan sehat jasmani dan



13

Tergugat : Ya Majelis Hakim saya sehat jasmani dan rohani serta siap untuk


Hakim Ketua : ”Saudara Penggugat, bagaimana dengan upaya damai yang telah

ditempuh?”

KH.Penggugat : ”Terima kasih majelis hakim kami sudah berupaya untuk

mendamaikan penggugat dan tergugat akan tetapi kami belum

menemukan titik temu. Jadi, kami pikir sidang dilanjutkan saja

dan perdamaian dilakukakan sambil berjalan”

Hakim Ketua : ”Baik, bagaimana dengan saudara tergugat, apakah saudara juga

sudah melakukan upaya damai?”

KH.Tergugat : ”Terima kasih majelis hakim kami pun sudah melakukan upaya

damai, akan tetapi kami belum menemukan titik temu. Dan,

karena penggugat menginginkan persidangan untuk dilanjutkan,

maka kami pun sepakat agar sebaiknya persidangan dilanjutkan

kembali dan perdamaian sambil berjalan saja”

Hakim Ketua : ”Kami berharap baik penggugat maupun tergugat terus berupaya

untuk berdamai. Baiklah saudara, Penggugat apakah saudara

sudah siap dengan bukti-bukti saudara?”

KH.Penggugat : ”Terima kasih majelis hakim, kami sudah siap dengan bukti-

bukti kami, dan kami akan mengajukan bukti tertulis serta kami

akan menghadirkan 2 orang saksi yaitu :

1. TEMAN PENGGUGAT : Sari Puspita

2. DOKTER : dr. Siti Rahmatin

====(KH.Penggugat maju dan menyerahkan daftar bukti kepada hakim)=====

Hakim Ketua : ”Saudara Tergugat apakah saudara sudah siap dengan bukti-bukti

saudara?”

KH.Tergugat : ”Terima kasih Majelis Hakim, kami akan mengajukan bukti-

bukti dan saksi-saksi, akan tetapi kami belum siap, dan kami

minta waktu selama 1 minggu untuk mempersiapkannya”


14

Hakim Ketua : ”Baiklah, karena KH.Tergugat belum bisa mengajukan bukti-

bukti dan saksi-saksi pada persidangan hari ini, maka sidang

akan dilanjutkan dengan pemeriksaan bukti-bukti dan saksi-saksi

dari pihak Penggugat”

Hakim Ketua : ”Saudara KH.Penggugat apakah saudara sudah siap untuk

menghadirkan saksi pertama ke dalam ruang persidangan?”

KH.Penggugat : ”Terima Kasih Majelis Hakim, kami akan menghadirkan saksi

pertama atas nama Sari Puspita”

Hakim Ketua : ”Saudara Panitera hadirkan saksi pertama ke dalam ruang

sidang”

Panitera : ”Saksi pertama atas nama Sari Puspita dipersilahkan memasuki

ruang sidang”

Hakim Ketua : ”Saudari saksi apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap

untuk mengikuti persidangan hari ini?”

Saksi I : ”Terima Pak hakim saya sehat jasmani dan rohani, serta saya

siap untuk mengikuti persidangan hari ini”

Hakim Ketua : ”Tolong tunjukkan kartu identitas saudari”

Saksi I : ”Baik Pak Hakim (saksi I menyerahkan kartu identitasnya)

Hakim Ketua : Silahkan saudari saksi kembali ke tempat duduk, dan hakim akan

mencocokan terlebih dahulu identitas saudara.

Hakim Ketua : (menanyakan identitas saksi I, nama, umur, agama, jenis

kelamin, pekerjaan, dan alamat)

Saksi I : (menjawab pertanyaan hakim)

Hakim Ketua : ”Saudari saksi, apakah saudari mengetahui kenapa saudari

dipanggil ke muka sidang hari ini?”

Saksi I : ”Iya Pak Hakim, saya dipanggil untuk memberikan kesaksian

sehubungan dengan perkara Ganti Rugi Akibat Penganiayaan”

Hakim Ketua : ”Saudari saksi apakah saudari mempunyai hubungan saudara

dengan penggugat?”


15

Saksi I : ”Tidak Pak Hakim,

Hakim Ketua : ”Saudara saksi lalu apa hubungan saudari dengan penggugat?”

Saksi I : ”Saya berhubungan dengan pemohon sebagai pacar.

.

Hakim Ketua : ”Saudari saksi, sebelum saudari memberikan kesaksian saudari

dalam persidangan ini, saudari akan disumpah terlebih dahulu,

saudari bersedia untuk disumpah?”

Saksi I : ”Saya bersedia Pak Hakim”

Hakim Anggota I ; ”Baik saudari saksi, saya ingatkan terlebih dahulu disini saudari

memberikan keterangan dibawah sumpah, jadi diharapkan

saudari memberikan keterangan yang sebenar-benarnya. Karena

jika saudari tidak memberikan keterangan yang benar, saudari

dapat dikenakan sanksi pidana saudari mengerti?”

Saksi I : ”Saya Mengerti Pak Hakim”

Hakim Anggota I : ”Baik saudari saksi, sekarang ikuti kata-kata saya”

”DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH SEBAGAI SAKSI,

AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN YANG SEBENAR-

BENARNYA DAN TIDAK LAIN DARI YANG

SEBENARNYA”

”Silahkan saudari duduk kembali”

Saksi I : ”Terima kasih Pak Hakim”

Hakim anggota I : ”Saudari saksi, apakah saudari saksi melihat langsung tindakan

penganiayaan tersebut??

Saksi I : ” iya, saya mencoba memisahkan mereka tetapi tidak mampu

dan berteriak meminta tolong..”

Hakim anggota I : ” saudara saksi, apakah anda ikut mengantar penggugat saat

dibawa ke RS PMI?”

Saksi I : ” iya yang mulia majelis hakim, saya menemani penggugat yang

sedang luka parah.”

Hakim anggota II : ” apakah anda mengatahui pada saat itu, tergugatlah yang

membayar biaya operasional dan administratif untuk penggugat?


16

Saksi I : ” ya, karena harus membayar biaya pendaftaran dahulu baru bisa

dirawat..”

Hakim anggota II : saudara saksi, apakah betul anda pernah berpacaran dengan

tergugat? Kapan putusnya hubungan tersebut?

Saksi I : betul yang mulia, putus sejak 1 bulan sebelum kejadian

penganiayaan terjadi.

Hakim Anggota II : saudara saksi sudah berapa lama ada berpacaran dengan

penggugat ?

Saksi I : sudah 3 minggu sebelum kejadian terjadi yang mulia

Hakim Ketua : baiklah, terima kasih ”Saudara KH.Penggugat, apakah saudara

akan mengajukan pertanyaan kepada saudari saksi?”

KH.Penggugat : ”Terima kasih Majelis Hakim, kami akan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada saudara saksi”

Saksi I :

KH.Penggugat : ”Terima kasih Majelis Hakim, pertanyaan dari kami untuk saat

ini kami rasa cukup”

Hakim Ketua : ”Saudara KH.Tergugat, apakah saudara akan mengajukan

beberapa pertanyaan?

KH.Tergugat : ”Terima kasih Majelis Hakim, kami akan mengajukan beberapa

pertanyaan”

Saksi I : ”

KH Tergugat : ”

Saksi I :

KH.Tergugat : saudara saksi, kenapa anda mau untuk menjadi saksi dalam

perkara pacar anda ?

KH.Penggugat : ”Keberatan Majelis Hakim!!..pertanyaan KH.Tergugat terlalu

memojokkan saksi”

Hakim Ketua : ”Keberatan ditolak, saudara saksi silahkan jawab pertanyaan

yang diajukan oleh KH.Tergugat”


17

Saksi I : saya hanya bermaksud untuk menolong pacar saya saja...

KH.Tergugat : ”Cukup Majelis Hakim, terima kasih”

Hakim Ketua : ”Saudara saksi, apakah masih ada keterangan lain yang ingin

saudara sampaikan?”

Saksi I : ”Tidak ada Pak Hakim terima kasih”

Hakim Ketua : ”Baik saudara saksi terima kasih atas kesediaan saudara untuk

memberikan keterangan dalam persidangan ini, dan silahkan

saudara kembali ke tempat yang sudah disediakan, ini identitas

saudara”

Saksi I : (Berdiri dan mengambil kartu identitas)

Hakim Ketua : ”Saudara KHP apakah masih ada saksi yang ingin saudara

hadirkan dalam persidangan ini?”

KHP : ”Terima Kasih Majelis Hakim kami akan menghadirkan saksi

berikutnya atas nama Siti Rahmatin dia merupakan dokter yang

pertama kali menangani penggugat sebagai pasien saat dibawa

ke RS PMI setelah kejadian.

Hakim Ketua : ”Saudari panitera, panggilkan saksi berikutnya ke ruang

persidangan”

Panitera : ”Saksi atas nama Siti Rahmatin dipersilahkan masuk ke ruang

sidang”

Hakim Ketua : ”Saudari saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat dan siap

untuk mengikuti persidangan pada hari ini?”

Saksi II : ”Alhamdulillah Pak Hakim saya dalam keadaan sehat dan siap

untuk mengikut persidangan hari ini”

Hakim Ketua : ”Baik, tolong tunjukkan kartu identitas anda”

Saksi II : ”Baik pak hakim” (menyerahkan kartu identitasnya)

Hakim Ketua : (menanyakan identitas saksi II, nama, umur, agama, jenis

kelamin, pekerjaan, alamat)

Saksi II : (menjawab pertanyaan hakim)

Hakim Ketua : ”Saudari saksi, apakah saudari mengetahui kenapa saudari



18

Saksi II : ”Iya pak Hakim, saya dipanggil untuk memberikan kesaksian

sehubungan dengan perkara Ganti Rugi atas Penganiayaan yang

terjadi antara Manik Lanang dan Byoma”

Hakim Ketua : ”Saudari saksi apakah saudari mempunyai hubungan saudara

dengan penggugat”?

Saksi II : ”mmm...Tidak pak Hakim”

Hakim Ketua : ”Saudari saksi apakah saudara mempunyai hubungan saudara

dengan tergugat?”

Saksi II : ”Tidak pak Hakim”

Hakim Ketua : ”Saudari saksi, sebelum saudara memberikan kesaksian saudari

dalam persidangan ini, saudara akan disumpah terlebih dahulu,

saudari bersedia untuk disumpah?”

Saksi II : ”Saya bersedia pak Hakim”

Hakim Anggota I ; ”Baik saudari saksi, saya ingatkan terlebih dahulu disini saudari


saudari memberikan keterangan yang sebenar-benarnya. Karena

jika saudari tidak memberikan keterangan yang benar, saudari

dapat dikenakan sanksi pidana dan juga kesaksian saudari akan

dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT, saudari mengerti?”

Saksi II : ”Saya Mengerti Pak Hakim”

Hakim Anggota I : ”Baik saudari saksi, sekarang ikuti kata-kata saya”

”Bismillahirrohmannirrohim, DEMI ALLAH SAYA

BERSUMPAH SEBAGAI SAKSI, AKAN MEMBERIKAN

KETERANGAN YANG SEBENAR-BENARNYA DAN

TIDAK LAIN DARI YANG SEBENARNYA”

”Silahkan saudari duduk kembali”

Saksi II : ”Terima kasih pak Hakim”

Hakim anggota I : ”Saudari saksi, apakah benar anda adalah seorang Dokter, bisa

anda menunjukan Surat Praktek Dokter anda?”

Saksi II : ”benar pak hakim, baik ini Surat Praktek dokter saya”


19

Hakim Anggota II : ”” saudari saksi apakah saudari saksi mengenal dengan

penggugat?

Saksi II : iya pak hakim saya mengenal dengan para pemohon saya adalah

dokter yang menangani penggugat saat terluka dan dibawa ka

rumah sakit PMI

Hakim Ketua : bagaimana kondisi penggugat pada saat anda pertama kali

memeriksanya?

Saksi II : terjadi perdarahan pada pelipis, dan luka pada bibir serta kepala

bagian samping, dan bergesernya engsel siku dari tempatnya,

dan retak dan patah pada tulang tangan.

Hakim Ketua : ”Baiklah Saudara KHP, apakah ada pertanyaan yang akan

saudara tanyakan kepada saksi?”

KH.Penggugat : ”Terima kasih Majelis Hakim, kami akan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada saksi” saudari saksi sudah berapa lama anda

menjadi seorang dokter dan anda dibidang apa?

Saksi II : ” saya sudah 20 tahun menjadi dokter dan saya sebagai dokter

luka luar dan tulang.”

KH. Penggugat : apakah menurut analisa anda sebagai dokter, luka-luka yang

dialami penggugat wajar bila diganti dengan sejumlah uang?

Saksi II : cedera pada bagian tubuh lain mungkin dapat dihargai dengan

uang, tetapi cedera pada mata yang mengakibatkan kebuataan

sangat tidak bisadibandingkan dengan uang.

KH. Penggugat : saya rasa pertanyaan dari saya sudah cukup majelis hakim.

Hakim Ketua : ”Saudara KH.Tergugat, apakah ada yang ingin saudara tanyakan

kepada saksi?”

KH.Tergugat : ”Terima kasih Majelis Hakim, kami akan mengajukan beberapa

pertanyaan”

”Saudari saksi seberapa dekat hubungan anda dengan

Penggugat?”


20

Saksi II : ”Hubungan saya dengan penggugat tidak terlalu dekat, saya

hanya diminta untuk memberikan kesaksian mengenai kasus

yang sedang penggugat hadapi

KH.Tergugat : Saudari saksi, apakah anda memiliki bukti tertulis yang

Menunjukan bahwa penggugat mengalami cedera yang seperti

saudari katakan?

Saksi II : entu saja bukti tertulis tersebut berupa hasil laboratorium, foto

rontsen, dan surat keterana lainnya.

KH.Tergugat : ”Terima Kasih Majelis Hakim untuk sementara ini cukup

pertanyaan dari kami”.

Hakim Ketua : ”Saudara saksi apakah masih ada yang ingin saudara

sampaikan?”

Saksi II : ”Tidak ada Pak Hakim terima kasih”




saudara”

Saksi II : (Berdiri dan mengambil kartu identitas)

Hakim Ketua : ”Saudara KHP apakah masih ada saksi yang ingin saudara

hadirkan dalam persidangan ini?”

KH.Penggugat : ”Sudah tidak ada lagi Majelis Hakim terima kasih”.

Hakim Ketua : ”Baiklah, karena saksi dari KHP sudah tidak ada lagi, maka

sidang kami tunda dan akan dilanjutkan kembali pada hari Kamis

tanggal 20 Mei 2010 pukul 10.00 WIB dengan agenda

pemeriksaan bukti-bukti dan saksi-saksi dari pihak tergugat.

Pemberitahuan ini adalah pemberitahuan yang sah dan patut,

kepada para pihak diharapkan hadir tepat waktu pada

persidangan berikutnya tanpa perlu dipanggil kembali. Maka

dengan ini sidang dinyatakan ditutup” (ketuk palu 3 kali)


21

SIDANG VI

20 Mei 2010

(SAKSI TERGUGAT DAN BUKTI TERTULIS)





hari Kamis Tanggal 20 Mei 2010 segera dimulai. Demi

kelancaran jalannya persidangan, kepada para hadirin diharapkan

bersikap tertib dan untuk mematikan alat komunikasi dan

sejenisnya.


sidang, kepada para hadirin dimohon untuk berdiri (setelah

Majelis Hakim duduk) para hadirin dipersilahkan duduk kembali

”

Hakim Ketua : Sidang lanjutan Perkara Perdata No 70/Pdt.G/2010/PN.BOGOR.



22

Manik Lanang sebagai PENGGUGAT melawan Byoma

sebagai TERGUGAT Pada hari Kamis Tanggal 20 Mei 2010

segera dimulai. ( ketuk palu 3 kali).

”Saudara Penggugat, bagaimana dengan upaya damai yang telah

ditempuh?”





berjalan saja”

Hakim Ketua : ”Bagaimana dengan saudara tergugat apakah sudah







Hakim Ketua : ”Kami harap baik penggugat maupun tergugat dapat terus

berupaya untuk berdamai, Baik saudara Tergugat apakah

saudara sudah siap dengan bukti-bukti saudara?”

KH.Tergugat : ”Terima Kasih majelis hakim, kami sudah siap dengan bukti-

bukti kami. Kami akan mengajukan bukti tertulis dan kami pun

akan menghadirkan 2 orang saksi yaitu :

1. Roger Nadaek

2. Andreas Panjaitan

(KH.Tergugat maju dan menyerahkan daftar bukti kepada

hakim)

Hakim Ketua : ”Saudara KH.Tergugat apakah saudara siap untuk menghadirkan

saksi?”


23

KH.Tergugat : ”Terima kasih majelis hakim kami akan mengajukan saksi

pertama atas nama Roger Nadaek selaku teman terggugat yang

mengetahui asal mula permasalahan”

Hakim Ketua : ”Saudara Panitera, panggilkan saksi ke ruang persidangan”

Panitera : ”Saksi atas nama Roger Nadaek dipersilahkan memasuki ruang

persidangan.”

Hakim Ketua : ”Saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap


Saksi III : ”Alhamdulillah Pak Hakim saya dalam keadaan sehat dan siap

untuk mengikuti persidangan hari ini”


Saksi III : ”Baik Pak hakim” (menyerahkan kartu identitasnya)



Saksi III : (menjawab pertanyaan hakim)

Hakim Ketua : ”Saudara saksi, apakah saudara mengetahui kenapa saudara


Saksi III : ”Iya Pak Hakim, saya dipanggil untuk memberikan kesaksian

sehubungan dengan perkara gugatan ganti rugi akibat

penganiayaan”

Hakim Ketua : ”Saudara saksi apakah saudara mempunyai hubungan saudara

dengan tergugat”

Saksi III : ”tidak Pak Hakim, dia teman dekat saya”


dengan penggugat?”

Saksi III : ”tidak Pak Hakim”

Hakim Ketua : ”Saudara saksi, sebelum saudara memberikan kesaksian saudara


saudara bersedia untuk disumpah?”

Saksi III : ”Saya bersedia Pak Hakim”


24

Hakim Anggota I ; ”Baik saudara saksi, saya ingatkan terlebih dahulu disini saudara


saudara memberikan keterangan yang sebenar-benarnya. Karena

jika saudara tidak memberikan keterangan yang benar, saudara

dapat dikenakan sanksi pidana, saudara mengerti?”

Saksi III : ”Saya Mengerti Pak Hakim”

Hakim Anggota I : ”Baik saudara saksi, sekarang ikuti kata-kata saya”

”Bismillahirrohmannirrohim, DEMI ALLAH SAYA

BERSUMPAH SEBAGAI SAKSI, AKAN MEMBERIKAN

KETERANGAN YANG SEBENAR-BENARNYA DAN

TIDAK LAIN DARI YANG SEBENARNYA”

”Silahkan saudara duduk kembali”

Saksi III : ”Terima kasih Pak Hakim”

Hakim Anggota I : ”Saudara saksi, apakah saudara melihat langsung kejadian

penganiayaan tersebut?

Saksi III : tidak yang mulia, saya hanya mendengarnya dari tergugat.

Hakim Anggota I : ”Saudara saksi, sejauh mana saudara mengetahui duduk

permasalahan antara penggugat dengan tergugat?

Saksi III : saya mengetahui permasalahan tersebut hanya sebatas cerita dari

tergugat saja pak Hakim, dimana penggugat pernah memukul

tergugat pada saat tergugat ingin berbaikan dengan SARI

PUSPITA yang merupakan mantan pacar tergugat.

Hakim Anggota II : ”Apakah saudara yakin dengan apa yang di ceritakan oleh

tergugat kepada saudara?

Saksi III : “iya, pa hakim saya yakin dengan apa yang tergugat ceritakan

kepada saya, karena saya tahu benar sifat dan karakter dari

tergugat”

Hakim Anggota II : ”sejauh mana saudara mengenal sifat dan karakter dari

tergugat?”


25

Saksi III : ”saya berteman dengan tergugat dari semenjak kami kecil sampai

sekarang, dan saya tahu benar kalau tergugat tidak mungkin

berambisi merebut pacar orang lain.”

Hakim anggota II : ” lalu kenapa pada kenyataannya tergugat..................................?”

Saksi III : ”maaf Pak hakim, kalau untuk pertanyaan yang satu ini saya

tidak tahu menahu.”

Hakim Ketua : ”Saudara KHT apakah ada yang ingin saudara tanyakan kepada

saudara saksi?”

KH.Tergugat : ”Terima Kasih majelis hakim, kami akan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada saudara saksi”

”saudara saksi, apa saudara mengetahui bagaimana sikap

tergugat kepada penggugat selama ini?”

Saksi III : ”iya bu, yang saya tahu sikap tergugat kepada penggugat selalu

baik”

KH.Tergugat : ””

Saksi III : ””

KH.Tergugat : ”?”

Saksi III : ””


Saksi III : ””


Saksi III : ”.”

KH.Tergugat : ”Terima kasih majelis hakim, pertanyaan dari kami cukup”

Hakim Ketua : ”Saudara KHP, apakah saudara akan mengajukan pertanyaan

kepada saudara saksi?”

KH.Penggugat : ”Terima kasih majelis hakim, kami akan mengajukan beberapa

pertanyaan”

”Saudara saksi apakah saudara kenal dengan saudara

penggugat?”

Saksi III : ”tidak pak..”


26

KH.Penggugat : ” apakah benar kalau tergugat selalu bersikap baik kepada

penggugat ?!”

Saksi III : ”benar pak..”

KH.Penggugat : ”dari mana saudara mengetahui kalau sikap tergugat baik kepada

penggugat, padahal saudara sendiri tidak kenal dengan saudara

penggugat?”

KH.Tergugat : ”Keberatan majelis hakim, pertanyaan KH.Pemohon terlalu

memojokkan saksi”

Hakim Ketua : ”Keberatan ditolak, harap saudara saksi menjawab pertanyaan

dari KH.Penggugat”

KH.Penggugat : ”Saya hanya mengira saja, dan yang saya tahu tergugat baik

kepada semua orang, mana mungkin kepada penggugat tidak

bersikap tidak baik”

KH.Penggugat : ”Cukup Majelis Hakim, terima kasih”

Hakim Ketua : ”Baiklah saudara saksi, apakah masih ada keterangan lain yang

mau disampaikan?”

Saksi III : ”tidak ada pak hakim”

Hakim ketua : ”Baik saudara saksi terima kasih atas kesediaan saudara untuk



saudara”

Hakim Ketua : ”Saudara KH.Tergugat apakah masih ada saksi lain?”

KH.Tegugat : ”Terima kasih majelis hakim, saksi berikutnya atas nama

Andreas Panjaitan selaku teman terggugat.

Hakim Ketua : ”Saudara Panitera, panggilkan saksi ke ruang persidangan”

Panitera : ”Saksi atas nama Andreas Panjaitan dipersilahkan memasuki

ruang persidangan.”

Hakim Ketua : ”Saudara saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat dan siap


Saksi IV : ”terimakasih Pak Hakim, saya dalam keadaan sehat dan siap

untuk mengikut persidangan hari ini”


27


Saksi IV : ”Baik Pak hakim” (menyerahkan kartu identitasnya)



Saksi IV : (menjawab pertanyaan hakim)

Hakim Ketua : ”Saudara saksi, apakah saudara mengetahui kenapa saudara


Saksi IV : ”Iya Pak Hakim, saya dipanggil untuk memberikan kesaksian

sehubungan dengan perkara gugatan ganti rugi akibat

penganiayaan”


dengan penggugat”

Saksi IV : ”Tidak Pak Hakim”


dengan Tergugat?”

Saksi IV : ”Tidak Pak hakim”

Hakim Ketua : ”Saudara saksi, sebelum saudara memberikan kesaksian saudara


saudara bersedia untuk disumpah?”

Saksi IV : ”Saya bersedia Pak Hakim”

Hakim Anggota I ; ”Baik saudara saksi, saya ingatkan terlebih dahulu disini saudara


saudara memberikan keterangan yang sebenar-benarnya. Karena

jika saudara tidak memberikan keterangan yang benar, saudara

dapat dikenakan sanksi pidana, saudara mengerti?”

Saksi IV : ”Saya Mengerti Pak Hakim”

Hakim Anggota I : ”Baik saudara saksi, sekarang ikuti kata-kata saya”

”DEMI TUHAN SAYA BERSUMPAH SEBAGAI SAKSI,

AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN YANG SEBENAR-

BENARNYA DAN TIDAK LAIN DARI YANG

SEBENARNYA, SEMOGA TUHAN MELINDUNGI SAYA”


28

”Silahkan saudara duduk kembali”

Saksi IV : ”Terima kasih Pak Hakim”

Hakim Anggota II : saudara saksi apakah saudara mengenal dan memiliki

hubungan keluarga dengan tenggugat ?

Saksi IV : tidak yang mulia, saya berhubungan dengan Tergugat sebagai

teman

Hakim Anggota II : ”Saudara saksi, sejak kapan saudara mengenal dengan tergugat?”

Saksi IV : ” kurang lebih sudah 5 tahun”

Hakim Anggota II : ”bagaimana sikap dari tergugat kepada saudara selama ini?”

Saksi IV : ”sikap tergugat kepada saya baik pak Hakim, yang saya tahu

tergugat itu ramah dan tidak sombong ”

Hakim Ketua : ”Saudara kuasa hukum Tergugat, apakah ada yang saudara

tanyakan kepada saudara saksi?”

KH.Tergugat : ”Terima Kasih majelis hakim, kami akan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada saksi”

apakah selain alasan yang dikemukakan oleh saudara yang

ROGER NADAEK saudara ketahui, mengenai asal usul

kejadian tersebut berawal?

Saksi IV : ya yang mulia, disaat pemukulan terjadi, penggugat sudah

menyukai saudari SARI PUSPITA dan mau mencegah

tergugat untuk berbaikan kembali, dan penggugat ingin

tampil seperti pahlawan Kesiangan, tetapi dengan maksud

seperti serigala mengincar mangsa.


Saksi IV : ””


Saksi IV : ”,”


Saksi IV : ”.. ”


29

KH.Tergugat : ”Terima Kasih Majelis hakim, untuk sementara cukup

pertanyaan dari kami”

Hakim Ketua : ”Saudara Kuasa Hukum Penggugat, apakah ada pertanyaan yang

ingin saudara tanyakan kepada saksi”

KH.Penggugat : ”terima kasih majelis hakim, kami akan menanyakan beberapa

pertanyaan”

”?”

Saksi IV : ””

KH.Penggugat : ”?”

Saksi IV : ””


Saksi IV : ””


Saksi IV : ”..”

KH.Penggugat : ””

Hakim Ketua : ”saudara saksi, apakah ada keterangan lain yang ingin

disampaikan oleh saudara?”

Saksi IV : ”tidak majelis hakim, terima kasih”




saudara”

Hakim Ketua : ”Baiklah saudara KH Tergugat, apakah masih ada saksi lain yang

akan saudara hadirkan dalam persidangan ini?”

KH.Tergugat : ”Tidak ada majelis hakim”

Hakim Ketua : ”Saudara KH.Pemohon apa saudara akan membuat kesimpulan”

HK.Penggugat : ”Kami akan membuat kesimpulan tertulis majelis hakim, dan

kami minta waktu selama 7 hari”

Hakim Ketua : ”Saudara KH.Termohon apa saudara akan membuat kesimpulan”

HK.Penggugat : ”Kami juga akan membuat kesimpulan tertulis majelis hakim,

dan kami minta waktu selama 7 hari”


30

Hakim Ketua : (hakim berduskusi)

”Baiklah, pemeriksaan perkara pada sidang ini telah dianggap

cukup dan akan dilanjutkan pada hari Kamis 27 Mei 2010 pukul

10.00 WIB dengan agenda pembacaan kesimpulan.

Pemberitahuan ini merupakan panggilan secara sah dan patut

kepada para pihak yang berkompeten untuk hadir pada

persidangan lanjutan tanpa perlu dipanggil dan untuk itu maka

sidang pada hari ini kami nyatakan ditutup” (ketuk palu 3 kali).

SIDANG VII

27 Mei 2010


31

(KESIMPULAN)





hari Kamis Tanggal 27 Mei 2010 segera dimulai.



dan sejenisnya.




”

Hakim Ketua : Sidang lanjutan Perkara Perdata No 70/Pdt.G/2010/PN.BOGOR.


Manik Lanang sebagai PENGGUGAT melawan Byoma

sebagai TERGUGAT Pada hari Kamis Tanggal 27 Mei 2010

segera dimulai. ( ketuk palu 3 kali).

”Saudara Pemohon, bagaimana dengan upaya damai yang telah

ditempuh?”





berjalan saja”

Hakim Ketua : ”Bagaimana dengan saudara tergugat apakah sudah






32



Hakim Ketua : ”Kami harap baik penggugat maupun tergugat dapat terus

berupaya untuk berdamai. ”Saudara kuasa hukum Penggugat,

apakan saudara sudah siap dengan kesimpulan saudara?”

KH.Penggugat : ”Terima Kasih majelis hakim kami sudah siap dengan

kesimpulan kami” (berikan kesimpulan kepada hakim)

Hakim Ketua : ”Bagaimana dengan saudara tergugat saudara sudah siap dengan

kesimpulan saudara?”

KH.Tergugat : ”Terima kasih majelis hakim, kami pun sudah siap dengan

kesimpulan kami” (berikan kesimpulan kepada hakim)

Hakim Ketua : ”Baiklah karena para pihak masing-masing sudah memberikan

kesimpulan maka sidang akan dilanjutkan kembali pada hari

Kamis, tanggal 4 Juni 2010 pukul 10.00 WIB dengan agenda

pembacaan putusan pemberitahuan ini merupakan panggilan

secara sah dan patut kepada para pihak yang berkompeten untuk

hadir pada persidangan lanjutan tanpa perlu dipanggil dan untuk

itu maka sidang pada hari ini kami nyatakan ditutup” (ketuk palu

3 kali).

SIDANG IX

4 Juni 2010

(PUTUSAN)


33





hari Kamis Tanggal $ Juni 2010 segera dimulai. Demi

kelancaran jalannya persidangan, kepada para hadirin diharapkan

bersikap tertib dan untuk mematikan alat komunikasi dan

sejenisnya.




”

Hakim Ketua : Sidang Perkara Perdata No 70/Pdt.G/2010/PN.BOGOR. Perihal

Permohonan Ganti Rugi Akibat Penganiayaan antara Manik

Lanang sebagai PENGGUGAT melawan Byoma sebagai

TERGUGAT Pada hari Kamis Tanggal $ Mei 2010 segera

dimulai. Agenda persidangan pada hari ini yaitu pembacaan

putusan (Hakim membacakan Putusan)

Hakim Ketua : ”Saudara Kuasa hukum Penggugat apakah saudara sudah

memahami putusan yang dibacakan tadi?” dan apakah saudara

penasehat hukum penggugat akan melakukan upaya hukum

lanjutan?

KH.Termohon : ”Mengerti majelis hakim kami pikir – pikir dahulu

Hakim Ketua : ”Saudara Kuasa hukum Tergugat apakah saudara menerima

putusan yang dibacakan tadi?” dan apakah saudara penasehat

hukum tergugat akan melakukan upaya hukum lanjutan?

KH.Termohon : ”Terima kasih majelis hakim, kami pikir-pikir dulu”

Hakim Ketua : (berdiskusi)

”Baiklah, karena kedua belah pihak telah mengerti dengan isi

putusan yang dibacakan maka dengan demikian, perkara ini telah


34

selesai dan putusannya telah memiliki kekuatan hukum tetap

dengan ini sidang dinyatakan ditutup” (ketuk palu 3 kali)


35

SKENARIO kelompok 7

Documents

Transcript of SKENARIO kelompok 7