R_E Revisi

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perusahaan dihadapkan dengan persaingan yang semakin kuat terutama dibidang ekonomi dan teknologi. Seperti yang terjadi saat ini di Indonesia, perekonomian yang tidak menentu mengakibatkan semua perusahan yang ada di Indonesia, harus mempunyai strategi untuk bertahan, bahkan perusahaan diharapkan akan mendapat keuntungan sesuai dengan tujuan pendirian perusahan. Apotek Rini Farma merupakan salah satu apotek yang berada di Ciwidey Kabupaten Bandung. Apotek Rini Farma mempunyai berbagai jenis obat dan supplier, sehingga membutuhkan suatu pengolahan database dan aplikasi penjualan untuk melayani konsumen-konsumennya. Dalam proses pelayanan terhadap konsumen terdapat berbagai kendala dalam melayani pelanggan. Dalam pengolahan data obat sering terjadi kesalahan dalam proses pencatatan serta penghitungan, sehingga data tidak tersimpan ke dalam database dan terjadi input data yang berulang-ulang. Dengan adanya hal tersebut dapat menimbulkan masalah, yaitu dari satu sumber data dikerjakan oleh banyak orang secara berulang-ulang serta membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak. 1

Transcript of R_E Revisi

Page 1: R_E Revisi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini, perusahaan dihadapkan dengan persaingan yang

semakin kuat terutama dibidang ekonomi dan teknologi. Seperti yang terjadi saat

ini di Indonesia, perekonomian yang tidak menentu mengakibatkan semua

perusahan yang ada di Indonesia, harus mempunyai strategi untuk bertahan,

bahkan perusahaan diharapkan akan mendapat keuntungan sesuai dengan tujuan

pendirian perusahan.

Apotek Rini Farma merupakan salah satu apotek yang berada di Ciwidey

Kabupaten Bandung. Apotek Rini Farma mempunyai berbagai jenis obat dan

supplier, sehingga membutuhkan suatu pengolahan database dan aplikasi

penjualan untuk melayani konsumen-konsumennya.

Dalam proses pelayanan terhadap konsumen terdapat berbagai kendala

dalam melayani pelanggan. Dalam pengolahan data obat sering terjadi kesalahan

dalam proses pencatatan serta penghitungan, sehingga data tidak tersimpan ke

dalam database dan terjadi input data yang berulang-ulang. Dengan adanya hal

tersebut dapat menimbulkan masalah, yaitu dari satu sumber data dikerjakan oleh

banyak orang secara berulang-ulang serta membutuhkan waktu dan tenaga yang

banyak.

Untuk mengatasi kesulitan tersebut, maka akan dibangun sebuah sistem

informasi yang dapat mengakses secara cepat semua data-data, sehingga dapat

meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh kelalaian pegawai

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang ada saat ini di Apotek Rini Farma adalah:

1. Data barang disimpan dalam bentuk arsip,dalam wujud nota pembelian,

sehingga untuk transaksi pembelian mengalami hambatan. Untuk mencari data

barang yang dibutuhkan pun mengalami kesulitan.

2. Data pelanggan tidak dicatat secara rinci sehingga hal-hal yang terkait dengan

pelanggan sulit didapatkan, seperti data alamat, telepon, dsb.

1

Page 2: R_E Revisi

3. Ketersediaan obat masih memerlukan pengecekan langsung ke gudang barang

dan barang yang stoknya habis, sulit diketahui.

4. Pengendalian terhadap persediaan barang kurang terkontrol karena pemasukan

dan pengeluaran barang tidak terinci sehingga tidak diketahui dengan pasti

berapa jumlah barang yang masih tersedia.

1.3 Tujuan

Tujuan pembangunan Sistem Informasi Apotek adalah :

1. Membuat sistem informasi yang dapat melakukan pencatatan dan

penyimpanan data secara terkomputerisasi.

2. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan

pelanggan.

3. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan

pegawai.

4. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan

pemasok.

5. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan

transaksi pemesanan.

6. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan

transaksi pembelian.

7. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan

transaksi penjualan.

8. Membuat sistem informasi yang memperhatikan aspek pengelolaan

laporan.

2

Page 3: R_E Revisi

1.3.3 Model Pengembangan

Gambar 1.1 Model Pengembangan Waterfall

Analisis

Setelah dilakukan tinjauan dengan beberapa alternatif, baik itu melalui

referensi buku yang mendukung sampai melakukan browsing di media internet,

mengenai proses bisnis sistem informasi yang akan dibangun, yaitu Sistem

Informasi Apotik Rini Farma. Proses analisis dilakukan, tidak lain adalah sebagai

suatu bagian dari metodologi penelitian yang digunakan untuk membantu dalam

memperoleh informasi mengenai prosedur-prosedur serta data-data apa saja yang

dibutuhkan dalam pembangunan Sistem Informasi Apotik ini.

Perancangan

Pada tahap selanjutnya adalah dimana kami membuat perancangan

terhadap sistem beserta sub sistemnya, yang terkait dalam pembangunan Sistem

informasi Apotik Rini Farma Ciwidey ini.

Implementasi

3

Page 4: R_E Revisi

Setelah melakukan proses analisis dan perancangan, maka langkah

selanjutnya melakukan proses implementasi yang kami terjemahkan ke dalam

sebuah coding program.

Pengujian

Setelah tahap implementasi, maka sistem yang dibuat akan diuji

kelayakannya, apakah sistem yang dibuat tersebut telah memenuhi kebutuhan.

Pemeliharaan

Setelah sistem selesai dibangun, maka dibutuhkan pemeliharaan secara

berkala dan dibutuhkan perubahan data sesuai dengan kebutuhan yang dapat

dilakukan langsung oleh pihak apotik yang bersangkutan.

4

Page 5: R_E Revisi

BAB II

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

APOTEK RINI FARMA

2.1 Analisis Perangkat Lunak

Analisis yaitu suatu tahap pemahaman terhadap suatu sistem informasi yang

telah dibuat. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme sistem informasi,

proses – proses yang terlibat dalam aplikasi serta hubungan – hubungan antar

proses. Analisis juga dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud

untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi masalah – masalah, kesempatan –

kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan

sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikan.

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting

karena kesalahan dalam tahap ini akan mengakibatkan kesalahan pada tahap

selanjutnya. Suatu penelitian membuktikan bahwa kesalahan – kesalahan yang

diperbaiki setelah analisis akan memakan biaya yang lebih besar dari pada jika

kesalahan diperbaiki saat dilakukannya analisis.

Dalam tahapan analisis sistem terdapat langkah – langkah dasar yang harus

dilakukan, yaitu :

1. Pengenalan atau identifikasi masalah

Langkah ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan serta

mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga sasaran yang ingin dicapai

dapat terlaksana.

2. Memahami kerja dari sistem yang ada

Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana jalannya

sistem yang sudah ada.

3. Menganalisa hasil penelitian

5

Page 6: R_E Revisi

Hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah menganalisa kebutuhan

informasi pemakai sistem. Oleh karena itu, analisa dilakukan berdasarkan data

yang diperoleh atas dasar hasil penelitian.

4. Membuat laporan penelitian

Merupakan tahap akhir yang disusun dalam suatu rangkuman dari langkah-

langkah sebelumnya.

Untuk mempermudah dalam perancangan aplikasi, dilakukan analisis

sistem mengenai data transaksi penjualan obat. Dengan analisis tersebut dapat

diketahui dengan jelas sistem yang ada, sehingga dapat diketahui bagian mana

yang harus dilakukan dalam pembuatan aplikasi agar pengelolaan data obat dan

data transaksi penjualan di apotek tersebut dapat lebih efektif dan efisien.

Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembangunan

sistem ini adalah:

Sistem Operasi : Windows XP

Database : SQL Server 2005

Bahasa Pemrograman : Visual Studio 2005

Perangkat Keras

Processor : Pentium III/620 Mhz

Memory : 256 MB

Hardisk : Free Space 20 GB

VGA Card : 128 MB

2.1.1 Model Use Case

2.1.1.1 Diagram Use Case

Diagram use case menggambarkan interaksi antara use case dan aktor

dalam suatu sistem. Didalam diagram usecase ini terdapat 3 aktor yaitu : kasir,

admin, dan pemiik.

6

Page 7: R_E Revisi

Gambar 2.1 Use Case Diagram

2.1.2 Sistem Sequence Diagram

Terdapat Sistem sequence diagram yang berada pada setiap paket yaitu

Sistem Sequence Diagram validasi user. Untuk sistem sequence diagram lebih

lengkap bisa dilihat di DPL.

2.1.2.1 Validasi user

Gambar 2.2 Sistem Sequence Diagram Validasi User

7

Page 8: R_E Revisi

2.1.2.2 System Sequence Diagram Kelola Obat

Gambar 2.3 System Sequence Diagaram Kelola Obat

8

Page 9: R_E Revisi

2.1.3 2.1.2.3 System Sequence Diagram Kelola Pemasok

Gambar 2.4 System Sequence Diagram Kelola Pemasok

9

Page 10: R_E Revisi

2.1.4 2.1.2.4 System Sequence Diagram Kelola Transaksi Penjualan

Gambar 2.5 System Sequence Diagram Kelola Transaksi Penjualan

10

Page 11: R_E Revisi

2.1.5 2.1.2.5 System Sequence Diagram Kelola Transaksi Pemesanan

Gambar 2.6 System Sequence Diagram Kelola Transaksi Pemesanan

11

Page 12: R_E Revisi

2.1.6 2.1.2.6 System Sequence Kelola User

Gambar 2.7 System Sequence Diagram Kelola User

12

Page 13: R_E Revisi

2.1.3 Class Diagram

Gambar 2.8 Class Diagram Sistem Informasi Apotek Rini Farma

13

Page 14: R_E Revisi

2.2 Perancangan

2.2.1 Sequence Diagram

2.2.1.1 Sequence Diagram Kelola Obat

Gambar 2.9 Sequence Diagram Kelola Obat

14

Page 15: R_E Revisi

2.2.1.2 Sequence Diagram Kelola Pemasok

Gambar 2.10 Sequence Diagram Kelola Pemasok

15

Page 16: R_E Revisi

2.2.1.3 Sequence Diagram Kelola Transaksi Penjualan

Gambar 2.11 Sequence Diagram Kelola Transaksi Penjualan

2.2.1.5 Sequence Diagram Kelola Transaksi Pembelian

Gambar 2.12 Sequence Diagram Kelola Transaksi Pembelian

16

Page 17: R_E Revisi

2.2.1.6 Sequence Diagram Kelola User

Gambar 2.13 Sequence Diagram Kelola User

2.3 Pengujian Perangkat Lunak

Setelah dibuat perancangan dari aplikasi ini, langkah selanjutnya yaitu

proses pengujian dari perangkat lunak. Umumnya pengujian ditujukan untuk

menenmukan kesalahan-kesalahan dan menjamin bahwa fungsi-fungsi dari sistem

sudah layak. Sebuah testing yang baik adalah yang mempunyai kemungkinan

besar yang menemukan error yang sebelumnya tidak terdeteksi.

Secara umum ada 2 kategori pengujian yaitu:

Preimplementation testing

Preimplementation testing meliputi aktivitas-aktivitas yang terjadi sebelum

menempatkan sistem aplikasi di operasional status. Sasarannya adalah untuk

menentukan fungsi sistem, menetapkan dan menghilangkan kesalahan-kesalahan

(defects) yang ada dalam sistem sebelum ditempatkan kedalam produksi.

Postimplementation testing

17

Page 18: R_E Revisi

Terjadi setelah sistem dioperasikan dan secara umum yang menjadi

perhatian adalah sistem maintenance.

Dalam melakukan pengujian digunakan beberapa metode pengujian, diantaranya

white box dan black box. Metode white box digunakan untuk mengetahui internal

dari software yang dibangun, design test dijalankan pada semua internal dari

software untuk memastikan mereka beroperasi berdasarkan spesifikasi dan design

yang telah ditentukan. Sedangkan metode black box digunakan untuk mengetahui

fungsi spesifik dari software yang akan dibangun, design test untuk

mendemonstrasikan setiap fungsi dan mengecek apakah terjadi error atau tidak.

Penjelasan lebih lengkap dari pengujian sistem ini digambarkan pada lampiran

( PDHUPL ).

Adapun hasil dari pengujian aplikasinya dapat dilihat pada gambar di bawah

ini , untuk form lengkapnya ada di DPL:

2.3.1 Form login

Gambar 2.16 Form login

18

Page 19: R_E Revisi

2.3.2 Form kelola pemasok

Gambar 2.17 Form kelola pemasok

2.3.3 Form Pemesanan

Gambar 2.18 Form transaksi pemesanan

19

Page 20: R_E Revisi

2.3.4 Form Pembelian

Gambar 2.19 Form transaksi pembelian

2.3.5 Form Penjualan

Gambar 2.20 Form transaksi pembelian

20

Page 21: R_E Revisi

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembangunan Sistem Informasi

Apotek Rini Farma adalah sebagai berikut:

Sistem Informasi ini dapat mengelola data obat.

Sistem Informasi ini dapat mengelola data pelanggan.

Sistem Informasi ini dapat mengelola data pemasok.

Sistem Informasi ini dapat mengelola data karyawan.

Sistem Informasi ini dapat mengelola transaksi pemesanan obat.

Sistem Informasi ini dapat mengelola transaksi pembelian obat.

Sistem Informasi ini dapat mengelola transaksi penjualan obat.

Sistem Informasi ini dapat mengelola laporan transaksi pembelian dan

penjualan.

3.2 Saran

Adapun saran-saran untuk pengembangan Sistem Informasi Apotek Rini

Farma untuk selanjutnya adalah sebagai berikut:

Untuk pengembangan selanjutnya, diharapkan agar pengelolaan datanya

lebih lengkap dari sebelumnya adanya sistem pembayaran secara kredit,

dan perhitungan atau potongan lainnya.

Sistem Informasi Persediaan Obat ini dapat dikembangkan dengan

menambah grafik data obat, penjualan, pembelian, dan pemesanan.

21

Page 22: R_E Revisi

Daftar Pustaka

[1] Amruddin, Syaipul, dkk. (2007), Sistem Informasi Penjualan Tiket P.O Nusantara Berbasis Visual Basic 6.0 (Tugas Besar II), Politeknik Pos Indonesia, Bandung, 87-220.

[2] Budiharto, Widodo.(2006), Visual Basic.Net 2005, Andi, Yogyakarta, 139-142.

[3] Fatansyah, (2004). Basis Data, Informatika , Bandung, 55-76.[4] Koniyo Andri, M.Kom., MBA. (2007). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan VB Dan Microsoft SQL Server, Andi, Jakarta, 34-57.[5] Sofia, Novi. (2007), Pemrograman Berorientasi Objek (Visual Basic.Net), Politeknik Pos Indonesia, Bandung,VII-1 – VII-13.[6] Syaifullah, dkk. (2008), Sistem Informasi Akademik Politeknik Pos

Indonesia Dengan J2ee Berbasis Web (Tugas Besar Rekayasa Perangkat Lunak), Politeknik Pos Indonesia, Bandung, 7-43.

22