SC Pada Panggul Sempit

7/23/2019 SC Pada Panggul Sempit

1/37

SEKSIO SESARIA

PADA KASUS PANGGUL SEMPIT

Laporan Kasus Ini Dibuat untuk Melengkapi Persyaratan Kepaniteraan Klinik

Senior di SMF Obstetrik RSU Dr. Pirngadi Medan

Disusun oleh:

ING S!NDRI P"U#RI $%%$%%$&'

(NN) ROL!ND N!(!(!N $%%$%%*+%

(!#!R! #U!N S)!" $%%$%%*&*

Pembimbing:

dr. !S,!R !(O#- SP.OGK/

Mentor:

dr. MU"!R )UN!N #!N0UNG

BAGIAN OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI

RSU Dr PIRNGADI MEDAN

!AKULTAS KEDOKTERAN USU

"#$%


2/37

KATA PENGANTAR

Pu1i dan u2ap syukur dipan1atkan kepada #u3an )ang Ma3a sa atas penyelesaian

laporan kasus ini tepat pada 4aktu yang tela3 ditentukan guna 5e5enu3i

persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior di Departe5en Obstetrik Ru5a3 Sakit

U5u5 Dr. Pirngadi Medan yang ber1udul 6Seksio Sesaria pada Kasus Panggung

Se5pit7.

Penulis ingin 5enga5bil kese5patan ini untuk 5engu2apkan ribuan teri5a kasi3

kepada &r As'(r Aboet) S*OG+K,selaku pe5bi5bing dan &r Muh(r -un(n

T(n.ung selaku 5entor penulis yang tela3 5e5bantu penulis dala5 segala

kesulitan yang di3adapi sela5a penyelesaian laporan kasus ini. Selain daripada

itu- penulis 1uga ingin 5engu2apkan teri5a kasi3 kepada te5an8te5an se1a4at

yang turut serta 5e5bantu.

Penulis 5enyadari ba34a 3asil penyusunan kasus ini 5asi3 banyak kekurangan.

0adi- kritik dan saran yang si9atnya 5e5bangun sangat di3arapkan guna

5e5perbaiki laporan kasus ini di ke5udian 3ari.

Sekali lagi penulis 5engu2apkan teri5a kasi3 kepada se5ua pi3ak yang tela3

5e5bantu dala5 5enyelesaikan laporan kasus ini. Se5oga laporan kasus ini

bole3 5en1adi ladang a5al untuk di5an9aatkan.

Sekian- teri5a kasi3.

Medan- 0uli +%$&


3/37

BAB $

PENDA/ULUAN

$$L(t(r Bel(0(ng

Dala5 setiap persalinan 3arus diper3atikan * 9aktor- yaitu 1alan la3ir-

1anin- dan kekuatan8kekuatan yang ada pada ibu. 0alan la3ir dibagi atas bagian

tulang- terdiri atas tulang8tulang panggul dengan persendiannya- dan bagian lunak-

terdiri atas otot8otot- 1aringan81aringan dan liga5en8liga5en.+

Panggul se5pit dikatakan sebagai sala3 satu indikasi persalinan seksio

sesarea yang ke1adianya terus 5eningkat dala5 tiga dekade terak3ir. Pel:i5etri

dapat dilakukan se2ara 5anual dengan pe5eriksaan dala5 ataupun dengan

pe5eriksaan radiologis. Pel:i5etri dengan pe5eriksaan dala5 5e5punyai arti

penting untuk 5enilai se2ara agak kasar pintu atas panggul serta panggul tenga3-

dan untuk 5e5ber ga5baran yang 1elas 5engenai pintu ba4a3 panggul. Dengan

pel:i5etri radiologis diperole3 ga5baran yang 1elas tentang bentuk panggul dan

ukuran8 ukuran dala5 ketiga bidang panggul. !kan tetapi pe5eriksaan ini dala55asa ke3a5ilan beresiko- k3ususnya bagi 1anin 4alaupun ini 5asi3 kontro:ersi.;

Panggul se5pit dikatakan sebagai sala3 satu indikasi persalinan seksio

sesarea yang ke1adiannya terus 5eningkat dala5 tiga dekade terak3ir. Pel:i5etri

dapat dilakukan se2ara 5anual dengan pe5eriksaan dala5 ataupun dengan

pe5eriksaan radiologis.*

Pel:i5etri 5anual 5e5beri ga5baran kasar 5engenai pintu atas dan

tenga3 panggul- dan ga5baran yang 1elas 5engenai pintu ba4a3 panggul-

sedangkan pel:i5etri radiologis 5e5berikan ga5baran yang 1elas tentang bentuk

panggul dan ukuran dala5 * bidang panggul.


4/37

$"Tu.u(n

$. Untuk 5e5enu3i sala3 satu syarat dala5 5engikuti Progra5 Pendidikan

Pro9esi Dokter di Departe5en Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Kedokteran Uni:ersitas Su5atera Utara.

+. Sebagai ba3an untuk 5ena5ba3 pengeta3uan dan 4a4asan penulis serta

pe5ba2a- teruta5a 5engenai persalinan dengan penyulit panggul se5pit.


5/37

BAB "

TIN1AUAN PUSTAKA

"$Pengerti(n Se0sio Ses(ri(

Se2tio 2aesaria adala3 suatu persalinan buatan di5ana 1anin dila3irkan

5elalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding ra3i5 dengan syarat

ra3i5 dala5 keadaan utu3 serta berat 1anin di atas &%% gra5. $

"" An(tomi !ungsion(l

!nato5i 9ungsional yang diba3as pada kasus post operasi se2tio 2aesar

terdiri dari anato5i dinding perut dan otot dasar panggul. =

!. Otot Dinding Perut

Dinding perut dibentuk ole3 otot8otot perut di5ana disebela3 atas dibatasi

ole3 angulus in9rasternalis dan disebela3 ba4a3 dibatasi ole3 2rista ilia2a- sul2us

pubi2us dan sul2us inguinalis. Otot8otot dinding perut tersebut terdiri dari otot8

otot dinding perut bagian depan- bagian lateral dan bagian belakang.

$. Otot re2tus abdo5inis

#erletak pada per5ukaan abdo5en 5enutupi linea alba- bagian depantertutup :agina dan bagian belakang terletak di atas kartilago 2ostalis


6/37

inguinale- berupa tendon 5enu1u linea alba dan bagian in9erior :agina 5us2uli

re2ti abdo5inis. Fungsi dari otot ini 5enekan perut- 5enegangkan dan 5enarik

dinding perut.

;. Otot obli@us e>ternus abdo5inis

Letaknya yaitu pada bagian lateral abdo5en tepatnya di sebela3 in9erior

t3ora>. Origonya yaitu pada per5ukaan luas 2osta &8$+ dan insertionya pada

:agina 5us2uli re2ti abdo5inis. Fungsi dari otot ini adala3 rotasi t3ora> ke sisi

yang berla4anan.

&. Otot obli@us internus abdo5inis

Otot ini terletak pada anterior dan lateral abdo5en- dan tertutup ole3 otot

obli@us e>ternus abdo5inis. Origo terletak pada per5ukaan posterior 9as2ia

lu5bodorsalis- linea inter5edia 2rista ilia2a- +?* liga5entu5 inguinale insertio

pada kartilago 2ostalis '8$% untuk serabut ke ara3 supero 5edial. Fungsi dari otot

ini untuk rotasi t3ora> ke sisi yang sa5a.

(. Otot Dasar Panggul

Otot dasar panggul terdiri dari diap3rag5a pel:is dan diap3rag5a

urogenital. Diap3rag5a pel:is adala3 otot dasar panggul bagian dala5 yang

terdiri dari otot le:ator ani- otot pubo2o22ygeus- ilio2o22ygeus- dan

is23io2o22ygeus. Sedangkan diap3rag5a urogenital dibentuk ole3 aponeurosis

otot trans:ersus perinei pro9unda dan sp3in2ter ani e>ternus. Fungsi dari otot8otot

tersebut adala3 le:ator ani untuk 5ena3an re2tu5 dan :agina turun ke ba4a3- otot

sp3in2ter ani e>ternus diperkuat ole3 otot le:ator ani untuk 5enutup anus dan otot

pubo2a:ernosus untuk 5enge2ilkan introitus :agina.

"21enis se0sio ses(re(

$. Seksio Sesarea Klasik insisi pada korpus uteri/*

Seksio sesarea klasik 5enurut Sanger lebi3 5uda3 di5ulai dari insisi

seg5en ba4a3 ra3i5- dengan indikasi A

$/ Seksio sesarea yang diikuti dengan sterilisasi.

+/ #erdapat pe5bulu3 dara3 besar se3ingga diperkirakan akan ter1adi robekan

seg5en ba4a3 ra3i5 dan perdara3an.


7/37

*/ Pada 1anin besar letak lintang.

;/ Kepala bayi tela3 5asuk pintu atas pinggul.

&/ Grande 5ultipara yang diikuti dengan 3isterekto5i.

Keuntungan operasi seksio sesarea 5enurut Sanger adala3 5uda3 dilakukan

karena lapangan operasi relati9 luas. 0enis ini 5e5punyai kelebi3anA

$. Mengeluarkan 1anin lebi3 2epat

+. #idak 5engakibatkan ko5plikasi kandung ke5i3 tertarik

*. Sayatan bisa di perpan1ang proksi5al atau distal

Kerugiannya adala3 A

$. Kese5bu3an luka operasi relati9 sulit.+. Ke5ungkinan ter1adinya ruptura uteri pada ke3a5ilan berikutnya lebi3 besar

*. Ke5ungkinan ter1adinya perlekatan dengan dinding abdo5en lebi3 besar.

+. Seksio Sesarea #ransperitoneal Pro9unda*

Menurt Ke3er seksio sesarea dapat dilakukan atas dasar A

indikasi yang berasal dari ibu etiologi / A

$/ Pada pri5igra:ida dengan kelainan letak

+/ Pri5i para tua disertai kelaiana letak- disproporsi se9alo pel:ik disproporsi

1anin?panggul/

*/ Se1ara3 ke3a5ilan dan persalinan yang buruk

;/ #erdapat kese5pitan panggul

&/ Plasenta pre:ia teruta5a pada pri5igra:ida


8/37

*. #idak banyak 5eni5bulkan perlekatan

Kerugiannya insisi seg5en ba4a3 ra3i5 5enurut Ke3rer adala3 A

$. #erdapat kesulitan pada 4aktu 5engeluarkan 1anin

+. #erdapat perluasan luka insisi dan 5eni5bulkan perdara3an

*. Seksio Sesarea8"isterekto5i*

Operasi seksio sesarea ? 3isterekto5i 5enurut Porro dilakukan se2ara

3isterekto5i supra:aginali untuk 5enyela5atkan 1i4a ibu dan 1anin dengan

indikasi A

$. Seksio sesarea disertai in9eksi berat+. Seksio sesarea dengan antonia uteri dan perdara3an

*. Seksio disertai uterus solusio plasenta

;. Seksio yang disertai tu5or pada otot ra3i5.

&. Seksio Sesarea kstraperitoneal

Operasi tipe ini tidak diker1akan lagi karena perke5bangan antibiotik dan

untuk 5eng3indarkan ke5ungkinan in9eksi yang dapat diti5bulkannya. #u1uan

dari seksio sesarea ekstrakperitoneal adala3 5eng3indari konta5inasi ka:u5 uteri

ole3 in9eksi yang terdapat diluar uterus.

;. Seksio Sesarea aginal*

Indikasi untuk dilakukan seksio sesarea adala3 A

$/ Panggul se5pit absolute

+/ !danya 3a5batan dala5 1alan la3ir- 5isalnya A tu5or pada 1alan la3ir- 5io5a

ser:iks- kista o:ariu5

*/ Plasenta pre:ia yaitu ari8ari yang 5enutupi 1alan la3ir- di5ana nor5alnya

terletak di dinding ra3i5.;/ Disporposi se9alo pel:ik 2ep3alo pel:ik disporpotion ? EPD/ yaitu

ketidaksesuaian antara ukuran panggul ibu dengan kepala bayi- di5ana

ukuran panggul ibu lebi3 ke2il dibanding kepala bayi.

&/ Ga4at 1anin- di5ana karena 3al83al tertentu ter1adi penurunan kondisi u5u5

bayi 3ingga ke keadaan darurat 1anin.


9/37

C/ Proses persalinan nor5al berlangsung la5a se3ingga ter1adi kelela3an

persalinan atau ter1adi kegagalan persalinan nor5al dystosia/.

$%/ Punya ri4ayat se2tio 2aesar sebelu5nya- yang sesuai dengan indikasi 5edis.

"3In&i0(si Se0sio Ses(re($$

Indikasi seksio sesarea di bagi 5en1adi dua 9aktor A

!. Faktor 0anin

$/ (ayi terlalu besar

(erat bayi sekitar ;%%% gra5 atau lebi3- 5enyebabkan bayi sulit keluar dari1alan la3ir

+/ Kelainan letak bayi

!da dua kelainan letak 1anin dala5 ra3i5 yaitu letak sungsang dan lintang

*/ !n2a5an ga4at 1anin Fetal Distres/

Gangguan pada 1anin 5elalui tali pusat akibat ibu 5enderita 3ipertensi atau

ke1ang ra3i5. Gangguan pada bayi 1uga diketa3ui adanya 5ekoniu5 dala5

air ketuban. !pabila proses persalinan sulit 5elalui :agina 5aka dilakukan

operasi seksio sesarea.

;/ 0anin abnor5al

0anin abnor5al 5isalnya kerusakan geneti2 dan 3idrosep3alus

&/ Faktor plasenta

!da beberapa kelainan plasenta yang 5enyebabkan keadaan ga4at darurat

pada ibu dan 1anin se3ingga 3arus dilakukan persalinan dengan operasi bila

itu plasenta pre:ia dan solutio plasenta


10/37

lintang. Ole3 karena itu pada persalinan ke5bar dian1urkan diru5a3 sakit-

ke5ungkinan dilakukan tindakan operasi.

(. Faktor Ibu

$/ Usia

Ibu yang 5ela3irkan perta5a kali diatas usia *& ta3un atau 4anita usia ;%

ta3un ke atas. Pada usia ini seseorang 5e5iliki penyakit yang beresiko

5isalnya 3ipertensi 1antung- ken2ing 5anis dan ekla5sia.

+/ #ulang Panggul

Eep3alopel:i2 disproportion EPD/ adala3 ukuran lingkar panggul ibu tidak

sesuai dengan ukuran lingkar kepala 1anin.

*/ Persalinan sebelu5nya dengan operasi

;/ Faktor 3a5batan 1alan la3ir

Gangguan 1alan la3ir ter1adi adanya tu5or atau 5yo5a. Keadaan ini

5enyebabkan persalinan ter3a5bat atau tidak 5a1u adala3 distosia.

&/ Ketuban pe2a3 dini

(erdasarkan penelitian yang dilakukan sekitar


11/37

se2tio 2aesaria. Menurut statistik di negara B negara dengan penga4asan antenatal

dan intra natal yang baik- ke5atian perinatal pas2a se2tio 2aesaria berkisar antara

; 3ingga = .;

"6Kom*li0(si Se0sio Ses(re(

Kela3iran sesarea bukan tanpa ko5plikasi baik bagi ibu 5aupun 1aninnya.

Dapat ter1adi aspirasi- e5boli pul5oner- in9eksi luka- tro5bo9lebitis- perdara3an-

in9eksi saluran ke5i3- 2edera pada kandung ke5i3 atau usus. Resiko 1anin la3ir

pre5atur 1ika usia gestasi tidak dika1i dengan akurat dan resiko 2idera 1anin dapatter1adi sela5a pe5beda3an.$

Ko5plikasi seksio sesarea sebagai berikut A*

$. In9eksi peurperal ni9as/

Kenaikan su3u beberapa 3ari 5erupakan in9eksi ringan- kenaikan su3u yang

disertai de3idrasi serta perut ke5bung ter5asuk in9eksi sedang. Sedangkan

peritonitis- sepsis serta ileus paralitik 5erupakan in9eksi berat

+. Perdara3an dapat disebabkan karena pe5bulu3 dara3 banyak yang terputus

atau dapat 1uga karena atonia uteri

*. Luka kandung ke5i3- e5boli paru dan terluka kandung ke5i3 bila repertonial

terlalu tinggi

;. Ke5ungkinan ruptur uteri spontan pada ke3a5ilan 5endatang

"7De8inisi P(nggul Sem*it

Panggul dikatakan se5pit apabila ukurannya $8+ 25 kurang dari ukuran

yang nor5al. Kese5pitan panggul bisa pada inlet pintu atas panggul/- 5idpel:is

ruang tenga3 panggul/- atau ko5binasi dari inlet- 5idpel:is- atau outlet. Ukuran

pel:is nor5al untuk 1anin rata8rata/ ter5asuk kon1ugata diagonalis H$+-& 25-

kon1ugata obstetrik anteroposterior dari inlet/ H$% 25- dan trans:ersal dari

5idpel:is HC-& 25.*

"9An(tomi P(nggul

Pel:is panggul/ tersusun atas e5pat tulang- sakru5- koksigeus- dan dua

tulang ino5inata yang terbentuk ole3 9usi iliu5- iskiu5- dan pubis. #ulang8tulang


12/37

ino5inata bersendi dengan sakru5 pada sinkondrosis sakroiliaka dan bersendi

dengan tulang ino5inata sebela3nya di si59isis pubis.$

Se2ara 9ungsional panggul terdiri atas + bagian yang disebut pel:is 5ayor

dan pel:is 5inor. Pel:is 5ayor adala3 bagian pel:is yang terletak di atas linea

ter5inalis- disebut 1uga false pelvic. (agian yang terletak di ba4a3 linea

ter5inalis disebut pel:is 5inor atau true pelvic.+

Ga5bar +.+. Pintu atas panggul dengan dia5eter anteroposterior- dia5eter

trans:ersa- dan dia5eter oblik.+

$. Pintu !tas Panggul

(entuk pintu atas panggul 4anita- dibandingkan dengan pria- 2enderung

lebi3 bulat daripada lon1ong. #erdapat e5pat dia5eter pintu atas panggul yang

biasa digunakanA dia5eter anteroposterior- dia5eter trans:ersal- dan dua dia5eter

oblik.

Dia5eter anteroposterior yang penting dala5 obstetrik adala3 1arak

terpendek antara pro5ontoriu5 sakru5 dan si59isis pubis- disebut 1uga sebagai


13/37

kon1ugata obstetris. Nor5alnya- kon1ugata obstetris berukuran $% 25 atau lebi3-

tetapi dia5eter ini dapat sangat pendek pada panggul abnor5al. Kon1ugata

obstetris dibedakan dengan dia5eter anteroposterior lain yang dikenal sebagai

kon1ugata :era. Kon1ugata :era tidak 5engga5barkan 1arak terpendek antara

pro5ontoriu5 sakru5 dan si59isis pubis. Kon1ugata obstetris tidak dapat diukur

se2ara langsung dengan pe5eriksaan 1ari. Untuk tu1uan klinis- kon1ugata obstetris

diperkirakan se2ara tidak langsung dengan 5engukur 1arak tepi ba4a3 si59isis

pubis ke pro5ontoriu5 sakru5- yaitu kon1ugata diagonalis- dan 3asilnya

dikurangi $-&8+ 25.+

Ga5bar +.*. Ga5baran tiga dia5eter anteroposterior pintu atas panggul$

+. (idang Panggul #enga3

Panggul tenga3 diukur setinggi spina iskiadika atau bidang di5ensi

panggul terke2il- 5e5iliki 5akna k3usus setela3 engagementkepala 1anin pada

partus 5a2et. Dia5eter interspinosus- berukuran $% 25 atau sedikit lebi3 besar-

biasanya 5erupakan dia5eter pel:is terke2il. Dia5eter anteroposterior setinggi

spina iskiadika nor5al berukuran paling ke2il $$-& 25.+


14/37

Ga5bar +.;. Panggul 4anita de4asa yang 5e5perli3atkan dia5eter

anteroposterior dan trans:ersal pintu atas panggul serta dia5eter trans:ersal

interspinosus/ panggul tenga3+

*. Pintu (a4a3 Panggul

Pintu ba4a3 panggul terdiri dari dua daera3 yang 5enyerupai segitiga.

!rea8area ini 5e5iliki dasar yang sa5a yaitu garis yang ditarik antara dua

tuberositas iskiu5. !peks dari segitiga posteriornya berada di u1ung sakru5 dan

batas lateralnya adala3 liga5entu5 sakroiskiadika dan tuberositas iskiu5.

Segitiga anterior dibentuk ole3 area di ba4a3 arkus pubis. #iga dia5eter pintu

ba4a3 panggul yang biasa digunakan yaituA anteroposterior- trans:ersal- dan

sagital posterior.$


15/37

Ga5bar +.&. Pintu ba4a3 panggul+

Dala5 obstetri dikenal e5pat 1enis panggul dengan 2iri82iri pentingnya- yaituA+

$. Panggul ginekoid dengan pintu atas panggul yang bundar- atau dengan

dia5eter trans:ersa yang lebi3 pan1ang sedikit daripada dia5eter anteroposterior

dan dengan panggul tenga3 serta pintu ba4a3 panggul yang 2ukup luas. 0enis ini

dite5ukan pada ;& 4anita.

+. Panggul ant3ropoid dengan dia5eter anteroposterior yang lebi3 pan1ang

daripada dia5eter trans:ersa- dan dengan arkus pubis 5enye5pit sedikit. 0enis inidite5ukan pada *& 4anita.

*. Panggul android dengan pintu atas panggul yang berbentuk sebagai

segitiga ber3ubungan dengan penye5pitan ke depan- dengan spina iskiadika

5enon1ol ke dala5 dan dengan arkus pubis 5enye5pit. 0enis ini dite5ukan pada

$& 4anita.


16/37

;. Panggul platipelloid dengan dia5eter anteroposterior yang 1elas lebi3

pendek daripada dia5eter trans:ersa pada pintu atas panggul dan dengan arkus

pubis yang luas. 0enis ini dite5ukan pada & 4anita.

Ga5bar +.


17/37

Pe5bagian 5enurut tindakanA*

E.. $$ 25 partus biasa

E.. '8$% 25 partus per2obaan

E..


18/37

na5un dapat 5enyebabkan ruptur perineal yang 3ebat- arena arkus pubis se5pit

se3ingga kepala 1anin terpaksa 5elalui ruangan belakang.*

"$#Di(gnosis

Kita selalu 5e5ikirkan ke5ungkinan panggul se5pit- bila ada seorang

pri5igra:ida pada ak3ir ke3a5ilan apabila kepala anak belu5 5e5asuki pintu

atas panggul dan di1u5painya 5alpresentasi 1anin. Ibu dengan tinggi badan yang

kurang dari $;& 25- patut kita 2urigai adanya kese5pitan panggul. Pada palpasi-

apabila kepala 1anin didorong dan tidak 5asuk ke pintu atas panggul- atau 5asi3

goyang di atas si59isis pubis tanda Osborn/.

+

Pel:i5etri Klinis

$. Pe5eriksaan panggul luar

Eara ini dapat ditentukan se2ara garis besar 1enis- bentuk- dan ukuran8

ukuran panggul apabila dilakukan dengan pe5eriksaan dala5. !lat8alat yang

dipakai antara lain A 1angkar81angkar panggul Martin- Oseander- Eollin-

(oudelo@ue dan sebagainya. )ang diukur adala3A*

a.Distansia spinarum J +;8+< 25/- 1arak anatar kedua spina iliaka anterior

superior sinistra dan dekstra.

b.Distansia kristarum J +'8*% 25/- 1arak yang terpan1ang antara dua te5pat yang

si5etris pada krisna iliaka sinistra dan dekstra.

2.Distansia oblikua eksterna ukuran 5iring luar/- 1arak antara spina iliaka

posterior sinistra dan spina iliaka anterior superior dekstra dan dari spina iliaka

posterior dekstra dan spina iliaka anterior superior sinistra.

d.Distansia intertrokanterika- 1arak antara kedua trokanter 5ayor.

e.Konjugata eksterna (oudelo@ue/ J $' 25- 1arak antara bagian atas si59isis ke

prosesus spinosus lu5bal &.

9.Distansia tubernum J $%-& 25/- 1arak antara tuber iskii kanan dan kiri.


19/37

Ga5bar +.=. distansia spinaru5 kiri/ dan distansia kristaru5 kanan/+

Ga5bar +.'. distansia oblikus eksterna kiri/ dan distansia intertrok3anterika

kanan/+


20/37

+. Pe5eriksaan dala5 #/

Pe5eriksaan dilakukan dengan 1ari pada usia ke3a5ilan *< 5inggu.

Earanya- dokter akan 5e5asukkan dua 1arinya 1ari telun1uk dan tenga3/ ke 1alan

la3ir 3ingga 5enyentu3 bagian tulang belakang?pro5ontoriu5. Setela3 itu- dokter

akan 5eng3itung 1arak dari tulang ke5aluan 3ingga pro5ontoriu5 untuk

5engeta3ui ukuran pintu atas panggul dan pintu tenga3 panggul. Melalui

pe5eriksaan ini kita akan 5endapatkan Eon1ugata diagonal 1arak antara

pro5ontoriu5 dengan si59isis ba4a3/- untuk 5endapatkan Eon1ugata :era- 5aka

2on1ugata diagonal $-& 25. 0arak 5ini5al antara tulang ke5aluan dengan

pro5ontoriu5 adala3 $$ 25. 0ika kurang 5aka dikategorikan sebagai panggul

se5pit. Na5un- 1ika bayi yang akan la3ir tidak terlalu besar- 5aka ibu berpanggul

se5pit dapat 5ela3irkan se2ara nor5al+-*

Ga5bar +.C. Eara 5engukur kon1ugata diagonalis pada pe5eriksaan dala5.+

Rontgen Pel:i5etri


21/37

Dari 9oto dapat kita tentukan ukuran8ukuran E- EO Eon1ugata

Obstetri@ue/ apaka3 kurang dari nor5al- E# Eon1ugata #ran:ersalis/- serta

i5bang kepala panggul.+

Indikasi pe5eriksaan Rontgen pada ke3a5ilan bila ada ke2urigaan 9etopel:ik

disproporsi2 atau ke2urigaan panggul se5pit- ri4ayat operasi seksio sesaria atau

ri4ayat 9or2ep serta ri4ayat ke5atian 1anin dala5 persalinan. 8ray pel:i5etri

1uga dilakukan bila pada pe5eriksaan klinis didapati ukuran kon1ugata diagonal

$$-& 25 atau dia5eter intertuberous ' 25 serta bila kepala 1anin tidak 5asuk

pintu atas panggul dan 5alposisi letak 1anin seperti pada presentasi bokong- 4a1a3

atau letak lintang.=

"$$Pen(t(l(0s(n((n

Saat ini ada + 2ara yang 5erupakan tindakan uta5a untuk 5enangani

persalinan pada disproporsi se9alopel:ik- yakni se2tio sesaria dan partus

per2obaan.'

a. Se2tio Sesaria

Se2tio sesaria dapat dilakukan se2ara elekti9 atau pri5er- yakni sebelu5

persalinan 5ulai atau pada a4al persalinan- dan se2ara sekunder yakni setela3

persalinan berlangsung sela5a beberapa 4aktu. se2tio sesaria elekti9 diren2anakan

lebi3 da3ulu dan dilakukan pada ke3a5ilan 2ukup bulan karena kese5pitan

panggul yang 2ukup berat- atau karena terdapat disproporsi se9alopel:ik yang

nyata.;

(erdasarkan per3itungan kon1ugata :era pada pintu atas panggul dapat

dia5bil tindakan yaituAC

8 pan1ang E '8$% 25 partus per2obaan

8 pan1ang E


22/37

Selain itu se2tio tersebut diselenggarakan pada kese5pitan ringan apabila ada

9a2tor8 9a2tor lain yang 5erupakan ko5plikasi- seperti pri5igra:ida tua- kelainan

letak 1anin yang tak dapat diperbaiki- ke3a5ilan pada 4anita yang 5engala5i

in9ertilitas yang la5a- penyakit 1antung- dan lain8lain. Se2tio sesaria sekunder

dilakukan karena persalinan per2obaan dianggap gagal- atau karena ti5bul

ko5plikasi untuk 5enyelesaikan persalinan selekas 5ungkin- sedang syarat8

syarat untuk persalinan per:agina5 tidak atau belu5 dipenu3i.'

b. Persalinan Per2obaan

!dala3 suatu partus 9isiologis yang dilakukan pada ke3a5ilan ater5- anak

presentasi belakang kepala dengan suspek disproporsi se9alopel:ik EPD/.

#indakan partus per2obaan adala3 5e5astikan ada tidaknya EPD. Di5ulai saat

penderita dinyatakan in partu- dengan penilaian ke5a1uan persalinan di5ulai

setela3 persalinan 5asuk 9ase akti9. Penilaian ter3adap ke5a1uan persalinan-

turunnya kepala dan putar paksi dala5 dilakukan setiap + 1a5. (ila pada setiappenilaian per + 1a5 tersebut terdapat peruba3an yang ber5akna ko5ponen yang

dinilai itu- 5aka partus per2obaan dikatakan ada ke5a1uan dan diteruskan. (ila

dari * ko5ponen tersebut tidak ada ke5a1uan yang ber5akna- 5aka partus

per2obaan dikatakan gagal- dipastikan ada EPD dan persalinan diak3iri dengan

seksio sesaria.+-*

Penelitian Krishnamurthy ta3un +%%& pada **$ 4anita yang 5ela3irkan

se2ara seksio sesaria pada ke3a5ilan perta5anya- 5enurut standar radiologi di

dapati 3asil pel:is tidak adekuat sebanyak +;' =&/ dan yang adekuat sebanyak

'* +& /. ,anita yang se2ara radiologis pel:isnya tidak adekuat sebanyak $=+

5elakukan seksio sesaria elekti9 pada ke3a5ilan berikutnya dan =< 4anita

dilakukan per2obaan 5ela3irkan per:agina5. "asilnya sebanyak &$ 4anita

ber3asil 5ela3irkan se2ara :agina dan +& 4anita 5en1alani seksio sesaria

e5ergensi. Pada 4anita yang se2ara radiologi pel:iknya adekuat-


23/37

seksio sesaria. #erdapat * kasus ruptura uteri yang ter1adi pada 4anita yang se2ara

radiologi 5e5eliki pel:is yang adekuat.$%

"$"Kom*li0(si

Ko5plikasi dapat ter1adi pada ibu dan 1anin. Pada Ibu- ko5plikasi yang dapat

ter1adi antara lainA+

$. Persalinan akan berlangsung la5a.

+. Sering di1u5pai ketuban pe2a3 dini.

*. Karena kepala tidak 5au turun dan ketuban suda3 pe2a3- sering ter1adi tali

pusat 5enu5bung.

;. Moulage kepala berlangsung la5a.

&. Sering ter1adi inersia uteri.


24/37

BAB 2

LAPORAN KASUS

I ANAMNESA PRIBADI

Na5a A Ny.Reni Ra5adani

U5ur A +; ta3un

No MR A C


25/37

Ri'(;(t Pers(lin(n : G2P"A#

$. Laki8laki- +C%% gra5- ater5- SE- dokter- ru5a3 sakit- ' ta3un-

se3at.

+. "a5il ini

II PEMERIKSAAN !ISIK

A PEMERIKSAAN UMUM

Sensoriu5 A EM !ne5ia A 8/

#ekanan Dara3 A $+%?=% 55"g Ikterus A 8/

Nadi A '' >?i Eyanosis A 8/

Perna9asan A +% >?i Oede5 A 8/

#e5peratur A *- *+ 25

#eregang A kiri

#erba4a3 A kepala

Gerak A /

"IS A / +>$%7?$%Q

D00 A $;' >?i reguler/

5 PEMERIKSAAN DALAM

!dekuasi panggulA

Pro5ontoriu5 teraba- kon1ugata diagonal $% 25- kon1ugata :era = 25

Linea inno5inata teraba seluru3nya

Os sa2ru5 2ekung

Spina is23iadika tidak 5enon1ol

!r2us pubi2 tu5pul C%/

Os 2o22ygeus 5obile

Kes(n: *(nggul sem*it

#A Eer:i> a>ial + 25- effacement$%%- selaput ketuban /- kepala

9loating

S# A Lendir dara3 /- air ketuban 8/

D USG TAS:

8 0anin tunggal- presentasi kepala- anak 3idup

8 Fetal Mo:e5ent /- Fetal "eart Rate /


26/37

< (PD A C& 55

8 FL A


27/37

Peritoneu5 di1epit dengan dua kle5- di1in1ing ke5udian di gunting

diantaranya lalu dilebarkan ke atas dan ke ba4a3 #a5pak uterus gra:idaru5 sesuai usia ke3a5ilan- identi9ikasi S(R

Plika :esikouterina digunting se2ara konka9 kekanan dan kekiri

ke5udian disisi3kan keara3 blaas se2ukupnya

Selan1utnya uterus diinsisi se2ara konka9- 3ingga subendo5etriu5-

ke5udian endo5etriu5 dite5bus se2ara tu5pul dan diperlebar sesuai

ara3 sayatan- ta5pak selaput ketuban dipe2a3kan- kesanA air ketuban

sedikit dan 1erni3

Dengan 5eluksir kepala dila3irkan bayi laki8laki- ((A *+&% gr- P(A ;'

25- !S =?'- anus /

#ali pusat dikle5 di dua te5pat ke5udian digunting diantaranya

Plasenta dila3irkan se2ara traksi pada tali pusat- plasenta la3ir lengkap

Kedua sudut luka insisi pada uterus di1epit dengan o:al kle5

Ka:u5 uteri dibersi3kan dari sisa selaput ketuban dengan kasa steril

terbuka sa5pai tidak ada selaput ketuban yang tertinggal

U1ung luka insisi uterus di1a3it dengan hemostatic suture figure of

eight. Luka insisi uterus di1a3it se2ara 2ontinuous interlo2king-

ke5udian dilakukan reperitonealisasi

:aluasi pada daera3 bekas insisi uterus yang tela3 di1a3it- perdara3an

terkontrol

Identi9ikasi tuba 9allopii dan o:ariu5 kanan dan kiri- dala5 batas

nor5al

Ea:u5 abdo5en dibersi3kan dari sisa dara3 dan stoll cell 3ingga

bersi3

Dinding abdo5en ditutup lapis de5i lapis 5ulai dari peritoneu5- otot-

9as2ia- sub kutis dan kutis Luka operasi ditutup dengan su9ratulle- kasa steril- dan 3ypa9i>

Liang :agina dibersi3kan dari sisa dara3 dengan kapas subli5at 3ingga

bersi3

KU ibu post operasi A stabil.

Instru0si Post S5

Eek dara3 rutin + 1a5 post partu5

!4asi :ital sign- tanda8tanda perdara3an dan kontraksi uterus


28/37

Ter(*i

IFD RL oksitosin $%8$%8&8& IU +% gtt?i

In1. !5pi2illin $ gr? $+ 1a5

In1. Ketorola2 *% 5g?' 1a5

In1. Ranitidine &% 5g? $+ 1a5

1 PEMANTAUAN KALA I>

1(m + ?IB , $%## $%2# $6## $62# $7##

N(&i *er menit C; C% C; C% C%Te0(n(n &(r(h+mm/g, $*%?C% $*%?'% $*%?'% $*%?'% $*%?'%

Pern(8(s(n *ermenit +% +% +% +% +%

Kontr(0si uterus Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat

Per&(r(h(n +&(l(m 44, & & * * +

K !OLLO? UP /ARIAN DI R>

T(ngg(l $6


29/37

O A SPA Sensoriu5 A Eo5pos 5entis

#D A $+%?=% 55"g

"R A '' >?i- reguler RR A +% >?i- reguler

# A * N"+P A IFD RL

In1- !5pi2illin $ gr?' 1a5

In1. Ketorola2 *% 5g?' 1a5

In1. Ranitidin &% 5g?$+ 1a5

R? Mobilisasi berta3ap

#erapi lan1ut

!99 in9us

Lan1ut obat oral

T(ngg(l $9i2illin tab * > &%% 5g

MetronidaTole tab * > $

!s. Me9ena5at tab * > &%% 5g

( 2o5p tab $ > $

R? Mobilisasi berta3ap

P(0

T(ngg(l $


30/37

S A Nyeri luka operasi /

O A SPA Sensoriu5 A Eo5pos 5entis

#D A $+%?'% 55"g"R A '' >?i- reguler

RR A +% >?i- reguler

# A *


31/37

BAB 3

ANALISIS KASUS

3$ Pemb(h(s(n K(sus

Teori K(sus

Panggul dikatakan se5pit Pelvic

Contracture/ apabila ukurannya $8+ 25

kurang dari ukuran yang nor5al.*

Kese5pitan panggul bisa pada inlet

pintu atas panggul/- 5idpel:is ruang

tenga3 panggul/- outlet pintu ba4a3

panggul/- atau ko5binasi dari inlet-

5idpel:is- atau outlet.+-* Ukuran pel:is

nor5al untuk 1anin rata8rata/ ter5asuk

2on1ugata diagonalis J $+-& 25-

2on1ugata obstetrik anteroposterior dari

inlet/ J $% 25- dan tran:ersal dari

5idpel:is J C-& 25.*

Pada kasus ini- pasien berusia +; ta3un

datang ke RSUPM dengan KDR *'8

*C/ 5inggu dilakukan pe5eriksaan

pel:i5etri didapatkan 3asil kon1ugata

diagonal $% 25.


32/37

Dari penelitian GoTali- 5enyatakan

ba34a berdasarkan tinggi badan-

diperole3 proporsi tertinggi ibu yang

5en1alani seksio sesarea dengan

indikasi disproporsi 9etopel:ik adala3

ibu dengan tinggi badan $&& 25

'+-$/. "asil tabulasi silang

5enun1ukkan adanya 3ubungan antara

tinggi badan ibu dengan ke1adian

disproporsi 9etopel:ik.$+Penelitian #o38

ada5 et.al. 5enyatakan ba34a- seorang

ibu dengan pera4akan pendek

ber3ubungan se2ara independen

ter3adap risiko tinggi ke1adian

disproporsi se9alopel:ik. Penelitian ini

5enggunakan angka $;&25 sebagai

batasan pera4akan pendek.$*Se5entara

itu- Penelitian !9la3 5enyatakan

adanya 3ubungan yang ber5akna antara

tinggi badan ibu dengan ukuran

distansia spinaru5 se2ara radiologis.;

Pada kasus ini- pasien 5e5iliki tinggi

badan $;' 25. Dengan tinggi badan ibu

tersebut dik3a4atirkan ibu 5e5punyai

panggul yang ke2il. 0elas ke5ungkinan

besar pasien ini 5engala5i

ketidaksei5bangan antara panggul dan

besar 1anin se3ingga ter1adi diproporsi

9etopel:ik.


33/37

Pe5bagian tingkat kese5pitan panggul

berdasarkan nilai kon1ugata :era E/A*

#ingkat I A panggul se5pit

borderline dengan E C8$% 25

#ingkat II A panggul se5pit relati:e

dengan E '8C 25

#ingkat III A panggul se5pit ekstri5

dengan E


34/37


35/37

DA!TAR PUSTAKA

$. !5oa (!. Klu9io !E.A Case Control study of primary caesaean section at

the port Moresby General ospital Papua !ew Guinea" to #dentify

epidemiological predictors of abdominal delivery. P!G Med $% $CC=A ;% pA

$$C8$+

SC Pada Panggul Sempit

Documents

Transcript of SC Pada Panggul Sempit