Paru & Pernafasan

79
BUKU PANDUAN BUKU LOG & EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D) DEPARTEMEN PULMONOLOGI & ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

description

paru logbook koas

Transcript of Paru & Pernafasan

BUKU PANDUANBUKU LOG & EVALUASIPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER (P3D)

DEPARTEMEN PULMONOLOGI & ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SUMATERA UTARAMEDAN2011

TIM PENYUSUN

Dr. PANDIAMAN PANDIA.SpP(K)Dr. ZAINUDDIN AMIR.SpP(K)EWIN

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, saya sambut dengan rasa gembira, atas keberhasilan saudara-saudari dalam menyelesaikan Program Kepaniteraan Klinik Senior, di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK-USU / RSUP. H. Adam Malik Medan / RS. Jejaring Lainnya.Perlu saya kemukakan bahwa program Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi adalah Program Pendidikan Profesi , yang merupakan kelanjutan dari Program Pendidikan Akademik Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Dengan menyelesaikan Program Kepaniteraan Klinik di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, maka Saudara / Saudari sebagai dokter umum, tidak akan mendapatkan banyak kesulitan besar dalam memecahkan masalah-masalah Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi sewaktu bekerja dilingkungan masyarakat.Dalam menempuh Program Kepaniteraan Klinik Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, maka Saudara / Saudari harus menjunjung tinggi nilai-nilai moral agama, etika dokter, aturan dan peraturan yang berlaku : bertanggung jawab penuh, tekun mendalami setiap masalah-masalah Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, dan jangan lupa menjaga kondisi kesehatan.Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa Meridhoi Saudara / Saudari.

Prof.Dr. Luhur.S. Soeroso, Sp.P(K) Ketua Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK-USU

DATA PRIBADI PESERTA P3D

Nama:

NIM:

Tahun Masuk FK:

Program Masuk FK:

Jenis Kelamin:

Tempat/Tgl Lahir:

Agama:

Alamat:

Nama Orangtua:

Pekerjaan Orangtua:

Alamat Orangtua:

Telepon/HP:

Pembimbing Akademik:

Tanggal Mulai KKS Pulmonologi:

Tanggal Selesai KKS Pulmonologi :

Pembimbing KKS:

Tanggal Wisuda S.Ked:

PASPHOTO 3X4

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...i

Data Pribadi Mahasiswaii

Daftar Isiiii

Daftar Staf Pengajar...iv

Panduan..1

Log Book...

Evaluasi..

DAFTAR STAF PENGAJAR

Prof.dr.H. Luhur.S. Soeroso, Sp.P(K)Dr. Hilaluddin Sembiring, DTM&H, Sp.P(K)Dr. Zainuddin Amir Sp.P(K)Dr. Pantas Hasibuan, Sp.P(K)Dr. Widirahardjo, Sp.P(K)Dr. Pandiaman Pandia, Sp.P(K) Dr. Fajrinur Syarani, Sp.P(K)Dr. Parluhutan Siagian, Sp.PDr. Amira Permatasari Tarigan, Sp.PDr. Bintang YM. Sinaga, Sp.PDr. Noni Novisari Soeroso, Sp.PDr. Setia Putra Tarigan, Sp.P

PANDUANDeskripsi Program : Tujuan program kepaniteraan klinik ilmu penyakit paru atau program pengalaman belajar klinik penyakit paru-pernafasan adalan dokter muda dengan keterampilan klinik paru-pernafasan.

Bobot program :Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, disusun rancangan pengajaran pelatihan danm pengamatan klinik selama 4 minggu. Setelah menyelesaikan program ini dokter muda memperoleh 1 SKS.

Tujuan Umum Tujuan Program Kepaniteraan Klinik Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi atau Program Pengalaman Belajar Klinik Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi adalah pembekalan dokter muda (peserta P3D) dengan pengetahuan dan ketrampilan klinik dibidang Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi klinis, dan sosial.Lama Kepaniteraan Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi berlangsung selama 4 minggu. Dimana akan dibagi atas dua bagian besar yaitu KKS ruang inap selama 3 minggu dan KKS poliklinik selama 1 minggu.Tempat Kepaniteraan Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi bertempat di RSUP. H Adam Malik Medan.Rotasi kegiatan Menurut lokasi pembelajaran di RSUP. H Adam Malik Medan, maka pembagiannya adalah sbb : Ruangan Rawat Inap RINDU A3: Minggu 1,2,3 Poliklinik: Minggu 4Sementara itu pembagian lokasi pembelajaran di rumah sakit jejaring akan disesuaikan menurut kebijakan SMF rumah sakit jejaring dengan mengacu pada rotasi jadwal peserta KKS Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi

PERATURAN & TATA TERTIBPERATURAN BAGIAN ILMU PENYAKIT PARU UMUM 1. Program Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Paru berlangsung selama 4 (empat) minggu, terdiri dari penugasan:a. Kegiatan ruang rawat inap RA3 RS. H. Adam Malik selama 3 (tiga) minggub. Kegiatan poliklinik RS. H. Adam Malik selama 1 (satu) Minggu c. Tugas Jaga 2. Selama penugasan tersebut mahasiswa wajib mengikuti setiap kegiatan Bagian Ilmu Penyakit Paru 3. Kegiatan Bagian Ilmu Penyakit Paru terdiri dari : perkuliahan, laporan kasus, case of death, Pertemuan ilmiah, bed site teaching,penyuluhan,ronde besar dan bimbingan.4. Selama menjalani program kepaniteraan klinik ilmu penyakit paru, mahasiswa wajib hadir tepat waktu dan mengisi daftar hadir.5. Ketidak hadiran harus diberitahukan secara tertulis kepada Kepala Bagian Ilmu penyakit Paru, bila karena sakit harus dilampirkan Surat Keterangan Dokter.6. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan kurang dari 3 (tiga) hari harus mengganti selama 3 (tiga) hari pada masa remedial.7. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan lebih dari 3 (tiga ) hari harus menganti selama 1 (satu) minggu pada masa remedial.8. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan lebih dari 7 (tujuh) hari harus mengulang kembali seluruh kegiatan pada masa remedial.9. Mahasiswa wajib menjaga Buku Panduan ini. Bila hilang maka kegiatan yang telah dijalani dianggap belum menjalani dan disamakan dengan tidak hadir (berlaku No. 6 s/d 8). 10. Selama menjalani kegiatan mahasiswa wajib bersikap sopan tertib dan menjaga hubungan baik dengan Supervisor, Dokter PPDS, sesama mahasiswa, perawat, petugas non medis, pasien dan keluarga.11. Mahasiswa wajib mentaati segala peraturan yang berlaku, baik peraturan Bagian Ilmu Penyakit ParuRS. H. Adam Malik Medan, peraturan FK-USU serta peraturan lainnya.12. Mahasiswa yang tidak melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan dapat dikenai sanksi berupa peringatan tertulis, perpanjangan hari kepaniteraan klinik, tidak dibenarkan/ dibatalkan ujian akhir atau mengulang seluruh kegiatan.

KHUSUSIII.2.A. PENDAFTARAN1. Mahasiswa wajib mendaftarkan diri di seksi Pendidikan Bagian Ilmu Penyakit Paru setiap hari Senin pukul 10.00 12. 00 dengan membawa surat dari koordinator Kepaniteraan Klinik FK-USU, surat bagian diklat RSU H. Adam Malik Medan dan pashfoto 3 x 4 cm (2 Lembar).2. Bila Pendaftaran jatuh pada hari libur maka pendaftaran dilaksanakan pada hari berikutnya pada waktu yang sama3. Sewaktu mendaftar mahasiwa :a. Mengisi data identitas pribadi mahasiswab. Menerima Buku Panduan Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Paru 4. Mahasiswa harus membawa dan dapat menunjukkan perlangkapan berupa :a. Baju jas praktikum panjang b. Bagde namec. Termometerd. Stetoskope. Buku catatan f. Marker / spidolg. Rolh. Senter

5. Sebelum memulai kegiatan, mahasiswa akan menerima bimbingan / penjelasan singkat tentang pelaksanaan kegiatan kepaniteraan di seksi Pendidikan Bagian Ilmu Penyakit ParuFK-USU6. Selesai penjelasan mahasiswa segera melakukan kegiatan orientasi dibawah bimbingan mahasiswa seniornya dengan terlebih dahulu melapor kepada supervisor ditempat tugas.

III.2.B. TUGAS DI RUANG RAWAT INAP1. Mahasiswa wajib hadir & mengisi daftar hadir jaga jam 07.30 14.00 WIB, meliputi pengelolaan kasus lama dan baru diruang rawat inap2. Menulis follow up pasien yang harus dikerjakan setiap jam 07.30 08.00 Wib. 3. Kasus baru diterima dan dan dikelola secara bergiliran oleh mahasiswa peserta yang sedang tugas di ruang rawat inap ditulis dibuku mahasiswa. 4. Mahasiswa tidak dibenarkan menulis atau membuat catatan / analisa atau membuat catatan tentang keluhan pasien pada status Rumah Sakit5. Mahasiswa membuat laporan kasus yang dikelola diruang rawat inap di buku mahasiswa paling sedikit sebanyak 5 (lima) kasus yang berbeda diagnosanya dan yang sering terjadi di masyarakat (tuberkulosis, asma, PPOK,TB paru, efusi pleura/pneumothoraks dan kanker) dan 2 (dua) kasus yang jarang (bronkiektasi, jamur paru dan pneumoconiosis) dan harus diserahkan / ditanda tanganioleh dokter ruangan paling lambat pada akhir tugas diruang rawat inap.6. Setiap tindakan yang akan dilakukan oleh mahasiswa sehubungan dengan pengelolan kasus harus sepengatahuan dokter ruangan / dokter jaga.7. selama bertugas di ruang rawat inap mahasiswa harus mampu melakukan sendiri pemeriksaan laboratorium: BTA Sputum8. Setiap menerima kasus baru segera melakukan analisa seperlunya kemudian segera melaporkan kepada dokter ruangan.

CATATAN KASUS di POLIKLINIK

III. 2. C. TUGAS STASE POLIKLINIK1. Mahasiswa wajib hadir & mengisi daftar hadir setiap hari kerja pukul 08.00 14.00 Wib2. Melakukan pengelolaan pasien rawat jalan baru dan lama secara bergiliran diantara mahasiswa dan membuat ringkasan (anamnese, inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan lainnya). dbuku mahasiswa3. Mahasiswa tidak dibenarkan menulis atau membuat catatan (anamnesis dan keluhan utama) pada status pasien. 4. Mahasiswa membuat laporan kasus yang dikelola di poliklinik di buku mahasiswa paling sedikit sebanyak 3 (tiga ) kasus yang berbeda diagnosanya dan sering terjadi di masyarakat (tuberkulosis, asma, PPOK, efusi pleura/pneumothoraks dan kanker) dan 2 (dua) kasus yang jarang (bronkiektasi, jamur paru dan pneumoconiosis) dan harus diserahkan / ditanda tangani oleh dokter poliklinik paling lambat sebelum hari kamis minggu IVIII.2. D. TUGAS JAGA1. Mahasiswa wajib menjalani tugas jaga jam 07.30--14.00 WIB sesuai jadwal jaga . pada hari libur dibagi 2 (dua) bagian(shift) yaitu 07.30 14.00 dan 14.00 07.30.2. Jadwal jaga disusun oleh Departemen Ilmu Penyakit Paru FK USU yang terjadwal dalam buku panduan.3. Melakukan penerimaan pasien baru maupun lama dan segera melapor kapada dokter jaga.4. Mahasiswa wajib mengikuti responsi yang diberikan oleh dokter jaga, kegiatan ini dicatat dalam catatan responsi dan di tanda tangani oleh dokter jaga

III.2. E. TULISAN ILMIAH 1. Mahasiswa secara berkelompok (Group) wajib membuat tulisan ilmiah berupa satu Sari Pustaka dan satu laporan kasus.2. Tulisan-tulisan tersebut dibuat atas persetujuan dengan bimbingan dokter PPDS ruangan kemudian diperbanyak dan dibagikan kepada seluruh mahasiswa.3. Tulisan tersebut dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah tiap hari Selasa jam 08.00 10.00 Wib. Yang wajib dihadiri oleh seluruh mahasiswa bersama pembimbing (dokter PPDS) dan Supervisor ruangan.

III.2. F. EVALUASI 1. pretest dilaksanakan pada hari Selasa minggu I pukul 10.00 12.00 Wib, materi yang dujikan adalah teori Ilmu Penyakit Paru secara tertulis.2. Mid test dilaksanakan pada hari Rabu minggu III pukul 10.00 12.00 Wib, materi yang diujikan adalah teori Ilmu Penyakit Paru ditambah interpretasi secara tertulis.3. post test dilaksanakan sesudah peserta memenuhi syarat sebagai berikut:a. Memenuhi syarat kehadiran b. Menyerahkan catatan 3 kasus rawat inap da 3 kasus rawat jalan yang sudah disahkan c. Menunjukkan hasil laporan kasus ruang rawat inap dan poliklinikd. Menunjukkan hasil responsi (11 Topik)e. Menunjukkan tulisan Ilmiah yang sudah disahkan 4. Post test dilaksanakan bagi peserta pada minggu ke IV meliputi ujian pengetahuan dan keterampilan secara komprehensip melalui uji kasus.5. selama menjalani kepaniteraan klinik juga dinilai sikap, penampilan dan kerja sama dengan lingkungan sekitarnya (dokter, mahasiswa, medis, non medis, pasien dan keluarganya)6. Mahasiswa dinyatakan lulus bila mendapatkan nilai C atau lebih 7. Mahasiswa yang mendapat nilai D menjalani remedial satu minggu dan nilai E harus menjalani remedial selama 2 minggu dengan mengikuti tugas di ruang rawat inap dan poliklinik masing masing selama 1 minggu8. Mahasiswa yang belum lulus setelah mengikuti 2 minggu remedial, harus mengulang kembali selama 4 minggu seperti mahasiswa reguler9. Mahasiswa yang kalah ujian untuk ketiga kalinya akan diuji oleh Kepala Bagian Ilmu Penyakit Paru FK USU10. Setelah dinyatakan lulus mahasiswa menerima surat selesai kegiatan beserta nilainya dibuku KKS FK USU yang ditanda tangani oleh Kepala / Sekretaris Bagian Ilmu Penyakit Paru FK USU

III.2. G. 10 (SEPULUH) PERATURAN MASALAH ETIKA KLINIK 1. Menjaga penampilan profesi bila berhubungandengan penderita atau keluarganya.2. Perkenalkan diri anda, tidak juga nama tetapi juga peranan3. Jangan panggil pasien tua / dewasa dengan nama utamanya.4. Hormati dan pelihara kesopan santunan pasien5. Jangan meletakkan kaki di tempat tidur pasien tanpa permisi.6. Jangan berbicara tentang pasien di lift/bus/gang/cafetaria / tempat umum lainnya.7. Jangan diskusikan prognosa atau masalah yang peka didepan pasien.8. Jangan berdebat didepan pasien.9. Jangan kritik tindakan teman-teman sejawat lainnya di depan pasien.10. Simpan ketidak sependapatan dan kritik di luar catatan pasien.

Kompetensi Dokter Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002 kompetensi adalah 'seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas- tugas di bidang pekerjaan tertentu'. Elemen-elemen kompetensi terdiri dari :a) Landasan kepribadianb) Penguasaan ilmu dan keterampilanc) Kemampuan berkaryad) Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasaie) Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya.Epstein and Hundert (2002) memberikan definisi sebagai berikut :Professional competence is the habitual and judicious use of communication, knowledge, technical skills, clinical reasoning, emotions, values, and reflection in daily practice to improve the health of the individual patient and community.Carraccio, et.al. (2002) menyimpulkan bahwa :Competency is a complex set of behaviorsbehaviours built on the components of knowledge, skills, attitude and competence as personal ability.

Sesuai dengan SKDI (Standar Kompetensi Dokter Indonesia) yang diterbitkan oleh KKI (Konsil Kedokteran Indonesia) thn 2006 maka kompetensi dokter dibagi atas dua bagian yaitu kemampuan penanganan penyakit dan ketrampilan klinisTINGKAT KEMAMPUAN Tingkat Kemampuan 1: Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, dokter segera merujuk.Tingkat Kemampuan 2: Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya

Tingkat Kemampuan 3: 3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat).3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).Tingkat Kemampuan 4: Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas. Luaran Tingkat Kemampuan sesuai dengan PenyakitNAMA PENYAKITKOMPETENSI

123A3B4

Asthma 4

Acute bronchitis 4

Uncomplication Pulmonary Tuberculosis4

TB with HIV4

Status Asthmaticus 3B

Atelectasis 3B

SARS3B

Pneumonia 3B

Pneumothoraks3B

Bronchiolitis 3A

Lung Emphsyema3A

Bronchiektasis 3A

COPD3A

Pleurisy TB3A

Aspiration Pneumonia3A

Pleurisy Cancer2

Pleurisy Lupus 2

Cystic Fibrosis2

Pneumothoraks Tuberculosis2

Avian influenza 1

Lung Abses 1

Pulmonary Embolism1

Lung infarction1

Interpretasi Foto Thoraks 1

TINGKAT KETERAMPILAN Keterampilan adalah kegiatan mental dan atau fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-bagian kegiatan yang saling bergantung dari awal hingga akhir. Dalam melaksanakan praktik dokter, lulusan dokter perlu menguasai keterampilan klinis yang akan digunakan dalam mendiagnosis maupun menyelesaikan suatu masalah kesehatanTingkat kemampuan 1 : Mengetahui dan MenjelaskanLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, sehingga dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan sebagainya.Tingkat kemampuan 2 : Pernah Melihat atau pernah didemonstrasikan Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini.Tingkat kemampuan 3 : Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawahsupervisiLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baikkonsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi.Tingkat kemampuan 4 : Mampu melakukan secara mandiriLulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dan sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan ketrampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan keterampilan ini dalam konteks praktik dokter secara mandiri. Luaran pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan ketrampilanSKILL LISTTINGKAT SKILL

34

Anamnesis penyakit yang berhubungan dengan system respiratori

Pemeriksaan fisik respiratori

Pembacaan foto rontgen dada normal

Pewarnaan basil tahan asam

Pemeriksaan spirometri

Pemeriksaan peak flow

Terapi oksigen

Terapi inhalasi

COMMUNICATION AND RECORDING (4)

Formulating orally and in writingEducating, advising and coaching of individuals and groupsMaking a management planTherapeutic consultationDrug prescriptionOral and written communication with colleagues and other health care professional(referral, consultation)Reporting and making recordInformation processing and applying (especially from scientific literature)

Strategi pengajaran dan pengalaman pembelajaranPengajaran akan dilakukan di ruangan, poliklinik dan instalasi gawat darurat. Pengajaran akan dilakukan dengan 4 metode utama yaitu :1. Diskusi Kasus2. Laporan Kasus3. Bedside Teaching4. PenyuluhanSetiap konsulen (termasuk konsulen Rumah Sakit Jejaring) dapat melakukan supervisi untuk setiap tindakan.Pada saat konsulen berhalangan, maka supervisi dapat dilakukan bersama PPDS senior.Pengalaman klinis tindakan operatif Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi dicatat dalam buku log segera setelah menyelesaikan tindakan dengan supervisi konsulen maupun PPDS Senior.Selain dilakukan pemantapan pengalaman tindakan klinik juga dititikberatkan pada penatalaksanaan kasus Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi secara komprehensif melalui diskusi dan presentasi kasus.Diskusi Kasus dilakukan 5 kali dalam seminggu selama 2 jam bersama konsulen di Ruang Pertemuan, Emergensi, Ruang Rawat atau Poliklinik. Kegiatan laporan kasus minimal 1 kasus dalam 4 minggu berupa kasus menarik, kematian atau masalah etik. Laporan akhir disampaikan melalui koordinator KKS/P3D Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi.Buku Log Mempunyai tujuan mencatat semua obyektif pendidikan yang diperlukan. Peserta akan dapat memantau target yang sudah dicapai, apa yang kurang dan bila akan mencapai tujuan berikutnya. Buku akan dipakai sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian akhir KKS/P3D di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi

Modul :Ada 6 Modul dalam buku Log. Masing-masing modul harus dilengkapi sampai pada tingkat obyektif pendidikan yang diperlukan.

Modul 1 :Manajemen AsmaModul 2 :Manajemen Bronkitis AkutModul 3 :Manajemen Uncomplication Pulmonary TuberculosisModul 4 :Manajemen Tb dengan HIVModul 5 :Status AsmatikusModul 6 :AtelektasisModul 7 :SARSModul 8 :PneumoniaModul 9 :PneumothoraksModul 10 :Bronkiolitis Modul 11 :Lung EmphysemaModul 12 :Bronkiektasis Modul 13 :PPOKModul 14 :Pleurisy TbModul 15 :Aspirasi Pneumonia

Penggunaan :

Pengarahan :

Pelatih :

Modul KetrampilanAda 7 Modul keterampilan

Modul 1 :Anamnesis Penyakit Paru Modul 2 :Pemeriksaan Fisik ParuModul 3 :Foto Toraks NormalModul 4 :Pemeriksaan SpirometriModul 5 :Pemeriksaan Peakflow Modul 6 :Terapi Oksigen Modul 7 :Terapi Inhalasi

Penggunaan :

Pengarahan :

Pelatih :

Penilaian :

Penguasaan Buku Log (6 modul) merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan selama tahap magang/Final semester.

BUKU LOG PESERTA P3D

MODUL 1: MANAJEMEN ASMATARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menentukan factor resiko asmaTk. 4

2Melakukan anamnesis pencetus serangan asmaTk. 4

3Mengklassifikasi asmaTk. 4

4Menentukan rencana pegobatan Tk. 4

5Follow up pasien asmaTk. 4

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Tegak diagnose asma

2Tingkat keparahan asma

3Obat-obat yang diberi

4Asma control test

5

6

7

8

9

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 1

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 2 : BRONKITIS AKUTTARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Melakukan anamnesis terjadinya bronchitis akut4

2Konsultasi mengacu pada faktor yang mencetuskan keluhan ,yang memperberat dan meringankan4

3Pemeriksaan yang diperlukan untuk diagnostic bronchitis akut.4

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 2

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor PendidikanTanggal

MODUL 3 : MANAJEMEN TB PARU TANPA KOMPLKASITARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menguraikan simtom respirasi yang sering dan simtom sistemik TB paru.Tk. 4

2Mendiagnosis dan mengklassifikasi TB paruTk. 4

3Menatalaksana TB paru denga obat anti TB paruTk. 4

4Melakukan follow up pasien yang telah di diagnosa dengan TB paru sampai sembuhTk. 4

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 3

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor PendidikanTanggal

MODUL 4 : MANAJEMEN TB DENGAN HIVTARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menentukan factor resiko TB paru dan HIVTk. 4

2Menentukan diagnosis TB paru dan HIVTk. 4

3Menentukan pengobatan TB paru dengan HIVTk 4

4Menentukan kegawatan TB paru dan HIVTk.3B

5Manajemen pasien yang menderita TB paru dengan HIVTk. 4

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Pengobatan tepat4

2Dosis obat tepat4

3Teratur berobat 4

4Cegah komplikasi4

5Cegah efek samping obat4

6Konseling life style4

7Cegah infeksi sekunder4

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 4

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 5: STATUS ASMATIKUSTARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menentukan factor resiko Status asmatikusTk. 3B

2Melakukan anamnesis pencetus serangan status asmatikusTk. 3B

3Mengklassifikasi status asmaTk. 3B

4Menentukan rencana pengobatan Tk. 3B

5Mengkonsul pasien jika ada tanda-tanda gawat nafasTk. 3B

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Tegak diagnose asma

2Tingkat keparahan asma

3Obat-obat yang diberi

4Asma control test

5

6

7

8

9

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 5

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 6 : ATELEKTASISTARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menentukan factor resiko atelektaasisTk. 3B

2Melakukan anamnesis pencetus serangan atelektasisTk. 3B

3Mengklassifikasi atelektasisTk. 3B

4Menentukan rencana pegobatan Tk. 3B

5Follow up pasien atelektasis Tk. 3B

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Tegak diagnose atelektasis

2Tingkat keparahan atelektasis

3Obat-obat yang diberi

4Konsul jika ada tanda-tanda kegawatan

5

6

7

8

9

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 6

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 7 : SARSTARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menentukan factor resiko SARSTk. 3B

2Melakukan anamnesis pencetus serangan SARSTk. 3B

3Mampu mengenali tanda dan gejalaTk. 3B

4Menentukan rencana pegobatan Tk. 3B

5Follow up pasien asmaTk. 3B

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Tegak diagnose SARS

2Tingkat keparahan SRAS

3Obat-obat yang diberi

4Konsul jika terjadi kegawatan

5

6

7

8

9

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 7

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 8 : PNEUMOTHORAKSTARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menentukan factor resiko pneumothoraksTk. 3B

2Melakukan anamnesis pencetus serangan pneumothoraksTk. 3B

3Mengenali tanda dan gejalaTk. 3B

4Menentukan rencana peNgobatan Tk. 3B

5Follow up pasien pneumothoraksTk. 3B

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Tegak diagnose pneumothoraks

2Tingkat keparahan pneumothoraks

3Obat-obat yang diberi

4Memahami gambaran klinis pneumothoraks

5Konsul jika ada kegawatan

6

7

8

9

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 8

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 9 : PNEUMONIATARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menentukan factor resiko pneumoniaTk. 3B

2Melakukan anamnesis pencetus serangan pneumoniaTk. 3B

3Mengenali tanda dan gejalaTk. 3B

4Menentukan rencana pengobatan Tk. 3B

5Follow up pasien pneumoniaTk. 3B

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Tegak diagnose pneumothoraks

2Tingkat keparahan pneumona

3Obat-obat yang diberi

4Memahami gambaran klinis pneumonia

5Mengkonsul jika terjadi kegawatan nafas

6

7

8

9

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 9

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 10 : BRONKIOLITISTARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menentukan factor resiko bronkioltis Tk. 3A

2Melakukan anamnesis pencetus serangan bronkiolitis Tk. 3A

3Mengenali tanda dan gejalaTk. 3A

4Menentukan rencana pengobatan Tk. 3A

5Follow up pasien Tk. 3A

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Mmahami definisi bronkiolitis

2Tegak diagnose pneumothoraks

3Tingkat keparahan pneumothoraks

4Obat-obat yang diberi

5Memahami gambaran klinis

6Mengkonsul jka tak ada perbaikan

7

8

9

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 10

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 11 : LUNG EMPHYSEMATARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menentukan factor resiko lung emphysema Tk. 3A

2Melakukan anamnesis pencetus serangan lung emphysema Tk. 3A

3Mengenali tanda dan gejalaTk. 3A

4Menentukan rencana pengobatan Tk. 3A

5Follow up pasien Tk. 3A

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Memahami definisi lung emphysema

2Tegak diagnose lung emphysema

3Tingkat keparahan emphysema

4Memahami gambaran klinis

5Obat-obat yang diberi

6Mengkonsul ke spesialis jika tak terjadi perbaikan

7

8

9

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 11

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 12 : BRONKIEKTASISTARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Menentukan factor resiko bronkiektasisTk. 3A

2Melakukan anamnesis pencetus serangan bronkiektasisTk. 3A

3Mengenali tanda dan gejalaTk. 3A

4Menentukan rencana pengobatan Tk. 3A

5Follow up pasien Tk. 3A

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Memahami definisi bronkiektasi

2Memahami gambaran klinis

3Tingkat keparahan bronkiektasi

4Tegak diagnose bronkiektas

5Dapat mencegah terjadinya bronkiektasi

6Mengobati bronkektasi sebelum dirujuk ke spesialis

7

8

9

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 12

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 13 : PPOKTARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Memahami definisi PPOKTk. 3A

2Memahami gambaran klinis PPOKTk. 3A

3Mengklassifikasi PPOKTk. 3A

4Menentukan factor resiko PPOK Tk. 3A

5Melakukan anamnesis pencetus serangan PPOKTk. 3A

6Menentukan rencana pengobatan Tk. 3A

8Mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjangTk. 3A

9Merujuk ke spesialisTk. 3A

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Tegak diagnose PPOK

2Tingkat keparahan PPOK

3Mengenali tanda dan gejala

4Pencegahan PPOK

5Pemberian oksigen

6

7

8

9

10

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 13

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 14 : PLEURISY TBTARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Memahami definisi pleurisy TbTk. 3A

2Memahami gambaran klinis Pleurisy TbTk. 3A

3Mengenali gejala dan tanda Tk. 3A

4Menentukan factor resiko Pleurisy TbTk. 3A

5Melakukan anamnesis pencetus serangan pleurisy TbTk. 3A

6Menentukan rencana pengobatan 3A

8Mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang3A

9Merujuk ke spesialis3A

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Tegak diagnose pleurisy Tb

2Tingkat keparahan pleurisy Tb

3Mengenali tanda dan gejala

4Pencegahan Pleurisy

5

6

7

8

9

10

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 14

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

MODUL 15 : ASPIRASI PNEUMONIATARGET YANG HARUS DITANDA TANGANITINGKAT OBYEKTIF PENDIDIKANPENGESAHAN

Yang di-harapkanYang dicapai :Peserta didik memberikantandaPembimbing memberi tanda tangan & tanggal bila tingkat obyektif pendidikan dicapai

Tk 1,2,3,4Tk 1Tk 2Tk 3Tk 4Minggu keTglParaf

3A3B

1Memahami definisi aspirasi pneumoniaTk. 3A

2Memahami gambaran klinis aspirasi pneumoniaTk. 3A

3Mengenali gejala dan tanda Tk. 3A

4Menentukan factor resiko aspirasi pneumoniaTk. 3A

5Melakukan anamnesis pencetus serangan aspirasi pneumoniaTk. 3A

6Menentukan rencana pengobatan 3A

8Mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang3A

9Merujuk ke spesialis3A

TARGETPeserta didik memberi tanggal bila kejadian kasus terjadi/ diskusi kasus

Obsevasi dan pengalaman bila cocokMinggu keObyektif pendidikan

1Tegak diagnose aspirasi pneumonia

2Tingkat keparahan aspirasi pneumonia

3Mengenali tanda dan gejala

4Pencegahan aspirasi pneumonia

5Pemberian oksigen

6

7

8

9

10

TANDA TANGAN UNTUK KEPASTIAN DARI MODUL 15

Nama Peserta didikTanda tangan Peserta didikTanggalRumah Sakit / Unit

Nama Supervisor PendidikanTanda tangan Supervisor Tanggal

KETERAMPILAN KLINIS

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :0 :Lalai : Langkah klinik tidak dilakukan1 : Kurang : Pelaksanaan langkah klinik masih dengan keraguan dan hasil pekerjaanya kurang baik, urutan langkah belum se-penuhnya berurutan dan waktu yang dipergunakan lebih lama dari yang diharapkan. 2: Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil pekerjaanya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan cukup efektif.

1. ANAMNESIS PENYAKIT PARULANGKAH/TUGASPENILAIAN

012

I. Perkenalan diri dan pasien dan keluarga pasien

II. Anamnesis pribadi

Menanyakan identitas Penderita (nama, umur,alamat, pekerjaan, status perkawinan)

III. Anamnesis penyakit

1. Menanyakan keluhan utama pada pasien atau keluarga pasien (batuk, batuk berdarah, batuk berdahak, sesak nafas, nyeri dada, nafas berbunyi)

2. Menelusuri/menelaah keluhan utama lebih dalam (OPQRST)

3. Menelusuri/menelaah keluhan penyerta (demam/demamnya tinggi atau tidak/penurunan berat badan)

4. Menelusuri/menelaah riwayat penyakit terdahulu,riwayat pengobatan dan pemakaian obat sekarang , riwayat alergi obat

5. Menelusuri/menelaah riwayat penyakit keluarga

6. Menelusuri riwayat merokok (berapa batang /hari , apa jenisnya/sudah berapa lama/apakah sudah berhenti merokok , berapa lama)

IV. Dokumentasi (Mencatat Ke Rekam Medis)

V. Melakukan pemeriksaan tanda vital

VI.

1. Melakukan pemeriksaan inspeksi fisik umum secara sistematis dari kepala sampai ekstremitas atas dan bawah

2. Melakukan pemeriksaan inspeksi dada

3. Melakukan pemeriksaan palpasi dada

4. Melakukan pemeriksaan perkusi dada

5. Melakukan pemeriksaan auskultasi dada

6. Melakukan pemeriksaan mikrobiologi sputum

7. Melakukan pemeriksaan rontgen dada

VII. Mendokumentasikan Hasil Pemeriksaan

VIII. Menegakkan Diagnosis Sementara

IX. Menentukan Pemeriksaan Penunjang Tambahan Yang Diperlukan

X. Menentukan klssifikasi pengobatan berdasarkan pembagian WHO

XI. Merencanakan Tatalaksana Selanjutnya

1. Pemberian obat anti tuberculosis

2. Menyarankan pengobatan teratur dan terus menerus

3. Pemberian terapi sesuai dengan diagnosis sementara

4. Memberikan saran/nasehat yang baik kepada pasien dan keluarganya

5. Mendiskusikan rencana pengobatan

SKOR TOTAL

Penilaian SKOR MAKSIMUM : 52 Lulus bila skor : 32 B: 36 - 38 B+: Skor 38-44 A : >44

2. PEMERIKSAAN FISIK PARU

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :0 :Lalai : Langkah klinik tidak dilakukan1 : Kurang : Pelaksanaan langkah klinik masih dengan keraguan dan hasil pekerjaanya kurang baik, urutan langkah belum se-penuhnya berurutan dan waktu yang dipergunakan lebih lama dari yang diharapkan. 2: Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil pekerjaanya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan cukup efektif.

KALA I DAN IILANGKAH/TUGASPENGAMATAN

012

Pemeriksaan fisik toraks

I. Pasien disuruh duduk diatas tempat tidur,baju atas dibuka/dilepas

II. Melakukan pemeriksaan inspeksi

1.Simetris atau tidak

2.Kelainan bentuk dada

3.Pergerakan dinding dada

4.Pemakaian otot-otot prnafasan tambahan

5.Vena kollateral

III. Melakukan pemeriksaan palpasi

1. Meletakkan kedua telapak tangan pada dinding toraks atas kanan dan kiri

2. Pasien disuruh mengatakan 77 berulang-ulang

3. Memindahkan posisi telapak tangan pada seluruh dinding toraks(atas,tengah,dan kebawah)

4. Menilai getaran suara yang terjadi pada dinding toraks pasien

5. Menilai ekspansi dinding toraks

6. Meraba emfisema subcutis

7. Menilai getaran suara yang terjadi pada dinding toraks pasien8. Menilai ekspansi dinding toraks9. Meraba emfisema subcutis10. Memeriksa kelenjer leher dan supraklavikula

IV. Melakukan perkusi

1. Meletakkannjari tengah lengan kiri diatas dinding toraks pasien lalu memukul jari tersebut dengan jari tengah lengan kanan.

2. Berganti posisi dari mulai toraks atas, tengah dan bawah. Dari toraks kanan bergeser ke toraks kiri.

3. Menilai basis paru kanan dan kiri.Pada lokasi diatas hepar, perkusi toraks sambil pasien disuruh ekspirasi dan tahan nafas hingga perkusi berubah dari sonor ke beda dan diberi tanda. Kemudian sambil diperkusi pasien disuruh tarik nafas dalam kemudian ditahan dan lokasi perkusi sonor menjadi beda diberi tanda.

4. Menilai suara perkusi yang terjadi pada dinding toraks pasien

V. Melakukan auskultasi

1. Meletakkan stetoskop pada dinding toraks pasien dan pasien disuruh melakukan inspirasi dan ekspirasi dalam secara terus menerus

2. Meletakkan posisi stetoskop pada seluruh dinding toraks secara sistematis lapangan atas,tngah dan bawah dari paru kanan ke paru kiri Menilai suara pernafasan dan suara tambahan yang terdengar dari stetoskop

Penilaian SKOR MAKSIMUM : 44 Lulus bila skor : 27 Lulus nilai B: 31-33 B+: 34-35 A : >35

3. FOTO TORAKS NORMAL

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :0 :Lalai : Langkah klinik tidak dilakukan1 : Kurang : Pelaksanaan langkah klinik masih dengan keraguan dan hasil pekerjaanya kurang baik, urutan langkah belum se-penuhnya berurutan dan waktu yang dipergunakan lebih lama dari yang diharapkan. 2: Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil pekerjaanya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan cukup efektif.

LANGKAH/TUGASPENGAMATAN

012

CARA PEMBACAAN FOTO TORAKS NORMAL.

1. Menghidupkan illuminator/viewing box

2. Meletakkan foto di illuminator dengan sisi kanan foto di sisi kiri pembaca dengan apex paru di arah cranial

3. Membaca identitas foto; nama, umur, jenis kelamin, tanggal pembuatan foto,tanda kanan dan kiri

4. Menilai kondisi foto:

Foto berdiri posisi PA dengan letak diafragma sejajar dengan iga 9-11 belakang kanan atau iga 5-6 depan yang memotong pertengahan difragma kanan (inspirasi maksimal)

Kedua sinus kostofrenicus kanan dan kiri terlihat jelas

Kedua skapula tidak menutupi lapangan paru

Vertebra torakalis I-V harus terlihat dan diskus intervertebralis terlihat samar-samar

5. Mengamati pada lapangan paru atas ,tengah dan bawah pada paru kanan dan kiri:

- Lapangan paru ditandai dengan warna hitam dan adanya gambaran pembuluh darah berupa garis-garis

Mengamati vaskular paru gambaran normal , didapati corak putih besar di tengah dan makin ke perifer makin halus

6. Mengamati densitas tulang dinding toraks yaitu costae,scapula dan clavicula

7. Mengamati jaringan lunak dinding toraks yaitu terlihat homogeny

Penilaian SKOR MAKSIMUM : 22 Lulus bila skor : 13 Lulus nilai B: 13-16 B+: 17-18 A : >18

4. Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :0 :Lalai : Langkah klinik tidak dilakukan1 : Kurang : Pelaksanaan langkah klinik masih dengan keraguan dan hasil pekerjaannya kurang baik, urutan langkah belum se-penuhnya berurutan dan waktu yang dipergunakan lebih lama dari yang diharapkan. 2: Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil pekerjaanya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan cukup efektif.PEMERIKSAAN SPIROMETRI

LANGKAH/TUGASPENGAMATAN

012

PEMERIKSAAN SPIROMETRI.

1. Menyambungkan mouth piece ke spirometri

2. Mengisi data pasien meliputi: nama, umur, berat badan,tinggi badan dan ras

3. Memasang oksigen 10 L/menit dengan sungkup/masker

4. Mengatur posisi pasien yaitu berdiri tegak lurus, kepala menghadap kedepan,pakaian dilonggarkan

5. Memberikan instruksi kepada pasien, bila mouth piece telah dimasukkan ke mulut, pasien kemudian inspirasi dan ekspirasi secara normal sebanyak 2x kemudian inspirasi dalam dan kemudian ekspirasi dengan cepat dalam waktu 1 detik.

6. Memasang nose clips pada hidung pasien.

7. Pasien melaksanakan manuver (pemeriksaan)

8. Pasien mengulang manuver sebanyak 2 kali lagi9. Hasil yang terbaik diambil sebagai hasil spirometri (nilai variabel VEP1 dan KVP yang tertinggi)

Penilaian SKOR MAKSIMUM : 18 Lulus bila skor : 10Lulus nilai B: 11 - 12 B+: 13 - 14 A : > 14

5. PEMERIKSAAN PEAK FLOW MANAJEMEN KELAINAN PARU

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :0 :Lalai : Langkah klinik tidak dilakukan1 : Kurang : Pelaksanaan langkah klinik masih dengan keraguan dan hasil pekerjaanya kurang baik, urutan langkah belum se-penuhnya berurutan dan waktu yang dipergunakan lebih lama dari yang diharapkan. 2: Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil pekerjaanya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan cukup efektif.

LANGKAH/TUGASPENGAMATAN

012

I. PEMERIKSAAN PEAK FLOW METER

1. Pasien berdiri tegak lurus kepala menghadap kedepan

2. Memberikan instruksi kepada pasien untuk inspirasi maksimal dahulu sebelum memasukkan mouth piece peak flow meter ke mulut

3. Mouth piece peak flow meter dimasukkan kedalam mulut bibir tertutup ke mouth piece dengan rapat dan peak flow dipegang tegak lurus4. Pasien melaksanakan manuver5. Manuver diulang 2 kali lagi dan hasil terbaik dianggap sebagai hasil PEFR6. Menilai hasil peak flow meter dengan tabel pneumobile project

Penilaian SKOR MAKSIMUM : 12 Lulus bila skor : 7 Nilai B: 8 - 9 Nilai B+: 10-11 Nilai A: >11

6. TERAPI OKSIGEN

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :0 :Lalai : Langkah klinik tidak dilakukan1 : Kurang : Pelaksanaan langkah klinik masih dengan keraguan dan hasil pekerjaanya kurang baik, urutan langkah belum se-penuhnya berurutan dan waktu yang dipergunakan lebih lama dari yang diharapkan. 2: Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil pekerjaanya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan cukup efektif.

LANGKAH/TUGASPENGAMATAN

012

I. MEMPERSIAPKAN ALAT

1.pastikan sumber oksigen tersedia

2. Mempersiapkan alat-alat antara lain Nasal kateter-nasal prong Masker sederhana Masker dengan kantong O2 (partial re breathing) Masker dengan kantong O2 (non re breating)

MEMPERSIAPKAN DIRI SENDIRI

Mencuci tangan dengan larutan hibicrub dan memasang sarung tangan non steril

MEMPERSIAPKAN PASIEN

Langkah-langkah Pemasangan alat terapi oksigen (disesuaikan dengan indikasinya) :1. Menyapa pasien (sebelum dilakukan, jika pasien masih sadar) sebelum melakukan pemasangan alat untuk terapi oksigen.2. Membuka regulator dan humidifier utuk menentukan tekanan oksigen sesuai dengaa kebutuhan 3. Mengatur tekanan oksigen sesuai denga kebutuhan, terapi O2 dengan no rebreathing mask mempunyai efektifitas aliran 6-15 liter /menit dsetarakan dengan konsentrasi O2 (FI O2) 55-90%4. Memasang non rebreathing mask pada daerah lubang mulu dan hidung 5. Mengikat tali non rebreathing mask dibelakang kepala melewati bagian atas telinga6. Memasang kapas kering pada daerah yang tertekan sungkup dan tali pengikat untuk mencegah iritasi kulit7. Setelah alat tersebut dipasang pastikan bahwa pasien merasa nyaman dan kondisi pasien menjadi lebih baik (pasien lebih tenang) Menyapa pasien (sebelum dilakukan, jika pasien masih sadar) sebelum melakukan pemasangan alat untuk terapi oksigen.8. Membuka regulator dan humidifier utuk menentukan tekanan oksigen sesuai dengaa kebutuhan 9. Mengatur tekanan oksigen sesuai denga kebutuhan, terapi O2 dengan no rebreathing mask mempunyai efektifitas aliran 6-15 liter /menit dsetarakan dengan konsentrasi O2 (FI O2) 55-90%10. Memasang non rebreathing mask pada daerah lubang mulu dan hidung 11. Mengikat tali non rebreathing mask dibelakang kepala melewati bagian atas telinga12. Memasang kapas kering pada daerah yang tertekan sungkup dan tali pengikat untuk mencegah iritasi kulit 13.Setelah alat tersebut dipasang pastikan bahwa pasien merasa nyaman dan kondisi pasien menjadi lebih baik (pasien lebih tenang)

Penilaian SKOR MAKSIMUM : 32 Lulus bila skor : 19 Nilai B: 22-24 Nilai B+: 25-26 Nilai A: >26

TERAPI INHALASI

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :0 :Lalai : Langkah klinik tidak dilakukan1 : Kurang : Pelaksanaan langkah klinik masih dengan keraguan dan hasil pekerjaanya kurang baik, urutan langkah belum se-penuhnya berurutan dan waktu yang dipergunakan lebih lama dari yang diharapkan. 2: Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan baik sehingga hasil pekerjaanya cukup memuaskan dan waktu yang dipergunakan cukup efektif.

LANGKAH/TUGASPENGAMATAN

012

I. TERAPI INHALASI

1.Pasien berdiri tegak atau duduk tegap

2.Buka penutup (cap) inhaler

3.Pegang inhaler dalam posisi tegak (upright)

4.Menggoncang (shake) inhaler

5.Menengadahkan kepala

6.Menempatkan inhaler didepan mulut. Bila merasa kesulitan gunakan alat spacer

7.Ekspirasi semaksimal mungkin

8.Kemudian lakukan inspirasi perlahan-lahan, bersamaan dengan menyemprot (push down) inhaler. Inspirasi tetap dilakukan pelan-pelan sampai terapi selesai

9.Pertahankan napas selama 10 detik lalu ekspirasi.

10. Tunggu sampai 1 menit baru sebelum penyemprotan berikutnya

Penilaian SKOR MAKSIMUM : 20 Lulus bila skor : 12 Nilai B: 13-14 Nilai B+: 15-16 Nilai A: > 16

LAMPIRAN DOKUMENTASIDAFTAR TINDAKAN

NOTANGGALNAMA PASIEN & MEDICAL RECORDDIAGNOSISTINDAKANSUPERVISORTANDA TANGAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

PENILAIAN PENGALAMAN PENGELOLAAN PASIEN (DISKUSI KASUS)

Tempat :Tanggal Visite:Minggu ke 1/2/3/4Nama Peserta P3D:

No.TanggalNama Pasien Medical Record Jenis KasusPengelolaan PasienPenguasaan Teori

Catatan

Penilaian Pengelolaan pasien dan penguasaan teori diisi dengan :A: MemuaskanB: CukupC: Kurang

PENILAIAN PENGALAMAN PENGELOLAAN PASIEN (DISKUSI KASUS)

Tempat :Tanggal Visite:Minggu ke 1/2/3/4Nama Peserta P3D:

No.TanggalNama Pasien Medical RecordJenis KasusPengelolaan PasienPenguasaan Teori

Catatan

Penilaian Pengelolaan pasien dan penguasaan teori diisi dengan :A: MemuaskanB: CukupC: Kurang

PENILAIAN PENGALAMAN PENGELOLAAN PASIEN (DISKUSI KASUS)

Tempat :Tanggal Visite:Minggu ke 1/2/3/4Nama Peserta P3D:

No.TanggalNama Pasien Medical recordJenis KasusPengelolaan PasienPenguasaan Teori

Catatan

Penilaian Pengelolaan pasien dan penguasaan teori diisi dengan :A: MemuaskanB: CukupC: Kurang

PENILAIAN PENGALAMAN PENGELOLAAN PASIEN (DISKUSI KASUS)

Tempat :Tanggal Visite:Minggu ke 1/2/3/4Nama Peserta P3D:

No.TanggalNama Pasien Medical RecordJenis KasusPengelolaan PasienPenguasaan Teori

Catatan

Penilaian Pengelolaan pasien dan penguasaan teori diisi dengan :A: MemuaskanB: CukupC: Kurang

PENILAIAN PENGALAMAN PENGELOLAAN PASIEN (DISKUSI KASUS)

Tempat :Tanggal Visite:Minggu ke 1/2/3/4Nama Peserta P3D:

No.TanggalNama Pasien Medical RecordJenis KasusPengelolaan PasienPenguasaan Teori

Catatan

Penilaian Pengelolaan pasien dan penguasaan teori diisi dengan :A: MemuaskanB: CukupC: Kurang

PENILAIAN CASE PRESENTATION

Nama Peserta P3D: Minggu Presentasi: 1/2/3/4

No.VARIABEL YANG DINILAIPENILAIAN

012

1.Ketetapan penentuan masalah dan judul, data kepustakaan, diskusi

2.Kelengkapan data : Laporan kasus, informasi tambahan dari petugas terkaitKunjungan rumahKepustakaan

3.Analisa data :Logika kejadianHubungan kejadian dengan teori

4.Penyampaian data Cara penulisan, bahasa dan pengetikan Cara bicara dan audio visual

5.Cara diskusi Aktif / mampu menjawab pertanyaan secara logis

6.Kesimpulan dan saran (harus berkaitan dengan diskusi)

7.Daftar pustaka (harus sesuai dengan diskusi)

8.Pengetahuan

9.Keterampilan

10.Sikap

Jumlah Skor

Penilaian SKOR MAKSIMUM : 20 Lulus bila skor : 12 Nilai B: 13-14 Nilai B+: 15-16 Nilai A: > 16

PENILAIAN PENYULUHAN

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan ketentuan sebagai berikut :0 :Tidak baik1 : Cukup baik2: Sangat baik

Nama Peserta P3D: Minggu: 1/2/3/4

No.VARIABEL YANG DINILAIPENILAIAN

012

1.Kesesuaian materi penyuluhan dengan judul penyuluhan

2.Cara perkenalan diri

3.Teknik penyuluhan (penyampaian)

4.Sistematika bahan penyuluhan (Poster)

5.Aktif / mampu menjawab pertanyaan secara logis

6.Kesimpulan dan saran

7.Sikap dan penampilan

8.Daftar pustaka

SKOR TOTAL

Penilaian : SKOR MAKSIMUM: 16 Nilai C: > 9 Nilai B: 11-12 Nilai B+: 13-14 Nilai A: > 14

LAPORAN KEGIATAN JAGANoTglKegiatanDiskusi KasusParaf Dokter Jaga

Follow UpMelihatAsistensiTindakan

LAPORAN KEGIATAN JAGANoTglKegiatanParaf Dokter Jaga

Follow UpMelihatAsistensiTindakanDiskusi Kasus

LAPORAN KEGIATAN JAGANoTglKegiatanParaf Dokter Jaga

Follow UpMelihatAsistensiTindakanDiskusi Kasus

EVALUASI

NOITEMNILAIKETERANGAN

1PRE-TEST PARU

2KELENGKAPAN MODULLengkap / Tidak

3KETERAMPILAN

4MID-TEST

5POST-TEST PARU

TOTALLULUS / TIDAK

Ka Sei Program Pendidikan Profesi DokterDepartemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

Dr Pandiaman S Pandia, Sp.P(K)NIP : 196105191989021001