Retardasi Mental

24
Pembimbing : dr. Isa Multazam N, Sp.KJ Oleh : Adinda Aditya Putri ( FK YARSI ) Randika Agusi ( FK YARSI ) Aminah ( FK YARSI ) Irma Octavia ( FK YARSI ) CASE VIGNETTE RETARDASI MENTAL”

description

RM

Transcript of Retardasi Mental

  • Pembimbing : dr. Isa Multazam N, Sp.KJ

    Oleh : Adinda Aditya Putri ( FK YARSI )Randika Agusi ( FK YARSI )Aminah( FK YARSI )Irma Octavia( FK YARSI )Elsis Leli M( FK UMJ )Siti Umi Kulsum( FK UMJ )

    CASE VIGNETTERETARDASI MENTAL

  • CASEMichael adalah seorang anak yang selama beberapa tahun menjalani terapi. Dia didiagnosis sebagai anak dengan gangguan perkembangan, anak usia 4,5 tahun dengan kecenderungan autis. Dia memiliki kelainan kejang dan sclerosis. Fungsi motorik halus seperti anak usia 6 bulan dan motorik kasar seperti anak usia dua belas sampai lima belas bulan. Perhatian yang utama adalah dia tidak tanggap , ketidakmampuan untuk mengenali objek atau interaksi interpersonal, kekuatan otot sangat lemah, sering terjatuh , sulit untuk duduk dan berdiri. Kebiasaannya adalah menatap ke sinar matahari dan melihat tetesan embun, menggigit lengannya jika marah, memutar-mutar apapun yang dipegang , dan memutar-mutar botol di lantai.

  • Meskipun Michael menunjukkan tanda-tanda hipersensitifitas ( tidak suka mandi, rangsang geli yang berlebihan, menunjukkan sikap yang berlebihan saat disentuh hingga dia bisa sangat marah, sering menangis dan sulit untuk ditenangkan, sulit makan dan hanya keju dan mie yang mau ia makan, ia juga menunjukkan tanda-tanda hiposensitivitas dan penurunan kesadaran ( telat atau tidak bereaksi terhadap rasa sakit, tidak tanggap dan tidak responsive kecuali jika diberikan rangsang berlebihan, wajahnya menunjukkan mimik bingung, sering tersandung dan jatuh kemudian berusaha untuk berdiri kembali, atau hanya duduk dan menatap keluar jendela, umumnya lambat dalam menanggapi permainan motorik, keterlambatan dalam menilai tanggapan, tidak seimbang, tonus otot yang lemah, sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan nistagmus yang tertekan.

  • Michael adalah seorang anak yang hipersensitive, tapi kemungkinan besar juga hiposensitive dengan bentuk lain dari input sensorik, terutama vestibular dan proprioceptif. Dia senang berputar-putar, melihat sesuatu yang berputar, atau memutar dan mengayun-ayun dirinya sendiri. Dia menyenangi pemainan yang berdampak proprioceptive yang kemungkinan besar melawan rasa hipersensitive tactilenya tapi juga akan meningkatkan input proprioceptive serta vestibularnya. Kedua gejala ini biasanya dirangsang secara bersamaan pada saat bermain. Dia senang dengan pantulan, penekanan tingkat tinggi pada tubuhnya, getaran, dan large ball squisher (berguling atau memantul dengan lembut pada saat terlentang), dan bermain menabrak.

  • Dengan terapi yang teratur, Michael dapat menjadi semakin waspada, tidak lagi bingung atau lalai. Stimulasi diri menurun. Pengalaman yang menyakitkan akan tetap mengganggu, namun hari-harinya dia tetap bahagia dan tenang tanpa menangis dikarenakan hal yang tidak dapat dijelaskan. Pengaruh yang dialami olehnya diperluas dengan tawa, senyum, dan permainan vokal. Dia menjadi melekat pada orang tuanya, terutama ibunya. Sebelumnya, ibunya merasa Michael tidak tahu perbedaan antara ibunya dengan wanita-wanita lain di jalanan. Dia mulai mengikuti kakak perempuan dan teman-temannya di sekitar rumah, membiarkan mereka berteriak-teriak jika sedang bermain di halaman rumah, dan mulai dapat menangani, mengexplorasi, dan memanipulasi objek, mengulurkan tangan atau yang lain untuk dipeluk dan dicium, menaiki tangga dengan stabil, dll.

  • Profil diagnosa Michael, meskipun tidak terlalu jelas atau hanya hyposensitif tactile, namun ini adalah contoh yang bagus untuk anak yang dengan mix diagnostic bag. Caranya adalah tentu saja dengan mampu menganalisis problem apa yang sudah ada dan bagaimana cara terbaik untuk memperlakukan mereka. Hipo dan hipersensitive, keduanya ada pada 1 orang yang sama dan harus diperlakukan dengan sesuai. Hal ini juga sangat mungkin, bahwa Michael memiliki defisit diskriminatif taktil yang memerlukan perawatan lebih, dibandingkan taktil dasar hypersensitive dan hyposensitive yang normal

  • Diagnosis

    Retardasi Mental

  • Kriteria DiagnosisMemiliki kelainan kejangFungsi motorik halus seperti anak usia 6 bulan dan motorik kasar seperti anak usia dua belas sampai lima belas bulan.Sering tidak tanggap , tidak mampu untuk mengenali objek atau interaksi interpersonalKekuatan otot sangat lemah, sering terjatuh , sulit untuk duduk dan berdiriSering menggigit lengannya jika marahSering memutar-mutar apapun yang dipegang dan memutar-mutar botol di lantai. Sering berputar-putar, melihat sesuatu yang berputar, atau memutar dan mengayun-ayun dirinya sendiri

  • Kriteria DiagnosisSering menunjukkan tanda-tanda hipersensitifitas ( tidak suka mandi, rangsang geli yang berlebihan, menunjukkan sikap yang berlebihan saat disentuh hingga dia bisa sangat marah, sering menangis dan sulit untuk ditenangkan, sulit makan

    Sering menunjukkan tanda-tanda hiposensitivitas dan penurunan kesadaran ( telat atau tidak bereaksi terhadap rasa sakit, tidak tanggap dan tidak responsive kecuali jika diberikan rangsang berlebihan, wajahnya menunjukkan mimik bingung, sering tersandung dan jatuh kemudian berusaha untuk berdiri kembali, atau hanya duduk dan menatap keluar jendela, umumnya lambat dalam menanggapi permainan motorik, keterlambatan dalam menilai tanggapan, tidak seimbang, tonus otot yang lemah )

  • Diagnosis MultiaksialAKSIS I: Tidak spesifik AutismeAKSIS II: Kesan Retardasi Mental RinganAKSIS III: Riwayat Epilepsi AKSIS IV: Mempunyai masalah interpersonal, tidak bisa membedakan ibunya dengan wanita lain.AKSIS V: GAF scale 60 gejala sedang, disabilitas sedang

  • TINJAUAN PUSTAKARETARDASI MENTAL

  • RETARDASI MENTAL Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, terutama ditandai oleh adanya hendaya keterampilan selama masa perkembangan.

    Berpengaruh pada kognitif, bahasa, motorik dan sosial

  • Retardasi Mental menurut DSM-IV

    Fungsi intelektual di bawah rata-rata yang bermakna : IQ kira-kira 70 atau kurang pada tes IQ yang dilakukan ( untuk bayi, pertimbangan nilai klinis adanya fungsi intelektual di bawah rata-rata yang bermakna )

    2. Defisit atau gangguan yang ada terjadi bersama-sama dengan fungsi adiptif ( yaitu efektifitas orang tersebut memenuhi standart yang diharapkan menurut umurnya berdasarkan kelompok kulturalnya ) pada paling kurang dua bidang berikut : komunikasi, perawatan diri, kehidupan di rumah, keterampilan, sosial / interpersonal, menggunakan sumber komunitas, mengatur diri sendiri, keterampilan akademik fungsional, pekerjaan, liburan, kesehatan dan keselamatan.

    3.Onset sebelum berumur 18 tahun.

  • Retardasi Mental menurut DSM-IVPenulisan berdasarkan pada derajat keparahan yang menggambarkan tingkat gangguan intelektual :Retardasi Mental Ringan: tingkat IQ 50 55 hingga 70Retardasi Mental Sedang tingkat IQ 35 - 40 hingga 50 - 55Retardasi Mental Berat tingkat IQ 20 - 25 hingga 35 40Retardasi Mental Sangat Berat tingkat IQ dibawah 20 atau25Retardasi Mental, Keparahan yang tidak ditentukan : bila terdapat dugaan kuat adanya Retardasi Mental tetapi intelegensi orang tersebut tidak dapat diuji dengan test standart

  • TEST IQUSIA MENTAL x 100 = 2 tahun x 100 = 44,4USIA BIOLOGIS4,5 tahun

    Dari hasil test IQ termasuk dalam Retardasi Mental Sedang

  • Retardasi Mental dibagi menjadi :Retardasi Mental Ringan

    Retardasi Mental Sedang

    Retardasi Mental Berat

    Retardasi Mental Sangat Berat

  • Retardasi Mental RinganNilai IQ pada Retardasi Mental Ringan 50-70.Keterampilan sosial dan komunikasinya mungkin adekuat dalam tahun-tahun pra sekolah. Defisit kognitif tertentu ( saat dewasa ) seperti kemampuan yang buruk untuk berpikir abstrak dan egosentrik mungkin membedakan dirinya dari anak lain seusianya. Biasanya mengalami keterlambatan dalam mempelajari bahasa. Namun, masih dapat berbicara untuk keperluan sehari-hari dan mampu melakukan kegiatan sehari-hari Dan akan mengalami kesulitan dalam pelajaran sekolah.

  • Retardasi Mental SedangNilai IQ pada Retardasi Mental Sedang adalah 35 - 55.Keterampilan komunikasi berkembang lebih lambat. Isolasi sosial dirinya mungkin dimulai pada usia sekolah dasar.Biasanya lambat dalam perkembangan pemahaman dan penggunaan bahasa. Keterampilan merawat diri dan keterampilan motoriknya pun terlambat.

  • Retardasi Mental BeratNilai IQ pada Retardasi Mental Berat 20-40. Bicara anak terbatas Perkembangan motoriknya buruk. Pada usia pra sekolah sudah nyata ada gangguan Kebanyakan dengan gangguan motorik yang berat akibat kerusakan perkembangan pada susunan saraf pusat.

  • Retardasi Mental Sangat BeratNilai IQ Retardasi Mental Sangat Berat di bawah 20-25.Keterampilan komunikasi dan motoriknya sangat terbatas.Pada masa dewasa dapat terjadi perkembangan bicara dan mampu menolong diri sendiri secara sederhana

  • PENATALAKSANAANKONSELINGDIAGNOSA & PENGOBATANLATIHAN KHUSUS

  • Intervensi FarmakoterapiObat-obatan psikotropika (Tioridasin/Mellaril) untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri.Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hiperaktif.Antidepresan (Imipramin/Trofanil)Karbamazepin (Tegretol) dan Propanolol (Inderal)

  • Latihan secara KronologisLatihan rumah: pelajaran-pelajaran mengenai makan sendiri, berpakaian sendiri, kebersihan badan. Latihan sekolah: Perkembangan sekolah Latihan teknis: diberikan sesuai dengan minatLatihan moral: dari kecil anak harus diberitahukan apa yang baik dan apa yang tidak baik.

  • TERIMA KASIH