Sepsis Word

55
SURVIVING SEPSIS CAMPAIGN : PEDOMAN INTERNASIONAL UNTUK PENGELOLAAN SEPSIS BERAT DAN SYOK SEPTIK : 2012 PENDAHULUAN Sepsis didefinisikan sebagai adanya (suspek atau terbukti) infeksi bersama-sama dengan manifestasi dari infeksi sistemik. Sepsis yang berat didefinisikan sebagai sepsis plus, sepsis yang menginduksi disfungsi organ atau hipoperfusi jaringan. 1 Di amerika serikat diidentifikasi 192.980 kasus, pada tahun 2001 dengan perkiraan nasional 751.000 kasus (3,0 kasus per 1.000 penduduk dan 2,26 kasus per 100 keluaran rumah sakit), di antaranya 383.000 (51,1%) menerima perawatan intensif dan 130.000 tambahan (17,3%) yang berventilasi di unit perawatan intermediate atau dirawat di unit perawatan koroner. Kematian adalah 28,6%, atau 215.000 kematian nasional, dan juga meningkat dengan usia, dari 10% pada anak-anak menjadi 38,4% pada mereka dengan usia > 85 tahun. 2 Di Indonesia sendiri belum diketahui jumlah kasus sepsis. Tidak ada tes diagnostik yang spesifik terhadap sepsis, temuan yang cukup sensitif untuk mendiagnosis pasien suspek atau terbukti sepsis antara lain bisa dilihat dari variable umum yang berupa: 1) demam, temperature > 38.3°C, 2) hypothermia, suhu tubuh < 36°C, 3) Heart rate > 90/min atau 1 standar deviasi atau lebih diatas normal dari kelompok umur, 4) Tachypnea, 5) status mental yang berubah, 6) edema yang signifikan atau balance cairan yang positif > 20 mL/kg/ 24 jam, 7) hiperglisemia, glukosa plasma > 140 mg/dL atau 7.7 mmol/L tanpa adanya riwayat diabetes sebelumnya. Dengan variable imflamasi; 1 ) leukositosis, WBC count > 12,000 µL –1 , 2)Leukopenia, WBC count < 4000 µL –1 , 3) WBC normal dengan bentuk immature diatas 10%, 4) Plasma C-reactive protein lebih dari 2 sd diatas nilai normal, 5) Plasma procalcitonin lebih dari 2 sd diatas nilai normal. Dengan variabel hemodinamik berupa arterial hypotention (SBP < 90 mm Hg, MAP < 70 mm Hg, atau SBP menurun > 40 mm Hg pada dewasa atau kurang dari 2 sd dibawah nilai normal untuk setiap umur). Dengan variable disfungsi organ : 1) Arterial hypoxemia (PaO 2 /FiO 2 < 300), 2) Acute oliguria (urine output < 0.5 mL/kg/jam selama 2 jam walaupun dengan resusitasi cairan yang

description

ssc

Transcript of Sepsis Word

SURVIVING SEPSIS CAMPAIGN: PEDOMAN INTERNASIONAL UNTUK PENGELOLAAN SEPSIS BERAT DAN SYOK SEPTIK : 2012

PENDAHULUAN

Sepsis didefinisikan sebagai adanya (suspek atau terbukti) infeksi bersama-sama dengan manifestasi dari infeksi sistemik. Sepsis yang berat didefinisikan sebagai sepsis plus, sepsis yang menginduksi disfungsi organ atau hipoperfusi jaringan.1Di amerika serikat diidentifikasi 192.980 kasus, pada tahun 2001 dengan perkiraan nasional 751.000 kasus (3,0 kasus per 1.000 penduduk dan 2,26 kasus per 100 keluaran rumah sakit), di antaranya 383.000 (51,1%) menerima perawatan intensif dan 130.000 tambahan (17,3%) yang berventilasi di unit perawatan intermediate atau dirawat di unit perawatan koroner. Kematian adalah 28,6%, atau 215.000 kematian nasional, dan juga meningkat dengan usia, dari 10% pada anak-anak menjadi 38,4% pada mereka dengan usia > 85 tahun.2Di Indonesia sendiri belum diketahui jumlah kasus sepsis.Tidak ada tes diagnostik yang spesifik terhadap sepsis, temuan yang cukup sensitif untuk mendiagnosis pasien suspek atau terbukti sepsis antara lain bisa dilihat dari variable umum yang berupa: 1) demam, temperature > 38.3C, 2) hypothermia, suhu tubuh < 36C, 3)Heart rate> 90/min atau 1 standar deviasi atau lebih diatas normal dari kelompok umur, 4) Tachypnea, 5) status mental yang berubah, 6) edema yang signifikan atau balance cairan yang positif > 20 mL/kg/ 24 jam, 7) hiperglisemia, glukosa plasma > 140 mg/dL atau 7.7 mmol/L tanpa adanya riwayat diabetes sebelumnya. Dengan variable imflamasi; 1 ) leukositosis, WBC count > 12,000 L1, 2)Leukopenia, WBC count < 4000 L1, 3) WBC normal dengan bentuk immature diatas 10%, 4) Plasma C-reactive protein lebih dari 2 sd diatas nilai normal, 5) Plasma procalcitonin lebih dari 2 sd diatas nilai normal. Dengan variabel hemodinamik berupa arterial hypotention (SBP < 90 mm Hg, MAP < 70 mm Hg, atau SBP menurun > 40 mm Hg pada dewasa atau kurang dari 2 sd dibawah nilai normal untuk setiap umur). Dengan variable disfungsi organ : 1) Arterial hypoxemia (PaO2/FiO2< 300), 2) Acute oliguria (urine output < 0.5 mL/kg/jam selama 2 jam walaupun dengan resusitasi cairan yang adekuat, 3) peningkatan kreatinin > 0.5 mg/dL atau 44.2 mol/L, 4) gangguan koagulasi (INR > 1.5 atau aPTT > 60 detik),5) Ileus, 6) Thrombocytopenia (platelet count < 100,000 L1),7) Hyperbilirubinemia (plasma total bilirubin > 4 mg/dL atau 70 mol/L). Dengan Variabel perfusi jaringan; 1)Hyperlactatemia (> 1 mmol/L), 2) Penurunancapillary refillataumottling. Kriteria diagnostik untuk sepsis pada kelompok anak adalah tanda-tanda dan gejala inflamasi ditambah infeksi hiper-atau hipotermia (suhu rektal> 38,5 atau 45 menit) di awal pemberian antimikroba (grade 1C). Untuk mengoptimalkan identifikasi organism penyebab, direkomendasikan untuk mengambil setidaknya dua set kultur darah (baik botol aerobik dan anaerobik) sebelum terapi antimikroba, dengan setidaknya satu diambil secara percutaneousdan satu diambil melalui akses vaskular, kecuali perangkat baru-baru ini dimasukkan(