R_E Revisi
-
Upload
edwingunawan -
Category
Documents
-
view
556 -
download
0
Transcript of R_E Revisi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, perusahaan dihadapkan dengan persaingan yang
semakin kuat terutama dibidang ekonomi dan teknologi. Seperti yang terjadi saat
ini di Indonesia, perekonomian yang tidak menentu mengakibatkan semua
perusahan yang ada di Indonesia, harus mempunyai strategi untuk bertahan,
bahkan perusahaan diharapkan akan mendapat keuntungan sesuai dengan tujuan
pendirian perusahan.
Apotek Rini Farma merupakan salah satu apotek yang berada di Ciwidey
Kabupaten Bandung. Apotek Rini Farma mempunyai berbagai jenis obat dan
supplier, sehingga membutuhkan suatu pengolahan database dan aplikasi
penjualan untuk melayani konsumen-konsumennya.
Dalam proses pelayanan terhadap konsumen terdapat berbagai kendala
dalam melayani pelanggan. Dalam pengolahan data obat sering terjadi kesalahan
dalam proses pencatatan serta penghitungan, sehingga data tidak tersimpan ke
dalam database dan terjadi input data yang berulang-ulang. Dengan adanya hal
tersebut dapat menimbulkan masalah, yaitu dari satu sumber data dikerjakan oleh
banyak orang secara berulang-ulang serta membutuhkan waktu dan tenaga yang
banyak.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka akan dibangun sebuah sistem
informasi yang dapat mengakses secara cepat semua data-data, sehingga dapat
meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh kelalaian pegawai
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang ada saat ini di Apotek Rini Farma adalah:
1. Data barang disimpan dalam bentuk arsip,dalam wujud nota pembelian,
sehingga untuk transaksi pembelian mengalami hambatan. Untuk mencari data
barang yang dibutuhkan pun mengalami kesulitan.
2. Data pelanggan tidak dicatat secara rinci sehingga hal-hal yang terkait dengan
pelanggan sulit didapatkan, seperti data alamat, telepon, dsb.
1
3. Ketersediaan obat masih memerlukan pengecekan langsung ke gudang barang
dan barang yang stoknya habis, sulit diketahui.
4. Pengendalian terhadap persediaan barang kurang terkontrol karena pemasukan
dan pengeluaran barang tidak terinci sehingga tidak diketahui dengan pasti
berapa jumlah barang yang masih tersedia.
1.3 Tujuan
Tujuan pembangunan Sistem Informasi Apotek adalah :
1. Membuat sistem informasi yang dapat melakukan pencatatan dan
penyimpanan data secara terkomputerisasi.
2. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan
pelanggan.
3. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan
pegawai.
4. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan
pemasok.
5. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan
transaksi pemesanan.
6. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan
transaksi pembelian.
7. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan
transaksi penjualan.
8. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan
laporan.
2
1.3.3 Model Pengembangan
Gambar 1.1 Model Pengembangan Waterfall
Analisis
Setelah dilakukan tinjauan dengan beberapa alternatif, baik itu melalui
referensi buku yang mendukung sampai melakukan browsing di media internet,
mengenai proses bisnis sistem informasi yang akan dibangun, yaitu Sistem
Informasi Apotik Rini Farma. Proses analisis dilakukan, tidak lain adalah sebagai
suatu bagian dari metodologi penelitian yang digunakan untuk membantu dalam
memperoleh informasi mengenai prosedur-prosedur serta data-data apa saja yang
dibutuhkan dalam pembangunan Sistem Informasi Apotik ini.
Perancangan
Pada tahap selanjutnya adalah dimana kami membuat perancangan
terhadap sistem beserta sub sistemnya, yang terkait dalam pembangunan Sistem
informasi Apotik Rini Farma Ciwidey ini.
Implementasi
3
Setelah melakukan proses analisis dan perancangan, maka langkah
selanjutnya melakukan proses implementasi yang kami terjemahkan ke dalam
sebuah coding program.
Pengujian
Setelah tahap implementasi, maka sistem yang dibuat akan diuji
kelayakannya, apakah sistem yang dibuat tersebut telah memenuhi kebutuhan.
Pemeliharaan
Setelah sistem selesai dibangun, maka dibutuhkan pemeliharaan secara
berkala dan dibutuhkan perubahan data sesuai dengan kebutuhan yang dapat
dilakukan langsung oleh pihak apotik yang bersangkutan.
4
BAB II
PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
APOTEK RINI FARMA
2.1 Analisis Perangkat Lunak
Analisis yaitu suatu tahap pemahaman terhadap suatu sistem informasi yang
telah dibuat. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme sistem informasi,
proses – proses yang terlibat dalam aplikasi serta hubungan – hubungan antar
proses. Analisis juga dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi masalah – masalah, kesempatan –
kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikan.
Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting
karena kesalahan dalam tahap ini akan mengakibatkan kesalahan pada tahap
selanjutnya. Suatu penelitian membuktikan bahwa kesalahan – kesalahan yang
diperbaiki setelah analisis akan memakan biaya yang lebih besar dari pada jika
kesalahan diperbaiki saat dilakukannya analisis.
Dalam tahapan analisis sistem terdapat langkah – langkah dasar yang harus
dilakukan, yaitu :
1. Pengenalan atau identifikasi masalah
Langkah ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan serta
mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga sasaran yang ingin dicapai
dapat terlaksana.
2. Memahami kerja dari sistem yang ada
Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana jalannya
sistem yang sudah ada.
3. Menganalisa hasil penelitian
5
Hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah menganalisa kebutuhan
informasi pemakai sistem. Oleh karena itu, analisa dilakukan berdasarkan data
yang diperoleh atas dasar hasil penelitian.
4. Membuat laporan penelitian
Merupakan tahap akhir yang disusun dalam suatu rangkuman dari langkah-
langkah sebelumnya.
Untuk mempermudah dalam perancangan aplikasi, dilakukan analisis
sistem mengenai data transaksi penjualan obat. Dengan analisis tersebut dapat
diketahui dengan jelas sistem yang ada, sehingga dapat diketahui bagian mana
yang harus dilakukan dalam pembuatan aplikasi agar pengelolaan data obat dan
data transaksi penjualan di apotek tersebut dapat lebih efektif dan efisien.
Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat Lunak
Kebutuhan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembangunan
sistem ini adalah:
Sistem Operasi : Windows XP
Database : SQL Server 2005
Bahasa Pemrograman : Visual Studio 2005
Perangkat Keras
Processor : Pentium III/620 Mhz
Memory : 256 MB
Hardisk : Free Space 20 GB
VGA Card : 128 MB
2.1.1 Model Use Case
2.1.1.1 Diagram Use Case
Diagram use case menggambarkan interaksi antara use case dan aktor
dalam suatu sistem. Didalam diagram usecase ini terdapat 3 aktor yaitu : kasir,
admin, dan pemiik.
6
Gambar 2.1 Use Case Diagram
2.1.2 Sistem Sequence Diagram
Terdapat Sistem sequence diagram yang berada pada setiap paket yaitu
Sistem Sequence Diagram validasi user. Untuk sistem sequence diagram lebih
lengkap bisa dilihat di DPL.
2.1.2.1 Validasi user
Gambar 2.2 Sistem Sequence Diagram Validasi User
7
2.1.2.2 System Sequence Diagram Kelola Obat
Gambar 2.3 System Sequence Diagaram Kelola Obat
8
2.1.3 2.1.2.3 System Sequence Diagram Kelola Pemasok
Gambar 2.4 System Sequence Diagram Kelola Pemasok
9
2.1.4 2.1.2.4 System Sequence Diagram Kelola Transaksi Penjualan
Gambar 2.5 System Sequence Diagram Kelola Transaksi Penjualan
10
2.1.5 2.1.2.5 System Sequence Diagram Kelola Transaksi Pemesanan
Gambar 2.6 System Sequence Diagram Kelola Transaksi Pemesanan
11
2.1.6 2.1.2.6 System Sequence Kelola User
Gambar 2.7 System Sequence Diagram Kelola User
12
2.1.3 Class Diagram
Gambar 2.8 Class Diagram Sistem Informasi Apotek Rini Farma
13
2.2 Perancangan
2.2.1 Sequence Diagram
2.2.1.1 Sequence Diagram Kelola Obat
Gambar 2.9 Sequence Diagram Kelola Obat
14
2.2.1.2 Sequence Diagram Kelola Pemasok
Gambar 2.10 Sequence Diagram Kelola Pemasok
15
2.2.1.3 Sequence Diagram Kelola Transaksi Penjualan
Gambar 2.11 Sequence Diagram Kelola Transaksi Penjualan
2.2.1.5 Sequence Diagram Kelola Transaksi Pembelian
Gambar 2.12 Sequence Diagram Kelola Transaksi Pembelian
16
2.2.1.6 Sequence Diagram Kelola User
Gambar 2.13 Sequence Diagram Kelola User
2.3 Pengujian Perangkat Lunak
Setelah dibuat perancangan dari aplikasi ini, langkah selanjutnya yaitu
proses pengujian dari perangkat lunak. Umumnya pengujian ditujukan untuk
menenmukan kesalahan-kesalahan dan menjamin bahwa fungsi-fungsi dari sistem
sudah layak. Sebuah testing yang baik adalah yang mempunyai kemungkinan
besar yang menemukan error yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Secara umum ada 2 kategori pengujian yaitu:
Preimplementation testing
Preimplementation testing meliputi aktivitas-aktivitas yang terjadi sebelum
menempatkan sistem aplikasi di operasional status. Sasarannya adalah untuk
menentukan fungsi sistem, menetapkan dan menghilangkan kesalahan-kesalahan
(defects) yang ada dalam sistem sebelum ditempatkan kedalam produksi.
Postimplementation testing
17
Terjadi setelah sistem dioperasikan dan secara umum yang menjadi
perhatian adalah sistem maintenance.
Dalam melakukan pengujian digunakan beberapa metode pengujian, diantaranya
white box dan black box. Metode white box digunakan untuk mengetahui internal
dari software yang dibangun, design test dijalankan pada semua internal dari
software untuk memastikan mereka beroperasi berdasarkan spesifikasi dan design
yang telah ditentukan. Sedangkan metode black box digunakan untuk mengetahui
fungsi spesifik dari software yang akan dibangun, design test untuk
mendemonstrasikan setiap fungsi dan mengecek apakah terjadi error atau tidak.
Penjelasan lebih lengkap dari pengujian sistem ini digambarkan pada lampiran
( PDHUPL ).
Adapun hasil dari pengujian aplikasinya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini , untuk form lengkapnya ada di DPL:
2.3.1 Form login
Gambar 2.16 Form login
18
2.3.2 Form kelola pemasok
Gambar 2.17 Form kelola pemasok
2.3.3 Form Pemesanan
Gambar 2.18 Form transaksi pemesanan
19
2.3.4 Form Pembelian
Gambar 2.19 Form transaksi pembelian
2.3.5 Form Penjualan
Gambar 2.20 Form transaksi pembelian
20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembangunan Sistem Informasi
Apotek Rini Farma adalah sebagai berikut:
Sistem Informasi ini dapat mengelola data obat.
Sistem Informasi ini dapat mengelola data pelanggan.
Sistem Informasi ini dapat mengelola data pemasok.
Sistem Informasi ini dapat mengelola data karyawan.
Sistem Informasi ini dapat mengelola transaksi pemesanan obat.
Sistem Informasi ini dapat mengelola transaksi pembelian obat.
Sistem Informasi ini dapat mengelola transaksi penjualan obat.
Sistem Informasi ini dapat mengelola laporan transaksi pembelian dan
penjualan.
3.2 Saran
Adapun saran-saran untuk pengembangan Sistem Informasi Apotek Rini
Farma untuk selanjutnya adalah sebagai berikut:
Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan agar pengelolaan datanya
lebih lengkap dari sebelumnya adanya sistem pembayaran secara kredit,
dan perhitungan atau potongan lainnya.
Sistem Informasi Persediaan Obat ini dapat dikembangkan dengan
menambah grafik data obat, penjualan, pembelian, dan pemesanan.
21
Daftar Pustaka
[1] Amruddin, Syaipul, dkk. (2007), Sistem Informasi Penjualan Tiket P.O Nusantara Berbasis Visual Basic 6.0 (Tugas Besar II), Politeknik Pos Indonesia, Bandung, 87-220.
[2] Budiharto, Widodo.(2006), Visual Basic.Net 2005, Andi, Yogyakarta, 139-142.
[3] Fatansyah, (2004). Basis Data, Informatika , Bandung, 55-76.[4] Koniyo Andri, M.Kom., MBA. (2007). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan VB Dan Microsoft SQL Server, Andi, Jakarta, 34-57.[5] Sofia, Novi. (2007), Pemrograman Berorientasi Objek (Visual Basic.Net), Politeknik Pos Indonesia, Bandung,VII-1 – VII-13.[6] Syaifullah, dkk. (2008), Sistem Informasi Akademik Politeknik Pos
Indonesia Dengan J2ee Berbasis Web (Tugas Besar Rekayasa Perangkat Lunak), Politeknik Pos Indonesia, Bandung, 7-43.
22