Makalah Retardasi Mental TK

32
BAB I PENDAHULUAN Sindrom Down merupakan salah satu kelainan genetik yang sering terjadi pada bayi baru lahir. Prevalensi kejadian bayi lahir dengan sindrom Down adalah 1 dari 800 kelahiran. Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan, di Amerika Serikat terdapat lebih dari 400,000 orang menderita sindrom Down, dengan jumlah kelahiran bayi yang mendapat sindroma tersebut mencapai 3,400 bayi dalam setahun. Sindrom Down merupakan kelainan kromosom yang nantinya akan menimbulkan berbagai kelainan ketika lahir. Individu dengan sindrom Down biasanya akan mengalami keterbatasan dari segi kognitif, wajah dismorfik yang berbeda apabila dibandingkan dengan orang normal, kelainan jantung dan masalah – masalah kesehatan yang lain. Keparahan kondisi yang diderita penderita sindrom Down adalah berbeda antara satu individu dengan individu yang lainnya. Oleh karena itu, pada makalah ini akan diuraikan mengenai diagnosis kami yaitu Sindrom Down.

description

retardasi mental

Transcript of Makalah Retardasi Mental TK

Page 1: Makalah Retardasi Mental TK

BAB I

PENDAHULUAN

Sindrom Down merupakan salah satu kelainan genetik yang sering terjadi pada bayi baru

lahir. Prevalensi kejadian bayi lahir dengan sindrom Down adalah 1 dari 800 kelahiran.

Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan, di Amerika Serikat terdapat lebih dari 400,000

orang menderita sindrom Down, dengan jumlah kelahiran bayi yang mendapat sindroma

tersebut mencapai 3,400 bayi dalam setahun.

Sindrom Down merupakan kelainan kromosom yang nantinya akan menimbulkan berbagai

kelainan ketika lahir. Individu dengan sindrom Down biasanya akan mengalami keterbatasan

dari segi kognitif, wajah dismorfik yang berbeda apabila dibandingkan dengan orang normal,

kelainan jantung dan masalah – masalah kesehatan yang lain. Keparahan kondisi yang

diderita penderita sindrom Down adalah berbeda antara satu individu dengan individu yang

lainnya.

Oleh karena itu, pada makalah ini akan diuraikan mengenai diagnosis kami yaitu Sindrom

Down.

Page 2: Makalah Retardasi Mental TK

BAB II

LAPORAN KASUS

Sesi 1

Seorang anak laki-laki empat tahun, dengan IQ dibawah normal dibawa ibunya yang sedang

hamil ke suatu rumah sakit.

Pertanyaan: 1. Apa masalah pada kasus tersebut diatas ?

2. Apa hipotesis dari kelainan tersebut diatas ?

3. Anamnesa apa yang perlu ditambahkan untuk menunjang diagnosis

dari penyakit tersebut diatas ?

4. Pemeriksaan apa lagi yang diperlukan untuk menunjang diagnosis dari

penyakit tersebut diatas ?

5. Untuk memastikan diagnosis penyakit tersebut diatas secara pasti perlu

pemeriksaan apa ?

6. Mengapa perlu dilakukan Banding Technique ?

Hasil pemeriksaan fisik

- Epicanthic fold

- Ventricular Septal Defect

- Duodenal atresia

- Cryptorchismus

- Simian crease

Analisis kromosom dan Banding Technique

Sesi 2

Pertanyaan: 1. Apa diagnosis penyakit tersebut diatas ? (disertai alasan)

2. Apa tipe-tipe Trisomi 21 ? (disertai alasan)

3. Apa beda mekanisme terjadinya ketiga tipe tersebut diatas ?

4. Apa pelaksanaan Trisomi 21 ?

5. Genetic counseling

a. Apakah anak kedua yang masih dalam kandungan dapat menderita

penyakit yang sama ? (disertai alasan)

b. Pemeriksaan aoa yang digunakan untuk menunjang diagnosis

Trisomi 21 pada anak yang masih dalam kandungan ?

22

Page 3: Makalah Retardasi Mental TK

c. Untuk memastikan apakah anak yang dalam kandungan juga

menderita penyakit yang sama, apa yang seharusnya dilakukan ?

(disertai alasan)

d. Nasehat apa yang sebaiknya diberikan pada orang tua anak tersebut,

apabila anak kedua juga menderita penyakit yang sama, dianjurkan

dilakukan abortus medicinalis.

6. Bagaimana prognosis penyakit tersebut diatas ?

23

Page 4: Makalah Retardasi Mental TK

Bab III

Pembahasan Kasus

Identitas:

Seorang ibu yang sedang hamil datang ke rumah sakit dengan anak laki-lakinya yg berusia 4

tahun dengan IQ dibawah normal atau dengan retardasi mental

Anamnesis:

Pada pasien atau ibu ini perlu di tanyakan:

1. Apakah ayahnya juga mengalami gangguan yang sama dengan anak pertamanya?

2. Di rumah pasien apakah memelihara hewan seperti kucing?

3. Berapakah berat janin ketika hamil anak pertamanya?

4. Pekerjaan ibu tersebut pada tempat yang sering terpapar sinar radiasi contohnya sinar X?

5. Apakah ibu tersebut sering mengkonsumsi obat-obatan tertentu?

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik Pengertian Keterangan

Epicanthic fold Lipatan vertical kulit pada

kedua sisi hidung, kadang-

kadang menutupi kantus

sebelah dalam

Terdapat pada ras tertentu dan

juga terdapat pada anomaly

bawaan.

Ventricular septal defect kelainan jantung bawaan

dimana terdapat lubang

(defek/inkontinuitas) pada

septum ventrikel

Terjadi karena kegagalan fusi

septum interventrikel pada

masa janin.

Duodenal atresia Tidak adanya atau

tertutupnya lubang

duodenum

Kelainan congenital yang

dapat terjadi pada Trisomi 21

Cryptorchismus Kegagalan turunnya satu

atau kedua testis ke dalam

skrotum

Keadaan cacat tumbuh

kembang

Simian crease Terdapat 1 garis horizontal

pada telapak tangan

Pada Trisomi 21

Pemeriksaan penunjang

24

Page 5: Makalah Retardasi Mental TK

Pemeriksaan penunjang ini dilakukan guna mengetahui terjadi kelainan genetik trisomi 21

pada janin yang dikandung.

1. Amniosentesis

Amniosentesis adalah penetrasi bedah trans abdominal atau transervikal pada uterus

untuk menganspirasi cairan amnion.

Amniosentesis dini

1. Pemeriksaan dilakukan antara usia gestasi 11 sampai 14 minggu.

2. Cairan yang diambil lebih sedikit 1 ml per setiap minggu gestasi.

3. Risiko keguguran dan komplikasi lebih tinggi.

Amniosentesis trimester kedua

1. Untuk diagnostik genetik biasanya dilakukan pada usia gestasi 15-20

minggu.

2. Tindakan dipantu dengan bantuan USG real time.

3. Jarum spinal nomor 20 sampai 22 dimasukkan kedalam kantong amnion,

sambil menghindari plasenta, tali pusat, dan janin.

4. Cairan yang diambil sebanyak 20 ml

5. Risiko yang terjadi : trauma janin, infeksi, abortus.

2. Pemeriksaan Nuchal Translucency (NT)

Pengukuran ketebalan dibawah kulit leher belakang janin pada umur kehamilan 10

sampai 13 minggu dengan USG transvaginal. Angka deteksi sekrining ini sekitar 70%

dan false (+) sekitar 10%.

Pemeriksaan ini biasanya disertai fetal nasal bone. Fetal nasal bone adalah

pemeriksaan tulang hidung janinyang bisa dilihat setelah kehamilan 11 minggu.

Menurut data 3 dari 4 bayi dengan syndrom down tidak menunjukkan adanya tilang

hidung. Jika tidak terlihat, pemeriksaan dilihat 1 minggu kemudian.

25

Page 6: Makalah Retardasi Mental TK

3. Banding technique

Tehnik pembuatan band atau pita pada lengan kromosom dengan zat yang

menimbulkan fluoresensi (antara lain quinacrin mustard). Tiap nomer cromosom

memiliki pita (band) yang khas.

Diagnosis:

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yg telah dilakukan, pasien ini menderita

syndrom down tipe translokasi.

Syndrome down tipe translokasi ini adalah peristiwa terjadinya perubahan struktur

kromosom, yang disebabkan karena suatu potongan kromosom bersambung dengan

potongan kromosom lainnya yg bukan homolognya. Pada sindrom Down translokasi,

lengan panjang dari autosom nomor 21 melekat pada autosom lain, seperti dg autosom

Nmr 13,14, 15 ataupun dapat trjd d kromosom 21 sendiri. tetapi yang lebih sering

dengan autosom nomor 14. Dengan demikian individu yang menderita sindrom Down

translokasi memiliki 46 kromosom.

Diperkirakan terdapat predisposisi genetik terhadap non disjunctional, bukti yang

mendukung teori ini adalah adanya peningkatan resiko berulang bila dalam keluarga

terdapat anak-dengan Sindroma Down.

26

Page 7: Makalah Retardasi Mental TK

Penatalaksanaan

Sampai saat ini belum ditemukan metode pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi

kelainan ini. Pada tahap perkembangannya penderita Down syndrom juga dapat mengalami

kemunduran dari sistim penglihatan, pendengaran maupun kemampuan fisiknya mengingat

tonus otot-otot yang lemah. Dengan demikian penderita harus mendapatkan dukungan

maupun informasi yang cukup serta kemudahan dalam menggunakan sarana atau fasilitas

yang sesuai berkaitan dengan kemunduran perkembangan baik fisik maupun mentalnya.

Walaupun secara jumlah meningkat, namun penderita down syndrome lebih banyak yang

berprestasi dan hidup lebih lama dibanding orang dengan kehidupan yang lebih

berkecukupan. Dengan kata lain, harapan hidup dan mutu kehidupan para penderita down

syndrome jauh meningkat beberapa tahun terkini. Perbaikan kualitas hidup pengidap down

sindrom dapat terjadi berkat perawatan kesehatan, pendekatan pengajaran, serta penanganan

yang efektif.

Stimulasi dini. Stimulasi sedini mungkin kepada bayi yang Down Sindrom, terapi bicara,

olah tubuh, karena otot-ototnya cenderung lemah. Memberikan rangsangan-rangsangan

dengan permainan-permainan layaknya pada anak balita normal, walaupun respons dan daya

tangkap tidak sama, bahkan mungkin sangat minim karena keterbatasan intelektualnya.

Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi lingkunga yang

memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk latihan motorik kasar dan halus

serta petunjuk agar anak mampu berbahasa. Selain itu agar ankak mampu mandiri sperti

berpakaian, makan, belajar, BAB/BAK, mandi,yang akan memberi anak kesempatan.

Pada umumnya kelebihannya adalah penurut, periang, rajin, tepat waktu. Untuk anak yang

sudah mendapat pendidikan atau terapi, mereka sangat menyenangi hal-hal yang rutin. Jadi,

mereka lebih disiplin dari anak-anak biasa sehingga bila sudah diberikan suatu jadwal

kegiatan tiap hari, mereka akan sangat ngotot untuk melakukan jatahnya, walaupun orang tua

berusaha untuk menjelaskan, kadang-kadang malah membuatnya sedih dan ngambek. Ini juga

karena intelektual anak yang kurang sehingga belum mempunyai pengertian yang baik.

Pembedahan biasanya dilakukan pada penderita untuk mengoreksi adanya defek pada

jantung, mengingat sebagian besar penderita lebih cepat meninggal dunia akibat adanya

kelainan pada jantung tersebut. Dengan adanya leukemia akut menyebabkan

penderita semakin rentan terkena infeksi, sehingga penderita ini memerlukan monitoring

serta pemberian terapi pencegah infeksi yang adekuat.

Fisio Terapi

Penanganan fisioterapi menggunakan tahap perkembangan motorik kasar untuk mencapai

27

Page 8: Makalah Retardasi Mental TK

manfaat yang maksimal dan menguntungkan untuk tahap perkembangan yang berkelanjutan.

Tujuan dari fisioterapi disini adalah membantu anak mencapai perkembangan terpenting

secara maksimal bagi sang anak, yang berarti bukan untuk menyembuhkan penyakit down

syndromenya. Dan ini harus dikomunikasikan sejak dari awal antara fisioterapis dengan

pengasuhnya supaya tujuan terapi tercapai.

Fisioterapi pada Down Syndrom adalah membantu anak belajar untuk menggerakkan

tubuhnya dengan cara/gerakan yang tepat (appropriate ways). Misalkan saja hypotonia pada

anak dengan Down Syndrome dapat menyebabkan pasien berjalan dengan cara yang salah

yang dapat mengganggu posturnya, hal ini disebut sebagai kompensasi.

Tanpa fisioterapi sebagian banyak anak dengan Down Syndrome menyesuaikan gerakannya

untuk mengkompensasi otot lemah yang dimilikinya, sehingga selanjutnya akan timbul nyeri

atau salah postur.

Tujuan fisioterapi adalah untuk mengajarkan pada anak gerakan fisik yang tepat. Untuk itu

diperlukan seorang fisioterapis yang ahli dan berpengetahuan dalam masalah yang sering

terjadi pada anak Down syndrome seperti low muscle tone, loose joint dan perbedaan yang

terjadi pada otot-tulangnya.

Fisioterapi dapat dilakuka seminggu sekali untuk terapi, tetapi terlebih dahulu fisioterapi

melakukan pemeriksaan dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang dibutuhkan anak dalam

seminggu. Disini peran orangtua sangat diperlukan karena merekalah nanti yang paling

berperan dalam melakukan latihan dirumah selepas diberikannya terapi. Untuk itu sangat

dianjurkan untuk orangtua atau pengasuh mendampingi anak selama sesi terapi agar mereka

mengetahui apa-apa yg harus dilakukan dirumah.

Terapi Wicara. Suatu terapi yang di perlukan untuk anak DS yang mengalami keterlambatan

bicara dan pemahaman kosakata

Saat ini sudah banyak sekali jenis-jenis terapi selain di atas yang bisa dimanfaatkan untuk

tumbuh kembang anak DS misalnya Terapi OkupasiTerapi ini diberikan untuk melatih anak

dalam hal kemandirian, kognitif/pemahaman, kemampuan sensorik dan motoriknya.

Kemandirian diberikan kerena pada dasarnya anak DS tergantung pada orang lain atau

bahkan terlalu acuh sehingga beraktifitas tanpa ada komunikasi dan tidak memperdulikan

orang lain. Terapi ini membantu anak mengembangkan kekuatan dan koordinasi dengan atau

tanpa menggunakan alat.

Terapi Remedial. Terapi ini diberikan bagi anak yang mengalami gangguan kemampuan

akademis dan yang dijadikan acuan terapi ini adalah bahan-bahan pelajaran dari sekolah biasa

Terapi Sensori Integrasi. Sensori Integrasi adalah ketidakmampuan mengolah rangsangan /

28

Page 9: Makalah Retardasi Mental TK

sensori yang diterima. Terapi ini diberikan bagi anak DS yang mengalami gangguan integrasi

sensori misalnya pengendalian sikap tubuh, motorik kasar, motorik halus dll. Dengan terapi

ini anak diajarkan melakukan aktivitas dengan terarah sehingga kemampuan otak akan

meningkat.

Terapi Tingkah Laku (Behaviour Theraphy) Mengajarkan anak DS yang sudah berusia lebih

besar agar memahami tingkah laku yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan norma-norma

dan aturan yang berlaku di masyarakat.

Terapi alternatif. Penaganan yang dilakukan oleh orangtua tidak hanya penanganan medis

tetapi juga dilakukan penanganan alternatif. hanya saja terapi jenis ini masih belum pasti

manfaatnya secara akurat karena belum banyak penelitian yang membuktikan manfaatnya,

meski tiap pihak mengklaim dapat menyembuhkan DS. Orang tua harus bijaksana memilih

terapi alternatif ini, jangan terjebak dengan janji bahwa DSpada sang anak akan bisa hilang

karena pada kenyataannya tidaklah mungkin DS bisa hilang. DS akan terus melekat pada

sang anak. Yang bisa orang tua lakukan yaitu mempersempit jarak perbedaan perkembangan

antara anak DSdengan anak yang normal. Terapi alternatif tersebut di antaranya adalah :

Terapi Akupuntur Terapi ini dilakukan dengan cara menusuk titik persarafan pada bagian

tubuh tertentu dengan jarum. Titik syaraf yang ditusuk disesuaikan dengan kondisi sang anak.

Terapi Musik Anak dikenalkan nada, bunyi-bunyian, dll. Anak-anak sangat senang dengan

musik maka kegiatan ini akan sangat menyenangkan bagi mereka dengan begitu stimulasi

dan daya konsentrasi anak akan meningkat dan mengakibatkan fungsi tubuhnya yang lain

juga membaik

Terapi Lumba-Lumba Terapi ini biasanya dipakai bagi anak Autis tapi hasil yang sangat

mengembirakan bagi mereka bisa dicoba untuk anak DOWN SYNDROME. Sel-sel saraf

otak yang awalnya tegang akan menjadi relaks ketika mendengar suara lumba-lumba.

Terapi Craniosacral Terapi dengan sentuhan tangan dengan tekanan yang ringan pada syaraf

pusat. Dengan terapi ini anak DOWN SYNDROME diperbaiki metabolisme tubuhnya

sehingga daya tahan tubuh lebih meningkat.

Dan tentu masih banyak lagi terapi-terapi alternatif lainnya, ada yang berupa vitamin,

supplemen maupun dengan pemijatan pada bagian tubuh tertentu.

Komplikasi:

Anak dengan sindrom down dapat memiliki komplikasi yang bervariasi, beberapa

diantaranya menjadi lebih menonjol sesuai bertambah usianya penderita, seperti:

29

Page 10: Makalah Retardasi Mental TK

1. Kelainan jantung: 50% anak dengan sindrom down memiliki kelainan jantung kongenital dan 60% diantaranya

harus dilakukan tindakan. Kelainan jantung yang tersering adalah Ventricular Septal Defect

(VSD), yaitu adanya lubang diantara ventrikel. Kelainan jantung lainnya yaitu tetralogi fallot

dan PDA.

2. Meningkatnya risiko infeksi:

Anak dengan sindrom down memiliki sistem imun yang abnormal, sehingga lebih mudah

terkena infeksi.

3. Demensia:

Pasien sindrom down akan lebih cepat atau pada usia kurang dari 40 tahun menderita

demensia.

4. Gangguan tiroid:

10% pasien sindrom down menderita hipotiroidisme yang memiliki gejala seperti letargi,

penambahan berat badan, dan mental dan tubuhnya bereaksi lambat. Dalam beberapa kasus

pasien sindrom down dapat terjadi hipertiroidsme.

5. Leukimia

1 banding 100 penderita sindrom down berisiko tinggi menderita leukimia akut.1

Prognosis:

Ad vitam: dubia ad malam

harapan hidup pasien sindrom down dengan kelainan jantung bawaan adalah 80% kematian.

Ad sanationam: janin dalam kandungan ibu saat ini, berkemingkinan besar untuk menderita

sindrom down.

Ad functionam: dubia ad malam

210

Page 11: Makalah Retardasi Mental TK

Bab IV

Tinjauan Pustaka

Retardasi Mental

Retardasi mental merupakan suatu kelainan mental seumur hidup, diperkirakan lebih

dari 120 juta orang di seluruh dunia menderita kelainan ini.1 Oleh karena itu retardasi mental

merupakan masalah di bidang kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial dan pendidikan

baik pada anak yang mengalami retardasi mental tersebut maupun keluarga dan masyarakat.

Retardasi mental merupakan suatu keadaan penyimpangan tumbuh kembang seorang anak

sedangkan peristiwa tumbuh kembang itu sendiri merupakan proses utama, hakiki, dan khas

pada anak serta merupakan sesuatu yang terpenting pada anak tersebut. Terjadinya retardasi

mental dapat disebabkan adanya gangguan pada fase pranatal, perinatal maupun postnatal.

Mengingat beratnya beban keluarga maupun masyarakat yang harus ditanggung dalam

penatalaksanaan retardasi mental, maka pencegahan yang efektif merupakan pilihan terbaik.

Klasifikasi

Berdasarkan The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders, WHO, Geneva

tahun 1994 retardasi mental dibagi menjadi 4 golongan yaitu :1,3

• Mild retardation (retardasi mental ringan), IQ 50-69

• Moderate retardation (retardasi mental sedang), IQ 35-49

• Severe retardation (retardasi mental berat), IQ 20-34

• Profound retardation (retardasi mental sangat berat), IQ <20

Retardasi mental ringan

Retardasi mental ringan dikategorikan sebagai retardasi mental dapat dididik (educable).

Anak mengalami gangguan berbahasa tetapi masih mampu menguasainya untuk keperluan

bicara sehari-hari dan untuk wawancara klinik. Umumnya mereka juga mampu mengurus diri

sendiri secara independen (makan, mencuci, memakai baju, mengontrol saluran cerna dan

kandung kemih), meskipun tingkat perkembangannya sedikit lebih lambat dari ukuran

normal. Kesulitan utama biasanya terlihat pada pekerjaan akademik sekolah, dan banyak

yang bermasalah dalam membaca dan menulis. Dalam konteks sosiokultural yang

memerlukan sedikit kemampuan akademik, mereka tidak ada masalah. Tetapi jika ternyata

timbul masalah emosional dan sosial, akan terlihat bahwa mereka mengalami gangguan,

211

Page 12: Makalah Retardasi Mental TK

misal tidak mampu menguasai masalah perkawinan atau mengasuh anak, atau kesulitan

menyesuaikan diri dengan tradisi budaya.1,3

Retardasi mental sedang

Retardasi mental sedang dikategorikan sebagai retardasi mental dapat dilatih (trainable).

Pada kelompok ini anak mengalami keterlambatan perkembangan pemahaman dan

penggunaan bahasa, serta pencapaian akhirnya terbatas. Pencapaian kemampuan mengurus

diri sendiri dan ketrampilan motor juga mengalami keterlambatan, dan beberapa diantaranya

membutuhkan pengawasan sepanjang hidupnya. Kemajuan di sekolah terbatas, sebagian

masih bisa belajar dasardasar membaca, menulis dan berhitung.1,3

Retardasi mental berat

Kelompok retardasi mental berat ini hampir sama dengan retardasi mental sedang dalam hal

gambaran klinis, penyebab organik, dan keadaan-keadaan yang terkait. Perbedaan utama

adalah pada retardasi mental berat ini biasanya mengalami kerusakan motor yang bermakna

atau adanya defisit neurologis.

Retardasi mental sangat berat

Retardasi mental sangat berat berarti secara praktis anak sangat terbatas kemampuannya

dalam mengerti dan menuruti permintaan atau instruksi. Umumnya anak sangat terbatas

dalam hal mobilitas, dan hanya mampu pada bentuk komunikasi nonverbal yang sangat

elementer.

Etiologi

Terjadinya retardasi mental tidak dapat dipisahkan dari tumbuh kembang seorang anak.

Seperti diketahui faktor penentu tumbuh kembang seorang anak pada garis besarnya adalah 3,4

faktor genetik/heredokonstitusional yang menentukan sifat bawaan anak tersebut dan faktor

lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan pada anak dalam konteks tumbuh kembang

adalah suasana (milieu) dimana anak tersebut berada. Dalam hal ini lingkungan berfungsi

sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang. Kebutuhan dasar anak untuk

tumbuh kembang

ini secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu: 2

• Kebutuhan fisis-biomedis (asuh)

- Pangan (gizi, merupakan kebutuhan paling

212

Page 13: Makalah Retardasi Mental TK

penting)

- Perawatan kesehatan dasar (Imunisasi, ASI, penimbangan bayi secara teratur,

pengobatan sederhana, dan lain lain)

- Papan (pemukiman yang layak)

- Higiene, sanitasi

- Sandang

- Kesegaran jasmani, rekreasi

• Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih). Pada tahun-tahun pertama kehidupan hubungan yang

erat, mesra dan selaras antara ibu dan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin suatu

proses tumbuh kembang yang selaras, baik fisis, mental maupun sosial.

• Kebutuhan akan stimulasi mental (asah). Merupakan cikal bakal proses pembelajaran

(pendidikan

dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini membantu perkembangan mental psikososial

(kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kreativitas, kepribadian, moral-etika dan sebagainya).

Perkembangan ini pada usia balita disebut sebagai perkembangan psikomotor.

Kelainan/penyimpangan tumbuh kembang pada anak terjadi akibat gangguan pada interaksi

antara anak dan lingkungan tersebut, sehingga kebutuhan dasar anak tidak terpenuhi.

Keadaan ini dapat menyebabkan morbiditas anak, bahkan dapat berakhir dengan kematian.

Kalaupun kematian dapat diatasi, sebagian besar anak yang telah berhasil tetap hidup ini

mengalami akibat menetap dari penyimpangan tersebut yang dikategorikan sebagai

kecacatan, termasuk retardasi mental. Jelaslah bahwa dalam aspek pencegahan terjadinya

retardasi mental praktek pengasuhan anak dan peran orangtua sangat penting.2 Etiologi

retardasi mental dapat terjadi mulai dari fase pranatal, perinatal dan postnatal. Beberapa

penulis secara terpisah menyebutkan lebih dari 1000 macam diantaranya yang dapat dicegah.

Ditinjau dari penyebab secara langsung dapat digolongkan atas penyebab biologis dan

psikososial.

Penyebab biologis atau sering disebut retardasi mental tipe klinis mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:2,4

• Pada umumnya merupakan retardasi mental

sedang sampai sangat berat

• Tampak sejak lahir atau usia dini

• Secara fisis tampak berkelainan/aneh

213

Page 14: Makalah Retardasi Mental TK

• Mempunyai latar belakang biomedis baik pranatal,

perinatal maupun postnatal

• Tidak berhubungan dengan kelas sosial

Penyebab psikososial atau sering disebut tipe sosiokultural

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut

• Biasanya merupakan retardasi mental ringan

• Diketahui pada usia sekolah

• Tidak terdapat kelainan fisis maupun laboratorium

• Mempunyai latar belakang kekurangan stimulasi

mental (asah)

• Ada hubungan dengan kelas sosial

Melihat struktur masyarakat Indonesia, golongan sosio ekonomi rendah masih merupakan

bagian yang besar dari penduduk, dapat diperkirakan bahwa retardasi mental di Indonesia

yang terbanyak adalah tipe sosio-kultural.2

Etiologi retardasi mental tipe klinis atau biologikal dapat dibagi dalam

1. Penyebab pranatal

• Kelainan kromosom

• Kelainan genetik /herediter

• Gangguan metabolik

• Sindrom dismorfik

• Infeksi intrauterin

• Intoksikasi

2. Penyebab perinatal

• Prematuritas

• Asfiksia

• Kernikterus

• Hipoglikemia

• Meningitis

214

Page 15: Makalah Retardasi Mental TK

• Hidrosefalus

• Perdarahan intraventrikular

3. Penyebab postnatal

• Infeksi (meningitis, ensefalitis)

• Trauma

• Kejang lama

• Intoksikasi (timah hitam, merkuri)

Penyebab Pranatal

Kelainan kromosom

Kelainan kromosom penyebab retardasi mental yang terbanyak adalah sindrom Down.

Disebut demikian karena Langdon Down pada tahun 1866 untuk pertama kali menulis

tentang gangguan ini, yaitu bayi yang mempunyai penampilan seperti mongol dan

menunjukkan keterbelakangan mental seperti idiot. Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena

sebagian besar dari golongan ini termasuk retardasi mental sedang. Sindrom Down

merupakan 10-32% dari penderita retardasi mental. Diperkirakan insidens dari sindrom

Down antara 1-1,7 per 1000 kelahiran hidup per tahun. Risiko timbulnya sindrom Down

berkaitan dengan umur ibu saat melahirkan. Ibu yang berumur 20-25 tahun saat melahirkan

mempunyai risiko 1:2000, sedangkan ibu yang berumur 45 tahun mempunyai risiko 1:30

untuk timbulnya sindrom Down. Analisis kromosom pada sindrom Down 95% menunjukkan

trisomi –21, sedangkan 5% sisanya merupakan mosaik dan translokasi .3,4,11 Kelainan

kromosom lain yang bermanifestasi sebagai retardasi mental adalah trisomi-18 atau sindrom

Edward, dan trisomi-13 atau sindrom Patau, sindrom Cri-du chat, sindrom Klinefelter, dan

sindrom Turner. Berdasarkan pengamatan ternyata kromatin seks, yang merupakan kelebihan

kromosom -X pada laki-laki lebih banyak ditemukan di antara penderita retardasi mental

dibandingkan laki-laki normal. Diperkirakan kelebihan kromosom-X pada laki-laki memberi

pengaruh tidak baik pada kesehatan jiwa, termasuk timbulnya psikosis, gangguan tingkah

laku dan kriminalitas.3,11,12 Kelainan kromosom-X yang cukup sering menimbulkan

retardasi mental adalah Fragile-X syndrome, yang merupakan kelainan kromosom-X pada

band q27. Kelainan ini merupakan X-linked, dibawa oleh ibu. Penampilan klinis yang khas

pada kelainan ini adalah dahi yang tinggi, rahang bawah yang besar, telinga panjang, dan

pembesaran testis. Diperkirakan prevalens retardasi mental yang disebabkan fragile-X

215

Page 16: Makalah Retardasi Mental TK

syndrome pada populasi anak usia sekolah adalah 1 : 2610 pada laki-laki, dan 1: 4221 pada

perempuan.2

Kelainan metabolik

Kelainan metabolik yang sering menimbulkan retardasi mental adalah Phenylketonuria

(PKU), yaitu suatu gangguan metabolik dimana tubuh tidak mampu mengubah asam amino

fenilalanin menjadi tirosin karena defisiensi enzim hidroksilase. Penderita laki-laki tenyata

lebih besar dibandingkan perempuan dengan perbandingan 2:1. Kelainan ini diturunkan

secara autosom resesif. Diperkirakan insidens PKU adalah 1:12 000-15 000 kelahiran hidup.

Penderita retardasi mental pada PKU 66,7% tergolong retardasi mental berat dan 33,3%

retardasi mental sedang.1,3,4 Galaktosemia adalah suatu gangguan metabolisme karbohidrat

disebabkan karena tubuh tidak mampu menggunakan galaktosa yang dimakan. Dengan diet

bebas galaktosa bayi akan bertambah berat badannya dan fungsi hati akan membaik, tetapi

menurut beberapa penulis perkembangan mental tidak mengalami perubahan.1,3,4 Penyakit

Tay-Sachs atau infantile amaurotic idiocy adalah suatu gangguan metabolisme lemak,

dimana tubuh tidak bisa mengubah zat-zat pralipid menjadi lipid yang diperlukan oleh sel-sel

otak. Manifestasi klinis adalah nistagmus, atrofi nervus optikus, kebutaan, dan retardasi

mental sangat berat.3,4 Hipotiroid kongenital adalah defisiensi hormon tiroid bawaan yang

disebabkan oleh berbagai faktor (agenesis kelenjar tiroid, defek pada sekresi TSH atau TRH,

defek pada produksi hormon tiroid). Kadang-kadang gejala klinis tidak begitu jelas dan baru

terdeteksi setelah 6-12 minggu kemudian, padahal diagnosis dini sangat penting untuk

mencegah timbulnya retardasi mental atau paling tidak meringankan derajat retardasi mental.

Gejala klasik hipotiroid kongenital pada minggu pertama setelah lahir adalah miksedema,

lidah yang tebal dan menonjol, suara tangis yang serak karena edema pita suara, hipotoni,

konstipasi, bradikardi, hernia umbilikalis. Prevalens hipotiroid kongenital berkisar 1:4000

neonatus di seluruh dunia.

Defisiensi yodium secara bermakna dapat menyebabkan retardasi mental baik di negara

sedang

berkembang maupun di negara maju. Diperkirakan 600 juta sampai 1 milyar penduduk dunia

mempunyai risiko defisiensi yodium, terutama di negara sedang berkembang. Penelitian

WHO1 mendapatkan 710 juta penduduk Asia, 227 juta Afrika, 60 juta Amerika Latin, dan

20-30 juta Eropa mempunyai risiko defisiensi yodium. Akibat defisiensi yodium pada masa

perkembangan otak karena asupan yodium yang kurang pada ibu hamil meyebabkan retardasi

mental pada bayi yang dilahirkan. Kelainan ini timbul bila asupan yodium ibu hamil kurang

216

Page 17: Makalah Retardasi Mental TK

dari 20 ug ( normal 80-150 ug) per hari. Dalam bentuk yang berat kelainan ini disebut juga

kretinisme, dengan manisfestasi klinis adalah miksedema, kelemahan otot, letargi, gangguan

neurologis, dan retardasi mental berat. Di daerah endemis, 1 dari 10 neonatus mengalami

retardasi mental karena defisiensi yodium.

Infeksi

Infeksi rubela pada ibu hamil triwulan pertama dapat menimbulkan anomali pada janin yang

dikandungnya. Risiko timbulnya kelainan pada janin berkurang bila infeksi timbul pada

triwulan kedua dan ketiga. Manifestasi klinis rubela kongenital adalah berat lahir rendah,

katarak, penyakit jantung bawaan, mikrosefali, dan retardasi mental.1,3,4 Infeksi

cytomegalovirus tidak menimbulkan gejala pada ibu hamil tetapi dapat memberi dampak

serius pada janin yang dikandungnya. Manifestasi klinis antara lain hidrosefalus, kalsifikasi

serebral, gangguan motorik, dan retardasi mental.

Intoksikasi

Fetal alcohol syndrome (FAS) merupakan suatu sindrom yang diakibatkan intoksikasi

alkohol pada janin karena ibu hamil yang minum minuman yang mengandung alkohol,

terutama pada triwulan pertama. Di negara Amerika Serikat FAS merupakan penyebab

tersering dari retardasi mental setelah sindrom Down. Insidens FAS berkisar antara 1-3 kasus

per 1000 kelahiran hidup. Pada populasi wanita peminum minuman keras insidens FAS

sangat meningkat yaitu 21-83 kasus per 1000 kelahiran hidup, padahal di Eropa dan Amerika

8% wanita merupakan peminum minuman keras

Penyebab Perinatal

Koch menulis bahwa 15-20% dari anak retardasi mental disebabkan karena prematuritas.

Penelitian dengan 455 bayi dengan berat lahir 1250 g atau kurang menunjukkan bahwa 85%

dapat mempelihatkan perkembangan fisis rata-rata, dan 90% memperlihatkan perkembangan

mental rata-rata. Penelitian pada 73 bayi prematur dengan berat lahir 1000 g atau kurang

menunjukkan IQ yang bervariasi antara 59-142, dengan IQ rata-rata 94. Keadaan fisis anak-

anak tersebut baik, kecuali beberapa yang mempunyai kelainan neurologis, dan gangguan

mata. Penulis-penulis lain berpendapat bahwa semakin rendah berat lahirnya, semakin

banyak kelainan yang dialami baik fisis maupun mental.1,3,4,15 Asfiksia, hipoglikemia,

perdarahan intraventrikular, kernikterus, meningitis dapat menimbulkan kerusakan otak yang

ireversibel, dan merupakan penyebab timbulnya retardasi mental.2

217

Page 18: Makalah Retardasi Mental TK

Penyebab Postnatal

Faktor-faktor postnatal seperti infeksi, trauma, malnutrisi, intoksikasi, kejang dapat

menyebabkan kerusakan otak yang pada akhirnya menimbulkan retardasi mental.1,2,3

Etiologi pada Kelompok Sosio–Kultural

Proses psikososial dalam keluarga dapat merupakan salah satu penyebab retardasi mental.

Sebenarnya bermacammaca sebab dapat bersatu untuk menimbulkan retardasi mental. Proses

psikososial ini merupakan faktor penting bagi retardasi mental tipe sosio-kultural, yang

merupakan retardasi mental ringan.

Diagnosis

Diagnosis retardasi mental tidak hanya didasarkan atas tes intelegensia saja, melainkan juga

dari riwayat penyakit, laporan dari orangtua, laporan dari sekolah, pemeriksaan fisis,

laboratorium, pemeriksaan penunjang. Yang perlu dinilai tidak hanya intelegensia saja

melainkan juga adaptasi sosialnya. Dari anamnesis dapat diketahui beberapa faktor risiko

terjadinya retardasi mental.

Pemeriksaan fisis pada anak retardasi mental biasanya lebih sulit dibandingkan pada anak

normal, karena anak retardasi mental kurang kooperatif. Selain pemeriksaan fisis secara

umum (adanya tanda-tanda dismorfik dari sindrom-sindrom tertentu) perlu dilakukan

pemeriksaan neurologis, serta penilaian tingkat perkembangan. Pada anak yang berumur

diatas 3 tahun dilakukan tes intelegensia. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) kepala dapat

membantu menilai adanya kalsifikasi serebral, perdarahan intra kranial pada bayi dengan

ubun-ubun masih terbuka. Pemeriksaan laboratorium dilakukan atas indikasi, pemeriksaan

ferriklorida dan asam amino urine dapat dilakukan sebagai screening PKU. Pemeriksaan

analisis kromosom dilakukan bila dicurigai adanya kelainan kromosom yang mendasari

retardasi mental tersebut. Beberapa pemeriksaan penunjang lain dapat dilakukan untuk

membantu seperti pemeriksaan BERA, CT-Scan, dan MRI.

Kesulitan yang dihadapi adalah kalau penderita masih dibawah umur 2-3 tahun, karena

kebanyakan

tes psikologis ditujukan pada anak yang lebih besar. Pada bayi dapat dinilai perkembangan

motorik halus maupun kasar, serta perkembangan bicara dan bahasa. Biasanya penderita

retardasi mental juga mengalami keterlambatan motor dan bahasa.

218

Page 19: Makalah Retardasi Mental TK

Tatalaksana retardasi mental

Tatalaksana Medis

Obat-obat yang sering digunakan dalam pengobatan retardasi mental adalah terutama untuk

menekan gejala-gejala hiperkinetik. Metilfenidat (ritalin) dapat memperbaiki keseimbangan

emosi dan fungsi kognitif. Imipramin, dekstroamfetamin, klorpromazin, flufenazin,

fluoksetin kadang-kadang dipergunakan oleh psikiatri anak. Untuk menaikkan kemampuan

belajar pada umumnya diberikan tioridazin (melleril), metilfenidat, amfetamin, asam

glutamat, gamma aminobutyric acid (GABA).

Rumah Sakit/Panti Khusus

Penempatan di panti-panti khusus perlu dipertimbangkan atas dasar: kedudukan sosial

keluarga, sikap dan perasaan orangtua terhadap anak, derajat retardasi mental, pandangan

orangtua mengenai prognosis anak, fasilitas perawatan dalam masyarakat, dan fasilitas untuk

membimbing orangtua dan sosialisasi anak.

Kerugian penempatan di panti khusus bagi anak retardasi mental adalah kurangnya stimulasi

mental karena kurangnya kontak dengan orang lain dan kurangnya variasi lingkungan yang

memberikan kebutuhan dasar bagi anak.

Psikoterapi

Psikoterapi dapat diberikan kepada anak retardasi mental maupun kepada orangtua anak

tersebut. Walaupun tidak dapat menyembuhkan retardasi mental tetapi dengan psikoterapi

dan obat-obatan dapat diusahakan perubahan sikap, tingkah laku dan adaptasi sosialnya.

Konseling

Tujuan konseling dalam bidang retardasi mental ini adalah menentukan ada atau tidaknya

retardasi mental dan derajat retardasi mentalnya, evaluasi mengenai sistem kekeluargaan dan

pengaruh retardasi mental pada keluarga, kemungkinan penempatan di panti khusus,

konseling pranikah dan pranatal.

Pendidikan

Pendidikan yang penting disini bukan hanya asal sekolah, namun bagaimana mendapatkan

pendidikan

219

Page 20: Makalah Retardasi Mental TK

yang cocok bagi anak yang terbelakang ini. Terdapat empat macam tipe pendidikan untuk

retardasi

mental.1,2,3

• Kelas khusus sebagai tambahan dari sekolah biasa

• Sekolah luar biasa C

• Panti khusus

• Pusat latihan kerja (sheltered workshop)

Pencegahan

Pencegahan retardasi mental dapat primer (mencegah timbulnya retardasi mental), atau

sekunder (mengurangi manifestasi klinis retardasi mental). Sebab-sebab retardasi mental

yang dapat dicegah antara lain infeksi, trauma, intoksikasi, komplikasi kehamilan, gangguan

metabolisme, kelainan genetik.

Sindrom Down

Sindroma Down atau Trisomi 21 adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya

kelebihan pada semua atau sebagian kromosom no.21. Sindroma Down sering disertai

dengan kelainan kognitif dan gangguan pada pertumbuhan fisik, biasanya ditemukan setelah

lahir.

Anak dengan Sindroma Down akan mempunyai kemampuan kognitif yang lebih rendah dari

rata-rata, kelainan retardasi mental ini biasanya dari ringan sampai sedang. Banyak gambaran

fisik yang terdapat pada Sindroma Down juga tampak pada orang dengan kromosom yang

normal. Gambaran fisik tersebut meliputi single palmar erase, epicantic fold, kelemahan

tonus otot, dan lidah terjulur keluar. Anak dengan Sindroma Down juga mempunyai resiko

yang tinggi mendapat penyakit jantung kongenital, penyakit reflux gastroesofageal, infeksi

telinga yang berulang, dan disfungsi tiroid.

Etiologi Sindroma Down sampai saat ini belum dapat dipastikan tapi diduga dipengaruhi oleh

berbagai faktor, yaitu :

1.Genetik

Diperkirakan terdapat predisposisi genetik terhadap non disjunctional, bukti yang mendukung

teori ini adalah adanya peningkatan resiko berulang bila dalam keluarga terdapat anak-

dengan Sindroma Down.

2.Radiasi

220

Page 21: Makalah Retardasi Mental TK

Ada data yang menyatakan bahwa sekitar 30% ibu yang melahirkan anak dengan Sindrorna

Down pernah mengalami radiasi didaerah perut sebelum terjadinya konsepsi.

3.Infeksi

Sampai saat ini belum ada peneliti yang mampu memastikan bahwa. virus dapat

mengakibatkan terjadinya non disjunction.

4.Autoimun

Terutama autoimun tiroid atau penyakit yang dikaitkan dengan tiroid.

5.Umur ibu

Apabila umur ibu diatas 35 tahun, diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat

menyebabkan non disjunction pada kromosom. Perubahan endokrin, seperti meningkatnya

sekresi androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron, menurunnya konsentrasi estradiol

sistemik, perubahan konsentrasi reseptor hormon, dan peningkatan secara tajam LH

(Leutinizing Hormone) dan FSH (Folikular Stimulating Hormone) secara tiba-tiba sebelum

dan selama menopouse, dapat meningkatkan terjadinya non disjunction.

6.Umur ayah

Pada penelitian sitogenetik pada orang tua dari anak dengan Sindroma Down didapatkan

bahwa 20-30 % kasus extra kromosom 21 bersumber dari ayahnya. Tetapi korelasinya tidak

setinggi dengan umur ibu.

221

Page 22: Makalah Retardasi Mental TK

Bab V

Kesimpulan

Pada kasus ini diagnosa kami terhadap pasien adalah Down Syndrome dasar diagnosis

kami adalah rangkaian gejala fisik dan retardasi mental yang dialami oleh pasien dan hasil

karyotiping kromosom dari pasien ini.

222