Skenario a Tutorial 2 Blok 16

27
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

description

skenario

Transcript of Skenario a Tutorial 2 Blok 16

  • FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

  • Kelompok Tutorial 2

    Ardina Sofyana( 702010003 )Tiffani Reza Putri( 702010007 )Ajeng Dwinta Lestari( 702010014 )Fredy Rizky( 702010020 )Siti Septin Maulina( 702010023 )Ilham Akbar Erumbia( 702010028 )A. M. Echa Dwi Reswari( 702010030 )Inggar Prasasti( 702010033 )Famela( 702010034 )Desi Ratnasari( 702010046 )

  • SKENARIOEnrico, anak laki-laki, usia 24 bulan dibawa ke klinik karena belum bisa bicara. Enrico tidak menoleh bila dipanggil, mengeluarkan kata-kata yang tidak bisa dimengerti orang tua dan orang lain. Enrico tidak mau bermain dengan teman sebaya, tidak suka dipeluk dan akan menjadi histeris bila mendengar suara keras. Bila memerlukan sesuatu dia akan mengambil tangan pengasuhnya. Disamping itu juga Enrico selalu bergerak, tidak mau diam, berlari ke sana ke mari tanpa tujuan dan sering melakukan gerakan mengepak-ngepakkan lengan nya seperti mau terbang

  • Enrico anak kedua dari ibu usia 32 tahun. lahir spontan pada kehamilan 38 minggu. Selama hamil ibu sehat dan periksa kehamilan dengan teratur ke bidan. Segera setelah lahir langsung menangis, skor APGAR 1 menit 8, menit kelima 9, berat badan waktu lahir 3.000 gram. Kakak Enrico tidak mengalami kondisi seperti Enrico dan tumbuh kembang nya normal. Pemeriksaan Fisik: BB 13 kg, PB 88 cm, LK 47 cm, compos mentis, kepala: tidak ada gambaran dismorfik, tidak ada kelainan neurologis.

  • Status Perkembangan :- Bila diajak bicara, tidak mau menatap muka lawan bicara dan tidak mau tersenyum kepada pemeriksa- Tidak menoleh ketika dipanggil namanya- Selalu mengepak-ngepakkan lengannya- Tidak bisa bermain pura-pura (membuat secangkir teh)- Tidak pernah menunjuk sesuatu- Tidak bisa disuruh untuk melihat benda yang ditunjuk, malah melihat ke tangan pemeriksa- Bermain mobil-mobilan hanya disusun berurutan dan diperhatikan hanya bagian rodanya saja

    Pemeriksaan Penunjang: tes pendengaran normal

  • KLARIFIKASI ISTILAHHisteris: suatu ledakan emosional yang tidak terkendali ( misalnya: suka menjerit-jerit dan membuangkan barang)Skor APGAR (appearance pulse gremace aktivitis respiration): tanda- tanda dari performen bayi yang baru lahirGambaran dismorfik: kelainan perkembangan fisik pada bayiLahir Spontan: lahir per vaginam tanpa bantuan alatKelainan Neurologis: gangguan pada sistem saraf

  • IDENTIFIKASI MASALAH1. Enrico, anak laki-laki 24 bulan dibawa ke klinik karena belum bisa bicara dan tidak menoleh bila dipanggil, mengeluarkan kata-kata yang tidak bisa dimengerti orang tua dan orang lain2.Enrico tidak mau bermain dengan teman sebaya, tidak suka dipeluk dan akan menjadi histeris bila mendengar suara keras3.Bila memerlukan sesuatu dia akan mengambil tangan pengasuhnya dan juga Enrico selalu bergerak, tidak mau diam, berlari ke sana ke mari tanpa tujuan dan sering melakukan gerakan mengepak-ngepakkan lengan nya seperti mau terbang4.Enrico lahir spontan, setelah lahir langsung menangis, skor APGAR 1 menit 8, menit kelima 9, berat badan waktu lahir 3.000 gram

  • 5.Kakak Enrico tidak mengalami kondisi seperti Enrico dan tumbuh kembang nya normal6. Status Perkembangan :- Bila diajak bicara, tidak mau menatap muka lawan bicara dan tidak mau tersenyum kepada pemeriksa- Tidak menoleh ketika dipanggil namanya- Selalu mengepak-ngepakkan lengannya- Tidak bisa bermain pura-pura (membuat secangkir teh)- Tidak pernah menunjuk sesuatu- Tidak bisa disuruh untuk melihat benda yang ditunjuk, malah melihat ke tangan pemeriksa- Bermain mobil-mobilan hanya disusun berurutan dan diperhatikan hanya bagian rodanya saja

  • ANALISIS MASALAH a. Bagaimana perkembangan komunikasi, interaksi sosial dan prilaku pada anak usia 24 bulan? Penguasaan pemahaman : Berespon terhadap petunjuk sederhana (Berikan bola itu).Berespon terhadap perintah bertindak (Ke sini, Duduk)Mulai mengerti kalimat kompleks (Kalau kita pergi ke toko, saya akan berikan kamu permen)

    Penguasaan ekspresi : Menggunakan ungkapan dua kata (Mama gendong, semua pergi, bola ke sini)Meniru suara lingkungan dalam bermain (moo, rrmm, rrmm, dll.)Menyebut dirinya sendiri dengan nama, mulai menggunakan kata ganti.Meniru dua atau lebih kata terakhir dari suatu kalimat.Mulai menggunakan ungkapan telegrafik tiga kata (semua bola pergi, saya pergi sekarang)Ungkapan 26% dan 50% dapat dimengerti.Menggunakan bahasa untuk meminta.

    Perkembangan Perilaku : Motor behavior : Berlari. Menyusun tumpukan 6 kubusAdaptive : meniru coretan garis lingkaran.

  • b. Apa yang dimaksud anak belum bisa bicara?

    Makna belum bisa bicara, mengeluarkan kata-kata yang tidak bisa dimengerti orang tua dan orang lain adalah adanya keterlambatan dalam perkembangan bahasa. Defisit (kekurangan) misalnya gangguan bicara / gangguan bahasa dan komunikasi verbal maupun non verbal, seperti terlambat bicara, mengeluarkan kata-kata dalam bahasanya sendiri yang tidak dapat dimengerti, echolalia, dan lain-lain.Penyebab :Masalah pendengaranMasalah mengikuti arahan/instruksiRendahnya jumlah kosakata (kesulitan mengingat kata-kataKesulitan dalam pengucapan Bicara masih tidak jelasKeterlambatan keterampilan merangkai kata (Delayed acquisition of phrasing skills)

  • c. Apa yang dimaksud dengan anak tidak menoleh bila dipanggil?

    Terjadi gangguan kualitatif dalam interaksi sosial dalam hal ini kurang mampu melakukan hubungan sosial atau emosional timbal balik.Penyebab :Gangguan pendengaran Gangguan autistik

    d. Apa yang dimaksud anak mengeluarkan kata-kata yang tidak dimengerti oleh orang lain? Terjadi gangguan kualitatif dalam komunikasi dalam hal ini penggunaan bahasa yang stereotip, repetitif atau sulit dimengerti.Keterlambatan fungsional. Dimana pola perkembangan kemampuan pemecahan masalah normal serta anak mengerti apa yang orang lain bicarakan. Umumnya karena kurang latihan, terlalu pasif, terlalu banyak bermain sendiri Gangguan organ mulut. Yang ini biasanya tidak terlambat, tetapi bicara dengan artikulasi kurang baik. Terapi wicara sangat baik Gangguan komunikasi sentral. Anak tidak mengerti apa yang dibicarakan, tidak dapat mengerti orang lain Retardasi mental Gangguan autistik/ autisme. Untuk gangguan autistik harus diperbaiki interaksinya dulu

  • e. Apakah berbeda kejadian kasus seperti Enrico ini pada anak laki-laki dan perempuan?Jawab:Jenis kelamin : Gangguan ini lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Anak perempuan dengan gangguan autistic lebih besar kemungkinannya memiliki retardasi mental berat

    f. Apakah ada perbedaan kasus seperti Enrico pada usia yang lebih muda dan lebih tua?Jawab:Usia : onset gangguan biasanya sebelum usia 3 tahun, meskipun pada beberapa kasus, gangguan ini tidak dikenali hingga anak berusia lebih tua.

  • 2. a. Mengapa Enrico tidak mau berteman dengan teman sebaya, tidak suka dipeluk?

    Tidak mau bermain dengan teman sebaya : gangguan interaksi socialTidak mau bermain bersama dengan teman sebaya. Kepekaan yang berlebihan akan rangsang stimuli tertentu, membuatnya menarik diri dari lingkungan

    Tidak suka dipeluk.Biasanya dikarenakan berlebihnya kepekaan terhadap sentuhan dan terganggu dengan sentuhan kita, maka pelukan kita justru dapat diartikan sebagai hukuman yang menyakitkan.

  • b. Apa itu histeris?Histeris merupakan neurosis ( yang ditandai dengan rasa emosional yang tidak terkendali sebagai cara untuk mempertahankan diri dan kepekaan terhadap rangsangan emosional.Jenis-jenis histeris: - histeris minor ( kecemasan diubah menjadi gangguan fungsional susunan saraf somatomotorik dengan gejala lumpuh, kejang, buta, tuli)- histeris mayor ( tingkat kecemasan hebat sehingga dapat memisahkan beberapa fungsi kepribadian satu dengan lainnya.

    c. Apa saja tanda-tanda histeris?Gejala Hysteria: Berat pada anggota badan, kejang Gejala histeria yang berat pada anggota badan, kram parah, perasaan yang kuat mendaki konstriksi perut, terus-menerus sighings, kesulitan bernafas, penyempitan di dada, palpitasi, perasaan benda asing tersangkut di tenggorokan, pembengkakan pada leher dan dari vena jugularis, sesak napas, sakit kepala, mengepalkan gigi, dan umum dan sukarela otot menegang lokomosi. Liar menyakitkan menangis, kehilangan kesadaran

  • d. Apa saja penyebab histeris?Penyebab paling umum histeria represi seksual, menyimpang kebiasaan berpikir, dan kemalasan. Keturunan memainkan peran yang penting dalam sebab-akibat. Latar belakang keluarga gugup dan salah pelatihan emosional ketika muda adalah predisposisi penyebab. Situasi emosional dapat mental, ketegangan, stres, takut, khawatir, depresi, traumatism,dan penyakit berkepanjangan.

    3.a. Mengapa jika Enrico memerlukan sesuatu dia mengambil tangan pengasuhnya? Mengindikasi adanya gangguan interaksi sosial. Anak-anak dengan gangguan interaksi sosial pada umumnya dapat membentuk hubungan namun cukup dengan anggota keluarga, pengasuh (seperti pada kasus) atau orang yang paling banyak berperan dalam memberikan penanganan pada mereka.

    b. Mengapa Enrico selalu bergerak, tidak mau diam, berlari ke sana kemari tanpa tujuan dan sering melakukan gerakan mengepak-ngepakkan lengannya seperti mau terbang?

    Makna selalu bergerak, tidak mau diam, bergerak ke sana ke mari tanpa tujuan adalah \Enrico anak yang hiperaktif.Sering melakukan gerakan mengepak-ngepakkan lengannya seperti mau terbang ini merupakan stereotipic atau gerakan berulang.

  • c. Apakah tanda-tanda yang ditunjukkan Enrico pada butir B merupakan ASD/ADHD/MR? ASD

    ASD ADHD Sindrom Asperger bahasa, komunikasi terlambat atau sama sekali tidak berkembang berkembang baik bahasa berkembang baik, komunikasi akan terlambat berkembang perilaku, motorik kasar dan halus terbatas, stereotipik, hiperaktif, otot hipotonik tetapi tidak ada gangguan motorik stereotipik, hiperaktif, otot tidak hipotonik, tidak ada gangguan motorik terbatas, stereotipik, tidak hiperaktif, tidak ada gangguan motorik interaksi sosial kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak, inatensi, menarik diri kontak mata ada, tetapi ada gangguan interaksi sosial, inatensi, tidak menarik diri kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak, atensi baik, menarik diri emosional kurangnya empati, agresif tetapi dapat pula terlalu diam kurangnya empati kurangnya empati kognitif tidak mampu untuk bermain secara imajinatif berkembang lebih baik berkembang lebih baik

  • 4.a. Apa kepanjangan dari APGAR? Kepanjangan APGAR adalah Appearance Pulse Grimace Activity Respiration

    b. Bagaimana cara menilai skor APGAR? Jawab:Skor Apgar dihitung dengan menilai kondisi bayi yang baru lahir menggunakan lima kriteria sederhana dengan skala nilai nol, satu, dan dua. Penilaian skor APGAR dilakukan pada saat :Menit ke-1 setelah kelahiran, yaitu untuk menilai kemampuan adaptasi bayi terhadap perubahan lingkungan dari intrauterine ke ekstrauterine atau untuk menilai keadaan fisiologis bayi baru lahir.Menit ke-5, untuk menilai keberhasilan tindakan resusitasi yang dilakukan serta sebagai penentu prognosis.Menit ke-10. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologis. Penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi

  • Penilaian pada satu menit pertama: total nilai 7 - 10 : bayi dalam kondisi baik (bugar)total nilai 4-6: bayi mengalami sesak nafas (asfiksia) sedangtotal nilai < 4: bayi asfiksia berat.

    *Penilaian 5 menit kemudian gunanya untuk menilai keberhasilan resusitasi terhadap bayi. Nilai APGAR yang jelek pada lima menit akan menghasilkan kematian bayi atau komplikasi syaraf pada bayi seperti cerebral palsy

    Tanda 012Frekuensi jantungTidak adaDibawah 100Diatas 100Upaya pernapasanTidak adaLambat, tidak teraturBaik, menangisTonus ototLemahBeberapa fleksi tungkaiGerakan aktifRespon terhadap kateter dalam libang hidung (diuji sesudah orofaring bersih)Tidak ada responMenyeringai Batuk atau bersinwarnaBiru, pucatTubuh merah muda, tungkai biruSeluruhnya merah muda

  • c. Apakah interpretasi dari hasil Skor APGAR 1 menit 8, menit kelima 9 Enrico?Penilaian pada satu menit pertama: total nilai 7 - 10 : bayi dalam kondisi baik (bugar)total nilai 4-6: bayi mengalami sesak nafas (asfiksia) sedangtotal nilai < 4: bayi asfiksia berat.

    *Penilaian 5 menit kemudian gunanya untuk menilai keberhasilan resusitasi terhadap bayi. Nilai APGAR yang jelek pada lima menit akan menghasilkan kematian bayi atau komplikasi syaraf pada bayi seperti cerebral palsy

    Pada kasus ini Enrico mengalami kondisi baik

  • d. Apakah manfaat diketahuinya skor APGAR?untuk mengidentifikasi bayi yang memerlukan resusitasi akibat asidosis hipotoksik

    5.Mengapa kakak Enrico tidak mengalami kondisi yang sama dengan Enrico dalam perkembangannya?Tidak ada hubungan antara riwayat keluarga dengan kondisi Enrico sekarang.

  • 6.a. Dengan status perkembangan seperti masalah nomor 6 apa DD gangguan pada Enrico?

    ASD ADHD Sindrom Asperger bahasa, komunikasi terlambat atau sama sekali tidak berkembang berkembang baik bahasa berkembang baik, komunikasi akan terlambat berkembang perilaku, motorik kasar dan halus terbatas, stereotipik, hiperaktif, otot hipotonik tetapi tidak ada gangguan motorik stereotipik, hiperaktif, otot tidak hipotonik, tidak ada gangguan motorik terbatas, stereotipik, tidak hiperaktif, tidak ada gangguan motorik interaksi sosial kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak, inatensi, menarik diri kontak mata ada, tetapi ada gangguan interaksi sosial, inatensi, tidak menarik diri kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak, atensi baik, menarik diri emosional kurangnya empati, agresif tetapi dapat pula terlalu diam kurangnya empati kurangnya empati kognitif tidak mampu untuk bermain secara imajinatif berkembang lebih baik berkembang lebih baik

    ASD ADHD Sindrom Asperger bahasa, komunikasi terlambat atau sama sekali tidak berkembang berkembang baik bahasa berkembang baik, komunikasi akan terlambat berkembang perilaku, motorik kasar dan halus terbatas, stereotipik, hiperaktif, otot hipotonik tetapi tidak ada gangguan motorik stereotipik, hiperaktif, otot tidak hipotonik, tidak ada gangguan motorik terbatas, stereotipik, tidak hiperaktif, tidak ada gangguan motorik interaksi sosial kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak, inatensi, menarik diri kontak mata ada, tetapi ada gangguan interaksi sosial, inatensi, tidak menarik diri kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak, atensi baik, menarik diri emosional kurangnya empati, agresif tetapi dapat pula terlalu diam kurangnya empati kurangnya empati kognitif tidak mampu untuk bermain secara imajinatif berkembang lebih baik berkembang lebih baik

  • b. Apa diagnosis pasti pada kasus Enrico?Autis Spectrum Disorder

    c. Bagaimana cara pemeriksaan klinis pada Enrico? Anamnesis: Hasil anamnesis didapatkan: Enrico memiliki gangguan belum bisa bicara, tidak menoleh bila dipanggil, mengeluarkan kata-kata yang tidak bisa dimengerti orang tua dan orang lain, tidak mau bermain dengan teman sebaya, tidak suka dipeluk, menjadi histeris bila mendengar suara keras, Bila memerlukan sesuatu dia mengambil tangan pengasuhnya, Enrico selalu bergerak, tidak mau diam, berlari ke sana ke mari tanpa tujuan dan sering melakukan gerakan mengepak-ngepakkan lengan nya seperti mau terbang.

    Pemeriksaan fisik:Pemeriksaan fisik dalam keadaan normal

    Status Perkembangan :- Bila diajak bicara, tidak mau menatap muka lawan bicara dan tidak mau tersenyum kepada pemeriksa- Tidak menoleh ketika dipanggil namanya- Selalu mengepak-ngepakkan lengannya- Tidak bisa bermain pura-pura (membuat secangkir teh)- Tidak pernah menunjuk sesuatu- Tidak bisa disuruh untuk melihat benda yang ditunjuk, malah melihat ke tangan pemeriksa- Bermain mobil-mobilan hanya disusun berurutan dan diperhatikan hanya bagian rodanya saja

  • d. Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan pada Enrico ini?Tes pendengaran: tes pendengaran normalTes penguli: tidak ada respon terhadap rangsangan Selain itu pem.penunjang yang bisa dilakukan yaitu:Tes abnormalitas untuk mengetahui adanya abnormalitas kromosomEEG untuk melihat aktivitas epileptiformMRI

    e. Bagaimana penanganan kasus Enrico ini?Untuk gangguan autistik, tujuan terapi adalah menurunkan gejala perilaku dan membantu perkembangan fungsi yang terlambat, atau tidak ada, seperti keterampilan bahasa dan merawat diri sendiri. Metoda pendidikan dan perilaku sekarang dianggap merupaka n terapi yang terpilih.Walaupun tidak ada obat yang ditemukan spesifik untuk gangguan autistik, psikofarmakoterapi adalah tambahan yang berguna bagi program terapi menyeluruh. Pemberian haloperidol (Haldol) menurunkan gejala perilaku dan mempercepat belajar. Obat menurunkan hiperaktivitas, stereotipik, menarik diri, kegelisahan, hubungan objek abnormal, iritabilitas, dan efek yang labil.

  • f. Bagaimana prognosis pada Enrico?Jawab :Dubia ad bonam

    g. Bagaimana kompetensi dokter umum terhadap kasus Enrico?Tingkat Kemampuan 2

    h.Bagaimana pandangan islam pada kasus Enrico?Jawab :Dari abu hurairah R.A. nabi Muhammad saw bersabda: tidaklah seorang muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit, gangguan menumpuk pada dirinya kecuali Allah swt hapuskan akan dosa-dosanya. (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Kerangka Konsep.docx

  • HIPOTESISEnrico laki-laki, 24 bulan mengalami gangguan perkembangan, komunikasi, interaksi social dan perilaku disebabkan oleh Autis Spectrum Disorder.

  • Terima kasih

    ************