RPS Tutorial FS Pernafasan Dan Pencernaan
-
Upload
shandra-cewe-buali -
Category
Documents
-
view
237 -
download
4
description
Transcript of RPS Tutorial FS Pernafasan Dan Pencernaan
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
MATA KULIAH TUTORIAL FARMAKOTERAPI
SISTEM PERNAFASAN DAN PENCERNAAN
(DEF4272T)
DISUSUN OLEH:
TIM DOSEN PENGAMPU FARMAKOTERAPI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEMESTER GENAP TA 2014/2015
2
Mata Kuliah: Tutorial Farmakoterapi Sistem Pernafasan dan Pencernaan Semester: 4 Kode: DEF4272T sks: 1
Program Studi: Farmasi Dosen: (1) Ema Pristi Yunita, S.Farm., M.Farm.Klin., Apt (PJMK) (EP) (2) Dr. Dra. Sri Winarsih, M.Si., Apt. (SW) (3) Dra. Diana Lyrawati, M.Si., Ph.D., Apt. (DL) (4) Efta Triastuti, S.Si., M.Farm.Klin., Apt. (ET) (5) Anisyah Achmad, S.Si., Sp.FRS, Apt. (AA) (6) Rudy Salam, S.Farm., Apt. (RS)
Prasyarat: (1) Lulus Mata Kuliah Farmakologi (DEF4118) (2) Lulus Mata Kuliah Fisiologi (DEF4279) (3) Lulus Mata Kuliah Patofisiologi (DEF4180) (4) Lulus Mata Kuliah Patologi Klinik (DEF4121)
Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini merupakan implementasi analisis hingga rekomendasi terapi dari kuliah mengenai farmakoterapi untuk manajemen Penyakit Paru Obstruktif Kronik, asma akut, asma kronik, rhinitis alergi, tuberculosis, community acquired pneumonia, hospital acquired pneumonia, gastritis, gastroesophageal reflux disease, inflammatory bowel disease, diare non-infeksi, diare infeksi, hepatitis, dan sirosis hepatik
Capaian Pembelajaran: (1) Mampu mengaplikasikan dan memanfaatkan ilmu Farmakoterapi Sistem Pernafasan dan Pencernaan dalam menyelesaikan masalah terkait terapi obat akibat gangguan pada sistem pernafasan dan
pencernaan. (2) Menguasai konsep teoritis bidang ilmu Farmakoterapi secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang Farmakoterapi Sistem Pernafasan dan Pencernaan secara mendalam, serta mampu
memberikan penyelesaian masalah terapi akibat gangguan pada sistem pernafasan dan pencernaan. (3) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis data klinik, data laboratorium, profil terapi pasien, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi terapi baik secara
mandiri maupun kelompok. (4) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
Minggu Ke-
Kemampuan Akhir yang Diharapkan Bahan Kajian (Materi Pelajaran)
Bentuk Pembelajaran Waktu Belajar (menit) Kriteria Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai
1 (1) Mampu menganalisis kasus PPOK terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus PPOK beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi PPOK beserta komplikasinya
Studi Kasus Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) (EP, SW, ET, AA, RS)
Diskusi kelompok dan dosen sebagai fasilitator, tugas (menyusun makalah dari kasus yang didiskusikan)
Keterampilan softskills: 1 x 100 menit = 100 menit Belajar Mandiri: 1 x 60 menit = 60 menit Total: 1 x 160 menit = 160 menit
Kemampuan melakukan edukasi serta ketepatan rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi, monitoring, dan evaluasi terkait efikasi maupun efek samping
6%
3
2 (1) Mampu menganalisis kasus asma akut terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus asma akut beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi asma akut beserta komplikasinya
Studi Kasus Asma Akut (DL)
Sda Sda Sda 8%
3 (1) Mampu menganalisis kasus asma kronik terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus asma kronik beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi asma kronik beserta komplikasinya
Studi Kasus Asma Kronik (DL)
Sda Sda Sda 8%
4 (1) Mampu menganalisis kasus rhinitis alergi terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus rhinitis alergi beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi rhinitis alergi beserta komplikasinya
Studi Kasus Rhinitis Alergi (EP, SW, ET, AA, RS)
Sda Sda Sda 6%
5 (1) Mampu menganalisis kasus tuberculosis terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus tuberculosis beserta
Studi Kasus Tuberculosis (EP, SW, ET, AA, RS)
Sda Sda Sda 8%
4
komplikasinya (3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi
dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi tuberculosis beserta komplikasinya
6 (1) Mampu menganalisis kasus CAP terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus CAP beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi CAP beserta komplikasinya
Studi Kasus Community Acquired Pneumonia (CAP) (EP, SW, ET, AA, RS)
Sda Sda Sda 8%
7 (1) Mampu menganalisis kasus HAP terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus HAP beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi HAP beserta komplikasinya
Studi Kasus Hospital Acquired Pneumonia (HAP) (EP, SW, ET, AA, RS)
Sda Sda Sda 6%
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
8 (1) Mampu menganalisis kasus gastritis terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus gastritis beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi gastritis beserta komplikasinya
Studi Kasus Gastritis (EP, SW, ET, AA, RS)
Diskusi kelompok dan dosen sebagai fasilitator, tugas (menyusun makalah dari kasus yang didiskusikan)
Keterampilan softskills: 1 x 100 menit = 100 menit Belajar Mandiri: 1 x 60 menit = 60 menit Total: 1 x 160 menit = 160 menit
Kemampuan melakukan edukasi serta ketepatan rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi, monitoring, dan evaluasi terkait efikasi maupun efek samping
8%
9 (1) Mampu menganalisis kasus GERD terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus GERD beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi
Studi Kasus Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) (EP, SW, ET, AA, RS)
Sda Sda Sda 8%
5
dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi GERD beserta komplikasinya
10 (1) Mampu menganalisis kasus IBD terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus IBD beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi IBD beserta komplikasinya
Studi Kasus Inflammatory Bowel Disease (IBD) (EP, SW, ET, AA, RS)
Sda Sda Sda 6%
11 (1) Mampu menganalisis kasus diare non-infeksi terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus diare non-infeksi beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi diare non-infeksi beserta komplikasinya
Studi Kasus Diare Non-Infeksi (EP, SW, ET, AA, RS)
Sda Sda Sda 8%
12 (1) Mampu menganalisis kasus diare infeksi terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus diare infeksi beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi diare infeksi beserta komplikasinya
Studi Kasus Diare Infeksi (EP, SW, ET, AA, RS)
Sda Sda Sda 8%
13 (1) Mampu menganalisis kasus hepatitis terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus hepatitis beserta komplikasinya
Studi Kasus Hepatitis (DL)
Sda Sda Sda 6%
6
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi hepatitis beserta komplikasinya
14 (1) Mampu menganalisis kasus sirosis hepatik terkait etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, data klinik, data laboratorium, kesesuaian terapi farmakologi, serta analisis DRP (Drug Related Problems)
(2) Mampu merekomendasikan pilihan terapi farmakologi yang tepat secara komprehensif terkait kasus sirosis hepatik beserta komplikasinya
(3) Mampu melakukan edukasi terkait rekomendasi terapi farmakologi dan non-farmakologi serta monitoring dan evaluasi efikasi maupun efek samping terapi sirosis hepatik beserta komplikasinya
Studi Kasus Sirosis Hepatik (DL)
Sda Sda Sda 6%
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
PERENCANAAN MONITORING DAN UMPAN BALIK
Monitoring dan umpan balik terhadap Proses Belajar Mengajar (PBM) dan dosen dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh mahasiswa di akhir perkuliahan satu semester.
EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR
Parameter keberhasilan tutorial dinilai dengan asumsi bahwa tutorial dianggap berhasil apabila
mahasiswa yang mendapat nilai ≥ C adalah lebih dari 70%.
PERENCANAAN PENILAIAN
Sistem Penilaian Mata Kuliah Tutorial Farmakoterapi Sistem Pernafasan dan Pencernaan (1 sks)
adalah sebagai berikut:
1. Tugas, Komunikasi, dan Karakter (30%)
2. Partisipasi (kehadiran) (10%)
3. UTS OSCE (30%)
4. UAS OSCE (30%)
REFERENSI
1. Brunton LL, Lazo JS & Parker KL. 2006. Goodman & Gilman’s The Pharmacological
Basis of Therapeutics. 11th Ed. The McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
2. Dipiro JT, Talbert RL, Yee, GC, Matzke GR, Wells BG & Posey LM. 2008.
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. 7th Ed. The McGraw-Hill
Companies, Inc. New York.
3. Fletcher AJ, Edwards LD, Fox AW, Stonier P. 2002. Principles and Practice of
Pharmaceutical Medicine. John Wiley & Sons, Ltd. UK.
4. Koda-Kimble MA, Young LY, Alldredge BK, Corelli RL, Guglielmo BJ, Kradjan WA, et al.
2009. Applied Therapeutics The Clinical Use of Drugs. 9th Ed. Lippincott Williams &
Wilkins. New York.
5. Schwinghammer TL & Koehler JM. 2009. Pharmacotherapy Casebook: A Patient-
Focused Approach. 7th Ed. Mc Graw Hill Companies. Inc. New York.
6. Wells B, Dipiro JT, Schwinghammer TL, Dipiro CV. 2009. Pharmacotherapy
Handbook. 7th Ed. The McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
PERATURAN PERKULIAHAN
1. Berpakaian sopan (Standar Pakaian Mahasiswa Kesehatan/SPMK) dan mengenakan sepatu.
2. Tidak diperbolehkan mengenakan celana jeans/denim.
3. Maksimum ketidakhadiran untuk kuliah adalah 3 kali pertemuan. Apabila mahasiswa tidak
hadir lebih dari 3 kali perkuliahan maka mahasiswa dianggap mengundurkan diri dari
keikutsertaannya dalam mata kuliah farmakoterapi dan wajib mengulang mata kuliah yang
sama.
4. Maksimum ketidakhadiran untuk tutorial adalah 3 kali pertemuan. Apabila mahasiswa tidak
hadir lebih dari 3 kali tutorial maka mahasiswa dianggap mengundurkan diri dari
keikutsertaannya dalam mata kuliah Farmakoterapi dan wajib mengulang mata kuliah yang
sama.
5. Maksimum keterlambatan dalam kuliah dan tutorial adalah 15 menit, lebih dari waktu
tersebut maka mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti perkuliahan dan tutorial serta
dianggap tidak hadir.
6. Apabila mahasiswa tidak hadir, diwajibkan memberikan pernyataan izin tertulis dengan
tembusan dosen PJMK Farmakoterapi.
7. Mahasiswa wajib mempersiapkan diri untuk mengikuti perkuliahan yang akan diuji dengan
tanya jawab yang harus dijawab oleh mahasiswa di setiap perkuliahan.
8. Mahasiswa wajib membawa buku atau laptop atau sumber referensi lain yang diperlukan
dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
8
9. Pada waktu kuliah dan tutorial mahasiswa wajib membawa textbook, laptop, atau sumber
referensi lain ke dalam kelas.