PATOFISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2017/900/900-P24.pdfPatofisiologi...

22
01/03/2019 1 PATOFISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN PADA SALURAN PERNAFASAN BAWAH By Galih Jatnika

Transcript of PATOFISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN - univbsi.idunivbsi.id/pdf/2017/900/900-P24.pdfPatofisiologi...

  • 01/03/2019 1

    PATOFISIOLOGI SISTEM PERNAFASANPADA SALURAN PERNAFASAN BAWAH

    By Galih Jatnika

  • 01/03/2019 2

    CRONIC OBSTRUCTIF PULMONARY DISEASE /PPOM

    Penyakit- penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya (Silvia Frice, edisi 4)Terdiri dari:

    1. Bronchitis kronik2. Empisema3. Asma

  • 01/03/2019 3

    1. COPD (Chonic Obstructive Pulmonary Disease)Biasanya terjadi pada usia 30 40 th

    Penyebab :Merokok 80 90 %Sosial ekonomi rendahPolusi airAlkohol >>>

    Kerusakan alveolus

    Penurunan oksigen dalam darahPenurunanoksigen dalam ventrikel dekstraKerusakan difusi gas

    1. COPD (Chonic Obstructive Pulmonary Disease)

    Biasanya terjadi pada usia 30 40 th

    Penyebab :

    Merokok 80 90 %

    Sosial ekonomi rendah

    Polusi air

    Alkohol >>>

    Kerusakan alveolus

    Penurunan oksigen dalam darah

    Penurunanoksigen dalam ventrikel dekstra

    Kerusakan difusi gas

  • 01/03/2019 4

    1. ARF (Acute Respiratory Failure) gg prosesventilasi dan difusi dgn PaO2 55 mmHg /kurang dan PaCo2 50 mmHg / >

    2. Cor pulmonal / right ventriculardecompensation

    3. Pneumothorak (kumpulan gas dalam ronggathorak

    Data objektif :Peningkatan prod sputum ( > 10 150 ml / hr)Fatique (+)Kondisi fisik menurunBB menurunResti Isolasi sosialGIT menurun

    Hipoksemia kronik / hiperkapnia

    Vasokontriksi kapiler pulmonal

    Peningkatan tahanan vaskulerpulmonal

    Hipertensi vascular pulmonal

    Data objektif :

    Peningkatan prod sputum ( > 10 150 ml / hr)

    Fatique (+)

    Kondisi fisik menurun

    BB menurun

    Resti Isolasi sosial

    GIT menurun

    ARF (Acute Respiratory Failure) gg proses ventilasi dan difusi dgn PaO2 55 mmHg / kurang dan PaCo2 50 mmHg / >

    Cor pulmonal / right ventricular decompensation

    Pneumothorak (kumpulan gas dalam rongga thorak

    Hipoksemia kronik / hiperkapnia

    Vasokontriksi kapiler pulmonal

    Peningkatan tahanan vaskuler pulmonal

    Hipertensi vascular pulmonal

  • 01/03/2019 5

    Ket : Hipoksemia : defisiensi oksigen Hiperkapnia : peningkatan Pa CO2 dalam darah Normal tekanan O2 dan CO2 : PaO2 arteri:: 80 100 mmhg PaCO2 arteri: 35 45 mmhg

    Peningkatan tekanan ventrikular dekstra

    Hipertropi

    Heart Failure : Hepatomegali Odema periper Jugularis Venous Pressure BB meningkat

    Ket :

    Hipoksemia: defisiensi oksigen

    Hiperkapnia: peningkatan Pa CO2 dalam darah

    Normal tekanan O2 dan CO2 :

    PaO2 arteri:: 80 100 mmhg

    PaCO2 arteri: 35 45 mmhg

    Peningkatan tekanan ventrikular dekstra

    Hipertropi

    Heart Failure :

    Hepatomegali

    Odema periper

    Jugularis Venous Pressure

    BB meningkat

  • 01/03/2019 6

    Bronchitis kronis

    Pengertian:Batuk kronik disertai produksi sputum selama sedikitnya 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dalam dua tahun berturut-turutInfeksi/iritasi bronchus (haemophilus influenza dan pneumococcus, hipertropi kel mukosa bronkus dan peningkatan sel goblet dengan infiltrasi se-sel radang dan edema mukosa bronkus

  • 01/03/2019 7

    Emfisema (dilatasi asinus yang tidak dapat pulih kembali , diperberat oleh rusaknya struktur asinus dan penurunan recoil elastis paru) 1. Emfisema Sentrilobuler (CLE) : menyerang Bronkiolus respiratorius 2. Empisema Panlobular (PLE): Pembesaran serta kerusakan alveoli

    Pemakai rokok sigaret, Polusi udara, Defesiensi alfa 1 antitripsin

    Netrofil dan makrofag >>>

    Dilatasi asinus yang irreversibel

    Recoil paru / elastisitas paru menurun

    Hipoksia berat

    Emfisema

    Emfisema (dilatasi asinus yang tidak dapat pulih kembali , diperberat oleh rusaknya struktur asinus dan penurunan recoil elastis paru)

    1. Emfisema Sentrilobuler (CLE) : menyerang Bronkiolus respiratorius

    2. Empisema Panlobular (PLE): Pembesaran serta kerusakan alveoli

    Pemakai rokok sigaret, Polusi udara, Defesiensi alfa 1 antitripsin

    Netrofil dan makrofag >>>

    Dilatasi asinus yang irreversibel

    Recoil paru / elastisitas paru menurun

    Hipoksia berat

  • 01/03/2019 8

    Asma (terjadi peningkatan tahanan jalan nafas) 1. Asma ekstrinsik/alergi 2. Asma Intrinsik 3. Asma Campuran

    Penyebab : Inhalasi substansi toksik / iritan (asap, debu, serbuk,gas) Bronchitis / infeksi Batuk berat Suhu dingin yang ekstrim Latihan berat

    Kontraksi otot polos Udema mukus

    Mukus >>>

    Pohon bronchial hiperaktif (bronchospasme)

    Penyempitan jalan nafas

    ASMA

    Asma (terjadi peningkatan tahanan jalan nafas)

    1. Asma ekstrinsik/alergi

    2. Asma Intrinsik

    3. Asma Campuran

    Penyebab :

    Inhalasi substansi toksik / iritan (asap, debu, serbuk,gas)

    Bronchitis / infeksi

    Batuk berat

    Suhu dingin yang ekstrim

    Latihan berat

    Kontraksi otot polos

    Udema mukus

    Mukus >>>

    Pohon bronchial hiperaktif

    (bronchospasme)

    Penyempitan jalan nafas

  • 01/03/2019 9

    Data objektif : Dispnea Tahikardia Tahipnea Retraksi intercostalis Gelisah Anxietas

    Data objektif : Hiperkapnia/ hipoksemia Sianosis Batuk Wheezing (+) Hiperventilasi Nyeri kepala (+)

    Peningkatan kehilangan air sbg penguapan ekshalasi

    Peningkatan kebutuhan oksigen

    Plak mukosa

    atelektasis

    Peningkatan kebutuhan oksigen

    Peningkatan kehilangan air sbg penguapan ekshalasi

    Plak mukosa

    atelektasis

    Data objektif :

    Dispnea

    Tahikardia

    Tahipnea

    Retraksi intercostalis

    Gelisah

    Anxietas

    Hipoksemia

    Data objektif :

    Hiperkapnia/ hipoksemia

    Sianosis

    Batuk

    Wheezing (+)

    Hiperventilasi

    Nyeri kepala (+)

    Fatique

  • 01/03/2019 10

    Bronchiektasis (dilatasi yang tidak dapat pulih kembali dari bronchial) Batuk kronik yang jarang, bersifat produktif dengan bayak sputum mukopurulen yang berbau busuk

    Penyebab : Pneumonitis berulan Aspirasi benda asing neoplasma

    Menghambat lumen bronchus

    Obstruksi lumen bronchus

    Data objektif : Produksi mukus berlebihan Mulut bau (+)

    Bronchiektasis (dilatasi yang tidak dapat pulih kembali dari bronchial)

    Batuk kronik yang jarang, bersifat produktif dengan bayak sputum mukopurulen yang berbau busuk

    Penyebab :

    Pneumonitis berulan

    Aspirasi benda asing

    neoplasma

    Menghambat lumen bronchus

    Obstruksi lumen bronchus

    Data objektif :

    Produksi mukus berlebihan

    Mulut bau (+)

  • 01/03/2019 11

    1. Restrictive Lung Disease (kemampuan recoil paru menurun)

    Penyebab : Perubahan tekanan dan volume

    (ventilasi dan difusi gas menurun)

    Elastisitas paru menurun

    Volume paru menurun

    Intrapulmonal Ekstrapulmonal

    Pneumonia / kerusakan jar paru (interstitial fibrosis)

    Kerusakan jaringanpleura, dinding dada,otot respirasi

    Kerusakan medua spinalis Kerusakan neuromuskular Guillain Barre Syndrom Muscular Dystrophy

    Hipoksemia Hipercapnia (PaCO2 45 mmHg)

    Atelektasis (Intrapulmonal)

    Gangguan nervous system

    (Ekstrapulmonal)

    Data objektif : Dispnea

    Cor pulmonal

    1. Restrictive Lung Disease (kemampuan recoil paru menurun)

    Penyebab :

    Perubahan tekanan dan volume

    (ventilasi dan difusi gas menurun)

    Ekstrapulmonal

    Intrapulmonal

    Kerusakan jaringanpleura, dinding dada,otot respirasi

    Pneumonia / kerusakan jar paru (interstitial fibrosis)

    Kerusakan medua spinalis

    Kerusakan neuromuskular

    Guillain Barre Syndrom

    Muscular Dystrophy

    Hipoksemia

    Hipercapnia (PaCO2 45 mmHg)

    Volume paru menurun

    Elastisitas paru menurun

    Gangguan nervous system

    (Ekstrapulmonal)

    Atelektasis

    (Intrapulmonal)

    Data objektif : Dispnea

    Cor pulmonal

  • 01/03/2019 12

    1. Infectious diseasea. Pneumonia

    Penyebab :1. Virus (virus influenza)2. Bakteri melalui droplet

    (streptococcus pneumonia,aureus dan pyogenes)

    3. Jamur (histoplasmosis)4. Protozoa

    Hipersentisifitas

    Eksudat di alveolus,bronchiolus dan

    bronchus

    1. Infectious disease

    a. Pneumonia

    Penyebab :

    Virus (virus influenza)

    Bakteri melalui droplet (streptococcus pneumonia, aureus dan pyogenes)

    Jamur (histoplasmosis)

    Protozoa

    Riketsia

    Aspirasi

    Hipersentisifitas

    Eksudat di alveolus, bronchiolus dan bronchus

  • 01/03/2019 13

    Pneuomonia

    Empiema

    bakteriemia Epusi pleuraSeptikemiaAbses paru

    Data objektif :1. Dispnea2. Tahipnea3. Nyeri dada /

    pleuritis4. Demam menggigil5. Batuk produktif

    Data objektif :6. Hipoksemia7. Rales (+)

    Pneuomonia

    Data objektif :

    Dispnea

    Tahipnea

    Nyeri dada / pleuritis

    Demam menggigil

    Batuk produktif

    Data objektif :

    6. Hipoksemia

    7. Rales (+)

    Epusi pleura

    Septikemia

    Abses paru

    bakteriemia

    Empiema

  • 01/03/2019 14

    TUBERKULOSIS PARU-PARU

    Penyakit Infeksi yang disebabkan oleg Mycobacterium tuberculosisManifestasi Klinis: Demam, Batuk, sesak nafas, keringan dingin pada malam hari, Nyeri dada,, Malaise

  • 01/03/2019 15

    Patofisiologi

    Inhalasi Droplet Basil Tuberkel, M.Bovin masuk sal pencernaan, atau lmasuk ewat luka terbuka

    Basil tuberkel mencapai alveoli Reaksi peradangan (PMN,Limfosit,Makrofag dan Komplek Kuman membentuk komplek tuberkel

    Dapat menghilang atau Terbentuk lesi yang berkembang, Terjadinya Nekrosis (Perkejuan)

    Restoarasi ke dalam Bronkus, terbentuk rongga/kavitasi, Produksi sekret/sputum meningkat

    Tuberkel dapat menyebar melaui kel getah bening dan kemudian masuk ke pembuluh darah dan bisa menyebabkan lesi pada organ lain (Tulang,Kulit)

    Patofisiologi

    Inhalasi Droplet Basil Tuberkel, M.Bovin masuk sal pencernaan, atau lmasuk ewat luka terbuka

    Basil tuberkel mencapai alveoli

    Reaksi peradangan (PMN,Limfosit,Makrofag dan Komplek Kuman membentuk komplek tuberkel

    Dapat menghilang atau Terbentuk lesi yang berkembang, Terjadinya Nekrosis (Perkejuan)

    Terbentuknnya jaringan Parut

    Tuberkel dapat menyebar melaui kel getah bening dan kemudian masuk ke pembuluh darah dan bisa menyebabkan lesi pada organ lain (Tulang,Kulit)

    Restoarasi ke dalam Bronkus, terbentuk rongga/kavitasi,

    Produksi sekret/sputum meningkat

  • 01/03/2019 16

    1. Ca paru / Squamosus cell carninoma 2. Atelektasis / kolaps paru (berkurangnya volume paru)

    a. Reabsorbsi

    Penyebab : Perokok 80 % Zat kimia asbestos Perokok pasif

    Data objektif : 1. Batuk produktif 2. Dispnea 3. Hemoptysis 4. Atelektasis 5. Nyeri pleura

    Perlengketan mukus pada bronchus

    Hubungan antara alveoli dan trakea terganggu

    Gas alveolar dengan cepat diabsorbsi dalam sirkulasi

    1. Ca paru / Squamosus cell carninoma

    2. Atelektasis / kolaps paru (berkurangnya volume paru)

    a. Reabsorbsi

    Penyebab :

    Perokok 80 %

    Zat kimia asbestos

    Perokok pasif

    Data objektif :

    Batuk produktif

    Dispnea

    Hemoptysis

    Atelektasis

    Nyeri pleura

    Perlengketan mukus pada bronchus

    Hubungan antara alveoli dan trakea terganggu

    Gas alveolar dengan cepat diabsorbsi dalam sirkulasi

  • 01/03/2019 17

    a. Pasif (udara / cairan pada pleura mencegah pengisian alveolar yang normal) b. Kompresi

    1. Emboli paru

    Lesi / massa pada paru Perlengketan mukus pada bronchus

    Atelektasis

    Data objektif : 1. Dispnea 2. Sesak (+) 3. Kelemahan fisik 4. tahipnea

    Data objektif : 5. Tahikardia 6. Demam 7. Anxietas 8. Gelisah

    Penyebab : Pasca operasi Tirah baring lama Trauma

    Trombosis vena

    Sumbatan arteri oleh emboli

    Nutrisi untuk paruparu(memproduksi surfactan berkurang

    Atelektasis

    DO : Dispena

    a. Pasif (udara / cairan pada pleura mencegah pengisian alveolar yang normal)

    b. Kompresi

    1. Emboli paru

    Perlengketan mukus pada bronchus

    Lesi / massa pada paru

    Atelektasis

    Data objektif :

    5. Tahikardia

    6. Demam

    7. Anxietas

    8. Gelisah

    Data objektif :

    Dispnea

    Sesak (+)

    Kelemahan fisik

    tahipnea

    Penyebab :

    Pasca operasi

    Tirah baring lama

    Trauma

    Trombosis vena

    Sumbatan arteri oleh emboli

    Nutrisi untuk paruparu(memproduksi surfactan berkurang

    Atelektasis

    DO : Dispena

  • 01/03/2019 18

    1. Pneumothoraks (adanya udara di antara pleura parietalis dan visceralis)

    Penyebab :Ruptur kista alveolar subpleuralTrauma dadaResusitasi cardiopulmonalBedah thorakTegangan pneumothorak menyebabkan sobekan bronchus

    udara masuk ke pleura saat inspirasi tapi sulit saat ekspirasi

    Data objektif :DispneaNyeri dada (+)DistresspernafasanAgitasiSianosis

    Data objektif :Peningkatan TDsampai TDmenurunChest pain

    1. Pneumothoraks (adanya udara di antara pleura parietalis dan visceralis)

    Penyebab :

    Ruptur kista alveolar subpleural

    Trauma dada

    Resusitasi cardiopulmonal

    Bedah thorak

    Tegangan pneumothorak menyebabkan sobekan bronchus

    udara masuk ke pleura saat inspirasi tapi sulit saat ekspirasi

    Data objektif :

    Dispnea

    Nyeri dada (+)

    Distress pernafasan

    Agitasi

    Sianosis

    Tahipnea berat

    Data objektif :

    Peningkatan TD sampai TD menurun

    Chest pain

  • 01/03/2019 19

    1. Epusi pleura

    Peningkatan tekanan kapiler subpleural / limpatikPenurunan tekanan osmotik koloid darahPeningkatan tekanan negatif intrapleuraInflamasi / neoplastik pleura

    Data objektif :DispneaNyeri dada pleuritikTahipneaHipoksemiaPerkusi : pekak

    1. Epusi pleura

    Peningkatan tekanan kapiler subpleural / limpatik

    Penurunan tekanan osmotik koloid darah

    Peningkatan tekanan negatif intrapleura

    Inflamasi / neoplastik pleura

    Data objektif :

    Dispnea

    Nyeri dada pleuritik

    Tahipnea

    Hipoksemia

    Perkusi : pekak

  • 01/03/2019 20

    1. Empiema (pengumpulan pulurent pd pleura)

    2. Flail chestPenyebabnya : trauma thoraks 3 costa atau lebih

    Fraktur sternum

    Inflamasi pada mediastinum, paru dan oesophagus

    Data objektif :DispneaNyeri dada pleuritikDemam

    1. Empiema (pengumpulan pulurent pd pleura)

    2. Flail chest

    Penyebabnya : trauma thoraks 3 costa atau lebih

    Fraktur sternum

    Inflamasi pada mediastinum, paru dan oesophagus

    Data objektif :

    Dispnea

    Nyeri dada pleuritik

    Demam

  • 01/03/2019 21

    1. Gagal Pernafasan Akut Tidak berfungsinya proses difusi pernafasan akibat proses mempertahankan nilai AGD ( < PO2 dari 50 mmHg dan > PCO2 dari 50 mmHg)

    Penyebab : Pneumonia Atelektasis Pneumothorak Neuromuscular Obat Toksin Trauma

    PPOM Bronchitis kronis Bronchiectasis Emfisema Asma

    1. Gagal Pernafasan Akut

    Tidak berfungsinya proses difusi pernafasan akibat proses mempertahankan nilai AGD ( < PO2 dari 50 mmHg dan > PCO2 dari 50 mmHg)

    Penyebab :

    Pneumonia

    Atelektasis

    Pneumothorak

    Neuromuscular

    Obat

    Toksin

    Trauma

    PPOM

    Bronchitis kronis

    Bronchiectasis

    Emfisema

    Asma

  • 01/03/2019 22

    1. Respiratory Failure

    Kerusakan ventilasi dan difusi (pneumonia dan odema paru)

    Penyakit yang menyertai : 1. Odema paru karena perubahan tekanan

    dalam paru dan jantung 2. ARDS (Adult Respiratory Distress

    Syndrom)

    Pa O2 menurun 60 mmHg (hipoksemia) Pa CO2 meningkat 50 mmHg

    Perubahan PH (akut ph 7,30)

    Transfusi darah Aspirasi gastrik Overdosis obat Sepsis

    Pneumonia Emboli trauma

    Permeabilitas kapiler pulmo meningkat

    Surfactan menurun

    1. Respiratory Failure

    Transfusi darah

    Aspirasi gastrik

    Overdosis obat

    Sepsis

    Pneumonia

    Emboli

    trauma

    Permeabilitas kapiler pulmo meningkat

    Surfactan menurun

    Kerusakan ventilasi dan difusi

    (pneumonia dan odema paru)

    Penyakit yang menyertai :

    Odema paru karena perubahan tekanan dalam paru dan jantung

    ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrom)

    Pa O2 menurun 60 mmHg (hipoksemia)

    Pa CO2 meningkat 50 mmHg

    Perubahan PH (akut ph 7,30)

    PATOFISIOLOGI SISTEM PERNAFASANPADA SALURAN PERNAFASAN BAWAHCRONIC OBSTRUCTIF PULMONARY DISEASE /PPOMSlide Number 3Slide Number 4Slide Number 5Bronchitis kronisEmfisemaASMASlide Number 9Slide Number 10Slide Number 11Slide Number 12Slide Number 13TUBERKULOSIS PARU-PARUSlide Number 15Slide Number 16Slide Number 17Slide Number 18Slide Number 19Slide Number 20Slide Number 21Slide Number 22