revisi akhirrrr.doc
-
Upload
liveana-sugono -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of revisi akhirrrr.doc
BAB IV
PAGE 45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini merupakan uji diagnostik yang bertujuan menilai akurasi dari parameter klinis dalam memprediksi luaran (outcome) pasien dengan diagnosis perdarahan intrakranial spontan, anak usia di bawah 1 tahun di RSMH Palembang dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Subjek penelitian adalah penderita perdarahan intrakranial spontan usia kurang dari 1 tahun. Pasien kemudian dianalisis berdasarkan luaran hasil perawatan pasien apakah pasien dinyatakan meningggal atau tidak meninggal/sembuh.Sampel penelitian untuk data sekunder didapatkan dari register rawat inap Divisi Neurologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang selama kurun waktu Januari 2007 sampai Desember 2013. Pengambilan sampel untuk data primer dilakukan dalam kurun waktu dari bulan Januari sampai Desember 2014 untuk melengkapi kekurangan jumlah sampel pada data sekunder.
IV.1. Karakteristik Umum
Selama kurun waktu pengumpulan data didapatkan 154 anak dengan perdarahan intrakranial. Subjek penelitian pada data sekunder didapatkan total 126 anak dengan perdarahan intrakranial, tetapi hanya 106 anak yang yang memenuhi kriteria inklusi dan diikutsertakan dalam analisis karena sisanya mempunyai data yang tidak lengkap. Sebanyak 48 subjek dengan perdarahan intrakranial spontan yang memenuhi kriteria inklusi didapatkan dari data sekunder selama kurun waktu Januari sampai Desember 2014 (gambar 8).
Gambar 8. Alur perekrutan subjek penelitian
Subjek penelitian terdiri dari 101 laki-laki (65.6%) dan 53 perempuan (34.4%) dengan rasio subjek laki-laki berbanding dengan perempuan adalah 2:1. Pada kelompok usia 1-3 bulan terdapat 144 anak (93.5%) dan kelompok usia > 3 -12 bulan terdapat 10 anak (6.5%). Adapun rerata usia subjek adalah 3.93 (SD 3.42) bulan. Status gizi subjek adalah gizi baik 119 anak (77.3%), gizi lebih 18 anak (11.7%), gizi kurang 10 anak (6.5%) dan gizi buruk 7 anak (4.5%). Tabel 1. Karakteristik umum (n=154)
Karakteristik subjekJumlahPersentase (%)
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan1015365.634.4
Kelompok usia
1-3 bulan
>3-12 bulan1441093.56.5
Status gizi
Gizi baik
Gizi lebih
Gizi kurang
Gizi buruk1191810777.311.76.54.5
IV.2. Karakteristik Perdarahan Intrakranial Spontan Subjek Penelitian
Dari 154 anak dengan perdarahan intrakranial spontan, hasil CT scan menunjukan 77 anak (50%) dengan perdarahan subdural, 59 anak (38.3%) dengan perdarahan intraserebral, 8 anak (5.2%) dengan perdarahan subarachnoid, 8 anak (5.2%) dengan perdarahan intraventrikuler dan 2 anak (1.3%) dengan perdarahan epidural (tabel 2).
Tabel 2. Profil jenis perdarahan intrakranial spontan menurut umur dan jenis kelamin (n=154 anak)
Jenis perdarahanklasifikasi umurJenis kelamin
1-3 bulan>3 bulanLaki-lakiperempuan
n%n%N%n%
SAH74.91104447.5
SDH72505505049.52750.9
EDH21.4001111.9
ICH5739.62204140.61834
IVH64.22205535.7
Total1441001010010110053100
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa perdarahan intrakranial spontan terdapat paling banyak pada kelompok usia 1-3 bulan sebanyak 144 anak (93.5%) dengan jenis perdarahan subdural yang merupakan perdarahan yang paling banyak pada kelompok usia ini sebanyak 72 anak (50%). Untuk profil jenis perdarahan intrakranial dibandingkan dengan jenis kelamin menunjukkan anak laki-laki lebih banyak menderita perdarahan intrakranial spontan sebanyak 101 anak (65.6%) dibandingkan dengan anak perempuan sebanyak 53 anak (34.4%) dengan perdarahan subdural merupakan jenis perdarahan intrakranial terbanyak pada anak laki-laki sebanyak 50 anak (49.5%).
IV.3. Karakteristik Parameter Prediktor Subjek Penelitian
Subjek penelitian dengan perdarahan intrakranial spontan memiliki penurunan kesadaran yaitu sebanyak 138 anak (89.6%) sedangkan yang tidak terdapat penurunan kesadaran sebanyak 16 anak (10.4%); terkonfirmasi sebanyak 75 anak (48.7%) memiliki GCS dibawah nilai 8. Berdasarkan pengamatan terhadap riwayat penyakit dari anamnesa anak dengan perdarahan intrakranial spontan didapatkan sebanyak 94 anak (61%) dengan lama sakit sebelum berobat lebih dari sama dengan 5 hari, riwayat kejang sebanyak 139 anak (90.3%), riwayat demam sebanyak 41 anak (26.6%), riwayat muntah 67 anak (43.5%), riwayat tidak diberikan vitamin K sebanyak 64 anak (41.6%) dan sebanyak 76 anak (49.4%) terdapat riwayat diayun-ayun. Berdasarkan pemeriksaan fisik pada anak dengan perdarahan intrakranial spontan didapatkan 114 anak (74%) dengan pucat, 137 anak (89%) dengan ubun-ubun besar membonjol, 66 anak (42.9%) dengan reflek cahaya menurun, 79 anak (51.3%) dengan pupil anisokor, dan sebanyak 117 anak (76%) dengan defisit neurologis.Dari hasil laboratorium darah subjek penelitian dengan perdarahan intrakranial spontan didapatkan 87 anak (56.5%) dengan anemia, 17 anak (11%) mengalami trombositopenia, 80 anak (51.9%) mengalami pemanjangan waktu protombin, dan sebanyak 88 anak (57.1%) mengalami pemanjangan waktu partial protombin. Apabila anak dengan perdarahan intrakranial tersebut dianalisis didapatkan bahwa perdarahan dengan melibatkan lebih dari satu lobus didapatkan pada 102 anak (66.2%). Untuk melihat hubungan berbagai parameter klinis terhadap perdarahan intrakranial spontan pada anak usia kurang dari satu tahun, dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square. Dari total 154 anak yang dirawat terdapat 60 anak (38.9%) yang meninggal dalam perawatan (tabel 3).Tabel 3. Karakteristik parameter prediktor terhadap outcome perdarahan intrakranial spontan pada anak usia kurang dari 1 tahun (n=154)
KarakteristikMeninggalP
YaTidak
n%n%
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan221166.733.367366535
0.868
Klasifikasi umur
1-3 bulan
>3-12 bulan29487.912.197694.25.80.228
Penurunan Kesadaran
Ada
Tidak ada321973881585.414.60.074
Kejang
Ada
Tidak30390.99.196793.26.80.660
Demam
Ada
Tidak72621.278.8327131.168.90.276
Muntah
Ada
Tidak201360.639.4376635.964.10.012
Pucat
Ada
Tidak29487.912.1673665350.012
Injeksi vitamin K
Tidak
Ada112233.366.7406338.861.20.570
Riwayat diayun-ayun
Ada
Tidak211263.636.4436041.758.30.028
Ubun-ubun besar
Membonjol
Tidak membonjol29487.912.1901387.412.60.940
Refleks cahaya
Menurun
Normal231069.730.3327131.168.90.000
Pupil
Anisokor
Isokor24972.727.3406338.861.20.001
Trombosit
8, dan nilai apTT normal maka kemungkinan akan mengalami kematian sebesar 6.03%.
6. Jika pasien dengan reflek cahaya normal, Hb 7 mg/dl, GCS > 8, dan nilai apTT memanjang maka kemungkinan akan mengalami kematian sebesar 3.99%.
IV.5. Validitas Skor Parameter Klinis Dalam Mendeteksi Outcome Pasien dengan Perdarahan Intrakranial Spontan
Untuk mengetahui validitas skor parameter prediktor dalam mendeteksi outcome pasien dengan perdarahan intrakranial spontan pada anak usia kurang dari 1 tahun maka akan dilakukan analisis kurva receiver operator curve (ROC). Parameter klinis yang akan diuji validitas diambil dari seluruh parameter prediktor dan parameter prediktor hasil analisis multivariat dengan nilai probabilitas berdasarkan perhitungan 83.63%. Sistem skoring yang digunakan untuk uji validitas ini, yaitu skor 1 diberikan untuk faktor risiko dan skor 0 diberikan untuk yang bukan faktor resiko.IV.5.1. Uji validitas dengan skor total seluruh parameter prediktorSkor total jika seluruh parameter klinis dijumlahkan dengan skor maksimal adalah 3. Skor 1 diberikan untuk faktor risiko dan skor 0 diberikan untuk yang bukan faktor risiko. Gambar 9 menunjukan kurva receiver operator curve (ROC) dari skor total seluruh parameter prediktor untuk mendeteksi outcome perdarahan intrakranial spontan pada anak usia kurang dari 1 tahun. Nilai area under the curve (AUC) yang diperoleh dari metode ROC ini adalah 79.7% (95% IK 72.6% - 86.9%), p =0.000.
Gambar 10. Kurva receiver operator curve (ROC) skor total parameter prediktor dalam memprediksi outcome pasien dengan perdarahan intrakranial spontan
Tabel 7. Skoring sistem pada analisis multivariat01
Lama sakit (hari)